133
i ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DANBRAND IMAGE TERHADAP LOYALITAS NASABAH DENGAN KEPUASAN NASABAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi pada Bank BRI Syariah Kantor Cabang Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh: ETY SARAH NIM 21314305 PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DANBRAND IMAGEe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4754/1/bismillah... · 2018. 12. 17. · iii ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN BRAND IMAGE

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • i

    ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DANBRAND IMAGE

    TERHADAP LOYALITAS NASABAH DENGAN KEPUASAN NASABAH

    SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

    (Studi pada Bank BRI Syariah Kantor Cabang Semarang)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh:

    ETY SARAH

    NIM 21314305

    PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2018

  • ii

  • iii

    ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN BRAND IMAGE

    TERHADAP LOYALITAS NASABAH DENGAN KEPUASAN NASABAH

    SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

    (Studi pada Bank BRI Syariah Kantor Cabang Semarang)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh:

    ETY SARAH

    NIM 21314305

    PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2018

  • iv

  • v

  • vi

  • vii

  • viii

    MOTTO

    “Melangkahlah, melangkahlah sejauh mungkin kau bisa. Lihatlah keindahan

    Indonesia, sebuah negeri yang pantas disebut surga”.

    “Perjalanan adalah kekuatan, kekuatan untuk berani memulai dan keluar dari zona

    nyaman kita”.

  • ix

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

    1. Kedua orang tua saya Ibu Khozimah dan Bapak Muit, adikku Ali

    Mustahiq yang telah memberikan semangat dan dukungan nya untuk

    segera menyelesaikan skripsi ini.

    2. Saudara-saudara sepupu (Ili, Ulya, Enimo, Fahed, Devi, mas Haryono)

    yang telah mensupport saya waktu penyelesaian skripsi.

    3. Sahabat-sahabat saya (Nia, Siti Amalia, Misna, Lia, Zulfa, Amal Hayati,

    Farah, serta Amalia) yang selalu setia mendapingi dan membantu saya

    hingga skripsi ini dapat terselesaikan.

    4. Teman-teman IAIN Salatiga (Sarah, Nurma, Erna, Tyak, Kurnia, Rania)

    yang membantu saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

  • x

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala

    rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

    skripsi yang berjudul: “Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan Brand Image

    Terhadap Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan Nasabah Sebagai Variabel

    Intervening (Studi pada BRI Syariah Kantor Cabang Semarang)” dengan lancar

    tanpa kendala yang berarti. Shalawat serta salam tercurah kepada Nabi

    Muhammad SAW, keluarga, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman yang

    telah membimbing umatnya menuju jalan kebenaran. Skripsi ini disusun dalam

    rangka memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah,

    Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

    Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan

    terimakasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, perhatian, semangat, serta doa,

    baik secara langsung maupun tidak langsung pada penyelesaian skripsi ini kepada:

    1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

    2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

    3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si., selaku Ketua Program Studi Perbankan

    Syariah S1.

    4. Bapak Dr.Faqih Nabhan, M.M. selaku pembimbing skripsi yang memberikan

    bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

    5. Bapak/ Ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan jasanya selama

    menuntut ilmu di IAIN Salatiga.

  • xi

    6. Kedua orang tua yang sangat saya sayangi dan cintai yang selalu memberikan

    motivasi dan semangat.

    7. Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah S1 2014, teman-teman KKN

    dan semua pihak yang ikut serta memberikan motivasi dan dorongan dalam

    penulisan skripsi ini tidak bisa disebutkan satu persatu.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan

    dan penuh kekurangan, oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati

    penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya, serta

    semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan berbagai

    pihak yang lain.

    Besar harapan dari penulis, bahwa semoga skripsi ini bisa bermanfaat

    bagi semua pihak. Penulis menyadari akan ketidaksempurnaan penulis skripsi

    ini. Penulis berharap kritik dan saran dari pembaca skripsi ini dapat

    memberikan hasil yang lebih baik.

    Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

    semua pihak yang membacanya.

    Demak, 17 September 2018

    Penulis

    Ety Sarah

  • xii

    ABSTRAK

    Sarah, Ety. 2018. Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan Brand Image

    Terhadap Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan Nasabah Sebagai

    Variabel Intervening (studi pada bank BRI Syariah Kantor Cabang

    Semarang). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Program Studi

    S1-Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

    Pembimbing : Dr. Faqih Nabhan, M.M.

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat

    kualitas produk dan brand image terhadap loyalitas nasabah melalui

    kepuasan nasabah sebagai variabel mediasi di bank BRI Syariah kantor

    cabang Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan

    metode pengumpulan data dengan quistonare atau menyebar angket.

    Populasi penelitian ini adalah berjumlah 15.650 nasabah. Teknik

    pengambilan sample penelitian ini menggunakan teknik Simple Random

    Sampling sebanyak 100 responden. Metode yang digunakan untuk menguji

    hipotesis adalah dengan uji instrumen (uji validitas, uji reliabilitas) uji

    statistik ( uji t, uji f dan uji R) dan uji asumsi klasik (multicolonieritas,

    heterokidastisitas, dan normalitas). Analisis data dibantu dengan

    menggunakan SPSS Versi 21.

    Dari hasil pengolahan data tersebut menunjukkan bahwa secara

    simultan, variabel kualitas produk, brand image dan kepuasan nasabah secara

    bersama-sama mempengaruhi loyalitas nasabah. Sedangkan secara parsial

    variabel kualitas produk (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

    nasabahdengan nilai sig 0,873. Variabel brand image (X2) berpengaruh

    signifikan terhadap kepuasan nasabah dengan nilai sig 0,028. Variabel

    kepuasan nasabah berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah dengan

    niali sig 0,000. Sedangkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,680 artinya

    bahwa ada hubungan yang kuat antara variabel independen dengan variabel

    dependen (karena mendekati angka 1). Variabel kualitas produk (X1)

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah (Y) melalui

    kepuasan nasabah (Z)pada bank BRI kantor cabang Semarang. Variabel

    brand image (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

    nasabah (Y) melalui kepuasan nasabah(Z) pada bank BRI kantor cabang

    Semarang.

    Kata Kunci : Kualitas Produk, Brand Image, Kepuasan Nasabah dan

    Loyalitas Nasabah.

  • xiii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN BERLOGO ........................................................................................ ii

    HALAMAN JUDUL .............................................................................................. iii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................... Error! Bookmark not defined.

    PENGESAHAN ..................................................... Error! Bookmark not defined.

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI ...... iv

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................... Error! Bookmark not defined.

    MOTTO .................................................................................................................. v

    PERSEMBAHAN .................................................................................................. ix

    KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

    ABSTRAK ............................................................................................................ xii

    DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

    DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

    DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

    BAB 1 ..................................................................................................................... 1

    PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

    A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

    B. Tujuan Penelitian. ........................................................................................ 7

    C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7

    D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8

    E. Sistematika Penulisan .................................................................................. 9

    BAB II ................................................................................................................... 10

    KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................. 10

    A. Telaah Pustaka ........................................................................................... 10

    B. Kerangka Teori........................................................................................... 22

    1. Kualitas Produk ...................................................................................... 22

    2. Brand Image ........................................................................................... 24

    3. Loyalitas Nasabah ...................................................................................... 28

    4. Kepuasan Nasabah ................................................................................. 30

    C. Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis ........................................................... 33

  • xiv

    BAB III ................................................................................................................. 40

    METODE PENELITIAN ...................................................................................... 40

    A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 40

    B. Lokasi Penelitian ........................................................................................ 40

    C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 40

    D. Sumber data ................................................................................................ 42

    E. Teknik pengumpulan data .......................................................................... 43

    F. Skala Pengukuran ....................................................................................... 43

    G.Definisi Konsep dan Operasional .................................................................. 44

    H.Instrumen Penelitian ...................................................................................... 46

    I. Uji Istrumen Penelitian .............................................................................. 48

    1. Uji Instrumen .......................................................................................... 48

    2. Uji Statistik ............................................................................................. 49

    3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 50

    4. Analisis Jalur (Path Analyse) ................................................................. 53

    J. Alat Analisis ............................................................................................... 54

    BAB IV ................................................................................................................. 55

    ANALISA PENELITIAN ..................................................................................... 55

    A. DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN .......................................................... 55

    1. Sejarah BRI Syariah KC Semarang ........................................................ 55

    2. Visi dan Misi .......................................................................................... 57

    3. Struktur Organisasi ................................................................................. 58

    4. Produk-produk ........................................................................................ 58

    5. Identitas Responden ............................................................................... 62

    B. ANALISIS DATA ..................................................................................... 63

    1. Uji Intrumen ........................................................................................... 63

    2. Uji Statistik ............................................................................................. 65

    3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 68

    4. Analisis Jalur (Path Analyse) ................................................................. 72

    C. PEMBAHASAN ........................................................................................ 78

    BAB VPENUTUP ................................................................................................. 85

    A. KESIMPULAN .......................................................................................... 85

  • xv

    B. SARAN ...................................................................................................... 86

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 87

  • xvi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Research Gap ................................................................................ 5

    Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 19

    Tabel 2.2 Hipotesis ........................................................................................ 39

    Tabel 3.1 Kerangka Indikator & Variabel Independen .................................. 48

    Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ............................................................. 62

    Tabel 4.2 Usia Responden ............................................................................. 63

    Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas ......................................................................... 64

    Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas ..................................................................... 65

    Tabel 4.5 Uji t ................................................................................................ 66

    Tabel 4.6 Uji F............................................................................................... 67

    Tabel 4.7 Uji R2 ............................................................................................. 68

    Tabel 4.8 Uji Multikolonieritas .................................................................... 69

    Tabel 4.9 Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 70

    Tabel 4.10 Uji Intervening Regression Analysis Model 1 ............................... 72

    Tabel 4.11 Uji Intervening Regression Analysis Model 2 .............................. 73

    Tabel 4.12 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung ...................................... 76

    Tabel 4.13 Bahan Untuk Uji Sobel ................................................................. 76

    Tabel 4.14 Hasil Uji Hipotesis ........................................................................ 84

  • xvii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar2.1 Kerangka Penelitian .................................................................... 33

    Gambar 4.1 Struktur Organisasi BRI Syariah Kantor Cabang Semarang ..... 58

    Gambar 4.2 GrafikNormal Probability Plot .................................................... 71

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Perbankan adalah lembaga yang mempunyai peran utama dalam

    pembangunan suatu negara. Peran ini terwujud dalam fungsi bank sebagai

    lembaga keuangan, yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

    kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

    masyarakat (Umam, 2016:1).

    M. Syafi’i Atonio (2013), prinsip-prinsip dasar perbankan syariah

    terdiri dari: prinsip titipan atau simpanan, prinsip bagi hasil, prinsip jual

    beli, prinsip sewa dan prinsip jasa. Pendapat ini sesuai dengan pengertian

    prinsip syariah dalam pasal1 ayat 12 Undang-Undang Nomor 21 tahun

    2008, bahwa prinsip syariah adalah prinsip hukum islam dalam kegiatan

    perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang

    memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa dibidang syariah.

    Menurut Chotibul (2016: 3) Pasca diundangkannya Undang-

    Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah industri

    perbankan syariah di Indonesia memasuki era baru. Dalam rangka

    menentukan produk yang sesuai dengan nasabah sebagaimana sangat

    bergantung dengan kebutuhan dan motivasi nasabah dalam menggunakan

    produk perbankan syariah.

    Di Indonesia mayoritas penduduk menganut agama Islam, namun

    masih banyak dari mereka tidak memakai jasa perbankan syariah akan

  • 2

    tetapi memakai jasa dari bank knvensional. Hal ini menjadi tugas besar

    bagi para lembaga keuangan perbankan syariah untuk meningkatkan

    kualitas produk dan motivasi terhadap masyarakat agar menggunakan jasa

    dari perbankan syariah untuk menghadapi daya saing terhadap bank

    konvensional.

    Persaingan dalam bisnis perbankan yang semakin ketat mendorong

    para pelaku bisnis menciptakan atau menyediakan produk-produk yang

    inovatif sehingga dapat memberikan hal yang menarik bagi para

    konsumen, dukungan teknologi menjadi pilihan agar penciptaan produk

    menjadi bermutu tinggi, pelayanan yang baik dan kemudahan bagi

    pelanggan dapat terwujud. Penerapan teknologi informasi menjadi salah

    satu faktor penentu keunggulan kompetitif dalam persaingan bisnis yang

    semakin tajam.

    Menurut Krismanto (2009:22) bagi perusahaan yang terpenting

    adalah bagaimana proses dan mekanisme mencapai loyalitas pelanggan.

    Untuk dapat mewujudkan loyalitas pelanggan yang dibutuhkan perusahaan

    adalah menciptakan kepuasan pelanggan sebagai dasar memotivasi

    pelanggan memutuskan untuk menggunakan kembali suatu produk. Bagi

    perusahaan memandang arti penting loyalitas adalah merupakan

    perwujudan moral positif dari pelanggan terhadap perusahaan.

    Nasabah yang puas, percaya dan berkomitmen terhadap barang

    atau jasa, maka akan dengan mudah membentuk niatnya dalam membeli

    ulang dan berkecenderungan untuk mempersering pembelian barang atau

  • 3

    jasa, serta semakin loyal terhadap barang atau jasa tersebut. Komunikasi

    adalah sebuah proses yang digunakan oleh konsumen dan organisasi

    pemasaran untuk saling menginformasikan guna mencapai pengertian

    bersama. Hal yang penting diperhatikan, jika penerima informasi tersebut

    baik, akan menyebar luas kepada khalayak sasaran terutama dalam

    mengenalkan produk baru (Semuel:2012).

    Research gap (kesenjangan penelitian terdahulu) juga

    melatarbelakangi penelitian ini antara lain penelitian Bastian (2017)

    mengemukakan bahwa kualitas produk berpengaruh positif terhadap

    loyalitas nasabah. Karena adanya karakteristik suatu produk yang mampu

    memberikan kepuasan terhadap nasabah sehingga merasa loyal.

    Hasil penelitian Indiani et all (2017) menjelaskan bahwa nasabah

    menilai baik terhadap produk yang ditawarkan, sehingga komitmen

    nasabah pada bank tersebut semakin tinggi. Maknanya kualitas produk

    dapat memberikan pengaruh positif terhadap loyalitas nasabah.

    Penelitian Sof’an dan Supriyadi (2016) menyimpulkan bahwa

    Kualitas produk berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah. maknanya

    adalah bahwa tingkat kualitas produk yang diterima nasabah tinggi,

    sehingga tingkat loyalitas nasabah juga tinggi. Hasil penelitian Halim et all

    (2014) menjelaskan bahwa Kualitas produk berpengaruh positif terhadap

    loyalitas nasabah. Karena produk yang ditawarkan sesuai dengan

    keinginan pelanggan.

  • 4

    Namun hasil yang berbeda ditujukan oleh Koampa et all (2017)

    menyimpulkan bahwa Kualitas produk berpengaruh negatif terhadap

    loyalitas nasabah. Hal itu disebabkan oleh progam kualitas produk yang

    ditawarkan tidak merata dan tidak profesional.

    Menurut Amryyanti et all (2013) menjelaskan bahwa Kualitas

    produk berpengaruh negatif terhadap loyalitas nasabah. Karena kualitas

    produk yang ditawarkan tidak sesuai dengan keinginan pelanggan. Hasil

    penelitian Kurniawan (2013) mengemukakan bahwa kualitas produk yang

    ditawarkan terhadap pelangan masih rendah. Sehingga kualitas produk

    berpengaruh negatif terhadap loyalitas pelanggan.

    Penelitian Shodiq dan Hidayat (2016) menyimpulkan bahwa

    Terdapat pengaruh negatif antara kualitas produk terhadap loyalitas

    nasabah. Karena kekuatan hubungan antara kualitas produk dengan

    loyalitas nasabah sangat rendah alangkah baiknya perusahaan

    meningkatkan inovasi produk.

  • 5

    Tabel 1.1

    Research Gap

    Gap Peneliti Hasil penelitian

    Isu : Analisa Pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas

    Research Gap : Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh kualitas

    produk terhadap loyalitas

    Kualitas produk

    meningkatkan

    loyalitas nasabah

    Bastian, A.P.,

    (2017)

    Kualitas produk

    berpengaruh positif

    terhadap loyalitas

    nasabah. Karena

    karakteristik suatu

    produk mampu

    memberikan kepuasan

    terhadap nasabah

    sehingga merasa loyal.

    Indiani, N.L.I., et

    all, (2017)

    Nasabah menilai baik

    terhadap produk yang

    ditawarkan, sehingga

    komitmen nasabah pada

    bank tersebut semakin

    tinggi. Maknanya

    kualitas produk dapat

    memberikan pengaruh

    positif terhadap loyalitas

    nasabah.

    Sof’an, M., dan

    Supriyadi, (2016)

    Kualitas produk

    berpengaruh positif

    terhadap loyalitas

    nasabah. maknanya

    adalah bahwa tingkat

    kualitas produk yang

    diterima nasabah tinggi,

    sehingga tingkat

    loyalitas nasabah juga

    tinggi.

    Halim, P., et all,

    (2014)

    Kualitas produk

    berpengaruh positif

    terhadap loyalitas

    nasabah. Karena produk

    yang ditawarkan sesuai

  • 6

    dengan keinginan

    pelanggan.

    Kualitas produk

    menurunkan loyalitas

    nasabah

    Koampa, S.H., et

    all, (2017)

    Kualitas produk

    berpengaruh negatif

    terhadap loyalitas

    nasabah. Hal itu

    disebabkan oleh progam

    kualitas produk yang

    ditawarkan tidak merata

    dan tidak profesional.

    Amryyanti, R., et

    all, (2013)

    Kualitas produk

    berpengaruh negatif

    terhadap loyalitas

    nasabah. Karena kualitas

    produk yang ditawarkan

    tidak sesuai dengan

    keinginan pelanggan.

    Kurniawan, D.,

    (2013)

    Masih rendahnya

    kualitas produk yang

    ditawarkan terhadap

    pelangan. Sehingga hasil

    dari penelitian ini

    kualitas produk

    berpengaruh negatif

    terhadap loyalitas

    pelanggan.

    Shodiq, M.F., dan

    Hidayat, W., (2016)

    Terdapat pengaruh

    negatif antara kualitas

    produk terhadap

    loyalitas nasabah.

    Karena kekuatan

    hubungan antara kualitas

    produk dengan loyalitas

    nasabah sangat rendah

    alangkah baiknya

    perusahaan

    meningkatkan inovasi

    produk.

  • 7

    Dari pemaparan latar belakang diatas, maka penulis melakukan

    penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan Brand

    Image Terhadap Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan Nasabah

    Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Bank BRI Syariah Kantor

    Cabang Semarang).

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan

    permasalah sebagai berikut:

    1. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan nasabah?

    2. Bagaimana pengaruh citra merek terhadap kepuasan nasabah?

    3. Bagaimana pengaruh kualias produk terhadap loyalitas nasabah?

    4. Bagaimana pengaruh citra merek terhadap loyalitas nasabah?

    5. Bagaimana pengaruh kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah?

    C. Tujuan Penelitian.

    1. Menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan nasabah.

    2. Menganalisis pengaruh citra merek terhadap kepuasan nasabah.

    3. Menganalisis pengaruhkualitas produk terhadap loyalitas nasabah.

    4. Menganalisis pengaruh citra merek terhadap loyalitas nasabah.

    5. Menganalisis pengaruh kepuasan nasabahterhadap loyalitas nasabah.

  • 8

    D. Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan beberapa kegunanaan

    antara lain:

    1. Bagi Nasabah Bank BRI Syariah KC Semarang

    Dapat mempengaruhi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

    mereka memilih bank syariah.

    2. Bagi Penulis

    Dapat menerapkan teori-teori yang telah didapatkan pada waktu

    dibangku kuliah untuk menghadapi kelak pada dunia kerja.

    3. Bagi Orang Lain

    Dapat dijadikan sebagai bahan bacaan serta dapat menambah

    pengetahuan tentang perbankan dan membutuhkan teori atau

    permasalah yang relevan.

  • 9

    E. Sistematika Penulisan

    Dalam penyusunan proposal ini terbagi menjadi beberapa

    sistematika pembahasan. Hal ini dilakukan agar mempermudah peneliti

    dalam penyusunan proposal ini dan mempermudah pembaca dalam

    memahami proposal ini. Pembahasan proposal ini terbagi beberapa bab,

    antara lain:

    1. BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah,

    tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

    2. BAB II KAJIAN PUSTAKA

    Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang digunakan

    sebagai landasan atau dasar dari penulisan penelitian ini.

    3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang penulis gunakan

    dalam pengumpulan data maupun metode yang digunakan dalam

    penelitian ini.

    4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    Pada bab ini menguraikan seluruh penelitian, hasil analaisis data

    serta hasil dari pengolahan data penelitian tersebut.

  • 10

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Telaah Pustaka

    Berdasarkan penelusuran penulis, terdapat beberapa penelitian

    karya ilmiah yang memperkuat penelitian ini antara lain:

    Pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan nasabah

    Kusworo (2015), penelitiannya tersebut meneliti meneliti tentang

    analisis pengaruh kualitas pelayanan dan kualitas produk tabungan tehadap

    kepuasan dengan lokasi sebagai variabel moderating (studi pada nasabah

    BNI Syariah di Surakarta). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak

    semua variabel berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah dan

    lokasi, yang memiliki pengaruh positif adalah kualitas pelayanan dan

    kualitas produk terhadap kepuasan nasabah, kualitas pelayanan terhadap

    lokasi, sedangkan yang tidak berpengaruh signifikan adalah kualitas

    produk terhadap lokasi.

    Elsandra & Suryadi (2016) melakukan penelitian mengenai

    pengaruh kualitas produk dan layanan purna jual terhadap kepuasan

    pelanggan pada PT. Sharp Electronics Indonesia di kota Padang. Dari

    penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa kualitas produk berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan, layanan purna jual

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan dengan

    nilai regresi sebesar 0,539.

  • 11

    Kunaifi (2015) melakukan penelitian tentang pengaruh kualitas

    produk dan citra merek terhadap kepuasan konsumen pada produk eiger di

    Surakarta. Dari penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa pada kualitas

    produk dan citra merek mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

    kepuasan konsumen.

    Hidayat (2013) melakukan penelitian tentang analisis pengaruh

    citra merek, kualitas produk, dan harga terhadap kepuasan pelanggan serta

    dampaknya terhadap loyalitas pelanggan pada member PT. Melia Sehat

    Sejahtera di UN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dari penelitian tersebut

    menyimpulkan bahwa kualitas produk berpengaruh signifikan secara

    parsial terhadap kepuasan pelanggan pada member PT. Melia Sehat

    Sejahtera.

    Pengaruh citra merek terhadap kepuasan nasabah.

    Lasander (2013) melakukan penelitian mengenai citra merek,

    kualitas produk, dan promosi pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen

    pada makanan tradisional survey pada industri rumah tangga Dodol

    Daging Pala Audiadi Tahuna Kabupaten Sangihe. Dari penelitian tersebut

    menunjukkan hasil bahwa citra merek berpengaruh signifikan terhadap

    kepuasan konsumen, kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap

    kepuasan konsumen, promosi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

    konsumen.

    Hidayat (2013) melakukan penelitian tentang analisis pengaruh

    citra merek, kualitas produk, dan harga terhadap kepuasan pelanggan serta

  • 12

    dampaknya terhadap loyalitas pelanggan pada member PT. Melia Sehat

    Sejahtera di UN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dari penelitian tersebut

    menyimpulkan bahwa citra merek berpengaruh signifikan secara parsial

    terhadap kepuasan pelanggan pada member PT. Melia Sehat Sejahtera.

    Kunaifi (2015) melakukan penelitian tentang pengaruh kualitas

    produk dan citra merek terhadap kepuasan konsumen pada produk eiger di

    Surakarta. Dari penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa pada kualitas

    produk dan citra merek mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

    kepuasan konsumen.

    Nugroho (2014) melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh

    kualitas produk dan citra merek terhadap kepuasan konsumen dalam

    meningkatkan word of mouth pada produk autan. Dari penelitian tersebut

    menunjukkan hasil bahwa kualitas produk dan citra merek berpengaruh

    terhadap kepuasan konsumen. Variabel kualitas produk, citra merek, dan

    kepuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap word of

    mouth. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengaruh langsung

    variabel kualitas produk dan citra merek terhadap word of mouth lebih

    besar daripada pengaruh tidak langsung.

    Herliza& Saputri (2016) melakukan penelitian mengenai

    pengaruh brand image terhadap kepuasan pelanggan studi pada ara di mall

    PVJ Bandung. Dari penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pengaruh

    brand image terhadpa kepuasan pelanggan pada Zara di mall PVJ

    Bandung. Besarnya pengaruh brand image terhadap kepuasan pelanggan

  • 13

    adalah sebesar 70,22%, artinya brand image berpengaruh secara signifikan

    terhadap kepuasan pelanggan.

    Pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas nasabah.

    Bastian (2017) melakukan penelitian mengenai pengaruh kualitas

    produk, komunikasi interpersonal, dan kualitas pelayanan terhadap

    loyalitas nasabah pada bank BNI Syariah cabang Kediri. Dari penelitian

    tersebut menunjukkan hasil bahwa kualitas produk, komunikasi

    interpersonal dan kualitas pelayanan berpengaruh signiifikan terhadap

    loalitas nasabah pada PT Bank BNI Syariah kantor cabang Kediri, dan

    secara bersama-sama ketiga variabel tersebut dapat memepengaruhi

    loyalitas nasabah.

    Wibawa (2016) melakukan penelitian mengenai pengaruh kualitas

    produk dan kualitas pelayanan jemput maslahah terhadap loyalitas nasabah

    bank BJB Syariah cabang Lembang. Dari penelitian tersebut menunjukkan

    hasil bahwa secara simultan kualitas produk dan kualitas pelayanan

    berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah Bank Syariah Cabang

    Lembang pada produk Layanan jemput Maslahah.

    Fauziah (2016) melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh

    kualitas layanan, kualitas produk dan nilai pelanggan terhadap loyalitas

    nasabah dengan kepuasan nasabah sebagai variabel moderasi pada BNI

    Syariah kantor cabang kusumanegara Yogyakarta. Dari penelitian tersebut

    menunjukan bahwa koefisien determinasi yang terlihat pada nilai Ajusted

  • 14

    R Square adalah sebesar 0,67 yang berarti bahwa loyalitas nasabah dapat

    dijelaskan oleh ketiga variabel.

    Pengaruh kepuasan terhadap loyalitas nasabah

    Supriyadi (2016) melakukan penelitian mengenai pengaruh nilai

    nasabah, kualitas produk, kualitas jasa syariah dan kepuasan terhadap

    loyalitas nasabah di Bank Syariah Mandiri Kudus. Dari penelitian tersebut

    menunjukan hasil bahwa nilai nasabah memiliki pengaruh terhadap

    loyalitas nasabah dengan thitung lebih besar daripada ttabel (3,034>1,984)

    dengan taraf signifikasi dibawah 5% artinya Ha diterima, Ho ditolak.

    Nurhayati & Suketi (2016) melakukan penelitian mengenai

    peningkatan loyalitas nasabah bank syariah melalui peningkatan kualitas

    layanan dan kepuasan nasabah dengan variabel religiusitas sebagai

    variabel moderating pada bank syariah dikota Semarang. Dari penelitian

    tersebut menunjukkan hasil bahwa variabel kualitas layanan , kepuasan

    dan religiusitas berpengaruh dan secara bersama-sama mempengaruhi

    loyalitas nasabah bank syariah.

    Maidon, et all,. (2016) melakukan penelitian mengenai pengaruh

    kualitas pelayanan, kepercayaan dan kepuasan nasaabah terhadap loyalitas

    nasabah pada Bank Syariah Mandiri KCP Lubuk Basung. Dari penelitian

    tersebut dapat menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh yang positif

    dan signifikan antara kualitas pelayanan terhadap kepercayaan, terdapat

    pengaruh positif dan signifikan antara kualitas pelayanan terhadap

    kepuasan nasabah, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas

  • 15

    pelayanan terhadap loyalitas nasabah, terdapat pengaruh positiif dan

    signifikan antara kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah.

    Afifah (2017) melakukan penelitian tentang pengaruh kualitas

    layanan, kepercayaan, dan kepuasan terhadap loyalitas nasabah pada PT

    Bank Syariah Mandiri KC Simpang Patal Palembang. Dari penelitian

    tersebut menunjukkan hasil bahwa 0,847 atau 84,7% variabel loyalitas

    nasabah bisa dijelaskan oleh ketiga variabel independent dalam penelitian

    secara bersama-sama. Sedangkan 15,3% sisanya dijelaskan oleh variabel

    yang lain diluar penelitian ini yang merupakan konstribusi dari variabel

    bebas selain kedua variabel dalam penelitian.

    Saputra & Alwie (2015) melakukan penelitian mengenai pengaruh

    kualitas pelayanan dan kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah pada

    PR Bank Riau Kepri cabang Siak. Dari penelitian tersebut menunjukkan

    hasil bahwa kepuasan nasabah dapat meningkatkan atau menurunkan

    loyalitas. Hal tersebut terbukti dari hasil analisa yang membuktikan

    pengaruh kuat kepuasan nasabah terhadap loyalitas. Jika kepuasan

    ditingkatkan akan meningkatkan loyalitas. Indikator-indikator kepuasan

    nasabah jika diperhatikan dengan baik maka dengan sendirinya akan

    tercipta loyalitas yang menguntungkan bagi kelangsungan bank.

    Pengaruh citra merek terhadap loyalitas nasabah.

    Brando & Ibrahim (2016) melakukan penelitian mengenai

    pengaruh brand image produk syariah terhadap loyalitas nasabah

    perbankan kasus Bank Rakyat Indonesia Syariah Pekanbaru. Dari

  • 16

    penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa pengaruh brand image

    terhadap loyalitas nasabah pada BRI Syariah mempunyai pengaruh yang

    baik. Untuk kedepannya ada setujunya jika pihak perusahaan lebih

    meningkatkan loyalitas nasabahnya, agar tujuan dan laba perusahaan akan

    tercapai dengan maksimal.

    Octafiana (2015) melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh

    kualitas layanan, Brand Image dan Kepercayaan terhadap loyalitas

    nasabah tabungan di BMT Taruna Sejahtera. Dari penelitian tersebut

    menunjukkan hasil bahwa uji Ttest menunjukkan bahwa kualitas layanan,

    brand image dan kepercayaan secara parsial berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap loyalitas nasabah tabungan di BMT Taruna Sejahtera.

    Niswah (2017) melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh

    Islamic Banking Service Quality, Citra merek dan kepercayaan terhadap

    Loyalitas nasabah di Bank Syariah Mandiri daerah Jakarta Banten. Dari

    penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa islamic banking service

    quality, citra merek dan kepercayaan secara parsial berpengaruh

    bsignifikan terhadap loyalitas nasabah.

    Satrio (2016) melakukan penelitian mengenai pengaruh harga dan

    citra merek terhadap loyalitas pelanggan produk Footwear Yongki

    Komaladi. Dari penelitian tersebut menunjukkan hasil pengujian hipotesis

    secara parsial menunjukan variabel harga dan citra merek berpengaruh

    positif terhadap loyalitaspelanggan.

  • 17

    Kepuasan sebagai variabel Mediasi

    Fauziah (2016) melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh

    kualitas layanan, kualitas produk, dan nilai pelanggan terhadap loyalitas

    nasabah dengan kepuasan sebagai variabel moderasi pada BNI Syariah KC

    Kusumanegara Yogyakarta. Dari pengujian penelitian tersebut

    menunjukkan hasil bahwa koefesien determinasi yang terlihat pada nilai

    Ajusted R Square adalah sebesar 0,67 yang berarti bahwa loyalitas nasabah

    dapat dijelaskan oleh variabel kualitas layanan, kualitas produk, nilai

    pelanggan dan kepuasan nasabah sebesar 67% dan sisanya yaitu 33%

    dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model.

    Astuti (2014) melakukan penelitian mengenai pengaruh citra merek

    terhadap loyalitas melalui kepuasan sebagai mediasi pada pengguna motor

    kawasaki ninja di Purworejo. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat

    ditarik kesimpulan bahwa citra merek berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap loyalitas baik secara langsung maupun tidak langsung melalui

    kepuasan sebagai variabel mediasi pada pengguna motor kawasaki ninja di

    Purworejo terdukung.

    Ismail (2014) melakukan penelitian tentang pengaruh kualitas

    layanan, kualitas produk dan kepuasan nasabah sebagai prediktor dalam

    meningkatkan loyalitas nasabah. Dari penelitian tersebut dapat

    menyimpulkan bahwa kualitas layanan dan kualitas produk berpengaruh

    signifikan terhadap kepuasan nasabah. Sementara kualitas layanan dan

    kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah.

  • 18

    Kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah

    dan kepuasan nasabah berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah.

    Amanda (2017) melakukan penelitian mengenai pengujian

    kepuasan sebagai variabel intervening antara pengaruh kepercayaan dan

    atribut produk tabungan batara IB terhadap loyalitas nasabah pada PT

    Bank BTN KCS Palembang. Dari penelitan tersebut menunjukkan hasil

    bahwa kepercayaan dan atribut produk tabungan Batara IB berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. Kepercayaan dan

    atribut produk tabungan Batara IB juga berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap kepuasan nasabah. Kepuasan nasabah memediasi antara pengaruh

    kepercayaan dan atribut produk tabungan Batara IB terhadap loyalitas

    nasabah.

    Kurniawan (2013) melakukan penelitian mengenai pengaruh

    kualitas layanan, kualitas produk, dan nilai nasabah terhadap kepuasan dan

    loyalitas nasabah pada BPD DIY Syariah. Dari penelitian tersebut

    menunjukkan hasil bahwa kualitas produk tidak berpengaruh signifikan

    terhadap loyalitas nasabah dengan pemoderasi kepuasan nasabah, dan nilai

    nasabah tidak berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas dengan

    pemoderasi kepuasan nasabah. Oleh karena itu untuk meningkatkan

    loyalitas nasabah nasabah perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan

    dan kualitas produk agar nasabah merasakan adanya kepuasan terhadap

    perbankkan itu sendiri yang nantinya akan menjadi loyal.

  • 19

    Penelitian Sebelumnya yang Relevan

    Tabel 2.1

    Penelitian Terdahulu

    Isu No Penulis Hasil

    Pengaruh kualitas

    produk terhadap

    kepuasan nasabah

    1.

    Kusworo, O,.

    (2015)

    Kualitas produk & Kualitas

    pelayanan berpengaruh

    signifikan terhadap

    kepuasan nasabah, kualitas

    pelayanan berpengaruh

    signifikan terhadap lokasi,

    sedangkan kualitas produk

    tidak berpengaruh terhadap

    lokasi.

    2.

    Elsandra, Y &

    Suryadi,.

    (2016)

    Kualitas produksecara

    simultan berpengaruh

    signifikan terhadap

    kepuasan nasabah.

    3.

    Kunaifi, D, A,.

    (2015)

    Kualitas produksecara

    simultan berpengaruh

    signifikan terhadap

    kepuasan nasabah.

    4.

    Hidayat, A,.

    (2013)

    Kualitas produksecara

    simultan berpengaruh

    signifikan terhadap

    kepuasan nasabah.

    Pengaruh citra

    merek terhadap

    kepuasan nasabah

    1.

    Lasender, C,.

    (2013)

    Citra merek berpengaruh

    signifikan terhadap

    kepuasan konsumen

    pembeli dodol.

    2.

    Kunaifi, D, A,

    (2015)

    Secara simultan kualitas

    produk dan citra merek

    berpengaruh signifikan

    terhadap kepuasan nasabah.

    3.

    Hidayat, A,

    (2013)

    Citra merek,secara

    simultan berpengaruh

    signifikan terhadap

  • 20

    kepuasan nasbah.

    4.

    Nugroho, J, P,

    (2014)

    Citra merek berpengaruh

    positif terhadap kepuasan

    pelanggan.

    5.

    Herliza, R, &

    Saputri M. E.,

    (2016)

    Brand image berpengaruh

    signifikan terhadap

    kepuasan pelanggan.

    Pengaruh kepuasan

    terhadap loyalitas

    nasabah 1.

    Nurhayati &

    Suketi, F,

    (2016)

    Kepuasan berpengaruh

    positif terhadap loyalitas

    nasabah.

    2.

    Supriyadi, M,

    S, (2016)

    Kepuasan berpengaruh

    positif terhadap loyalitas

    nasabah.

    3.

    Maidon, N,

    (2016)

    Ada pengaruh yang positif

    dan signifikan antara

    variabel kepuasan dan

    loyalitas nasabah.

    4.

    Afifah, A, A,

    (2017)

    Kepuasan berpengaruh

    positif dan signifikan

    terhadap loyalitas nasabah.

    5.

    Saputra, R, B

    & Alwie, A, P,

    (2015)

    Kepuasan berpengaruh

    signifikan terhadap

    loyalitas nasabah.

    kualitas produk

    berpengaruh positif

    terhadap loyalitas

    nasabah.

    1.

    Supriyadi, M,

    S, (2016)

    Kualitas produk positif

    signifikan terhadap

    loyalitas nasabah.

    2.

    Wibawa, S, S

    (2016)

    Kualitas produk

    berpengaruh signifikan

    terhadap loyalitas nasabah.

    3.

    Bastian, A, P,

    (2017)

    Kualitas produk

    berpengaruh signifikan

    terhadap loyalitas nasabah.

    4.

    Indiani, N, L,

    P, et all (2017)

    Kualitas produk

    berpengaruh signifikan

    terhadap loyalitas nasabah.

  • 21

    5.

    Fauziah, N,

    (2016)

    Kualitas produk positif

    signifikan terhadap

    loyalitas nasabah.

    Citra merek

    berpengaruh positif

    terhadap loyalitas

    nasabah.

    1.

    Niswah, S,

    (2017)

    Citra merek berpengaruh

    positif secara parsial dan

    signifikam terhadap

    loyalitas nasabah.

    2.

    Octafiana, R,

    (2015)

    Hasil uji T test, citra merek

    berpengaruh secara parsial

    dan signifikan terhadap

    loyalitas nasabah.

    3.

    Brando, A. &

    Ibrahim, M,.

    (2016)

    Citra merek berpengaruh

    positif terhadap loyalitas

    nasabah.

    4.

    Satrio, B,.

    (2016)

    Hasil pengujian hipotesis

    secara parsial menunjukan

    variabel harga dan citra

    merek berpengaruh positif

    terhadap

    loyalitaspelanggan.

    Kepuasan sebagai

    variabel Mediasi

    1.

    Fauziah, N,.

    (2016)

    Loyalitas nasabah dapat

    dijelaskan oleh variabel

    kualitas layanan, kualitas

    produk, nilai pelanggan

    dan kepuasan nasabah.

    2.

    Ismail, R,.

    (2014)

    Kualitas layanan, kualitas

    produk berpengauh secara

    signifikan terhadap

    loyalitas dan kepuasan,

    kepuasan berpengaruh

    positif dengan memediasi

    citra merek terhadap

    loyalitas.

    3.

    Amanda, D,.

    (2017)

    Kepuasan nasabah

    memediasi antara pengaruh

    kepercayaan dan atribut

    produk tabungan Batara iB

    terhadap loyalitas nasbah.

  • 22

    4.

    Kurniawan, D,.

    (2013)

    Perlu adanya peningkatan

    kualitas layanan dan

    kualitas produk agar

    nasabah merasa puas

    terhadap perbankan itu

    sendiri yang nantinya akan

    menjadi loyal.

    5.

    Astuti, I, T,.

    (2014)

    Citra merek berpengauh

    secara signifikan terhadap

    loyalitas dan kepuasan,

    kepuasan berpengaruh

    positif dengan memediasi

    citra merek terhadap

    loyalitas.

    B. Kerangka Teori

    1. Kualitas Produk

    Menurut Kotler (2000), kualitas adalah keseluruhan ciri serta

    sifat dari suatu produk pelayanan yang berpengaruh pada

    kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau

    yang tersirat. Ini merupakan kualitas yang berpusat pada konsumen.

    Menurut Lupioyadi, kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri dan

    karakteristik-karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam hal

    kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah

    ditentukan atau bersifat laten.

    Produk didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan

    kedalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi

    sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler,

    2009:280). konsumen akan menyukai produk yang menawarkan

    kualitas, kinerja, dan pelengkap inovatif yang terbaik (Hadi, 2002:74).

  • 23

    produk dapat dibilang berkualitas yaitu produk yang mampu

    memberikan hasil yang lebih dari yang diharapkan.

    Kualitas Produk merupakan kemampuan produk di dalam

    menjalankan fungsinya dan kualitas produk dapat diukur melalui

    pendapat konsumen tentang kualitas itu sendiri, sehingga selera pribadi

    sangat mempengaruhi. kualitas itu sendiri sering dianggap sebagai

    ukuran relative kebaikan suatu produk atau jasa. nilai subyektifitas dari

    seseorang menyebabkan adanya perbedaan dalam memberikan

    pengertian mengenai kualitas (Putri, 2012:3).

    Menurut Kotler And Amstrong (2012:283) arti dari kualitas

    produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan

    fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas,

    ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut

    lainnya.

    Menurut David A. Garvin yang dikutip Durianto, dimensi

    kualitas produk meliputi:

    1. Kinerja (performance), melibatkan berbagai karakteristik

    operasional utama.

    2. Pelayanan (serviceability), melibatkan kemampuan memberikan

    pelayanan pada produk tersebut.

    3. Ketahanan (durability), mencerminkan umur ekonomis dari produk

    tersebut.

  • 24

    4. Keandalan (reliability) konsistensi dari kinerja yang dihasilkan

    suatu produk dari satu pembelian ke pembelian berikutnya.

    5. Karakteristik produk (feature) bagian-bagian tambahan dari

    produk.

    6. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance with specification)

    merupakan pandangan mengenai kualitas proses manufaktur (tidak

    ada cacat produk) sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan

    dan teruji.

    7. Hasil (fit and finish) mengarah kepada kualitas yang dirasakan

    yang melibatkan enam dimensi sebelumnya. Jika perusahaan tidak

    dapat menghasilkan “hasil akhir” produk yang baik maka

    kemungkinan produk tersebut tidak akan mempunyai atribut

    kualitas yang penting.

    2. Brand Image

    a. Pengertian Brand Image

    Sebelum menjelaskan pengertian Brand Image, maka

    terlebih dahulu akan dijelaskan arti brand (merek) dan image

    (citra). Setiap produk atau jasa yang ditawakan kepada nasabah

    tentunya memiliki perbedaan antara produk atau jasa yang satu

    dengan yang lainnya.

    Brand image atau citra merek merupakan representasi dari

    keseluruhan persepsi terhadap merek dan bentuk dari informasi dan

    pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap merek

  • 25

    berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi

    terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki citra positif

    terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan

    pembelian kembali terhadap merek tersebut. Menurut Darmadi et

    all (2004: 2) merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan,

    atau kombinasi hal-hal tersebut untuk mengidentifikasi barang atau

    jasa seseorang atau sekelompok penjual dan untuk

    membedakannya dari produk pesaing.

    Merek perusahaan (Company brand) atau merek yang

    dikembangkan oleh perusahaan pembuat produk adalah tipe merek

    yang utama dalam jasa. Ada anggapan bahwa dalam jangka

    panjang, merek perusahaan akan menjadi diskriminator utama dan

    pilihan konsumen akan lebih bergantung pada perusahaan atau

    personal dibalik merek produk daripada evaluasi manfaat

    fungsional produk (Lupioyadi, 2013:113).

    Kotler dan Amstrong (2001: 225) memaknai citra merek

    adalah seperangkat keyakinan konsumen mengenai merek tertentu.

    Sedangkan Keller (1998: 93) mendefinidikan “brand image can be

    defined as a perception about brand as reflected by the brand

    associated held in consummer memory”. Hal ini berarti citra merek

    adalah persepsi tentang merek yang digambarkan oleh asosiai

    merek yang ada dalam ingatan konsumen. Dari definisi brand

    image diatas dapat disimpulkan bahwa merek adalah identitas yang

  • 26

    digunakan perusahaan untuk menciptakan sebuah nilai suatu

    produk dalam meyakinkan pelanggannya dan menemukan bahwa

    adanya sekumpulan asosiasi merek yang mempengaruhi ingatan

    konsumen dalam membentuk citra merek (brand image).

    Menurut Sutisna (2001: 83) manfaat pentingnya brand

    image yaitu sebagai berikut:

    1. konsumen dengan citra yang positif terhadap suatu merek,

    lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian.

    2. perusahaan dapat mengembangkan lini produk dengan

    memanfaatkan citra positif yang telah terbentuk terhadap merek

    produk lama.

    3. kebijakan family branding dan leverage branding dapat

    dilakukan jika citra merek produk yang telah ada positif.

    b. Faktor Sebuah Merek

    Menurut Kotler dan Amstrong (2005: 56) bahwa pengukuran citra

    merek dapat dilakukan berdasarkan pada faktor sebuah merek,

    yaitu:

    1. Kekuatan (strength)

    Strength mengarah pada berbagai keunggulan-keunggulan

    yang dimiliki merek bersangkutan yang bersifat fisik, dan tidak

    ditemukan pada merek lainnya. Keunggulan merek ini mengacu

    pada atribut-atribut fisik atas mereka yang bersangkutan

  • 27

    sehingga bisa dianggap sebagai sebuah kelebihan dibanding

    merek lainnya.

    2. Keunikan (uniquiness)

    Uniquiness adalah kemampuan untuk membedakan sebuah

    merek dengan merek-merek lainnya. Kesan unik ini muncul

    dari atribut produk, kesan unik berarti terdapat diferensiasi

    antara produk satu dengan produk lainnya.

    3. Favourable

    Favourable mengarah pada kemampuan merek tersebut

    untuk mudah diingat oleh pelanggan. Dan menurut Keller

    (1993: 3) faktor-faktor yang membentuk citra merek adalah:

    a. Kekuatan asosiasi merek

    Menjelaskan bagaimana informasi masuk kedalam

    ingatan konsumen dan bagaimana informasi tersebut dapat

    bertahan sebagai bagian dari brand image.

    b. Keuntungan asosiasi merek

    Kesuksesan sebuah proses pemasaran sering

    tergantung pada proses terciptanya asosiasi merek yang

    menguntungkan, dimana konsumen dapat percaya pada

    produk yang diberikan mereka dapat memuaskan

    kebutuhan dan keinginan konsumen.

  • 28

    c. Keunikan asosiasi merek

    Merek harus memiliki keunggulan bersaing yang

    menjadi alasan bagi konsumen untuk memilih merek

    tersebut. Keunikan asosiasi merek dapat beradasarkan

    atribut produk, fungsi produk atau citra yang dinikmati

    konsumen.

    c. Jenis – jenis merek

    Jenis-jenis citra merek dapat dilihat sebagai berikut:

    a. Manufacturer brands : diciptakan dan didistribusikan oleh

    perusahaan pembuat produk tersebut atau merek perusahaan.

    b. Hause brands : merek yang dikembangkan oleh toko tempat

    produk dijual.

    c. Ganerick brands : produk tanpa merek tertentu.

    Dan tipe no.1 adalah tipe merek dalam jasa yang utama. Ada

    anggapan bahwa dalam jangka panjang merek perusahaan akan

    menjadi diskriminator utama, dan pilihan pelanggan akan lebih

    bergantung pada perusahaan atau personil dibalik merek produk

    tersebut, daripada evaluasi manfaat fungsional produk.

    3. Loyalitas Nasabah

    a. Definisi Loyalitas

    Loyalitas nasabah merupakan perilaku yang terkait dengan

    merek sebuah produk, termasuk kemungkinan nanti

    memperbaharui kontrak dimasa yang akan datang. Jika produk

  • 29

    tidak mampu memuaskan nasabah, secara langsung nasabah akan

    menyatakan berhenti membeli produk suatu perusahaan.

    Menurut Usmara (2008:122) loyalitas adalah komitmen

    yang mendalam untuk membeli kembali atau berlangganan

    kembali suatu produk atau jasa yang dipilih dimasa mendatang,

    dengan cara membeli merek yang sama secara berulang-ulang,

    meskipun pengaruh situasional dan usaha-usaha pemasaran secara

    potensial menyebabkan tingkah laku untuk berpindah.

    Loyalitas nasabah merupakan perilaku yang terkait dengan

    merek sebuah produk, termasuk kemungkinan memperbaharui

    kontrak merek dimasa yang akan datang, berapa kemungkinan

    nasabah mengubah dukungannya terhadap merek, berapa

    kemungkinan keinginan nasabah untuk meningkatkan citra positif

    suatu produk (Hasan, 2008:79).

    b. Indikator Loyalitas Nasabah

    Indikator loyalitas pelanggan menurut (Griffin, 2005: 31) dapat

    dijelaskan sebagai berikut:

    1) Melakukan pembelian secara teratur/pembelian ulang

    Pelanggan yang telah melakukan hubungan transaksi dengan

    perusahaan dan merasa puas dengan apa yang diperoleh akan

    membentuk hubungan yang erat antara pelanggan dengan apa

    yang ia inginkan, sehingga pelanggan tersebut akan melakukan

    pembelian secara teratur.

  • 30

    2) Membeli antarlini produk dan jasa

    Pelanggan bukan hanya membeli produk satu jenis sesudah

    yang lainnya, tetapi mereka membeli aksesoris untuk produk

    mereka, yang dimana mungkin pelanggan menambah item-item

    dari produk yang dibelinya.

    3) Merekomendasikan produk kepada orang lain (refers other)

    Pelanggan yang selalu merekomendasikan produk kepada

    orang lain adalah aset terbesar bagi perusahaan, dimana

    pelanggan ini selain merekomendasikan akan selalu membeli

    produk dan merek perusahaan.

    4) Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan pesaing

    Para pelanggan menolak untuk mengakui ada jenis-jenis

    produk lain, mereka yakin dengan produk yang mereka

    gunakan saat ini, dan sulit untuk beralih ke produk yang lain,

    mereka menganggap produk yang digunakan saat ini adalah

    sudah benar-benar sesuai dan indah, dan banyak mereka sudah

    percaya dengan produk yang saat ini digunakan.

    4. Kepuasan Nasabah

    Kata kepuasan atau “satisfaction” berasal dari bahasa Latin

    “satis” artinya cukup baik, memadai dan “facio” (melakukan atau

    membuat). Secara sederhana kepuasan diartikan sebagai “upaya

    pemenuhan sesuatu” atau “membuat sesuatu memadai” (Tjiptono dan

    Chandra G, 2007: 195).

  • 31

    Namun, ditinjau dari perspektif perilaku konsumen, istilah

    “kepuasan pelanggan” lantas menjadi sesuatu yang kompleks. Bahkan,

    hingga saat ini belum dicapai kesepakatan atau consensus mengenai

    konsep kepuasan pelanggan, yakni “apakah kepuasan merupakan

    respons emosional ataukah evaluasi kognitif”, ini bisa dilihat dari

    beragam definisi yang dikemukakan banyak pakar (Tjiptono,

    2008:349). Kepuasan konsumen yang ada pada konsumen saat ini

    adalah dampak dari proses konsumsi yang dilakukan konsumen. Pada

    awalnya konsumen hanya membeli sebuah produk kemudian

    konsumen baru akan menyadari apakah produk tersebut sesuai dengan

    yang diinginkan atau tidak. Apabila konsumen menyukai produk yang

    sudah dibeli maka konsumen telah merasakan kepuasan dalam

    menggunakan produk tersebut, dan sebaliknya apabila konsumen

    memilih untuk tidak menggunakan kembali atau membeli lagi produk

    tersebut maka konsumen merasakan ketidakpuasan terhadap produk

    tersebut (Wulandari, 2013).

    Menurut Kotler (2010:118) kepuasan adalah perasaan senang

    atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja

    (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang

    diharapkan. Bagi perusahaan yang berfokus pada kepuasan konsumen

    adalah sasaran dan sekaligus alat pemasaran.

  • 32

    Menurut Lupioyadi terdapat lima faktor utama yang harus

    diperhatikan oleh perusahaan dalam menentukan tingkat kepuasan

    pelanggan, yaitu:

    a. Kualitas Produk

    Pelanggan akan senang dan merasa puas apabila yang

    mereka gunakan adalah produk yang berkualitas. Dalam hal ini

    kualitas produk yang baik sangatlah penting dan dapat memberikan

    nilai tambah dari konsumen.

    b. Kualitas Pelayanan

    Dalam bidang jasa, pelayanan sangatlah diperhatikan oleh

    pelanggan. Apabila mendapatkan pelayanan yang baik maka

    pelanggan akan merasa puas, dengan begitu maka kemungkinan

    pelanggan akan kembali membeli produk kita.

    c. Emosional

    Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan

    keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila

    menggunakan produk dengan merk tertentu yang cenderung

    mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang

    diperoleh bukan karena kualitas produk, tetapi dari nilai sosial atau

    self esteem yang membuat pelanggan menjadi puas terhadap merk

    tertentu.

  • 33

    d. Harga

    Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi

    menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang

    lebih tinggi kepada pelanggannya.

    e. Biaya

    Pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk

    mendapatkan produk atau jasa yang diinginkan.

    C. Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis

    Berdasarkan penelitian terdahulu tentang kualitas produk, brand

    image & kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah. Peneliti mencoba

    mengajukan kerangka berpikir sebagai berikut:

    Gambar 2.1

    Kerangka Pemikiran

  • 34

    Dari kerangka berpkir diatas maka dapat diajukan hipotesis sebagai

    berikut:

    Kusworo (2015), penelitiannya tersebut meneliti meneliti tentang

    analisis pengaruh kualitas pelayanan dan kualitas produk tabungan tehadap

    kepuasan dengan lokasi sebagai variabel moderating (studi pada nasabah

    BNI Syariah di Surakarta). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak

    semua variabel berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah dan

    lokasi, yang memiliki pengaruh positif adalah kualitas pelayanan dan

    kualitas produk terhadap kepuasan nasabah, kualitas pelayanan terhadap

    lokasi, sedangkan yang tidak berpengaruh signifikan adalah kualitas

    produk terhadap lokasi.

    Elsandra & Suryadi (2016) melakukan penelitian mengenai

    pengaruh kualitas produk dan layanan purna jual terhadap kepuasan

    pelanggan pada PT. Sharp Electronics Indonesia di kota Padang. Dari

    penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa kualitas produk berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan, layanan purna jual

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan dengan

    nilai regresi sebesar 0,539.

    Kunaifi (2015) melakukan penelitian tentang pengaruh kualitas

    produk dan citra merek terhadap kepuasan konsumen pada produk eiger di

    Surakarta. Dari penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa pada kualitas

    produk dan citra merek mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

    kepuasan konsumen.

  • 35

    Berdasarkan hasil penelitian diatas maka diajukan hipotesis sebagai

    berikut:

    H1 : semakin tinggi Kualitas Produk maka semakin besar Kepuasan

    Nasabah.

    Penelitian yang dilakukan oleh Lasander (2013) melakukan

    penelitian mengenai citra merek, kualitas produk, dan promosi

    pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen pada makanan tradisional

    survey pada industri rumah tangga Dodol Daging Pala Audiadi Tahuna

    Kabupaten Sangihe. Dari penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa

    citra merek berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen, kualitas

    produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen, promosi

    berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.

    Nugroho (2014) melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh

    kualitas produk dan citra merek terhadap kepuasan konsumen dalam

    meningkatkan word of mouth pada produk autan. Dari penelitian tersebut

    menunjukkan hasil bahwa kualitas produk dan citra merek berpengaruh

    terhadap kepuasan konsumen. Variabel kualitas produk, citra merek, dan

    kepuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap word of

    mouth. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengaruh langsung

    variabel kualitas produk dan citra merek terhadap word of mouth lebih

    besar daripada pengaruh tidak langsung.

  • 36

    Herliza& Saputri (2016) melakukan penelitian mengenai

    pengaruh brand image terhadap kepuasan pelanggan studi pada ara di mall

    PVJ Bandung. Dari penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pengaruh

    brand image terhadpa kepuasan pelanggan pada Zara di mall PVJ

    Bandung. Besarnya pengaruh brand image terhadap kepuasan pelanggan

    adalah sebesar 70,22%, artinya brand image berpengaruh secara signifikan

    terhadap kepuasan pelanggan.

    Berdasarkan hasil penelitian diatas maka diajukan hipotesis sebagai

    berikut:

    H2 : semakin baik Citra Merek maka semakin besar Kepuasan

    Nasabah.

    Penelitian yang dilakukan olehBastian (2017) melakukan

    penelitian mengenai pengaruh kualitas produk, komunikasi interpersonal,

    dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah pada bank BNI Syariah

    cabang Kediri. Dari penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa kualitas

    produk, komunikasi interpersonal dan kualitas pelayanan berpengaruh

    signiifikan terhadap loalitas nasabah pada PT Bank BNI Syariah kantor

    cabang Kediri, dan secara bersama-sama ketiga variabel tersebut dapat

    memepengaruhi loyalitas nasabah.

    Wibawa (2016) melakukan penelitian mengenai pengaruh kualitas

    produk dan kualitas pelayanan jemput maslahah terhadap loyalitas nasabah

    bank BJB Syariah cabang Lembang. Dari penelitian tersebut menunjukkan

    hasil bahwa secara simultan kualitas produk dan kualitas pelayanan

  • 37

    berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah Bank Syariah Cabang

    Lembang pada produk Layanan jemput Maslahah.

    Berdasarkan hasil penelitian diatas maka diajukan hipotesis sebagai

    berikut:

    H3 : semakin tinggi Kualitas Produk maka semakin besar Loyalitas

    Nasabah.

    Penelitian yang dilakukan oleh Brando & Ibrahim (2016)

    melakukan penelitian mengenai pengaruh brand image produk syariah

    terhadap loyalitas nasabah perbankan kasus Bank Rakyat Indonesia

    Syariah Pekanbaru. Dari penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa

    pengaruh brand image terhadap loyalitas nasabah pada BRI Syariah

    mempunyai pengaruh yang baik. Untuk kedepannya ada setujunya jika

    pihak perusahaan lebih meningkatkan loyalitas nasabahnya, agar tujuan

    dan laba perusahaan akan tercapai dengan maksimal.

    Octafiana (2015) melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh

    kualitas layanan, Brand Image dan Kepercayaan terhadap loyalitas

    nasabah tabungan di BMT Taruna Sejahtera. Dari penelitian tersebut

    menunjukkan hasil bahwa uji Ttest menunjukkan bahwa kualitas layanan,

    brand image dan kepercayaan secara parsial berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap loyalitas nasabah tabungan di BMT Taruna Sejahtera.

    Niswah (2017) melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh

    Islamic Banking Service Quality, Citra merek dan kepercayaan terhadap

    Loyalitas nasabah di Bank Syariah Mandiri daerah Jakarta Banten. Dari

  • 38

    penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa islamic banking service

    quality, citra merek dan kepercayaan secara parsial berpengaruh signifikan

    terhadap loyalitas nasabah.

    Berdasarkan hasil penelitian diatas maka diajukan hipotesis sebagai

    berikut:

    H4 : semakin baik Citra Merek maka semakin besar Loyalitas

    Nasabah.

    Penelitian yang dilakukan oleh Supriyadi (2016) melakukan

    penelitian mengenai pengaruh nilai nasabah, kualitas produk, kualitas jasa

    syariah dan kepuasan terhadap loyalitas nasabah di Bank Syariah Mandiri

    Kudus. Dari penelitian tersebut menunjukan hasil bahwa nilai nasabah

    memiliki pengaruh terhadap loyalitas nasabah dengan thitung lebih besar

    daripada ttabel (3,034>1,984) dengan taraf signifikasi dibawah 5% artinya

    Ha diterima, Ho ditolak.

    Nurhayati & Suketi (2016) melakukan penelitian mengenai

    peningkatan loyalitas nasabah bank syariah melalui peningkatan kualitas

    layanan dan kepuasan nasabah dengan variabel religiusitas sebagai

    variabel moderating pada bank syariah dikota Semarang. Dari penelitian

    tersebut menunjukkan hasil bahwa variabel kualitas layanan , kepuasan

    dan religiusitas berpengaruh dan secara bersama-sama mempengaruhi

    loyalitas nasabah bank syariah.

    Maidon, et all,. (2016) melakukan penelitian mengenai pengaruh

    kualitas pelayanan, kepercayaan dan kepuasan nasabah terhadap loyalitas

  • 39

    nasabah pada Bank Syariah Mandiri KCP Lubuk Basung. Dari penelitian

    tersebut dapat menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh yang positif

    dan signifikan antara kualitas pelayanan terhadap kepercayaan, terdapat

    pengaruh positif dan signifikan antara kualitas pelayanan terhadap

    kepuasan nasabah, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas

    pelayanan terhadap loyalitas nasabah, terdapat pengaruh positif dan

    signifikan antara kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah.

    Berdasarkan hasil penelitian diatas maka diajukan hipotesis sebagai

    berikut:

    H5 : semakin tinggi Kepuasan Nasabah maka semakin besar

    Loyalitas Nasabah.

    Tabel 2.2

    Hipotesis

    Hipotesis Pernyataan

    H1 Semakin tinggi Kualitas Produk maka semakin besar Kepuasan

    Nasabah.

    H2 Semakin baik Citra Merek maka semakin besar Kepuasan Nasabah.

    H3 Semakin tinggi Kualitas Produk maka semakin besar Loyalitas

    Nasabah.

    H4 Semakin baik Citra Merek maka semakin besar Loyalitas Nasabah.

    H5 Semakin tinggi Kepuasan Nasabah maka semakin besar Loyalitas

    Nasabah.

  • 40

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    Explanatory Researc. Yang dimaksud dengan Explanatory Researc

    adalah penelitian yang menjelaskan tentang hubungan antara variabel-

    variabel atau hipotesis yang uraiannya bersifat deskriptif, akan tetapi

    intinya yaitu hubungan dari beberapa variabel atau hubungan antara

    variabel sehingga penelitian ini pengujian hipotesis tidak hanya

    berhenti pada tahap menggambarkan saja, akan tetapi juga mengambil

    kesimpulan yang berlaku pada umumnya terhadap masalah yang akan

    diteliti (Supranto J, 1998). Dan juga menggunakan metode kuantitatif

    dengan menyebarkan kuesioner.

    B. Lokasi Penelitian

    Penelitian ini penulis lakukan pada nasabah BRI Syariah KC

    Semarang.

    C. Populasi dan Sampel

    Djarwanto dan Pangestu (1993: 53) menyatakan populasi dan

    sampel adalah sebagai berikut:

    1) Populasi

    Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-satuan

    atau individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga. Populasi

  • 41

    penelitian ini adalah seluruh nasabah BRI Syariah KC Semarang yang

    berjumlah 15.650 nasabah.

    2) Sampel

    Sampel adalah sebagian dari populasi yang

    karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili

    keseluruhan populasi yang digunakan untuk penelitian.

    Adapun penelitian ini menggunakan teknik slovin karena

    penarikan sampel, jumlahnya harus representative agar hasil

    penelitian dapat digeneralisasikan dan diperhitungkannya pun tidak

    memerlukan tabel jumlah sampel, namun dapat dilakukan dengan

    rumus dan perhitungan sederhana.

    Rumus Slovin untuk menentukan sampel adalah sebagai

    berikut:

    n =

    ( )

    =

    ( )

    =

    = 99,365

    = 99

    Dari hasil rumus slovin diatas menunjukan hasil sebanyak 99

    responden, akan tetapi saya mengambil responden nasabah bank BRI

    Syariah KC Semarang sebanyak 100 nasabah untuk mempermudah

    penelitian.

  • 42

    Keterangan:

    n = Ukuran sampel atau jumlah responden

    N = Ukuran populasi

    e = Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan

    sampel yang masih bisa ditolerir, e=0,1

    Dalam rumus Slovin ada ketentuan sebagai berikut:

    Nilai e = 0,1 (10%) untuk populasi dalam jumlah besar

    Nilai e = 0,2 (20%) untuk populasi dalam jumlah kecil

    Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari teknik slovin adalah

    antara 10-20% dari populasi penelitian.

    D. Sumber data

    Penelitian ini memerlukan data yang diperoleh dari sumber data.

    Sedangkan sumber data dalam penelitian ini dikelompokan menjadi

    dua macam menurut Marzuki (2005: 60) adalah sebagai berikut:

    1) Data Primer

    Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung

    dari lapangan. Dalam penelitian ini penulis mendapatkan data

    primer dari responden melalui angket atau kuesioner yang

    berkaitan dengan kualits produk, brand image dan kepuasan

    nasabah BRI Syariah KC Semarang. Angket adalah daftar

  • 43

    pertanyaan yang diberikan kepada objek penelitian yang mau

    memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (Bawono,

    2006: 29).

    2) Data Sekunder

    Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak

    langsung atau penelitian yang memuat peristiwa masa lalu

    (Bawono, 2006: 30). Baik berupa bukti, catatan atau laporan yang

    dimiliki oleh nasabah BRI Syariah KC Semarang serta sumber

    pustaka yang relevan dengan penelitian ini.

    E. Teknik pengumpulan data

    Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, disini penulis

    menggunakan cara:

    1) Kuesioner

    Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

    membagikan angket kepada responden dengan didasarkan pada

    petunjuk-petunjuk yang diberikan.

    F. Skala Pengukuran

    Untuk memberikan nilai pada suatu variabel maka diperlukan

    adanya pengukuran dengan menggunakan angka pada suatu variabel

    berupa notasi bilangan tertentu. Dalam penelitian ini, penulis

    menggunakan skala interval. Menurut Bawono (2006: 31) skala

    interval adalah skala yang memberikan ranking terhadap responden.

    Skala 1-10 dipilih dengan pertimbangan agar memudahkan responden

  • 44

    dalam menentukan kategori dari sangat tidak setuju menjadi sangat

    setuju. Skala penilaian sampai dengan 10 biasa digunakan oleh

    responden dalam menilai baik buruknya sesuatu.

    Berikut adalah rentang penilaian skala interval :

    Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat setuju

    G. Definisi Konsep dan Operasional

    1. Variabel Bebas (Independen)

    Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau

    yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

    dependen (Ghazali, 2013: 6).

    Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

    a. Kualitas Produk (X1)

    Menurut Kotler And Amstrong (2012:283) arti dari

    kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam

    memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan

    durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian

    dan reparasi produk juga atribut lainnya.

    b. Citra Merek (X2)

    Menuru Kotler dan Amstrong (2001: 225)

    memaknai citra merek adalah seperangkat keyakinan

    konsumen mengenai merek tertentu. Sedangkan Keller

    (1998: 93) mendefinidikan “brand image can be defined as

  • 45

    a perception about brand as reflected by the brand

    associated held in consummer memory”. Hal ini berarti citra

    merek adalah persepsi tentang merek yang digambarkan

    oleh asosiai merek yang ada dalam ingatan konsumen.

    2. Variabel Terikat (Dependen)

    Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

    yang menjadi akibat , karena adanya variabel bebas (Ghazali,

    2013: 6). Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah:

    a. Loyalitas Nasabah (Y)

    Loyalitas nasabah merupakan perilaku yang terkait

    dengan merek sebuah produk, termasuk kemungkinan

    memperbaharui kontrak merek dimasa yang akan datang,

    berapa kemungkinan nasabah mengubah dukungannya

    terhadap merek, berapa kemungkinan keinginan nasabah

    untuk meningkatkan citra positif suatu produk (Hasan,

    2008:79).

    3. Variabel Intervening

    a. Kepuasan Nasabah (Z)

    Menurut Kotler (2010:118) kepuasan adalah perasaan

    senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah

    membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan

    terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan. Bagi perusahaan

    yang berfokus pada kepuasan konsumen adalah sasaran dan

  • 46

    sekaligus alat pemasaran. Sedangkan Wilton dkk (1998)

    (dalam Wulandari, 2013) menyebutkan bahwa kepuasan atau

    ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap

    evaluasi ketidaksesuaian (disconfirmation) yang dirasakan

    antara harapan sebelumnya dan kinerja actual produk yang

    dirasakan setelah pemakaiannya. Tingkat kepuasan antara

    konsumen yang satu dengan yang lain memang cenderung

    berbeda. Hal ini terjadi karena adanya beberapa faktor seperti

    umur, pekerjaan, pendapatan, pendidikan, jenis kelamin,

    kedudukan sosial, tingkat ekonomi, budaya, sikap mental dan

    kepribadian. Jadi tingkat kepuasan merupakan fungsi dari

    perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan.

    H. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan

    oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih

    mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan

    sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2010: 203). Adapun

    instrumen penelitian ini menggunakan angket yang ditentukan dengan

    kerangka sebagai berikut:

  • 47

    Tabel 3.1

    Kerangka Indikator Variabel Dependen dan Variabel Independen

    Variabel Definisi Indikator

    Kualitas

    Produk (X1)

    Kualitas produk

    adalah kemampuan

    suatu produk

    perbankan yang

    dapat

    memperagakan

    sesuai fungsinya,

    dari hal keseluruhan

    pengoperasian dan

    repasi produk juga

    atribut yang lainnya

    (Kotler And

    Amstrong,

    2012:283).

    Layanan cepat

    Jaringan ada di banyak tempat

    Ketahanan produk

    Kemudahan bertransaksi

    Brand Image

    (X2)

    Menurut Kotler dan

    Amstrong (2001:

    225) memaknai citra

    merek adalah

    keyakinan pelanggan

    terhadap suatu

    merek bank syariah

    dari segi kekuatan,

    keunikan dan

    keunggulan merek

    bank syariah

    tersebut dari merek

    bank syariah

    lainnya.

    Produk Variatif

    Unggul dari pesaing

    Fasilitaslengkap

    Harga kompetitif

    Kepuasan

    nasabah (Z)

    Menurut Kotler

    (2010:118) kepuasan

    adalah perasaan

    senang atau tidak

    senang terhadap

    sebuah produk yang

    sudah ditawarkan

    oleh bank syariah

    apakah sesuai

    dengan yang

    diharapkan.

    Senang terhadap kualitas produk

    Memberikan komentar baik

    Bangga memiliki produk bank syariah.

    Merasa puas dengan proses pelayanan

  • 48

    Loyalitas

    Nasabah (Y)

    Loyalitas nasabah

    merupakan sikap

    yang berkaitan

    dengan kelanjutan

    menggunakan suatu

    merek dimasa yang

    akan datang,

    meliputi

    kemungkinan

    nasabah mengubah

    dukungannya,

    menurunkan atau

    meningkatkan citra

    positif merek

    tersebut (Hasan:

    2008).

    Setia dengan produk

    Penggunaan jasa secara berulang

    Tidak terpengaruh produk lain

    Menyebarkan informasi yang baik

    I. Uji Istrumen Penelitian

    Analisis data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif ini

    menggunakan uji instrumen sebagai berikut:

    1. Uji Instrumen

    a. Uji Validitas

    Sebuah data yang didapat dari kuesioner, sebaiknya

    diuji validitas. Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan

    apakah pertanyaan pada kuesioner tersebut benar atau tidak.

    Perhitungan ini dilakukan dengan bantuan komputer program

    SPSS (Statistical Package For Social Science) (Bawono, 2006:

    68). Untuk menentukan nomor-nomor item valid dan tidak

    valid dengan melihat tabel product moment apabila thitung>

    ttabel(pada taraf signifikasi α) = 0,05, maka item kuesioner

  • 49

    tersebut dapat dikatakan valid. Uji validitas bisa juga dengan

    melihat tabel korelasi. Kriterianya bila nilai korelasi antara

    score butir pertanyaan dengan total score-nya berbintang 2

    maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut valid.

    b. Uji Reliabilitas

    Pada prinsipnya uji reliabilitas adalah menguji data yang

    kita peroleh sebagai hasil dari jawaban (kuesioner) yang kita

    bagikan. Menurut Sutrisno Hadi dalam Bawono (2006: 64)

    analisis ini dipakai untuk mengetahui sejauh mana pengukuran

    data yang dapat memberikan hasil relatif konsisten atau tidak

    berbeda jika diukur ulang dengan subjek yang sama, sehingga

    dapat diketahui konsistensi keterandalan uji statistik cronbach

    alpha suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha

    lebih besar dari 0,6.

    2. Uji Statistik

    Uji statistik digunakan untuk melihat tingkat atau kekuatan

    dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data yang

    dianalisa. Nilai ketepatan dan kekuatan dapat diukur dengan

    goodness of fitnya (Bawono, 2006: 88). Uji statistik dapat dilihat

    dari:

  • 50

    a. Uji t (uji secara individu)

    Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi

    variabel independen mempengraruhi variabel dependen secara

    individu-individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan

    secara parsial atau individu, dengan menggunakan uji t statistik

    untuk masing-masing variabel bebas, dengan tingkat

    kepercayaan tertentu.

    b. Uji F (uji secara serempak)

    Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel

    independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel

    independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel

    dependen. Apabila nilai sig lebih kecil dari 0.05 berarti variabel

    independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen.

    c. Uji Koefisien Determinasi ( )

    Uji ini memiliki fungsi untuk menjelaskan sejauh mana

    kemampuan variaebel independen mempengaruhi variabel

    dependen serta seberapa kuat hubungan antara kedua variabel

    tersebut (Bawono, 2006: 89).

    3. Uji Asumsi Klasik

    Merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam proses

    analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik

    diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai

  • 51

    dengan kaidah BLUE (best linier unbiased estimator), yang

    menghasilkan model regresi yang tidak biasa, dan handal sebagai

    penaksir. Pelanggaran terhadap asumsi klasik berarti model

    regresi yang diperoleh tidak banyak manfaat dan kurang valid

    (Bawono, 2006: 75). Uji asumsi klasik terdiri dari uji antara lain:

    a. Uji Multikolinieritas

    Situasi dimana terdapat korelasi variabel-variabel

    bebas diantara satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini dapat

    disebut variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel yang

    bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang variabel

    korelasi antar sesamanya sama dengan nol. Masalah

    multikolinieritas biasanya muncul pada data time series, yang

    apabila masalah multikolinieritas ini serius dapat

    mengakibatkan berubahnya tanda dari parameter estimasi.

    Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas didalam

    model regresi adalah dengan melihat nilai toleransi dan

    lawannya, variance inflation factor (VIF) dari masing-masing

    variabel bebas terhadap variabel terkait. Jika nilai VIF > 5

    maka ada gejala multikolinieritas, dan sebaliknya jika nilai

    VIF < 5 maka tidak ada multikolinieritas (Bawono, 2006:

    115).

  • 52

    b. Uji Heteroskedastisitas

    Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

    terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

    ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

    pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut

    homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

    heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

    homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk

    mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan

    melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat

    (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.

    Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

    dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

    scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y

    adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual

    (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di studentized.

    Uji Heteroskedastisitas dapat juga dilakukan dengan

    metode white test. Uji ini dilakukan dengan meregresi residual

    kuadrat ( ) dengan variabel bebas dan perkalian bebas.

    Apabila hitung < tabel, maka hipotesis adamya

    heteroskedasitas dalam model ditolak (Bawono, 2006: 135).

  • 53

    c. Uji Normalitas

    Bertujuan untuk menguji apakah model regresi, data

    variabel dependen dan independen yang kita pakai apakah

    berdistribusi normal atau tidak. Seperti diketahui bahwa uji t

    dan uji F mengasumsikan bahwa nilai rasidual mengikuti

    distribusi normal. Ada beberapa cara salah satunya dengan

    anaslisis grafik. Dasar pengambilan keputusan:

    1) Jika data menyebar dosekitar garis diagonal dan mengikuti

    arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan

    pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi

    asumsi normalitas.

    2) Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak

    mengikuti arah diagonal atau grafik histogram tidak

    menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi

    tidak memenuhi asumsi normalitas (Bawono, 2006: 179).

    4. Analisis Jalur (Path Analyse)

    Analisis jalur (Path Analyse) merupakan pengembangan dari

    analisis regresi. Analisis jalur (Path Analyse) digunakan untuk

    melukiskan dan menguji model hubungan antar veriabel yang

    terbentuk sebab akibat. Dengan demikian dalam model hubungan

    antar variabel tersebut, terdapat variabel independen yang dalam

    hal ini disebut variabel Eksogen dan variabel dependen yang

    disebut variabel Endogen. Melalui analisis jalur ini akan dapat

  • 54

    ditemukan jalur mana yang paling tepat dan singkat suatu variabel

    independen menuju variabel dependen yang terakhir (Sugiyono,

    2010: 297).

    J. A