23
A. Identitas Buku Judul : Rainbow Breeze Penulis : Kim Danessi Penerbit : de TEENS Tahun terbit : 2013 Tebal buku: 220 halaman Kategori buku : Fiksi B. Sinopsis Buku Prestasia atau yang kerap disapa Teta, merupakan mahasiswi UNI jurusan sastra Indonesia. Ia mendapatkan beasiswa dari pemerintah karena perekonomiannya yang kurang. Ayahnya telah meninggal dunia, sedangkan ibunya sudah lama sakit-sakitan. Ia memiliki tiga adik yang masih kecil-kecil. Karena kondisi keluarganya tersebut, ia harus mencari uang sendiri untuk mencukupi living cost atau biaya hidupnya selama ia kuliah di Jakarta karena memang uang yang ia dapat dari beasiswa pemerintah itu belum bisa mencukupi semua kebutuhannya. Kim Young Bun, seorang pria berdarah Korea yang kuliah di universitas dan fakultas yang sama dengan Teta. Awalnya hubungan antara Teta dan pria yang sering dipanggil Kim oleh teman-temannya itu tidak cukup baik. Kim menganggap rendah Teta yang pendidikannya hanya bergantung pada beasiswa. Namun akhirnya, mereka memutuskan untuk berdamai dan menganggap satu sama lain sebagai teman. Namun seiring berjalannya waktu, hubungan mereka justru semakin dekat. Mencairnya perasaan benci diantara

Analisis Novel Rainbow Breeze

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Analisis dan sinopsis Novel Rainbow Breeze

Citation preview

Page 1: Analisis Novel Rainbow Breeze

A. Identitas Buku

Judul : Rainbow Breeze

Penulis : Kim Danessi

Penerbit : de TEENS

Tahun terbit : 2013

Tebal buku : 220 halaman

Kategori buku : Fiksi

B. Sinopsis Buku

Prestasia atau yang kerap disapa Teta, merupakan mahasiswi UNI jurusan

sastra Indonesia. Ia mendapatkan beasiswa dari pemerintah karena perekonomiannya

yang kurang. Ayahnya telah meninggal dunia, sedangkan ibunya sudah lama sakit-

sakitan. Ia memiliki tiga adik yang masih kecil-kecil. Karena kondisi keluarganya

tersebut, ia harus mencari uang sendiri untuk mencukupi living cost atau biaya

hidupnya selama ia kuliah di Jakarta karena memang uang yang ia dapat dari

beasiswa pemerintah itu belum bisa mencukupi semua kebutuhannya.

Kim Young Bun, seorang pria berdarah Korea yang kuliah di universitas

dan fakultas yang sama dengan Teta. Awalnya hubungan antara Teta dan pria yang

sering dipanggil Kim oleh teman-temannya itu tidak cukup baik. Kim menganggap

rendah Teta yang pendidikannya hanya bergantung pada beasiswa. Namun akhirnya,

mereka memutuskan untuk berdamai dan menganggap satu sama lain sebagai teman.

Namun seiring berjalannya waktu, hubungan mereka justru semakin

dekat. Mencairnya perasaan benci diantara mereka berawal ketika mereka berjalan di

bawah satu payung hitam di saat hujan dengan suasana yang cukup romantis. Sejak

saat itu, tumbuh perasaan lain di hati mereka masing-masing. Karena sering terlihat

bersama, teman-teman mereka mengira mereka mempunyai hubungan khusus. Tetapi

pada nyatanya, mereka belum terikat hubungan apapun selain teman.

Gosip pacaran diantara mereka sampai juga ditelinga Yun Ji, seorang

mahasiswi jurusan sastra Korea di universitas yang sama dengan Teta dan Kim. Yun

Ji adalah gadis dari keluarga kaya yang juga berdarah Korea, sama seperti Kim.

Orang tua Yun Ji dan Kim Young Bun saling mengenal sejak lama dan memutuskan

untuk menjodohkan mereka. Yun Ji mempunyai perasaan kepada Kim, tapi tidak

dengan Kim. Hatinya telah jatuh pada wanita lain, yaitu Teta.

Page 2: Analisis Novel Rainbow Breeze

Melihat Kim mencintai Teta, Yun Ji menaruh benci pada Teta dan

menganggapnya telah merebut kekasih orang. Teta sebenarnya tidak terima karena

memang ia tidak punya hubungan khusus dengan Kim. Namun ia tidak dapat

menghakimi Yun Ji seenaknya karena Yun Ji merupakan atasannya, atasan di tempat

ia bekerja. Untuk mencukupi biaya hidupnya, Teta memutuskan untuk bekerja di

sebuh bimbel yang ternyata dimiliki oleh orang tua Yun Ji. Oleh karena itu, ia harus

selalu mematuhi semua keinginan Yun Ji dan mengikuti aturan mainnya. Termasuk

suruhan untuk menjauhi Kim. Jika Teta tidak menurutinya, ia akan dipecat secara

tidak hormat oleh Yun Ji.

Teta terus berusaha untuk menghindari Kim agar ia tidak dipecat. Jika ia

dipecat, akan sulit baginya untuk mencari pekerjaan lain, apalagi di kota Jakarta yang

sangat padat penduduk. Namun Kim justru semakin mengejar Teta , bahkan ia

memutuskan untuk menyatakan perasaannya pada Teta. Karena telah terikat kontrak

dengan Yun Ji, Teta tidak dapat menerima pernyataan cinta Kim itu.

Melihat pria yang dicintainya menyatakan cinta pada wanita lain, tentu

Yun Ji geram. Tetapi ia masih belum memecat Teta karena menurutnya hal itu

merupakan kebodohan dari Kim sendiri, bukan skenario Teta.

Ditolak satu kali, bukanlah alasan bagi Kim untuk berhenti

memperjuangkan cintanya. Ia terus berusaha untuk meluluhkan hati Teta. Sampai

akhirnya, untuk yang kedua kalinya, Kim Young Bun kembali menyatakan cintanya

untuk Teta. Teta tidak dapat lagi menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya. Ia

selalu merasakan kehangatan dan kedamaian setiap berada di sisi Kim. Saat itu juga,

Teta menerima cinta Kim dan mereka resmi menjadi sepasang kekasih.

Kabar Teta dan Kim Young Bun pacaran menyebar dengan sangat pesat.

Yun Ji pun akhirnya tahu tentang mereka yang berpacaran. Merasa dikhianati, Yun Ji

memecat Teta dari bimbelnya itu.

Belum lama berpacaran, mereka telah dihadapkan oleh musibah yang

menguji jalan percintaan mereka. Kim Young Bun mengidap penyakit kanker otak

stadium lanjut. Berita buruk ini cukup mengguncang diri Teta. Ditambah, Kim

pulang ke negara asalnya untuk berobat tanpa sepengetahuan Teta. Teta benar-benar

sedih dan bingung apa yang harus ia lakukan. Ia hanya bisa pasrah dan selalu berdoa

kepada Tuhan agar selalu diberi kekuatan.

Satu tahun lamanya, Kim Young Bun menghilang. Ia belum pernah

kembali ke Indonesia sejak kepulangannya ke Korea. Selama itu, tidak ada

komunikasi sama sekali antara Kim dan Teta. Walaupun begitu, Teta masih berharap

Page 3: Analisis Novel Rainbow Breeze

Kim akan kembali. Bukannya berita baik yang ia dengar, ia justru dihadapkan lagi

oleh sebuah musibah yang sungguh menguras ketabahan hatinya. Ibunya yang telah

lama sakit-sakitan meninggal dunia. Sekarang Teta benar-benar tidak tahu bagaimana

kehidupannya selanjutnya karena orang-orang yang ia cintai meninggalkannya.

Setelah kesabarannya diuji berkali-kali, akhirnya Tuhan memberikan

sesuatu yang indah padanya. Sesuatu yang indah yang tak ternilai harganya. Kim

Young Bun, orang yang sangat ia cintai muncul lagi dihadapannya, tepatnya di hari

pemakaman ibunya Teta. Kim telah kembali pada Teta dan ia berjanji tidak akan

pernah lagi meninggalkannya sendiri. Kim Young Bun akan selalu berada di sisi Teta

dan menjaganya selama-lamanya karena Teta merupakan bagian terpenting dalam

hidupnya.

C. Analisis Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik

Page 4: Analisis Novel Rainbow Breeze

i) Unsur Intrinsik

(1) Tema : Percintaan

“ ‘Kim, aku sangat mencintaimu. Kembalilah ke pelukanku. Jangan

terjadi apa-apa denganmu! Kim, aku sangat mencintaimu...!!!’ “

(halaman 192)

“ ‘Aku janji tidak akan pernah meninggalkanmu, Teta. Kaulah

bidadari hujan yang aku cari selama ini. Aku mencintaimu seperti kau

mencintai hujan dan masa kecilmu. Percayalah, kita akan menghadapi

semuanya bersama-sama’ “ (halaman 216)

(2) Latar

(a) Latar tempat

(i) Kampus UNI

1. “Tidak sepertiku yang memilih jalan kaki menyusuri bulevar

universitas ini, kebanyakan mahasiswa lebih memilih

menggunakan kendaraan pribadi, baik mobil maupun sepeda

motor.” (halaman 4)

2. “Dengan wajah cemberut, bosan melayani gurauan mereka, aku

bingkas dari kelas, mencari ketenangan.” (halaman 13)

3. “ Seorang diri, aku berjalan menyusuri bulevar kampus yang

tampak hijau ... “ (halaman 62)

4. “Kim harus kusamakan dengan patung Sphinx yng mendadak

diboyong ke gazebo kampus sastra, UNI.” (halaman 84)

5. “Aku tak berkedip mengamatinya dari teras ruang G101.”

(halaman 84). Ruang G101 adalah salah satu ruang di kampus

UNI.

6. “ Untunglah dosen mata kuliah filologi, Bu Mirna, memasuki

kelas dengan segepok buku di pelukan dadanya.” (halaman 151)

7. “Di ujung koridor, Bimo telah menunggu dengan sekotak

makanan.” (halaman 197). Maksud dari ‘ujung koridor’ di kalimat

ini adalah ujung koridor kampus UNI.

8. “Seorang diri, aku berjalan dengan langkah gontai menyusuri

bulevar universitas, seperti layaknya seorang musafir yang sudah

ingin segera menuntaskan perjalanan.” (halaman 204)

(ii) Kos Teta

Page 5: Analisis Novel Rainbow Breeze

1. “ Sampai di kos, hujan justru semakin lebat.” (halaman 19)

2. “ Di balkon rumah kos ini, teman-teman kosku seperti Ega,

Yeni, dan Ribka, sedang bercanda tawa sembari menikmati garis

pelangi di langit timur.” (halaman 66)

3. “Melihat hujan lebat dari balkon rumah kos, aku teringat Kim

yang tadi siang hujan air mata.” (halaman 92)

4. “Sore yang dingin dan lembab karena terus-terusan diguyur

hujan, membawakan seorang Fredo ke kosku” (halaman 105)

5. “Seperti layaknya hantu film horor Indonesia bernama

jaelangkung, Fredo datang ke rumah kosku tanpa kuundang.”

6. “Aku menyeret koper menyusuri gang-gang kecil sebelum

akhirnya menemukan rumah kosku.” (halaman 181)

(iii) Perpustakaan

“ Teringat kejadian romantis sore itu, aku teringat janji Kim yang

akan datang ke perpustakaan pukul 09.00. Aku melihat jam

tanganku. Sudah lewat lima belas menit.” (halaman 24)

(iv) Bimbel Prismagama

1. “ Bimbel yang memiliki nama brand ‘Prismagama’ ini sudah

lama berdiri dan memiliki ribuan cabang yang tersebar di

seluruh Indonesia” (halaman 52)

2. “ Berhadapan dengan siswa-siswa kelas sembilan SMP, aku

sulit konsentrasi, apalagi fokus.” (halaman 73). Kalimat

tersebut menunjukkan bahwa Teta sedang mengajar di bimbel

tempat ia bekerja, yaitu bimbel Prismagama.

3. “Selepas mengajar, aku dipanggil supaya menghadap Yun Ji.”

(halaman 95). Kata “selepas mengajar” menandakan bahwa

Teta sedang berada di bimbel.

4. “ ‘... Sekarang, cepat pergi dari ruanganku karena aku tidak

ingin melihat wajahmu lagi!’ usir Yun Ji.” (halaman 158).

Kalimat tersebut menunjukkan bahwa scene atau peristiwa

tersebut terjadi di bimbel dimana Teta mengajar karena ruangan

Yun Ji berada pada tempat yang sama dengan tempat Teta

mengajar.

5. “Saat ini, aku berada di teras bimbel Prismagama, tempat aku

bekerja dulu.” (halaman 185)

Page 6: Analisis Novel Rainbow Breeze

(v) Gereja Kristen Jakarta Selatan

“Tak bisa mengelak, aku pun bergegas menyusul Kim di Gereja

Kristen Jakarta Selatan.” (halaman 120)

(vi) Kota Wonosobo

1. “Aku menghambur ke pelukan ibu yang sudah menunggu-

nunggu kepulanganku di teras rumah.” (halaman 134). Maksud

‘rumah’ di kalimat tersebut adalah rumah Teta di daerah

asalnya, yaitu Wonosobo.

2. “Setelah semua sepakat untuk hujan-hujanan di kebun belakang

rumahku, kami semua berkumpul untuk membaca doa.”

(halaman 140). Maksud ‘rumahku’ di kalimat tersebut adalah

rumah Teta di Wonosobo.

3. “Wonosobo menyambutku dengan kabut sore hari.” (halaman

177)

(vii)Apartemen Kim Young Bun

“Aku sengaja tidak memberi tahu akan berkunjung ke apartemen

Kim.” (halaman 162)

(viii) Rumah sakit

“ ‘ Kak Young Bun sekarang di ICU, Kak. ...’ “ (halaman 165)

(ix) Kuburan

“Aku hanya ingin khusyuk mengikuti serangkaian acara

pemakaman Ibu.” (halaman 209)

(b) Latar waktu

(i) Pagi hari

1. “Pagi yang keruh. Langit tampak lebih hitam dari biasanya.”

(halaman 4)

2. “ ... aku teringat janji Kim yang akan datang ke perpustakaan

pukul 09.00.” (halaman 24)

3. “Seperti yang kusaksikan pagi ini.” (halaman 84)

4. “Hingga bergulir waktu adzan subuh pun aku belum berhasil

memejamkan mata walau sepincing.” (halaman 184)

5. “Pagi benar, aku sudah nangkring di stasiun supaya kebagian

tiket kereta yang lebih nyaman dari tempo hari.” (halaman 184)

(ii) Siang hari

“Siang yang membosankan, juga melelahkan.” (halaman 60)

Page 7: Analisis Novel Rainbow Breeze

(iii) Sore hari

1. “Cerita hujan dan secangkir teh di sore itu terbayang hingga

kini.” (halaman 24)

2. “Adzan shalat Ashar baru saja berlalu.” (halaman 46)

3. “Aku ingat sore ini jadwal mengajarku cukup padat.”

(halaman 95)

4. “Sore yang dingin dan lembab karena terus-terusan diguyur

hujan, membawakan seorang Fredo ke kosku“ (halaman 105)

5. “Apakah Kim akan melakukannya di bawah guyuran hujan

sore ini?” (halaman 147)

6. “... sore yang hujan begini aku akan membesuk Kim yang

belum sembuh juga.” (halaman 160)

7. “Wonosobo menyambutku dengan kabut sore hari.” (halaman

177)

8. “Entah kemana mereka di sore gerimis begini.” (halaman 182)

(iv) Malam hari

1. “Seperti gereja-gereja di seluruh dunia yang mengadakan

perayaan malam Natal, gereja ini juga demikian.” (halaman

120)

2. “Tengah malam yang bisu, aku terjaga.” (halaman 184)

(c) Latar suasana

(i) Romantis

1. Kim Young Bun dan Teta berangkat bersama ke kampus.

Ketika sudah sampai, Kim membukakan pintu untuk Teta, tapi

ketika Teta melangkahkan kakinya, kakinya itu justru terkilir

yang membuatnya bertopang pada Kim. Secara tidak sengaja

mereka berpelukan. (halaman 9)

2. Teta dan Kim berjalan di bawah tangkupan payung hitam yang

sama saat hujan turun. (halaman 19)

3. Kim yang sudah mempunyai janji untuk mengerjakan tugas di

perpustakaan dengan Teta, datang terlambat karena ia mampir

ke toko buku terlebih dahulu untuk membeli buku berjudul

“Sayap-Sayap Patah”, buku yang Teta cari dan rela hujan-

hujanan. (halaman 27)

Page 8: Analisis Novel Rainbow Breeze

4. Selama di perpustakaan, hujan terus turun dan secara tiba-tiba

petir meledak. Spontan Teta terkejut dan tidak sengaja

memeluk tubuh Kim. Dan ketika Teta berusaha untuk

menjauhkan dirinya, Kim justru membuat jarak mereka kembali

dekat dan mendekatkan wajahnya ke wajah Teta. (halaman 29

dan 30)

5. Kim menyatakan cintanya pada Teta didepan umum (di

hadapan warga bimbel). (halaman 75).

6. Saat perayaan malam Natal, Kim membohongi Teta dengan

menyuruh Yu Mi untuk menelpon Teta dan mengatakan bahwa

Kim sakit dan menyuruhnya untuk datang ke Gereja Kristen.

Saat Teta sudah tiba disana, Kim menutupi matanya dan

menceritakan dongeng tentang Santa Claus. (halaman 121-125)

7. Kim menyatakan perasaannya untuk kedua kalinya kepada Teta

dibawah guyuran hujan saat mereka di Wonosobo dan Teta

menerimanya. (halaman 147)

(ii) Heboh

1. Ketika Bimo dan Kisti, sahabat Teta terus menggoda Teta

karena selalu terlihat dekat dengan Kim. Sedangkan Teta

sendiri menyangkalnya. (halaman 11)

2. “Kelas heboh membicarakan gosip jadiannya aku dan Kim.”

(halaman 150)

(iii) Kacau

Ketika Kim dan Teta hendak meninggalkan perpustakaan, Yun Ji

datang dan merusak suasana. Yun Ji merendahkan Teta dan Kim

berusaha untuk membela Teta. Teta sendiri hanya bisa diam.

(halaman 35-37)

(iv) Terkejut

Teta melamar pekerjaan di bimbel Prismagama dan ia harus

berhadapan dengan pemilik bimbel itu saat tes terakhir agar bisa

menjadi karyawan disana. Dan ternyata pemilik dari bimbel itu

adalah Yun Ji. Yun Ji pun cukup kaget ketika melihat Teta

sebagai salah satu calon karyawannya. (halaman 53)

(v) Tegang

Page 9: Analisis Novel Rainbow Breeze

1. Ketika Teta diwawancarai oleh Yun Ji saat tes masuk bimbel

(halaman 54-57)

2. Yun Ji mengancam Teta untuk tidak mendekati Kim.

(halaman 101)

3. Teta dipecat oleh Yun Ji. (halaman154-159)

(vi) Rindu

Saat ia mengajar, konsentrasinya terganggu karena merindukan

sosok Kim (halaman 73)

(vii) Sedih

1. Kim mendengar berita ibunya yang meninggal dari adiknya

bernama Yu Mi dan mereka menangis bersama.

2. Kim dirawat di ICU dan Teta hanya bisa melihatnya dari kaca

jendela. (halaman 165)

3. Teta membayangkan jika Kim meninggal. (halaman 192)

4. Teta mengetahui Kim menderita kanker otak stadium lanjut

dan kembali ke negaranya untuk berobat. (halaman 200)

5. Teta diberi tahu bahwa ibunya telah meninggal dunia.

(halaman 207)

6. Saat pemakaman ibu Teta, Teta dan adik-adiknya menangis

bersama (halaman 209-211)

(viii) Cemburu

Saat melewati food court, Teta tidak sengaja melihat Kim

sedang makan bersama gadis, yang ternyata hanyalah adiknya.

(halaman 115-117)

(ix) Gembira

Di kebun belakang rumah Teta di Wonosobo, Teta, Kim, Kisti

dan Bimo main hujan-hujanan. (halaman 142)

(x) Panik

Teta dicopet atau dirampok saat di dalam kereta. (halaman 171)

(xi) Mengharukan

Kim kembali ke Indonesia dan hadir di pemakaman ibu Teta.

Kim telah kembali pada Teta dan berjanji tidak akan

meninggalkan Teta lagi. (halaman 213-216)

(3) Tokoh dan penokohan

Page 10: Analisis Novel Rainbow Breeze

(a) Prestasia (Teta), seorang mahasiswi jurusan sastra Indonesia di

UNI yang juga mengajar di bimbel Prismagama.

Watak / penokohan :

(i) Tidak tega

“Biar bagaimanapun, aku tidak tega melihatnya kehujanan.”

(halaman 17)

(ii) Peduli

Ia membuatkan teh untuk Kim yang terlihat kedinginan

karena hujan-hujanan.

(iii) Pintar

Teta merupakan mahasiswi yang mendapatkan beasiswa

dari pemerintah. Tidak semua mahasiswa yang kurang

mampu akan mendapatkan beasiswa. Hanya mahasiswa

yang mempunyai prestasi akademis yang baik saja yang

akan mendapatkannya.

(iv) Penakut

Ketika ada petir, Teta sering terlihat berteriak atau meloncat

ke orang lain.

(v) Berhati-hati dalam mengambil keputusan

Ketika mulai ada rasa terhadap Kim, ia tidak cepat-cepat

menyimpulkan bahwa ia benar mencintai Kim.

(vi) Patuh pada orang tua

Teta selalu mengingat nasihat dari ibunya dan selalu

melaksanakannya.

(b) Kim Young Bun (Kim), seorang mahasiswa UNI yang

merupakan teman sekampus Teta.

Watak / penokohan :

(i) Perhatian

Kim membelikan Teta buku “Sayap-Sayap Patah” yang

merupakan buku kesukaan Teta.

(ii) Rela berkorban

Ia rela hujan-hujanan saat ia berusaha mencari kos Teta dan

juga ketika membelikan buku yang Teta suka.

(iii) Menarik dan mudah dikagumi

“Dia terlalu menarik dan mudah dikagumi” (halaman 31)

Page 11: Analisis Novel Rainbow Breeze

(iv) Tidak pantang menyerah

Kim terus memperjuangkan cintanya pada Teta walaupun

Teta justru berusaha menjauhinya.

(c) Yun Ji, seorang anak keluarga kaya yang kuliah di jurusan sastra

Korea di UNI.

Watak / penokohan :

(i) Emosional

Ketika ada sesuatu yang ia tidak suka, ia akan langsung

meluapkan kemarahannya kepada siapapun.

(ii) Egois

Ia terus memaksa Teta untuk meninggalkan Kim karena

menurutnya Kim adalah miliknya seorang.

(iii) Kasar

Yun Ji pernah mencengkram rahang Teta saat ia

mengancamnya untuk meninggalkan Kim.

(iv) Dingin

“Yun Ji begitu dingin dan misterius.” (halaman 96)

(d) Kisti, teman dekat Teta.

Watak / penokohan :

(i) Peduli

Ketika temannya, Teta mendapatkan masalah, ia berusaha

untuk menenangkannya dan mencarikan solusinya. Ia juga

pernah mencoba membantu Teta mencarikan pekerjaan

untuknya.

(ii) Rakus (terhadap makanan)

“Sifat rakusnya terhadap makanan membuat potongan-

potongan brownies itu tidak bertahan lama diam di kotak.”

(halaman 43-44)

(iii) Lucu

“Dalam keadaan apa pun, duo sahabatku itu selalu jenaka

dengan tingkah dan polah yang unik.” (halaman 86)

(e) Bimo, teman dekat Teta.

Watak / penokohan :

(i) Lucu

Page 12: Analisis Novel Rainbow Breeze

“Dalam keadaan apa pun, duo sahabatku itu selalu jenaka

dengan tingkah dan polah yang unik.” (halaman 86)

(ii) Tolol

Ditanya oleh Teta, ia justru bertanya balik (halaman 87-88)

(f) Ibu Teta

Watak / penokohan :

(i) Tidak ingin menyusahkan orang lain

Ketika ditanyai kabarnya oleh Teta, ia selalu menjawab

baik-baik saja meskipun sebenarnya ia masih sering sakit-

sakitan.

(4) Alur : Maju

(a) Perkenalan

Kim Young Bun secara terang-terangan menghina Teta karena

ia adalah mahasiswi yang pendidikannya hanya bergantung pada

beasiswa. Mereka kemudian memutuskan untuk berdamai dan

saling berteman. Perasaan benci dan dendam diantara mereka

mencair secara perlahan dan tergantikan dengan perasaan cinta.

(b) Pertikaian

Yun Ji masuk diantara Kim dan Teta. Yun Ji yang nyatanya

telah dijodohkan dengan Kim terus saja mengancam Teta untuk

menjauhinya. Jika tidak, Teta akan dipecat dari pekerjaannya.

Teta harus memilih antara Kim dan pekerjaannya. Jika

pekerjaannya dilepas, ia susah membiayai hidupnya di Jakarta

dan sulit baginya untuk mencari pekerjaan lagi. Sedangkan jika

ia melepas Kim, hatinya lah yang akan terluka karena memang

Teta mencintai Kim.

(c) Klimaks

Pada akhirnya, Teta memilih untuk menjalin hubungan dengan

Kim. Namun di tengah perjalanan cinta mereka, mereka

dihadapkan masalah yang cukup berat. Kim mengidap penyakit

kanker otak stadium lanjut dan ia memutuskan untuk berobat di

negara asalnya, Korea tanpa sepengetahuan Teta. Teta merasa

sangat kehilangan. Masalah Kim belum terpecahkan, musibah

lain datang menerpa dirinya. Ibunya meninggal dunia. Fisik dan

mentalnya benar-benar sedang diuji oleh Tuhan.

Page 13: Analisis Novel Rainbow Breeze

(d) Peleraian

Satu tahun lamanya Kim meninggalkan Indonesia dan juga Teta.

Tak terduga Kim dan Yu Mi datang di pemakaman ibu Teta.

Artinya Kim telah kembali pada Teta.

(e) Penyelesaian

Suatu bagian dari hati Teta yang hampa kini telah terisi lagi.

Kim, pria yang sangat dicintainya, telah datang padanya. Kim

berjanji akan selalu berada di sisi Teta dan selalu menjaganya. Ia

tidak akan pernah meninggalkannya lagi. Mereka akan melewati

semua masalah yang ada bersama-sama. Teta dan Kim Young

Bun akan selalu saling mencintai satu sama lain selama-

lamanya.

(5) Sudut Pandang

Novel Rainbow Breeze ini menggunakan sudut pandang orang

pertama sebagai tokoh utama (pemeran utama) karena dalam novel

ini penulis memposisikan dirinya sebagai Teta yang merupakan

tokoh utama dalam novel ini. Buktinya yaitu penggunaan kata

“Aku” dalam ceritanya.

(6) Amanat

1. Selalu memperjuangkan sesuatu yang kita impikan atau mimpi

kita dan berusaha mewujudkannya.

Seperti yang dilakukan oleh Kim yang terus memperjuangkan

cintanya untuk Teta walaupun pada awalnya Teta menolak

bahkan berusaha menghindari dirinya. Namun Kim terus

berusaha meyakinkan Teta bahwa ia benar-benar mencintainya.

Dan pada akhirnya, Kim berhasil mendapatkannya.

2. Selalu tabah dalam menghadapi setiap masalah yang ada

Seperti Teta yang dihadapi masalah bertubi-tubi. Seperti

kehadiran Yun Ji yang mengganggu jalan cintanya dengan Kim,

kemudian datang lagi masalah mengenai sakitnya Kim karena

penyakit kanker otak, dan yang terakhir yaitu meninggalnya

ibunya. Tetapi Teta tetap sabar dan memohon pertolongan

kepada Tuhan agar selalu diberi kekuatan dan ketabahan.

Page 14: Analisis Novel Rainbow Breeze

ii) Unsur Ekstrinsik

(1) Biografi penulis

Kim Danessi, lahir di Banyumas, 10 Desember 1986 dan menamatkan

studinya di sana. Ia tercatat sebagai mahasiswa FIB jurusan sastra

Indonesia, Universitas Diponegoro. Pertengahan 2009, ia direkrut

sebuah production house di Jakarta menjadi asisten scriptwriter untuk

mengerjakan skenario striping. Kini, ia menghabiskan waktu untuk

menulis. Novel-novelnya antara lain: Big Hug Big Smile, Loverdosis,

Bidadari Kirmizi, dan Lost In Gwangju.

(2) Nilai sosial

Saling memaafkan satu sama lain, menghilangkan rasa dendam atau

benci diantara sesama, saling menyayangi satu sama lain, tidak

merendahkan orang lain, tidak menghina atau menuduh orang lain

tanpa bukti, tidak boleh memaksakan kehendak sendiri, menghormati

orang yang lebih tua.

(3) Nilai budaya

Adat orang Indonesia yang biasa menghormati orang yang lebih tua

dengan cara sungkeman.

(4) Nilai agama

Selalu tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan, musibah atau ujian

yang ada, selalu meminta pertolongan kepada Tuhan, hanya takut

kepada Tuhan dan saling menghormati antar umat beragama.

(5) Nilai ekonomi

Selalu berlaku hemat dan efisien, tidak berlaku boros dan bekerja

dengan cara yang halal untuk dapat membiayai kebutuhan hidup.

Page 15: Analisis Novel Rainbow Breeze

ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN

EKSTRINSIK DALAM NOVEL

Disusun untuk memenuhi nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia

kelas XII semester 1

Disusun oleh :

Nama : Zulfa Romadhoni

Kelas : XII IPA 2

NIS : 15899

SMA NEGERI 1 PEKALONGAN

TAHUN PELAJARAN 2014/2015