Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 1, April 2013| 1
ANALISIS LOKASI SEKOLAH DI KECAMATAN PARONGPONG KAB. BANDUNG BARAT
1Isvany Septa Gustiandi, 2Epon Ningrum, 3Jupri
Jurusan Pendidikan Geografi
Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRAK
Pertambahan jumlah penduduk cenderung diikuti oleh peningkatan kebutuhan fasilitas serta
sarana untuk menunjang seluruh aktivitas penduduk, salah satunya adalah kebutuhan lahan
untuk lokasi penyelengaraan pendidikan. Di Kecamatan parongpong jumlah penduduk anak
usia SMP, SMA cukup banyak namun anak yang Sekolah di Kecamatan Parongpong begitu
berbanding terbalik dengan anak usia sekolahnya namun pada tingkatan SD presentasenya
sangat kecil, Hal inilah yang menjadi tujuan untuk mengetahui daya tampung Sekolah yang,
mengetahui aksesbilitas penduduk, serta mengetahui faktor apa saja yang mendukung
terhadap pemilihan lokasi sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif, dengan Populasi wilayah dan populasi manusia meliputi seluruh warga dan
wilayah Kecamatan Parongpong. Sampel sebanyak sebanyak 77 orang dari 3 desa, yaitu
penduduk yang memiliki anak usia sekolah SD, SMP, dan SMA. Teknik pengumpulan data
berupa, observasi, wawancara, studi literatur, dan studi dokumentasi. Variabel bebas adalah,
daya tampung, Aksesbilitas, dan Lokasi sedangkan variable terikatnya adalah Pemilihan
Lokasi Sekolah. Analisis data menggunakan persentase. Hasil penelitian diketahui bahwa
daya tampung Sekolah pada tingkatan SD Sangat mencukupi untuk menampung jumlah anak
usia Sekolah, sedangkan pada tingkat SMP & SMA jumlah daya tampung dan jumlah
Sekolah masih sangat minim bahkan sangat kurang. Pada tingkat SD & SMP faktor
Aksesbilitas jarak yang dekat paling dominan berpengaruh. Penduduk yang rumahnya dekat
dengan Kota Cimahi mereka lebih memilih bersekolah ke Kota Cimahi begitupun kota
lainnya, sedangkan pada tingkatan SMA faktor aksesbilitas tidak berpengaruh banyak anak
yang lokasi Sekolahnya jauh dari tempat tinggalnya. Faktor pendukung Pemilihan lokasi
Sekolah untuk Tingkat SD dan SMP adalah jarak sedangkan untuk tingkat SMA adalah
faktor fasilitas pendidikan dan daya tampung Sekolah yang lebih menentukan.
Kata Kunci: Daya tampung, Aksesbilitas.
2 | I. Septa Gustiandy, dkk.
Analisis Lokasi Sekolah …
ANALYSIS SCHOOL LOCATION IN SUBDISTRICT PARONGPONG BANDUNG
BARAT REGENCY
ABSTRACT
The increase in population is likely to be followed by an increase in the needs of facilities as
well as a means to support the entire population activities, one of which is the need of land
for conducting educational locations. In subdistrict parongpong population aged children
junior high School and Senior High School pretty much but boy that Parongpong sub district
schools amount to little, but at the level of Primary School the percentage is very small, This
is the purpose to know the capacity of the School, knowing the accessibility residents, as well
as find out what factors support the choice of location of the school. The research method
used is descriptive method, with the population of the area and the human population covers
the entire citizens and Subdistrict Parongpong. Sample as many as 77 people from three
villages, namely population who have school-aged children elementary, junior high School
, and Senior high school. Techniques of data collection, observation, interviews, literary
studies, and the study documentation. Free variables is, capacity, accessibility, and bound
is the variable while the Location choice of location of the school. Data analysis using a
percentage. Results of the research note that the capacity of the school at the Elementary
level Is sufficient to accommodate the number of school age children, while in Junior High
School levels & Senior high School amount of capacity and the number of schools is still
very minimal even very less. At the elementary level & Junior High School factor
accessibility close proximity most dominant effect. Residents whose house near the city of
Cimahi they prefer to go to other cities as well as in Cimahi, while on a Senior High School
level accessibility factors affecting many children in his school's location away from his
home. Supporting site selection factors for elementary level School and junior high school
is the Senior High School level as for the distance is a factor of education facilities and the
capacity of the School is dictates.
Keywords: capacity, accessibility
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 1, April 2013| 3
PENDAHULUAN
Saat ini, hampir sebagian Kota di
Indonesia berkembang semakin pesat, di
tandai dengan laju pertumbuhan dan
persebaran penduduknya lebih terpusat
kepada Kota Besar dan berkembang. Kota
Besar itu sendiri menyandang peran
sebagai pusat pusat kegiatan yang sangat
dinamis, Dilihat dari aspek, pendidikan,
kesehatan, perekonomian, perdagangan,
perindustrian dsb. Hampir semuanya
terpusat di Kota Besar, ditambah dengan
ledakan penduduk membuat daerah
perkotaan semakin padat. secara tidak
langsung dengan adanya pusat pusat
kegiatan ini, dipastikan akan
membutuhkan berbagai pembangunan
fasilitas sarana dan prasarana untuk
menunjang kegiatan tersebut.
Pada wilayah Kota yang sedang
berkembang seperti halnya Kota Cimahi
dan kabupaten Bandung Barat
bertambahnya jumlah penduduk
berdampak kepada perubahan
penggunaan lahan dan kegiatan
pembangunan yang semakin signifikan
terhadap berbagai Fasilitas pelayanan
publik, perubahan lahan ini dominan
terjadi daerah pinggiran Kota dan
Kecamatan, hal ini bisa dilihat dari harga
lahan yang semakin mahal menjadikan
banyak investor maupun perorangan
berlomba–lomba mengalihkan sasarannya
ke daerah pinggiran Kota. Seperti halnya
Kecamatan Parongpong yang secara tidak
langsung harga lahanya masih rendah di
banding wilayah perkotaan , namun dilihat
dari segi ekonomisnya masih bisa
menguntungkan. Wilayah Kecamatan
Parongpong yang berlokasi bersebelahan
dengan kota Bandung dan masuk kedalam
wilayah administrasi Kab. Bandung Barat
merupakan sebuah kecamatan peralihan,
yang sedang mengalami proses perubahan
desa – kota, Kecamatan ini strategis dan
memiliki aksesbilitas yang tinggi, orbitasi
yang memudahkan terjangkaunya
pelayanan umum yang terletak tidak jauh
dari Kecamatan, seperti sekolah,
pertokoan, dan fasilitas – fasilitas umum
lainnya serta di dukung dengan udara yang
sejuk menjadikan desa ini menjadi pilihan
penduduk pendatang untuk bermukim, hal
ini akan berakibat pada perubahan fisikal
seperti perkembangan potensi wilayah tata
guna lahan, demografi, serta sarana
prasarana termasuk fasilitas
pendidikannya.
Menurut Sumaatmadja, (1988:45)
“dalam pembangunan terdapat spatial
interaction concept yaitu keterkaitan
antara satu tempat dengan tempat yang
lainnya” Interaksi juga akan
meningkatkan pertumbuhan penduduk,
akibat terjadinya migrasi. Penduduk yang
terus bertambah berdampak terhadap
permintaan berbagai pelayanan termasuk
pendidikan dsb. Konsekuensinya adalah
berimbas pada pola mobilitas
penduduknya yang tidak merata.
Bnyaknya kebutuhan akan bangunan
membuat Pemanfaatan fasilitas
pendidikan terpusat pada kota – kota yang
relative memiliki sarana dan prasarana
yang memadai.
Jumlah penduduk yang tidak
diimbangi oleh penyediaan sarana dan
prasarana akan menyebabkan suatu
permasalahan penduduk, serta akan
termajinalkan daerah tersebut. Maka dari
itu penduduk di Kecamatan Parongpong
memerlukan sarana dan prasarana seperti
prasarana pendidikan, transportasi,
kesehatan, dsb. Tuntutan penyediaan
berbagai sarana dan prasarana akan
meningat sejalan dengan makin
bertambahnya jumlah penduduk di
Kecamatan tersebut. Dengan jumlah
penduduk yang tidak merata, pemerintah
harus mempersiapkan berbagai sarana dan
prasarana untuk menjamin terpenuhinya
kebutuhan penduduknya. Berikut adalah
data penduduk dari badan statistik kab.
Bandung barat mengenai pertumbuhan
penduduk Kec. Parongpong
4 | I. Septa Gustiandy, dkk.
Analisis Lokasi Sekolah …
Tabel 1
Jumlah penduduk
No Tahun Jumlah
1 2004 78.282
2 2008 82.063
3 2009 86.103
4 2010 90.799
5 2011 97.724
Sumber: monografi kecamatan 2011
Dari pertumbuhan penduduk di atas
dipastikan setiap tahunnya penduduk akan
membutuhkan fasilitas pelayanan publik
terutama fasilitas pendidikan untuk
sekolah. Menurut Undang-undang
Republik Indonesia no. 20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional bab
XII pasal 45 ayat 1 tentang sarana dan
prasarana pendidikan, menyatakan bahwa
: setiap satuan pendidikan formal dan
nonformal menyediakan sarana dan
prasarana yang memenuhi keperluan
pendidikan sesuai dengan pertumbuhan
dan perkembangan potensi, kecerdasan
intelektual, sosial, emosional dan
kejiwaan peserta didik. Sarana prasarana
sangat perlu dilaksanakan untuk
menunjang keterampilan siswa agar siap
bersaing terhadap pesatnya teknologi.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan
yang lebih baik, pemerintah memberikan
fasilitas kepada warga negaranya untuk
mendapatkan pendidikan secara formal,
dengan cara perluasan kesempatan belajar
dengan dibangunnya sekolah, Namun
pada dasarnya pendidikan itu tidak
dibatasi oleh ruang dan waktu, karena
untuk memperoleh pendidikan tidak
hanya di sekolah formal saja. Akan tetapi
sekolah itu sendiri merupakan sarana
pengontrol yang tepat untuk
mengembangkan potensi individu dan
karakteristik anak.
Pada hakikatnya pendidikan adalah
suatu proses untuk mencapai keadaan
yang lebih baik untuk masa yang akan
datang melalui pemilihan alternative
rencana yang rasional, sistematis,
mengenai apa yang akan dilakukan,
bagaimana melakukannya, siapa
pelaksananya dan kapan suatu kegiatan
dilaksanakan dalam rangka meningkatkan
mutu pendidikan lebih efektif dan efisien
sehingga proses pendidikan itu dapat
memenuhi tuntutan kebutuhan
masyarakat.
Pertambahan jumlah penduduk
cenderung diikuti oleh peningkatan
kebutuhan fasilitas serta sarana untuk
menunjang seluruh aktivitas penduduk,
salah satunya adalah kebutuhan lahan
untuk lokasi penyelengaraan pendidikan.
Sarana prasaran sangat di butuhkan untuk
menghasilkan KBM yang efektif dan
efisien. Pda tabel berikut menunjukkan
data jumlah Sekolah SD, SMP, SMA serta
elemen yang terlibat didalamnya di
Kecamatan Parongpong.
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 1, April 2013| 5
Tabel 2
Data Sekolah dan Siswa
Nama Jumlah
Kepemilikan Jumlah
tenaga
pengajar
Jumlah
siswa
Jumlah
AUS
2011
Pemeri
ntah swasta
SD 41 30 4 292 8955 9287
SMP 7 3 4 169 2223 3025
SMA 1 1 - 50 338 3272
SMK 1 - - 22 133
∑ 633 11649 15584
Sumber: Disdikpora Kab. Bandung barat 2011
Jumlah fasilitas pendidikan seperti
Sekolah di Kecamatan Parongpong bisa
terbilang sudah mencukupi berdasarkan
data monografi penduduk usia sekolah di
Parongpong begitu signifikan jumlahnya,
namun yang menjadi pertanyaan adalah
anak yang bersekolah di Kecamatan
Parongpong berbanding terbalik dengan
jumlah AUS ( anak usia sekolah) yang ada,
jumlah Siswa SD masih cenderung banyak
namun pada tingkatan SMP dan SMA
jumlah siswa lebih sedikit dari AUS (anak
usia Sekolah) ditambah jumlah SMP dan
SMA serta daya tampungnya bisa dibilang
masih sangat minim. Hal ini dikarenakan
Tingkat pendidikan masyarakat perkotaan
relative lebih tinggi bila dibandingkan
dengan masyarakat pedesaan, serta fasilitas-
fasilitas pendidikan di wilayah Perkotaan
lebih maju ketimbang yang berada di desa.
Mugkin hal Ini yang menarik minat anak-
anak desa untuk menentukan Lokasi belajar
disana, agar tidak kalah bersaing demi
memperoleh pendidikan yang lebih maju,
menguasai teknologi secara baik,
mempelajari ilmu pengetahuan secara
global, dan juga tentu saja didorong oleh
keinginan merubah nasib. Pada kenyataanya
sarana dan prasarana yang lengkap,
biasanya banyak terdapat di pusat kota dan
tidak menyebar secara merata. Dilihat
secara garis besar hal inilah yang menjadi
penentuan lokasi sekolah, namun dilihat
dari sisi lain faktor yang menentukan lokasi
sekolah bukan hanya dari segi kualitas saja
masih banyak faktor lain. Sesuai yang
dikemukakan Christaller (dalam
Sumaatmadja, 1988:122) mengemukakan
bahwa Tempat yang lokasinya sentral
adalah tempat yang memungkinkan
partisipasi manusia yang jumlahnya
maksimum, baik bagi mereka yang terlibat
dalam aktifitas pelayanan, maupun yang
menjadi konsumen dari barang-barang dan
pelayanan yang dihasilkannya”. Mereka
yakin bahwa iptek memiliki kemanfaatan
untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui alasan penduduk dalam
memilih Sekolah untuk anaknya. Adapun
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui jumlah daya tampung
Sekolah yang berada di Kecamatan
Parongpong apakah jumlah dan
kapasitasnya mencukupi atau tidak. 2.
Mengetahui aksesbilitas penduduk terutama
anak usia Sekolah yang kaitannya dengan
faktor kondisi jalan, waktu tempuh, sarana
angkutan, dan jarak 3. Mengetahui alasan
penduduk dalam memilih lokasi sekolah
anaknya karena pada data anak yang
Sekolah di luar kecamatan Parongpong
begitu signifikan.
Hal ini juga memungkinkan akan
terjadinya pola persebaran serta mobilitas
Penduduk usia sekolah yang tidak merata
dikarenakan berbagai faktor yang
6 | I. Septa Gustiandy, dkk.
Analisis Lokasi Sekolah …
mendukung terhadap pemilihan lokasi
sekolah tersebut. Masalah inilah yang
menarik untuk di analisis serta di cermati.
METODE
Menurut Surakhmad (1986: 131).
Metode penelitian adalah suatu cara kerja
yang membagi hipotesa atau aggapan dasar
dengan menggunakan teknik serta alat – alat
tertentu. Dalam penelitian ini digunakan
metode survey yang bersifat deskriptif
dengan cara mengumpulkan, menyusun,
menganalisis, dan menginterpetasikan data
penelitian hasil dilapangan dengan maksud
untuk memecahkan masalah dengan
membuat gambaran atau ilustrasi yang
dilukiskan secara sistematik mengenai
fakta-fakta suatu fenomena yang terdapat di
kecamatan parongpong.
Untuk penarikan sampel dalam
penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan probability sampling,
dengan mempertimbangkan bahwa
karakteristik responden dianggap sama
sample diambil Sebesar 231 responden
yaitu penduduk yang memiliki anak Usia
Sekolah pada tingkatan SD, SMP dan SMA
yang meliputi 3 desa yaitu Desa Ciwaruga,
Cihideung dan Cihanjuang.
PEMBAHASAN
1. Daya tampung Sekolah
Daya tampung Sekolah adalah
Kapasitas Sekolah untuk menampung
jumlah Siswa atau jumlah Anak usia
Sekolah yang ada pada wilayah tertentu,
dalam hal ini jumlah daya tampung Sekolah
tidak terlepas dari rombel yaitu
Jumlah kelas serta jumlah kapasitas
kelas untuk menampung siswa pada setiap
sekolahnya, banyaknya jumlah Anak usia
Sekolah serta semakin bertambahnya
penduduk pada suatu wilayah maka akan
membutuhkan banyak Rombel untuk bisa
menampung Jumlah anak usia Sekolah yang
ada.
a. Data tampung SD
Jumlah SD di Kecamatan
Parongpong bisa dibilang sudah cukup
memadai. Jumlah SD dalam satu
Kecamatan adalah 41 SD, Untuk Rombel
SD di Kecamatan Parongpong Rata-rata
hampir sama dengan Sekolah pada
umumnya karena memang ketetapannya
sudah disesuaikan dengan standar yang
dikeluarkan pemerintah/diknas yaitu adalah
6-24 kelas dengan klausul siswa /kelasnya
adalah 32 siswa. Sedangkan Jumlah anak
Usia SD di Kecamatan Parongpong adalah 9287 dengan Total rombel SD di Kecamatan
Parongpong adalah 11904 orang maka didapat
perbandingan:
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 1, April 2013| 7
Tabel 3
Perbandingan daya tampung
No Desa Jumlah
AUS
Daya
tampung
siswa/Sekolah
Jumlah
Siswa Klasifikasi
1 Cihideung 1558 1728 1458 Sangat Cukup
2 Ciwaruga 1291 1344 838 Sangat Cukup
3 Cihanjuang 1818 2304 1651 Sangat Cukup
4 Cihanjuang Rahayu 805 1344 994 Sangat Cukup
5 Sariwangi 1922 1152 987 Kurang
6 Karyawangi 521 2112 1682 Sangat cukup
7 Cigugur girang 1372 1920 1376 Sangat cukup
∑ 9287 11904 8986 Sangat cukup
Sumber: Hasil penelitian 2012
Dalam perhitungan didapat Desa di
Kecamatan parongpong rata-rata hampir
dapat menampung jumlah anak usia
Sekolah, dan daya tampung paling besar
terdapat pada Desa Cihanjuang yang dapat
menampung 2304 siswa dengan jumlah
perbandingan Anak Usia Sekolahnya 1818
anak, sedangkan desa Sariwangi masih
Kekurangan dengan perbandingan jumlah
anak usia Sekolah 1922 anak dengan daya
tampung sekolahnya adalah 1152.
Secara Keseluruhan dari 7 Desa Di
Kecamatan Parongpong dapat menampung
11904 Siswa dengan perbandingan anak
usia Sekolah Dasar 9287 anak. Tentu saja
hal Jumlah Sekolah beserta daya
tampungnya Sangat mencukupi Kuota yang
ditentukan.
b. Daya tampung SMP
Pada Tingkatan SMP/MTs
Berdasarkan data yang didapatkan dari
Dinas pendidikan dan Olahraga Kab.
Bandung Barat jumlah SMP yang terdaftar
di Kecamatan Parongpong adalah 7 unit
sekolah, berdasarkan peraturan
permendiknas minimal setiap 2000 jiwa
harus terdapat 1 SMP/Mts di Kecamatan
parongpong terdapat 7 SMP dalam satu
Kecamatan dengan total penduduk
mencapai 97.724 jiwa, dalam segi bangunan
SMP di Kecamatan parongpong jumlah
SMP masih sangat minim. Untuk jumlah
rombel keseluruhan di Kecamatan
Parongpong mencapai 73 rombel dengan
kapasitas 32 siswa /kelasnya yang
ditetapkan oleh diknas, setelah dilakukan
perhitungan di Kecamatan Parongpong
dilihat berdasarkan tabel 4:
Tabel 4
Hasil perhitungan daya tampung
No Jumlah
AUS
Daya tampung
siswa/Sekolah
Standar
daya
tampung
1 3075 2336 Tidak
cukup
Sumber: Hasil penelitian 2012
jumlah daya tampung sekolah di
Kecamatan Parongpong dapat menampung
sebesar 2336 anak usia SMP, dengan jumlah
perbandingan anak usia Sekolah di
Kecamatan parongpong sebesar 3075 anak,
dilhat dari segi daya tampung SMP di
Kecamatan parongpong masih belum cukup
untuk menampung seluruh anak Usia SMP.
Untuk Klasifikasi daya tampung SMP di
8 | I. Septa Gustiandy, dkk.
Analisis Lokasi Sekolah …
Kecamatan parongpong, terdapat 2 SMP
memiliki krtiteria daya tampung Tipe B, 1
Tipe C dan 4 SMP Tipe
c. Daya tampung SMA
Pada tingkatan SMA di Kecamatan
Parongpong Berdasarkan data yang
didapatkan dari Dinas pendidikan dan
Olahraga Kab. Bandung Barat jumlah SMA
yang terdaftar di Kecamatan Parongpong
adalah 1 unit sekolah. Berdasarkan
peraturan permendiknas minimal setiap
6000 jiwa harus terdapat 1 SMA/SMK
sedangkan di Kecamatan parongpong
terdapat 1 SMA dan 3 SMK dalam satu
Kecamatan dengan total penduduk
mencapai 97.724 jiwa, berdasarkan
perbandingan tersebut dilihat dari segi
bangunan.
Tabel 5
Hasil perhitungan daya tampung
No Jumlah
AUS
Daya tampung
siswa/Sekolah
Standar
daya
tampung
1 3272 640 Tidak
cukup Sumber: Hasil penelitian 2012
Jumlah SMA/SMK di Kecamatan
parongpong jumlahnya masih sangat minim
atau kurang, dibutuhkan sekiranya 16
sekolah lagi agar kuota penduduk tercukupi.
Untuk jumlah rombel keseluruhan di
Kecamatan Parongpong mencapai 34
rombel dengan kapasitas 32 siswa /kelasnya
yang ditetapkan oleh diknas, setelah
dilakukan perhitungan di Kecamatan
Parongpong jumlah daya tampung sekolah
di Kecamatan Parongpong dapat
menampung sebesar 1536 anak usia
SMA/SMK, dengan jumlah perbandingan
anak usia Sekolah di Kecamatan
parongpong sebesar 3272 anak, tentu saja
daya tampung Sekolah yang ada sangat
tidak mencukupi. Secara keselurahan
Jumlah SMA di Kecamatan parongpong
sangat minim dan jaraknya bisa terbilang
cukup jauh apabila dilihat dari batas-batas
wilayah kota lainnya, jadi sebagian besar
banyak para orang tua menyekolahkan
anaknya ke daerah lain dan mencari sekolah
yang kuotanya memadai
Serta fasilitas belajarnya lengkap.
2. Aksesbilitas
Aksesbilitas sangat erat kaitannya
terhadap pemilihan suatu lokasi sekolah,
karena berkaitan dengan faktor jarak,
waktu tempuh, biaya angkutan, jenis
angkutan, dan tipe jalan biasanya orang
tua yang menyekolahkan anaknya lebih
mempertimbangkan terhadap faktor-
faktor tersebut untuk menyekolahkan
anaknya. Tingkat Aksesbilitas Di
kecamatan Parongpong sangat tinggi
karena hampir sebagian penduduknya
menggunakan transportasi untuk
melakukan aktivitas sehari hari baik
untuk bekerja ataupun bepergian
lainnya seperti halnya sekolah . dalam
tingkatan Sekolah yang berbeda, faktor
aksesbilitas menjadi pilihan utama
terutama pada tingkatan SD dan
Tingkatan SMP , Untuk tingkatan SMA
faktor Aksesbilitas terutama jarak bukan
menjadi pilihan utama .
a. Aksesbilitas SD
Pada penduduk anak usia sekolah
ditingkat SD di kecamatan parongpong
Sebagian besar orang tua murid lebih
cenderung memilih faktor aksesbilitas. Dan
dari segi jarak hampir 91% banyak anak-
anak SD di Kecamatan Parongpong yang
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 1, April 2013| 9
lokasi sekolahnya cukup dekat yang
berjarak antara kurang dari 1 km dan 9%
diantaranya 1- 5 km “Seperti yang
dikemukakan chapin dalam jayadinata
menyebutkan bahwa jarak ideal SD adalah
< 1 km”. Hal ini menandakan jarak sekolah
menjadi pilihan utama karena dengan jarak
dekat bisa menghemat pengeluaran serta
anak di usia ini memang belum bisa jauh
dari pengawasan orang tuanya. Untuk
sarana transportasi menuju Sekolah cukup
mudah didapatkan karena parongpong
sendiri banyak dilalui kendaraan angkutan
umum serta angkutan lain seperti ojeg dsb
dan jalan yang dulalui bisa dibilang cukup
baik kondisinya walaupun ada beberapa
jalan yang bisa dikatakan masih dibawah
standar.
Gambar 1
Grafik Aksesbilitas Responden SD
Anak SD di Kecamatan Parongpong
rata-rata 74% tidak menggunakan alat
transportasi dan lebih memilih untuk
berjalan kaki karena jaraknya cukup dekat,
sisanya ada yang menggunakan sepeda dan
ada yang diantarkan oleh orang tuanya
menggunakan motor untuk menuju
sekolahnya. Waktu yang ditempuh pun
cukup singkat hampir sebagian besar anak
SD membutuhkan waktu <10 menit dari
rumah untuk mencapai sekolah hal ini
berpatokan juga pada jarak yang ditempuh
cukup dekat, jadi waktu pun cukup singkat
dan sebagian kecil diantaranya waktu
tempuhnya antara 10-15 km.
b. Aksesbilitas SMP
Untuk Tingkatan SMP di Kecamatan
Parongpong hampir sebagian besar
cenderumg lebih memilih faktor
aksesbilitas namun pengaruhnya tidak
sebesar pada tingkatan SD. Dan dari segi
jarak hampir 71% dalam pemilihan Lokasi
sekolah masih memprioritaskan faktor jarak
dalam memilih lokasi sekolah rata- rata
jarak yang di tempuh oleh Anak SMP di
kecamatan parongpong sebagian besar
adalah 1 – 5 km . “Seperti yang
dikemukakan chapin dalam jayadinata
menyebutkan bahwa jarak ideal SMP adalah
1,5 km” .
Penduduk yanmg tempat tinggalnya
berbatasan dengan Kota cimahi lebih
banyak menyekolahkan anaknya ke Kota
cimahi begitupun yang berbatasan dengan
Kota bandung atau Kecamatan lainnya,
apabila menyekolahkan di parongpong
91 %
74 %
62 %
0102030405060708090
100
<1 km jalan kaki < 10 menit
Jarak Transportasi Waktutempuh
10 | I. Septa Gustiandy, dkk.
Analisis Lokasi Sekolah …
penduduk berkilah jarak tempuhnya cukup
jauh.
Gambar 2
Grafik Aksesbilitas Responden SMP
Jalan yang dilalui untuk menuju
Sekolah baik di daerah Parongpong ataupun
Kota, Kecamatan diluar Parongpong sudah
bisa di bilang baik karena Jalan yang dilalui
merupakan jalan Kota atau Kecamatan dan
jalan itu sendiri banyak dilalui kendaraan
umum ataupun kendaraan pribadi dan Alat
transportasi yang digunakan sebagian besar
menggunakan kendaraan Umum seperti
angkot dan sisanya menggunakan
kendaraan pribadi yaitu motor baik ojeg
atau di antar oleh orang tuanya menuju
Sekolah. Waktu tempuh yang dibutuhkan
untuk pergi ke sekolah baik itu yang
letaknya di Kecamatan Parongpong atapun
yang letaknya di Luar kecamatan
parongpong rata-rata waktu yang di tempuh
adalah 14 % kurang dari 10 menit dan 29 %
10-15 menit dan sisanya 29% 15-20 menit ,
waktu yang di tempuh cukup merata karena
memang didasarkan pada jarak yang
lumayan cukup jauh.
c. Aksesbilitas SMA
Untuk tingkatan Sekolah SMA hasil
yang didapat dalam penelitian cukup
berbanding terbalik dengan Sekolah SD dan
SMP . Sebagian besar Penduduk di
Kecamatan Parongpong lebih memilih
menyekolahkan anaknya di luar
parongpong dan tidak memikirkan faktor
jarak, walaupun jarak yang ditempuh
terbilang jauh tidak menjadi hambatan bagi
orang tua siswa anaknya untuk
menyekolahkan anaknya ke jenjang lebih
tinggi. Dilihat dari faktor jarak sebagian
besar anak-anak SMA di parongpong
menempuh jarak dari rumah menuju
sekolah adalah sepanjang 5 – 20 km hal ini
yang mau tidak mau harus dijalani karena
masih minimnya jumlah sekolah di
tingkatan SMA di kecamatan Parongpong
sendiri. Jalan yang dilalui sudah merupakan
jalan Kota dan provinsi karena letak
Sekolah SMA yang kebanyakan berada di
daerah Kota, dan Jalan yang dilalui Pun
terbilang baik. Untuk Alat transportasi
sendiri Kebanyakan Anak di Usia SMA di
Parongpong 60 % menggunakan angkutan
umum dan 40 % diantaranya menggunakan
kendaraan pribadi seperti motor. Waktu
tempuh yang dibutuhkan untuk sampai ke
Sekolah rata – rata 64 % lebih dari 20 menit
karena memang jarak lokasi sekolah dari
kecamatan Parongpong sendiri terbilang
jauh dan ini sangat berpengaruh terhadap
waktu tempuh.
71 %
80 %
33 %
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
1-5 km mobil p/u 10-15 menit
Jarak Transportasi Waktutempuh
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 1, April 2013| 11
Gambar 3
Grafik Aksesbilitas Responden SMA
Anak diusia SMA ini mayoritas
banyak yang meminta untuk dibelikan
motor kepada orang tuanya karena menurut
mereka bisa menghemat biaya pengeluaran
dan waktu tempuh, apabila menggunakan
kendaraan umum sering terjebak macet. “tingkat aksesibilitas adalah tingkat kemudahan
untuk mencapai suatu lokasi ditinjau dari lokasi
lain dan sekitarnya”.
Sehubungan dengan aksesbilitas
tersebut Lebih lanjut tarigan
mengemukakan Tarigan, Tingkat aksesibilitas
dipengaruhi oleh jarak, kondisi saran dan
prasrana perhubungan seperti kondisi jalan dan
lebar jalan, ketersediaan berbagai sarana
penghubung termasuk frekuensinya dan tingkat
keamanan serta kenyamanan untuk melaui
jalur tersebut. Jika suatu tempat atau wilayah
memiliki kondisi jalan yang baik, bisa dilalui
oleh berbagai jenis kendaraan, banyak terdapat
alat transportasi untuk menuju ke lokasi tersebut
kapan saja siang ataupun malam, engan tingkat
keamanan dan kenyamanan yang tinggi, tidak
terdapat titik kemacetan dan lain sebagainya,
maka aksesibiliats menuju lokasi tersebut cukup
baik Tarigan (2005: 78) .
3. Faktor pemilihan Lokasi Sekolah
Lokasi sangat erat kaitannya dengan
jarak di permukaan bumi dilihat dari dekat
atau jauhnya satu fenomena dengan
fenomena lainnya, dan apa dampaknya atas
gejala atau fenomena tersebut. Lokasi dapat
menunjukan posisi suatu tempat atau gejala
yang dikaji lebih khusus, baik aspek fisik,
sosial, maupun ekonomi suatu masyarakat.
Hal ini senada dengan ungkapan
Tarigan (2005: 77) bahwa “landasan dari
lokasi adalalah ruang”. Ruang disini adalah
pemukaan bumi yang ada diatas maupun
dibawah sepanjang manusia masih bisa
menjangkaunya. Lokasi menggambarkan
posisi pada ruang tersebut. Suatu gejala
akan sangat tepat dan mempunyai nilai
guna yang tinggi jika terletak pada lokasi
yang menguntungkan.
a. Pemilihan Lokasi SD
Kecamatan Parongpong memiliki
jumlah Sekolah yang tersebar cukup merata
di seluruh Kecamatan ataupun desa,
jaraknya pun tersebar cukup dekat dengan
sekolah lainnya . Sebaran lokasi Sekolah
sangat penting karena berhubungan dengan
jangkauan anak itu sendiri serta
memudahkan anak usia Sekolah dalam hal
Aksesbilitas, orangtuapun dapat
menentukan banyak pilihan karena sekolah
Dasar jumlahnya cukup banyak di
Kecamatan Parongpong.
Lokasi anak Sekolah di Kecamatan
Parongpong pada tingkatan SD, lokasinya
tersebar merata di Kecamatan Parongpong
dan sebagian kecil di luar kecamatan
parongpong, 70 % anak-anak usia SD
lokasi sekolahnya masih berada di wilayah
kecamatan Parongpong, kota Cimahi
sebesar 25 % dan sisanya 5 % ke Kota
Bandung.
0
10
20
30
40
50
60
70
Jarak 5-10 km
Jarak > 10 km
TransportasiMobilp/umum
Waktu tempuh> 20 menit
12 | I. Septa Gustiandy, dkk.
Analisis Lokasi Sekolah …
Sumber: hasil penelitian 2012
Gambar diagram 4
Lokasi anak sekolah dasar di Kecamatan
Parongpong
Dalam memilih Lokasi Sekolah bagi
anaknya penduduk memiliki banyak
pilihan Sekolah, baik yang Lokasinya di
Kecamatan parongpong itu sendiri maupun
Di luar Kecamatan parongpong seperti
Kota Bandung, Cimahi dan Kecamatan
lainnya. bisa dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6
Sekolah dasar yang menjadi tujuan
No SD Lokasi
1 SDN Sukamulya Parongpong
2 SDN Caringin Parongpong
3 SD Cihideung 1 Parongpong
4 SD Panyairan Parongpong
5 SD Cigugur Parongpong
6 SD Ciwaruga 2 Parongpong
7 SD Sukarasa Bandung
8 MI al-inayah Bandung
9 SD Ciwaruga 1 Parongpong
10 SD Mandiri 3 Cimahi
11 SD Mandiri 1 Cimahi
12 SD cihanjuang 1 Parongpong
13 SD Tugu Parongpong
14 SD MI cisasawi Parongpong
15 SD Terbuka 2 Parongpong
Sumber: Hasil penelitian 2012
Berdasarkan Tabel di atas hampir
sebagian besar anak usia SD di Kecamatan
parongpong serta para orangtua
menyekolahkan anaknya dekat dengan
tempat tinggalnya dikarenakan alasan
hemat biaya pengeluaran serta mudah
mengawasinya.
Sumber: hasil penelitian 2012
Gambar Grafik 5
Alasan menyekolahkan penduduk
Parongpong pada tingkat SD
hampir 84 % orang tua siswa yang
memiliki anak usia SD memilih tempat
sekolah anaknya dikarenakan faktor jarak
yang dekat akses mudah serta jumlah SD
yang sudah cukup banyak di daerah sekitar
tempat para penduduk . 13 % sisanya alasan
orang tua menyekolahkan karena ingin
fasilitas belajar yang lengkap dan 3 % ingin
biaya murah.
b. Pemilihan lokasi SMP
Kecamatan Parongpong Sendiri
sudah memiliki fasilitas sarana dan
prasarana pendidikan terutama fasilitas
bangunan SMP, bangunan SMP terdapat 7
sekolah dari dan hal ini sudah cukup
memadai. Letaknya pun tersebar tidak
merata di setiap daera, untuk tingkatan
70%
25%
5%
Lokasi SD
parongpong
cimahi
bandung
84 %
3 %12 %
Alasan menyekolahkan
jarak/aksesmurahfasilitas lengkap
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 1, April 2013| 13
SMP jumlah Sekolah cukup jauh letak
Sekolah SMP dengan Sekolah SMP lainnya
tersebar cukup jauh. Hal ini yang
memberikan pilihan orang tua ntuk
menentukan pemilihan lokasi sekolah bagi
anaknya.
Lokasi anak SMP di kecamatan
Parongpong tersebar secara tidak merata
dan hampir sebagian besar bersekolah di
luar kecamatan Parongpong, Seperti
Cimahi dan Kota Bandung dan wilayah
lainnya dan hanya sebagian persen saja
yang bersekolah di Kecamatan tersebut
dapat dilihat pada diagaram berikut.
Sumber: Hasil Penelitian 2012
Gambar diagram 6
lokasi anak sekolah pada tingkatan SMP
Berbeda halnya pada anak tingkatam
SMP orang tua lebih banyak
menyekolahkan anaknya di luar Kecamatan
parongpong. Mayoritas sekolah yang
berada di Kecamatan parongpong rata-rata
lokasinya dekat dengan jalan raya seperti
jalan lokal dan jalan lainnya, begitupun
sekolah-sekolah yang menjadi tujuan para
siswa yang terdapat di kecamatan atau Kota
lain.
Anak yang bersekolah ditingkatan
SMP di Kecamatan parongpong Hampir
sebagian besar orang tuanya memilih
tempat bersekolah di luar Kecamatan
Parongpong mereka beralasan faktor jarak
yang menjadi alasan utama , seperti halnya
penduduk yang tinggal di Wilayah desa
Cihanjuang yang bersebelahan langsung
dengan kota cimahi, mereka lebih memilih
untuk menyekolahkan anaknya ke Kota
Cimahi karena alasan akses dan jarak dekat
apabila sekolah di parongpong jaraknya
terlalu jauh.
Tabel 7
Lokasi SMP yang menjadi tujuan
No SMP Lokasi
1 SMP N 1 Parongpong Parongpong
2 SMP Mutiara Nusantara Parongpong
3 SMP AL-inayah Bandung
4 SMP AZ-Zahra Cimahi
5 SMP N 3 Parongpong Parongpong
6 SMP Kartika Bandung
7 MA Cililin Cililin
8 SMP N 10 Cimahi Cimahi
9 SMP N 1 Parongpong Parongpong
10 SMP N 6 Cimahi Cimahi
11 SMP Angkasa Bandung
12 SMP PGRI 3 Cimahi
13 SMP N 2 Parongpong Parongpong
14 SMP Terbuka Parongpong
Sumber: hasil penelitian 2012
Materi inti dalam geografi adalah
mencoba mengetahui karakteristik dan
keunikan ruang serta perubahannya
termasuk strukturnya, mendapatkan
bagaimana hubungan antara manusia
dengan lingkungannya serta secara
sistematis menjelaskan interaksi antara
lokasi dengan kondisi geografis yang ada
Santosa (1993:17).
38%
38%
19%
5%
Lokasi SMPparongpong
cimahi
bandung
Lainnya
14 | I. Septa Gustiandy, dkk.
Analisis Lokasi Sekolah …
Sumber: hasil penelitian 2012
Gambar diagram 7
Alasan menyekolahkan penduduk
Parongpong pada tingkat SMP
c. Pemilihan lokasi SMA
Pada tingkatan SMA di Parongpong
jumlah SMA sangat minim sekali jarak dan
jangkauannya pun bisa dibilang sangat jauh
. Hal ini yang memberikan pilihan orang
tua ntuk menentukan pemilihan lokasi
sekolah bagi anaknya, karena didasarkan
kepada lokasi Sekolah yang tidak merata.
hampir 81 % Anak usia SMA di
Kecamatan Parongpong sebagian besar
bersekolah ke wilayah lain seperti Cimahi,
Kota Bandung, lembang dan Cililin dan
wilayah sekitarnya .
Untuk tingkatan SMA orang tua lebih
banyak menyekolahkan anaknya di luar
Kecamatan parongpong. Mayoritas sekolah
yang berada di Kecamatan parongpong
rata-rata lokasinya dekat dengan jalan raya
seperti jalan lokal dan
Sumber: Hasil penelitian 2012
Gambar diagram 8
Lokasi sekolah di Kecamatan Parongpong
jalan lainnya, begitupun sekolah-
sekolah yang menjadi tujuan para siswa
yang terdapat di kecamatan atau Kota lain.
Tabel 8
SMA yang menjadi tujuan
No SMA/SMK Lokasi
1 SMA N 1 Parongpong Parongpong
2 SMK N 3 Cimahi Cimahi
3 SNAKMN Lembang Lembang
4 SMK Bina esa Parongpong
5 SMK Pariwisata Cimahi
6 SMK Taruna Cimahi
7 SMK PGRI 3 Cimahi Cimahi
57 %
5 %
29 %
10 %
Alasan Menyekolahkan
jarak /Akses biaya murah
fasilitas lengkap sekolah favorit
9%
36%46%
9%
Lokasi SMA
parongpong
cimahi
bandung
Lainnya
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 1, April 2013| 15
8 SMA Pasundan 3 Cimahi Cimahi
9 SMK N 11 Bandung Bandung
10 SMA Kartika 3 Siliwangi Bandung
11 SMA Lab school UPI Bandung
12 SMA N 3 Cimahi Cimahi
13 SMA Az-Zahra Cimahi
14 MA Manon jaya Tasik
15 MI Al Inayah Bandung
16 SMA KC Bandung
Sumber: Hasil penelitian 2012
Diketahui alasan para orang tua murid
di Kecamatan Parongpong hampir 69 %
menyekolahkan anaknya di tingkat SMA
Karena fasilitas dan jumlah sekolah yang
lengkap. 14 % diantaranya karena sekolah
favorit, dan Hampir semua responden yang
menyekolahkan anaknya ditingkat SMA
memilih menyekolahkan anaknya di luar
kecamatan parongpong karena alasan di
Kecamatan Parongpong jumlah sekolah dan
fasilitasnya masih sangat minim. Dalam hal
ini Faktor jarak bukan menjadi tolak ukur
utama karena para responden ingin
menyekolahkan anak-anaknya ke tingkatan
yang lebih tinggi serta didukung dengan
fasilitas sarana dan prasarana yang
memadai.
Sumber: Hasil penelitian 2012
Gambar Grafik 9
Alasan menyekolahkan Penduduk
Parongpong pada tingkat SMA
Sesuai yang dikemukakan Christaller
(dalam Sumaatmadja, 1988:122)
mengemukakan bahwa Tempat yang
lokasinya sentral adalah tempat yang
memungkinkan partisipasi manusia yang
jumlahnya maksimum, baik bagi mereka
yang terlibat dalam aktifitas pelayanan,
maupun yang menjadi konsumen dari
barang-barang dan pelayanan yang
dihasilkannya”.
17 %
69 %
14 %
00
10
20
30
40
50
60
70
80
jarakdekat
fasilitaslengkap
sekolahfavorit
16 | I. Septa Gustiandy, dkk.
Analisis Lokasi Sekolah …
KESIMPULAN
Daya tampung SD di Kecamatan
Parongpong sudah Sangat mencukupi dan
dapat menampung seluruh jumlah anak usia
Sekolah. Pada tingkat Smp di Kecamatan
Parongpong jumlah daya tampungnya
masih kurang dan tidak dapat menampung
jumlah anak usia sekolahnya. Sedangkan
untuk Tingkat SMA di Kecamatan
parongpong terdapat hanya terdapat 1 unit
SMA dan SMK .
Aksesbilitas di Kecamatan
Parongpong sangat Tinggi karena
penduduknya banyak melakukan Mobilitas
untuk melakukan aktivitas terutama
Sekolah, Kondisi sistem jaringan jalannya
Dari segi dimensasi jalan dan fungsi jalan,
merupakan jalan arteri primer dan kolektor
primer sudah cukup baik .
Pada Tingkat SD Alasan
menyekolahkan anaknya pada sekolah yang
dituju adalah karena Faktor jarak. Pada
Tingkatan SMP Faktor yang menjadi alasan
para orang tua meyekolahkan anaknya pada
Gambar 10
Peta Jangkauan Lokasi Sekolah anak usia Sekolah Kec. Paronpong
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 1, April 2013| 17
sekolah yang dituju adalah masih karena
alasan aksesbilitas terutama dalam hal jarak
dengan menyekolahkan dengan jarak dekat
maka akan menghemat biaya pengeluaran.
Sedangkan pada tingkatan SMA sebagian
besar penduduk menyekolahkan. Penduduk
lebih cenderung menyekolahkan anaknya di
Luar Kec. Parongpong dengan alasan
karena fasilitas belajar dan Jumlah Sekolah
yang masih minim . hal ini diperkuat dengan
Hasil perhitungan analisis daya tampung.
DAFTAR PUSTAKA Muttaqin, Awan. 2008. Geografi perilaku.
Bandung: Jurusan Pendidikan
Geografi UPI.
Bintarto dan Surastopo H. 1987. Metode
Analisa Geografi. Jakarta: LP3ES
Arikunto, Suharsini. (2002). Prosedur
Penelitian: suatu pendekatan
penelitian. Bandung: Rineka Cipta.
Tika, Pandu. 2005. Metode Penelitian
Geografi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Kabupaten bandung Barat. 2010.
Data dan Informasi.
Nursid Sumaatmadja. 1988. Studi
Geografi, Suatu Pendekatan dan
Analisa Keruangan, Bandung:
Alumni.
Jayadinata, J.T. 1986. Tata Guna Tanah
Dalam Perencanaan Pedesaan,
Perkotaan dan Wilayah. Bandung:
ITB
______. 2011. Monografi Kecamatan
Parongpong
______. 2011. Kecamatan Parongpong
Dalam Angka
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2007 tentang Standar Sarana
dan Prasarana untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
(SD/MI), Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs), dan Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah
(SMA/MA).