12
NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA TINGKAT KREDIT MACET BANK KONVENSIONAL DAN PEMBIAYAAN BERMASALAH BANK SYARIAH (STUDI KASUS PADA BANK MEGA DAN BANK MEGA SYARIAH) Disusun Oleh : ROWITA PRANIKA SARI B 300 100 077 – I 000 103 021 TWINNING PROGRAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS DAN FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA TINGKAT …eprints.ums.ac.id/30270/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · FAKULTAS EKONOMI DAN ... dimana keuntungan tersebut berupa selisih antara bunga, ... alasan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA TINGKAT …eprints.ums.ac.id/30270/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · FAKULTAS EKONOMI DAN ... dimana keuntungan tersebut berupa selisih antara bunga, ... alasan

1

NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA TINGKAT KREDIT

MACET BANK KONVENSIONAL DAN PEMBIAYAAN

BERMASALAH BANK SYARIAH (STUDI KASUS PADA BANK MEGA DAN BANK MEGA SYARIAH)

Disusun Oleh :

ROWITA PRANIKA SARI

B 300 100 077 – I 000 103 021

TWINNING PROGRAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS DAN FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA TINGKAT …eprints.ums.ac.id/30270/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · FAKULTAS EKONOMI DAN ... dimana keuntungan tersebut berupa selisih antara bunga, ... alasan

2

HALAMAN PERSETUJUAN NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA TINGKAT KREDIT

MACET BANK KONVENSIONAL DAN PEMBIAYAAN

BERMASALAH BANK SYARIAH (STUDI KASUS PADA BANK MEGA DAN BANK MEGA SYARIAH)

Dipersiapkan dan Disusun oleh

ROWITA PRANIKA SARI

B 300 100 077 – I 000 103 021

Telah disetujui oleh; Pembimbing I,

Ir. Maulidyah IH. MS

Tgl 30 Oktober 2012

Pembimbing II,

Dr. Supawi. MM

Tgl 30 Oktober 2012

Page 3: ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA TINGKAT …eprints.ums.ac.id/30270/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · FAKULTAS EKONOMI DAN ... dimana keuntungan tersebut berupa selisih antara bunga, ... alasan

3

Page 4: ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA TINGKAT …eprints.ums.ac.id/30270/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · FAKULTAS EKONOMI DAN ... dimana keuntungan tersebut berupa selisih antara bunga, ... alasan

1

NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA TINGKAT KREDIT MACET BANK

KONVENSIONAL DAN PEMBIAYAAN BERMASALAH BANK SYARIAH

(STUDI KASUS PADA BANK MEGA DAN BANK MEGA SYARIAH)

Rowita Pranika Sari, B 300 100 077 – I 000 103 021, TWINNING PROGRAM,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014.

Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

yang signifikan terhadap tingkat kredit macet di Bank Mega dengan Bank Mega Syariah dan untuk mengetahui manakah tingkat pengembalian yang lebih baik dari NPF dan NPL tiap tahunnya.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Obyek penelitian ini adalah PT Bank Mega, Tbk yang beralamat Menara Bank Mega Lt. 15 JI. Kapten Tendean 12-14 A Jakarta 12790. Sedangkan PT Bank Mega Syariah, Tbk yang beralamat Menara Bank Mega Lobby floor J1. Kapt. Tendean Kay. 12-14 A Jakarta 12790. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis One Samples T test / Uji T test.

Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan antara kredit macetpada Bank Mega Konvensional dengan pembiayaan bermasalah pada Bank Mega Syariah. Ditunjukkan dengan nilai thitung < ttabel dan P value > 0,05. Hasil thitung positif menunjukkan bahwa nilai kredit macet pada Bank Mega lebih tinggi dari nilai pembiayaan bermasalah pada Bank Mega Syariah. Kata kunci: Kredit Macet dan Pembiayaan Bermasalah.

Pendahuluan

Lembaga perbankan pada hakikatnya merupakan lembaga perantara

(intermediary) yaitu lembaga yang mempunyai tugas pokok untuk menghimpun dana

masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat. Sebagai

lembaga intermediasi antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dengan

pihak-pihak yang memerlukan dana, diperlukan bank dengan kinerja keuangan yang

sehat, sehingga intermediasi dapat berjalan lancar.

Industri perbankan merupakan inti dari sistem keuangan nasional. Menurut

Noer (dalam Djumhana, 2005: 366) Berdasarkan fungsinya, bank dapat berfungsi

Page 5: ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA TINGKAT …eprints.ums.ac.id/30270/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · FAKULTAS EKONOMI DAN ... dimana keuntungan tersebut berupa selisih antara bunga, ... alasan

2

dalam dua hal. Pertama, bank sebagai financial intermediaries, yaitu berfungsi

sebagai perantara antara penabung dengan investor. Kedua, bank berfungsi sebagai

agen of development dimana pelaksanaan tugas bank dikaitkan dengan tujuan

pembangunan dan pemerataan. Salah satu sumber pendapatan bank, baik Bank

Konvensional maupun Bank Syariah adalah dari penyaluran kredit atau pembiayaan,

dimana keuntungan tersebut berupa selisih antara bunga, bagi hasil atau margin dari

sumber-sumber dana dengan bunga, bagi basil atau margin yang diterima alokasi

dana tertentu. Kredit atau pembiayaan yang diberikan atau dicairkan oleh bank

memperoleh jasa dari debitur sebagai keuntungan bank.

Bank syariah berdiri sebagai suatu respon dari kelompok ekonom dan praktisi

perbankan muslim di Indonesia, yang berupaya mengakomodasi keinginan dari pihak

yang menginginkan agar tersedia jasa transaksi keuangan Islam dengan landasan

moral dan prinsip-prinsip syariah Islam. Terutama yang berkaitan dengan

pelanggaran praktek riba, kegiatan spekulasi dan ketidakjelasan dalam hal keuangan.

Berbeda dengan bank konvensional, yang sudah ada terlebih dahulu dibandingkan

dengan bank syariah. Bank konvensional menggunakan sistem bunga, yang

menjadikan bunga kredit sebagai keuntungannya.

Bank konvensional dan bank syariah dalam beberapa hal mempunyai

persamaan, terutama dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer,

teknologi komputer yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh pembiayaan

seperti KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan, dan sebagainya. Namun diantara

keduanya juga memiliki perbedaan, yakni kondisi operasional dari masing-masing

perbankan, khususnya masalah pertimbangan pemberian kredit atau pembiayaan.

Menurut Djohan (dalam Febriartio, 2013: 2), prosedur pemberian kredit pada bank

konvensional dan pembiayaan pada bank syariah memerlukan suatu standar analisis

yang meliputi penilaian atas keseluruhan dari aspek-aspek yang perlu mendapatkan

perhatian pertimbangan kelayakannya, sehingga dapat disimpulkan bahwa calon

debitur layak atau tidak layak untuk dibiayai.

Perkembangan dunia perbankan di suatu bank akan dinilai baik kinerja

usahanya apabila dapat dinilai dari suatu penilaian tingkat rasionya. Menurut

Page 6: ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA TINGKAT …eprints.ums.ac.id/30270/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · FAKULTAS EKONOMI DAN ... dimana keuntungan tersebut berupa selisih antara bunga, ... alasan

3

Bintang (2013: 2) Rasio merupakan alat yang dinyatakan dalam artian relative

maupun absolute untuk menjelaskan hubungan tertentu antar faktor satu dengan yang

lainnya dari suatu laporan finansial. Salah satunya adalah rasio NPL dan NPF

didalam bank konvensionaldan dan bank syariah. Permasalahan tidak hanya di dalam

bank konvensional saja, tetapi terdapat pula permasalahan yang sama di bank syariah

dalam hal pengembalian kredit/pembiayaan bermasalah, dalam bank syariah dikenal

dengan NPF (Non Performing Financing).

Menurut Eris (2013) menyatakan bahwa kredit atau pembiayaan merupakan

pos harta (asset) terbesar sekaligus sumber penghasilan terbesar bagi perbankan.

Sementara itu, rapuhnya dunia perbankan antara lain diakibatkan oleh proporsi

kredit/pembiayaan bermasalah (non performing loan/non performing financing) yang

besar. MenurutKamus Bank Indonesia Non performing finance atau non performing

loan adalah kredit bermasalah yang terdiri dari kredit yang berklasifikasi kurang

lancar, diragukan dan macet. Penyebutan non performing finance diperuntukkan

bagibank syariah, sedangkan non performing loan diperuntukkan bagi bank

konvensional.

Perkembangan Bank syariah beberapa tahun terakhir memiliki perkembangan

pesat dan banyak peminatnya, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti Bank syariah

terutama Bank Mega Syariah karena sudah berdiri 10 tahun dan memiliki

perkembangan yang bagus selama beberapa tahun terakhir. Begitu pula pada Bank

Mega yang memiliki perkembangan pesat, dan termasuk salah satu bank terbaik di

Asia Pasifik. Dan karena alasan tersebut yang membuat peneliti memilih Bank Mega

dan Bank Mega Syariah untuk dijadikan objek penelitian.

Peneliti dalam penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut: Terdapat

perbedaan antara kredit macet pada Bank Mega Konvensional dengan pembiayaan

bermasalah pada Bank Mega Syariah. Serta tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kredit macet di Bank

Mega dengan Bank Mega Syariah dan untuk mengetahui manakah tingkat

pengembalian yang lebih baik dari NPF dan NPL tiap tahunnya.

Page 7: ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA TINGKAT …eprints.ums.ac.id/30270/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · FAKULTAS EKONOMI DAN ... dimana keuntungan tersebut berupa selisih antara bunga, ... alasan

4

Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dengan

alasan bahwa penelitian ini bertujuan untuk menyajikan gambaran lengkap

mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai

suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah

variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti antara fenomena yang

diuji. Obyek penelitian ini adalah laporan keuangan PT Bank Mega, Tbk yang

beralamat Menara Bank Mega Lt. 15 JI. Kapten Tendean 12-14A Jakarta 12790. Dan

laporan keuangan PT Bank Mega Syariah, Tbk yang beralamat Menara Bank Mega

Lobby floor J1. Kapt. Tendean Kay. 12-14 A Jakarta 12790. Laporan keuangan yang

diteliti adalah neraca dan rugi laba PT. Bank Mega dan PT. Bank Mega Syariah

masing-masing periode 2009-2013, yang dilaporkan secara triwulanan.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data

yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan oleh

website masing-masing bank yaitu Bank Mega dan Bank Mega Syariah untuk

digunakan masyarakat pengguna data. Data sekunder berupa laporan keuangan PT

Bank Mega dan Bank Mega Syariah, yang terdiri dari: 1) Neraca, 2) Laporan

Laba/Rugi, dan 3) Perhitungan Kredit dikedua bank.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi

pustaka yang mana penelitian ini mengumpulkan data dan teori yang relevan terhadap

permasalahan yang akan diteliti dengan melakukan studi pustaka terhadap literatur

dan bahan pustaka lainnya seperti artikel, jurnal, buku dan penelitian terdahulu.

Sedangkan studi documenter adalah pengumpulan data sekunder yang berupa laporan

keuangan tahunan masing-masing Bank yang diperoleh dari website masing-masing

bank.

Teknik analisis data dalam penelitian ini, menggunakan alat uji analisis One

Samples T test/Uji T test, analisis tersebut merupakan teknik analisis untuk

membandingkan satu variabel bebas. Teknik ini digunakan untuk menguji apakah

nilai tertentu berbeda secara signifikan atau tidak dengan rata-rata sebuah sampel.

Berdasarkan hasil uji akan diketahui apakah rata-rata sampel yang digunakan

Page 8: ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA TINGKAT …eprints.ums.ac.id/30270/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · FAKULTAS EKONOMI DAN ... dimana keuntungan tersebut berupa selisih antara bunga, ... alasan

5

sebagai pembanding antara kedua objek penelitian tersebut berbeda secara signifikan,

jika ada perbedaan, rata-rata manakah yang lebih tinggi.

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data, yang akan dibahas dan kemudian

dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Menghasilkan beberapa keputusan

diantaranya adalah bahwa nilai kredit macet (Kredit dan PPAP) pada Bank Mega

sama dengan nilai pembiayaan bermasalah (Kredit dan PPAP) pada Bank Mega

Syariah, nilai kredit macet (Kredit/Laba) pada Bank Mega sama dengan nilai

pembiayaan bermasalah (Kredit/Laba) pada Bank Mega Syariah, nilai kredit macet

(Equity/Kredit) pada Bank Mega sama dengan nilai pembiayaan bermasalah

(Equity/Kredit) pada Bank Mega Syariah, dan nilai kredit macet (DP III/Kredit) pada

Bank Mega sama dengan nilai pembiayaan bermasalah (DP III/Kredit) pada Bank

Mega Syariah.

Berdasarkan hasil analisis diatas selanjutnya dibahas dalam pembahasan hasil

analisis, dimana permasalahan kredit macet atau pembiayaan bermasalah pada bank

Mega dengan bank Mega Syariah memiliki persamaan. Hasil analisis pertama

menunjukkan adanya kesamaan nilai antara kredit macet (Kredit & PPAP) pada Bank

Mega Konvensional dengan pembiayaan bermasalah (Kredit & PPAP) pada Bank

Mega Syariah. Sesuai dengan analisis One Samples T test/Uji T test bahwa diketahui

nilai thitung < ttabel (0,612 < 2,093) dan P value (0,548 > 0,05). Lebih jelasnya terdapat

nilai yang hampir sama antara nilai kredit macet (Kredit & PPAP) pada Bank Mega

Konvensional sebesar 2,60 dan nilai pembiayaan bermasalah (Kredit & PPAP) pada

Bank Mega Syariah, yakni sebesar 2,45. Dengan memiliki thitung bertanda positif,

berarti menunjukkan bahwa nilai kredit macet (Kredit & PPAP) pada Bank Mega

lebih tinggi dari nilai pembiayaan bermasalah (Kredit & PPAP) pada Bank Mega

Syariah.

Hasil analisis kedua yang menyatakan adanya kesamaan nilai antara kredit

macet (Kredit/Laba) pada Bank Mega Konvensional dengan pembiayaan

bermasalah (Kredit/Laba) pada Bank Mega Syariah. Hal tersebut dapat dibuktikan

dengan analisis One Samples T test/Uji T test bahwa diketahui nilai thitung < ttabel

Page 9: ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA TINGKAT …eprints.ums.ac.id/30270/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · FAKULTAS EKONOMI DAN ... dimana keuntungan tersebut berupa selisih antara bunga, ... alasan

6

(1,822 < 2,093) dan P value (0,084 > 0,05). Selain itu terdapat nilai yang hampir

sama antara nilai kredit macet (Kredit/Laba) pada Bank Mega Konvensional sebesar

3,20 dan nilai pembiayaan bermasalah (Kredit/Laba) pada Bank Mega Syariah, yakni

sebesar 2,60. Dengan memiliki thitung bertanda positif, berarti menunjukkan bahwa

nilai kredit macet (Kredit/Laba) pada Bank Mega lebih tinggi dari nilai pembiayaan

bermasalah (Kredit/Laba) pada Bank Mega Syariah.

Hasil analisis ketiga yang menyatakan adanya kesamaan nilai antara kredit

macet (Equity/Kredit) pada Bank Mega Konvensional dengan pembiayaan

bermasalah (Equity/Kredit) pada Bank Mega Syariah. Hal tersebut dapat dibuktikan

dengan analisis One Samples T test/Uji T test bahwa diketahui nilai thitung < ttabel

(1,410 < 2,093) dan P value (0,175 > 0,05). Selain itu terdapat nilai yang hampir

sama antara nilai kredit macet (Equity/Kredit) pada Bank Mega Konvensional sebesar

2,80 dan nilai pembiayaan bermasalah (Equity/Kredit) pada Bank Mega Syariah,

yakni sebesar 2,50. Dengan memiliki thitung bertanda positif, berarti menunjukkan

bahwa nilai kredit macet (Equity/Kredit) pada Bank Mega lebih tinggi dari nilai

pembiayaan bermasalah (Equity/Kredit) pada Bank Mega Syariah.

Hasil analisis terakhir menyatakan adanya kesamaan nilai antara kredit macet

(DP III/Kredit) pada Bank Mega Konvensional dengan pembiayaan bermasalah (DP

III/Kredit) pada Bank Mega Syariah, keputusan dari hasil analisis One Samples T

test/Uji T tersebut menunjukkan bahwa nilai thitung < ttabel (1,814 < 2,093) dan P value

(0,086 > 0,05). Serta terdapat nilai yang hampir sama antara nilai kredit macet (DP

III/Kredit) pada Bank Mega Konvensional sebesar 2,95 dan nilai pembiayaan

bermasalah (DP III/Kredit) pada Bank Mega Syariah, yakni sebesar 2,40. Dengan

memiliki thitung bertanda positif, berarti menunjukkan bahwa nilai kredit macet (DP

III/Kredit) pada Bank Mega lebih tinggi dari nilai pembiayaan bermasalah (DP

III/Kredit) pada Bank Mega Syariah.

Berdsarkan hasil diatas diketahui bahwa masing-masing thitung bernilai

positif, yang artinya bahwa nilai kredit macet (DP III/Kredit) pada Bank Mega

lebih tinggi dari nilai pembiayaan bermasalah (DP III/Kredit) pada Bank Mega

Page 10: ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA TINGKAT …eprints.ums.ac.id/30270/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · FAKULTAS EKONOMI DAN ... dimana keuntungan tersebut berupa selisih antara bunga, ... alasan

7

Syariah, dengan begitu walau terdapat persamaan akan tetapi tidaklah sama persis

akan tetapi terdapat sedikit perbedaan dari segi jumlah nilai.

Selain pembahasan tersebut peneliti juga melakukan pembandingan dengan

penelitian terdahulu. Menurut Widya Wahyu Ningsih (2012) dalam penelitiannya

yang betujuan untuk melakukan perbandingan kinerja keuangan Bank Umum Syariah

dengan Bank Umum Konvensional di Indonesia pada periode 2006-2010 dengan

menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan yang digunakan terdiri dari CAR,

LDR, NPL, BOPO, dan ROA. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh

dari Laporan Keuangan Publikasi Bank Umum tahun 2006 hingga 2010 yang

diterbitkan oleh masing-masing Bank yang bersangkutan. Analisis yang dilakukan

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan untuk masing-masing rasio

keuangan antara Bank Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional di

Indonesia. Bank Umum Syariah lebih baik kinerjanya dari segi rasio LDR dan ROA,

sedangkan Bank Umum Konvensional lebih baik kinerjanya dari segi rasio CAR,

NPL, dan BOPO.

Walau tidak ada kesamaan dalam penelitian namun hal tersebut dapat menjadi

bukti bahwa kinerja pada Bank Syariah lebih baik dibanding dengan Bank

Konvensional, hal tersebut akan berimbas pada pendanaan nasabah dengan

diwujudkan melalui kredit macet dan pembiayaan bermasalah. Berdasarkan penelitian

saat ini, dapat dikatakan terdapat perbedaan presentase dalam hal kredit macet pada

Bank Mega dengan pembiayaan bermasalah pada Bank Syariah, akan tetapi tidak

signifikan sehingga hasil yang diperoleh tetap menunjukkan bahwa terdapat

kesamaan rata-rata antara presentase kredit macet pada Bank Mega dengan

pembiayaan bermasalah pada Bank Mega Syariah.

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan

antara tingkat kredit macet pada Bank Mega Konvensional dengan pembiayaan

bermasalah pada Bank Mega Syariah. Ditunjukkan dengan perbandingan masing-

Page 11: ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA TINGKAT …eprints.ums.ac.id/30270/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · FAKULTAS EKONOMI DAN ... dimana keuntungan tersebut berupa selisih antara bunga, ... alasan

8

masing variabel, yang masing-masing memiliki nilai thitung < ttabel dan P value >

0,05.

Daftar Pustaka

Alim, Miftahul. 2011. Pengertian Bank. http: //safrilblog. wordpress.

com/2013/03/11/ pengertian - bank/. Diakses pada jam 2:31 tanggal 21 Juni

2014.

Antonio, Muhammad, Syafi’i. 2001. Bank Syariah: dari teori ke praktik. Jakarta:

Gema Insani.

Bintang, Andika. 2013. Analisis Pengaruh Non Performing Finance Pembiayaan

Murabahah, Pembiayaan Mudharabah, dan Pembiayaan Musyarakah terhadap

Profitabilitas dengan Menggunakan Pendekatan Return On Assets (Roa) pada

Bank Umum Syariah. Skripsi. JawaTimur: Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran”.

Booklet Perbankan Indonesia. 2011. http: //www. bi. go. id/ id/ publikasi/ perbankan

– dan - stabilitas/ booklet-bi/ Documents/ 8022c8fe0dc64ceea4a6543067b380f7

BookletPerbankanInd2011ok. pdf. Diakses pada jam 9:39 tanggal 1 April 2014.

Djumhana, Muhammad. 2005. Hukum Perbankan di Inidonesia. Bandung: PT Citra

Aditya Bakti.

Eris, Muhammad, Heryanto. 2013. Analisis Perbandingan Kredit Macet antara

Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional. http: //erisheryanto.

blogspot. com/2013/06/analisis – perbandingan – kredit - macet. html. Diakses

pada jam 22:30 tanggal 20 Juni 2014.

Febriartio, Berlian, Saputri. 2013. “Perbandingan Prosedur Pemberian Kredit

KUPEDES dengan Pembiayaan MUDHARABAH (Studikasus Bank BRI

Cabang Malang Kawidan Bank BRI SYAriahCabang Malang)”. Jurnal Ilmiah.

Malang: Universitas Brawijaya.

Gede, Luh, Meydianawathi.2007. Analisis Perilaku Penawaran Kredit Perbankan

Kepada Sektor UMKM di Indonesia. Denpasar: Universitas Udayana.

Page 12: ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA TINGKAT …eprints.ums.ac.id/30270/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · FAKULTAS EKONOMI DAN ... dimana keuntungan tersebut berupa selisih antara bunga, ... alasan

9

Ghazzan, Fariz. 2012. Pengertian Kredit Perbankan. http: //catatanmarketing.

wordpress. com/ 2012/ 02/ 08/ pengertian – kredit-perbankan/. Diakses pada

jam 17:14 tanggal 21 Juni 2014.

Hendry, Arrison. 1999. Perbankan Syariah. Jakarta: Muamalah Institute.

Huda, Nurul. 2012. Pengertian Bank Syariah. http:/ /www.banksyariah. net/ 2012/07/

pengertian-bank-syariah_19.html. Diakses pada jam 15:29 tanggal 21 Juni

2014.

Kamus Bank Indonesia. http://www. bi.go.id/id/ Kamus.aspx. Diakses pada jam

22:49 tanggal 20 Juni 2014.

Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Rajagrapindo

Persada.

Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan: Teori dan

Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.

Lubis, Irsyad. 2010. Bank Dan Lembaga Keuangan Lain. Medan: USU Press.

Muhammad. 2005. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta: Unit

Penerbitdan Percetakan AMP YKPN.

Pudjo, Muljono, Teguh. 2007. Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersiil.

Yogyakarta: BPFE.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: CV

Alfabeta.

Taswan. 2003. Manajemen Perbankan: Konsep, Teknik & Aplikasi. Yogyakarta:

AMP YKPN.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.

Undang-Undang Tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 7 Tahun1992

tentang Perbankan.

Wahyu, Widya, Ningsih. 2012. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank

Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional di Indonesia. Skripsi.

Makassar: Universitas Hasanuddin.