Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DANBRAND IMAGE
TERHADAP LOYALITAS NASABAH DENGAN KEPUASAN NASABAH
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi pada Bank BRI Syariah Kantor Cabang Semarang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh:
ETY SARAH
NIM 21314305
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
ii
iii
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN BRAND IMAGE
TERHADAP LOYALITAS NASABAH DENGAN KEPUASAN NASABAH
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi pada Bank BRI Syariah Kantor Cabang Semarang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh:
ETY SARAH
NIM 21314305
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
iv
v
vi
vii
viii
MOTTO
“Melangkahlah, melangkahlah sejauh mungkin kau bisa. Lihatlah keindahan
Indonesia, sebuah negeri yang pantas disebut surga”.
“Perjalanan adalah kekuatan, kekuatan untuk berani memulai dan keluar dari zona
nyaman kita”.
ix
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Kedua orang tua saya Ibu Khozimah dan Bapak Muit, adikku Ali
Mustahiq yang telah memberikan semangat dan dukungan nya untuk
segera menyelesaikan skripsi ini.
2. Saudara-saudara sepupu (Ili, Ulya, Enimo, Fahed, Devi, mas Haryono)
yang telah mensupport saya waktu penyelesaian skripsi.
3. Sahabat-sahabat saya (Nia, Siti Amalia, Misna, Lia, Zulfa, Amal Hayati,
Farah, serta Amalia) yang selalu setia mendapingi dan membantu saya
hingga skripsi ini dapat terselesaikan.
4. Teman-teman IAIN Salatiga (Sarah, Nurma, Erna, Tyak, Kurnia, Rania)
yang membantu saya untuk menyelesaikan skripsi ini.
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul: “Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan Brand Image
Terhadap Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan Nasabah Sebagai Variabel
Intervening (Studi pada BRI Syariah Kantor Cabang Semarang)” dengan lancar
tanpa kendala yang berarti. Shalawat serta salam tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarga, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman yang
telah membimbing umatnya menuju jalan kebenaran. Skripsi ini disusun dalam
rangka memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah,
Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan
terimakasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, perhatian, semangat, serta doa,
baik secara langsung maupun tidak langsung pada penyelesaian skripsi ini kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si., selaku Ketua Program Studi Perbankan
Syariah S1.
4. Bapak Dr.Faqih Nabhan, M.M. selaku pembimbing skripsi yang memberikan
bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Bapak/ Ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan jasanya selama
menuntut ilmu di IAIN Salatiga.
xi
6. Kedua orang tua yang sangat saya sayangi dan cintai yang selalu memberikan
motivasi dan semangat.
7. Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah S1 2014, teman-teman KKN
dan semua pihak yang ikut serta memberikan motivasi dan dorongan dalam
penulisan skripsi ini tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan
dan penuh kekurangan, oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati
penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya, serta
semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan berbagai
pihak yang lain.
Besar harapan dari penulis, bahwa semoga skripsi ini bisa bermanfaat
bagi semua pihak. Penulis menyadari akan ketidaksempurnaan penulis skripsi
ini. Penulis berharap kritik dan saran dari pembaca skripsi ini dapat
memberikan hasil yang lebih baik.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membacanya.
Demak, 17 September 2018
Penulis
Ety Sarah
xii
ABSTRAK
Sarah, Ety. 2018. Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan Brand Image
Terhadap Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan Nasabah Sebagai
Variabel Intervening (studi pada bank BRI Syariah Kantor Cabang
Semarang). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Program Studi
S1-Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing : Dr. Faqih Nabhan, M.M.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat
kualitas produk dan brand image terhadap loyalitas nasabah melalui
kepuasan nasabah sebagai variabel mediasi di bank BRI Syariah kantor
cabang Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
metode pengumpulan data dengan quistonare atau menyebar angket.
Populasi penelitian ini adalah berjumlah 15.650 nasabah. Teknik
pengambilan sample penelitian ini menggunakan teknik Simple Random
Sampling sebanyak 100 responden. Metode yang digunakan untuk menguji
hipotesis adalah dengan uji instrumen (uji validitas, uji reliabilitas) uji
statistik ( uji t, uji f dan uji R) dan uji asumsi klasik (multicolonieritas,
heterokidastisitas, dan normalitas). Analisis data dibantu dengan
menggunakan SPSS Versi 21.
Dari hasil pengolahan data tersebut menunjukkan bahwa secara
simultan, variabel kualitas produk, brand image dan kepuasan nasabah secara
bersama-sama mempengaruhi loyalitas nasabah. Sedangkan secara parsial
variabel kualitas produk (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
nasabahdengan nilai sig 0,873. Variabel brand image (X2) berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan nasabah dengan nilai sig 0,028. Variabel
kepuasan nasabah berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah dengan
niali sig 0,000. Sedangkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,680 artinya
bahwa ada hubungan yang kuat antara variabel independen dengan variabel
dependen (karena mendekati angka 1). Variabel kualitas produk (X1)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah (Y) melalui
kepuasan nasabah (Z)pada bank BRI kantor cabang Semarang. Variabel
brand image (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah (Y) melalui kepuasan nasabah(Z) pada bank BRI kantor cabang
Semarang.
Kata Kunci : Kualitas Produk, Brand Image, Kepuasan Nasabah dan
Loyalitas Nasabah.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN BERLOGO ........................................................................................ ii
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................... Error! Bookmark not defined.
PENGESAHAN ..................................................... Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI ...... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................... Error! Bookmark not defined.
MOTTO .................................................................................................................. v
PERSEMBAHAN .................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
ABSTRAK ............................................................................................................ xii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
BAB 1 ..................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Tujuan Penelitian. ........................................................................................ 7
C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8
E. Sistematika Penulisan .................................................................................. 9
BAB II ................................................................................................................... 10
KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................. 10
A. Telaah Pustaka ........................................................................................... 10
B. Kerangka Teori........................................................................................... 22
1. Kualitas Produk ...................................................................................... 22
2. Brand Image ........................................................................................... 24
3. Loyalitas Nasabah ...................................................................................... 28
4. Kepuasan Nasabah ................................................................................. 30
C. Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis ........................................................... 33
xiv
BAB III ................................................................................................................. 40
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 40
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 40
B. Lokasi Penelitian ........................................................................................ 40
C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 40
D. Sumber data ................................................................................................ 42
E. Teknik pengumpulan data .......................................................................... 43
F. Skala Pengukuran ....................................................................................... 43
G.Definisi Konsep dan Operasional .................................................................. 44
H.Instrumen Penelitian ...................................................................................... 46
I. Uji Istrumen Penelitian .............................................................................. 48
1. Uji Instrumen .......................................................................................... 48
2. Uji Statistik ............................................................................................. 49
3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 50
4. Analisis Jalur (Path Analyse) ................................................................. 53
J. Alat Analisis ............................................................................................... 54
BAB IV ................................................................................................................. 55
ANALISA PENELITIAN ..................................................................................... 55
A. DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN .......................................................... 55
1. Sejarah BRI Syariah KC Semarang ........................................................ 55
2. Visi dan Misi .......................................................................................... 57
3. Struktur Organisasi ................................................................................. 58
4. Produk-produk ........................................................................................ 58
5. Identitas Responden ............................................................................... 62
B. ANALISIS DATA ..................................................................................... 63
1. Uji Intrumen ........................................................................................... 63
2. Uji Statistik ............................................................................................. 65
3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 68
4. Analisis Jalur (Path Analyse) ................................................................. 72
C. PEMBAHASAN ........................................................................................ 78
BAB VPENUTUP ................................................................................................. 85
A. KESIMPULAN .......................................................................................... 85
xv
B. SARAN ...................................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 87
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Research Gap ................................................................................ 5
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 19
Tabel 2.2 Hipotesis ........................................................................................ 39
Tabel 3.1 Kerangka Indikator & Variabel Independen .................................. 48
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ............................................................. 62
Tabel 4.2 Usia Responden ............................................................................. 63
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas ......................................................................... 64
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas ..................................................................... 65
Tabel 4.5 Uji t ................................................................................................ 66
Tabel 4.6 Uji F............................................................................................... 67
Tabel 4.7 Uji R2 ............................................................................................. 68
Tabel 4.8 Uji Multikolonieritas .................................................................... 69
Tabel 4.9 Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 70
Tabel 4.10 Uji Intervening Regression Analysis Model 1 ............................... 72
Tabel 4.11 Uji Intervening Regression Analysis Model 2 .............................. 73
Tabel 4.12 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung ...................................... 76
Tabel 4.13 Bahan Untuk Uji Sobel ................................................................. 76
Tabel 4.14 Hasil Uji Hipotesis ........................................................................ 84
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar2.1 Kerangka Penelitian .................................................................... 33
Gambar 4.1 Struktur Organisasi BRI Syariah Kantor Cabang Semarang ..... 58
Gambar 4.2 GrafikNormal Probability Plot .................................................... 71
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbankan adalah lembaga yang mempunyai peran utama dalam
pembangunan suatu negara. Peran ini terwujud dalam fungsi bank sebagai
lembaga keuangan, yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
masyarakat (Umam, 2016:1).
M. Syafi’i Atonio (2013), prinsip-prinsip dasar perbankan syariah
terdiri dari: prinsip titipan atau simpanan, prinsip bagi hasil, prinsip jual
beli, prinsip sewa dan prinsip jasa. Pendapat ini sesuai dengan pengertian
prinsip syariah dalam pasal1 ayat 12 Undang-Undang Nomor 21 tahun
2008, bahwa prinsip syariah adalah prinsip hukum islam dalam kegiatan
perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang
memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa dibidang syariah.
Menurut Chotibul (2016: 3) Pasca diundangkannya Undang-
Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah industri
perbankan syariah di Indonesia memasuki era baru. Dalam rangka
menentukan produk yang sesuai dengan nasabah sebagaimana sangat
bergantung dengan kebutuhan dan motivasi nasabah dalam menggunakan
produk perbankan syariah.
Di Indonesia mayoritas penduduk menganut agama Islam, namun
masih banyak dari mereka tidak memakai jasa perbankan syariah akan
2
tetapi memakai jasa dari bank knvensional. Hal ini menjadi tugas besar
bagi para lembaga keuangan perbankan syariah untuk meningkatkan
kualitas produk dan motivasi terhadap masyarakat agar menggunakan jasa
dari perbankan syariah untuk menghadapi daya saing terhadap bank
konvensional.
Persaingan dalam bisnis perbankan yang semakin ketat mendorong
para pelaku bisnis menciptakan atau menyediakan produk-produk yang
inovatif sehingga dapat memberikan hal yang menarik bagi para
konsumen, dukungan teknologi menjadi pilihan agar penciptaan produk
menjadi bermutu tinggi, pelayanan yang baik dan kemudahan bagi
pelanggan dapat terwujud. Penerapan teknologi informasi menjadi salah
satu faktor penentu keunggulan kompetitif dalam persaingan bisnis yang
semakin tajam.
Menurut Krismanto (2009:22) bagi perusahaan yang terpenting
adalah bagaimana proses dan mekanisme mencapai loyalitas pelanggan.
Untuk dapat mewujudkan loyalitas pelanggan yang dibutuhkan perusahaan
adalah menciptakan kepuasan pelanggan sebagai dasar memotivasi
pelanggan memutuskan untuk menggunakan kembali suatu produk. Bagi
perusahaan memandang arti penting loyalitas adalah merupakan
perwujudan moral positif dari pelanggan terhadap perusahaan.
Nasabah yang puas, percaya dan berkomitmen terhadap barang
atau jasa, maka akan dengan mudah membentuk niatnya dalam membeli
ulang dan berkecenderungan untuk mempersering pembelian barang atau
3
jasa, serta semakin loyal terhadap barang atau jasa tersebut. Komunikasi
adalah sebuah proses yang digunakan oleh konsumen dan organisasi
pemasaran untuk saling menginformasikan guna mencapai pengertian
bersama. Hal yang penting diperhatikan, jika penerima informasi tersebut
baik, akan menyebar luas kepada khalayak sasaran terutama dalam
mengenalkan produk baru (Semuel:2012).
Research gap (kesenjangan penelitian terdahulu) juga
melatarbelakangi penelitian ini antara lain penelitian Bastian (2017)
mengemukakan bahwa kualitas produk berpengaruh positif terhadap
loyalitas nasabah. Karena adanya karakteristik suatu produk yang mampu
memberikan kepuasan terhadap nasabah sehingga merasa loyal.
Hasil penelitian Indiani et all (2017) menjelaskan bahwa nasabah
menilai baik terhadap produk yang ditawarkan, sehingga komitmen
nasabah pada bank tersebut semakin tinggi. Maknanya kualitas produk
dapat memberikan pengaruh positif terhadap loyalitas nasabah.
Penelitian Sof’an dan Supriyadi (2016) menyimpulkan bahwa
Kualitas produk berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah. maknanya
adalah bahwa tingkat kualitas produk yang diterima nasabah tinggi,
sehingga tingkat loyalitas nasabah juga tinggi. Hasil penelitian Halim et all
(2014) menjelaskan bahwa Kualitas produk berpengaruh positif terhadap
loyalitas nasabah. Karena produk yang ditawarkan sesuai dengan
keinginan pelanggan.
4
Namun hasil yang berbeda ditujukan oleh Koampa et all (2017)
menyimpulkan bahwa Kualitas produk berpengaruh negatif terhadap
loyalitas nasabah. Hal itu disebabkan oleh progam kualitas produk yang
ditawarkan tidak merata dan tidak profesional.
Menurut Amryyanti et all (2013) menjelaskan bahwa Kualitas
produk berpengaruh negatif terhadap loyalitas nasabah. Karena kualitas
produk yang ditawarkan tidak sesuai dengan keinginan pelanggan. Hasil
penelitian Kurniawan (2013) mengemukakan bahwa kualitas produk yang
ditawarkan terhadap pelangan masih rendah. Sehingga kualitas produk
berpengaruh negatif terhadap loyalitas pelanggan.
Penelitian Shodiq dan Hidayat (2016) menyimpulkan bahwa
Terdapat pengaruh negatif antara kualitas produk terhadap loyalitas
nasabah. Karena kekuatan hubungan antara kualitas produk dengan
loyalitas nasabah sangat rendah alangkah baiknya perusahaan
meningkatkan inovasi produk.
5
Tabel 1.1
Research Gap
Gap Peneliti Hasil penelitian
Isu : Analisa Pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas
Research Gap : Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh kualitas
produk terhadap loyalitas
Kualitas produk
meningkatkan
loyalitas nasabah
Bastian, A.P.,
(2017)
Kualitas produk
berpengaruh positif
terhadap loyalitas
nasabah. Karena
karakteristik suatu
produk mampu
memberikan kepuasan
terhadap nasabah
sehingga merasa loyal.
Indiani, N.L.I., et
all, (2017)
Nasabah menilai baik
terhadap produk yang
ditawarkan, sehingga
komitmen nasabah pada
bank tersebut semakin
tinggi. Maknanya
kualitas produk dapat
memberikan pengaruh
positif terhadap loyalitas
nasabah.
Sof’an, M., dan
Supriyadi, (2016)
Kualitas produk
berpengaruh positif
terhadap loyalitas
nasabah. maknanya
adalah bahwa tingkat
kualitas produk yang
diterima nasabah tinggi,
sehingga tingkat
loyalitas nasabah juga
tinggi.
Halim, P., et all,
(2014)
Kualitas produk
berpengaruh positif
terhadap loyalitas
nasabah. Karena produk
yang ditawarkan sesuai
6
dengan keinginan
pelanggan.
Kualitas produk
menurunkan loyalitas
nasabah
Koampa, S.H., et
all, (2017)
Kualitas produk
berpengaruh negatif
terhadap loyalitas
nasabah. Hal itu
disebabkan oleh progam
kualitas produk yang
ditawarkan tidak merata
dan tidak profesional.
Amryyanti, R., et
all, (2013)
Kualitas produk
berpengaruh negatif
terhadap loyalitas
nasabah. Karena kualitas
produk yang ditawarkan
tidak sesuai dengan
keinginan pelanggan.
Kurniawan, D.,
(2013)
Masih rendahnya
kualitas produk yang
ditawarkan terhadap
pelangan. Sehingga hasil
dari penelitian ini
kualitas produk
berpengaruh negatif
terhadap loyalitas
pelanggan.
Shodiq, M.F., dan
Hidayat, W., (2016)
Terdapat pengaruh
negatif antara kualitas
produk terhadap
loyalitas nasabah.
Karena kekuatan
hubungan antara kualitas
produk dengan loyalitas
nasabah sangat rendah
alangkah baiknya
perusahaan
meningkatkan inovasi
produk.
7
Dari pemaparan latar belakang diatas, maka penulis melakukan
penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan Brand
Image Terhadap Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan Nasabah
Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Bank BRI Syariah Kantor
Cabang Semarang).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan
permasalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan nasabah?
2. Bagaimana pengaruh citra merek terhadap kepuasan nasabah?
3. Bagaimana pengaruh kualias produk terhadap loyalitas nasabah?
4. Bagaimana pengaruh citra merek terhadap loyalitas nasabah?
5. Bagaimana pengaruh kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah?
C. Tujuan Penelitian.
1. Menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan nasabah.
2. Menganalisis pengaruh citra merek terhadap kepuasan nasabah.
3. Menganalisis pengaruhkualitas produk terhadap loyalitas nasabah.
4. Menganalisis pengaruh citra merek terhadap loyalitas nasabah.
5. Menganalisis pengaruh kepuasan nasabahterhadap loyalitas nasabah.
8
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan beberapa kegunanaan
antara lain:
1. Bagi Nasabah Bank BRI Syariah KC Semarang
Dapat mempengaruhi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
mereka memilih bank syariah.
2. Bagi Penulis
Dapat menerapkan teori-teori yang telah didapatkan pada waktu
dibangku kuliah untuk menghadapi kelak pada dunia kerja.
3. Bagi Orang Lain
Dapat dijadikan sebagai bahan bacaan serta dapat menambah
pengetahuan tentang perbankan dan membutuhkan teori atau
permasalah yang relevan.
9
E. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan proposal ini terbagi menjadi beberapa
sistematika pembahasan. Hal ini dilakukan agar mempermudah peneliti
dalam penyusunan proposal ini dan mempermudah pembaca dalam
memahami proposal ini. Pembahasan proposal ini terbagi beberapa bab,
antara lain:
1. BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang digunakan
sebagai landasan atau dasar dari penulisan penelitian ini.
3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang penulis gunakan
dalam pengumpulan data maupun metode yang digunakan dalam
penelitian ini.
4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini menguraikan seluruh penelitian, hasil analaisis data
serta hasil dari pengolahan data penelitian tersebut.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
Berdasarkan penelusuran penulis, terdapat beberapa penelitian
karya ilmiah yang memperkuat penelitian ini antara lain:
Pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan nasabah
Kusworo (2015), penelitiannya tersebut meneliti meneliti tentang
analisis pengaruh kualitas pelayanan dan kualitas produk tabungan tehadap
kepuasan dengan lokasi sebagai variabel moderating (studi pada nasabah
BNI Syariah di Surakarta). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak
semua variabel berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah dan
lokasi, yang memiliki pengaruh positif adalah kualitas pelayanan dan
kualitas produk terhadap kepuasan nasabah, kualitas pelayanan terhadap
lokasi, sedangkan yang tidak berpengaruh signifikan adalah kualitas
produk terhadap lokasi.
Elsandra & Suryadi (2016) melakukan penelitian mengenai
pengaruh kualitas produk dan layanan purna jual terhadap kepuasan
pelanggan pada PT. Sharp Electronics Indonesia di kota Padang. Dari
penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa kualitas produk berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan, layanan purna jual
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan dengan
nilai regresi sebesar 0,539.
11
Kunaifi (2015) melakukan penelitian tentang pengaruh kualitas
produk dan citra merek terhadap kepuasan konsumen pada produk eiger di
Surakarta. Dari penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa pada kualitas
produk dan citra merek mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan konsumen.
Hidayat (2013) melakukan penelitian tentang analisis pengaruh
citra merek, kualitas produk, dan harga terhadap kepuasan pelanggan serta
dampaknya terhadap loyalitas pelanggan pada member PT. Melia Sehat
Sejahtera di UN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dari penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa kualitas produk berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap kepuasan pelanggan pada member PT. Melia Sehat
Sejahtera.
Pengaruh citra merek terhadap kepuasan nasabah.
Lasander (2013) melakukan penelitian mengenai citra merek,
kualitas produk, dan promosi pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen
pada makanan tradisional survey pada industri rumah tangga Dodol
Daging Pala Audiadi Tahuna Kabupaten Sangihe. Dari penelitian tersebut
menunjukkan hasil bahwa citra merek berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan konsumen, kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan konsumen, promosi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
konsumen.
Hidayat (2013) melakukan penelitian tentang analisis pengaruh
citra merek, kualitas produk, dan harga terhadap kepuasan pelanggan serta
12
dampaknya terhadap loyalitas pelanggan pada member PT. Melia Sehat
Sejahtera di UN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dari penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa citra merek berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap kepuasan pelanggan pada member PT. Melia Sehat Sejahtera.
Kunaifi (2015) melakukan penelitian tentang pengaruh kualitas
produk dan citra merek terhadap kepuasan konsumen pada produk eiger di
Surakarta. Dari penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa pada kualitas
produk dan citra merek mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan konsumen.
Nugroho (2014) melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh
kualitas produk dan citra merek terhadap kepuasan konsumen dalam
meningkatkan word of mouth pada produk autan. Dari penelitian tersebut
menunjukkan hasil bahwa kualitas produk dan citra merek berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen. Variabel kualitas produk, citra merek, dan
kepuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap word of
mouth. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengaruh langsung
variabel kualitas produk dan citra merek terhadap word of mouth lebih
besar daripada pengaruh tidak langsung.
Herliza& Saputri (2016) melakukan penelitian mengenai
pengaruh brand image terhadap kepuasan pelanggan studi pada ara di mall
PVJ Bandung. Dari penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pengaruh
brand image terhadpa kepuasan pelanggan pada Zara di mall PVJ
Bandung. Besarnya pengaruh brand image terhadap kepuasan pelanggan
13
adalah sebesar 70,22%, artinya brand image berpengaruh secara signifikan
terhadap kepuasan pelanggan.
Pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas nasabah.
Bastian (2017) melakukan penelitian mengenai pengaruh kualitas
produk, komunikasi interpersonal, dan kualitas pelayanan terhadap
loyalitas nasabah pada bank BNI Syariah cabang Kediri. Dari penelitian
tersebut menunjukkan hasil bahwa kualitas produk, komunikasi
interpersonal dan kualitas pelayanan berpengaruh signiifikan terhadap
loalitas nasabah pada PT Bank BNI Syariah kantor cabang Kediri, dan
secara bersama-sama ketiga variabel tersebut dapat memepengaruhi
loyalitas nasabah.
Wibawa (2016) melakukan penelitian mengenai pengaruh kualitas
produk dan kualitas pelayanan jemput maslahah terhadap loyalitas nasabah
bank BJB Syariah cabang Lembang. Dari penelitian tersebut menunjukkan
hasil bahwa secara simultan kualitas produk dan kualitas pelayanan
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah Bank Syariah Cabang
Lembang pada produk Layanan jemput Maslahah.
Fauziah (2016) melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh
kualitas layanan, kualitas produk dan nilai pelanggan terhadap loyalitas
nasabah dengan kepuasan nasabah sebagai variabel moderasi pada BNI
Syariah kantor cabang kusumanegara Yogyakarta. Dari penelitian tersebut
menunjukan bahwa koefisien determinasi yang terlihat pada nilai Ajusted
14
R Square adalah sebesar 0,67 yang berarti bahwa loyalitas nasabah dapat
dijelaskan oleh ketiga variabel.
Pengaruh kepuasan terhadap loyalitas nasabah
Supriyadi (2016) melakukan penelitian mengenai pengaruh nilai
nasabah, kualitas produk, kualitas jasa syariah dan kepuasan terhadap
loyalitas nasabah di Bank Syariah Mandiri Kudus. Dari penelitian tersebut
menunjukan hasil bahwa nilai nasabah memiliki pengaruh terhadap
loyalitas nasabah dengan thitung lebih besar daripada ttabel (3,034>1,984)
dengan taraf signifikasi dibawah 5% artinya Ha diterima, Ho ditolak.
Nurhayati & Suketi (2016) melakukan penelitian mengenai
peningkatan loyalitas nasabah bank syariah melalui peningkatan kualitas
layanan dan kepuasan nasabah dengan variabel religiusitas sebagai
variabel moderating pada bank syariah dikota Semarang. Dari penelitian
tersebut menunjukkan hasil bahwa variabel kualitas layanan , kepuasan
dan religiusitas berpengaruh dan secara bersama-sama mempengaruhi
loyalitas nasabah bank syariah.
Maidon, et all,. (2016) melakukan penelitian mengenai pengaruh
kualitas pelayanan, kepercayaan dan kepuasan nasaabah terhadap loyalitas
nasabah pada Bank Syariah Mandiri KCP Lubuk Basung. Dari penelitian
tersebut dapat menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan antara kualitas pelayanan terhadap kepercayaan, terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara kualitas pelayanan terhadap
kepuasan nasabah, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas
15
pelayanan terhadap loyalitas nasabah, terdapat pengaruh positiif dan
signifikan antara kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah.
Afifah (2017) melakukan penelitian tentang pengaruh kualitas
layanan, kepercayaan, dan kepuasan terhadap loyalitas nasabah pada PT
Bank Syariah Mandiri KC Simpang Patal Palembang. Dari penelitian
tersebut menunjukkan hasil bahwa 0,847 atau 84,7% variabel loyalitas
nasabah bisa dijelaskan oleh ketiga variabel independent dalam penelitian
secara bersama-sama. Sedangkan 15,3% sisanya dijelaskan oleh variabel
yang lain diluar penelitian ini yang merupakan konstribusi dari variabel
bebas selain kedua variabel dalam penelitian.
Saputra & Alwie (2015) melakukan penelitian mengenai pengaruh
kualitas pelayanan dan kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah pada
PR Bank Riau Kepri cabang Siak. Dari penelitian tersebut menunjukkan
hasil bahwa kepuasan nasabah dapat meningkatkan atau menurunkan
loyalitas. Hal tersebut terbukti dari hasil analisa yang membuktikan
pengaruh kuat kepuasan nasabah terhadap loyalitas. Jika kepuasan
ditingkatkan akan meningkatkan loyalitas. Indikator-indikator kepuasan
nasabah jika diperhatikan dengan baik maka dengan sendirinya akan
tercipta loyalitas yang menguntungkan bagi kelangsungan bank.
Pengaruh citra merek terhadap loyalitas nasabah.
Brando & Ibrahim (2016) melakukan penelitian mengenai
pengaruh brand image produk syariah terhadap loyalitas nasabah
perbankan kasus Bank Rakyat Indonesia Syariah Pekanbaru. Dari
16
penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa pengaruh brand image
terhadap loyalitas nasabah pada BRI Syariah mempunyai pengaruh yang
baik. Untuk kedepannya ada setujunya jika pihak perusahaan lebih
meningkatkan loyalitas nasabahnya, agar tujuan dan laba perusahaan akan
tercapai dengan maksimal.
Octafiana (2015) melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh
kualitas layanan, Brand Image dan Kepercayaan terhadap loyalitas
nasabah tabungan di BMT Taruna Sejahtera. Dari penelitian tersebut
menunjukkan hasil bahwa uji Ttest menunjukkan bahwa kualitas layanan,
brand image dan kepercayaan secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas nasabah tabungan di BMT Taruna Sejahtera.
Niswah (2017) melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh
Islamic Banking Service Quality, Citra merek dan kepercayaan terhadap
Loyalitas nasabah di Bank Syariah Mandiri daerah Jakarta Banten. Dari
penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa islamic banking service
quality, citra merek dan kepercayaan secara parsial berpengaruh
bsignifikan terhadap loyalitas nasabah.
Satrio (2016) melakukan penelitian mengenai pengaruh harga dan
citra merek terhadap loyalitas pelanggan produk Footwear Yongki
Komaladi. Dari penelitian tersebut menunjukkan hasil pengujian hipotesis
secara parsial menunjukan variabel harga dan citra merek berpengaruh
positif terhadap loyalitaspelanggan.
17
Kepuasan sebagai variabel Mediasi
Fauziah (2016) melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh
kualitas layanan, kualitas produk, dan nilai pelanggan terhadap loyalitas
nasabah dengan kepuasan sebagai variabel moderasi pada BNI Syariah KC
Kusumanegara Yogyakarta. Dari pengujian penelitian tersebut
menunjukkan hasil bahwa koefesien determinasi yang terlihat pada nilai
Ajusted R Square adalah sebesar 0,67 yang berarti bahwa loyalitas nasabah
dapat dijelaskan oleh variabel kualitas layanan, kualitas produk, nilai
pelanggan dan kepuasan nasabah sebesar 67% dan sisanya yaitu 33%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model.
Astuti (2014) melakukan penelitian mengenai pengaruh citra merek
terhadap loyalitas melalui kepuasan sebagai mediasi pada pengguna motor
kawasaki ninja di Purworejo. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa citra merek berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas baik secara langsung maupun tidak langsung melalui
kepuasan sebagai variabel mediasi pada pengguna motor kawasaki ninja di
Purworejo terdukung.
Ismail (2014) melakukan penelitian tentang pengaruh kualitas
layanan, kualitas produk dan kepuasan nasabah sebagai prediktor dalam
meningkatkan loyalitas nasabah. Dari penelitian tersebut dapat
menyimpulkan bahwa kualitas layanan dan kualitas produk berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan nasabah. Sementara kualitas layanan dan
kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah.
18
Kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah
dan kepuasan nasabah berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah.
Amanda (2017) melakukan penelitian mengenai pengujian
kepuasan sebagai variabel intervening antara pengaruh kepercayaan dan
atribut produk tabungan batara IB terhadap loyalitas nasabah pada PT
Bank BTN KCS Palembang. Dari penelitan tersebut menunjukkan hasil
bahwa kepercayaan dan atribut produk tabungan Batara IB berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. Kepercayaan dan
atribut produk tabungan Batara IB juga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan nasabah. Kepuasan nasabah memediasi antara pengaruh
kepercayaan dan atribut produk tabungan Batara IB terhadap loyalitas
nasabah.
Kurniawan (2013) melakukan penelitian mengenai pengaruh
kualitas layanan, kualitas produk, dan nilai nasabah terhadap kepuasan dan
loyalitas nasabah pada BPD DIY Syariah. Dari penelitian tersebut
menunjukkan hasil bahwa kualitas produk tidak berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas nasabah dengan pemoderasi kepuasan nasabah, dan nilai
nasabah tidak berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas dengan
pemoderasi kepuasan nasabah. Oleh karena itu untuk meningkatkan
loyalitas nasabah nasabah perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan
dan kualitas produk agar nasabah merasakan adanya kepuasan terhadap
perbankkan itu sendiri yang nantinya akan menjadi loyal.
19
Penelitian Sebelumnya yang Relevan
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Isu No Penulis Hasil
Pengaruh kualitas
produk terhadap
kepuasan nasabah
1.
Kusworo, O,.
(2015)
Kualitas produk & Kualitas
pelayanan berpengaruh
signifikan terhadap
kepuasan nasabah, kualitas
pelayanan berpengaruh
signifikan terhadap lokasi,
sedangkan kualitas produk
tidak berpengaruh terhadap
lokasi.
2.
Elsandra, Y &
Suryadi,.
(2016)
Kualitas produksecara
simultan berpengaruh
signifikan terhadap
kepuasan nasabah.
3.
Kunaifi, D, A,.
(2015)
Kualitas produksecara
simultan berpengaruh
signifikan terhadap
kepuasan nasabah.
4.
Hidayat, A,.
(2013)
Kualitas produksecara
simultan berpengaruh
signifikan terhadap
kepuasan nasabah.
Pengaruh citra
merek terhadap
kepuasan nasabah
1.
Lasender, C,.
(2013)
Citra merek berpengaruh
signifikan terhadap
kepuasan konsumen
pembeli dodol.
2.
Kunaifi, D, A,
(2015)
Secara simultan kualitas
produk dan citra merek
berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan nasabah.
3.
Hidayat, A,
(2013)
Citra merek,secara
simultan berpengaruh
signifikan terhadap
20
kepuasan nasbah.
4.
Nugroho, J, P,
(2014)
Citra merek berpengaruh
positif terhadap kepuasan
pelanggan.
5.
Herliza, R, &
Saputri M. E.,
(2016)
Brand image berpengaruh
signifikan terhadap
kepuasan pelanggan.
Pengaruh kepuasan
terhadap loyalitas
nasabah 1.
Nurhayati &
Suketi, F,
(2016)
Kepuasan berpengaruh
positif terhadap loyalitas
nasabah.
2.
Supriyadi, M,
S, (2016)
Kepuasan berpengaruh
positif terhadap loyalitas
nasabah.
3.
Maidon, N,
(2016)
Ada pengaruh yang positif
dan signifikan antara
variabel kepuasan dan
loyalitas nasabah.
4.
Afifah, A, A,
(2017)
Kepuasan berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap loyalitas nasabah.
5.
Saputra, R, B
& Alwie, A, P,
(2015)
Kepuasan berpengaruh
signifikan terhadap
loyalitas nasabah.
kualitas produk
berpengaruh positif
terhadap loyalitas
nasabah.
1.
Supriyadi, M,
S, (2016)
Kualitas produk positif
signifikan terhadap
loyalitas nasabah.
2.
Wibawa, S, S
(2016)
Kualitas produk
berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas nasabah.
3.
Bastian, A, P,
(2017)
Kualitas produk
berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas nasabah.
4.
Indiani, N, L,
P, et all (2017)
Kualitas produk
berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas nasabah.
21
5.
Fauziah, N,
(2016)
Kualitas produk positif
signifikan terhadap
loyalitas nasabah.
Citra merek
berpengaruh positif
terhadap loyalitas
nasabah.
1.
Niswah, S,
(2017)
Citra merek berpengaruh
positif secara parsial dan
signifikam terhadap
loyalitas nasabah.
2.
Octafiana, R,
(2015)
Hasil uji T test, citra merek
berpengaruh secara parsial
dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah.
3.
Brando, A. &
Ibrahim, M,.
(2016)
Citra merek berpengaruh
positif terhadap loyalitas
nasabah.
4.
Satrio, B,.
(2016)
Hasil pengujian hipotesis
secara parsial menunjukan
variabel harga dan citra
merek berpengaruh positif
terhadap
loyalitaspelanggan.
Kepuasan sebagai
variabel Mediasi
1.
Fauziah, N,.
(2016)
Loyalitas nasabah dapat
dijelaskan oleh variabel
kualitas layanan, kualitas
produk, nilai pelanggan
dan kepuasan nasabah.
2.
Ismail, R,.
(2014)
Kualitas layanan, kualitas
produk berpengauh secara
signifikan terhadap
loyalitas dan kepuasan,
kepuasan berpengaruh
positif dengan memediasi
citra merek terhadap
loyalitas.
3.
Amanda, D,.
(2017)
Kepuasan nasabah
memediasi antara pengaruh
kepercayaan dan atribut
produk tabungan Batara iB
terhadap loyalitas nasbah.
22
4.
Kurniawan, D,.
(2013)
Perlu adanya peningkatan
kualitas layanan dan
kualitas produk agar
nasabah merasa puas
terhadap perbankan itu
sendiri yang nantinya akan
menjadi loyal.
5.
Astuti, I, T,.
(2014)
Citra merek berpengauh
secara signifikan terhadap
loyalitas dan kepuasan,
kepuasan berpengaruh
positif dengan memediasi
citra merek terhadap
loyalitas.
B. Kerangka Teori
1. Kualitas Produk
Menurut Kotler (2000), kualitas adalah keseluruhan ciri serta
sifat dari suatu produk pelayanan yang berpengaruh pada
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau
yang tersirat. Ini merupakan kualitas yang berpusat pada konsumen.
Menurut Lupioyadi, kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri dan
karakteristik-karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam hal
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah
ditentukan atau bersifat laten.
Produk didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan
kedalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi
sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler,
2009:280). konsumen akan menyukai produk yang menawarkan
kualitas, kinerja, dan pelengkap inovatif yang terbaik (Hadi, 2002:74).
23
produk dapat dibilang berkualitas yaitu produk yang mampu
memberikan hasil yang lebih dari yang diharapkan.
Kualitas Produk merupakan kemampuan produk di dalam
menjalankan fungsinya dan kualitas produk dapat diukur melalui
pendapat konsumen tentang kualitas itu sendiri, sehingga selera pribadi
sangat mempengaruhi. kualitas itu sendiri sering dianggap sebagai
ukuran relative kebaikan suatu produk atau jasa. nilai subyektifitas dari
seseorang menyebabkan adanya perbedaan dalam memberikan
pengertian mengenai kualitas (Putri, 2012:3).
Menurut Kotler And Amstrong (2012:283) arti dari kualitas
produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan
fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas,
ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut
lainnya.
Menurut David A. Garvin yang dikutip Durianto, dimensi
kualitas produk meliputi:
1. Kinerja (performance), melibatkan berbagai karakteristik
operasional utama.
2. Pelayanan (serviceability), melibatkan kemampuan memberikan
pelayanan pada produk tersebut.
3. Ketahanan (durability), mencerminkan umur ekonomis dari produk
tersebut.
24
4. Keandalan (reliability) konsistensi dari kinerja yang dihasilkan
suatu produk dari satu pembelian ke pembelian berikutnya.
5. Karakteristik produk (feature) bagian-bagian tambahan dari
produk.
6. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance with specification)
merupakan pandangan mengenai kualitas proses manufaktur (tidak
ada cacat produk) sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan
dan teruji.
7. Hasil (fit and finish) mengarah kepada kualitas yang dirasakan
yang melibatkan enam dimensi sebelumnya. Jika perusahaan tidak
dapat menghasilkan “hasil akhir” produk yang baik maka
kemungkinan produk tersebut tidak akan mempunyai atribut
kualitas yang penting.
2. Brand Image
a. Pengertian Brand Image
Sebelum menjelaskan pengertian Brand Image, maka
terlebih dahulu akan dijelaskan arti brand (merek) dan image
(citra). Setiap produk atau jasa yang ditawakan kepada nasabah
tentunya memiliki perbedaan antara produk atau jasa yang satu
dengan yang lainnya.
Brand image atau citra merek merupakan representasi dari
keseluruhan persepsi terhadap merek dan bentuk dari informasi dan
pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap merek
25
berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi
terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki citra positif
terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan
pembelian kembali terhadap merek tersebut. Menurut Darmadi et
all (2004: 2) merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan,
atau kombinasi hal-hal tersebut untuk mengidentifikasi barang atau
jasa seseorang atau sekelompok penjual dan untuk
membedakannya dari produk pesaing.
Merek perusahaan (Company brand) atau merek yang
dikembangkan oleh perusahaan pembuat produk adalah tipe merek
yang utama dalam jasa. Ada anggapan bahwa dalam jangka
panjang, merek perusahaan akan menjadi diskriminator utama dan
pilihan konsumen akan lebih bergantung pada perusahaan atau
personal dibalik merek produk daripada evaluasi manfaat
fungsional produk (Lupioyadi, 2013:113).
Kotler dan Amstrong (2001: 225) memaknai citra merek
adalah seperangkat keyakinan konsumen mengenai merek tertentu.
Sedangkan Keller (1998: 93) mendefinidikan “brand image can be
defined as a perception about brand as reflected by the brand
associated held in consummer memory”. Hal ini berarti citra merek
adalah persepsi tentang merek yang digambarkan oleh asosiai
merek yang ada dalam ingatan konsumen. Dari definisi brand
image diatas dapat disimpulkan bahwa merek adalah identitas yang
26
digunakan perusahaan untuk menciptakan sebuah nilai suatu
produk dalam meyakinkan pelanggannya dan menemukan bahwa
adanya sekumpulan asosiasi merek yang mempengaruhi ingatan
konsumen dalam membentuk citra merek (brand image).
Menurut Sutisna (2001: 83) manfaat pentingnya brand
image yaitu sebagai berikut:
1. konsumen dengan citra yang positif terhadap suatu merek,
lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian.
2. perusahaan dapat mengembangkan lini produk dengan
memanfaatkan citra positif yang telah terbentuk terhadap merek
produk lama.
3. kebijakan family branding dan leverage branding dapat
dilakukan jika citra merek produk yang telah ada positif.
b. Faktor Sebuah Merek
Menurut Kotler dan Amstrong (2005: 56) bahwa pengukuran citra
merek dapat dilakukan berdasarkan pada faktor sebuah merek,
yaitu:
1. Kekuatan (strength)
Strength mengarah pada berbagai keunggulan-keunggulan
yang dimiliki merek bersangkutan yang bersifat fisik, dan tidak
ditemukan pada merek lainnya. Keunggulan merek ini mengacu
pada atribut-atribut fisik atas mereka yang bersangkutan
27
sehingga bisa dianggap sebagai sebuah kelebihan dibanding
merek lainnya.
2. Keunikan (uniquiness)
Uniquiness adalah kemampuan untuk membedakan sebuah
merek dengan merek-merek lainnya. Kesan unik ini muncul
dari atribut produk, kesan unik berarti terdapat diferensiasi
antara produk satu dengan produk lainnya.
3. Favourable
Favourable mengarah pada kemampuan merek tersebut
untuk mudah diingat oleh pelanggan. Dan menurut Keller
(1993: 3) faktor-faktor yang membentuk citra merek adalah:
a. Kekuatan asosiasi merek
Menjelaskan bagaimana informasi masuk kedalam
ingatan konsumen dan bagaimana informasi tersebut dapat
bertahan sebagai bagian dari brand image.
b. Keuntungan asosiasi merek
Kesuksesan sebuah proses pemasaran sering
tergantung pada proses terciptanya asosiasi merek yang
menguntungkan, dimana konsumen dapat percaya pada
produk yang diberikan mereka dapat memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen.
28
c. Keunikan asosiasi merek
Merek harus memiliki keunggulan bersaing yang
menjadi alasan bagi konsumen untuk memilih merek
tersebut. Keunikan asosiasi merek dapat beradasarkan
atribut produk, fungsi produk atau citra yang dinikmati
konsumen.
c. Jenis – jenis merek
Jenis-jenis citra merek dapat dilihat sebagai berikut:
a. Manufacturer brands : diciptakan dan didistribusikan oleh
perusahaan pembuat produk tersebut atau merek perusahaan.
b. Hause brands : merek yang dikembangkan oleh toko tempat
produk dijual.
c. Ganerick brands : produk tanpa merek tertentu.
Dan tipe no.1 adalah tipe merek dalam jasa yang utama. Ada
anggapan bahwa dalam jangka panjang merek perusahaan akan
menjadi diskriminator utama, dan pilihan pelanggan akan lebih
bergantung pada perusahaan atau personil dibalik merek produk
tersebut, daripada evaluasi manfaat fungsional produk.
3. Loyalitas Nasabah
a. Definisi Loyalitas
Loyalitas nasabah merupakan perilaku yang terkait dengan
merek sebuah produk, termasuk kemungkinan nanti
memperbaharui kontrak dimasa yang akan datang. Jika produk
29
tidak mampu memuaskan nasabah, secara langsung nasabah akan
menyatakan berhenti membeli produk suatu perusahaan.
Menurut Usmara (2008:122) loyalitas adalah komitmen
yang mendalam untuk membeli kembali atau berlangganan
kembali suatu produk atau jasa yang dipilih dimasa mendatang,
dengan cara membeli merek yang sama secara berulang-ulang,
meskipun pengaruh situasional dan usaha-usaha pemasaran secara
potensial menyebabkan tingkah laku untuk berpindah.
Loyalitas nasabah merupakan perilaku yang terkait dengan
merek sebuah produk, termasuk kemungkinan memperbaharui
kontrak merek dimasa yang akan datang, berapa kemungkinan
nasabah mengubah dukungannya terhadap merek, berapa
kemungkinan keinginan nasabah untuk meningkatkan citra positif
suatu produk (Hasan, 2008:79).
b. Indikator Loyalitas Nasabah
Indikator loyalitas pelanggan menurut (Griffin, 2005: 31) dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1) Melakukan pembelian secara teratur/pembelian ulang
Pelanggan yang telah melakukan hubungan transaksi dengan
perusahaan dan merasa puas dengan apa yang diperoleh akan
membentuk hubungan yang erat antara pelanggan dengan apa
yang ia inginkan, sehingga pelanggan tersebut akan melakukan
pembelian secara teratur.
30
2) Membeli antarlini produk dan jasa
Pelanggan bukan hanya membeli produk satu jenis sesudah
yang lainnya, tetapi mereka membeli aksesoris untuk produk
mereka, yang dimana mungkin pelanggan menambah item-item
dari produk yang dibelinya.
3) Merekomendasikan produk kepada orang lain (refers other)
Pelanggan yang selalu merekomendasikan produk kepada
orang lain adalah aset terbesar bagi perusahaan, dimana
pelanggan ini selain merekomendasikan akan selalu membeli
produk dan merek perusahaan.
4) Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan pesaing
Para pelanggan menolak untuk mengakui ada jenis-jenis
produk lain, mereka yakin dengan produk yang mereka
gunakan saat ini, dan sulit untuk beralih ke produk yang lain,
mereka menganggap produk yang digunakan saat ini adalah
sudah benar-benar sesuai dan indah, dan banyak mereka sudah
percaya dengan produk yang saat ini digunakan.
4. Kepuasan Nasabah
Kata kepuasan atau “satisfaction” berasal dari bahasa Latin
“satis” artinya cukup baik, memadai dan “facio” (melakukan atau
membuat). Secara sederhana kepuasan diartikan sebagai “upaya
pemenuhan sesuatu” atau “membuat sesuatu memadai” (Tjiptono dan
Chandra G, 2007: 195).
31
Namun, ditinjau dari perspektif perilaku konsumen, istilah
“kepuasan pelanggan” lantas menjadi sesuatu yang kompleks. Bahkan,
hingga saat ini belum dicapai kesepakatan atau consensus mengenai
konsep kepuasan pelanggan, yakni “apakah kepuasan merupakan
respons emosional ataukah evaluasi kognitif”, ini bisa dilihat dari
beragam definisi yang dikemukakan banyak pakar (Tjiptono,
2008:349). Kepuasan konsumen yang ada pada konsumen saat ini
adalah dampak dari proses konsumsi yang dilakukan konsumen. Pada
awalnya konsumen hanya membeli sebuah produk kemudian
konsumen baru akan menyadari apakah produk tersebut sesuai dengan
yang diinginkan atau tidak. Apabila konsumen menyukai produk yang
sudah dibeli maka konsumen telah merasakan kepuasan dalam
menggunakan produk tersebut, dan sebaliknya apabila konsumen
memilih untuk tidak menggunakan kembali atau membeli lagi produk
tersebut maka konsumen merasakan ketidakpuasan terhadap produk
tersebut (Wulandari, 2013).
Menurut Kotler (2010:118) kepuasan adalah perasaan senang
atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja
(hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang
diharapkan. Bagi perusahaan yang berfokus pada kepuasan konsumen
adalah sasaran dan sekaligus alat pemasaran.
32
Menurut Lupioyadi terdapat lima faktor utama yang harus
diperhatikan oleh perusahaan dalam menentukan tingkat kepuasan
pelanggan, yaitu:
a. Kualitas Produk
Pelanggan akan senang dan merasa puas apabila yang
mereka gunakan adalah produk yang berkualitas. Dalam hal ini
kualitas produk yang baik sangatlah penting dan dapat memberikan
nilai tambah dari konsumen.
b. Kualitas Pelayanan
Dalam bidang jasa, pelayanan sangatlah diperhatikan oleh
pelanggan. Apabila mendapatkan pelayanan yang baik maka
pelanggan akan merasa puas, dengan begitu maka kemungkinan
pelanggan akan kembali membeli produk kita.
c. Emosional
Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan
keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila
menggunakan produk dengan merk tertentu yang cenderung
mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang
diperoleh bukan karena kualitas produk, tetapi dari nilai sosial atau
self esteem yang membuat pelanggan menjadi puas terhadap merk
tertentu.
33
d. Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi
menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang
lebih tinggi kepada pelanggannya.
e. Biaya
Pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk
mendapatkan produk atau jasa yang diinginkan.
C. Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis
Berdasarkan penelitian terdahulu tentang kualitas produk, brand
image & kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah. Peneliti mencoba
mengajukan kerangka berpikir sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
34
Dari kerangka berpkir diatas maka dapat diajukan hipotesis sebagai
berikut:
Kusworo (2015), penelitiannya tersebut meneliti meneliti tentang
analisis pengaruh kualitas pelayanan dan kualitas produk tabungan tehadap
kepuasan dengan lokasi sebagai variabel moderating (studi pada nasabah
BNI Syariah di Surakarta). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak
semua variabel berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah dan
lokasi, yang memiliki pengaruh positif adalah kualitas pelayanan dan
kualitas produk terhadap kepuasan nasabah, kualitas pelayanan terhadap
lokasi, sedangkan yang tidak berpengaruh signifikan adalah kualitas
produk terhadap lokasi.
Elsandra & Suryadi (2016) melakukan penelitian mengenai
pengaruh kualitas produk dan layanan purna jual terhadap kepuasan
pelanggan pada PT. Sharp Electronics Indonesia di kota Padang. Dari
penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa kualitas produk berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan, layanan purna jual
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan dengan
nilai regresi sebesar 0,539.
Kunaifi (2015) melakukan penelitian tentang pengaruh kualitas
produk dan citra merek terhadap kepuasan konsumen pada produk eiger di
Surakarta. Dari penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa pada kualitas
produk dan citra merek mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan konsumen.
35
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka diajukan hipotesis sebagai
berikut:
H1 : semakin tinggi Kualitas Produk maka semakin besar Kepuasan
Nasabah.
Penelitian yang dilakukan oleh Lasander (2013) melakukan
penelitian mengenai citra merek, kualitas produk, dan promosi
pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen pada makanan tradisional
survey pada industri rumah tangga Dodol Daging Pala Audiadi Tahuna
Kabupaten Sangihe. Dari penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa
citra merek berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen, kualitas
produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen, promosi
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.
Nugroho (2014) melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh
kualitas produk dan citra merek terhadap kepuasan konsumen dalam
meningkatkan word of mouth pada produk autan. Dari penelitian tersebut
menunjukkan hasil bahwa kualitas produk dan citra merek berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen. Variabel kualitas produk, citra merek, dan
kepuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap word of
mouth. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengaruh langsung
variabel kualitas produk dan citra merek terhadap word of mouth lebih
besar daripada pengaruh tidak langsung.
36
Herliza& Saputri (2016) melakukan penelitian mengenai
pengaruh brand image terhadap kepuasan pelanggan studi pada ara di mall
PVJ Bandung. Dari penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pengaruh
brand image terhadpa kepuasan pelanggan pada Zara di mall PVJ
Bandung. Besarnya pengaruh brand image terhadap kepuasan pelanggan
adalah sebesar 70,22%, artinya brand image berpengaruh secara signifikan
terhadap kepuasan pelanggan.
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka diajukan hipotesis sebagai
berikut:
H2 : semakin baik Citra Merek maka semakin besar Kepuasan
Nasabah.
Penelitian yang dilakukan olehBastian (2017) melakukan
penelitian mengenai pengaruh kualitas produk, komunikasi interpersonal,
dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah pada bank BNI Syariah
cabang Kediri. Dari penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa kualitas
produk, komunikasi interpersonal dan kualitas pelayanan berpengaruh
signiifikan terhadap loalitas nasabah pada PT Bank BNI Syariah kantor
cabang Kediri, dan secara bersama-sama ketiga variabel tersebut dapat
memepengaruhi loyalitas nasabah.
Wibawa (2016) melakukan penelitian mengenai pengaruh kualitas
produk dan kualitas pelayanan jemput maslahah terhadap loyalitas nasabah
bank BJB Syariah cabang Lembang. Dari penelitian tersebut menunjukkan
hasil bahwa secara simultan kualitas produk dan kualitas pelayanan
37
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah Bank Syariah Cabang
Lembang pada produk Layanan jemput Maslahah.
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka diajukan hipotesis sebagai
berikut:
H3 : semakin tinggi Kualitas Produk maka semakin besar Loyalitas
Nasabah.
Penelitian yang dilakukan oleh Brando & Ibrahim (2016)
melakukan penelitian mengenai pengaruh brand image produk syariah
terhadap loyalitas nasabah perbankan kasus Bank Rakyat Indonesia
Syariah Pekanbaru. Dari penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa
pengaruh brand image terhadap loyalitas nasabah pada BRI Syariah
mempunyai pengaruh yang baik. Untuk kedepannya ada setujunya jika
pihak perusahaan lebih meningkatkan loyalitas nasabahnya, agar tujuan
dan laba perusahaan akan tercapai dengan maksimal.
Octafiana (2015) melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh
kualitas layanan, Brand Image dan Kepercayaan terhadap loyalitas
nasabah tabungan di BMT Taruna Sejahtera. Dari penelitian tersebut
menunjukkan hasil bahwa uji Ttest menunjukkan bahwa kualitas layanan,
brand image dan kepercayaan secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas nasabah tabungan di BMT Taruna Sejahtera.
Niswah (2017) melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh
Islamic Banking Service Quality, Citra merek dan kepercayaan terhadap
Loyalitas nasabah di Bank Syariah Mandiri daerah Jakarta Banten. Dari
38
penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa islamic banking service
quality, citra merek dan kepercayaan secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas nasabah.
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka diajukan hipotesis sebagai
berikut:
H4 : semakin baik Citra Merek maka semakin besar Loyalitas
Nasabah.
Penelitian yang dilakukan oleh Supriyadi (2016) melakukan
penelitian mengenai pengaruh nilai nasabah, kualitas produk, kualitas jasa
syariah dan kepuasan terhadap loyalitas nasabah di Bank Syariah Mandiri
Kudus. Dari penelitian tersebut menunjukan hasil bahwa nilai nasabah
memiliki pengaruh terhadap loyalitas nasabah dengan thitung lebih besar
daripada ttabel (3,034>1,984) dengan taraf signifikasi dibawah 5% artinya
Ha diterima, Ho ditolak.
Nurhayati & Suketi (2016) melakukan penelitian mengenai
peningkatan loyalitas nasabah bank syariah melalui peningkatan kualitas
layanan dan kepuasan nasabah dengan variabel religiusitas sebagai
variabel moderating pada bank syariah dikota Semarang. Dari penelitian
tersebut menunjukkan hasil bahwa variabel kualitas layanan , kepuasan
dan religiusitas berpengaruh dan secara bersama-sama mempengaruhi
loyalitas nasabah bank syariah.
Maidon, et all,. (2016) melakukan penelitian mengenai pengaruh
kualitas pelayanan, kepercayaan dan kepuasan nasabah terhadap loyalitas
39
nasabah pada Bank Syariah Mandiri KCP Lubuk Basung. Dari penelitian
tersebut dapat menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan antara kualitas pelayanan terhadap kepercayaan, terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara kualitas pelayanan terhadap
kepuasan nasabah, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas
pelayanan terhadap loyalitas nasabah, terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah.
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka diajukan hipotesis sebagai
berikut:
H5 : semakin tinggi Kepuasan Nasabah maka semakin besar
Loyalitas Nasabah.
Tabel 2.2
Hipotesis
Hipotesis Pernyataan
H1 Semakin tinggi Kualitas Produk maka semakin besar Kepuasan
Nasabah.
H2 Semakin baik Citra Merek maka semakin besar Kepuasan Nasabah.
H3 Semakin tinggi Kualitas Produk maka semakin besar Loyalitas
Nasabah.
H4 Semakin baik Citra Merek maka semakin besar Loyalitas Nasabah.
H5 Semakin tinggi Kepuasan Nasabah maka semakin besar Loyalitas
Nasabah.
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Explanatory Researc. Yang dimaksud dengan Explanatory Researc
adalah penelitian yang menjelaskan tentang hubungan antara variabel-
variabel atau hipotesis yang uraiannya bersifat deskriptif, akan tetapi
intinya yaitu hubungan dari beberapa variabel atau hubungan antara
variabel sehingga penelitian ini pengujian hipotesis tidak hanya
berhenti pada tahap menggambarkan saja, akan tetapi juga mengambil
kesimpulan yang berlaku pada umumnya terhadap masalah yang akan
diteliti (Supranto J, 1998). Dan juga menggunakan metode kuantitatif
dengan menyebarkan kuesioner.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini penulis lakukan pada nasabah BRI Syariah KC
Semarang.
C. Populasi dan Sampel
Djarwanto dan Pangestu (1993: 53) menyatakan populasi dan
sampel adalah sebagai berikut:
1) Populasi
Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-satuan
atau individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga. Populasi
41
penelitian ini adalah seluruh nasabah BRI Syariah KC Semarang yang
berjumlah 15.650 nasabah.
2) Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang
karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili
keseluruhan populasi yang digunakan untuk penelitian.
Adapun penelitian ini menggunakan teknik slovin karena
penarikan sampel, jumlahnya harus representative agar hasil
penelitian dapat digeneralisasikan dan diperhitungkannya pun tidak
memerlukan tabel jumlah sampel, namun dapat dilakukan dengan
rumus dan perhitungan sederhana.
Rumus Slovin untuk menentukan sampel adalah sebagai
berikut:
n =
( )
=
( )
=
= 99,365
= 99
Dari hasil rumus slovin diatas menunjukan hasil sebanyak 99
responden, akan tetapi saya mengambil responden nasabah bank BRI
Syariah KC Semarang sebanyak 100 nasabah untuk mempermudah
penelitian.
42
Keterangan:
n = Ukuran sampel atau jumlah responden
N = Ukuran populasi
e = Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan
sampel yang masih bisa ditolerir, e=0,1
Dalam rumus Slovin ada ketentuan sebagai berikut:
Nilai e = 0,1 (10%) untuk populasi dalam jumlah besar
Nilai e = 0,2 (20%) untuk populasi dalam jumlah kecil
Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari teknik slovin adalah
antara 10-20% dari populasi penelitian.
D. Sumber data
Penelitian ini memerlukan data yang diperoleh dari sumber data.
Sedangkan sumber data dalam penelitian ini dikelompokan menjadi
dua macam menurut Marzuki (2005: 60) adalah sebagai berikut:
1) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung
dari lapangan. Dalam penelitian ini penulis mendapatkan data
primer dari responden melalui angket atau kuesioner yang
berkaitan dengan kualits produk, brand image dan kepuasan
nasabah BRI Syariah KC Semarang. Angket adalah daftar
43
pertanyaan yang diberikan kepada objek penelitian yang mau
memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (Bawono,
2006: 29).
2) Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak
langsung atau penelitian yang memuat peristiwa masa lalu
(Bawono, 2006: 30). Baik berupa bukti, catatan atau laporan yang
dimiliki oleh nasabah BRI Syariah KC Semarang serta sumber
pustaka yang relevan dengan penelitian ini.
E. Teknik pengumpulan data
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, disini penulis
menggunakan cara:
1) Kuesioner
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
membagikan angket kepada responden dengan didasarkan pada
petunjuk-petunjuk yang diberikan.
F. Skala Pengukuran
Untuk memberikan nilai pada suatu variabel maka diperlukan
adanya pengukuran dengan menggunakan angka pada suatu variabel
berupa notasi bilangan tertentu. Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan skala interval. Menurut Bawono (2006: 31) skala
interval adalah skala yang memberikan ranking terhadap responden.
Skala 1-10 dipilih dengan pertimbangan agar memudahkan responden
44
dalam menentukan kategori dari sangat tidak setuju menjadi sangat
setuju. Skala penilaian sampai dengan 10 biasa digunakan oleh
responden dalam menilai baik buruknya sesuatu.
Berikut adalah rentang penilaian skala interval :
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat setuju
G. Definisi Konsep dan Operasional
1. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (Ghazali, 2013: 6).
Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
a. Kualitas Produk (X1)
Menurut Kotler And Amstrong (2012:283) arti dari
kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam
memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan
durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian
dan reparasi produk juga atribut lainnya.
b. Citra Merek (X2)
Menuru Kotler dan Amstrong (2001: 225)
memaknai citra merek adalah seperangkat keyakinan
konsumen mengenai merek tertentu. Sedangkan Keller
(1998: 93) mendefinidikan “brand image can be defined as
45
a perception about brand as reflected by the brand
associated held in consummer memory”. Hal ini berarti citra
merek adalah persepsi tentang merek yang digambarkan
oleh asosiai merek yang ada dalam ingatan konsumen.
2. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat , karena adanya variabel bebas (Ghazali,
2013: 6). Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah:
a. Loyalitas Nasabah (Y)
Loyalitas nasabah merupakan perilaku yang terkait
dengan merek sebuah produk, termasuk kemungkinan
memperbaharui kontrak merek dimasa yang akan datang,
berapa kemungkinan nasabah mengubah dukungannya
terhadap merek, berapa kemungkinan keinginan nasabah
untuk meningkatkan citra positif suatu produk (Hasan,
2008:79).
3. Variabel Intervening
a. Kepuasan Nasabah (Z)
Menurut Kotler (2010:118) kepuasan adalah perasaan
senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah
membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan
terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan. Bagi perusahaan
yang berfokus pada kepuasan konsumen adalah sasaran dan
46
sekaligus alat pemasaran. Sedangkan Wilton dkk (1998)
(dalam Wulandari, 2013) menyebutkan bahwa kepuasan atau
ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap
evaluasi ketidaksesuaian (disconfirmation) yang dirasakan
antara harapan sebelumnya dan kinerja actual produk yang
dirasakan setelah pemakaiannya. Tingkat kepuasan antara
konsumen yang satu dengan yang lain memang cenderung
berbeda. Hal ini terjadi karena adanya beberapa faktor seperti
umur, pekerjaan, pendapatan, pendidikan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, tingkat ekonomi, budaya, sikap mental dan
kepribadian. Jadi tingkat kepuasan merupakan fungsi dari
perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan
sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2010: 203). Adapun
instrumen penelitian ini menggunakan angket yang ditentukan dengan
kerangka sebagai berikut:
47
Tabel 3.1
Kerangka Indikator Variabel Dependen dan Variabel Independen
Variabel Definisi Indikator
Kualitas
Produk (X1)
Kualitas produk
adalah kemampuan
suatu produk
perbankan yang
dapat
memperagakan
sesuai fungsinya,
dari hal keseluruhan
pengoperasian dan
repasi produk juga
atribut yang lainnya
(Kotler And
Amstrong,
2012:283).
Layanan cepat
Jaringan ada di banyak tempat
Ketahanan produk
Kemudahan bertransaksi
Brand Image
(X2)
Menurut Kotler dan
Amstrong (2001:
225) memaknai citra
merek adalah
keyakinan pelanggan
terhadap suatu
merek bank syariah
dari segi kekuatan,
keunikan dan
keunggulan merek
bank syariah
tersebut dari merek
bank syariah
lainnya.
Produk Variatif
Unggul dari pesaing
Fasilitaslengkap
Harga kompetitif
Kepuasan
nasabah (Z)
Menurut Kotler
(2010:118) kepuasan
adalah perasaan
senang atau tidak
senang terhadap
sebuah produk yang
sudah ditawarkan
oleh bank syariah
apakah sesuai
dengan yang
diharapkan.
Senang terhadap kualitas produk
Memberikan komentar baik
Bangga memiliki produk bank syariah.
Merasa puas dengan proses pelayanan
48
Loyalitas
Nasabah (Y)
Loyalitas nasabah
merupakan sikap
yang berkaitan
dengan kelanjutan
menggunakan suatu
merek dimasa yang
akan datang,
meliputi
kemungkinan
nasabah mengubah
dukungannya,
menurunkan atau
meningkatkan citra
positif merek
tersebut (Hasan:
2008).
Setia dengan produk
Penggunaan jasa secara berulang
Tidak terpengaruh produk lain
Menyebarkan informasi yang baik
I. Uji Istrumen Penelitian
Analisis data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif ini
menggunakan uji instrumen sebagai berikut:
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Sebuah data yang didapat dari kuesioner, sebaiknya
diuji validitas. Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan
apakah pertanyaan pada kuesioner tersebut benar atau tidak.
Perhitungan ini dilakukan dengan bantuan komputer program
SPSS (Statistical Package For Social Science) (Bawono, 2006:
68). Untuk menentukan nomor-nomor item valid dan tidak
valid dengan melihat tabel product moment apabila thitung>
ttabel(pada taraf signifikasi α) = 0,05, maka item kuesioner
49
tersebut dapat dikatakan valid. Uji validitas bisa juga dengan
melihat tabel korelasi. Kriterianya bila nilai korelasi antara
score butir pertanyaan dengan total score-nya berbintang 2
maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut valid.
b. Uji Reliabilitas
Pada prinsipnya uji reliabilitas adalah menguji data yang
kita peroleh sebagai hasil dari jawaban (kuesioner) yang kita
bagikan. Menurut Sutrisno Hadi dalam Bawono (2006: 64)
analisis ini dipakai untuk mengetahui sejauh mana pengukuran
data yang dapat memberikan hasil relatif konsisten atau tidak
berbeda jika diukur ulang dengan subjek yang sama, sehingga
dapat diketahui konsistensi keterandalan uji statistik cronbach
alpha suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha
lebih besar dari 0,6.
2. Uji Statistik
Uji statistik digunakan untuk melihat tingkat atau kekuatan
dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data yang
dianalisa. Nilai ketepatan dan kekuatan dapat diukur dengan
goodness of fitnya (Bawono, 2006: 88). Uji statistik dapat dilihat
dari:
50
a. Uji t (uji secara individu)
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi
variabel independen mempengraruhi variabel dependen secara
individu-individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan
secara parsial atau individu, dengan menggunakan uji t statistik
untuk masing-masing variabel bebas, dengan tingkat
kepercayaan tertentu.
b. Uji F (uji secara serempak)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel
independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel
dependen. Apabila nilai sig lebih kecil dari 0.05 berarti variabel
independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen.
c. Uji Koefisien Determinasi ( )
Uji ini memiliki fungsi untuk menjelaskan sejauh mana
kemampuan variaebel independen mempengaruhi variabel
dependen serta seberapa kuat hubungan antara kedua variabel
tersebut (Bawono, 2006: 89).
3. Uji Asumsi Klasik
Merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam proses
analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik
diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai
51
dengan kaidah BLUE (best linier unbiased estimator), yang
menghasilkan model regresi yang tidak biasa, dan handal sebagai
penaksir. Pelanggaran terhadap asumsi klasik berarti model
regresi yang diperoleh tidak banyak manfaat dan kurang valid
(Bawono, 2006: 75). Uji asumsi klasik terdiri dari uji antara lain:
a. Uji Multikolinieritas
Situasi dimana terdapat korelasi variabel-variabel
bebas diantara satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini dapat
disebut variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel yang
bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang variabel
korelasi antar sesamanya sama dengan nol. Masalah
multikolinieritas biasanya muncul pada data time series, yang
apabila masalah multikolinieritas ini serius dapat
mengakibatkan berubahnya tanda dari parameter estimasi.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas didalam
model regresi adalah dengan melihat nilai toleransi dan
lawannya, variance inflation factor (VIF) dari masing-masing
variabel bebas terhadap variabel terkait. Jika nilai VIF > 5
maka ada gejala multikolinieritas, dan sebaliknya jika nilai
VIF < 5 maka tidak ada multikolinieritas (Bawono, 2006:
115).
52
b. Uji Heteroskedastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan
melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat
(dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y
adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual
(Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di studentized.
Uji Heteroskedastisitas dapat juga dilakukan dengan
metode white test. Uji ini dilakukan dengan meregresi residual
kuadrat ( ) dengan variabel bebas dan perkalian bebas.
Apabila hitung < tabel, maka hipotesis adamya
heteroskedasitas dalam model ditolak (Bawono, 2006: 135).
53
c. Uji Normalitas
Bertujuan untuk menguji apakah model regresi, data
variabel dependen dan independen yang kita pakai apakah
berdistribusi normal atau tidak. Seperti diketahui bahwa uji t
dan uji F mengasumsikan bahwa nilai rasidual mengikuti
distribusi normal. Ada beberapa cara salah satunya dengan
anaslisis grafik. Dasar pengambilan keputusan:
1) Jika data menyebar dosekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan
pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak
mengikuti arah diagonal atau grafik histogram tidak
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
tidak memenuhi asumsi normalitas (Bawono, 2006: 179).
4. Analisis Jalur (Path Analyse)
Analisis jalur (Path Analyse) merupakan pengembangan dari
analisis regresi. Analisis jalur (Path Analyse) digunakan untuk
melukiskan dan menguji model hubungan antar veriabel yang
terbentuk sebab akibat. Dengan demikian dalam model hubungan
antar variabel tersebut, terdapat variabel independen yang dalam
hal ini disebut variabel Eksogen dan variabel dependen yang
disebut variabel Endogen. Melalui analisis jalur ini akan dapat
54
ditemukan jalur mana yang paling tepat dan singkat suatu variabel
independen menuju variabel dependen yang terakhir (Sugiyono,
2010: 297).
J. A