97
ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM AKUNTANSI SYARIAH UNTUK MENCAPAI PRINSIP KEADILAN (STUDI KASUS PADA BANK MUAMALAT INDONESIA DAN BANK SYARIAH MANDIRI) SKRIPSI Siti Mariatul Ulfa SE 120170 Pembimbing : Drs. H. Sissah, M.Hi Ambok Pangiuk, S.Ag., M.Si KONSENTRASI EKONOMI AKUNTANSI SYARIAH PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERISTAS ISLAM NEGERI(UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 1441 H/2019 M

ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM

AKUNTANSI SYARIAH UNTUK MENCAPAI PRINSIP KEADILAN

(STUDI KASUS PADA BANK MUAMALAT INDONESIA DAN

BANK SYARIAH MANDIRI)

SKRIPSI

Siti Mariatul Ulfa

SE 120170

Pembimbing :

Drs. H. Sissah, M.Hi

Ambok Pangiuk, S.Ag., M.Si

KONSENTRASI EKONOMI AKUNTANSI SYARIAH

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERISTAS ISLAM NEGERI(UIN)

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

1441 H/2019 M

Page 2: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …
Page 3: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …
Page 4: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …
Page 5: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

MOTTO

Artinya: “Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang

hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu

melanggar Perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar

Perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah.

Kalau Dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan,

dan hendaklah kamu Berlaku adil; Sesungguhnya Allah mencintai

orang-orang yang Berlakuadil.” (QS. Al-Hujurat : 9).1

1Tim Penerjemah Depag RI, al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2008), hlm.

213

Page 6: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi laba pada perbankan

syariah dengan fokus kajiannya pada distribusi laba kepada para stakeholder.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik

pengumpulan datanya yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian

ingin melihat bagaimana prinsip keadilan itu muncul dalam praktek

pendistribusian laba perusahaan. Objek penelitian dalam skripsi ini ada dua yaitu

BSM Jambi dan BMI Jambi.

Berdasarkan temuan di lapangan, maka dapat disimpulkan beberapa hal

sebagai berikut: (1) Pendistribusian laba dalam akuntansi syariah pada BMI Jambi

ditujukan kepada segenap pihak, mulai dari pimpinan hingga karyawan secara

adil. Pihak-pihak yang dimaksudkan adalah: mulai dari pemilik dana

(pemegangsaham), nasabah, karyawan, lembaga zakat, pemerintah (pajak), dan

dana cadangan umum. Pendistribusian labanya tidak semata-mata dalam bentuk

uang (materi), namun juga dalam bentuk lainnya seperti: pelatihan, fasilitas

internasional banking bagi nasabah (termasuk fitur-fitur aplikasi mobile banking).

(2) Pendistribusian laba dalam akuntansi syariah pada BSM Jambi telah

melakukan prinsip keadilan dalam pembagian labanya. Dan ditujukan kepada

beberapa pihak yaitu: untuk pemilik dana, karyawan BSM, pemerintah, zakat. (3)

Perbandingan pendistribusian laba dalam akuntansi syariah pada BMI Jambi dan

BSM Jambi secara prinsip tidak ada perbedaan yang mencolok. Hampir dapat

dikatakan antara BMI dan BSM memiliki persamaan dalam prinsip keadilan

pembagian labanya. Hanya saja terdapat perbedaan-perbedaan dalam

peristilahannya saja dan di dalam BMI ada distribusi laba bagi cadangan umum,

sedangkan di BSM tidak ada.

Kata Kunci: DistribusiLaba, AkuntansiSyariah.

Page 7: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

ABSTRACT

This study aims to analyze the distribution of earning in Islamic banking

with the focus of his study on the distribution of earnings to stakeholders. This

study uses qualitative research methods with data collection techniques namely

observation, interviews, and documentation. Then want to see how the principle

of justice arises in the practice of distributing corporate profits. There are two

research objects in this thesis, namely BSM and BMI.

Based on the findings in the field, a number of things can be summarized

as follows: (1) Profit distribution in Islamic accounting at BMI Jambi is addressed

to all parties, from the leadership to the employees fairly. The intended parties are

: starting from the funds (stakeholders), customers, employees, zakat, institutions,

the government (tax), and general reserve funds. Distribution of profits is not

solely in the from of money (material), but also in other forms such as : training,

international banking facilities for customers (including features of the mobile

banking application). (2) Profit distribution in sharia accounting at BSM Jambi

has carried out the principle of fairness in the distribution of profits. And

addressed to several parties, namely : for fund owners, Bsm employees, the

government, and zakat. (3) Comparison of profit distribution in Islamic

accounting at BMI Jambu and BSM Jambi in principle there is no very striking

difference. It can almost be said that BMI and BSM have something in common in

the principle of fair distribution of profits. It‟s just that there are differences in

terms only and in the BMI there is a profit distribution general reserves, while in

BSM there is no.

Keywords: Profit distribution, Islamic accounting.

Page 8: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahhirobbil „alamin

Puji syukur Atas kehadirat Allah SWT yang telah memberi

nikmat kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi

ini guna memperoleh gelar sarjana strata satu ( S1).

Sholawat beserta salam tidak lupa pula kukirimkan kepada

junjunganku Muhammad Rasulullah Saw,

Kuibaratkan karya kecilku ini bak serantai mawar yang

wanginya akan tetap teringat sepanjang hayat, meski kelak

raganya akan lekang terlengser waktu, dan kupersembahkan

skripsiku ini buat :

Kedua orang tua ku Bapak Muhammad Ikhsan dan Ibu Lusirum

tercinta yang tak pernah lelah membesarkan ku dengan kasih

sayang, serta memberiku dukungan, perjuangan, motivasi dan

pengorbanan dalam hidup ini.

Kakakku Syarifah Nurhayati,S.Pd, Iparku Archia Kurnia

Rigatama,S.H, Adikku UswatunKhasanah,A.Md, dan Prabu Arkhan

yang selalu menyemangatiku, memberi motivasi dan dukungan.

Sahabatku Ari RizkyYanto,S.T, RestuFitri,S.S, Rika

wulandari,SE.Sy, Sartini,SE.Sy yang selalu memberi semangat dan

dukungan serta canda tawa yang sangat mengesankan. dan teman-

teman seangkatan akuntansi B yang telah menginspirasiku

dalam langkah gelap dan terang hidupku.

Page 9: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

KATA PENGANTAR

Peneliti mengucapkan segala puji bagi Allah SWT, berkat taufik

dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan sebaik-

baiknya guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Strata Satu

(S.1) pada Program Jurusan Ekonomi Syariahdi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Shalawat dan salam juga

penulis khaturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta sahabat dan

keluarganya yang telah membawa umat manusia dari kehidupan yang

tidak berperadaban menuju kepada masyarakat yang penuh dengan

semangat ilmu pengetahuan dan penuh dengan keadaban.

Skripsi ini diberi judul “Analisis Perbandingan Pendistribusian

Laba Dalam Akuntansi Syariah Untuk Mencapai Prinsip Keadilan

(Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah

Mandiri)” merupakan suatu kajian tentang pendistribusian yang adil.

Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui tidak sedikit

hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam pengumpulan data

maupun dalam penyusunannya.

Peneliti menyadari dalam penyelesaian skripsi ini tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu melalui kesempatan ini, peneliti

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Sua‟idi Asyari, MA., Ph. D, selaku Rektor UIN STS Jambi.

2. Bapak Dr. Subhan, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN STS Jambi.

3. Bapak Dr. Sucipto, M. Ag, selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

4. Bapak Drs. H. Sissah, M. Hi dan Bapak Ambok Pangiuk, S. Ag., M.Si, selaku

pembimbing I dan pembimbing II skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi

yang telah memberi ilmu pengetahuan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam UIN STS Jambi.

7. Bapak dan Ibu pimpinan dan karyawan Bank Muamalat Indonesia Jambi dan

Bank Syariah Mandiri Jambi yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

8. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik lansung

maupun tidak lansung.

Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat

memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT

kita mohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon kemaafannya.

Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.

Jambi, November 2019

Penulis

Siti Mariatul Ulfa

SE.120170

Page 11: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ................................................................................... i

NOTA DINAS .............................................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ............................. iii

PENGESAHAN ........................................................................................... iv

MOTTO ....................................................................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................... vi

ABSTRACT ................................................................................................. vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................. xiii

PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................ ivx

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 6

C. Batasan Masalah............................................................................................ 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................................... 7

E. Kerangka Teori.............................................................................................. 8

BAB II METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ................................................................................... 21

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ........................................................................ 22

C. Jenis dan Sumber Data .................................................................................. 23

D. Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 24

Page 12: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

E. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 25

F. Pemeriksaan Keabsahan Data ....................................................................... 26

G. Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 27

H. SistematikaPenulisan..................................................................................... 28

I. JadwalPenelitian ............................................................................................ 31

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Profil Bank SyariahMandiri (BSM) Jambi ................................................... 32

B. Profil Bank Muamalat Indonesia (BMI) Jambi ............................................. 46

BAB IV TEMUAN PENELITIAN

A. PendistribusianLabapada Bank Muamalat Indonesia Jambi ......................... 56

B. PendistribusianLabapada Bank SyariahMandiri Jambi ................................ 65

C. PerbandinganPendistribusianLabapada BMI Jambi dan BSM Jambi ........... 71

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 73

B. Saran .............................................................................................................. 73

C. Kata Penutup ................................................................................................. 74

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 76

LAMPIRAN ................................................................................................. 80

RIWAYAT HIDUP PENULIS ................................................................... 81

Page 13: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

DAFTAR SINGKATAN

BUS : Bank Umum Syariah

BSM : Bank Syariah Mandiri

MUI : Majelis Ulama Indonesia

UU : Undang-undang

BMI : Bank Muamalat Indonesia

YKP : Yayasan Kesejahteraan Pegawai

PKPA : Pembiayaan kepada Koperasi Karyawan untuk Para

Anggota

BSB : Bank Susila Bakti

No : Nomor

BSM CNF : BSM Customer Networking Financing

ATM : Anjungan Tunai Mandiri

SMS : Short Massage Service

PPBA : Pembayaran Melalui Menu Pemindahbukuan di ATM

BSM RTGS : Real Time Gross Settlement

DUIT : Dana Untuk Indonesia Tercinta

PSAK : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Page 14: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

PEDOMAN TRANSLITERASI

Huruf Arab Huruf Latin Keterangan

1 2 3

Tidak ا

dilambangkan

b ب

t ت

ts ث

j ج

ḥ h (titik bawah) ح

kh خ

d د

dz ذ

r ر

z ز

s س

sy ش

ṣ s (titik bawah) ص

ḍ d (titik bawah) ض

ṭ t (titik bawah) ط

ẓ z (titik bawah) ظ

Koma terbalik di „ ع

atas

gh غ

f ف

q ق

k ك

l ل

m م

n ن

w و

h ھ

la لا

Apostrop ء

y ي

1. Vokal Tunggal

Tanda Huruf Latin Keterangan

A -

I -

ۥ U -

Page 15: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

2. Vokal Rangkap

Tanda Huruf Latin Keterangan

- Ay ي .....

- Aw و .....

Contoh: حسين : Husayn

3. Maddah

Tanda Huruf Latin Keterangan

 a dan garis di atas ا

Î i dan garis di atas لى

Û u dan garis di atas لو

4. Ta‟ Marbutah

لمدينةالمورةا : al-Madînah al-Munawwarah

Fâtimah : فاطمة

Wizârat al-Tarbîyah : وزارةالتربية

5. Shaddah

Rabbana : ربنا

Nazzala : نزل

6. Kata Sandang

al-Syams : الشمش

قلمال : al-Qalam

Page 16: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di dalam sistem ekonomi Islam, terutama yang berkaitan dengan

pola kerjasama usaha dalam bentuk syirkah, diatur tentang bagaimana

hasil usaha (laba bersih) perusahaan didistribusikan kepada pihak-pihak

yang bekerja.Permasalahan distribusi ini telah diatur oleh hukum-hukum

Islam yang berkaitan dengan masalah kepemilikan, perolehan harta,

pengelolaan harta, pengembangan harta, mata uang, jual beli, dan

distribusi kekayaan.2

Bank Islam harus mampu mengelola sumber pendapatan dan beban

pendapatannya secara maksimal agar mampu mencapai tingkat

keuntungan secara optimal.proses penentuan bagi hasil diperlukan

kesepakatan kedua belah pihak, yang terungkap dalam nibah bagi hasil.

Proses penentuan penentuan nisbah bagi hasil dalam bank Islam hampir

sama dengan penghitungan biaya dana dan penghitungan tingkat bunga

pembiayaan pada Bank Konvensional berbasiskan biaya sedangkan Bank

Islam berbasiskan pendapatan.3

Modal merupakan salah satu faktor penunjang dalam sebuah

produktivitas.Di dalam ajaran Islam, distribusi sebuah kesejahteraan harus

diupayakan secara adil sesuai dengan besaran kontribusinya.Permasalahan

2Nita Muliza Pitri, ”Analisis distribusi Laba Dalam Akuntansi Syariah Untuk Mencapai

Prinsip Keadilan (Studi Pada Bank Syariah Mandiri)” Skripsi Institut Agama Islam Negeri Jambi,

(2016), hlm. 7-8 3H. Veithzal Rivai, dan Ariviyan Arifin, Islamic Banking (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hlm.

799

1

Page 17: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

distribusi ini telah diatur oleh hukum-hukum Islam yang berkaitan dengan

kepemilikan, perolehan harta, pengelolaan harta, pengembangan harta,

mata uang, jual beli dan distribusi kekayaan.4

Laba merupakan ukuran usaha dan prestasi manajemen, dimana

mereka diberi imbalan atas dasar kinerja pekerjaannya.Salah satu tujuan

usaha adalah untuk mencapai laba. Dimana laba merupakan gambaran dari

pertumbuhan harta, laba didapat jika terjadi proses perputaran modal dan

pengoprasiannya dalam kegiatan-kegiatan dagang dan moneter.

Islam sangat mendorong pendayagunaan modal dan melarang

menyimpannya sehingga tidak habis dimakan zakat, dan harta tersebut

dapat memberiakn kontribusi dalam kegiatan ekonomi. Menurut

masyarakat muslim, laba bukanlah tujuan yang paling utama dalam

pendirian suatu perusahaan atau organisasi. Namun hal itu bukan berarti

perusahaan tersebut tidak boleh memperoleh laba, hanya saja laba yang

diperoleh harus halal dan sesuai dengan prinsip Syariah.Ada dua konsep

Islam yang berkaitan dengan pembahasan masalah laba yaitu adanya

mekanisme pembayaran zakat dan sistem tanpa bunga.

Sistem keuangan Syariah menjadi salah satu sistem terbaik dan

terlengkap yang diakui secara internasional. Per juni 2015, industri

perbankan Syariah terdiri dari 12 Bank umum Syariah, 22 unit usaha

Syariah yang dimiliki oleh Bank umum Konvensional dan162 BPRS

4Surepno dan Prabowo Yudo Jayanto, “Distribusi Laba Sebagai Implementasi Nilai Keadilan

Dalam Akuntansi Syariah Pada PT. Bank Syariah Mandiri” Jurnal Ekonomi Syariah,Vol.5.No.1,

(2017), hlm. 18

Page 18: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

dengan total asset sebesar Rp. 273,494 Triliun dengan pangsa pasar

4,61%.5

Bank Muamalat adalah Bank umum pertama di Indonesia yang

menerapkan prinsip Syariah Islam dalam menjalankan

operasionalnya.Didirikan pada tahun 1991, yang di prakasai oleh Majelis

Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah Indonesia. Mulai beroperasi pada

tahun 1992, yang didukung oleh cendikiawan muslim dan pengusaha serta

masyarakat luas. Pada tahun 1994, telah menjadi Bank Devisa.Produk

pendanaan yang menggunakan prinsip wadiah (titipan) dan mudharabah

(bagi-hasil).Sedangkan penanaman dananya menggunakan prinsip jual

beli, bagi hasil, dan sewa.

Pada tahun 2015, Bank Muamalat Indonesia berhasil membukukan

laba bersih sebesar Rp.74,49 miliar, atau meningkat sebesar 26,44% dari

sebesar Rp.58,92 miliar di tahun 2014. Pendapatan pengolahan dana oleh

Bank sebagai mudharib atau disebut juga pendapatan margin Bank

Muamalat Indonesia mengalami penurunan sebesar Rp.265,50 miliar atau

sebesar 5,09% dari Rp.5,21 triliun di tahun 2014 menjadi Rp.4,95 triliun

pada tahun 2015.Pada tahun 2016, BMI Jambi telah berhasil mendapatkan

laba sebesar318,50 M, dan pada tahun 2017 sebesar 372,50 M, lalu pada

tahun 2018 mendapatkan keuntungan sebesar 432,50 M.6

5http://www.ojk.go.id/kanal/syariah/tentang-syariah/pages/sejarah-perbankan-syariah.aspx,

diakses pada 20 Juli 2018 6http://annualreport.id/annualreport/pt-bank-muamalat-indonesia-tbk-laporan-tahunan-2015,

2016, 2017, 2018.diakses diakses pada 27 Oktober 2019. Lihat pula: Tim Penulis, Statistik

Perbankan Syariah (Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan, 2017), hlm. 115

Page 19: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

Sedangkan Bank Syariah Mandiri adalah salah satu perbankan

besar di Indonesia. Bank Syariah Mandiri dibentuk oleh Bank Mandiri,

untuk berperan di dalam mengembangkan layanan perbankan Syariah di

kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya

UU No. 10 Tahun 1998, yang memberi peluang Bank umum untuk

melayani transaksi Syariah (dual Banking sistem). Perbankan Syariah

memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum

yang tepat untuk melakukan konversi dari Bank Konvensional menjadi

Bank Syariah.

Pada tahun 2015 Bank Syariah Mandiri membukukan laba bersih

sebesar Rp. 289,59 miliar, melonjak 303,31% dibandingkan tahun

sebelumnya yang sebesar Rp. 71,8 miliar. Setelah itu pada upaya

penyelesaian pembiayaan bermasalah dan mengubah bisnis proses, Bank

Syariah Mandiri membukukan perbaikan kinerja pada tahun 2015. Dalam

paparan kinerja, laba tersebut berasal dari peningkatan pembiayaan

perseroan yang tumbuh 3,98% menjadi Rp. 51,09 triliun. Lalu pada tahun

2016 BSM Jambi berhasil mendapatkan laba sebesar 349,59 M, dan pada

tahun 2017 sebesar 509,59M dan kemudian pada tahun 2018 BSM Jambi

berhasil membukukan laba sebesar 579,59 M.7 Berikut grafik mengenai

perbandingan laba antara BMI Jambi dan BSM Jambi:

7Nita Muliza Pitri,”Analisis distribusi Laba Dalam Akuntansi Syariah Untuk Mencapai

Prinsip Keadilan (Studi Pada Bank Syariah Mandiri)” Skripsi Institut Agama Islam Negeri Jambi,

(2016), hlm. 3 Lihat pula: Tim Penulis, Statistik Perbankan Syariah (Jakarta: Otoritas Jasa

Keuangan, 2017), hlm. 110

Page 20: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

Berdasarkan data mengenai laba dari kedua bank tersebut di atas,

peneliti menyajikan pula data mengenai asset perbankan syariah Indonesia

untuk kemudian dilihat perbandingan antara jumlah asset dan laba yang

diperoleh. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Jumlah Aset Perbankan Syariah di Indonesia8

8Tim Penulis, Statistik Perbankan Syariah (Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan, 2017), hlm. 5

0

100

200

300

400

500

600

20152016

20172018

BMI Jambi

BSM Jambi

0

100

200

300

400

500

600

700

KPO = Kantor PusatOperasional

KCP = Kantor CabangPembantu

KK = Kantor Kas

Jumlah

Page 21: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

Berdasarkan grafik di atas, diketahui bahwa Bank Muamalat

Indonesia selaku bank pertama dengan system syariah telah memiliki asset

yang cukup tinggi setelah bank-bank syariah lainnya, kecuali pada Bank

Syariah Mandiri yang memiliki asset paling tinggi di antara semuanya. Hal

inilah yang menjadi motivasi peneliti untuk melakukan studi komparatif

terhadap dua bank tersebut.

Dalam aspek ekonomi, modal berupa asset atau materi memegang

porsi terbesar dalam proses distribusi laba. Modal merupakan salah satu

faktor penunjang dalam sebuah produktivitas.Di dalam ajaran Islam,

distribusi sebuah kesejahteraan harus diupayakan secara adil sesuai dengan

besaran kontribusinya.Berdasarkan informasi ini, maka diketahui bahwa

prinsip keadilan menjadi faktor penting dalam pendistribusian laba. Prinsip

keadilan tersebut memang sudah menjadi tuntunan dalam Islam yang

termuat dalam substansi Firman Allah di bawah ini:

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat

kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari

perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi

pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS.

Al-Nahl : 90).9

Perbandingan tingkat pendapatan pada Bank Muamalat Indonesia

dan Bank Syariah Mandiri menarik penulis untuk mengkaji perbandingan

pendistribusian laba melalui penulisan skripsi yang berjudul “Analisis

9Anonim, Al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2008), hlm.

Page 22: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

Perbandingan Pendistribusian Laba dalam Akuntansi Syariah untuk

Mencapai Prinsip Keadilan (Studi Kasus Pada Bank Muamalat

Indonesia dan Bank Syariah Mandiri).”

B. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pendistribusian laba dalam akuntansi syariah pada BMI Jambi?

2. Bagaimana pendistribusian laba dalam akuntansi syariah pada BSM

Jambi?

3. Bagaimana perbandingan pendistribusian laba dalam akuntansi syariah

pada BMI Jambi dan BSM Jambi?

C. Batasan Masalah

Untuk lebih terarahnya penulisan proposal ini serta menghindari

pembahasan yang terlalu melebar atau menyimpang, maka dibuatlah

pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Batasan dari segi objek materinya, yaitu dibatasi pada pembahasan tentang

pendistribusian laba pada dua bank saja yaitu: BMI Jambi dan BSM

Jambi. Hal ini dengan pertimbangan bahwa di kedua bank tersebut

melakukan pendistribusian laba dengan system syariah dan berprinsip

berkeadilan.

2. Batasan dari segi waktu penelitiannya yaitu dibatasi pada tahun 2015-2018

(Tiga tahun terakhir). Hal ini dengan pertimbangan agar penelitian ini

menjadi up date.

Page 23: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

3. Batasan dari segi lokasi penelitiannya yaitu di dua bank syariah, yaitu BMI

Jambi dan BSM Jambi. Hal ini dengan pertimbangan yaitu apabila objek

penelitian lebih besar, maka membutuhkan biaya dan waktu penelitian

yang lebih lama lagi. Maka dengan pertimbangan rencana penelitian yang

ada ada dalam jadwal penelitian, maka penelitian ini dibatasi pada dua

bank itu saja.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai

dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk menjelaskan pendistribusian laba dalam akuntansi syariah pada

BMI Jambi.

b. Untuk menguraikan pendistribusian laba dalam akuntansi syariah pada

BSM Jambi.

c. Untuk menjelaskan perbandingan pendistribusian laba dalam

akuntansi syariah pada BMI Jambi dan BSM Jambi.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun penelitian ini secara teoritis adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengembangkan dan menambah wawasan penulis berkaitan

dengan masalah yang diteliti.

b. Sebagai bahan rujukan atau referensi untuk penelitian selanjutnya yang

berkaitan dengan akuntansi syariah khususnya pendistribusian laba

untuk mencapai prinsip keadilan.

Page 24: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

Adapun kegunaan penelitian ini secara praktis adalah sebagai berikut:

a. Diharapkan skripsi ini dapat menjadi informasi bagi perusahaan yang

nantinya bisa digunakan dalam pengambilan keputusan, khususnya

menyangkut pendistribusian laba.

b. Menjadi salah syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam bidang

ilmu Ekonomi Islam.

E. Kerangka Teori

1. Konsep tentang Laba

a. Pengertian Laba

Laba atau keuntungan dapat didefinisikan: (1) Laba dalam ilmu

ekonomi murni mendefinisikan sebagai peningkatan kekayaan seorang

investor sebagai hasil penanaman modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya

yang berhubungan dengan penanaman modal tersebut. (2) Dalam

akuntansi mendifinisikan sebagai selisih antara harga penjualan dengan

biaya produksi.10

Pengukuran daya laba (earing power) atau laba dipengaruhi oleh

konsep laba dan konvensi-konvensi modifikasi tertentu yang diperlukan

agar suatu konsep laba dapat diterapkan. Berikut adalah pembahasan

mengenai berbagai konsep laba.

b. Bentuk-bentuk Laba

Laba memiliki beberapa bentuk yang dapat diuraikan yaitu sebagai

berikut:

10

http://id.m.wikipedia.org/wiki/laba, diakses pada 01 Maret 2017

Page 25: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

1) Laba psikis: Konsep laba ini mengakui bahwa kebutuhan manusia

mungkin dipenuhi oleh hal-hal yang non-ekonomi dan juga sumber

daya ekonomi dalam bentuk barang dan jasa;

2) Laba ekonomi: Konsep ini berkaitan dengan pengukuran

peningkatan kekayaan ekonomi, seperti yang diperlihatkan nilai

uang dari barang dan jasa;

3) Laba akuntansi/laba komprehensif: Dalam konsep ini modal

dipandang sebagai jumlah kapasitas operasi fisik yang harus

diganti sebelum laba dapat direalisasikan.11

c. Laba dalam Perspektif Akuntansi Syariah

Dalam akuntansi syariah, transaksi syariah berlandaskan pada

prinsip persaudaraan, keadilan, kemaslahatan, keseimbangan dan

universalisme.Laba dalam akuntansi Syariah berpegang padadua prinsip

utama, yaitu kebenaran dan keadilan.Sehingga pencatatan laba dalam hal

ini pendapatan akrual diakui keberadaannya, hanya saja dalam penerapan

pengambilan atau perhitungan zakatnya baru dapat diperhitungkan ketika

laba tersebut sudah benar ada dalam pendapatan riil. Selain itu, dalam

akuntansi Syariah laba di akui ketika adanya harta (uang) yang

dikhususkan untuk perdagangan atau investasi lain yang ada dalam

kegiatan riil, mengoperasikan modal tersebut secara interaktif dengan

unsur-unsur yang lain yang berkaitan untuk produksi, seperti usaha dan

sumber-sumber lain.

11

Paul M. Fischer, dkk.,Akuntansi Keuangan Lanjutan (Jakarta: Erlangga, 1990), hlm. 10-11

Page 26: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

Keuntungan penggunaan laba sebagai dasar pembayaran zakat

adalah mengurangi masalah-masalah yang berkaitan dengan konflik

kepentingan, terjadinya window dreasing dan kecurangan dalam penyajian

dan pengunkapan laporan keuangan dapat diminimalisir sebaik mungkin.

Sarana lain selain zakat yang berkaitan dengan pembahasan konsep laba

adalah larangan sistem bunga, Islam melarang sistem penentuan tingkat

pengembalian tetap atas modal, misalnya pengembalian uang tanpa adanya

pembagian risiko yang timbul dari pembayaran angsuran atas pinjaman.12

d. Jenis-jenis Laba

Laba memiliki beberapa jenis yang dapat dijelaskan sebagai

berikut ini:

1) Laba kotor: Laba kotor adalah penjualan bersih dikurangi dengan

harga pokok penjualan. Jumlah ini dinamakan laba kotor karena

masih belum memperhitungkan beban operasional yang telah

dikeluarkan.13

2) Laba operasional: Laba operasional adalah mengukur kinerja

fundamental operasi perusahaan dan dihitung sebagai selisih antara

laba kotor dengan beban operasional. Laba operasional

menggambarkanbagaimana aktivitas operasi perusahaan telah

dijalankan dan dikelola secara baik dan efisien, terlepas dari

kebijakan pembiayaan dan pengolahan pajak penghasilan.14

12

http://www.e-akuntansi.com/2015/10/konsep-keuangan-dalam-syariah.html?m=1, diakses

pada 09 Maret 2017 13

Hery, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm. 203 14

Ibid., hlm. 205

Page 27: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

3) Laba dari operasional sebelum pajak: Laba operasional ditambah

dengan pendapatan dan keuntungan lain-lain dan dikurangkan

dengan beban dan kerugian lain-lain akan menghasilkan laba

opersional berlanjut sebelum pajak penghasilan.

4) Laba bersih: Laba bersih adalah laba setelah dikurangi berbagai

pajak. Laba dipindahkan kedalam perkiraan laba ditahan.15

2. Konsep tentang Pendistribusian Laba

a. Pengertian Distribusi Laba

Distribusi dalam ekonomi Islam mencakup pengaturan

kepemilikan unsur-unsur produksi dan sumber-sumber kekayaan.Islam

memperbolehkan kepemilikan umum dan kepemilikan khusus dan

meletakkan bagi masing-masing dari keduanya kaidah-kaidah Syariah

untuk mendapatkannya dan mempergunakannya, termasuk kaidah

distribusi setelah meninggal dunia dalam bentuk warisan, hibah dan

wasiat.

Ekonomi Islam juga memiliki politik dalam distribusi pemasukan,

melalui unsur-unsur produksi antara individu masyarakat dan

kelompoknya.Disamping adanya pengembalian distribusi dalam jaminan

sosial melalui zakat, infaq, sadaqah dan wakaf.Para ekonom menjelaskan

bahwa problematika ekonomi yang paling menonjol dulu sampai sekarang

adalah pemutusan kekayaan pada segelintir orang atau Negara tertentu.

15

Ibid.,hlm. 207

Page 28: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

Hal ini disebabkan adanya ketidakadilan dalam proses distibusi sumber

ekonomi, kekayaan, serta pemasukan.16

b. Sasaran Pendistribusian Laba

Beberapa point yang dituju bagi pendistribusian laba antara lain

adalah sebagai berikut:

1) Distribusi Laba Untuk Zakat

Zakat dalam berbagai keterangan para ulama disebut sebagai

sumber keuangan Negara, karena zakat dinisbatkan sebagai pajak

walaupun pajak berbeda dengan zakat.Pajak adalah kewajiban warga

Negara terhadap Negara sedangan zakat adalah kewajiban agama.

Zakat yang berarti bersih dimaksudkan untuk membersihkan

harta dari kemungkinan adanya harta orang lain yang masuk kedalam

harta secara sengaja maupun tidak dalam proses pencairan harta

tersebut. Zakat juga berati sebagai pertumbuhan, karena dengan

memberikan zakat terjadilah sirkulasi uang dalam masyarakat yang

menyebabkan berkembangnya fungsi uang tersebut dalam

masyarakat.17

Untuk perusahaan, zakat didasarkan pada prinsip keadilan serta

hasil ijtihad para fuquwah.Oleh sebab itu, zakat agak sulit ditemukan

pada kitab fiqih klasik. Kewajiban zakat perusahaan lainnya hanya

ditujukan kepada perusahaan yang dimiliki oleh muslim.sehingga

16

http://konsultanekonomi.blogspot.co.id/2012/05/keadilan-distribusi-dalam-prespektif.html?

m=1 diakses pada 03 Maret-2017 17

Sayid Syekh, Sekilas Pengantar Ilmu Ekonomi dan Pengantar Ilmu Ekonomi Islam (Jakarta:

GP Press Group, 2013), hlm.295-296

Page 29: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

zakat ini tidak ditujukan pada harta perusahaan yang tidak dimiliki

oleh muslim. Perhitungan zakat perusahaan ada tiga, yaitu: (1)

Perusahaan yang dikenakan zakat adalah kekayaan perusahaan yang

digunakan untuk memperoleh laba dan zakat dikenakan pada harta

lancar bersih perusahaan. (2) Kekayaan yang dikenakan zakat adalah

pertumbuhan modal bersih. (3) Kekayaan yang dikenakan zakat adalah

kekayaan bersih perusahaan. Nisab zakat adalah 85 gram emas dan

cukup 1 haul (1 tahun qamariah) dengan besar zakat 2,5%. Jika

perusahaan menggunakan tahun masehi, maka besar zakat adalah

2,575%.18

2) Distribusi Laba untuk Pemilik Dana

Dalam mudharabah, terdapat nisbah keuntungan dimana ada

besaran yang digunakan untuk pembagian keuntungan, yang

mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh kedua belah pihak

yang bermudharabah atas keuntungan yang diperoleh. Pengelola dana

mendapatkan imbalan atas kerjanya, sedangkan pemilik dana

mendapatkan imbalan atas penyertaan modalnya. Nisbah keuntungan

harus diketahui dengan jelas oleh kedua belah pihak, inilah yang akan

mencegah terjadinya perselisihan antara kedua belah pihak mengenai

cara pembagian keuntunagn.

Jika memang dalam akad tersebut tidak dijelaskan masing-

masing porsi, maka pembagiannya menjadi 50% dan 50%.Perubahan

18Tri Dya Fitrisah Jafar, “Analisis Pendistribusian Laba Dalam Akuntansi Syariah Untuk

Mencapai Prinsip Keadilan” Skripsi (Makasar: Universitas Hasanudin, 2012), hlm. 23

Page 30: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

nisbah harus berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Apabila

terjadi kerugian, cara menyelesaikannya adalah sebagai berikut: (1)

Diambil terlebih dahulu dari keuntungan, karena keuntungan

merupakan pelindung modal. (2) Bila kerugian melebihi keuntungan,

maka baru di ambil dari pokok modal.19

3) Distribusi Laba untuk Karyawan

Suatu produksi tidak akan berjalan lancar tanpa adanya faktor-

faktor produksi yang mendukung. Ada 4 (empat) faktor yang penting

adalah tanah, tenaga kerja, modal dan manajemen.Keempat-empatnya

sangat berperan dalam kelangsungan produksi tanpa adanya tanah,

tenaga kerja, modal dan manajemen maka produksi tidak berjalan

efektif.

Islam menetapkan mengenai masalah upah maupun masalah

perlindungan terhadap kepentingan pekerja maupun majikan. Upah

ditetapkan dengan cara masing-masing pihak memperoleh bagian yang

sesuai dengan yang dikerjakannya. Selain itu, kedua belah pihak yang

melakukan kontrak diperintahkan agar bersikap adil terhadap semua

orang yang bertransaksi.Para pekerja harus memperoleh upah sesuai

kontribusi pada produksi. Sedangkan para majikan akan menerima

keuntungan dalam proporsi yang sesuai dengan modal dan

kontribusinya dalam produksi.20

19

http://ahlibaca.com/distribusi-laba-untuk-pemilik-dana-akuntansi-syariah, diakses 03 Maret

2017 20Tri Dya Fitrisah Jafar, “Analisis Pendistribusian Laba Dalam Akuntansi Syariah Untuk

Mencapai Prinsip Keadilan” Skripsi (Makasar: Universitas Hasanudin, 2012), hlm. 25-26

Page 31: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

Dengan demikian setiap orang akan memperoleh bagiannya

serta deviden nasional yang sesuai dan tidak ada seorangpun yang akan

dirugikan. Jadi tinggi rendahnya upah seseorang dalam suatu pekerjaan

itu semata dikembalikan pada tingkat kesempurnaan jasa atau

kegunaan tenaga yang diberikan.Dan ini tidak bisa dianggap sebagai

bonus dengan tujuan untuk meningkatkan produktifitas mereka.Namun

ini semata adalah upah mereka yang memang mereka terima karena

kesempurnaan jasa mereka.21

3. Konsep tentang Prinsip Keadilan

a. Pengertian Keadilan

Keadilan secara hakiki merupakan suatu konsep yang relatif.Skala

keadilan sangat beragam antara suatu Negara dengan Negara lain, dan

masing-masing skala didefinisikan serta ditetapkan oleh masyarakat sesuai

dengan tatanan sosial masyarakat. Keadilan dalam Islam memiliki

implikasi sebagai berikut:

1) Keadilan Sosial

Islam menganggap umat manusia sebagai suatu keluarga.

Karena semua anggota keluarga ini mempunyai derajat yang sama

dihadapan Allah. Hukum Allah tidak membedakan yang hitam dan

putih. Secara sosial, nilai yang membedakan satu dengan yang lain

adalah ketakwaan, ketulusan hati, kemampuan dan pelayanan kepada

manusia.

21

Ibid.,hlm. 26

Page 32: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

2) Keadilan Ekonomi

Konsep persaudaraan dan perlakuanyang sama bagi setiap

individu dalam masyarakat dan dihadapkan hukum harus diimbangi

oleh keadilan ekonomi. Tanpa pengimbangan tersebut, keadilan sosial

kehilangan makna. Dengan keadilan ekonomi, setiap individu

akanmendapatkan haknya sesuai kontribusi masing-masing kepada

masyarakat.22

b. Nilai Keadilan dalam Akuntansi Syariah

Keadilan merupakan konsep lengkap yang harus dikaitkan dengan

seluruh aspek kehidupan baik sosial, politik, ekonomi dan

spiritual.Kapanpun kita memasuki kehidupan sosial masalah keadilan

tidak dapat diabaikan, termasuk dalam kegiatan ekonomi.Pentingnya nilai

keadilan diterapkan dalam kegiatan ekonomi sebab disana selalu

ditemukan hal-hal yang adil dan hal-hal yang tidak adil.

Jiwa tatanan ekonomi Islam adalah kesinambungan yang

adil.Kalau kapitalisme memayungi kaum pemilik modal dan sosialisme

memayungi kaum buruh, maka ekonomi Islam memayungi

keduanya.Untuk menciptakan keadilan dalam kegiatan ekonomi

dibutuhkan akuntansi sebagai media pendekatan dan pelaporan

transaksi.Tujuan pencatatan dalam Islam adalah untuk kebenaran,

kepastian, keterbukaan, dan keadilan.Antara dua atau beberapa pihak yang

mempunyai hubungan Muamalat.Akuntansi harus bisa menjamin bahwa

22

Ibid., hlm. 36

Page 33: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

informasi-informasi yang disusun dan disajikan harus benar-benar bebas

dari unsur penipuan dan ketidakadilan, serta bebas dari pemihakkan

kepada kepentingan kelompok tertentu.Informasi yang diberikan harus

transparan, teruji dan dapat dipertanggungjawabkan dunia akhirat.23

c. Keadilan dalam Pendistribusian Laba

Kesenjangan pendapatan dan kekayaan alam yang ada

dimasyarakat, berlawanan dengan semangat serta komitmen Islam

terhadap persaudaraan dan keadilan-keadilan sosial-ekonomi. Kesenjangan

harus diatasi dengan menggunakan cara yang ditekankan dalam Islam.

Konsep keadilan dlam distribusi pendapatan dan kekayaan serta konsep

keadilan ekonomi, menghendaki setiap individu ekonomi mendapatkan

imbalan sesuai dengan amal dan karyanya.Ketidaksamaan pendapatan

dimungkinkan dalam Islam karena kontribusi masing-masing orang

kepada masyarakat berbeda-beda.

Pengertian konsep laba dalam akuntansi syariah dirumuskan secara

deduktif berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang bersumber dari Al-

Qur‟an dan Al-Hadist. Faktor utama yang menentukan pendistribusian

kekayaan atau laba adalah kasih saying dan keadilan, karena tujuan

pendistribusian ini adalah agar kekayaan tidak menumpuk pada suatu

golongan masyarakat saja tetapi selalu beredar dalam masyarakat, dan agar

faktor produksi yang terkait memperoleh bagian yang adil sesuai dengan

hak masing-masing. Hanya saja perbedaan individu dalam masalah

23

Ibid., hlm. 38-39

Page 34: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

kemampuan dan kebutuhan bisa menyebabkan perbedaan distribusi

pendapatan tersebut diantara mereka. Kesalahan dalam hal mekanisme

distribusi kekayaan ini akan menyebabkan ketidakadilan, misalnya dengan

terdistribusinya kekayaan tersebut kepada segelintir orang saja, sementara

yang lainnya kekurangan.

Salah satu bentuk kemitraan perusahaan dalam konteks Syariah

adalah mudharabah.Dalam sistem mudharabah ini, laba bersih perusahaan

didistribusikan kepada pemilik modal dan manajemen. Walaupun

demikian, perusahaan juga harus memperhatikan hak-hak pihak lain yang

terkait dengan perusahaan dengan cara:

1) Memberikan gaji yang layak kepada karyawan dengan didasarkan

pada kadar jasa yang diberikannya.

2) Membayar atau melunasi pinjaman kepada kreditur.

3) Membayar pajak kepada pemerintah sesuai dengan perturan

perpajakan.

4) Mengeluarkan zakat sesuai ketentuan zakat.24

Laba tidak sekedar dimaknai sebagai keuntungan dalam bentuk

materi atau uang semata.Laba muncul dari sebuah interaksi sosial di antara

pihak-pihak yang terkait dengan aktivitas perusahaan. Ada tiga komponen

utama yang mempunyai hak yang sama atas keadilan suatu entitas

perusahaan, yaitu:

24

Ibid., hlm. 40-41

Page 35: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

1) Pemilik modal, dalam hal ini jelas hak dan proporsi terhadap laba

perusahaan. Namun demikian, bukan karena ia pemilik modal

maka seenaknya mengambil jatah atau menentukan haknya secara

berlebihan, karena penentuan hak secara berlebihan ini akan

merugikan pihak lain untuk mendapatkan haknya.

2) Karyawan, bagian utama disamping pemilik perusahaan dalam

suatu entitas perusahaan. Keadilan menurut karyawan tentunya

keadilan yang sesuai dengan proporsi dan pekerjannya.

3) Laba,setidaknya juga menjadi hak bagi pihak-pihak luar

perusahaan selain karyawan dan pemilik modal. Pihak luar disini

seperti pemasok,pembeli dang lingkungan sosial lainnya.25

4. Keadilan dalam Perspektif PSAK Nomor

Beberapa prinsip keadilan dalam pembagian diuraikan dalam

beberapa pasal yang tertuang pada PSAK Nomor 105, sebagai berikut:

[11]. Pembagian hasil usaha mudharabah dapat dilakukanberdasarkan

prinsip bagi hasil atau bagi laba. Jika berdasarkanprinsip bagi hasil, maka

dasar pembagian hasil usaha adalahlaba bruto (gross profit) bukan total

pendapatan usaha (omset).Sedangkan jika berdasarkan prinsip bagi laba,

dasar pembagianadalah laba neto (net profit) yaitu laba bruto dikurangi

bebanyang berkaitan dengan pengelolaan danamudharabah. [14] Jika nilai

investasi mudharabah turun sebelumusaha dimulai disebabkan rusak,

hilang atau faktor lainyang bukan kelalaian atau kesalahan pihak

25

Ibid., hlm. 42-43

Page 36: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

pengelola dana, maka penurunan nilai tersebut diakui sebagai kerugian

dan mengurangi saldo investasi mudharabah. [17] Dalam investasi

mudharabah yang diberikan dalamaset nonkas dan aset nonkas tersebut

mengalami penurunannilai pada saat atau setelah barang dipergunakan

secara efektifdalam kegiatan usaha mudharabah, maka kerugian

tersebuttidak langsung mengurangi jumlah investasi, namundiperhitungan

pada saat pembagian bagi hasil.26

Untuk lebih detil, uraian tentang

keadilan dalam perspektif PSAK Nomor 105 ini, dapat dilihat pada

lampiran skripsi ini.

26

Ikatan Akuntan Indonesia, PSAK: Akuntansi Mudharabah PSAK Nomor 105.

Page 37: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Beni,

penelitian kualitatif meliputi menetapkan fokus penelitian, memilih

informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai

kualitas data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuan

penelitianya.27

Pendekatan penelitian yang digunanakan adalah penelitian

deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian deskriptif

adalah suatu bentu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan

data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, menyajikan,

membandingkan, dan menganalisis data-data yang diambil dari Bank

Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri tahun 2018.

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Lokasi/setting penelitian ini adalah Bank Muamalat Indonesia, yang

memiliki cabang di Jl. Sultan Agung No. 01 Kel. Murni, Kec. Telanaipura,

Kota Jambi. Dan Bank Syariah Mandiri, yang memiliki cabang di Jl. Dr.

Sutomo, No. 11, Ps. Jambi, Kota Jambi.Objek penelitian tersebut sengaja

dipilih karena kedua bank tersebut telah menerapkan prinsip Syariah.

2. Subjek Penelitian

27

Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian (Bandung: Pustaka Setia, 2010), hlm. 183-184

Page 38: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

Subjek dalam penelitian ini antara lain adalah pimpinan kantor,

pegawai, dan staff yang bekerja di BMI dan BSM Jambi.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data dibagi kedalam dua kategori, yakni data primer dan data

sekunder. Penjelasan kedua jenis data tersebut adalah sebagai berikut:

a. Data Primer

Data primer adalah data utama penelitian.28

Data primer dalam

penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara

dengan subjek penelitian, dan dokumentasi. Data primer akan peneliti catat

dalam catatan lapangan penelitian.Adapun yang menjadi data primer

penelitian ini adalah segala yang peneliti peroleh langsung dari hasil

pengamatan, wawancara, dan dokumentasi yang peneliti peroleh secara

langsung sewaktu menggali data di lapangan.

b. Data Sekunder

Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang tidak

dapat diukur secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang lain,

misalnya berupa laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian, artikel dan

majalah ilmiah yang berkaitan dengan masalah penelitian. Data sekunder

umumnya berupa bukti catatan atau laporan historis yang telah tersusun,

yang dipublikasi dan tidak dipublikasikan29

. Data yang digunakan dalam

28Suaidi Asy‟ari (Ed), Panduan Penulisan Skripsi Mahasiswa UIN STS Jambi (Jambi, t.p,

2009), hlm. 19 29

Nur Indriyantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan

Manajemen (Yogyakarta: BPFE, 1999), hlm. 146-147

2

1

Page 39: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

penelitian ini adalah laporan publikasi bank Indonesia dan referensi lain

dari jurnal, internet, hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Sumber Data

Dilihat dari sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber

tertulis dapat dibagi atas sumber buku, majalah ilmiah, arsip dokumen

pribadi dan dokumen resmi. Untuk mempermudah mengidentifikasi

sumber data penulis mengklasifikasikanya menjadi tiga jenis sumber data

yaitu:

a. Person. Yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban

lisan melalui wawancara.

b. Place. Yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan

diam dan bergerak. Diam, misalnya ruangan, kelengkapan alat, wujud

benda dan lain-lain. Bergerak, misalnya aktivitas, kinerja, laju

kendaraan, ritme nyanyian, gerak tari, sajian sinetron, kegiatan belajar

mengajar dan lain sebagainya.

c. Paper. Yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf,

angka, gambar, atau simbol-simbol lain.30

D. Metode Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dengan

metode pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara memperhatikan atau

mengamati secara langsung. Metode ini satu pengumpulan data yang akan

dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan disetiap

terjadinya komunikasi, termasuk juga gejala-gejala yang tampak dalam objek

30

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), hlm. 172.

Page 40: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

penelitian yang pelaksanaanya langsung pada tempat dimana suatu peristiwa,

situasi dan kondisi yang terjadi. Situasi kondisi dapat dibuat-buat namun ada

juga yang memang faktanya demikian.Sedangkan pengamatan di suatu tempat

dapat dilakukan dengan atau tanpa alat. Metode inipun akan peneliti lakukan

guna menggali informasi penting nantinya.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu

dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan

pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas

pertanyaan.31

Wawancara atau interviewakan peneliti lakukan agar peneliti bisa

mengetahui dan mendapatkan data di lokasi penelitian. Wawancara ini akan

penulis lakukan langsung berhadap-hadapan dengan merujuk kepada butir-

butir pertanyaan wawancara yang sudah peneliti persiapkan sebelumnya.

Metode ini akan penulis lakukan sewaktu melakukan penelitian kelak.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu.Dokumentasi

bisa berbentuk tulisan atau gambaran dan bisa dilakukan mengumpulkan data-

data perusahaan yang relevan dengan penelitian ini.32

4. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan dengan menelaah buku-buku yang

relevan dengan permasalahan yang diangkat untuk mendapatkan kejelasan

31

Ibid., hlm. 135. 32

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hlm. 239

Page 41: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

konsep dan mengumpulkan literatur-literatur yang relevan dengan

pembahasan penelitian.

E. Teknik Analisis Data

Data yang telah didapatkan kemudian diklarifikasikan sesuai

dengan kategori masing-masing, baru kemudian diadakan analisis

data.Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data

kualitatif.Penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses

di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data.33

Analisis dilapangan

menurut Miles and Huberman juga terdiri dari beberapa tahapan

sebagaimana dijelaskan dalam paragraf di bawah ini:

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

maka perlu dicatat secara teliti dan rinci.34

Mereduksi data berarti merangkum,

memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari

tema dan polanya, dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data

yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan

mencarinya bila diperlukan.35

2. Penyajian Data

Penyajian data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya.Dalam hal ini

33

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 90 34

Beni Ahmad Saebeni, Metode Penelitian (Bandung: Pustaka Setia, 2008), hlm. 200 35

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D

(Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 338

Page 42: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

Miles dan Huberman menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk

menyajikan data dalam penelitan kualitatif adalah dengan teks yang bersifat

naratif.36

3. Verifikasi Data

Verifikasi dan penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dalam

proses analisis data penelitian kualitatif. Kesimpulan dalam penelitian

kualitatif diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan

sejak awal.37

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah

merupakan temuan baru yang sebelumnya berupa deskripsi atau gambaran

suatu objek yang sebelumnya masih samar-samar sehingga setelah diteliti

menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis, atau

teori.38

F. Pemeriksaan Keabsahan Data

Peneliti menggunakan teknik trianggulasi untuk menguji tingkat

keterpercayaan data di lapangan. Trianggulasi adalah suatu teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar

data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap

data tersebut. Hal ini dapat tercapai dengan cara:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil data wawancara.

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakan secara pribadi.

36

Ibid.,hlm. 341 37

Beni Ahmad Saebeni, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Pustaka Setia, 2008), hlm.

202. 38

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 345.

Page 43: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

3. Membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat

dan pandangan orang lain, orang biasa, ahli.

4. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumentasi yang

berkaitan.39

G. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan penelusuran tinjauan kepustakaan yang penulis

lakukan, berikut ada beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan

permasalahan yang ada di dalam penelitian ini adalah:

Table 2. Daftar ringkasan tinjauan pustaka

No Nama dan

Tahun

Penelitian

Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Surepno

dan

Prabowo

Yudo

Jayanto

(2017)

Distribusi Laba Sebagai

Implementasi Niali

Keadilan Dalam Akuntansi

syariah Pada PT Bank

Syariah Mandiri.

Dan hasil dari penelitian ini

adalah perbedaan mendasar

pada konsep akuntansi Islam

dengan akuntansi

konvensional salah satunya

adalah pada orientasi

distribusi laba. Dan meskipun

distribusi laba telah mampu

menjangkau seluruhnya,

namun porsi distribusi laba

yang masih berpusat pada

pemilik modal secara

keseluruhan belum

menunjukkan nilai keadilan

yang dikandung oleh prinsip

Syariah.40

39

Lexy J. Moeleong, Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosdakarya, 1995), hlm. 178 40

Surepno dan Prabowo Yudo Jayanto, “Distribusi Laba Sebagai Implementasi Nilai Keadilan

Dalam Akuntansi Syariah Pada PT. Bank Syariah Mandiri,” Jurnal Ekonomi Syariah,Vol.5.No.1,

(2017), hlm. 9

Page 44: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

2. Rahayu

Ningsih

(2013)

Analisis Pengaruh Laba

Terhadap Zakat PT Bank

Syariah Mandiri

Dari penelitian ini zakat

sangat dipengaruhi oleh laba,

yang artinya apabila laba

usaha meningkat maka

otomatis zakat perusahaan

akan meningkat dan apabila

laba perusahaan menurun

maka zakat perusahaan juga

menurun. Pendistribusian

zakat dapat dilaksanakan

melalui beberapa program

yaitu : program umat, didik

umat, dan simpati umat.

Setiap program yang disusun

berdasarkan perencanaan

yang sangat matang agar

dapat terlaksana dengan

maksimal dan sesuai dengan

sasaran yang telah

ditetapkan.41

3. Ulfatul

Mardhiyah

(2018)

Analisis Hukum Islam

Terhadap Distribusi Hasil

Usaha Deposito

Mudharabah Studi Kasus

Pada Bank Syariah Mandiri

Cabang Ngaliyan

Semarang

Bank syariah mandiri

menetapkan prinsip revenue

sharing dalam melakukan

distribusi hasil usaha deposito

mudharabah. Revenue sharing

yaitu pembagian keuntungan

berdasarkan dari laba bersih

pendapatan bukan

berdasarkan proyeksi hasil

usaha. Oleh karena itu

implementasi prinsip revenue

sharing dan gross profit

margin (dalam PSAK No 105

Akuntansi mudharabah)

dalam prinsip distribusi hasil

usaha adalah sama.42

41 Rahayu Ningsih,”Analisis Pengaruh Laba Terhadap Zakat PT Bank Syariah Mandiri”

Skripsi (Riau:Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, 2013), hlm. 9

42 Ulfatul Mardhiyah, “Analisis Hukum Islam terhadap Distribusi Hasil Usaha Deposito

Mudharabah (Studi Kasus di Bank Syariah Mandiri Cabang Ngaliyan Semarang.” Skripsi

(Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo, 2018), hlm. 8

Page 45: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

4. Adi

Pranoto

(2014)

Analisis Pendistribusian

Laba Untuk Mencapai

Prinsip Keadilan Dalam

Akuntansi Syariah pada

PT. Bank BRI Syariah

Kota Palembang

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa

pendistribusian laba pada

perusahaan yang menerapkan

prinsip akuntansi syariah telah

mendistribusikan labanya

tidak hanya kepada pemilik

modal saja, akan tetapi juga

didistribusikan kepada para

stakeholder yang ada dalam

perusahaan dengan membawa

nilai-nilai Islam.43

Berdasarkan paparan tinjauan pustaka di atas, maka dapat

dikemukakan titik temu penelitian terdahulu tersebut dengan skripsi ini adalah

dari aspek objek materi-nya, sama-sama mengangkat tentang isu

pendistribusian laba.Akan tetapi tetap terdapat sisi perbedaan baik dari segi

metodologi, waktu, dan lokasi penelitiannya.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini akan dibagi

menjadi lima bab yaitu sebagai berikut: Bab I Pendahuluan yang berisi

mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan

penelitian, batasan masalah, kerangka teori dan tinjauan pustaka.

Kemudian Bab II Metode Penelitian yang mana pada bab ini diuraikan

tentang metode penelitian dalam penulisan skripsi ini. Berisi tentang objek

penelitian, jenis penelitian, metode pengumpulan data, jenis dan sumber

43

Adi Pronoto, “Analisis Pendistribusian Laba untuk Mencapai Prinsip Keadilan dalam

Akuntansi Syariah pada PT. Bank BRI Syariah Kota Palembang.” Skripsi (Palembang: Universitas

Muhammadiyah Palembang, 2014), hlm. 15

Page 46: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

data, metode analisis data yang digunakan untuk memberikan jawaban atas

penelitian yang ada. Kemudian pada Bab III Gambaran Umum BMI dan

BSM yang terdiri dari lokasi penelitian yang akan diteliti oleh penulis

adalah bank muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri Cabang

Jambi. Lalu pada Bab IV Temuan dan Pembahasan yang mana terdiri dari

hasil analisis data dan pembahasan. Pada bab ini data-data yang telah

dikumpulkan, dianalisis dengan menggunakan alat analisis yang telah

disiapkan. Bab V Penutup yang mana terdiri dari bagian akhir yang

penting, yang berisikan tentang kesimpulan dan saran yang

direkomendasikan kepada pihak-pihak tertentu, serta penulis

mengungkapkan keterbatasan penelitian.

Page 47: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Profil Bank Syariah Mandiri (BSM) Jambi

1. Sejarah Lahirnya BSM Jambi

Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah lembaga perbankan di Indoensia.

Bank ini berdiri pada tahun 1955 dengan nama Bank Industri Nasional. Bank

ini beberapa kali berganti nama44

dan terakhir kalinya menjadi Bank Syariah

Mandiri pada tahun 1999.45

Kehadiran BSM sejak tahun 1999 sesungguhnya merupakan hikmah

sekalgus berkah pasca krisis tahun 1997-1998.Sebagaimana diketahui, krisis

multi dimensi-termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan

beragam dampak negative yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan

masyrakat, tidak terkecuali dunia usaha.Dalam kondisi tersebut, industri

perbankan nasional yang didominasi oleh bank konvensional mengalami krisis

luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merekonstruksi

dan merekapitulasi sebagian bank di Indonesia.46

PT. Bank Susila Bakti (BSB) merupakan salah satu bak konvensional

yang dimiliki oleh YKP (Yayasan Kesejahteraan Pegawai) dan PT. Mahkota

Prestasi juga terkena dampak krisis.BSB berusaha keluar dari situasi tersebut

44

Nama BSM sebelumnya adalah: Bank Industri Nasional, Bank Susila Bakti. 45

Dokumen Profil BSM Jambi tahun 2017 46

Dokumen Profil BSM Jambi tahun 2017

3

2

Page 48: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank serta mengundang

investor asing.47

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger)

dengan empat bank (Bank Dagang, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan

Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT. Bank Mandiri (Persero) pada

tanggal 31 Juli 1999.Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan

menetapkan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas baru

BSB.48

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan

konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah.

Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan

syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri sebagai respon atas

diberlakukannya UU No. 10 Tahun 1998 yang memberikan peluang kepada

bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system)49

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa

pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk

melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi

bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera

mempersiapkan system infrastrukturnya sehingga kegiatan usaha BSB

berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan

prinsip syariah dengan nama PT. Bank Syariah Mandiri sebagaimana

47

Divisi Manajemen Risiko, wawancara, tanggal 10 September 2018 48

Dokumen Profil BSM Jambi tahun 2017 49

Dokumen Profil BSM Jambi tahun 2017

Page 49: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

tercantum dalam akta notaris: Sutjipto SH Nomor: 23 Tanggal 8 September

1999.50

PT. Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang

mampu memadukan idealism usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

kegiatan operasionalnya.Harmoni antara idealism usaha dan nilai-nilai yang

menjadi suatu kegiatan unggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di

perbankan Indonesia.BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia

menuju Indonesia yang lebih baik.51

2. Visi dan Misi BSM Jambi

Dalam rangka mendukung penciptaan tujuan perusahaan, maka BSM

memandang perlu untuk menetapkan visi dan misi perusahaan.Penguatan visi

dan misi perusahaan menyesuaiakan dengan kondisi kontemporer. Direksi

BSM melalui Surat Edaran No: 10/001/UMM tanggal 30 Januari 2008 tentang

Visi dan Misi BSM Shared Values ETHIC telah mensosialisasikan visi dan

misi BSM Jambi. Adapun visi dan misi tersebut adalah sebagai berikut:52

a. Visi BSM Jambi

1) Menjadi bank terpercaya pilihan mitra usaha;53

b. Misi BSM Jambi

1) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang

berkesinambungan;

50

Dokumen Profil BSM Jambi tahun 2017 51

Dokumen Profil BSM Jambi tahun 2017 52

http://banksyariahmandiri diakses pada 1 Agustus 2018 53

HRD BSM Jambi, wawancara, 11 Juli 2018

Page 50: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

2) Mengutamakan penghimpunan dan consumer dan penyaluran

pembiayaan pada segmen UMKM;

3) Merekrut dan mengembangkan pegawai professional dalam

lingkungan kerja;

4) Mengembangkan nilai-nilai syariah universal;

5) Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan

yang sehat.54

3. Kegiatan Usaha BSM Jambi

Bank syariah mandiri merupakan usaha yang bergerak dibidang

perbankan memiliki berbagai macam produk dan jasa yang ditawarkan produk

dan jasa tersebut adalah:

a. Produk Pendanaan

Produk pendanaan BSM Jambi adalah sebagai berikut:55

1) BSM Tabungan: Tabungan dengan mata uang rupiah dengan akad

mudharabah muthlaq yang penarikannya sesuai syarat tertentu

yang disepakati;

2) BSM Tabungan Berencana: Tabungan berjangka dengan nisbah

bagi hasil berjenjang serta kepastian bagi penabung maupun ahli

waris untuk memperoleh dananya sesuai target waktu dan dengan

perlindungan asuransi gratis;

54

Pimpinan Unit BSM Jambi, wawancara, tanggal 01 Agustus 2018 55

Teller BSM Jambi, wawancara, tanggal 01 Juli 2018

Page 51: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

3) BSM Tabungan Simpatik: Tabungan dalam mata uang rupiah

berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya dapat dilakukan

setiap saat berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati;

4) BSM Tabungan Mabrur: Tabungan yang membantu masyarakat

untuk merencanakan ibadah haji dan umrah;

5) BSM Tabungan Dollar: Tabungan dalam mata uang dollar yang

penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat ketentuan

dengan menggunakan slip penarikan;

6) BSM Tabungan Investa Cendekia (TIC): Tabungan berjangka yang

diperuntukkan bagi masyarakat dalam perencanaan keuangan

khususnya pendidikan bagi putera dan puteri;

7) BSM Deposito: Produk investasi berjangka yang penarikannya

hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai

kesepakatan;

8) BSM Deposito Vallas: Produk investasi berjangka yang

penarikannya hanya dapat dilakukan seteleh jangka waktu tertentu

sesuai kesepakatan dalam bentuk valuta asing;

9) BSM Giro: Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap

saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau alat perintah bayar

lainnya dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah;

10) BSM Giro US Dollar: Simpanan dalam mata uang dollar Amerika

penarikannya dapat dilakukan setiap saat dalam prinsip wadiah yad

adh-dhammah.

Page 52: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

11) BSM Giro Euro: Simpanan dalam mata uang euro yang

penarikannya setiap dengan prinsip wadiah yad adh-dhammah.

12) BSM Obligasi: Surat berharga jangka panjang berdasar prinsip

syariah yang mewajibkan emiten (Bank Syariah Mandiri) untuk

membayar pendapatan bagi hasil atau kupon dan membayar

kembali dana obligasi syariah pada saat jatuh tempo;

13) BSM Tabungan Perusahaan: Tabungan yang hanya berfungsi untuk

menampung kelebihan dana rekening giro yang memiliki institusi

atau perusahaan berbadan hokum dengan menggunakan fasilitas

autosave.

b. Produk Pembiayaan

Macam-macam produk pembiayaan BSM adalah sebagai berikut:56

1) BSM Pembiayaan Mudharabah: Pembiayaan dimana seluruh

modal kerja yang dibutuhkan nasabah ditanggung oleh bank.

Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah yang

disepakati;

2) BSM Pembiayaan Musyarakah: Pembiayaan khusus untuk modal

kerja, dimana dana dari bank merupakan bagian dari modal usaha

nasabah dan keuntungan dibagi susia dengan nisbah yang

disepakati.

3) BSM Pembiayaan Murabahah: Pembiayaan berdasarkan akad jual

beli antara bank dan nasabah. Bank membeli barang yang

56

Staff BSM Jambi, wawancara, tanggal 02 Juli 2018

Page 53: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok

ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati. Dapat

digunakan untuk keperluan usaha (investasi, modal kerja) dan

pembiayaan consumer.

4) BSM Pembiayaan Talangan Haji: Merupakan pinjaman dana

talangan dari bank kepada nasabah khusus untuk menutupi

kekurangan dana untuk memperoleh kursi atau seat haji dan pada

saat pelunasan BPIH;

5) BSM Pembiayaan Istishna: Pembiayaan pengadaan barang dengan

sekma adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, dan panjang

yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengadaan barang

(objek istishna‟) dimana masa angsuran melebihi periode

pengadaan barang (good in process financing) dan bank mengakui

pendapatan yang menjadi haknya pada periode angsuran, baik pada

saat pengadaan berdasarkan presentase penyerahan barang maupun

setelah barang selesai dikerjakan;

6) Pembiayaan dengan skema IMBT (Ijarah Muntahiyah Bittambik):

Pembiayaan ijarah muntahiyah bittambiik adalah fasilitas

pembiayaan dengan skema sewa atas suatu objek sewa antara bank

dengan nasabah dalam periode yang ditentukan yang diakhiri

dengan kepemilikan barang di tangan nasabah;

Page 54: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

7) Pembiayaan mudharabah muqayyah of balance sheet: Pembiayaan

ini adalah penyakuran dana mudharabah muqayyada di mana bank

bertindak sebagai agen sehingga bank tidak menanggung resiko.

8) BSM Customer Networking Financing:atau disingkat menjadi

BSM-CNF adalah fasilitas pembiayaan modal kerja yang diberikan

kepada nasabah (agen, dealer, dan sebgainya) untuk pembelian

persediaan atau inventory barang dari rekanan (ATPM, produsen,

dan lain sebagainya) yang menjalani kerja sama dengan bank.

9) BSM Pembiayaan Resi Gudang: Pembiayaan resi gudang adalah

pembiayaan transaksi komersial dari suatu komoditas/produk yang

diperdagangkan secara luas dengan jaminan utama berupa

komoditas/produk yang dibiayai dan berada dalam suatu gudang

atau tempat yang terkontrol secara independent;

10) BSM pembiayaan edukasi: Pembiayaan jangka pendek dan

menengah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan uang

masuk sekolah/perguruan tinggi ataupun lembaga pendidikan

lainnya atau uang pendidikan lainnya atau uang pendidikan pada

saat pendaftaran tahun ajaran/semester baru berikutnya dengan

akad ijarah.

11) PKPA: Adalah Pembiayaan kepada Koperasi Karyawan untuk Para

Anggota yaitu penyaluran koperasi kepada anggota/karyawan

untuk memenuhi kebutuhan consumer para anggotanya (kolektif)

yang mengajukan pembiayaan kepada koperasi karyawan.

Page 55: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

12) BSM Implan: Pembiayaan consumer dalam valuta rupiah yang

diberikan oleh bank kepada karyawan tetap perusahaan/anggota

kopkar yang pengajuannya dilakukan secara massal;

13) Pembiayaan Dana Berputar: Yakni fasilitas pembiayaan modal

kerja dengan prinsip musyarakah yang penarikan dananya dapat

dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan riil nasabah;

14) BSM Pembiayaan Pemilikan Rumah: Pembiayaan griya yaitu

pembiayaan jangka pendek, menengah, atau panjang untuk

membiayai pembelian rumah tinggal baik baru maupun bekas di

lingkungan developer maupun non-developer dengan system

murabahah;

15) BSM Optima Pembiayaan Pemilik Rumah: Pembiayaan griya BSM

Optima adalah pembiayaan pemilikan rumah dengan tamabahan

benefit berupa adanya fasilias pembiayaan tamabahan yang dapat

diambil nasabah pada waktu tertentu sepanjang coverage atas

agunannya masih dapat mengcover total pembiayaan dan dengan

memperhitungkan kecukupan debt to service ratio nasabah;

16) Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) Syariah Bersubsidi:

Pembiayaan untuk pemilikan rumah sederhana sehat yang

dibangun oleh pengembang dengan dukungan subsidi uang muka

dari pemerintah yang ditujukan kepada golongan berpendapatan

tetap;

Page 56: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

17) Pembiayaan umrah: Pembiayaan jangka pendek yang digunakan

untuk memfasilitasi kebutuhan biaya perjalanan umroh, seperi

untuk tiket, akomodasi, dan persiapan biaya umroh lainnya dengan

akad ijarah;

18) BSM Pembiayaan Griya DP 0%: Pembiayaan griya BSM tanpa

dipersyaratkan adanya uang muka bagi nasabah dimana nilai

pembiayaan adalah sebesar 100% dari harga transaksi rumah.

19) BSM Sistem Pembiayaan Offline: system pembayaran BSM secara

offline yang dapat digunakan oleh institusi yang memiliki

pelanggan yang banyak untuk melakukan pembayran dari pelangan

ke seluruh institusi di seluruh kantor BSM;

20) Pembiayaan dengan agunan investasi terikat syariah Mandiri: Yaitu

agunan berupa dana investasi di mana pemilik dana memberikan

batasan kepada bank mengenai tempat, cara, dan objek

investasinya;

21) Pembiayaan Kepada Pensiunan: Penyaluran fasilitas pembiayaan

consumer (termasuk pembiayaan) multiguna kepada para

pensiunan, dengan pembayaran angsuran dilakukan dengan

pemotongan langung uang pensiunan yang diterima bank setiap

bulan (peniunan bulanan);

c. Layanan BSM Jambi

1) BSM Card

Page 57: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

Merupakan sarana untuk melakukan transaksi penarikan,

pembiayaan, dan pemindahbukuan dana pada ATM, BSM, ATM

Mandiri, ATM Bersama. Selain itu juga berfungsi sebagai kartu debit

yang dapat digunakan untuk transaksi berbelanja di amrchandise yang

berlogokan “Gunakan BSM Card anda di sini.”

2) BSM Sentra Bayar

Merupakan layanan bank dalam menerima pembayaran tagihan

pelanggan kepada pihak ketiga (PLN, Telkom, Indoset, dan

Telkomsel). Layanan sentra bayar dapat dilakukan dengan setoran

uang kas atau debet rekening melalui teller, ATM, SMS banking atau

proses autodebet secara bulanan.

3) BSM Mobile Banking

Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis teknologi

SMS dari ponsel yang memberikan kemudahan untuk melakukan

berbagai transaksi perbankan di mana saja dan kapan saja.57

4) BSM Net Banking

Merupakan fasilitas layanan bank bagi nasabah untuk

melakukan transaksi perbankan (ditentukan bank) melalui jaringan

internet dengan sarana komputer.

5) BSM Mobile Banking GPRS

Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis teknologi

GPRS telepon seluler (ponsel) yang memberikan kemudahan kepada

57

Dokumen BSM Jambi Tahun 2018

Page 58: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

nasabah untuk melakukan berbagai transaksi perbankan di mana saja

dan kapan saja.58

6) PPBA (Pembayaran Melalui Menu Pemindahbukuan di ATM)

Merupakan layanan pembayaran institusi (lembaga pendidikan,

asuransi, lembaga khusus, lembaga keuangan non-bank) melalui menu

pemindahbukuan di ATM.59

7) BSM Pooling Fund

Merupakan fasilitas yang disediakan oleh bank yang

memudahkan nasabah untuk mengatur atau mengolah dana di setiap

rekening yang memiliki nasabah otomatis sesuai dengna keinginan

nasabah.

8) BSMPertukaran Valas

Pertukarana mata uang asing dengan mata uang rupiah yang

dilakukan oleh BSM kepada nasabah.

9) BSM Bank Garansi

Janji tertulis yang diberikan pleh bank kepada pihak ketiga,

dimana bank mentarakan sanggup memnuhi kewajiban kepada pihak

ketiga dimaksud apabila pada suatu waktu tertentu yang telah

ditetapkan pihak yang dijamin (nasabah) tidak memnuhi kewajiban.60

10) BSM Electronic Payrool

Pembayaran gaji karyawan instansi melalui teknologi terkini

BSM secara mudah, aman, dan fleksibel.

58

Dokumen BSM Jambi Tahun 2018 59

Dokumen BSM Jambi Tahun 2018 60

Dokumen BSM Jambi Tahun 2018

Page 59: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

11) BSM SKBDN

Janji tertulis berdasarkan permintaan nasabah (applicant) yang

mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk membayar kepada

penerima atau menerima dan membayar wesel pada saat jatuh tempo

yang ditarik penerima atau memberi kuasa kepada bank lain untuk

melakukan pembayaran kepada penerima atau untuk menegosiasikan

wesel-wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerah dokumen (untuk

saat ini khusus BSM dengan BSM).61

12) BSM Letter of Credit

Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah yang

mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk membayar kepada

penerima atau ordernya atau menerima dan membayar wesel pada saat

jatuh tempo yang ditarik penerima, atau pemberi kuada kepada bank

lain untuk melakukan pembayaran kepada peneriman atau untuk

menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik oleh penerima atas

penyerahan dokumen.62

13) BSM Transfer Western Union

Jasa pengiriman uang/penerimaan kiriman uang secara real

time yang dilakukan lintas Negara atau dalam satu negara domestik.

14) BSM Kliring

Penagihan warkat bank lain dimana lokasi bank tertariknya

berada dalam satu wilayah kliring.

61

Dokumen BSM Jambi Tahun 2018 62

Dokumen BSM Jambi Tahun 2018

Page 60: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

15) BSM Inkaso

Penagihan warkat bank lain dimana bank tertariknya berbeda di

wilayah kliring atau berada di luar negeri, hasilnya penagihan akan

dikredit ke rekening nasabah.63

16) BSM Intercity Clearing

Jasa penagihan warkat (cek/bilyet/giro valuta rupiah) bak di

luar wilayah kliring dengan cepat sehingga nasabah dapat menerima

dana hasil tagihan atau cek bilyet giro tersebut pada keesokan harinya.

17) Bentuk Lainnya

Kemudian ada pula produk lainnya seperti: BSM RTGS (Rela

Time Gross Settlement), transfer dalam kota LLG, transfer DUIT

(Dana Untuk Indonesia Tercinta), BSM Pajak Online, BSM Pajak

Impor, BSM Referensi Bank, BSM Standing Order, BSM Auto Save,

dan BSM Tranfer Valas.

4. Struktur Organisasi BSM Jambi

Secara umum pengertian dari struktur organisasi adalah suaru susunan

pekerjaan dari masing-masing pekerjaan yang terdapat dalam suatu

perusahaan, mulai dari tingkat yang paling atas sampai dengan tingkat yang

paling bawah yang tersusun sedemikian rupa dalam suatu perusahaan.

Organisasi merupakan hal yang paling penting dalam menentukan tujuan

perusahaan atas dasar kerjasama yang mempunyai bentuk dan susunan yang

jelas dalam merumuskan tugas setiap unsur antara yang satu dengan yang

63

Dokumen BSM Jambi Tahun 2018

Page 61: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

lainnya dalam hubungan kerja.Selain itu juga untuk memperlancar dan

mempermudah pimpinan untuk mengadakan pengawasan terhadap tugasnya.64

Dengan kata lain, struktur organisasi merupakan bentuk persekutuan

antara dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama

yang terkait secara formal dalam bentuk ikatan hierarki dimana terdapat

hubungan sekelompok orang yang disebut pimpinan dan bawahan.

Agar tujuan tercapai dengan sebaik-baiknya maka dalam kerjasama

harus ada koordinasi kontak yaitu keselarasan antara karyawan maupun

kegiatan-kegiatannya sehingga semua berlangsung secara tertib dan seirama

dalam mencapai tujuan organisasi. Adapun kegiatan dari pembagian tugas

dalam sebuah organisasi adalah sebagai berikut:

a. Untuk menghemat waktu dan tenaga;

b. Mempermudah keselamatan kerja;

c. Menegah adanya pemupukan pekerjaan dalam suatu bagian;

d. Mempermudah pengawasan oleh pihak atasan.

B. Profil Bank Muamalat Indonesia (BMI) Jambi

1. Sejarah Berdirinya BMI Jambi

Bank Islam pertama di Indonesia adalah PT. Bank Muamalat

Indonesia.Sejarah berdirinya Bank Muamalat Inddonesia bermula dari

kegelisahan masyarakat Islam Indonesia tentang masalah ekoomi terutama

masalah bunga bank dan perbankan. Berdasarkan keputusan Majlis Tarjih

Muhammadiyah pada Muktamar di Sidoarjo Jawa Timur tahun 1968 yang

64

Pimpinan BSM Jambi, wawancara, tanggal 02 2Juli 2018

Page 62: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

memutuskan bahwa bunga bank yang diberikan oleh bank-bank Negara

kepada nasabah demikian pula sebaliknya, hukumnya termasuk syubhat atau

musytabiat, artinya belum jelas halal haramnya.65

Berdasarkan keputusan tersebut, maka umat islam mengetahui bahwa

bunga bank masih di ragukan kehalalan dan keharamannya, sehingga umat

Islam menjadi ragu untuk melakukan transaksi di bank-bank Negara,

sedangkan di atu pihak sesuai dengan tuntunan perkembangan kebutuhan

ekonomi, segala sesuatunya mereka harus berhubungan dengan bank, dan

dipihak lain di dalam sanubari mereka masih khawatir akan ribanya bank yang

dilarang oleh ajaran agama islam.

Persoalan tersebut juga dibicarakan dalam lokakarya yang diprakarsai

oleh MUI pada tanggal 19-22 Agustus 1990 di Casarua Bogor. Pokok

pemikiran yang dihasilkan pada lokakarya tersebut terkait erat dengan

gagasan untuk membentuk Bank Syariah. Ide tersebut ditindaklanjuti dalam

Munas IV Majelis Ulama Indonesia (MUI) tanggal 22-25 Agustus 1990 di

Sahid Jaya Hotel, Jakarta. MUI juga merekomendasikan untuk membentuk

suatu tim yang disebut dengan tim Perbankan MUI, diketuai oleh Dr. Ir. Amin

Aziz. Tim ini bertugas untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan

dengan berdirinya bank Islam di Indonesia.

Tim perbankan MUI dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal

ini terbukti bahwa dalam kurun waktu 1 tahun bank muamalat Indonesia sudah

berdiri yaitu tepatnya tanggal 1 november 1991 dihadapan notaries Yudo

65

Dokumentasi BMI Cabang Jambi, Sejarah Bank Muamalat Cabang Jambi Tahun 2017

Page 63: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

Paripurno SH, dengan akta notaris No. 1 (izin Menteri Kehakiman No.

C.2.2413.HT.01.01 tanggal 21 maret 1992 dan berita Negara RI No. 34

tanggal 28 April 1992), dengan komitmen bahwa pembelian saham perseroan

sebasar Rp. 84 milyar (227 pemegang saham pendiri).66

Bank Muamalat Indonesia mulai beoperasi tanggal 1 Mei 1992/ 27

syawal 1412 H (SK MenKeu RI No. 1223/MK. 013/1991 tanggal 5 November

1991 dan izin usaha bank SK MenKeu No. 430/KMK.013/1992 tanggal 24

April 1992), dengan modal dasar sebesar Rp. 500 milyar dan komitmen modal

sebesar Rp. 106 milyar.67

Pada awalnya keberadaan Bank Muamalat Indonesia belum mendapat

perhatian yang optimal dalam tatanan industri perbankan nasional. Namum

setelah terbukti bahwa bank islam mampu menangani masalah ekonomi disaat

Indonesia dilanda krisis moneter serta bank-bank konvensional banyak yang

vailid, bank islam tetap berdiri dan melakukan trasaksinya seperti biasa.

Kemudian secara tegas sistem perbankan syariah ditempatkan sebagai bagaian

dari sistem perbankan nasional.

Perkembangan Bank Muamalat Indonesia diikuti dengan membuka

cabang-cabang diberbagai provinsi, termasuk provinsi Jambi. Berdirinya Bank

Muamalat di Provinsi Jambi dilatar belakangi oleh penduduk Provinsi Jambi

yang mayoritas memeluk Agama Islam yang sangat membutuhkan layanan

masyarakat untuk melakukan transaksi keuangan yang didasarkan pada

prinsip-prinsip Syariah Islam. Selain itu Provinsi Jambi memilki potensi

66

Ibid. 67

Ibid.

Page 64: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat potensial yang hinga saat ini belum

dimanfaatkan secara optimal,sehingga dengan potensi Sumber Daya Alam

(SDA) ini Provinsi Jambi memiliki kesempatan yang sangat besar untuk

mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dimasa mendatang.

Tentang rencana pendirian Bank Muamalat Cabang Jambi diungkapkan oleh

Tessa Arief Budiman:

“Rencana pendirian BMI Jambi sudah mulai dilakukan penjajakannya

sejak tahun 2002.Penjajakan tersebut bermula dari salah satu

perusahaan perkebunan sawit berlokasi di Jambi yang mendapat

pembiayaan dari BMI Cabang Pekan Baru.Karena BMI Cabang Pekan

Baru memberi fasilitas yang sangat besar kepada perusahaan sawit

tersebut, maka perlu pemantuan secara langsung terhadap

perkembangan perusahaan sawit tersebut.Dikarenakan jarak antara

BMI Cabang Pekan Baru dengan perusahaan sawit itu sangat jauh,

maka timbulah usulan untuk mendirikan BMI di Jambi agar pelaksaan

pengawasannya dapat dilakukan dengan efisien.68

Setelah melalui proses yang panjang baik pengamatan, penilaian, serta

study kelayakan, usaha dari tim pengembang jaringan Muamalat berhasil dan

didirikanlah BMI Cabang Jambi pada tanggal 7 Oktober 2003, diresmikan

oleh Gubenur Jambi Bapak Zulkifli Nurdin bersama dengan Direktur Bank

Muamalat Indonesia yaitu Bapak Suhaji, dan dengan melantik Branch

Manager BMI Cabang Jambi yaitu Bapak Andri Donni, dengan Staf yang

terdiri dari 5 orang, diantaranya yaitu 1 Teller, 1 Custumer Service, 2 Back

Office dan 1 Marketing.

68

Wawancara bersama Bapak Obaid M. Fahmi, Operasional Manager Bank Muamalat Cabang

Jambi, tanggal 19 Juli 2018.

Page 65: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

2. Letak Geografis BMI Cabang Jambi

Bank Muamalat Indonesia Cabang Jambi terletak dilokasi yang cukup

strategis, yaitu berada ditengah-tengak pusat Kota Jambi di Jalan Sulthan

Agung No. 14-15 Kelurahan Murni Kota Jambi. Secara Bank Muamalat

Indonesia Cabang Jambi adalah sebagai berikut69

:

a. Sebelah kanan berdampingan dengan kantor Cab. Komite Nasional

Pemuda Indonesia

b. Sebelah kiri berbatasan dengan Bolly Wood (Sales dan Rental)

c. Sebelah depan berbatasan dengan PT. Asuransi Puri Asih

d. Sebelah belakang berbatasan dengan rumah penduduk

Dengan posisi yang cukup strategis ini dapat membantu mempercepat

proses pengembangan dan sosialisasi Bank Muamalat Indonesia Cabang

jambi.

3. Struktur Bank Muamalat Indinesia Cabang Jambi

PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Jambi kini tidak lagi dipimpin

oleh Branch Manager (BM), karena nasabah BMI Cabang Jambi dianggap

masih kecil dan masih dibawah BMI Cabang Pekan Baru.Struktur BMI

Cabang Jambi terdiri dari Operasional Manager (OM) dan Marketing

Coordinator (MC), yang sekaligus merangkap sebagai Branch Manager.

Keduanya memiliki kedudukan yang sama di BMI Cabang Jambi. Tetapi yang

menangani segala keperluan yang berkaitan dengan kegiatan operasional

ataupun yang mewakili pertemuan-pertemuan ke Bank Indonesia adalah

69

Observasi letak geografis Bank Muamalat Indonesia Cabang Jambi, tanggal 21 Juni 2018.

Page 66: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

Operasional Manager (OM), dan beliau dianggap sebagai pimpinan

cabang.Namun OM tidak mempunyai wewenang terhadap pembiayaan, yang

menanganai segala bentuk pembiayaan adalah Marketing Coordinator (MC),

seperti penandatanganan persetujuan pembiayaan, menangani pembiayaan

yang bermasalah (kredit macet), dan lainnya. Akan tetapi limit pembiayaan

yang ditangani oleh MC hanya sampai Rp 150 juta, lebih dari itu akan

ditangani oleh Branch Coordinator (pusat).70

Rincian tugas karyawan Bank Muamalat Indonesia Cabang Jambi

sebagai berikut :71

a. Branch Coordinator secara umum bertugas mengatur dan bertanggung

jawab pada perusahaan secara keseluruhan.

b. Resident Auditor secara umum bertugas mengawasi kegiatan intern

dari perusahaan.

c. Marketing Coordinator secara umum bertugas mengatur dan

bertanggung jawab pada bagian marketing atau pemesan sekaligus

merangkap sebagaiBranch Manager.

d. Operasional Managersecara umum bertugas mengatur dan

bertanggung jawab pada kegiatan operasional perusahaan sekaligus

sebagai Branch Manager.

e. Marketing Funding/Lending secara umum bertugas memasarkan

produk-produk perusahaan yang terdiri dari penghimpun dana dan

produk penyaluran dana.

70

Dokumentasi BMI Cabang Jambi. 71

ibid

Page 67: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

f. USPD secara umum bertugas dan bertanggung jawab pada

administrasi pembiayaan.

g. Back Office secara umum bertugas membukukan keluar masuknya

uang.

h. Back Opersional secara umum bertugas membukukan keluar

masuknya uang dalam bentuk operasinaol, secara administrasi

deposito,tabungan, giro, dan lain-lain.

i. Back OfficeJasa secara umum bertugas membukukan keluar masuknya

uang yang berasal dari transaksi jasa, seperti kliring, transfer, dan lain-

lain.

j. LBUS secara umum bertugas membukukan laporan-laporan kegiatan

perusahaan.

k. Custumer Service secara umum bertugas melayani nasabah dengan

memberikan informasi yang dibutuhkan nasabah.

l. Teller secara umum bertugas dan bertanggung jawab atas keluar

masuknya uang dari dan untuk nasabah.

4. Keadaan Karyawan BMI Cabang Jambi

Sebagai Bank Muamalat Indonesia layaknya bank Syariah harus

memiliki lingkungan kerja yang sejalan dengan Syariah. Dalam bidang etika

misalnya, sifat amanah dan shiddiq harus melandasi setiap perilaku karyawan

sehingga tercermin intregritas eksekutif muslim yang baik. Disamping itu,

karyawan Bank Muamalat harus skillful dan professional (fathanah), dan

Page 68: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

mampu melakukan tugas scara team – work dimana informasi merata

diseluruh fungsional organisasi (tabligh).

Selain itu cara berpakaian dan tingkah laku dari pegawai merupakan

cerminan bahwa bekerja dalam sebuah lembaga keuangan yang membawa

nama besar islam, sehingga tidak ada aurat yang terbuka dan tingkah laku

yang kasar. Demikia pula dalm menghadapai nasabah, akhlak selalu terjaga

dengan sopan.

Karyawan merupakan bagian yang sangat vital dan memilki andil yang

sangat penting dalam suatu perusahaan, karena tanpa karyawan dapat

dipastikan bahwa perusahaan tidak bisa beropersi dengan sendirinya.Oleh

karena itu keadaan karyawan cenderung perlu diperhatikan agar dapat

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Sehingga akan

berdampak positif pada operasional perusahaan.Secara rinci nama-nama

karyawan Bank Muamalat Indonesia Cabang Jambi berikut dengan

jabatannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.72

Tabel: Nama Karyawan Bank Muamalat Indonesia Cabang Jambi.73

NO Nama Karyawan L/P

Jabatan

1 Tessa Arief Budiman P Operasional Manger

2 Muhammad Fahmi L Marketing Coordinator

3 Asmareni P Service Assistant

4 Peggy Tri Regina P Marketing Funding/Lending

5 Ivo Primadona V P Marketing Lending

6 Reza Natalino L Marketing Lending

7 Rinaldi Mucodas L Marketing Lending

8 Merry Adhadi L A/M Remmedial/Jaringan

72

Wawancara dengan Obaid M. Fahmi Marketing Officer bank Muamalat Cabang Jambi,

Tanggal 24 Juni 2018. 73

Dokumentasi BMI Cabang Jambi

Page 69: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

9 Sigit L USPD

10 Hj. Faisal L LBUS/MIS

11 Doni Mardiansyah L Operasional Pembiayaan

12 Fajri L Sekretaris/Personalia

13 May Susilawati P Teller

14 Lia Puspa Sari P Customer Service

15 Marzuki L Driver

16 Hendri L Driver

17 Edwin L Driver

18 Rudi Maldi L Office Boy

19 Syaifuddin L Office Boy

20 Ngatijo L Security

21 Wawan Irawan L Security

5. Sarana dan Prasarana BMI Cabang Jambi

Sebagai bank yang tergolong baru berdiri , spirit untuk berprestasi bagi

Bank Muamalat Indonesia Cabang Jambi sebagai salah satu Bank Syariah

yang berdiri di Provinsi Jambi dengan operasional berdasarkan prinsip

syari‟ah terus dikembangkan melalui berbagai upaya. Dalam sisi pelayanan

misalnya, untuk meningkatkan kepuasan nasabah dalam memberikan

pelayanan terbaik, sejak dari berdiri Bank Muamalat Cabang Jambi terus

melakukan berbagai langkah pembenahan exteren seperti kerja sama dengan

mitra strategis maupun pembenahan intern, antara lain dengan melakukan

pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM), perluasan jaringan kantor

pelayanan, penyiapan produk dan jasa pelayanan yang baru dan lain-lain.

Sehingga dengan demikian benar-benar bisa memberikan pelayanan yang

terbaik pada nasabah.

Dalam setiap aktivitas untuk memberikan suatu pelayann yang terbaik,

diperlukan suatu sarana dan fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam

menunjang dan memperlancar proses pelayanan nasaah. Bank Muamalat

Page 70: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

Indonesia Cabang Jambi berupaya memberi peluang ekstra pada pegawai dan

nasabah dengan cara memberikan sarana dan prasarana yang cukup seperti

meja, kursi, komputer, lemari, kendaraan dias, ruang kerja yang nyaman dan

lain-lain untuk karyawan. Sedangkan untuk nasabah seperti ruang pelyanan,

lapangan parkir, dan lain-lain yang dibutuhkan. Untuk mengetahui lebih jelas

keadaan jumlah sarana dan prasarana yang mendukung kelancaran aktivits

operasional Bank Muamalat Indonesia Cabang Jambi akan di gambarkan pada

tabel berikut ini :74

Tabel: Sarana dan Prasarana Pendukung Operasional BMI Cabang

Jambi 75

No Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan

1 Ruang Kerja 6 Ruang Untuk 2 bagian dan 1 ruang Pemimpin

2 Ruang Brankas/Khasanah 1 Ruang

3 Gudang File 1 Ruang

4 Mushola 1 Ruang Lantai dasar

5 AC 10 Unit

6 Komputer 17 Unit

7 Laptop 1 Unit

8 Meja Kerja 17 Unit

9 Kursi Kerja 24 Set

10 Kursi Tamu 3 Set

11 Lemari 7 Unit Penyimpan File

12 Mobil 3 Unit Sewa

13 Sepeda Motor 1 Unit Milik Perusahaan

14 Mesin Genset 1 Unit

15 Kulkas 1 Unit

16 Mesin Fax 1 Unit

17 Mesin Pencetak ATM 1 Unit Untuk Mencetak Nama ataupun

Fhoto pada Kartu ATM

18 Mesin Fhoto Copy 1 Unit

19 Lapangan Parkir Mobil dan

Motor

74

Wawancara dengan Lantip W Transfer/Kliring/Personalia Bank Muamalat Indonesia

Cabang Jambi,Tanggal 26 Juni 2018 75

Dokumentasi BMI Cabang Jambi

Page 71: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN

A. Pendistribusian Laba padaBank Muamalat Indonesia Jambi

Untuk melakukan penelitian terhadap pendistribusian laba dalam

penerapan akntansi syariah, peneliti mencari data laporan keuangan dan

data keuangan lainnya dari objek penelitian di lapangan mengenai objek

penelitian ini.Maka diperolehlah bebera temuan sebagai berikut.

1. Prinsip Keadilan dalam Konsep Pendistribusian Laba di BMI

Prinsip keadilan esensinya menempatkan susatu hanya pada

tempatnya dan memberikan sesuatu hanya pada yang berhak, serta

memperlakukan sesuatu pada posisinya.Dalam kegiatan pendistribusian

laba, BMI Jambi telah menetapkan prosedural sebagai berikut (net income

to stockholder dan net income to residual shareholders).

“Kita dari BMI Jambi selalu berbenah dari tahun ke tahun, prinsip

pembagian laba akan selalu memperhatikan aspek keadilan.Kita

tahu bahwa usaha ini berjalan berkat bantuan berbagai pihak,

makanya kita akan bagi keuntungan sama dari berbagai pihak yang

membantu bagi perusahaan.”76

Net income to stockholder pada BMI Jambi telah diakui mengenai

laba bersih adalah hasil pengembalian kepada pemilik laba. Dalam hal

perbandingan laba yang akan diperoleh antara pemegang saham dengan

nasabah tabungan. Keduanya memiliki perhitungan yang

berbeda.Misalnya pemegang saham adalah Fulan sejumlah 25.000.000

lembar saham. Dengan menggunakan laba per saham dasar sebesar Rp.

76

Resident Auditor BMI Jambi, wawancara, 01 September 2019

5

6

Page 72: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

115.63 persaham, maka Fulan akan mendapatkan laba sebesar Rp. 115,63

x 25.000.000 = Rp. 2.890.750.000,- Sedangkan nasabah misalkan Fulanah

menyimpan deposito mudharabah di BMI Jambi pada bulan Juni senilai

Rp. 10.000.000,- dengan jangka waktu 1 bulan. Diketahui nisbah deposito

1 bulan 50:50. HI-1000 untuk bulan Juni 10,93.

“Memang saat ini kebijakan di BMI bahwa pemegang saham

mendapatkan bagi keuntungan yang sedikit lebih besar daripada

nasabah/deposan.Akan tetapi selisih itu ada karena perbandingan

tanggung jawab yang besar kepada pemilik saham dibandingkan

dengan konsumen/nasabah kita.Tetapi semua pihak mendapatkan

keuntungan.”77

Net income to residual shareholders pada BMI Jambi para pemilik

modal residu terdiri dari pemegang sahan biasa atau investor yang dapat

menjadi pemegang saham biasa melalui konvensi pengguna hak

lainnya.Salah satu dari kelompok investor lainnya yaitu zakat.Mengenai

nisab dan presentase zakat BMI Jambi yaitu senilai 85 gram emas.

Sedangkan persentasenya adalah 2,5% dari asset wajib zakat yang dimiliki

perusahaan selama masa haul. Dan laba untuk cadangan umum, yang

mana cadangan umum dipergunakan untuk menutup kerugian yang

mungkin terjadi terhadap modal bank.Bank perlu memupuk cadangan

umum untuk memperbesar jaminan terhadap kewajibannya dalam

melaksanakan tugas usahanya.

“BMI Jambi memang mengalokasikan laba ke dana cadangan

umum, supaya jika ada sesuatu masalah pendanaan bagi

perusahaan maka dapat diambil dari dana alokasi umum ini. Inilah

kebijakan kita.Untuk berjaga-jaga.”78

77

Operasional Manajer BMI, wawancara, 03 September 2019 78

Koordinator Cabang BMI, wawancara, 04 September 2019

Page 73: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

2. Sasaran Pendistribusian Laba di BMI Jambi

a. Distribusi Laba bagi Pemegang Saham

Saham BMI Jambi dimiliki oleh beberapa badan dan sejumlah

orang dengan jumlah saham yang berbeda-beda. Berdasarkan rapat

RUPS tahunan yang diselenggarakan pada 28 Juni 2018, para

pemegang saham telah memutuskan untuk melakukan penyisihan

sebagian laba bersih tahun 2019 sebesar Rp.37.896.347.000,- ke dalam

pos laba di tahan yang akan diakumulasikan dengan dividen tahun

buku 2019.

“Kita melakukan rapat dan selalu koordinasi dengan para

pemegang saham perusahaan kita, kita musyawarah untuk

mufakat buat mengambil keputusan besaran laba yang kita

keluarkan.”79

Dalam hal perbandingan laba yang akan diperoleh antara

pemegang saham dengan nasabah tabungan, keduanya memiliki

perhitungan yang berbeda. Misalnya saja, A memiliki saham sejumlah

25.000.000 lembar saham. Dengan menggunakan laba per saham dasar

sebesar Rp.115,63 per saham, maka si A akan mendapatkan laba

sebesar Rp. 115,63 x 25.000.000 = Rp. 2.890.750.000,- Sedangkan jika

nilai salah tersebut 2.890.750.000 (jumlah saham dikalikan harga

saham) didepositokan, maka si A akan memperoleh bagi hasil sebesar:

79

Manajer Operasional BMI Jambi, wawancara, 09 Oktober 2019

Page 74: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

Jika dilihat perbandingan di atas maka jumlah yang diperoleh

pemegang saham masih lebih besar ketimbang nasabah yang

mendepositiokan uangnya, padahal dana yang mereka punya sama,

disimpan dalam waktu yang sama.

b. Laba bagi Nasabah

BMI Jambi berdasarkan pada prinsip and loss sharing (bagi

untung dan bagi rugi).Bank syariah tidak membebankan bunga,

melainkan mengajak partisipasi dalam bidang usaha yang didanai.Para

deposan juga sama-sama mendapat bagian dari keuntungan bank

sesuai dengan rasio yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan

demikian ada kemintraan antara bank syariah dengan para deposan di

satu pihak dan antara bank dan para nasabah investasi pengelola

sumber deposan dalam berbagai usaha produktif di pihak lain.

“Kepada nasabah yang menabung di perusahaan kita, ada

system bagi hasil.Kalau ada keuntungan kita bagi, dan kalau

ada kerugian dalam investasi modal nasabah, maka kita bagi

juga.Kita transparan da nada laporannya kepada nasabah,

karena kita menjaga kepercayaan konsumen.”80

BMI Jambi sebagai bank berbasis syariah juga menerapkan

system bagi hasil kepada para nasabahnya.Nasabah sebagai pemilik

modal terlebih dahulu dijelaskan mengenai aturan-aturan dalam

perbankan syariah dan perbedaan mendasar antara bank konvensional

kepada calon nasabahnya.

80

Marketing Funding BMI Jambi, wawancata, 12 Oktober 2019

Page 75: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

Calon nasabah dijelaskan mengenai akad yang akan digunakan

dalam layanan atau fasilitas yang ingin digunakan Besarnya presentasi

bagi hasil dibuat pada saat pembukaan rekening dengan berpodaman

pada kemungkinan untung rugi. Jadi pada bank syariah, besarnya bagi

hasil yang akan diperleh tiap bulannya akan berubah-ubah tergantung

pada kinerja yang dilakukan oleh bank syariah.

“Kita kasih informasi yang akurat kepada nasabah/deposan

karena mereka adalah mitra kita di BMI.Kita anggap keluarga

seumpamanya demikian.Supaya kita melayani mereka dengan

total, kita kasih informasi bahkan kepada hal-hal rinci

sekalipun demi kepuasa81n nasabah.”

BMI akan memperhatikan kinerja setiap bulannya yang disebut

HI-1000. HI-1000 tersebut akan di pajang di pintu masuk bank

sehingga nasabah dapat mengetahui sendiri besarana bagi hasil yang

akan diperoleh.

Dalam hal penggunaan layanan pembukaan rekening tabungan,

akad yang akan digunakan adalah akad mudharabah yaitu akan

kerjasama usaha antara pihak pengelola dana dimana keuntungan

dibadi sesuai dengan nisbah yang disepakati, sedangkan kerugian

ditanggung pemilik modal.

“Untuk kasus pembukaan rekening tabungan biasa, maka kita

tidak menggunakan system bunga, akan tetapi bagi hasil atau

mudharabah, yaitu bagi hasil keuntungan untuk perusahaan

dan untuk nasabah itu sendiri.”82

81

Back Office BMI Jambi, wawancara, 12 September 2019 82

Teller BMI Jambi, wawancara, 17 Oktober 2019

Page 76: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

Penetapan bagi hasil di BMI dilakukan dengan telebih dahulu

menghitung menghitung HI-1000, yakni angka yang menunjukkan

hasil investasi yangdiperleh dari penyaluran setiap Rp. 1.000 dana

nasabah. Sebagai contoh: HI-1000 bulan Januari 2019 adalah 9,99. Hal

tersebut berarti bahwa dari setiap Rp. 1000 dan nasabah yang dikelola

BMI akan menghasilkan Rp. 9,99 (HI-1000 sebelum bagi hasil).

Apabila nisbah bagi hasil antara nasabah dan bank untuk

deposito 1 bulan adalah 50:50, maka dari Rp. 9,99 tersebut untuk porsi

nasabah dikalikan dahulu dengan 50% sehingga untuk setiap Rp. 1000

dana yang dimiliki nasabah akan memproleh hasil sebesar Rp. 4,99

(berarti HI-1000 nasabah = 4,99 rupiah).

Secara umum hal tersebut dirumuskan sebagai berikut:

Sebagai contoh: Fulan menyimpan uang di deposito

mudharabah di BMI pada bulan Juni senilai Rp. 10.000.000,- dengan

jangka waktu 1 bulan. Diketahui nisbah deposito 1 bulan 50:50 HI-

1000 untuk bulan Juni 10,93. Maka untuk mengetahui nilai bagi hasil

yang akan didapatkan Fulan adalah:

Page 77: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

c. Distribusi Laba Karyawan

Karyawan merupakan salah satu faktor utama untuk

menciptakan laba.Keberadaan tenaga kerja tidak boleh begitu saja

dikesampingkan yang harus diperhatikan kesehatan dan

kesejahteraannya.Hal yang tidak bisa lepas begitu saka dari tenaga

kerja adalah upah.Penentuan upah merupakan salah satu faktor penentu

efesien atau tidaknya kerja seorang tenaga kerja.

“BMI Jambi tahu dan menyadari bahwa tanpa peranan

karyawannya maka kita akan kesulitan untuk menghimpun

dana nasabah, mereka adalah ujung tombak kita maka

perusahaan akan memperhatikan kebutuhan dan gaji staff-staff

kita.”83

BMI menyadari bahwa karyawan mempunyai peranan penting

dalam menjalankan perusahaan.Untuk itu BMI Jambi sangatlah

memperhatikan kejesahteraan dan pengembangan karir bagi karyawan-

karyawannya. Berbagai inisiatif terkait yang telah dilakukan secara

berkelanjutan sejak tahun 2011 antara lain meliputi perbaikan struktur

remunerasi dan tunjangan, serta system pengelolaan kinerja maupun

pengembangan jenjang karir karyawan.

“Bukti konkret BMI memperhatikan karyawan adalah sejak

tahun 2011 kita melakukan remunerasi dan tunjangan semua ini

dilakukan untuk mensejahterakan karyawan-karyawan kita di

BMI Jambi.”84

Rasio pemberian gaji berbeda antara karyawan.Hal ini dinilai

berdasarkan jenjang karir, tingkatan pendidikan dan pengalaman,

83

Back Operasional BMI Jambi, wawancara, 29 September 2019 84

Customer Service BMI Jambi, wawancara, 04 Oktober 2019

Page 78: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

Biaya yang dikeluarkan BMI Jambi pada tahun 2018 sebesar Rp.

410.355.072.000.

Divisi HC senantiasa berupaya memaksimalkan penggunaan

anggaran yang dialokasikan unuk pelatihan dan pendidikan karyawan

BMI sehingga mencapai hasil secara efektif. Total biaya utnuk

pelatihan jaryawan pada tahun 2013 tercatat sebebsar Rp. 17,481

miliar, atau 5,21% dari total biaya tenaga kerja pada tahun tersebut.

Dengan adanya penambahan budget biaya taining dari tahun

2018-2019, earning perkaryawan mengalami peningkatan dari Rp. 94,6

juta di tahun 2017 menjadi Rp. 109,48 juta di tahun 2018. Dari sisi

earning juga mengalami peningkatan dari Rp. 273 miliar tahun 2018

menjadi Rp. 375 miliar di tahun 2019 (naik37%).

d. Distribusi Laba Pemerintah

Dalam Islam, masih banyak terdapat pro dan kontra mengenai

pembayaran pajak. Ulama berbeda pendapat apakah ada kewajiban

kaum muslim atas harta. Barangsiapa telah menunaikan zakat maka

bersihlah hartanya dan bebaslah kewajibannya.

Dari sisi lain, diperbolehlannya memngut pajak menurut para

ulama tersebut di atas, alasan utamanya adalah untuk kemaslahatan

umat karena dana pemerintah tidak mencukupi untuk membiayai

berbagai pengeluaran yang jika pengeluaran itu tidak dibiayai, maka

akan timbul kemudharatan. Sedangkan mencegah kemudharatan juga

suatu kewajiban.

Page 79: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

BMI Jambi setiap tahunnya selalu patuh terhadap pembayaran

pajak.Perolehan laba yang mengikat tiap tahun juga meningkat. Pada

tahun 2018, BMI membukukan perlehan laba sebelum pajak sebesar

Rp. 371,7 miliar, atau naik 60,84% dibandingkan laba selemin pajak

tahun 2017 yang sebesar Rp. 231,1 miliar. Seiring dengan peningkatan

laba operasional, jumlah pajak penghasilan yang harus dibayarkan juga

mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp. 98 miliar pada tahun

2016 dibandingkan Rp. 60,1 miliar di tahun 2013 atau naik 60,06%.

Hal ini dapat berarti bahwa kenaikan laba sebelum pajak tidak

sebanding dengan kenaikan pajak.

“BMI Jambi adalah perusahaan yang taat pajak kepada

pemerintah Jambi.Kita tidak membangkang dengan regulasi

pemerintahan.Maka keuntungan tetap kita bagi kepada

pemerintahan, karena kita tahu ujungnya akan mengalir kepada

kemaslahatan ummat juga.”85

e. Distribusi untuk Zakat

Untuk perusahaan, zakat didasarkan pada prinsip keadilan serta

ijtihad para fuqaha.Oleh sebab itu, zakat agak sulit ditemukan pada

kitab fikh klasik. Kewajiban zakat perusahaan lainnya hanya ditujukan

kepada perusahaan yang dimiliki (setidaknya mayoritas) oleh muslim.

Mengenai nisab dan presentase zakat perusahaan yaitu senilai

85 gram emas sedangkan persentasenya adalah 2,5% dari asset wajib

zakat yang dimiliki perusahaan selama masa haul.

“Menganai zakat, kita BMI Jambi juga mengeluarkan

keuntungan perusahaan untuk keperluan zakat, bahkan jika ada

85

Koordinator Cabang BMI Jambi, wawancara, 02 September 2019

Page 80: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

pemasukan lebih jumlah yang dikeluarkan lebih besar dari

kewajiban zakat perusahaan tiap atahunnya.”86

BMI menghitung zakat perusahaan sebesar 2,5% dari laba

persesroan adalah setelah pajak (laba dihitung menurut prinsip

akuntansi) yang berlaku. Untuk laba tahun 2017, BMI mengeluarkan

zakat sebesar 2,5% sedangkan untuk tahun 2018 BMI mengeluarkan

zakat sebesar Rp. 4.406.260.000,- melebihi aturan yang ditetapkan

sebesar 2,5% dari laba bersih sebesar Rp. 4.237.468.400,-

f. Distribusi Laba untuk Cadangan Umum

Cadangan umum dipergunakan untuk menutup kerugian yang

mungkin terjadi terhadap modal bank.Bank perlu memupuk cadangan

unun untuk memperbesar jaminan terhadap kewajibannya dalam

melakukan tugasnya dan usahanya.Cadangan umum juga berfungsi

untuk menjamin kelangsungan usaha bank. Bank Indonesia mengatur

tentang besar cadangan umum bank pada peraturan BI

Nomor:10/15/Pbi/2008 tentang kewajiban penyediaan modal minimum

bank umum.

B. Pendistribusian Laba pada BankSyariah Mandiri Jambi

1. Prinsip Keadilan dalam Konsep Pendistribusian Laba di BSM

Berdasarkan temuan di lapangan, diketahui bahwasanya

pendistribusian laba di BSM menggunakan prinsip syariah, hal ini

sebagaimana diketahui dari hasil wawancara:

86

Koordinator Cabang BMI Jambi, wawancara, 02 Oktober 2019

Page 81: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

“Bank BSM ini yang didirkan tahun 2000, berdasarkan peraturan BI

yah merupakan akad perhimpunan dan penyaluran dana bagi bank

yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

Makanya kita pakai murabahah dan mudharabah mbak.”87

Berdasarkan hasil wawancara di atas, diketahui bahwa prinsip syariah

selalu dipakai dalam menjalankan pendistribusian laba.Selain itu, BSM juga

menghidari laba. Hal ini diketahui dari wawancara sebagai berikut:

“Distribusi di bank kita ini yah, dalam pemilik dana ada yang

menyimpan dananya mereka pada bank syariah tidak dengan motif

untuk mendapatkan bunga. Bank syariah juga sama halnya dengan

bank menyalurkan kembali dana-dana yang ada ke masyarakat.”88

Dari wawancara ini, maka BSM Jambi sangat menghidari riba berupa

bunga bank, dan oleh karenanya perusahaan tersebut menggunakan prinsip

bagi hasil. Hal ini sebagaimana keterangan dari salah seorang inforaman:

“Di sini kita menggunakan prinsip bagi hasil mbak. Dalam melakukan

kegiatan kita, maupun itu pendistribusian labanya, kita tidak memakai

system bunga sebagai dasar untuk menentukan imbalan yang akan

diterima atas jasa pembiayaan yang diberikan oleh nasabah. Penentuan

imbalan kita berdasarkan prinsip bagi hasil.”89

Dari penejelasan yang peneliti peroleh di lapangan ini, tujuan semua

kegiatan bank, termasuk untuk pendistribusian laba adalah Allah SWT.Konsep

distribusi laba pada BSM Jambi secara transparan dilaporkan dalam anggaran

laporan keuangan.

2. Sasaran Pendistribusian Laba di BSM Jambi

Berdasarkan dari hasil laporan keuangan bank syariah mandiri Jambi,

yang isinya berupa laba rugi, maka diperoleh keterangan bahwa

87

Kepala BSM Jambi, Wawancara, tanggal 01 September 2018 88

Staff BSM Jambi, Wawancara, tanggal 02 September 2018 89

Staff BSM Jambi, wawancara, tanggal 03 September 2018

Page 82: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

pendistribusian keuntungan perusahaan di arahkan/didistribusikan kepada

beberapa pihak yaitu sebagai berikut:

a. Untuk Pemilik Dana

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti di lapangan

diketahui bahwasanya pemilik dana juga mendapatkan bagian dari laba

yang diperoleh BSM Jambi. Hal ini diketahui sebagaimana wawancara

dengan peneliti sebagai berikut:

“Dalam mudharabah, terdapat hitungan keuntungan dimana ada

besaran yang digunakan untuk pembagian keuntungan, yang

mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh kedua belah

pihak. Pengelola dana mendapatkan imbalan atas kerjanya,

sedangkan pemilik dana mendapatkan imbalan atas penyertaan

modalnya.”90

Dalam pembagian laba kepada pemilik modal ini, yang menjadi

kata kuncinya adalah pembagian nisbah keuntungan harus jelas.Karena hal

ini jika tidak jelas maka dapat menimbulkan perselisihan dalam bisnis.

“Nisbah keuntungan harus diketahui dengan jelas oleh kedua belah

pihak. Inilah yang akan mencegah terjadinya perselisihan antara

kedua belah pihak mengenai cara pembagian keuntungan. Jika

memang dalam akad tidak dijelaskan masing-masing porsi, maka

pembagiannya menjadi setengah-setengah.”91

Berdasarkan keterangan di atas, pembagian nisbah harus

berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Apabila terjadi kerugian,

maka kerugian ditanggung oleh pemilik dana, kecuali ada hal-hal lainnya

yang dimaklumi oleh kedua belah pihak.

b. Untuk Karyawan BSM Jambi

90

Marketing Coordinator BSM Jambi, wawancara, catatan lapangan, 09 September 2018 91

Service Asisten BSM Jambi, wawancara, catatan lapangan, 10 September 2018

Page 83: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

Suatu bisnis usaha, termasuk bisnis jasa perbankan BSM Jambi ini,

tidak akan berjalan lancer tanpa adanya tanpa adanya karyawan. Tanpa

adanya karyawan, maka produksi tidak akan berjalan dengan kondusif.

Dan karyawan memegang peranan yang sangat penting.Olehkarenanya

karyawan juga perlu diberi kucuran dari hasil laba yang diperoleh.

“Keberadaan karyawan tidak bisa dikesampingkan begitu

saja.Yang perlu diperhatikan adalah kesehatan dan

kesejahteraannya.Hal yang tidak bisa lepas begitu saja dari tenaga

kerja adalah gaji.Penentua gaji merupakan salah satu penentu yang

efisien atau tidaknya kerja seseorang.”92

Berdasarkan keterangan di atas, tampak bahwa BSM Jambi

memperhatikan sekali gaji karyawannya agar tidak memberikan kerugian

kepada kedua belah pihak yaitu pihak perusahaan dan karyawan BSM

Jambi.

Jika karyawan tidak mendapatkan upah yang adil dan wajar, ini

tidak hanya akan mempengaruhi daya beli dan taraf hidup karyawan

beserta keluarganya. Dengan demikian, secara ekonomi sangat berbahaya

bagi suatu Negara jika menghapuskan hak tenaga kerja atas pembagian

dividen.93

Karyawan bagi perusahaan BSM Jambi merupakan salah satu faktor

utama untuk menciptakan laba.Keberadaan tenaga kerja tidak boleh begitu

saja dikesampingkan.Harus diperhatikan kesehatan dan kesejahteraannya.Hal

yang tidak bisa lepas begitu saja dari tenaga kerja adalah upah.Penentuan

upah merupakan salah satu penentu efisien atau tidaknya kerja seorang tenaga

92

Marketing Funding/Lending BSM Jambi, wawancara, catatan lapangan, 10 September 2018 93

Observasi tanggal 12 September 2018

Page 84: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

kerja.PT. Bank Syariah Mandiri menyadari bahwa karyawan mempunyai

peran penting dalam menjalankan perusahaan.Untuk itu PT. Bank Syariah

Mandiri sangatlah memperhatikan kesejahteraan dan pengembangan karir dari

karyawan-karyawannya.94

“Berbagai inisiatif terkait yang telah dilakukan secara berkelanjutan

sejak tahun 2011 antara lain meliputi perbaikan struktur remunerasi

dan tunjangan, serta sistem pengelolaan kinerja maupun

pengembangan jenjang karir karyawan. Distribusi nilai ekonomi

terhadap pembayaran beban karyawan tahun 2018 mencapai Rp. 1,32

triliun, meningkat terhadap pembayaran beban karyawan tahun 2017

sebesar Rp 1,19 triliun.”95

Berdasarkan keterangan wawancara di atas, diketahui bahwasanya

dari tahun 2017 ke tahun 2018 mengalami peningkatan.Hal ini menunjukkan

bahwa di BSM Jambi, laba diberikan kepada pihak karyawan mereka dengan

baik, bahkan tahun 2018 mengalami peningkatan. Salah seorang informan

lainnya memberikan keterangan:

“Strategi remunerasi yang tepat merupakan salah satu faktor yang

dapat mendukung peningkatan pertumbuhan bisnis perusahaan.Di

awal tahun 2015, dengan bantuan konsultan professional independen,

Bank Syariah Mandiri melakukan survei dan analisa penggajian

dibandingkan dengan industri perbankan. Berdasarkan hasil survei

dan analisa tersebut, manajemen Bank Syariah Mandiri kemudian

melakukan penyesuaian terhadap kebijakan skala gaji maupun

komponen remunerasi dan kompensasi lain berupa tunjangan ataupun

fasilitas sesuai dengan kepangkatan (jobgrade) masing-masing

karyawan. Kebijakan komponen remunerasi dan kompensasi tersebut

akan dikaji secara berkala setiap tahunnya agar tetap kompetitif dalam

industri perbankan.”96

Dengan demikian, dapat memotivasi dan meningkatkan loyalitas serta

kinerja karyawan, dan menarik talenta-talenta terbaik untuk bergabung pada

Bank Syariah Mandiri.

94

Observasi tanggal 13 Oktober 2018 95

Marketing Lending BSM Jambi, wawancara, catatan lapangan, 09 September 2018 96

Marketing Lending II BSM Jambi, wawancara, catatan lapangan, 01 Oktober 2018

Page 85: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

c. Distribusi Laba untuk Pemerintah

Bank Syariah Mandiri Jambi tentu patuh dengan aturan main yang

ada di Provinsi Jambi, Indonesia.Hal ini terkait dengan kewajiban

perusahaan untuk membayar pajak.Maka laba perusahaan otomatis juga

diarahkan untuk membayar pajak.97

Hal ini berdasarkan kepada Firman

Allah SWT:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah

Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu

berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu

benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang

demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

QS. Al-Nisa : 59).98

d. Distribusi Laba untuk Zakat

Untuk perusahaan, zakat didasarkan pada prinsip keadilan serta

hasil ijtihad para fuqaha.Salah satu prinsip akuntansi yang dipakai dalam

sistem perhitungan zakat adalah konsep entitas.Dalam konsep ini

perusahaan dianggap sebagai seorang wajib zakat, terpisah dengan

kewajiban zakat dari para pemilik maupun pengelolanya. Konsep entitas

ini juga diatur dalam hukum Islam, dalam firman Allah SWT dalam Surah

At-Taubah ayat 103 sebagai berikut:

97

Observasi tanggal 02 Oktober 2018 98

Tim Penerjemah Depag RI, al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2008), hlm.

182

Page 86: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

Berdasarkan observasi di lapangan, diperoleh informasi

bahwasanya laba perusahaan diberi kepada masyarakat melalui zakat. Hal

ini berdasarkan perintah al-Quran sebagai berikut:

Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu

kamu membersihkan99

dan mensucikan100

mereka dan

mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu

(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha

mendengar lagi Maha mengetahui. (QS. Al-Taubah : 103).101

Semua landasan hukum Islam berisi perintah untuk menunaikan zakat

perusahaan.Dalam hukum yuridis juga diatur mengenai kewajiban perusahaan

untukmengeluarkan zakat yaitu dalam UU No. 36 Tahun 2008 dan

pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun

2010.Landasan fiqh atau hukum Islam atas kewajiban zakat tidak dapat secara

mutlak dijadikan patokan kepatuhan para muzakki untuk mengeluarkan zakat

yang menjadi kewajiban mereka.

C. Perbandingan Pendistribusian Laba pada BMI Jambi dan BSM Jambi

BMI dan BSM tidak menganut system bunga yang menjadi unsur riba

dalam perbankan.BMI dan BSM menggunakan system bagi hasil sebagai

bentuk pendistribusian keuntungan kepada para nasabah.Besarnya bagi hasil

berdasarkan kepada jumlah keuntungan yang diperleh. Bila usaha merugi,

99

Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan

kepada harta benda 100

Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan

memperkembangkan harta benda mereka. 101

Tim Penerjemah Depag RI, al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: DIponegoro, 2008), 78

Page 87: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak. Hal ini akan

dinilai lebih adil dibandingkan dengan system bunga yang memberikan

tambahan pada pokok uang yang disimpan atau dipinjamkan tanpa

memperhitungkan untuk rugi yang mengelola dana.

Pendistribusian laba dalam BMI dan BSM juga menghindari unsur

kezaliman yang merugikan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan.Para

karyawan diberikan upah dan bonus yang senantiasa meningkat seiring dengan

peningkatan laba perusahaan.Karir karyawan senantiasa diperhatikan dengan

memberikan pelatihan untuk meningkatkan skill para karyawan.

Di bidang lingkungan sekitar, BMI dan BSM menggunakan zakat

perusahaan untuk kegiatan-kegiatan social. Laba juga didistribusikan untuk

dana cadangan umum yang berguna untk menjaga kelangsungan perusahaan.

Dalam hal gharar, BMI dan BSM bersipa terbukan kepada para

stakeholdernya. Sebelum menandaangai akad, akan dijelaskan mengenai hak

dan kewajiban bank dan para nasabah. HI-1000 sebagai dasar penentuan bagi

hasil tiap bulannya diumumkan agar nasabah dapat menghitung sendiri berapa

besar keuntungan yang akan diperleh. BMI dan BS< menerbitkan laporan

tahunan yang berisikan tentang laporan kinerja bank maupun non-keuangan,

sehingga pemerintah dapat mengetahui besaran pajak yang dikeluarkan para

pemegang saham dapat mengetahu besar keuntungan yang diperoleh, serta

distribusi zakat dapat diketahui.

BAB V

PENUTUP

Page 88: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pendistribusian laba dalam akuntansi syariah pada BMI

Jambiditujukankepadasegenappihakmulaidaripimpinanhinggakaryawansec

araadil. Pihak-pihak yang dimaksudkanadalah: mulaidaripemilikdana

(pemegangsaham), nasabah, karyawan, lembaga zakat, pemerintah (pajak),

dandanacadanganumum. Pendistribusianlabanya, tidaksemata-

matadalambentukuang (materi), namunjugadalambentuklainnyaseperti:

pelatihan, fasilitasinternasional banking baginasabah (termasukfitur-

fituraplikasi mobile banking).

2. Pendistribusian laba dalam akuntansi syariah pada BSM

Jambitelahmelakukanprinsipkeadilandalampembagianlabanya. Dan

ditujukankepadabeberapapihakyaitu: untukpemilikdana, karyawan BSM,

pemerintah, zakat.

3. Perbandingan pendistribusian laba dalam akuntansi syariah pada BMI

Jambi dan BSM Jambisecaraprinsiptidakadaperbedaan yang mencolok.

Hampirdapatdikatakanantara BMI dan BSM

memilikipersamaandalamprinsipkeadilanpembagianlabanya.

Hanyasajaterdapatperbedaan-perbedaandalamperistilahannyasajadan di

dalam BMI adadistribusilababagicadanganumum, sedangkan di BSM

tidakada.

B. Saran-saran 7

3

Page 89: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

Berdasarkan hasil temuanyang telah dipaparkan oleh

penelitipadababsebelumnya, maka saran yang diberikan penulis pada

penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Landasan fiqh yang ada tidak menyediakan sanksi “nyata”bagi

pelanggarnya. Oleh karena itu, landasan fiqh harus dipertegas lagi

dengankeberadaan landasan yuridis. Ditambah lagi, padaumumnya para

pemilik (pemegang saham atau pun investor) perusahaan-perusahaan besar

(go public) tidak semuanya beragama Islam. Kondisi inilah

yangmenyebabkan landasan normatif-religius tidak dapat dijadikan

sebagai satu-satunya patokan kepatuhan para muzakki dalam berzakat.

Untuk itu landasan yuridis yang lebih tegas sangat dibutuhkan peranannya

demi pemenuhan kewajiban zakat.

2. Mengenai system

pendistribusianlabauntukmempertimbangkankembalijumlahlaba yang

diberikankepadanasabahdibandingkandenganpemegangsaham,

ataumemperhatikanfasilitas-fasilitas yang

diberikansehinggaprinsipkeadilansemakinmantapditerapkandengan

holistic.

C. Kata Penutup

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam karena atas petunjuk dan

Ridha-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan segala usaha yang

maksimal, walaupun terdapat beberapa rintangan dan hambatan yang dihadapi

Page 90: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

tetapi kesemuanya itu penulis anggap sebagai tantangan dalam meraih ilmu

dan kesuksesan.

Dalam hal ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnan dan mungkin terdapat beberapa kekeliruan yang penulis tidak

sadari sewaktu dalam penulisan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan saran

dan kritik yang konstruktif dari seluruh pembaca guna penyempurnaan skripsi

ini di masa yang akan datang. Semoga apa yang dihasilkan oleh peneliti pada

hari ini menjadi suatu ibadah dalam mensyukuri nikmat Allah SWT. Akhir

kata, peneliti tutup dengan ucpan shalawat dan salam serta pujian bagi

Rasulullah SAW.

Jambi, November 2019

Peneliti

Page 91: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Anonim, Al-Quran danTerjemahnya.Bandung: Diponegoro, 2008

Arikunto, SuharsimiProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik. Jakarta:

RinekaCipta, 2010

Asy‟ari, Suaidi (Ed), PanduanPenulisanSkripsiMahasiswa UIN STS Jambi.

Jambi, t.p, 2009

Hery.AnalisisLaporanKeuangan. Jakarta: BumiAksara, 2014

Moeleong, Lexy J. PenelitianKualitatif. Bandung: Rosdakarya, 1995

NurIndriyantorodanBambangSupomo,

MetodologiPenelitianBisnisuntukAkuntansidanManajemen.Yogyakarta:

BPFE, 1999

Paul M. Fischer, dkk. AkuntansiKeuanganLanjutan. Jakarta: Erlangga, 1990

Rivai, H. VeithzaldanAriviyanArifin, Islamic Banking. Jakarta: BumiAksara,

2010

Saebani, Beni Ahmad MetodePenelitian. Bandung: PustakaSetia, 2010

Sugiyono.MetodePenelitianPendidikanPendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta, 2007

Syekh, Sayid. SekilasPengantarIlmuEkonomidanPengantarIlmuEkonomi

Islam.Jakarta: GP Press Group, 2013

INTERNET

http://ahlibaca.com/distribusi-laba-untuk-pemilik-dana-akuntansi-syariah, diakses

03 Maret 2017

http://annual report. id/annual report /pt – bank – muamalat - indonesia-tbk-

laporan-tahunan -2015. diaksesdiaksespada 27 Februari 2017

http://id.m.wikipedia.org/wiki/laba, diaksespada 01 Maret 2017

http://konsultan ekonomi. blogspot. co. id / 2012 / 05 / keadilan -distribusi-dalam-

prespektif.html? m=1diaksespada 03 Maret-2017

Page 92: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

http://www.e-akuntansi.com/2015/10/konsep-keuangan-dalam-syariah.html?m=1,

diaksespada 09 Maret 2017

http://www.ojk.go.id /kanal/ syariah/ tentang – syariah / pages / sejarah-

perbankan-syariah.aspx, diaksespada 20 Juli 2018

PENELITIAN

Pitri, Nita Muliza.

”AnalisisdistribusiLabaDalamAkuntansiSyariahUntukMencapaiPrinsipKe

adilan (StudiPada Bank SyariahMandiri)” SkripsiInstitut Agama Islam

Negeri Jambi, 2016

RahayuNingsih,”AnalisisPengaruhLabaTerhadap Zakat PT Bank SyariahMandiri”

Skripsi.Riau:Universitas Islam Negeri Sultan SyarifKasim Riau

Pekanbaru, 2013

Jafar, Tri DyaFitrisah.

“AnalisisPendistribusianLabaDalamAkuntansiSyariahUntukMencapaiPrin

sipKeadilan” Skripsi.Makasar: UniversitasHasanudin, 2012

JURNAL

SurepnodanPrabowoYudoJayanto,

“DistribusiLabaSebagaiImplementasiNilaiKeadilanDalamAkuntansiSyaria

hPada PT. Bank SyariahMandiri” JurnalEkonomi Syariah,Vol.5.No.1,

2017

SurepnodanPrabowoYudoJayanto,

“DistribusiLabaSebagaiImplementasiNilaiKeadilanDalamAkuntansiSyaria

hPada PT. Bank SyariahMandiri,” JurnalEkonomi Syariah,Vol.5.No.1,

2017

WAWANCARA

Back Office BMI Jambi, wawancara, 12 September 2019

Back Operasional BMI Jambi, wawancara, 29 September 2019

Customer Service BMI Jambi, wawancara, 04 Oktober 2019

Kepala BSM Jambi, Wawancara, tanggal 01 September 2018

KoordinatorCabang BMI Jambi, wawancara, 02 Oktober 2019

Page 93: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

KoordinatorCabang BMI Jambi, wawancara, 02 September 2019

KoordinatorCabang BMI, wawancara, 04 September 2019

ManajerOperasional BMI Jambi, wawancara, 09 Oktober 2019

Marketing Coordinator BSM Jambi, wawancara, catatanlapangan, 09 September

2018

Marketing Funding BMI Jambi, wawancata, 12 Oktober 2019

Marketing Funding/Lending BSM Jambi, wawancara, catatanlapangan, 10

September 2018

Marketing Lending BSM Jambi, wawancara, catatanlapangan, 09 September 2018

Marketing Lending II BSM Jambi, wawancara, catatanlapangan, 01 Oktober 2018

OperasionalManajer BMI, wawancara, 03 September 2019

Resident Auditor BMI Jambi, wawancara, 01 September 2019

Service Asisten BSM Jambi, wawancara, catatanlapangan, 10 September 2018

Staff BSM Jambi, Wawancara, tanggal 02 September 2018

Staff BSM Jambi, wawancara, tanggal 03 September 2018

Teller BMI Jambi, wawancara, 17 Oktober 2019

Page 94: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

Lampiran I

IPD (INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA)

A. Panduan Observasi

Observasi dilakukan untuk menggali data di lapangan dengan tujuan untuk

menjawab pertanyaan penelitian yang telah diajukan pada sub judul rumusan

masalah skripsi ini. Adapun hal-hal yang diamati (diobservasi) di lapangan adalah

sebagai berikut:

1. Peneliti mengamati keadaan sarana dan prasarana BMI dan BSM Jambi;

2. Peneliti mengamati pola pendistribusianlaba di BMI dan BSM Jambi;

3. Penelitimengamati data-data pendistribusianlaba di BMIdan BSM Jambi;

4. Peneliti mengemati hal-hal lain yang dipandang relevan.

B. Panduan Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendalami data-data yang diperoleh

melalui observasi dan dokumentasi. Pertanyaan-pertanyaan yang akan

diajukan kepada para informan di lapangan adalah sebagai berikut:

PertanyaanterhadapSDM di lingkunganBMI dan BSM Jambi

1. Kepada pihak-pihak manasaja laba yang diperoleh bank ini disalurkan?

2. Apakah pendistribusian laba ini mengacup kepada sistem mudharabah

tersebut? Lalu, bagaimana mekanismenya dilakukan?

3. Apa saja rincian yang diperoleh oleh pemilik dana atas laba yang diperoleh

bank?

4. Siapasaja yang termasuk kateogri pemegang saham? Lalu berapa bagian

yang diperolehnya atas keuntungan yang diperoleh? Dan bagaimana

prosesnya dilakukan?

5. Siapasaja yang masuk dalam kateogri „danapihakketiga‟ (DPK)? Berapa

persen laba yang mereka (DPK) terima dan mekanisme dalam penerimaan

mereka seperti apa?

Page 95: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

6. Bagaimana mekanisme pendistribusian laba bank kepada pemerintah?

Apakah dilakukan lewat pajak? Lalu, bagaimana prosesnya dilakukan?

7. Bagaimana mekanisme bank dalam mendistribusikan laba kepada

karyawan?

8. Apakah laba juga dikeluarkan dalam bentuk zakat? Lalu bagaimana

mekanismenya?

C. Panduan Dokumentasi

Panduan dokumentasi dilakukan oleh peneliti untuk memudahkan peneliti

melengkapi data-data di lapangan yang dapat menunjang validitas data yang

dikumpulkan melalui hasil observasi dan wawancara yang sebelumnya telah

dilakukan. Adapun langkah-langkah yang akan peneliti lakukan adalah:

1. Peneliti meminta dokumen terkait sejarah berdirinya BMI dan BSM Jambi

(jika tersedia) baik itu dalam bentuk file (soft copy) dan atau dalam bentuk

hasil print-out (hard copy).

2. Peneliti meminta para informan untuk foto bersama setelah sesi

wawancara.

3. Peneliti meminta ijin kepada pihak bank, untuk mengambil gambar dari

ruangan-ruangan (sarana dan prasarana) kantor yang ada di BMI dan BSM

Jambi.

4. Penelitimemintadokumensebarandanbesarangaji SDM di bank BMI dan

BSM Jambi.

5. Penelitimendokumentasikanhal-hal lain yang dipandangperlu.

Page 96: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

Lampiran II

NAMA-NAMA INFORMAN

NO JABATAN INFORMAN NAMA

INFORMAN

1 Back Operasional(Pembiayaan)

BMI Jambi

Doni

Mardiansyah

2 Customer Service BMI Jambi Lia Puspa Sari

3 KoordinatorCabang BMI Jambi Muhammad

Fahmi

4 ManajerOperasional BMI Jambi Tesa Arief

Budiman

5 Marketing Funding BMI Jambi Peggi Tri

Regina

6 Teller BMI Jambi May Susilawati

7 Branch Manager BSM Jambi Ari Yusnairy

Muslim

8 Marketing Koordiantor BSM

Jambi

Sahroni Jais

9 Marketing Funding BSM Jambi Marwah Andini

10 Marketing Funding II BSM Jambi Wadi

Munarman

11 Service Asisten BSM Jambi Budi Mulia

12 Staff BSM Jambi Wana Sari

Page 97: ANALISIS PERBANDINGAN PENDISTRIBUSIAN LABA DALAM …

DAFTAR RIWAYAT

(CURRICULUM VITAE)

Nama : SitiMariatulUlfa

Tempat/TglLahir : RimboBujang, 30 Mei 1994

Email/Surel : [email protected]

No. Kontak/HP : 082281719341

Alamat : PerumahanArzaGriyaMandiri 1, Mendalo

Indah

Pendidikan Formal:

1. TK Tunas Harapan II KarangDadi (1998-2000)

2. SDN 182/VIII KarangDadi (2000-2006)

3. SMPN SatuAtapKarangDadi (2006-2009)

4. SMKN 1 MuaraBungo (2009-2012)

5. S1 IAIN SulthanThahaSaifuddin Jambi (2012-sekarang)

Motto Hidup:

“Kesempatanbukanlahhal yang kebetulan.Kamuharusmenciptakannya”. –Chris

Grosser

Jambi, November 2019

SitiMariatulUlfa

SE120170