Upload
phamliem
View
217
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL,
KEBIJAKAN UTANG DAN PROFITABILITAS
TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (Studi empiris pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2007-2010)
(SKRIPSI)
NAMA : Respati Apitka Eka .H
NPM : 0741031072
EMAIL : [email protected]
NO. HP : 08978990007
PEMBIMBING I : Kiagus Andi, S.E.,M.Si.,Akt.
PEMBIMBING II : Yeni Agustina, S.E.,M.Sc.,Akt.
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEBIJAKAN
UTANG DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (Studi empiris pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2007-
2010)
Oleh
Respati Apitka Eka H
Tujuan penelitian ini adalah menemukan bukti empiris pengaruh kepemilikan
manajerial, kebijakan utang dan profitabilitas terhadap kebijakan dividen.
Penelitian ini menggunakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI), namun bukan perusahaan jenis industri perbankan dan keuangannya
lainnya, sesuai dengan pengklasifikasian Indonesian Capital Market Directory
(ICMD) periode 2007 - 2010. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu
purpose sampling. Jumlah sampel akhir yang digunakan yaitu 56 sampel. Teknik
analisis regresi berganda digunakan dalam menganalisis data. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap
kebijakan dividen (dividen payout ratio). Akan tetapi kebijakan utang dan
profitabilitas (debt to asset ratio) berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen.
Kata kunci : Kepemilikan manajerial, kebijakan utang, profitabilitas dan
kebijakan dividen.
ABSTRACT
ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEBIJAKAN
UTANG DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN
Oleh
Respati Apitka Eka H
The purpose of this research is to find empirical evidence of the influence
managerial ownership, debt policy and profitability on dividend policy. This study
uses the company listed in Indonesia Stock Exchange (IDX), except the kind of
banking industry companies and other financial, according to the classification of
Indonesian Capital Market Directory (ICMD) in the period 2007-2010. The
sampling technique used is purposive sampling. The final sample size used is 56
samples. Multiple regression analysis techniques is used in analyzing the data.
The results of this study indicate that managerial ownership has a negative effect
on dividend policy (dividend payout ratio). However debt policy (debt to asset
ratio) and profitability a positive effect on dividend policy (dividend payout
ratio).
Keywords: Managerial Ownership, Debt Policy, Profitability, Dividend Policy.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham,
kreditor maupun pihak eksternal lain yang memiliki kepentingan dari
informasi yang dikeluarkan perusahaan. Keputusan tersebut merupakan salah
satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham, khususnya
pemegang saham yang berinvestasi dalam jangka panjang dan bukan
pemegang saham yang berorientasi capital gain . Oleh karena itu, perusahaan
berusaha meningkatkan pembayaran dividen dari tahun ke tahun.
Dari beberapa penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, penulis tertarik
untuk meneliti kembali hubungan antara kebijakan dividen dengan
kepemilikan manajerial, kebijakan utang, dan profitabilitas. Dalam penelitian
ini, penulis mengembangkan penelitian Nuringsih (2005). Pengamatan yang
dilakukan dalam penelitian ini yaitu dari tahun 2007 -2010. Dalam penelitian
sebelumnya, penelitian ini pernah dilakukan oleh Ratih Fitria S (2010). Untuk
membedakan penelitian sebelumnya, peneliti melakukan penelitian selama
empat tahun dengan perubahan jenis perusahaan yang diteliti dan merubah
variabel dari pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengambil judul ” Analisis
Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Utang dan Profitabilitas
Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2010).” Penelitian ini
mencoba untuk mengetahui seberapa besar pengaru dari masing – masing
variabel terhadap kebijakan dividen.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya terhadap
perbedaan akan hasil peneliti dan fenomena gap atas penelitian terdahulu di
atas serta fenomena gap maka pertanyaan penilitian dirumuskan sebagai
berikut:
1. Apakah pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kebijakan dividen
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2007 – 2010?
2. Apakah pengaruh kebijakan utang terhadap kebijakan dividen pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2007 – 2010?
3. Apakah pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2007 – 2010?
1.3 Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian ini yaitu:
1. Menemukan bukti empiris pengaruh kepemilikan manajerial terhadap
kebijakan dividen pada perusahaan yang terdaftar di BEI.
2. Menemukan bukti empiris pengaruh kebijakan utang terhadap kebijakan
dividen pada perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI.
3. Menemukan bukti empiris pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan
dividen pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Menganalisis bagaimana
pengaruh variabel secara keseluruhan terhadap kebijakan dividen (DPR).
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan diharapkan akan memberikan manfaat bagi berbagai
pihak, diantaranya sebagai berikut:
1. Bagi pihak perusahaan, hasil penelitian ini dapat memberikan
pemahaman kepada manajer agar dapat membuat kebijakan keuangan
yang baik, terutama kebijakan utang dan kebijakan dividen perusahaan
yang diharapkan dapat menjadi hal yang diperhatikan dalam upaya
mengurangi konflik keagenan.
2. Bagi investor, hasil penelitian ini mampu memberikan informasi yang
dapat dijadikan bahan pertimbangan investor terkait dengan faktor-faktor
yang dipertimbangkan oleh perusahaan dalam menentukan kebijakan
dividen yang akan mempengaruhi kemakmuran para pemegang saham.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Teori Keagenan ( Agency theory )
Agency Theory adalah teori yang menjelaskan agency relationship dan
masalah-masalah yang ditimbulkannya (Jensen dan Meckling, 1976). Pada
agency theory yang disebut prinsipal adalah pemegang saham dan yang
dimaksud agen adalah manajemen yang mengelola perusahaan. Pihak
prinsipal memberi kewenangan kepada agen untuk melakukan transaksi atas
nama prinsipal dan diharapkan dapat membuat keputusan terbaik bagi
prinsipalnya (Hartono dan Atahau, 2007).
2.1.1 Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen merupakan keputusan yang sangat penting dalam
perusahaan. Kebijakan dividen adalah suatu keputusan untuk menentukan
besarnya bagian laba yang akan dibagikan kepada para pemegang saham.
Kebijakan dividen ini sangat penting bagi perusahaan, karena pembayaran
dividen mungkin mempengaruhi nilai perusahaan dan laba ditahan yang
biasanya merupakan sumber dana internal yang terbesar dan terpenting bagi
pertumbuhan perusahaan.
2.1.2 Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan Manajerial (managerial ownership) adalah tingkat kepemilikan
saham pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan,
misalnya direktur dan komisaris (Wahidahwati, 2002). Kepemilikan
manajerial ini diukur dengan proporsi saham yang dimiliki perusahaan pada
akhir tahun dan dinyatakan dalam presentase. Semakin besar proporsi
kepemilikan manajemen dalam perusahaan maka manajemen akan berusaha
lebih giat untuk kepentingan pemegang saham yang notabene adalah mereka
sendiri (Mahadwartha dan Hartono, 2002).
2.1.1 Kebijakan Utang
Kebijakan utang adalah kebijakan yang diambil perusahaan untuk melakukan
pembiayaan melalui utang. Kebijakan utang sering diukur dengan debt ratio.
Debt ratio adalah total utang (baik utang jangka pendek maupun jangka
panjang) dibagi dengan total aktiva baik aktiva lancar maupun aktiva tetap,
(Kieso et al. 2006). Rasio ini menunjukkan besarnya utang yang digunakan
untuk perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas operasionalnya.
Semakin besar rasio menunjukkan semakin besar tingkat ketergantungan
perusahaan terhadap pihak eksternal (kreditor) dan semakin besar biaya utang
(biaya bunga) yang harus dibayar perusahaan.
2.1.3 Profitabilitas
Pihak manajemen akan membayarkan dividen untuk memberi sinyal mengenai
keberhasilan perusahaan dengan membukukan profit (Suharli, 2007).
Menyimpulkan bahwa kemampuan perusahaan untuk membayar dividen
merupakan fungsi dari keuntungan. Dengan demikian profitabilitas mutlak
diperlukan untuk perusahaan apabila hendak membayarkan dividen.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
dari modal yang diinvestasikan.
2.2 Model Penelitian
Kerangka pemikiran yang memperlihatkan pengaruh kepemilikan manajerial,
kebijakan utang, profitabilitas dapat dilihat dalam skema di bawah ini :
Gambar II.1
Desain Penelitian
Kepemilikan Manejerial
Kebijakan Utang
Kebijakan Dividen
Profitabilitas
2.1 Pengembangan Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan di atas, dapat dilihat
dari masing – masing variabel independen mempengarui dependen yaitu
kebijakan dividen. Penelitian ini terhadap kepemilikan manajerial, kebijakan
utang dan profitabilitas dalam mempengaruhi kebijakan dividen.
2.1.1 Kepemilikan Manajerial dan Kebijakan Dividen
Kepemilikan manajerial yang tinggi menyebabkan dividen yang dibayarkan
pada pemegang saham rendah. Penetapan dividen rendah disebabkan manajer
memiliki harapan investasi di masa mendatang yang dibiayai dari sumber
internal. Maka berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya maka peneliti
mengajukan hipotesis sebagai berikut :
H1 : Terdapat pengaruh negatif antara kepemilikan manajerial dengan
kebijakan dividen.
2.2.1 Kebijakan Utang dan Kebijakan Dividen
Perusahaan dengan tingkat utang yang tinggi akan berusaha untuk mengurangi
agency cost of debt-nya dengan mengurangi utang, sehingga untuk membiayai
investasinya digunakan pendanaan dari aliran kas internal. Aliran kas internal
yang sebelumnya dapat digunakan untuk pembayaran dividen, akan direlakan
pemegang saham untuk membiayai investasi.
Maka berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya maka peneliti mengajukan
hipotesis sebagai berikut :
H2 : Terdapat pengaruh positif antara kebijakan utang dengan kebijakan
dividen.
2.1.1 Profitabilitas dan Kebijakan Dividen
Hasil ini sejalan dengan order theory yang menyatakan bahwa perusahaan
dengan yang memiliki tingkat profitabilitas tinggi akan cenderung
menggunakan internal fund untuk mendanai investasi-investasinya. Hal ini
diduga karena perusahaan cenderung menggunakan laba ditahan untuk
mendanai investasi investasinya. Pada tingkat profitabilitas yang tinggi,
perusahaan mengalokasikan dividen yang rendah (Suharli, 2007). Hal ini
dikarenakan perusahaan mengalokasikan sebagian besar keuntungan sebagai
sumber dana internal. Pada ROA tinggi dibayarkan dividen rendah karena
keuntungan digunakan untuk meningkatkan laba ditahan. Dengan cara ini
sumber dana internal meningkat sehingga perusahaan dapat menunda
penggunaan utang (Nuringsih, 2005). Sebaliknya jika ROA rendah maka
dividen yang dibayarkan tinggi. Maka berdasarkan teori dan penelitian
sebelumnya maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut :
H3 : Terdapat pengaruh positif antara profitabilitas dengan kebijakan dividen.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah hypothesis testing. Pengujian hipotesis
dilakukan dengan menguji kepemilikan manjerial, kebijakan utang dan
profitabilitas sebagai variabel independen terhadap kebijakan dividen. Metode
pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cross-
sectional karena variabel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki
karakteristik yang berbeda satu sama lain dan penelitian dilakukan pada waktu
bersamaan.
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar
diBursa Efek Indonesia (BEI), sesuai dengan pengklasifikasian Indonesian
Capital Market Dictionary (ICMD) periode 2007-2010. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan yaitu purpose sampling dengan tujuan untuk
mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang
ditentukan. Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel yaitu
sebagai berikut:
1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2007 dan
menerbitkan laporan keuangan 31 Desember dalam mata uang rupiah
secara terus menerus tahun 2007 sampai 2010.
2. Perusahaan Manufaktur yang membagikan dividen secara berturut – turut
pada periode 2007 sampai dengan 2010.
3. Perusahaan Manufaktur yang terdapat Kepemilikan Menejerial periode
2007 sampai 2010.
4. Perusahaan yang memperoleh laba selama 4 tahun berturut-turut.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang
dikumpulkan dari data yang diterbitkan dalam jurnal statistik dan lainnya,
serta informasi yang tersedia dari sumber publikasi atau nonpublikasi baik di
dalam atau luar organisasi (Sandy, 2003). Adapun sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data publikasi laporan keuangan tahunan perusahaan (financial report).
Data ini diperoleh dari Situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).
2. Data publikasi laporan keuangan perusahan sampel. Data ini diperoleh dari
Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2011 yang didapat
dari kantor IDX Bandar Lampung.
3.4 Variabel Penelitian
Wirjolukito (2003) menyatakan bahwa variabel merupakan sesuatu yang
mempunyai nilai yang dapat berbeda/berubah. Nilai ini dapat berbeda dalam
waktu yang lain untuk objek/orang yang sama atau dapat juga berbeda pada
waktu yang sama untuk objek/orang yang berbeda. Penelitian ini
menggunakan dua variabel yaitu variabel dependen dan independen. Adapun
definisi dan pengukuran masing-masing variabel akan dijelaskan sebagai
berikut:
3.4.1 Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen. Dividen
yang dimaksud adalah bagian dari laba bersih yang diberikan perusahaan
kepada para pemegang saham. Dividen Payout Ratio digunakan sebagai proksi
dari kebijakan dividen (Suharli dan Oktorina, 2005; Putri dan Nasir, 2006).
3.4.2 Variabel Independen
Variabel independen menurut Wirjolukito (2003) merupakan salah satu
variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik pengaruh itu secara
positif maupun negatif. Adapun tiga variabel independen yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
a. Kepemilikan Manajerial
Variabel independen yang pertama yaitu kepemilikan manajerial.
Kepemilikan manajerial adalah pemegang saham dari pihak
manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan di
dalam perusahaan, misalnya direktur dan komisaris (Wahidahwati,
2002). Variabel ini diukur dari jumlah presentase saham yang dimiliki
manajemen pada akhir tahun.
a. Kebijakan Utang
Variabel independen yang ke dua dalam penelitian ini yaitu kebijakan
utang. Kebijakan utang diproksikan dengan Debt to Asset Ratio
(Nuringsih, 2005; Almilia dan Silvi, 2006).
b. Profitabilitas
Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dibandingkan dengan aset yang dimilikinya.
Variabel profitabilitas sebagai variabel independen yang ke tiga
diproksikan dengan Return on Asset (ROA). ROA dinyatakan sebagai
perbandingan laba bersih (setelah pajak) terhadap total aset
(Nuringsih, 2005).
3.1 Metode Analisis Data
Analisis data pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier
berganda. Dalam analisi ini harus memenuhi kriteria: statistik deskriptif, uji
asumsi klasik, uji R², uji F- test, dan Uji T- test yang dilakukan sebagai
prasyarat untuk melakukan pengujian hipotesis; dan Pengujian dilakukan
dengan menggunakan bantuan software SPSS 17. Berikut ini akan dijelaskan
mengenai tahapan-tahapan pengujian dalam penelitian ini.
3.1.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan minimum.
Statistik deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai
distribusi dan perilaku data sampel tersebut (Ghozali, 2006).
3.5.2 Uji Normalitas
Asumsi normalitas digunakan untuk menguji apakah data berdistribusi normal
atau tidak. Data yang baik adalah yang berdistribusi normal. Uji normalitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel
dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal
atau tidak (Ghozali, 2006). Level of Significant yang digunakan adalah 0,05.
Data berdistribusi normal jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) hasil perhitungan
dalam komputer lebih dari 0,05.
3.5.3 Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis, maka data yang diperiksa
dalam penelitian ini akan diuji terlebih dahulu untuk memenuhi asumsi dasar.
Pengujian yang dilakukan yaitu:
3.5.3.1 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Dalam penelitian ini akan digunakan metode chart (diagram scatterplot)
dengan dasar analisis yaitu:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
2) tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit),
maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika ada pola yang
jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 dan pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.5.3.2 Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi terjadi
korelasi sempurna di antara sesama variabel bebas ini sama dengan satu, maka
konsekuensinya adalah:
- Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir.
- Nilai standart error setiap kefisien menjadi tidak terhingga.
Proteksinya dilakukan dengan menggunakan tolerance value dan VIF
(variance inflation factor). Jika nilai-nilai tolerance value < 0,1 dan
nilai VIF > 10, maka terjadi multikolonieritas.
3.5.3.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tertentu dengan kesalahan
pengganggu pada periode sebelumnya. Mekanisme pengujian Durbin Watson
menurut Guzarati (2003) adalah sebagai berikut:
1) Merumuskan hipotesis :
Ho : tidak ada autokorelasi ( r = 0 )
Ha : ada autokorelasi ( r ¹ 0 )
2) Menentukan nilai d hitung (Durbin Watson).
3) Untuk ukuran sampel tertentu dan banyaknya variabel independen,
menentukan nilai batas atas (du) dan batas bawah (dl) dalam tabel.
4) Mengambil keputusan dengan kriteria sebagai berikut:
a) Jika 0 < d < dl, Ho ditolak berarti terdapat autokorelasi positif.
b) Jika dl £ d £ du, daerah tanpa keputusan (gray area), berarti uji tidak
menghasilkan kesimpulan.
c) Jika du < d < 4 – du, Ho tidak ditolak berarti tidak ada autokorelasi.
d) Jika 4 – du £ d £ 4 – dl, daerah tanpa keputusan (gray area), berarti uji
tidak menghasilkan kesimpulan.
e) Jika 4 – dl < d < 4, Ho ditolak berarti terdapat autokorelasi positif.
3.5.4 Analisis Regresi Linier
Untuk pengujian hipotesis, penelitian ini menggunakan analisis regresi linier
berganda. Adapun persamaan multiple regression untuk pengujian hipotesis
dalam penelitian ini adalah :
DPR = a + b 1MOWN + b 2DAR + b 3ROA +e . Keterangan:
DPR = dividen payout ratio,
a = konstanta,
b 1,2,3 = koefisien regresi dari masing-masing variabel
MOWN = kepemilikan manajerial,
DAR = kebijakan utang
ROA = profitabilitas
e = kesalahan regresi.
Analisi regresi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependennya. Setelah persamaan regresi
terbebas dari asumsi dasar maka langkah selanjutnya yaitu pengujian
hipotesis. Pengujian hipotesis ini meliputi:
3.5.4.1 Uji Statistik F
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara simultan. Langkah-langkah untuk pengujian tersebut
yaitu:
1) Menentukan Hipotesis
Ho : MOWN = DAR = ROA = tidak berpengaruh terhadap DPR, atau
Ho : b1, b2, b3, = 0
Ha : MOWN = DAR = ROA = berpengaruh terhadap DPR, atau
2) Ha : b1, b2, b3, ¹ 0 Menetapkan tingkat signifikan yang digunakan yaitu
0,05.
3) Menghitung nilai sig-F dengan menggunakan software SPSS 17.
4) Menganalisis data penelitian yang telah diolah dengan kriteria pengujian
yaitu:
a) Ho ditolak, Ha diterima yaitu bila nilai sig-F kurang dari tingkat
signifikan 0,05 berarti variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen atau,
b) b) Ho tidak ditolak, Ha tidak diterima yaitu bila nilai sig-F lebih dari
tingkat signifikan 0,05 berarti variabel independen secara bersama-
sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
3.5.4.2 Uji Statistik t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah pengaruh variabel independen
secara parsial terhadap variabel dependen. Langkah-langkah untuk pengujian
tersebut yaitu:
1) Menentukan Hipotesis
Ho : b1 = b2 = b3 = 0 Ha : b1 ¹ b2 ¹ b3 ¹ ¹ 0
2) Menetapkan tingkat signifikan yang digunakan yaitu 0,05.
3) Menghitung nilai signifikan dengan menggunakan software SPSS 17.
4) Menganalisis data penelitian yang telah diolah dengan kriteria pengujian
yaitu:
a) Ho ditolak, Ha diterima yaitu bila nilai signifikan kurang dari
tingkat signifikan 0,05 berarti variabel independen secara individual
berpengaruh terhadap variabel dependen atau,
b) Ho tidak ditolak, Ha tidak diterima yaitu bila nilai signifikan lebih dari
tingkat signifikan 0,05 berarti variabel independen secara individual
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
3.5.4.3 Koefisien Determinasi (Uji R²)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa financial report tahun
2007-2010 namun bukan perusahaan jenis industri perbankan dan
keuangan lainnya, yang dipublikasikan oleh website resmi Bursa Efek
Indonesia (www.idx.co.id) dan Indonesian Capital Market Directory
(ICMD). Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive
sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif
sesuai dengan kriteria yang ditentukan sebelumnya. Untuk mengatasi
keterbatasan data, penelitian menggunakan pooled data yang dilakukan
dengan menjumlahkan seluruh perusahaan yang sesuai kriteria selama 4
tahun pengamatan sehingga dapat meningkatkan power of test penelitian
(lihat Lampiran 1).
4.2 Analisis Data
4.2.1 Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : Kepemilikan
menejerial, kebijakan utang, profitabilitas, dan kebijakan dividen. Hasil olah
data deskriptif dapat dilihat pada tabel IV.1 sebagai berikut :
Tabel IV.1
Statistik Deskriptif
Setelah dilakukan pengolahan data, dapat dilihat terdapat perubahan jumlah
sampel. Berdasarkan tabel IV.3 menunjukkan bahwa jumlah data yang valid
pada penelitian ini sebanyak 56 sampel. Diketahui hasil statistik dari ketiga
variabel penelitian ini. Dari 56 sampel dapat diketahui bahwa variabel dividen
(DPR) mempunyai mean sebesar 0,3411 dan standar deviasi 0,20150.
Variabel kepemilikan manajerial (MOWN) mempunyai nilai rata-rata sebesar
0,8055 dengan standar deviasi 0,70263. Nilai mean untuk Debt to Asset
Ratio (DAR) yaitu 0,8673. Ini menunjukkan bahwa satu utang perusahaan
akan ditanggung oleh aset sebesar 0,51743. Tingkat profitabilitas yang diukur
dengan ROA mempunyai rata-rata sebesar 7,5409.
4.2.2 Uji Normalitas
Tabel IV.2
Uji Normalitas
Dari tabel IV.2 di atas dapat diketahui bahwa dari 56 sampel yang dimasukkan,
digunakan untuk melakukan uji normalitas nilai K-S untuk variavel DPR
adalah 1,204 dengan p=0,110. Sedangkan variabel kepemilikan manajerial
memikiki nilai K-S 1,493 dengan p=0,237. Sedangkan kebijakan utang
memiliki nilai K-S 1,058 dengan p=0,213. Sedngkan variabel profitabilitas
memiliki nilai K-S 0,879 dengan p=0.422. Untuk lebih memperjelas uji
normalitas yang dilakukan, dapat dilihat pada gambar IV.3 dibawah ini :
4.3 Uji Asumsi Klasik
Suatu model dinyatakan baik untuk alat prediksi apabila mempunyai sifat best
linier unbiased estimator (A.Yanto, 2003). Uji asumsi klasik dilakukan untuk
mengetahui kondisi data yang ada agar dapat menentukan model analisis yang
paling tepat digunakan. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini terdiri dari uji
Asymp.Sig (2-tailed) untuk menguji normalitas data secara statistik; uji
heteroskedastisitas dengan menggunakan metode chart (diagram Scatterplot); uji
multikolinearitas dengan menggunakan Variance Inflation Factors (VIF); dan
uji autokorelasi dengan menggunakan Durbin Watson statistik.
4.3.1 Uji Heteroskedastisitas
Gambar IV.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari grafik Scatterplots dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai
untuk memprediksi DPR berdasarkan masukan variabel independen MOWN,
DAR, ROA.
4.3.2 Uji Multikolinieritas
Tabel IV. 3
Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
MOWN .666 1.501 Tidak terjadi multikolinieritas
DAR .712 1.404 Tidak terjadi multikolinieritas
ROA .540 1.852 Tidak terjadi multikolinieritas
Sumber : Lampiran 9
4.3.3 Uji Autokorelasi
Tabel IV.4
Hasil Uji Autokorelasi Durbin Watson
Dari hasil regresi model summary tersebut diperoleh angka Durbin Watson
statistik adalah 1,755 (lihat Lampiran 6). Berdasar tabel DW dengan
menggunakan n = 56 dan parameter k = 4, diperoleh nilai du = 1,658
sehingga nilai du < d < 4 – du adalah 1,681 < 1.755 < 2,319. Tidak terdapat
autokorelasi pada persamaan regresi dalam penelitian ini.
4.3.4 Hasil Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini, alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi
linier berganda (Multiple Regression) dengan tiga variabel independen yaitu
Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Utang dan Profitabilitas. Pengolahan data
dilakukan dengan menggunakan software SPSS 17. Berikut ini adalah hasil
dari analisis regresi linier berganda yang disajikan dalam bentuk tabel beserta
penjelasannya.
4.3.4.1 Pengaruh Secara Simultan (Uji F-Test)
Tabel IV.5
Hasil Uji Signifikan F
yaitu dengan nilai F t-hitung = 1,922 dan signifikansi 0,138 pada tingkat
signifikansi a = 0,05. Dengan tingkat signifikansi 0,138 yang lebih rendah
dari taraf signifikansi pada a = 0,05
4.3.4.2 Uji Statistik T (Uji T)
Tabel IV.6
Hasil Analisis Regresi Berganda
Berdasarkan Tabel IV.7 tersebut, maka dapat ditulis persamaan regresi
sebagai berikut:
DPR = 0,236 - 0,008 MOWN + 0,008 DAR + 0,014 ROA + e.
4.3.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R²)
Tabel IV.7
Uji R²
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .316a .100 .048 .19662 1.775
a. Predictors: (Constant), ROA, DAR, MOWN
b. Dependent Variable: DPR Sumber : Output SPSS 17
4.4 Pengaruh Secara Parsial dan Pembahasan Hipotesis
4.4.1 Kepemilikan Manajerial dan Kebijakan Dividen
Berdasarkan tabel IV.7 pengujian pertama dilakukan terhadap kepemilikan
manajerial (MOWN) diperoleh koefisien regresi t-hitung sebesar - 0,008
dengan nilai signifikansi 0,038 yang lebih kecil dari tingkat signifikan yang
ditetapkan sebelumnya yaitu 0,05. Hasil tersebut menunjukkan variabel
kepemilikan majerial tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen
yang diproksikan dengan Dividen Payout Ratio (DPR). Dengan demikian,
hipotesis alternatif pertama yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh
negatif antara kepemilikan manajerial dengan kebijakan dividen, diterima
atau dengan kata lain Ha 1 terdukung.
4.4.2 Kebijakan Utang dan Kebijakan Dividen
Pengujian kedua dilakukan terhadap variabel kebijakan utang yang
diproksikan dengan Debt to Asset Ratio (DAR). Dari hasil perhitungan yang
dapat dilihat di Tabel IV.7, diperoleh keofisien regresi t-hitung sebesar 0,008
dengan nilai signifikansi 0,015. Nilai signifikan yang lebih kecil dari 0,05 ini
menunjukkan bahwa secara statistik variabel kebijakan utang berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan dividen secara positif. Dengan demikian,
hipotesis alternatif kedua yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif
antara kebijakan utang terhadap kebijakan dividen, sehingga Ha 2 terdukung.
4.4.3 Profitabilitas dan Kebijakan Dividen
Berdasarkan tabel IV.7, pengujian ketiga dilakukan terhadap profitabilitas
yang diproksikan dalam ROA diperoleh keofisien regresi t-hitung sebesar
0,014 dengan nilai signifikansi 0,026 yang lebih kecil dari tingkat signifikan
0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara statistik variabel profitabilitas
berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen secara positif. Dengan
demikian, hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif
antara ROA dengan kebijakan dividen, sehingga Ha 3 terdukung.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah menguji pengaruh kepemilikan manajerial,
kebijakan utang, dan profitabilitas terhadap kebijakan dividen. Penelitian ini
mengambil periode pengamatan selama empat tahun yaitu dari tahun 2007
sampai dengan 2010, dimana jumlah sampel yang digunakan yaitu 56
perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia hasil analisis
dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Variabel kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap
kebijakan dividen (dividen payout ratio). Tanda koefisien negatif
tersebut menunjukkan bahwa semakin besar keterlibatan manajer dalam
managerial ownership menyebabkan aset yang dimiliki tidak
terdiversifikasi secara optimal sehingga dividen yang dibagikan
semakin kecil. Variabel kebijakan utang (debt to asset ratio)
berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen (dividen payout ratio).
Hal ini menunjukkan nilai DAR yang tinggi cenderung memiliki DPR
yang rendah. Pada perusahaan dengan utang rendah cenderung akan
membayar dividen
besar karena tidak memiliki beban bunga tinggi sehingga keuntungan
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham.
2. Variabel profitabilitas (ROA) berpengaruh positif terhadap kebijakan
dividen (DPR). Perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan akan
membayar dividen tinggi untuk menjaga reputasinya ketika
profitabilitas tinggi. Perusahaan ini telah memiliki banyak cadangan
laba yang belum digunakan baik untuk diinvestasikan kembali maupun
dibagikan dalam bentuk dividen tanpa harus merubah proporsi dividen
bagi pemegang saham yang sebagian besar merupakan pemegang
saham pengendali (managerial shareholder).
5.2 Keterbatasan
Keterbatasan dalam penelitian ini diantaranya yaitu:
1. Perusahaan manufaktur yang terdapat kepemilikan manajerial cukup
sedikit, hal ini memperkecil jumlah sampel yang didapat.
2. Hasil penelitian tidak bisa melihat kecenderungan yang terjadi dalam
jangka panjang dan belum mewakili dari semua kategori perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
5.3 Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Penelitian selanjutnya dipandang perlu menggunakan umur perusahaan
sebagai moderating variabel karena temuan dalam penelitian ini
mengindikasikan bahwa umur perusahaan dapat membesarkan besaran
DPR.
2. Hendaknya pada penelitian yang akan datang mengembangkan
variabel-variabel lain yang mempengaruhi kebijkan dividen karena
berdasarkan hasil analisa dalam penelitian ini, nilai R² yang kecil
(0,134) menunjukkan masih banyak terdapat variabel lain yang
mempengaruhi Dividen Payout Ratio (kebijakan dividen).
3. Penelitian lebih lanjut dapat menggunakan sampel dari sektor industri
yang lain misalnya perbankan karena perbankan mempunyai
spesifikasi tertentu atau dapat mengembangkan penelitian ini dengan
membandingkan kondisi sebelum dan sesudah krisis moneter.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Tim dan Vidhan K. Goyal. 2006. The Investment Opportunity Set and Its
Proxy Variables: Theory and Evidence.
http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=298048
Almilia, Luciana dan Meliza Silvi. 2006. Analisis Kebijakan Dividen dan
Kebijakan Leverage terhadap Prediksi Kepemilikan Manajerial dengan
Teknik Analisis Multinominal Logit. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol. 6,
No. 1, Hal. 13-27.
Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi ke-9
Terjemahan. Jakarta: Erlangga.
Bhattacharyya,N, Mawani,A, Morrill,C (2006). “Dividen d Payout and Executive
Compensation:Theory and Evidence”. www.google.com.
Chen, Carl R. dan Thomas L. Steiner. 1999. Managerial Ownership and Agency
Conflicts: A Nonlinear Simultaneous Equation Analysis of Managerial
Ownership, Risk Taking, Debt Policy, and Dividend Policy. The Financial
Review. Vol. 34, Hal. 119-136.
Easterbrook, Frank H. 1984. Two Agency-cost Explanations of Dividends.
American Economics Review. Vol. 74, Hal. 650-659.
Fauzan. 2002. Hubungan Biaya Keagenan, Resiko Pasar dan Kesempatan
Investasi dengan Kebijakan Deviden. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.
Vol. 1, No. 2, Hal. 114-138.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Edisi 4. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hairani,E (2001). “Analisis Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Dividen
Payout Ratio pada Perusahaan Publik di Indonesia”. Tesis Sekolah
Pasca Sarjana Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
Hanafi dan Kumar.2003 “Manejemen Keuangan”,BPFE. Yogyakarta
Hartono, Harjito dan Apriani D. R. Atahau. 2007. Analisis Interdependensi
Insider Ownership. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 13, No. 1, Hal. 1-19.
Haruman, Tendy. 2008. Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Keputusan
Keuangan dan Nilai Perusahaan (Survei pada Perusahaan Manufaktur di
PT. Bursa Efek Indonesia). Simposium Nasional Akuntansi XI. Pontianak.
Ismiyanti, Fitri dan Mahmud M. Hanafi. 2003. Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional, Risiko, Kebijakan Utang dan Kebijakan
Dividen: Analisis Persamaan Simultan. Simposium Nasional Akuntansi
VI. Surabaya.
Jensen, Michael C dan William H. Meckling. 1976. Theory of the Firm:
Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of
Financial Economics. Vol. 3, No. 4, Hal. 305-360.
Kieso, Donald E; Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield. 2006. Intermediate
Accounting. International Edition. New York: John Wiley & Sons.
Kusmini, M. 2003. Faktor- Faktor yang Dipertimbangkan dalam Kebijakan
Pembayaran Dividen Saham Perusahaan Manufaktur di BEJ. Tesis.
Program Studi Magister Manajemen Universitas Sebelas Maret.
Lukose, Jijo dan Rao S. Narayan. 2004. Agency Cost Investment Opportunity and
The Right Issue Decision, Evidence in Emergency Market.
http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=669462
Mahadwartha, Putu Anom. 2002. Interpedensi antara Kebijakan Leverage dengan
Kebijakan Dividen: Perspektif Teori Keagenan. Jurnal Riset Akuntansi,
Manajemen dan Ekonomi. Vol 2, No. 2, Hal. 635-647.
Mahadwartha, Putu Anom dan Jogiyanto Hartono. 2002. Uji Teori Keagenan
dalam Hubungan Interpendensi antara Kebijakan Hutang dengan
Kebijakan Dividen. Simposium Nasional Akuntansi V. Semarang.
Nuringsih. 2005. Simultanitas dan “Trade Off” Pengambilan Keputusan Finansial
dalam Mengurangi Konflik Agensi: Peran dari Corporate Ownership.
Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo.
Putri, Nasir, 2009” Hubungan Kebijakan Utang Terhadap Kebijakan Pendanaan,
Dividen dan Kompensasi”Utilitas,Vol 11,No 5,Juli Hal 55-78.
Ratih Fitria.S . 2010 . Analisis Pengaruh Kebijakan Menejerial, Kebijakan Utang,
Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen.
Surakarta.
Rozeff. 1982. “Determinats of Corporate Borrowing”. Journal of Financial
Economic.Vol V. pp 147-175.
Suwaldiman, Aziz, 2007.”Analisis Simultan Antara Kepemilikan Manajerial,
Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur di
Indonesia”, Jurnal Ekonomi STIE.Surakarta.
Wahidarwati. 2002. Pengaruh Kebijakan Utang Terhadap Kebijakan Dividen.
Yogyakarta.
Wirjolukito, A. Yanto, H. dan Sandy. 2003. “Faktor- Faktor Yang Merupakan
Pertimbangan Dalam Keputusan Pembagian Dividen: Tinjauan Terhadap
Teori Persinyalan Dividen Pada Perusahaan Go Public Di Indonesia”.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
Jakarta.
Zulhawati. 2004. “ Analisis kepemilikan insider, efisiensi, volume asset, growth,
size asset terhadap Kebijakan hutang. Semarang.