138
ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK KELAS XI DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL ESSAI KIMIA PADA ULANGAN HARIAN MATERI POKOK KONFIGURASI ELEKTRON DI MA NU NURUL HUDA MANGKANG SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Kimia Oleh: Riyanto NIM: 073711017 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK KELAS XI

DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL ESSAI KIMIA

PADA ULANGAN HARIAN MATERI POKOK

KONFIGURASI ELEKTRON DI MA NU NURUL HUDA

MANGKANG SEMARANG TAHUN PELAJARAN

2011/2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Kimia

Oleh:

Riyanto

NIM: 073711017

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Riyanto

NIM : 073711017

Jurusan / Program Studi : Tadris Kimia

menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian / karya saya

sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, Desember 2011

Saya yang menyatakan,

Riyanto NIM. 073711017

Page 3: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi
Page 4: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

NOTA PEMBIMBING Semarang, 8 Desember 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Analisis Kesalahan Peserta Didik Kelas XI Dalam

Menyelesaikan Soal-Soal Essai Kimia Pada Ulangan Harian

Materi Pokok Konfigurasi Elektron Di MA NU Nurul Huda

Mangkang Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012 Nama : Khoirul Anwar

NIM : 073711017

Jurusan : Tadris

Program Studi : Tadris Kimia

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasah.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Fahrurrozi, M.Ag.

NIP: 19770816 200501 1003

Page 5: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

NOTA PEMBIMBING Semarang, 8 Desember 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Analisis Kesalahan Peserta Didik Kelas XI Dalam

Menyelesaikan Soal-Soal Essai Kimia Pada Ulangan Harian

Materi Pokok Konfigurasi Elektron Di MA NU Nurul Huda

Mangkang Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012 Nama : Khoirul Anwar

NIM : 073711017

Jurusan : Tadris

Program Studi : Tadris Kimia

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasah.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Fahrurrozi, M.Ag.

NIP: 19770816 200501 1003

Page 6: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

ABSTRAK

Judul : Analisis Kesalahan Peserta Didik Kelas XI Dalam Menyelesaikan

Soal-Soal Essai Kimia Pada Ulangan Harian Materi Pokok

Konfigurasi Elektron Di MA NU Nurul Huda Mangkang Semarang

Tahun Pelajaran 2011/2012

Penulis : Riyanto

NIM : 073711017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Jenis kesalahan yang

dilakukan peserta didik kelas XI MA NU Nurul Huda Mangkang Semarang dalam

menyelesaikan soal-soal ulangan harian konfigurasi elektron. 2) faktor-faktor yang

menyebabkan kesalahan peserta didik kelas XI MA NU Nurul Huda Mangkang

Semarang dalam menyelesaikan soal-soal ulangan harian konfigurasi elektron.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data

menggunakan metode dokumentasi, metode tes, dan metode wawancara. Metode tes

digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didik, dan wawancara

digunakan untuk mengetahui kesalahan peserta didik serta untuk mengetahui cara

guru mengatasi kesalahan peserta didik. Sedangkan metode dokumentasi digunakan

untuk pengujian suatu peristiwa.

Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa jenis kesalahan yang

dialami peserta didik kelas XI IPA MA NU Nurul Huda Mangkang Semarang adalah

kesulitan dalam menentukan bilangan kuantum, kesulitan dalam menentukan

golongan dan periode, kesulitan dalam menyimpulkan soal-soal, Kesulitan dalam

menentukan langkah lanjutan dalam penyelesaian soal. Faktor-faktor yang penyebab

kesalahan ini antara lain karena kurangnya pemahaman konsep yang dimiliki peserta

didik pada materi pokok konfigurasi elektron, rendahnya keterampilan peserta didik

dalam menyimpulkan soal-soal materi pokok konfigurasi elektron terutama pada

materi kestabilan unsur serta peserta didik tidak memahami maksud soal sehingga

menyebabkan kegagalan dalam mengerjakan soal-soal materi pokok konfigurasi

elektron.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru dalam mengajar

atau menyampaikan pelajaran kimia, khususnya pada materi pokok konfigurasi

elektron. Sehingga peserta didik di kemudian tidak mengalami kesulitan dan

kesalahan dalam mengerjakan soal-soal kimia.

Page 7: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam disertasi ini berpedoman pada

SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor:

158/1987 dan Nomor: 0543b/U/1987. Penyimpangan penulisan kata sandang [al-]

disengaja secara konsisten supaya sesuai teks Arabnya.

t ط a ا

z ظ b ب

‘ ع t ت

g غ s ث

f ف j ج

q ق h ح

k ك kh خ

l ل d د

m م z ذ

n ن r ر

w و z ز

h ه s س

’ ء sy ش

y ي s ص

d ض

Page 8: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik. Karya tulis ini

dapat terselesaikan berkat bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus

kepada semua pihak, terutama kepada:

1. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, DR. Suja’i, M.Ag.

2. Dosen pembimbing Ratih Rizqi Nirwana,S.Si.,M.Pd. dan Dr. Widodo Supriyono,

M.A. yang telah memberian bimbingan dan arahan selama proses penulisan

skripsi.

3. Kepala Madrasah MA NU Nurul Huda Mangkang Semarang, M. Ahyar, S.Pd.

yang berkenan memberikan izin pada penulis untuk melakukan penelitian di MA

NU Nurul Huda Mangkang Semarang.

4. Guru pengampu bidang studi kimia MA NU Nurul Huda Mangkang Semarang

Ibu Puji Handayani, S. Pd. yang memberikan banyak arahan dan informasi

selama proses penelitian.

5. Segenap dosen Fakultas Tarbiyah yang telah membekali banyak pengetahuan

kepada penulis dalam menempuh studi di Fakultas Tarbiyah.

6. Segenap pegawai Fakultas Tarbiyah, pegawai perpustakaan IAIN, pegawai

perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan pegawai perpustakaan TPM yang telah

memberikan layanan yang baik bagi penulis.

7. Kedua orang tua serta kerabat yang selalu memberikan dorongan baik moril

maupun materiil dan tidak pernah bosan mendoakan dalam menempuh studi dan

mewujudkan cita-cita,

8. Teman-teman yang ikut memberikan motivasi selama menempuh studi,

khususnya dalam proses penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis

sebutkan satu-persatu.

Page 9: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan

yang lebih dari yang mereka berikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,

baik dari segi materi, metodologi dan analisisnya. Oleh karena itu kritik dan saran

yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya hanya kepada Allah penulis berharap, semoga apa yang tertulis

dalam skripsi ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca

pada umumnya. Amin.

Semarang, 9 Desember 2011

Penulis,

Riyanto

NIM : 073711017

Page 10: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................................ iii

PENGESAHAN .................................................................................................................. iv

NOTA PEMBIMBING ...................................................................................................... v

ABSTRAK ..................................................................................................................... .... vi

TRANSLITERASI ............................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... x

BAB 1 : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian....................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian..................................................................................... 4

E. Penegasan Istilah....................................................................................... 4

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Bentuk-bentuk Kesalahan dan Faktor-faktor Penyebab Peserta Didik

Melakukan Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal.................................... 7

B. Materi Pokok Konfigurasi Elektron .......................................................... 8

1. Model Atom Mekanika Kuantum…………………………….. .......... 9

2. Elektron dalam Atom………………………………………………… 9

3. Bilangan Kuantum……………………………………………………. 10

4. Bentuk Orbital………………………………………………………… 13

5. Menentukan Konfigurasi Elektron Berdasarkan Model Atom Mekanika

Kuantum………………………………………………………………. 13

C. Penelitian Yang Relevan…………………………………….……………. 17

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Gambaran Umum Madrasah Aliyah NU Nurul Huda Mangkang

Semarang……………………………………………………………….... 20

1. Sejarah Berdiri ………………………………………………………. 20

2. Visi dan Misi………………...…………………………………….…. 21

Page 11: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

3. Sarana dan Prasarana ……...…………………………….................... 22

4. Keadaan Guru………………………………………………………. . 22

5. Keadaan Peserta Didik………………………………………….……. 23

B. Pemaparan Data Penelitian Tentang Kesalahan Peserta Didik Kelas XI IPA

Madrasah Aliyah NU Nurul Huda Mangkang Semarang…………….….. 23

1. Tujuan Penelitian……………………………………………………... 23

2. Fokus Penelitian ………………………………………………….…. 23

3. Lokasi Penelitian……………………………………………………... 23

4. Penentuan Subjek Penelitian……………………………………......... 24

5. Hasil Uji Coba Instrumen …………………………………………..... 25

6. Penentuan Instrumen Penelitian……………………………………… 27

7. Metode Pengumpulan data ……….………………………………….. 28

8. Teknik Analisis Data…………………………………………………. 29

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian …………………………………………………….... 33

2. Reduksi Data………………..……………………………………...... 36

3. Penyajian Data ………………………………………………………. 68

4. Verifikasi (Kesimpulan)……………………………………………… 72

BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………..………... 77

B. Saran-saran …………………………………………………………......… 77

C. Penutup ………………………………………………………………...…. 78

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar

dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan

demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya

untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan masyarakat. Pengajaran bertugas

mengarahkan proses ini agar sasaran dari perubahan itu dapat tercapai sebagaimana

yang diinginkan.1

Menurut Clifford T. Morgan Learning is any relatively permanent change in

behaviour that is a result of past experience.2, artinya belajar sebagai perubahan

tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil dari pengalaman yang lalu.

Belajar merupakan jendela dunia, dengan belajar orang bisa mengetahui banyak hal,

oleh sebab itu islam amat menekankan masalah belajar.3 Allah pun bertanya dalam

al-Qur’an surat Al-Zumar: ayat 9.

“Apakah sama orang-orang yang berilmu (mengetahui) dengan orang yang

tidak berilmu (tidak mengetahui)?” Sesunguhnya yang berakallah yang dapat

menerima pelajaran”.4

Dalam bidang pendidikan guru merupakan salah satu unsur penting yang

harus ada. Peran dan tanggung jawab guru sangat menentukan dalam pencapaian

keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Guru dalam bidang pendidikan tidak

hanya untuk mengajar siswanya untuk mencapai tujuan pembelajaran bidang studi

1 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 79.

2Clifford T. Morgan, Introduction to Psychology, (New York: McGraow Hill Book

Compani,1961), hlm. 219

3Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam., (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2006), hlm. 57

4Departemen Pendidikan Nasional, Al-Qur’an dan Terjemahannya , hlm. 459

Page 13: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

2

yang menjadi tanggung jawabnya, melainkan guru juga bertugas mendidik siswanya,

khususnya untuk mencapai tujuan penyelenggaraan pendidikan disetiap lembaga

pendidikan dan umumnya untuk dapat mencapai tujuan penyelenggaraan di Negara

Republik Indonesia tercinta yang disebut Tujuan Pendidikan Nasional.

Tujuan pendidikan nasional adalah menciptakan kreativitas anak didik,

sebagaimana diatur dalam pasal 3 UU RI No 20 tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional, yang berbunyi “Pendidikan nasional bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, dan

kreatif, mandiri dan menjadi warga negara demokratis dan bertanggung jawab”.

Akan tetapi, selama ini pembelajaran menekankan hanya pada pembentukan

pengetahuan tanpa melihat kemampuan dasar yang dimiliki oleh peserta didik.

Dengan melakukan pembelajaran yang menekankan pada kemampuan yang dimiliki

oleh peserta didik maka peserta didik dapat mengembangkan kemampuannya. Salah

satu cara dalam mengembangkan kemampuan dasar peserta didik dalam menentukan

fakta dan konsep bisa dilakukan dalam pembelajaran kimia.

Pembelajaran kimia merupakan salah satu dari pembelajaran dalam rumpun

sains yang merupakan dasar ilmu pengetahuan yang lain, seperti kedokteran, farmasi,

dan lain-lain. Mempelajari ilmu kimia tidak hanya bertujuan menemukan zat-zat

kimia yang berlangsung bermanfaat bagi kesejahteraan manusia belaka, akan tetapi

ilmu kimia dapat pula memenuhi keinginan seseorang untuk memahami berbagai

peristiwa alam yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mengakui hakikat

materi dan perubahannya, menanamkan metode ilmiah, mengembangkan

kemampuan dalam mengajukan gagasan-gagasan dalam memupuk ketekunan serta

ketelitian kerja.

Dalam pembelajaran kimia, konsep-konsep kimia sering dianggap bersifat

abstrak, meskipun pada kenyataannya peristiwa atau kejadian kimia dapat dirasakan

dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi peserta didik untuk

mengetahui aturan-aturan yang didasarkan pada konsep-konsep dasar menyelesaikan

atau memecahkan masalah kimia. Seperti halnya yang dialami oleh peserta didik

kelas XI yang telah memperoleh materi konfigurasi elektron. Dalam kenyataannya

Page 14: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

3

peserta didik masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang

berkaitan dengan konfigurasi elektron meskipun konsep dasarnya telah mereka

peroleh sejak di kelas XI semester ganjil. Untuk mengatasi permasalahan tersebut

maka perlu diketahui terlebih dahulu faktor-faktor apa saja yang menyebabkan siswa

mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan

konfigurasi elektron.

Materi pokok konfigurasi elektron merupakan materi pokok yang diajarkan

pada kelas XI Semester Gasal. Dalam materi pokok konfigurasi elektron siswa akan

mendalami tentang menentukan konfigurasi elektron dan tingkat energi suatu unsur.

Ketelitian dan keterampilan inilah yang sering kali membuat para siswa merasa

kesulitan dalam menempuh standar Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) yang tiap

tahunnya naik.

Peneliti memilih sekolah MA NU Nurul Huda Mangkang, sebagai fokus

penelitian karena di sekolah tersebut belum pernah diadakan analisis atau evaluasi

terhadap peserta didiknya setelah melakukan ulangan harian. Seharusnya guru

mengevaluasi/menganalisis hasil ulangan yang telah dilakukan peserta didik setelah

materi konfigurasi elektron disampaikan, sehingga peserta didik tidak hanya tahu

nilai akhirnya saja, tetapi tidak tahu letak kesalahannya.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dilakukan penelitian dengan judul:”

ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK KELAS XI DALAM

MENYELESAIKAN SOAL-SOAL ESSAI KIMIA PADA ULANGAN HARIAN

MATERI POKOK KONFIGURASI ELEKTRON DI MA NU NURUL HUDA

MANGKANG SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012”

B. Perumusan Masalah

Rumusan masalah ini adalah:

1. Jenis kesalahan apakah yang dilakukan peserta didik kelas XI MA NU Nurul

Huda Mangkang Semarang dalam menyelesaikan soal-soal ulangan harian

konfigurasi elektron?

Page 15: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

4

2. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan kesalahan peserta didik kelas XI MA

NU Nurul Huda Mangkang Semarang dalam menyelesaikan soal-soal ulangan

harian konfigurasi elektron?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kesalahan pada bagian apa saja yang dilakukan peserta didik

kelas XI MA NU Nurul Huda Mangkang Semarang dalam menyelesaikan soal-

soal ulangan harian konfigurasi elektron.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan peserta didik kelas XI MA

NU Nurul Huda Mangkang Semarang dalam menyelesaikan soal-soal ulangan

harian konfigurasi elektron.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang

terlibat dalam pembelajaran kimia baik guru, siswa maupun sekolah.

1. Bagi Guru

Dapat diperoleh gambaran tentang kesalahan yang dialami oleh peserta didik.

2. Bagi Peserta Didik

a. Letak kesalahan peserta didik dalam belajar kimia dapat diketahui.

b. Peserta didik lebih termotivasi untuk belajar dalam memperbaiki

kesalahannya.

E. Penegasan Istilah

Penegasan istilah dalam konteks ini dimaksudkan untuk mencari kesamaan

visi dan persepsi serta untuk menghindari pemahaman yang salah.Oleh karena itu,

diperlukan beberapa penjelasan tentang istilah dan pembatasan-pembatasan penting

yang ada dalam judul sekripsi ini. Berikut penjelasan istilah dari skripsi yang

berjudul “Analisis Kesalahan Peserta Didik Kelas XI Dalam Menyelesaikan Soal-

Soal Kimia Pada Ulangan Harian Materi Pokok Konfigurasi Elektron Di MA NU

Nurul Huda Mangkang Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012”

Page 16: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

5

1. Analisis

Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan,

perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabab,

duduk perkaranya).5

2. Kesalahan

Kesalahan adalah perihal salah, kekeliruan, atau kealpaan.6 Jadi yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah penyelidikan mengenai penyebab

terjadinya kekeliruan yang dilakukan oleh peserta didik dalam menyelesaikan

soal-soal ulangan harian konfigurasi elektron.

3. Pembelajaran kimia

Pembelajaran merupakan proses yang diselenggarakan oleh guru

membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana memperoleh dan memproses

pengetahuan, ketrampilan dan sikap.7 Pembelajaran kimia mempunyai tujuan

pengajaran antara lain agar peserta didik menguasai konsep-konsep kimia serta

penerapannya baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam teknologi, serta

mampu menerapkan berbagai konsep kimia untuk memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari-hari dan teknologi secara alamiah.

4. Ulangan Harian

Ulangan Harian adalah Ujian untuk mengetahui kemampuan peserta didik

tentang bagian pelajaran yang sudah diajarkan.8

5. Peserta Didik

Peserta Didik yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah siswa kelas

XI MA NU Nurul Huda Semarang.

6. Konfigurasi Elektron

Penempatan elektron dalam suatu atom menurut urutan tertentu sesuai

dengan energi elektron bersangkutan. Pengisian elektron dimulai dari tingkat

5Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

2005), hlm. 43

6Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia ,hlm. 983

7Dimyati dan Mujiono,Belajar dan Pembelajarannya, (Jakarta: Depdikbud bekerjasama

dengan Rineka Cipta, 1999), hlm.157

8Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm. 1239

Page 17: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

6

energi rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Elektron-elektron yang

terdapat pada kulit yang sama belum tentu memiliki energi yang sama,

tergantung pada sub kulitnya.

Page 18: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bentuk-bentuk Kesalahan dan Faktor-faktor Penyebab Peserta Didik

Melakukan Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal

Berdasarkan hasil penelitian Vita Nur Ismawati bentuk-bentuk kesalahan

peserta didik dalam menyelesaikan soal antara lain kesalahan konsep, simbol,

gambar, dan perhitungan.1

1. Kesalahan Konsep

Pemahaman terhadap suatu konsep dapat dilihat dari pemahaman dasar

terhadap suatu materi. Pada materi hidrolisis garam peserta didik harus

memahami konsep tentang konsep konfigurasi elektron, menentukan golongan

dan periode, dan menentukan bilangan kuantum.

2. Kesalahan Simbol

Penggunaan simbol yang besar sangat penting dalam menyelesaikan soal.

Hal ini karena penggunaan simbol berhubungan dengan persamaan yang akan

digunakan dalam menyelesaikan soal yang terdiri dari simbol-simbol.

3. Kesalahan Gambar

Ketidakmampuan peserta didik dalam menggambarkan atau mereaksikan

peristiwa kimia dapat berakibat salahnya persamaan yang dibuat. Hal ini akan

membuat hasil akhir yang diperoleh salah.

4. Kesalahan Perhitungan

Kesalahan perhitungan terjadi saat langkah dalam proses pengerjaan

benar tetapi hasil akhirnya salah. Hal ini sebenarnya dapat diketahui dengan cara

melihat satuan, karena kesalahan perhitungan juga dapat berakibat salahnya

satuan.

Secara umum kesalahan-kesalahan diatas timbul antara lain disebabkan

karena peserta didik mengalami kesulitan dalam belajar atau kurang memahami soal.

1Vita Nur Ismawati, Analisis Kesulitan Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal-soal

Dinamika Gerak Lurus di SMU Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 2003/2004, (Semarang: FMIPA

UNNES, 2004), hlm. 11-12, Tidak diterbitkan.

Page 19: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

8

Kesulitan belajar merupakan salah satu gejala yang sering muncul dalam kegiatan

belajar. Menurut The United State Office of Education kesulitan belajar adalah

gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup

pemahaman dan gangguan bahasa ujaran dan tulisan.2

Secara garis besar kesulitan belajar dibagi menjadi dua kelompok yaitu

kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan dan kesulitan belajar

akademik.3 Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan mencakup

gangguan motorik dan persepsi, kesulitan belajar bahasa dan komunikasi, dan

kesulitan belajar dalam menyelesaikan perilaku social. Sedangkan kesulitan belajar

akademik terlihat dari kegagalan pencapaian prestasi akademik.

Penyebab utama kesulitan belajar adalah disfungsi neurologi, sedangkan

penyebab masalah belajar antara lain pembelajaran yang keliru, pengelolaan kegiatan

belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar dan pemberian penguatan yang

tidak tepat.4Selain itu terbatasnya SDM yang dimiliki keliru guru dan besarnya rasio

antara guru dan peserta didik juga dapat membuat peserta didik kesulitan saat belajar.

Rasio jumlah guru dan peserta didik idealnya adalah 1:25.5 Faktor-faktor yang pada

akhirnya dapat menyebabkan peserta didik melakukan kesalahan dalam

menyelesaikan soal.

B. Materi Pokok Konfigurasi Elektron

Cara elektron tersebar di antara orbital dari suatu atom disebut struktur

elektronik atau konfigurasi elektron atom tersebut. Seperti telah dibicarakan

sebelumnya, hal ini ditunjukkan oleh ketentuan terjadinya subkulit berdasarkan

adanya kenaikan energi. Alasannya adalah bahwa dalam keadaan awal (ground state)

suatu atom, elektron dijumpai dalam keadaan tingkat energi yang paling rendah.6

2Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta,

1999), hlm. 6

3Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar.,hlm. 11

4Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar., hlm. 13

5Http://www.rumahilmuindonesia.net/v10/indeks.php?option:com_content,04-04-11, hlm. 1

6 James E Bradi, Kimia Universitas,Terj. Sukmariah Maun dkk, (Jakarta: Binarupa Aksara,

1999), hlm. 294.

Page 20: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

9

1. Model Atom Mekanika Kuantum

Model Atom Mekanika Kuantum merupakan penyempurnaan dari model

atom Bohr. Mekanika kuantum (mekanika gelombang) merupakan bentuk teori

kuantum yang didasarkan pada konsep dualitas gelombang partikel, prinsip

ketidakpastian dan pandangan elektron sebagai gelombang materi.

Model atom mekanika kuantum merupakan gambaran matematik mengenai

hukum-hukum gerakan yang diaplikasikan pada partikel yang sangat kecil (elektron)

yang dapat bersifat pasti, sebagai partikel atau gelombang. Dengan teori ini energi

masing-masing elektron dapat dihitung secara matematik.

Menurut model atom mekanika kuantum: Posisi elektron di dalam atom tidak

dapat ditemukan dengan pasti. Hanya dapat diperkirakan kemungkinan

ditemukannya elektron pada suatu tempat tertentu, yang disebut orbital.

Menurut teori ini elektron-elektron dalam suatu atom menempati beberapa

tingkat energi (sering disebut sebagai kulit) disekeliling inti dan setiap tingkat energi

terdiri dari beberapa subtingkat energi (atau subkulit) serta setiap subkulit energi

terdiri atas satu atau lebih orbital.

Orbital adalah suatu daerah dalam ruang berbentuk spesifik dan dalam daerah

ini besar kemungkinan ditemukannya elektron.Dengan mekanika kuantum dapat

dibuktikan bahwa elektron yang dapat menempati kulit tertentu, jumlahnya terbatas.

2. Elektron Dalam Atom

Berdasarkan teori mekanika kuantum, elektron-elektron dalam atom tersusun

dalam berbagai tingkat energi (kulit), subtingkat energi (subkulit) dan orbital. Kulit-

kulit yang terletak paling dekat ke inti memiliki energi terendah dan diberi simbol

huruf K. Dan seterusnya semakin jauh dari inti diberi simbol L, M, N, ....Q dan

energinya semakin tinggi. Dengan demikian tingkat-tingkat energi memiliki energi

yang berbeda. Setiap kulit tersusun atas subkulit-subkulit yang diberi simbol s, p, d,

dan f. Subkulit s memiliki energi yang lebih rendah dibandingkan supkulit p dan

seterusnya. Dengan demikian subkulit memiliki energi yang berbeda.

Setiap subkulit terdiri atas satu atau lebih orbital. Setiap orbital dalam

subkulit mempunyai energi yang sama. Banyaknya orbital dalam subkulit tergantung

Page 21: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

10

macam kulitnya. Macam kulit, subkulit dan jumlah orbital dapat dilihat pada Tabel

2.1.

Tabel 2.1 Macam Kulit, Subkulit dan Jumlah Orbital pada 4 Kulit Pertama

Kulit Subkulit Jumlah Orbital

K S 1

L S 1

P 3

M

S 1

P 3

D 5

N

S 1

P 3

D 5

F 7

3. Bilangan Kuantum

Untuk menggambarkan posisi elektron dalam suatu atom, digunakan istilah

bilangan kuantum. Ada empat jenis bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum

utama (n), bilangan kuantum azimuth (l), bilangan kuantum magnetik (m), dan

bilangan kuantum spin (s).

Dengan demikian posisi atau kedudukan elektron di dalam suatu atom

ditentukan oleh keempat bilangan kuantum.

a. Bilangan Kuantum Utama (n)

Posisi elektron dalam kulit elektron dapat ditentukan menggunakan

bilangan kuantum utama. Bilangan kuantum utama hanya mempunyai harga

positif dan bilangan bulat bukan nol, yaitu n = 1, 2, 3, 4,... angka-angka tersebut

mewakili simbol huruf (K, L, M, N,...) yang telah dikemukakan sebelumnya.

Hubungan antara bilangan kuantum utama (n), dan kulit elektron disimpulkan

dalam Tabel 2.2 berikut:

Tabel 2.2 Kulit Elektron

n 1 2 3 4

Kulit elektron K L M N

Page 22: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

11

Selain menyatakan posisi elektron dalam kulit elektron, bilangan kuantum

utama juga dapat menjelaskan jarak rata-rata awan elektron dari inti atom dan

menyatakan tingkat energi atom. Semakin besar nilai n, jarak rata-rata awan

elektron-inti atom semakin jauh. Semakin besar nilain, tingkat energi atom

semakin tinggi.

b. Bilangan Kuantum Azimuth (l)

Bilangan kuantum azimuth menyatakan tentang pembagian-pembagian

dari kulit elektron yang terbagi lagi menjadi beberapa subkulit. Subkulit-subkulit

tersebut diberi nama s, p, d, dan f. Penamaan subkulit ini berasal dari kata sharp,

principal, diffuse, dan fundamental. Harga bilangan kuantum azimut bergantung

pada harga bilangan kuantum utama (n). Setiap subkulit mempunyai nilai

bilangan kuantum azimuth yang berbeda-beda. Harga yang mungkin adalah nol

atau bilangan bulat positif yaitu l = 0, 1, 2, 3, ... n-1. Hubungan antara bilangan

kuantum azimuth (l) dan sub kulit elektron dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut:

Tabel 2.3 Sub Kulit Elektron

L 0 1 2 3

Subkulit S P d f

c. Bilangan Kuantum Magnetik (m)

Suatu subkulit terdiri dari atas orbital-orbital yang dinyatakan dengan

bilangan kuantum magnetik (m). Nilai bilangan kuantum magnetik (m) setiap

orbital berbeda-beda dan bergantung pada nilai l. Untuk setiap harga (l) tertentu,

nilai m adalah (l) sampai (+l). Dengan demikian nilai m adalah bilangan bulat

(negatif, nol dan positif). Setiap nilai m menunjukkan orbitalnya.

m = ± l atau –l ....+l

Jika l = 0, maka hanya ada satu m1 yaitu m1= 0, oleh sebab itu subkulit s

hanya terdiri dari satu orbital (kita sebut s orbital). Subkulit p (l = 1) mempunyai

3 orbital yang mempunyai m1sebesar -1, 0 dan +1. Dengan cara yang sama

subkulit d (l = 2) terdiri dari 5 orbital dan subkulit f (l = 3) tujuh.7

7James E Bradi, Kimia Universitas,Terj. Sukmariah Maun dkk, hlm.291.

Page 23: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

12

Berdasarkan rumus tersebut, jumlah orbital yang dimiliki kulit dan

subkulit dapat diketahui. Orbital yang terletak dalam suatu subkulit biasanya

diberi nama sesuai dengan nama subkulit tersebut. Misal, orbital yang

menempati subkulit 1s disebut orbital 1s. Contoh ini dapat dilihat pada Tabel 2.4

berikut:

Tabel 2.4 Contoh Orbital Pada Subkulit

Kulit Subkulit Nama subkulit

K S 1s

L s,p 2s,2p

M s,p,d 3s,3p,3d

N s,p,d,f 4s,4p,4d,4f

d. Bilangan Kuantum Spin (s)

Saat model atom mekanika kuantum pertama kali diumumkan, bilangan

kuantum tidak mengikut sertakan bilangan kuantum spin. Dimasukkannya

bilangan kuantum spin berawal dari percobaan Stern-Gerlach. Ada dua nilai

bilangan kuantum spin, yaitu -2

1 dan +

2

1. Kedua nilai s tersebut berkaitan

dengan arah rotasi yang searah atau berlawanan dengan arah jarum jam.

Berdasarkan hal tersebut, tidak mungkin di dalam suatu atom yang sama

memiliki empat bilangan kuantum yang sama. Bila n, l, dan m nya sama, pasti s-

nya berbeda. Untuk lebih jelasnya Bilangan Kuantum dapat dilihat pada Tabel

2.5

Tabel 2.5 Bilangan Kuantum

Nama (bilangan kuantum) simbol Nilai yang diizinkan

Utama N 1, 2, 3,…

Azimut L 0, 1, 2, 3, …n – 1

Magnetik M 0, ±1, ±2,…±l

Spin S +1/2, -1/2

Page 24: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

13

4. Bentuk Orbital

Setiap jenis orbital s, p, d, dan f mempunyai bentuk geometris yang khas.

Gambar bentuk orbital dapat dilihat pada Gambar 2.1.

a. Orbital s berbentuk bola

b. Orbital p berbentuk seperti balon terpilin

c. Orbital d bentuknya agak rumit

d. Orbital f bentuknya sangat rumit sehingga sulit digambarkan

Gambar 2.1 Bentuk-bentuk Orbital8

5. Menuliskan Konfigurasi Elektron Berdasarkan Model Atom Mekanika Kuantum

Nomor golongan unsur-unsur yang terletak dalam golongan transisi (logam

transisi adalah sesuatu yang dapat membentuk satu atau lebih ion stabil yang

memiliki orbital d yang tidak terisi) dapat ditentukan melalui penulisan konfigurasi

elektron yang mengacu pada model atom mekanika kuantum, yaitu menyusun

8Cotton dan Wilkinson, Kimia Anorganik Dasar, (Jakarta: UI-Press, 2007), hlm. 42.

Page 25: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

14

elektron-elektron kedalam orbital. Prinsip penulisan konfigurasi elektron ini didasari

oleh jumlah elektron dalam subkulit dan tingkat energi orbital pada keadaan stabil.

Dalam keadaan stabil, atom-atom cenderung menempati orbital yang

mempunyai energi terendah. Aturan pengurutan tingkat energi orbital dari yang

terendah dikenal dengan istilah Asas Aufbau (berasal dari bahasa Jerman yang

artinya membangun) 9 Urutan tingkat energi orbital dari yang terendah ke yang tinggi

dapat dilihat pada Gambar 2.2.

1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p

Gambar 2.2 Pengurutan Tingkat Energi Orbital10

Berdasarkan jumlah energi maksimum dalam subkulit dan urutan tingkat

energi orbital, aturan penulisan konfigurasi elektron dapat disimpulkan sebagai

berikut:

Pengisian elektron dalam orbital dimulai dari orbital dengan tingkat energy

paling rendah. Setelah penuh, pengisian berlanjut ke orbital yang tingkat energinya

satu tingkat lebih tinggi. Demikian seterusnya hingga sama.11

9Muchtaridi, Sandri Justiana, Kimia 2 SMA Kelas XI, (Jakarta: Yudhistira, 2006), hlm.. 11.

10Kristian H Sugiyarto, Kimia Anorganik I, (Yogyakarta: UNY, edisi revisi, 2004), hlm. 37.

11 Kristian H Sugiyarto, Kimia Anorganik I, hlm. 37.

Page 26: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

15

Penulisan konfigurasi elektron dapat disingkat yang didasarkan pada

konfigurasi elektron gas mulia. Cara penyingkatan dapat dijelaskan dengan Gambar

2.3.

Gambar 2.3 Cara Penyingkatan Penulisan Konfigurasi Elektron

1s2 2s

2 2p

6 3s

23p

6 4s

2 3d

10 4p

6 5s

2 4d

105p

66s

2 3p

4 4f

14 5d

106p

67s

2

Contoh penulisan ini dapat dilihat pada Tabel 2.6 dan Tabel 2.7.

Tabel 2.6 Contoh Konfigurasi Elektron Unsur Gas Mulia

Unsur Gas Mulia Konfigurasi Elektron

2He

10Ne

18Ar

36Kr

54Xe

86Rn

1s2

1s2 2s

2 2p

6

1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6

1s2

2s2 2p

6 3s

2 3p

6 3d

10 4s

2 4p

6

1s2

2s2 2p

6 3s

2 3p

6 3d

10 4s

2 4p

6 4d

10 5s

2 5p

6

1s2

2s2 2p

6 3s

2 3p

6 3d

10 4s

2 4p

6 4d

10 4f

14 5s

2

5p6 5d

10 6s

2 6p

6

86[Rn]

54[Xe]

36[Kr]

18[Ar]

10[Ne]

2[He]

Page 27: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

16

Tabel 2.7 Contoh Penulisan Beberapa Unsur Dengan Cara Disingkat

Unsur Konfigurasi Elektron Penyingkatan

7N

12Mg

35Br

56Ba

87Fr

1s2 2s

2 2p

3

1s2 2s

2 2p

6 3s

2

1s2

2s2 2p

6 3s

2 3p

6 3d

10 4s

2 4p

5

1s2

2s2 2p

6 3s

2 3p

6 3d

10 4s

2 4p

6 4d

10 5s

2

5p6

6s2

1s2

2s2 2p

6 3s

2 3p

6 3d

10 4s

2 4p

6 4d

10 4f

14

5s2 5p

6 5d

10 6s

2 6p

6 7s

1

[He] 2s2 2p

3

[Ne] 3s2

[Ar] 3d10

4s2 4p

5

[Xe] 6s2

[Rn] 7s1

Berdasarkan jumlah elektron yang mengisi suatu orbital, orbital dapat

dikelompokkan menjadi orbital penuh, orbital setengah penuh, dan orbital tidak

penuh. Orbital yang ditempati elektron secara maksimum disebut orbital penuh. Jika

jumlah elektron yang menempati orbital setengah dari jumlah elektron maksimum,

maka orbital tersebut dinamakan orbital setengah penuh. Dan disebut orbital tidak

penuh jika bukan orbital penuh ataupun setengah penuh.

Kestabilan suatu orbital dipengaruhi oleh sifat orbitalnya. Orbital penuh dan

setengah penuh lebih stabil daripada orbital tidak penuh. Atom-atom yang orbitalnya

tidak penuh akan berupaya mencapai kestabilannya dengan cara mengubah susunan

elektronnya sehingga menjadi orbital penuh atau setengah penuh. Hal tersebut

menyebabkan beberapa konfigurasi elektron atom tidak mengikuti aturan Aufbau.

Salah satu atom tersebut adalah 29Cu.

Konfigurasi elektron 29Cu berdasarkan aturan Aufbau:

29Cu: 1s2

2s2 2p

6 3s

2 3p

6 4s

2 3d

9

Orbital 3d hanya diisi 9 elektron sehingga termasuk orbital tidak penuh (tidak

stabil). Maka agar menjadi stabil, 1 elektron dari orbital 4s berpindah ke orbital 3d,

sehingga konfigurasi menjadi:

29Cu: 1s2

2s2 2p

6 3s

2 3p

6 4s

1 3d

10

Konfigurasi elektron ini bersifat stabil karena orbital 3d menjadi orbital

penuh (3d10

), sedangkan orbital 4s menjadi orbital setengah penuh (4s1).

Page 28: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

17

Tabel 2.8 Daftar Beberapa Atom yang Penulisan Konfigurasi Elektronnya

Mengikuti Aturan Orbital Penuh dan Setengah Penuh

Atom Nomor Atom Konfigurasi Elektron

Belum Stabil Stabil

Cr

Cu

Mo

Ag

Au

24

29

42

47

79

4s2 3d

4

4s2 3d

9

5s2 4d

4

5s2 4d

9

6s2 5d

9

4s1 3d

5

4s1 3d

10

5s1 4d

5

5s1 4d

10

6s1 5d

10

Ada aturan lain yang mengatur penulisan konfigurasi elektron, yang pertama

yaitu aturan Asas Larangan Pauli yang dikemukakan oleh Wolgaf Pauli yaitu “Tidak

ada 2 buah elektron dalam orbital yang sama memiliki arah spin yang sama”

Berdasarkan asas larangan Pauli ini, jumlah elektron yang menempati suatu orbital

paling banyak hanya dua elektron dengan arah rotasi yang berlawanan. Dengan

demikian, jumlah elektron yang maksimum yang menempati suatu subkulit dapat

dinyatakan dengan rumus:

Aturan yang kedua adalah aturan Hund “Elektron yang berada di suatu orbital akan

menempati orbital yang kosong dengan arah rotasi yang sejajar. Setelah itu elektron-

elektron lainnya menempati orbital tersebut dengan arah rotasi yang berlawanan.

C. Penelitian Yang Relevan

Dalam penelitian ini, peneliti telah melakukan penelusuran dan kajian dari

berbagai sumber atau referensi yang memiliki kesamaan topik atau relevansi

terhadap penelitian ini. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi pengulangan terhadap

penelitian sebelumnya dan mencari hal lain yang lebih penting untuk diteliti.

1. Skripsi dengan judul ”Analisis kesalahan peserta didik kelas XI dalam

menyelesaikan soal-soal fisika materi pokok kesetimbangan benda tegar di MA

Jumlah elektron maksimum: 2 x jumlah orbital dalam sub kulit

Page 29: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

18

Manbaul Ulum Karangawen Demak Tahun Ajaran 2008/2009, oleh Miftahul

Huda Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan, faktor dan cara

mengatasi peserta didik kelas XI MA Manbaul Ulum Karangawen Demak yang

melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal kesetimbangan benda tegar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan-kesalahan tadi disebabkan oleh

rasio guru dan peserta didik yang terlalu besar, dan frekuensi belajar peserta didik

yang kurang sehingga konsep-konsep dasar tidak mereka kuasai karena untuk

dapat menguasai konsep dengan baik tidak cukup dengan belajar di sekolah.

2. Skripsi berjudul “Analisis Kesulitan Peserta didik Dalam Menyelasaikan Soal-

Soal Kesetimbangan Kimia Kelas XI IPA Sekolah Menengah Atas (SMA) di

Kota Binjai” oleh Muhammad Ihsan 2006, Mahapeserta didik PENDIDIKAN

KIMIA 2006 UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang

dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal kesetimbangan kimia,

menyelidiki kesalahan dominan dan penyebab kesalahannya. Penelitian

dilakukan terhadap peserta didik kelas XI IPA sekolah menengah atas (SMA) di

kota Binjai yang telah mempelajari materi kesetimbangan kimia. Dari 26 SMA di

Kota Binjai dipilih 3 sekolah, yaitu SMA Negeri 2, SMA Negeri 6 dan SMA

Swasta Langkat Binjai yang diambil secara purposive. Dimana setiap sekolah

diambil 40 orang peserta didik sebagai sampel penelitian. Alat pengumpul data

berupa 5 butir tes dalam bentuk uraian dan wawancara.

Metode penelitian yang diterapkan berbentuk deskriptif kuantitatif. Dari

analisis data diperoleh macam kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam

menyelesaikan soal-soal kesetimbangan kimia. Kesalahan dominan terletak pada

aplikasi rumus hubungan Kp dan Kc (66,67%) dan penentuan mol pereaksi

pembatas dan sisa (53,13%). Selain itu juga terdapat beberapa kesalahan yaitu

tidak dapat membuat penyelesaian soal (23,50%), perbandingan mol (17,91%),

menentukan konsentrasi zat (10,67%), aplikasi rumus konstanta kesetimbangan

(23,96%), aplikasi rumus derajat disosiasi (20,83%), kesalahan operasi hitung

(31,17%).

Page 30: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

19

Dengan disajikannya data-data kesalahan peserta didik dalam

menyelesaikan soal-soal kesetimbangan kimia, diharapkan dapat menjadi

masukan bagi tenaga pendidik untuk dapat memberikan terapi yang tepat

kedepannya, agar kesulitan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal

kesetimbangan kimia dapat tertanggulangi.

Dari kedua hasil penelitian diatas dengan hasil penelitian ini dapat

dibedakan, perbedaannya terletak pada metode penelitiannya, penelitian ini

menggunakan metode kualitatif meskipun menyangkut metode kuantitatif. Tetapi

penelitian ini lebih ditekankan pada metode kualitatif, metode kuantitatif hanya

untuk mencari butir soal yang valid. Akan tetapi kedua penelitian tersebut

menggunakan metode deskriptif kuantitatif.

Page 31: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Madrasah Aliyah NU Nurul Huda Mangkang Semarang

1. Sejarah Berdiri

Madrasah Aliyah NU Nurul Huda merupakan lembaga pendidikan yang

dikelola oleh Pengurus Ranting NU Mangkangkulon dan secara teknis administratif

dibawah naungan Lembaga Pendidikan Ma'arif Cabang Kota Semarang yang

didirikan pada tanggal 24 Januari 1987. Madrasah Aliyah yang baru didirikan ini

berlokasi di kelurahan Mangkangkulon Kecamatan Tugu Kota Semarang yang cukup

strategis, dari kota madrasah ini berjarak lebih kurang 16 km, dan hanya 100 m dari

jalan raya trans Jakarta-Semarang.

Lokasi Madrasah ini berada di lingkungan masjid dan pondok pesantren. Ide

pendirian Madrasah Aliyah ini bermula ketika SMU Hasanuddin 02 pada tahun 1985

ditutup karena kekurangan siswa dan atas usulan beberapa wali santri yang putra-

putrinya belajar di pondok pesantren dan bersekolah di Madrasah Tsanawiyah NU

Nurul Huda Mangkangkulon menginginkan ada kelanjutan belajar formal setelah

putra-putrinya tamat belajar dari MTs, dengan demikian mereka berharap anaknya

minimal berada di pondok pesantren selama enam tahun.

Nama Nurul Huda adalah nama yang pada dasarnya diambil dari nama

Madrasah Tsanawiyah yang telah berdiri sejak tahun 1968. Dengan memakai nama

tersebut diharapkan Madrasah Aliyah NU Nurul Huda tidak lepas sama sekali baik

secara moral edukatif maupun historis dengan MTs NU Nurul Huda. Untuk

merealisasikan ide pendirian madrasah ini dalam suatu musyawarah diputuskan

bahwa untuk sementara kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di gedung MTs NU

Nurul Huda dengan waktu belajar sore hari. Dan untuk sementara waktu pula sampai

madrasah ini mampu membiayai dirinya sendiri, maka Kepala Madrasah, Staf, Guru,

dan karyawan tidak mendapat honorarium.

Diantara penggagas dan pendiri Madrasah Aliyah ini adalah sebagian besar

adalah guru-guru MTs A. Hadlor Ihsan, M. Thohir Abdullah, Lukman Hakim,

Muhyiddin Subhan, Kaerun, Akhirin Bachr, Agus Nahtadi, Sobirin, Ajmain, dan

Page 32: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

21

Hasaan Fauzi. Perkembangan Madrasah Aliyah NU Nurul Huda dari awal hingga

kini tidak lepas dari jasa dan upaya dari para pendiri serta pengelolanya. Pada tahun

1995 Madrasah ini bisa masuk pagi hari dan pada tahun 1998 berhasil mendapat

status DIAKUI. Demikian sejarah singkat Madrasah Aliyah NU Nurul Huda Kota

Semarang. Untuk perkembangan dan kemajuan madrasah selanjutnya semuanya

tergantung kepada upaya dan rekayasa para pengelolanya

2. Visi dan Misi

a. Visi

Sebagai bentuk pendidikan formal yang mempunyai komitmen terhadap

pengembangan ilmu pengetahuan, Madrasah Aliyah NU Nurul Huda Mangkang

Semarang mempunyai visi sebagai berikut :

“TERWUJUDNYA ANAK DIDIK YANG TERAMPIL, CERDAS,

AKHLAKUL KARIMAH DAN AHLUSUNAH WAL JAMAAH”.

Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita madrasah yang berorientasi

ke depan dengan memperhatikan potensi masakini, sesuai dengan norma dan

harapan masyarakat dengan indikator sebagai berikut :

1) Terampil dalam :

a) Pemanfaatan IPTEK

b) Penguasaan dasar bahasa arab dan inggris

c) Pengamalan nilai-nilai ajaran agama islam

d) Penguasaan dasar seni dan olah raga

e) Penguasaan dasar kepemimpinan

2) Cerdas dalam :

a) Akademik

b) Non akademik: Semangat mengikuti kegiatan keagamaan, Peduli sosial,

Peduli kebersihan lingkungan dll.

3) Akhlaqul Karimah

4) Ahlusunah Waljamaah

Page 33: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

22

b. Misi

Berdasarkan visi di atas, maka misi Madrasah Aliyah NU Nurul Huda

Mangkang Semarang adalah sebagai berikut :

1) Meningkatkan prestasi akademik kelulusan .

2) Menjaga komitmen bersama menjalankan program madrasah

3) Meningkatkan semangat kedisiplinan dan keteladanan

4) Meningkatkan proses KBM secara efektif, inovatif dan fariatif

5) Meningkatkan life skill, keunggulan

6) Meningkatkan semangat kompetitif

7) Menumbuhkan sikap bersih lingkungan

3. Sarana dan Prasarana

Bangunan fisik menjadi salah satu bagian penting untuk dalam suatu sekolah.

Kondisi yang nyaman tentunya akan menambah semangat peserta didik dalam proses

belajar-mengajar. Beberapa tahun ini seolah Madrasah Aliyah NU Nurul Huda

Mangkang Semarang terus berbenah. Diantara bangunan yang sudah ada yaitu, ruang

kepala sekolah, ruangan tata usaha (TU), ruangan guru, Ruang BP, Ruang

UKS/P3K/PMR, Ruang ganti Pakaian, Ruang Koperasi, Kantor OSIS, Ruang

perpustakaan, Laboratorium Bahasa, Laboratorium IPA, Laboratorium Komputer,

Bangsal Sepeda, Tempat ibadah, Kamar Mandi / WC, serta lapangan olah raga.

4. Keadaan guru

No Status Laki-laki Perempuan Jumlah

1. Kepala Madrasah 1 - 1

2. Guru Tetap 6 1 7

3. Guru Tidak Tetap 13 12 25

4. Guru DPK Depag 6 2 8

5. Guru DPK Diknas - - -

Jumlah 26 15 41

Page 34: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

23

5. Keadaan Peserta Didik

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Kelas X 35 96 131

2 Kelas XI.IPA 7 25 32

3 Kelas XI.IPS 58 50 108

4 Kelas XII.IPA 12 26 38

5 Kelas XII.IPS 66 54 120

Jumlah 178 248 429

B. Pemaparan Data Penelitian Tentang Kesalahan Peserta Didik Kelas XI IPA

Madrasah Aliyah NU Nurul Huda Mangkang Semarang.

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui kesalahan pada bagian apa saja yang dilakukan peserta didik

kelas XI MA NU Nurul Huda Mangkang Semarang dalam menyelesaikan soal-

soal ulangan harian konfigurasi elektron.

b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan peserta didik kelas XI MA

NU Nurul Huda Mangkang Semarang dalam menyelesaikan soal-soal ulangan

harian konfigurasi elektron.

2. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada bentuk-bentuk kesalahan

peserta didik dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan peserta didik kelas XI

IPA MA NU Nurul Huda Mangkang Semarang.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA Madrasah Aliyah NU Nurul Huda

Mangkang Semarang yang berlokasi di Kecamatan Mangkang Kulon Kabupaten

Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran

2011/2012.

Page 35: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

24

4. Penentuan Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran kimia kelas

XI IPA Madrasah Aliyah NU Nurul Huda Mangkang Semarang dan Peserta didik

kelas XI IPA Madrasah Aliyah NU Nurul Huda Mangkang Semarang. Di Madrasah

Aliyah NU Nurul Huda Mangkang Semarang terdapat 1 kelas XI IPA yang terdiri

dari 32 peserta didik. Berhubung di Madrasah Aliyah NU Nurul Huda kelas XI IPA

sebanyak satu kelas, maka peneliti memilih kelas XII IPA sebagai kelas uji coba dan

kelas XI IPA sebagai kelas sampel. Penelitian ini tidak menggunakan kelas kontrol

karena penelitian ini hanya menganalisis jenis kesalahan yang dilakukan peserta

didik serta penyebab terjadinya kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal kimia pada

materi pokok konfigurasi elektron, bukan membandingkan model pembelajaran,

sehingga kelas kontrol tidak diperlukan.

Soal yang telah disediakan diujicobakan di kelas uji coba. Setelah itu

dilakukan analisis untuk memperbaiki butir soal yang telah diujicobakan. Soal yang

telah diperbaiki diberikan ke pada kelas eksperimen yang selanjutnya akan diambil

sebagai subjek penelitian

Pengambilan subjek penelitian pada peserta didik didasarkan pada ranking

peserta didik yang melakukan kesalahan dari hasil tes yang telah diujikan. Subjek

penelitian terdiri dari 2 peserta didik dari kelompok atas, 2 peserta didik dari

kelompok sedang, dan 2 peserta didik dari kelompok bawah yang ditentukan dari

banyaknya kesalahan soal yang mereka kerjakan, sehingga jumlah keseluruhan

subjek penelitian ada 6 peserta didik yang selanjutnya akan dilakukan wawancara.

Dari kelompok atas diambil Rakasetya Hilmawan Faiz (S-23), Miladiah

Mufti Nur Habibah (S-13). Mereka termasuk peserta didik yang memiliki nilai

terendah pada kelompok atas. Dari kelompok sedang diambil Rizky Chintyana Dewi

(S-25), Naiz Durotul Lana (S-18). Kedua peserta didik tersebut diambil menjadi

subjek penelitian karena merupakan peserta didik dengan nilai terendah pada

kelompok sedang. Sedangkan dari kelompok bawah diambil Nahna Nailussa'adah (S-

17), Kholifatun Nur Aini (S-06). Kedua peserta didik tersebut diambil menjadi

subjek penelitian karena merupakan peserta didik dengan nilai terendah pada

kelompok bawah.

Page 36: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

25

5. Hasil Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen ini dilakukan untuk mengetahui soal mana yang termasuk

kategori baik. Uji coba dilakukan di kelas XI IPA MA NU Nurul Huda Mangkang

Semarang sejumlah 38 peserta didik. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, soal hanya

diujicobakan pada 33 peserta didik. Hal ini dikarenakan terdapat 5 peserta didik yang

tidak hadir pada saat pelaksanaan uji coba instrumen.

Soal uji coba yang digunakan dalam penelitian berupa soal uraian sebanyak

15 soal dengan skor maksimal 10. Langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil uji

coba soal yang meliputi: validitas, reabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda.

a. Validitas

Berdasarkan uji coba soal yang telah dilaksanakan dengan 33=N dan

2−= Ndb pada taraf signifikan 5% didapat 346,0=tabelr . Jadi butir soal

dikatakan valid jika 346,0>hitungr . Tabel 3.1 adalah hasil uji coba dari 15 butir

soal, yang menunjukkan bahwa terdapat 12 soal yang valid, berarti ada 3 butir

soal yang tidak valid. Tabel 3.1

Hasil Perhitungan Validitas Tahap 1

Butir Soal hitungr tabelr

Butir 1 0,073 0,347 TidakValid Butir 2 0,3 0,347 Tidak Valid Butir 3 0,75 0,347 Valid Butir 4 0,761 0,347 Valid Butir 5 0,778 0,347 Valid Butir 6 0,778 0,347 Valid Butir 7 0,751 0,347 Valid Butir 8 0,825 0,347 Valid Butir 9 0,768 0,347 Valid Butir 10 0,874 0,347 Valid Butir 11 0,75 0,347 Valid Butir 12 0,794 0,347 Valid Butir 13 0,731 0,347 Valid Butir 14 0,136 0,347 Tidak Valid Butir 15 0,775 0,347 Valid

Dari perhitungan analisis data pada soal yang telah diujicobakan, diperoleh

soal yang valid adalah soal nomor 3, 4,5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 dan 15.

Page 37: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

26

Sedangkan soal yang dinyatakan tidak valid adalah soal nomor 1, 2 dan 14.

Untuk itu soal nomor 1, 2 dan 14 tidak dipergunakan. Perhitungan secara lengkap

dapat dilihat di Lampiran 6.

Berdasarkan hasil uji validitas masih terdapat butir soal yang tidak valid,

untuk itu perlu dilakukan uji validitas tahap kedua. Uji validitas tahap kedua

hanya dilakukan terhadap butir soal yang valid, yaitu sebanyak 12 butir soal yang

dinyatakan valid pada uji validitas tahap pertama. Hasil perhitungan validitas

tahap kedua diperoleh sebagai berikut.

Tabel 3.2

Table 3.2. Hasil Perhitungan Validitas Tahap 2

Butir Soal hitungr tabelr Kriteria

Butir 1 0,749 0,347 Valid Butir 2 0,772 0,347 Valid Butir 3 0,765 0,347 Valid Butir 4 0,759 0,347 Valid Butir 5 0,788 0,347 Valid Butir 6 0,840 0,347 Valid Butir 7 0,784 0,347 Valid Butir 8 0,878 0,347 Valid Butir 9 0,787 0,347 Valid Butir 10 0,779 0,347 Valid Butir 11 0,757 0,347 Valid Butir 12 0,766 0,347 Valid

Dari hasil uji validitas tahap kedua, ke 12 butir soal dinyatakan valid.

Untuk perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 7.

b. Reliabilitas

Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan

ketetapan. Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus alpha

terhadap hasil uji coba tes diperoleh 940,0=hitingr , sedangkan 347,0=tabelr . Jadi

tabelhiting rr > sehingga dari hasil tersebut tes yang diujicobakan reliabel. Karena

70,0>hitungr berarti tes hasil uji coba tersebut memiliki reabilitas yang tinggi.

Perhitungan secara lengkap dapat dilihat di Lampiran 8.

Page 38: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

27

c. Tingkat Kesukaran

Menganalisis tingkat kesukaran berarti mengkaji soal tes dari segi

kesulitannya sehingga diperoleh soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar.

Dari hasil perhitungan analisis soal yang telah diujicobakan, diperoleh hasil

sebagai berikut:

1) Butir soal dengan kriteria mudah, yaitu: butir soal nomor 1, 11, dan 12.

2) Butir soal dengan kriteria sedang, yaitu: butir soal nomor 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9,

dan 10.

3) Butir soal dengan kriteria sukar, yaitu: butir soal nomor 6.

d. Daya Beda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara peserta didik yang sudah menguasai dengan peserta didik yang belum

menguasai. Dari hasil perhitungan analisis soal yang telah diujicobakan diperoleh

data bahwa soal yang mempunyai daya pembeda yang signifikan adalah soal

dengan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, dan 12. Jadi semua soal dinyatakan

signifikan. Perhitungan secara lengkap dapat dilihat di Lampiran 9.

Berdasarkan hasil analisis butir soal diperoleh butir soal yang baik, yaitu

butir soal yang valid, reliabel, memiliki tingkat kesukaran yang dapat diketahui,

dan memiliki daya beda yang signifikan. Perhitungan secara lengkap dapat dilihat

di Lampiran 10.

6. Penentuan Instrumen Penelitian

Setelah dilakukan analisis data dengan hasil di atas dan mengacu pada kisi-

kisi instrumen penelitian, diperoleh soal instrumen penelitian adalah soal nomor 1,

2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan 12. Jadi instrumen penelitian menggunakan 10 soal

berbentuk uraian dengan skor maksimal tiap soal adalah 10. Soal nomor 4 dan 11

tidak dipergunakan karena pada soal nomor 4 memiliki kesamaan dalam pencapaian

indikator dengan soal nomor 1 dan soal nomor 11 memiliki kesamaan pencapaian

indikator dengan soal nomor 12. Adapun kriteria panduan penilaian atau skor

terdapat pada lampiran 11.

Page 39: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

28

7. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data penelitian, metode pengumpulan data yang

digunakan adalah sebagai berikut:

a. Dokumentasi

Pada metode dokumentasi ini, peneliti memperoleh informasi dari

berbagai sumber tertulis atau dokumentasi yang ada pada responden atau lokasi

penelitian atau responden melaksanakan kegiatan sehari-hari. Dokumentasi, dari

asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam

melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis

seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan

harian, dan sebagainya.1 Metode ini digunakan untuk mendapatkan data-data

tentang kesalahan peserta didik kelas XI IPA di MA NU Nurul Huda Mangkang

Semarang yang termasuk dalam subjek penelitian.

b. Tes

Tes merupakan kumpulan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan intelegensi, kemampuan

atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.2 Metode tes ini digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat

yang dimiliki oleh peserta didik kelas XI IPA MA NU Nurul Huda Mangkang

Semarang.

c. Wawancara

Wawancara atau yang sering disebut interview adalah interaksi dengan

interview, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan cara tanya jawab

untuk menanyakan sesuatu yang jawabannya dianggap sebagai data penelitian.3

Wawancara dilakukan bertujuan untuk mengetahui dan menangkap secara

langsung seluruh informasi dari subjek penelitian. Interview digunakan oleh

1Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,

1998), hlm. 158 2Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek., hlm. 150 3 Heri Jauhari, Panduan Penulisan Skripsi Teori dan Aplikasi, (Bandung: Pustaka Stia, 2010),

hlm. 132-133

Page 40: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

29

peneliti untuk menilai seseorang. Interview mencari data tentang variabel latar

belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu.

8. Teknik Analisis Data

a. Menganalisis Karakteristik Butir Soal

Tujuan menganalisis butir soal adalah untuk memperbaiki butir soal yang

telah diujicobakan, sebab ada kemungkinan hasil tes peserta didik rendah karena

akibat butir tesnya jelek, bukan karena peserta didik tidak tahu.

1) Validitas

Untuk menentukan validitas item soal yang digunakan rumus

korelasi product moment dengan angka kasar. Rumus yang digunakan yaitu:

���� �∑� ����∑� ��∑�� ∑��∑����

Keterangan:

rxy: Koefisien korelasi product moment

N: Banyak Peserta

X; Skor Butir

Y: Skor total

Setelah diperoleh harga rxy, kemudian dikonsultasikan dengan harga

kritik r product moment dengan ketentuan, apabila rxy> rtabel, maka instrument

tersebut valid.

2) Reliabilitas

Seperangkat tes dikatakan reliable apabila tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap, artinya apabila tes tersebut dikenakan pada

sejumlah subjek yang sama pada lain waktu, maka hasilnya akan sama atau

relative sama. Untuk I mencari reliabilitas soal untuk digunakan rumus alpha,

adapun rumusnya adalah sebagai berikut:4

���� � �� 1� �1 ∑������ �

4 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), cet.II, hlm. 103

Page 41: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

30

Keterangan:

r11: Koefisien realibilitas tes

n: banyaknya butir item soal yang dikeluarkan dalam tes

1: bilangan konstanta

∑Si2: jumlah varians skor tiap-tiap item soal

Si2: Varians soal

Setelah diperoleh harga r11 kemudian dikonsultasikan dengan harga

r11> rtabel, maka instrument tersebut reliable.

3) Taraf kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu

sukar. Tingkat kesukaran tes bentuk essai dihitung dengan cara menentukan

persentase siswa yang gagal menjawab dengan benar atau berada dibawah

batas lulus. Data penelitian ini peneliti menerapkan batas ideal sebesar 60%

dari skor maksimal.5Rumus untuk mengetahui taraf kesukaran soal adalah.6

� � �� �100%

Keterangan:

P : Tingkat kesukaran

W: Banyaknya siswa yang gagal menjawab soal dengan benar

N : Jumlah seeluruh siswa peserta tes

Tabel 1.1 Kriteria Tingkat Kesulitan

Interval Kriteria

0% - 27% Sukar

28% - 72% Sedang

73% - 100% Mudah

5 Zaenal Arifin, Evaluasi Instruksional, (Bandung: Remaja Karya, 1988), hlm.136. 6Zaenal Arifin, Evaluasi Instruksional.,hlm.135

Page 42: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

31

4) Daya Pembeda

Daya Pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang

pandai (berkemampuan rendah), rumus mencari daya pembeda adalah sebagai

berikut:7

� !" !#$∑��� % ∑�2��'�()*+�

b. Menganalisis Profil Kesulitan Belajar Peserta didik

Langkah ini dilakukan berdasarkan beberapa pendekatan Dalam

penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan tujuan pengajaran,

pendekatan profil materi, dan pendekatan pengetahuan terstruktur.

c. Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata,

gambar dan angka-angka.8Analisis data adalah proses mengorganisasi dan

menguraikan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian sehingga dapat

ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan

oleh data.9

Metode analisis data yang dimaksud adalah metode yang digunakan untuk

mengolah data yang diperoleh. Pengolahan data ini merupakan cara untuk

mencari kesimpulan atau generasi tentang suatu keadaan dari subjek penelitian.

Analisis data di sini meliputi analisis deskriptif terhadap tingkat

penguasaan konsep vektor. Adapun rumus untuk analisis deskriptif persentase

yaitu:10

��%� � ,��- �100%

7Zaenal Arifin, Evaluasi Instruksional.,hlm. 141 8Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 7 9Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif., hlm. 103 10 Mohammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1995), hlm. 186

Page 43: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

32

Keterangan:

X(%) = Prosentase tingkat penguasaan yang dicari

n = Skor mentah yang diperoleh

N = skor maksimal yang diperoleh

Sedangkan untuk mengetahui tingkat kesalahan pemahaman konsep

vektor tiap butir soal yang diujikan digunakan persamaan sebagai berikut:

TX (%) = 100% - X(%)

Keterangan:

TX(%) = Prosentase tingkat kesalahan yang dicari

X(%) = Prosentase tingkat penguasaan

Atas dasar prinsip belajar tuntas maka kriteria pemahaman peserta didik

dikategorikan sebagai berikut:11

1) Tinggi, bila skor yang diperoleh di atas 75

2) Cukup, bila skor yang diperoleh antara 50 sampai 75

3) Rendah, bila skor yang diperoleh kurang dari 50

11 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoristis dan Praktis, (Bandung: Remaja Rodakarya,

1986), hlm. 103

Page 44: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Hasil Penelitian

1. Hasil Penelitian

Setelah diperoleh instrumen penelitian yang baik, instrumen penelitian itu

diberikan di kelas eksperimen yaitu di kelas XI IPA Madrasah Aliyah NU Nurul

Huda Mangkang Semarang yang berjumlah 32 peserta didik.

Jawaban peserta didik yang diperoleh dari penelitian yang telah dilaksanakan

kemudian dikoreksi. Berikut tabel kecenderungan kesalahan yang dilakukan peserta

didik kelas XI IPA Madrasah Aliyah NU Nurul Huda Mangkang Semarang dalam

menyelesaikan soal-soal materi pokok Konfigurasi Elektron. Tabel 4.1 menunjukkan

jenis kesalahan peserta didik.

Tabel 4.1 Sebaran Jenis Kesalahan Peserta Didik XI IPA pada Materi Pokok

Konfigurasi Elektron

Kesalahan Butir Soal Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Konsep 2 9 3 12 2 2 7 7 4 3 51

Data 1 3 1 7 12

Interpretasi

bahasa

1 1

Teknis 9 7 12 10 17 12 2 4 12 9 94

Kesimpulan 3 3 6

a. Soal nomor 1

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap seluruh jawaban

peserta didik diperoleh hasil bahwa sejumlah 9 peserta didik melakukan

kesalahan teknis. Sedangkan 3 peserta didik melakukan kesalahan dalam

penyimpulan, 2 peserta didik melakukan kesalahan konsep dan 1 peserta didik

melakukan kesalahan dalam menggunakan data. Oleh karena itu, dapat

Page 45: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

34

disimpulkan bahwa dalam menyelesaikan soal nomor 1 peserta didik cenderung

melakukan kesalahan teknis.

b. Soal nomor 2

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap seluruh jawaban

peserta didik diperoleh hasil bahwa sejumlah 9 peserta didik melakukan

kesalahan konsep, 7 peserta didik melakukan kesalahan teknis, 3 peserta didik

melakukan kesalahan dalam penyimpulan, dan 3 peserta didik melakukan

kesalahan dalam menggunakan data. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa

dalam menyelesaikan soal nomor 2 peserta didik cenderung melakukan kesalahan

konsep dan kesalahan teknis.

c. Soal nomor 3

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap seluruh jawaban

peserta didik nomor 3, diperoleh hasil bahwa sejumlah 11 peserta didik

melakukan kesalahan teknis dan 3 peserta didik melakukan kesalahan konsep.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dalam menyelesaikan soal nomor 3

peserta didik cenderung melakukan kesalahan teknis.

d. Soal nomor 4

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap seluruh jawaban

peserta didik pada soal nomor 4, diperoleh hasil bahwa sejumlah 11 peserta didik

melakukan kesalahan konsep dan 10 peserta didik melakukan kesalahan teknis.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dalam menyelesaikan soal nomor 4

peserta didik cenderung melakukan kesalahan konsep dan kesalahan teknis.

e. Soal nomor 5

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap seluruh jawaban

peserta didik pada soal nomor 5 diperoleh hasil bahwa sejumlah 17 peserta didik

melakukan kesalahan teknis dan 2 peserta didik melakukan kesalahan konsep,.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dalam menyelesaikan soal nomor 5

peserta didik cenderung melakukan kesalahan teknis.

f. Soal nomor 6

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap seluruh jawaban

peserta didik pada soal nomor 6 diperoleh hasil bahwa sejumlah 12 peserta didik

Page 46: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

35

melakukan kesalahan teknis, 4 peserta didik melakukan kesalahan konsep, dan 1

peserta didik melakukan kesalahan dalam menginterpretasikan bahasa. Oleh

karena itu, dapat disimpulkan bahwa dalam menyelesaikan soal nomor 6 peserta

didik cenderung melakukan kesalahan teknis.

g. Soal nomor 7

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap seluruh jawaban

peserta didik diperoleh hasil bahwa sejumlah 7 peserta didik melakukan

kesalahan konsep dan 2 peserta didik melakukan kesalahan teknis. Oleh karena

itu, dapat disimpulkan bahwa dalam menyelesaikan soal nomor 7 peserta didik

cenderung melakukan kesalahan konsep.

h. Soal nomor 8

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap seluruh jawaban

peserta didik pada soal nomor 8 diperoleh hasil bahwa sejumlah 7 peserta didik

melakukan kesalahan konsep dan 4 peserta didik melakukan kesalahan teknis.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dalam menyelesaikan soal nomor 8

peserta didik cenderung melakukan kesalahan konsep.

i. Soal nomor 9

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap seluruh jawaban

peserta didik pada soal nomor 9 diperoleh hasil bahwa sejumlah 12 peserta didik

melakukan kesalahan teknis, 4 peserta didik melakukan kesalahan konsep, dan 1

peserta didik melakukan kesalahan dalam menggunakan data. Oleh karena itu,

dapat disimpulkan bahwa dalam menyelesaikan soal nomor 9 peserta didik

cenderung melakukan kesalahan konsep dan kesalahan teknis.

j. Soal nomor 10

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap seluruh jawaban

peserta didik pada soal nomor 10 diperoleh hasil bahwa sejumlah 9 peserta didik

melakukan kesalahan teknis, 3 peserta didik melakukan kesalahan konsep, dan 7

peserta didik melakukan kesalahan dalam menggunakan data. Oleh karena itu,

dapat disimpulkan bahwa dalam menyelesaikan soal nomor 10 peserta didik

cenderung melakukan kesalahan teknis dan kesalahan menggunakan data.

Page 47: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

36

Dalam penelitian ini, terdapat 6 subjek penelitian yang akan diteliti lebih

lanjut untuk mengetahui penyebab dari kesalahan yang telah dilakukan oleh

masing-masing subjek penelitian. Tabel 4.2 menunjukkan rekap jenis-jenis

kesalahan yang dilakukan subjek penelitian per butir soal.

Tabel 4.2

Data Jenis Kesalahan Peserta Didik Subjek Penelitian

Subjek

Penelitian

Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

S-20 I III III

S-13 III I

S-08 I III I IV

S-18 III III I III IV

S-17 III III I III III

S-06 I III III III IV III

Keterangan :

I = Kesalahan konsep

II = Kesalahan interpretasi bahasa

III = Kesalahan teknis

IV = Kesalahan penyimpulan

2. Reduksi Data

a. Subjek penelitian peserta didik

1) Subjek penelitian 1 (S-23)

Peserta didik cenderung melakukan kesalahan konsep dan teknis.

Dari 10 soal yang diberikan, soal nomor 4 terjadi kesalahan konsep, serta soal

nomor 6 dan 9 terjadi kesalahan teknis. Oleh karena itu peneliti melakukan

wawancara pada soal nomor 4 dan 6.

a) Soal nomor 4

Tentukan golongan dan periode atom X dan Y berdasarkan

konfigurasi elektron ion-ion berikut.

Page 48: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

37

a) X+ = 1s

2 2s

2 2p

6 3s

1

b) Y- = 1s

2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

5

Jawaban peserta didik S-23

(1) Analisis I

Dari pekerjaan di atas terlihat bahwa peserta didik berusaha

menyelesaikan soal pada langkah awal yang tepat yaitu dengan

menentukan periode dan golongan. Akan tetapi terdapat kesalahan dalam

menentukan periode yang disebabkan kurang pemahaman tentang periode.

Penggalan wawancara dengan S-23 nomor 4

P: Dari soal nomor 4 apa yang kamu ketahui ?

S: Mencari golongan dan periode pak

P : Apa yang ditanyakan ?

S : golongan dan periode pak

P : Bagaimana kamu mengerjakan soal tersebut?

S : Pertama-tama kita cari konfigurasi elektronnya, kemudian kita dapat

mencari golongan dan periode.

P : Mengapa jawabanmu tidak diberi konfigurasi elektronnya?

S : Lupa pak

P : Apabila disuruh mengerjakan lagi bisa tidak?

S : bisa

P : Apakah kamu mengerjakan sendiri?

S : iya, pak

P : Apakah kamu belajar di rumah?

S : belajar tho pak, tapi kadang-kadang

P : Apakah kamu suka pelajaran kimia?

S : Suka pak

P : Mengapa?

Page 49: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

38

S : Karena kimia adalah pelajaran yang menyenangkan

P : Bagaimana cara guru kimia mengajar?

S : Kemarin yang ngajar guru PPL, jadi kurang enak....

(2) Analisis II

Jawaban yang benar:

a. X+ = 1s

2 2s

2 2p

6 3s

1

X = 1s2 2s

2 2p

6

Golongan = VIIIA

Periode = 2

b. Y- = 1s

2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

5

= 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6

Golongan = VIIIA

Periode = 3

Berdasarkan wawancara diperoleh data bahwa peserta didik tahu

apa yang diketahui dan ditanyakan, akan tetapi dalam mengerjakan terjadi

kesalahan konsep dalam menentukan golongan. Sebenarnya peserta didik

tahu konsep dalam mencari golongan akan tetapi peserta didik tidak

menerapkannya dalam menjawab soal. Kesalahan ini disebabkan karena

kurangnya ketelitian dalam menjawab pertanyaan. Sehingga dalam

melakukan penentuan konfigurasi, periode dan golongan serta konversi

unsur X+ ke X ataupun konversi unsur Y

- ke Y, peserta didik mengalami

kesulitan.

b) Soal nomor 6

Susunlah konfigurasi elektron dan tentukan keempat bilangan

kuantum untuk elektron terakhir dari atom:

a. 9F

b. 19K

Page 50: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

39

Jawaban peserta didik S-23

(1) Analisis I

Dari hasil pekerjaan terlihat peserta didik mengetahui apa yang

diketahui dan ditanyakan dari soal dan mengerjakan dengan langkah-

langkah yang tepat. Akan tetapi peserta didik melakukan kesalahan dalam

menentukan bilangan kuantum magnetik.

Penggalan wawancara dengan S-23 nomor 6

P: Soal nomor berapa yang menurut kamu paling sulit ?

S: Nomor 6 pak

P: Mengapa?

S: karena kurang paham dengan materi bilangan kuantumnya

P: Bagaimana kamu mengerjakan soal tersebut?

S: Pertama-tama kita cari konfigurasi elektronnya terlebih dahulu,

kemudian menggambarkan orbitalnya. Setelah menggambar orbital, kita

cari bilangan kuantum atau yang n,l,m, dan s

P: Mengapa masih salah?

S : Karena kurang teliti pak

P : Apakah kamu sudah tahu dimana letak kesalahanmu?

S : tahu pak

P : di mana letak kesalahanmu?

S : di point a pak, yang menentukan m. Seharusnya nilai m=0, tapi saya

nulisnya -1

P : Apabila kamu di suruh mengerjakan soal seperti tadi apakah kamu bisa?

S : Insya’ allah bisa pak

Page 51: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

40

(2) Analisis II

Jawaban yang benar:

Konfigurasi elektron dan keempat bilangan kuantum

a. 9F = 1s2 2s

2 2p

5

n = 2 m = 0

l = 1 s = -1/2

b. 19K = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6 4s

1

n = 4 m = 0

l = 0 s = +1/2

Berdasarkan hasil wawancara diperoleh data peserta didik mengetahui

apa yang ditanyakan dan diketahui, peserta didik mengerjakan dengan

langkah-langkah yang tepat, akan tetapi peserta didik melakukan kesalahan

dalam menentukan bilangan kuantum magnetik yang disebabkan kurang

ketelitian peserta didik.

2) Subjek penelitian 2 (S-13)

Peserta didik cenderung melakukan kesalahan konsep dan teknis. Dari

10 soal yang diberikan, soal nomor 4 terjadi kesalahan teknis dan pada soal

nomor 10 terjadi kesalahan konsep. Oleh karena itu peneliti melakukan

wawancara pada soal nomor 4 dan 10.

a) Soal nomor 4

Tentukan golongan dan periode atom X dan Y berdasarkan konfigurasi

elektron ion-ion berikut.

a) X+ = 1s

2 2s

2 2p

6 3s

1

b) Y- = 1s

2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

5

Page 52: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

41

Jawaban peserta didik S-13

(1) Analisis I

Dari pekerjaan di atas terlihat bahwa peserta didik berusaha

menyelesaikan soal pada level yang tepat dan dengan langkah-langkah yang

tepat. Akan tetapi terdapat kesalahan pada menentukan golongan dan

periode sehingga hasil pekerjaan menjadi salah.

Penggalan wawancara dengan S-13

P : Soal nomor berapa yang menurutmu sulit?

S : nomor 4

P : Mengapa?

S : Karena kurang paham dengan pertanyaannya pak.

P : Mengapa tidak bertanya?

S : Malu pak, karena sudah banyak yang bertanya

P : Apa yang ditanyakan dari soal ini?

S : Menentukan golongan sama periode pak

P : Mengapa tidak bisa?

S : Bukannya tidak bisa pak, tapi keburu-buru waktunya habis

P : Apabila kamu di suruh mengerjakan lagi soal seperti ini apakah kamu

bisa?

S : insya’ allah bisa

P : Coba kamu kerjakan?

S : iya pak...

a. X+ = 1s

2 2s

2 2p

6 3s

1

X = 1s2 2s

2 2p

6

Golongan = VIIIA

Periode = 2

Page 53: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

42

b. Y-

= 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

5

Y = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6

Golongan = VIIIA

Periode = 3

P : Tahu letak kesalahanmu?

S : Tahu pak

P : Dimana letak kesalahanmu?

S : tidak menentukan golongan sama periode

(2) Analisis II

Jawaban yang benar:

X+ = 1s

2 2s

2 2p

6 3s

1

X = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2

Golongan = IIA

Periode = 3

Y- = 1s

2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

5

Y = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

4

Golongan = VIA

Periode = 3

Peserta didik melakukan kesalahan teknis, yaitu tidak menentukan

golongan dan periode. Kesalahan ini disebabkan kurangnya ketelitian serta

kurangnya konsentrasi peserta didik saat mengerjakan serta dikarenakan

siswa tidak mampu mengoptimalkan waktu yang ada.

b) Soal nomor 10

Atom A dan B mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut:

a. A = 1s2 2s

2 2p

6 3s

5

b. B = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6

Mana yang lebih stabil? Jelaskan?

Page 54: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

43

Pekerjaan peserta didik S-13

(1) Analisis I

Dari hasil pekerjaan peserta didik mengalami kesulitan saat

mencari kestabilan suatu unsur, ini disebabkan peserta didik melakukan

kesalahan konsep dan kurang ketelitian dalam mengerjakan soal tersebut.

Penggalan wawancara dengan S-13 pada nomor 10

P : Selain nomor 4, nomor berapa yang menurutmu paling sulit?

S : nomor 10

P : Mengapa?

S : karena saya tidak tahu untuk membedakan stabil tidaknya unsur

tersebut pak

P : Apakah tidak di jelaskan oleh guru kimia kamu?

S : Dijelasin tapi sekilas pak

P : Apakah kamu pernah melakukan praktek kimia?

S : Tidak pernah pak

P : Mengapa?

S : Mungkin karena bangunan laboratorium baru ada, dan bahan-bahan

dan alat-alat kimianya belum lengkap

P: Kendala apa yang kamu hadapi ketika belajar kimia?

S : Menghafal rumus

P : Apakah kamu menyukai pelajaran kimia?

S : Suka

P : Mengapa?

S : Mengasyikkan

P : Apakah kamu belajar di rumah?

S : Belajar

Page 55: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

44

P : Berapa kali dalam seminggu?

S : Tidak pasti sih pak, kadang-kadang belajar kadang-kadang tidak.

(2) Analisis II

Jawaban yang benar:

Yang lebih stabil adalah atom B, karena 3p maksimum mempunyai

elektron valensi 6 dan atom B terisi penuh. Sedangkan atom A kelebihan

elektron, karena 3s mempunyai elektron valensi maksimum 2.

Berdasarkan hasil wawancara diperoleh data bahwa peserta didik

tidak mampu mengerjakan soal tersebut dikarenakan kesalahan konsep

yang disebabkan ketidaktahuan peserta didik dalam menentukan kestabilan

suatu unsur yang belum diketahui.

3) Subjek penelitian 3 (S-25)

Peserta didik cenderung melakukan kesalahan konsep, teknis, dan

kesimpulan. Dari 10 soal yang diberikan, soal nomor 5 dan 9 terjadi

kesalahan konsep, soal nomor 6 dan 8 terjadi kesalahan teknis, dan soal

nomor 7 terjadi kesalahan dalam penyimpulan. Oleh karena itu peneliti

melakukan wawancara pada soal nomor 6 dan 7.

a) Soal nomor 6

Susunlah konfigurasi elektron dan tentukan keempat bilangan

kuantum untuk elektron terakhir dari atom:

a. 9F

b. 19K

Jawaban peserta didik S-25

Page 56: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

45

(1) Analisis 1

Dari pekerjaan peserta didik diatas terlihat peserta didik melakukan

langkah-langkah pekerjaan yang benar dalam menyelesaikannya, akan

tetapi terdapat kesalahan dalam penyimpulan. Kesalahan ini disebabkan

peserta didik kurang teliti dalam memahami soal.

Penggalan wawancara dengan S-25 pada soal nomor 6

P : menurut kamu nomor berapa yang paling sulit?

S : 6

P : mengapa?

S : seperti gambar-gambar orbitalnya kurang paham..

P : apakah kamu tidak memperhatikan penjelasan dari gurumu?

S : memperhatikan

P : kenapa masih belum paham?

S : karena gurunya menjelasin materinya terlalu cepat...

P : apakah tidak ada evaluasi lagi dari guru kimia?

S : ada pak...

P : mengapa masih saja belum paham?

S : oleh karena itu pak, gurunya terlalu cepat menjelasinnya jadi saya

tidak paham.......

(2) Analisis II

Jawaban yang benar:

Konfigurasi elektron dan keempat bilangan kuantum

a. 9F = 1s2 2s

2 2p

5

n = 2 m = 0

l = 1 s = -1/2

Page 57: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

46

b. 19K = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6 4s

1

n = 4 m = 0

l = 0 s = +1/2

Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik diperoleh hasil

data bahwa peserta didik memahami pertanyaan yang diberikan dan peserta

didik mengerjakan dengan menggunakan langkah yang tepat dan

mengoperasikannya dengan tepat pula. Akan tetapi untuk menggambarkan

dan menentukan pengisian orbital masih kurang paham.

b) Soal nomor 7

Diketahui atom besi mempunyai nomor atom 26

a. Tuliskan konfigurasi elektron atom besi

b. Ada berapa orbital yang terisi elektron secara penuh?

c. Ada berapa orbital yang terisi elektron tidak berpasangan (setengah

penuh)?

d. Bagaimana konfigurasi elektron dari ion Fe3+

?

Jawaban peserta didik S-25

(1) Analisis I

Dari pekerjaan diatas terlihat peserta didik mengetahui langkah-

langkah dalam mengerjakan soal dan peserta didik mampu mengerjakan

soal konfigurasi elektron. Akan tetapi peserta didik kurang teliti dalam

mengerjakan soal, sehingga menyebabkan kesalahan dalam menjawab.

Page 58: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

47

Penggalan wawancara S-25 pada soal nomor 7

P : Selain soal nomor 6, nomor berapa yang menurutmu paling sulit?

S : nomor tujuh......

P : Apa yang ditanyakan?

S : untuk menentukan konfigurasi elektron

P : Apakah yang ditanyakan cuma itu?

S : tidak pak

P : trus yang ditanyakan apalagi?

S : orbital yang terisi penuh dan orbital yang tidak terisi penuh..

P : Apakah sudah kamu kerjakan dengan benar?

S : sudah pak….

P : coba teliti lagi....

S : sudah pak...

P : Apakah sudah benar?

S : Belum pak….

P : Mana yang menurutmu salah?

S : Yang menentukan Orbital pak........

P : Kamu kok bias bilang, kalau yang salah menentukan orbital?

S : Soalnya yang menentukan orbital saya kurang paham....

P : Apakah kamu tidak bertanya sama guru kimiamu?

S : sudah pak..

P : kok masih belum paham?

S : karena jelasinnya terlalu cepat pak.....

P : apakah kamu kalau di rumah belajar kimia?

S : belajar

P : berapa kali kamu belajar kimia tiap minggunya?

S : ya, kalau mau pelajaran kimia aja pak….

(2) Analisis II

Jawaban yang benar:

atom besi mempunyai nomor atom 26 (26

Fe)

Page 59: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

48

a. Konfigurasi elektron 26Fe = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6 4s

2 3d

6

b. Orbital yang terisi penuh adalah 11

c. Orbital yang tidak terisi penuh adalah 4

d. Konfigurasi elektron dari ion 26Fe3+

adalah 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6 3d

5 atau

[Ar]4s0 3d

5

Berdasarkan wawancara dengan peserta didik, diperoleh data

bahwa peserta didik tahu bagaimana cara mengerjakannya, akan tetapi

karena kesalahan dalam menggambarkan orbital yang menyebabkan

jawaban peserta didik tidak tepat.

4) Subjek penelitian 4 (S-04)

Peserta didik cenderung melakukan kesalahan konsep, data, teknis

dan kesimpulan. Dari 10 soal yang diberikan, soal nomor 7 terjadi kesalahan

konsep, soal nomor 5, 6, 9 terjadi kesalahan teknis, dan soal nomor 10 terjadi

kesalahan dalam penyimpulan. oleh karena itu peneliti melakukan wawancara

pada soal nomor 6, 7 dan 10.

a) Soal nomor 6

Susunlah konfigurasi elektron dan tentukan keempat bilangan

kuantum untuk elektron terakhir dari atom:

a. 9F

b. 19K

Jawaban peserta didik S-17

Page 60: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

49

(1) Analisis I

Dari pekerjaan di atas terlihat bahwa peserta didik memahami apa

yang diketahui dan ditanyakan dari soal. Dan peserta didik menyelesaikan

soal dengan langkah-langkah yang tepat, akan tetapi pada penyelesaian

terdapat kesalahan perhitungan dikarenakan kurangnya keterampilan

dalam perhitungan dan kurangnya ketelitian.

Penggalan wawancara dengan S-17 pada soal nomor 6

P : menurut kamu soal mana yang paling sulit?

S : nomor 6 pak......

P : menurut kamu apakah pekerjaan nomor 6 sudah benar?

S : belum…

P : mengapa?

S : karena yang dicari bilangan kuantum, tapi saya tidak mencari bilangan

kuantumnya pak....

P : kenapa tidak dicari?

S : tidak paham dengan materi bilangan kuantum pak.......

P : kenapa kalau belum paham tidak tanya kepada gurumu?

S : sudah tanya pak............

P : kenapa belum paham juga?

S : soalnya yang diterangin cuma temen-temen yang pinter-pinter saja

pak...........

P : apakah kamu tidak berusaha tanya lagi?

S : sudah pak, tapi penjelasannya terlalu cepat...........

(2) Analisis II

Jawaban yang benar:

Konfigurasi elektron dan keempat bilangan kuantum

a. 9F = 1s2 2s

2 2p

5

Page 61: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

50

n = 2 m = 0

l = 1 s = -1/2

b. 19K = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6 4s

1

n = 4 m = 0

l = 0 s = +1/2

Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik diperoleh hasil

reduksi data bahwa peserta didik berusaha mengerjakan dengan langkah-

langkah yang tepat, akan tetapi peserta didik melakukan kesalahan dalam

menentukan bilangan kuantum dan kurangnya ketelitian.

b) Soal nomor 7

Diketahui atom besi mempunyai nomor atom 26

a. Tuliskan konfigurasi elektron atom besi

b. Ada berapa orbital yang terisi elektron secara penuh?

c. Ada berapa orbital yang terisi elektron tidak berpasangan (setengah

penuh)?

d. Bagaimana konfigurasi elektron dari ion Fe3+

?

Jawaban peserta didik S-17

(1) Analisis I

Dari pekerjaan di atas terlihat peserta didik dalam mengerjakan

soal kurang menguasai konsep bilangan kuantum dan pemahaman tentang

orbital serta pasangan elektron. Peserta didik mampu mencari konfigurasi

Page 62: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

51

elektron unsure yang ditanyakan, akan tetapi tidak mampu

mengidentifikasi orbital, karena peserta didik kurang memahami konsep

bilangan kuantum.

Penggalan wawancara dengan S-17 pada soal nomor 7

P : Dari soal nomor 7 apa yang diketahui?

S : atom besi mempunyai nomor atom 26

P : Apa yang ditanyakan?

S : menentukan konfigurasi electron Fe & Fe3+

, sama berapa orbital yang

terisi dan tidak terisi..

P : bagaimana kamu mengerjakan soal tersebut?

S : menentukan konfigurasi elektron terlebih dahulu....

P : bagaimana dengan jawaban yang kamu peroleh

S : a) 26Fe= 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6 4s

2 3d

6

b) semuanya terisi elektron

c) semuanya berpasangan

d) 26Fe3+

= 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6 4s

2 3d

3

= [Ar] 4s0 3d

3

P : ada yang salah tidak dari jawaban kamu

S : ada pak, saya tidak menjawab yang bagian b dan c

P : Jawabanmu juga masih salah

P : kenapa? Apa menurut kamu itu sulit?

S : iya , soalnya saya tidak tahu menentukan bilangan kuantum

P : kenapa?

S: lupa pak, dan kurang paham konsepnya

(2) Analisis II

Jawaban yang benar:

atom besi mempunyai nomor atom 26 (26

Fe)

a. Konfigurasi elektron 26Fe = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6 4s

2 3d

6

b. Orbital yang terisi penuh adalah 11

c. Orbital yang tidak terisi penuh adalah 4

Page 63: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

52

d. Konfigurasi elektron dari ion 26Fe3+

adalah 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6 3d

5

atau [Ar]4s0 3d

6

Berdasarkan wawancara dengan peserta didik, diperoleh data

bahwa peserta didik memahami langkah awal penyelesaian soal, akan

tetapi ketika ditanyakan tentang mengidentifikasikan orbital peserta didik

mengalami kesulitan dikarenakan peserta didik tidak mengetahui konsep

perubahan konfigurasinya sehingga peserta didik salah dalam

memberikan jawaban.

c) Soal nomor 10

Atom A dan B mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut:

a. A = 1s2 2s

2 2p

6 3s

5

b. B = 1s2 2s

2 2p

6 3p

6

Mana yang lebih stabil? jelaskan?

Jawaban peserta didik S-17

(1) Analisis I

Dari pekerjaan di atas terlihat bahwa peserta didik menyelesaikan

soal hampir benar. Tetapi dalam menyimpulkan suatu jawaban kurang

tepat, jadi jawaban peserta didik salah.

Penggalan wawancara dengan S-17 pada soal nomor 10

P : selain soal nomor 6 dan nomor 7, nomor berapa yang paling sulit?

S : nomor 10

P : Kenapa?

S : Karena itu pak, belum diterangin sama gurunya……..

P : apa yang ditanyakan dari soal nomor 10?

S : unsur A dan B yang stabil mana?

P : kamu jawab apa?

Page 64: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

53

S : B.............

P : kenapa?

S : karena semuanya terisi elektron

P : Apakah konfigurasi elektronmu sudah benar?

S : sudah pak

P : kulit S mempunyai elektron valensi berapa?

S : S = 2....

P : tapi jawabanmu ada berapa?

S : 6.........

P : jadi salah apa benar jawabanmu?

S : salah pak...........

P : apakah kamu tahu letak kesalahannya...?

S : Tahu...

P : Apakah kamu kalau di rumah belajar kimia?

S : Jarang-jarang pak, kalau mau ujian saja...

P : apakah kamu pernah praktek kimia?

S : Belum pernah

P : Kenapa?

S : Mungkin laboratoriumnya masih baru, dan alat-alat beserta bahan-

bahannya yang belum memadahi pak....

P : Bagaimana guru kimia menerangkan?

S : sebenarnya enak tapi kalau menjelaskan terlalu cepat.

(2) Analisis II

Jawaban yang benar:

Yang lebih stabil adalah atom B, karena 3p mempunyai elektron

valensi maksimum 6 dan atom B terisi penuh. Sedangkan atom A

kelebihan elektron, karena 3s mempunyai elektron valensi maksimum 2.

Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik diperoleh hasil

reduksi data bahwa peserta didik tahu cara mengerjakan soal dengan

langkah-langkah yang benar, akan tetapi terjadi kesalahan dalam

Page 65: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

54

penyimpulan yang disebabkan materi yang kurang di pahami dan

kurangnya konsentrasi saat mengerjakan soal.

5) Subjek penelitian 5 (S-18)

Peserta didik cenderung melakukan kesalahan konsep, teknis dan

kesimpulan. Dari 10 soal yang diberikan, soal nomor 7 terjadi kesalahan

konsep, soal nomor 4, 6, dan 8 terjadi kesalahan teknis, dan soal nomor 10

terjadi kesalahan dalam penyimpulan. Oleh karena itu peneliti melakukan

wawancara pada soal nomor 6, 7, dan 10

a) Soal nomor 6

Susunlah konfigurasi elektron dan tentukan keempat bilangan

kuantum untuk elektron terakhir dari atom:

a. 9F

b. 19K

Jawaban peserta didik S-18

(1) Analisis I

Dari pekerjaan di atas terlihat bahwa peserta didik menyelesaikan

soal pada level yang tepat dan dengan langkah-langkah yang tepat pula.

Akan tetapi peserta didik tidak teliti dalam menyelesaikan soal ini.

Penggalan wawancara dengan S-18 pada soal nomor 6

P : Dari sepuluh soal mana yang menurut kamu paling sulit?

S : nomor 6 pak….

P : Apakah pekerjaanmu nomor 6 sudah benar?

S : Sudah pak............

Page 66: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

55

P : coba teliti lagi pekerjaanmu?

S : salah pak....

P : mana yang salah?

S : yang mencari L.......

P : selain itu?

S : tidak ada...

P : jadi kamu tahu letak kesalahanmu?

S : iya, pak

P : Apakah kamu mengerjakan sendiri?

S : iya pak.....

(2) Analisis II

Jawaban yang benar:

Konfigurasi elektron dan keempat bilangan kuantum

a. 9F = 1s2 2s

2 2p

5

n = 2 m = 0

l = 1 s = -1/2

b. 19K = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6 4s

1

n = 4 m = 0

l = 0 s = +1/2

Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta diperoleh hasil

reduksi data bahwa peserta didik tahu cara mengerjakan soal dengan

langkah-langkah yang benar. akan tetapi terjadi kesalahan dalam

penyimpulan yang disebabkan karena kurangnya ketelitian peserta didik.

Page 67: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

56

b) Soal nomor 7

Diketahuai atom besi mempunyai nomor atom 26

a. Tuliskan konfigurasi elektron atom besi

b. Ada berapa orbital yang terisi elektron?

c. Ada berapa orbital yang terisi elektron tidak berpasangan?

d. Bagaimana konfigurasi elektron dari ion Fe3+

?

Jawaban peserta didik S-18

(1) Analisis I

Dari pekerjaan di atas terlihat bahwa peserta didik memahami apa

yang diketahui dan ditanyakan dari soal. Dan peserta didik menyelesaikan

soal dengan langkah-langkah yang tepat, akan tetapi pada penyelesaian

terdapat kesalahan konsep dikarenakan kurangnya ketelitian.

Penggalan wawancara dengan S-18 pada soal nomor 7

P : Selain nomor 6, soal nomor berapa yang menurutmu paling sulit?

S : Soal nomor 7...

P : Mengapa?

S : Karena menentukan orbitalnya yang belum paham….

P : Apakah pekerjaanmu sudah benar?

S : Belum pak...

P : kamu kok tahu kalau pekerjaanmu belum benar?

S : Karena mencari orbitalnya sangat sulit pak.

P : Kenapa point D belum dikerjakan?

S : Waktunya keburu habis pak..

Page 68: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

57

(2) Analisis II

Jawaban yang benar:

atom besi mempunyai nomor atom 26 (26

Fe)

a. Konfigurasi elektron 26Fe = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6 4s

2 3d

6

b. Orbital yang terisi penuh adalah 11

c. Orbital yang tidak terisi penuh adalah 4

d. Konfigurasi elektron dari ion 26Fe3+

adalah 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6 3d

5 atau

[Ar] 4s0 3d

5

Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik diperoleh hasil

reduksi data bahwa peserta didik melakukan kesalahan konsep dalam

mengerjakan soal nomor 7. Sebenarnya Peserta didik dalam menyelesaikan

soal ini, sudah sedikit paham. Akan tetapi peserta didik kurang teliti dalam

menyelesaikan soal.

c) Soal nomor 10

Atom A dan B mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut:

a. A = 1s2 2s

2 2p

6 3s

5

b. B = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6

Mana yang lebih stabil? Jelaskan?

Jawaban peserta didik S-18

Page 69: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

58

(1) Analisis I

Dari pekerjaan di atas terlihat bahwa peserta didik berusaha

menyimpulkan soal tersebut, akan tetapi penyimpulan suatu jawaban

kurang belum tepat. Sehingga jawaban peserta didik menjadi salah.

Penggalan wawancara dengan S-18 pada soal nomor 10

P : Selain soal nomor 6 dan nomor 7, Soal nomor berapa yang menurut

kamu paling sulit?

S : soal nomor 10….

P : Mengapa?

S : Soalnya belum pernah diterangin pak….

P : Kenapa kamu bisa menjawab demikian?

S : Saya menjawab asal-asalan pak...

P : Dengan jawaban asal-asalan, apakah jawabanmu sudah benar?

S : nggak tau pak.

P : Orbital p dan s lebih stabil mana?

S : lebih stabil p...

P : kenapa?

S : Karena orbital p elektron valensinya lengkap, sedangkan s tidak

lengkap...

P : Jawabanmu sudah hampir benar, electron valensi p maksimum 6,

sedangkan elektron valensi s maksimum 2. Apakah kamu sudah

paham?

S : sudah pak...

(2) Analisis II

Jawaban yang benar:

Yang lebih stabil adalah atom B, karena 3p mempunyai elektron

valensi maksimum 6 dan atom B terisi penuh. Sedangkan atom A

kelebihan elektron, karena 3s mempunyai elektron valensi maksimum 2.

Page 70: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

59

Dari hasil wawancara diperoleh bahwa peserta didik beruasaha

mengerjakan dengan langkah-langkah yang tepat. Akan tetapi melakukan

kesalahan dalam menyimpulkan dan kurang teliti dalam menyelesaikan

soal.

6) Subjek penelitian 6 (S-06)

Peserta didik cenderung melakukan kesalahan konsep, data dan teknis.

Dari 10 soal yang diberikan, soal nomor 4 terjadi kesalahan konsep, soal

nomor 4, 6, dan 7 terjadi kesalahan teknis dan soal nomor 9, dan 10 terjadi

kesalahan penyimpulan. Oleh karena itu peneliti melakukan wawancara pada

soal nomor 4, 6, dan 10.

a) Soal nomor 4

Tentukan golongan dan periode atom X dan Y berdasarkan

konfigurasi elektron ion-ion berikut.

a) X+ = 1s

2 2s

2 2p

6 3s

1

b) Y- = 1s

2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

5

Jawaban pesereta didik S-06

(1) Analisis I

Dari penggalan hasil pekerjan di atas, terlihat bahwa peserta didik

melakukan kesalahan dalam menentukan golongan dan perioade.

Penggalan wawancara dengan S-06 pada soal nomor 4

P : menurut kamu nomor berapa yang paling sulit?

S: Nomor 4…………

P : Mengapa?

S : karena untuk membedakan golongan sama periode sulit pak…

P : Apakah kamu tahu rumus golongan?

S : Tahu pak...

P : Kenapa masih salah?

Page 71: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

60

S : karena lupa rumusnya...

P : Apakah hasil pekerjaanmu, kamu kerjakan sendiri?

S : Ada yang mengerjakan sendiri, dan ada yang mencontek temen pak....

P : Berapa besar kamu mengerjakan sendiri?

S : Sekitar 40%

P : Kenapa kamu tidak mengerjakan sendiri?

S : Karena nggak bisa pak....

P : kenapa tidak berusaha?

S : sudah, tapi tetap nggak bisa...

(2) Analisis II

Jawaban yang benar:

a. X+ = 1s

2 2s

2 2p

6 3s

1

X = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2

Golongan = IIA

Periode = 3

b. Y- = 1s

2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

5

Y = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

4

Golongan = VIA

Periode = 3

Peserta didik mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan dari

soal, akan tetapi peserta didik tidak percaya diri dalam menyelesaikan

pekerjaannya sendiri. Sehingga dalam penentuan konfigurasi, periode dan

golongan serta konversi unsur X+ ke X ataupun konversi unsur Y

- ke Y,

peserta didik mengalami kesulitan.

b) Soal nomor 6

Susunlah konfigurasi elektron dan tentukan keempat bilangan

kuantum untuk elektron terakhir dari atom:

a. 9F

b. 19K

Page 72: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

61

Jawaban peserta didik S-06

(1) Analisis I

Dari pekerjaan di atas terlihat bahwa peserta didik memahami apa

yang diketahui dan ditanyakan dari soal. Dan peserta didik menyelesaikan

soal dengan langkah-langkah yang kurang tepat karena terdapat

kesalahan dalam menggunakan metode.

Penggalan wawancara dengan S-06 pada soal nomor 6

P : Selain nomor 4, menurut kamu nomor berapa yang paling sulit?

S : kalau menrut saya, yang paling sulit adalah nomor 6

P : Mengapa?

S : Karena menentukan konfigurasi elektron belum begitu paham..

P : dari nomor enam, apa yang ditanyakan?

S : Menentukan konfigurasi elektron ...

P : Apakah cuma menentukan itu?

S : sama menentukan bilangan kuantum....

P : Mengapa kamu tiba-tiba bisa menjawab seperti itu?

S : Pengawuran pak...

P : Apakah kalau dengan pengawuran jawabanmu bisa benar?

S : Tidak pak..

(2) Analisis II

Jawab yang benar:

Konfigurasi elektron dan keempat bilangan kuantum

a. 9F = 1s2 2s

2 2p

5

Page 73: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

62

n = 2 m = 0

l = 1 s = -1/2

b. 19K = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6 4s

1

n = 4 m = 0

l = 0 s = +1/2

Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik diperoleh hasil

reduksi data bahwa peserta didik melakukan kesalahan konsep beserta

salah langkah-langkah dalam mengerjakan soal nomor 6 .

c) Soal nomor 10

Atom A dan B mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut:

a. A = 1s2 2s

2 2p

6 3s

5

b. B = 1s2 2s

2 2p

6 3p

6

Mana yang lebih stabil? Jelaskan?

Jawaban peserta didik S-06

(1) Analisis I

Dari hasil pekerjaan yang dikerjakan peserta didik melakukan

langkah-langkah yang tepat, akan tetapi terjadi kesalahan dalam

melakukan penyimpulan. Kurangnya ketelitian dalam melakukan

penyimpulan ini yang menyebabkan jawaban peserta didik menjadi tidak

tepat.

Penggalan wawancara dengan S-06 pada soal nomor 10

P : Selain soal nomor 4 dan nomor 6, nomor berapa yang menurutmu

paling sulit ?

S : jujur ya pak, yang agak sulit itu nomor 10..

P : Kenapa?

Page 74: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

63

S : Untuk membedakan stabil dan tidak stabil itu saya kurang paham..

P : Jawabanmu apa?

S : Yang B....

P : Mengapa?

S : Karena nilai 3p nya lebih tinggi...

P : Apakah jawabanmu sudah benar?

S : Kurang tau ya pak, soalnya yang nomor ini saya kurang paham…

P : Apakah tidak dijelasin guru kimiamu?

S : sudah pak, tapi tetap belum paham..

P : Kenapa tidak bertanya?

S : malu pak, soalnya sudah dijelasin berulang-ulang kali?

P : Apakah kamu di rumah belajar?

S : Belajar

P : Berapa kali kamu belajar dalam satu minggu?

S : kalau mau ada palajaran kimia...

P : kendala apa yang kamu hadapi dalam belajar kimia?

S: Menghafal rumus-rumus pak.......

(2) Analisis II

Jawaban yang benar:

Yang lebih stabil adalah atom B, karena 3p mempunyai elektron

valensi maksimum 6 dan atom B terisi penuh. Sedangkan atom A

kelebihan elektron, karena 3s mempunyai elektron valensi maksimal 2.

Berdasarkan hasil wawancara diperoleh data bahwa peserta didik

berusaha mengerjakan dengan langkah-langkah yang tepat, akan tetapi

terjadi kesalahan dalam penyimpulan yang disebabkan kerena kurang

ketelitian dari peserta didik.

b. Subjek Penelitian Guru

Penggalan wawancara dengan Puji Handayani, S. Pd. guru mata pelajaran

kimia kelas XI IPA MA NU Nurul Huda Mangkang Semarang.

P : Bagian mana yang paling sulit diajarkan bu?

Page 75: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

64

G : Untuk materi mengenai struktur atom, ini termasuk materi yang agak sulit.

Karena menyangkut pemahaman konsep, terus menyangkut ketelitian anak,

ada perhitungannya. Sehingga materinya termasuk materi yang komplek

dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Sehingga kalau anak-anak tidak betul-

betul konsentrasi, misalnya menjelaskan mengenai bilangan kuantum. Itu

kan ada tahapannya, kalau satu tahap saja terlewat kan mesti bawahnya

salah? Nah itu anak-anak kadang-kadang masuk apa tidak konsentrasi gitu,

bisa saja itu menjadi suatu hambatan. Kesulitannya itu kalau memang

tingkat kesulitan untuk materi struktur atom di kelas sebelas ini memang

agak sulit karena komplek materinya, ada memahami konsep, memahami

hitungan itu? mungkin kalau ada anak-anak yang mengalami hambatan ada

P : Kendala apa yang ibu hadapi dalam mengajar kimia?

G : Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan ketika terjadinya kegiatan

belajar mengajar, penyebab dari kesalahan yang paling berpengaruh adalah

kurangnya keterampilan dalam berhitung dan tingkat pemahaman yang

heterogen. Bagaimanapun kelas XI IPA ini kelasnya heterogen jadi tingkat

pemahaman mereka pun berbeda-beda. Ada beberapa peserta didik yang

memang tingkat pemahamannya rendah, ini juga yang menyebabkan

beberapa peserta didik melakukan kesalahan. Selain itu, kalau mereka

dibatasi dengan waktu saat mengerjakan soal sangat terlihat sekali meraka

kurang konsentrasi dan terburu-buru. Misalnya saja ketika diadakan

ulangan, mereka selalu kurang konsentrasi ini terlihat ketika apa yang

ditanyakan dan apa yang diketahui kurang dipahami dengan baik padahal

sebenarnya mereka mampu mengerjakan.

P : Kendala apa yang ibu alami ketika mengajar kimia?

G : Kendala saya dalam menyampaikan materi ini, ini kan materi yang sulit?

2) Kalau anak itu konsentrasi, terus 2) punya sumber belajar untuk

dipelajari dia tidak merasa kesulitan. Tapi anak didik disini tidak punya

sumber belajar yang mencukupi, memadahi. Dia hanya bermodal buku

paket dari sekolahan pinjem di perpus, dan LKS. Tapi kalau anak-anak

yang punya sumber belajar pengayaan dan mau bertanya, dia tidak akan

Page 76: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

65

mengalami kesulitan. Jadi disini pada dasarnya anak satu sumber belajar

kurang, dua karena in put kita di sekolahan swasta itu kan tingkat

intelegensinya tidak sama, terus bagi anak-anak yang punya kapasitas

intelegensi bagus untuk bisa menangkap materi ini tentunya tidak

mengalami kesulitan. Tapi yang latar belakangnya pas-pasan, pas dapat

materi yang sulit tentu saja mengalami kesulitan.

P : Bagaimana dengan laboratorium IPAnya bu?

G : Oh nggeh, Laboratorium IPA ini mulai semester ini alhamdulillah sudah

ada ruangannya. Tapi belum intensif kita gunakan, karena sarana

penunjangnya itu belum, seperti baru dipasang instalasi untuk cuci, bak

pencuci. Ruangannya ini baru pindah, terus untuk alat-alatnya sebetulnya

sudah memenuhi, kita sudah punya untuk petunjuk praktikum materi-materi

kimia untuk tingkat SMA itu, kita sudah punya DVD. Cuma untuk saat ini

belum bisa di fungsikan karena sarana penunjuangnya belum lengkap,

biasanya untuk menyiasati Saya pakai metode demonstrasi, tak bawa ke

kelas itu ? terus saya demonstrasikan tidak dipraktekkan anak sendiri.

P : Bagaimana minat peserta didik terhadap kimia?

G : Untuk kelas XI pemilihan jurusan itu kan sesuai dengan pilihan anak

sendiri, karena sesuai sendiri itu kan kita memotivasi untuk bergantung

jawab pada pemilihan itu sendiri. Biasanya kalau yang anak-anak IPA itu

cenderung punya interes yang lebih baik ke pelajaran, dibandingkan anak-

anak yang IPS. Karena anak yang bisa masuk IPA itu kan harus ada criteria

nilai rata-rata diatas berapa itu dari kurikulum, sehingga kualitas anak yang

masuk IPA cenderung lebih bagus, sehingga untuk memotivasi belajarnya

juga cukup lumayan bagus.

P : Kalau minat peserta didik itu sendiri bagaimana bu?

G : Minat peserta didik terhadap pelajaran kimia itu kalau menurut pengamatan

saya, itu juga lumayan bagus. Tapi tidak ada yang special sekali , itu tidak

ada biasa saja. Cuma dia ini bisa saya nilai bagus itu karena biasanya

penugasan-penugasan itu anak-anak mengumpulkan, kemudian dalam

evaluasi itu juga anak-anak ikut evaluasi walaupun ada beberapa anak yang

Page 77: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

66

tidak mencapai ketuntasan itu wajar. Jadi untuk minat dalam pelajaran

kimia sudah cukup bagus, bukan merupakan pelajaran momok karena saya

sudah menanamkan bahwa sebetulnya kimia itu menarik, kimia itu

menyenangkan, kimia itu mudah kalau memang kita ada motivasi, ada

interes ke yang lebih baik lagi.

P : Metode apa yang ibu gunakan ketika menyampaikan materi kimia?

G : Saya biasanya untuk menyampaikan materi, metode yang saya pakai

metode yang bervariasi. Tergantung saya lihat dari materinya, kita

menggunakan pendekatan yang paling mudah untuk anak, pendekatan yang

paling mudah untuk anak metodenya biasanya saya sesuaikan bervariasi.

Kadang-kadang saya gunakan metode ceramah variasi dengan

menggunakan alat bantu media, kadang-kadang saya demontrasikan sesuatu

untuk menyampaikan konsep supaya dia melihatnya secara konkrit, terus

kadang-kadang diajak diskusi anak belajar sendiri mencari sumber konsep

dia temukan, kemudian di presentasikan di kelas seperti itu. Jadi ganti-ganti

metodenya, tergantung dari materi bagaimana pendekatannya supaya

gampang diterima anak.

P : Apakah metode yang digunakan sudah sesuai RPP & Silabus bu?

G : Metodenya, ya kadang-kadang saya juga melihat ke silabus metode yang

disarankan apa di situ, sedapat mungkin kalau di silabus kan sudah dipakai

banyak orang, sudah direvisi berkali-kali, biasanya metode yang di

sarankan di silabus memang cocok materi tertentu. Kadang-kadang saya

ikuti, kalau memang sarana dan prasarana yang ada di madrasah ini

mendukung. Tapi kalau tidak mendukung, ya kita memakai metode yang

lain yang mendekati.

P : Kiat-kiat apa yang ibu tempuh dan hasilnya bagaimana?

G : Ya, untuk pelajaran kimia dengan berbagai cara, pendekatan, metode dalam

kegiatan pembelajaran selama ini. Kalau saya amati dari tahun ke tahun itu

Alhamdulillah secara prestasi lumayan, itu biasanya klimaksnya anak di

kelas XII, kalau kelas XII kita lihat dari hasil ujian nasional, ujian nasional

apalagi untuk kelas XI materi kimia ini merupakan mata pelajaran wajib,

Page 78: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

67

yang harus tuntas nilainya kalau tidak tunas maka dia tidak bisa naik kelas

berikutnya. Maka biasanya anak-anak itu interesnya lebih terhadap

pelajaran yang wajib-wajib dari pada pelajaran yang utama, jadi tiap

evaluasi saya itu selalu mengadakan refleksi, kenapa? Materi misalnya

materi ini nanti hasilnya yang tuntas berapa yang tidak tuntas berapa,

mengapa tidak tuntas, apa yang salah dalam penyampaian saya. Biasanya

saya refleksi terus, saya perbaiki untuk pelajaran yang akan datang , seperti

itu. Sehingga nanti ke depannya itu prestasi anak meningkat terus , itu

upaya saya tapi semuanya kan berpulang pada aktivitas, kalau guru sudah

mengupayakan berbagai cara tapi kadang-kadang itu memang tergantung

kepada anak. Anak-anak kadang kalau lagi moot, belajar baik. Tapi kalau

ada hambatan-hambatan apalagi disini kan sebagian besar itu kan santri,

biasanya kesulitan yang di alami adalah membagi waktu. Misalnya punya

tugas untuk dikerjakan kadang-kadang di pondok kegiatan juga penuh, itu

membagi untuk mengerjakan tugas saja kadang-kadangdia masih bingung.

Nah itu juga salah satu hambatan kesini, karena tadi benturan kegiatan

antara sekolah dan pondok yang jadwalnya terlalu padat sehingga anak

bingung untuk membagi waktu.

Analisis

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas XI IPA diperoleh data

bahwa peserta didik memang sering melakukan kesalahan. Kesalahan inilah yang

menyebabkan prestasi belajar kelas XI IPA MA NU Nurul Huda Mangkang

Semarang cenderung menurun. Kesalahan yang paling sering dilakukan peserta didik

adalah kesalahan dalam perhitungan dan pemahaman konsep. Kurangnya

keterampilan dalam menentukan bilangan kuantum dan tingkat pemahaman peserta

didik yang heterogen menjadi penyebab peserta utama peserta didik melakukan

kesalahan. Ada beberapa peserta didik yang memang tingkat pemahamannya rendah,

inilah yang menyebabkan beberapa peserta didik melakukan kesalahan. Di samping

itu, kurangnya konsentrasi dan terburu-buru saat mengerjakan soal juga menjadi

penyebab peserta didik melakukan kesalahan, padahal sebenarnya mereka mampu

mengerjakan.

Page 79: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

68

Secara umum kesalahan yang mereka lakukan adalah kesalahan dalam

menentukan bilangan kuantum, kesalahan konsep serta kesalahan dalam

memasukkan data. Penyebab dari kesalahan itu sangat beraneka ragam diantaranya

kurangnya keterampilan menyimpulkan soal, rendahnya tingkat pemahaman

terhadap soal, ketelitian, kurangnya konsentrasi, kurangnya latihan, dan bahkan

keterbatasan waktu dalam mengerjakan soal menjadi penyebab mereka melakukan

kesalahan. Kurangnya kesadaran belajar dan latihan terhadap soal juga menjadi

penyebab peserta didik melakukan kesalahan. Beserta kurangnya sarana dan

prasarana yang mendukung.

3. Penyajian Data

a. Soal nomor 4

Subjek

Penelitian Data Temuan Keterangan

S-23 Berdasarkan wawancara diperoleh

data bahwa peserta didik tahu apa

yang diketahui dan ditanyakan, akan

tetapi dalam mengerjakan terjadi

kesalahan konsep dalam menentukan

golongan. Sebenarnya peserta didik

tahu konsep dalam mencari golongan

akan tetapi peserta didik tidak

menerapkannya dalam menjawab

soal. Kesalahan ini disebabkan karena

kurangnya ketelitian dalam menjawab

pertanyaan. Sehingga dalam

melakukan penentuan konfigurasi,

periode dan golongan serta konversi

unsur X+ ke X ataupun konversi

unsur Y- ke Y, peserta didik

mengalami kesulitan.

Rakasetya Hilmawan Faiz

Page 80: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

69

S-13 Peserta didik melakukan kesalahan

teknis, yaitu tidak menentukan

golongan dan periode. Kesalahan ini

disebabkan kurangnya ketelitian serta

kurangnya konsentrasi peserta didik

saat mengerjakan serta dikarenakan

siswa tidak mampu mengoptimalkan

waktu yang ada.

Miladiah Mufti Nur

Habibah

S-06 Peserta didik mengetahui apa yang

diketahui dan ditanyakan dari soal,

akan tetapi peserta didik tidak

percaya diri dalam menyelesaikan

pekerjaannya sendiri. Sehingga dalam

penentuan konfigurasi, periode dan

golongan serta konversi unsur X+ ke

X ataupun konversi unsur Y- ke Y,

peserta didik mengalami kesulitan.

Kholifatun Nur Aini

b. Soal nomor 6

Subjek

Penelitian Data Temuan Keterangan

S-23 peserta didik memahami apa yang diketahui

dan ditanyakan dari soal dan mengerjakan

dengan langkah-langkah yang tepat. Akan

tetapi peserta didik melakukan kesalahan

dalam menentukan bilangan kuantum

magnetik.

Rakasetya

Hilmawan Faiz

S-25 peserta didik memahami apa yang diketahui

dan ditanyakan dari soal dan mengerjakan

dengan langkah-langkah yang tepat. Akan

Rizky Cintyana

Dewi

Page 81: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

70

tetapi peserta didik melakukan kesalahan

dalam menentukan bilangan kuantum

magnetik. Kesalahan ini disebabkan peserta

didik kurang teliti dalam mengerjakan soal.

S-17 Peserta didik memahami apa yang diketahui

dan ditanyakan dari soal tersebut. Dan peserta

didik menyelesaikan soal dengan langkah-

langkah yang tepat, akan tetapi pada

penyelesaian terdapat kesalahan dalam

menentukan bilangan kuantum dikarenakan

kurangnya ketelitian dalam memahami soal.

Nahna

Nailussa'adah

S-18 Peserta didik menyelesaikan soal pada level

yang tepat dan dengan langkah-langkah yang

tepat pula. Akan tetapi peserta didik tidak teliti

dalam menyelesaikan soal bilangan kuantum.

Sehingga peserta didik mengalami kesalahan

dalam menyelesaikan jawabannya.

Naiz Durotul

Lana

S-06 Peserta didik memahami apa yang diketahui dan

ditanyakan dari soal. Dan peserta didik

menyelesaikan soal dengan langkah-langkah

yang kurang tepat karena terdapat kesalahan

dalam menggunakan metode atau langkah-

langkahnya. Sehingga peserta didik mengalami

kesalahan dalam menyelesaikan soal ini.

Kholifatun Nur

Aini

c. Soal nomor 7

Subjek

Penelitian Data Temuan Keterangan

S-25 Peserta didik mengetahui langkah-langkah

dalam mengerjakan soal dan peserta didik

Rizky Cintyana

Dewi

Page 82: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

71

mampu mengerjakan soal konfigurasi elektron.

Akan tetapi peserta didik kurang teliti dalam

menentukan mana orbital yang terisi secara

penuh dan orbital mana yang tidak terisi

elektron berpasangan atau setengah penuh,

sehingga menyebabkan kesalahan dalam

menjawab

S-13 Peserta didik mengerjakan soal tidak sampai

tuntas ini disebabkan peserta didik tidak bisa

mengerjakan soal. Peserta didik mampu mencari

konfigurasi elektron akan tetapi tidak mampu

menyatakannya mana orbital yang terisi penuh

dan tidak terisi penuh, karena peserta didik tidak

tahu konsep bilangan kuantum.

Nahna

Nailussa'adah

S-18 Peserta didik memahami apa yang diketahui dan

ditanyakan dari soal. Dan peserta didik

menyelesaikan soal dengan langkah-langkah

yang tepat, akan tetapi pada penyelesaian

terdapat kesalahan konsep bilangan kuantum

sehingga mengalami kesalahan dalam

menyelesaikan jawaban dan karenakan

kurangnya ketelitian.

Naiz Durotul

Lana

d. Soal nomor 10

Subjek

Penelitian Data Temuan Keterangan

S-13 Peserta didik mengalami kesulitan saat mencari

kestabilan suatu unsur, ini disebabkan peserta

didik melakukan kesalahan konsep bilangan

kuantum dan kurang ketelitian dalam

mengerjakan soal tersebut.

Miladiah Mufti

Nur Habibah

Page 83: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

72

S-25 Peserta didik mengetahui langkah-langkah

dalam mengerjakan soal dan peserta didik

mampu mengerjakan soal konfigurasi elektron.

Akan tetapi peserta didik kurang teliti dalam

mengerjakan soal, sehingga menyebabkan

kesalahan peserta didik dalam menjawab.

Rizky Cintyana

Dewi

S-17 Peserta didik menyelesaikan soal hampir benar.

Tetapi dalam menyimpulkan suatu jawaban

kurang tepat, karena peserta didik dalam

menjawab pertanyaan kurang teliti dan

kurangnya pemahaman konsep konfigurasi

electron. Sehingga jawaban peserta didik salah.

Nahna

Nailussa'adah

S-18 Peserta didik menyelesaikan soal hampir benar.

Tetapi dalam menyimpulkan suatu jawaban

kurang tepat, karena peserta didik dalam

menjawab pertanyaan kurang teliti dan

kurangnya pemahaman konsep konfigurasi

electron. Sehingga jawaban peserta didik salah.

Naiz Durotul

Lana

S-06 Peserta didik melakukan langkah-langkah yang

tepat, akan tetapi terjadi kesalahan dalam

melakukan penyimpulan. Kurangnya ketelitian

dalam melakukan penyimpulan ini yang

menyebabkan jawaban peserta didik menjadi

tidak tepat.

Kholifatun Nur

Aini

4. Verifikasi (Kesimpulan)

a. Subjek penelitian 1 (S-23)

Dengan membandingkan hasil pekerjaan peserta didik dengan hasil

wawancara, dan diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran

kimia kelas XI IPA MA NU Nurul Huda Mangkang Semarang, diperoleh data

pada soal nomor 4 peserta didik melakukan kesalahan konsep, yaitu dalam

Page 84: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

73

menentukan golongan dan periode. Sebenarnya peserta didik tahu konsep dalam

mencari golongan dan periode akan tetapi kesalahan ini disebabkan kurangnya

keterampilan dalam menggunakan rumus golongan dan periode. Pada soal nomor

6 peserta didik mengerjakan dengan langkah-langkah yang tepat, akan tetapi

peserta didik melakukan kesalahan teknis yaitu pada saat menentukan bilangan

kuantum magnetik yang disebabkan kurang ketrampilan dan ketelitian peserta

didik saat melakukan perhitungan.

Dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran kimia kelas XI IPA

MA NU Nurul Huda Mangkang Semarang diperoleh data bahwa peserta didik

ini, dalam kegiatan belajar mengajar pun juga terkadang melakukan kesalahan

terutama kesalahan perhitungan. Hal ini disebabkan keterampilan berhitung

peserta didik yang rendah, kurangnya ketelitian serta kurangnya konsentrasi saat

mengerjakan soal.

b. Subjek penelitian 2 (S-13)

Dengan membandingkan hasil pekerjaan peserta didik dengan hasil

wawancara, dan diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran

kimia kelas XI IPA MA NU Nurul Huda Mangkang Semarang, diperoleh data

pada soal nomor 4 peserta didik melakukan kesalahan teknis, yaitu melakukan

kesalahan saat menentukan golongan dan periode. Kesalahan ini disebabkan

karena peserta didik tidak menentukan yang ditanyakan dalam soal tersebut

Sedangkan pada soal nomor 10 peserta didik tidak mampu mengerjakan soal

tersebut dikarenakan kesalahan konsep yang disebabkan ketidaktahuan peserta

didik dalam menentukan suatu unsur yang stabil dan unsur yang tidak stabil.

Dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran kimia kelas XI IPA

MA NU Nurul Huda Mangkang Semarang diperoleh data bahwa pada saat

mengerjakan soal kesalahan yang paling sering peserta didik ini lakukan adalah

kesalahan teknis dalam melakukan penafsiran meskipun terkadang juga

melakukan kesalahan konsep. Hal ini disebabkan keterampilan penafsiran peserta

didik yang rendah, kurangnya ketelitian, kurangnya konsentrasi saat mengerjakan

soal kurangnya pemahaman terhadap materi yang diajarkan.

Page 85: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

74

c. Subjek penelitian 3 (S-25)

Dengan membandingkan hasil pekerjaan peserta didik dengan hasil

wawancara, dan diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran

kimia kelas XI IPA MA NU Nurul Huda Mangkang Semarang, diperoleh data

pada soal nomor 6 peserta didik mengerjakan dengan menggunakan langkah

yang tepat dan mengoperasikannya dengan tepat pula. Akan tetapi terjadi

kesalahan dalam menentukan bilangan kuantum magnetik. Pada soal nomor 7

Peserta didik tahu bagaimana cara mengerjakannya. Akan tetapi peserta didik

melakukan kesalahan konsep yang menyebabkan jawaban peserta didik tidak

tepat. Hal ini dikarenakan kurang keterampilan peserta didik dalam konsep.

Dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran kimia kelas XI IPA

MA NU Nurul Huda Mangkang Semarang diperoleh data bahwa pada saat

mengerjakan soal kesalahan yang paling sering peserta didik ini lakukan adalah

kesalahan teknis meskipun terkadang juga melakukan kesalahan konsep dan

penyimpulan. Hal ini disebabkan keterampilan berhitung peserta didik yang

rendah, kurangnya ketelitian, kurangnya konsentrasi dan kecermatan saat

mengerjakan soal serta kurangnya pemahaman terhadap materi yang diajarkan.

d. Subjek penelitian 4 (S-18)

Dengan membandingkan hasil pekerjaan peserta didik dengan hasil

wawancara, dan diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran

kimia kelas XI IPA MA NU Nurul Huda Mangkang Semarang, diperoleh data

pada soal nomor 6 peserta didik melakukan kesalahan dalam menentukan

bilangan kuantum dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang materi bilangan

kuantum dan kurangnya ketelitian. Pada soal nomor 7 peserta didik melakukan

kesalahan konsep karena peserta didik merasa kesulitan ketika menyatakan mana

orbital yang terisi penuh dan mana orbital yang tidak terisi penuh, hal ini

dikarenakan peserta didik tidak tahu konsepnya sehingga peserta didik tidak

menjawabnya dengan benar. Pada soal nomor 10 peserta didik melakukan

kesalahan dalam penyimpulan yang disebabkan karena kurangnya konsentrasi

saat mengerjakan soal.

Page 86: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

75

Dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran kimia kelas XI IPA

MA NU Nurul Huda Mangkang Semarang diperoleh data bahwa pada saat

mengerjakan soal kesalahan yang paling sering peserta didik ini lakukan adalah

kesalahan teknis dalam meskipun terkadang juga melakukan kesalahan konsep

dan penyimpulan. Penyebab dari kesalahan yang peserta didik lakukan

diantaranya: keterampilan berhitung peserta didik yang rendah, kurangnya

keterampilan dalam menentukan bilangan kuantum, kurangnya ketelitian,

kurangnya konsentrasi dan kecermatan saat mengerjakan soal serta kurangnya

pemahaman terhadap materi yang diajarkan.

e. Subjek penelitian 5(S-17)

Dengan membandingkan hasil pekerjaan peserta didik dengan hasil

wawancara, dan diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran

kimia kelas XI IPA MA NU Nurul Huda Mangkang Semarang, diperoleh data

pada soal nomor 6 terjadi kesalahan dalam menentukan bilangan azimut yang

disebabkan karena kurangnya pemahaman peserta didik dalam menentukan

bilangan kuantum dan kurang teliti serta kurang konsentrasi dalam menjawab

pertanyaan.

Pada soal nomor 7 peserta didik memahami apa yang diketahui dan

ditanyakan dari soal tersebut. Dan peserta didik menyelesaikan soal dengan

langkah-langkah yang tepat, akan tetapi pada penyelesaian terdapat kesalahan

dalam menentukan mana orbital yang terisi penuh dan mana orbital yang tidak

terisi penuh, yang dikarenakan kurangnya keterampilan dalam perhitungan dan

kurangnya ketelitian Pada soal nomor 10 peserta didik memahami apa yang

ditanyakan, akan tetapi peserta didik melakukan kesalahan dalam penyimpulan

dan kurangnya ketelitian beserta kurangnya konsentrasi peserta didik dalam

mengerjakan soal.

Dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran kimia kelas XI IPA

MA NU Nurul Huda Mangkang Semarang diperoleh data bahwa pada saat

mengerjakan soal, kesalahan yang paling sering peserta didik lakukan adalah

kesalahan teknis Penyebab dari kesalahan yang peserta didik lakukan

diantaranya: keterampilan dalam menentukan bilangan kuantum peserta didik

Page 87: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

76

yang rendah, kurangnya ketelitian, kurangnya konsentrasi dan kecermatan saat

mengerjakan soal serta kurangnya pemahaman terhadap materi yang diajarkan.

f. Subjek penelitian 6 (S-06)

Dengan membandingkan hasil pekerjaan peserta didik dengan hasil

wawancara, dan diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran

kimia kelas XI IPA MA NU Nurul Huda Mangkang Semarang, diperoleh data

Pada soal nomor 4 peserta didik kesalahan dalam konsep yaitu pada saat

menentukan golongan dan periode yang disebabkan kurang ketrampilan dan

pemahaman dalam menentukan golongan dan periode.

Pada soal nomor 6 terjadi kesalahan teknis. Soal yang seharusnya

dikerjakan dengan beberapa tahap, akan tetapi peserta didik mengerjakannya

dengan satu tahap, ini menyebabkan peserta didik merasa kesulitan dalam

menentukan bilangan kuantum. Pada soal nomor 10, peserta didik melakukan

kesalahan konsep, yaitu kesalahan dalam penyimpulan yang disebabkan karena

kurang ketelitian dari peserta didik

Dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran kimia kelas XI IPA

MA NU Nurul Huda Mangkang Semarang diperoleh data bahwa peserta didik

sebenarnya memiliki kemampuan pemahaman yang cukup meskipun terkadang

juga melakukan kesalahan konsep, kesalahan teknis, kesalahan dalam

menyimpulkan akan tetapi yang paling sering adalah melakukan kesalahan teknis

yang disebabkan kemampuan peserta didik ini paling rendah diantara peserta

didik lainnya.

Secara umum kesalahan yang dialami peserta didik adalah kurangnya

pemahaman konsep yang dimiliki peserta didik, rendahnya keterampilan peserta

didik dalam menyimpulkan soal-soal konfigurasi elektron.

Page 88: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Jenis kesalahan yang dialami peserta didik kelas XI IPA MA NU Nurul Huda

Mangkang Semarang dalam menyelesaikan soal-soal ulangan harian materi

pokok Konfigurasi Elektron yaitu:

a. Kesulitan dalam menentukan bilangan kuantum

b. Kesulitan dalam menentukan golongan dan periode

c. Kesulitan dalam menyimpulkan soal-soal

d. Kesulitan dalam menentukan langkah lanjutan dalam penyelesaian soal.

2. Faktor-faktor yang menyebabkan peserta didik kelas XI IPA MA NU Nurul Huda

Mangkang Semarang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal

ulangan harian materi pokok konfigurasi elektron:

a. Kurangnya pemahaman konsep yang dimiliki peserta didik pada materi

pokok konfigurasi elektron.

b. Rendahnya keterampilan peserta didik dalam menyimpulkan soal-soal materi

pokok konfigurasi elektron terutama pada materi kestabilan unsur serta

peserta didik tidak memahami maksud soal sehingga menyebabkan kegagalan

dalam mengerjakan soal-soal materi pokok konfigurasi elektron.

B. Saran-Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang ditujukan

untuk pihak-pihak yang berkepentingan antara lain:

1. Bagi Guru

a. Dalam menyampaikan materi hendaknya secara mendalam, menarik dan

menyenangkan.

b. Gunakan eksperimen sebagai ajang pengujian hubungan sebab-akibat dalam

mempelajari konsep-konsep kimia.

Page 89: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

78

c. Perbanyaklah tugas sekolah maupun tugas rumah agar peserta didik lebih

sering belajar dan berlatih menyelesaikan soal-soal kimia.

d. Tingkatkan kemampuan dan potensi diri dengan membaca buku atau

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

e. Guru perlu mengaktifkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran,

terutama bagi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar.

f. Guru diharapkan dapat memotivasi peserta didik untuk mengembangkan

ketrampilan yang dimiliki dalam menyelesaikan soal-soal.

2. Bagi Peserta didik

Siswa hendaknya meningkatkan frekuensi belajar dan berlatih mengerjakan soal.

C. Penutup

Dengan mengucapkan rasa syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan rasa

syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan taufiq, hidayah dan inayah-

Nya serta kekuatan lahir batin, sehingga skripsi berhasil diselesaikan meskipun jauh

dari kesempurnaan.

Apa yang telah tertuang dalam karya ilmiah ini, merupakan usaha maksimal

dari penulis. Namun karena keterbatasan kemampuan dari penulis, baik dari masalah

penguasaan materi maupun dangkalnya metodologi dalam penulisan skripsi ini,

penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh

karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis berharap skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin.

Page 90: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta,

1999)

Ali, Mohammad, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1995)

Arifin, Zaenal, Evaluasi Instruksional, (Bandung: Remaja Karya, 1988)

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,

1998)

Bradi, James E, Kimia Universitas,Terj. Sukmariah Maun dkk, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1999)

Cotton dan Wilkinson, Kimia Anorganik Dasar, (Jakarta: UI-Press, 2007)

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

2005)

Dimyati dan Mujiono,Belajar dan Pembelajarannya, (Jakarta: Depdikbud bekerjasama dengan

Rineka Cipta, 1999)

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011)

Jauhari, Heri, Panduan Penulisan Skripsi Teori dan Aplikasi, (Bandung: Pustaka Stia, 2010)

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002)

Morgan, Clifford T, Introduction to Psychology, (New York: McGraow Hill Book

Compani,1961)

Muchtaridi, Sandri Justiana, Kimia 2 SMA Kelas XI, (Jakarta: Yudhistira, 2006)

Purwanto, Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoristis dan Praktis, (Bandung: Remaja Rodakarya, 1986)

Sugiyarto, Kristian H, Kimia Anorganik I, (Yogyakarta: UNY, edisi revisi, 2004)

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam., (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2006)

Vita Nur Ismawati, Analisis Kesulitan Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal-soal Dinamika

Gerak Lurus di SMU Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 2003/2004, (Semarang:

FMIPA UNNES, 2004), hlm. 11-12, Tidak diterbitkan.

Http://www.rumahilmuindonesia.net/v10/indeks.php?option:com_content,04-04-11

Page 91: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Macam Kulit, Subkulit dan Jumlah Orbital Pada 4 Kulit Pertama………………. 10

Tabel 2.2. Kulit Elektron………………………….……………………………………….... 10

Tabel 2.3. Subkulit Elektron………………………………………..……………………….. 11

Tabel 2.4. Contoh Orbital Pada Subkulit…………………………………………………….. 12

Tabel 2.5. Bilangan Kuantum……………………………………..………………………… 12

Tabel 2.6. Contoh Konfigurasi Elektron Unsur Gas Mulia……………………………….… 15

Tabel 2.7. Contoh Penulisan Beberapa Unsur Dengan Cara Singkat……………………….. 16

Tabel 2.8. Daftar Beberapa Atom Yang Penulisan Elektronnya Mengikuti Aturan Orbital Penuh

Dan Setengah Penuh……………………………………………………………… 17

Tabel 3.1. Hasil Perhitungan Validasi Tahap 1……………………………………………… 25

Tabel 3.2. Hasil Perhitungan Validasi Tahap 2……………………………………………… 26

Tabel 4.1. Sebaran Jenis Kesalahan Peserta Didik Kelas XI IPA Pada Materi Pokok Konfigurasi

Elektron………………….……………………………………………………….. 33

Tabel 4.2. Data Jenis Kesalahan Peserta Didik Subjek Penelitian…………………….….... 36

Page 92: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Bentuk-bebtuk Orbital…………………………………………………………… 13

Gambar 2.2. Pengurutan Tingkat energi Orbital………………………………………………. 14

Gambar 2.3. Cara Penyingkatan Penulisan Konfigurasi Elektron………….…………………. 15

Page 93: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

Lampiran 1

No Kode Nama Peserta Didik

1 S-01 Ahmad Sibahul Khoir

2 S-02 Devi Bella Pratiwi

3 S-03 Dimas Adiyatama

4 S-04 Hanna Rahmatul Wahidah

5 S-05 Ida Murniyati

6 S-06 Kholifatun Nur Aini

7 S-07 Lailatul Mubarokah

8 S-08 Laili Meilinda

9 S-09 Lenny Ristiyani

10 S-10 Luluk Luthfiyani Atsauri

11 S-11 M. Mabrur Syahri Shidiq

12 S-12 Mahnuril Jancky Dausat

13 S-13 Miladiah Mufti Nur Habibah

14 S-14 Mufthirotun Nafidzah

15 S-15 Muhamad Ayyud

16 S-16 Muhammad Afif

17 S-17 Nahna Nailussa'adah

18 S-18 Naiz Durotul Lana

19 S-19 Nur Istifadah

20 S-20 Nur Shofiyah

21 S-21 Nurul Maghfiroh

22 S-22 Nurul Wahidah

23 S-23 Rakasetya Hilmawan Faiz

24 S-24 Ratna Ayu Saputri

25 S-25 Rizky Cintyana Dewi

26 S-26 Sofa Nuariya

27 S-27 Sri Dzakiyatul Ilmah

28 S-28 Uliya Huda Rochman

29 S-29 Umi Kulsum

30 S-30 Uswatun Hikmah

31 S-31 Uswatun Khasanah

32 S-32 Zidna Ilma Nafia

DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK KELAS EKSPERIMEN

Page 94: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

No Kode Nama Peserta Didik

1 UC-01 Aenun Ni'mah

2 UC-02 Agus Ahmad Bisri

3 UC-03 Ahmad Surani

4 UC-04 Ahsana Fajriyatul Adha

5 UC-05 Aini Sa'Adah

6 UC-06 Aminatun

7 UC-07 Ana Aliyuna

8 UC-08 Bilqis Baitarowi

9 UC-09 Budi Kristanto

10 UC-10 Dwi Murniasih

11 UC-11 Farida

12 UC-12 Farida Istikomah

13 UC-13 Fauzia Fika Erintasari

14 UC-14 Fica Dian Kusuma

15 UC-15 Fita Uly Khusnaya

16 UC-16 Fitriyatul Insiyah

17 UC-17 Himmatul Ilya

18 UC-18 Ikhwanudin

19 UC-19 Isna Inayati

20 UC-20 Isti Qomah

21 UC-21 Laila Maghfirotun

22 UC-22 Lia Dewi Dianawati

23 UC-23 Maria Ulfa

24 UC-24 Masrohah

25 UC-25 Muhhamad Faiz

26 UC-26 Mukhamat Sobirin

27 UC-27 Najib Hasan

28 UC-28 Norma Fitriyana

29 UC-29 Nunqi Imanur Laili

30 UC-30 Rahma Ustazah

31 UC-31 Raissatul Kholisoh An

32 UC-32 Retno Ayu Wulandari

33 UC-33 Rinaldi Imanuddin L

34 UC-34 Siti Ni'Mah Fitriani

35 UC-35 Ulfatul Mardhiyah

36 UC-36 Uli Alfi Khasanah

37 UC-37 Ummi Lathifah

38 UC-38 Yanna maulina

Lampiran 2

DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK KELAS UJI COBA

Page 95: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

Lampiran 3

SILABUS Sekolahan : MA NU Nurul Huda Mangkang

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/ Semester : XI/ Gasal

Alokasi Waktu : 45 menit

SKBM : 65

STANDAR KOMPETENSI 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

Kompetensi dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan Pemelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber/

bahan/alat 1.1 Menjelaskan teori

atom Bohr dan mekanika kuantum

untuk menuliskan

konfigurasi elektron dan

diagram orbital serta

menentukan letak unsur

dalam tabel periodik.

Teori atom Bohr dan

mekanik kuantum.

Bilangan kuantum dan

bentuk orbital.

Mengkaji tentang teori kuantum,

prinsip ketidakpastian dan mekanika gelombang melalui diskusi

kelompok.

Menentukan bilangan kuantum dan

bentuk orbital s, p , d dan f melalui

diskusi kelas.

Menjelaskan teori atom

mekanika kuantum.

Menentukan bilangan

kuantum (kemungkinan

elektron berada)

Menggambarkan bentuk-

bentuk orbital.

Menjelaskan kulit dan sub

kulit serta hubungannya

dengan bilangan kuantum.

Jenis tagihan

Tugas individu Kuis

Ulangan harian

Bentuk instrumen

Tes tertulis

4 jam Sumber

Buku kimia internet

Bahan

Lembar kerja,

Bahan presentasi

LCD, komp

Konfigurasi elektron (prinsip aufbau, aturan

Hund dan larangan

Pauli) dan

hubungannya dengan

sistem periodik.

Menentukan konfigurasi elektron, diagram orbital serta hubungannya

dengan letak unsur dalam tabel

periodik melalui diskusi kelas.

Berlatih menentukan penulisan

konfigurasi elektron dan letak unsur

dalam tabel periodik.

Menggunakan prinsip aufbau, aturan Hund dan

azas larangan Pauli untuk

menuliskan konfigurasi

elektron dan diagram orbital.

Menghubungkan konfigurasi

elektron suatu unsur dengan

letaknya dalam sistem

periodik

6 jam

Mengetahui, Semarang, 8 Mei 2011 Guru Mata Pelajaran Peneliti

Puji Handayani, S.Pd. Riyanto

Page 96: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

Lampiran 4

Kisi-Kisi Soal Penelitian

Materi pokok: Konfigurasi Elektron

Sekolahan : MA NU Nurul Huda Mangkang Jumlah Soal: 15

Mata Pelajaran : Kimia Waktu: 90 Menit

Kelas/Semester : XI/Gasal Bentuk Soal: Essai

Standar Kompetensi : Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat senyawanya.

Kompetensi Dasar : Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menulis konfigurasi elektron dan diagram orbital serta

menentukan letak unsure dari table periodik.

Indikator Materi

pokok

C1 Pengetahuan

(Knowledge)

C2 pemahaman

(Comprehension)

C3 Penerapan

(Application)

C4 Analisis

(Analysis)

C5 Sintesis

(Sintesis)

C6 Evaluasi

(Evaluation)

1. Menjelaskan teori atom

mekanika kuantum.

2. Menentukan bilangan

kuantum.

3. Menggambarkan

bentuk-bentuk orbital.

4. Menjelaskan kulit dan

subkulit serta

hubungannya dengan

bilangan kuantum

Konfigurasi

Elektron

1, 2, 10 3, 5, 7, 8 4, 9, 11, 12,

13, 14, 15

6

Page 97: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

Lampiran 5

Kisi-Kisi Soal Penelitian

Materi pokok: Konfigurasi Elektron

Sekolahan : MA NU Nurul Huda Mangkang Jumlah Soal: 12

Mata Pelajaran : Kimia Waktu: 90 Menit

Kelas/Semester : XI/Gasal Bentuk Soal: Essai

Standar Kompetensi : Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat senyawanya.

Kompetensi Dasar : Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menulis konfigurasi elektron dan diagram orbital serta

menentukan letak unsur dari tabel periodik.

Indikator Materi

pokok

C1 Pengetahuan

(Knowledge)

C2 pemahaman

(Comprehension)

C3 Penerapan

(Application)

C4 Analisis

(Analysis)

C5 Sintesis

(Sintesis)

C6 Evaluasi

(Evaluation)

1. Menjelaskan teori atom

mekanika kuantum.

2. Menentukan bilangan

kuantum.

3. Menggambarkan

bentuk-bentuk orbital.

4. Menjelaskan kulit dan

subkulit serta

hubungannya dengan

bilangan kuantum

Konfigurasi

Elektron

9 1, 3, 6, 7 2, 8, 10, 11, 12 5

Page 98: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

Lampiran 8

RELIABILITAS BUTIR SOAL TES UJI COBA

Rumus:

Rumus yang digunakan adalah rumus alpha, yaitu

Ket:

r11 = reliabilitas instrumen

2

b = jumlah varians butir

2

t = varians total

k = banyaknya butir

Kriteria:

Jika r11 > r tabel maka instrumen soal tersebut reliabel.

Perhitungan:

1. Rumus varians butir soal, yaitu

Ket:

= jumlah butir soal

= jumlah kuadrat butir soal

N = banyak data

Perhitungan:

790,8

33

939,19852276

33

33

655362276

33

33

)256(2276

2

2

1

Page 99: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

583,5

33

758,775960

33

33

25600960

33

33

)160(960

2

2

2

972,10

33

939,15061869

33

33

497291869

33

33

)223(1869

2

2

3

153,9

33

939,17302033

33

33

571212033

33

33

)239(2033

2

2

4

977,8

33

758.663960

33

33

21904960

33

33

)148(960

2

2

5

Page 100: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

511,9

33

121,637951

33

33

21025951

33

33

)145(951

2

2

6

793,12

33

818,10141437

33

33

334891437

33

33

)183(1437

2

2

7

743,9

33

485,15201842

33

33

501761842

33

33

)224(1842

2

2

8

060,11

33

030,12001565

33

33

396011565

33

33

)199(1565

2

2

9

Page 101: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

759,13

33

939,14261881

33

33

470891881

33

33

)217(1881

2

2

10

179,5

33

091,22092380

33

33

729002380

33

33

)270(2380

2

2

11

371,12

33

758,18482257

33

33

610092257

33

33

)247(2257

2

2

12

891,117

371,12179,5759,13060,11

743,9793,12511,9977,8153,9972,10583,5790,82

i

2.Rumus varians total, yaitu

Ket:

= jumlah skor soal

2

= jumlah kuadrat skor soal

N = banyak data

Perhitungan:

Page 102: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

749,856

33

727,28272

33

273,191064219337

33

33

6305121219337

33

33

)2511(219337

2

2

t

3. Koefisien Reliabilitas.

Ket:

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

2

i = jumlah varians skor tiap-tiap butir

2

t = varians total

k = banyaknya butir.

Perhitungan:

940,0

)862,0(11

12

138,0111

12

749,856

891,1171

112

12

11 2

2

11

t

i

k

kr

Pada α = 5% dengan n = 33 diperoleh r tabel = 0,347

Karena r11

= 0,940 > r tabel = 0,347 dapat disimpulkan bahwa instrumen

tersebut reliabel.

Page 103: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

Lampiran 8

JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN SOAL INSTRUMEN

NO JAWABAN SKOR

1 Konfigurasi elektron adalah penempatan elektron dalam suatu atom menurut urutan tertentu sesuai dengan energi elektron bersangkutan.

10

2

Pendapat larangan pauli terhadap konfigurasi elektron adalah tidak ada 2 buah elektron dalam orbital yang sama memiliki arah spin yang sama.

10

3

Jenis-jenis bilangan kuantum a. Bilangan kuantum utama b. Bilangan kuantum azimuth c. Bilangan kuantum magnetik d. Bilangan kuantum spin

2,5 2,5 2.5 2,5

4

Golongan dan periode dari atom X dan Y adalah sebagai berikut: a. X+ = 1s2 2s2 2p6 3s1

=1s2 2s2 2p6 Golongan = VIIIA Periode = 2 b. Y- = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 Golongan = VIIIA Periode = 3

5 5

5

Subkulit 5s dan 4p mempunyai nilai n+1 sama, sedangkan 4d dan 5p mempunyai nilai n+1 yang sama juga. Dalam hal seperti ini, subkulit dengan nilai n lebih besar mempunyai tingkat energi lebih tinggi. Jadi, urutan tingkat energi dari 4 subkulit tersebut adalah 5s, 4p, 5p, 4d

10

6

Konfigurasi elektron dan keempat bilangan kuantum a. 9F = 1s2 2s2 2p5

n = 2 m = 0 l = 1 s = -1/2

b. 19K = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 n = 4 m = 0 l = 0 s = +1/2

5 5

7

atom besi mempunyai nomor atom 26 (26Fe) a. Konfigurasi elektron 26Fe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6 b. Orbital yang terisi penuh adalah 11 c. Orbital yang tidak terisi penuh adalah 4 d. Konfigurasi elektron dari ion 26Fe3+ adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5

atau [Ar]4s0 3d5

2,5 2,5 2,5 2,5

Page 104: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

Kriteria Penilaian :

Skor maksimum essai = 100

S2 = Skor essai = ������������

������ ����100

8

Konfigurasi elektron dari gas mulia: a. 18Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 b. 36Kr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6

5 5

9

Kulit valensi unsur golongan utama = ns dan np Kulit valensi transisi = (n-1)d dan ns a. Na (Z=11)

Konfigurasi elektron Na (Z=11) = 1s2 2s2 2p6 3s1

Kulit valensi = 3s Jumlah elektron valensi = 1

b. Cl (Z=17) Konfigurasi elektron Cl (Z=17) = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 Kulit valensi = 3s dan 3p Jumlah elektron valensi = 2 + 5 = 7

5 5

10

Atom A dan B mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut: a. A = 1s2 2s2 2p6 3s5 b. B = 1s2 2s2 2p6 3p6

Yang lebih stabil adalah atom B, karena 3p mempunyai elektron valensi maksimum 6 dan atom B terisi penuh. Sedangkan atom A kelebihan elektron, karena 3s mempunyai elektron valensi maksimum 2.

10

Page 105: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

lampiran 9

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 UC-01 3 3 6 3 3 0 0 2 3 0 8 0 31

2 UC-02 10 6 10 7 6 10 10 10 10 10 10 10 109

3 UC-03 3 3 2 8 0 3 6 4 0 8 8 8 53

4 UC-04 8 4 3 3 0 0 7 8 2 2 7 8 52

5 UC-05 8 3 6 8 6 3 0 0 4 3 5 0 46

6 UC-06 2 5 2 2 3 4 2 3 8 6 8 8 53

7 UC-07 10 6 10 10 5 5 10 7 7 5 10 10 95

8 UC-08 2 3 8 3 3 3 3 6 2 8 8 8 57

9 UC-09 10 10 10 10 10 10 7 10 10 10 10 10 117

10 UC-10 10 3 10 10 3 5 6 10 10 10 10 10 97

11 UC-11 8 3 8 7 3 3 3 6 2 7 8 8 66

12 UC-12 10 6 4 4 10 10 10 10 8 10 10 10 102

13 UC-13 10 10 10 10 8 10 10 10 10 10 10 10 118

14 UC-14 10 5 10 10 5 5 10 10 10 8 10 10 103

15 UC-15 10 7 10 10 5 4 10 8 7 7 8 10 96

16 UC-16 2 5 2 2 4 2 2 3 3 8 8 6 47

17 UC-17 10 3 10 10 3 4 5 10 10 10 10 10 95

18 UC-18 10 5 10 10 5 4 6 7 5 10 8 8 88

19 UC-19 10 6 7 7 8 3 6 10 8 8 10 10 93

20 UC-20 8 3 0 5 3 3 7 3 2 0 8 0 42

21 UC-21 10 8 6 10 6 5 10 8 10 10 10 10 103

22 UC-22 8 5 6 8 5 4 0 7 6 0 3 0 52

23 UC-23 4 5 8 8 5 3 0 8 8 0 8 6 63

24 UC-24 8 2 8 10 3 3 6 7 4 8 6 8 73

25 UC-25 10 6 10 10 5 5 10 8 5 10 10 10 99

26 UC-26 10 6 10 10 6 6 8 10 10 10 10 10 106

27 UC-27 10 6 10 10 5 5 3 8 3 10 10 10 90

28 UC-28 3 3 3 2 0 0 3 3 3 0 2 3 25

29 UC-29 10 6 7 10 10 10 8 10 10 8 10 10 109

30 UC-30 8 0 0 5 0 0 3 3 0 6 2 8 35

31 UC-31 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 120

32 UC-32 8 2 4 4 0 3 2 0 5 0 7 0 35

33 UC-33 3 2 3 3 0 0 0 5 4 5 8 8 41

34 UC-34

35 UC-35

36 UC-36

37 UC-37

38 UC-38

39 UC-39

40 UC-40

41 UC-41

42 UC-42

Gagal 8 20 10 11 23 26 14 10 16 10 4 6 158

Presentase 24% 60,60% 30,30% 33,33% 69,70% 78,79% 42,42% 30,30% 48,48% 30,30% 12,12% 18,18%

Kriteria mudah sedang sedang sedang sedang sukar sedang sedang sedang sedang mudah mudah

TK

Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal

No kode Jumlah

Page 106: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

Lampiran 10

Kelompok Atas

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 UC-13 10 10 10 10 8 10 10 10 10 10 10 10 118

2 UC-09 10 10 10 10 10 10 7 10 10 10 10 10 117

3 UC-31 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 120

4 UC-02 10 6 10 7 6 10 10 10 10 10 10 10 109

5 UC-26 10 6 10 10 6 6 8 10 10 10 10 10 106

6 UC-29 10 6 7 10 10 10 8 10 10 8 10 10 109

7 UC-25 10 6 10 10 5 5 10 8 5 10 10 10 99

8 UC-21 10 8 6 10 6 5 10 8 10 10 10 10 103

9 UC-10 10 3 10 10 3 5 6 10 10 10 10 10 97

Jumlah 90 65 83 87 64 71 79 86 85 88 90 90

10 7,222222 9,222222 9,666667 7,111111 7,888889 8,777778 9,555556 9,444444 9,777778 10 10

Kelompok bawah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 UC-04 8 4 3 3 0 0 7 8 2 2 7 8 52

2 UC-05 8 3 6 8 6 3 0 0 4 3 5 0 46

3 UC-20 8 3 0 5 3 3 7 3 2 0 8 0 42

4 UC-16 2 5 2 2 4 2 2 3 3 8 8 6 47

5 UC-30 8 0 0 5 0 0 3 3 0 6 2 8 35

6 UC-33 3 2 3 3 0 0 0 5 4 5 8 8 41

7 UC-32 8 2 4 4 0 3 2 0 5 0 7 0 35

8 UC-28 3 3 3 2 0 0 3 3 3 0 2 3 25

9 UC-01 3 3 6 3 3 0 0 2 3 0 8 0 31

Jumlah 51 25 27 35 16 11 24 27 26 24 55 33

5,666667 2,777778 3 3,888889 1,777778 1,222222 2,666667 3 2,888889 2,666667 6,111111 3,666667

4,333333 4,444444 6,222222 5,777778 5,333333 6,666667 6,111111 6,555556 6,555556 7,111111 3,888889 6,333333

0 47,56 19,56 8 50,89 50,89 19,56 6,22 22,22 3,56 0 0

62 15,56 38 28,89 41,56 17,56 60 48 16,89 74 50,89 116

t -hitung 4,669738 4,746792 6,959073 8,071844 4,706646 6,837357 5,813518 7,554331 8,894711 6,851487 4,62568 4,989644

t - tabel 2,92 2,92 2,92 2,92 2,92 2,92 2,92 2,92 2,92 2,92 2,92 2,92

Kriteria sign sign sign sign sign sign sign sign sign sign sign sign

Day

a B

eda

Analisis Daya Beda Butir Soal Uji Coba

No kodeNomer Butir Soal

Jumlah

No kodeNomer Butir Soal

Jumlah

1X

2X)( 21 XX

2

1X

2

2X

Page 107: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

Daftar Wawancara

A. Terhadap Peserta Didik

1. Soal nomor berapa yang menurut kamu paling sulit?

2. Mengapa?

3. Bagaimana kamu menyelesaikan soal tersebut?

4. Bagaimana jawaban yang kamu peroleh?

5. Mengapa jawabanmu demikian?

6. Apakah kamu sudah mengerti letak kesalahan pekerjaanmu?

7. Jika kamu dimintai mengerjakan soal yang serupa lagi, apakah kamu

sudah paham?

8. Apakah kamu pernah praktek kimia?

9. Berapa kali kamu praktek dalam satu minggu?

10. Kendala apa yang kamu hadapi dalam belajar kimia?

11. Apa kamu menyukai pelajaran kimia?

12. Mengapa ?

13. Apakah kamu belajar di rumah?

14. Apakah kamu belajar tiap malam atau mau ulangan saja?

15. Menurut kamu bagaimana cara guru kimia mengajar?

16. Dalam seminggu berapa kali kamu belajar kimia?

B. Terhadap Guru

1. Bagian mana yang paling sulit diajarkan?

2. Kendala apa yang ibu hadapi dalam mengajar kimia?

3. Bagaimana keadaan laboratorium?

4. Pernah melaksanakan praktek berapa kali?

5. Bagaimana minat peserta didik terhadap kimia?

6. Bagaimana sikap peserta didik dalam pembelajaran di kelas?

7. Metode apa yang anda gunakan?

8. Apakah sudah sesuai dengan silabus dan RPP?

9. Apa kiat-kiat yang ditempuh dan bagaimana hasilnya?

Ket: pertanyaan-pertanyaan tersebut akan berkembang sesuai dengan jawaban

peserta didik saat wawancara.

Page 108: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

JAWABAN

Soal Tes

1. Konfigurasi elektron adalah penempatan elektron dalam suatu atom menurut urutan

tertentu sesuai dengan energi elektron bersangkutan.

2. Pendapat larangan pauli terhadap konfigurasi elektron adalah tidak ada 2 buah elektron

dalam orbital yang sama memiliki arah spin yang sama.

3. Jenis-jenis bilangan kuantum

a. Bilangan kuantum utama

b. Bilangan kuantum azimuth

c. Bilangan kuantum magnetik

d. Bilangan kuantum spin

4. Golongan dan periode dari atom X dan Y adalah sebagai berikut:

a. X+ = 1s

2 2s

2 2p

6 3s

1

=1s2 2s

2 2p

6

Golongan = VIIIA

Periode = 2

b. Y- = 1s

2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

5

= 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6

Golongan = VIIIA

Periode = 3

5. Aturan-aturan dalam memperkirakan penataan elektron dalam suatu atom:

a. Larangan pauli

b. Aturan hund

c. Aufbau

6. Konfigurasi elektron dan keempat bilangan kuantum

a. 9F = 1s2 2s

2 2p

5

n = 2 m = 0

l = 1 s = -1/2

b. 19K = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6 4s

1

n = 4 m = 0

l = 0 s = +1/2

7. atom besi mempunyai nomor atom 26 (26

Fe)

a. Konfigurai elektron 26Fe = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6 4s

2 3d

6

b. Orbital yang terisi penuh adalah 11

c. Orbital yang tidak terisi penuh adalah 4

d. Konfigurasi elektron dari ion 26Fe3+

adalah 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6 3d

5 atau [Ar] 4s

0 3d

5

8. Konfigurasi elektron dari gas mulia:

a. 18Ar = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6

b. 36Kr = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6 3d

10 4s

2 4p

6

Page 109: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

9. Kulit valensi unsure golongan utama = ns dan np

Kulit valensi transisi = (n-1)d dan ns

a. Na (Z=11)

Konfigurasi elektron Na (Z=11) = 1s2 2s

2 2p

6 3s

1

Kulit valensi = 3s

Jumlah elektron valensi = 1

b. Cl (Z=17)

Konfigurasi elektron Cl (Z=17) = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

5

Kulit valensi = 3s dan 3p

Jumlah elektron valensi = 2 + 5 = 7

10. Atom A dan B mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut:

a. A = 1s2 2s

2 2p

6 3s

5

b. B = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6

Yang lebih stabil adalah atom B, karena atom B terisi penuh. Sedangkan atao A

kelebihan elektron, karena S mempunyai elektron valensi maksimal 2.

Page 110: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

JAWABAN

Soal Tes Uji Coba

1. Mekanika kuantum (mekanika gelombang) merupakan bentuk teori kuantum

yang didasarkan pada konsep dualitas gelombang partikel, prinsip

ketidakpastian dan pandangan elektron sebagai gelombang materi.

2. Orbital adalah suatu daerah dalam ruang berbentuk spesifik dan dalam daerah

ini besar kemungkinan ditemukannya elektron. Dengan mekanika kuantum

dapat dibuktikan bahwa elektron yang dapat menempati kulit tertentu,

jumlahnya terbatas.

3. Konfigurasi elektron adalah penempatan elektron dalam suatu atom menurut

urutan tertentu sesuai dengan energi elektron bersangkutan.

4. Pendapat larangan pauli terhadap konfigurasi elektron adalah tidak ada 2

buah elektron dalam orbital yang sama memiliki arah spin yang sama.

5. Jenis-jenis bilangan kuantum

a. Bilangan kuantum utama

b. Bilangan kuantum azimuth

c. Bilangan kuantum magnetik

d. Bilangan kuantum spin

6. Golongan dan periode dari atom X dan Y adalah sebagai berikut:

a. X+ = 1s

2 2s

2 2p

6 3s

1

= 1s2 2s

2 2p

6 3s

2

Golongan = IIA

Periode = 3

b. Y- = 1s

2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

5

= 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

4

Golongan = VIA

Periode = 3

7. Letak unsur dalam sistem periodik ditentukan oleh elektron valensinya.

Unsur Elektron valensi Periode Golongan

A

B

C

3s2 3p

5

3d7 4s

2

4d1 5s

2

3

4

5

VIIA

VIIIB

IIIB

Page 111: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

D 4f6 6s

2 6 IIIB

8. Unsur itu tentu merupakan unsur golongan utama, karena elektron valensinya

pada subkulit s dan p. oleh karena n = 2, maka nomor periodenya adalah 2.

Oleh karena elektron terakhir mengisi p4, maka nomor golongannya adalah

VIA.

Jadi, unsur X terletak pada periode 2, golongan VIA.

9. Tingkat energi subkulit tergantung pada nilai n+1

Orbital N l n + 1

5s

4p

4d

5p

5

4

4

5

0

1

2

1

5

5

6

6

Subkulit 5s dan 4p mempunyai nilai n+1 sama, sedangkan 4d dan 5p

mempunyai nilai n+1 yang sama juga. Dalam hal seperti ini, subkulit dengan

nilai n lebih besar mempunyai tingkat energi lebih tinggi. Jadi, urutan tingkat

energi dari 4 subkulit tersebut adalah 5s, 4p, 5p, 4d

10. Konfigurasi elektron dan keempat bilangan kuantum

a. 9F = 1s2 2s

2 2p

5

n = 2 m = 0

l = 1 s = -1/2

b. 19K = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6 4s

1

n = 4 m = 0

l = 0 s = +1/2

11. atom besi mempunyai nomor atom 26 (26

Fe)

a. Konfigurai elektron 26Fe = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6 4s

2 3d

6

b. Orbital yang terisi penuh adalah 11

c. Orbital yang tidak terisi penuh adalah 4

d. Konfigurasi elektron dari ion 26Fe3+

adalah 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6 4s

2 3d

3

12. Konfigurasi elektron dari gas mulia:

Page 112: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

a. 18Ar = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6

b. 36Kr = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6 3d

10 4s

2 4p

6

13. Kulit valensi unsure golongan utama = ns dan np

Kulit valensi transisi = (n-1)d dan ns

a. Na (Z=11)

Konfigurasi elektron Na (Z=11) = 1s2 2s

2 2p

6 3s

1

Kulit valensi = 3s

Jumlah elektron valensi = 1

b. Cl (Z=17)

Konfigurasi elektron Cl (Z=17) = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

5

Kulit valensi = 3s dan 3p

Jumlah elektron valensi = 2 + 5 = 7

14. Blok unsur ditentukan oleh subkulit terakhir dalam konfigurasi elektronnya.

Unsur konfigurasi elektron Blok

X [Ne] 3s2 3p

3 p

Y [Ar] 4s2 3d

3 d

15. Atom A dan B mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut:

a. A = 1s2 2s

2 2p

6 3s

5

b. B = 1s2 2s

2 2p

6 3p

6

Yang lebih stabil adalah atom B, karena 3p mempunyai elektron

valensi 6 dan atom B terisi penuh. Sedangkan atom A kelebihan elektron,

karena 3s mempunyai elektron valensi maksimal 2.

Page 113: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

Kisi-Kisi Soal Penelitian

Materi pokok: Konfigurasi Elektron

Sekolahan : MA NU Nurul Huda Mangkang Jumlah Soal: 10

Mata Pelajaran : Kimia Waktu: 60 Menit

Kelas/Semester : XI/Gasal Bentuk Soal: Essai

Standar Kompetensi : Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodic unsur, struktur molekul, dan sifat senyawanya.

Kompetensi Dasar : Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menulis konfigurasi elektron dan diagram orbital

serta menentukan letak unsur dari table periodik.

Indikator Materi

pokok

C1 Pengetahuan

(Knowledge)

C2 pemahaman

(Comprehension)

C3 Penerapan

(Application)

C4 Analisis

(Analysis)

C5 Sintesis

(Sintesis)

C6 Evaluasi

(Evaluation)

1. Menjelaskan

teori atom

mekanika

kuantum.

2. Menentukan

bilangan

kuantum.

3. Menggambarkan

bentuk-bentuk

orbital.

4. Menjelaskan

kulit dan

subkulit serta

hubungannya

dengan bilangan

kuantum

Konfigurasi

Elektron

1, 2, 6 3, 5 4, 7, 8, 9, 10

Page 114: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi
Page 115: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 UC-01 3 3 6 3 3 0 0 2 3 0 8 0 31

2 UC-02 10 6 10 7 6 10 10 10 10 10 10 10 109

3 UC-03 3 3 2 8 0 3 6 4 0 8 8 8 53

4 UC-04 8 4 3 3 0 0 7 8 2 2 7 8 52

5 UC-05 8 3 6 8 6 3 0 0 4 3 5 0 46

6 UC-06 2 5 2 2 3 4 2 3 8 6 8 8 53

7 UC-07 10 6 10 10 5 5 10 7 7 5 10 10 95

8 UC-08 2 3 8 3 3 3 3 6 2 8 8 8 57

9 UC-09 10 10 10 10 10 10 7 10 10 10 10 10 117

10 UC-10 10 3 10 10 3 5 6 10 10 10 10 10 97

11 UC-11 8 3 8 7 3 3 3 6 2 7 8 8 66

12 UC-12 10 6 4 4 10 10 10 10 8 10 10 10 102

13 UC-13 10 10 10 10 8 10 10 10 10 10 10 10 118

14 UC-14 10 5 10 10 5 5 10 10 10 8 10 10 103

15 UC-15 10 7 10 10 5 4 10 8 7 7 8 10 96

16 UC-16 2 5 2 2 4 2 2 3 3 8 8 6 47

17 UC-17 10 3 10 10 3 4 5 10 10 10 10 10 95

18 UC-18 10 5 10 10 5 4 6 7 5 10 8 8 88

19 UC-19 10 6 7 7 8 3 6 10 8 8 10 10 93

20 UC-20 8 3 0 5 3 3 7 3 2 0 8 0 42

21 UC-21 10 8 6 10 6 5 10 8 10 10 10 10 103

22 UC-22 8 5 6 8 5 4 0 7 6 0 3 0 52

23 UC-23 4 5 8 8 5 3 0 8 8 0 8 6 63

24 UC-24 8 2 8 10 3 3 6 7 4 8 6 8 73

25 UC-25 10 6 10 10 5 5 10 8 5 10 10 10 99

26 UC-26 10 6 10 10 6 6 8 10 10 10 10 10 106

27 UC-27 10 6 10 10 5 5 3 8 3 10 10 10 90

28 UC-28 3 3 3 2 0 0 3 3 3 0 2 3 25

29 UC-29 10 6 7 10 10 10 8 10 10 8 10 10 109

30 UC-30 8 0 0 5 0 0 3 3 0 6 2 8 35

31 UC-31 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 120

32 UC-32 8 2 4 4 0 3 2 0 5 0 7 0 35

33 UC-33 3 2 3 3 0 0 0 5 4 5 8 8 41

8 20 10 11 23 26 14 10 16 10 4 6 158

24,24242 60,60606 30,30303 33,33333 69,69697 78,78788 42,42424 30,30303 48,48485 30,30303 12,12121 18,18182

mudah sedang sedang sedang sedang sukar sedang sedang sedang sedang mudah mudahKriteria

No kode

Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal

Jumlah

Jumlah gagal

Presentase

Page 116: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

TRANSKIP WAWANCARA PESERTA DIDIK

1. Subjek Rakasetya Hilmawan Faiz (S-23)

Penggalan wawancara S-23 pada nomor 4

P: Dari soal nomor 4 apa yang kamu ketahui ?

S: Mencari golongan dan periode pak

P : Apa yang ditanyakan ?

S : golongan dan periode pak

P : Bagaimana kamu mengerjakan soal tersebut?

S : Pertama-tama kita cari konfigurasi elektronnya, kemudian kita dapat mencari golongan

dan periode.

P : Mengapa jawabanmu tidak diberi konfigurasi elektronnya?

S : Lupa pak

P : Apabila disuruh mengerjakan lagi bisa tidak?

S : bisa

P : Apakah kamu mengerjakan sendiri?

S : iya, pak

P : Apakah kamu belajar di rumah?

S : belajar tho pak, tapi kadang-kadang

P : Apakah kamu suka pelajaran kimia?

S : Suka pak

P : Mengapa?

Page 117: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

S : Karena kimia adalah pelajaran yang menyenangkan

P : Bagaimana cara guru kimia mengajar?

S : Kemarin yang ngajar guru PPL, jadi kurang enak....

Penggalan wawancara dengan S-23 nomor 6

P: Soal nomor berapa yang menurut kamu paling sulit ?

S: Nomor 6 pak

P: Mengapa?

S: karena kurang paham dengan materi bilangan kuantumnya

P: Bagaimana kamu mengerjakan soal tersebut?

S: Pertama-tama kita cari konfigurasi elektronnya terlebih dahulu, kemudian

menggambarkan orbitalnya. Setelah menggambar orbital, kita cari bilangan kuantum atau

yang n,l,m, dan s

P: Mengapa masih salah?

S : Karena kurang teliti pak

P : Apakah kamu sudah tahu dimana letak kesalahanmu?

S : tahu pak

P : di mana letak kesalahanmu?

S : di point a pak, yang menentukan m. Seharusnya nilai m=0, tapi saya nulisnya -1

P : Apabila kamu di suruh mengerjakan soal seperti tadi apakah kamu bisa?

S : Insya’ allah bisa pak

2. Subjek Miladiah Mufti Nur Habibah (S-17)

Penggalan wawancara dengan S-13 nomor 4

Page 118: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

P : Soal nomor berapa yang menurutmu sulit?

S : nomor 4

P : Mengapa?

S : Karena kurang paham dengan pertanyaannya pak.

P : Mengapa tidak bertanya?

S : Malu pak, karena sudah banyak yang bertanya

P : Apa yang ditanyakan dari soal ini?

S : Menentukan golongan sama periode pak

P : Mengapa tidak bisa?

S : Bukannya tidak bisa pak, tapi keburu-buru waktunya habis

P : Apabila kamu di suruh mengerjakan lagi soal seperti ini apakah kamu bisa?

S : insya’ allah bisa

P : Coba kamu kerjakan?

S : iya pak...

X+ = 1s2 2s2 2p6 3s1

X = 1s2 2s2 2p6

Golongan = VIIIA

Periode = 2

Y- = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

Y = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6

Golongan = VIIIA

Page 119: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

Periode = 3

P : Tahu letak kesalahanmu?

S : Tahu pak

P : Dimana letak kesalahanmu?

S : tidak menentukan golongan sama periode

Penggalan wawancara dengan S-13 pada nomor 10

P : Selain nomor 4, nomor berapa yang menurutmu paling sulit?

S : nomor 10

P : Mengapa?

S : karena saya tidak tahu untuk membedakan stabil tidaknya unsur tersebut pak

P : Apakah tidak di jelaskan oleh guru kimia kamu?

S : Di jelasin tapi sekilas pak

P : Apakah kamu pernah melakukan praktek kimia?

S : Tidak pernah pak

P : Mengapa?

S : Mungkin karena bangunan laboratorium baru ada, dan bahan-bahan dan alat-alat

kimianya belum lengkap

P: Kendala apa yang kamu hadapi ketika belajar kimia?

S : Menghafal rumus

P : Apakah kamu menyukai pelajaran kimia?

S : Suka

Page 120: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

P : Mengapa?

S : Mengasyikkan

P : Apakah kamu belajar di rumah?

S : Belajar

P : Berapa kali dalam seminggu?

S : Tidak pasti sih pak, kadang-kadang belajar kadang-kadang tidak.

3. Subjek Rizky Chintyana Dewi (S-25)

Penggalan wawancara dengan S-25 pada soal nomor 6

P : menurut kamu nomor berapa yang paling sulit?

S : 6

P : mengapa?

S : seperti gambar-gambar orbitalnya kurang paham..

P : apakah kamu tidak memperhatikan penjelasan dari gurumu?

S : memperhatikan

P : kenapa masih belum paham?

S : karena gurunya menjelasin materinya terlalu cepat...

P : apakah tidak ada evaluasi lagi dari guru kimia?

S : ada pak...

P : mengapa masih saja belum paham?

S : oleh karena itu pak, gurunya terlalu cepat menjelasinnya jadi saya tidak paham.......

Penggalan wawancara S-25 pada soal nomor 7

Page 121: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

P : Selain soal nomor 6, nomor berapa yang menurutmu paling sulit?

S : nomor tujuh......

P : Apa yang ditanyakan?

S : untuk menentukan konfigurasi elektron

P : Apakah yang ditanyakan cuma itu?

S : tidak pak

P : trus yang ditanyakan apalagi?

S : orbital yang terisi penuh dan orbital yang tidak terisi penuh..

P : Apakah sudah kamu kerjakan dengan benar?

S : sudah pak….

P : coba teliti lagi....

S : sudah pak...

P : Apakah sudah benar?

S : Belum pak….

P : Mana yang menurutmu salah?

S : Yang menentukan Orbital pak........

P : Kamu kok bias bilang, kalau yang salah menentukan orbital?

S : Soalnya yang menentukan orbital saya kurang paham....

P : Apakah kamu tidak bertanya sama guru kimiamu?

S : sudah pak..

P : kok masih belum paham?

Page 122: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

S : karena jelasinnya terlalu cepat pak.....

P : apakah kamu kalau di rumah belajar kimia?

S : belajar

P : berapa kali kamu belajar kimia tiap minggunya?

S : ya, kalau mau pelajaran kimia aja pak….

4. Subjek Nahna Nailussa’adah (S-17)

Penggalan wawancara dengan S-17 pada soal nomor 6

P : menurut kamu soal mana yang paling sulit?

S : nomor 6 pak......

P : menurut kamu apakah pekerjaan nomor 6 sudah benar?

S : belum…

P : mengapa?

S : karena yang dicari bilangan kuantum, tapi saya tidak mencari bilangan kuantumnya pak....

P : kenapa tidak dicari?

S : tidak paham dengan materi bilangan kuantum pak.......

P : kenapa kalau belum paham tidak tanya kepada gurumu?

S : sudah tanya pak............

P : kenapa belum paham juga?

S : soalnya yang diterangin cuma temen-temen yang pinter-pinter saja pak...........

P : apakah kamu tidak berusaha tanya lagi?

S : sudah pak, tapi penjelasannya terlalu cepat...........

Page 123: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

Penggalan wawancara dengan S-17 pada soal nomor 7

P : Dari soal nomor 7 apa yang diketahui?

S : atom besi mempunyai nomor atom 26

P : Apa yang ditanyakan?

S : menentukan konfigurasi electron Fe & Fe3+, sama berapa orbital yang terisi dan tidak

terisi..

P : bagaimana kamu mengerjakan soal tersebut?

S : menentukan konfigurasi elektron terlebih dahulu....

P : bagaimana dengan jawaban yang kamu peroleh

S : a) 26Fe= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6

b) semuanya terisi elektron

c) semuanya berpasangan

d) 26Fe3+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3

= [Ar] 4s0 3d3

P : ada yang salah tidak dari jawaban kamu

S : ada pak, saya tidak menjawab yang bagian b dan c

P : Jawabanmu juga masih salah

P : kenapa? Apa menurut kamu itu sulit?

S : iya , soalnya saya tidak tahu menentukan bilangan kuantum

P : kenapa?

S: lupa pak, dan kurang paham konsepnya

Page 124: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

Penggalan wawancara dengan S-17 pada soal nomor 10

P : selain soal nomor 6 dan nomor 7, nomor berapa yang paling sulit?

S : nomor 10

P : Kenapa?

S : Karena itu pak, belum diterangin sama gurunya……..

P : apa yang ditanyakan dari soal nomor 10?

S : unsur A dan B yang stabil mana?

P : kamu jawab apa?

S : B.............

P : kenapa?

S : karena semuanya terisi elektron

P : Apakah konfigurasi elektronmu sudah benar?

S : sudah pak

P : kulit S mempunyai elektron valensi berapa?

S : S = 2....

P : tapi jawabanmu ada berapa?

S : 6.........

P : jadi salah apa benar jawabanmu?

S : salah pak...........

P : apakah kamu tahu letak kesalahannya...?

S : Tahu...

Page 125: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

P : Apakah kamu kalau di rumah belajar kimia?

S : Jarang-jarang pak, kalau mau ujian saja...

P : apakah kamu pernah praktek kimia?

S : Belum pernah

P : Kenapa?

S : Mungkin laboratoriumnya masih baru, dan alat-alat beserta bahan-bahannya yang belum

memadahi pak....

P : Bagaimana guru kimia menerangkan?

S : sebenarnya enak tapi kalau menjelaskan terlalu cepat.

5. Subjek Naiz Durotul Lana (S-18)

Penggalan wawancara dengan S-18 pada soal nomor 6

P : Dari sepuluh soal mana yang menurut kamu paling sulit?

S : nomor 6 pak….

P : Apakah pekerjaanmu nomor 6 sudah benar?

S : Sudah pak............

P : coba teliti lagi pekerjaanmu?

S : salah pak....

P : mana yang salah?

S : yang mencari L.......

P : selain itu?

S : tidak ada...

Page 126: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

P : jadi kamu tahu letak kesalahanmu?

S : iya, pak

P : Apakah kamu mengerjakan sendiri?

S : iya pak.....

Penggalan wawancara dengan S-18 pada soal nomor 7

P : Selain nomor 6, soal nomor berapa yang menurutmu paling sulit?

S : Soal nomor 7...

P : Mengapa?

S : Karena menentukan orbitalnya yang belum paham….

P : Apakah pekerjaanmu sudah benar?

S : Belum pak...

P : kamu kok tahu kalau pekerjaanmu belum benar?

S : Karena mencari orbitalnya sangat sulit pak.

P : Kenapa point D belum dikerjakan?

S : Waktunya keburu habis pak..

Penggalan wawancara dengan S-18 pada soal nomor 10

P : Selain soal nomor 6 dan nomor 7, Soal nomor berapa yang menurut kamu paling sulit?

S : soal nomor 10….

P : Mengapa?

S : Soalnya belum pernah diterangin pak….

P : Kenapa kamu bisa menjawab demikian?

Page 127: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

S : Saya menjawab asal-asalan pak...

P : Dengan jawaban asal-asalan, apakah jawabanmu sudah benar?

S : nggak tau pak.

P : Orbital p dan s lebih stabil mana?

S : lebih stabil p...

P : kenapa?

S : Karena orbital p elektron valensinya lengkap, sedangkan s tidak lengkap...

P : Jawabanmu sudah hampir benar, electron valensi p maksimum 6, sedangkan elektron

valensi s maksimum 2. Apakah kamu sudah paham?

S : sudah pak...

6. Subjek kholifatun Nur Aini (S-06)

Penggalan wawancara dengan S-06 pada soal nomor 4

P : menurut kamu nomor berapa yang paling sulit?

S: Nomor 4…………

P : Mengapa?

S : karena untuk membedakan golongan sama periode sulit pak…

P : Apakah kamu tahu rumus golongan?

S : Tahu pak...

P : Kenapa masih salah?

S : karena lupa rumusnya...

P : Apakah hasil pekerjaanmu, kamu kerjakan sendiri?

Page 128: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

S : Ada yang mengerjakan sendiri, dan ada yang mencontek temen pak....

P : Berapa besar kamu mengerjakan sendiri?

S : Sekitar 40%

P : Kenapa kamu tidak mengerjakan sendiri?

S : Karena nggak bisa pak....

P : kenapa tidak berusaha?

S : sudah, tapi tetap nggak bisa...

Penggalan wawancara dengan S-26 pada soal nomor 6

P : Selain nomor 4, menurut kamu nomor berapa yang paling sulit?

S : kalau menrut saya, yang paling sulit adalah nomor 6

P : Mengapa?

S : Karena menentukan konfigurasi elektron belum begitu paham..

P : dari nomor enam, apa yang ditanyakan?

S : Menentukan konfigurasi elektron ...

P : Apakah cuma menentukan itu?

S : sama menentukan bilangan kuantum....

P : Mengapa kamu tiba-tiba bisa menjawab seperti itu?

S : Pengawuran pak...

P : Apakah kalau dengan pengawuran jawabanmu bisa benar?

S : Tidak pak..

Penggalan wawancara dengan S-06 pada soal nomor 10

Page 129: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

P : Selain soal nomor 4 dan nomor 6, nomor berapa yang menurutmu paling sulit ?

S : jujur ya pak, yang agak sulit itu nomor 10..

P : Kenapa?

S : Untuk membedakan stabil dan tidak stabil itu saya kurang paham..

P : Jawabanmu apa?

S : Yang B....

P : Mengapa?

S : Karena nilai 3p nya lebih tinggi...

P : Apakah jawabanmu sudah benar?

S : Kurang tau ya pak, soalnya yang nomor ini saya kurang paham…

P : Apakah tidak dijelasin guru kimiamu?

S : sudah pak, tapi tetap belum paham..

P : Kenapa tidak bertanya?

S : malu pak, soalnya sudah dijelasin berulang-ulang kali?

P : Apakah kamu di rumah belajar?

S : Belajar

P : Berapa kali kamu belajar dalam satu minggu?

S : kalau mau ada palajaran kimia...

P : kendala apa yang kamu hadapi dalam belajar kimia?

S: Menghafal rumus-rumus pak.......

Page 130: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi
Page 131: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

TRANSKIP WAWANCARA GURU PELAJARAN KIMIA

P : Bagian mana yang paling sulit diajarkan bu?

G : Untuk materi mengenai struktur atom, ini termasuk materi yang agak sulit. Karena

menyangkut pemahaman konsep, terus menyangkut ketelitian anak, ada

perhitungannya. Sehingga materinya termasuk materi yang komplek dengan tingkat

kesulitan yang tinggi. Sehingga kalau anak-anak tidak betul-betul konsentrasi, misalnya

menjelaskan mengenai bilangan kuantum. Itu kan ada tahapannya, kalau satu tahap saja

terlewat kan mesti bawahnya salah? Nah itu anak-anak kadang-kadang masuk apa tidak

konsentrasi gitu, bisa saja itu menjadi suatu hambatan. Kesulitannya itu kalau memang

tingkat kesulitan untuk materi struktur atom di kelas sebelas ini memang agak sulit

karena komplek materinya, ada memahami konsep, memahami hitungan itu? mungkin

kalau ada anak-anak yang mengalami hambatan ada

P : Kendala apa yang ibu hadapi dalam mengajar kimia?

G : Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan ketika terjadinya kegiatan belajar

mengajar, penyebab dari kesalahan yang paling berpengaruh adalah kurangnya

keterampilan dalam berhitung dan tingkat pemahaman yang heterogen. Bagaimanapun

kelas XI IPA ini kelasnya heterogen jadi tingkat pemahaman mereka pun berbeda-beda.

Ada beberapa peserta didik yang memang tingkat pemahamannya rendah, ini juga yang

menyebabkan beberapa peserta didik melakukan kesalahan. Selain itu, kalau mereka

dibatasi dengan waktu saat mengerjakan soal sangat terlihat sekali meraka kurang

konsentrasi dan terburu-buru. Misalnya saja ketika diadakan ulangan, mereka selalu

kurang konsentrasi ini terlihat ketika apa yang ditanyakan dan apa yang diketahui

kurang dipahami dengan baik padahal sebenarnya mereka mampu mengerjakan.

P : Kendala apa yang ibu alami ketika mengajar kimia?

G : Kendala saya dalam menyampaikan materi ini, ini kan materi yang sulit?

Page 132: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

1) Kalau anak itu konsentrasi, terus 2) punya sumber belajar untuk dipelajari dia tidak

merasa kesulitan. Tapi anak didik disini tidak punya sumber belajar yang

mencukupi, memadahi. Dia hanya bermodal buku paket dari sekolahan pinjem di

perpus, dan LKS. Tapi kalau anak-anak yang punya sumber belajar pengayaan dan

mau bertanya, dia tidak akan mengalami kesulitan. Jadi disini pada dasarnya anak

satu sumber belajar kurang, dua karena in put kita di sekolahan swasta itu kan

tingkat intelegensinya tidak sama, terus bagi anak-anak yang punya kapasitas

intelegensi bagus untuk bisa menangkap materi ini tentunya tidak mengalami

kesulitan. Tapi yang latar belakangnya pas-pasan, pas dapat materi yang sulit tentu

saja mengalami kesulitan.

P : Bagaimana dengan laboratorium IPAnya bu?

G : Oh nggeh, Laboratorium IPA ini mulai semester ini alhamdulillah sudah ada

ruangannya. Tapi belum intensif kita gunakan, karena sarana penunjangnya itu belum,

seperti baru dipasang instalasi untuk cuci, bak pencuci. Ruangannya ini baru pindah,

terus untuk alat-alatnya sebetulnya sudah memenuhi, kita sudah punya untuk putunjuk

praktikum materi-materi kimia untuk tingkat SMA itu, kita sudah punya DVD. Cuma

untuk saat ini belum bisa di fungsikan karena sarana penunjuangnya belum lengkap,

biasanya untuk menyiasati Saya pakai metode demonstrasi, tak bawa ke kelas itu ?

terus saya demonstrasikan tidak dipraktekan anak sendiri.

P : Bagaimana minat peserta didik terhadap kimia?

G : Untuk kelas XI pemilihan jurusan itu kan sesuai dengan pilihan anak sendiri, karena

sesuai sendiri itu kan kita memotivasi untuk bergantung jawab pada pemilihan itu

sendiri. Biasanya kalau yang anak-anak IPA itu cenderung punya interes yang lebih

baik kepelajaran, dibandingkan anak-anak yang IPS. Karena anak yang bisa masuk

IPA itu kan harus ada criteria nilai rata-rata diatas berapa itu dari kurikulum, sehingga

kualitas anak yang masuk IPA cenderung lebih bagus, sehingga untuk memotivasi

belajarnyajuga cukup lumayan bagus.

P : Kalau minat peserta didik itu sendiri bagaimana bu?

Page 133: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

G : Minat peserta didik terhadap pelajaran kimia itu kalau menurut pengamatan saya, itu

juga lumayan bagus. Tapi tidak ada yang special sekali , itu tidak ada biasa saja. Cuma

dia ini bisa saya nilai bagus itu karena biasanya penugasan-penugasan itu anak-anak

mengumpulkan, kemudian dalam evaluasi itu juga anak-anak ikut evaluasi walaupun

ada beberapa anak yang tidak mencapai ketuntasan itu wajar. Jadi untuk minat dalam

pelajaran kimia sudah cukup bagus, bukan merupakan pelajaran momok karena saya

sudah menanamkan bahwa sebetulnya kimia itu menarik, kimia itu menyenangkan,

kimia itu mudah kalau memang kita ada motivasi, ada interes ke yang lebih baik lagi.

P : Metode apa yang ibu gunakan ketika menyampaikan materi kimia?

G : Saya biasanya untuk menyampaikan materi, metode yang saya pakai metode yang

bervariasi. Tergantung saya lihat dari materinya, kita menggunakan pendekatan yang

paling mudah untuk anak, pendekatan yang paling mudah untuk anak metodenya

biasanya saya sesuaikan bervariasi. Kadang-kadang saya gunakan metode ceramah

variasi dengan menggunakan alat bantu media, kadang-kadang saya demontrasikan

sesuatu untuk menyampaikan konsep supaya dia melihatnya secara konkrit, terus

kadang-kadang diajak diskusi anak belajar sendiri mencari sumber konsep dia temukan,

kemudian di presentasikan di kelas seperti itu. Jadi ganti-ganti metodenya, tergantung

dari materi bagaimana pendekatannya supaya gampang diterima anak.

P : Apakah metode yang digunakan sudah sesuai RPP & Silabus bu?

G : Metodenya, ya kadang-kadang saya juga melihat ke silabus metode yang disarankan

apa di situ, sedapat mungkin kalau disilabus kan sudah dipakai banyak orang, sudah

direvisi berkali-kali, biasanya metode yang di sarankan di silabus memang cocok

materi tertentu. Kadang-kadang saya ikuti, kalau memang sarana dan prasarana yang

ada di madrasah ini mendukung. Tapi kalau tidak mendukung, ya kita memakai metode

yang lain yang mendekati.

P : Kiat-kiat apa yang ibu tempuh dan hasilnya bagaimana?

G : Ya, untuk pelajaran kimia dengan berbagai cara, pendekatan, metode dalam kegiatan

pembelajaran selama ini. Kalau saya amati dari tahun ke tahun itu Alhamdulillah secara

Page 134: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

prestasi lumayan, itu biasanya klimaksnya anak di kelas XII, kalau kelas XII kita lihat

dari hasil ujian nasional, ujian nasional apalagi untuk kelas XI materi kimia ini

merupakan mata pelajaran wajib, yang harus tuntas nilainya kalau tidak tunas maka dia

tidak bisa naik kelas berikutnya. Maka biasanya anak-anak itu interesnya lebih terhadap

pelajaran yang wajib-wajib dari pada pelajaran yang utama, jadi tiap evaluasi saya itu

selalu mengadakan refleksi, kenapa? Materi misalnya materi ini nanti hasilnya yang

tuntas berapa yang tidak tuntas berapa, mengapa tidak tuntas, apa yang salah dalam

penyampaian saya. Biasanya saya refleksi terus, saya perbaiki untuk pelajaran yang

akan datang , seperti itu. Sehingga nanti kedepannya itu prestasi anak meningkat terus ,

itu upaya saya tapi semuanya kan berpulang pada aktivitas, kalau guru sudah

mengupayakan berbagai cara tapi kadang-kadang itu memang tergantung kepada anak.

Anak-anak kadang kalau lagi moot, belajar baik. Tapi kalau ada hambatan-hambatan

apalagi disini kan sebagian besar itu kan santri, biasanya kesulitan yang di alami adalah

membagi waktu. Misalnya punya tugas untuk dikerjakan kadang-kadang dipondok

kegiatan juga penuh, itu membagi untuk mengerjakan tugas saja kadang-kadangdia

masih bingung. Nah itu juga salah satu hambatan kesini, karena tadi benturan kegiatan

antara sekolah dan pondok yang jadwalnya teralu padat sehingga anakbingung untuk

membagi waktu.

Page 135: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

SELAMAT MENGERJAKAN

ULANGAN HARIAN

PETUNJUK MENGERJAKAN SOAL

a. Tulislah terlebih dahulu nomor absen anda pada tempat yang telah disediakan

b. Bacalah dengan teliti petunjuk soal dengan cara mengerjakannya sebelum menjawab

c. Kerjakan soal-soal pada lembar jawaban yang telah tersedia

d. Waktu tes 60 menit

e. Jumlah soal sebanyak 10 butir soal dalam bentuk essay

f. Periksalah Pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru

g. Bacalah dengan tenang dan teliti

Soal Ujian

1. Apa yang dimaksud dengan konfigurasi elektron?

2. Jelaskan pendapat larangan pauli tentang konfigurasi elektron?

3. Sebutkan jenis-jenis bilangan kuantum?

4. Tentukan golongan dan periode atom X dan Y berdasarkan konfigurasi elektron ion-

ion berikut.

a. X+ = 1s

2 2s

2 2p

6 3s

1

b. Y- = 1s

2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

5

5. Susunlah beberapa sub kulit berikut berdasarkan tingkat energinya. Dimulai dari

tingkat energi terendah: 5s, 4p, 4d, 5p?

6. Susunlah konfigurasi elektron dan tentukan keempat bilangan kuantum untuk elektron

terakhir dari atom:

a. 9F

b. 19K

7. Diketahui atom besi mempunyai nomor atom 26

a. Tuliskan konfigurasi elektron atom besi

b. Ada berapa orbital yang terisi elektron secara penuh?

c. Ada berapa orbital yang terisi elektron tidak berpasangan?

d. Bagaimana konfigurasi elektron dari ion Fe3+

?

8. Tentukan konfigurasi elektron dari gas mulia sebagai berikut:

a. 18Ar

b. 36Kr

9. Tentukanlah kulit valensi dan jumlah elektron valensi unsur berikut:

a. Na (Z=11)

b. Cl (Z=17)

10. Atom A dan B mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut:

a. A = 1s2 2s

2 2p

6 3s

5

b. B = 1s2 2s

2 2p

6 3s

2 3p

6

Mana yang lebih stabil?jelaskan?

Page 136: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 UC-01 8 0 3 3 6 3 3 0 0 2 3 0 8 6 0 45 2025

2 UC-02 10 5 10 6 10 7 6 10 10 10 10 10 10 8 10 132 17424

3 UC-03 10 3 3 3 2 8 0 3 6 4 0 8 8 10 8 76 5776

4 UC-04 8 8 8 4 3 3 0 0 7 8 2 2 7 3 8 71 5041

5 UC-05 10 3 8 3 6 8 6 3 0 0 4 3 5 4 0 63 3969

6 UC-06 8 3 2 5 2 2 3 4 2 3 8 6 8 10 8 74 5476

7 UC-07 10 10 10 6 10 10 5 5 10 7 7 5 10 4 10 119 14161

8 UC-08 8 7 2 3 8 3 3 3 3 6 2 8 8 10 8 82 6724

9 UC-09 10 10 10 10 10 10 10 10 7 10 10 10 10 10 10 147 21609

10 UC-10 8 6 10 3 10 10 3 5 6 10 10 10 10 10 10 121 14641

11 UC-11 10 6 8 3 8 7 3 3 3 6 2 7 8 10 8 92 8464

12 UC-12 2 10 10 6 4 4 10 10 10 10 8 10 10 4 10 118 13924

13 UC-13 10 10 10 10 10 10 8 10 10 10 10 10 10 10 10 148 21904

14 UC-14 6 4 10 5 10 10 5 5 10 10 10 8 10 4 10 117 13689

15 UC-15 8 8 10 7 10 10 5 4 10 8 7 7 8 4 10 116 13456

16 UC-16 10 3 2 5 2 2 4 2 2 3 3 8 8 2 6 62 3844

17 UC-17 10 6 10 3 10 10 3 4 5 10 10 10 10 10 10 121 14641

18 UC-18 10 7 10 5 10 10 5 4 6 7 5 10 8 10 8 115 13225

19 UC-19 10 10 10 6 7 7 8 3 6 10 8 8 10 6 10 119 14161

20 UC-20 8 2 8 3 0 5 3 3 7 3 2 0 8 10 0 62 3844

21 UC-21 8 8 10 8 6 10 6 5 10 8 10 10 10 6 10 125 15625

22 UC-22 8 10 8 5 6 8 5 4 0 7 6 0 3 4 0 74 5476

23 UC-23 8 8 4 5 8 8 5 3 0 8 8 0 8 3 6 82 6724

24 UC-24 10 6 8 2 8 10 3 3 6 7 4 8 6 10 8 99 9801

25 UC-25 10 10 10 6 10 10 5 5 10 8 5 10 10 10 10 129 16641

26 UC-26 8 10 10 6 10 10 6 6 8 10 10 10 10 8 10 132 17424

27 UC-27 10 8 10 6 10 10 5 5 3 8 3 10 10 10 10 118 13924

28 UC-28 8 4 3 3 3 2 0 0 3 3 3 0 2 10 3 47 2209

29 UC-29 8 6 10 6 7 10 10 10 8 10 10 8 10 8 10 131 17161

30 UC-30 10 3 8 0 0 5 0 0 3 3 0 6 2 10 8 58 3364

31 UC-31 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 3 10 143 20449

32 UC-32 10 4 8 2 4 4 0 3 2 0 5 0 7 4 0 53 2809

33 UC-33 7 3 3 2 3 3 0 0 0 5 4 5 8 7 8 58 3364

289 211 256 160 223 239 148 145 183 224 199 217 270 238 247 3249 352969

83521 44521 65536 25600 49729 57121 21904 21025 33489 50176 39601 47089 72900 56644 61009 10556001

4179 72603 76680 61983 88857 81126 77640 87750 94737 94056 85983 101553 57363 13524 93942

56968 241808 102237 81481 114223 104330 103321 106351,7 123343 107638 114681,1 127915 78478 99641 121289

0,073 0,30025 0,750022 0,7607 0,77792 0,77759 0,75145 0,825092 0,76808 0,87382 0,749757 0,7939 0,7309 0,1357 0,77453

0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344

TIDAK TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID

Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba

Jumlah

Y Y2kodeNo

Nomer butir soal

kriteria

(∑X)2

r - hitung

r - tabel

Page 137: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 UC-01 3 3 6 3 3 0 0 2 3 0 8 0 31 961

2 UC-02 10 6 10 7 6 10 10 10 10 10 10 10 109 11881

3 UC-03 3 3 2 8 0 3 6 4 0 8 8 8 53 2809

4 UC-04 8 4 3 3 0 0 7 8 2 2 7 8 52 2704

5 UC-05 8 3 6 8 6 3 0 0 4 3 5 0 46 2116

6 UC-06 2 5 2 2 3 4 2 3 8 6 8 8 53 2809

7 UC-07 10 6 10 10 5 5 10 7 7 5 10 10 95 9025

8 UC-08 2 3 8 3 3 3 3 6 2 8 8 8 57 3249

9 UC-09 10 10 10 10 10 10 7 10 10 10 10 10 117 13689

10 UC-10 10 3 10 10 3 5 6 10 10 10 10 10 97 9409

11 UC-11 8 3 8 7 3 3 3 6 2 7 8 8 66 4356

12 UC-12 10 6 4 4 10 10 10 10 8 10 10 10 102 10404

13 UC-13 10 10 10 10 8 10 10 10 10 10 10 10 118 13924

14 UC-14 10 5 10 10 5 5 10 10 10 8 10 10 103 10609

15 UC-15 10 7 10 10 5 4 10 8 7 7 8 10 96 9216

16 UC-16 2 5 2 2 4 2 2 3 3 8 8 6 47 2209

17 UC-17 10 3 10 10 3 4 5 10 10 10 10 10 95 9025

18 UC-18 10 5 10 10 5 4 6 7 5 10 8 8 88 7744

19 UC-19 10 6 7 7 8 3 6 10 8 8 10 10 93 8649

20 UC-20 8 3 0 5 3 3 7 3 2 0 8 0 42 1764

21 UC-21 10 8 6 10 6 5 10 8 10 10 10 10 103 10609

22 UC-22 8 5 6 8 5 4 0 7 6 0 3 0 52 2704

23 UC-23 4 5 8 8 5 3 0 8 8 0 8 6 63 3969

24 UC-24 8 2 8 10 3 3 6 7 4 8 6 8 73 5329

25 UC-25 10 6 10 10 5 5 10 8 5 10 10 10 99 9801

26 UC-26 10 6 10 10 6 6 8 10 10 10 10 10 106 11236

27 UC-27 10 6 10 10 5 5 3 8 3 10 10 10 90 8100

28 UC-28 3 3 3 2 0 0 3 3 3 0 2 3 25 625

29 UC-29 10 6 7 10 10 10 8 10 10 8 10 10 109 11881

30 UC-30 8 0 0 5 0 0 3 3 0 6 2 8 35 1225

31 UC-31 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 120 14400

32 UC-32 8 2 4 4 0 3 2 0 5 0 7 0 35 1225

33 UC-33 3 2 3 3 0 0 0 5 4 5 8 8 41 1681

256 160 223 239 148 145 183 224 199 217 270 247 2511 219337

65536 25600 49729 57121 21904 21025 33489 50176 39601 47089 72900 61009 6305121

70776 58128 80775 73203 74268 82560 89442 87405 83421 92145 54927 85950

94502 75317 105582 96437 95504 98306 114011 99494 106005 118237 72540 112113

0,7489 0,7718 0,76505 0,759 0,7776 0,8398 0,7845 0,8785 0,78695 0,77932 0,7572 0,76664

0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344

VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALIDkriteria

(∑X)2

r - hitung

r - tabel

Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba

Jumlah

Y Y2kodeNo

Nomor Butir Soal

Page 138: Analisis kesalahan peserta didik kelas xi

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Riyanto

2. Tempat & Tgl. Lahir : Grobogan & 04 Maret 1987

3. NIM : 073711017

4. Alamat Rumah : Teges rt 06 / rw 08 Tegalrejo, Wirosari, Grobogan

Hp : 087742181734

E-mail : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal :

a. SDN 05 Tegalrejo Wirosari Grobogan

b. MTs N 01 Wirosari Grobogan

c. SMA Al-Islam Wirosari Grobogan

2. Pendidikan Non-Formal:

a. Tidak ada

Semarang, 9 Desember 2011

Riyanto

NIM: 073711017