Upload
hahuong
View
252
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL
PEKERJA UKM TAHU
(Studi Kasus: UKM TAHU Kartasura)
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Memproleh Gelar Sarjana Teknik
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Oleh:
Eko Puji Susanto
D 600.140.013
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
ii
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh kesarjanaan disuatu perguruan tinggi dan sepanjang
pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang
lain, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah publikasi ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan
saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 12 Agustus 2018
1
ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL PEKERJA UKM
TAHU DI UKM TAHU KARTASURA
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beban kerja UKM TAHU di desa Kranggan
Kartasura. Subjek penelitian ini adalah seluruh pekerja UKM pembuatan Tahu skala besar,
skala sedang, skala kecil. Beban kerja yang diukur adalah beban kerja fisik dan beban kerja
mental. Analisis beban kerja fisik menggunakan metode Cardiovascular Load (CVL), untuk
beban kerja mental menggunakan metode Rating Scale Mental Effort (RSME). Hasil
pengukuran beban kerja fisik yang memiliki beban kerja fisik terberat yaitu pada responden 18
dengan presentase CVL sebesar 33,33 % dan pada responden 11 dengan presentase 31,97%,
untuk hasil CVL terendah yaitu responden 15 dengan hasil CVL 20,23%, hasil tersebut masuk
dalam kategori tidak perlu dilakukan perbaikan. Sedangkan hasil beban kerja mental rata-rata
beban kerja mental yang dialami pekerja UKM Tahu di desa Kranggan Kartasura berdasakan
metode RSME untuk skala besar yaitu skala besar 82,25, skala sedang yaitu 78,5, skala kecil
yaitu 81,33.
Kata Kunci : Beban Kerja, Cardiovascular Load , Rating Scale Mental Effort
ABSTRACT
This research to analyze workload home based tafu village Kranggan Kartasura. The subject of
this research is the whole manufacturing workers home based tafu large-scale, medium-scale,
small scale. The workload is measured is the workload's physical and mental workload.
Physical workload analysis method using Cardiovascular Load (CVL), to mental workload
using the Rating Scale method of Mental Effort (RSME). The results of measurements of the
physical workload that has the toughest physical work load at 18 with a percentage of
respondents CVL amounting to 33.33% and on respondents 11 with percentage of 31.97%, to
the lowest CVL results i.e. respondents 15 with results of CVL 20.23%, results the categories
do not need to do repairs. While the results of the mental work load average mental workload
experienced by the home based tafu village workers Kranggan Kartasura to RSME method for
large scale 82.25, medium scale 78.5, small scale 81.33.
Keywords: Cardiovascular Load, Rating Scale Mental Effort, Workload
2
1. PENDAHULUAN
Tahu merupakan salah satu makan pokok yang digemari masyarakat indonesia, dari
kalangan menengah bawah dan menegah atas. Tahu merupakan makanan yang dibuat dari
endapan perasan biji kedelai. Aktiviitas pekerjaan pembuatan Tahu memerlukan waktu yang
lama dan jenis pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang membuat pekerjaan ini
menimbulkan rasa bosan, dan perkerjaan dilakukan dengan sikap berdiri yang menimbulkan
kelelahan yang disebabkan beban kerja yang cukup berat. Pekerjaan yang dilakukan secara
manual mengakibatkan timbulnya beban kerja baik secara fisik maupuan secara mental ,
oleh sebab itu perlunya dilakukan pengukuran beban kerja fisik dan mental bagi pekerja
untuk mengetahui apakah pekerjaan yang dilakukan temasuk kategori beban kerja yang
aman untuk jangka waktu yang lama. Aktivitas manusia dapat digolongkan menjadi 2 yaitu
kerja fisik (otot) dan kerja mental (otak). Aktivitas fisik dan mental ini mengakibatkan
munculnya beban kerja (Widyanti, 2010). Beban kerja merupakan salah satu aspek yang
harus diperhatikan oleh setiap perusahaan, karena beban kerja salah satu yang dapat
meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Beban kerja yaitu sebagai perbedaan antara
kemampuan pekerja dengan tuntutan pekerja (Meshkati,1988) dalam jurnal
(Widyanti,2010).
Tujuan pada penelitian ini antara lain mengidentifikasi beban kerja fisik dan beban
kerja mental yang terjadi pada pekerja UKM pembuatan Tahu di desa Kranggan Kartasura.
2. METODE
Penelitian ini dilakukan di UKM pembuatan Tahu di desa Kranggan Kartasura dan
juga sebagai sentra pembuatan Tahu yang berada di kecamatan Kartasura. Penelitian ini
dilakukan kepada pekerja di UKM pembuatan Tahu di desa Kranggan Kartasura.
Langkah – Langkah Penelitian :
Identifikasi masalah : yaitu melihat secara langsung aktivitas yang ada di UKM pembuatan
Tahu di desa Kranggan Kartasura. Studi literatur digunakan untuk mendapatkan landasan
teori tentang beban kerja fisik, beban kerja mental, Cardiovascular load (CVL) dan Rating
Scale Mental Effort (RSME).
Pengumpulan Data : Penelitian ini menggunakan data denyut nadi dan data kuesioner
RSME.
3
Pengolahan Data : Pengukuran denyut nadi menggunakan alat pulsemeter. Pulsemeter
digunakan sebagai pencatat waktu, dalam menghitung denyut nadi. Metode perhitungan
yang digunkaan menggunakan Cardiovascular Load (CVL). Berikut perhitungan
Cardiovascular Load :
%CVL = 100 x (Denyut Nadi Kerja−Denyut Nadi Istirahat)
(Denyut Nadi Maksimum−Denyut Nadi Istirahat) (1)
Denyut nadi maksimum yaitu (220/menit-umur) untuk pekerja laki-laki dan
(200/menit-umur)untuk pekerja wanita. Dari perhitungan %CVL tersebut dibandingkan
dengan klasifikasi yang ditetapkan sebagai berikut :
<30% = Tidak Terjadi Kelelahan
30 s.d. <60% = Diperlukan perbaikan
60 s.d <80% = Kerja dalam waktu singkat
80 s.d. < 100% = Diperlukan tindakan segera
Perhitungan Rating Scale Mental Effort (RSME) merupakan metode yang
menggunakan skala rating/skor dari pekerjaan mental. RSME adalah metode pengukuran
beban kerja mental subjektif dengan skala tunggal yang dikembangkan oleh Zijlstra dkk
(Zijlstra & Van Doorn,1985; Zijlstra&Meijman,1989; Zijlstra,1993; de Waard, 1996) dalam
Widiyanti (2010). Pengumpulan data dengan menggunakan metode RSME, responden
diminta untuk memberikan tanda pada skala 0 sampai 150 dengan deskripsi pada sembilan
titik acuan. Berikut adalah pembagian sembilan titik acuan deskriptif berdasarkan skalanya
:
1. Usaha yang dilakukan sangat besar sekali pada skala 112.
2. Usaha yang dilakukan sangat besar pada skala 102.
3. Usaha yang dilakukan besar pada skala 85.
4. Usaha yang dilakukan cukup besar pada skala 71.
5. Usaha yang dilakukan agak besar pada skala 57.
6. Usaha yang dilakukan kecil pada skala 38.
7. Usaha yang dilakukan sangat kecil pada skala 26.
8. Hampir tidak ada usaha pada skala 13.
9. Tidak ada usaha sama skali pada skala 0.
4
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Beban Kerja Fisik
Pengumpulan data beban kerja fisik dengan cara pengukuran denyut nadi istirahat dan
denyut nadi kerja. Waktu pengukuran dilakukan sebanyak 4 kali pengukuran.
Tabel 1 Waktu pengambilan data denyut nadi pada responden
Berdasarkan pengukuran denyut nadi adapun hasil pengukuran seperti pada tabel 2:
Tabel 2 Denyut Nadi Pekerja UKM Tahu (Denyut/menit)
Adapun hasil pengukuran denyut nadi skala besar, skala sedang, skala kecil pekerja UKM
Tahu di desa Kranggan Kartasura dapat dilihat pada tabel 3:
Pengambilan Data Ke- Jam Ket
I 08.00 Denyut nadi istirahat
II 09.30 Denyut nadi Kerja
III 13.00 Denyut nadi istirahat
IV 15.00 Denyut nadi kerja
I III Rata- rata II IV Rata - rata
1 69 77 73 99 96 97,5
2 69 63 66 93 97 95
3 65 69 67 94 99 96,5
4 69 74 71,5 96 98 97
5 64 67 65,5 93 95 94
6 61 68 64,5 90 97 93,5
7 68 71 69,5 88 95 96
8 72 75 73,5 97 98 97,5
9 65 70 67,5 89 97 93
10 66 73 69,5 93 96 94,5
11 71 78 74,5 99 97 98
12 69 74 71,5 97 95 96
13 77 68 72,5 98 96 97
14 67 75 71 90 98 94
15 63 65 64 95 86 90,5
16 71 68 69,5 94 97 95,5
17 64 69 66,5 92 94 93
18 70 76 73 95 99 97
19 66 77 71,5 95 97 96
20 67 70 68,5 89 98 93,5
UKM skala sedang
UKM skala kecil
RespondenDenyut Nadi Istirahat Denyut Nadi Kerja
Keterangan
UKM skala besar
5
Tabel 3 Hasil Rekapitulasi Data Beban Kerja Fisik Semua Pekerja
Rata-rata Denyut Rata-rata Denyut Denyut Nadi
Nadi Istirahat/menit Nadi Kerja/menit Maksimum/menit
1 38 73 97,5 182 22,48 Tidak terjadi kelelahan
2 35 66 95 185 24,37 Tidak terjadi kelelahan
3 36 67 96,5 184 25,21 Tidak terjadi kelelahan
4 37 71,5 97 163 27,87 Tidak terjadi kelelahan
5 32 65,5 94 188 23,27 Tidak terjadi kelelahan
6 30 64,5 93,5 190 23,11 Tidak terjadi kelelahan
7 37 69,5 96 183 23,35 Tidak terjadi kelelahan
8 38 73,5 97,5 162 27,12 Tidak terjadi kelelahan
9 32 67,5 93 188 21,16 Tidak terjadi kelelahan
10 34 69,5 94,5 166 25,91 Tidak terjadi kelelahan
11 52 74,5 98 148 31,97 Diperlukan perbaikan
12 38 71,5 96 182 22,17 Tidak terjadi kelelahan
13 38 72,5 97 182 22,37 Tidak terjadi kelelahan
14 37 71 94 163 25,00 Tidak terjadi kelelahan
15 25 64 90,5 195 20,23 Tidak terjadi kelelahan
16 34 69,5 95,5 186 22,32 Tidak terjadi kelelahan
17 30 66,5 93 190 21,46 Tidak terjadi kelelahan
18 55 73,0 97 145 33,33 Diperlukan perbaikan
19 40 71,5 96 180 22,58 Tidak terjadi kelelahan
20 31 68,5 93,5 189 20,75 Tidak terjadi kelelahan
Responden Usia (Tahun) %CVL Keterangan
6
Dari hasil perhitungan pada tabel 3 didapatkan hasil CVL yang tertinggi yaitu responden
18 pada bagian pemotongan tahu dengan hasil 33,33% dan responden 11 bagian pemotongan
tahu dengan hasil 31,97% dan hasil terkecil terdapat pada UKM tahu skala kecil yaitu
responden 15 pada bagian pemotongan tahu dengan presentase 20,23%. Beban fisik yang
dialami oleh responden 18 dan responden 11 tergolong kategori tinggi pada proses
pemotongan tahu. Pada proses pemotongan setiap hari pekerja melakukan pekerjaan dengan
sikap berdiri, sehingga menyebabkan aktivitas fisik dirasa berat. Faktor fisik yang tidak
mendukung dapat disebabkan oleh faktor usia mengakibatkan sulit melakukan pekerjaan
tepat waktu dan tenaga yang dimiliki mulai berkurang, dalam hal ini responden 18 erusia 55
tahun dan responden 11 berusia 52 tahun. faktor kesehatan yang dialami juga dapat
memepengaruhi beban kerja fisik dan menjadi kendala dalam melakukan pekerjaan sehingga
tidak dapat maksimal dalam menyelesaikan pekerjaan dan merasa terbebani dalam
menyelesaikan pekerjaan.
3.2 Beban Kerja Mental
Data RSME diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada responden secara
subjektif. Pengumpulan data dengan menggunakan metode RSME, responden diminta utuk
memberikan tanda pada skala 0 sampai 150 dengan deskripsi pada beberapa titik acuan.
Dalam pengolahan data RSME,skor akhir merupakan skala yang dipilih oleh responden.
Berikut adalah hasil perhitungan skor akhir.
Tabel 4 Hasil beban kerja mental UKM skala besar
Pada tabel 4 dapat diketahui UKM Tahu skala besar dengan nilai beban mental teringgi
yaitu 102 pada responden 1, responden 3 dengan pekerjaan penyaringan dan pencetakan
tahu, untuk nilai beban mental yang terendah yaitu 57 pada responden 4. Hasil rata-rata
Responden Usia (Tahun) Nilai Beban Mental
Responden 1 38 102
Responden 2 35 85
Responden 3 36 102
Responden 4 37 57
Responden 5 32 85
Responden 6 30 71
Responden 7 37 85
Responden 8 38 71
Rata-rata 82,25
UKM Skala Besar Kapasitas 1200-1800 kg
7
beban kerja mental skala besar yaitu 82,25 ini termasuk kategori usaha yang dilakukan cukup
besar.
Tabel 5 Hasil beban kerja mental UKM skala sedang
Pada tabel 5 dapat diketahui UKM Tahu skala sedang dengan nilai beban mental
teringgi yaitu 102 pada responden 4, dengan pekerjaan pencetakan, sedangkan nilai beban
mental terendah yaitu 57 pada responden 6 dengan pekerjaan pemotongan. Hasil rata-rata
beban kerja mental 78,5 ini termasuk kategori usaha yang dilakukan cukup besar.
Tabel 6 Hasil beban kerja mental UKM skala kecil
Pada tabel 6 dapat diketahui UKM Tahu skala kecil dengan nilai beban mental tertinggi
102 pada responden 2 dengan pekerjaan pencetakan, responden 5, dengan pekerjaan
penyaringan, sedangkan nilai beban mental terendah yaitu 57 dengan pekerjaan pemotongan
tahu. Hasil rata-rata beban kerja mental 81,33 ni termasuk kategori usaha yang dilakukan
cukup besar.
Faktor yang dapat mempengaruhi beban mental pekerja UKM pembuatan tahu yaitu
faktor pekerjaan yang monoton membuat pekerja merasa bosan dalam melaksana kan
pekerjaan. Faktor lingkungan udara yang bau di lingkungan kerja dapat mempengaruhi
beban kerja mental karena menggangu konsentrasi pekerja dalam melaksanakan pekerjaan.
Responden Usia (Tahun) Nilai Beban Mental
Responden 1 32 85
Responden 2 34 85
Responden 3 52 71
Responden 4 38 102
Responden 5 38 71
Responden 6 37 57
Rata - rata 78,5
UKM Skala Sedang Kapasitas 600-1200 kg
Responden Usia (Tahun) Nilai Beban Mental
Responden 1 25 57
Responden 2 34 102
Responden 3 30 71
Responden 4 55 71
Responden 5 40 102
Responden 6 31 85
Rata - rata 81,33333333
UKM Skala Kecil Kapasitas 0-600 kg
8
9
4. Penutup
Berdasarkan hasil pengukuran beban kerja fisik menggunakan metode Cardiovascular
Load dan beban kerja mental menggunakan metode Rating scale mental effort yang telah
dilakukan kepada pekerja di UKM Tahu desa Kranggan Kartasura dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Beban kerja fisik yang termasuk dalam kategori berat yaitu pada responden 18 dengan
presentase CVL sebesar 33,33% dan pada responden 11 dengan presentase 31,97%.
2. Beban kerja fisik dengan presentase paling kecil yaitu pada responden 15 dengan
presentase CVL sebesar 20,23%
3. Rata-rata beban kerja mental yang dialami pekerja UKM Tahu di desa Kranggan
berdasakan metode RSME untuk skala besar yaitu 82,25, skala sedang yaitu 78,5 skala
kecil yaitu 81,33.
4. Usulan yang dapat diberikan yaitu dilakukan penambahan tenaga kerja untuk proses
pemotongan Tahu di UKM bapak Sugeng dan Bapak Hadi Sukarto untuk mengurangi
beban kerja fisik pekerja, untuk mengurangi beban kerja mental yaitu dengan
penambahan musik di area produksi Tahu.
DAFTAR PUSTAKA
Adelia Simanjuntak, Risma.2011. “Penilaian Risiko Manual Handling dengan Metode Indkator
Kunci dan Penetuan Klasifikasi Beban Kerja dengan Penentuan Cardiovasculair
Load”. Teknik Industri, Institusi sains & Teknologi AKPRIND: Yogyakarta
Anugrah Muhaji Puteri, Renty, dkk. 2017.”Analisis Beban Kerja dengan Menggunkan Metode
CVL dan NASA-TLX di PT.ABC”. Jakarta.Spektrum Industri, 2017, Vol. 15, No. 2
Hariyati, Maulina.2011. “Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kelelahan Kerja Pada Pekerja
Linting Manual Di PT. DJITOE INDONESIA TOBACCO SURAKARTA”.Skripsi.
Universitas Sebelas Maret
Ignas.2014.”Analisis Data Penelitian dengan SPSS”.Yogyakarta:Andi Offset
Muslimah, Etika, dkk.2015.” Evaluasi Beban Kerja Fisik dan Mental Pengemudi Bus AKDP
Rute Solo-Semarang “.Surakarta. Seminar Nasional IENACO – 2015
Kusriyanto, Medilla,dkk.2016.”Rangcang Bangun Timbang Digital Terintegrasi Informasi
BMI Dengan Keluaran Suara Berbasis Arduino Mega 2560”.Jurusan Teknik Elektro,
Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia.Teknoin Vol.22 No.4:269-
275
Nurvitarini, Dessy,dkk.2010.”Penentuan Jumlah Operator Berdasarkan Analisa Beban Kerja
Fisik Dengan Pertimbangan Cardiovascular Load (Studi Kasus: Pabrik Gondorukem
dan Terpentin Garahan Jember)”.Malang.Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem
Industri Vol.3No.3
Pratiwi, Indah.2012.” Evaluasi Postur Kerja di Industri Tahu-Kartasura”. Surakarta. Seminar
Nasional Ergonomi dan Kongres Nasional PEI 2012
Prayoga, Aji.2016. “ Evalusi Beban Kerja Mental Pengatur Perjalanan Kereta Api (Ppka)
dengan Menggunakan Metode Nasa-TLX dan RSME”.skripsi, Teknik Industri.
Universitas Islam Indonesia
Sarwono, J.2017.”prosedur-prosedur populer statistik untuk analisis data riset skripsi (1 st
ed.)”.Yogyakarta:Gava Media
Sujarweni, V. Wiratna.2015.”SPSS untuk Penelitian”.Yogyakarta:Pustaka Baru Press
Tarwaka, Bakri, S. H. A., dan Sudiajeng, L.2004. “Ergonomi Untuk Kesehehatan dan
Keselamatan Kerja dan Produktivitas”. Surakarta: UNIBA Press
Widyanti, Ari, dkk.2010. “Pengukursn Beban Kerja Mental Dalam Searching Task Dengan
Metode Rating Scale Mental Effort (RSME)”. Teknik Industri UNDIP
Widodo.2013.”Analisis Pengaruh Antara Faktor Pendidikan, Motivasi Dan Budaya Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Dalam Pelaksanaan Pelayanan Publik”. Program Magister
Manajemen Universitas Tanjungpura Pontianak
Yuda Permana, Galih,dkk.2015.”Sistem Pakar Program Diet Diabetes Mellitus Tipe 2
Berdasarkan BMI Dan BMR Menggunkan Metode Forward Chaining dan Costraint
Satisfaction Problems”.Program Studi Sistem Informasi, Universitas Kanjuruhan
Malang.