191
ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 KELAS XI SMA PADA KONSEP SEL Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat- Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: NURUL RIHSA NOVTIANTI 11150161000043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI

KURIKULUM 2013 KELAS XI SMA PADA KONSEP SEL

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat-

Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

NURUL RIHSA NOVTIANTI

11150161000043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 2: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

i

LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI

Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks Biologi Kurikulum

2013 Kelas XI SMA Pada Konsep Sel, disusun oleh Nurul Rihsa Novtianti, NIM

11150161000043, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui

bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan

pada sidang munaqosah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 30 Januari 2020

Yang Mengesahkan,

Pembimbing

Nengsih Juanengsih, M.Pd.

NIP.19790510 200604 2 001

Page 3: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks Biologi Kurikulum

2013 Kelas XI SMA Pada Konsep Sel, disusun oleh Nurul Rihsa Novtianti, NIM

11150161000043, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus

dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 2 Maret 2020 di hadapan dewan penguji.

Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang

Pendidikan Biologi.

Jakarta, 10 April 2020

Panitia Ujian Munaqasah

Ketua Panitia Tanggal Tanda Tangan

(Ketua Program Studi Pendidikan Biologi)

Dr. Yanti Herlanti, M.Pd.

NIP. 197101192008012010 29-5-2020

Penguji I

Dr. Zulfiani, M.Pd.

NIP. 197603092005012002 22-5-2020

Penguji II

Meiry Fadilah Noor, M.Si.

NIP. 198005162007102001 22-5-2020

Page 4: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

iii

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat

15412 Indonesia

Hal : 1/1

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

N a m a : Nurul Rihsa Novtianti

Tempat/Tgl.Lahir : Bogor, 7 November 1997

NIM : 11150161000043

Jurusan / Prodi : Pendidikan Biologi

Judul Skripsi : Analisis Miskomsepsi Pada Buku Teks Biologi

Kurikulum 2013 Kelas XI SMA Pada Konsep Sel

Dosen Pembimbing : Nengsih Juanengsih, M.Pd.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya

sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Jakarta, 4 Februari 2020

Mahasiswa Ybs.

Materai 6000

Nurul Rihsa Novtianti

NIM. 11150161000043

Page 5: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

iv

ABSTRAK

Nurul Rihsa Novtianti, 11150161000043, Analisis Miskonsepsi Pada Buku

Teks Biologi Kurikulum 2013 Kelas XI SMA Pada Konsep Sel, Skripsi,

Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis, mengelompokkan, dan meninjau

seberapa banyak (%) kategori miskonsepsi pada materi sel dari buku teks biologi

SMA kelas XI kurikulum 2013 yang digunakan di Kota Tangerang Selatan.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Buku teks yang dianalisis merupakan hasil survei di SMA yang telah

menerapkan kurikulum 2013. Unit analisis berupa gambar dan kalimat yang

memuat konsep sel. Instrumen yang digunakan adalah lembar analisis dokumen

dengan check-list. Identifikasi miskonsepsi dibagi menjadi 5 kategori yaitu:

misidentifications, overgeneralizations, oversimplifications, obsolete concepts and

terms, under generalizations. Hasil menunjukkan bahwa buku teks A, B, dan C

yang dianalisis mengalami miskonsepsi dengan persentase 7,4%, 1,1% dan 2%.

Kategori miskonsepsi yang ditemukan pada ketiga buku teks adalah

misidentifications, overgeneralizations, dan under generalizations. Sedangkan

kategori oversimplifications hanya ditemukan di buku teks A. Kategori obsolete

concepts and terms tidak ditemukan pada ketiga buku teks tersebut. Persentase

kemunculan miskonsepsi pada buku A, kategori misidentifications 4,6%,

overgeneralizations 1,1%, oversimplifications 0,6%, dan undergeneralizations

1,1%. Pada buku B misidentifications 0,7%, overgeneralizations 0,2%, dan

undergeneralizations 0,2%. Pada buku C misidentifications 1,2%,

overgeneralizations 0,5%, dan undergeneralizations 0,3%.

Kata Kunci: buku teks biologi, miskonsepsi, konsep sel

Page 6: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

v

ABSTRACT

Nurul Rihsa Novtianti, 11150161000043, Analysis of Misconception in

Curriculum 2013’s Biology Textbooks for XIth grade of Senior High School on

Cell Concept, BA Thesis, Departement of Biology Education, Faculty of

Tarbiya and Teaching Science, Syarif Hidayatullah State Islamic University

Jakarta.

This study aims to analyze, categorize and determine the percentage of

misconception’s category on cell concept in curriculum 2013’s biology textbooks

for XIth grade used in South Tangerang City. The method used in this study was

descriptive method with qualitative approach. The textbooks which analyzed were

from the result of survey in senior high school with curriculum 2013. The unit

which analyzed in this study were images and words which contain the concept of

cell. The instrument used in this study was a document analysis sheet with a check

list. Identification of the misconceptions were divided into 5 categories:

misidentifications, overgeneralizations, oversimplifications, obsolete concepts and

terms, under generalizations. The result showed that the textbook A, B, and C

which analyzed were had misconceptions with percentage of 7,4%, 1,1%, and 2%.

Misconceptions’ categories which found in all textbooks were misidentifications,

overgeneralizations, oversimplifications, and undergeneralizations. While the

category of oversimplifications was found only in textbooks A. The category of

obsolete concepts and terms was not found in all textbooks. Percentage of

occurrence of misconceptions in book A, misidentifications 4,6%,

overgeneralizations 1,1%, oversimplifications 0,6%, and undergeneralizations

1,1%. In book B misidentifications 0.7%, overgeneralizations 0.2%, and

undergeneralizations 0.2%. In book C misidentifications 1,2%,

overgeneralizations 0.5%, and undergeneralizations 0.3%.

Keywords: biology textbooks, misconceptions, cell concept

Page 7: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi dengan judul ”Analisis Miskonsepsi

Pada Buku Teks Biologi Kurikulum 2013 Kelas XI Pada Konsep Sel“ dapat

penulis selesaikan. Shalawat serta salam semoga tercurah pada Baginda Nabi

Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan kita sebagai umatnya.

Terimakasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu

terlaksananya penelitian ini, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Ibu Dr. Surunin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Meiry Fadilah Noor, M.Si., selaku Sekertaris Program Studi

Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Nengsih Juanengsih, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, saran-saran, dan motivasi dalam penyusunan

skripsi.

5. Bapak Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik

Pendidikan Biologi angkatan 2015 yang telah memberikan bimbingan

serta arahan selama masa perkuliahan.

6. Ibu Dr. Nani Radiastuti, M.Si., selaku pengamat (Dosen Fakultas Sains

dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) yang telah bersedia

membantu penulis dalam proses analisis data.

7. Ibu Dina Rahma Fadlilah, S.Pd., M.Si., selaku pengamat (Dosen) yang

telah bersedia membantu penulis dalam proses analisis data.

8. Bapak Dr. Ir. Ence Darmo Jaya Supena, M.Si., selaku Dosen Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor (IPB)

Page 8: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

vii

yang telah memberikan saran-saran dan pandangan dalam proses analisis

data.

9. Bapak Muhammad Ridhwan, M.Si., selaku Kepala Laboratorium

Pendidikan Biologi yang telah memberikan saran dan masukan dalam

proses penulisan skripsi.

10. Pihak sekolah SMA Negeri se-Kota Tangerang Selatan, yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan kegiatan observasi.

11. Kedua orang tua tercinta Bapak Suminto dan Ibu Rachmawati dan adik

Fadiyah Nurriza yang selalu memberikan doa, semangat, dan dukungan

materil kepada penulis dari awal masuk kuliah hingga pada penulisan

skripsi ini.

12. Sahabat-sahabat dan teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2015 yang

telah berjuang bersama menempuh perkuliahan dari awal hingga akhir,

yang selalu berbagi pengalaman, dan saling menguatkan satu sama lain.

13. Regita Nurani Utami Ningsih, Safia Rahmadani, Septihani Salsabella, Suci

Monica Sari, sebagai sahabat seperjuangan dan seperbimbingan yang

selalu memberikan dukungannya dalam suka dan duka.

14. Fahrizal Haris Aji Nugroho dan Zaenudin, sebagai sahabat yang telah

banyak memberikan saran, tempat bertukar pikiran, dan membantu penulis

dalam memberikan pandangan-pandangannya dalam proses menganalisis

buku.

15. Siti Nur Fajrianti, teman satu kosan yang selalu mendengarkan keluh

kesah baik selama perkuliahan maupun dalam penyusunan skripsi, dan

selalu memberikan motivasi kepada penulis.

16. Seluruh Asisten Laboratorium Pendidikan Biologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang selalu memberikan penulis motivasi dalam

menyelesaikan skripsi.

17. Pengurus HMPS Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari

tahun 2014-Sekarang.

18. Segenap pengelola Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Page 9: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

viii

19. Pihak-pihak yang memiliki andil baik secara langsung maupun tidak

langsung dalam penulisan skripsi yang tidak bisa penulis sebutkan satu-

persatu.

Sebagai karya ilmiah, skripsi ini tentu tidak terlepas dari berbagai

kesalahan serta kekurangan, dan hal ini menjadi tanggung jawab penulis.

Penulis berharap skripsi ini bisa menjadi faktor untuk menggali khazanah ilmu

pengetahuan. Kritik dan saran yang bersifat membangun terhadap isi skripsi

akan penulis terima untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Terimakasih

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb

Jakarta, Januari 2020

Nurul Rihsa Novtianti

Page 10: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

ix

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI ......................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

ABSTRACT ............................................................................................................ v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah............................................................................... 5

D. Perumusan Masalah ................................................................................ 6

E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................... 8

A. Kajian Teori ............................................................................................ 8

B. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................. 30

C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 34

A. Waktu Penelitian .................................................................................. 34

B. Metode Penelitian ................................................................................. 34

C. Objek Penelitian ................................................................................... 35

D. Instrumen Penelitian ............................................................................. 36

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 37

F. Prosedur Penelitian ............................................................................... 38

G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 40

Page 11: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

x

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 44

A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 44

B. Pembahasan .......................................................................................... 80

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 85

A. Simpulan ............................................................................................... 85

B. Saran ..................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 86

LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................91

Page 12: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Penyebab Miskonsepsi Peserta didik............................................. 20

3. 1 Lembar Analisis Miskonsepsi....................................................... 36

3. 2 Rubrik Miskonsepsi ....................................................................... 37

3. 3 Penilaian Oleh Pengamat ............................................................... 40

3. 4 Kontingensi Kesepakatan Pengamat ............................................. 41

4. 1 Nilai Koefisien Kesepakatan (KK) Pengamat.............................. 44

4. 2 Hasil Analisis Miskonsepsi Buku A .............................................. 45

4. 3 Hasil Analisis Kemunculan Miskonsepi pada Buku A ................. 56

4. 4 Hasil Analisis Buku B ................................................................... 57

4. 5 Hasil Analisis Kemunculan Miskonsepi pada Buku B.................. 62

4. 6 Hasil Analisis Buku C ................................................................... 63

4. 7 Hasil Analisis Kemunculan Miskonsepi pada Buku C.................. 75

4. 8 Hasil Analisis Jumlah Kemunculan Miskonsepsi untuk Setiap

Kategori ......................................................................................... 76

Page 13: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

4. 1 Diagram Lingkaran Persentase Jumlah Kemunculan

Miskonsepsi Pada Buku A......................................................56

4.2 Diagram Lingkaran Persentase Jumlah Kemunculan

Miskonsepsi Pada Buku B ...................................................... 62

4. 3 Diagram Lingkaran Persentase Jumlah Kemunculan

Miskonsepsi Pada Buku C ...................................................... 75

4. 4 Diagram Batang Perbandingan Persentase Misidentifications

Pada Buku A, B, dan C ........................................................... 77

4. 5 Diagram Batang Perbandingan Persentase Overgeneralizations

Pada Buku A, B, dan C ........................................................... 78

4. 6 Diagram Batang Perbandingan Persentase Oversimplifications

Pada Buku A, B, dan C ........................................................... 78

4. 7 Diagram Batang Perbandingan Persentase

Undergeneralizations Pada Buku A, B, dan C ....................... 79

Page 14: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Hasil Analisis Miskonsepsi Pada Buku A ................................... 92

2 Hasil Analisis Miskonsepsi Pada Buku B ................................. 102

3 Hasil Analisis Miskonsepsi Pada Buku C ................................. 110

4 Daftar Buku yang Digunakan di SMA Negeri Se-Kota Tangerang

Selatan ....................................................................................... 125

5 Tabel Hasil Kesepakatan Buku A, B, C .................................... 130

6 Tabel Kontingensi Pengamatan Jenis Miskonsepsi ...................137

7 Daftar Buku Acuan/Pembanding ...................................... ........139

8 Perhitungan Tabel.......................................................................141

9 Uji Referensi...............................................................................144

10 Surat-Surat..................................................................................161

Page 15: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahan ajar adalah sesuatu yang mengandung pesan yang akan disajikan

dalam proses pembelajaran.1 Bahan ajar, termasuk bahan ajar biologi merupakan

bagian penting dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Salah satu bahan ajar

yang dapat digunakan sebagai sumber belajar sekaligus sebagai media

pembelajaran adalah buku. Buku yang digunakan sebagai sumber belajar utama

dalam pembelajaran suatu bidang studi disebut buku teks pelajaran. Buku teks

pelajaran adalah sumber pembelajaran utama untuk mencapai kompetensi dasar

dan kompetensi inti dan dinyatakan layak oleh Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan untuk digunakan pada satuan pendidikan.2 Pengertian lainnya

menyakatan bahwa buku teks adalah buku yang berisi uraian materi tentang mata

pelajaran atau bidang studi tertentu, yang disusun dengan sistematis dan telah

diseleksi berdasarkan tujuan tertentu.3

Buku teks dijadikan sebagai rujukan utama dalam kegiatan belajar.4

Berdasarkan penjelasan tersebut, buku ajar merupakan buku teks yang digunakan

sebagai rujukan standar pada mata pelajaran tertentu, yang memiliki ciri yaitu

sebagai sumber materi ajar, sebagai referensi baku untuk mata pelajaran tertentu,

disusun secara sistematis dan sederhana, dan disertai petunjuk pembelajaran.

Buku teks terutama dalam pembelajaran biologi memiliki peran penting.

Alasannya adalah buku teks pelajaran dijadikan sebagai sumber dasar dari segala

informasi oleh peserta didik, jika demikian maka buku setidaknya harus memiliki

kualitas yang baik dimana buku tersebut sesuai dengan kebutuhan guru atau

peserta didik sebagai pengguna aktif dalam proses belajar mengajar.

1 Esti Ismawati, Telaah Kurikulum dan Pengembangan Bahan Ajar, (Yogyakarta:

Ombak, 2012) h. 235. 2 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 8, Tentang Buku yang Digunakan

oleh Satuan Pendidikan, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2016), h. 2. 3 Mansur Muslich, Text Book Writing, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), h.50. 4 Sa’dun Akbar, Instrumen Perangkat Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2013), h. 33.

Page 16: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

2

Buku teks berkaitan erat dengan kurikulum yang berlaku, buku teks yang baik

haruslah relevan dan menunjang pelaksanaan kurikulum.5 Berdasarkan pendapat

tersebut, maka dengan perubahan kurikulum berdampak pada perubahan muatan

isi buku teks. Buku teks kurikulum 2013 terkhusus pada buku teks peserta didik

lebih ditekankan pada activity base bukan sekedar bahan bacaan, buku teks harus

memuat model pembelajaran dan project yang akan dilakukan oleh peserta didik,

serta buku teks yang ditulis mengacu pada Kompetensi Inti (KI), Kompentensi

Dasar (KD), dan silabus.6 Buku teks diterbitkan sebagai penyedia informasi yang

dapat digunakan untuk menunjang proses pendidikan. Buku yang akan diterbitkan

mempunyai kemasan, cara penyampaian, dan cara pemaparan muatan isi yang

berbeda. Keadaan tersebut dikarenakan adanya pola pemikiran, pengalaman, dan

gaya penyampaian dari penulis yang berbeda.

Satuan pendidikan wajib memilih dan menyediakan buku teks pelajaran yang

dinyatakan layak oleh Kementerian untuk digunakan dalam proses pembelajaran.7

Berdasarkan peraturan tersebut pihak sekolah termasuk guru yang akan

menentukan buku yang digunakan dalam proses pembelajaran. Proses

pembelajaran akan berlangsung dengan baik, apabila seorang guru memiliki dua

kompetensi utama, yaitu kompetensi penguasaan materi pembelajaran dan

kompetensi metodologi pembelajaran. Pendekatan pembelajaran merupakan jalan

yang akan ditempuh oleh guru dan peserta didik dalam mencapai tujuan

instruksional untuk suatu satuan instruksional tertentu, sedangkan metode

pembelajaran adalah cara mengajar yang digunakan oleh guru atau instruktur

ketika menyampaikan bahan ajar/materi pelajaran.8 Pembelajaran dan buku

pelajaran merupakan dua hal yang saling melengkapi. Pembelajaran akan

berlangsung secara efektif jika dilengkapi dengan media pembelajaran. Buku

pelajaran dapat disusun serta digunakan dengan baik jika memperhatikan prinsip-

prinsip dalam pembelajaran.

5 Henry G. Tarigan, Djago Tarigan, Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia, (Bandung:

Angkasa, 2009), h. 21. 6 Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013,

(Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014), h. 35. 7 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 8, Op. Cit., h. 9. 8 Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet. I, h. 91.

Page 17: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

3

Penilaian atas kriteria kelayakan buku teks pelajaran maupun buku non teks

pelajaran diajukan oleh Penerbit kepada Kementerian atau Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP).9 Berdasarkan instrumen penilaian buku teks

pelajaran kelompok MIPA tahun 2014 terdapat tiga komponen utama yang

menjadi penilaian. Komponen-komponen tersebut terdiri dari komponen

penyajian, komponen kebahasaan, dan komponen kelayakan isi. Pada komponen

kelayakan isi terdiri dari dimensi spiritual (KI 1), dimensi sosial (KI 2), dimensi

pengetahuan (KI 3), dan dimensi keterampilan (KI 4). Analisis miskonsepsi pada

buku teks biologi mengacu pada dimensi pengetahuan (KI 3). Diantaranya

cakupan materi, akurasi materi, kemutakhiran dan kontekstual serta ketaatan pada

hukum dan perundang-undangan.10

Terdapat ketidaksesuaian konsep pada buku teks (terdiri dari gambar dan

kalimat) pada materi sistem pencernaan yang terbagi menjadi 5 kategori,

diantaranya kategori undergeneralization 1,7%, obsolete concept and terms 0,3%,

oversimplification 5,4%, overgeneralization 1,1%, dan misidentification 11,2%.11

Pada materi sistem peredaran darah juga terdapat ketidaksesuaian konsep pada

buku teks (terdiri dari gambar dan kalimat) dengan persentase misidentification

2,8%, oversimplifications 3%, overgeneralization 1,5%, undergeneralization 1%,

dan obsolete concepts and term 0,8%.12 Materi sistem saraf juga mengalami

miskonsepsi. Persentase setiap kategori miskonsepsi teks secara berturut-turut

yaitu undergeneralizations (0,78%), obsolete concepts and terms (0,26%),

oversimplifications (3,36%), overgeneralizations (1,55%), dan misidentifications

(7,24%).13

Buku teks juga dapat menyebarkan miskonsepsi. Miskonsepsi tersebut dapat

disebabkan karena penggunaan bahasa yang sulit atau bisa juga terjadi karena

9 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 8 tahun, Op. Cit., h. 7. 10 Lampiran Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran, Tentang Instrumen Penilaian

Buku Teks Pelajaran Kelompok Peminatan IPA (Biologi), (Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional, 2014), h. 1-4. 11 Failasuf Aulia Nugroho, 2016, Identifikasi Miskonsepsi Sistem Pencernaan Manusia

Pada Buku Teks Biologi SMA Kurikulum 2013 di Kota Yogyakarta, Jurnal Pendidikan Biologi,

Vol.5, No.5, h.1. 12 Tantri Widya Astuti, Sukiya, dan Tri Harjana, 2018, Identifikasi Miskonsepsi Sistem

Peredaran Darah dalam Buku Teks Biologi Kelas XI di Kabupaten Ciamis, Jurnal Pendidikan

Biologi, Vol.7, No.5, h.1. 13 Ahmad Naharuddin Ramadhan, 2016, Identifikasi Miskonsepsi Sistem Saraf Manusia

dalam Buku Teks Biologi SMA di Kota Yogyakarta , Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 5 No. 6, h.1.

Page 18: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

4

penjelasannya tidak benar, miskonsepsi tetap diteruskan. Diagram dan gambar

dalam buku teks yang kurang tepat dapat menjadi salah satu penyebab

miskonsepsi peserta didik.14 Ketidaksesuaian konsep pada buku teks dengan

istilah ilmiah atau yang diterima oleh pakar disebut miskonsepsi.15 Miskonsepsi

pada buku teks dapat terlihat secara signifikan pada konsep yang diterima oleh

peserta didik.16 Miskonsepsi pada buku teks, peserta didik atau guru menyebabkan

terhalangnya proses pemahaman materi biologi.17 Berdasarkan hal tersebut, perlu

diadakan kajian untuk mengidentifikasi miskonsepsi pada materi-materi buku teks

yang belum diidentifikasi, salah satunya yaitu materi sel.

Materi pada kelas XI berdasarkan Peraturan Menteri Pendikan dan

Kebudayaan No. 24 Tahun 2016 memuat tentang sel dan transportasi, jaringan

tumbuhan, jaringan hewan, sistem gerak, sistem sirkulasi, sistem pencernaan,

sistem respirasi, sistem eksresi, sistem koordinasi, sistem reproduksi, dan sistem

imun.18 Materi-materi tersebut secara garis besar mempelajari sistem pada

makhluk hidup yang merupakan materi kompleks dengan istilah dan ragam proses

fisiologisnya. Materi sel dan transportasi disajikan pada awal bab sebelum sistem-

sistem pada makhluk hidup karena materi sel dan transportasi merupakan materi

dasar yang berkaitan dengan proses fisiologis makhluk hidup. Materi tentang sel

dipelajari pada tingkat selanjutnya, yaitu di kelas XII tentang pembelahan sel.

Oleh karena itu, perlu dilakukannya analisis mengenai miskonsepsi lebih lanjut

pada materi sel dan transportasi agar pada konsep selanjutnya miskonsepsi dapat

diminimalisir atau bahkan sudah tidak ada. Permasalahan yang telah dijabarkan

diatas membuat penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang

berkaitan dengan “Analisis Miskonsepsi pada Buku Teks Biologi Kurikulum

2013 Kelas XI SMA pada Konsep Sel”.

14 Paul Suparno, Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika, (Jakarta:

Grasindo, 2013), Cet. II, h. 44-45. 15 Ceren Tekkaya, 2002, Misconception as Barier to Understanding Biology, Journal of

Education 23, h. 259. 16 Musa Dikmenli, Osman, C., & Fulya, O., 2009, Conceptual Problem in Biology-

Related Topics in Primary Science and Technology Textbook in Turkey. International Journal of

Environtental & Science Education. Vol.4, No.4, h. 430. 17 Ceren Tekkaya, Op. Cit., h. 264. 18 Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 24, Tentang Kompetensi

Inti dan Kompetensi Dasar (Kompetensi Dasar Kelas XI), (Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional, 2016), h. 3.

Page 19: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

5

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini, antara lain:

1. Masih banyak ditemukan miskonsepsi pada buku teks pelajaran yang menjadi

sumber utama dalam proses pembelajaran yang dapat mengakibatkan

timbulnya miskonsepsi pada peserta didik.

2. Konsep sel merupakan konsep dasar yang dipelajari pada kelas XI dan

menunjang materi pada tingkat selanjutnya, yaitu di kelas XII tentang

genetika dan pembelahan sel.

3. Penelitian yang berkaitan dengan analisis miskonsepsi buku teks pelajaran

pada materi sel masih sangat jarang dibanding dengan penelitian yang

berkaitan dengan komponen pendidikan lainnya.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini, meliputi:

1. Analisis jenis-jenis miskonsepsi buku teks biologi kurikulum 2013 kelas XI

SMA pada konsep sel meliputi: misidentifications, overgeneralizations,

oversimplifications, obsolete concepts and terms, dan undergeneralizations.

Jenis miskosepsi pada buku teks tersebut menurut Hershey (2005) dan

Dikmenli (2009) dalam penelitiannya tentang miskonsepsi dalam buku teks

mata pelajaran IPA dan Biologi.

2. Buku teks biologi yang dianalisis merupakan buku yang digunakan oleh SMA

Negeri yang berada di Kota Tangerang Selatan, yang dipilih berdasarkan

pertimbangan tertentu.

3. Buku teks yang dianalisis merupakan buku teks pelajaran biologi kelas XI

pada materi sel.

4. Analisis dilakukan terhadap teks materi dalam konsep sel pada buku teks

biologi kelas XI (KI 3).

Page 20: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

6

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kemunculan

miskonsepsi pada buku teks biologi kurikulum 2013 kelas XI SMA pada konsep

sel?” berdasarkan rumusan masalah tersebut, diuraikan pertanyaan penelitian

sebagai berikut:

1. Apa saja jenis miskonsepsi yang terdapat pada buku teks biologi kurikulum

2013 kelas XI SMA pada konsep sel?

2. Bagaimana persentase miskonsepsi pada setiap buku teks biologi kurikulum

2013 kelas XI SMA pada konsep sel?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini, meliputi:

1. Menganalisis kemunculan miskonsepsi pada buku teks biologi kurikulum

2013 kelas XI SMA yang digunakan di SMA Negeri yang ada di Kota

Tangerang Selatan.

2. Mengelompokkan jenis-jenis miskonsepsi yang terdapat pada buku teks

biologi kurikulum 2013 kelas XI SMA pada konsep sel.

3. Meninjau seberapa banyak persentase miskonsepsi pada setiap buku teks

biologi kurikulum 2013 kelas XI SMA yang dianalisis dalam konsep sel dan

setiap jenis miskonsepsinya.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peserta didik

a. Mencegah dan meminimalisir adanya miskonsepsi (kesalah pahaman konsep)

dan menghindari timbulnya miskonsepsi pada peserta didik.

b. Membuat peserta didik lebih cermat dalam memilih buku teks pelajaran yang

akan digunakan dalam pembelajaran.

Page 21: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

7

2. Bagi guru

a. Menjadikan guru untuk lebih memperhatikan buku teks biologi yang akan

digunakan untuk proses belajar mengajar.

b. Menjadikan guru lebih cermat dalam merekomedasikan buku teks pelajaran

sebagai sumber belajar bagi peserta didik.

c. Guru dapat berperan sebagai filter untuk kesalahan dan miskonsepsi pada

buku teks pelajaran.

3. Bagi penulis buku teks pelajaran

Mengurangi atau menghilangkan miskonsepsi pada saat menyusun buku teks

pelajaran agar mencegah adanya miskonsepsi bagi guru maupun peserta

didik.

Page 22: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Kurikulum

Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin, yakni “Curriculae”, artinya jarak

yang harus ditempuh.1 Kurikulum dalam arti luas merupakan apa yang diajarkan

di sekolah dan bagaimana cara mengajarkannya.2 Kurikulum menentukan mutu

proses dan hasil pembelajaran serta mutu lulusan yang dihasilkan lembaga

pendidikan. Kurikulum pada hakikatnya merupakan alat untuk mencapai tujuan

pendidikan nasional dan dikembangkan dari butir-butir penting yang terkandung

di dalamnya.3 Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa kurikulum

seperangkat rencana dan peraturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta

pedoman yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.4 Jadi, kurikulum

adalah keseluruhan rencana serta pengaturan mengenai tujuan, bahan pelajaran, isi

dan cara yang dipakai sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan.

Kurikulum yang berlaku di Indonesia saat ini adalah Kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari kurikulum berbasis kompetensi

(KBK) yang pernah berlaku pada tahun 2004. KBK (Competency Based

Curriculum) dijadikan acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk

mengembangkan ranah pendidikan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) dalam

seluruh jenjang pendidikan, khususnya pendidikan sekolah.5 Melalui

pengembangan kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan insan Indonesia

yang produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui penguatan sikap, ketrampilan,

dan pengetahuan yang terintegrasi.6

1 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014) Cet. IX, h.16. 2 B. P. Sitepu, Penulisan Buku Teks Pelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015), h. 55. 3 Ibid., h. 53-54. 4 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 66. 5 E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2014), h. 66. 6 Ibid., h. 65.

Page 23: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

9

Kurikulum 2013 lebih menekankan pada pendidikan karakter dan kompetensi

peserta didik. Pendidikan karakter pada kurikulum 2013 bertujuan untuk

meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada

pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu dan

seimbang sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan

pendidikan.7 Kurikulum 2013 berbasis kompetensi merupakan konsep kurikulum

yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi)

tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat

dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkap

kompetensi tertentu.8

Kurikulum merupakan acuan pokok dalam menulis buku teks pelajaran

khususnya yang memiliki kaitan dengan penentuan sasaran, tujuan, materi, dan

metode pengembangan buku teks pelajaran. Penulis buku teks pelajaran harus

memahami dan menghayati isi kurikulum. Pemahaman tersebut diperoleh dengan

cara memahami pula tujuan pendidikan nasional, tujuan pendidikan dasar dan

menengah, standar nasional pendidikan, kerangka dasar dan struktur kurikulum.

Buku teks pelajaran merupakan penjabaran lebih lanjut dari kurikulum dan perlu

disusun dan ditulis secara sistematis dan lengkap untuk mencapai standar

kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran.9

2. Buku Teks

a. Pengertian Buku Teks

Buku teks adalah buku yang berisi uraian bahan tentang mata pelajaran atau

bidang studi tertentu, yang disusun secara sistematis dan telah diseleksi

berdasarkan tujuan tertentu, orientasi pembelajaran, dan perkembangan peserta

didik, untuk diasimilasikan.10 Buku teks adalah buku acuan wajib untuk

digunakan di satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang

memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan,

akhlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,

peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinestetis

7 Ibid, h. 7. 8 Ibid., h. 68. 9 B. P. Sitepu, Op. Cit., h. 65-66. 10 Masnur Muslich., Op. Cit., h.50.

Page 24: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

10

dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.11 Jadi, buku

teks merupakan buku pelajaran yang berisikan materi pada bidang studi tertentu

yang digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah.

b. Fungsi Buku Teks

Sebagai buku pendidikan, buku teks memiliki peran yang penting di dalam

pembelajaran, diantaranya:12

1) Dengan buku teks, program pembelajaran bisa dilaksanakan secara lebih

teratur sebab guru sebagai pelaksana pendidikan akan memperoleh pedoman

materi yang jelas.

2) Bagi peserta didik sasaran, buku teks akan berpengaruh terhadap

kepribadiannya. Dengan membaca buku teks, peserta didik akan dapat

terdorong untuk berpikir dan berbuat yang positif.

3) Bagi orang tua, buku teks dapat digunakan untuk memberikan arahan kepada

anaknya apabila yang bersangkutan kurang memahami materi yang diajarkan

di sekolah.

4) Buku teks dapat dipandang sebagai simpanan pengetahuan tentang berbagai

segi kehidupan.

5) Dipandang dari hasil belajar, buku teks mempunyai peran dalam

meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

6) Dipandang dari proses pembelajaran, buku teks dianggap sebagai salah satu

alat yang efektif untuk mencapai kompetensi yang ingin dicapai dalam

pembelajaran.

Menurut Tarigan fungsi buku teks dirangkum menjadi enam, diantaranya:13

mencerminkan sebuah sudut pandang; menyediakan sebuah sumber yang teratur,

rapi, dan bertahap; menyajikan pokok masalah yang kaya dan serasi;

menyediakan aneka metode dan sarana pengajaran; menyajikan fiksasi awal bagi

tugas dan pelatihan; serta menyajikan sumber bahan untuk evaluasi dan remedial.

11 B. P. Sitepu, Op. Cit., h. 17. 12 Masnur Muclish, Op.Cit., h. 55-57. 13 Henry G. Tarigan, Djago Tarigan, Op. Cit., h. 19.

Page 25: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

11

c. Kriteria Buku Teks yang Baik

Sepuluh kategori yang harus dipenuhi buku teks yang berkualitas. Sepuluh

kategori tersebut sebagai berikut:14

1) Buku teks haruslah menarik minat peserta didik yang mempergunakannya.

2) Buku teks haruslah mampu memberikan motivasi kepada para peserta didik

yang memakainya.

3) Buku teks haruslah memuat ilustrasi yang menarik peserta didik yang

memanfaatkannya.

4) Buku teks yang seyogyanya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik

sehingga sesuai dengan kemampuan para peserta didik yang memakainya.

5) Isi buku teks haruslah berhubungan erat dengan pelajaraan-pelajaran lainnya,

lebih baik lagi, kalau dapat menunjangnya dengan terencana sehingga

semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan terpadu.

6) Buku teks haruslah dapat menstimulasi, merangsang aktivitas-aktivitas

pribadi para peserta didik yang mempergunakannya.

7) Buku teks haruslah dengan sadar dan tegas menghindar dari konsep-konsep

yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak membuat bingung peserta didik

yang memakainya.

8) Buku teks haruslah mempunyai sudut pandang atau point of view yang jelas

dan tegas sehingga pada akhirnya juga menjadi sudut pandang para

pemakainya yang setia.

9) Buku teks haruslah mampu memberi pemantapaan, penekanan pada nilai-nilai

anak dan orang dewasa.

10) Buku teks haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para

pemakainya.

Kriteria buku teks yang baik lainnya, yaitu sebagai berikut:15

1) Akurat (Akurasi)

Buku ajar yang baik dihasilkan dengan memperhatikan keakurasiannya.

Keakuratan antara lain dapat dilihat dari aspek: kecermatan penyajian, benar

memaparkan hasil penelitian, dan tidak salah mengutip pendapat pakar. Akurasi

14 Masnur Muslich, Op. Cit., h. 53-54. 15 Sa’dun Akbar., Op. Cit., h. 34-36.

Page 26: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

12

dapat dilihat pula dari dan teori dengan perkembangan yang mutakhir, dan

pendekatan keilmuan yang bersangkutan.

2) Sesuai (Relevansi)

Buku ajar yang baik memiliki kesesuaian antara kompetensi yang harus

dikuasai dengan cakupan isi, kedalaman pembahasan, dan kompetensi pembaca.

Relevansi hendaknya juga menggambarkan adanya relevansi materi, tugas, contoh

penjelasan, latihan dan soal, kelengkapan uraian dan ilustrasi dengan kompetensi

yang harus dikuasai oleh pembaca sesuai dengan perkembangan pembacanya.

3) Komunikatif

Komunikatif yang dimaksud adalah isi buku mudah dipahami pembaca,

sistematis, jelas, dan tidak mengandung kesalahan bahasa. Komunikatif dapat

dibangun dengan menganggap penulis sedang mengajar melalui tulisan.

4) Lengkap dan Sistematis

Buku ajar yang baik menjabarkan kompetensi yang harus dikuasai pembaca,

memberikan manfaat penting dari penguasaan kompetensi bagi kehidupan

pembaca, menyajikan daftar isi dan menyajikan daftar pustaka. Uraian materi

yang sistematis, mengikuti alur pikit dari sederhana ke kompleks, dari lokal ke

global.

5) Berorientasi pada Student Centered

Pendidikan dengan kurikulum yang cenderung konstruktivis membutuhkan

buku ajar yang dapat membuat rasa ingin tahu peserta didik muncul, membangun

terjadinya interaksi antara peserta didik dengan sumber belajar, merangsang

peserta didik menyusun pengetahuannya sendiri, memotivasi peserta didik belajar

secara berkelompok, dan menggiatkan peserta didik mengamalkan isi bacaan.

6) Berpihak pada Ideologi Bangsa dan Negara

Untuk keperluan pendidikan di Indonesia, buku ajar yang baik adalah buku

yang harus mendukung ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa; mendukung

pertumbuhan nilai kemanusiaan; mendorong kesadaran akan kemajemukan

masyarakat; mendukung tumbuhnya rasa nasionalisme; mendorong kesadaran

hukum, dan mendukung cara berpikir logis.

Page 27: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

13

7) Buku ajar harus ditulis menggunakan ejaan, istilah, serta struktur kalimat

yang tepat

8) Buku ajar yang aspek keterbacaannya tinggi mengandung panjang kalimat

dan struktur kalimat sesuai pemahaman pembaca.

Kualitas buku teks yang harus dipenuhi oleh penulis buku untuk

mempersiapkan buku teks yang baik dan sesuai. Kriteria kualitas umum yang

harus dimiliki buku teks ilmu pengetahuan dan materi pendidikan lainnya menurut

Devetak dan Vogrinc yaitu, sebagai berikut:16

1) Struktur yang jelas dan nyata

Peserta didik dapat dengan mudah mengetahui diri mereka dalam buku teks;

dalam hal ini judul dan kegunaan dari buku teks tertulis dengan jelas (misalnya

program studi, mata pelajaran dan kompetensi tercakup dalam materi); buku teks

harus memiliki daftar isi; tujuan dari unit pembelajaran individual dalam buku

teks ditandai; isi dari buku teks disusun secara logis yang meliputi pengembangan

konsep mata pelajaran; sebagai sebuah kesimpulan atau ringkasan dari unit

pembelarajan tertentu dalam buku teks, beberapa kegiatan untuk meringkas

konten dari unit tersebut harus diberikan; dan referensi yang digunakan oleh

penulis harus terdaftar secara konsisten.

2) Bimbingan teknis dipertimbangkan

Sampul dan tanda penerbit terdiri dari semua komponen yang diperlukan,

pedoman teknis untuk desain buku teks juga diperhitungkan dan hak cipta perlu

diatur.

3) Konten yang konsisten dengan tujuan pembelajaran yang obyektif

Setiap bab dalam buku teks menjelaskan tujuan pembelajaran operasional

secara jelas yang ditampilkan dalam kurikulum nasional untuk subyek ilmu

tertentu. Menjelaskan bahwa peserta didik harus mengembangkan kompetensi

menggunakan bab pada buku teks tertentu.

4) Konten didasari oleh tujuan pembelajaran

Konten buku teks diperoleh dari tujuan pembelajaran yang dinyatakan dalam

kurikulum nasional untuk subyek ilmu pengetahuan tertentu, tetapi tidak diperoleh

16 Devetak, I. & Vogrinc, J, The Criteria for Evaluating the Quality of the Science

Textbooks. Critical Analysis of Science Textbooks: Evaluating instructional effectiveness, h. 10-

11.

Page 28: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

14

dari struktur dari bahan pembelajaran. Buku teks membantu dalam mencapai

tujuan pembelajaran dan menjadikan peserta didik dapat mencapai kompetensi,

baik dalam subyek umum maupun ilmu pengetahuan tertentu.

5) Buku teks memperluas sebuah koherensi bahan pembelajaran dalam kerangka

kerja dari program pendidikan tertentu

Buku teks mencakup area subyek/mata pelajaran yang lengkap dan

komprehensif, meliputi istilah yang beraturan, konten yang berkaitan antara satu

dengan yang lainnya dan menambahkan beberapa link untuk sumber tambahan

dan kegiatan.

6) Pendekatan induktif digunakan

Konten buku teks harus dikembangkan dari umum ke khusus. Bab khusus

dimulai dari masalah praktis yang tepat secara teoritis dan melampirkan

pengetahuan umum. Pengetahuan teoritis berhubungan dengan aplikasi praktis

yang memberikan makna dan memastikan kegunaannya.

7) Isinya benar

Isi dari sebuah buku teks harus benar sesuai dengan ilmu yang sebenarnya

dari bidang ilmu spesifik. Hal ini harus di tinjau oleh dua orang peninjau, dan

salah seorang dari mereka harus bergelar Ph.D. dari bidang ilmu yang dituju.

Buku teks ilmu pengetahuan biasanya meliputi konsep yang paling penting, fakta,

prinsip dan aturan, hukum dan metode, prosedur dan alat-alat yang telah terbukti

dan memiliki nilai lebih. Detail yang lebih rinci, sekaligus mengandung banyak

informasi baru, pengetahuan dan konten ilmu pengetahuan terkini dan belum

terbukti yang berubah dengan cepat seharusnya tidak menjadi bagian dari buku

teks. Buku teks harus mengarahkan peserta didik ke referensi yang sesuai saat ini

dan seharusnya mampu mendorong mereka untuk mampu menemukan informasi

tambahan dengan sendirinya.

8) Isinya cukup memadai

Isi dari sebuah buku harus diadaptasi dari kebutuhan peserta didik. Isinya

harus disesuaikan dengan kesukaran dan level dari tingkat pendidikan. Materi

pembelajaran harus memungkinkan individualisasi dan harus sesuai dengan

berbagai macam gaya belajar peserta didik.

Page 29: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

15

9) Saran untuk integrasi lintas kurikulum

Isi dari buku teks harus memungkinkan jalur lintas kurikulum, serta termasuk

dimana dan kapan isi tersebut masuk akal dan mampu membawa kualitas

tambahan kedalam materi.

Penulis buku teks pelajaran perlu mengacu secara ketat dalam

mengembangkan isi buku teks pelajaran. Terdapat hal-hal yang perlu

diperhatikan, yaitu: tujuan pembelajaran yang ditetapkan dalam kurikulum.

Kebenaran, kemutakhiran, dan ketepatan informasi yang disampaikan berdasarkan

disiplin ilmu yang bersangkutan. Kedalaman dan keluasan bahan pembelajaran

juga harus dikaitkan dengan kemampuan yang perlu dicapai peserta didik.

Kesesuaian metode pembelajaran perlu dilakukan untuk mencapai tujuan

pembelajaran, serta bahasa yang dipergunakan sesuai dengan kemampuan

berbahasa peserta didik.17

4. Kedudukan Buku Teks dalam Proses Pembelajaran

Belajar adalah upaya yang dilakukan secara sadar untuk mengubah perilaku

melalui interaksi dengan sumber belajar. Dalam teknologi pendididikan, sumber

belajar adalah segala sesuatu yang mengandung informasi dan dapat dijadikan

sebagai bahan belajar yang meliputi pesan, orang, bahan, alat,

prosedur/metode/teknik dan lingkungan atau latar.18 Bahan ajar terdiri atas segala

media yang mengandung informasi yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk

belajar termasuk salah satunya adalah buku teks pelajaran. Menurut Masnur

Muslich, dalam dunia pendidikan buku merupakan bagian dari kelangsungan

pendidikan. Dengan buku, pelaksanaaan pendidikan dapat lebih lancar. Guru

dapat mengelola kegiatan pembelajaran secara efektif dan efisien lewat sarana

buku. Peserta didik pun dalam mengikuti kegiatan belajar dengan maksimal

dengan sarana buku.19

Dilihat dari kepentingan peserta didik, buku disebut sebagai bahan belajar,

sedangkan dilihat kepentingan guru, buku digunakan sebagai salah satu bahan

untuk membelajarkan peserta didik. Sehingga menurut B.P. Sitepu, dalam

17 B.P. Sitepu, Op. Cit., h. 21-22. 18 Ibid., h. 18-19. 19 Masnur Muslich, Op. Cit., h. 23.

Page 30: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

16

berbagai model desain pembelajaran, buku merupakan komponen sumber belajar

atau bahan belajar dan membelajarkan.20 Jadi, buku pelajaran memiliki peran

penting dalam sistem pendidikan nasional. Buku merupakan salah satu komponen

dalam proses kegiatan belajar mengajar dan merupakan sumber ilmu pengetahuan.

Dimana dengan ilmu manusia dapat mengungkap, mengatasi, menyelesaikan dan

menjawab persoalan yang dihadapi dalam kehidupan.

5. Buku dalam Pendidikan

Buku-buku yang ditulis hendaknya diarahkan pada peningkatan wawasan dan

perkembangan sikap yang positif, IPTEK, sosial, dan IMTAK. Buku-buku yang

ditulis hendaknya diproduksi secara proporsional dan memadai. Buku-buku yang

dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan dapat dibedakan menjadi tujuh jenis,

yaitu:21

1) Buku acuan, yaitu buku yang berisi informasi dasar tentang bidang atau hal

tertentu. Informasi dasar atau pokok ini bisa dipakai sebagai acuan atau

referensi oleh guru untuk memahami sebuah masalah teoritis.

2) Buku pegangan, yaitu buku berisi uraian rinci dan teknis tentang bidang

tertentu. Buku ini dipakai sebagai pegangan guru untuk memecahkan,

mengalisis, dan menyikapi pemasalahan yang akan diajarkan kepada peserta

didik.

3) Buku teks atau buku pelajaran, yaitu buku yang berisi uraian tentang materi

pelajaran tertentu. Buku ini dipakai sebagai sarana belajar dalam kegiatan

pembelajaran disekolah.

4) Buku latihan, yaitu buku yang berisi bahan-bahan latihan untuk memperoleh

kemampuan dan keterampilan tertentu. Buku ini dipakai oleh peserta didik

secara periodik agar yang bersangkutan memiliki kemahiran dalam bidang

tertentu.

5) Buku kerja atau buku kegiatan, yaitu buku yang difungsikan peserta didik

untuk menuliskan hasil pekerjaan atau hasil tugas yang diberikan guru.

Tugas-tugas ini ditulis di buku kerja tersebut atau secara lepas.

20 B. P Sitepu, Op. Cit., h. 19. 21 Masnur Muslich, Op. Cit., h. 24-25.

Page 31: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

17

6) Buku bacaan, yaitu buku yang memuat kumpulan bacaan, informasi, atau

uraian yang dapat memperluas pengetahuan peserta didik tentang bidang

tertentu. Buku ini dapat menunjang bidang studi tertentu dalam memberikan

wawasan kepada peserta didik.

f. Buku Teks Kurikulum 2013

Kriteria buku yang digunakan dalam kurikulum 2013 diantaranya berbasis

kegiatan (Activity Based Lerning), buku tingkat Sekolah Dasar (SD) ditulis secara

terpadu (Tematik Terpadu), buku ditulis mengacu kepada (KI dan KD), dan

terdapat dua jenis buku, yaitu buku peserta didik dan buku guru. Buku peserta

didik lebih ditekankan pada activity based dan setiap buku memuat model

pembelajaran dan project yang akan dilakukan oleh peserta didik. Buku guru

memuat panduan bagi guru dalam mengajarkan materi kepada peserta didik.22

3. Miskonsepsi

a. Pengertian Miskonsepsi

Miskonsepsi adalah kepercayaan yang tidak sesuai dengan penjelasan yang

diterima secara umum dan yang terbukti benar tentang suatu fenomena atau

peristiwa.23 Miskonsepsi sebagai suatu interpretasi konsep-konsep dalam suatu

pernyataan yang tidak dapat diterima. Miskonsepsi atau salah konsep menunjuk

pada suatu konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian

yang diterima para pakar dalam bidang itu.24 Miskonsepsi adalah ide atau

pandangan yang salah tentang suatu konsep yang dimiliki seseorang yang berbeda

dengan konsep yang disetujui dan dianggap benar oleh para ahli, biasanya

pandangan yang berbeda (salah) ini bersifat resisten dan persisten. Pandangan ini

sulit diubah. Konsep yang disepakati dianggap benar oleh para ahli disebut

dengan konsep ilmiah.25 Hal yang menjadi masalah besar dalam pendidikan sains

adalah dalam konstruksi konsepsi ilmiah, miskonsepsi ini ditemukan sebagai

22 Esti Ismawati, Op. Cit., h. 256. 23 Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan, Membantu Peserta didik Tumbuh dan

Berkembang, Edisi Keenam, (Jakarta: Erlangga, 2008), h. 338. 24 Paul Suparno, Op. Cit., h. 4. 25 Muslimin Ibrahim, Seri Pembelajaran Inovatif Konsep, Miskonsepsi dan Cara

Pembelajarannya, (Surabaya: Unesa University Press, 2012), h.13.

Page 32: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

18

penghambat sehingga perlu diusahakan untuk mengubahnya.26 Berdasarkan

berbagai definisi yang telah dipaparkan, miskonsepsi dapat diartikan sebagai

sesuatu yang dibangun peserta didik secara salah dan berbeda dari konsep yang

dikemukakan oleh para ahli atau konsep yang diterima secara imiah.

b. Sumber Miskonsepsi

Miskonsepsi peserta didik memiliki beragam sumber, miskonsepsi yang

dialami peserta didik dapat terjadi baik dalam proses pembelajaran di sekolah atau

pun di luar sekolah. Faktor-faktor yang menjadi sumber miskonsepsi adalah

sebagai berikut:27

1) Miskonsepsi muncul dari niat baik peserta didik itu sendiri untuk memahami

apa yang mereka lihat. Peserta didik terkadang menarik kesimpulan yang

salah dengan mendasarkannya hanya pada bagaimana kelihatannya sesuatu.

2) Miskonsepsi juga bisa berasal dari masyarakat dan budaya. Terkadang

ungkapan-ungkapan yang umum dalam bahasa salah mempresentasikan

hakikat yang sesungguhnya dari peristiwa-peristiwa fisik. Misalnya, ketika

kita membicarakan tentang matahari terbit dan tenggelam yaitu, bergerak

dengan cara tertentu anak-anak bisa dengan mudah menyimpulkan bahwa

matahari berputar mengelilingi bumi, alih-alih sebaliknya.

3) Cerita dongeng dan acara-acara kartun di televisi bisa salah

mempresentasikan hukum fisika. Bayangkan orang-orang berandalan di

kartun yang terlepas dari jurang terjal dan tetap tergantung di udara sampai

mereka menyadari tidak ada sesuatu pun yang menyangga mereka.

4) Miskonsepsi peserta didik juga bisa didapatkan dari gagasan yang keliru dari

orang lain, termasuk guru dan pengarang buku pelajaran.

c. Penyebab Miskonsepsi

Miskonsepsi timbul akibat kesalahan pemahaman seseorang akan suatu

konsep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat banyak kesalahan dalam

26 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011) h. 153. 27 Jeanne Ellis Ormrod, Op. Cit., h. 339.

Page 33: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

19

konsep yang dimiliki oleh peserta didik, guru, maupun yang tertulis di dalam buku

pegangan guru. Kesalahan konsep tersebut dapat terjadi karena:28

1) Penguasaan konsep oleh peserta didik yang belum lengkap, sederhana, dan

berbeda. Peserta didik sendiri dapat menjadi sumber terjadinya miskonsepsi

karena beberapa hal, misalnya keterbatasan informasi yang menyebabkan

konsep awal (prakonsepsi) yang berbeda dengan konsep yang benar. Peserta

didik sering berpikir dan mengasosiasikan konsep yang sedang dipikirkannya

dengan sesuatu yang lain yang akan menyebabkan terjadinya kesalahan

konsep.

2) Karena peserta didik memiliki ketidakmampuan membedakan atribut (ciri

penentu) dari sejumlah ciri umum yang dimiliki oleh sebuah konsep. Hal ini

dapat terjadi karena peserta didik lebih memusatkan perhatiannya pada atribut

umum, yang seringkali lebih menonjol dan mudah diamati daripada atribut

penentu (esensial) yang memerlukan pengamatan lebih teliti.

3) Miskonsepsi terjadi karena sisiwa tidak menguasai konsep prasyarat dari

suatu konsep tertentu.

4) Jumlah atribut yang relevan dan tidak relevan, yang digunakan ketika

mengajarkan konsep juga mempengaruhi tingkat kesulitan memperoleh dan

memahami suatu konsep.

5) Istilah sehari-hari yang dijumpai pertama kali oleh peserta didik di dalam

bahasa Ibunya, juga dapat mempengaruhi kesalahan konsep.

6) Beberapa sumber belajar yang digunakan oleh peserta didik untuk belajar

konsep juga memiliki kontribusi dalam menyebabkan miskonsepsi pada

peserta didik. Salah satu sumber belajar yang dapat mengalami miskonsepsi

adalah buku pelajaran. Buku pelajaran yang memuat uraian materi yang salah

dapat menyebabkan miskonsepsi. Buku dapat menjadi sumber kesalahan

konsep bagi pembaca. Kesalahan tersebut dapat terjadi karena pengertian

yang dikutip dalam buku tersebut memang salah, penulis tidak menyadari

bahwa penjelasan suatu konsep tersebut keliru. Terjadi kekeliruan dalam

penulisan juga dapat menyebabkan miskonsepsi. Kesalahan terjadi ketika

proses pencetakan atau pengetikan, terdapat perubahan konsep naskah buku

28 Muslimin Ibrahim, Op. Cit., h. 14-16.

Page 34: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

20

ke naskah final, atau bahasa yang digunakan oleh buku terlalu tinggi sehingga

dapat menimbulkan miskonsepsi pada pembaca mungkin karena

misinterpretasi.

7) Latar belakang lingkungan peserta didik seperti: budaya, bahasa yang

digunakan, teman, media komunikasi dalam masyarakat (radio, televisi, film)

yang menyampaikan informasi yang tidak tepat, penjelasan yang diterima

dari lingkungan yang tidak sama.

Para peneliti miskonsepsi menemukan bebagai hal yang menjadi penyebab

miskonsepsi pada peserta didik. Secara garis besar, penyebab miskonsepsi pada

peserta didik dapat diringkas dalam lima kelompok, yaitu: peserta didik, guru,

buku teks, konteks, dan metode mengajar. Secara skematis penyebab miskonsepsi

dapat dilihat dalam tabel berikut:29

Tabel 2.1 Penyebab Miskonsepsi Peserta didik

Sebab Utama Sebab Khusus

Peserta didik

1. Prakonsepsi

2. Pemikiran asosiatif

3. Pemikiran humanistik

4. Reasoning yang tidak lengkap/salah

5. Intuisi yang salah

6. Tahap perkembangan kognitif peserta

didik

7. Kemampuan peserta didik

8. Minat belajar peserta didik

Guru/Pengajar

1. Tidak menguasai bahan

2. Bukan lulusan dari bidang ilmu yang

diembannya

3. Tidak memberikan peserta didik

mengungkap gagasan/ide

4. Relasi guru-peserta didik tidak baik

Buku Teks

1. Penjelasan keliru

2. Salah tulis, terutama dalam rumus

3. Tingkat kesulitan penulis buku terlalu

tinggi bagi peserta didik

4. Peserta didik tidak tahu membaca buku

teks

29 Paul Suparno, Op. Cit, h. 53.

Page 35: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

21

Sebab Utama Sebab Khusus

5. Buku fiksi sains kadang-kadang

konsepnya menyimpang demi menarik

pembaca

6. Kartun sering memuat miskonsepsi

Konteks

1. Pengalaman peserta didik

2. Bahasa sehari-hari berbeda

3. Teman diskusi yang salah

4. Keyakinan dan agama

5. Penjelasan orang tua/orang lain yang

keliru

6. Konteks hidup peserta didik (TV, radio,

film yang keliru)

7. Perasaan senang/tidak senang,

bebas/tertekan

Cara Mengajar

1. Hanya berisi ceramah dan menulis

2. Langsung ke dalam bentuk matematika

3. Tidak mengungkap miskonsepsi peserta

didik

4. Tidak mengkoreksi PR yang salah

5. Model analogi

6. Model praktikum

7. Model diskusi

8. Model demonstrasi yang sempit

9. Non-multiple imtelligences

Jadi, berdasarkan beberapa pendapat ahli penyebab miskonsepsi salah satunya

dapat berasal dari buku teks pelajaran yang mana buku teks tersebut juga

merupakan sumber belajar bagi peserta didik.

d. Jenis-Jenis Mikonsepsi Buku Teks

Hershey menyatakan bahwa jenis-jenis miskonsepsi yang sering ditemukan

dalam buku teks pelajaran dikategorikan dalam lima kategori. Kategori tersebut

adalah misidentifications, overgeneralizations, oversimplifications, obsolete

concepts and terms, dan under generalizations.30

30 Hershey, D. R., 2005, “Avoid Misconceptions when teaching about plants”,

www.actionbiology.org/education/hershey.html, (diakses pada tanggal 25 November 2018), h.1.

Page 36: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

22

1) Misidentifications

Misidentifications merupakan keadaan konsep yang diutarakan salah

penafsiran atau salah pemahaman.31

a) Contoh miskonsepsi yang tergolong ke dalam misidentifications:32 “Makhluk

hidup memiliki organ pernapasan yang berkembang (menjadi lebih

baik/kompleks)”.

Pembahasan dari miskonsepsi yang tergolong kedalam misidentifications:

Tidak semua makhluk hidup memiliki organ pernapasan yang berkembang.

Misalnya: pertukaran gas yang terjadi di membran sel dengan cara difusi yang

terjadi pada makhluk hidup Protista, Porifera, dan Coelenterata. Selain itu

protista memiliki sistem pernapasan anaerobik, organ-organ pernapasan

protista juga tidak berkembang.

b) Contoh lainnya adalah: “Perkecambahan biji dan pertumbuhan tanaman

adalah contoh dari fertilisasi”.

Pembahasan dari miskonsepsi yang tergolong misidenfications:

Perkecambahan merupakan tahapan dalam siklus hidup tanaman berbiji.

Perkecambahan bukan contoh atau mekanisme dari pembuahan (fertilisasi).

2) Overgeneralizations

Overgeneralizations merupakan keaadan konsep yang diutarakan terlalu luas

yang dampaknya tidak memperhatikan batasan dalam penggunaannya.33 Contoh

miskonsepsi yang tergolong overgeneralizations:34 “Semua makhluk hidup

membutuhkan udara, air, nutrisi dan tempat tinggal”.

Pembahasan dari miskonsepsi yang tergolong overgeneralizations: Respirasi

anaerobik tidak membutuhkan udara, yaitu oksigen. Selain itu, makhluk

hidup berfotosintesis menghasilkan nutrisi mereka sendiri.

a) Contoh lainnya adalah: “Tiga struktur utama yang diamati dalam semua sel

termasuk sitoplasma, inti sel (nucleus) dan membran sel terlepas dari bentuk

dan perbedaannya.” Pembahasan dari miskonsepsi yang tergolong

overgeneralizations: Ungkapan ini mungkin dianggap tepat untuk sel

31 Ibid., h.3. 32 Musa Dikmenli, Osman Cardak, and Fulya Oztas, Op. Cit., h. 432. 33 Hershey, D. R., Op. Cit., h. 3. 34 Musa Dikmenli, Osman Cardak, and Fulya Oztas, Op. Cit., h.433-434.

Page 37: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

23

eukariotik terlepas dari adanya beberapa pengecualian. Namun, sel-sel

prokariotik tidak memiliki nukleus.

3) Oversimplifications

Oversimplifications merupakan keadaan konsep yang diutarakan terlalu

menyederhanakan, sehingga konsep esensial tidak disampaikan secara utuh.35

a) Contoh miskonsepsi yang tergolong oversimplifications:36 “Terdapat

kloroplas dalam sel-sel di segmen warna hijau pada tanaman. Gula Sederhana

(glukosa) dan oksigen disediakan engan menggunakan air dalam tanah dan

karbondioksida di udara dalam organel-organel. Peristiwa ini disebut sebagai

fotosintesis”.

Karbondioksida + air klorofil Glukosa + Oksigen

Pembahasan dari miskonsepsi yang tergolong oversimplifications: Hal ini

terlihat bahwa aktivitas fotosintesis disajikan dengan menyederhanakan

persamaan. Hershey menyatakan bahwa jenis seperti penyederhanaan dibuat

dalam teks-teks dalam buku mungkin menyebabkan konsep alternatif pada

peserta didik. Pada persamaan fotosintesis yang diberikan disini, gula

sederhana (glukosa) diindikasikan sebagai produk utama fotosintesis.

Namun, glukosa bukan produk utama fotosintesis. Hampir tidak ada

glukosa bebas yang dihasilkan dalam fotosintesis. Produk yang paling umum

dihasilkan dalam fotosintesis adalah pati dan sukrosa. Selain itu, panah

gambar tunggal dalam persamaan fotosintesis salah menyiratkan fotosintesis

yang terjadi pada satu tahap tunggal. Panah ganda harus digunakan di sini.

Contoh miskonsepsi lain yang tergolong ke dalam kategori

oversimplifications diantaranya:37

a) Konsep pada buku A halaman 265 menyatakan bahwa “Peristaltik merupakan

gelombang kontraksi otot polos involunter (tak sadar) yang menggerakkan

makanan sehingga tertelan dan masuk ke dalam saluran pencernaan”. Perlu

dimengerti bahwa peristaltik merupakan gelombang-gelombang kontraksi dan

relaksasi yang silih berganti di dalam otot-otot polos, mendorong makanan

35 Hershey, D. R., 2004, “Avoid Misconceptions when teaching about plants”,

www.actionbiology.org/education/hershey.html, (diakses pada tanggal 25 November 2018), h.1-2. 36 Musa Dikmenli, Osman Cardak, and Fulya Oztas, Op. Cit., h.434-435. 37 Failasuf Aulia, Op. Cit., h. 7.

Page 38: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

24

masuk ke dalam saluran pencernaan. Gerakan peristaltik nampak bergantian

dengan gerakan relaksasi, sehingga gerakan berbentuk cincin dan gelembung.

b) Konsep pada buku B halaman 142 menyatakan bahwa saluran pencernaan

terdiri atas rongga mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar (kolon),

rektum, dan anus. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, faring, esofagus,

lambung, usus halus (duodenum, jejenum, ileum), usus besar (sekum,

apendiks, kolon), rektum, dan anus. Konsep yang dituturkan pada buku teks

SMA tidak menyebutkan faring.

c) Konsep pada buku teks B halaman 145 menyatakan bahwa “maltase

mencerna maltosa menjadi glukosa”. Fungsi enzim tersebut adalah

menghidrolisis maltosa menjadi dua molekul glukosa, tidak hanya satu

molekul saja.

4) Obsolete Concepts and Terms

Obsolete concepts and terms yaitu penggunaan suatu hal, identitas, eksistensi,

atau konsep tertentu akan tetapi dianggap sudah tidak tepat lagi penggunaannya

karena sudah tidak berlaku atau usang.38

a) Contoh miskonsepsi yang tergolong Obsolete concepts and terms:39

“Paramaecium adalah nama hewan yang berbentuk sandal dan Euglena

adalah nama hewan yang memiliki cambuk”.

Pembahasan dari miskonsepsi yang tergolong Obsolete concepts and terms:

Menyatakan bahwa jenis penamaan seperti ini menyebabkan konsep alternatif

pada peserta didik karena terdapat tumpang tindih dengan bahasa ilmiah.

b) Contoh lain:40 Konsep lidah yang ditemukan pada buku yang membagi lidah

menjadi empat bagian untuk merasakan rasa. Bagian belakang lidah

merasakan pahit, bagian ujung lidah merasakan manis, bagian tepi belakang

merasakan asin, dan bagian tepi depan merasakan asam. Konsep lidah yang

terbagi dalam beberapa bagian hanyalah terkait dengan persepsi yang jika

diulang tidak sama. Hal tersebut berkenaan dengan persebaran papila

lingualis pada lidah. Rasa berkaitan dengan puting pengecapan pada papila.

38 Hershey, D. R., 2005, “Avoid Misconceptions when teaching about plants”,

www.actionbiology.org/education/hershey.html, (diakses pada tanggal 25 November 2018), h. 3. 39 Musa Dikmenli, Osman Cardak, and Fulya Oztas, Op. Cit., h.435. 40 Failasuf Aulia N., Op. Cit., h. 6.

Page 39: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

25

Ada empat jenis papila lingualis, yaitu papila filiformis, papila fungiformis,

papila sirkumvalata, dan papila. Papila filiformis tersebar banyak di seluruh

permukaan lidah. Epitelnya tidak memiliki puting kecap, seringnya memiliki

epitel bertanduk. Papila fungiformis mengandung puting kecap yang tersebar

pada permukaan atas secara tidak teratur di sela-sela papila filiformis yang

banyak jumlahnya. Papila foliata tersusun sebagai tonjolan-tonjolan yang

padat, berada di sepanjang pinggir lateral belakang lidah yang mengandung

puting kecap. Papila cirkumvalata hanya berjumlah 6 hingga 14 buah yang

terdapat di bagian posterior lidah. Papila-nya mengandung kuncup kecap dan

banyak dialiri kelenjar mukosa dan kelenjar serosa von ebner di sekeliling

papila.

5) Undergeneralizations

Undergeneralizations merupakan keadaan konsep yang diutarakan tidak

dapat dipakai secara luas atau dipersempit.41

a) Contoh miskonsepsi yang tergolong undergeneralizations:42 “Tahukah kamu

warna hijau kloroplas hanya terdapat pada tumbuhan hijau?”.

Pembahasan dari miskonsepsi yang tergolong undergeneraliztions: Kloroplas

tidak hanya ada pada tumbuhan hijau tetapi juga pada fotosintesis protista

dalm struktur eukariotiknya. Misalnya Euglena berfotosintesis dengan

kloroplas.

b) Contoh lainnya yang tergolong undergeneralizations:43 Konsep pada buku A

halaman 269 baris ke 5 menyatakan bahwa “Asam lambung mematikan

bakteri-bakteri dalam makanan”. Kenyataannya, asam lambung (HCl) bisa

membunuh mikroorganisme (jamur, bakteri, virus). Kerja asam lambung

dibantu dengan lisozim untuk melaksanakan fagositosis mikroorganisme.

c) Contoh lainnya: Konsep pada buku A halaman 275 baris ke 12 menyatakan

bahwa “gastroenteritis (flu perut) merupakan peradangan pada saluran

pencernaan lambung dan usus halus yang mengakibatkan kombinasi diare,

41 Hershey, D. R., Op. Cit, h. 1. 42 Musa Dikmenli, Osman Cardak, and Fulya Oztas, Op. Cit., h.435. 43 Failasuf Aulia, Op. Cit., h. 6.

Page 40: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

26

muntah, dan kejang perut”. Gastroenteritis tidak hanya peradangan pada usus

halus dan lambung, melainkan juga terjadi pada usus besar.

e. Kiat Mengatasi Miskonsepsi Buku Teks

Beberapa miskonsepsi berasal dari buku yang digunakan peserta didik. Untuk

itulah sangat penting bahwa buku teks dibuat dengan benar dan secara konseptual

juga benar. Kesalahan yang tertulis dalam buku teks akan mudah dicerna peserta

didik dan dengan demikian mereka memperoleh miskonsepsi. Buku teks harus

dilihat secara teliti oleh pakar pendidikan.44

Guru sains harus memilih buku yang memiliki jumlah paling sedikit dalam

miskonsepsi dan konsep alternatif, setelah itu buku-buku diidentifikasi dengan

benar-benar membaca isi buku tersebut, guru juga dapat berkonsultsi dengan para

ahli dibidangnya. Guru harus sering membahas miskonsepsi tersebut, guru juga

dapat menginformasikan kepada penerbit buku tersebut. Keterampilan guru

tersebut dapat menjadi filter untuk miskonsepsi alternatif pada peserta didik.45

Guru harus membantu peserta didik mengembangkan kemampuan dasar

komunikasi visual, khususnya kritis dalam mengevaluasi bentuk dan isi

komunikasi visual. Guru harus memberi ilustrasi yang benar dan memahami

konsep yang akan diajarkan, karena peserta didik banyak mengalami miskonsepsi

akibat kurangnya pengalaman tentang konsep pada kehidupan sehari-hari.

Ilustrator juga harus memberi informasi yang lengkap dan benar agar peserta

didik lebih mudah untuk memahami seperti dalam menginterpretasikan warna

pada gambar. Respresentasi visual bisa dijadikan alat untuk membantu dalam

pemahaman proses pembelajaran.46

4. Konsep Sel

Kompetensi dasar yang memuat materi sel berbunyi, 3.1 Menjelaskan

komponen kimiawi penyusun sel, struktur, fungsi, dan proses yang berlangsung

44 Paul Suparno., Op.cit, h. 70-71. 45 Isaac Olakanmi Abimbola, Salihu Baba, 1996, Misconceptions & Alternative

Conceptions in Science Textbooks: The Role of Teachers as Fitlter, The American Biology

Teacher, Vol. 58, No.1, h. 18-19. 46 Michelle Cook, 2008, Student’s Comprehension of Science Concepts Depicted in

Textbook Illustrations, Electronic Journal of Science Education, Vol. 12, No.1, h.12.

Page 41: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

27

dalam sel sebagai unit terkecil kehidupan, 4.1 Menyajikan hasil pengamatan

mikroskopik struktur sel hewan dan sel tumbuhan sebagai unit terkecil kehidupan,

3.2 Menganalisis berbagai bioproses dalam sel yang meliputi mekanisme transpor

membran, reproduksi, dan sistesis protein, 4.2 Membuat model tentang bioproses

yang terjadi dalam sel berdasarkan studi literature dan percobaan.47 Berdasarkan

kompetensi dasar tersebut maka akan diuraikan materi mengenai konsep sel.

a. Sel Sebagai Unit Struktural Kehidupan

Sel merupakan kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup. Sel

merupakan mikroskosmos yang mendemonstrasikan kehidupan pada tingkat

seluler dan korelasi antara struktur dan fungsinya. Masing-masing selnya

mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa

sel merupakan unit dasar struktural dan fungsional dari kehidupan. Sel terdiri atas

tiga bagian utama, yaitu selaput plasma atau membran sel, sitoplasma, dan

organel-organel sel.48

b. Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik

Secara umum, ada dua tipe sel berdasarkan ada tidaknya struktur selaput inti

dan membran internal lainnya. Tipe tersebut yakni sel prokariotik dan sel

eukariotik. Perbedaan utama dari keduanya adalah sel prokariotik tidak

mempunyai selaput nukleus. Meskipun demikian, keduanya mempunyai materi

genetik, membran sel, dan ribosom. Materi genetik pada organisme prokariotik

(dikarenakan selnya tidak berselaput inti) tersebar di sitoplasma dengan DNA

berbentuk sirkuler (melingkar) Contohnya, bakteri seperti Eschericia coli dan

Cyanophyta.49

Sel Eukariotik merupakan sel yang kompartemen di dalamnya dilapisi oleh

membran. Hal yang paling penting adalah adanya DNA di dalam nukleus.

Eukariot terdiri atas fungi, hewan dan tumbuhan, dan beberapa organisme

uniseluler lainnya. Sel-sel eukariotik berukuran 10 kali lebih besar dari sel

prokariotik dan volumenya dapat 1.000 kali lipatnya.50

47 Lampiran Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, Kompetensi Inti dan

Kompetensi Dasar Kelas XI, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2016) h. 3. 48 Neil A. Campbell, dkk, Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2008), h. 102. 49 Lucia M. Santoso, Didi Jaya Santri, Biologi Molekuler Sel, (Jakarta: Salemba Teknika,

2016), h. 4. 50 Ibid., h. 5.

Page 42: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

28

c. Organel-Organel pada Sel

Organel-organel yang terdapat pada sel terdiri dari nukleus, ribosom,

retikulum endoplasma, aparatus golgi, lisosom, vakuola, mitokondria, kloroplas.51

Terdapat pula sitoskleton yang merupakan jaring-jaring serat yang

mengorganisasi struktur dan aktivitas dalam sel. Sitoskeleton memiliki peran

sebagai penyokong, motilitas, dan regulasi. Komponen penyusun sitoskeleton

diantaranya mikrotubulus, mikrofilamen, dan filamen intermediat.52 Sel juga

memiliki membran sel atau membran plasma. Membran plasma menunjukkan

permeabilitas selektif yang berarti memungkinkan beberapa zat untuk menembus

membran tersebut secara lebih mudah daripada zat-zat yang lain.53

d. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Organel-organel yang dimiliki sel hewan namun tidak dimiliki sel tumbuhan

diantaranya: lisosom, sentriol, flagela (namun ada pada beberapa jenis sperma

tumbuhan). Sedangkan, organel-organel yang dimiliki sel tumbuhan namun tidak

dimiliki sel hewan diantaranya: kloroplas, vakuola sentral, dinding sel,

plasmodesmata.54

e. Transportasi Sel

Berdasarkan materi yang ditransporkan, transpor materi melalui membran

secara umum dibedakan menjadi transpor materi berukuran kecil dan ion-ion,

serta transpor materi berukuran besar. Transpor materi berukuran kecil dan ion-

ion, dibedakan menjadi tiga cara yaitu difusi sederhana, difusi terfasilitasi, dan

transpor aktif. Transpor materi berukuran besar meliputi endositosis dan

eksositosis.55

f. Reproduksi Sel

Salah satu karakteristik dasar makhluk hidup adalah kemampuannya untuk

bereproduksi. Sel sebagai unit struktural terkecil makhluk hidup memiliki

kemampuan untuk menduplikasi dirinya. Sel eukariotik memperlihatkan urutan

tahapan saat menduplikasi kandungan selnya dan membelah yang disebut siklus

sel. Ada empat fase dalam satu siklus sel eukariotik, yaitu Fase G1 (Gap phase 1),

51 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h. 108-120. 52 Ibid., h. 120-121. 53 Ibid., h. 135. 54 Ibid., h. 109-110. 55 Sumadi, dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 69-70.

Page 43: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

29

Fase S (Synthesis/sintesis/duplikasi/replikasi DNA), Fase G2 (Gap phase 2) dan

Fase M (Mitosis).56

g. Sintesis Protein

Sintesis protein merupakan proses pembentukan protein. Dua tahap utama

dalam pembentukan/sintesis protein adalah transkripsi dan translasi. Transkripsi

adalah sintesis RNA dibawah arahan DNA. Sedangkan, translasi adalah sintesis

polipeptida, yang terjadi dibawah arahan mRNA. Tempat terjadinya translasi

adalah ribosom yang merupakan partikel-partikel kompleks yang memfasilitasi

perangkaian asam amino menjadi polipeptida.57

5. Miskonsepsi Pada Konsep Sel

IPA dibangun dari konsep-konsep. Penjelasan yang benar di dalam IPA harus

dibangun pula dari konsep yang benar. Kesalahan tersebut beragam dan dapat

terjadi pada definisi konsep dan contoh konsep. Berikut ini diberikan beberapa

contoh kesalahan konsep dalam IPA khususnya biologi.58 Contoh kesalahan pada

konsep sel diantaranya: 59

a. “Osmosis adalah proses perpindahan molekul zat dari konsentrasi rendah ke

konsentrasi tinggi”. Osmosis termasuk transpor pasif yang tidak memerlukan

energi kecuali sedikit energi dari van der Walls, dengan demikian mustahil

arah pengangkutannya dari konsentrasi rendah ke tinggi. Untuk menentukan

konsentrasi apakah pekat atau encer, adalah dengan mendasarkan pada zat

yang berpindah yang dijadikan pertimbangan. Pada peristiwa osmosis zat

yang berpindah adalah air, jadi perpindahan air dari konsentrasi air yang

tinggi ke konsentrasi air yang rendah. Kekeliruan konsep ini adalah karena

orang melihat konsentrasi di sini adalah konsentrasi larutannya.

b. “Perbedaan antara osmosis dan difusi adalah pada ada tidaknya membran

semipermeable yang dilewati oleh zat yang berpindah”. Sebenarnya proses

osmosis juga merupakan peristiwa difusi, yaitu difusi air (zat pelarut). Jadi

perbedaan difusi dan osmosis hanya terletak pada zat mana yang pindah. Pada

56 Lucia M. Santoso, Didi Jaya Santri, Op. Cit., h. 213. 57 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h. 355. 58 Muslimin Ibrahim, Op. Cit., h.20. 59 Ibid., h. 22-23.

Page 44: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

30

osmosis zat yang berpindah adalah zat pelarut, sementara pada peristiwa

difusi zat yang berpindah adalah zat terlatur.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian buku ajar yang berjudul “Analisis Miskonsepsi Buku Teks

Pelajaran Biologi Kelas XI Semester I SMAN di Kota Banda Aceh” oleh

Abdullah, Safrida dan Nurul Fajrina dalam penelitian ini menggunakan buku

terbitan tahun 2013. Buku terbitan tahun 2013 dianalisis karena merupakan buku

terbitan terbaru yang paling banyak digunakan peserta didik SMA Negeri di Kota

Banda Aceh. Hasil miskonsepsi yang paling tinggi terdapat pada buku teks

pelajaran biologi yang digunakan peserta didik. Miskonsepsi yang paling tinggi

terdapat pada materi sistem gerak (27%), materi sistem sirkulasi (25%) dan yang

paling rendah terdapat pada materi sel (9%).60

Penelitian Ranny Fitria Imran, Zulyusri, dan Linda Advinda yang berjudul

“Miskonsepsi Materi Pada Buku Teks Biologi SMA Kelas XI Semester I”

menemukan miskonsepsi pada materi sel, struktur dan fungsi jaringan tumbuhan,

sistem gerak dan sistem peredaran darah. Buku yang diidentifikasi adalah buku

berjudul Biologi untuk SMA Kelas XI, oleh Pratiwi, dkk. dengan Penerbit

Erlangga. Salah satu contoh yang peneliti temukan dari buku terbitan Erlangga

adalah pada konsep sel disebutkan bahwa pori pada membran inti memungkinkan

hubungan antara nukleoplasma dan sitoplasma (Halaman 8, Alinea 1, Baris 4).

Konsep yang seharusnya pori yang terdapat pada nukleus (inti sel) memungkinkan

zat terlarut untuk bergerak diantara inti dan sitoplasma, terutama molekul pada

mRNA yang membawa informasi genetik. Menurut pendapat ahli, konsep yang

ada sudah benar, hanya saja penjelasan belum detail.61

Penelitian Yusuf Hilmi Adisendjaja dan Oom Romlah yang disampaikan

pada seminar nasional menunjukkan terdapat beberapa buku teks jenjang SMA

mengalami miskonsepsi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat miskonsepsi dalam

buku teks. Hasil analisis buku D menunjukkan terdapat miskonsepsi pada materi sel.

60 Abdullah, Safrida, dan Nurul Fajrina, 2016, Analisis Miskonsepsi Buku Teks Pelajaran

Biologi Kelas XI Semester I SMAN di Kota Banda Aceh, Jurnal Biotik, h. 62-64. 61 Ranny Fitria Imran, Zulyusri, dan Linda Advinda, Miskonsepsi Materi Pada Buku Teks

Biologi SMA Kelas XI Semester I, Jurnal Pendidikan IPA, 2015, h.58-62 .

Page 45: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

31

Subbab yang mengalami miskonsepsi diantaranya struktur dan fungsi sel,

metabolisme sel, dan reproduksi sel. Pada subbab struktur dan fungsi sel, terdapat 6

konsep yang mengalami miskonsepsi dengan persentase sebesar 10,3%. Subbab

metabolisme sel, terdapat 2 konsep yang mengalami miskonsepsi dengan persentase

sebesar 3,5%. Subbab reproduksi sel, terdapat 6 konsep yang mengalami miskonsepsi

dengan persentase sebesar 21,9%.62

Penelitian Isti Apriani, Irfan Yunianto yang berjudul “Telaah Kesalahan

Konsep pada Buku Ajar Biologi” menggunakan tiga penelitian yang membahas

mengenai telaah kesalahan konsep pada buku ajar SMA dengan materi Genetika,

Sistem Pernafasan, Sistem Peredaran Darah dan Pembelahan sel. Penelitian pada

konsep pembelahan sel dilakukan oleh Winda Dwi Astuti pada tahun 2015.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa buku teks Biologi SMA kelas XII

terdapat kesalahan konsep pembelahan sel khususnya siklus sel yang meliputi

interfase dan mitosis. Buku teks Biologi penerbit BSE terdapat 50% kesalahan

konsep pada siklus sel, yaitu interfase dan profase. Penerbit ESIS terdapat 0%

kesalahan konsep. Penerbit Erlangga terdapat 16,6% kesalahan konsep pada siklus

sel, dan penerbit Yudistira terdapat 5% kesalahan konsep pada tahap profase.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa buku teks BSE terdapat miskonsepsi tertinggi

dengan persentase 50%, sedangkan buku teks ESIS tidak memiliki miskonsepsi

yang ditunjukkan dengan persentase 0%.63

Musa Dikmenli, Osman Cardak dan Fulya Oztas melakukan penelitian

miskonsepsi yang berjudul “Conceptual Problem In Biology-Related Topic In

Primary Science and Technology Textbooks In Turkey”. Dalam penelitian ini

terdapat masalah miskonsepsi pada buku teks yang dapat menimbulkan konsep

alternatif pada peserta didik, sehingga buku yang digunakan harus dianalisis

setiap halaman dan dikaji berdasarkan literatur yang valid. Sebelum dianalisis

buku teks biologi digolongkan ke dalam 5 jenis kategori miskonsepsi:

62 Yusuf Hilmi Adisendjaja dan Oom Romlah, “Kesalahan dan Miskonsepsi Buku Teks

Biologi SMU”, Makalah Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Biologi, Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia, 25 –26 Mei 2007, h.7. 63 Isti Apriani, Irfan Yunianto, “Telaah Kesalahan Konsep pada Buku Ajar Biologi”,

Prosiding Symbion (Symposium on Biology Education), Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Universitas Ahmad Dahlan, 27 Agustus 2016, h.150.

Page 46: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

32

misidentifications, overgeneralizations, oversimplifications, obsolete concepts and

terms, dan undergeneralizations.64

Penelitian Aprilia Pengestika, Trianik Widyaningrum yang berjudul

“Identifying Conceptual Mistakes on SMA Teaching Books in Materials of Imune

System for Eleventh Graders” merupakan jenis penelitian evaluasi dan teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumenter. Objek penelitian

dalam penelitian tersebut yaitu, materi sistem kekebalan tubuh dalam buku teks

yang diterbitkan oleh Erlangga, Yudhistira, dan Grasindo. Masing-masing buku

diberi simbol A, B dan C. Konsep kesalahan identifikasi dalam penelitian tersebut

menggunakan kriteria standar kesalahan konsep menurut Dikmenli (2009) dan

Hersey (2004) yang meliputi: misidentifications, overgeneralizations,

oversimplifications, obsolete concepts and terms, dan undergeneralizations. Hasil

penelitian menunjukkan materi sistem kekebalan dalam buku teks mengandung

miskonsepsi pada kategori oversimplifications, overgeneralizations,

undergeneralizations dan misidentifications. Persentase setiap kategori untuk

buku A adalah 23,5%; 5,9%; 5,9% dan 5,9%; buku B 41,2%; 17,6%; 0% dan

11,8%; sedangkan buku C 58,8%; 0%; 11,8% dan 11,8%.65

64 Musa Dikmenli, Osman Cardak and Fulya Oztas., Op.Cit., h.429-440. 65 Aprilia Pengestika, Trianik Widyaningrum, 2018, Identifying Conceptual Mistakes on

SMA Teaching Books in Materials of Imune System for Eleventh Graders, International Journal

of Active Learning, Vol.3, No.2, h.50.

Page 47: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

33

C. Kerangka Berpikir

Bahan ajar adalah sesuatu yang mengandung pesan yang akan disampaikan

dalam proses pembelajaran. Bahan ajar merupakan bagian penting dalam

pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan

sebagai sumber belajar sekaligus sebagai media pembelajaran adalah buku. Buku

yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah buku teks pelajaran. Buku teks

pelajaran berisi uraian materi tentang mata pelajaran tertentu dan disusun secara

sistematis yang telah diseleksi untuk tujuan tertentu. Buku teks pelajaran harus

memiliki kualitas yang baik untuk menunjang proses pembelajaran. Pembelajaran

dan buku pelajaran merupakan dua hal yang saling melengkapi.

Miskonsepsi merupakan sesuatu pemikiran yang dibangun oleh seseorang

secara salah dan berbeda dari konsep yang dikemukakan oleh para ahli atau

konsep yang diterima secara ilmiah. Buku dapat menjadi sumber miskonsepsi.

Buku pelajaran yang berisi uraian materi yang salah dapat menyebabkan

miskonsepsi. Kesalahan dapat terjadi karena pengertian yang dikutip dalam buku

tersebut memang salah, terdapat kekeliruan dalam penulisan, dan penggunaan

bahasa yang digunakan oleh buku terlalu tinggi. Kategori miskonsepsi pada buku

teks pelajaran digolongkan menjadi lima, diantaranya misidentification,

overgeneralization oversimplification, obsolete terms and concepts, dan

undergeneralizations. Analisis miskonsepsi pada buku teks pelajaran biologi ini

dilakukan dengan mengkategorikan jenis-jenis miskonsepsi, dimaksudkan untuk

mengetahui persentase miskonsepsi dalam buku tersebut.

Page 48: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun akademik 2018/2019 terhitung mulai

Juni 2019 sampai Januari 2020.

B. Metode Penelitian

Metode adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

penelitiannya.1 Penelitian yang dilaksanakan menggunakan metode deskriptif

kualitatif. Salah satu jenis penelitian deskriptif adalah studi dokumen/teks, dimana

hal ini menitik beratkan pada analisis atau interpretasi suatu bahan berdasarkan

konteksnya. Bahan yang dapat dianalisis berupa catatan terpublikasi seperti buku

teks, surat kabar, naskah, artikel, dan lain-lain.2 Ciri pokok penelitian dengan

metode deskrptif yaitu data yang dikumpulkan pada awalnya disusun, dijelaskan,

dan selanjutnya dianalisis.3

Buku-buku teks yang bersifat teoritis maupun empiris juga dapat dianalisis.

Kegiatan analisis ditunjukan untuk mengetahui makna, kedudukan dan hubungan

antara berbagai konsep, kebijakan, program, kegiatan, peristiwa yang ada atau

yang terjadi untuk selanjutnya mengetahui manfaat, hasil atau dampak dari hal-hal

tersebut.4 Penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisis konsep pada buku

teks biologi SMA yang mengalami miskonsepsi dan menyesuaikannya dengan

literature berupa buku acuan.

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), Cet. 14, h. 203. 2 Zaenal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2011), h. 152-153. 3 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h.100-101. 4 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2006), Cet. II, h. 81-82.

Page 49: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

35

C. Objek Penelitian

Sumber data adalah subjek tempat asal data diperoleh, dapat berupa bahan

pustaka, atau orang (informan atau responden). Objek penelitian adalah masalah

pokok yang dijadikan fokus penelitian atau yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian.5 Objek pada penelitian ini adalah buku teks pelajaran biologi yang

digunakan di SMA negeri di Kota Tangerang Selatan.

Penelitian ini menggunakan 3 buku teks pelajaran biologi SMA berbasis

kurikulum 2013. Buku-buku tersebut dari penerbit dan penulis yang berbeda,

diantaranya:

a. Buku A merupakan buku Biologi (SMA dan MA Kelas XI Peminatan

Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam), karangan: Y dan M, penerbit: G, tahun

2016. Buku teks A digunakan sebanyak 41,7% di SMA negeri se-Kota

Tangerang Selatan.

b. Buku B merupakan buku Biologi (SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan

Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam), karangan: I, penerbit: E, tahun 2017. Buku

teks B digunakan sebanyak 16,7% di SMA negeri se-Kota Tangerang Selatan.

c. Buku C merupakan buku Biologi (SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan

MIPA), karangan: SP, penerbit: B, tahun 2016. Buku teks C digunakan

sebanyak 8,3% di SMA negeri se-Kota Tangerang Selatan.

Berdasarkan ketiga buku tersebut hanya buku A yang telah lolos analisis

BSNP dan Pusat Kurikulum dan Perbukuan pada tahun 2016. Buku B belum lolos

analisis BSNP dan Pusat Kurikulum dan Perbukuan, tetapi merupakan buku

biologi edisi revisi yang terbaru dari kelompok penerbit tersebut.6 Jumlah sekolah

yang menggunakan buku A, B, dan C dapat dilihat pada Lampiran 4. Analisis

dilakukan pada dua unit analisis yaitu konsep berupa kalimat dan konsep berupa

gambar dalam konsep sel. Untuk mengetahui suatu konsep mengalami

miskonsepsi, dilakukan analisis dengan cara melihat keterkaitan antara konsep

antar kalimat, serta keterkaitan antara gambar, kalimat dengan paragraf.

5 Mahmud, Op. Cit, h. 151. 6 Kemendikbud, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.148/P/2016

Tentang Penetapan Judul Buku Teks Pelajaran Peminatan untuk SMA/MA, (Jakarta : 2016), h. 4.

Page 50: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

36

D. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpul data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh

penelitian dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi

sistematis dan dipermudah olehnya.7 Instrumen non tes dapat bertipe check list

(daftar cek) sehingga responden, interviewer maupun observer tinggal memberi

tanda cek pada kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, baik

keadaan responden maupun objek yang diamati.8

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa check list yang

memuat hasil analisis miskonsepsi yang terdapat pada buku teks biologi, yang

diadopsi dari Failasuf Aulia Nugroho (Failasuf Aulia Nugroho, “Identifikasi

Miskonsepsi Sistem Pencernaan Manusia Pada Buku Teks Biologi SMA

Kurikulum 2013 di Kota Yogyakarta,” Skripsi Pada Jurusan Pendidikan Biologi

FMIPA UNY 2016, tidak dipublikasikan).9 Instrumen ini digunakan sebagai alat

untuk mendapatkan data yang diperlukan. Kategori miskonsepsi diambil dari

jurnal International Journal of Environtental & Science Education. Vol.4, No.4 yang

ditulis oleh Musa Dikmenli, Osman, C., & Fulya, O., (2009), dalam penelitiannya yang

berjudul Conceptual Problem in Biology- Related Topics in Primary Science and

Technology Textbook in Turkey. Serta Hershey, D. R., (2005), dalam penelitiannya

yang berjudul Avoid Misconceptions when teaching about plants.

Tabel 3. 1 Lembar Analisis Miskonsepsi

No Kode Konsep

pada

Buku

Konsep

Menurut

Literatur

Kategori Miskonsepsi Keterangan

0 1 2 3 4 5

1.

2.

7 Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan

Tenaga Kependidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 263. 8 Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian (Yogyakarta : Pustaka

Belajar, 2017), h.52. 9 Failasuf Aulia Nugroho, “Identifikasi Miskonsepsi Sistem Pencernaan Manusia Pada

Buku Teks Biologi SMA Kurikulum 2013 di Kota Yogyakarta”, Skripsi Pada Jurusan Pendidikan

Biologi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta 2016, tidak dipublikasikan.

Page 51: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

37

Kategori Miskonsepsi: 1: Misidentifications

2: Overgeneralizations

3: Oversimplifications

4: Obsolete Concepts and Terms

5: Undergeneralizations

Tabel 3. 2 Rubrik Miskonsepsi

Rubrik ini dibuat berdasarkan kategori miskonsepsi pada buku teks pada

penelitian Hershey, sebagai berikut:10

No Kategori

Miskonsepsi

Keterangan

1. Misidentifications Keadaan konsep yang diutarakan salah penafsiran

atau salah pemahaman.

2. Overgeneralizations Keadaan konsep yang diutarakan terlalu luas yang

dampaknya tidak memperhatikan batasan dalam

penggunaannya.

3. Oversimplifications Keadaan konsep yang diutarakan terlalu

menyederhanakan, sehingga konsep esensial tidak

disampaikan secara utuh.

4. Obsolete Concepts

and Terms

Keadaan konsep yang diutarakan tidak layak

digunakan lagi akibat sudah ada konsep yang

terbaru.

5. Under

Generalizations

Keadaan saat konsep yang diutarakan tidak bisa

dipakai secara luas atau dipersempit.

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut,

diantaranya:

1. Observasi

Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data untuk menentukan

objek dalam sebuah penelitian, dan digunakan untuk memperoleh informasi atau

data untuk tujuan penelitian.11 Data yang diperoleh berdasarkan hasil observasi

dalam penelitian ini adalah buku kurikulum 2013 yang digunakan oleh seluruh

SMA Negeri di kota Tangerang Selatan. Daftar buku-buku teks biologi yang

10 Hershey, D. R., 2004 & 2005, “Avoid Misconceptions when teaching about plants”,

www.actionbiology.org/education/hershey.html, (diakses pada tanggal 25 November 2018), h.1-2. 11 Ruslam Ahmadi, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,

2016), h. 161.

Page 52: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

38

digunakan di SMA Negeri se-Kota Tangerang Selatan dapat dilihat pada

Lampiran 4.

2. Analisis Dokumen Terkait

Penelitian analisis dokumen/isi adalah penelitian yang dilakukan secara

sistematis terhadap catatan-catatan atau dokumen sebagai sumber data.

Karakteristik penelitian ini adalah penelitian dilakukan terhadap informasi yang

didokumentasikan dalam bentuk rekaman, gambar, dan sebagainya; subjek

penelitiannya yakni sesuatu barang, buku, majalah dan lainnya; serta dokumen

sebagai sumber data pokok.12

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dengan cara dokumentasi,

dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang-barang tertulis.13

Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber

noninsani.14 Dokumen yang dimaksud adalah segala catatan baik berbentuk

catatan dalam kertas (hardcopy) maupun elektronik (softcopy).15 Data yang ingin

diperoleh dalam penelitian ini berupa konsep-konsep yang mengalami

miskonsepsi pada buku teks pelajaran biologi kelas XI Kurikulum 2013 pada

materi Sel. Data ini diperlukan untuk mengkategorikan miskonsepsi yang terdapat

pada buku tersebut. Data tersebut diperoleh melalui analisis kesesuaian konsep-

konsep pada buku teks biologi dengan buku acuan yang dijadikan sebagai

literature.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian pada dasarnya terbagi menjadi tiga bagian yaitu tahap

persiapan, tahap pelaksanaan, tahap analisis. Berikut adalah langkah dalam tiap

tahapannya:

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan observasi terkait penggunaan buku teks pelajaran biologi ke 12

SMA Negeri yang ada di Tangerang Selatan.

12 Zainal Arifin, Op. Cit. h. 55. 13 Suharsimi Arikunto, Op. Cit., h.201. 14 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2013), h.176. 15 Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar, (Jakarta Barat : Indeks, 2012),

h.61.

Page 53: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

39

b. Menentukan 3 buku yang akan dianalisis sesuai hasil temuan di atas.

c. Membuat instrumen berupa check list analisis miskonsepsi untuk mengisi

perbandingan konsep dari buku teks yang ditentukan, dengan buku

pembanding atau referensi sebagai alat bantu untuk peneliti.

d. Memberikan kode pada buku yang akan dianalisis (misal: A, B, C).

Pemberian kode dimaksudkan untuk menghindarkan subjektifitas dan

melindungi nama baik penulis dan penerbit.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Menentukan konsep yang mengalami miskonsepsi pada kalimat dan gambar

dalam konsep sel dan menganalisis konsep tersebut lebih lanjut. Penetapan

konsep dilakukan secara sensus, sehingga semua konsep pada buku materi sel

teridentifikasi. Analisis dilakukan pada dua unit analisis yaitu konsep berupa

kalimat dan konsep berupa gambar dalam konsep sel. Untuk mengetahui

suatu konsep mengalami miskonsepsi, dilakukan analisis dengan cara melihat

keterkaitan antar kalimat, serta keterkaitan antara gambar, kalimat dalam

paragraf.

b. Memasukkan konsep yang teridentifikasi ke dalam instrumen.

c. Mencari konsep pembanding melalui studi pustaka yang merujuk pada buku

standar. Buku standar merupakan buku yang lazim digunakan sebagai buku

pegangan di Fakultas Biologi dan Fakultas Pendidikan Jurusan Pendidikan

Biologi. Buku yang digunakan sebagai acuan dan pembanding dapat dilihat

pada Lampiran 7.

d. Penilaian atau validasi kontruk dan isi dilakukan oleh dosen pembimbing,

setelah konsep pada buku teks dan konsep pembanding dimasukkan ke dalam

instrumen.

3. Tahap Akhir

a. Menetukan korektor yang berjumlah dua orang ahli. Korektor hasil analisis

merupakan dosen yang mengampu mata kuliah kebiologian terkait. Dosen

kebiologian terkait, merupakan dosen yang mengampu mata kuliah biologi

dasar atau biologi sel pada fakultas pendidikan atau fakultas yang terdapat

jurusan/program studi biologi.

Page 54: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

40

b. Melakukan uji kehandalan (reliabilitas) hasil analisis yang dikoreksi oleh dua

orang ahli yang telah ditentukan.

c. Menghitung presentase frekuensi miskonsepsi setiap kategori miskonsepsi

untuk kategori teks (kalimat-kalimat pada buku) dan gambar.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara

mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan

akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri

sendiri dan orang lain.16

Analisis data dalam penelitian ini merupakan analisis deskriptif berupa data

kesesuaian konsep pada buku yang dianalisis dengan buku sumber dan

kemunculan jenis miskonsepsi pada setiap buku. Hasil analisis tersebut kemudian

dinilai oleh pengamat. Reliabilitas pengamat perlu dilakukan dalam penelitian

untuk menghindari unsur subjektivitas pengamat. Selain itu, reliabilitas pengamat

dilakukan untuk mengukur tingkat kesepakatan hasil pengamatan antar pengamat.

Adapun tahap analisis dan pengolahan data adalah sebagai berikut:

1. Menentukan reliabilitas pengamat

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencari reliabilitas pengamat sebagai

berikut:17

a. Menyatukan dua format yang diperoleh dari pengamat I dan II.

Data yang diperoleh dari beberapa pengamat akan digabungkan satu sama

lain dalam bentuk tabel. Tabel 3.3 dibuat pada penelitian ini adalah lembar

penilaian oleh pengamat.

Tabel 3. 3 Penilaian Oleh Pengamat

Kode

Konsep

Pada

Buku

Analisis

(Jenis

Miskonsepsi)

Pengamat I

Ket.

Pengamat II

Ket. Ya Tidak Ya Tidak

16 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010),

h. 335. 17 Suharsimi Arikunto, Op. Cit., h. 242-245.

Page 55: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

41

b. Memasukkan kode pengamatan dalam tabel kontingensi

Tabel kontingensi kesepakatam pengamatan pada penelitian ini digambarkan

sebagai berikut:

Tabel 3. 4 Kontingensi Kesepakatan Pengamat

Pengamat II

Pengamat I

Ya Tidak

Jumlah

Amatan

Ya

Tidak

Jumlah

Amatan

c. Menghitung banyaknya kecocokan (I: ya – II: ya) atau (I: tidak – II: tidak).

d. Menentukan koefisien kesepakatan pengamat.

Data yang diperoleh pada tabel kontingansi kesepakatan selanjutnya

dimasukkan ke dalam rumus untuk menentukan nilai koefisien kesepakatan (KK)

pengamat. Penentuan nilai KK dilakukan untuk menentukan toleransi perbedaan

hasil pengamatan. Rumus yang banyak digunakan untuk menentukan koefisien

kesepakatan pengamat sebagai berikut:

KK =2𝑆

𝑁1 + 𝑁2

Keterangan:

KK = Koefisien kesepakatan

S = Sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang sama

N1 = jumlah kode yang dibuat oleh pengamat 1

N2 = jumlah kode yang dibuat oleh pengamat 2

e. Menginterpretasikan data koefisien kesepakatan.

Hasil perhitungan koefisien kesepakatan yang diperoleh, selanjutnya

direkapitulasi berdasarkan kategori Kappa untuk mengetahui apakah kesepakatan

Page 56: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

42

antar pengamat tergolong kurang sepakat atau hampir semua sepakat, sebagai

berikut:18

< 0 = less the chance aggrement

0,01-0,2 = slight agreement

0,21-0,40 = fair agreement

0,41-0,60 = moderate agreement

0,61-0,80 = subtantial agreement

0,81-0,99 = almost perfect agrrement

2. Penyajian data

Data yang terkumpul dan telah melalui uji keabsahan kemudian dilakukan

penyajian data. Penyajian data dalam penelitian ini yaitu menyajikan hasil

kesepakatan data pada konsep-konsep yang mengalami miskonsepsi pada materi

sel. Selanjutya, menghitung persentase kemunculan miskonsepsi menggunakan

persamaan sebagai berikut:19

a. Persentase kemunculan miskonsepsi setiap kategori miskonsepsi

(misidentifications, overgeneralizations, oversimplifications, obsolete

concepts and terms, dan under generalizations) pada masing-masing buku

dihitung dengan rumus sebagai berikut:

𝑃 =∑𝑥

𝑛 × 100%

Keterangan:

P = Persentase setiap kategori miskonsepsi (%)

∑x = Jumlah kemunculan setiap kategori miskonsepsi

n = Jumlah seluruh konsep pada setiap buku

b. Penentuan persentase miskonsepsi pada setiap buku dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

100% - (Persentase miskonsepsi kategori misidentifications + persentase

miskonsepsi kategori overgeneralizations + persentase miskonsepsi kategori

18 Anthony J. Viera dan Joanne Mills Garrett, Understanding inter observer agreement:

the kappa statistic, 2005, Family Medicine, Vol. 37, No. 5, h. 362. 19 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran, (Bandung:

Remaja Rosda Karya, 2001), h. 102.

Page 57: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

43

oversimplifications + persentase miskonsepsi kategori obsolete concepts and

terms + persentase miskonsepsi undergeneralization.

c. Persentase perbandingan miskonsepsi pada ketiga buku per-kategori

miskonsepsi, dihitung dengan rumus sebagai berikut:

𝑃 =∑𝑥

𝑛 × 100%

Keterangan:

P = Persentase setiap kategori miskonsepsi (%)

s∑x = Jumlah kemunculan setiap kategori miskonsepsi pada buku

A/B/C

n = Jumlah konsep yang mengalami miskonsepsi pada setiap

kategori

d. Data yang diperoleh dituangkan dalam bentuk teks naratif, tabel dan grafik

untuk melihat gambaran keseluruhan dalam penelitian ini.

3. Penarikan Kesimpulan

Penyajian data akan ditarik kesimpulan sehingga dapat diketahui persentase

kemunculan miskonsepsi pada setiap kategori pada masing-masing buku dan

secara keseluruhan.

Page 58: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini berkaitan dengan analisis miskonsepsi pada buku biologi

peserta didik kelas XI kurikulum 2013. Dokumen yang diteliti dalam penelitian

ini adalah konsep sel dalam buku teks biologi terbitan G, E, dan B. Secara

berurutan ketiga penerbit diberi label buku A, B, dan C. Analisis dilakukan

terhadap 87 halaman yang terdiri dari 20 halaman dari buku A, 34 halaman dari

buku B, dan 33 halaman dari buku C. Hasil penelitian yang diperoleh merupakan

data kualitatif berupa pengamatan jenis miskonsepsi pada buku teks biologi kelas

XI kurikulum 2013.

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Koefisien Kesepakatan

Analisis miskonsepsi dalam buku teks dilakukan dengan memperhatikan

jenis-jenis miskonsepsi. Jenis-jenis miskonsepsi tersebut meliputi

misidentifications, overgeneralizations, oversimplifications, obsolete concepts and

terms, dan under generalizations. Data yang diperoleh dari hasil analisis melalui

studi dokumentasi pada buku teks biologi tersebut. Setiap data yang diperoleh

dilakukan pengujian oleh pengamat. Pengujian data tersebut untuk menjamin

reliabilitas data pengamatan. Tingkat reliabilitas data pengamatan ditentukan

dengan menghitung nilai koefisien kesepakatan (KK) antara pengamat I dan

pengamat II. Rekapitulasi nilai KK dalam buku yang dianalisis dapat dilihat pada

Tabel 4.1 dan perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 6.

Tabel 4. 1 Nilai Koefisien Kesepakatan (KK) Pengamat

Berdasarkan Tabel 4.1 nilai koefisien kesepakatan dapat dinyatakan bahwa

analisis miskonsepsi pada buku teks biologi kelas XI secara keseluruhan

menghasilkan sebagian besar sepakat pada buku A, B dan C. Hasil kesepakatan

pengamat menjadi data dalam penelitian ini.

No Data Analisis Miskonsepsi Nilai KK Kategori

1. Buku A 0,73 Kesepakatan Besar

2. Buku B 0,75 Kesepakatan Besar

3. Buku C 0,8 Kesepakatan Besar

Page 59: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

45

2. Kemunculan Miskonsepsi Pada Buku A

Hasil analisis miskonsepsi pada buku A dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini:

Tabel 4. 2 Hasil Analisis Miskonsepsi Buku A

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1. A.6 Transportasi zat

pada membran

sel terjadi secara

aktif, seperti

transpor aktif,

eksositosis,

endositosis

Eksositosis dan endositosis merupakan mekanisme

transpor molekul besar misalnya protein dan

polisakarida, serta partikel yang lebih besar, biasanya

melintasi membran secara massal melalui mekanisme

yang melibatkan pengemasan dalam vesikel.1

Misidentifications Konsep tersebut lebih tepat jika,

transportasi zat pada membran sel

terjadi secara aktif, seperti pompa ion

dan kotranspor. Endositosis dan

eksositosis tidak termasuk ke dalam

transpor aktif karena transpor aktif

merupakan transpor yang

pergerakannya melawan gradien

konsentrasi, sementara endositosis

dan eksositosis pergerakannya tidak

ditentukan oleh gradien konsentrasi

melainkan menggunakan pergerakan

vesikel, oleh karena itu endositosis

dan eksositosis termasuk ke dalam

tranpor makromolekul.

Endositosis dan eksositosis termasuk ke dalam transpor

molekul berukuran besar dan transpor partikel.

Pengangkutan makromolekul berukuran besar dan

partikel tidak mungkin melibatkan protein membran

seperti halnya transpor aktif.2

2. A.12.5 Pada bilayer

fosfolipid

terdapat

Dalam model mosaik fluid (fluid mosaic model) ini,

membran merupakan struktur yang bersifat fluid (tidak

mempunyai bentuk yang tetap dan mudah mengalir)

Undergeneralizations Dalam kalimat dijelaskan “molekul

protein yang membentuk pola mozaik

sehingga diistilahkan dengan model

1 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h. 148-149. 2 Sumadi dan Aditya, Op. Cit., h. 75.

Page 60: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

46

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

molekul protein

yang

membentuk pola

mozaik

sehingga

diistilahkan

dengan model

mozaik-fluida.

dengan ‘mosaik’ berupa berbagai protein yang tertanam

di dalam atau melekat pada lapisan ganda (bilayer)

fosfolipid.3

mozaik fluida”. Kalimat tersebut

tidak memberi penjelasan secara utuh

mengenai model mozaik-fluida,

seharusnya ditambahkan penjelasan

mengenai sifat fluid untuk fosfolipid,

yaitu tidak mempunyai bentuk yang

tetap dan mudah mengalir. Dikatakan

mozaik karena letak protein yang

tersebar dan tertanam pada fosfolipid.

Menurut teori Fluid Mozaic Model membran plasma

terdiri dari lapisan lemak bimolekuler, yang disana sini

terputus oleh adanya molekul protein.4

3. A.13.2 Lamela tengah

membatasi

dinding sel yang

lain dan terdapat

zat pektin.

Di antara dinding sel primer sel-sel yang bersebelahan,

terdapat lamela tengah (middle lamella), lapisan tipis

yang kaya akan polisakarida lengket yang disebut pektin.

Beberapa sel tumbuhan melakukan hal ini hanya dengan

menyekresikan zat-zat pengeras ke dalam dinding

primer. Sel-sel lain menambahkan dinding sel sekunder

(secondary cell wall) di antara membran plasma dan

dinding primer.5

Overgeneralizations Dalam kalimat tersebut tidak

memberikan penjelasan mengenai

dinding sel apa yang dibatasi oleh

lamela tengah. Karena terdapat

dinding sel primer dan sekunder.

Dimana kedua jenis dinding sel

tersebut merupakan dua jenis dinding

sel yang berbeda. Pada kalimat

tersebut lebih tepat jika diberi

keterangan lengkap bahwa “lamela

tengah membatasi dinding sel primer

yang bersebelahan dan terdapat zat

pektin”.

Dalam dinding primer terdapat juga substansi pektat.

Terbentuknya dinding primer setelah terjadinya

pembentukan lamella tengah berbeda dengan dinding

primer, dinding sekunder ditandai oleh adanya struktur

yang khas berupa mikrofibril yang tersusun secara

3 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, h. 135-136. 4 Sumadi, Aditya., Op. Cit, h. 52. 5 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, h. 128.

Page 61: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

47

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

pararel dan rapi untuk setiap lapisannya, kaku, dan non

ekstensibel.6

4. A.15.16 Vakuola terdiri

atas vakuola

tengah, vakuola

kontraktil, dan

vakuola

makanan.

Vakuola adalah vesikel yang dibatasi membran dengan

fungsi yang berbeda-beda pada jenis sel yang berbeda-

beda. Jenis-jenis vakuola diantaranya vakuola makanan

(food vacuole), vakuola kontraktil (contractile vacuole),

dan vakuola sentral (central vacuole).7

Misidentifications Dalam konteks kalimat tersebut lebih

tepat jika dirubah menjadi “terdapat

beberapa jenis vakuola, diantaranya

vakuola tengah, vakuola kontraktil,

dan vakuola makanan. Karena jika

disebutkan “vakuola terdiri atas”

mengacu pada bagian-bagian yang

dimiliki oleh vakuola.

Pada sel hewan bersel satu (protozoa), dikenal vakuola

kontraktil atau vakuola berdenyut yang menetap,

berfungsi sebagai osmoregulator, yaitu menjaga nilai

osmotik sel atau eksresi. Vakuola nonkontraktil atau

vakuola makanan berfungsi dalam pencernaan makanan

dan mengedarkan hasil pencernaannya.8

5. A.15.20 Setiap

lengkungan atau

tubula retikulum

endoplasma

disebut sisterna.

RE terdiri dari jejaring tubulus dan kantung bermembran

yang disebut sisterna (dari kata Latin cisterna,

penampung cairan). Membran RE memisahkan

kompartemen internal RE, disebut lumen (rongga) RE

atau ruang sisterna, dari sitosol.9

Misidentifications Dalam retikulum endoplasma istilah

tubula dan sisterna merupakan dua

hal yang berbeda dari segi bentuk.

Sisterna merupakan kantung

bermembran sedangkan

tubula/tubuler berbentuk sebagai

pipa-pipa kecil yang berhubungan.

Dalam kalimat “Setiap lingkungan

atau tubula retikulum endoplasma

Masing-masing ruangan ER kasar mempunyai bentuk

dan ukuran yang berbeda, sehingga dapat dibedakan tiga

jenis: 1. Sisterna, berbentuk ruangan gepeng, yang

kadang-kadang tersusun berlapis-lapis dan saling

6 Sumadi, Aditya, Op. Cit, h. 41. 7 Neil A. Campbell, dkk Op. Cit, h. 116. 8 Eddyman W. Ferial, Biologi Reproduksi, (Jakarta: Erlangga, 2013) h. 10. 9 Neil A. Campbell, dkk, Op. Cit, h. 113.

Page 62: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

48

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

berhubungan. 2. Tubuler, berbentuk sebagai pipa-pipa

kecil yang berhubungan. 3. Vesikuler, berbentuk sebagai

gelembung-gelembung yang berlapis.10

disebut sisterna” mengacu bahwa

sisterna berbentuk tubula, padahal

sisterna merupakan kantung yang

bermembran.

6. A.16.21 Jika Anda

terluka, pada

bagian tubuh

Anda yang

terluka akan

muncul cairan

bening. Cairan

bening tersebut

merupakan

reaksi dari sel

darah putih

yang melakukan

autofagosit

sehingga bekas

luka akan cepat

tertutup dan

kering.

Produk-produk pencernaan, termasuk gula sederhana,

asam amino, dan monomer-monomer lain, masuk ke

dalam sitosol dan menjadi nutrien bagi sel. Beberapa sel

manusia juga melaksanakan fagositosis. Contohnya

makrofag, sejenis sel darah putih yang membantu

mempertahankan tubuh dengan cara menelan dan

menghancurkan bakteri serta penyerbu lain.11

Misidentifications Konsep pada buku menjelaskan

peristiwa “ketika kita terluka” dan

mengaitkannya dengan dengan

peristiwa autofagosit pada sel darah

putih dalam sub judul lisosom.

Dalam buku tersebut penjelasan

fungsi lisosom dalam hal autofagosit

yang dikaitkan dengan peristiwa

terluka kurang tepat. Karena jika

membahas mengenai respon tubuh

ketika terluka, seharusnya lebih tepat

jika dikaitkan dengan proses

pembekuan darah yang melibatkan

trombosit. Jadi, pengkaitan antara

konsep yang disampaikan dengan

contoh peristiwa kurang tepat.

Karena tidak ada kaitannya.

Pada sel fagositik, agens yang berpotensi membahayakan

seperti bakteri, virus, atau toksin akan dimakan sel

tersebut. Agens tersebut akan melebur dengan lisosom

primer untuk membentuk lisosom sekunder yang

kemudian dicerna. 12

7. A.21.10 Transpor aktif

adalah saat

Kerja dibutuhkan untuk memompa zat terlarut melintasi

membran melawan gradien konsentrasinya; sel harus

Misidentifications Pengistilahan “bermain ayunan”

pada pengertian transpor aktif dalam

10 Subowo, Biologi Sel Edisi 7, (Jakarta: Sagung Seto, 2015) h. 110. 11 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, h. 115. 12 Ethel Sloane, Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula, (Jakarta: EGC, 2012), h. 39.

Page 63: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

49

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

Anda bermain

ayunan dengan

dorongan pihak

lain, sedangkan

transpor aktif

adalah saat

Anda

mendorong

ayunan dengan

kekuatan

sendiri.

menggunakan energi. Oleh karena itu, tipe lalu-lintas

membran ini disebut transpor aktif (active transport).

Semua protein transpor yang menggerakkan zat terlarut

melawan gradien konsentrasi merupakan protein

pembawa, bukan protein saluran. Hal ini masuk akal

sebab ketika terbuka, protein saluran hanya membiarkan

zat terlarut mengalir menuruni gradien konsentrasinya,

bukan mengambil dan mentranspornya melawan

gradiennya.13

konteks kalimat tersebut tidak

mengarahkan pada “melawan gradien

konsentrasi” yang merupakan

karakteristik dari transpor aktif.

Penganalogian juga kurang tepat.

Terdapat kalimat yang salah ketik

yang seharusnya ditulis “pasif” tetapi

pada kata dibuku dituliskan “aktif”,

sehingga dapat membuat kesalahan

konsep. Ada beberapa kharakteristik transpor aktif, yaitu

melawan gradien kimiawi atau potensial elektrik,

memerlukan energi metabolic dan sensitif terhadap

adanya racun, tergantung pada adanya aktivitas membran

protein, dan spesifik untuk substansi tertentu.14

8. A.23.5 Fagositosis

adalah proses

sel untuk makan

yang melibatkan

pembentukan

vesikula

membran yang

berlimpah yang

Vesikula/vesikel adalah kantung yang terbuat dari

membran pada sitoplasma. Vakuola adalah vesikel yang

dibatasi membran dengan fungsi yang berbeda pada jenis

sel yang berbeda.15 Vakuola sebagai pelaksana fungsi

hidrolisis pada tumbuhan dan fungi yang tidak memiliki

lisosom.16

Misidentifications Dalam kalimat tersebut makna

“vesikula” dan “vakuola fagositik”

adalah sama. Padahal antara vesikula

dan vakuola fagositik memiliki fungsi

yang berbeda. Menurut Campbell,

vesikula/vesikel adalah kantung yang

terbuat dari membran pada

sitoplasma. Sedangkan, vakuola

Fagositosis adalah bentuk khusus endositosis dimana sel

menggunakan vesikel endositik besar yang disebut

13 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, h. 146. 14 Sumadi, Aditya., Op. Cit, h. 72. 15 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, h. A-43. 16 Ibid., h. 116.

Page 64: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

50

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

disebut fagosom

atau vakuola

fagositik.

fagosom untuk menelan partikel besar seperti

mikroorganisme dan sel mati.17

Fagosom adalah vesikel tertutup membran intraseluler

besar yang terbentuk sebagai hasil fagositosis.

Mengandung bahan ekstraseluer yang tertelan.18

merupakan vesikel dengan fungsi

spesifik sesuai dengan jenis selnya.

Jadi, jika dikatakan vesikel maka itu

hanyalah sebuah kantung, yang mana

fungsinya hanya membawa. Tetapi

jika bicara vakuola (dalam hal ini

adalah vakuola fagositik) maka

fungsinya sebagai kantung sekaligus

untuk memfagosit (menelan). Kata-

kata “berlimpah” pada kaimat

tersebut juga kurang tepat karena

dalam sekali proses fagositosis tidak

harus dilakukan dalam keadaan

vesikula yang berlimpah.

9. A.24.12 Transportasi zat

dapat juga

terjadi secara

aktif, seperti

pompa ion Na+

dan K+ serta

endositosis dan

eksositosis.

Eksositosis dan endositosis merupakan mekanisme

transpor molekul besar misalnya protein dan

polisakarida, serta partikel yang lebih besar, biasanya

melintasi membran secara massal melalui mekanisme

yang melibatkan pengemasan dalam vesikel.19

Misidentifications Endositosis dan eksositosis tidak

termasuk ke dalam transpor aktif

karena transpor aktif merupakan

transpor yang pergerakannya

melawan gradien konsentrasi dan

melibatkan protein transpor,

sementara endositosis dan eksositosis

pergerakannya tidak di-tentukan oleh

gradien konsentrasi melainkan

Endositosis dan eksositosis termasuk ke dalam transpor

molekul berukuran besar dan transpor partikel.

Pengangkutan makromolekul berukuran besar dan

17 Bruce Alberts, dkk., Molecular Biology of The Cell Sixth Edition, (America: Garland Science, 2015) h. 738. 18 Ibid., h. G:24. 19 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, h. 148-149.

Page 65: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

51

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

partikel tidak mungkin melibatkan protein membran

seperti halnya transpor aktif.20

menggunakan pergerakan vesikel,

oleh karena itu endositosis dan

eksositosis termasuk ke dalam

tranpor makrmo-molekul.

10. A.24.34 Sel melakukan

reproduksi

secara mitosis

dan secara

meiosis.

Kemampuan organisme untuk bereproduksi

menghasilkan jenisnya sendiri adalah salah satu ciri

paling baik untuk membedakan makhluk hidup dari

materi tak hidup. Pembelahan sel memainkan beberapa

peran penting dalam kedihupan organisme. Ketika

organisme uniseluler misalnya amoeba, membelah dan

membentuk keturunan yang merupakan duplikatknya,

pembelahan satu sel mereproduksi individu organisme

tersebut. Pembelahan sel pada skala yang lebih besar

dapat menghasilkan keturunan dari beberapa organisme

multiseluler. Pembelahan sel juga memungkinkan

organisme yang bereproduksi secara seksual untuk

berkembang dari satu sel tunggal – sel telur yang

terfertilisasi, atau zigot. Kemudian setelah organisme

tumbuh sepenuhnya, pembelahan sel terus berfungsi

dalam pembaruan dan perbaikan, menggantikan sel-sel

yang mati akibat proses pemakaian dan pengikisan alami

atau kecelakaan. Misalnya sel-sel yang membelah pada

sumsum tulang Anda.21

Misidentifications Kata “reproduksi” pada kalimat

tersebut tidak tepat. Lebih tepat jika

digunakan kata “pembelahan”.

Karena pada kalimat tersebut

mengacu pada mitosis dan meiosis.

Ketika membicarakan mitosis dan

meiosis lebih mengarah pada fungsi

sel pada makhluk hidup untuk

regenerasi. Jika berbicara reproduksi

maka hal tersebut merujuk pada sel

uniseluler yang memang tujuannya

untuk bereproduksi (meng-hasilkan

individu baru).

Integritas jaringan hanya dapat dipertahankan apabila

20 Sumadi, Aditya., Op. Cit, h. 75. 21 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, h. 244.

Page 66: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

52

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

pertumbuhan dan pembelahan setiap sel dari organisme

multiseluler diprogramkan dan dikoordinasikan dengan

sel-sel di dekatnya. Maka masing-masing sel dalam

jaringan tubuh membelah dengan kecepatan yang

berbeda. Pertumbuhan diartikan sebagai pembesaran atau

pertambahan volume sel karena adanya pertambahan

protoplasma yang biasanya diikuti oleh pembelahan sel.

Selanjutnya, pembelahan sel diikuti oleh pertumbuhan

sehingga kedua peristiwa tersebut merupakan bagian dari

siklus sel.22

Sel bereproduksi dengan cara menggandakan isinya

kemudian memisahkannya menjadi dua. Pada organisme

uniselular, seperti bakteria dan sel ragi, setiap kali

melakukan pembelahan sel menghasilkan organisme

baru. Siklus pembelahan sel tersebut merupakan cara

mendasar bagi organisme uniseluler untuk

berkembangbiak. Pada organisme multiselular,

dibutuhkan untuk menggantikan sel-sel yang rusak

menjelang kematiannya, atau mati karena terprogram.23

11. A.24.36 Eksositosis

adalah suatu

proses

Sel menyeresikan molekul biologis tertentu melalui

penyatuan (fusi) vesikel dengan membran plasma; ini

disebut eksositosis (exocytosis).24

Oversimplifications Kalimat tersebut tidak menjelaskan

arah pergerakan dari eksositosis,

yang pergerakannya ke arah luar sel

22 Subowo., Op. Cit, h. 285-286. 23 Ibid., h. 363. 24 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, h. 148.

Page 67: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

53

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

pengangkutan

bahan yang

terdapat di

dalam sel

melalui proses

pembentukan

vesikula.

Pengangkutan makromolekul dan partikel-partikel

melalui eksositosis, apabila berlangsung pelepasan dari

sel-sel ke luar sel.25

atau dapat juga disebutkan

pensekresian molekul biologis

tertentu melalui penyatuan (fusi)

vesikel dengan membran sel.

25 Sumadi, Aditya., Op. Cit, h. 75.

Page 68: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

54

No Gambar pada Buku Gambar pada Literatur Gambar pada Literatur

Kode gambar: A.10.(1.5) Diambil dari: Campbell, 2008: 106 Diambil dari: Subowo, 2015: 53

12.

Keterangan Pada gambar buku tidak ditunjukkan letak nukleoid yang mana didalam nukleoid tersebut terdapat kandungan

DNA pada sel prokariotik. Hal tersebut penting karena nukleoid pada sel prokariotik merupakan materi

genetik (DNA) yang tidak diselubungi membran. Dimana hal tersebut yang menjadi pembeda antara sel

prokariotik dan sel eukariotik.

Kategori Miskonsepsi Overgeneralizations

13. Kode gambar: A.10.(1.5) Diambil dari: Campbell, 2008: 119 Diambil dari: Sumadi dan Aditya, 2007: 94.

Page 69: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

55

Keterangan Secara esensial memang gambar mitokondria tersebut sudah menunjukan sisi luar dan sisi dalam membran

mitokondria. Tetapi bagian lain yang penting dalam mitokondria, yaitu ribosom dan DNA juga penting.

Bagian DNA sendiri dipaparkan pada pararaf selanjutnya setelah gambar. Jadi, ilustrasi mitokondria ini

kurang representatif untuk menggambarkan bagian-bagian apa saja yang terdapat pada mitokondria.

Kategori Miskonsepsi Undergeneralizations

Page 70: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

56

MI; 4,6%

OG; 1,1% OS; 0,6%OCT; 0%

UG; 1,1%

Tanpa Miskonsepsi;

92,6%

Hasil Tabel 4.2 menunjukkan hasil analisis mikonsepsi yang dilakukan

pada buku A. Hasil analisis tersebut berdasarkan kesepakatan pengamat I dan

pengamat II yang telah dilakukan. Hasil analisis kemunculan miskonsepsi pada

buku A dapat dilihat lebih jelas pada Tabel 4.3 di bawah ini.

Tabel 4. 3 Hasil Analisis Kemunculan Miskonsepi pada Buku A

No Jenis Miskonsepsi Jumlah

Miskonsepsi

Jumlah Kalimat

Pada Buku

Persentase

Jumlah

Kemunculan

Miskonsepsi

1 Misidentifications 8

173

4,6%

2 Overgeneralizations 2 1,1%

3 Oversimplifications 1 0,6%

4 Obsolete concepts and

terms 0 0%

5 Undergeneralizations 2 1,1%

Total Miskonsepsi Pada Buku A 13

Hasil pada Tabel 4.3 menunjukkan jenis miskonsepsi yang paling banyak

ditemukan adalah misidentifications yaitu sebanyak 8 buah. Persentase

kemunculan jenis miskonsepsi pada buku A kategori misidentifications sebanyak

4,6%. Pada buku A kategori obsolete concepts and terms tidak ditemukan.

Perhitungan kemunculan miskonsepsi pada setiap jenis miskonsepsi dapat dilihat

pada Lampiran 8. Persentase kemunculan miskonsepsi pada buku A lebih jelas

disajikan dalam Gambar 4.1.

Gambar 4. 1 Diagram Lingkaran Persentase Jumlah Kemunculan Miskonsepsi

Pada Buku A

Page 71: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

57

3. Kemunculan Miskonsepsi Pada Buku B

Hasil analisis miskonsepsi pada buku B dapat dilihat pada Tabel 4.4 dibawah ini:

Tabel 4. 4 Hasil Analisis Buku B

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori

Miskonsepsi

Keterangan

1. B.8.4 Organisme yang

memiliki sel

prokariotik,

yaitu

Archaebacteria,

Eubacteria, dan

Cyanobacteria.

Organisme yang

memiliki sel

eukariotik, yaitu

Protista, Fungi

(jamur), Plantae

(tumbuhan), dan

Animalia

(hewan).

Unit dasar struktur dan fungsi setiap organisme

adalah salah satu dari dua tipe sel prokariot atau

eukariot. Hanya organisme dari domain Bacteria

dan Archaea yang terdiri dari sel-sel prokariot.

Protista, fungi, hewan, dan tumbuhan terdiri atas

sel-sel eukariot.26

Misidentifications Kata “memiliki” lebih tepat diganti dengan

“bertipe” karena pada pembahasan

sebelumnya dikatakan bahwa secara

struktural, terdapat dua tipe sel yaitu sel

prokariotik dan sel eukariotik. Jika

digunakan kata memiliki lebih mengarah

kepada kepunyaan, apabila digunakan kata

memiliki lebih mengarah pada kepunyaan

membran nukleus dan tidak pada sel

prokariotik dan eukariotik.

Sel-sel pada tubuh hewan/manusia dan tumbuhan

termasuk golongan sel eukariotik, sedangkan pada

mikroorganisme ada yang bersifat eukariotik-

misalnya protozoa, protista, dan jamur-dan ada

yang bersifat prokariotik misalnya bakteri dan blue

green algae atau ganggang biru hijau

(Cyanophyceae).27

2. B.12.3 Kitin

merupakan

bahan penyusun

Polisakarida struktural penting lainnya adalah kitin

(chitin), karbohidrat yang digunakan artropoda

(serangga, laba-laba, krustasea, dan hewan lain

Undergeneralizations Kitin bukan saja terkandung pada

eksoskeleton pada Arthropoda, seperti

serangga, laba-laba, dan udang tetapi kitin

26 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, h. 106. 27 Eddyman W. Ferial., Op. Cit, h. 1.

Page 72: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

58

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori

Miskonsepsi

Keterangan

eksoskeleton

pada

Arthropoda,

seperti

serangga, laba-

laba, dan udang.

yang ber-kerabat) untuk membangun

eksoskeletonnya. Eksoskeleton adalah pembungkus

keras yang mengelilingi bagian lunak hewan. Kitin

juga ditemukan pada banyak fungi, yang

menggunakan polisakarida ini sebagai materi

pembangun bagi dinding selnya, dan bukannya

selulosa.28

juga terkandung didalam dinding sel

organisme fungi (jamur).

Khitin merupakan komponen utama penyusun

dinding sel fungi yang ber-bentuk filamen.

Perannya dalam dinding sel fungi seperti selulosa

pada dinding sel tumbuhan tingkat tinggi.29

3. B.15.5 Untuk mengkaji

komponen

organel sel dan

fungsinya, ahli

sitologi

menggunakan

pendekatan

biokimiawi

yang disebut

fraksionasi sel

untuk

Suatu teknik yang berguna untuk mempelajari

struktur dan fungsi sel adalah fraksionisasi sel (cell

fractionitation), yang menjauhkan sel-sel dan

memisah-misahkan organel-organel utama serta

struktur subselular lain. Instrumen yang digunakan

adalah sentrifus, alat yang memutar tabung reaksi

berisi campuran sel-sel yang pecah pada berbagai

kecepatan.30

Misidentifications Dalam konteks kalimat tersebut antara

“pendekatan biokimiawi” dan “fraksionisasi

sel” merupakan suatu hal yang sama,

padahal fraksionisasi sel merupakan sebuah

metode atau teknik yang digunakan untuk

memisah-misahkan organel-organel utama

serta struktur subselular lain. Berdasarkan

sumber literature menurut Subowo,

Fraksionasi sel merupakan teknik memisah-

misahkan organel-organel sel dengan

struktur subselular lain dan digunakan

Para ahli biologi telah mengembangkan suatu

teknik pemecahan sel secara terkendali agar masih

dapat dilacak mengenai masing-masing lokasi

28 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, h. 80. 29 Sumadi, Aditya., Op. Cit, h. 33. 30 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, h. 105.

Page 73: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

59

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori

Miskonsepsi

Keterangan

mengisolasi

komponen-

komponen sel

yang ukurannya

berbeda.

strukturnya. Populasi murni jenis sel tertentu atau

“trah sel” yang dibiakkan secara homogen dapat

dianalisis secara biokimiawi dengan cara

memecahkan sel-sel tersebut dan dipisahkan

(fraksinasi) dengan ultrasentrifugasi lebih dahulu.31

pendekatan biokimia untuk menganalisisnya.

Jadi antara fraksionasi sel dan pendekatan

biokimiawi merupakan suatu istilah yang

berbeda.

Kata “komponen-komponen sel” pada

kalimat tersebut kurang tepat karena jika

disebut komponen-komponen sel terdiri dari

organel-organel sel, cairan, dan zat-zat

lainnya.

4. B.28.6 Dalam ilmu

ekologi,

tumbuhan

berperan

sebagai

produsen yang

mampu

membuat

makanannya

sendiri,

sedangkan

hewan berperan

sebagai

konsumen atau

pemakan.

Kehidupan di Bumi adalah kehidupan bertenaga

surya. Kloroplas tumbuhan menangkap energi

cahaya yang telah menempuh 150 juta kilometer

dari matahari dan mengubahnya menjadi energi

kimia yang disimpan dalam gula dan molekul-

molekul organik lain. Proses pengubahan ini

disebut fotosintesis (photosynthesis). Mari kita

mulai dengan menempatkan fotosintesis dalam

konteks ekologisnya. Organisme memperoleh

senyawa-senyawa organik yang di-gunakannya

untuk mendapat energi dan rangka karbon melalui

satu dari dua mode utama: nutrisi autotrofik atau

nutrisi heterotrofik. Autotrof (autotroph) adalah

‘pemberi-makan sendiri’ (auto berarti ‘sendiri’,

sedangkan trophos berarti ‘memberi makan’);

Overgeneralizations Kalimat pertama menjelaskan mengenai

peran tumbuhan sebagai produsen dan

hewan sebagai konsumen dalam ilmu

ekologi. Kalimat kedua menjelaskan

mengenai perbedaan peranan tersebut terjadi

karena organel-organel penyusun sel hewan

dan sel tumbuhan berbeda. Penjelasan lebih

tepat jika ditambahkan organel apa yang

menyebabkan tumbuhan berperan sebagai

produsen, yaitu karena tumbuhan memiliki

kloroplas yang terdapat pada organel

plastida yang menyebabkan tumbuhan dapat

membuat makanannya sendiri dengan cara

ber-fotosintesis. Hal tersebut perlu diperjelas

untuk menghindari mikonsepsi bahwa semua

31 Subowo., Op. Cit, h. 31.

Page 74: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

60

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori

Miskonsepsi

Keterangan

Perbedaan

peranan tersebut

terjadi karena

sel tumbuhan

memiliki

organel-organel

sel yang tidak

dimiliki oleh

hewan,

begitupun

sebaliknya.

autotrof mempertahankan hidupnya sendiri tanpa

memakan apa pun yang berasal dari makhluk hidup

lain. Autotrof membuat molekul organiknya dari

CO2 dan bahan mentah anorganik lain dari

lingkungan. Hampir semua tumbuhan merupakan

autotrof. Heterotrof (heterotroph) mem-peroleh

materi organiknya melalui mode nutrisi utama

kedua. Karena tidak mampu membuat makanannya

sendiri, heterotrof hidup dari senyawa-senyawa

yang di-hasilkan organisme lain (hetero berarti

‘yang lain’).32

organel sel yang dimiliki sel tumbuhan

mengakibatkan sel tumbuhan memiliki peran

sebagai produsen.

Perbedaan yang paling nyata adalah bahwa hampir

semua sel tumbuhan mengandung plastida. Plastida

adalah organel khusus didalam sitoplasma; organel

ini dikelilingi oleh dua membran. Plastida yang

nyata dan secara khas ada pada sel tumbuhan hijau

adalah khloroplas. Seperti mitokhondria, khloroplas

dapat dipandang sebagai pabrik tenaga. Perbedaan

yang penting adalah bahwa khloroplas merupakan

pabrik tenaga matahari, menggunakan energi sinar,

sedangkan mitokhondria adalah pabrik tenaga

kimia yang menggunakan energi kimia molekul zat

makanan. Khloroplas menyerap energi sinar dan

menggunakannya untuk mereduksi karbondioksida

32 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, h. 200.

Page 75: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

61

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori

Miskonsepsi

Keterangan

membentuk karbohidrat seperti pati, dengan

membebaskan molekul oksigen (O2).33

5. B.33.18 Transpor aktif

meliputi pompa

ion, kotranspor,

dan endositosis-

eksositosis.

Eksositosis dan endositosis merupakan mekanisme

transpor molekul besar misalnya protein dan

polisakarida, serta partikel yang lebih besar,

biasanya melintasi membran secara massal melalui

mekanisme yang melibatkan pengemasan dalam

vesikel.34

Suatu pompa tunggal bertenaga ATP yang

mentranspor zat terlarut spesifik dapat

menggerakkan secara tidak langsung transpor aktif

beberapa zat terlarut lain dalam mekanisme yang

disebut kotranspor (cotransport).35

Misidentifications Endositosis dan eksositosis tidak termasuk

ke dalam transpor aktif karena transpor aktif

merupakan transpor yang pergerakan-nya

melawan gradien konsentrasi, sementara

endositosis dan eksositosis pergerakannya

tidak ditentukan oleh gradien konsentrasi

melainkan meng-gunakan pergerakan

vesikel, oleh karena itu endositosis dan

eksositosis termasuk ke dalam tranpor

makromolekul.

Endositosis dan eksositosis termasuk ke dalam

transpor molekul berukuran besar dan transpor

partikel. Pengangkutan makromolekul berukuran

besar dan partikel tidak mungkin melibatkan

protein membran seperti halnya transpor aktif.36

33 Albert L. Lehningher, Dasar-Dasar Biokimia, (Jakarta: Erlangga, 1982), h. 38. 34 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, h. 148-149. 35 Ibid., h. 147. 36 Sumadi, Aditya., Op. Cit, h. 75.

Page 76: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

62

Hasil Tabel 4.4 menunjukkan hasil analisis mikonsepsi yang dilakukan

pada buku B. Hasil analisis tersebut berdasarkan kesepakatan pengamat I dan

pengamat II yang telah dilakukan. Hasil analisis kemunculan miskonsepsi pada

buku B dapat dilihat lebih jelas pada Tabel 4.5 di bawah ini.

Tabel 4. 5 Hasil Analisis Kemunculan Miskonsepi pada Buku B

No Jenis Miskonsepsi Jumlah

Miskonsepsi

Jumlah Kalimat

Pada Buku

Persentase

Jumlah

Kemunculan

Miskonsepsi

1 Misidentifications 3

456

0,7%

2 Overgeneralizations 1 0,2%

3 Oversimplifications 0 0%

4 Obsolete concepts and

terms 0 0%

5 Undergeneralizations 1 0,2%

Total Miskonsepsi Pada Buku B 5

Hasil pada Tabel 4.5 menunjukkan jenis miskonsepsi yang paling banyak

ditemukan adalah misidentifications yaitu sebanyak 3 buah. Persentase

kemunculan jenis miskonsepsi pada buku B kategori misidentifications sebanyak

0,7%. Kategori oversimplifications dan obsolete concepts and terms tidak

ditemukan. Perhitungan kemunculan miskonsepsi pada setiap jenis miskonsepsi

dapat dilihat pada Lampiran 8. Persentase kemunculan miskonsepsi pada buku B

lebih jelas disajikan dalam Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Persentase Jumlah Kemunculan Miskonsepsi

Pada Buku B

MI; 0,7% OG; 0,2%

OS; 0%

OCT; 0%

UG; 0,2%

Tanpa Miskonsepsi;

98,9%

Page 77: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

63

4. Kemunculan Miskonsepsi Pada Buku C

Hasil analisis miskonsepsi pada buku C dapat dilihat pada Tabel 4.6 dibawah ini:

Tabel 4. 6 Hasil Analisis Buku C

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori

Miskonsepsi

Keterangan

1. C.6.28 Beberapa sifat

penting air

sebagai konstituen

dan media untuk

hidup adalah air

pelarut universal,

memiliki

viskositas yang

rendah,

menunjukkan

fenomena kapiler,

dapat menjaga

suhu tubuh

organisme, dan

membantu

pengaturan suhu

lingkungan.

Ahli kimia pada abad pertengahan mencoba mencari pelarut

universal yang bisa melarutkan apa saja. Mereka kemudian

menemukan bahwa tidak ada yang bekerja lebih baik daripada

air. Akan tetapi, air bukanlah pelarut universal. Jika ya, air akan

melarutkan wadah yang menjadi tempat penampungannya,

termasuk sel-sel kita. Namun air merupakan pelarut yang sangat

serba-bisa, sifat yang dapat kita runut hingga ke polaritas

molekul air.37

Overgeneralizations Pelarut universal adalah pelarut

yang dapat me-larutkan lebih

banyak zat daripada pelarut

lainnya. Air merupakan pelarut

polar. Berdasarkan kaidah like

dissolve like berarti suatu

senyawa akan larut pada pelarut

yang sama derajat kepolarannya,

senyawa polar larut pada pelarut

polar dan senyawa non polar larut

pada senyawa non polar. Air

dapat dikatan bukan merupakan

pelarut universal karena tidak

semua zat terlarut mempunyai

sifat kepolaran yang sama dengan

air.

Dalam ilmu kimia dikenal suatu istilah ”Like dissolves like”

yaitu jika molekul solute dan pelarut mirip, maka akan mudah

bagi keduanya untuk saling menggantikan sehingga mudah

untuk bercampur. Secara umum, terdapat kecendurungan kuat

bagi senyawa non polar untuk larut dalam pelarut yang bersifat

non polar dan senyawa kovalen polar atau senyawa ion larut ke

dalam pelarut polar.38

Air merupakan pelarut polar. Air merupakan pelarut yang

sangat efektif untuk senyawa-senyawa ionik.39 Senyawa ionik

37 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, h. 54. 38 Estien Yazid, Kimia Fisika untuk Paramedis, (Yogyakarta: Andi, 2005), h.152. 39 Raymond Chang, dkk., Kimia Dasar, (Jakarta: Erlangga, 2005), h. 91.

Page 78: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

64

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori

Miskonsepsi

Keterangan

akan jauh lebih larut dalam pelarut polar, dibandingkan dalam

pelarut non polar. Karena molekul pelarut non polar tidak

memiliki momen dipol. Senyawa ionik biasnya memiliki

kelarutan yang sangat rendah dalam pelarut non polar.40

2. C.8.16 Kitin banyak

digunakan oleh

serangga, laba-

laba, udang-

udangan, dan

hewan-hewan lain

untuk

membangun

eksoskeletonnya.

Polisakarida struktural penting lainnya adalah kitin (chitin),

karbohidrat yang digunakan artropoda (serangga, laba-laba,

krustasea, dan hewan lain yang ber-kerabat) untuk membangun

eksoskeleton-nya. Eksoskeleton adalah pembungkus keras yang

mengelilingi bagian lunak hewan. Kitin juga ditemukan pada

banyak fungi, yang menggunakan polisakarida ini sebagai

materi pembangun bagi dinding selnya, dan bukannya

selulosa.41

Undergeneralizations Kitin bukan saja terkandung pada

eksoskeleton pada Arthropoda,

seperti serangga, laba-laba, dan

udang tetapi kitin juga terkandung

didalam dinding sel organisme

fungi (jamur).

Khitin merupakan komponen utama penyusun dinding sel fungi

yang ber-bentuk filamen. Perannya dalam dinding sel fungi

seperti selulosa pada dinding sel tumbuhan tingkat tinggi.42

3. C.8.20 Pati adalah

polisakarida

cadangan

makanan yang

dibentuk dari

glukosa di dalam

Kloroplas adalah suatu anggota terspesialisasi dari famili

organel-organel tumbuhan yang berkerabat-dekat, yang disebut

plastida (plastid). Beberapa anggota lain adalah amiloplas,

plastida tak berwarna yang menyimpan pati (amilosa), terutama

pada akar dan umbi serta kromoplas yang memiliki pigmen

berwarna jingga dan kuning. Kloroplas mengandung pigmen

Misidentifications Kalimat pada buku menunjukan

bahwa amiloplas juga merupakan

tempat pem-bentukan glukosa.

Padahal amiloplas merupakan

tempat penyimpanan glukosa

(hasil dari fotosintesis). Glukosa

40 Ibid., h.6. 41 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, h. 80. 42 Sumadi, Aditya., Op. Cit, h. 33.

Page 79: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

65

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori

Miskonsepsi

Keterangan

kloroplas dan

amiloplast pada

sel tumbuhan.

hijau yang bernama klorofil, serta berbagai enzim dan molekul

yang berfungsi dalam produksi gula secara fotosintesis.43

dibentuk di kloroplas. Kloroplas

merupakan organel khas

tumbuhan yang mengandung

klorofil yang memunculkan warna

hijau. Kloroplas ini terdapat pada

bagian-bagian tumbuhan yang

berwarna hijau. Amiloplas

merupakan plastida tidak

berwarna yang umumnya terdapat

pada akar dan umbi.

Sintesis pati. Karbohidrat simpanan pada tumbuhan kebanyakan

adalah dalam bentuk pati. Pada daun kebanyakan spesies

tumbuhan, pati diakumulasi di tempatnya disintesis, yakni pada

koroplas. Pada organ penyimpanan (buah, umbi, dan lain-lain),

pati ditimbun pada amiloplas. Sintesis pati pada amiloplas

menggunakan bahan baku sukrosa atau bentuk karbohidrat

sederhana lainnya yang dikirim dari daun. Jadi pada dasarnya,

pati selalu berada dalam plastida.44

4. C.9.19 Termasuk lemak

sederhana adalah

lemak (berupa

benda padat) dan

minyak (berupa

cairan). Kondisi

fisik keduanya

berbeda, tetapi

struktur kimianya

sama.

Lemak (fat) terbuat dari dua jenis molekul yang lebih kecil:

gliserol dan asam lemak. Pada pembuatan lemak, tiga molekul

asam lemak masing-masing menggabungkan diri dengan

gliserol melalui tautan ester, ikatan antara gugus hidroksil dan

gugus karboksil. Dengan demikian, lemak yang dihasilkan,

yang disebut juga triasilgliserol (triacylglycerol), terdiri dari

tiga asam lemak yang tertaut pada satu milekul gliserol. (Nama

lain lemak juga adalah trigliserida, kata yang sering ditemukan

dalam daftar komposisi pada kemasan makanan).

Lemak yang terbuat dari asam lemak jenuh disebut lemak jenuh.

Sebagian besar lemak hewan bersifat jenuh: Rantai hidrokarbon

pada asam lemaknya - ‘ekor’ molekul lemak – tidak memiliki

ikatan rangkap, dan fleksibilitas rantai hidrokarbon ini

Misidentifications Kalimat pada buku menyata-kan

bahwa struktur kimia antara

minyak dan lemak sama. Konsep

tersebut tidak tepat karena antara

minyak dan lemak memiliki

struktur kimia yang berbeda.

Lemak, berbentuk padatan pada

suhu ruangan dan memiliki asam

lemak jenuh. Rantai hidrokarbon

pada asam lemak jenuh ini tidak

memiliki ikatan rangkap dan

fleksibilitas rantai hidrokarbonnya

memungkinkan molekul-molekul

43 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, h. 118-119. 44 Benyamin Lakitan, Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004) h. 150.

Page 80: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

66

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori

Miskonsepsi

Keterangan

memungkinkan molekul-molekul lemak terkemas rapat. Lemak

hewan jenuh – misalnya kepala susu dan mentega – berwujud

padatan pada suhu ruangan, lemak tumbuhan dan ikan disebut

sebagai minyak – contohnya adalah minyak zaitun dan minyak

hati ikan kod. Tekukan-tekukan di lokasi ikatan rangkap cis

mencegah molekul-molekul terkemas cukup rapat, sehingga

tidak dapat memadat pada suhu ruangan.45

lemak terkemas rapat. Minyak,

ber-bentuk cair pada suhu

ruangan dan memiliki asam lemak

tidak jenuh. Rantai hidrokarbon

pada asam tidak jenuh ini

memiliki ikatan rangkap sehingga

tekukan-tekukan di lokasi ikatan

rangkap cis mencegah molekul-

molekul terkemas cukup rapat,

sehingga tidak dapat memadat

pada suhu ruangan.

Jadi, keberadaan ikatan

rangkaplah yang membuat

struktur kimia antara lemak dan

minyak berbeda.

Lipida yang paling sederhana dan paling banyak mengandung

asam lemak sebagai unit penyusun adalah triasilgliserol, juga

seringkali dinamakan lemak, lemak netral, atau trigliserida.

Triasilgliserol adalah komponen utama dari lemak penyimpan

atau depot lemak pada sel tumbuhan dan hewan, tetapi

umumnya tidak dijumpai pada membran. Kebanyakan lemak

alami, seperti minyak olive, mentega dan lemak makanan

lainnya merupakan campuran dari triasilgliserol sederhana dan

campuran yang mengandung berbagai jenis asam lemak yang

berbeda dalam panjang rantai dan derajat kejenuhan.

Triasilgliserol yang hanya mengandung asam lemak jenuh

seperti tristearin, komponen utama dari lemak ginjal sapi,

merupakan padatan putih berlemak pada suhu kamar.

Triasilgliserol yang mengandung tiga asam lemak tidak jenuh,

seperti triolein, komponen utama minyak olive, bersifat cairan.

Lemak-lemak ini terdiri dari campuran triasilgliserol, tetapi

berbeda dalam komposisi asam lemaknya, dan karenanya

45 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, h. 81.

Page 81: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

67

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori

Miskonsepsi

Keterangan

berbeda pula dalam titik lelehnya. Minyak olive, yang

berbentuk cair pada suhu kamar terutama mengandung asam

lemak (cair) tidak jenuh. Lemak sapi, yang kaya akan asam

lemak jenuh berantai panjang, berbentuk padatan pada suhu

kamar.46

5. C.9.25 Fosfolipid

merupakan

komponen

pembentuk

struktur dinding

sel.

Komposisi kimiawi dinding sel yang pasti bervariasi antara

spesies yang satu dengan spesies yang lain, dan bahkan antara

tipe sel yang satu dengan tipe sel yang lain pada tumbuhan yang

sama, namun rancangan dasar dinding sel konsisten. Mikrofibril

yang terbuat dari polisakarida selulosa disintesis oleh enzim

yang disebut selulosa sintase dan disekresikan ke dalam ruang

ekstraseluler. Di situ, mikrofibril tertanam dalam matriks yang

terdiri dari polisakarida lain dan protein.47

Fosfolipid bersifat esensial bagi sel karena merupakan

komponen membran sel. Struktur fosfolipid merupakan contoh

klasik bagaimana bentuk sesuai dengan fungsi pada tingkat

molekular. Fosfolipid mirip dengan lemak namun hanya

memiliki dua asam lemak yang melekat ke gliserol, bukan

tiga.48

Misidentifications Kalimat pada buku menyatakan

bahwa fosfolipid merupakan

komponen pem-bentuk dinding

sel. Fosfolipid merupakan lipid

yang paling banyak menyusun

membran sel, bukan dinding sel.

Pada dinding sel tumbuhan tidak

ditemukan fosfolipid, pada

dinding sel fungi tidak ditemkan

fosfolipid dan pada dinding sel

bakteri juga tidak ditemukan

fosfolipid.

Pada dinding sel tumbuhan

terdapat komponen penyusun lain

selain polisakarida, diantaranya

protein structural dan plastik

biologik. Lignin dan kutin

Komponen utama penyusun dinding sel tumbuhan adalah

polisakarida. Ada tiga macam polisakarida penyusun dinding sel

tumbuhan tingkat tinggi, yaitu selulosa, hemiselulosa, dan

46 Albert L. Lehningher., Op. Cit, h. 344-346. 47 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, h. 127. 48 Ibid., h. 82.

Page 82: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

68

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori

Miskonsepsi

Keterangan

polisakarida pektat atau sering disebut substansi pektat.

Terdapat pula protein structural pada dinding primer, dan plastik

biologik sebagai pengisi dan penutup permukaan luar dari

dinding primer maupun dinding sekunder.49

termasuk ke dalam plastik

biologik. Lignin dapat dijumpai

pada dinding sel sekunder

maupun primer tumbuhan. Kutin,

umumnya sebagai penutup

permukaan sel. Struktur dari kutin

sendiri belum jelas, tetapi sudah

diketahui mengandung asam

lemak, gugus hidroksil pada C16-

C18 terikat secara kovalen dan

ikatan ester (Sumadi dan Aditya,

2007: 40).

Dinding sel bakteri tersusun atas peptidoglikan (juga dikenal

sebagai murein), yang menyebabkan kakunya dinding sel.

Peptidoglikan merupakan polimer (molekul besar) yang terdiri

atas perulangan disakarida yang tersusun atas monosakarida N-

acetylglucosamine (NAG) dan N-acetylmuramic acid (NAM).

Dinding sel bakteri gram positif mengandung banyak lapisan

peptidoglikan (murein) yang membentuk struktur yang tebal dan

kaku, dan asam teikoat (teichoic acid) yang mengandung

alkohol (gliserol atau ribitol) dan fosfat.50

6. C.9.36 Lemak turunan,

yaitu senyawa

hasil proses

hidrolisis lemak.

Termasuk dalam

kelompok ini

antara lain asam

lemak, sterol, dan

kolesterol.

Banyak hormon, juga kolesterol, merupakan steroid, yaitu lipid

yang dicirikan oleh rangka karbon yang tersusun atas empat

cincin yang menyatu. Steroid-steroid yang berbeda memiliki

gugus kimia yang bervariasi pada rangkaian cincin ini.

Kolesterol (cholesterol) adalah komponen umum membran sel

hewan dan juga merupakan prekursor untuk sintesis steroid-

steroid lain.51

Misidentifications Kolesterol bukan merupakan

senyawa hasil proses hidrolisis

lemak. Kolesterol merupakan

steroid, dimana steroid adalah

molekul kompleks. Proses

hidrolisis adalah proses

pemecahan suatu senyawa dari

berwujud kompleks menjadi

sederhana. Sedangkan kolesterol

Lipida yang didiskusikan sampai saat ini bersifat dapat

disabunkan; yaitu, senyawa ini terhidrolisa oleh pemanasan

49 Sumadi, Aditya., Op. CitI, h. 37-38. 50 Sylvia T. Pratiwi, Mikrobiologi Farmasi, (Jakarta: Erlangga, 2008) h. 26-28. 51 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, h. 83.

Page 83: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

69

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori

Miskonsepsi

Keterangan

dengan alkali, menghasilkan sabun dari komponen asam

lemaknya. Sel juga mengandung lipida yang tidak ter-sabunkan,

yang tidak mengandung asam lemak, dan karenanya, tidak dapat

membentuk sabun. Terdapat dua kelas utama lipida yang tidak

tersabunkan, steroid dan terpen. Di sini, kita akan

mendiskusikannya hanya steroid yang merupakan komponen

penting membran.

Steroid adalah molekul kompleks yang larut di dalam lemak

dengan empat cincin yang saling bergabung. Steroid yang

paling banyak adalah sterol, yang merupakan steroid alkohol.

Kolesterol adalah sterol utama pada jaringan hewan. Kolesterol

dan senyawa turunan esternya, dengan lemaknya yang berantai

panjang adalah komponen penting dari plasma lipoproteindan

dari membran sel sebelah luar.52

sendiri tergolong steroid yang

merupakan molekul kompleks.

Dalam jalur pem-bentukan

kolesterol juga tidak ada peran

enzim hidrolase yang berfungsi

dalam proses hidrolisis.

Antara kolesterol dan sterol dalam

kalimat tersebut merupakan suatu

hal yang berbeda, padahal

kolesterol adalah sterol utama

pada jaringan hewan.

7. C.9.39 Kolesterol

merupakan

komponen utama

membran sel dan

selubung mielin.

Lipid dan protein adalah bahan penyusun utama membran,

walaupun karbohidrat juga penting. Lipid yang paling melimpah

di sebagian besar membran adalah fosfolipid.53

Misidentifications Kalimat pada buku menyata-kan

bahwa kolesterol adalah

komponen utama membran sel.

Komponen utama penyusun

membran sel adalah lipid, protein

dan karbohidrat. Jenis lipid yang

terbanyak yang menyusun

membran sel adalah fosfolipid

Komponen penyusun membran plasma adalah lipid, protein dan

karbohidrat. Molekul-molekul lipid dari membran plasma

ternyata tersusun dari 3 jenis yaitu: a. Fosfolipid, yang

terbanyak; b. Kolesterol, dan; c. Glikolipid.54

52 Albert L. Lehningher., Op. Cit, h.. 53 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, h. 135. 54 Sumadi, Aditya., Op. Cit, h. 56.

Page 84: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

70

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori

Miskonsepsi

Keterangan

bukan kolesterol. Akan tetapi

kolesterol juga merupakan jenis

lipid penyusun membran plasma.

8. C.15.3 Untuk

membandingkan

struktur umum sel

kariotik dan

eukariotik serta

tubuh virus,

perhatikan

Gambar 1.10.

Kata eukaryotic berasal dari kata Yunani eu, sejati dan karyon,

bagian dalam biji, di sini mengacu pada nukleus. Dalam sel

prokariot (prokaryotic cell, dari kata Yunani pro, sebelum dan

karyon).55

Misidentifications Kata “sel kariotik” pada buku

tidak tepat, seharusnya adalah “sel

prokariotik” karena jika “kariotik”

saja artinya adalah “inti”.

Penulisan tersebut kurang kata

“pro” sehingga menimbulkan arti

yang ber-beda.

Istilah prokariotik, dibangun dari kata pro dan karyon. Pro,

artinya sebelum dan karyon atrinya inti. Jadi sel prokariotik

berarti “sebelum inti”.56

9. C.15.16 Namun demikian,

ada beberapa jenis

Protozoa, yang

selnya terlindungi

oleh cangkok

yang kuat dan

kerat. Cangkok

tersebut umumnya

tersusun atas zat

kersik dan pelikel,

Pelikel pada Euglena merupakan pita-pita protein di bawah

membran plasma yang memberikan kekuatan dan fleksibilitas

(Euglena tidak memiliki dinding sel).57

Protista yang dikenal sebagai foraminifera (dari kata Latin

foramen, lubang kecil, dan ferre, mengangkut), atau foram,

dinamai demikian karena cangkang berporinya, disebt testa.

Testa foram terdiri dari sepotong material organik tunggal yang

diperkeras oleh kalsium karbonat. Protista yang disebut

radiolaria memiliki rangka internal yang rumit dan simetris

yang umumnya terbuat dari silika.58

Misidentifications

Kalimat pada buku me-nyatakan

bahwa Euglena dan Radiolaria

cangkoknya tersusun atas zat

kersik dan pelikel. Jadi, kedua

kelompok protozoa tersebut

dianggap cangkoknya tersusun

oleh zat kersik dan pelikel.

Padahal, Euglena sendiri

terlindungi oleh pelikel yang

merupakan pita-pita protein dan

55 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, h. 107. 56 Sumadi, Aditya., Op. Cit, h. 1. 57 Neil A. Campbell, dkk., Biologi Dasar Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2008), h. 145. 58 Ibid., h. 154.

Page 85: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

71

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori

Miskonsepsi

Keterangan

dijumpai misalnya

pada Euglena dan

Radiolaria.

Pada beberapa kelompok spons, serat-serat ini merupakan

spikula tajam yang terbuat dari kalsium karbonat atau silika.59

sama sekali tidak tersusun dari zat

kersik.

Radiolaria sendiri rangka

internalnya terbuat dari silika,

sedangkan Foraminifera sendiri

cangkoknya tersusun atas kalsium

karbonat.

Menurut Campbell, kalsium

karbonat dan silikat berbahan

sama. Sedangkan zat kersik

adalah silikon dalam bentuk

mineral

Species sampel kelas Flagellata adalah Euglena viridis.

Deskripsi Euglena viridis sebagai berikut: Bentuk tubuh tetap

karena ada selubung pellicula.60

Ordo Foraminifera. Tipe pseudopodanya Axopoda; shell

tersusun dari zat kapur.61

Pelikel adalah lapisan yang meliputi membran sitoplasma sel.

Pada beberapa spesies ameba pelikel ini merupakan lapisan

yang tipis dan tidak kompak. Banyak protozoa membentuk

struktur kerangka yang memberikan kekakuan kepada sel

selnya. Lapisan penutup yang longgar ini yang ada di sebelah

luar pelikel dinamakan cangkang atau cangkerang (shell);

terdiri dari bahan organik yang diperkuat dengan zat-zat

anorganik seperti kalsium karbonat atau silika. Adanya pelikel,

dan bukannya dinding sel, sebagai penutup merupakan salah

satu ciri pembeda yang utama dalam kelompok protozoa ini.62

10. C.15.32 Zat lain yang

umum dalam

sitoplasma adalah

glukosa, asam

Sitoplasma berada dalam sistem koloid kompleks, sebagian

besar adalah air yang di dalamnya terlarut molekul-molekul

kecil maupun besar (makromolekul), ion-ion, dan bahan hidup

atau organela.63

Overgeneralizations “Tetesan minyak” dalam kalimat

tersebut seharusnya ditulis lipid

saja. Walaupun minyak termasuk

ke dalam lipid tetapi minyak

59 Ibid., h. 242. 60 Nurhadi, Febri Yanti, Taksonomi Invertebrata, (Yogyakarta: Deepublish, 2018) h. 14-15. 61 Ibid., h. 8. 62 Pelczar, Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid I, (Jakarta: UI-Press, 2015) h. 220-221. 63 Sumadi, Aditya, Op. Cit, h. 6.

Page 86: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

72

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori

Miskonsepsi

Keterangan

amino, vitamin,

mineral, tetesan

minyak, dan

butiran makanan.

Sedang sitoplasma terdiri atas matriks atau sitosol terbenamnya

organela, sitoskeleton dan timbunan karbohidrat, lipid dan

pigmen. Protoplasma dari sel hewan dan tumbuhan

mengandung 75 – 85 % air, 10 – 20 % protein, 2 – 3 % lipid, 1

% karbohidrat, dan 1 % bahan anorganik.64

merupakan asam lemak tak jenuh

yang biasanya terkandung pada

tumbuhan. Jadi, kata “tetesan

minyak” tidak dapat digeneralisir

terkandung pada sitoplasma pada

sel.

11. C.21.26 Di bawah

mikroskop,

struktur kloroplas

tampak seperti

pada Gambar

1.21.

Mikroskop elektron mengungkapkan banyak organel dan

struktur subseluler lain yang tidak mungkin diresolusi dengan

mikroskop cahaya .65

Overgeneralizations Kalimat pada buku menyatakan

bahwa kloroplas dapat terlihat

dengan menggunakan mikroskop.

Mikroskop disini harus lebih

diperjelas, yaitu dengan

menggunakan mikroskop

elektron. Karena jika

menggunakan mikroskop cahaya

organel kloroplas tidak dapat

terlihat.

Perbedaan mendasar antara mikroskop elektron dengan

mikroskop cahaya adalah sumber radiasi yang digunakan.

Dengan menggunakan pancaran elektron, objek yang bisa

diamati lebih kecil, sehingga kita akan mendapatkan gambar

yang lebih detail dari sel.66

12. C.30.21 Proses transpor

aktif

makromolekul

dapat terjadi

melalui

Eksositosis dan endositosis merupakan mekanisme transpor

molekul besar misalnya protein dan polisakarida, serta partikel

yang lebih besar, biasanya melintasi membran secara massal

melalui mekanisme yang melibatkan pengemasan dalam

vesikel.67

Misidentificatios Endositosis dan eksositosis tidak

termasuk ke dalam transpor aktif

karena transpor aktif merupakan

transpor yang pergerakannya

melawan gradien konsentrasi,

64 Subowo, Op. Cit, h. 91. 65 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, h. 105. 66 Lucia M. Santoso, Didi Jaya, Op. Cit., h. 17. 67 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, h. 148-149.

Page 87: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

73

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori

Miskonsepsi

Keterangan

endositosis dan

eksositosis

Endositosis dan eksositosis termasuk ke dalam transpor molekul

berukuran besar dan transpor partikel. Pengangkutan

makromolekul berukuran besar dan partikel tidak mungkin

melibatkan protein membran seperti halnya transpor aktif.68

sementara endositosis dan

eksositosis pergerakannya tidak

ditentukan oleh gradien

konsentrasi melainkan meng-

gunakan pergerakan vesikel, oleh

karena itu endositosis dan

eksositosis termasuk ke dalam

tranpor makromolekul.

68 Sumadi, Aditya., Op. Cit, h. 75.

Page 88: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

74

13. Kode gambar: A.10.(1.5) Diambil dari: Campbell, 2008: 119 Diambil dari: Sumadi dan Aditya, 2007: 94.

Keterangan Secara esensial memang gambar mitokondria tersebut sudah menunjukan sisi luar dan sisi salam membran

mitokondria. Tetapi bagian lain yang penting dalam mitokondria, yaitu ribosom dan DNA juga penting.

Bagian DNA sendiri dipaparkan pada pararaf selanjutnya setelah gambar. Jadi, ilustrasi mitokondria ini

kurang representatif untuk menggambarkan bagian-bagian apa saja yang terdapat pada mitokondria.

Kategori Miskonsepsi Undergeneralizations

Page 89: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

75

Hasil Tabel 4.6 menunjukkan hasil analisis mikonsepsi yang dilakukan

pada buku C. Hasil analisis tersebut berdasarkan kesepakatan pengamat I dan

pengamat II yang telah dilakukan. Hasil analisis kemunculan miskonsepsi pada

buku C dapat dilihat lebih jelas pada Tabel 4.7 di bawah ini.

Tabel 4. 7 Hasil Analisis Kemunculan Miskonsepi pada Buku C

No Jenis Miskonsepsi Jumlah

Miskonsepsi

Jumlah Kalimat

Pada Buku

Persentase

Jumlah

Kemunculan

Miskonsepsi

1 Misidentifications 8

651

1,2%

2 Overgeneralizations 3 0,5%

3 Oversimplifications 0 0%

4 Obsolete concepts and

terms 0 0%

5 Undergeneralizations 2 0,3%

Total Miskonsepsi Pada Buku C 13

Hasil pada Tabel 4.7 menunjukkan jenis miskonsepsi yang paling banyak

ditemukan adalah misidentifications yaitu sebanyak 8 buah. Persentase

kemunculan jenis miskonsepsi pada buku C kategori misidentifications sebanyak

1,2%. Kategori oversimplifications dan obsolete concepts and terms tidak

ditemukan. Perhitungan kemunculan miskonsepsi pada setiap jenis miskonsepsi

dapat dilihat pada Lampiran 8. Persentase kemunculan miskonsepsi pada buku C

lebih jelas disajikan dalam Gambar 4.3.

Gambar 4. 3 Diagram Lingkaran Persentase Jumlah Kemunculan Miskonsepsi

Pada Buku C

MI; 1,2%OG; 0,5% OS; 0,0%

OCT; 0,0%

UG; 0,3%

Tanpa Miskonsepsi;

98%

Page 90: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

76

5. Perbandingan Miskonsepsi Pada Buku A, B, dan C

Data kategori miskonsepsi yang didapatkan pada buku A, B, dan C

digunakan untuk mendapatkan persentase setiap kategori miskonsepsi pada ketiga

buku tersebut. Data tersebut disajikan pada Tabel 4.8 dibawah ini.

Tabel 4. 8 Hasil Analisis Jumlah Kemunculan Miskonsepsi untuk Setiap Kategori

No Jenis Miskonsepsi Jumlah Miskonsepsi

dalam Buku

Jumlah

Miskonsepsi

A B C

1 Misidentifications 8 3 8 19

2 Overgeneralizations 2 1 3 6

3 Oversimplifications 1 0 0 1

4 Obsolete concepts and terms 0 0 0 0

5 Undergeneralizations 2 1 2 5

Tabel 4.8 menggambarkan setiap kategori miskonsepsi pada ketiga buku

berbeda-beda. Jumlah miskonsepsi yang terbanyak pada ketiga buku adalah

kategori misidentifications, yaitu sebanyak 19 buah, overgeneralization berjumlah

6 buah, under generalization sebanyak 5 buah, serta oversimplifications dan

obsolete concepts and terms tidak ditemukan.

a. Perbandingan Miskonsepsi Kategori Misidentifications

Data pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa buku A dan C merupakan buku

yang paling banyak mengalami miskonsepsi untuk kategori misidentifications,

yaitu sebanyak 8 buah dengan persentase tertinggi 42,1%. Buku B memiliki

miskonsepsi kategori misidentifications sebanyak 3 buah dengan persentase

15,8%. Perhitungan kemunculan miskonsepsi misidentifications dapat dilihat pada

Lampiran 8. Persentase perbandingan ketiga buku yang mengalami miskonsepsi

kategori misidentifications dapat dilihat pada Gambar 4.4 dibawah ini:

Page 91: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

77

Gambar 4. 4 Diagram Batang Perbandingan Persentase Misidentifications Pada

Buku A, B, dan C

b. Perbandingan Miskonsepsi Kategori Overgeneralizations

Data pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa buku C merupakan buku yang

paling banyak mengalami miskonsepsi untuk kategori overgeneralizations, yaitu

sebanyak 3 buah dengan persentase tertinggi 50%. Buku B memiliki miskonsepsi

kategori overgeneralizations sebanyak 1 buah dengan persentase terendah 16,7%.

Buku A memiliki miskonsepsi kategori overgeneralizations sebanyak 2 buah

dengan persentase 33,3%. Perhitungan kemunculan miskonsepsi

overgeneralizations dapat dilihat pada Lampiran 8. Persentase perbandingan

ketiga buku yang mengalami miskonsepsi kategori overgeneralizations dapat

dilihat pada Gambar 4.5 dibawah ini:

42,1%

15,8%

42,1%

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

35,00%

40,00%

45,00%

Buku A Buku B Buku C

Page 92: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

78

Gambar 4. 5 Diagram Batang Perbandingan Persentase Overgeneralizations Pada

Buku A, B, dan C

c. Perbandingan Miskonsepsi Kategori Oversimplifications

Data pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa hanya buku A yang mengalami

miskonsepsi kategori oversimplifications, yaitu sebanyak 1 buah dengan

persentase 100%. Buku B dan C tidak mengalami miskonsepsi kategori

oversimplifications, dimana keduanya memiliki persentase 0%. Perhitungan

kemunculan miskonsepsi oversimplifications dapat dilihat pada Lampiran 8.

Persentase perbandingan ketiga buku yang mengalami miskonsepsi kategori

oversimplifications dapat dilihat pada Gambar 4.6 dibawah ini:

Gambar 4. 6 Diagram Batang Perbandingan Persentase Oversimplifications Pada

Buku A, B, dan C

100%

0% 0%0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Buku A Buku B Buku C

33,3%

16,7%

50,0%

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

Buku A Buku B Buku C

Page 93: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

79

d. Perbandingan Miskonsepsi Kategori Undergeneralizations

Data pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa buku A dan C mengalami

miskonsepsi kategori undergeneralizations sebanyak 2 buah dengan persentase

40%. Buku B mengalami miskonsepsi kategori undergeneralizations sebanyak 1

buah dengan persentase 20%. Perhitungan kemunculan miskonsepsi

undergeneralizations dapat dilihat pada Lampiran 8. Persentase perbandingan

ketiga buku yang mengalami miskonsepsi kategori undergeneralizations dapat

dilihat pada Gambar 4.7 dibawah ini:

Gambar 4. 7 Diagram Batang Perbandingan Persentase Undergeneralizations

Pada Buku A, B, dan C

40%

20%

40%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

45%

Buku A Buku B Buku C

Page 94: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

80

B. Pembahasan

Materi sel terdapat dalam kurikulum 2013, dimana materi ini dipelajari di

kelas XI semester ganjil. Materi sel yang dimuat pada buku teks SMA kelas XI

disusun berdasarkan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang

terdapat pada Permendikbud No. 24 tahun 2016. KD tersebut terdapat pada KD

3.1 dan 3.2. KD 3.1 berbunyi menjelaskan komponen kimiawi penyusun sel,

struktur, fungsi, dan proses yang berlangsung dalam sel sebagai unit terkecil

kehidupan. Selanjutnya, KD 3.2 berbunyi menganalisis berbagai bioproses dalam

sel yang meliputi mekanisme transpor membran, reproduksi, dan sintesis

protein.69 KD 3.1 dan 3.2 tersebut dimuat dalam satu bab materi sel dalam buku

teks biologi. Berdasarkan ketiga buku teks yang telah dianalisis sub bab materi sel

sendiri yaitu, Penemuan dan Teori Tentang Sel, Tipe Sel, Komponen Kimiawi

Penyusun Sel, Sturktur Sel dan Fungsinya, Perbedaan Sel Hewan dan Sel

Tumbuhan, Mekanisme Transpor melalui Membran Plasma, Sintesis Protein, dan

Pembelahan Sel. Berdasarkan uraian materi tersebut terlihat bahwa materi sel

mengandung berbagai konsep dasar biologi yang berkaitan dengan biokimia,

genetika, mikrobiologi, fisiologi hewan dan tumbuhan. Konsep-konsep dasar pada

materi sel tersebut merupakan pengetahuan awal untuk membangun pengetahuan

selanjutnya. Seperti yang dijelaskan Ratna Wilis Dahar dalam buku “Teori Belajar

dan Pembelajaran”, konsep merupakan batu pembangun berfikir, konsep

merupakan dasar bagi proses mental yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip

dan generalisasi.70 Materi sel akan dipelajari pada tingkat selanjutnya, yaitu di

kelas XII tentang pembelahan sel. Untuk itu ada baiknya materi sel yang terdapat

di kelas XI disajikan dengan miskonsepsi seminimal mungkin dan bahkan

dihilangkan.

Miskonsepsi merupakan ketidaksesuaian konsep yang diutarakan dengan

pengertian ilmiah secara umum atau tidak sesuai dengan apa yang disepakati oleh

pakar ahli.71 Sumber miskonsepsi bisa berasal dari buku teks yang digunakan

dalam pembelajaran, guru yang salah menafsirkan, dan atau peserta didik.

Miskonsepsi ini akan menyebabkan terhalangnya proses pemahaman materi

69 Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Op. Cit, h. 3. 70 Ratna Wilis Dahar., Op. Cit, h. 62. 71 Ceren Tekkaya, Op. Cit., h. 259.

Page 95: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

81

biologi.72 Buku teks merupakan acuan wajib bagi guru dan peserta didik tentunya

harus terlebih dahulu terhindar dari miskonsepsi. Hal tersebut merujuk kepada

fungsi dari buku teks yang digunakan sebagai sumber informasi dan sebagai alat

dasar pembelajaran.73 Buku teks memainkan peran yang penting dalam proses

pembelajaran. Kesalahan konsep pada buku teks seharusnya sudah diketahui

sebelum proses pembelajaran dimulai, sehingga miskonsepsi akibat dari

pengunaan buku teks dapat terhindarkan.74

Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku teks yang dianalisis mengandung

miskonsepsi atau konsep yang kurang tepat berdasarkan konsep yang diakui

dalam kalangan ilmiah. Analisis miskonsepsi pada konsep sel di buku A yang

terdiri dari 20 halaman mengalami miskonsepsi sebesar 7,4% yang terdiri dari 13

konsep. Persentase miskonsepsi pada buku B yang terdiri dari 34 halaman sebesar

1,1%. Persentase miskonsepsi pada buku C yang terdiri dari 33 halaman sebesar

2%. Persentase kebenaran konsep jauh lebih tinggi dari persentase miskonsepsi,

yang mengindikasikan bahwa sebagian besar konsep yang termuat pada buku teks

benar. Persentase miskonsepsi yang terjadi pada ketiga buku dalam rentang 1,1-

7,4%, dengan persentase miskonsepsi tertinggi pada buku teks A. Pada penelitian

sebelumnya oleh Nurul Fajrina dalam “Analisis Miskonsepsi Buku Teks Pelajaran

Biologi Kelas XI Semester 1 SMAN di Kota Banda Aceh” menunjukkan bahwa

miskonsepsi yang terdapat pada materi ini hanya 9%. Pada materi sel, terdapat 7

konsep miskonsepsi. Konsep-konsep tersebut adalah pengertian sel prokariot,

ketebalan membran sel, letak pori-pori inti, ukuran pori-pori inti, penyusun

mikrotubula, ketebalan dinding sel, dan organisme-organisme yang memiliki

dinding sel.75 Penelitian lain yang menganalisis mengenai miskonsepsi pada buku

teks di materi sel oleh Adisendjaja dan Oom dalam “Identifikasi Kesalahan dan

Miskonsepsi Buku Teks Biologi SMU” menunjukkan bahwa dalam buku teks

72 Ibid., h. 264. 73 Jeannie Oakes, Marisa, Access to Textbooks, Instructional Materials, Equipment, and

Technology: Inadequacy and Inequality in California’s Public School, 2002, Williams Watch

Series, https://escholarship.org/uc/item/4ht4z71v, h. 1-10. 74 Mehmet Bahar, 2003, Misconceptions in Biology Education and Conceptual Change

Strategies, Educational Science, Vol. 3, No.I, h. 59. 75 Abdullah, Safrida, Nurul Fajriana, Op. Cit, h. 62.

Page 96: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

82

biologi SMA ditemukan miskonsepsi pada materi struktur dan fungsi sel sebanyak

10,3% dari 6 konsep yang mengalami miskonsepsi.76

Frekuensi miskonsepsi mengindikasikan bahwa pada buku teks terdapat

miskonsepsi dalam kategori tertentu. Empat jenis miskonsepsi ditemukan pada

buku teks A, yaitu misidentification, overgeneralization, oversimplification, dan

under generalization. Tiga jenis miskonsepsi ditemukan pada buku teks B dan C,

yaitu misidentification, overgeneralization, dan undergeneralization. Tidak

ditemukan miskonsepsi kategori obsolete concepts and terms Kategori tertinggi

pada masing-masing konsep adalah misidentification. Hal tersebut menunjukkan

bahwa konsep-konsep pada materi sel cukup rumit untuk dipahami, sehingga

dalam penuturan atau penyampaian oleh penulis banyak yang kurang tepat.

Kategori misidentification memiliki ciri ketika konsep yang diutarakan

bertentangan dengan naskah ilmiah pada umumnya. Beberapa konsep yang

mengalami miskonsepsi kategori misidentification pada buku A dapat dilihat pada

Tabel 4.2 nomor 10. Konsep tersebut mengalami misidentifications karena kata

“reproduksi” pada kalimat tersebut tidak tepat. Lebih tepat jika diganti dengan

kata “pembelahan”. Karena mitosis dan meiosis pada sel lebih mengarah pada

fungsi sel multiseluler untuk beregenerasi. Sedangkan “reproduksi” mengarah

pada dihasilkannya organisme yang baru, dimana fungsi sel tersebut pada sel jenis

uniseluler. Maka kata “pembelahan” sel lebih tepat digunakan. Pada ketiga buku

teks ditemukan satu konsep yang sama yang mengalami miskonsepsi kategori

misidentifications, yaitu konsep mengenai endositosis dan eksositosis yang

termasuk ke dalam transpor aktif. Analisis mengenai konsep tersebut dapat dilihat

pada Tabel 4.2, 4.4 dan 4.6. Konsep transpor aktif terdapat pada subbab

transportasi pada membran sel.

Kategori overgeneralization memiliki ciri ketika konsep yang diutarakan

tidak memperhatikan batasan pengecualian. Beberapa konsep yang mengalami

miskonsepsi kategori overgeneralization dapat dilihat pada Tabel 4.2, 4.4 dan 4.6.

Buku C yang paling banyak mengalami miskonsepsi kategori overgeneralizations.

Salah satu contohnya pada Tabel 4.6 nomor 10 mengenai zat-zat yang umum

terdapat dalam sitoplasma. Pada buku teks C disebutkan bahwa “tetesan minyak”

76 Yusuf Hilmi Adisendjaja dan Oom Romlah., Op. Cit, h. 7.

Page 97: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

83

terdapat dalam sitoplasma. “Tetesan minyak” dalam kalimat tersebut tidak

memperhatikan batasan dalam penggunaannya. Karena “tetesan minyak” yang

dimaksud tergolong ke dalam apa.

Kategori oversimplification memiliki ciri ketika peggunaan analogi untuk

suatu konsep yang diutarakan keliru; konsep tidak disampaikan secara utuh, dan;

sebagian isi konsep dihilangkan, sehingga pernyataan menjadi kurang lengkap

atau salah. Hanya buku A yang terdapat miskonsepsi kategori oversimplifications.

Pada buku A terdapat konsep yang membahas mengenai pengertian eksositosis.

Pengertian eksositosis dalam buku tersebut tidak dijelaskan arah pergerakannya,

sehingga konsep tersebut terlalu disederhanakan. Analisis konsep mengenai

pengertian eksositosis tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2 nomor 11.

Kategori under generalization memiliki ciri konsep yang dikemukakan hanya

merujuk pada sebagian objek atau permasalahan biologi; dan konsep yang

dikemukakan hanya bisa digunakan untuk merumuskan sebagian konsep atau

masalah. Terdapat konsep yang sama yang mengalami miskonsepsi kategori

under generalizations pada buku B dan C. Konsep tersebut membahas tentang

kandungan kitin. Pada buku B dan C disebutkan bahwa kandungan kitin terdapat

pada eksoskeleton kelompok arthropoda. Padahal kitin juga terkandung di dalam

dinding sel organisme fungi (jamur). Analisis konsep tersebut dapat dilihat pada

Tabel 4.2 dan Tabel 4.6 nomor 2.

Menurut Anwar Efendi dalam tulisannya yang berjudul “Beberapa Catatan

tentang Buku Teks Pelajaran di Sekolah”, buku pelajaran memiliki peran baik di

kelas maupun di luar kelas, sangat dominan dan memiliki fungsi yang sangat

penting dalam suatu sistem pendidikan.77 Sesuai dengan Permendikbud Nomor 8

Tahun 2016 pada Pasal 1 yaitu, buku teks pelajaran adalah sumber pembelajaran

utama untuk mencapai kompetensi dasar dan kompetensi inti dan dinyatakan

layak oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk digunakan pada

satuan pendidikan.78 Jadi, buku teks di sekolah sangat berperan dalam menunjang

proses belajar mengajar.

77 Anwar Efendi. 2009. Beberapa Catatan tentang Buku Teks Pelajaran di Sekolah. Jurnal

Tarbiyah STAIN Purwokerto. Vol.12, No.2, h. 3. 78 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 8, Op. Cit, h. 2.

Page 98: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

84

Analisis miskonsepsi pada konsep sel berdasarkan ketiga buku yang

digunakan menunjukan bahwa buku A memiliki persentase miskonsepsi tertinggi,

sebesar 7,4%, dan buku B yang terendah yaitu 1,1%. Adapun diantara ketiga

buku tersebut diperoleh buku yang persentase kebenarannya relatif tinggi yaitu,

buku B dengan persentase miskonsepsi 1,1%. Tujuan dilakukannya perbandingan

dari ketiga buku adalah untuk mencari yang terbaik, dari buku yang baik. Banyak

aspek atau sisi yang dapat dilihat, namun dalam hal ini adalah aspek ketepatan

konsep buku karena dianggap paling mendasar untuk dapat tersampaikannya

suatu materi.

Page 99: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

85

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian, dapat

disimpulkan bahwa buku teks biologi SMA kelas XI kurikulum 2013 pada konsep

sel yang digunakan oleh beberapa sekolah negeri di Kota Tangerang Selatan

mengandung konsep yang mengalami miskonsepsi. Besarnya miskonsepsi pada

buku teks A, B, dan C berturut-turut yaitu 7,4%, 1,1%, dan 2%. Kategori

miskonsepsi yang ditemukan pada ketiga buku teks adalah misidentification,

overgeneralization, dan undergeneralization, sedangkan kategori

oversimplifications hanya ditemukan pada buku teks A. Kategori obsolete terms

and concepts tidak ditemukan pada ketiga buku tesebut. Jumlah konsep yang

mengalami miskonsepsi sebanyak 31 konsep.

B. Saran

1. Guru diharapkan mampu memberikan referensi sumber lain bagi belajar

peserta didik dan tidak terpaku pada satu sumber buku teks. Bagi peserta

didik diharapkan tidak terfokus atau terpaku pada satu sumber informasi

dalam proses pembelajaran, sehingga banyak informasi yang akan diperoleh.

2. Terdapat beberapa jenis miskonsepsi yang ditemukan pada buku teks biologi

pada penelitian ini. Penulis buku teks dapat menghindari mikonsepsi tersebut

dengan cara memberikan contoh analogi yang lebih sederhana dan

kontekstual, serta penyederhanaan kalimat yang membantu pemahaman

peserta didik terhadap konsep yang akan disampaikan.

Page 100: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

86

DAFTAR PUSTAKA

Abimola, I. O., dan Baba, S. (1996). Misconceptions & Alternative Conceptions

in Science Textbooks: The Role of Teacher as Filters. The American

Biology Teacher. 58(1) : 14-19.

Adisendjaja, Y. H., dan Romlah, O. (2007). Identifikasi Kesalahan dan

Miskonsepsi Buku Teks Biologi SMU. Seminar Nasional Pendidikan

Biologi dan Biologi. Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Pendidikan

Indonesia. Mei 2007. Diakses dari: http://sakola.net/content/document/

658, pada tanggal 23 November 2018, pukul 20.30 WIB.

Ahmadi, R. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media.

Akbar, S. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Alberts, B., dkk. (2015). Molecular Biology of The Cell Sixth Edition. New York:

Taylor & Francis Group.

Apriani, I., dan Yunianto, I. (2016). Telaah Kesalahan Konsep Pada Buku Ajar

Biologi, Symposium on Biology Education. Agustus 2016. Diakses dari:

http://symbion.pbio.uad.ac.id, pada tanggal 22 November 2018, pukul

22.30 WIB.

Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Astuti, T. W, dan Sukiya. (2018). Identifikasi Miskonsepsi Sistem Peredaran

Darah dalam Buku Teks Biologi Kelas XI di Kabupaten Ciamis. Jurnal

Prodi Pendidikan Biologi. 7(5) : 340-346.

Bahar, M. (2003). Misconceptions in Biology Education and Conceptual Change

Strategies. Educational Science. 3(1): 53-64.

Campbell, N. A.,dkk. (2008). Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

________________________. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Page 101: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

87

Chang, R. (2005). Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Cook, Michelle. (2008). Student’s Comprehension of Science Concepts Depicted

in Textbook Illustrations. Electronic Journal of Science Education. 12 (1):

1-14.

Dahar, R.W. (2011). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Erlangga.

Devetak, I., dan Vogrinc, J. (2013). The Criteria for Evaluating the Quality of the

Science Textbooks. Critical Analysis of Science Textbooks: Evaluating

instructional effectiveness. 3-15.

Dikmenli, M., Cardak, O., dan Oztas, F. (2009). Conceptual Problems in Biology-

Related Topics in Primary Science and Technology Textbooks in Turkey.

International Journal of Environmental & Science Education. 4(4) : 429-

440.

Efendi, A. (2009). Beberapa Catatan Tentang Buku Teks Pelajaran di Sekolah.

Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan. 14(2) : 320-333.

Fajriana, N, Abdullah, dan Safrida. (2016). Analisis Miskonsepsi Buku Teks

Pelajaran Biologi Kelas XI Semester I SMAN di Kota Banda Aceh. 4(1) :

60-65.

Ferial, E. W. (2013). Biologi Reproduksi. Jakarta: Erlangga.

Ganong, W. F. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. Jakarta: EGC.

Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta:

Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. (2005). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

_____________. (2014). Kurikulum dan Pembelajaran,. Jakarta: Bumi Aksara.

Hershey, D, R. (2004). More Misconceptions to Avoid When Teaching About

Plants. Diakses dari http://actionbioscience.org/education/hershey, pada

tanggal 19 November 2018, pukul 23.00 WIB. pp. 1-10.

Page 102: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

88

____________. (2005). More Misconceptions to Avoid When Teaching About

Plants. Diakses dari http://actionbioscience.org/education/hershey, pada

tanggal 19 November 2018, pukul 23.30 WIB. pp. 1-10.

Ibrahim, M. (2012). Konsep, Miskonsepsi dan Cara Pembelajarannya. Surabaya:

Unesa University Press.

Imran, R. F, Zulyusri, dan Advinda, L. (2015). Miskonsepsi Materi Pada Buku

Teks Biologi SMA Kelas XI Semester 1. 2(2) : 57-64.

Ismawati, E. (2012). Telaah Kurikulum dan Pengembangan Bahan Ajar.

Yogyakarta: Ombak.

Juwono, dan Juniarto, A. Z. (2012). Biologi Sel. Jakarta: EGC.

Lakitan, B. (2011). Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Rajawali Pers.

Kemdikbud. (2016). Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.148/P/2016

Tentang Penetapan Judul Buku Teks Pelajaran Peminatan untuk SMA/MA.

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

_________. (2014). Lampiran Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Tentang

Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Kelompok Peminatan IPA

(Biologi). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

_________. (2016). Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia No.24 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kelas XI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Lehninger, A. L. (1982). Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga.

Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Mulyasa, E. (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Muslich, M. (2010). Text Book Writing: Dasar-Dasar Pemahaman, Penulisan,

dan Pemakaian Buku Teks. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Nugroho, F. A. (2016). Identifikasi Miskonsepsi Sistem Pencernaan Manusia

Pada Buku Teks Biologi SMA Kurikulum 2013 di Kota Yogyakarta.

Jurnal Pendidikan Biologi. 5(5) : 13-22.

Page 103: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

89

Nurhadi, dan Yanti, F. (2018). Taksonomi Invertebrata. Yogyakarta: Budi Utama.

Oakes, J., and Saunders, M. (2002). Access to Textbooks, Instructional Materials,

Equipment, and Technology: Inadequacy and Inequality in California’s

Public School. William Watch Series. 1-14. Diakses dari

https://escholarship.org/uc/item/4ht4z71v, pada tanggal 16 Desember

2019, pukul 20.15 WIB.

Ormrod, J. E. (2008). Psikologi Pendidikan, Membantu Peserta didik Tumbuh dan

Berkembang, Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

Pangestika, A., dan Widyaningrum, T. (2018). Identifying Conceptual Mistakes

on SMA Teaching Books in Materials of Imune System for Eleventh

Graders. International Journal of Active Learning. 3(2) : 50-57.

Pelczar, M. J. (2015). Dasar-Dasar Mikrobiologi 1. Jakarta: UI Press.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kebudayaan Republik

Indonesia No. 8. (2016). Tentang Buku yang Digunakan oleh Satuan

Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Pratiwi, S. T. (2008). Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga.

Purwanto, N. (2012). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Ramadhan, A. N. (2016). Identifikasi Miskonsepsi Sistem Saraf Manusia dalam

Buku Teks Biologi SMA di Kota Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Biologi.

5(6) : 37-45.

Santoso, L. M., dan Santri, D. J. (2016). Biologi Molekuler Sel. Jakarta: Salemba

Teknika.

Sarosa, S. (2012). Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar. Jakarta: Indeks.

Sarpini, Rusbandi. (2016). Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia untuk

Paramedis. Bogor: In Media.

Sitepu, B. P. (2014). Penulisan Buku Teks Pelajaran. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Page 104: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

90

Sloane, E. (2012). Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.

Subowo. (2015). Biologi Sel Edisi 7. Jakarta: Sagung Seto.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sumadi, dan Marianti, A. (2007). Biologi Sel. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suparno, P. (2013). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika.

Jakarta: Grasindo.

Tarigan, H. G., dan Tarigan, D. (2009). Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia.

Bandung: Angkasa.

Tekkaya, C. (2002). Misconceptions as Barrier to Understanding Biology. Journal

of Education. 23 : 259-266.

Trianto. (2010). Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi

Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana.

Viera, A.J., dan Garret, J. M. (2005). Understanding Interobserver Agremeent The

Kappa Statistic. Research Series. 37(5) : 360-363.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Konsep dan Implementasi

Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Widoyoko, E. P. (2017). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Yazid, E. (2005). Kimia Fisika untuk Paramedis. Yogyakarta: Andi.

Zulfiani, Feronika, T., Suartini, K. (2009). Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Jakarta.

Page 105: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

91

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 106: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

92

Lampiran 1

LEMBAR ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU BIOLOGI SMA KELAS XI DALAM KONSEP SEL

Kode Buku : A

Petunjuk!

1. Berikan tanda (√) pada kategori miskonsepsi yang tepat

2. Kategori miskonsepsi, 1: Misidentifications, 2: Overgeneralizations, 3: Oversimplifications, 4: Obsolete Concepts and Terms, dan 5: Undergeneralizations

No Kode Konsep pada Buku Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

1. A.6 Sel prokariotik

cirinya tidak ada

nukleus, tidak ada

membran khusus

organelnya.

Dalam sel prokariotik (prokaryotic cell, dari kata

Yunani pro, sebelum, dan karyon), DNA terkonsentrasi

di wilayah yang tidak diselubungi oleh membran,

disebut nukleoid.

Struktur yang dibatasi membran ini tidak ditemukan

pada sel prokariot. Dengan demikian, adanya atau

tidak-adanya nukleus sejati hanya salah satu contoh

perbedaan kompleksitas struktural antara kedua tipe

sel.1

√ Sel prokariotik bukannya tidak

memiliki inti sel tetapi materi

intinya tersebar di dalam

sitoplasma. DNAnya terkonsentrasi

di wilayah yang tidak diselubungi

oleh membran yang disebut

nukleoid. Sel prokariotik hanya

tidak memiliki membran inti.

Istilah prokariotik, dibangun dari kata pro dan karyon.

Pro, artinya sebelum dan karyon artinya inti. Jadi sel

prokariotik bukannya tanpa inti, melainkan memiliki

materi inti yang tersebar di dalam sitoplasmanya.2

2. A.6 Transportasi zat pada

membran sel terjadi

Eksositosis dan endositosis merupakan mekanisme

transpor molekul besar misal-nya protein dan

√ Konsep tersebut lebih tepat jika,

transportasi zat pada membran sel

1 Neil A. Campbell, dkk., Biologi Dasar Jilid I, (Jakarta: Erlangga, 2008), h. 107. 2 Sumadi, dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h.1.

Page 107: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

93

No Kode Konsep pada Buku Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

secara aktif, seperti

transpor aktif,

eksositosis,

endositosis

polisakarida, serta partikel yang lebih besar, biasanya

melintasi membran secara massal melalui mekanisme

yang melibatkan pengemasan dalam vesikel. 3

terjadi secara aktif, seperti pompa

ion dan kotranspor. Endositosis dan

eksositosis tidak termasuk ke dalam

transpor aktif karena transpor aktif

merupakan transpor yang

pergerakannya melawan gradien

konsentrasi, sementara endositosis

dan eksositosis pergerakannya tidak

ditentukan oleh gradien konsentrasi

melainkan menggunakan

pergerakan vesikel, oleh karena itu

endositosis dan eksositosis

termasuk ke dalam tranpor

makromolekul.

Endositosis dan eksositosis termasuk ke dalam transpor

molekul berukuran besar dan transpor partikel.

Pengangkutan makromolekul berukuran besar dan

partikel tidak mungkin melibatkan protein membran

seperti halnya transpor aktif.4

3. A.12.5 Pada bilayer

fosfolipid terdapat

molekul protein yang

membentuk pola

mozaik sehingga

diistilahkan dengan

model mozaik-fluida.

Dalam model mosaik fluid (fluid mosaic model) ini,

membran merupakan struktur yang bersifat fluid (tidak

mempunyai bentuk yang tetap dan mudah mengalir)

dengan ‘mosaik’ berupa berbagai protein yang

tertanam di dalam atau melekat pada lapisan ganda

(bilayer) fosfolipid.5

√ Dalam kalimat dijelaskan “molekul

protein yang membentuk pola

mozaik sehingga diistilahkan

dengan model mozaik fluida”.

Kalimat tersebut tidak memberi

penjelasan secara utuh mengenai

model mozaik-fluida, seharusnya

ditambahkan penjelasan mengenai

sifat fluid untuk fosfolipid, yaitu

Menurut teori Fluid Mozaic Model membran plasma

terdiri dari lapisan lemak bimolekuler, yang disana sini

terputus oleh adanya molekul protein.6

3 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, h. 148-149. 4 Sumadi, dan Aditya, Op. Cit, h.75. 5 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, h.135-136. 6 Sumadi, dan Aditya, Op. Cit, h.52.

Page 108: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

94

No Kode Konsep pada Buku Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

tidak mempunyai bentuk yang tetap

dan mudah mengalir. Dikatakan

mozaik karena letak protein yang

tersebar dan tertanam pada

fosfolipid.

4. A.13.2 Lamela tengah

membatasi dinding

sel yang lain dan

terdapat zat pektin.

Di antara dinding sel primer sel-sel yang bersebelahan,

terdapat lamela tengah (middle lamella), lapisan tipis

yang kaya akan polisakarida lengket yang disebut

pektin.

Beberapa sel tumbuhan melakukan hal ini hanya

dengan menyekresikan zat-zat pengeras ke dalam

dinding primer. Sel-sel lain menambahkan dinding sel

sekunder (secondary cell wall) di antara membran

plasma dan dinding primer.7

Dalam kalimat tersebut tidak

memberikan penjelasan mengenai

perbedaan dinding sel primer dan

sekunder. Dimana kedua jenis

dinding sel tersebut merupakan dua

hal yang berbeda. Pada kalimat

tersebut lebih tepat jika diberi

keterangan lengkap bahwa yang

mem-batasi dinding sel satu dengan

yang lainnya merupakan dinding sel

primer.

Dalam dinding primer terdapat juga substansi pektat.

Terbentuknya dinding primer setelah terjadinya

pembentukan lamella tengah berbeda dengan dinding

primer, dinding sekunder ditandai oleh adanya struktur

yang khas berupa mikro-fibril yang tersusun secara

pararel dan rapi untuk setiap lapisannya, kaku, dan non

ekstensibel.8

5. A.15.16 Vakuola terdiri atas

vakuola tengah,

vakuola kontraktil,

Vakuola adalah vesikel yang dibatasi membran dengan

fungsi yang berbeda-beda pada jenis sel yang berbeda-

beda. Jenis-jenis vakuola diantaranya vakuola makanan

√ Dalam konteks kalimat ter-sebut

lebih tepat jika dirubah menjadi

“terdapat beberapa jenis vakuola,

7 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h.128. 8 Sumadi, dan Aditya, Op. Cit., h.41.

Page 109: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

95

No Kode Konsep pada Buku Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

dan vakuola

makanan.

(food vacuole), vakuola kontraktil (contractile

vacuole), dan vakuola sentral (central vacuole).9

diantaranya vakuola tengah,

vakuola kontraktil, dan vakuola

makanan. Karena jika di-sebutkan

“vakuola terdiri atas” mengacu

pada bagian-bagian yang dimiliki

vakuola.

Pada sel hewan bersel satu (protozoa), dikenal vakuola

kontraktil atau vakuola berdenyut yang menetap,

berfungsi sebagai osmoregulator, yaitu menjaga nilai

osmotik sel atau eksresi. Vakuola nonkontraktil atau

vakuola makanan berfungsi dalam pencernaan

makanan dan mengedarkan hasil pencernaannya.10

6. A.15.20 Setiap lengkungan

atau tubula retikulum

endoplasma disebut

sisterna.

RE terdiri dari jejaring tubulus dan kantung

bermembran yang disebut sisterna (dari kata Latin

cisterna, penampung cairan). Membran RE

memisahkan kompartemen internal RE, disebut lumen

(rongga) RE atau ruang sisterna, dari sitosol.11

Dalam retikulum endoplasma

istilah tubula dan sisterna

merupakan dua hal yang berbeda

dari segi bentuk. Sisterna

merupakan kantung bermembran

sedangkan tubula/tubuler berbentuk

sebagai pipa-pipa kecil yang

berhubungan. Dalam kalimat

“Setiap lingkungan atau tubula

retikulum endoplasma disebut

sisterna” mengacu bahwa sisterna

berbentuk tubula, padahal sisterna

merupakan kantung yang

bermembran.

Masing-masing ruangan ER kasar mempunyai bentuk

dan ukuran yang berbeda, sehingga dapat dibedakan

tiga jenis: 1. Sisterna, berbentuk ruangan gepeng, yang

kadang-kadang tersusun berlapis-lapis dan saling

berhubungan. 2. Tubuler, berbentuk sebagai pipa-pipa

kecil yang berhubungan. 3. Vesikuler, berbentuk

sebagai gelembung-gelembung yang berlapis.12

7. A.16.21 Jika Anda terluka, Produk-produk pencernaan, termasuk gula sederhana, √ Konsep pada buku men-jelaskan

9 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h.116. 10 Ferial, Biologi Reproduksi, (Jakarta: Erlangga, 2013) h. 10. 11 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h.113. 12 Subowo, Biologi Sel Edisi 7, (Jakarta: Sagung Seto, 2015) h. 110.

Page 110: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

96

No Kode Konsep pada Buku Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

pada bagian tubuh

Anda yang terluka

akan muncul cairan

bening. Cairan

bening tersebut

merupakan reaksi

dari sel darah putih

yang melakukan

autofagosit sehingga

bekas luka akan cepat

tertutup dan kering.

asam amino, dan monomer-monomer lain, masuk ke

dalam sitosol dan menjadi nutrien bagi sel. Beberapa

sel manusia juga melaksanakan fagositosis. Contohnya

makrofag, sejenis sel darah putih yang membantu

mempertahankan tubuh dengan cara menelan dan

menghancurkan bakteri serta penyerbu lain.13

peristiwa “ketika kita terluka” dan

mengaitkannya dengan dengan

peristiwa autofagosit pada sel darah

putih dalam sub judul lisosom.

Dalam buku tersebut penjelasan

fungsi lisosom dalam hal

autofagosit yang dikaitkan dengan

peristiwa terluka kurang tepat.

Karena jika membahas mengenai

respon tubuh ketika terluka,

seharusnya lebih tepat jika

dikaitkan dengan proses

pembekuan darah yang melibatkan

trombosit. Jadi, pengkaitan antara

konsep yang disampaikan dengan

contoh peristiwa kurang tepat.

Karena tidak ada kaitannya.

Pada sel fagositik, agens yang berpotensi

membahayakan seperti bakteri, virus, atau toksin akan

dimakan sel tersebut. Agens tersebut akan melebur

dengan lisosom primer untuk membentuk lisosom

sekunder yang kemudian dicerna.14

8. A.21.10 Transpor aktif adalah

saat Anda bermain

ayunan dengan

dorongan pihak lain,

sedangkan transpor

aktif adalah saat

Anda mendorong

Kerja dibutuhkan untuk memompa zat terlarut

melintasi membran melawan gradien konsentrasinya;

sel harus meng-gunakan energi. Oleh karena itu, tipe

lalu-lintas membran ini disebut transpor aktif (active

transport). Semua protein transpor yang menggerakkan

zat terlarut melawan gradien konsentrasi merupakan

protein pembawa, bukan protein saluran. Hal ini masuk

√ Pengistilahan “bermain ayunan”

pada pengertian transpor aktif

dalam konteks kalimat tersebut

tidak mengarahkan pada “melawan

gradien konsentrasi” yang

merupakan karakteristik dari

transpor aktif. Penganalogian juga

13 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h.116. 14 Ethel Sloane, Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula, (Jakarta: EGC, 2012) h. 39.

Page 111: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

97

No Kode Konsep pada Buku Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

ayunan dengan

kekuatan sendiri.

akal sebab ketika terbuka, protein saluran hanya

membiarkan zat terlarut mengalir menuruni gradien

konsentrasinya, bukan mengambil dan mentranspornya

melawan gradiennya.15

kurang tepat. Terdapat kalimat yang

salah ketik yang seharusnya ditulis

“pasif” tetapi pada kata dibuku

dituliskan “aktif”, sehingga dapat

membuat kesalahan konsep. Ada beberapa kharakteristik transpor aktif, yaitu

melawan gradien kimiawi atau potensial elektrik,

memerlukan energi metabolic dan sensitif terhadap

adanya racun, tergantung pada adanya aktivitas

membran protein, dan spesifik untuk substansi

tertentu.16

9. A.23.5 Fagositosis adalah

proses sel untuk

makan yang

melibatkan

pembentukan

vesikula membran

yang berlimpah yang

disebut fagosom atau

vakuola fagositik.

Fagositosis (phagocytosis), sel menelan partikel

dengan menyelubungi partikel dengan pseudopodia dan

mengemasnya dalam kantong berselaput-membran

yang cukup besar untuk digolongkan sebagai vakuola.

Partikel dicerna setelah vakuola berfusi dengan lisosom

yang mengandung enzim-enzim hidrolitik.17

Dalam hal ini istilah fagositosis

tidak dijelaskan mengacu pada sel

apa. Padahal terdapat protozoa

(amoeba) dan sel darah putih yang

melakukan proses fagositosis. Jika

pada amoeba yang memiliki alat

gerak berupa pseudopodia, proses

fagositosis terjadi ketika

pseudopodia dijulurkan dan

menyelubungi “makanan” untuk

selanjutnya dicerna oleh amoeba.

Sedangkan pada sel darah putih

Proses fagositosis dijumpai pada sel protozoa sebagai

salah satu usaha untuk mendapatkan makanan

sedangkan pada sel-sel metazoa lebih ditunjukan untuk

pertahanan diri terhadap benda asing seperti misalnya

fagositosis terhadap bakteri, debu, dan benda-benda

lain yang dianggap berbahaya bagi sel.18

15 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h.146. 16 Sumadi, dan Aditya, Op. Cit, h.72. 17 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h.149.

18 Juwono, dan Achmad Zulfa, Biologi Sel, (Jakarta: EGC, 2000), h.27.

Page 112: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

98

No Kode Konsep pada Buku Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

lebih ditunjukan untuk pertahanan

diri terhadap benda asing seperti

misalnya fagositosis terhadap

bakteri, debu, dan benda-benda lain

yang dianggap berbahaya bagi sel.

Kata-kata “berlimpah” pada kaimat

tersebut juga kurang tepat karena

dalam sekali proses fagositosis

tidak harus dilakukan dalam

keadaan vesikula yang berlimpah.

10. A.24.12 Transportasi zat dapat

juga terjadi secara

aktif, seperti pompa

ion Na+ dan K+ serta

endositosis dan

eksositosis.

Eksositosis dan endositosis merupakan mekanisme

transpor molekul besar misal-nya protein dan

polisakarida, serta partikel yang lebih besar, biasanya

melintasi membran secara massal melalui mekanisme

yang melibatkan pengemasan dalam vesikel.19

√ Endositosis dan eksositosis tidak

termasuk ke dalam transpor aktif

karena transpor aktif merupakan

transpor yang pergerakannya

melawan gradien konsentrasi dan

melibatkan protein transpor,

sementara endositosis dan

eksositosis pergerakannya tidak di-

tentukan oleh gradien konsentrasi

melainkan meng-gunakan

pergerakan vesikel, oleh karena itu

endositosis dan eksositosis

termasuk ke dalam tranpor

makrmomolekul.

Endositosis dan eksositosis termasuk ke dalam transpor

molekul berukuran besar dan transpor partikel.

Pengangkutan makromolekul berukuran besar dan

partikel tidak mungkin melibatkan protein membran

seperti halnya transpor aktif.20

11. A.24.34 Sel melakukan Reproduksi aseksual dari eukariota bersel tunggal, √ Kalimat tersebut perlu diperjelas,

19 Neil, A. Campbell, dkk., Op. Cit., h.148-149. 20 Sumadi, dan Aditya, Op. Cit., h.75.

Page 113: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

99

No Kode Konsep pada Buku Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

reproduksi secara

mitosis dan secara

meiosis.

misalnya amoeba melalui tipe pembelahan sel yang

disebut pembelahan biner (binary fission), yang berarti

‘pembagian menjadi separuh’. Prokariota (bakteri dan

arkae) juga bereproduksi melalui pembelahan biner,

namun proses pada prokariota tidak melibatkan

mitosis.21

sel pada hewan dan sel

tumbuhanlah yang melakukan

reproduksi secara mitosis dan

meiosis. Jika mengacu pada “sel”

secara umum seharusnya ditambah-

kan amitosis, dimana amitosis

dialami oleh makhluk hidup

uniseluler.

Berdasarkan mekanismenya dikenal 3 macam

pembelahan sel, yaitu amitosis, mitosis dan meiosis.

Amitosis dinamakan pula sebagai pembelahan

langsung. Amitosis banyak ditemukan pada sel-sel

prokariotik.22

12. A.24.36 Eksositosis adalah

suatu proses

pengangkutan bahan

yang terdapat di

dalam sel melalui

proses pem-bentukan

vesikula.

Sel menyeresikan molekul biologis tertentu melalui

penyatuan (fusi) vesikel dengan membran plasma; ini

disebut eksositosis (exocytosis).23

√ Kalimat tersebut tidak men-jelaskan

arah pergerakan dari eksositosis,

yang pergerakan-nya ke arah luar

sel atau dapat juga disebutkan pen-

sekresian molekul biologis tertentu

melalui penyatuan (fusi) vesikel

dengan membran sel.

Pengangkutan makromolekul dan partikel-partikel

melalui eksositosis, apabila berlangsung pelepasan dari

sel-sel ke luar sel.24

13. A.24.43 Fagositosis adalah

proses untuk makan

yang melibatkan

pembentukan

Vesikula/vesikel adalah kantung yang terbuat dari

membran pada sitoplasma. Vakuola adalah vesikel

yang dibatasi membran dengan fungsi yang berbeda

pada jenis sel yang berbeda.25 Vakuola sebagai

√ Dalam kalimat tersebut makna

“vesikula” dan “vakuola fagositik”

adalah sama. Padahal antara

vesikula dan vakuola fagositik

21 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h. 251-252. 22 Subowo, Op. Cit., h.364. 23 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h. 148. 24 Sumadi, dan Aditya, Op. Cit., h.75. 25 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h.A-43.

Page 114: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

100

No Kode Konsep pada Buku Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

vesikula membran. pelaksana fungsi hidrolisis pada tumbuhan dan fungi

yang tidak memiliki lisosom.26

memiliki fungsi yang berbeda.

Menurut Campbell, vesikula/

vesikel adalah kantung yang terbuat

dari membran pada sitoplasma.

Sedangkan, vakuola merupakan

vesikel dengan fungsi spesifik

sesuai dengan jenis selnya. Jadi,

jika dikatakan vesikel maka itu

hanyalah sebuah kantung, yang

mana fungsinya hanya membawa.

Tetapi jika bicara vakuola (dalam

hal ini adalah vakuola fagositik)

maka fungsinya sebagai kantung

sekaligus untuk memfagosit

(menelan). Kata-kata “berlimpah”

pada kaimat tersebut juga kurang

tepat karena dalam sekali proses

fagositosis tidak harus dilakukan

dalam keadaan vesikula yang

berlimpah.

Fagositosis adalah bentuk khusus endositosis dimana

sel menggunakan vesikel endositik besar yang disebut

fagosom untuk menelan partikel besarseperti

mikroorganisme dan sel mati.27

Fagosom adalah vesikel tertutup membran intraseluler

besar yang terbentuk sebagai hasil fagositosis.

Mengandung bahan ekstraseluer yang tertelan.28

Kode Buku: A

26 Ibid., h.116. 27 Bruce Alberts, dkk., Molecular Biology of The Cell Sixth Edition, (America: Garland Science) h. 738. 28 Ibid., h.G:24.

Page 115: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

101

Gambar pada Buku Gambar pada Literatur Gambar pada Literatur

Kode gambar: A.10.(1.5) Diambil dari: Campbell, 2008: 106 Diambil dari: Subowo, 2015: 53

Keterangan Pada gambar buku tidak ditunjukkan letak nukleoid yang mana didalam nukleoid tersebut terdapat kandungan

DNA pada sel prokariotik. Hal tersebut penting karena sel prokariotik tidak memiliki membran inti yang

menjadi pembeda antara sel prokariotik dan sel eukariotik.

Kategori Miskonsepsi Overgeneralization

Gambar pada Buku Gambar pada Literatur Gambar pada Literatur

Page 116: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

102

Kode gambar: A.10.(1.5) Diambil dari: Campbell, 2008: 119 Diambil dari: Sumadi dan Aditya, 2007: 94.

Keterangan Pada gambar buku tidak ditunjukkan adanya organel ribosom dan DNA pada mitokondria.

Kategori Miskonsepsi Overgeneralization

Lampiran 2

Page 117: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

103

LEMBAR ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU BIOLOGI SMA KELAS XI DALAM KONSEP SEL

Kode Buku : B

Petunjuk!

1. Berikan tanda (√) pada kategori miskonsepsi yang tepat

2. Kategori miskonsepsi, 1: Misidentifications, 2: Overgeneralizations, 3: Oversimplifications, 4: Obsolete Concepts and Terms, dan 5: Undergeneralizations

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

1. B.8.4 Organisme yang

memiliki sel

prokariotik, yaitu

Archaebacteria,

Eubacteria, dan

Cyanobacteria.

Organisme yang

memiliki sel

eukariotik, yaitu

Protista, Fungi

(jamur), Plantae

(tumbuhan), dan

Animalia

(hewan).

Unit dasar struktur dan fungsi setiap organisme

adalah salah satu dari dua tipe sel prokariot atau

eukariot. Hanya organisme dari domain Bacteria dan

Archaea yang terdiri dari sel-sel prokariot. Protista,

fungi, hewan, dan tumbuhan terdiri atas sel-sel

eukariot.29

√ Kata “memiliki” lebih tepat diganti dengan

“bertipe” karena pada pembahasan

sebelumnya dikatakan bahwa secara

struktural, terdapat dua tipe sel yaitu sel

prokariotik dan sel eukariotik. Jika

digunakan kata memiliki lebih mengarah

kepada kepunyaan, apabila digunakan kata

memiliki lebih mengarah pada kepunyaan

membran nukleus dan tidak pada sel

prokariotik dan eukariotik.

Sel-sel pada tubuh hewan/manusia dan tumbuhan

termasuk golongan sel eukariotik, sedangkan pada

mikroorganisme ada yang bersifat eukariotik-

misalnya protozoa, protista, dan jamur-dan ada yang

bersifat prokariotik misalnya bakteri dan blue green

algae atau ganggang biru hijau (Cyanophyceae).30

2. B.8.9 Prokariotik

(Yunani, pro =

Dalam sel prokariotik (prokaryotic cell, dari kata

Yunani pro, sebelum, dan karyon), DNA

Kalimat “belum memiliki nukleus”

seharusnya ditambahkan menjadi belum

29 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h.106. 30 Eddyman W. Ferial, Op. Cit., h.1.

Page 118: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

104

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

sebelum, karyon =

inti) merupakan

sel yang belum

memiliki nukleus

atau tidak

memiliki

membran inti

yang memisahkan

materi genetik di

inti sel dengan

bagian sel

lainnya.

terkonsentrasi di wilayah yang tidak diselubungi oleh

membran, disebut nukleoid.

Struktur yang dibatasi membran ini tidak ditemukan

pada sel prokariot. Dengan demikian, adanya atau

tidak-adanya nukleus sejati hanya salah satu contoh

perbedaan kompleksitas struktural antara kedua tipe

sel.31

memiliki nukleus sejati untuk lebih

memperjelas bahwa sel prokariotik

memang bukan tidak memiliki inti sel,

hanya tidak memiliki membran inti.

Penjelasan “prokariotik sel yang tidak

memiliki membran inti” seharusnya sudah

cukup men-jelaskan mengenai sel

prokariotik. Istilah prokariotik, dibangun dari kata pro dan

karyon. Pro, artinya sebelum dan karyon artinya inti.

Jadi sel prokariotik bukannya tanpa inti, melainkan

memiliki materi inti yang tersebar di dalam

sitoplasmanya.32

3. B.12.3 Kitin merupakan

bahan penyusun

eksoskeleton pada

Arthropoda,

seperti serangga,

laba-laba, dan

udang.

Polisakarida struktural penting lainnya adalah kitin

(chitin), karbohidrat yang digunakan artropoda

(serangga, laba-laba, krustasea, dan hewan lain yang

ber-kerabat) untuk membangun eksoskeleton-nya.

Eksoskeleton adalah pembungkus keras yang

mengelilingi bagian lunak hewan. Kitin juga

ditemukan pada banyak fungi, yang menggunakan

polisakarida ini sebagai materi pembangun bagi

dinding selnya, dan bukannya selulosa.33

√ Kitin bukan saja terkandung pada

eksoskeleton pada Arthropoda, seperti

serangga, laba-laba, dan udang tetapi kitin

juga terkandung didalam dinding sel

organisme fungi (jamur).

Khitin merupakan komponen utama penyusun

dinding sel fungi yang ber-bentuk filamen. Perannya

31 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h.107. 32 Sumadi, dan Aditya, Op. Cit., h.1. 33 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h.80.

Page 119: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

105

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

dalam dinding sel fungi seperti selulosa pada dinding

sel tumbuhan tingkat tinggi.34

4. B.15.5 Untuk mengkaji

komponen

organel sel dan

fungsinya, ahli

sitologi

menggunakan

pendekatan

biokimiawi yang

disebut

fraksionasi sel

untuk mengisolasi

komponen-

komponen sel

yang ukurannya

berbeda.

Suatu teknik yang berguna untuk mempelajari

struktur dan fungsi sel adalah fraksionisasi sel (cell

fractionitation), yang menjauhkan sel-sel dan

memisah-misahkan organel-organel utama serta

struktur subselular lain. Instrumen yang digunakan

adalah sentrifus, alat yang memutar tabung reaksi

berisi campuran sel-sel yang pecah pada berbagai

kecepatan.35

√ Dalam konteks kalimat tersebut antara

“pendekatan biokimiawi” dan

“fraksionisasi sel” merupakan suatu hal

yang sama, padahal fraksionisasi sel

merupakan sebuah metode atau teknik

yang digunakan untuk memisah-misahkan

organel-organel utama serta struktur

subselular lain. Berdasarkan sumber

literature menurut Subowo, Fraksionasi sel

merupakan teknik memisah-misahkan

organel-organel sel dengan struktur

subselular lain dan digunakan pendekatan

biokimia untuk meng-analisisnya. Jadi

antara fraksionasi sel dan pendekatan

biokimiawi merupakan suatu istilah yang

berbeda.

Kata “komponen-komponen sel” pada

kalimat tersebut kurang tepat karena jika

disebut komponen-komponen sel terdiri

dari organel-organel sel, cairan, dan zat-zat

lainnya.

Para ahli biologi telah mengembangkan suatu teknik

pemecahan sel secara terkendali agar masih dapat

dilacak mengenai masing-masing lokasi strukturnya.

Populasi murni jenis sel tertentu atau “trah sel” yang

dibiakkan secara homogen dapat dianalisis secara

biokimiawi dengan cara memecahkan sel-sel tersebut

dan dipisahkan (fraksinasi) dengan ultrasentrifugasi

lebih dahulu.36

5. B.16.9 Tubuh hewan Pada seorang pria dewasa muda rata-rata, 18% berat √ Komposisi tubuh pada hewan secara

34 Sumadi, dan Aditya., Op. Cit., h.33. 35 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h.105. 36 Subowo, Op. Cit., h.31.

Page 120: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

106

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

lebih banyak

mengandung

protein,

sedangkan tubuh

tumbuhan lebih

banyak

mengandung

karbohidrat.

badannya terdiri atas protein dan zat-zat terkait, 7%

adalah mineral, dan 15% adalah lemak. Sisa 60%

merupakan air. Komposisi intrasel air tubuh mem-

bentuk sekitar 40% berat badan, dan komponen

ekstrasel membentuk sekitar 20%. Sekitar 25%

komponen ekstrasel terletak di dalam sistem vaskular

(plasma = 5% berat badan) dan 75% di luar

pembuluh darah (cairan interstisial = 15% berat

badan). Volume darah total adalah sekitar 8% berat

badan.37

umum paling banyak terkandung adalah

air (jumlahnya sekitar 60% ). Konsep pada

buku terlalu dipersempit hanya melihat

dari komposisi protein dan karbohidrat

saja. Sedangkan, banyak juga molekul/zat

lain yang menyusun tubuh salah satunya

adalah air.

Komponen Lingkungan Seluler terdiri dari: 1. Air: a.

Terdiri dari 60-90% dari organ hidup (termasuk sel).

2. Karbohidrat (KH): a. Sekitar 3% dari massa sel. 3.

Lipid: a. Sekitar 40% dari massa sel. 5. Protein: a.

Sekitar 50-60% dari massa sel.38

Komposisi dan struktur makhluk hidup. Sebagian

besar zat kimia yang ada dalam tubuh manusia

berbentuk senyawa, yang terbagi menjadi dua

kelompok utama: senyawa organik dan senyawa

anorganik. 1. Senyawa anorganik tidak mengandung

karbon. Sebagian besar zat kimia dalam tubuh tidak

termasuk zat organik. a. Air , sekitar 70% dari total

berat badan, adalah senyawa anorganik terpenting

dalam tubuh manusia.39

37 William F. Ganong, Fisiologi Kedokteran, (Jakarta: EGC, 2008), h.1. 38 Rusbandi Sarpini, Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia untuk Paramedis, (Bogor: In Media, 2016), h.8. 39 Ethel Sloane, Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula, (Jakarta: EGC, 2012) h.17.

Page 121: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

107

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

6. B.16.37 Komposisi lipid

dan protein antara

sisi dalam dan sisi

luar membran

bersifat asimetris

(tidak sama). Pada

permukaan

membran,

terdapat

karbohidrat

berupa

oligosakarida.

Membran memiliki sisi dalam dan sisi luar yang

beda. Kedua lapisan lipid dapat berbeda dalam hal

komposisi lipid spesifik, dan setiap protein memiliki

orientasi arah dalam membran. Ketika suatu vesikel

menyatu (berfusi) dengan membran plasma, lapisan

luar vesikel menjadi tersambung dengan lapisan

sitoplasmik (sebelah dalam) membran plasma. Oleh

karena itu, molekul-molekul yang bermula di sisi

dalam RE berakhir di sisi luar membran plasma.

Di membran plasma, vesikel berfusi dengan

membran tersebut, melepaskan protein sekresi dari

sel. Fusi vesikel menempatkan karbohidrat pada

glikoprotein dan glikolipid membran menjadi di

sebelah luar membran plasma. Dengan demikian,

susunan asimetris protein, lipid, dan karbohidrta yang

terkait dalam membran plasma ditentukan ketika

membran dibangun oleh RE dan aparatus golgi.40

√ Pembahasan mengenai komposisi lipid dan

protein antara sisi dalam dan sisi luar

membran yang bersifat asimetris tidak

diperjelas pada kalimat selanjutnya. Dalam

hal ini yang dimaksud tidak sama apakah

jumlah lipid dan protein antara sisi dalam

dan sisi luar membran sel yang tidak sama

ataukah komponen yang penyusun-nya.

Menurut literature Lucia dan Didi, 2016

yang dimaksud dengan asimetris membran

sel adalah komposisi lipid pada membran

plasma pada kedua monolayer berbeda

jenisnya, komposisi penyebaran proteinnya

juga tidak merata antara monolayer luar

dan dalam serta penyebaran karbohidrat

yang terdapat khusus hanya di monolayer

luar.

Sifat asimetris membran plasma pada kedua

monolayer berbeda. Jenis lipid utama yang terdapat

pada membran plasma sel eukariot adalah fosfolipid

(antara lain fosfatidiletanolamin, fosfatidilserin,

fosfatidilkolin, sfingomielin, dan sfingosin), selain

kolesterol, dan glikolipida. Sebagian besar molekul

fosfatidilkolin dan sfingomielin terdapat pada

monolayer luar. Sebagian besar fosfatidilserin dan

40 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h.140.

Page 122: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

108

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

fosfatidiletanolamin terdapat pada monolayer dalam.

Komposisi dan penyebaran protein juga tidak merata

antara monolayer dalam dan luar. Penyebaran

karbohidrat hanya di monolayer luar.41

7. B.28.6 Dalam ilmu

ekologi,

tumbuhan

berperan sebagai

produsen yang

mampu membuat

makanannya

sendiri,

sedangkan hewan

berperan sebagai

konsumen atau

pemakan.

Perbedaan

peranan tersebut

terjadi karena sel

tumbuhan

memiliki organel-

organel sel yang

tidak dimiliki oleh

hewan, begitupun

sebaliknya.

Kehidupan di Bumi adalah kehidupan bertenaga

surya. Kloroplas tumbuhan menangkap energi cahaya

yang telah menempuh 150 juta kilometer dari

matahari dan mengubahnya menjadi energi kimia

yang disimpan dalam gula dan molekul-molekul

organik lain. Proses pengubahan ini disebut

fotosintesis (photosynthesis). Mari kita mulai dengan

menempatkan fotosintesis dalam konteks

ekologisnya. Organisme memperoleh senyawa-

senyawa organik yang di-gunakannya untuk

mendapat energi dan rangka karbon melalui satu dari

dua mode utama: nutrisi autotrofik atau nutrisi

heterotrofik. Autotrof (autotroph) adalah ‘pemberi-

makan sendiri’ (auto berarti ‘sendiri’, sedangkan

trophos berarti ‘memberi makan’); autotrof mem-

pertahankan hidupnya sendiri tanpa memakan apa

pun yang berasal dari makhluk hidup lain. Autotrof

membuat molekul organiknya dari CO2 dan bahan

mentah anorganik lain dari lingkungan. Hampir

semua tumbuhan merupakan autotrof. Heterotrof

(heterotroph) mem-peroleh materi organiknya

√ Kalimat pertama menjelaskan mengenai

peran tumbuhan sebagai produsen dan

hewan sebagai konsumen dalam ilmu

ekologi. Kalimat kedua menjelaskan

mengenai perbedaan peranan tersebut

terjadi karena organel-organel penyusun

sel hewan dan sel tumbuhan berbeda.

Penjelasan lebih tepat jika ditambahkan

organel apa yang menyebabkan tumbuhan

berperan sebagai produsen, yaitu karena

tumbuhan memiliki kloroplas yang

terdapat pada organel plastida yang

menyebabkan tumbuhan dapat membuat

makanannya sendiri dengan cara ber-

fotosintesis. Hal tersebut perlu diperjelas

untuk menghindari mikonsepsi bahwa

semua organel sel yang dimiliki sel

tumbuhan mengakibatkan sel tumbuhan

memiliki peran sebagai produsen.

41 Lucia Maria S., dan Didi Jaya, Biologi Molekuler Sel, (Jakarta: Salemba Teknika, 2016), h.46-47.

Page 123: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

109

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

melalui mode nutrisi utama kedua. Karena tidak

mampu membuat makanannya sendiri, heterotrof

hidup dari senyawa-senyawa yang di-hasilkan

organisme lain (hetero berarti ‘yang lain’).42

Perbedaan yang paling nyata adalah bahwa hampir

semua sel tumbuhan mengandung plastida. Plastida

adalah organel khusus didalam sitoplasma; organel

ini dikelilingi oleh dua membran. Plastida yang nyata

dan secara khas ada pada sel tumbuhan hijau adalah

khloroplas. Seperti mitokhondria, khloroplas dapat

dipandang sebagai pabrik tenaga. Perbedaan yang

penting adalah bahwa khloroplas merupakan pabrik

tenaga matahari, menggunakan energi sinar,

sedangkan mitokhondria adalah pabrik tenaga kimia

yang menggunakan energi kimia molekul zat

makanan. Khloroplas menyerap energi sinar dan

menggunakannya untuk mereduksi karbondioksida

membentuk karbohidrat seperti pati, dengan

membebaskan molekul oksigen (O2).43

8. B.33.18 Transpor aktif

meliputi pompa

ion, kotranspor,

dan endositosis-

eksositosis.

Eksositosis dan endositosis merupakan mekanisme

transpor molekul besar misal-nya protein dan

polisakarida, serta partikel yang lebih besar, biasanya

melintasi membran secara massal melalui mekanisme

yang melibatkan pengemasan dalam vesikel.44

√ Endositosis dan eksositosis tidak termasuk

ke dalam transpor aktif karena transpor

aktif merupakan transpor yang

pergerakannya melawan gradien

konsentrasi, sementara endositosis dan

42 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h.200. 43 Albert L. Lehninger, Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 1982), h.38. 44 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h.148-149.

Page 124: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

110

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

Suatu pompa tunggal bertenaga ATP yang

mentranspor zat terlarut spesifik dapat menggerakkan

secara tidak langsung transpor aktif beberapa zat

terlarut lain dalam mekanisme yang disebut

kotranspor (cotransport).45

eksositosis pergerakannya tidak ditentukan

oleh gradien konsentrasi melainkan

menggunakan pergerakan vesikel, oleh

karena itu endositosis dan eksositosis

termasuk ke dalam tranpor makromolekul.

Endositosis dan eksositosis termasuk ke dalam

transpor molekul berukuran besar dan transpor

partikel. Pengangkutan makromolekul berukuran

besar dan partikel tidak mungkin melibatkan protein

membran seperti halnya transpor aktif.46

Lampiran 3

LEMBAR ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU BIOLOGI SMA KELAS XI DALAM KONSEP SEL

45 Ibid., h.147. 46 Sumadi, dan Aditya, Op. Cit., h.75.

Page 125: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

111

Kode Buku : C

Petunjuk!

1. Berikan tanda (√) pada kategori miskonsepsi yang tepat

2. Keterangan, 1: Misidentifications, 2: Overgeneralizations, 3: Oversimplifications, 4: Obsolete Concepts and Terms, dan 5: Undergeneralizations

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

1. C.6.28 Beberapa sifat

penting air

sebagai konstituen

dan media untuk

hidup adalah air

pelarut universal,

memiliki

viskositas yang

rendah,

menunjukkan

fenomena kapiler,

dapat menjaga

suhu tubuh

organisme, dan

membantu

pengaturan suhu

Ahli kimia pada abad pertengahan mencoba mencari

pelarut universal yang bisa melarutkan apa saja.

Mereka kemudian menemukan bahwa tidak ada yang

bekerja lebih baik daripada air. Akan tetapi, air

bukanlah pelarut universal. Jika ya, air akan

melarutkan wadah yang menjadi tempat

penampungannya, termasuk sel-sel kita. Namun air

merupakan pelarut yang sangat serba-bisa, sifat yang

dapat kita runut hingga ke polaritas molekul air.47

√ Pelarut universal adalah pelarut yang

dapat melarutkan lebih banyak zat

daripada pelarut lainnya. Air merupakan

pelarut polar. Berdasarkan kaidah like

dissolve like berarti suatu senyawa akan

larut pada pelarut yang sama derajat

kepolarannya, senyawa polar larut pada

pelarut polar dan senyawa non polar larut

pada senyawa non polar. Air dapat

dikatan bukan merupakan pelarut

universal karena tidak semua zat terlarut

mempunyai sifat kepolaran yang sama

dengan air.

Dalam ilmu kimia dikenal suatu istilah ”Like dissolves

like” yaitu jika molekul solute dan pelarut mirip, maka

akan mudah bagi keduanya untuk saling menggantikan

sehingga mudah untuk bercampur. Secara umum,

terdapat kecendurungan kuat bagi senyawa non polar

untuk larut dalam pelarut yang bersifat non polar dan

47 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h.54.

Page 126: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

112

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

lingkungan. senyawa kovalen polar atau senyawa ion larut ke dalam

pelarut polar.48

Air merupakan pelarut polar. Air merupakan pelarut

yang sangat efektif untuk senyawa-senyawa ionik.49

Senyawa ionik akan jauh lebih larut dalam pelarut

polar, dibandingkan dalam pelarut non polar. Karena

molekul pelarut non polar tidak memiliki momen dipol.

Senyawa ionik biasnya memiliki kelarutan yang sangat

rendah dalam pelarut non polar.50

2. C.8.16 Kitin banyak

digunakan oleh

serangga, laba-

laba, udang-

udangan, dan

hewan-hewan lain

untuk

membangun

eksoskeletonnya.

Polisakarida struktural penting lainnya adalah kitin

(chitin), karbohidrat yang digunakan artropoda

(serangga, laba-laba, krustasea, dan hewan lain yang

ber-kerabat) untuk membangun eksoskeletonnya.

Eksoskeleton adalah pembungkus keras yang

mengelilingi bagian lunak hewan. Kitin juga ditemukan

pada banyak fungi, yang menggunakan polisakarida ini

sebagai materi pembangun bagi dinding selnya, dan

bukannya selulosa.51

√ Kitin bukan saja terkandung pada

eksoskeleton pada Arthropoda, seperti

serangga, laba-laba, dan udang tetapi

kitin juga terkandung didalam dinding

sel organisme fungi (jamur).

Khitin merupakan komponen utama penyusun dinding

sel fungi yang ber-bentuk filamen. Perannya dalam

dinding sel fungi seperti selulosa pada dinding sel

tumbuhan tingkat tinggi.52

48 Estien Yazid, Kimia Fisika untuk Paramedis, (Yogyakarta: Andi, 2005), h.152. 49 Raymond Chang, dkk., Kimia Dasar, (Jakarta: Erlangga, 2005), h.91. 50 Ibid., h.6. 51 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h.80. 52 Sumadi, dan Aditya, Op. Cit., h.33.

Page 127: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

113

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

3. C.8.20 Pati adalah

polisakarida

cadangan

makanan yang

dibentuk dari

glukosa di dalam

kloroplas dan

amiloplast pada

sel tumbuhan.

Kloroplas adalah suatu anggota ter-spesialisasi dari

famili organel-organel tumbuhan yang berkerabat-

dekat, yang disebut plastida (pkastid). Beberapa

anggota lain adalah amiloplas, plastida tak berwarna

yang menyimpan pati (amilosa), terutama pada akar

dan umbi serta kromoplas yang memiliki pigmen

berwarna jingga dan kuning. Kloroplas mengandung

pigmen hijau yang bernama klorofil, serta berbagai

enzim dan molekul yang berfungsi dalam produksi gula

secara fotosintesis.53

√ Kalimat pada buku menunjukan bahwa

amiloplas juga merupakan tempat pem-

bentukan glukosa. Padahal amiloplas

merupakan tempat penyimpanan glukosa

(hasil dari fotosintesis). Glukosa

dibentuk di kloroplas. Kloroplas

merupakan organel khas tumbuhan yang

mengandung klorofil yang memunculkan

warna hijau. Kloroplas ini terdapat pada

bagian-bagian tumbuhan yang berwarna

hijau. Amiloplas merupakan plastida

tidak berwarna yang umumnya terdapat

pada akar dan umbi.

Sintesis pati. Karbohidrat simpanan pada tumbuhan

kebanyakan adalah dalam bentuk pati. Pada daun

kebanyakan spesies tumbuhan, pati diakumulasi di

tempatnya disintesis, yakni pada koroplas. Pada organ

penyimpanan (buah, umbi, dan lain-lain), pati ditimbun

pada amiloplas. Sintesis pati pada amiloplas

menggunakan bahan baku sukrosa atau bentuk

karbohidrat sederhana lainnya yang dikirim dari daun.

Jadi pada dasarnya, pati selalu berada dalam plastida.54

4. C.9.19 Termasuk lemak

sederhana adalah

lemak (berupa

benda padat) dan

minyak (berupa

cairan). Kondisi

Lemak (fat) terbuat dari dua jenis molekul yang lebih

kecil: gliserol dan asam lemak. Pada pembuatan lemak,

tiga molekul asam lemak masing-masing

menggabungkan diri dengan gliserol melalui tautan

ester, ikatan antara gugus hidroksil dan gugus

karboksil. Dengan demikian, lemak yang dihasilkan,

√ Kalimat pada buku menyata-kan bahwa

struktur kimia antara minyak dan lemak

sama. Konsep tersebut tidak tepat karena

antara minyak dan lemak memiliki

struktur kimia yang berbeda. Lemak,

berbentuk padatan pada suhu ruangan

53 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, h.119. 54 Benyamin Lakitan, Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h. 150.

Page 128: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

114

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

fisik keduanya

berbeda, tetapi

struktur kimianya

sama.

yang disebut juga triasilgliserol (triacylglycerol),

terdiri dari tiga asam lemak yang tertaut pada satu

milekul gliserol. (Nama lain lemak juga adalah

trigliserida, kata yang sering ditemukan dalam daftar

komposisi pada kemasan makanan).

Lemak yang terbuat dari asam lemak jenuh disebut

lemak jenuh. Sebagian besar lemak hewan bersifat

jenuh: Rantai hidrokarbon pada asam lemaknya-‘ekor’

molekul lemak – tidak memiliki ikatan rangkap, dan

fleksibilitas rantai hidrokarbon ini memungkinkan

molekul-molekul lemak terkemas rapat. Lemak hewan

jenuh – misalnya kepala susu dan mentega – berwujud

padatan pada suhu ruangan, lemak tumbuhan dan ikan

disebut sebagai minyak – contohnya adalah minyak

zaitun dan minyak hati ikan kod. Tekukan-tekukan di

lokasi ikatan rangkap cis mencegah molekul-molekul

terkemas cukup rapat, sehingga tidak dapat memadat

pada suhu ruangan.55

dan memiliki asam lemak jenuh. Rantai

hidrokarbon pada asam lemak jenuh ini

tidak memiliki ikatan rangkap dan

fleksibilitas rantai hidrokarbonnya

memungkinkan molekul-molekul lemak

terkemas rapat. Minyak, ber-bentuk cair

pada suhu ruangan dan memiliki asam

lemak tidak jenuh. Rantai hidrokarbon

pada asam tidak jenuh ini memiliki

ikatan rangkap sehingga tekukan-tekukan

di lokasi ikatan rangkap cis mencegah

molekul-molekul terkemas cukup rapat,

sehingga tidak dapat memadat pada suhu

ruangan.

Jadi, keberadaan ikatan rangkaplah yang

membuat struktur kimia antara lemak

dan minyak berbeda.

Lipida yang paling sederhana dan paling banyak

mengandung asam lemak sebagai unit penyusun adalah

triasilgliserol, juga seringkali dinamakan lemak, lemak

netral, atau trigliserida. Triasilgliserol adalah

komponen utama dari lemak penyimpan atau depot

lemak pada sel tumbuhan dan hewan, tetapi umumnya

tidak dijumpai pada membran. Kebanyakan lemak

55 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h.81.

Page 129: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

115

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

alami, seperti minyak olive, mentega dan lemak

makanan lainnya merupakan campuran dari

triasilgliserol sederhana dan campuran yang

mengandung berbagai jenis asam lemak yang berbeda

dalam panjang rantai dan derajat kejenuhan.

Triasilgliserol yang hanya mengandung asam lemak

jenuh seperti tristearin, komponen utama dari lemak

ginjal sapi, merupakan padatan putih berlemak pada

suhu kamar. Triasilgliserol yang mengandung tiga

asam lemak tidak jenuh, seperti triolein, komponen

utama minyak olive, bersifat cairan. Lemak-lemak ini

terdiri dari campuran triasilgliserol, tetapi berbeda

dalam komposisi asam lemaknya, dan karena-nya

berbeda pula dalam titik lelehnya. Minyak olive, yang

berbentuk cair pada suhu kamar terutama mengandung

asam lemak (cair) tidak jenuh. Lemak sapi, yang kaya

akan asam lemak jenuh berantai panjang, berbentuk

padatan pada suhu kamar.56

5. C.9.25 Fosfolipid

merupakan

komponen

pembentuk

struktur dinding

sel.

Komposisi kimiawi dinding sel yang pasti bervariasi

antara spesies yang satu dengan spesies yang lain, dan

bahkan antara tipe sel yang satu dengan tipe sel yang

lain pada tumbuhan yang sama, namun rancangan

dasar dinding sel konsisten. Mikrofibril yang terbuat

dari polisakarida selulosa disintesis oleh enzim yang

disebut selulosa sintase dan disekresikan ke dalam

√ Kalimat pada buku menyatakan bahwa

fosfolipid merupakan komponen pem-

bentuk dinding sel. Fosfolipid

merupakan lipid yang paling banyak

menyusun membran sel, bukan dinding

sel. Pada dinding sel tumbuhan tidak

ditemukan fosfolipid, pada dinding sel

56 Albert L. Lehninger, Op. Cit., h.344-446.

Page 130: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

116

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

ruang ekstra-seluler. Di situ, mikrofibril tertanam

dalam matriks yang terdiri dari polisakarida lain dan

protein.57

Fosfolipid bersifat esensial bagi sel karena merupakan

komponen membran sel. Struktur fosfolipid merupakan

contoh klasik bagaimana bentuk sesuai dengan fungsi

pada tingkat molekular. Fosfolipid mirip dengan lemak

namun hanya memiliki dua asam lemak yang melekat

ke gliserol, bukan tiga.58

fungi tidak ditemkan fosfolipid dan pada

dinding sel bakteri juga tidak ditemukan

fosfolipid.

Pada dinding sel tumbuhan terdapat

komponen penyusun lain selain

polisakarida, diantaranya protein

structural dan plastik biologik. Lignin

dan kutin termasuk ke dalam plastik

biologik. Lignin dapat dijumpai pada

dinding sel sekunder maupun primer

tumbuhan. Kutin, umumnya sebagai

penutup permukaan sel. Struktur dari

kutin sendiri belum jelas, tetapi sudah

diketahui mengandung asam lemak,

gugus hidroksil pada C16-C18 terikat

secara kovalen dan ikatan ester (Sumadi

dan Aditya, 2007: 40).

Komponen utama penyusun dinding sel tumbuhan

adalah polisakarida. Ada tiga macam polisakarida

penyusun dinding sel tumbuhan tingkat tinggi, yaitu

selulosa, hemiselulosa, dan polisakarida pektat atau

sering disebut substansi pektat. Terdapat pula protein

structural pada dinding primer, dan plastik biologik

sebagai pengisi dan penutup permukaan luar dari

dinding primer maupun dinding sekunder.59

Dinding sel bakteri tersusun atas peptidoglikan (juga

dikenal sebagai murein), yang menyebabkan kakunya

dinding sel. Peptidoglikan merupakan polimer

(molekul besar) yang terdiri atas perulangan disakarida

yang tersusun atas monosakarida N-acetylglucosamine

(NAG) dan N-acetylmuramic acid (NAM). Dinding sel

bakteri gram positif mengandung banyak lapisan

57 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h.82. 58 Ibid., h.82. 59 Sumadi, dan Aditya., Op. Cit., h.37-38.

Page 131: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

117

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

peptidoglikan (murein) yang membentuk struktur yang

tebal dan kaku, dan asam teikoat (teichoic acid) yang

mengandung alkohol (gliserol atau ribitol) dan fosfat.60

6. C.9.36 Lemak turunan,

yaitu senyawa

hasil proses

hidrolisis lemak.

Termasuk dalam

kelompok ini

antara lain asam

lemak, sterol, dan

kolesterol.

Banyak hormon, juga kolesterol, merupakan steroid,

yaitu lipid yang dicirikan oleh rangka karbon yang

tersusun atas empat cincin yang menyatu. Steroid-

steroid yang berbeda memiliki gugus kimia yang

bervariasi pada rangkaian cincin ini. Kolesterol

(cholesterol) adalah komponen umum membran sel

hewan dan juga merupakan prekursor untuk sintesis

steroid-steroid lain.61

√ Kolesterol bukan merupakan senyawa

hasil proses hidrolisis lemak. Kolesterol

merupakan steroid, dimana steroid

adalah molekul kompleks. Proses

hidrolisis adalah proses pemecahan suatu

senyawa dari berwujud kompleks

menjadi sederhana. Sedangkan kolesterol

sendiri tergolong steroid yang

merupakan molekul kompleks. Dalam

jalur pem-bentukan kolesterol juga tidak

ada peran enzim hidrolase yang

berfungsi dalam proses hidrolisis.

Antara kolesterol dan sterol dalam

kalimat tersebut merupakan suatu hal

yang berbeda, padahal kolesterol adalah

sterol utama pada jaringan hewan.

Lipida yang didiskusikan sampai saat ini bersifat dapat

disabunkan; yaitu, senyawa ini terhidrolisa oleh

pemanasan dengan alkali, menghasilkan sabun dari

komponen asam lemaknya. Sel juga mengandung

lipida yang tidak tersabunkan, yang tidak mengandung

asam lemak, dan karenanya, tidak dapat membentuk

sabun. Terdapat dua kelas utama lipida yang tidak

tersabunkan, steroid dan terpen. Di sini, kita akan

mendiskusikannya hanya steroid yang merupakan

komponen penting membran.

Steroid adalah molekul kompleks yang larut di dalam

lemak dengan empat cincin yang saling bergabung.

Steroid yang paling banyak adalah sterol, yang

merupakan steroid alkohol. Kolesterol adalah sterol

60 Sylvia T. Pratiwi, Mikrobiologi Farmasi, (Jakarta: Erlangga, 2008) h. 26-28. 61 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h. 83.

Page 132: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

118

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

utama pada jaringan hewan. Kolesterol dan senyawa

turunan esternya, dengan lemaknya yang berantai

panjang adalah komponen penting dari plasma

lipoproteindan dari membran sel sebelah luar.62

7. C.9.39 Kolesterol

merupakan

komponen utama

membran sel dan

selubung mielin.

Lipid dan protein adalah bahan penyusun utama

membran, walaupun karbohidrat juga penting. Lipid

yang paling melimpah di sebagian besar membran

adalah fosfolipid.63

√ Kalimat pada buku menyata-kan bahwa

kolesterol adalah komponen utama

membran sel. Komponen utama

penyusun membran sel adalah lipid,

protein dan karbohidrat. Jenis lipid yang

terbanyak yang menyusun membran sel

adalah fosfolipid bukan kolesterol. Akan

tetapi kolesterol juga merupakan jenis

lipid penyusun membran plasma.

Komponen penyusun membran plasma adalah lipid,

protein dan karbohidrat. Molekul-molekul lipid dari

membran plasma ternyata tersusun dari 3 jenis yaitu: a.

Fosfolipid, yang terbanyak; b. Kolesterol, dan; c.

Glikolipid.64

8. C.14.6 Sel prokariotik

adalah sel yang

belum memiliki

nukleus.

Dalam sel prokariotik (prokaryotic cell, dari kata

Yunani pro, sebelum, dan karyon), DNA terkonsentrasi

di wilayah yang tidak diselubungi oleh membran,

disebut nukleoid.

Struktur yang dibatasi membran ini tidak ditemukan

pada sel prokariot. Dengan demikian, adanya atau

tidak-adanya nukleus sejati hanya salah satu contoh

perbedaan kompleksitas struktural antara kedua tipe

sel.65

√ Kalimat “belum memiliki nukleus”

seharusnya di-tambahkan menjadi belum

memiliki nukleus sejati untuk lebih

memperjelas bahwa sel prokariotik

memang bukan tidak memiliki inti sel

atau belum memiliki inti sel, tetapi hanya

tidak memiliki membran inti.

Istilah prokariotik, dibangun dari kata pro dan karyon.

62 Albert L. Lehninger, Op. Cit., h.335. 63 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h.135. 64 Sumadi, dan Aditya, Op. Cit., h.56. 65 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h.107.

Page 133: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

119

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

Pro, artinya sebelum dan karyon artinya inti. Jadi sel

prokariotik bukannya tanpa inti, melainkan memiliki

materi inti yang tersebar di dalam sitoplasmanya.66

9. C.15.3 Untuk

membandingkan

struktur umum sel

kariotik dan

eukariotik serta

tubuh virus,

perhatikan

Gambar 1.10.

Kata eukaryotic berasal dari kata Yunani eu, sejati dan

karyon, bagian dalam biji, di sini mengacu pada

nukleus. Dalam sel prokariot (prokaryotic cell, dari

kata Yunani pro, sebelum dan karyon).67

√ Kata “sel kariotik” pada buku tidak tepat,

seharusnya adalah “sel prokariotik”

karena jika “kariotik” saja artinya adalah

“inti”. Penulisan tersebut kurang kata

“pro” sehingga menimbulkan arti yang

ber-beda.

Istilah prokariotik, dibangun dari kata pro dan karyon.

Pro, artinya sebelum dan karyon atrinya inti. Jadi sel

prokariotik berarti “sebelum inti”.68

10. C.15.9 Pada sel

tumbuhan

terdapat dinding

sel, vakuola, dan

plastida. Pada sel

hewan, bagian

tersebut tidak

ditemukan, tetapi

pada sel hewan

terdapat sentriol

yang tersimpan di

Pada sel-sel hewan vakuola ini jarang terdapat atau

kalau ada kecil-kecil, sedangkan pada sel tumbuhan

selalu terdapat, baik yang kecil, menengah, maupun

yang besar.69

√ Kalimat pada buku “Pada sel tumbuhan

terdapat dinding sel, vakuola, dan

plastida. Pada sel hewan, bagian tersebut

tidak ditemukan”. Vakuola dapat

ditemukan pada sel hewan dengan

ukuran yang kecil.

Vakuola juga ada pada beberapa sel hewan, tetapi

ukurannya jauh lebih kecil.70

66 Sumadi, dan Aditya, Op. Cit., h.1. 67 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h.107. 68 Sumadi, dan Aditya, Op. Cit., h.1. 69 Ibid., h.9. 70 Albert L. Lehninger, Op. Cit., h.40.

Page 134: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

120

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

dalam sentrosom.

11. C.15.16 Namun demikian,

ada beberapa jenis

Protozoa, yang

selnya terlindungi

oleh cangkok

yang kuat dan

kerat. Cangkok

tersebut umumnya

tersusun atas zat

kersik dan pelikel,

dijumpai misalnya

pada Euglena dan

Radiolaria.

Pelikel pada Euglena merupakan pita-pita protein di

bawah membran plasma yang memberikan kekuatan

dan fleksibilitas (Euglena tidak memiliki dinding sel).71

Protista yang dikenal sebagai foraminifera (dari kata

Latin foramen, lubang kecil, dan ferre, mengangkut),

atau foram, dinamai demikian karena cangkang

berporinya, disebt testa. Testa foram terdiri dari

sepotong material organik tunggal yang diperkeras oleh

kalsium karbonat. Protista yang disebut radiolaria

memiliki rangka internal yang rumit dan simetris yang

umumnya terbuat dari silika.72

Pada beberapa kelompok spons, serat-serat ini

merupakan spikula tajam yang terbuat dari kalsium

karbonat atau silika.73

Kalimat pada buku me-nyatakan bahwa

Euglena dan Radiolaria cangkoknya

tersusun atas zat kersik dan pelikel. Jadi,

kedua kelompok protozoa tersebut

dianggap cangkoknya tersusun oleh zat

kersik dan pelikel. Padahal, Euglena

sendiri terlindungi oleh pelikel yang

merupakan pita-pita protein dan sama

sekali tidak tersusun dari zat kersik.

Radiolaria sendiri rangka internalnya

terbuat dari silika, sedangkan

Foraminifera sendiri cangkoknya

tersusun atas kalsium karbonat.

Menurut Campbell, kalsium karbonat

dan silikat berbahan sama. Sedangkan

zat kersik adalah silikon dalam bentuk

mineral

Species sampel kelas Flagellata adalah Euglena viridis.

Deskripsi Euglena viridis sebagai berikut: Bentuk

tubuh tetap karena ada selubung pellicula.74

Ordo Foraminifera. Tipe pseudopodanya Axopoda;

shell tersusun dari zat kapur.75

Pelikel adalah lapisan yang meliputi membran

sitoplasma sel. Pada beberapa spesies ameba pelikel ini

71 Neil A. Campbell, dkk., Biologi Dasar Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2008), h.145. 72 Ibid., h.154. 73 Ibid., h.242. 74 Nurhadi, Febri Yanti, Taksonomi Invertebrata, (Yogyakarta: Deepublish, 2018) h. 14-15. 75 Ibid., h.8.

Page 135: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

121

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

merupakan lapisan yang tipis dan tidak kompak.

Banyak protozoa membentuk struktur kerangka yang

memberikan kekakuan kepada sel selnya. Lapisan

penutup yang longgar ini yang ada di sebelah luar

pelikel dinamakan cangkang atau cangkerang (shell);

terdiri dari bahan organik yang diperkuat dengan zat-

zat anorganik seperti kalsium karbonat atau silika.

Adanya pelikel, dan bukannya dinding sel, sebagai

penutup merupakan salah satu ciri pembeda yang

utama dalam kelompok protozoa ini.76

12. C.15.32 Zat lain yang

umum dalam

sitoplasma adalah

glukosa, asam

amino, vitamin,

mineral, tetesan

minyak, dan

butiran makanan.

Sitoplasma berada dalam sistem koloid kompleks,

sebagian besar adalah air yang di dalamnya terlarut

molekul-molekul kecil maupun besar (makromolekul),

ion-ion, dan bahan hidup atau organela.77

√ “Tetesan minyak” dalam kalimat tersebut

seharusnya ditulis lipid saja. Walaupun

minyak termasuk ke dalam lipid tetapi

minyak merupakan asam lemak tak jenuh

yang biasanya terkandung pada

tumbuhan. Jadi, kata “tetesan minyak”

tidak dapat digeneralisir terkandung pada

sitoplasma pada sel.

Sedang sitoplasma terdiri atas matriks atau sitosol

terbenamnya organela, sitoskeleton dan timbunan

karbohidrat, lipid dan pigmen. Protoplasma dari sel

hewan dan tumbuhan mengandung 75 – 85 % air, 10 –

20 % protein, 2 – 3 % lipid, 1 % karbohidrat, dan 1 %

bahan anorganik.78

13. C.21.26 Di bawah

mikroskop,

struktur kloroplas

Mikroskop elektron mengungkapkan banyak organel

dan struktur subseluler lain yang tidak mungkin

diresolusi dengan mikroskop cahaya.79

√ Kalimat pada buku menyatakan bahwa

kloroplas dapat terlihat dengan

menggunakan mikroskop. Mikroskop

76 Pelczar, Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid I, (Jakarta: UI-Press, 2015) h. 220-221. 77 Sumadi, dan Aditya, Op. Cit., h.6. 78 Subowo, Op Cit., h.91. 79 Neil A. Campbell, dkk., Biologi Dasar Jilid 1, (Jakarta: Erlangga), h.105.

Page 136: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

122

No Kode Konsep pada

Buku

Konsep Menurut Literatur Kategori Miskonsepsi Keterangan

1 2 3 4 5

tampak seperti

pada Gambar

1.21.

Perbedaan mendasar antara mikroskop elektron dengan

mikroskop cahaya adalah sumber radiasi yang

digunakan. Dengan menggunakan pancaran elektron,

objek yang bisa diamati lebih kecil, sehingga kita akan

mendapatkan gambar yang lebih detail dari sel.80

disini harus lebih diperjelas, yaitu

dengan menggunakan mikroskop

elektron. Karena jika menggunakan

mikroskop cahaya organel kloroplas

tidak dapat terlihat.

14. C.30.21 Proses transpor

aktif

makromolekul

dapat terjadi

melalui

endositosis dan

eksositosis

Eksositosis dan endositosis merupakan mekanisme

transpor molekul besar misal-nya protein dan

polisakarida, serta partikel yang lebih besar, biasanya

melintasi membran secara massal melalui mekanisme

yang melibatkan pengemasan dalam vesikel.81

√ Endositosis dan eksositosis tidak

termasuk ke dalam transpor aktif karena

transpor aktif merupakan transpor yang

pergerakannya melawan gradien

konsentrasi, sementara endositosis dan

eksositosis pergerakannya tidak

ditentukan oleh gradien konsentrasi

melainkan meng-gunakan pergerakan

vesikel, oleh karena itu endositosis dan

eksositosis termasuk ke dalam tranpor

makromolekul.

Endositosis dan eksositosis termasuk ke dalam transpor

molekul berukuran besar dan transpor partikel.

Pengangkutan makromolekul berukuran besar dan

partikel tidak mungkin melibatkan protein membran

seperti halnya transpor aktif.82

Kode Buku: C

Gambar pada Buku Gambar pada Literatur Gambar pada Literatur

Kode gambar: C.20. (1.19). Diambil dari: Campbell, 2008: 119. Diambil dari: Sumadi dan Aditya, 2007: 94.

80 Lucia M. Santoso, dan Didi Jaya, Op. Cit., h.17. 81 Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit., h.148-149. 82 Sumadi, dan Aditya, Op. Cit., h.75.

Page 137: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

123

Keterangan Pada gambar buku tidak ditunjukkan adanya organel ribosom dan DNA pada mitokondria.

Kategori Miskonsepsi Overgeneralization

Page 138: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

124

Page 139: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

125

Lampiran 4

Daftar Buku Peserta didik Kelas XI yang digunakan di SMA yang ada di

Tangerang Selatan

No Gambar Buku Judul Buku dan Penerbit Sekolah yang

menggunakan

1. Biologi untuk SMA/MA kelas XI

Kelompok Peminatan Matematika dan

Ilmu Alam (Kurikulum 2013).

Irnaningtyas, Erlangga.

SMAN 1 Tangsel

2.

Biologi untuk SMA/MA kelas XI

Peminatan Matematika dan Ilmu Alam

(Revisi Kurikulum 2013).

Irnaningtyas, Erlangga.

SMAN 2 Tangsel

3.

Biologi untuk SMA/MA kelas XI

Peminatan Matematika dan Ilmu Alam

(Revisi Kurikulum 2013).

Irnaningtyas, Erlangga.

SMAN 3 Tangsel

Page 140: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

126

No Gambar Buku Judul Buku dan Penerbit Sekolah yang

menggunakan

4.

Biologi untuk SMA/MA kelas XI

Peminatan Matematika dan Ilmu Alam

(Kurikulum 2013).

Irnaningtyas dan Yosia Istiadi, Erlangga.

Buku Peserta didik Biologi untuk

SMA/MA Kelas XI (Edisi Revisi 2016)

Endah Sulistyowati, Wigati Hadi, Teo

Sukoco, Siti Nur Hidayah; Intan

Pariwara.

SMAN 4 Tangsel

5.

Buku Peserta didik Aktif dan Kreatif

Belajar Biologi untuk kelas XI

SMA/MA Kelompok Peminatan

Matematika dan Ilmu Alam (Kurikulum

2013).

Yusa & MBS Maniam, Grafindo.

SMAN 5 Tangsel

Page 141: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

127

No Gambar Buku Judul Buku dan Penerbit Sekolah yang

menggunakan

6.

Biologi untuk SMA/MA Kelas XI

Kelompok Peminatan Matematika dan

Ilmu Alam (Kurikulum 2013).

D.A Pratiwi, Sri Maryati, Suharno,

Bambang S., Erlangga.

SMAN 6 Tangsel

7.

Buku Peserta didik Aktif dan Kreatif

Belajar Biologi untuk kelas XI

SMA/MA Kelompok Peminatan

Matematika dan Ilmu Alam (Kurikulum

2013).

Yusa & MBS Maniam, Grafindo.

SMAN 7 Tangsel

8.

Buku Peserta didik Aktif dan Kreatif

Belajar Biologi untuk kelas XI

SMA/MA Kelompok Peminatan

Matematika dan Ilmu Alam (Kurikulum

2013).

Yusa & MBS Maniam, Grafindo.

SMAN 8 Tangsel

Page 142: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

128

No Gambar Buku Judul Buku dan Penerbit Sekolah yang

menggunakan

9.

Konsep dan Penerapan Biologi

SMA/MA Kelas XI Kelompok

Peminatan MIPA (Revisi Kurikulum

2013).

Slamet Prawirohartono, Bailmu.

SMAN 9 Tangsel

10.

Buku Peserta didik Aktif dan Kreatif

Belajar Biologi untuk kelas XI

SMA/MA Kelompok Peminatan

Matematika dan Ilmu Alam (Kurikulum

2013).

Yusa & MBS Maniam, Grafindo.

Biologi untuk SMA/MA kelas XI

Kelompok Peminatan Matematika dan

Ilmu Alam (Kurikulum 2013).

Irnaningtyas, Erlangga.

SMAN 10 Tangsel

Page 143: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

129

No Gambar Buku Judul Buku dan Penerbit Sekolah yang

menggunakan

11.

Biologi Untuk SMA Kelas XI Peminatan

Matematika dan Ilmu Alam

(Berdasarkan Kurikulum 2013,

Pemendikbud 24/2018)

Tati S. Syamsudin, Lilis Setiasih,

Quadra

SMAN 11 Tangsel

12.

Buku Peserta didik Aktif dan Kreatif

Belajar Biologi untuk kelas XI

SMA/MA Kelompok Peminatan

Matematika dan Ilmu Alam (Kurikulum

2013).

Yusa & MBS Maniam, Grafindo.

SMAN 12 Tangsel

Page 144: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

Lampiran 5

Hasil Kesepakatan Buku A

No Konsep Pada Buku Kategori Miskonsepsi

Pengamat I Keterangan

Pengamat II Keterangan

Ya Tidak Ya Tidak

1. Sel prokariotik cirinya tidak ada nukleus,

tidak ada membran khusus organelnya.

Misidentifications V - - - V Tidak miskonsepsi

2. Transportasi zat pada membran sel terjadi

secara aktif, seperti transpor aktif,

eksositosis, endositosis

Misidentifications V - - V - -

3. Pada bilayer fosfolipid terdapat molekul

protein yang membentuk pola mozaik

sehingga diistilahkan dengan model

mozaik-fluida.

Undergeneralizations V - - V - -

4. Lamela tengah membatasi dinding sel

yang lain dan terdapat zat pektin.

Overgeneralizations V - - V - -

5. Vakuola terdiri atas vakuola tengah,

vakuola kontraktil, dan vakuola makanan.

Misidentifications V - - V - -

6. Setiap lengkungan atau tubula retikulum

endoplasma disebut sisterna.

Misidentifications V - - V - -

7. Jika Anda terluka, pada bagian tubuh Anda

yang terluka akan muncul cairan bening.

Cairan bening tersebut merupakan reaksi

dari sel darah putih yang melakukan

autofagosit sehingga bekas luka akan cepat

tertutup dan kering.

Misidentifications V - - V - -

8. Transpor aktif adalah saat Anda bermain

ayunan dengan dorongan pihak lain,

Misidentifications V - - V - -

Page 145: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

No Konsep Pada Buku Kategori Miskonsepsi

Pengamat I Keterangan

Pengamat II Keterangan

Ya Tidak Ya Tidak

sedangkan transpor aktif adalah saat Anda

mendorong ayunan dengan kekuatan

sendiri.

9. Fagositosis adalah proses sel untuk makan

yang melibatkan pembentukan vesikula

membran yang berlimpah yang disebut

fagosom atau vakuola fagositik.

Misidentifications V - - V - Pengertian antara

vesikula dan

fagosom/vakuola

fagositik, tidak selalu

berlimpah

10. Transportasi zat dapat juga terjadi secara

aktif, seperti pompa ion Na+ dan K+ serta

endositosis dan eksositosis.

Misidentifications V - - V - -

11. Sel melakukan reproduksi secara mitosis

dan secara meiosis.

Overgeneralizations - V Misidentifikasi, karena

sel melakukan

pembelahan bukan

reproduksi untuk

mitosis dan meiosis

- V Misidentifications

12. Eksositosis adalah suatu proses

pengangkutan bahan yang terdapat di

dalam sel melalui proses pembentukan

vesikula.

Oversimplifications V - - - V Konsep esensial tidak

disampaikan dalam

pengertian eksositosis

13. Fagositosis adalah proses untuk makan

yang melibatkan pembentukan vesikula

membran.

Overgeneralizations V - - - V Tidak miskonsepsi

Gambar

14. Gambar Sel Bakteri (Tidak menunjukkan

materi genetik (nukleoid). Overgeneralizations V

- - V -

-

15. Gambar Mitokondria (Tidak me-

nunjukkan DNA dan Ribosom). Overgeneralizations V

- - - V

Undergeneralizations,

karena konsepnya

dipersempit

Page 146: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

Hasil Kesepakatan Buku B

No Konsep Pada Buku Kategori Miskonsepsi Pengamat I Keterangan

Pengamat II Keterangan

Ya Tidak Ya Tidak

1. Organisme yang memiliki sel prokariotik,

yaitu Archaebacteria, Eubacteria, dan

Cyanobacteria. Organisme yang memiliki

sel eukariotik, yaitu Protista, Fungi

(jamur), Plantae (tumbuhan), dan Animalia

(hewan).

Misidentifications V - - V - -

2. Prokariotik (Yunani, pro=sebelum,

karyon=inti) merupakan sel yang belum

memiliki nukleus atau tidak memiliki

membran inti yang memisahkan materi

genetik di inti sel dengan bagian sel

lainnya.

Misidentifications V - - - V Tidak miskonsepsi

3. Kitin merupakan bahan penyusun

eksoskeleton pada Arthropoda, seperti

serangga, laba-laba, dan udang.

Undergeneralizations V - Kitin juga komponen

penyusun dinding sel

pada fungi, pada

arthropoda sebagai

penyusun dominan

eksoskeleton

V - -

4. Untuk mengkaji komponen organel sel dan

fungsinya, ahli sitologi menggunakan

pendekatan biokimiawi yang disebut

fraksionasi sel untuk mengisolasi

komponen-komponen sel yang ukurannya

berbeda.

Misidentifications V - - V - -

5. Tubuh hewan lebih banyak mengandung

protein, sedangkan tubuh tumbuhan lebih

Oversimplifications V - - - V Tidak miskonsepsi,

karena bisa

Page 147: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

No Konsep Pada Buku Kategori Miskonsepsi Pengamat I Keterangan

Pengamat II Keterangan

Ya Tidak Ya Tidak

banyak mengandung karbohidrat. dibandingkan dari

kandungan protein dan

karbohidrat

6. Komposisi lipid dan protein antara sisi

dalam dan sisi luar membran bersifat

asimetris (tidak sama). Pada permukaan

membran, terdapat karbohidrat berupa

oligosakarida.

Undergeneralization - V Overgeneralizations - V Tidak miskonsepsi

7. Dalam ilmu ekologi, tumbuhan berperan

sebagai produsen yang mampu membuat

makanannya sendiri, sedangkan hewan

berperan sebagai konsumen atau pemakan.

Perbedaan peranan tersebut terjadi karena

sel tumbuhan memiliki organel-organel sel

yang tidak dimiliki oleh hewan, begitupun

sebaliknya.

Overgeneralizations V - - V - -

8. Transpor aktif meliputi pompa ion,

kotranspor, dan endositosis eksositosis.

Misidentifications V - - V - -

Page 148: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

Hasil Kesepakatan Buku C

No Konsep Pada Buku Kategori Miskonsepsi Pengamat I

Keterangan Pengamat II

Keterangan Ya Tidak Ya Tidak

1. Beberapa sifat penting air sebagai

konstituen dan media untuk hidup adalah

air pelarut universal, memiliki viskositas

yang rendah, menunjukkan fenomena

kapiler, dapat menjaga suhu tubuh

organisme, dan membantu pengaturan

suhu lingkungan.

Misidentifications - V Sifat pelarut

diantaranya polar,

semipolar, dan non

polar. Air termasuk

bersifat polar karena

sebagian besar dapat

melarutkan senyawa

sehingga dikatakan

bersifat universal

- V Overgeneralizations,

kata “bersifat

universal” tidak bisa

dibilang universal

2. Kitin banyak digunakan oleh serangga,

laba-laba, udang-udangan, dan hewan-

hewan lain untuk membangun

eksoskeletonnya.

Undergeneralizations V - - V - -

3. Pati adalah polisakarida cadangan

makanan yang dibentuk dari glukosa di

dalam kloroplas dan amiloplast pada sel

tumbuhan.

Misidentifications V - - V - -

4. Termasuk lemak sederhana adalah lemak

(berupa benda padat) dan minyak (berupa

cairan). Kondisi fisik keduanya berbeda,

tetapi struktur kimianya sama.

Misidentifications V - - V - -

5. Fosfolipid merupakan komponen

pembentuk struktur dinding sel.

Misidentifications V - - V - -

6. Lemak turunan, yaitu senyawa hasil proses

hidrolisis lemak. Termasuk dalam

kelompok ini antara lain asam lemak,

Misidentifications V - - V - -

Page 149: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

No Konsep Pada Buku Kategori Miskonsepsi Pengamat I

Keterangan Pengamat II

Keterangan Ya Tidak Ya Tidak

sterol, dan kolesterol.

7. Kolesterol merupakan komponen utama

membran sel dan selubung mielin.

Misidentifications V - - V - -

8. Sel prokariotik adalah sel yang belum

memiliki nukleus.

Misidentifications V - - - V Tidak miskonsepsi

9. Untuk membandingkan struktur umum sel

kariotik dan eukariotik serta tubuh virus,

perhatikan Gambar 1.10.

Misidentifications V - - V - -

10. Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel,

vakuola, dan plastida. Pada sel hewan,

bagian tersebut tidak ditemukan, tetapi

pada sel hewan terdapat sentriol yang

tersimpan di dalam sentrosom.

Undergeneralizations V - Pada keterangan

disebutkan contohnya

hewan yang berukuran

kecil apa?

- V Tidak miskonsepsi,

yang memiliki vakuola

kelompok protista

mirip hewan

11. Namun demikian, ada beberapa jenis

Protozoa, yang selnya terlindungi oleh

cangkok yang kuat dan kerat. Cangkok

tersebut umumnya tersusun atas zat kersik

dan pelikel, dijumpai misalnya pada

Euglena dan Radiolaria.

Misidentifications V - - V - -

12. Zat lain yang umum dalam sitoplasma

adalah glukosa, asam amino, vitamin,

mineral, tetesan minyak, dan butiran

makanan.

Overgeneralizations V - - V - -

13. Di bawah mikroskop, struktur kloroplas

tampak seperti pada Gambar 1.21.

Overgeneralizations V - - V - -

14. Proses transpor aktif makromolekul dapat

terjadi melalui endositosis dan eksositosis.

Misidentifications V - - V - -

Page 150: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

No Konsep Pada Buku Kategori Miskonsepsi Pengamat I

Keterangan Pengamat II

Keterangan Ya Tidak Ya Tidak

Gambar (Kode Buku: C)

15. Gambar Mitokondria (Tidak menunjukkan

DNA dan Ribosom)

Overgeneralizations V - - - V Undergeneralizations

Page 151: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

137

Lampiran 6

Hasil Kontingensi Pengamatan Jenis Miskonsepsi pada Buku A, B, C

1. Buku A

Pengamat I

Pengamat

II

Ya Tidak Jumlah

Ya

Misidentifications:

2, 5, 6, 7, 8, 9, 10

Overgeneralizations:

4, 14

Undergeneralizations:

3

- 10

Tidak

Misidentifications:

1

Overgeneralizations:

13, 15

Oversimplifications:

12

Overgeneralizations:

11

5

Jumlah 14 1 15

Koefisien Kesepakatan (KK) = 2S

N1+N2 =

2 x 11

15 + 15 =

22

30 = 0,73 (Kesepakatan

Besar)

2. Buku B

Pengamat I

Pengamat

II

Ya Tidak Jumlah

Ya

Misidentifications:

1, 4, 8

Overgeneralizations:

7

Undergeneralizations:

3

- 5

Tidak

Misidentifications:

2

Oversimplifications:

5

Undergeneralizations:

6 3

Jumlah 7 1 8

Koefisien Kesepakatan (KK) = 2S

N1+N2 =

2 x 6

8 + 8 =

12

16 = 0,75 (Kesepakatan

Besar)

Page 152: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

138

3. Buku C

Pengamat I

Pengamat

II

Ya Tidak Jumlah

Ya

Misidentifications:

3, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 14

Overgeneralizations:

12, 13

Undergeneralization:

2

- 11

Tidak

Undergeneralization:

10

Overgeneralizations:

15

Oversimplification:

8

Misidentifications:

1

4

Jumlah 14 1 15

Koefisien Kesepakatan (KK) = 2S

N1+N2 =

2 x 12

15 + 15 =

24

30 = 0,8 (Kesepakatan

Besar)

Page 153: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

139

Lampiran 7

Daftar Buku Acuan/Pembanding

Penelitian ini juga menggunakan beberapa buah buku sumber yang dijadikan

sebagai acuan dan pembanding, yaitu:

A. Buku Terjemahan dari Bahasa Inggris

1. Buku “Biologi” Edisi Kedelapan Jilid 1, karangan Neil A. Campbell, Jane

B. Reece, and Lawrence G. Mitchell, tahun 2008.

2. Buku “Biologi” Edisi Kedelapan Jilid 2, karangan Neil A. Campbell, Jane

B. Reece, and Lawrence G. Mitchell, tahun 2008.

3. Buku “Mikrobiologi”, karangan Michael J. Pelczar, Jr., dan E.C.S Chan,

tahun 2015.

4. Buku “Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula”, karangan Ethel Sloane,

tahun 2008.

5. Buku “Fisiologi Kedokteran” Edisi 22, karangan William F. Ganong,

tahun 2008.

6. Buku “Dasar-Dasar Biokimia”, karangan Albert L. Lehninger, tahun 1982.

7. Buku “Kimia Dasar” Edisi Ketiga Jilid 1, karangan Raymond Chang,

tahun 2005.

B. Buku Bahasa Inggris

1. Buku “Molecular Biology of The Cell” Sixth Edition, karangan Alberts, B.,

D.Bray, J Lewis, M.Raff, K.Roberts, and J.D.Watson, tahun 2015.

C. Buku Bahasa Indonesia

1. Buku “Biologi Sel” Edisi 7, karangan Subowo, tahun 2015.

2. Buku “Biologi Sel”, karangan Sumadi dan Aditya Marianti, tahun 2007.

3. Buku “Biologi Molekuler Sel”, karangan Lucia Maria Santoso dan Didi

Jaya, tahun 2016.

4. Buku “Biologi Sel”, karangan Juwono dan Achmad Zulfa Juniarto, tahun

2000.

5. Buku “Biologi Reproduksi”, karangan Eddyman W. Ferial, tahun 2013.

Page 154: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

140

6. Buku “Mikrobiologi Farmasi, karangan Sylvia T. Pratiwi, tahun 2008.

7. Buku ”Taksonomi Invertebrata”, karangan Nurhadi dan Febri Yanti, tahun

2018.

8. Buku “Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan”, karangan Benyamin Lakitan,

tahun 2004.

9. Buku “Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia untuk Paramedis”, karangan

Rusbandi Sarpini, tahun 2016.

Page 155: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

141

Lampiran 8

PERHITUNGAN TABEL

Perhitungan Tabel Persentase Kemunculan Miskonsepsi Setiap Kategori

Pada Masing-Masing Buku.

Rumus : 𝑃 =∑𝑥

𝑛 × 100%

Keterangan :

P = Persentase setiap kategori miskonsepsi (%)

∑x = Jumlah kemunculan setiap kategori miskonsepsi

n = Jumlah seluruh konsep pada setiap buku

1. Buku A

Misidentifications

∑= 8, n= 173, 𝑃 =8

173 × 100% = 4,6%

Overgeneralizations

∑= 2, n= 173, 𝑃 =2

173 × 100% = 1,1%

Oversimplifications

∑= 1, n= 173, 𝑃 =1

173 × 100% = 0,6%

Undergeneralizations

∑= 2, n= 173, 𝑃 =2

173 × 100% = 1,1%

2. Buku B

Misidentifications

∑= 3, n= 456, 𝑃 =3

456 × 100% = 0,7%

Overgeneralizations

∑= 1, n= 456, 𝑃 =1

456 × 100% = 0,2%

Undergeneralizations

∑= 1, n= 456, 𝑃 =1

456 × 100% = 0,2%

3. Buku C

Misindentifications

∑= 8, n= 651, 𝑃 =8

651 × 100% = 1,2%

Overgeneralizations

∑= 3, n= 651, 𝑃 =3

651 × 100% = 0,5%

Undergeneralizations

∑= 2, n= 651, 𝑃 =2

651 × 100% = 0,3%

Page 156: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

142

Perhitungan Persentase Miskonsepsi Pada Setiap Buku

1. Buku A

Persentase miskonsepsi kategori misidentifications : 4,6 %

Persentase miskonsepsi kategori overgeneralizations : 1,1 %

Persentase miskonsepsi kategori oversimplifications : 0,6 %

Persentase miskonsepsi kategori undergeneralizations : 1,1 %

Persentase Miskonsepsi:

4,6 % + 1,1 % + 0,6 % + 1,1 % = 7,4 %

Persentase Kebenaran:

100 % - 7,4 % = 92,6 %

2. Buku B

Persentase miskonsepsi kategori misidentifications : 0,7 %

Persentase miskonsepsi kategori overgeneralizations : 0,2 %

Persentase miskonsepsi kategori undergeneralizations : 0,2 %

Persentase Miskonsepsi:

0, 7% + 0,2 % + 0,2 % = 1,1 %

Persentase Kebenaran:

100 % - 1,1 % = 98,9 %

3. Buku C

Persentase miskonsepsi kategori misidentifications : 1,2 %

Persentase miskonsepsi kategori overgeneralizations : 0,5 %

Persentase miskonsepsi kategori undergeneralizations : 0,3 %

Persentase Miskonsepsi:

1,2 % + 0,5 % + 0,3 % = 2 %

Persentase Kebenaran:

100 % - 2 % = 98 %

Page 157: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

143

Perhitungan Perbandingan Miskonsepsi Pada Setiap Buku

Rumus : 𝑃 =∑𝑥

𝑛 × 100%

Keterangan:

P = Persentase setiap kategori miskonsepsi (%)

∑x = Jumlah kemunculan setiap kategori miskonsepsi pada buku A/B/C

n = Jumlah konsep yang mengalami miskonsepsi pada setiap kategori

1. Perhitungan Miskonsepsi Kategori Misidentifications

Buku A

∑= 8, n= 19

𝑃 =8

19 × 100 % = 42,1 %

Buku B

∑= 3, n= 19

𝑃 =3

19 × 100 % = 15,8 %

Buku C

∑= 8, n= 19

𝑃 =8

19 × 100 % = 42,1 %

2. Perhitungan Miskonsepsi Kategori Overgeneralizations

Buku A

∑= 2, n= 6

𝑃 =2

6 × 100 % = 33,3 %

Buku B

∑= 1, n= 6

𝑃 =1

6 × 100 % = 16,7 %

Buku C

∑= 3, n= 6

𝑃 =3

6 × 100 % = 50 %

3. Perhitungan Miskonsepsi Kategori Oversimplifications

Buku A

∑= 1, n= 1

𝑃 =1

1 × 100 % = 100 %

Buku B

∑= 0, n= 0

𝑃 =0

0 × 100 % = 0 %

Buku C

∑= 0, n= 0

𝑃 =0

0 × 100 % = 0 %

4. Perhitungan Miskonsepsi Kategori Undergeneralizations

Buku A

∑= 2, n= 5

𝑃 =2

5 × 100 % = 40 %

Buku B

∑= 1, n= 5

𝑃 =1

5 × 100% = 20 %

Buku C

∑= 2, n= 5

𝑃 =2

5 × 100 % = 40 %

Page 158: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

144

Lampiran 9

LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Nurul Rihsa Novtianti

NIM : 11150161000043

Jurusan/Prodi : Pendidikan IPA/Pendidikan Biologi

Judul : Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks Biologi Kurikulum 2013

Kelas XI SMA Pada Konsep Sel.

No Referensi Paraf

Pembimbing `BAB I

1. Esti Ismawati, Telaah Kurikulum dan Pengembangan Bahan

Ajar, (Yogyakarta: Ombak, 2012), h. 235.

2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 8,

Tentang Buku yang Digunakan oleh Satuan Pendidikan,

(Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2016), h. 2.

3. Mansur Muslich, Text Book Writing, (Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media, 2010), h.50.

4. Sa’dun Akbar, Instrumen Perangkat Pembelajaran, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2013), h. 33.

5. Henry G. Tarigan, Djago Tarigan, Telaah Buku Teks Bahasa

Indonesia, (Bandung: Angkasa, 2009), h. 21.

6. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Konsep dan

Implementasi Kurikulum 2013, (Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, 2014), h. 35.

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 8,

Tentang Buku yang Digunakan oleh Satuan Pendidikan,

(Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2016), h. 9.

8. Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi

Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta, 2009), Cet. I, h. 91.

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 8 tahun,

Tentang Buku yang Digunakan oleh Satuan Pendidikan,

(Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2016), h. 7.

10. Lampiran Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran, Tentang

Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Kelompok

Page 159: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

145

Peminatan IPA (Biologi), (Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional, 2014), h. 1-4.

11. Failasuf Aulia Nugroho, 2016, Identifikasi Miskonsepsi

Sistem Pencernaan Manusia Pada Buku Teks Biologi SMA

Kurikulum 2013 di Kota Yogyakarta, Jurnal Matematika dan

Sains, Vol. 5, No.5, h.1.

12. Tantri Widya Astuti, Sukiya, dan Tri Harjana, 2018,

Identifikasi Miskonsepsi Sistem Peredaran Darah dalam Buku

Teks Biologi Kelas XI di Kabupaten Ciamis, Jurnal

Pendidikan Biologi, Vol.7, No.5, h.1.

13. Ahmad Naharuddin Ramadhan, 2016, Identifikasi

Miskonsepsi Sistem Saraf Manusia dalam Buku Teks Biologi

SMA di Kota Yogyakarta , Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 5

No. 6, h.1.

14. Paul Suparno, Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam

Pendidikan Fisika, (Jakarta: Grasindo, 2013), Cet. II, h. 44-

45.

15. Ceren Tekkaya, 2002, Misconception as Barier to

Understanding Biology, Journal of Education 23, h. 259.

16. Musa Dikmenli, Osman, C., & Fulya, O., 2009, Conceptual

Problem in Biology- Related Topics in Primary Science and

Technology Textbook in Turkey. International Journal of

Environtental & Science Education. Vol.4, No.4, h. 430.

17. Ceren Tekkaya, 2002, Misconception as Barier to

Understanding Biology, Journal of Education 23, h. 264.

18. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.

24, Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

(Kompetensi Dasar Kelas XI), (Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional, 2016), h. 3-5.

BAB II

1. Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2014) Cet. IX, h.16.

2. B. P. Sitepu, Penulisan Buku Teks Pelajaran, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2015), h. 55.

3. B. P. Sitepu, Penulisan Buku Teks Pelajaran, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2015), h. 53-54.

4. Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2005), h. 66.

5. E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum

2013, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), h. 66.

Page 160: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

146

6. E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum

2013, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), h. 65.

7. E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum

2013, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), h. 7.

8. E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum

2013, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), h. 68.

9. B. P. Sitepu, Penulisan Buku Teks Pelajaran, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2015), h. 65-66.

10. Mansur Muslich, Text Book Writing, (Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media, 2010), h.50.

11. B. P. Sitepu, Penulisan Buku Teks Pelajaran, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2015), h. 17.

12. Mansur Muslich, Text Book Writing, (Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media, 2010), h. 55-57.

13. Henry G. Tarigan, Djago Tarigan., Telaah Buku Teks Bahasa

Indonesia, (Bandung: Angkasa, 2009), h. 19.

14. Mansur Muslich, Text Book Writing, (Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media, 2010), h. 53-54.

15. Sa’dun Akbar, Instrumen Perangkat Pembelajaran,

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), h. 34-36.

16. Devetak, I. & Vogrinc, J, The Criteria for Evaluating the

Quality of the Science Textbooks. Critical Analysis of Science

Textbooks: Evaluating instructional effectiveness, h. 3-13.

17. B.P. Sitepu, Penulisan Buku Teks Pelajaran, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2015), h. 21-22.

18. B.P. Sitepu, Penulisan Buku Teks Pelajaran, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2015), h. 18-19.

19. Masnur Muslich, Muslich, Text Book Writing, (Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media, 2010), h. 23.

20. B. P Sitepu, Penulisan Buku Teks Pelajaran, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2015), h.19.

21. Masnur Muslich, Text Book Writing, (Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media, 2010), h.24-25.

22. Esti Ismawati, Telaah Kurikulum dan Pengembangan Bahan

Ajar, (Yogyakarta: Ombak, 2012), h. 256.

23. Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan, Membantu Siswa

Tumbuh dan Berkembang, Edisi Keenam, (Jakarta: Erlangga,

2008), h. 338.

Page 161: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

147

24. Paul Suparno, Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam

Pendidikan Fisika, (Jakarta: Grasindo, 2013), Cet. II, h. 4.

25. Muslimin Ibrahim, Seri Pembelajaran Inovatif Konsep,

Miskonsepsi dan Cara Pembelajarannya, (Surabaya: Unesa

University Press, 2012), h.13.

26. Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Pembelajaran, (Jakarta:

Erlangga, 2011), h. 153.

27. Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan, Membantu Siswa

Tumbuh dan Berkembang, Edisi Keenam, (Jakarta: Erlangga,

2008), h. 339.

28. Muslimin Ibrahim, Seri Pembelajaran Inovatif Konsep,

Miskonsepsi dan Cara Pembelajarannya, (Surabaya: Unesa

University Press, 2012), h. 14-16.

29. Paul Suparno, Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam

Pendidikan Fisika, (Jakarta: Grasindo, 2013), h. 53.

30. Hershey, D. R., 2005, “Avoid Misconceptions when teaching

about plants”, www.Action biology.org/education/hershey.

html, (diakses pada tanggal 25 November 2018), h.1.

31. Hershey, D. R., 2005, “Avoid Misconceptions when teaching

about plants”, www.Action biology.org/education/hershey.

html, (diakses pada tanggal 25 November 2018), h.3.

32. Musa Dikmenli, Osman Cardak, and Fulya Oztas, 2009,

Conceptual Problems in Biology-Related Topics in Primary

Science and Technology Textbooks in Turkey. International

Journal of Environmental & Science Education, Vol. 4 No.4,

h. 432.

33. Hershey, D. R., 2005, “Avoid Misconceptions when teaching

about plants”, www.Action biology.org/education/hershey.

html, (diakses pada tanggal 25 November 2018), h.3.

34. Musa Dikmenli, Osman Cardak, and Fulya Oztas, 2009,

Conceptual Problems in Biology-Related Topics in Primary

Science and Technology Textbooks in Turkey. International

Journal of Environmental & Science Education, Vol. 4 No.4,

h.433-434.

35. Hershey, D. R., 2004, “Avoid Misconceptions when teaching

about plants”, www.Action biology.org/education/hershey.

html, (diakses pada tanggal 25 November 2018), h.1-2.

36. Musa Dikmenli, Osman Cardak, and Fulya Oztas, 2009,

Conceptual Problems in Biology-Related Topics in Primary

Science and Technology Textbooks in Turkey. International

Page 162: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

148

Journal of Environmental & Science Education, Vol. 4 No.4,

h.434-435.

37. Failasuf Aulia, Failasuf Aulia Nugroho, 2016, Identifikasi

Miskonsepsi Sistem Pencernaan Manusia Pada Buku Teks

Biologi SMA Kurikulum 2013 di Kota Yogyakarta, Jurnal

Matematika dan Sains, Vol. 5, No. 5, h. 7.

38. Hershey, D. R., 2005, “Avoid Misconceptions when teaching

about plants”, www.Action biology.org/education/hershey.

html, (diakses pada tanggal 25 November 2018), h.3.

39. Musa Dikmenli, Osman Cardak, and Fulya Oztas, 2009,

Conceptual Problems in Biology-Related Topics in Primary

Science and Technology Textbooks in Turkey. International

Journal of Environmental & Science Education, Vol. 4 No.4,

h.435.

40. Failasuf Aulia N., Failasuf Aulia Nugroho, 2016, Identifikasi

Miskonsepsi Sistem Pencernaan Manusia Pada Buku Teks

Biologi SMA Kurikulum 2013 di Kota Yogyakarta, Jurnal

Matematika dan Sains, Vol. 5, No. 5, h. 6.

41. Hershey, D. R., 2005, “Avoid Misconceptions when teaching

about plants”, www.Action biology.org/education/hershey.

html, (diakses pada tanggal 25 November 2018), h.1.

42. Musa Dikmenli, Osman Cardak, and Fulya Oztas, 2009,

Conceptual Problems in Biology-Related Topics in Primary

Science and Technology Textbooks in Turkey. International

Journal of Environmental & Science Education, Vol. 4 No.4,

h.435.

43. Failasuf Aulia, Failasuf Aulia Nugroho, 2016, Identifikasi

Miskonsepsi Sistem Pencernaan Manusia Pada Buku Teks

Biologi SMA Kurikulum 2013 di Kota Yogyakarta, Jurnal

Matematika dan Sains, Vol. 5, No. 5, h. 6.

44. Paul Suparno, Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam

Pendidikan Fisika, (Jakarta: Grasindo, 2013), Cet. II, h. 70-

71.

45. Isaac Olakanmi Abimbola, Salihu Baba, 1996,

Misconceptions & Alternative Conceptions in Science

Textbooks: The Role of Teachers as Fitlter, The American

Biology Teacher, Vol. 58 No.1, h. 18-19.

46. Michelle Cook, 2008, Student’s Comprehension of Science

Concepts Depicted in Textbook Illustrations, Electronic

Journal of Science Education, Vol. 12 No.1, h.12.

Page 163: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

149

47. Lampiran Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan,

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kelas XI, (Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional, 2016) h. 3.

48. Neil A. Campbell, dkk, Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 102.

49. Lucia Maria Santoso, Didi Jaya Santri, Biologi Molekuler Sel,

(Jakarta: Salemba Teknika, 2016), h. 4.

50. Lucia Maria Santoso, Didi Jaya Santri, Biologi Molekuler Sel,

(Jakarta: Salemba Teknika, 2016), h. 5.

51. Neil A. Campbell, dkk, Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 108-120.

52. Neil A. Campbell, dkk, Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 120-121.

53. Neil A. Campbell, dkk, Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 135.

54. Neil A. Campbell, dkk, Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 109-110.

55. Sumadi, dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h. 69-70.

56. Lucia Maria Santoso, Didi Jaya Santri, Biologi Molekuler Sel,

(Jakarta: Salemba Teknika, 2016), h. 213.

57. Neil A. Campbell, dkk, Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 355.

58. Muslimin Ibrahim, Seri Pembelajaran Inovatif Konsep,

Miskonsepsi dan Cara Pembelajarannya, (Surabaya: Unesa

University Press, 2012), h.20.

59. Muslimin Ibrahim, Seri Pembelajaran Inovatif Konsep,

Miskonsepsi dan Cara Pembelajarannya, (Surabaya: Unesa

University Press, 2012), h. 22-23.

60. Abdullah, Safrida, dan Nurul Fajrina, 2016, Analisis

Miskonsepsi Buku Teks Pelajaran Biologi Kelas XI Semester

I SMAN di Kota Banda Aceh, Jurnal Biotik, h. 62-64.

61. Ranny Fitria Imran, Zulyusri, dan Linda Advinda,

Miskonsepsi Materi Pada Buku Teks Biologi SMA Kelas XI

Semester I, Jurnal Pendidikan IPA, 2015, h.58-62 .

62. Yusuf Hilmi Adisendjaja dan Oom Romlah, “Kesalahan dan

Miskonsepsi Buku Teks Biologi SMU”, Makalah Seminar

Nasional Pendidikan Biologi dan Biologi, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Pendidikan Indonesia, 25 –26 Mei 2007, h.7.

Page 164: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

150

63. Isti Apriani, Irfan Yunianto, “Telaah Kesalahan Konsep pada

Buku Ajar Biologi”, Prosiding Symbion (Symposium on

Biology Education), Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Universitas Ahmad Dahlan, 27 Agustus 2016, h.150.

64. Musa Dikmenli, Osman, C., & Fulya, O., 2009, Conceptual

Problem in Biology- Related Topics in Primary Science and

Technology Textbook in Turkey. International Journal of

Environtental & Science Education. Vol.4, No.4, h.429-440.

65. Aprilia Pengestika, Trianik Widyaningrum, 2018, Identifying

Conceptual Mistakes on SMA Teaching Books in Materials of

Imune System for Eleventh Graders, International Journal of

Active Learning, Vol.3, No.2, h.50.

BAB III

1. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet. 14, h. 203.

2. Zaenal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma

Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h. 152-153.

3. Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka

Setia, 2011), h.100-101.

4. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan,

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. II, h. 81-82.

5. Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka

Setia, 2011), h.151.

6. Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan bagi

Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga

Kependidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 263.

7. Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen

Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2017), h.52.

8. Failasuf Aulia Nugroho, “Identifikasi Miskonsepsi Sistem

Pencernaan Manusia Pada Buku Teks Biologi SMA

Kurikulum 2013 di Kota Yogyakarta”, Skripsi Pada Jurusan

Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

2016, tidak dipublikasikan.

9. Ruslam Ahmadi, Metodologi Penelitian Kualitatif,

(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), h. 161.

10. Zaenal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma

Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h. 55.

11. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktik, (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2010), Cet. 14, h.201.

Page 165: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

151

12. Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan

Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h.176.

13. Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar, (Jakarta

Barat: Indeks, 2012), h.61.

14. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & RnD

(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 335.

15. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 242-245.

16. Anthony J Viera dan Joanne Mills Garrett, Understanding

inter observer agreement: the kappa statistic, 2005, Family

Medicine, Vol. 37, No. 5, h. 362.

17. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi

Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001), h.

102.

BAB IV

1. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 148-149.

2. Sumadi dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), Op. Cit., h. 75.

3. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 135-136.

4. Sumadi dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h. 52.

5. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 128.

6. Sumadi dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h. 41.

7. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 116.

8. Eddyman W. Ferial, Biologi Reproduksi, (Jakarta: Erlangga,

2013), h. 10.

9. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 113.

10. Subowo, Biologi Sel Edisi 7, (Jakarta: Sagung Seto, 2015), h.

110.

11. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 115.

12. Ethel Sloane, Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula, (Jakarta:

EGC, 2012) h. 39.

Page 166: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

152

13. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 146.

14. Sumadi dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h. 72.

15. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. A-43.

16. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 116.

17. Bruce Alberts, dkk, Molecular Biology of The Cell Sixth

Edition, (America: Garland Science), h. 738.

18. Bruce Alberts, dkk, Molecular Biology of The Cell Sixth

Edition, (America: Garland Science), h.G:24.

19. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 148-149.

20. Sumadi dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h. 75.

21. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 244.

22. Subowo, Biologi Sel Edisi 7, (Jakarta: Sagung Seto, 2015), h.

285-286.

23. Subowo, Biologi Sel Edisi 7, (Jakarta: Sagung Seto, 2015), h.

363.

24. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 148.

25. Sumadi dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h. 75.

26. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 106.

27. Eddyman W. Ferial, Biologi Reproduksi, (Jakarta: Erlangga,

2013), h. 1.

28. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 80.

29 Sumadi dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h. 33.

30. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 105.

31. Subowo, Biologi Sel Edisi 7, (Jakarta: Sagung Seto, 2015), h.

31.

Page 167: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

153

32. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 200.

33. Albert L. Lehningher, Dasar-Dasar Biokimia, (Jakarta:

Erlangga, 1982), h. 38.

34. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 148-149.

35. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 147.

36. Sumadi dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h. 75.

37. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 54.

38. Estien Yazid, Kimia Fisika untuk Paramedis, (Yogyakarta:

Andi, 2005), h.152.

39. Raymond Chang, dkk., Kimia Dasar, (Jakarta: Erlangga,

2005), h. 91.

40. Raymond Chang, dkk., Kimia Dasar, (Jakarta: Erlangga,

2005), h.6.

41. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 80.

42. Sumadi dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h. 33.

43. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 118-119.

44. Benyamin Lakitan, Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan,

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004) h. 150.

45. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 81.

46. Albert L. Lehningher, Dasar-Dasar Biokimia, (Jakarta:

Erlangga, 1982), h. 344-446.

47. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 127.

48. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 82.

49. Sumadi dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h. 37-38.

50. Sylvia T. Pratiwi, Mikrobiologi Farmasi, (Jakarta: Erlangga,

2008) h. 26-28.

Page 168: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

154

51. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 83.

52. Albert L. Lehningher, Dasar-Dasar Biokimia, (Jakarta:

Erlangga, 1982), h..

53. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 135.

54. Sumadi dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h. 56.

55. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 107.

56. Sumadi dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h. 1.

57. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 145.

58. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 154.

59. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 242.

60. Nurhadi, Febri Yanti, Taksonomi Invertebrata, (Yogyakarta:

Deepublish, 2018), h. 14-15.

61 Nurhadi, Febri Yanti, Taksonomi Invertebrata, (Yogyakarta:

Deepublish, 2018), h. 8.

62. Pelczar, Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid I, (Jakarta: UI-Press,

2015) h. 220-221.

63. Sumadi dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h. 6.

64. Subowo, Biologi Sel Edisi 7, (Jakarta: Sagung Seto, 2015), h.

91.

65. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 105.

66. Lucia Maria Santoso, Didi Jaya Santri, Biologi Molekuler Sel,

(Jakarta: Salemba Teknika, 2016), h. 17.

67. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 148-149.

68. Sumadi dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h. 75.

69. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.

24, Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

(Kompetensi Dasar Kelas XI), (Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional, 2016), h. 3.

Page 169: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

155

70. Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Pembelajaran, (Jakarta:

Erlangga, 2011), h. 62.

71. Ceren Tekkaya, 2002, Misconception as Barier to

Understanding Biology, Journal of Education 23, h. 259.

72. Ceren Tekkaya, 2002, Misconception as Barier to

Understanding Biology, Journal of Education 23, h. 264.

73. Jeannie Oakes, Marisa, Access to Textbooks, Instructional

Materials, Equipment, and Technology: Inadequacy and

Inequality in California’s Public School, 2002, Williams

Watch Series, https://escholarship.org/uc/item/4ht4z71v, h. 1-

10.

74. Mehmet Bahar, 2003, Misconceptions in Biology Education

and Conceptual Change Strategies, Educational Science, Vol.

3, No.I, h. 59.

75. Abdullah, Safrida, dan Nurul Fajrina, 2016, Analisis

Miskonsepsi Buku Teks Pelajaran Biologi Kelas XI Semester

I SMAN di Kota Banda Aceh, Jurnal Biotik, h. 62.

76. Yusuf Hilmi Adisendjaja dan Oom Romlah, “Kesalahan dan

Miskonsepsi Buku Teks Biologi SMU”, Makalah Seminar

Nasional Pendidikan Biologi dan Biologi, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Pendidikan Indonesia, 25 –26 Mei 2007, h. 7.

77. Anwar Efendi. 2009. Beberapa Catatan tentang Buku Teks

Pelajaran di Sekolah. Jurnal Tarbiyah STAIN Purwokerto.

Vol.12, No.2, h. 3.

78. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 8 tahun,

Tentang Buku yang Digunakan oleh Satuan Pendidikan,

(Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2016), h. 2.

LAMPIRAN 1, 2 & 3

1. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Dasar Jilid I, (Jakarta:

Erlangga, 2008), h. 107.

2. Sumadi, dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h.1.

3. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Dasar Jilid I, (Jakarta:

Erlangga, 2008), h. 148-149.

4. Sumadi, dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h.75.

5. Neil A. Campbell, dkk., Op. Cit, Biologi Dasar Jilid I,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h.135-136.

Page 170: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

156

6. Sumadi, dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h.52.

7. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Dasar Jilid I, (Jakarta:

Erlangga, 2008), h.128.

8. Sumadi, dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h.41.

9. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Dasar Jilid I, (Jakarta:

Erlangga, 2008), h. 116.

10. Eddyman W. Ferial, Biologi Reproduksi, (Jakarta: Erlangga,

2013), h. 10.

11. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Dasar Jilid I, (Jakarta:

Erlangga, 2008), h. 113.

12. Subowo, Biologi Sel Edisi 7, (Jakarta: Sagung Seto, 2015) h.

110.

13. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Dasar Jilid I, (Jakarta:

Erlangga, 2008), h.116.

14. Ethel Sloane, Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula, (Jakarta:

EGC, 2012), h. 39.

15. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Dasar Jilid I, (Jakarta:

Erlangga, 2008), h. 146.

16. Sumadi, dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h.72.

17. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Dasar Jilid I, (Jakarta:

Erlangga, 2008), h. 149.

18. Juwono, dan Achmad Zulfa, Biologi Sel, (Jakarta: EGC,

2000), h.27.

19. Neil, A. Campbell, dkk., Biologi Dasar Jilid I, (Jakarta:

Erlangga, 2008), h. 148-149.

20. Sumadi, dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h.75.

21. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Dasar Jilid I, (Jakarta:

Erlangga, 2008), h. 251-252.

22. Subowo, Biologi Sel Edisi 7, (Jakarta: Sagung Seto, 2015),

h.364.

23. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Dasar Jilid I, (Jakarta:

Erlangga, 2008), h. 148.

24. Sumadi, dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h.75.

Page 171: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

157

25. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Dasar Jilid I, (Jakarta:

Erlangga, 2008), h. h.A-43.

26. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Dasar Jilid I, (Jakarta:

Erlangga, 2008), h. 116.

27. Bruce Alberts, dkk., Molecular Biology of The Cell Sixth

Edition, (America: Garland Science), h. 738.

28. Bruce Alberts, dkk., Molecular Biology of The Cell Sixth

Edition, (America: Garland Science), h.G:24.

29 Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 106.

30. Eddyman W. Ferial, Biologi Reproduksi, (Jakarta: Erlangga,

2013), h.1.

31. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 107.

32. Sumadi dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h. 1.

33. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 80.

34. Sumadi dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h. 33.

35. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 105.

36. Subowo, Biologi Sel Edisi 7, (Jakarta: Sagung Seto, 2015),

h.31.

37. William F. Ganong, Fisiologi Kedokteran, (Jakarta: EGC,

2008), h.1.

38. Rusbandi Sarpini, Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia

untuk Paramedis, (Bogor: In Media, 2016), h.8.

39. Ethel Sloane, Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula, (Jakarta:

EGC, 2012) h.17.

40. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h.140.

41. Lucia Maria S., dan Didi Jaya, Biologi Molekuler Sel,

(Jakarta: Salemba Teknika, 2016), h.46-47.

42. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h.200.

43. Albert L. Lehninger, Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1, (Jakarta:

Erlangga, 1982), h.38.

Page 172: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

158

44. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 148-149.

45. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 147.

46. Sumadi dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h. 75.

47. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h.54.

48. Estien Yazid, Kimia Fisika untuk Paramedis, (Yogyakarta:

Andi, 2005), h.152.

49. Raymond Chang, dkk., Kimia Dasar, (Jakarta: Erlangga,

2005), h.91.

50. Raymond Chang, dkk., Kimia Dasar, (Jakarta: Erlangga,

2005), h.6.

51. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h.80.

52. Sumadi dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h.33.

53. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h.119.

54. Benyamin Lakitan, Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan,

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h. 150.

55. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 81.

56. Albert L. Lehninger, Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1, (Jakarta:

Erlangga, 1982), h. 344-446.

57. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h.82.

58. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h.82.

59. Sumadi dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h.37-38.

60. Sylvia T. Pratiwi, Mikrobiologi Farmasi, (Jakarta: Erlangga,

2008) h. 26-28.

61 Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h.83.

62. Albert L. Lehninger, Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1, (Jakarta:

Erlangga, 1982), h.335.

Page 173: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

159

63. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h.135.

64. Sumadi dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h.56.

65. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), 107.

66. Sumadi dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h. 1.

67. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h.107.

68. Sumadi dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h.1.

69. Sumadi dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h.9.

70. Albert L. Lehninger, Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1, (Jakarta:

Erlangga, 1982), h.40.

71. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h.145.

72. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h.154.

73. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h.242.

74. Nurhadi, Febri Yanti, Taksonomi Invertebrata, (Yogyakarta:

Deepublish, 2018) h. 14-15.

75. Nurhadi, Febri Yanti, Taksonomi Invertebrata, (Yogyakarta:

Deepublish, 2018) h. 8.

76. Pelczar, Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid I, (Jakarta: UI-Press,

2015) h. 220-221.

77. Sumadi dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h.6.

78. Subowo, Biologi Sel Edisi 7, (Jakarta: Sagung Seto, 2015), h.

91.

79. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h.105.

80. Lucia Maria S., dan Didi Jaya, Biologi Molekuler Sel,

(Jakarta: Salemba Teknika, 2016), h.17.

83. Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2008), h.148-149.

Page 174: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

160

82. Sumadi dan Aditya, Biologi Sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h.75.

Jakarta, 27 Januari 2020

Nengsih Juanengsih, M.Pd.

NIP 197905102006042001

Page 175: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

161

Lampiran 10

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dr. Nani Radiastuti, M.Si.

Jabatan : Dosen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi

Instansi : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Menyatakan telah menjadi pengamat dalam proses analisis miskonsepsi pada

buku biologi SMA Kelas XI kurikulum 2013 dalam konsep sel yang dibuat oleh

mahasiswa:

Nama : Nurul Rihsa Novtianti

NIM : 11150161000043

Jurusan/Prodi : Pendidikan IPA/Pendidikan Biologi

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 9 September 2019

Hormat saya

Dr. Nani Radiastuti, M.Si.

NIP. 196509022001122001

Page 176: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

162

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dina Rahma Fadlilah, S.Pd., M.Si.

Jabatan : Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Instansi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menyatakan telah menjadi pengamat dalam proses analisis miskonsepsi pada

buku biologi SMA Kelas XI kurikulum 2013 dalam konsep sel yang dibuat oleh

mahasiswa:

Nama : Nurul Rihsa Novtianti

NIM : 11150161000043

Jurusan/Prodi : Pendidikan IPA/Pendidikan Biologi

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 30 Oktober 2019

Hormat saya

Dina Rahma Fadlilah, S.Pd., M.Si.

Page 177: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

163

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-066

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI

Nomor: Un.01/F1./KM.01.3/1820/2018 Lamp. : -- Hal : Observasi

Kepada Yth., Kepala SMAN 1 Kota Tangerang Selatan di- T e m p a t Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa:

Nama : Nurul Rihsa Novtianti

NIM : 11150161000043

Jurusan : Pendidikan Biologi

Semester : VII (Tujuh)

adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sehubungan dengan penyelesaian tugas Mata Kuliah ”Skripsi”, mahasiswa tersebut memerlukan observasi dengan pihak terkait. Oleh karena itu, kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya. Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tembusan: Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Page 178: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

164

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-066

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI

Nomor: Un.01/F1./KM.01.3/1820/2018 Lamp. : -- Hal : Observasi

Kepada Yth., Kepala SMAN 2 Kota Tangerang Selatan di- T e m p a t Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa:

Nama : Nurul Rihsa Novtianti

NIM : 11150161000043

Jurusan : Pendidikan Biologi

Semester : VII (Tujuh)

adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sehubungan dengan penyelesaian tugas Mata Kuliah ”Skripsi”, mahasiswa tersebut memerlukan observasi dengan pihak terkait. Oleh karena itu, kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya. Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tembusan: Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Page 179: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

165

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-066

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI

Nomor: Un.01/F1./KM.01.3/1820/2018 Lamp. : -- Hal : Observasi

Kepada Yth., Kepala SMAN 3 Kota Tangerang Selatan di- T e m p a t Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa:

Nama : Nurul Rihsa Novtianti

NIM : 11150161000043

Jurusan : Pendidikan Biologi

Semester : VII (Tujuh)

adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sehubungan dengan penyelesaian tugas Mata Kuliah ”Skripsi”, mahasiswa tersebut memerlukan observasi dengan pihak terkait. Oleh karena itu, kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya. Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tembusan: Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Page 180: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

166

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-066

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI

Nomor: Un.01/F1./KM.01.3/1820/2018 Lamp. : -- Hal : Observasi

Kepada Yth., Kepala SMAN 4 Kota Tangerang Selatan di- T e m p a t Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa:

Nama : Nurul Rihsa Novtianti

NIM : 11150161000043

Jurusan : Pendidikan Biologi

Semester : VII (Tujuh)

adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sehubungan dengan penyelesaian tugas Mata Kuliah ”Skripsi”, mahasiswa tersebut memerlukan observasi dengan pihak terkait. Oleh karena itu, kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya. Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tembusan: Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Page 181: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

167

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-066

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI

Nomor: Un.01/F1./KM.01.3/1820/2018 Lamp. : -- Hal : Observasi

Kepada Yth., Kepala SMAN 5 Kota Tangerang Selatan di- T e m p a t Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa:

Nama : Nurul Rihsa Novtianti

NIM : 11150161000043

Jurusan : Pendidikan Biologi

Semester : VII (Tujuh)

adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sehubungan dengan penyelesaian tugas Mata Kuliah ”Skripsi”, mahasiswa tersebut memerlukan observasi dengan pihak terkait. Oleh karena itu, kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya. Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tembusan: Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Page 182: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

168

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-066

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI

Nomor: Un.01/F1./KM.01.3/1820/2018 Lamp. : -- Hal : Observasi

Kepada Yth., Kepala SMAN 6 Kota Tangerang Selatan di- T e m p a t Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa:

Nama : Nurul Rihsa Novtianti

NIM : 11150161000043

Jurusan : Pendidikan Biologi

Semester : VII (Tujuh)

adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sehubungan dengan penyelesaian tugas Mata Kuliah ”Skripsi”, mahasiswa tersebut memerlukan observasi dengan pihak terkait. Oleh karena itu, kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya. Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tembusan: Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Page 183: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

169

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-066

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI

Nomor: Un.01/F1./KM.01.3/1820/2018 Lamp. : -- Hal : Observasi

Kepada Yth., Kepala SMAN 7 Kota Tangerang Selatan di- T e m p a t Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa:

Nama : Nurul Rihsa Novtianti

NIM : 11150161000043

Jurusan : Pendidikan Biologi

Semester : VII (Tujuh)

adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sehubungan dengan penyelesaian tugas Mata Kuliah ”Skripsi”, mahasiswa tersebut memerlukan observasi dengan pihak terkait. Oleh karena itu, kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya. Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tembusan: Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Page 184: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

170

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-066

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI

Nomor: Un.01/F1./KM.01.3/1820/2018 Lamp. : -- Hal : Observasi

Kepada Yth., Kepala SMAN 8 Kota Tangerang Selatan di- T e m p a t Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa:

Nama : Nurul Rihsa Novtianti

NIM : 11150161000043

Jurusan : Pendidikan Biologi

Semester : VII (Tujuh)

adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sehubungan dengan penyelesaian tugas Mata Kuliah ”Skripsi”, mahasiswa tersebut memerlukan observasi dengan pihak terkait. Oleh karena itu, kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya. Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tembusan: Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Page 185: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

171

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-066

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI

Nomor: Un.01/F1./KM.01.3/1820/2018 Lamp. : -- Hal : Observasi

Kepada Yth., Kepala SMAN 9 Kota Tangerang Selatan di- T e m p a t Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa:

Nama : Nurul Rihsa Novtianti

NIM : 11150161000043

Jurusan : Pendidikan Biologi

Semester : VII (Tujuh)

adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sehubungan dengan penyelesaian tugas Mata Kuliah ”Skripsi”, mahasiswa tersebut memerlukan observasi dengan pihak terkait. Oleh karena itu, kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya. Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tembusan: Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Page 186: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

172

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-066

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI

Nomor: Un.01/F1./KM.01.3/1820/2018 Lamp. : -- Hal : Observasi

Kepada Yth., Kepala SMAN 10 Kota Tangerang Selatan di- T e m p a t Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa:

Nama : Nurul Rihsa Novtianti

NIM : 11150161000043

Jurusan : Pendidikan Biologi

Semester : VII (Tujuh)

adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sehubungan dengan penyelesaian tugas Mata Kuliah ”Skripsi”, mahasiswa tersebut memerlukan observasi dengan pihak terkait. Oleh karena itu, kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya. Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tembusan: Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Page 187: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

173

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-066

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI

Nomor: Un.01/F1./KM.01.3/1820/2018 Lamp. : -- Hal : Observasi

Kepada Yth., Kepala SMAN 11 Kota Tangerang Selatan di- T e m p a t Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa:

Nama : Nurul Rihsa Novtianti

NIM : 11150161000043

Jurusan : Pendidikan Biologi

Semester : VII (Tujuh)

adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sehubungan dengan penyelesaian tugas Mata Kuliah ”Skripsi”, mahasiswa tersebut memerlukan observasi dengan pihak terkait. Oleh karena itu, kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya. Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tembusan: Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Page 188: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

174

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-066

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI

Nomor: Un.01/F1./KM.01.3/1820/2018 Lamp. : -- Hal : Observasi

Kepada Yth., Kepala SMAN 12 Kota Tangerang Selatan di- T e m p a t Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa:

Nama : Nurul Rihsa Novtianti

NIM : 11150161000043

Jurusan : Pendidikan Biologi

Semester : VII (Tujuh)

adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sehubungan dengan penyelesaian tugas Mata Kuliah ”Skripsi”, mahasiswa tersebut memerlukan observasi dengan pihak terkait. Oleh karena itu, kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya. Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tembusan: Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Page 189: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

175

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERMOHONAN IZIN VALIDASI

Nomor : B-1694/F1/KM.01.3/IX/2019 Jakarta, 6 September 2019 Lampiran : Lembar Validasi Penelitian Hal : Permohonan Izin validasi

Kepada Yth., Dr. Nani Radiastuti, M.Si. di- Tempat Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama : Nurul Rihsa Novtianti

NIM : 11150161000043

Jurusan : Pendidikan Biologi

Semester : IX (Sembilan)

Judul Skripsi : Analisis Mikonsepsi Pada Buku Biologi Siswa

Kurikulum 2013 Kelas XI SMA Pada Konsep Sel

adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun Skripsi, dan memohon izin validasi hasil analisis kepada Saudara. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut memvalidasi hasil analisis penelitian yang dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Wakil Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan

Page 190: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

176

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERMOHONAN IZIN VALIDASI

Nomor : B-1694/F1/KM.01.3/X/2019 Jakarta, 14 Oktober 2019 Lampiran : Lembar Validasi Penelitian Hal : Permohonan Izin validasi

Kepada Yth., Dina Rahma Fadlilah, M.Si. di- Tempat Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama : Nurul Rihsa Novtianti

NIM : 11150161000043

Jurusan : Pendidikan Biologi

Semester : IX (Sembilan)

Judul Skripsi : Analisis Mikonsepsi Pada Buku Biologi Siswa

Kurikulum 2013 Kelas XI SMA Pada Konsep Sel

adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun Skripsi, dan memohon izin validasi hasil analisis kepada Saudara. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut memvalidasi hasil analisis penelitian yang dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Wakil Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan

Page 191: ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI KURIKULUM 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51035/1... · Skripsi berjudul Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks

177

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

Nomor : B-0603/F1/KM.01.3/IV/2019 Jakarta, 9 April 2019

Lamp. : -

Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.,

Nengsih Juanengsih, M.Pd

Pembimbing Skripsi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing

I/II (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama : Nurul Rihsa Novtianti

NIM : 11150161000043

Jurusan : Pendidikan Biologi

Semester : VIII (Delapan)

Judul Skripsi : Analisis Miskonsepsi pada Buku Teks Biologi

Kurikulum 2013 Kelas XI SMA Pada Konsep Sel

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada

tanggal 8 April 2019, abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan

perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial

dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan,

dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat

perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Tembusan:

1. Dekan FITK

2. Mahasiswa ybs.