244
ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI PADA JERUK PAMELO SUPPLY CHAIN AND VALUE CHAIN ANALYSIS OF POMELO ORANGE ANDI PUTRIANISA NURFADILAH PROGRAM STUDI AGRIBISNIS SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI

PADA JERUK PAMELO

SUPPLY CHAIN AND VALUE CHAIN ANALYSIS

OF POMELO ORANGE

ANDI PUTRIANISA NURFADILAH

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

ii

ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI

PADA JERUK PAMELO

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Magister

Program Studi

Magister Agribisnis

Disusun dan Diajukan Oleh:

ANDI PUTRIANISA NURFADILAH

Kepada

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 3: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66
Page 4: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66
Page 5: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

v

PRAKATA

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Alhamdulillahi

rabbil‘alamin, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

atas segala karunia dan ridho-Nya, rahmat-Nya, dan hidayah-Nya

sehingga dapat menyelesaikan penelitian dan tesis dengan judul

“Analisis Rantai Pasok dan Rantai Nilai pada Jeruk Pamelo”.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tesis ini masih jauh dari

kesempurnaan, sehingga penulis mengharapkan para pembaca dan

semua pihak yang terkait agar senantiasa memberikan masukan serta

kritikan yang membangun bagi penulis. Penulis berharap semoga tesis ini

dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya dalam

pengembangan ilmu pengetahuan.

Penghargaan teristimewa dan sembah sujud penulis kepada orang

tua tercinta, Ayahanda Andi Sahib, Ibunda Andi Asmarani, S.Pd.I., M.Pd.I,

Kakek H. Andi Mangkona, BA dan H. Andi Mamu (alm.) dan Nenek Hj.

Indo Lebbi, A.Ma.Ag dan Andi Gallong (alm.) atas segala doa dan

dukungan, nasehat, kasih sayang dan perhatiannya. Pengorbanan yang

begitu besar dan tidak dapat penulis gantikan apapun. Demikian pula,

saudaraku tersayang Andi Yepita Deviyanti karena berkat doa, dukungan

dan kasih sayangnya penulis dapat menyelesaikan pendidikan ini.

Page 6: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

vi

Dalam penyelesaian tesis ini, tidak terlepas dari bimbingan,

dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, izinkan

penulis untuk menghaturkan rasa hormat dan terima kasih dari lubuk hati

yang paling dalam kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Muslim Salam, M.Ec selaku Ketua Penasehat dan Dr. Ir.

Mahyuddin, M.Si selaku Anggota Penasehat yang telah meluangkan

waktu dan arahan kepada penulis dalam penyusunan tesis ini.

2. Prof. Dr. Ir. Rahim Darma, Dr. Jusni, SE., M.Si dan Andi Nixia

Tenriawaru, SP., M.Si selaku tim penguji yang telah memberikan

masukan dalam membantu perbaikan penulisan tesis ini.

3. Dr. Ir. Mahyuddin, M.Si selaku Ketua Program Studi Agribisnis yang

telah memberikan arahan dan memperlancar administrasi yang

dibutuhkan dalam penyusunan tesis ini.

4. Para dosen Magister Agribisnis Sekolah Pascasarjana Universitas

Hasanuddin, atas segala ilmu yang telah diberikan selama penulis

menempuh kegiatan perkuliahan.

5. Para staff pegawai Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin

yang telah membantu penulis dalam proses administrasi.

6. Teman-teman seperjuanganku Angkatan 2015 di Program Studi

Magister Agribisnis Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin,

khususnya Lydia Devega Bahar, S.Pt, Dwi Prasetyawati Thana, SP,

Muhammad Arlis Toselong, SP, dan Andi Syarif Hidayatul Hamdi, SP

yang telah memberi semangat serta sharing mengenai penyelesaian

Page 7: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

vii

tesis penulis. Namun, yang paling penting adalah kalian menemani

penulis selama kurang lebih 2 tahun dalam menjalani kegiatan

perkuliahan dan organisasi. Terima kasih kalian telah memberikan

keceriaan dan kebahagiaan bagi penulis. Kenangan yang terindah kita

ukir bersama-sama di kampus merah ini.

7. Kepada om Andi Tahir, S.Pi, tante Madiani, S.Pi dan Maryani, S.Pi

telah mengarahkan dan meluangkan waktunya kepada penulis selama

proses penelitian di Kabupaten Pangkep.

8. Teman dekatku Nurul Izzah Hakim, S.Sos dan Sri Hidasulfayani, S.ST

yang telah menemani penulis selama proses penelitian di Kabupaten

Bantaeng.

9. Teman-teman Pengurus Forum Mahasiswa dan Alumni Magister

Agribisnis Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin Periode

2017/2018 yang telah memberikan dukungan kepada penulis sampai

selesainya penyusunan tesis ini.

10. Andi Eka Resky Putera Irawan, SKM yang telah memberikan kasih

sayang, semangat, mendengarkan keluh kesah serta menemani

penulis selama proses penelitian di Kabupaten Pangkep sampai

terselesaikannya tesis ini.

Makassar, November 2017

Andi Putrianisa Nurfadilah

Page 8: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

viii

ABSTRAK

ANDI PUTRIANISA NURFADILAH. Analisis Rantai Pasok dan Rantai

Nilai pada Jeruk Pamelo (dibimbing oleh Muslim Salam dan Mahyuddin).

Penelitian ini bertujuan (1) untuk menganalisis rantai pasok jeruk

pamelo (2) untuk menganalisis rantai nilai jeruk pamelo dan (3) untuk

menganalisis nilai tambah pelaku utama rantai nilai jeruk pamelo.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Padang Lampe dan Desa

Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, Propinsi Sulawesi

Selatan. Pemilihan lokasi ini menggunakan metode Scatter Plot.

Penelitian ini menggunakan responden secara purposive sampling yang

titik awalnya dari pedagang pengumpul serta responden industri rumah

tangga secara total sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rantai pasok jeruk pamelo

memiliki pelaku utama dan pelaku pendukung. Ketiga aliran rantai pasok

jeruk pamelo yaitu aliran barang, uang dan informasi di lokasi penelitian

terlihat baik meskipun aliran permintaan barang sebanyak 17,86% belum

terpenuhi. Rantai nilai jeruk pamelo berdasarkan analisis kuantitatif

menunjukkan margin tertinggi pelaku utama rantai nilai adalah industri

rumah tangga pengolahan sebesar Rp 88.000 per buah (96,17%). Pelaku

utama rantai nilai jeruk pamelo yang memperoleh nilai tambah tertinggi

adalah petani yang hasil penjualannya ke pedagang pengumpul sebesar

Rp 222.086 per pohon (87,96%), pedagang pengecer sebesar Rp 441.435

per pohon (93,07%) dan industri rumah tangga pengolahan sebesar

Rp 295.330 per pohon (90,07%). Industri rumah tangga pengolahan jeruk

pamelo juga memperoleh nilai tambah dari hasil penjualan produk sari

buah sebesar Rp 11.140 per buah (63,65%). Nilai tambah yang diperoleh

tergolong tinggi karena rasio nilai tambah >50%.

Kata Kunci : Rantai Pasok, Rantai Nilai, Nilai Tambah, Jeruk Pamelo

Page 9: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

ix

ABSTRACT

ANDI PUTRIANISA NURFADILAH. SUPPLY CHAIN AND VALUE CHAIN

ANALYSIS OF POMELO ORANGE (Supervised by Muslim Salam and

Mahyuddin).

The research aimed to analyze: (1) the supply chain of pamelo

orange; (2) the value chain of pamelo orange; (3) the added values of the

main actors of the value chain of pamelo oranges.

The research was conducted at Padang Lampe Village and

Punranga Village, Ma’rang District, Pangkep Regency, South Sulawesi

Province. The location selection used the Scatter Plot method. The

samples were selected using the purposive sampling technique whose

initial monitoring point started from the collecting traders and the home

industries were selected using the total sampling technique.

The research result indicates that there are the main actors and

supporting actors. The three supply chain flows of pamelo orange are the

goods, money and information flows in the research location are viewed

we although the goods demand flow of 17.86% has not been fulfilled. The

value chain of pamelo oranges based on the quantitative analysis

indicates that the highest margin of the value chain main actors is the

processing home industry as much as Rp 88,000.000 per fruit (96.17%).

The main actors of the farmers whose sales to the collecting traders are

as much as Rp 441,435.00 per tree (93.07%). The processing home

industries as much as Rp 295,330.00 per tree (90.07%). The processing

home industries of pomelo orange also obtain the added value from the

result of the fruit juice product sales as much as Rp 11,140.00 per fruit

(63.65%). The added value obtained is categorized “high” because the

added value added ration is >50%.

Kata Kunci : Rantai Pasok, Rantai Nilai, Nilai Tambah, Jeruk Pamelo

Page 10: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN .............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................ iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ..................... iv

PRAKATA ...................................................................................... v

ABSTRAK INDONESIA ................................................................. viii

ABSTRAK INGGRIS ...................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... xvi

I. PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................ 7 C. Tujuan Penelitian .............................................................. 7 D. Manfaat Penelitian ............................................................ 8 E. Ruang Lingkup Penelitian ................................................. 9

II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 10

A. Tanaman Jeruk Pamelo (Citruss maxima Merr.) ............... 10 B. Teori Rantai Pasok (Supply Chain) ................................... 13 C. Rantai Nilai (Value Chain) ................................................. 21 D. Industri Pengolahan Jeruk Pamelo ................................... 30 E. Lembaga Pendukung ........................................................ 33 F. Kemitraan .......................................................................... 36 G. Nilai Tambah (Value Added) ............................................. 41 H. Marjin Pemasaran dan Marjin Keuntungan ....................... 43 I. R/C Ratio ........................................................................... 45 J. Struktur Penerimaan dan Pendapatan .............................. 46 K. Penelitian Terdahulu ......................................................... 47 L. Kerangka Konseptual ........................................................ 50

III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 53

A. Rancangan Penelitian ....................................................... 53 B. Lokasi dan Waktu .............................................................. 54 C. Populasi dan Teknik Sampel ............................................. 56 D. Jenis dan Sumber Data ..................................................... 58 E. Analisis Data ..................................................................... 60

Page 11: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

xi

F. Definisi Operasional .......................................................... 66

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 71

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................. 71 1. Letak Geografis Wilayah .............................................. 71 2. Keadaan Tanah dan Iklim ............................................ 72 3. Topografi Wilayah ........................................................ 76 4. Keadaan Penduduk ..................................................... 77 5. Keberadaan Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe .... 78

B. Karakteristik Responden ................................................... 80 1. Petani ........................................................................... 80 2. Pedagang Pengumpul ................................................. 84 3. Pedagang Pengecer .................................................... 86 4. Industri Rumah Tangga Pengolahan Jeruk Pamelo .... 89

C. Profil Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep ......................... 91 1. Profil Usahatani Jeruk Pamelo di Desa Padang

Lampe Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep ....... 91 2. Gambaran Budidaya Tanaman Jeruk Pamelo

Di Desa Padang Lampe Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep .................................................... 93 a. Pemeliharaan ......................................................... 94 b. Pemanenan ............................................................ 98 c. Pengolahan ............................................................ 100

D. Rantai Pasok Jeruk Pamelo .............................................. 102 1. Gambaran Aliran Rantai Pasok Jeruk Pamelo ............. 102 2. Aktivitas Pelaku Rantai Pasok Jeruk Pamelo .............. 114 3. Lembaga Pendukung ................................................... 125 4. Kemitraan .................................................................... 127

E. Rantai Nilai Jeruk Pamelo ................................................. 128 1. Biaya Pelaku dalam Rantai Nilai Jeruk Pamelo ........... 128 2. Penerimaan Pelaku dalam Rantai Nilai Jeruk

Pamelo ......................................................................... 130 3. Pendapatan Pelaku dalam Rantai Nilai Jeruk

Pamelo ......................................................................... 132 4. Margin Pelaku dalam Rantai Nilai Jeruk Pamelo ......... 134 5. R/C Ratio dalam Rantai Nilai Jeruk Pamelo ................ 137 6. Analisis Rantai Nilai Pelaku Utama Berdasarkan

Teori Porter .................................................................. 138 a. Petani ..................................................................... 138 b. Pedagang Pengumpul ............................................ 143 c. Industri Rumah Tangga Pengolahan ...................... 149 d. Pedagang Pengecer ............................................... 155

F. Analisis Nilai Tambah Jeruk Pamelo ................................. 159 1. Nilai Tambah Petani ..................................................... 160 2. Nilai Tambah Pedagang Pengumpul ........................... 163

Page 12: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

xii

3. Nilai Tambah Industri Rumah Tangga Pengolahan .................................................................. 166

4. Nilai Tambah Pedagang Pengecer .............................. 169

V. PENUTUP .............................................................................. 171

A. Kesimpulan ....................................................................... 171 B. Saran ................................................................................ 173

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

xiii

DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman

1. Luas Pertanaman Jeruk Pamelo per Kecamatan

Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan, 2015 ........ 2

2. Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami .......................... 66

3. Luas Wilayah Desa Padang Lampe dan Desa Punranga

Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep, 2016 .................. 72

4. Luas Wilayah Desa Padang Lampe dan Desa Punranga

Berdasarkan Penggunaan Lahannya, 2016 ......................... 76

5. Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk dan Jumlah Rumah Tangga di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.. 77

6. Karakteristik Petani Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 ................. 81

7. Karakteristik Pedagang Pengumpul Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 ................................................... 84

8. Karakteristik Pedagang Pengecer Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 ................................................... 86

9. Karakteristik Industri Rumah Tangga Pengolahan Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 ................................................... 89

10. Usahatani Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 .................. 92

11. Perbandingan Antara Standar Usahatani Ideal Jeruk Pamelo dengan Penerapan Kegiatan Budidaya Tanaman Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang

Kabupaten Pangkep, 2016 ................................................... 95

12. Perbandingan Antara Standar Pemanenan Ideal Jeruk Pamelo dengan Penerapannya di Desa Padang Lampe,

Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep, 2016 .................. 99

13. Proses Produksi Sari Buah, Dodol dan Selai di Industri Rumah Tangga Pengolahan Jeruk Pamelo di Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 ..................................................................................... 101

Page 14: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

xiv

14. Aktivitas Pelaku Utama Rantai Pasok Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 ................................................... 115

15. Aktivitas Pelaku Pendukung Rantai Pasok Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 .................................... 120

16. Biaya Usahatani Jeruk Pamelo yang dikeluarkan Petani Di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 .................................... 129

17. Biaya Kegiatan Usaha Pedagang Pengumpul, Industri Rumah Tangga PEngolahan dan Pedagang Pengecer di Padang Lampe dan Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 ................................................... 130

18. Penerimaan Pelaku Utama dalam Rantai Nilai Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 .................................... 131

19. Pendapatan Pelaku Utama dalam Rantai Nilai Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 .................................... 133

20. Margin Pendapatan Pelaku Utama dalam Rantai Nilai Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 ................. 134

21. R/C Ratio Pelaku Utama dalam Rantai Nilai Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 .................................... 137

22. Analisis Nilai Tambah Jeruk Pamelo pada Tingkat Petani di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 ..................................................................... 160

23. Analisis Nilai Tambah Jeruk Pamelo pada Tingkat Pedagang Pengumpul di Desa Padang Lampe Kecamatan

Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 ..................................................................... 164

24. Analisis Nilai Tambah Jeruk Pamelo pada Tingkat Industri Rumah Tangga Pengolahan di Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 ................. 167

25. Analisis Nilai Tambah Jeruk Pamelo pada Tingkat Pedagang Pengecer di Desa Padang Lampe Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 .................................... 169

Page 15: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

xv

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

1. Rantai Pasok .......................................................................... (a) Menurut Heizer dan Render ............................................. 17 (b) Menurut Siagian ............................................................... 18

2. Rantai Nilai Porter .................................................................. 25

3. Sistem Nilai ............................................................................ 26

4. Kerangka Konseptual Rantai Pasok (Supply Chain) dan Rantai Nilai (Value Chain) Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep ................ 52

5. Scatter Plot/XY Penentuan Lokasi Penelitian ......................... 55

6. Diagram Proses Penelitian ..................................................... 59

7. Lay Out Industri Rumah Tangga Pengolahan Jeruk Pamelo, Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 ....................................................................... 90

8. Aliran Rantai Pasok Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep, 2016 ....................................................................... 103

9. Rantai Nilai Jeruk Pamelo berdasarkan Margin di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 ..................................................... 135

10. Analisis Rantai Nilai Petani Jeruk Pamelo Berdasarkan Teori Porter di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang,Kabupaten Pangkep, 2016 .................... 139

11. Analisis Rantai Nilai Pedagang Pengumpul Jeruk Pamelo Porter di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 ................... 144

12. Analisis Rantai Nilai Industri Rumah Tangga Pengolahan Berdasarkan Teori Porter di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 ....................................................................... 150

13. Analisis Rantai Nilai Pedagang Pengecer Berdasarkan Teori Porter di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 ................... 156

Page 16: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks Halaman

1. Identitas Petani Responden di Desa Padang Lampe,

Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016. ................ 174

2. Penerimaan Petani Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe,

Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016. ................. 175

3. NPA Usahatani Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe,

Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 ................. 176

4. Pajak Usahatani Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe,

Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 ................. 179

5. Penggunaan Pupuk Usahatani Jeruk Pamelo di Desa

Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten

Pangkep, 2016 ..................................................................... 180

6. Penggunaan Pestisida Usahatani Jeruk Pamelo di Desa

Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten

Pangkep, 2016 ..................................................................... 182

7. HOK Petani Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe,

Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 ................. 183

8. Upah Tenaga Kerja Usahatani Jeruk Pamelo di Desa

Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten

Pangkep, 2016 ..................................................................... 184

9. Analisis Pendapatan Usahatani Jeruk Pamelo di Desa

Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten

Pangkep, 2016 ..................................................................... 186

10. Identitas Pedagang Pengumpul Jeruk Pamelo di Desa

Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten

Pangkep, 2016 ..................................................................... 187

11. Penerimaan Pedagang Pengumpul Jeruk Pamelo di

Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten

Pangkep, 2016 ...................................................................... 188

12. NPA Pedagang Pengumpul di Desa Padang Lampe,

Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 ................. 189

Page 17: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

xvii

13. Pajak Pedagang Pengumpul di Desa Padang Lampe,

Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 ................. 190

14. Biaya Variabel Pedagang Pengumpul Jeruk Pamelo

di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang,

Kabupaten Pangkep, 2016 ................................................... 191

15. Hari Orang Kerja (HOK) Pedagang Pengumpul Jeruk

Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang,

Kabupaten Pangkep, 2016 ................................................... 192

16. Upah Tenaga Kerja Pedagang Pengumpul Jeruk

Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang,

Kabupaten Pangkep, 2016 ................................................... 193

17. Analisis Pendapatan Pedagang Pengumpul Jeruk

Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang,

Kabupaten Pangkep, 2016 ................................................... 194

18. Permintaan Jeruk Pamelo Pedagang Besar (Antar Pulau)

di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten

Pangkep, 2016 ..................................................................... 195

19. Identitas Pedagang Pengecer di Desa Padang Lampe,

Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 ................. 196

20. Penerimaan Pedagang Pengecer di Desa Padang Lampe,

Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 ................. 197

21. Nilai Penyusutan Alat (NPA) Pedagang Pengecer

Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan

Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 .................................... 198

22. Pajak Pedagang Pengecer di Desa Padang Lampe,

Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 ................. 199

23. Biaya Variabel Pedagang Pengecer Jeruk Pamelo di

Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten

Pangkep, 2016 ..................................................................... 200

24. HOK Pedagang Pengecer Jeruk Pamelo di Desa Padang

Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 .... 201

25. Upah Tenaga Kerja Pedagang Pengecer Jeruk Pamelo

di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten

Pangkep, 2016 ..................................................................... 202

Page 18: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

xviii

26. Analisis Pendapatan Pedagang Pengecer Jeruk Pamelo

di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten

Pangkep, 2016 ..................................................................... 203

27. Identitas Industri Pengolahan Jeruk Pamelo di Desa

Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten

Pangkep, 2016 ..................................................................... 204

28. Penerimaan Industri Pengolahan Jeruk Pamelo di

Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten

Pangkep, 2016 ..................................................................... 205

29. Bahan Baku Industri Pengolahan Jeruk Pamelo di

Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten

Pangkep, 2016 ..................................................................... 206

30. Bahan Penunjang Industri Pengolahan Jeruk Pamelo

di Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten

Pangkep, 2016 ..................................................................... 207

31. Nilai Penyusutan Alat Industri Pengolahan Jeruk Pamelo

di Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten

Pangkep, 2016 ..................................................................... 208

32. Hari Orang Kerja (HOK) Tenaga Kerja Industri Pengolahan

Jeruk Pamelo di Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang,

Kabupaten Pangkep, 2016 ................................................... 209

33. Upah Tenaga Kerja Industri Pengolahan Jeruk Pamelo

di Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten

Pangkep, 2016 ..................................................................... 210

34. Pajak Bangunan Industri Pengolahan Jeruk Pamelo

di Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten

Pangkep, 2016 ..................................................................... 211

35. Analisis Pendapatan Industri Pengolahan Jeruk

Pamelo di Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang,

Kabupaten Pangkep, 2016 ................................................... 212

36. Jumlah dan Harga Produk Olahan Jeruk Pamelo

Per Buah di Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang,

Kabupaten Pangkep, 2016 ................................................... 214

37. Harga Bahan Penunjang pada Pengolahan Jeruk

Pamelo Per Buah Bahan Baku di Desa Punranga,

Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 ................. 215

Page 19: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

xix

38. Hari Orang Kerja (HOK) pada Tenaga Kerja Industri

Pengolahan Jeruk Pamelo Berdasarkan Jumlah

Pemakaian Bahan Baku Jeruk Pamelo di Desa Punranga,

Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016 ................. 216

39. Peta Infrastruktur Kecamatan Ma’rang, Kabupaten

Pangkep, 2016 ..................................................................... 217

40.. Dokumentasi Penelitian ........................................................ 218

Page 20: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Jeruk merupakan salah satu jenis produk buah-buahan yang

potensial untuk dikembangkan, karena memiliki kandungan gizi tinggi dan

cita rasa yang enak sehingga banyak diminati oleh konsumen.

Pengembangan jeruk terdapat di 14 provinsi (23 sentra), dan salah

satunya adalah Sulawesi Selatan dengan sentra pengembangannya yaitu

Kabupaten Pangkep dan Luwu Utara (Puslitbang Hortikultura, 2010:60).

Jeruk pamelo merupakan suatu komoditas pertanian yang memiliki

prospek cerah baik dalam pasar domestik maupun pasar ekspor. Tetapi

petani jeruk pamelo belum menyadari potensi ini. Oleh karena itu,

diperlukan suatu sistem agar petani mengetahui tentang prospek jeruk

pamelo tersebut sehingga petani dapat berusaha tani jeruk pamelo dan

berbisnis produk olahan jeruk pamelo ataupun penjualan buah secara

segar.

Jenis jeruk yang dikembangkan di Kabupaten Pangkep merupakan

salah satu komoditas unggulan daerah adalah jeruk besar (pamelo).

Komoditas ini sudah terkenal dan pemasarannya sudah cukup luas.

Menurut Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pangkep

(2015), Adapun data luas petanaman jeruk pamelo Kabupaten Pangkep

Tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 1.

Page 21: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

2

Tabel 1. Luas Pertanaman Jeruk Pamelo Per Kecamatan Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan, 2015.

No. Kecamatan Luas

Lahan (Ha)

Populasi (Pohon)

Produktif (Pohon)

Provitas (Kw/Phn)

Produksi (Ton)

1. Pangkajene 1 150 150 1,1 17

2. Minasate’ne 1 158 115 1,2 14

3. Bungoro 8 1.435 1.332 1,2 160

4. Labakkang 199 34.697 34.000 1,2 4.080

5. Ma’rang 1.283 243.772 238.738 1,3 31.036

6. Segeri 48 8.500 8.000 1,1 880

7. Mandalle 39 6.925 6.925 1,1 762

8. Balocci 30 5.296 5.296 1,1 583

9. T.Tallasa 5 840 840 1,0 84

Jumlah 1.614 301.773 295.396 1,1 37.614

Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, 2015.

Tabel 1 menunjukkan bahwa Kabupaten Pangkep memiliki 9

Kecamatan yang mengusahakan usahatani jeruk pamelo. Kecamatan

Ma’rang merupakan penyumbang produksi terbesar dengan jumlah

produksi total selama tahun 2015 sebanyak 31.036 ton. Luas lahan

pertanaman jeruk pamelo yang terbesar pada tahun 2015 adalah

Kecamatan Ma’rang dengan luas lahan sebesar 1.283 Ha dengan

populasi pohon jeruk pamelo sebanyak 243.772 pohon dan yang produktif

sebanyak 238.738 pohon. Dengan demikian Kecamatan Ma’rang yang

menempati peringkat pertama dalam produksi buah jeruk pamelo di

Kabupaten Pangkep.

Salah satu daerah penghasil jeruk pamelo terbesar di Kabupaten

Pangkep adalah Kecamatan Ma’rang, Desa Padang Lampe. Letak Desa

Padang Lampe pada ketinggian 200 m dpl dengan curah hujan 2.200-

2.500 mm/th menjadikan daerah tersebut jeruk pamelo tumbuh dengan

baik. Saat ini, petani di Kecamatan Ma’rang, Desa Padang Lampe

Page 22: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

3

pemasok terbesar jeruk pamelo untuk kebutuhan pasar. Akan tetapi,

seiring permintaan akan jeruk pamelo di Kabupaten Pangkep terus

meningkat, namun jumlah produksinya belum mampu memenuhi

permintaan pasar jeruk pamelo meskipun produksinya tiap tahun

meningkat. Selain itu, kendala yang dihadapi petani jeruk pamelo dari sisi

produksi antara lain tingginya harga jual pupuk sehingga dapat

berpengaruh pada kualitas jeruk pamelo, kurangnya permodalan petani

dan upah tenaga kerja juga semakin tinggi.

Menurut data Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (2016) pada

Tahun 2012, pangsa pasar jeruk pamelo sebesar 63% dari total produksi

ke Jawa (pasar induk) dengan menggunakan container sebanyak 650

kontainer, ke pasar lokal dan Makassar 21%, sisanya 16% ke Pulau

Kalimantan dan Sulawesi. Pada tahun 2015, pangsa pasar jeruk pamelo

meningkat sebesar 85% dari total produksi ke Pulau Jawa (pasar induk)

dan sisanya 15% menyebar ke pasar lokal yang ada di area Sulawesi.

Keterbatasan jumlah produksi pasokan buah jeruk pamelo di

Kabupaten Pangkep mengakibatkan ketidakpastian yang tinggi dalam

rantai pasok. Bentuk pengaturan rantai pasokan sangat perlu mendapat

perhatian khusus. Perlu adanya pendekatan didalam rantai pasok jeruk

pamelo di Kabupaten Pangkep yang diharapkan dapat memberikan

gambaran ketersediaan pasokan jeruk pamelo sebagai pertimbangan

pengelolaan supply chain jeruk pamelo dalam menyampaikan produk dari

produsen ke konsumen begitu juga dengan konsumen lebih mudah

Page 23: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

4

mendapatkan produk dari produsen. Dengan mengetahui rantai pasok

jeruk pamelo yang ada di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang,

Kabupaten Pangkep, mampu memberikan solusi optimal untuk ketepatan

produk, ketepatan tempat dan kebutuhan pasar.

Ditinjau dari segi harga, bahwa harga jeruk pamelo termasuk dalam

komoditas yang tidak diatur tata niaganya atau campur tangan

pemerintah, sehingga harga produk yang terjadi tergantung pada

mekanisme pasar. Harga jeruk pamelo selalu mengalami fluktuatif seiring

dengan produktivitas dan ketersediaan jeruk pamelo pangkep.

Harga jeruk yang dijual oleh petani di Kecamatan Ma’rang Desa

Padang Lampe dibeli dengan harga rendah oleh pedagang. Harga jual

komoditi jeruk pamelo di Desa Padang Lampe sebesar Rp 2.500 per

buah (2 kg per buah) tergantung dari varietas dan kualitas jeruk pamelo,

sedangkan harga jual jeruk pamelo pada tingkat pedagang ke konsumen

bekisar Rp 15.000 – Rp 25.000 per buah. Harga tersebut bisa berubah

tergantung dari ketersediaan jeruk pamelo di pasaran, dengan begitu

perlu dilihat rantai nilai dari jeruk pamelo sehingga bisa lebih memperbaiki

dari sisi harga agar bisa mendapatkan keuntungan yang proporsional.

Petani sebagai aktor utama dalam kegiatan pertanian jeruk pamelo

dalam hal penentuan harga hanya bersifat sebagai price taker, sedangkan

pedagang berperan sebagai price maker sehingga akan berpengaruh

pada lemahnya posisi tawar petani yang disebabkan oleh keterbatan

sarana dan prasarana yang masih bersifat tradisional, permodalan serta

Page 24: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

5

tidak mengetahui informasi harga dan pasar, dengan begitu akan

merugikan maka akan berdampak pada rantai pemasaran yang tidak

efisien.

Menurut Kepala Bidang Hortikultura di Dinas Tanaman Pangan dan

Peternakan Kabupaten Pangkep, mayoritas petani jeruk pamelo memiliki

kesulitan dalam memasarkan dengan cepat karena tidak memiliki alat

transportasi untuk mengangkut hasil panennya sehingga bergantung pada

pedagang yang melakukan tebasan di lahan usahatani jeruk pamelo.

Faktor keterbatasan ini yang mengakibatkan ketergantungan kepada

pedagang pengumpul, yang akibatnya sebanyak ± 90% dari hasil

penjualan panenan menjadi milik pedagang pengumpul. Keadaan ini

membuat peningkatan produktivitas pertanian jeruk pamelo tidak lagi

menjadi jaminan akan memberikan keuntungan yang layak bagi petani

jeruk pamelo.

Sementara itu, keberadaan lembaga masyarakat seperti gapoktan

yang belum menunjukkan hasil yang optimal dalam meningkatkan

kesejahteraan petani, padahal apabila dikelola dengan baik diharapkan

mampu mengefisienkan rantai yang ada saat ini sehingga harga yang

diterima petani menjadi lebih baik. Rantai nilai dapat membantu

mengetahui sejauh apa peran dari setiap pelaku yang berkecimpung

didalamnya yang berkaitan langsung dengan keuntungan yang diterima

setiap pelaku maka hal itu akan dapat membantu dalam membuat langkah

Page 25: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

6

atau kebijakan yang dapat diambil untuk memperbaiki rantai nilai yang

dianggap tidak sesuai dan para pelaku dalam rantai nilai memperoleh nilai

tambah yang maksimal.

Kebutuhan jeruk pamelo tidak hanya terlepas pada permintaan

buah jeruk pamelo segar saja, masih ada peluang besar pada beberapa

segmen usaha yang berkaitan erat dengan bisnis jeruk pamelo. Seperti

yang ada di Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep

terdapat suatu industri rumah tangga yang memproduksi hasil olahan

jeruk pamelo menjadi suatu produk jadi yang siap dipasarkan. Industri

rumah tangga tersebut diolah oleh salah satu ketua kelompok tani jeruk

pamelo. Olahan produk jeruk pamelo diantaranya, sari buah (minuman

segar sejenis pulpy orange produksi coca cola), dodol, serta selai jeruk

pamelo. Berdasarkan survey awal, diketahui bahwa pengolahan jeruk

pamelo di lokasi penelitian menggunakan bantuan alat dari dana APBN

(Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) pada tahun 2013. Namun,

pengolahan jeruk pamelo menjadi suatu produk olahan tidak dilakukan

setiap hari tapi hanya dilakukan ketika ada pemesanan saja. Dengan

adanya pengolahan jeruk pamelo, diharapkan ada peningkatan tambahan

pendapatan sehingga dapat menambah pendapatan petani jeruk pamelo.

Nilai tambah (added value) itu sendiri menggantikan pertambahan

nilai suatu produk atau komoditas karena mengalami proses

pengolahan, pengangkutan ataupun penyimpanan dalam suatu produksi

menjadi lebih baik. Dengan adanya industri yang mengubah bentuk primer

Page 26: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

7

menjadi produk baru yang lebih tinggi nilai ekonomisnya setelah melalui

proses pengolahan, maka akan dapat memberikan nilai tambah karena

dikeluarkannya biaya-biaya sehingga terbentuk harga baru yang lebih

tinggi dan keuntungannya lebih besar bila dibandingkan tanpa melalui

proses pengolahan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang

perlu dikaji dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana gambaran rantai pasok jeruk pamelo di Desa Padang

Lampe dan Desa Punranga Kecamatan Ma’rang, Kabupaten

Pangkep?

2. Bagaimana rantai nilai jeruk pamelo di Desa Padang Lampe dan

Desa Punranga Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep?

3. Berapakah penambahan nilai tambah yang diperoleh dari setiap

pelaku rantai nilai jeruk pamelo di Desa Padang Lampe dan Desa

Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini

untuk:

1. Menganalisis gambaran rantai pasok jeruk pamelo di Desa Padang

Lampe dan Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten

Pangkep.

Page 27: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

8

2. Menganalisis rantai nilai jeruk pamelo di Desa Padang Lampe dan

Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep.

3. Menganalisis penambahan nilai tambah yang diperoleh dari pelaku

rantai nilai jeruk pamelo di Desa Padang Lampe dan Desa

Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat antara lain:

1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

masukan bagi mereka yang berminat meneliti topik yang berkaitan

dengan rantai pasok, rantai nilai dan nilai tambah jeruk pamelo dari

pelaku rantai nilai.

2. Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan mampu digunakan

sebagai bahan acuan dalam membuat kebijakan-kebijakan dalam

penguatan rantai pasok, rantai nilai dan nilai tambah sehingga

mampu menguntungkan semua stakeholder yang terkait.

3. Bagi petani jeruk pamelo, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan sumbangan informasi mengenai rantai pasok, rantai

nilai yang diperoleh dari usahatani jeruk pamelo yang dijalankannya

serta nilai tambah dari pelaku rantai nilai.

4. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pengetahuan dan tambahan referensi terutama untuk penyusunan

penelitian selanjutnya yang mengacu pada penelitian tentang

Page 28: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

9

rantai pasok, rantai nilai dan nilai tambah dari pelaku rantai nilai

jeruk pamelo di Desa Padang Lampe dan di Desa Punranga,

Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep.

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Penelitian ini dibatasi di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga,

Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep yang merupakan daerah

sentra produksi jeruk pamelo terbesar.

2. Penelitian ini mengkaji pola rantai pasok jeruk pamelo dan

menganalisis rantai nilai dan nilai tambah dari pelaku rantai nilai di

Desa Padang Lampe dan Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang,

Kabupaten Pangkep.

Page 29: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Jeruk Pamelo (Citrus maxima Merr.)

Jeruk bali, jeruk besar atau pamelo merupakan jeruk penghasil

buah terbesar. Nama pamelo disarankan oleh Kementerian Pertanian

karena jeruk ini tidak ada kaitannya dengan Bali.

Jeruk ini termasuk jenis yang mampu beradaptasi dengan baik

pada daerah kering dan relative tahan penyakit, terutama Citrus Virus

Phloem Degeneration (CVPD) yang pernah menghancurkan pertanaman

jeruk di Indonesia.

Klasifikasi jeruk pamelo menurut Christman (Suharijanto, 2011:4-6)

sebagai berikut:

Kingdom : Plantae (tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Sapindales

Famili : Rutaceae (suku jeruk-jerukan)

Genus : Sitrus

Spesies : Citrus maxima Merr.

Page 30: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

11

Buahnya berbentuk bulat dengan bagian atas agak meruncing dan

bagian bawah mendatar. Ukuran buahnya tidak begitu besar disbanding

jeruk pamelo laiinya. Kulit buah bagian luar berwarna hijau saat muda dan

setelah tua berubah menjadi kekuning-kuningan. Keadaan kulitnya lebih

tipis dibanding jeruk lainnya. Daging buah berwarna merah muda dengan

rasa manis, tekstur halus dan berair banyak. Daging buah sangat rapat

satu dengan lainnya. Jumlah biji sedikit, bahkan ada yang tidak berbiji

sama sekali. Tinggi pohon antara 5,15 meter. Tajuk pohon agak rendah

dan melebar dengan percabangan tidak teratur. Ujung percabangan

biasanya merunduk. Garis tengah batang antara 10-30 cm. Kulit

batangnya agak tebal dan berwarna cokelat kekuningan. Seperti spesies

jeruk lainnya, cabang dan ranting jeruk pamelo pun bersudut saat

masih muda dan membulat saat tua. Keadaan batangnya ada yang

berduri dan ada yang tidak berduri. Namun, biasanya duri tersebut ada

pada tanaman yang berasal biji dan masih muda. Setelah dewasa duri-

duri tersebut biasanya hilang. Daun tanaman ini berwarna hijau kuning

agak suram dan berbulu. Akan tetapi, daun yang masih muda kebanyakan

tidak berbulu. Bentuk daun bulat telur dengan ujung tumpul dan letaknya

terpencar-pencar. Tepi daun agak rata, tetapi dekat ujung agak

berombak.Tangkai daun bersayap lebar berwarna hijau kekuningan.

Bunga jeruk pamelo berupa bunga majemuk atau bunga tunggal yang

bertandan. Bentuknya agak besar dan berbau harum. Kelopak bunga

Page 31: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

12

membentuk lonceng dengan tajuk berjumlah 4-5. Benangsari tegak,

jumlahnya 25-35. Bakal buah berbentuk bulat kerucut dengan jumlah

biasanya dua buah.

Daging buah jeruk pamelo yang segar banyak mengandung air

dapat dikonsumsi langsung setelah dikupas dengan tangan atau dicampur

dalam rujak. Bagian dalam kulit buah yang berwarna putih dapat dijadikan

manisan setelah dibuang bagian kulit luarnya yang banyak mengandung

kelenjar minyak. Di Vietnam, bunga digunakan untuk membuat parfum.

Kayu dimanfaatkan untuk gagas perkakas. Pohon jeruk pamelo yang

kualitas buahnya rendah pun masih tetap dipelihara untuk dimanfaatkan

daun, bunga, buah dan bijinya untuk obat batuk, demam dan gangguan

pencernaan.

Jeruk dapat tumbuh di sembarang tempat. Namun, tanaman ini

akan memberikan hasil optimum bila ditanam di lokasi yang sesuai.

Ketinggian tempat yang sesuai untuk tanaman ini yaitu dataran rendah

sampai 700 meter di atas permukaan laut. Sedangkan yang ditanam di

atas ketinggian tersebut rasa buahnya lebih asam. Suhu optimum

yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya berkisar antara 25-30°C.

sedangkan sinar matahari harus penuh agar produksi optimum. Tanah

yang disukai tanaman jeruk ialah tanah gembur, porous dan subur.

Kedalaman permukaan air tanah tidak lebih dari 1,5 meter pada musim

kemarau dan tidak boleh kurang dari 0,5 meter pada musim hujan.

Tanah tidak boleh tergenang air karena akar kan mudah terserang

Page 32: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

13

penyakit. Tanah yang baik untuk tanaman jeruk ber-pH 5-6. Curah hujan

berkisar antara 1.000-1.200 mm pehun dengan kelembapan udara 50-

85%.

B. Teori Rantai Pasokan

Rantai pasokan merupakan hubungan keterkaitan antara aliran

material atau jasa, aliran uang (return/recycle) dan aliran informasi mulai

dari pemasok, produsen, distributor, gudang, pengecer sampai ke

pelanggan akhir (upstream ↔ downstream). Dengan kata lain, supply

chain merupakan suatu jaringan perusahaan yang secara bersama-

sama bekerjasama untuk menciptakan dan mengantarkan produk sampai

ke tangan konsumen akhir. Rangkaian atau jaringan ini terbentang dari

penambang bahan mentah (di bagian hulu) sampai retailer atau toko

(pada bagian hilir). Aktifitas-aktifitas dalam rantai pasokan mengubah

sumber daya alam, bahan baku, dan komponen-komponen dasar menjadi

produk-produk jadi yang akan disalurkan ke konsumen akhir.

Menurut Van der Vost (Purba, 2015:5-6) mendefinisikan rantai

pasok adalah sebuah rangkaian dari aktivitas-aktivitas (fisik dan

pengambilan keputusan) yang terhubung oleh saluran barang dan

informasi serta terkait dengan aliran-aliran uang dan hak milik yang

berseberangan dengan batasan organisasi. Oleh karena itu, manajemen

terhadap rantai pasok penting untuk menciptakan integrasi dari

perencanaan, koordinasi, dan pengawasan dari semua proses bisnis

dan aktivitas di dalam rantai pasok untuk menyampaikan nilai yang

Page 33: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

14

diharapkan konsumen dengan biaya sekecil mungkin terhadap rantai

pasok secara keseluruhan yang pada saat bersamaan memenuhi

berbagai persyaratan dari pelaku lain dalam rantai pasok.

Menurut Indrajit dan Djokopranoto (Adinugroho, 2010:18-19) rantai

pasok adalah suatu tempat sistem organisasi menyalurkan barang

produksi dan jasanya kepada para pelanggan. Rantai pasok juga

merupakan jaringan berbagai organisasi yang terintegrasi untuk tujuan

utama yang sama, yakni sebaik mungkin menyalurkan barang sekaligus

memberikan nilai pada barang tersebut untuk memuaskan kebutuhan

konsumen akhir. Setiap pelaku rantai pasok dihubungkan oleh aliran

barang, finansial, dan informasi yang terjadi secara langsung dan mungkin

diatur oleh satu pelaku rantai.

Menurut Chopra dan Meindl, rantai pasok memiliki sifat yang

dinamis namun melibatkan tiga aliran yang konstan, yaitu aliran informasi,

produk dan uang. Disamping itu Chopra dan Meindl juga menjelaskan

bahwa tujuan utama dari setiap rantai pasok adalah untuk memenuhi

kebutuhan konsumen dan menghasilkan keuntungan. Sementara Ling Li

memaparkan bahwa rantai pasok lebih menekankan pada semua aktivitas

dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang di dalamnya terdapat aliran

dan transformasi barang mulai dari bahan baku sampai ke konsumen

akhir dan disertai dengan aliran informasi dan uang.1

1 Rouli, Juliana., Ti jaua Pustaka Evaluasi Supply Chai , http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/

121222-T%2025760-Evaluasi%20supply-Tinjauan%20literatur.pdf, diakses pada tanggal 7

Februari 2017 pukul 15.25 wita.

Page 34: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

15

Salah satu faktor kunci untuk mengoptimalkan supply chain adalah

dengan menciptakan alur informasi yang bergerak secara mudah dan

akurat diantara jaringan atau mata rantai tersebut, dan pergerakan barang

yang efektif dan efisien yang menghasilkan kepuasan maksimal pada para

pelanggan. Dengan tercapainya koordinasi dari rantai supply perusahaan,

maka tiap channel dari rantai supply perusahaan tidak akan mengalami

kekurangan barang juga tidak kelebihan barang terlalu banyak.

Pemain utama yang memiliki kepentingan dalam rantai pasok

adalah sebagai berikut:

1) Rantai 1: Pemasok

Merupakan sumber yang menyediakan bahan pertama di mana mata

rantai penyaluran akan dimulai.

2) Rantai 1-2: Pemasok-Manufaktur

Rantai pertama dihubungkan dengan rantai kedua, yaitu manufaktur

atau pabrik atau perakitan atau bentuk lain yang melakukan pekerjaan

membuat, memfabrikasi, merakit, mengkonversikan, atau pun

menyelesaikan barang. Hubungan dengan mata rantai pertama ini

sudah mempunyai potensi untuk melakukan penghematan.

3) Rantai 1-2-3: Pemasok-Manufaktur-Distribusi

Barang yang sudah jadi yang dihasilkan oleh manufaktur sudah mulai

harus disalurkan kepada pelanggan. Walaupun banyak cara untuk

penyaluran barang ke pelanggan, umumnya digunakan melalui

distributor dan biasanya ditempuh sebagian besar rantai pasok.

Page 35: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

16

4) Rantai 1-2-3-4: Pemasok-Manufaktur-Distribusi-Ritel

Pedagang besar biasanya mempunyai fasilitas gudang sendiri atau

menyewa dari pihak lain. Ada kesempatan untuk memperoleh

penghematan dalam bentuk jumlah persediaan dan biaya gudang,

dengan cara melakukan desain kembali pola-pola pengiriman barang

baik dari gudang manufaktur maupun toko pengecer.

5) Rantai 1-2-3-4-5: Pemasok-Manufaktur-Distribusi-Ritel-Konsumen

Para pengecer atau ritel menawarkan barangnya langsung kepada

para pelanggan atau pembeli atau pengguna barang tersebut. Mata

rantai pasok baru 17 benar-benar berhenti setelah barang yang

bersangkutan tiba di pemakai langsung.

Rantai pasok mencangkup tiga bagian berdasarkan pendapat

Anatan (Al Rasyid, 2015:50) sebagai berikut:

1. Upstream Supply Chain: bagian ini mencangkup supplier first-tier

dari organisasi dan supplier yang didalamnya telah terbina suatu

hubungan.

2. Internal Supply Chain: bagian ini mencangkup semua proses yang

digunakan oleh organisasi dalam mengubah input yang dikirim oleh

supplier menjadi output, mulai dari waktu material tersebut masuk pada

perusahaan sampai pada produk tersebut didistribusikan diluar

perusahaan tersebut.

3. Downstream Supply Chain: bagian ini mencangkup semua proses

yang terlibat dalam pengiriman produk pada customer akhir.

Page 36: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

17

Menurut Heizer dan Render, rantai pasok mencakup seluruh

interaksi antara pemasok, manufaktur, distributor, dan pelanggan.

Interaksi ini juga berkaitan dengan transportasi, informasi, penjadwalan,

transfer kredit, tunai, dan transfer bahan baku antara pihak-pihak yang

terlibat. Adapun skema rantai pasok menurut Heizer dan Render

dituangkan dalam Gambar 1(a).2

Gambar 1(a). Rantai Pasok

Siagian mengemukakan bahwa rantai pasok berkaitan langsung

dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang, dan

distribusi, kemudian sampai ke konsumen. Perusahaan meningkatkan

kemampuan bersaing melalui penyesuaian produk, kualitas yang tinggi,

pengurangan biaya, dan kecepatan meraih pasar dengan penekanan

2 Astriani, Ti jaua Pustaka Ra tai Pasok , diakses dari https://wisuda.unud.ac.id/pdf/13911

61003-3-BAB%20II.pdf, pada tanggal 28 Januari 2017 pukul 22.30 wita.

Page 37: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

18

pada rantai pasok. Adapun skema rantai pasok menurut Heizer dan

Render dituangkan dalam Gambar 1(b).3

Gambar 1(b). Rantai pasok

Efektivitas suatu rantai pasok dapat ditingkatkan dengan cara:

1. Mengatur biaya kegiatan seperti manufaktur, asset, inventaris,

transportasi

2. Mengatur tingkat layanan seperti waktu respon yang terjadi dalam unit

waktu yang ditentukan dengan pola permintaan

3. Menyeimbangkan biaya dari inventaris dengan kebutuhan layanan

pelanggan

4. Menciptakan jaringan hubungan bisnis atau rantai pasok yang tepat,

efisien dan rendahnya biaya, untuk membawa produk dari konsep ke

pasar

3 Astriani, Ti jaua Pustaka Ra tai Pasok , diakses dari https://wisuda.unud.ac.id/pdf/13911

61003-3-BAB%20II.pdf, pada tanggal 28 Januari 2017 pukul 22.35 wita.

Page 38: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

19

5. Untuk optimasi produksi tingkat inventaris, mencapai efisiensi untuk

personil peralatan dan fasilitas perusahaan

6. Menyediakan rencana yang fleksibel dan mekanisme kendali

Pujawan menyatakan bahwa pada prinsipnya, rantai pasok

pertanian memiliki dua tipe, yaitu produk segar dan produk yang

diprposes. Produk segar dapat berupa buah, sayuran dan sejenisnya yang

tidak membutuhkan proses pengolahan khusus atau proses transformasi

kimia. Produk pertanian yang dirposes membutuhkan proses transformasi

kimia atau perubahan bentuk. Rantai pasok untuk produk pertanian yang

diproses akan melibatkan beberapa pemain, diantaranya petani atau

perkebunan, pengolah atau pabrik, distributor dan pengecer (retail). Setiap

perusahaan diposisikan dalam sebuah lapisan dan keterlibatan, minimal

satu rantai pasok. Dalam jaringan rantai pasok pertanian, lebih dari satu

rantai pasok dan lebih dari satu proses bisnis yang dapat diidentifikasi.

Dalam satu waktu, proses parallel dan berurutan dapat terjadi dalam rantai

pasok pertanian.4

Aktivitas dalam rantai pasok dimulali dengan adanya permintaan

dari konsumen dan diakhiri dengan aktivitas pembayaran oleh konsumen

setelah permintaannya terpenuhi. Elemen yang termasuk dalam rantai

pasok meliputi seluruh perusahaan atau organisasi yang berinteraksi baik

secara langsung maupun tidak langsung dengan focal company, baik

4 Deveriky, Agribis is dala Ra tai Pasok , http://scmagribisnis.blogspot.co.id/2014/02/

pengantar-manajemen-rantai-pasok-dalam.html, diakses pada tanggal 28 Januari 2017 pukul

23.00 wita.

Page 39: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

20

sebagai pemasok bahan baku maupun konsumen, dari point of origin to

the point of comsumption. Menurut Stock dan Lambert, seluruh

perusahaan atau organisasi yang terkait tersebut dibagi menjadi dua, yaitu

primary member (anggota utama) dan supporting member (anggota

pendukung). Primary member (anggota utama) dari sebuah rantai pasok

adalah semua unit bisnis yang secara nyata melakukan aktivitas

operasional atau manajerial dalam sebuah proses bisnis. Proses bisnis ini

dirancang untuk menghasilkan produk atau jasa untuk konsumen tertentu

atau pasar. Sedangkan supporting member (anggota pendukung) dalam

rantai pasok adalah perusahaan yang menyediakan bahan awal, ilmu,

atau aset lain yang penting tapi tidak langsung berpartisipasi dalam

aktivitas yang menghasilkan atau merubah sebuah input menjadi output

untuk konsumen. Satu unit yang sama dapat menjadi anggota utama pada

satu proses, namun dapat juga menjadi anggota pendukung pada proses

lainnya. Hal ini mempengaruhi oleh jenis bisnis dimana unit itu berperan.5

Proses bisnis dalam manajemen rantai pasok terdiri dari kegiatan

produksi, distribusi dan proses pemasaran yang menghasilkan produk

sesuai keinginan konsumen. Kondisi rantai pasok yang terjadi pada

negara berkembang yaitu aliran informasi yang buruk, biaya transaksi

yang tidak transparan dan melibatkan banyak pelaku dalam

menyampaikan produk dari produksi hingga sampai kepada konsumen

sehingga dibutuhkan praktek manajemen rantai pasok yang tepat. 5 Rouli, Juliana., Ti jaua Pustaka Evaluasi Supply Chai , http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/

121222-T%2025760-Evaluasi%20supply-Tinjauan%20literatur.pdf, diakses pada tanggal 7

Februari 2017 pukul 15.40 wita.

Page 40: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

21

C. Rantai Nilai

Menurut Atkinson (Syibil, 2013:9), rantai nilai didefinisikan sebagai

urutan kegiatan yang harus memberikan kontribusi lebih kepada nilai akhir

dari produk daripada biaya. Produk yang dihasilkan oleh sebuah

organisasi bergantung pada berbagai kegiatan organisasi dan

menggunakan sumber daya yang berbeda sepanjang rantai nilai

tergantung pada spessifikasi produk. Pada dasarnya, semua aliran

produk yang melalui rantai nilai, dimulai dengan penelitian,

pengembangan, rekayasa kemudian bergerak melalui aktifitas manufaktur

dan terus kepada pelanggan. Tergantung pada suatu produk, pelanggan

mungkin memerlukan layanan dan atau memilih untuk mengkonsumsi

produk tersebut atau membuangnya setelah mendapatkan tujuan dari

mengkonsumsi produk tersebut.

Analisis rantai nilai menurut Kaplinsky dan Morris (Warella, 2013:9)

mengacu pada serangkaian kegiatan yang diperlukan untuk mengadakan

suatu komoditas produk yang dimulai dari tahap konseptual, dilanjutkan

dengan beberapa tahap produksi, hingga pengiriman ke konsumen akhir.

Rantai nilai terbentuk ketika semua pelaku dalam rantai tersebut

beraktifitas sedemikian rupa sehingga memaksimalkan terbentuknya nilai

sepanjang rantai tersebut. Definisi ini dapat diartikan secara sempit

maupun luas. Pada definisi dalam arti sempit, suatu rantai nilai mencakup

serangkaian kegiatan yang dilakukan di dalam suatu perusahaan untuk

menghasilkan keluaran tertentu. Berlaku bagi produk hasil rancangan

Page 41: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

22

inovatif atau hasil dari produksi yang dikontrol secara ketat. Misalnya,

pada usaha agribisnis, sistem yang tepat untuk menyimpan bahan baku

segar (misalnya buah-buahan) akan secara positif berdampak pada

kualitas produk akhir, dan dengan demikian akan meningkatkan nilai

produk tersebut.

Sedangkan definisi rantai nilai berdasarkan pendekatan yang luas

melihat berbagai kegiatan kompleks yang dilakukan oleh berbagai pelaku

(produsen utama, pengolah, pedagang, penyedia jasa) untuk membawa

bahan baku melalui suatu rantai hingga menjadi produk akhir yang dijual.

Rantai nilai ini dimulai dari sistem produksi bahan baku yang akan terus

terkait dengan kegiatan usaha lainnya dalam perdagangan, perakitan,

pengolahan, dan lain-lain.

Pendekatan luas ini tidak hanya melihat pada kegiatan yang

dilakukan oleh satu usaha. Pendekatan ini justru mencakup semua

hubungan baik yang bergerak maju ataupun mundur, sampai ketika bahan

baku produksi tersebut akhirnya terhubung dengan konsumen akhir

(ACIAR, 2012:7-8).

Menurut Porter (Nugraheni, 2014:25-27), rantai nilai merupakan

“the building blocks of competitive advantage” yang berarti bahwa rantai

nilai bukan hanya sekedar sekumpulan aktivitas yang berdiri sendiri,

melainkan merupakan suatu sistem aktivitas yang saling bergantung.

Keterkaitan ini menggambarkan hubungan antara pelaksanaan suatu

aktivitas nilai dengan biaya atau kinerja aktivitas lain. Rantai nilai

Page 42: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

23

menunjukkan bagaimana sebuah produk bergerak dari tahap bahan baku

sampai ke pelanggan akhir. Terdapat dua kategori yang berbeda dalam

analisis rantai nilai. Pertama, merupakan aktivitas primer yang pasti selalu

dilakukan dalam persaingan di industri yaitu:

1. Logistik ke dalam (logistic inbound), merupakan aktivitas yang

berhubungan dengan penerimaan, penyimpanan,dan penyebaran

masukan ke produk, seperti penanganan material, pergudangan,

pengendalian persediaan, penjadualan kendaraan pengangkut, dan

pengembalian barang kepada pemasok.

2. Operasi, merupakan aktivitas yang berhubungan dengan pengubahan

masukan menjadi produk akhir, seperti masiniasi, pengemasan,

perakitan, pemeliharaan alat-alat, pengujian, pencetakan, dan

pengoperasian aktivitas.

3. Logistik ke luar (logistic outbound), merupakan aktivitas yang

berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan, dan

pendistribusian fisik produk kepada pembeli, seperti pergudangan

barang jadi, penanganan material, operasi kendaraan pengiri,

pengolahan pesanan, dan penjadualan.

4. Pemasaran dan penjualan, merupakan aktivitas yang menyangkut

persediaan sarana agar pembeli dapat membeli produk dan aktivitas

yang mempengaruhi pembeli agar mereka mau membelinya, seperti

melalui periklanan, promosi, wiraniaga, penentuan kuota, pemilihan

penyalur, hubungan dengan penyalur, dan penetapan harga.

Page 43: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

24

5. Pelayanan, merupakan aktivitas yang menyangkut penyediaan

layanan untuk memperkuat atau menjaga nilai produk, seperti

pemasangan, perbaikan, pelatihan, pasokan suku cadang, dan

penyesuaian produk.

Kedua, merupakan aktivitas pendukung dalam persaingan dengan

industri lainnya dibagi menjadi empat bagian yaitu pertama, procurement

yang mengacu pada pembelian barang yang digunakan dalam rantai nilai

perusahaan yang meliputi bahan baku, bahan pendukung, serta bahan-

bahan lain. Kemudian yang kedua adalah technology development

(pengembangan teknologi) mencakup pemanfaatan teknologi untuk

menghemat biaya yang penting bagi keunggulan bersaing di semua

industri, ketiga adalah manajemen sumberdaya manusia yang terdiri atas

beberapa aktivitas yang meliputi perekrutan, penerimaan, pelatihan,

pengembangan, dan kompensasi untuk semua jenis tenaga kerja. Analisis

rantai nilai dapat sebagai alat analisis stratejik yang digunakan untuk

memahami dengan lebih baik keunggulan kompetitif, dimana perusahaan

dapat meningkatkan nilai tambah maupun penurunan biaya sehingga

usaha lebih kompetitif. Dalam pemasaran komoditas pertanian, kedua

kelompok aktivitas pembentuk rantai nilai tersebut juga dilakukan

meskipun dengan tingkat kompleksitas yang berbeda dari sektor industry.

Model yang diciptakan oleh Porter (ACIAR, 2012:10) pada

Gambar 2, berguna untuk mengidentifikasi beberapa kegiatan utama dan

pendukung yang umum dijumpai pada berbagai kegiatan bisnis. Rantai

Page 44: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

25

nilai hanya menyoroti beberapa kegiatan khusus yang membuat

perusahaan dapat menciptakan nilai dan dengan demikian menjadikan

model ini alat yang berguna untuk menyederhanakan analisis.

Gambar 2. Rantai Nilai Porter (ACIAR, 2012:10)

Cara lain dalam pendekatan untuk mencari keunggulan kompetitif

didasarkan pada konsep sistem nilai; lihat Gambar 3. Alih-alih membatasi

analisis keunggulan kompetitif hanya pada suatu perusahaan, kegiatan-

kegiatan perusahaan tersebut dianggap sebagai bagian dari aliran

kegiatan yang lebih besar, yang diistilahkan dengan ‘sistem nilai’. Suatu

sistem nilai mencakup kegiatan yang dilakukan oleh seluruh perusahaan

yang terlibat dalam produksi barang atau jasa, mulai dari bahan baku

dasar hingga pengiriman produk akhir ke konsumen. Oleh karena itu,

konsep sistem nilai ini lebih luas dibandingkan dengan ‘rantai nilai

kegiatan usaha’ dan menggambarkan acuan yang digunakan dalam buku

ini ketika berbicara tentang rantai nilai (pendekatan luas). Akan tetapi,

Aktivitas

pe

nd

uku

ng

Aktivitas Utama

Infrastruktur Perusahaan/Administrasi Umum

Manajemen Sumberdaya Manusia

Pengembangan Teknologi

Pembelian/Pengadaan

Logistik ke Dalam

Operasi Logistik ke

Luar Penjualan & Pemasaran

Pelayanan

M A R G I N

Page 45: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

26

perlu diingat bahwa dalam kerangka Porter, konsep sistem nilai

kebanyakan dianggap sebagai alat untuk membantu pihak manajemen

eksekutif mengambil keputusan strategis.

Melalui pendekatan ini, rantai nilai dari tiap perusahaan dianalisis

untuk memberikan ikhtisar atas sistem nilainya.

Gambar 3. Sistem Nilai

Kaplinsky dan Morris (Nugraheni, 2014:27), menyatakan bahwa

terdapat empat aspek penting dalam analisis rantai nilai di sektor

pertanian antara lain:

1. Analisis rantai nilai secara sistematis memetakan para pelaku yang

berpartisipasi dalam produksi, distribusi, pemasaran dan penjualan

produk. Pemetaan (value chain mapping) ini mengkaji ciri-ciri berbagai

pelaku, struktur laba rugi, aliran barang di sepanjang rantai, ciri

ketenagakerjaan serta tujuan dan volume penjualan domestic dan

asing.

2. Analisis rantai nilai dapat mengidentifikasi distribusi manfaat bagi para

pelaku atau aktor dalam rantai nilai. Melalui analisis marjin dan laba

dapat diketahui pelaku atau aktor mana yang memperoleh manfaat

dari partisipasi dalam rantai nilai dan perolehan manfaat dari

pengorganisasian yang baik.

Page 46: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

27

3. Analisis rantai nilai untuk mengkaji peran peningkatan (upgrading)

dalam rantai nilai. Peningkatan dapat mencakup peningkatan dalam

hal kualitas dan desain produk, atau diversifikasi dalam lini produk

yang dilayani, yang memungkinkan produsen mendapat nilai yang

lebih tinggi.

4. Analisis rantai nilai menggaris bawahi peran tata kelola dalam rantai

nilai yang bersifat internal maupun eksternal. Tata kelola dalam suatu

rantai nilai mengacu pada struktur hubungan dan mekanisme

koordinasi yang terjadi antara para pelaku dalam rantai nilai. tata kelola

eksternal mengidentifikasi pengaturan kelembagaan yang diperlukan

untuk meningkatka kemampuan dalam rantai nilai, memperbaiki

gangguan distribusi, dan meningkatkan nilai tambah dalam sektor.

Pendekatan Filiere mengenai rantai nilai (ACIAR, 2012:8-9), Filiere

berarti untaian atau rantai. Awalnya pendekatan ini digunakan untuk

menganalisis usaha pertanian kontrak (contract farming) dan integrasi

vertikal pada pertanian di Perancis pada tahun 1960-an, dan diterapkan

bersamaan dengan sistem pertanian yang ada di bawah sistem kolonial

Perancis. Pada sistem kolonial tersebut, analisis terutama dilakukan

sebagai alat untuk mempelajari cara-cara dikelolanya sistem produksi

pertanian (khususnya karet, kapas, kopi, dan kakao) dalam konteks

negara berkembang. Dalam konteks ini, kerangka filiere memberi

perhatian khusus pada terbentuknya hubungan antara sistem produksi

lokal dan industri pengolahan, perdagangan, ekspor, dan konsumsi akhir.

Page 47: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

28

Konsep filiere juga mencakup perspektif empiris yang tegas yang

digunakan untuk memetakan alur 13 komoditas serta mengidentifikasi

para pelaku dan berbagai kegiatan. Landasan pemikiran dalam

pendekatan filiere mirip dengan konsep rantai nilai secara luas. Akan

tetapi filiere utamanya difokuskan pada isu-isu hubungan teknis yang

sifatnya fisik dan kuantitatif.

Pada value chain biasanya ada tiga macam aliran yang harus

dikelola: (1) aliran barang atau material yang mengalir dari hulu ke hilir; (2)

aliran uang atau finansial yang mengalir dari hilir ke hulu; (3) aliran

informasi yang mengalir dari hulu ke hilir atau sebaliknya. Analisis rantai

nilai berfokus pada total value chain suatu produk, mulai dari desain

produk, sampai pemanufakturan produk bahkan jasa setelah penjualan.

Menurut ACIAR (2012:19-129) menyatakan bahwa alat analisis

rantai nilai terbagi menjadi tiga jenis yaitu alat umum, alat kualitatif dan

alat kuantitatif. Setiap jenis alat memiliki beberapa aktivitas. Alat umum

aktivitasnya meliputi penentuan prioritas rantai nilai yang akan dianalisis

dan setelah itu melakukan pemetaan rantai nilai. Alat kualitatif terdiri dari

analisis tata kelola (koordinasi, regulasi dan kendali), analisis keterkaitan

dan kepercayaan, serta analisis pilihan untuk peningkatan berdasarkan

permintaan baik pengetahuan, ketrampilan, teknologi maupun layanan

pendukung. Alat kuantitatif aktivitasnya meliputi analisis biaya dan marjin,

analisis distribusi pendapatan dan analisis distribusi lapangan pekerjaan.

Page 48: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

29

Setiap aktivitas pada setiap jenis alat memilki langkah-langkah

yang harus dilakukan dalam menganalisis rantai nilai. Pada aktivitas

penentuan prioritas langkahnya yaitu penentuan kriteria, penentuan bobot

kriteria, identifikasi daftar produk/kegiatan dan penetapan

produk/kegiatan. Sedangkan untuk aktvitas pemetaan rantai nilai

aktivitasnya terdiri dari pemetaan proses inti, identifikasi dan pemetaan

pelaku utama yang terlibat, pemetaan aliran produk, pemetaan

pengetahuan dan alur informasi, pemetaan volume dan jumlah pelaku,

pemetaan alur geografis produk, pemetaan nilai pada berbagai tingkatan

dalam rantai nilai, pemetaan hubungan keterkaitan antara pelaku rantai

nilai, pemetaan layanan dan pemetaan hambatan serta solusinya. Pada

jenis alat kuantitatif terdapat aktivitas analisis biaya dan marjin yang

memiliki langkah-langkah penghitungan biaya peluang dan biaya

keuangan, penghitungan biaya investasi yang diperlukan, penghitungan

penerimaan per pelaku, penghitungan rasio keuangan, perubahan

keuangan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, posisi keuangan relatif

para pelaku dan penetapan benchmarking. Setelah aktivitas analisis biaya

dan marjin, lalu melakukan analisis distribusi pendapatan yang meliputi

penetapan kategori, penghitungan pendapatan per unit keluaran,

penghitungan pendapatan bersih di tiap tingkatan rantai nilai serta

penghitungan distribusi pendapatan upah dan distribusi nilai tambah

(Risyahadi, 2015:5).

Page 49: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

30

D. Industri Pengolahan Jeruk Pamelo

Menurut Simatupang (2007: 37), menyatakan bahwa industri kecil

dan rumah tangga mempunyai potensi yang besar dalam memperkokoh

struktur industri di Indonesia terutama berperan sebagai sumber

pertumbuhan ekonomi, peningkatan efisiensi industri secara keseluruhan,

peningkatan pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan pengentasan

masyarakat dari kemiskinan. Demikian pula potensi industri kecil dan

rumah tangga cukup besar dalam mendukung persebaran industri,

mengatasi ketimpangan struktural antara perekonomian perkotaan dan

pedesaan dan mendukung strukturisasi perekonomian pedesaan ke arah

yang lebih maju.

Menurut Badan Pusat Statistik, usaha industri atau industri rumah

tangga adalah usaha yang tidak berbentuk badan hokum dan

dilaksanakan oleh seseorang atau beberapa orang anggota rumah tangga

yang mempunyai tenaga kerja sebanyak empat orang atau kurang,

dengan kegiatan mengubah bahan dasar menjadi barang jadi atau

setengah jadi atau dari yang kurang nilainya menjadi yang lebih tinggi

nilainya dengan tujuan untuk dijual atau ditukar dengan barang lain dan

ada satu orang anggota keluarga yang menanggung resiko.

Industri dapat digolongkang berdasarkan jumlah tenaga kerja,

jumlah investasi dan jumlah komoditi yang dihasilkan. Berdasarkan jumlah

tenaga kerja, indsutri dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok:

Page 50: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

31

a. Jumlah tenaga kerja 1-4 orang untuk industri rumah tangga

b. Jumlah tenaga kerja 5-19 orang untuk industri kecil

c. Jumlah tenaga kerja 20-99 orang untuk industri menengah

d. Jumlah tenaga kerja lebih atau sama dengan 100 orang untuk industri

besar

Menurut Azhary, terdapat beberapa alasan kuat yang mendasari

pentingnya keberadaan industri kecil dan industri rumah tangga dalam

perekonomian Indonesia. Alasan-alasan itu antara lain:

1. Sebagian besar lokasi industri kecil dan rumah tangga berlokasi di

daerah pedesaan, sehingga apabila dikaitkan dengan kenyataan

bahwa lahan pertanian yang semakin berkurang, maka industri kecil

dan rumah tangga di pedesaan dapat menyerap tenaga kerja di

daerah pedesaan.

2. Kegiatan industri kecil dan rumah tangga menggunakan bahan baku

dari sumber-sumber di lingkungan terdekat yang menyebabkan biaya

produksi dapat ditekan rendah.

3. Dengan tingkat pendapatan masyarakat yang relatif rendahserta harga

produk industri kecil dan rumah tangga yang murah akan memberikan

peluang agar tetap bisa bertahan.

4. Tetap adanya permintaan terhadap produk yang tidak diproduksi

secara besar-besaran, misalnya batik tulis, anyam-anyaman dan lain-

lain

Page 51: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

32

5. Bagi Indonesia, secara politis usaha akecil berperan dalam

pemerataan pendapatan ekonomi masyarakat serta mampu menjadi

katup pengaman bagi masalah pengangguran yang kian merabak

(Asri, 2010:12-13).

Hampir semua orang kenal jeruk pamelo (jeruk besar). Dari semua

jenis jeruk, jeruk pamelo merupakan jeruk berukuran paling besar.

Buahnya bulat lonjong, bagian atasnya agak meruncing dan bawahnya

mendatar. Kulit buah hijau kekuningan, daging buah kemerahan dan ada

juga yang berwarna putih dan rasanya cukup manis namun sedikit getir,

teksturnya halus dan berair banyak. Daging buahnya bisa langsung

dimakan setelah dikupas, dibuat sari jeruk atau bisa digunakan untuk

campuran rujak dan salad.

Kandungan likopen pada jeruk pamelo cukup tinggi, likopen bisa

berperan sebagai antioksidan. Jeruk pamelo mengandung pektin jauh

lebih banyak dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya setelah dijus, berarti

jeruk pamelo dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Selain itu, jeruk

pamelo mengandung zat aktif yang dapat membersihkan sel darah merah

yang tua di dalam tubuh dan menormalkan hematokrit, yaitu persentase

sel darah per volume darah. Rendahnya hematokrit akan menyebabkan

anemia, tetapi jika sangat tinggi dapat memicu penyakit jantung karena

darah jadi mengental. eruk bali (gravefruit) merupakan sumber kalium,

vitamin A (440 IU), bioflavonoid, dan likopen (350 ug/100g). Hasil

penelitian, jeruk bali termasuk antikanker yang sekaligus menyehatkan

Page 52: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

33

prostat. Seperti jeruk lain, jeruk pamelo adalah sumber vitamin C yang

sangat baik sebagai sumber antioksidan. Perokok dianjurkan untuk

mengosumsi jeruk bali dua “siung” (helai dalam buah) setiap hari.

Peningkatan kadar vitamin C di dalam darah mampu memperbaiki

jaringan yang rusak, bahkan kanker, akibat tidak stabilnya molekul radikal

bebas karena rokok dan polusi udara.6

Pengolahan jeruk pamelo agar menjadi suatu produk yang memiliki

cita rasa menggugah selera, daya simpan lebih lama, dan meningkatkan

nilai tambah. Dari sentuhan inovasi, kini tersedia aneka produk olahan

jeruk pamelo, antara lain: selai, manisan, permen jelly, salad, rujak, sirup,

dodol, minuman segar, ice cream, puding jeruk, jus, dan lain-lain.

Ternyata jeruk pamelo banyak sekali manfaatnya. Setelah

mengetahui semua produk olahan jeruk pamelo akan digemari oleh

berbabgai kalangan masyarakat baik itu menengah ke atas maupun

menengah ke bawah dan konsumsinya juga tidak terbatas pada usia,

yang artinya jeruk pamelo ini dapat dikonsumsi baik anak-anak maupun

orang dewasa.

E. Lembaga Pendukung

Kelembagaan memegang peranan penting untuk menjamin suatu

program dapat berjalan terus-menerus dan mencapai tujuan.

Kelembagaan pendukung sektor pertanian di pedesaan bersifat pasang

6 Izza, 2011. Solusi Pe a ga a Li bah Kulit Jeruk , http://izza24062010.blogspot.co.id/2011/

08/solusi-penanganan-limbah-kulit-jeruk.html, diakses pada tanggal 8 Maret 2017 pukul 19.00

wita.

Page 53: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

34

surut dan tergantung kebutuhan. Kelembagaan dapat bersifat formal

(disponsori dan dibantu pemerintah) dan non formal (terbentuk sebagai

jawaban atas tuntutan kebutuhan aktual petani). Kelembagaan juga

berfungsi sebagai penggerak, penghimpun, penyalur sarana produksi,

pembangkit minat dan sikap serta menjamin keberhasilan agribisnis

pertanian. Kelembagaan yang mampu berkembang adalah kelembagaan

yang sesuai dengan kondisi lokal dan bersifat multi fungsi dan luwes.

Adapun lembaga pendukung yang dapat menunjang aktivitas para

petani dalam usahataninya adalah:

1. Pembiayaan

Keuangan pertanian dimana pembiayaan perusahaan agribisnis

di dalamnya berhubungan dengan soal-soal keuangan disektor

pertanian. Sektor terakhir ini pada gilirannya termasuk sektor ekonomi

yang bersama-sama dengan sektor industri dan sektor jasa di suatu

negara, merupakan sektor ekonomi nasional negara tersebut. Keuangan

pertanian berhubungan dengan permintaan, penawaran, pengaturan

dan permohonan modal di sektor pertanian, sedangkan pembiayaan

perusahaan agribisnis berhubungan dengan semua keperluan dan

pengaturan serta pengontrolan keuangan untuk membiayai status

perusahaan/kegiatan di sektor pertanian. Perusahaan di sektor

pertanian disebut usahatani, selama semua hasil usahatani tersebut

Page 54: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

35

ditujukan untuk pasaran, walaupun peringkat usahanya masih

tradisional dan sederhana, masih subsisten, maupun sudah moderan

dan komersil.

Salah satu lembaga pembiayaan dalam usaha tani adalah kredit

usaha tani (KUT). Kredit Usaha Tani adalah kredit modal kerja yang

disalurkan melalui lembaga keuangan (bank), koperasi atau KUD

(Koperasi Unit Desa) dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang

digunakan untuk membiayai usahatani.

2. Kelompok Tani

Kelompok tani sebagai wadah organisasi dan bekerja sama antar

anggota mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan

masyarakat tani, sebab segala kegiatan dan permasalahan dalam

berusaha tani dilaksanakan oleh kelompok secara bersamaan. Dengan

adanya kelompok tani, para petani dapat bersama-sama memecahkan

permasalahan yang antara lain berupa pemenuhan sarana produksi

pertanian, teknis produksi dan pemasaran hasil.

3. Pemerintah

Peran pemerintah sebagai fasilitator, regulator dan motivator

sangat penting dalam mewujudkan iklim usaha yang kondusif. Distribusi

informasi pasar yang disediakan oleh pemerintah, kebijakan-kebijakan

yang mengatur berlangsungnya usaha komoditas pertanian, penyediaan

Page 55: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

36

infrastruktur yang memadai, pendampingan dan pembinaan oleh PPL

serta pengadaan pameran atau ekshibisi produk pertanian dapat

meningkatkan daya saing terhadap usaha pertanian (Yuniar, 2012:25).

F. Kemitraan

Definisi dan kebijaksanaan kemitraan usaha resmi telah diatur

dalam Undang-undang No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil, yang

kemudian dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 44 Tahun

1997 tentang kemitraan. Menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1995,

kemitraan adalah kerjasama usaha kecil dengan usaha menengah atau

dengan usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh usaha

menengah atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling

memerlukan, saling memperkuat, dan saling menguntungkan serta

dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dalam kemitraan beberapa

hal baik yang berkaitan dengan produksi maupun pemasaran sudah

ditentukan di depan.7

Penentuan dalam aspek produksi serta penggunaan input produksi

antara lain terkait dengan jenis komoditas, kuantitas dan kualitas

komoditas, teknologi produksi, serta penggunaan input produksi.

Pemasaran dalam lingkup kemitraan menyangkut harga dan jaminan

7 Rahmawati, Kemitraan Agribisnis Antara Petani Jeruk Pamelodengan Perusahaan Mitra

Untuk Meningkatkanpendapatan Petani , diakses dari https://www.scribd.com/

doc/137851122/Kemitraan-Agribisnis-Antara-Petani-Jeruk-Pamelo-Dengan-Perusahaan-

Mitra-Untuk-Meningkatkan-Pendapatan-Petani, pada tanggal 26 April 2017 pukul 23.20

wita.

Page 56: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

37

pihak perusahaan mitra dalam pembelian output produksi yang dihasilkan

kelompok mitra. Selain jaminan dibelinya produk yang dihasilkan, pihak

perusahaan mitra umumnya menyediakan fasilitas supervisi, kredit, input

produksi, peminjaman atau penyewaan mesin, dan bantuan/nasehat

teknis lainnya.

Pada dasarnya maksud dan tujuan kemitraan yaitu untuk

membantu para pelaku kemitraan dan pihak-pihak tertentu dalam

mengadakan kerjasama kemitraan yang saling menguntungkan (win-win

solution) dan bertanggung jawab. Ciri dari kemitraan usaha terhadap

hubungan timbal balik bukan sebagai buruh-majikan atau atasan-bawahan

sebagai adanya pembagian risiko dan keuntungan yang proporsional, di

sinilah kekuatan dan karakter kemitraan usaha.

Menurut Hafsah (1999:16), tujuan ideal kemitraan yang ingin

dicapai dalam pelaksanaan kemitraan secara lebih konkret yaitu (1)

meningkatkan pendapatan usaha kecil dan masyarakat, (2) meningkatkan

perolehan nilai tambah bagi pelaku kemitraan, (3) meningkatkan

pemerataan dan pemberdayaan masyarakat dan usaha kecil, (4)

meningkatkan pertumbuhan ekonomi perdesaan, wilayah dan nasional,

(5) memperluas kesempatan kerja dan (6) meningkatkan ketahanan

ekonomi nasional.

Kemitraan bisnis merupakan suatu alternatif yang prospektif bagi

pengembangan bisnis di masa depan untuk menghubungkan kesenjangan

antar subsistem dalam sistem bisnis hulu-hilir (produsen-industri

Page 57: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

38

pengolahan pemasaran) maupun hulu-hulu (sesama produsen). Pada

masa lalu kesenjangan dalam sistem bisnis hulu-hilir diantaranya berupa

informasi tentang mutu, harga, teknologi dan akses permodalan. Kondisi

ini menyebabkan pemodal kuat, yang umumnya lebih berwawasan luas,

lebih berpendidikan dan telah berperan di subsistem hilir menjadi lebih

diuntungkan oleh berbagai kelemahan yang ada pada usaha kecil yang

berfungsi di pihak produsen atau hulu.

Kemitraan agribisnis menurut Peraturan Pemerintah Nomor 44

Tahun 1997 dinyatakan bahwa bentuk kemitraan yang ideal adalah saling

memperkuat, saling menguntungkan dan saling menghidupi. Pada

konsepsi bentuk kemitraan tersebut, pengusaha menengah/besar punya

komitmen atau tanggung jawab moral membimbing dan mengembangkan

pengusaha kecil mitranya agar mampu mengembangkan usahanya,

sehingga dapat menjadi mitra yang handal untuk meraih keuntungan

bersama.

Dengan memahami berbagai aspek kewirausahaan dan bergabung

dalam wadah koperasi, usaha-usaha yang sangat kecil atau informal

tersebut secara bersama-sama akan memiliki kedudukan dan posisi

transaksi yang cukup kuat untuk menjalin kemitraan yang sejajar, saling

membutuhkan, saling memperkuat, dan saling menguntungkan dengan

usaha besar mitra usahanya.

Page 58: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

39

1. Sudut Pandang Sistem

Kemitraan dilihat dari sudut pandang sistem paling tidak, ada 3 tipe

yaitu:

a. Vertical Backward Linkage

Adalah sistem kemitraan yang di dalamnya Usaha Besar (UB)

bergerak dalam produksi barang akhir (assembler) Usaha Kecil (UK)

sebagai pemasok komponen kepada UB.

b. Vertical Forward Linkage

Usaha centernya/besar menghasilkan bahan baku dan memasok

untuk diproses selanjutnya oleh usaha kecil.

c. Horizontal Linkage

Usaha Besar sebagai trader/exporter, Usaha Kecil menghasilkan

produk yang akan dipasok ke trader.

2. Implementasi

Kemitraan di negara-negara yang telah lebih maju itu adalah

karena kemitraan usahanya terutama didorong oleh adanya kebutuhan

dari pihak-pihak yang bermitra itu sendiri, atau diprakarsai oleh dunia

usahanya sendiri sehingga kemitraan dapat berlangsung secara alamiah.

Hal ini dimungkinkan mengingat iklim dan kondisi ekonomi negara mereka

seperti Korea Selatan, Jepang dan Taiwan dan sebagainya telah cukup

memberikan rangsangan ke arah kemitraan yang berjalan sesuai dengan

kaidah ekonomi yang berorientasi pasar.

Page 59: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

40

Sebagai suatu strategi pengembangan usaha kecil, kemitraan telah

terbukti berhasil diterapkan di banyak negara, antara lain di Jepang dan

empat negara macan Asia, yaitu Korea Selatan, Taiwan, Jepang, dan

sebagainya. Di negara-negara tersebut kemitraan umumnya dilakukan

melalui pola sub kontrak yang memberikan peran pada industri kecil dan

menengah sebagai pemasok bahan baku dan komponen industri besar.

Banyak program pemerintah dan pola-pola kemitraan yang dibuat

demi usaha kecil. Hal ini bertujuan untuk mendorong dan menumbuhkan

usaha kecil tangguh dan modern. Usaha kecil sebagai kekuatan ekonomi

rakyat dan berakar pada masyarakat dan usaha kecil yang mampu

memperkokoh struktur perekonomian nasional yang lebih efisien. Pola-

pola kemitraan tersebut antara lain8:

1. Kerjasama keterkaitan antar hulu-hilir

2. Kerjasama keterkaitan antar hilir-hulu

3. Kerjasama dalam pemilik usaha

4. Kerjasama dalam bentuk bapak-anak angkat

5. Kerjasama dalam bentuk bapak angkat sebagai modal ventura

6. Intiplasma

7. Subkontrak

8. Dagang umum

9. Waralaba

10. Keagenan

8 Restuhadi, Pola-pola Ke itraa Usaha diakses dari http://sigit-rh.blogspot.co.id/ 2011/04/

pola-pola-kemitraan-usaha.html, pada tanggal 27 April 2017 pukul 01.30 wita

Page 60: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

41

G. Nilai Tambah

Konsep nilai tambah adalah suatu perubahan nilai yang terjadi

karena adanya perlakuan terhadap suatu input pada suatu proses

produksi. Arus peningkatan nilai tambah komoditas pertanian terjadi di

setiap mata rantai pasok dari hulu ke hilir yang berawal dari petani dan

berakhir pada konsumen akhir. Nilai tambah pada setiap anggota rantai

pasok berbeda-beda tergantung dari input dan perlakuan oleh setiap

anggota rantai pasok tersebut.

Nilai tambah komoditas pertanian di sektor hulu dapat dilakukan

dengan penyediaan bahan baku berkualitas dan berkesinambungan yang

melibatkan para pelaku pada mata rantai pertama, antara lain petani,

penyedia saran prasarana pertanian dan penyedia teknologi. Nilai tambah

secara kuantitatif dihitung dari peningkatan produktivitas, sedangkan nilai

tambah secara kualitatif adalah nilai tambah dari meningkatnya

kesempatan kerja, pengetahuan dan keterampilan SDM.

Nilai tambah selanjutnya terjadi pada sektor hilir yang melibatkan

industri pengolahan. Komoditas pertanian yang bersifat perishable (mudah

rusak) dan bulky (memerlukan penanganan atau perlakuan yang tepat),

sehingga produk pertanian siap dikonsumsi oleh konsumen. Perlakuan

tersebut, antara lain pengolahan, pengemasan, pengawetan dan

manajemen mutu untuk menambah kegunaan atau menimbulkan nilai

tambah sehingga harga produk komoditas pertanian menjadi tinggi.

Page 61: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

42

Beberapa nilai tambah yang tidak dapat dihitung secara numerik meliputi

peluang kerja yang terbuka dengan adanya industri pengolahan dan

peningkatan keterampilan pekerja.

Nilai tambah pada sektor retail adalah keuntungan yang didapat

oleh retailer dalam menjual produk hasil pertanian yang sudah mengalami

pengolahan. Nilai tambah tersebut didapatkan dari beberapa hal antara

lain: produk yang dijual dalam bentuk eceran, kontinuitas persediaan

barang jaminan mutu barang dan pelayanan terhadap konsumen.

Sudiyono (Juliyanto, 2015:34-35) menjelaskan bahwa terdapat dua

cara menghitung nilai tambah. Pertama nilai untuk pengolahan dan kedua

nilai tambah untuk pemasaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai

tambah untuk pengolahan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor

teknis dan faktor pasar. Faktor teknis adalah kapasitas produk, jumlah

bahan baku yang digunakan dan tenaga kerja. Faktor pasar adalah harga

output, upah tenaga kerja, harga bahan baku dan nilai input lain selain

bahan baku dan tenaga kerja.

Dasar perhitungan dari analisis nilai tambah adalah per kg hasil,

standar harga yang digunakan untuk bahan baku dan produksi ditingkat

pengolah/produsen. Nilai tambah menggambarkan imbalan bagi tenaga

kerja, modal dan manajemen, dan dapat dinyatakan sebagai berikut:

Nilai Tambah merupakan pertambahan nilai yang terjadi karena

suatu komoditi mengalami proses pengolahan, pengangkutan, dan

penyimpanan dalam suatu proses produksi (penggunaan/pemberian

Page 62: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

43

input fungsional). Besarnya nilai tambah dipengaruhi oleh faktor

teknis dan faktor non teknis. Informasi yang diperoleh dari hasil analisis

nilai tambah adalah besarnya nilai tambah, rasio nilai tambah, marjin

dan balas jasa yang diterima oleh pemilik-pemilik faktor produksi.

H. Margin Pemasaran dan Margin Keuntungan

Menurut Pearce dan Robinson (Nugraheni, 2014:22-23), margin

pemasaran merupakan selisih harga dari dua atau lebih tingkat rantai

pemasaran, atau antara harga ditingkat produsen dan harga eceran

ditingkat konsumen. Margin tata niaga hanya merepresentasikan

perbedaan harga yang dibayarkan konsumen dengan harga yang diterima

produsen, tetapi tidak menunjukkan jumlah kuantitas pemasaran produk.

Dalam penelitian ini marjin pemasaran dihitung sebagai selisih

antara harga jual jeruk pamelo di tingkat petani dengan harga jual jeruk

pamelo di tingkat pedagang. Untuk mengetahui nilai margin pemasaran

pada setiap pelaku pemasaran, maka akan dilakukan pengujian dengan

menggunakan alat analisis biaya dan margin pemasaran (cost marjin

analysis) yaitu dengan menghitung besarnya margin pemasaran, biaya

dan keuntungan pemasaran serta share yang diperoleh petani.

Ada beberapa instrumen yang digunakan dalam pemasaran jeruk

pamelo, diantaranya adalah marjin tata niaga (marketing margin) dan

marjin keuntungan (profit marjin). Selisih harga di suatu titik rantai

pemasaran dengan harga di titik lainnya biasa disebut dengan marjin kotor

atau marjin pemasaran. Sedangkan marjin keuntungan atau marjin bersih

Page 63: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

44

adalah marjin kotor dikurangi biaya-biaya rantai pemasaran. Komponen

margin pemasaran terdiri dari 1) biaya-biaya yang diperlukan lembaga-

lembaga pemasaran untuk melakukan fungsi-fungsi pemasaran yang

disebut biaya pemasaran atau biaya fungsional; dan 2) keuntungan

lembaga pemasaran. Apabila dalam pemasaran suatu produk pertnaian,

terdapat lembaga pemasaran yang melakukan fungsi-fungsi pemasaran,

maka margin pemasaran dapat ditulis sebagai berikut:

Mji = Pri – Pfi atau Mji = bi + ki (2.1)

Dimana:

Mji = Marjin pemasaran pada tingkat lembaga ke-1 (Rp)

Pri = Harga ditingkat tertentu (Rp)

Bi = Biaya pemasaran pada tingkat lembaga ke-i (Rp)

ki = Keuntungan pemasaran pada tingkat lembaga ke-1 (Rp)

Sementara untuk mengetahui besarnya distribusi nilai tambah yang

diterima oleh setiap pelaku atau aktor disepanjang rantai nilai ubi kayu,

dilakukan dengan menghitung marjin keuntungan yang diterima oleh

setiap pelaku atau aktor. Secara matematis marjin keuntungan dapat

ditulis sebagai berikut:

𝝅 = 𝑷 − 𝑷 − 𝑪 (2.2)

Dimana: 𝜋 = Keuntungan yang diterima oleh setiap pelaku (aktor)

Pa = Harga jual disetiap pelaku (Rp/kg)

Pb = Harga beli produk disetiap pelaku (Rp/kg)

Page 64: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

45

C = Biaya pemasaran pada setiap pelaku (Rp/kg)

I. R/C Ratio

Tingkat efisiensi suatu usaha bisa ditentukan dengan menghitung

per cost ratio yaitu imbangan antara hasil usaha dengan total biaya

produksinya. Untuk mengukur efisiensi suatu usaha digunakan R/C Ratio.

R/C Ratio merupakan perbandingan antara penerimaan dan biaya untuk

mengetahui besaran keuntungan atau kerugian dan kelayakan suatu

proyek agribisnis. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:

𝑹/𝑪 = 𝑻𝑹𝑻𝑪 (2.3)

Dimana:

TR = Total penerimaan (Rp/kg)

TC = Total biaya produksi (Rp/kg)

Total biaya meliputi semua perbelanjaan atas factor-faktor produksi

yang digunakan meliputi factor produksi yang tetap jumlahnya dan yang

dapat berubah dari total produksi yang dihasilkan masing-masing oleh

petani dan penepung bila dikalikan dengan harga jual maka dapat

diketahui penerimaan yang diterima oleh masing-masing aktor dalam

rantai nilai komoditas ubi kayu. Terdapat tiga kriteria dalam R/C Ratio

yaitu:

Page 65: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

46

R/C ratio > 1, maka usaha tersebut efisien dan menguntungkan

R/C ratio = 1, maka usaha tersebut BEP

R/C ratio < 1, maka usaha tersebut tidak efisien atau merugikan

J. Struktur Penerimaan dan Pendapatan Usahatani

Menurut Soekartawi (Syibil, 2013:22), penerimaan usahatani

adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual.

Pernyataan ini dapat dituliskan sebagai berikut :

TRi = Yi x Pyi (2.4)

Dimana:

TR = Total penerimaan

Y = Produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani

Py = Harga Y

Adapun pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan dan

semua biaya. Pernyataan ini dapat dituliskan sebagai berikut:

Pd = TR – TC (2.5)

Dimana:

Pd = Pendapatan usahatani

TR = Total penerimaan

TC = Total biaya

Page 66: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

47

K. Penelitian Terdahulu

Beberapa judul penelitian sebelumnya tentang rantai pasok (supply

chain) dan rantai nilai (value chain), diantaranya adalah:

Analisis Rantai Pasok dan Rantai Nilai Bunga Krisan di Daerah

Sentra Pengembangan Jawa Timur yang diteliti oleh Kuntoro Boga Andri

tahun 2013. Hasil dari penelitian tersebut berdasarkan uraian analisa

rantai nilai diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan agribisnis

bunga potong krisan masih memiliki prospek yang menjanjikan untuk

direalisasikan guna meningkatkan angkatan kerja dan pendapatan petani

di Jawa Timur. Pengembangan agribisnis bunga krisan harus berorientasi

pada pasar. Khusus usaha produk bungan krisan potong, permintaan

yang terbentuk dari selera konsumen sangat menentukan laku tidaknya

produk yang ditawarkan. Pengusaha dan petani produsen krisan harus

mengikuti perkembangan pasar terbuka dengan mencari terobosan-

terobosan dalam peningkatan kualitas nilai tambah dan produksi. Dalam

upaya mencapai industry pengembangan krisan yang lebih maju, berbagai

tahapan strategis perlu disusun. Pendekatan yang perlu dilakukan mulai

dari penyusunan inovasi paket teknologi dalam SOP, GAP, standarisasi,

sosialisasi dan bimbingan manajemen mutu dan pasca panen;

pengembangan kawasan sentra; kelembagaan usaha dan kemitraan;

peningkatan kualitas SDM sampai regulasi investasi dan promosi.

Page 67: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

48

Penelitian yang dilakukan oleh Yona Octava Purba pada tahun

2015 yang berjudul Analisis Rantai Pasok Kubis di Kabupaten

Simalungun, Sumatera Utara menunjukkan bahwa kondisi rantai pasok

kubis di Kabupaten Simalungun belum berjalan dengan baik.

Pengintegrasian kualitas dan pengoptimuman rantai pasok kubis belum

menjadi sasaran setiap pelaku yang terkait dalam rantai pasok kubis. Hasil

penelusuran produk kubis menggunakan product traceability tools

menunjukan bahwa lembaga yang terkait dalam rantai pasok kubis belum

dapat menjamin kualitas dan keamanan kubis. Belum adanya pelaku yang

bertujuan mengatur dan mengawasi proses bisnis rantai pasok kubis dari

petani sampai konsumen sehingga aktivitas proses bisnis belum

terintegrasi. Rantai pasok kubis masih terdiri dari beberapa lembaga yang

saling terkait tetapi tidak ada ikatan yang jelas dan tidak di bawah satu

manajemen sehingga menyebabkan kesepakatan kontrak antara lebaga

dan terkait terhadap informasi harga dan kuantitas pasokan kubis belum

jelas. Sulitnya memperoleh tenaga kerja buruh tani seagai sumber daya

rantai pasok kubis.

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Syibil pada tahun 2013

yang berjudul Analisis Rantai Nilai pada Komoditas Jamur Tiram Putih di

Kabupaten Bogor (Studi Kasus pada P4s Nusa Indah) menjelaskan

bahwa anggota rantai pasokan jamur tiram putih terdiri dari anggota

primer (P4S Nusa Indah, pengumpul dan pengecer) dan anggota

sekunder (pemasok bahan baku dan kemasan). Aliran rantai pasokan

Page 68: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

49

dimulai dari P4S Nusa Indah, pedagang pengumpul dan terakhir ke

pedagang pengecer. Kemitraan yang sudah terjalin atas dasar

kepercayaan dan saling memerlukan antar pihak. Adapun tujuan dari

kemitraan yaitu untuk meningkatkan pendapatan serta meningkatkan

kemampuan usaha kelompok mitra. Selain itu, besaran margin yang

didapat oleh para pelaku di sepanjang rantai nilai jamur tiram putih ini

relative berimbang. Bagi P4S Nusa Indah selaku petani mendapatkan

margin sebesar Rp 1.485 per kg jamur tiram putih. Sedangkan margin

yang didapat pedagang pengumpul sebesar Rp 1..196 per kg. perbedaan

yang cukup signifikan adalah margin sebesar Rp 3..550 per kg untuk

pedagang pengecer.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah dari

segi alat analisis dan lokasinya. Penelitian ini menggambarkan rantai

pasok (supply chain) jeruk pamelo dengan menggunakan kerangka Food

Supply Chain Network (FSCN) dan menganalisis rantai nilai (value chain)

jeruk pamelo melalui alat kuantitatif yang terdapat aktivitas analisis biaya

dan marjin yang memiliki langkah-langkah penghitungan biaya peluang

dan biaya keuangan, penghitungan biaya investasi yang diperlukan,

penghitungan penerimaan per pelaku, penghitungan rasio keuangan,

perubahan keuangan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, posisi

keuangan relatif para pelaku yang berada di daerah penelitian dan belum

pernah dilakukan pada penelitian terdahulu.

Page 69: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

50

L. Kerangka Konseptual

Jeruk merupakan salah satu jenis produk buah-buahan yang

potensial untuk dikembangkan, karena memiliki kandungan gizi tinggi dan

cita rasa yang enak sehingga banyak diminati oleh konsumen. Jeruk

pamelo merupakan suatu komoditas pertanian yang memiliki prospek

cerah baik dalam pasar domestik maupun pasar ekspor. Jenis jeruk yang

dikembangkan di Kabupaten Pangkep merupakan salah satu komoditas

unggulan daerah adalah jeruk besar (pamelo). Salah satu daerah

penghasil jeruk pamelo terbesar di Kabupaten Pangkep adalah

Kecamatan Ma’rang, Desa Padang Lampe. permintaan akan jeruk pamelo

di Kabupaten Pangkep terus meningkat, namun jumlah produksinya belum

mampu memenuhi permintaan pasar jeruk pamelo meskipun produksi tiap

tahunnya meningkat. Keterbatasan jumlah produksi pasokan buah jeruk

pamelo di Kabupaten Pangkep mengakibatkan ketidakpastian yang tinggi

dalam rantai pasok. Bentuk pengaturan rantai pasokan sangat perlu

mendapat perhatian khusus. Adanya pendekatan rantai pasokan jeruk

pamelo di Kabupaten Pangkep diharapkan dapat memberikan gambaran

ketersediaan pasokan jeruk pamelo sebagai pertimbangan pengelolaan

supply chain jeruk pamelo bagi konsumen maupun industry pengolah.

Selain itu, harga jeruk pamelo termasuk dalam komoditas yang tidak diatur

tata niaganya atau campur tangan pemerintah, sehingga harga produk

yang terjadi tergantung pada mekanisme pasar. Harga jeruk pamelo selalu

mengalami fluktuatif seiring dengan produktivitas dan ketersediaan jeruk

Page 70: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

51

pamelo. Harga jeruk pamelo bisa berubah tergantung dari

ketersediaannya di pasaran, dengan begitu perlu dilihat rantai nilai dari

jeruk pamelo sehingga bisa lebih memperbaiki dari sisi harga agar bisa

mendapatkan keuntungan yang proporsional.

Dengan mengetahui pola dan fungsi para pelaku rantai pasok jeruk

pamelo yang ada di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang,

Kabupaten Pangkep, mampu memberikan solusi optimal untuk ketepatan

produk, ketepatan tempat dan kebutuhan pasar melalui analisis deskriptif

yang berhubungan dengan teknik untuk pencatatan, pengorganisasian

dan peringkasan informasi dari data nuremik. Selain itu, rantai pasok

dianalisis secara deskriptif dengan mengidentifikasi pelaku yang terlibat,

fungsi dan hubungan antar pelaku sepanjang rantai nilai mulai dari

produsen hingga konsumen. Rantai nilai akan dianalisis secara kuantitatif

melalui analisis biaya, nilai tambah yang diperoleh oleh para pelaku

sepanjang rantai nilai, R/C Ratio dan pada masing-masing pola rantai

pasok jeruk pamelo dengan marjin pemasaran dan marjin keuntungan.

Industri pengolahan jeruk pamelo di Desa Punranga, Kecamatan

Ma’rang, Kabupaten Pangkep merupakan industri yang mengolah jeruk

pamelo menjadi suatu produk jadi yang berskala rumah tangga. Olahan

produk jeruk pamelo diantaranya, sari buah (minuman segar seperti pulpy

orange produksi coca cola), dodol serta selai jeruk pamelo. Analisis nilai

tambah pada industri pengolahan jeruk pamelo dianalisis melalui metode

Hayami. Untuk mengetahui nilai tambah tersebut maka perlu diketahui

Page 71: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

52

biaya, penerimaan dan pendapatan dari industri pengolahan jeruk pamelo.

Selain itu, perlu juga diketahui biaya, penerimaan dan pendatan dari

usahatani jeruk pamelo.

Berdasarkan uraian tersebut, maka secara jelas skema kerangka

konseptual dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Kerangka Konseptual Rantai Pasok (Supply Chain) dan

Rantai Nilai (Value Chain) Jeruk Pamelo di Kabupaten Pangkep, 2016.

Alur Struktur Rantai Pasok Jeruk Pamelo

Aktivitas Pelaku Rantai Pasok Jeruk Pamelo

Biaya Penerimaan Pendapatan R/C Ratio Margin Rantai Nilai

menurut Porter Nilai tambah

Usahatani Jeruk Pamelo

Rantai Nilai Jeruk Pamelo

Rantai Pasok Jeruk Pamelo

Page 72: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

53

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan proses yang dilakukan secara bertahap,

yakni dari perencanaan dan perancangan penelitian, menentukan fokus

penelitian, waktu penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian

hasil penelitian. Penulisan hasil penelitian ini dilakukan secara deskriptif

atau kualitatif dan kuantitatif. Penulisan secara deskripsi atau melalui

uraian-uraian yang menggambarkan dan menjelaskan subjek penelitian.

Pendekatan dalam penelitian ini mengikuti langkah-langkah kerja

penelitian kualitatif. Dalam hal ini disebut kualitatif karena sifat data yang

dikumpulkan adalah data kualitatif, yakni tidak menggunakan alat-alat

pengukur. Menurut Moleong bahwa metode kualitatif menghasilkan data

deskriptif, baik berupa kata-kata ungkapan tertulis maupun lisan dari

orang-orang dan perilaku yang diamati.8

Pendekatan penelitian secara kuantitatif dimana proses penggalian

informasi diwujudkan dalam bentuk angka-angka sebagai alat untuk

menemukan keterangan mengenai apa yang diketahui. Pendekatan

kuantitatif bertujuan untuk menganalisis biaya, marjin pemasaran, dan

8 Laila, NF. Metode Pe elitia , http://repo.iain-tulungagung.ac.id/231/3/BAB%203%20 VIK.pdf,

diakses tanggal 1 Februari 2017 pukul 21.00 wita.

Page 73: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

54

keuntungan yang diperoleh dari setiap pelaku pada rantai nilai di Desa

Padang Lampe, serta nilai tambah dari pengolahan jeruk pamelo di Desa

Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep yang saling terkait.

Desain penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif harus

terstruktur, baku, formal dan dirancang sematang mungkin sebelumnya.

Desain bersifat spesifik dan detail karena desain merupakan suatu

rancangan penelitian yang akan dilaksanakan sebenarnya.

Sumber data sekunder berupa tabel atau bagan sederhana yang

digunakan dalam penelitian ini untuk memberikan fakta-fakta yang lebih

ringkas dan mudah dipahami pembaca. Selain itu, digunakannya foto,

grafik, dan peta, yakni merupakan usaha penulis untuk memberi

keterangan yang lebih lengkap dan detail.

B. Lokasi dan Waktu

Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara Scatter Plot atau

XY Plot yaitu pemilihan lokasi berdasarkan hasil kuadran terbesar

berdasarkan faktor XY, yaitu hasil produksi dan luas lahan. Penggunaan

Scatter Plot atau XY Plot dapat dilihat pada Gambar 5.

Page 74: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

55

Gambar 5. Scatter Plot/XY Penentuan Lokasi Penelitan

Berdasarkan hasil dari Scatter Plot/XY Plot bahwa lokasi penelitian

terdapat pada Kuadran I yaitu dilakukan di Desa Padang Lampe karena

tingkat total produksi jeruk pamelo dan luas lahan di daerah tersebut

tinggi. Selain itu, Desa Punranga dijadikan juga sebagai lokasi penelitian

karena terdapat lokasi tempat industri rumah tangga pengolahan jeruk

pamelo.

Ruang lingkup penelitian ini terbatas, hanya analisis rantai pasok

(supply chain) dan rantai nilai (value chain) jeruk pamelo. Waktu

pelaksanaan penelitian mulai Mei sampai dengan Juli 2017.

KUADRAN II KUADRAN I

KUADRAN III KUADRAN IV

Desa Padang Lampe

Page 75: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

56

C. Populasi dan Teknik Sampel

Populasi merupakan keseluruhan obyek yang berada pada suatu

wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah

penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang

akan diteliti. Selain itu, Menurut Sugiyono (2012:119), populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Teknik sampling merupakan metode atau cara menentukan sampel

dan besar suatu sampel. Teknik pengambilan sampling adalah suatu cara

mengambil sampel yang representative dari populasi. Representative

maksudnya sampel yang diambil benar-benar mewakili dan

menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Untuk menentukan

besarnya sampel yang dapat diambil dari populasi yang ada, kita dapat

menggunakan teknik sampling yang ada. Untuk menentukan sebagian

yang dapat mewakili populasi dibutuhkan suatu cara yang disebut

sampling. Menurut W. Gulo (2002:78), sampling adalah pengambilan

sampel dari suatu populasi.

Pengambilan sampel (responden) dari suatu populasi dalam

penelitian ini dilakukan pada petani dan pedagang yang terlibat dalam

rantai pasok dan rantai nilai dalam jeruk pamelo.

Page 76: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

57

1. Petani dan Pedagang

Penarikan sampel petani dilakukan dengan teknik purposive

sampling. Menurut Sugiyono (2013:218-219), purposive sampling adalah

teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa

pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya

bisa lebih representatif.

Dalam hal ini dilakukan pada petani dan pedagang secara purposive

sampling dikarenakan alur rantai pasok yang ada di daerah penelitian

dikhawatirkan terputus dan titik pantau awal dari rantai pasok jeruk pamelo

dimulai dari pelaku rantai pasok yaitu pedagang pengumpul.

2. Industri rumah tangga pengolahan jeruk pamelo

Penelitian yang menggunakan seluruh anggota populasinya disebut

sampel total (total sampling) atau sensus. Penggunaan metode ini berlaku

jika anggota populasi relatif kecil (mudah dijangkau). Dalam penelitian ini,

karena jumlah populasi relatif kecil dan relatif mudah dijangkau, maka

penulis menggunakan metode total sampling. Responden dalam

penelitian ini adalah petani jeruk pamelo yang memiliki industri rumah

tangga pengolahan jeruk pamelo yang terdapat 1 industri rumah tangga di

Desa Panranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep.

Page 77: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

58

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan adalah:

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh melalui wawancara langsung

dengan responden maupun melalui kuesioner yang berisi sejumlah

daftar pertanyaan sesuai dengan variabel yang akan diteliti.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari lembaga /instanasi

atau pihak yang terkait secara langsung dengan penelitian ini yaitu

Kantor Desa Padang Lampe dan Desa Punrangan, Dinas Tanaman

Pangan dan Peternakan Kabupaten Pangkep.

Teknik pengumpulan data digunakan adalah sebagai berikut:

1. Observasi, yaitu pengamatan secara langsung di tempat atau di

lokasi penelitian untuk mendapatkan gambaran umum mengenai

penelitian yang akan dilaksanakan. Observasi dilakukan untuk

mengamati dan menelusuri secara langsung kegiatan-kegiatan dan

transaksi yang terkait secara langsung para pelaku rantai pasok dan

rantai nilai. Dalam metode observasi digunakan jenis observasi non-

sistematis, yaitu mengadakan pengamatan langsung ke lapangan

untuk memahami obyek yang diteliti, dan selain itu untuk mengetahui

kondisi wilayah penelitian yang meliputi keadaan dan kondisi wilayah

penelitian.

2. Wawancara, dilakukan untuk mendapatkan data primer dalam

bentuk deskripsi dan numerik kepada pihak-pihak yang terkait pada

rantai pasok dan rantai nilai dengan menggunakan daftar pertanyaan

Page 78: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

59

(kuesioner) yang selanjutnya akan dijawab oleh responden dengan

cara jawabannya ataupun memilih alternatif jawaban.

3. Tabulasi data, dalam penelitian ini data primer dan data sekunder

yang telah diperoleh dari tahap pengumpulan data dihimpun lalu

dimasukkan ke dalam tabel.

Gambar 6. Diagram Proses Penelitian

Tah

ap

Pen

gu

mp

ula

n D

ata

T

ah

ap

An

ali

sis

Data

8. Laporan Penelitian

dan Pembuatan Tesis

4. Hasil observasi dan wawancara terkait rantai pasok, rantai nilai,

pendapatan usahatani jeruk pamelo, serta proses pengolahan

jeruk pamelo menjadi suatu produk

5. Tabulasi Data

6. Analisis Data

3.1. Observasi 3.2. Wawancara Terstruktur dengan

Petani Responden, para pelaku

yang terlibat dalam rantai pasok

jeruk pamelo, pemilik perusahaan

hasil olah jeruk pamelo

menggunakan Kuesioner

1. Pengambilan Data Sekunder

2. Pemilihan Calon Responden

7.1. Analisis Rantai Pasok Jeruk Pamelo

7.2. Analisis Rantai Nilai Jeruk Pamelo

7.2.a Analisis Nilai Tambah Jeruk Pamelo

Page 79: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

60

E. Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini selanjutnya diperiksa,

dikelompokkan dan ditabulasi serta diolah sesuai dengan kebutuhan

analisis dalam penelitian. Analisis data akan meringkas dan

menggambarkan data serta membuat inferensi dari data untuk populasi

darimana sampel ditarik. Adapun pendekatan analisis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis

kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan gambaran

rantai pasok (supply chain) jeruk pamelo serta mendeskripsikan aktivitas-

aktivitas dari setiap pelaku rantai pasok yang terlibat. Analisis kuantitatif

dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rantai nilai (value chain)

pada jeruk pamelo serta nilai tambah (value added) pada jeruk pamelo

menjadi produk jadi.

1. Analisis Rantai Pasok (Supply Chain) Jeruk Pamelo

Analisis rantai pasok bertujuan mendeskripsikan analisis karakteristik

petani jeruk pamelo sebagai awal mula atau titik masuk pada saluran

rantai pasok dan rantai nilai jeruk pamelo di Desa Padang Lampe,

Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, pelaku yang berperan dalam

saluran rantai pasok, hubungan dan fungsi antar pelaku rantai pasok dan

rantai nilai yang dilakukan di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang,

Kabupaten Pangkep. Analisis kualitatif merupakan prosedur-prosedur

mengorganisasikan dan menyajikan informasi dalam satu bentuk yang

dapat digunakan dan dapat dikomunikasikan atau dapat dimengerti

Page 80: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

61

(Silalahi, 2010:336). Berikut langkah-langkah dalam menggunakan alat

analisis kualitatif dalam rantai pasok jeruk pamelo di Desa Padang Lampe,

Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep.

a. Mengidentifikasi secara deskriptif data dan informasi yang diperoleh

dari kuesioner dan hasil wawancara terstruktur pada setiap pelaku

yang terlibat dalam rantai pasok jeruk pamelo.

b. Menggambarkan aliran rantai pasok jeruk pamelo yang dilakukan di

Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep.

c. Mengidentifikasi secara deskriptif aktivitas-aktivitas apa saja yang

dilakukan oleh para pelaku yang berperan dalam aliran rantai pasok

jeruk pamelo.

2. Analisis Rantai Nilai (Value Chain) Jeruk Pamelo

Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis besarnya biaya,

penerimaan, pendapatan, nilai tambah, serta margin yang diperoleh dari

setiap pelaku rantai nilai. Penghitungan pada analisis kuantitatif ini

menggunakan aplikasi excel. Langkah-langkah dalam menggunakan alat

analisis kuantitatif dalam rantai nilai jeruk pamelo di Desa Padang Lampe,

Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep sebagai berikut:

a. Menghitung biaya yang dikeluarkan para pelaku rantai nilai

Mengidentifikasi biaya kegiatan seorang pelaku. Biaya yang

dikeluarkan oleh pelaku meliputi biaya operasional (biaya tetap dan biaya

variabel) dan biaya investasi. Biaya variabel adalah biaya yang merubah

dan memiliki hubungan langsung dengan tingkat produksi dalam suatu

Page 81: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

62

siklus produksi atau penjualan. Biaya variabel merupakan biaya yang

relevan bagi pengambilan keputusan ekonomi dalam jangka pendek.

Sebagai contoh, biaya pupuk, pestisida, tenaga kerja. Sedangkan biaya

tetap adalah biaya yang independen atau terlepas dari besarnya produksi.

Biaya tetap tidak berubah sejalan dengan perubahan pada besarnya

produksi. Sebagai contoh: pajak lahan, biaya modal dan penyusutan alat.

Penghitungan biaya yang dikeluarkan oleh para pelaku dengan cara

menambahkan semua biaya-biaya (biaya variabel, biaya tetap, biaya

investasi) dalam berjalannya suatu produksi. Untuk menghitung biaya total

dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 𝑻𝑪 = 𝑻𝑭𝑪 + 𝑻𝑽𝑪 (3.2)

Keterangan:

TC = Total biaya produksi jeruk pamelo (Rp)

TFC = Total biaya tetap jeruk pamelo (Rp)

TVC = Total biaya variabel jeruk pamelo (Rp)

b. Menghitung penerimaan para pelaku rantai nilai

Setelah biaya para pelaku dihitung, maka pada tahapan selanjutnya

diperlukan mengidentifikasi penerimaan. Rumus untuk menghitung

penerimaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 𝑻 = × (3.3)

Keterangan:

TR = Total penerimaan produksi jeruk pamelo (Rp)

Q = Jumlah produk jeruk pamelo (Kg)

Page 82: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

63

P = Harga jual produksi jeruk pamelo (Rp)

c. Menghitung Margin yang diperoleh para pelaku rantai nilai

Setelah mengetahui biaya investasi, biaya variabel, biaya tetap dan

atau biaya lain yang terkait serta penerimaan yang diperoleh, posisi

keuangan pelaku dalam rantai nilai dapat dianalisis. Langkah yang dapat

dipergunakan antara lain:

Pendapatan

Pendapatan atau laba, dihitung dengan cara mengurangi biaya

keseluruhan yang meliputi biaya variabel dan biaya tetap dari penerimaan.

Menurut Soekartawi (2006:58), pendapatan merupakan selisih dari

penerimaan total dengan biaya total yang dikeluarkan. Secara matematis

pendapatan bersih dirumuskan sebagai berikut: 𝝅 = 𝑻 − 𝑻𝑪 (3.4)

Keterangan: 𝜋 = Pendapatan petani jeruk pamelo (Rp)

TR = Total penerimaan produksi jeruk pamelo (Rp)

TC = Total biaya produksi jeruk pamelo (Rp)

Margin Pemasaran

Untuk mengetahui marjin pemasaran dapat diketahui dengan

perhitungan secara matematis sebagai berikut: 𝑴 = − 𝑴 = + (3.5)

Page 83: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

64

Keterangan:

Mji = Marjin pemasaran pada tingkat lembaga ke-1 (Rp)

Pri = Harga ditingkat tertentu (Rp)

Pfi = Harga ditingkat berikutnya (Rp)

bi = Biaya pemasaran pada tingkat ke-1 (Rp)

ki = Keuntungan pemasaran pada tingkat lembaga ke-1 (Rp)

Rasio margin pemasaran dapat dirumuskan sebagai berikut: 𝑴 = 𝑴∑ 𝑴 𝒙 % (3.6)

Keterangan:

Mji = Marjin pemasaran pada tingkat lembaga ke-1 (Rp)

ƩMji = Total Marjin pemasaran pada seluruh tingkat lembaga (Rp)

R/C Ratio

Menurut Soekartawi (2006:97), tingkat efisiensi suatu usaha biasa

ditentukan dengan dengan menghitung per cost ratio yaitu perbandingan

antara hasil usaha dengan total biaya produksinya. Untuk mengetahui

produksi jeruk pamelo tersebut layak atau tidak maka digunakan metode

Revenue Cost Ratio (R/C Ratio). Metode R/C Ratio adalah suaatu metode

pengambilan keputusan terhadap suatu protek dengan cara

membandingkan penerimaan (revenue) dengan total biaya (total cost)

yang telah dikeluarkan. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai

berikut:

R/C = 𝑻𝑻𝑪 (3.7)

Page 84: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

65

Keterangan:

TR = Total penerimaan jeruk pamelo (Rp)

TC = Total biaya jeruk pamelo (Rp)

Ada tiga kriteria dalam R/C ratio yaitu:

R/C ratio > 1, maka usaha tersebut efisien dan menguntungkan

R/C ratio = 1, maka usaha tersebut BEP

R/C ratio < 1, maka usaha tersebut tidak efisien atau merugikan

d. Analisis Rantai Nilai Pelaku Utama menurut Teori Porter

3. Analisis Nilai Tambah (Value Added) Jeruk Pamelo dan Produk

Pengolahan Jeruk Pamelo

Menurut Hayami bahwa nilai tambah (value added) pada penelitian

ini adalah nilai suatu komoditas karena mengalami proses pengolahan,

pengangkutan ataupun penyimpanan dalam suatu produksi. Dalam proses

pengolahan nilai tambah dapat didefinisikan sebagai selisih antara nilai

Aktivitas

pe

nd

uku

ng

Aktivitas Utama

Infrastruktur Perusahaan/Administrasi Umum

Manajemen Sumberdaya Manusia

Pengembangan Teknologi

Pembelian/Pengadaan

Logistik ke Dalam

Operasi Logistik ke

Luar Penjualan & Pemasaran

Pelayanan

M A R G I N

Page 85: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

66

produk dengan nilai biaya-biaya yang dikeluarkan dan input lainnya, tidak

termasuk tenaga kerja. Dengan kata lain nilai tambah menggambarkan

imbalan bagi tenaga kerja, modal dan manajemen.8

Untuk menghitung nilai tambah pada penelitian ini, digunakan

perhitungan nilai tambah metode Hayami pada Tabel 2.

Tabel 2. Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami

Output, Input dan Harga Notasi

1. Output (buah/tahun) A

2. Bahan baku (buah/tahun) B

3. Tenaga kerja (HOK) C

4. Faktor Konversi (1 / 2) D = A/B

5. Koefisien tenaga kerja (3 / 2) E = C/B

6. Harga produk (Rp/Kg) F

7. Upah rata-rata tenaga kerja (Rp/HOK) G

Pendapatan dan Keuntungan

8. Harga bahan baku (Rp/buah) H

9. Sumbangan input lain (Rp/buah) I

10. Nilai produk (Rp/Kg) (4 x 6) J = D x F

11. a. Nilai tambah (Rp/buah) (10 – 8 – 9) K = J – I – H

b. Rasio Nilai tambah (%) (11a / 10) x 100% L% = (K/J) x 100%

12. a. Imbalan tenaga kerja (Rp/buah) (5 x 7) M = E x G

b. Bagian tenaga kerja (%) (12a / 11a) x 100% N% = (M/K) x 100%

13. a. Keuntungan (Rp/buah) (11a – 12a) O = K – M

b. Tingkat keuntungan (%) (13a / 11a) x 100% P% = (O/J) x 100%

Sumber: Risyahadi, 2015:12

F. Definisi Operasional

Untuk memudahkan dalam pengambilan data dan menyamakan

persepsi dalam penelitian ini, maka disusun definisi operasional sebagai

berikut:

1. Produksi jeruk pamelo adalah jumlah jeruk pamelo yang dihasilkan

pada musim panen dinyatakan dalam satuan kilogram (Kg) pada

tahun 2016.

8 Maruli, Pe gertia Nilai Ta bah Produk Perta ia , http://xerma.blogspot.co.id/2014/01/

pengertian-nilai-tambah-produk-pertanian.html, diakses tanggal 14 Februari 2017 pukul 21.00

wita.

Page 86: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

67

2. Petani jeruk pamelo adalah setiap orang yang berusahatani jeruk

pamelo di Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep.

3. Pedagang pengumpul adalah pelaku rantai pasok yang

mengumpulkan atau membeli jeruk pamelo langsung dari petani

jeruk pamelo untuk kemudian dijual kembali atau meneruskan ke

pedagang selanjutnya.

4. Pedagang besar adalah pelaku rantai pasok yang membeli jeruk

pamelo dalam jumlah yang besar dari petani jeruk pamelo untuk

kemudian dijual kembali ke pedagang pengecer atau konsumen

akhir.

5. Pedagang pengecer adalah pedagang-pedagang yang membeli

jeruk pamelo dari pedagang pengumpul, pedagang besar dan petani

jeruk pamelo dengan cara jaringan untuk dijual kembali ke

konsumen.

6. Penerimaan pelaku adalah hasil penjualan jeruk pamelo setiap

pelaku ke pelaku berikutnya belum dikurangi dengan total biaya yang

dikeluarkan dalam satuan rupiah per buah (Rp/buah).

7. Harga di tingkat produsen adalah harga jeruk pamelo yang diterima

petani pada waktu transaksi jual beli, diukur dalam satuan rupiah per

kilogram (Rp/buah).

8. Harga beli pelaku rantai pasok adalah harga beli jeruk pamelo oleh

setiap pelaku rantai pasok jeruk pamelo dalam satuan (Rp/buah).

Page 87: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

68

9. Harga konsumen atau harga beli adalah harga jeruk pamelo yang

dibayar oleh pembeli pada waktu terjadi transaksi jual beli jeruk

pamelo, diukur dalam satuan rupiah per buah (Rp/buah).

10. Biaya variabel adalah biaya yang berubah dan memiliki hubungan

langsung dengan tingkat produksi dalam suatu siklus produksi atau

penjualan dalam satuan Rupiah (Rp).

11. Biaya tetap adalah biaya yang independen/terlepas dari biaya

produksi dalam satuan Rupiah (Rp).

12. R/C Ratio adalah perbandingan antara penerimaan produksi jeruk

pamelo dengan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi jeruk

pamelo.

13. Nilai tambah pada rantai nilai jeruk pamelo adalah hasil pengurangan

dari harga jual dari setiap pelaku sepanjang rantai nilai dengan

biaya-biaya yang dikeluarkan dihitung dalam satuan Rupiah per

kilogram (Rp/buah).

14. Produk pengolahan jeruk pamelo adalah beberapa hasil pengolahan

jeruk pamelo menjadi suatu produk yang diproduksi oleh industri

rumah tangga.

15. Penerimaan jeruk adalah hasil penjualan jeruk pamelo belum

dikurangi dengan total biaya dalam satuan rupiah per kilogram

(Rp/buah).

16. Bahan baku merupakan jeruk pamelo yang digunakan untuk

menghasilkan produk olahan jeruk pamelo dari lahan usahatani

Page 88: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

69

sendiri maupun dari hasil usahatani petani jeruk pamelo lain dihitung

dalam satuan rupiah per kilogram (Rp/buah).

17. Tenaga kerja adalah orang yang berkerja pada usahatani jeruk

pamelo dan industri rumah tangga produk olahan jeruk pamelo

dihitung dalam Hari Orang Kerja (HOK).

18. Harga produk adalah nilai jual produk pengolahan jeruk pamelo yang

dihitung dalam satuan rupiah per produk (Rp/produk).

19. Nilai produk adalah pendapatan yang diterima pengusaha dalam

pengolahan jeruk pamelo yang dihasilkan dihitung dalam satuan

rupiah per produk (Rp/produk).

20. Pendapatan industri rumah tangga produk pengolahan jeruk pamelo

adalah total penerimaan yang diterima produsen sudah dikurangi

total biaya dalam satuan rupiah per buah(Rp/buah).

21. Margin adalah perbedaan harga suatu barang yang diterima oleh

produsen dengan harga yang dibayar oleh konsumen, yang terdiri

dari biaya pemasaran dan keuntungan dari para pelaku rantai nilai

dalam satuan rupiah per buah (Rp/buah).

22. Volume jual adalah jumlah jeruk pamelo yang dijual pada waktu

transaksi jual beli, diukur dalam satuan buah (buah).

23. Volume beli adalah jumlah jeruk pamelo yang dibeli oleh pelaku

perantara dan konsumen akhir, diukur dalam satuan buah (buah).

Page 89: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

70

24. Konsumen akhir adalah orang yang mengonsumsi jeruk pamelo

yang dibelinya dari pedagang pengecer dan mengonsumsi produk

olahan jeruk pamelo dari industri rumah tangga jeruk pamelo.

Page 90: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

71

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Letak Geografis dan Luas Wilayah

Kabupaten Pangkep merupakan daerah Tingkat II yang berada

pada bagian Barat Sulawesi Selatan. Sentra penghasil jeruk di

Kabupaten Pangkep adalah dikecamatan Ma’rang. Kecamatan Ma’rang

terletak 0º sampai 10º LU 37º BT dan 40º sampai 42º BB. Desa Padang

Lampe dan Desa Punraga merupakan desa yang ada di Kecamatan

Ma’rang. Kabupaten Pangkep yang berjarak 9 km dari ibukota kecamatan

dan 15 km dari Kota Pangkajene ibukota Kabupaten Pangkep. Desa

Padang Lampe memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Allesipitto

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Tabo-Tabo

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Attangsalo

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Ma’rang

Adapun Desa Punranga memiliki batas-batas wilayah sebagai

berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Bontomatene

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Alesipitto

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Ma’rang

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tamangngapa

Page 91: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

72

Luas wilayah Desa Padang Lampe dan Desa Punranga dapat

dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Luas Wilayah Desa Padang Lampe dan Desa Punranga Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Desa Luas (Ha)

Persentase (%)

1. Padang Lampe 1.168,43 73,00

2. Punranga 432 27,00

T o t a l 1.600,43 100,00

Sumber: Kantor Desa Padang Lampe dan Desa Punranga, 2017.

Tabel 3 menunjukkan bahwa luas wilayah Desa yang terbesar

adalah Desa Padang Lampe yang luasnya 1.168,43 Ha atau 73% dari

total luas wilayah dari kedua desa. Sedangkan Desa Punranga

merupakan desa yang luasnya terkecil dibanding Desa Padang Lampe

yaitu seluas 432 Ha dengan persentase 27%. Desa Padang Lampe dan

Desa Punranga memiliki wilayah yang topografinya hampir secara

keseluruhan wilayahnya merupakan daratan rendah.

2. Keadaan Tanah dan Iklim

Wilayah Desa Padang Lampe dan Desa Punranga merupakan

dataran rendah dengan ketinggian tempat (altitude) berkisar antara

2 – 15 meter diatas permukaan laut. Di ujung barat desa ini masih ada

pengaruh air pasang terutama pada musim kemarau. Itulah sebabnya di

ujung barat air tanah masih ada sedikit pengaruh air laut dengan kadar

garam tertinggi hasil pemantauan BP3K Kecamatan Ma’rang, pernah

Page 92: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

73

mencapai 10 ppm, pada puncak musim kemarau. Tetapi kondisi ini jarang

terjadi yaitu hanya pada kemarau panjang. Tetapi disumur masyarakat

paling tinggi 2 ppm.

Lapisan tanah di desa ini cukup tebal yaitu rata-rata 5 – 6 meter

sebelum mencapai batuan induk. Sehubungan dengan topografinya yang

hampir datar dengan lapisan tanah yang cukup tebal membuat air tanah di

daerah ini cukup tersedia termasuk pada musim kemarau panjang. Sumur

gali yang menjadi sumber air bersih masyarakat hanya pada kedalaman

3 – 4 meter sudah mencapai permukaan air sumur. Memang pada puncak

musim kemarau permukaan air tanah turun sampai kedalaman antara

6 – 8 meter, tetapi masih cukup tersedia. Artinya ketersediaan air tanah

memang terpengaruh oleh siklus iklim tahunan, tetapi tetap tersedia

sepanjang tahun. Jenis tanah di Kecamatan Ma’rang termasuk di Desa

Padang Lampe dan Desa Punranga adalah alluvial dengan tekstur

lempung.

Iklim merupakan faktor terpenting dalam bidang pertanian karena

tanaman ataupun hewan yang di budidayakan membutuhkan air.

Ketersediaan air dipengaruhi oleh keadaan iklim. Iklim merupakan pula

faktor yang berpaengaruh langsung pada tanaman/hewan yang

dibudidayakan. Tanaman ataupun hewan membutuhkan keadaan iklim

yang sesuai untuk tumbuh dan berkembang. Hal ini terjadi karena didalam

tubuh tanaman/hewan berlansung metabolisme yang membutuhkan

situasi lingkungan yang ideal. Lingkungan sangat dipengaruhi oleh iklim.

Page 93: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

74

Kapan keadaan iklim tidak sesuai, maka metabolisma tidak berjalan

dengan baik dan berdampak pada terhambatnya pertumbuhan dan

perkembangan tanaman maupun hewan budidaya.

Iklim sudah merupakan hukum alam yang tidak mungkin

dikendalikan oleh manusia. Kalaupun ada rekayasa iklim pada suatu

lokasi yang sempit, namun biayanya masih sangat besar sehingga jika itu

dipaksakan maka akan menggerus keuntungan hasil usahatani. Jadi

tindakan bijak yang dapat dilakukan adalah mensiasati keadaan iklim

sehingga situasi dan kesempatan dapat dimanfaatkan untuk

membudidayakan tanaman yang sesuai dengan sedikit rekayasa iklim

setempat. Misalnya dengan pengairan atau pompanisati pada musim yang

ekstrim.

Ada beberapa parameter iklim yang sangat berpengaruh dalam

budidaya pertanian antara lain; suhu harian rata-rata, curah hujan,

intensitas penyinaran matahari, ketinggian dari permukaan laut (latitude)

dan kelembaban udara. Berdasarkan data yang ada pada BP3K

Kecamatan Ma’rang diketahui bahwa suhu rata-rata harian di Kecamatan

Ma’rang termasuk di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga berkisar

antara 28º sampai 34ºC dengan suhu rata-rata harian kurang lebih 29º

sampai 31ºC. Suhu ekstrim sampai 34º hanya terjadi pada tengah hari

pada puncak musim kemarau panjang sedangkan jika iklim normal suhu

tertinggi hanya mencapai 32º, sehingga masih berada pada kisaran

adaptasi tanaman jeruk besar. Jika iklim ekstrim terjadi maka tanaman

jeruk biasanya menggugurkan sebahagian daunya.

Page 94: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

75

Curah hujan di Kecamatan Ma’rang termasuk di Desa Padang

Lampe dan Punranga berdasarkan data yang ada pada BP3K Kecamatan

Ma’rang termasuk tipe C (baik). Menurut Schmidt–Ferguson, maupun

Oldeman yang mengklasifikasikan iklim berdasarkan jumlah rata-rata

bulan kering dan jumlah rata-rata bulan basah. Suatu bulan disebut bulan

kering, jika dalam satu bulan terjadi curah hujan kurang dari 60 mm.

Disebut bulan basah, jika dalam satu bulan curah hujannya lebih dari

100 mm.

Artinya di Kecamatan Ma’rang termasuk di Desa Padang Lampe

dan Desa Punranga rata-rata dalam setahun berlangsung 6 bulan basah

dan 4 bulan kering tergantung siklus cuaca tahunan. Bulan basah

berlangsung mulai bulan November sampai Maret. Pada bulan April

sampai Juli biasanya masih ada hujan dengan intensitas rendah.Musim

kemarau berlansung mulai dari bulan April sampai Oktober. Sedangkan

puncak musim kemarau biasanya berlansung pada bulan September

sampai pertengahan Oktober. Kelembaban udara berkisar antara 80 %

sampai 96% tergantung musim yang sedang berlangsung.

Intensitas penyinaran matahari di Desa Padang Lampe dan Desa

Punranga berlangsung sepanjang tahun dengan intensitas tinggi pada

musim kemarau mulai dari bulan April sampai Oktober. Hal ini terjadi

karena daerah ini termasuh wilayah tropis dengan lokasi geografis kurang

lebih pada 4º, 41’ sampai 4,42 Lintang Selatan dan 112º,54’ - 112º,55’

Bujur Timur.

Page 95: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

76

3. Topografi Wilayah

Pola penggunaan lahan adalah bentuk penggunaan lahan dalam

suatu tempat atau wilayah. Penggunaan lahan dalam hal ini dapat berupa

penggunaan lahan untuk pertanian, pemukiman, perindustrian dan lain-

lain. Lahan merupakan komponen dari lingkungan sebagai tempat

berpijak dan melaksanakan berbagai aktivitas hidup dari manusia maupun

makhluk hidup lainnya (Chayono, 2006).

Adapun penggunaan lahan di Desa Padang Lampe dan Desa

Punranga Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep dapat dilihat

pada Tabel 4.

Tabel 4. Luas Wilayah Desa Padang Lampe dan Desa Punranga Berdasarkan Penggunaan Lahannya, 2016.

No. Penggunaan

Lahan

Desa Padang Lampe Desa Punranga

Luas Lahan (Ha)

Persentase (%)

Luas Lahan (Ha)

Persentase (%)

1. Tegalan 175,72 16,50 95,49 37,59

2. Pekarangan 79 7,40 147,76 58,17

3. Perkebunan 812,35 76,10 10,75 4,24

T o t a l 1.067,37 100,00 254 100,00

Sumber: Kantor Desa Padang Lampe dan Desa Punranga, 2017.

Tabel 4 menunjukkan bahwa penggunaan lahan di Desa Padang

Lampe dominan lahan perkebunan seluas 812,35 Ha dengan persentase

76,10% sedangkan di Desa Punranga lebih dominan pada lahan

pekarangan yaitu seluas 147,76 Ha dengan persentase 58,17%.

Selebihnya penggunaan lahan di Desa Padang Lampe berupa tegalan

Page 96: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

77

dengan luas 175,72 Ha dengan persentase 16,50% dan pekarangan

seluas 79 Ha sedangkan di Desa Punranga penggunaan lahan tegalan

seluas 95,49 Ha dengan persentase 37,59% dan perkebunan seluas

10,75 Ha dengan persentase 4,24%.

4. Keadaan Penduduk

Penduduk merupakan pelaku dari seluruh aktivitas yang ada pada

suatu wilayah, oleh sebab itu kondisi penduduk sangat menentukan

berkembang tidaknya wilayah tersebut. Penduduk yang mendiami suatu

wilayah dapat dikatakan sebagai modal dasar dalam pembangunan

yang tidak hanya dalam skala lokal, namun juga sangat berarti dalam

pembangunan nasional.

Adapun jumlah penduduk, kepadatan penduduk dan jumlah rumah

tangga Padang Lampe dan Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang,

Kabupaten Pangkep, dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk dan Jumlah Rumah Tangga di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Desa

Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk (Jiwa/km2)

Jumlah RT

(KK) L

(Jiwa) P

(Jiwa) Jumlah (Jiwa)

1. Padang Lampe 2.070 1.972 4.042 346 1.351

2. Punranga 1.101 1.185 2.286 100 749

T o t a l 3.171 3.157 6.328 446 2.100

Sumber: Kantor Desa Padang Lampe dan Desa Punranga, 2017.

Page 97: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

78

Tabel 5 menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Desa Padang

Lampe dan Desa Punranga sebanyak 6.328 jiwa dengan kepadatan

penduduk sebanyak 446 jiwa/km2 dan memiliki jumlah rumah tangga

sebanyak 2.100 KK. Diantara kedua desa tersebut, Desa Padang Lampe

merupakan desa yang memiliki jumlah penduduk yang terpadat yaitu

4.042 jiwa dengan kepadatan penduduk sebanyak 346 jiwa/km2 dan

jumlah rumah tangga sebanyak 1.351 KK.

3.5 Keberadaan Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe

Jeruk pamelo merupakan salah satu jenis buah-buahan primadona

yang menjadi ciri khas daerah Kabupaten Pangkep. Tanaman ini telah

dikenal oleh masyarakat Kabupaten Pangkep maupun di luar kabupaten

secara umum.

Tanaman jeruk pamelo tumbuh hampir pada semua daerah di

Sulawesi Selatan namun tidak semua dapat menghasilkan produksi dan

rasa yang baik. Kenyataan menunjukkan bahwa hanya di beberapa

kecamatan di Kabupaten Pangkep mampu memproduksi buah dengan

optimal baik dari segi jumlah maupun rasa. Menurut petani, tanaman ini

ditanam sekitar tahun 1965 di Desa Batara, Kecamatan Labbakkang,

kemudian sekitar tahun 1970-an mulai dikembangkan dengan cara

cangkokan dan berkembang ke daerah lain seperti Kecamatan Ma’rang.

Karena rasanya yang enak komoditas ini mulai dikembangkan secara

komersial sekitar tahun 1980-an dan dipasarkan ke Kota Makassar.

Varietas yang berkembang adalah varietas lokal berdasarkan seleksi

alam, yaitu pamelo merah dan pamelo putih. Tahun 1995 jeruk pamelo

Page 98: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

79

golla-golla dikukuhkan sebagai varietas unggul lokal. Potensi lahan

pengembangan terluas terdapat di Kecamatan Ma’rang dengan kondisi

lahan datar hingga berombak, jenis tanah Aluvial, tekstur lempung dengan

ketinggian tempat 0-200 mdpl.

Seiring dengan perkembangannya jeruk pamelo di Kabupaten

Pangkep menjadi salah satu kulivator pamelo yang dikenal luas, bahkan

hingga sampai ke berbagai daerah di Pulau Jawa, seperti Jakarta,

Bandung, Surabaya maupun Pulau Kalimantan dan Bali. Jeruk pamelo

Pangkep ini sudah dipasarkan di Pulau Jawa, Kalimantan, Bali dan

Sulawesi.

Menurut Kepala Bidang Holtikultura di Dinas Tanaman Pangan dan

Peternakan Kabupaten Pangkep, jeruk pamelo merupakan salah satu

komoditas unggulan di Kabupaten Pangkep. Jeruk pamelo mempunyai

isikan yg serupa seperti jeruk terhadap kebanyakan, cuma ukurannya saja

yg jauh lebih akbar daripada jeruk biasa. Ukuran jeruk pamelo ini sanggup

sebesar buah melon maupun semangka bersama wujud yg bulat.

Keunggulan jeruk pamelo, jeruk pamelo setelah dipetik dari pohon bisa

bertahan hingga beberapa bulan. Kandungan Likopen dan Pektin yang

terdapat di buah ini, juga menjadi sumber antioksidan yang mampu

menurunkan resiko penyakit jantung. Jeruk pamelo pun tidak jarang

difungsikan buat mengobati sariawan, panas dalam serta teramat cocok

yang merupakan salah satu tipe buah pencuci mulut, sehingga sangat

bagus dikonsumsi oleh semua kalangan usia.

Page 99: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

80

B. Karakteristik Responden

Karakteristik responden menggambarkan keadaan dan kondisi

status responden dalam usahanya. Dengan adanya karakteristik

responden maka akan memudahkan dalam menganalisis usahanya.

Karakteristik responden meliputi nama responden, umur, jumlah

tanggungan keluarga, luas lahan, lama berusahatani, sumber modal dapat

dilihat pada Lampiran 1, 10, 18 dan 26. Responden dalam penelitian ini

adalah petani jeruk pamelo, pedagang antar daerah, pedagang pengecer

dan industri rumah tangga pengolahan jeruk pamelo.

1. Petani

Responden yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari 47 petani

yang berusahatani jeruk pamelo tahun 2016. Responden ini berlokasikan

di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep. Petani

responden dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan informasi melalui

pedagang antar daerah karena petani responden memiliki hubungan

transaksi langsung terhadap pedagang antar daerah yaitu pembelian jeruk

pamelo. Adapun karakteristik petani responden dapat dilihat pada Tabel 6.

Page 100: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

81

Tabel 6. Karakteristik Petani Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Karakteristik Petani Jumlah Persentase (%)

1. Umur (Tahun)

25 – 40 17 36,17

41 – 55 26 55,32

56 – 65 4 8,51

2. Jumlah Tanggungan (Orang)

1 – 2 9 19,15

3 – 4 20 42,55

5 – 6 12 25,53

7 – 8 6 12,77

3. Pendidikan Terakhir

Tidak Tamat 8 17,02

SD/Sederajat 16 34,04

SMP/Sederajat 6 12,77

SMA/Sederajat 12 25,53

D3/Sederajat 1 2,13

Sarjana/Sederajat 4 8,51

4. Luas Lahan (Ha)

0 – 1 43 91,49

1,1 – 2 3 6,38

2,1 – 3 1 2,13

5. Lama Berusahatani (Tahun)

1 – 10 20 42,55

11 – 20 25 53,19

21 – 30 2 4,26

6. Sumber Modal

Sendiri 47 100,00

Tabel 6 menunjukkan bahwa karaketeristik petani jeruk pamelo,

golongan umur 41 – 55 tahun terdapat 26 orang dengan persentase

55,32%, golongan umur 25 – 40 tahun terdapat 17 orang dengan

persentase 36,17% dan golongan umur 56 – 65 tahun terdapat 4 orang

dengan hasil persentase 8,51%. Hal ini menunjukkan bahwa umur petani

responden masih dikategorikan dalam umur produktif dalam berusahatani.

Jumlah tanggungan keluarga petani responden yang terbanyak

adalah 3 – 4 orang dengan jumlah petani 40 orang (45,,55%), jumlah

tanggungan 5 – 6 orang dengan jumlah petani 12 orang (25,53%), jumlah

tanggungan 1 – 2 orang dengan jumlah petani 9 orang (19,15%) dan yang

Page 101: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

82

jumlah tanggungan paling sedikit sebanyak 7 – 8 orang dengan jumlah

petani 6 orang (12,77%). Dengan banyaknya jumlah tanggungan keluarga

akan mendorong petani untuk melakukan aktivitas terutama dalam

mencari dan menambah pendapatan keluarganya, agar kebutuhan

anggota keluarga dapat terpenuhi.

Pendidikan umumnya akan mempengaruhi cara berpikir petani dan

turut mempengaruhi keberhasilan dalam mengelola usahataninya.Pada

Tabel 5 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan petani yang tertinggi pada

tingkat SD/Sederajat sebanyak 16 orang (34,04%), tingkat SMA/Sederajat

sebanyak 12 orang (25,53%), tidak tamat sebanyak 8 orang (17,02%),

SMP/Sederajat sebanyak 6 orang (12,77%), Sarjana/Sederajat sebanyak

4 orang (8,51%) dan tingkat D3/Sederajat sebanyak 1 orang (2,13%). Hal

ini menunjukkan bahwa masih banyak responden yang tingkat pendidikan

masih rendah. Rendahnya pendidikan responden ini disebabkan oleh

keterbatasan biaya untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi,

sehingga mereka lebih memilih untuk bekerja atau membantu orang tua

dalam mencari nafkah disaat usia belia yang seharusnya memperoleh

pendidikan yang cukup.

Pada dasarnya luas lahan yang dikelola oleh petani responden

sangat berpengaruh terhadap kegiatan usahataninya baik terhadap jenis

komoditi maupun pada pola usahatani itu sendiri. luas lahan yang dimiliki

petani responden berkisar 0 – 1 Ha sebanyak 43 orang (91,49%), luas

lahan petani responden berkisar 1,1 – 2 Ha sebanyak 3 orang (6,38%)

dan luas lahan petani berkisar 2,1 – 3 Ha sebanyak 1 orang (4,26%). Hal

Page 102: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

83

ini menunjukkan bahwa tingkat penguasaan lahan petani masih tergolong

sempit. Sempitnya luasan lahan usahatani adalah rendahnya tingkat

pendapatan petani.

Pengalaman berusahatani yang dimaksud adalah terhitung sejak

mengusahakan usahatani jeruk pamelo. Pengalaman hidup petani

merupakan pembelajaran besar untuk menuju ke tingkat pengembangan

usahataninya. Petani yang telah berusahatani yang paling lama sekitar

11 – 20 tahun sebanyak 25 orang (53,13%), lama berusahani 1 – 10 tahun

sebanyak 20 orang (42,55%) dan lama berusahatani 21 – 30 tahun

sebanyak 2 orang (4,26%). Dengan lamanya pengalaman berusahatani

tersebut diharapkan petani mampu mengoptimalkan penerapan kegiatan

usahataninya, sehingga dapat meningkatkan hasil produksi buah jeruk

pamelo yang dihasilkan.

Sumber modal usahatani dapat diperoleh dari dua sumber, yaitu

modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri dalam berusahatani

merupakan modal yang berasal dari petani sendiri sedangkan modal

pinjaman dapat berupa kredit di bank dalam jangka pendek maupun

jangka panjang. Dalam hal ini, sumber modal petani responden jeruk

pamelo yang digunakan untuk berusahatani yaitu sumber modal sendiri

dikarenakan terlalu rumitnya prosedur dan syarat agunan membuatnya

tidak mengambil pinjaman ke bank.

Page 103: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

84

2. Pedagang Antar Daerah

Responden pada pedagang antar daerah dalam penelitian ini terdiri

dari 5 orang. Wawancara pertama dilakukan oleh peneliti dimulai dari

pedagang antar daerah dikarenaka peran pedagang antar daerah dinilai

cukup besar dalam saluran rantai pasok jeruk pamelo dalam

mendistribusikan hasil usahatani petani jeruk pamelo ke pedagang besar.

Adapun karakteristik pedagang antar daerah dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Karakteristik Pedagang Antar Daerah Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Karakteristik Pedagang Antar daerah Jumlah Persentase (%)

1. Umur (Tahun)

41 – 55 4 80

56 – 65 1 20

2. Jumlah Tanggungan (Orang)

1 - 2 2 40

3 - 4 3 60

3. Tingkat Pendidikan

SD/Sederajat 1 20

SMA/Sederajat 3 60

Sarjana/Sederajat 1 20

4. Luas Bangunan Gudang (Ha) 0 – 0,5 5 100

5. Pengalaman Usaha (Tahun)

6 – 10 1 20

11 – 15 3 60

16 – 20 1 20

6. Sumber Modal

Sendiri 5 100

Tabel 7 menunjukkan bahwa golongan umur pedagang antar

daerah 41 – 55 tahun terdapat 4 orang (80%) dan 56 – 65 tahun sebanyak

1 orang. Hal ini menunjukkan bahwa golongan umur pedagang antar

daerah ini terbilang masih produktif dalam mengusahakan usahanya

sebagai pedagang antar daerah. Umur produktif seseorang dalam

bekerja sekitar 15 – 65 tahun.

Page 104: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

85

Jumlah tanggungan keluarga pedagang antar daerah terbanyak

yaitu 3 – 4 orang sebanyak 3 pedagang antar daerah (60%) sedangkan

jumlah tanggungan sebanyak 1 – 2 orang sebanyak 2 orang (40%). Besar

kecilnya jumlah tanggungan keluarga akan menentukan prilaku seseorang

dalam bekerja. Makin besar jumlah tanggungan keluarga maka makin

dinamis pula dalam bekerja, karena ia terdorong oleh tanggung jawab

terhadap keluarganya.

Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kemampuan seseorang

dalam menerima informasi dan menyerap inovasi, sehingga cara

berpikirnya akan relatif lebih maju. Tingkat pendidikan pada pedagang

antar daerah yang tertinggi adalah pada tingkat SMA/Sederajat sebanyak

3 orang (60%) dan tingkat SD/Sederajat dan Sarjana/Sederajat masing-

masing sebanyak 1 orang (20%).

Luas bangunan yang dimaksud adalah luas lahan bangunan

gudang yang digunakan pedagang antar daerah sebagai penyimpanan

sementara jeruk pamelo hasil panen di lahan usahatani petani sebelum di

distribusikan ke pedagang (luar pulau). Luas bangunan gudang 5

pedagang antar daerah kisaran 0 – 0,5 Ha.

Lamanya pengalaman usaha sebagai pedagang antar daerah jeruk

pamelo sekitar 11 – 15 tahun sebanyak 3 orang (60%) dan lama

pengalaman usaha pedagang antar daerah 6 – 10 tahun dan 16 – 20

tahun masing-masing sebanyak 1 orang. Lamanya pengalaman usaha

sebagai pedagang antar daerah berpengaruh pada pendistribusian jeruk

pamelo kepada pedagang besar serta keberlangsungan suatu usaha

Page 105: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

86

perdagangan jeruk pamelo ke depannya. Sumber modal usaha dalam

perdagangan jeruk pamelo yang dilakukan pedagang antar daerah

mengandalkan sumber modal sendiri. Sumber modal sendiri ini

dioptimalkan penggunaannya dalam pembelian jeruk pamelo hasil

usahatani petani jeruk pamelo.

3. Pedagang Pengecer

Pedagang pengecer merupakan pedagang yang menjual hasil

produk komoditas ke konsumen secara sedikit demi sedikit atau satuan.

Pedagang pengecer adalah pelaku rantai yang berhubungan langsung

dengan konsumen secara langsung. Pedagang pengecer dalam penelitian

ini terdiri dari 5 orang yang bertransaksi langsung mengenai pembelian

jeruk pamelo dari petani. Adapun karakteristik pedagang pengecer dapat

dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Karakteristik Pedagang Pengecer di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Karakteristik Pedagang Pengecer Jumlah Persentase (%)

1. Umur (Tahun)

20 – 30 1 20

41 – 50 3 60

51 – 60 1 20

2. Jumlah Tanggungan (Orang)

2 – 4 3 60

5 – 7 1 20

8 – 10 1 20

3. Tingkat Pendidikan

SD/Sederajat 1 20

SMA/Sederajat 4 80

4. Tempat Usaha

Kios 5 100

5. Lama Berdagang (Tahun)

4 1 20

5 2 40

7 2 40

6. Sumber Modal

Sendiri 6 100

Page 106: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

87

Tabel 8 menunjukkan kelompok umur pedagang pengecer berkisar

41 – 50 tahun berjumlah 3 orang (60%), kisaran 51 – 60 tahun dan 20 –

30 tahun masing-masing berjumlah 1 orang (20%). Kisaran umur

pedagang pengecer jeruk pamelo berdasarkan hasil dari penelitian

tergolong produktif dalam bekerja. Produktifnya suatu umur

mempengaruhi aktifitas dalam melaksanakan suatu usaha yang efektif

dan efisien.

Jumlah tanggungan dalam keluarga 2 – 4 orang terdapat 3

pedagang pengecer (60%) sedangkan jumlah tanggungan 5 – 7 orang

dan 8 – 10 orang masing-masing terdapat 1 pedagang pengecer (20%).

Banyak sedikitnya jumlah tanggungan akan mempengaruhi jumlah

pengeluaran kebutuhan keluarga yang harus dipenuhi, sehingga ia

terdorong oleh tanggung jawab agar pendapatan yang diperoleh dapat

memenuhi kebutuhan keluarganya.

Tingkat pendidikan SMA/Sederajaat pada pedagang pengecer

berjumlah 4 orang dengan persentase 80% dan tingkat pendidikan

SD/Sederajat 1 orang dengan persentase 20%. Tingkat pendidikan

pedagang pengecer tergolong cukup, meskipun pendidikan tertinggi

pedagang pengecer pada tingkat SMA/Sederajat tapi hal ini dapat

mempengaruhi pola pikir dalam mengelola usaha dagangnya serta

pendapatan yang diperolehnya.

Tempat usaha merupakan tempat pedagang pengecer melakukan

transaksi jual – beli dari hasil usahanya ke konsumen secara langsung.

Terdapat 5 pedagang pengecer yang memilih berdagang yang telah

Page 107: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

88

disediakan oleh pemerintah setempat di lokasi penelitian berupa kios atau

lapak penjualan jeruk pamelo yang berada di daerah jalan poros

Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep.

Lamanya pengalaman usaha yang dimiliki responden pedagang

pengecer jeruk pamelo sekitar 7 tahun berjumlah 2 orang (40%), sekitar 5

tahun berjumlah 2 orang (40%) dan sekitar 4 tahun berjumlah 1 orang

(20%). Dengan lamanya pengalaman usaha pedagang antar daerah

diharapkan mampu meningkatkan pendapatan usahanya.

Modal dalam suatu usaha adalah hal yang sangat penting dalam

keberlangsungan usaha dagangnya. Pada umumnya sumber modal

pedagang pengecer untuk membeli jeruk pamelo lebih memilih

menggunakan modal sendiri. Hal ini diberlakukan karena modal sendiri

lebih mudah dalam pemanfaatannya walaupun jumlahnya terbatas serta

tidak ada beban biaya bunga yang harus dibebankan kepada pedagang

pengecer yang harus dibayarkan setiap periode pembayaran seperti

halnya pada peminjaman fasilitas kredit bank yang disediakan oleh

pemerintah setempat di lokasi penelitian.

4. Industri Rumah Tangga Pengolahan Jeruk Pamelo

Industri rumah tangga pengolahan jeruk pamelo merupakan industri

yang mengolah buah jeruk pamelo menjadi suatu produk yang memiliki

nilai jual yang tinggi yang dapat memberikan nilai tambah dari jeruk

pamelo. Terdapat 1 industri pengolahan jeruk pamelo yang terletak di

Page 108: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

89

Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep yang dikelola

oleh salah satu kelompok tani. Adapun karakteristik industri rumah tangga

pengolahan jeruk pamelo dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Karakteristik Industri Rumah Tangga Pengolahan Jeruk Pamelo di Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Karakteristik Industri Rumah Tangga Pengolahan

Jeruk Pamelo Nilai

1. Umur (Tahun) 46 Tahun

2. Jumlah Tanggungan (Orang) 5 Orang

3. Tingkat Pendidikan SMA/Sederajat

4. Lahan Bangunan (m2) 63 m

2

5. Pengalaman (Tahun) 4 Tahun

6. Sumber Modal Sendiri dan Bantuan Pemerintah

Tabel 9 menunjukkan bahwa umur responden pada industri rumah

tangga pengolahan jeruk pamelo masih tergolong produktif yaitu 46 tahun

sehingga dapat meningkatkan produktifitas dan memberikan dukungan

terhadap proses produksi olahan industri rumahnya tangganya. Demikian

halnya dengan jumlah tanggungan, semakin banyak jumlah tanggungan

dalam keluarga semakin banyak pula pengeluaran yang dikeluarkan demi

memenuhi kebutuhannya. Jumlah tanggungan keluarga responden

industri rumah tangga pengolahan jeruk pamelo sebenyak 5 orang.

Tingkat pendidikan responden industri rumah tangga pengolahan jeruk

pamelo yaitu pada tingkat SMA/Sederajat. Tingkat pendidikan pada

responden industri rumah tangga berpengaruh pada sistem

pengelolaannya baik itu mengenai pendapatan, produksi sehingga hasil

yang diharapkan tercapai serta pintar dalam pengambilan keputusan

dalam usahanya.

Page 109: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

90

Lahan bangunan industri rumah tangga pengolahan jeruk pamelo

merupakan lahan atau tempat yang digunakan dalam proses produksi

pengolahan jeruk pamelo. Semua proses produksi dari penyimpanan

bahan baku, pengolahan serta pengemasan dilakukan di tempat tersebut.

Luas bangunan tempat pengolahan jeruk pamelo seluas 63 m2. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Lay Out Industri Rumah Tangga Pengolahan Jeruk Pamelo, Desa Punrangan, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

Pengalaman usaha responden industri rumah tangga pengolahan

jeruk pamelo sudah berjalan selama 4 tahun. Dengan adanya

pengalaman usaha tersebut diharapkan mampu mempertahankan suatu

7 m

9 m

RUANG PENGEMASAN RUANG

PENYIMPANAN BAHAN BAKU

RUANG PRODUKSI

Page 110: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

91

usahanya dengan tingkat persaingan yang ketat yang didukung oleh

strategi bisnis yang tepat dalam memasarkan produk hasil olahan jeruk

pamelo.

Sumber modal responden dalam mendirikan industri rumah

pengolahan jeruk pamelo bersumber pada modal sendiri dan bantuan oleh

pemerintah setempat. Hal ini dimanfaatkan oleh responden dikarenakan

program pemerintah mengeluarkan dana APBN khususnya untuk

pengadaan alat produksi pengolahan jeruk pamelo sebagai bentuk

dukungan pemerintah terhadap industri rumah tangga yang mengolah

jeruk pamelo karena jeruk pamelo di Kabupaten Pangkep merupakan

salah satu produk unggul yang perlu dikembangkan.

C. Profil Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep

1. Usahatani Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep

Jeruk pamelo (Citrus maxima Merr.) merupakan tanaman yang

termasuk dalam family Rutaceae, ordo Rutales. Ketinggian tanaman ini

berkisar antara 5 – 15 meter. Sedangkan diameternya berkisar 10 – 15

cm. Jeruk pamelo memiliki buah yang berbentuk agak bulat pendek

dengan diameter 20 cm dan biji berukuran 1 cm yang bersifat mono

embrionik dimana dari satu biji hanya keluar satu tunas. Selain ukurannya

yang relatif besar dibandingkan dengan spesies lainnya, buah jeruk

pamelo memiliki kulit yang relative tebal. Kulit buah masak berwarna hijau

Page 111: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

92

kekuningan. Daging buah berwarna putih kekuningan, merah jambu

dengan rasa yang bervariasi mulai dari asam, manis asam, manis sampai

manis bercampur getir (pahit).

Tanaman jeruk pamelo tumbuh dengan baik pada iklim tropis

dengan suhu udara berkisar 25 – 30ºC dan kelembaban 50 – 85% dengan

derajat keasaman tanah (pH) 5,0 – 6,0. Tanaman ini lebih menyukai

daerah dengan musim kemarau berlangsung 3 – 4 bulan dan curah hujan

tahunannya sekitar 1.500 – 1.800 mm/tahun. Untuk mengetahui profil

tanaman jeruk pamelo di Desa Padang Lampe di lokasi penelitian dapat

dilihat pada Tabel 10.

Table 10. Usahatani Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Jumlah Petani

(Orang) Luas Lahan

(Ha) Populasi (Pohon)

Produksi (Buah)

1. 47 37,91 5.816 586.420

2. 1 0,80 123 153

3. 1 1 153 15.596

4. 1 0 1 101

Tabel 10 menunjukkan bahwa jumlah petani responden di lokasi

penelitian sebanyak 47 orang dengan total luas lahan sebesar 37,91 Ha

dengan jumlah populasi sebesar 5.816 pohon dan produksi sebanyak

586.420 buah. Rata-rata setiap petani memiliki luas lahan sebesar 0,80

Ha dengan jumlah tanaman jeruk pamelo sebanyak 123 Ha dan jumlah

produksi jeruk pamelo yang dihasilkan sebanyak 12.477 buah. Jika luas

lahan petani sebesar 1 Ha maka jumlah tanaman jeruk sebanyak 153 Ha

dengan jumlah produksi jeruk pamelo sebanyak 15.596 buah. Jika dirata-

Page 112: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

93

ratakan, setiap tanaman jeruk pamelo menghasilkan jeruk pamelo

sebanyak 101 buah. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman jeruk pamelo

petani responden tingkat produktivitas sudah mulai menurun, karena

dirata-ratakan tiap pohon jeruk pamelo menghasilkan ± 101 buah per

pohon. Menurut Kepala Bidang Holtikultura di Dinas Tanaman Pangan

dan Peternakan Kabupaten Pangkep (2016), jika umur tanaman jeruk

pamelo telah mencapai 4 tahun maka pohon jeruk sudah dapat berbuah

produktivitas pada awalnya berkisar 100 buah per pohon. Pada puncak

produktivitasnya biasanya penghasilkan buah berkisar 350 buah per

pohon per tahunnya dan tingkat produktivitas akan menurun seiring

dengan umur pohon. Masa produktif jeruk pamelo sekitar 35 tahun. Umur

tanaman jeruk pamelo sama dengan lamanya berusahatani petani

responden yang dapat dilihat pada Tabel 9. Selain itu, menurut Sunarjo

dan Setiawan (Safrizal, 2017:47) produktivitas tanaman jeruk pamelo

sangat bervariasi sesuai varietas, umur dan tingkat pertumbuhan tanaman

yang didukung oleh kondisi lingkungan.

2. Gambaran Budidaya Tanaman Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep

Budidaya merupakan suatu kegiatan terencana pemeliharaan

sumberdaya hayati yang dilakukan pada suatu areal lahan untuk diambil

manfaat atau hasil panennya. Tanaman jeruk pamelo dapat tumbuh pada

ketinggil 400mdpl. Menurut Setiawan (Safrizal, 2017:49) menyatakan

bahwa penanaman pada ketinggian diatas 400 mdpl dapat menyebabkan

rasa buah jeruk pamelo menjadi asama, getir dan berkulit tebal.

Page 113: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

94

a. Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman sangatlah penting, karena merupakan salah

satu faktor penentu dalam produktivitas tanaman. Semakin baik cara

pemeliharaan tanamannya, maka semakin tinggi pula produktivitas

tanaman dan begitu juga sebaliknya. Pemeliharaan tanaman disini

dimaksudkan dengan semua tindakan manusia yang bertujuan untuk

memberi kondisi lingkungan yang menguntungkan sehingga tanaman

tetap tumbuh dengan baik dan mampu memberikan hasil atau produksi

yang maksimal.9 Budidaya tanaman jeruk pamelo pada fase tanaman

menghasilkan mencakup kegiatan pemeliharaan, yang meliputi:

penyiangan gulma, pemangkasan, pemupukan, penyiraman,

pengendalian OPT dan penjarangan buah. Untuk mengetahui gambaran

penerapan kegiatan budidaya tanaman jeruk pamelo di lokasi penelitian

dapat dilihat berdasarkan perbandingan antara standar usahatani ideal

dengan penerapan kegiatan yang dilakukan oleh petani responden

disajikan pada Tabel 11.

9 April, 2012. Pe eliharaa Ta a a , http://april3an.blogspot.co.id/2012/05/pemeliharaan-

tanaman.html, diakses pada tanggal 28 Oktober 2017 pukul 11.00 wita.

Page 114: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

95

Tabel 11. Perbandingan Antara Standar Usahatani Ideal Jeruk Pamelo dan Penerapan Kegiatan Budidaya Tanaman Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Uraian Profil Usahatani

Usahatani Ideal Penerapan di Lokasi

Penelitian

1. Penyiangan gula

Penyiangan gulma dilakukan secara periodic 3 – 4 kali dalam setahun baik dengan menggunakan manual dan penggunaan pestisida sebagai alternatif terakhir jika secara alami tidak berhasil

Penyiangan gulma dilakukan tidak secara periodik berdasarkan kondisi perkembangan gulma di lahan dengan menggunakan pestisida

2. Pemangkasan Pemangkasan pemeliharaan dilakukan pada setiap permulaan musim hujan dan setelah panen untuk memacu pertumbuhan tanaman dan pembungaan dengan memotong tunas-tunas air, cabang atau ranting yang terlalu rimbun, ranting kering atau yang sakit dan tangkai buah yang telah di panen

Pemangkasan dilakukan ketika cabang dan ranting sudah terlalu rimbun dengan memotong cabang-cabang yang tidak produktif dan bagian tanaman yang terserang hama penyakit

3. Pemupukan Pemupukan pada tanaman yang telah berumur >8 tahun dilakukan 2 kali dalam setahun setelah panen dan pemangkasan dengan takaran untuk pupuk kandang sebanyak 0,75 – 1 Kg/pohon/tahun dan dosis penggunakan pupuk anorganik dihitung 2-3% dari total bobot buah yang dipanen

Pemupukan pada tanaman tidak mengenal umur tanaman, pemupukan dilakukan 2 kali dalam setahun dengan takaran untuk organik dan anorganik berdasarkan perkiraan

4. Penyiraman Penyiraman efektif pada budidaya tanaman jeruk pamelo dalam skala kecil dilakukan 2 – 3 kali dalam seminggu dengan menyiram air langsung ke setiap pohon dengan menggunakan selang air atau alat penyiram lainnya kecuali pada saat musim hujan penyiraman tidak dilakukan

Penyiraman dilakukan 3 kali seminggu dengan menyiramkan air langsung pada tanaman dengan menggunakan selang air dari sumur bor. Pada saat musim hujan penyiraman tidak dilakukan

5. Pembubunan Pembubunan dilakukan minimal 2 kali dalam setahun, yaitu pada awal musim hujan dan akhir musim hujan

Pembubunan tidak dilakukan oleh petani di lokasi penelitian

6. Pengendalian OTP

Tindakan pengendalian OPT dilakukan secara sistematis dengan menyemprotkan herbisida sebanyak 1 – 2 kali dalam setahun atau secara manual dengan mengasapi tanaman dan membakar ranting-ranting tanaman setiap 2 – 3 hari dalam seminggu, sedangkan pengendalian hama dan penyakit pada buah dilakukan dengan cara memetik buah yang terserang kemudian dibenam dalam tanah atau dibakar, pemasangan perangkap lalat buah, metal eugenol dan penyemprotan insektisida sesuai anjuran.

Tindakan pengendalian OTP dilakukan dengan menyemprotkan herbisida sesuai perkiraan petani sedangkan pengendalian hama dan penyakit dengan menyemprotkan insektisida bila diperlukan

7. Penjarangan buah

Penjarangan buah dilakukan dengan memotong buah yang cacat, terserang hama dan penyakit dan berukuran kecil dengan menggunakan gunting dan menyisakan 2 – 3 buah per pucuk cabang atau tandan

Penjarangan buah tidak dilakukan oleh petani dilokasi penelitian

Page 115: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

96

Berdasarkan Tabel 11 menunjukkan bahwa penerapan kegiatan

budidaya tanaman jeruk pamelo yang dilakukan oleh petani responden di

lokasi penelitian belum sesuai dengan standar usahatani ideal, karena

rata-rata kegiatan dilakukan secara tidak menentu tanpa memperhatikan

waktu penerapan yang tepat dan untuk kegiatan pemupukan takaran yang

digunakan belum sesuai dengan dosis yang dianjurkan, sehingga

menyebabkan kegiatan budidaya yang dilakukan kurang optimal.

Kegiatan yang dilakukan oleh petani responden di lokasi penelitian

antara lain: pengendalian gulma yang dilakukan tidak secara periodic

berdasarkan kondisi perkembangan gulam di lahan dengan menggunakan

pestisida, sedangkan berdasarkan standar usahatani ideal jeruk pamelo

penyiangan gulma dilakukan secara periodik 3 – 4 kali dalam setahun baik

dengan menggunakan cara manual dan penggunaan pestisida sebagai

alternative terakhir, jika cara alami tidak berhasil. Pemangkasan tanaman

diakukan ketika cabang dan ranting tanaman sudah terlalu rimbun dengan

memotong cabang-cabang yang tidak produktif dan bagian tanaman yang

terserang hama penyakit, sedangkan berdasarkan standar usahatani ideal

jeruk pamelo, pemangkasan pemeliharaan dilakukan pada setiap

permulaan musim hujan untuk memacu pertumbuhan tanaman dan

pembungaan dengan memotong tunas-tunas air, cabang atau ranting

yang terlalu rimbun, ranting kering atau yang sakit dan tangkai buah yang

telah dipanen. (Safrizal, 2017:52)

Page 116: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

97

Di lokasi penelitian, petani responden melakukan pemupukan 2 kali

dalam setahun berdasarkan perkiraan dan tanpa memperhatikan dosis

pemupukan sesuai anjuran. Berdasarkan standar usahatani ideal, yaitu

0,75 – 1 kg/pohon/tahun untuk pupuk organik dan pupuk anorganik

dihitung 2 – 3% dari total bobot buah yang dipanen untuk tanaman jeruk

pamelo yang telah berumur >8 tahun.

Petani responden di lokasi penelitian melakukan penyiraman sesuai

standar usahatani ideal, yaitu 3 kali seminggu dengan menyiram air

langsung dengan menggunakan selang air pada tanaman untuk menjaga

kelembaban tanah dan menyuplai kebutuhan air tanaman kecuali

penyiraman tidak dilakukan saat musim hujan.

Pembubunan tidak dilakukan oleh petani responden sedangkan

sesuai standar usahatani ideal jeruk pamelo dilakukan pembubunan 2 kali

dalam setahun, yaitu pada awal musim hujan dan akhir musim hujan untuk

meninggikan tanah di sekitar perakaran yang telah terkikis oleh air hujan.

Pengendalian OPT dilakukan dengan menyemprotkan herbisida

sesuai perkiraan sedangkan pengendalian hama dan penyakit dengan

menyemprotkan insektisida bila diperlukan. Sedangkan tindakan

pengendalian OPT sesuai standar usahatani ideal, yaitu dilakukan secara

sistematis dengan menyemprotkan herbisida sebanyak 1 – 2 kali dalam

setahun atau secara manual dengan mengasapi tanaman dan membakar

ranting-ranting tanaman setiap 2 – 3 hari dalam seminggu, sedangkan

pengendalian hama dan penyakit pada buah dilakukan dengan cara

Page 117: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

98

memetik buah yang terserang kemudian dibenam dalam tanah atau

dibakar, pemasangan perangkap lalat buah, metal eugenol dan

penyemprotan insektisida sesuai anjuran.

Penjarangan buah tidak dilakukan oleh petani responden di lokasi

penelitian, padahal dilihat dari standar usahatani ideal jeruk pamelo yaitu

dilakukan penjarangan buah dengan memotong buah yang cacat,

terserang hama dan penyakit dan berukuran kecil dengan menggunakan

gunting dan menyisakan 2 – 3 buah per pucuk cabang atau tandan.

Hal ini menunjukkan bahwa penerapan kegiatan usahatani jeruk

pamelo di lokasi penelitian belum memenuhi standar usahatani ideal,

karena petani menerapkan kegiatan budidaya tanaman jeruk pamelo

masih ada yang tidak sesuai dengan standar usahatani ideal.

b. Pemanenan

Panen merupakan suatu kegiatan pemungutan hasil pertanian yang

telah cukup umur dan sudah saatnya untuk dipetik hasilnya. Pada saat

panen kualitas harus maksimal, dengan penanganann yang baik dapat

dipertahankan untuk waktu yang lama.10

Pemanenan di lokasi penelitian dilakukan oleh pedagang antar

daerah. Jadi, petani responden hanya melakukan pemeliharaan sampai

buah jeruk pamelo siap untuk dipanen. Adapun penerapan

10

Arsyad F, 2011. Pe a ga a Pa e da Pascapa e pada Ta a a Holtikultura , http://

chylenzobryn.blogspot.co.id/2011/04/penangan-panen-dan-pasca-panen-pada-tan.html, diakses

pada tanggal 28 Oktober 2017 pukul 14.30 wita.

Page 118: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

99

pemanen yang dilakukan pedagang antar daerah di lokasi penelitian

dibandingkan dengan pemanenan sesuai standar ideal pemanenan jeruk

pamelo dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Perbandingan Antara Standar Ideal Penamenan Jeruk Pamelo dan Penerapannya di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

Uraian Pemanenan

Standar Ideal Penerapan di Lokasi Penelitian

Pemanenan Sekitar 7 - 8 bulan sejak bunga mekar, umumnya buah telah matang secara fisiologis. Ciri buah siap petik, antara lain warna kulit mulai agak menguning, ujung buah agak rata, kulit buah terasa lebih halus, bulu pada kulit mulai hilang, dan bila buah ditimang-timang terasa berisi. Pemetikan dilakukan dengan memotong tangkai buah sekitar 2 cm dari pangkal buah,dengan gunting pangkas. Permukaan tangkai buah pangkasan tidak boleh runcing atau terlalu panjang agar setelah dikumpulkan tidak merusak buah yang lain. Buah tidak boleh dijatuhkan dari pohon. Buah hasil panenan kemudian dimasukkan ke dalam karung, dan dijaga supaya tidak terkena tanah secara langsung sampai saat pemasaran.

Pemanen dilakukan setelah jeruk pamelo berumur 8 bulan. Pemetikan dilakukan menggunakan gala bambu yang dibuat sendiri oleh pedagang antar daerah. Ujung gala dibuat seperti keranjang sebesar jeruk pamelo, setelah itu gala diputar agar tangkai jeruk putus. Buah hasil panen diangkut menggunakan gerobak langsung diangkut ke mobil pick-up menuju penyimpanan sementara sebelum dipasarkan.

Tabel 12 menunjukkan bahwa perbedaan antara pemanenan yang

diterapkan oleh pedagang antar daerah dibandingkan dengan pemanenan

standar ideal jeruk pamelo. Pemanenan di lokasi penelitian dilakukan

setelah jeruk pamelo berumur 8 bulan. Pemetikan dilakukan

menggunakan gala bambu yang dibuat sendiri oleh pedagang antar

daerah. Ujung gala dibuat seperti keranjang sebesar jeruk pamelo, setelah

itu gala diputar agar tangkai jeruk putus. Buah hasil panen diangkut

menggunakan gerobak langsung diangkut ke mobil pick-up menuju

penyimpanan sementara sebelum dipasarkan. Sedangkan pemanenan

standar ideal jeruk pamelo dilakukan jika jeruk sudah berumur 7 – 8 bulan

Page 119: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

100

sejak bunga mekar, umumnya buah telah matang secara fisiologis. Ciri

buah siap petik, antara lain warna kulit mulai agak menguning, ujung buah

agak rata, kulit buah terasa lebih halus, bulu pada kulit mulai hilang, dan

bila buah ditimang-timang terasa berisi. Pemetikan dilakukan dengan

memotong tangkai buah sekitar 2 cm dari pangkal buah,dengan gunting

pangkas. Permukaan tangkai buah pangkasan tidak boleh runcing atau

terlalu panjang agar setelah dikumpulkan tidak merusak buah yang lain.

Buah tidak boleh dijatuhkan dari pohon. Buah hasil panenan kemudian

dimasukkan ke dalam karung, dan dijaga supaya tidak terkena tanah

secara langsung sampai saat pemasaran. Hal ini menunjukkan bahwa

standar pemanenan ideal jeruk pamelo belum dilakukan oleh pedagang

antar daerah di lokasi penelitian.

c. Pengolahan

Pengolahan merupakan suatu proses produksi yang dilakukan

untuk menghasilkan produk bernilai tambah. Pengolahan yang dimaksud

adalah mengolah buah jeruk pamelo menjadi suatu produk hasil berupa

sari buah, dodol dan selai. Dalam melakukan proses produksi pengolahan

jeruk pamelo pada dasarnya memiliki beberapa tahapan tergantung dari

jenis produk yang ingin dihasilkan. Secara lengkap proses produksi sari

buah, dodol dan selai dapat dilihat pada Tabel 13.

Page 120: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

101

Tabel 13. Proses Produksi Sari Buah, Dodol dan Selai Industri Rumah Tangga Pengolahan Jeruk pamelo di Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

Proses Produksi

Sari Buah Dodol Selai

1. Pemilihan Bahan Baku

Pada tahap pemilihan bahan baku, pemilik industri rumah tangga pengolahan langsung membeli jeruk pamelo di lahan usahatani petani jeruk pamelo. Hal ini dimaksud agar pemilik industri rumah tangga pengolahan leluasa memilih bahan baku yang sesuai dengan kriteria yang sesuai. Kriteria tersebut seperti buah jeruk pamelo yang besar dan betul-betul matang yang dilih sebagai bahan baku, jenis jeruk pamelo yang dipilih yaitu jeruk merah serta memiliki kulit yang mulus dan halus.

2. Pencucian I

Buah jeruk pamelo yang terpilih sebagai bahan baku olahan dikumpulkan kemudian menyiapkan wadah penampungan bahan baku berupa baskom besar. Tempatkan di bawah keran air untuk pencucian permukaan kulit jeruk pamelo. Cuci sampai bersih jeruk pamelo yang telah terpilih dengan menggunakan air bersih.

3. a. Pengupasan I b. Pengupasan

Jeruk yang sudah bersih selanjutnya menyiapkan pisau stainless yang bersih untuk proses pengupasan. Proses pengupasan ini dilakukan dengan mengupas kulit jeruk pamelo untuk memisahkan antara kulit luar dengan isi/bulir jeruk pamelo.

Setelah tahap Pengupasan I pada bahan baku pembuatan sari buah dan dodol. Selanjutnya pengupasan bahan baku untuk pembuatan selai yaitu mengupas kulit jeruk untuk memisahkan antara kulit luar jeruk pamelo dengan kulit gabusnya.

4. Pencucian II

Pada Pencucian II dilakukan setelah semua jeruk pamelo sudah dikupas dengan memisahkan kulit jeruk dengan isi/bulir jeruk pamelo. Tahap Pencucian II, siapkan air bersih untuk mencuci isi/bulir jeruk dan siapkan baskom untuk menyimpan isi/bulir jeruk yang sudah dicuci bersih.

Proses Pencucian II dilakukan dengan menyiapkan air bersih untuk mencuci kulit gabus jeruk dan siapkan baskom untuk menyimpan kulit gabus jeruk yang sudah dicuci bersih.

5. a. Pemerasan b. Pengukusan

Tahap Pencucian II telah selesai, selanjutnya tahap pemerasan bulir jeruk untuk memisahkan antara ampas dari bulir jeruk dengan air perasaan jeruk pamelo dan menyisakan sedikit bulir yang tidak diperas untuk produk sari buah sedangkan ampas jeruk digunakan untuk diolah menjadi dodol.

Kulit gabus yang sudah bersih selanjutnya dilakukan pengukusan dengan tujuan agar kulit gabus dari jeruk menjadi lunak dan lembut.

6. a. Pemasakan b. Pemasakan dan Penghalusan c. Pemerasan dan Penghalusan

Siapkan kompor dan panci untuk memasak air perasan jeruk pamelo. Masak sampai mendidih sambil diaduk dan dicampurkan dengan gula pasir dan air mineral sesuai takaran penggunaan.

Masak ampas bulir jeruk yang telah diperas dan setelah itu haluskan ampas jeruk dengan menggunakan blender dan dinginkan.

Kulit gabus jeruk yang sudah dikukus, selanjutnya diperas agar kandungan pahit kulit gabus hilang dan selanjutnya kulit gabus jeruk yang sudah diperas dihaluskan dengan menggunakan blender.

7. a. Pencampuran b. Pencampuran dan Pemasakan

Pencampuran semua bahan yang digunakan untuk membuat sari buah yaitu dengan mengambil air perasan jeruk pamelo yang sudah dimasak dan mencampurkannya dengan asam citrat, benzoat secukupnya dan bulir jeruk pamelo yang sudah direbus.

Siapkan wajan di atas kompor, masukkan ampas jeruk yang telah didinginkan ke dalam adonan labu kuning yang sudah dikukus dan dihaluskan sambil diaduk terus sampai adonan dodol tercampur rata. Setelah itu, masukkan margarin dan gula pasir. Aduk sampai matang, setelah matang tuang ke dalam dengan rata dan dinginkan.

Campurkan semua bahan yang digunakan untuk membuat selai dari kulit jeruk dengan mencampurkan gula pasir, asam citrate, benzoate serta pewarna makanan dengan kulit gabus jeruk di wajan yang sudah disiapkan. Masak adonan selai sampai matang.

8. a. Pendinginan dan Pensterilan

b. Pemotongan kecil-kecil c. Pendinginan dan Pensterilan

Setelah proses pencampuran, maka sari buah didinginkan sampai benar-benar dingin (suhu ruangan) dan kemasan botol sari buah disterilkan sebelum digunakan.

Setelah dodol yang di dalam loyang sudah dingin, maka proses pemotongan dodol sesuai ukuran yang telah ditentukan.

Selai yang sudah masak, dinginkan selai dengan suhu ruang dan siapkan kemasan botol selai disterilkan sebelum digunakan.

9. Pengemasan

Pengemasan sari buah yaitu dengan menggunakan wadah botol plastic yang sudah disterilkan. Proses pengemasan yaitu dengan memasukkan sari buah dan bulir jeruk ke dalam botol plastik. Setelah itu menutup kemasan botol dan diberi label kemasan. Daya tahan sari buah ± 3 bulan.

Siapkan plastik kecil sesuai ukuran dodol yang telah dipotong dan bungkus dodol. Masukkan dodol yang telah dibungkus ke dalam kotak kemasan dodol yang sudah disiapkan. Daya tahan dodol ± 3 bulan.

Pengemasan selai menggunakan wadah botol plastik selai yang sudah disterilkan. Setelah selai sudah dingin, selai dimasukkan ke wadah botol selai sesuai dengan takaran. Setelah itu, tutup rapat dengan sealer dan beri label pada kemasan selai. Daya tahan selai ± 3 bulan.

Page 121: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

102

D. Rantai Pasok Jeruk Pamelo

1. Gambaran Rantai Pasok Jeruk Pamelo

Menurut Indrajit (2003:5) bahwa rantai pasok merupakan jaringan

dari berbagai organisasi yang saling berhubungan yang mempunyai

tujuan yang sama, yaitu menyelenggarakan pengadaan atau penyaluran

barang. Model rantai pasokan yaitu suatu gambaran mengenai hubungan

mata rantai dari pelaku-pelaku tersebut yang dapat membentuk seperti

mata rantai yang terhubung satu dengan yang lain.

Gambaran rantai pasok jeruk pamelo di Desa Padang Lampe dan

Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep terdiri dari

beberapa pelaku rantai pasok. Adapun pelaku rantai pasok yang terlibat

yaitu pelaku utama dan pelaku pendukung. Setiap pelaku rantai pasok

melakukan aktivitas sesuai dengan perannya masing-masing. Sesuai

dengan pendapat Chopra dan Meindl, rantai pasok memiliki sifat yang

dinamis namun melibatkan tiga aliran konstan, yaitu aliran produk atau

barang, aliran informasi dan aliran uang.11 Adapun gambaran aliran rantai

pasok jeruk pamelo di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga,

Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep dapat dilihat pada Gambar 8.

11

Rouli, Juliana., Ti jaua Pustaka Evaluasi Supply Chai , http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/

121222-T%2025760-Evaluasi%20supply-Tinjauan%20literatur.pdf, diakses pada tanggal 7

Februari 2017 pukul 15.40 wita.

Page 122: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

103

Input/Sarana Produksi

Pemeliharaan Pengumpulan Pengolahan Perdagangan Konsumen

Gambar 8. Aliran Rantai Pasok Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe

dan Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

Pedagang Pengecer

(n = 5)

Pedagang Antar Daerah

(n = 5)

Industri RT Pengolahan

(n = 1)

Petani (n = 47)

Pedagang (Luar

Pulau)

Ko

ns

um

en

Dinas Tanaman Pangan

Jasa Angkut

Buruh Industri

Buruh Tani

Penyuluh

Penyedia Kemasan

Penyedia Bahan Penunjang

Penyedia Saprodi

Penyedia Jasa Angkut

Buruh Buruh/Angkut

Penyedia Alat Penyedia Alat RT

17,87% 82,13%

Pedagang (Luar

Kabupaten)

560.620 buah (96,33%)

9.000 buah (1,54%)

10.800 buah (1,86%)

14.400 buah (2,57%)

546.220 buah (97,43%)

1.500 buah (0,26%)

10.800 buah (100%)

Sari buah 7.500 botol Dodol 7.500 kotak Selai 3.000 botol (100%)

Rp 2.500/buah

Rp 3.500/buah

Rp 3.000/buah

Rp 5.000/buah

Rp 15.000/buah

Rp 3.500/buah

Rp 3.400/buah

Sari buah Rp 3.500/botol Dodol Rp 10.000/kotak Selai Rp 12.000/botol

Rp 285/buah

Rp 0,27/buah

Rp 141/buah Rp 1.500/buah

Rp 299/buah Rp 23.435/buah

Rp 21.087/buah

Rp 4.281/buah

Rp 240/buah

Rp 155/buah

Rp 1.930/buah

Keterangan:

: Aliran Barang

: Aliran Informasi

: Aliran Uang

Page 123: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

104

Gambar 8 menunjukkan bahwa terdapat empat pelaku utama

dalam rantai pasok jeruk pamelo di daerah penelitian terdiri dari petani

jeruk pamelo, pedagang antar daerah, industri rumah tangga pengolahan

dan pedagang pengecer sedangkan pelaku pendukung pada rantai pasok

jeruk pamelo terdiri dari konsumen, pedagang (luar pulau), pedagang (luar

kabupaten), penyedia sarana produksi, penyuluh, buruh tani, penyedia

jasa angkut, penyedia alat panen, buruh panen, penyedia alat rumah

tangga, buruh/angkut, penyedia bahan penunjang, penyedia kemasan,

Dinas Tanaman Pangan, buruh industri.

Rantai pasok jeruk pamelo juga menjelaskan bahwa terdapat tiga

aliran, yaitu:

a. Aliran Barang

Arus material atau barang melibatkan arus produk fisik dari

pemasok sampai konsumen melalui rantai, sama baiknya dengan arus

balik dari retur produk, layanan, daur ulang dan pembuangan.12

Aliran jeruk pamelo dimulai dari petani sebagai produsen sekaligus

sebagai pelaku utama pertama dalam rantai pasok jeruk pamelo. Jeruk

pamelo dipasok oleh petani pelaku utama rantai pasok lainnya yaitu

pedagang antar daerah sebanyak 560.620 buah (96,33%), pedagang

pengecer sebanyak 10.800 buah (1,86%), industri rumah tangga

12

Dionysius Ryanto, 2014. Supply Chain Management. http://dion33poetnir.blogspot.co.id/2014/

03/supply-chain-management.html. Diakses pada tanggal 1 November 2017 pukul 23.07 wita.

Page 124: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

105

pengolahan sebanyak 1.500 buah (0,26%) dan pedagang (luar

kabupaten) sebanyak 9.000 buah (1,54%). Jadi total produksi petani jeruk

pamelo sebanyak 581.920 buah.

Pedagang antar daerah memasok jeruk pamelo ke pedagang (luar

pulau) dan pedagang (luar kabupaten). Dari hasil produksi yang diterima

dari petani, pedagang antar daerah memasok jeruk pamelo ke pedagang

(luar pulau) sebanyak 546.220 (97,43%) dan ke pedagang (luar

kabupaten) sebanyak 14.400 buah (2,57%). Pedagang pengecer menjual

buah jeruk pamelo ke konsumen sebanyak 10.800 buah (100%) ke

konsumen akhir.

Industri rumah tangga pengolahan sebelum dijual ke konsumen

akhir, jeruk pamelo yang diperoleh dari petani diolah dulu dalam bentuk

sari buah, dodol buah dan selai jeruk pamelo. Industri rumah tangga

mengolah jeruk pamelo sebanyak 1.500 (100%) buah dengan

menghasilkan produk berupa sari buah sebanyak 7.500 botol, dodol

sebanyak 7.500 kotak dan selai sebanyak 3.000 botol ke konsumen akhir.

Meskipun total produksi jeruk pamelo yang dipasok ke pedagang

(luar pulau) lebih besar, tetapi dilihat dari permintaan jeruk pamelo dari

pedagang besar ke pedagang antar daerah belum terpenuhi (Lampiran

18). Permintaan jeruk pamelo pedagang (luar pulau) sebesar 665.000

buah sedangkan buah yang terpenuhi pasokannya hanya 546.220

buah (82,14%). Jumlah jeruk pamelo yang tidak terpenuhi pasokannya

dirata-ratakan sebanyak 118.780 buah (17,86%). Hal ini disebabkan

jumlah produksi jeruk pamelo petani belum mampu memenuhi permintaan

Page 125: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

106

jeruk pamelo tersebut dan pasokan jeruk pamelo tidak hanya untuk

pedagang antar daerah saja, tetapi pasokan jeruk pamelo juga ke

pedagang pengecer, industri rumah tangga pengolahan dan pedagang

(luar kabupaten).

Pemenuhan permintaan jeruk pamelo dari pedagang (luar

kabupaten) ke pedagang antar daerah bisa dikatakan terpenuhi karena

total permintaan pedagang pengecer 14.400 buah per musim panen.

Pembelian jeruk pamelo pedagang (luar kabupaten) ke pedagang antar

daerah sebanyak 16 kali pembelian dengan setiap kali pembelian jeruk

pamelo sebanyak 900 buah. Permintaan jeruk pamelo industri rumah

tangga pengolahan juga terpenuhi oleh petani jeruk pamelo. Total

permintaan jeruk pamelo industri rumah tangga sebanyak 1.500 buah

selama musim panen berlangsung. Pemenuhan ini diangsur, yaitu

sebanyak 125 buah per pasokan sebanyak 12 kali pemasokan petani ke

industri rumah pengolahan.

Aliran waktu merupakan aliran yang masuk di golongan aliran

barang karena waktu dihitung seberapa lama waktu yang ditempuh atau

dibutuhkan agar produk atau barang sampai ke konsumen yang dituju.

Dalam hal ini, petani tidak dalam hitungan ketepatan waktu

pengiriman barang karena pedagang antar daerah, pedagang pengecer

serta industri rumah tangga pengolahan yang langsung ke lahan

usahatani petani memanen jeruk pamelo.

Page 126: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

107

Ketepatan waktu pengiriman jeruk pamelo dihitung dari pedagang antar

daerah memulai memanen dan angkut jeruk pamelo di lahan usahatani

petani memerlukan waktu 12 jam rata-rata sebanyak 7.000 buah setiap

kali angkut ke pedagang (luar pulau), buruh tani pedagang pengecer

membutuhkan waktu panen dan mengangkut buah jeruk pamelo 1,5 jam

rata-rata sebanyak 197 buah, industri rumah tangga untuk pengadaan

bahan baku dari lahan usahatani sampai ke lokasi produksi membutuhkan

waktu 1 jam sebanyak 125 buah dan pedagang (luar kabupaten)

membutuhkan waktu 4 jam rata-rata sebanyak 500 buah 1 kali angkut.

Pedagang antar daerah memiliki waktu tempuh yang lama untuk

mengangkut dari lokasi pedagang antar daerah sampai ke lokasi

penjualan pedagang (luar pulau) karena jarak antar kedua lokasi

penjualan melintasi pulau selama 94 jam atau 3 hari 22 jam dan untuk

lokasi pengangkutan dari pedagang antar daerah ke pedagang (luar

kabupaten) juga memiliki waktu dan jarak tempuh yang cukup jauh yaitu

3 jam perjalanan karena sudah termasuk waktu mengemas jeruk pamelo

ke dalam karung agar jeruk pamelo tidak langsung terpapar oleh sinar

matahari selama perjalanan menuju lokasi penjualan pedagang pengecer.

Ketepatan waktu pengiriman produk ke lokasi pedagang (luar pulau)

terpenuhi oleh pedagang antar daerah karena jeruk pamelo yang

didistribusikan tiba sebelum waktu yang telah ditentukan oleh pedagang

(luar kabupaten) yaitu waktu pengiriman jeruk pamelo harus tiba 7 hari

dari lokasi pedagang antar daerah ke lokasi pedagang (luar pulau).

Page 127: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

108

Pedagang pengecer membutuhkan waktu 4 jam dengan jumlah

jeruk pamelo rata-rata 197 buah untuk membersikan kotoran/tanah yang

melekat pada kulit jeruk pamelo sebelum dipasarkan menarik perhatian

konsumen untuk membeli jeruk yang dipasarkannya.

Industri rumah tangga pengolahan memiliki waktu 26 jam atau 1

hari 2 jam sebelum menjadi produk olahan sampai produk tersebut ke

konsumen. Waktu tersebut terbagi atas pengolahan dan pengemasan

produk yang dalam waktu bersamaan ketiga produk tersebut diproduksi.

Waktu yang telah disepakati antara industri rumah tangga ke konsumen

adalah 2 hari proses pengolahan sampai produk olahan siap di

distribusikan ke konsumen.

Konsep dasar “Just In Time” pada rantai pasok adalah sangat

menekankan ketepatan dan waktu kedatangan material sesuai dengan

permintaan pelanggan dari pemasok sampai ke tangan konsumen sesuai

yang ditetapkan.13 Dalam hal ini yang terjadi di lokasi penelitian,

pemenuhan permintaan dan ketepatan waktu pengiriman jeruk pamelo

sesuai yang disepakati oleh pemasok ke pelanggan sudah terpenuhi

terkecuali pada pedagang antar daerah tidak memenuhi seluruh kuantitas

permintaan jeruk pamelo dari pedagang besar (antar pulau). Hal ini

dikarenakan kuantitas jeruk pamelo yang dikumpulkan pedagang antar

daerah dari petani jeruk pamelo di lokasi penelitian belum mampu

memenuhi permintaan pelanggan karena petani tidak hanya memasok

13

Nikmatul, Maskuroh. 2013. Just In Time and Supply Chain Management. http://nikmatul

maskuroh.blogspot.co.id/2013/09/jit-dan-scm.html. Diakses pada tanggal 2 November 2017

pukul 00.36 wita

Page 128: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

109

jeruk pamelo ke pedagang antar daerah, tetapi petani juga memasok hasil

produksinya ke pedagang pengecer dan industri rumah tangga

pengolahan.

b. Aliran Informasi

Aliran informasi yang terjadi dalam rantai pasok jeruk pamelo yang

terdapat pada lokasi penelitian menunjukkan bahwa arus informasi atau

komunikasi sudah terintegrasi dengan baik. Kegiatan komunikasi

dilakukan melalui via telepon atau pada saat kedua belah pihak saling

bertemu langsung.

Informasi petani ke pedagang antar daerah dan pedagang

pengecer (lokal) yang disampaikannya meliputi jeruk pamelo siap untuk

dipanen dan dipasarkan ke konsumen karena petani hanya pada

pemeliharaan tanaman jeruk pamelo sampai dengan siap untuk

pemanenan buah jeruk pamelo. Selanjutnya pihak dari pedagang antar

daerah, pedagang pengecer jeruk pamelo sendiri di lahan usahatani

petani. Informasi pedagang antar daerah dan pedagang pengecer ke

petani adalah kuantitas permintaan buah jeruk pamelo ke petani serta

informasi mengenai kesepakatan harga saling dikomunikasikan antara

kedua belah pihak.

Pedagang antar daerah ke pedagang besar menginformasikan

mengenai pemenuhan kuantitas serta waktu pengiriman jeruk pamelo

yang dikirim. Selain itu, pedagang besar menginformasikan permintaan

kuantitas dan kualitas jeruk pamelo yang diinginkan sebelum pedagang

antar daerah memanen jeruk pamelo di lahan usahatani petani jeruk

Page 129: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

110

pamelo. Informasi mengenai harga, pedagang antar daerah dan

pedagang pengecer saling negosiasi untuk mendapatkan kesepakatan

bersama dihitung berdasarkan biaya yang dikeluarkan oleh masing-

masing pihak agar mereka mendapatkan keuntungan.

Penyuluh merupakan aparat pemerintah yang ditugaskan untuk

menginformasikan mengenai pembudidayaan tanaman jeruk pamelo yang

sesuai dengan standar operasional prosedur karena jeruk pamelo adalah

produk unggul di lokasi penelitian serta memberikan pelatihan teknis

kepada masing-masing pelaku usahatani jeruk pamelo.

Sama halnya dengan informasi penyuluh ke pelaku usahatani jeruk

pamelo atau petani, pendamping desa yang merupakan perpanjangan

tangan dari pemerintah daerah setempat memberikan pelatihan teknis

maupun pengarahan ke pelaku industri rumah tangga pengolahan

mengenai pengolahan buah jeruk pamelo menjadi suatu produk agar

mendapatkan nilai tambah tersendiri dan konsumen dapat menikmati jeruk

pamelo dalam bentuk produk yang sudah diolah. Selain itu, pendamping

desa juga memberikan informasi pameran daerah sebagai ajang

mempromosikan atau mengenalkan ke masyarakat luas dengan adanya

produk olahan jeruk pamelo agar masyarakat dapat menikmati jeruk

pamelo dengan berbagai macam produk olahan yang dihasilkan.

Aliran informasi yang terjalin antar pelaku utama rantai pasok di

Desa Padang Lampe dan Punranga sudah terintegrasi dengan baik antar

pelaku rantai pasok. Menurut pendapat Priyana, aliran informasi

Page 130: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

111

mencakup banyak hal dalam semua proses dalam organisasi seperti

permintaan akan barang, penyediaan, pengiriman pesanan, pengembalian

dan proses informasi lainnya. Aliran informasi ini yang menjadi objek vital

dalam rantai pasok. Arus ini berjalan dua arah antara konsumen akhir dan

penyedia material mentah.14

c. Aliran Uang

Aliran uang adalah gambaran aliran uang/modal yang berawal dari

konsumen sebagai pembeli selanjutnya mengalir pada tiap mata rantai

dan pada akhirnya akan sampai di produsen untuk digunakan sebagai

biaya produksi. Aliran dana ini bersifat searah artinya dana dihasilkan dari

pertukaran dengan produk yang dibeli konsumen dengan melewati

beberapa mata rantai, akhirnya akan diterima oleh produsen sebagai

penukar dari produk yang dihasilkan.15 Proses pembayaran dilakukan

melalui dua sistem, yaitu sistem tunai (cash) dan sistem transfer melalui

bank.

Aliran uang bermula dari petani membeli sarana produksi berupa,

pupuk, pestisida dan herbisida untuk mendukung proses pemeliharaan

tanaman jeruk pamelo dengan mengeluarkan biaya sebesar Rp 4.375.560

per hektar tanaman jeruk pamelo atau sebesar Rp 28.618 per pohon

tanaman jeruk pamelo dengan total biaya pengeluaran sarana produksi

tersebut sebesar Rp 162.580.500. Petani mengeluarkan biaya untuk upah

14

Asep Priyana, 2011, Manajemen Rantai Pasok, http://aseppriyana.blogspot.co.id/2011/08/

manajemen-rantai-pasok.html, diakses pada tanggal 1 November 2017 pukul 19.30. 15

Evolmy, 2011, Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management), http://evolmy.blogspot.

co.id/2011/11/manajemen-rantai-pasok-supply-chain.html, diakses pada tanggal 1 November

2017 pukul 16.50 wita.

Page 131: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

112

buruh tani sebesar Rp 50.000 per HOK dengan total pengeluarkan upah

buruh tani sebesar Rp 170.932.500. Harga jual jeruk pamelo petani ke

pedagang antar daerah sebesar Rp 2.500 per buah dengan total produksi

yang dipasok sebesar 560.620 buah sehingga memperoleh penerimaan

sebesar Rp 1.401.550.000 (95,94%), harga jual jeruk pamelo petani ke

pedagang pengecer (lokal) sebesar Rp 5.000 per buah dengan total

produksi pasokan sebanyak 10.800 buah sehingga memperoleh total

penerimaan sebesar Rp 54.000.000 (3,70%), serta harga jual jeruk

pamelo petani ke industri rumah tangga sebesar Rp 3.500 per buah

dengan total produksi pasokan sebanyak 1.500 buah sehingga

memperoleh penerimaan sebesar Rp 5.250.000 (0,36%).

Pedagang antar daerah mengeluarkan biaya berupa pembelian

jeruk pamelo di petani sebesar Rp 2.500 per buah sehingga total

pengeluaran untuk pembelian jeruk pamelo sebanyak 560.620 buah

sebesar Rp 1.401.550.000, untuk membeli peratalan panen berupa

bambu sebagai gala untuk memetik jeruk pamelo mengeluarkan biaya Rp

2.500 per unit dengan total pengeluarkan peralatan panen sebesar Rp

147.500, upah untuk buruh tani memanen jeruk pamelo sebesar Rp

50.000 per HOK dengan total upah yang dibayarkan sebesar Rp

79.198.500. Harga jual pedagang antar daerah ke pedagang (luar pulau)

kisaran Rp 3.000 – Rp 3.600 per buah dengan sehingga memperoleh

penerimaan sebesar Rp 1.832.616.500 sedangkan harga jual ke

pedagang (luar kabupaten) sebesar Rp 3.500 per buah dan

Page 132: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

113

memperoleh penerimaan sebesar Rp 50.400.000 sehingga total

penerimaan pedagang antar daerah sebesar Rp 1.883.016.500. Terdapat

aliran uang yang terjadi antara pedagang besar (antar pulau) dengan

penyedia alat angkut yaitu menyewa alat angkut berupa kontainer yang

memuat jeruk pamelo permintaannya dari pedagang antar daerah. Biaya

yang dikeluarkan pedagang (luar pulau) untuk mengangkut jeruk pamelo

sebesar Rp 1.500 per buah.

Pedagang pengecer mengeluarkan biaya membeli jeruk pamelo

sebesar Rp 5.000 per buah dengan total pembelian jeruk pamelo sebesar

Rp 54.000.000, untuk pembelian peralatan yang mendukung proses

pengangkutan jeruk pamelo pedagang pengecer, seperti karung, tali rafia,

tali strap sebesar Rp 1.902.750, untuk upah pekerja sebesar Rp 50.000

per HOK dengan total upah yang dibayarkan sebesar Rp 20.850.500.

Penerimaan yang didapatkan dari penjualan jeruk pamelo sebesar

Rp 15.000 per buah sehingga memperoleh total penerimaan Rp

162.000.000.

Industri rumah tangga pengolahan mengeluarkan biaya pembelian

jeruk pamelo sebesar Rp 3.500 per buah dengan total pembelian jeruk

pamelo sebesar Rp 5.250.000 untuk bahan penunjang untuk mengolah

buah jeruk pamelo sebanyak 1.500 buah produk olahannya yaitu sari

buah mengeluarkan biaya sebesar Rp 1.299.990, dodol sebesar Rp

24.219.000 dan selai sebesar Rp 9.633.960 dengan total bahan

penunjang Rp 35.152.950, kemasan produk sebesar Rp 31.631.250.

Pengeluaran upah untuk buruh industri sebesar Rp 50.000 per HOK

Page 133: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

114

dengan total upah yang dikeluarkan sebesar Rp 6.421.500 sebanyak

7 orang buruh industri. Pembelian buah jeruk pamelo sebanyak 1.500

buah dengan sekali produksi sebanyak 375 buah. Selain itu, aliran uang

berupa biaya jasa angkut buah dari lahan usahatani petani menuju ke

lokasi produksi olahan jeruk pamelo sebesar Rp 30.000 per angkut

dengan total biaya angkutan sebesar Rp 360.000. Harga jual produk

olahan jeruk pamelo yaitu sari buah sebesar Rp 3.500 per botol dengan

jumlah produksi sebanyak 7.500 botol sehingga memperoleh penerimaan

sebesar 26.250.000 (19,13%), dodol sebesar Rp 10.000 per kotak dengan

jumlah produksi sebesar 7.500 kotak sehingga memperoleh penerimaan

sebesar Rp 75.000.000 (54,64%) dan selai sebesar Rp 12.000 per botol

dengan total produksi sebanyak 3.000 botol sehingga penerimaannya

diperoleh sebesar Rp 36.000.000 (26,23%). Jadi, total penerimaan

industri rumah tangga pengolahan dari ketiga produk yang diolahnya

sebesar Rp 137.250.000.

2. Aktivitas Pelaku Rantai Pasok

Aktivitas dalam rantai pasok dimulai dengan adanya permintaan

dari konsumen dan diakhiri dengan aktivitas pembayaran oleh konsumen

setelah permintaannya terpenuhi. Menurut Stock and Lambert (2001:63),

seluruh perusahaan atau organisasi yang terkait tersebut dibagi menjadi

dua, yaitu primary member dan supporting member. Primary member atau

anggota utama dari sebuah rantai pasok adalah semua unit bisnis yang

secara nyata melakukan aktivitas operasional atau manajerial dalam

sebuah proses bisnis. Sedangkan supporting member atau anggota

Page 134: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

115

pendukung dalam rantai pasok adalah perusahaan yang menyediakan

bahan awal, ilmu, utilitas, atau aset lain yang penting tapi tidak langsung

berpartisipasi dalam aktivitas yang menghasilkan atau merubah sebuah

input menjadi output untuk konsumen Pada rantai pasok jeruk pamelo di

Desa Padang Lampe dan Desa Punranga Kecamatan Ma’rang Kabupaten

Pangkep terdapat 2 jenis pelaku, yaitu pelaku utama dan pelaku

pendukung. Adapun aktivitas-aktivitas dari pelaku utama pada rantai

pasok jeruk pamelo dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Aktivitas Pelaku Utama Rantai Pasok Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Pelaku Utama Rantai Pasok

Aktivitas

1. Petani Membeli sarana produksi untuk pemeliharaan tanaman jeruk pamelo Melakukan pemeliharaan terhadap tanaman jeruk pamelo

2. Pedagang antar daerah

Sortasi Pemanenan Mengumpulkan dan membeli jeruk pamelo petani Mengangkut hasil panen Menjual jeruk pamelo ke distributor (pedagang besar luar kota) dan

pedagang pengecer lokal

3. Pedagang pengecer Membeli jeruk pamelo dari pedagang antar daerah Pemanenan Pengangkutan Pembersihan Menjual jeruk pamelo ke konsumen

4. Industri rumah tangga jeruk pamelo

Membeli jeruk pamelo dari petani Mengolah jeruk pamelo menjadi suatu produk olahan berbahan baku

jeruk pamelo Menjual produk olahan jeruk pamelo ke konsumen

Tabel 14 menunjukkan bahwa masing-masing pelaku utama rantai

pasok jeruk pamelo melakukan aktivitas sesuai perannya. Adapun

aktivitas-aktivitas pelaku rantai pasok antara lain:

Page 135: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

116

1. Petani

Petani jeruk pamelo sebagai pelaku pertama pada rantai pasok

jeruk pamelo. Petani berperan melakukan kegiatan pemeliharaan jeruk

pamelo di lahan usahatani miliknya. Kegiatan pemeliharaan jeruk pamelo

dilakukan petani antara lain: pemangkasan, pemupukan, penyiraman,

serta pengendalian OPT.

Sarana produksi pertanian merupakan kebutuhan usahatani jeruk

pamelo dalam meningkatkan produksi. Sarana produksi jeruk pamelo

antara lain, pupuk, pestisida, herbisida dan alat-alat pertanian. Petani

dapat memperoleh kebutuhan sarana produksi tersebut melalui kios/toko

sarana produksi pertanian yang ada di daerah setempat.

Musim panen jeruk pamelo di Padang Lampe berlangsung pada

bulan Maret sampai dengan bulan Juni. Sekitar 8 bulan sejak bunga

mekar, tingkat kematangan jeruk pamelo siap untuk dipanen. Warna kulit

jeruk mulai agak menguning, ujung buah agak rata, kulit buah terasa lebih

halus, bulu pada kulit mulai hilang, dan bila buah ditimang-timang terasa

berisi.

Petani jeruk pamelo tidak mengalami pengembalian jeruk pamelo

dari pedagang antar daerah. Hal ini dikarenakan pedagang antar daerah

sudah terlebih dahulu melakukan kesepakatan dengan petani sesuai

dengan harga dan kualitas baik pada saat jeruk pamelo masih sebelum

dipanen maupun sudah siap dipanen. Petani jeruk pamelo di Desa

Page 136: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

117

Padang Lampe memanen jeruk pamelonya dengan melakukan

kesepakatan langsung dengan pedagang antar daerah. Biaya pemanenan

dibebankan kepada pedagang antar daerah jeruk pamelo.

2. Pedagang Antar Daerah

Pedagang antar daerah merupakan salah satu pelaku rantai pasok

jeruk pamelo dan berhubungan langsung dengan petani. Kegiatan

pascapanen yang dilakukan pedagang antar daerah yaitu sortir,

pemanenan dan angkut. Pembelian jeruk pamelo ke petani dengan cara

pedagang antar daerah melakukan kesepakatan secara langsung

dengan petani. Survey langsung ke lahan petani merupakan cara

pedagang

antar daerah untuk memastikan kualitas dan kriteria jeruk pamelo yang

akan dipasarkan. Petani juga dapat langsung menghubungi pedagang

antar daerah langganannya untuk menawarkan jeruk pamelonya.

Proses sortir dilakukan sebelum buah jeruk pamelo dipetik dengan

cara melihat jeruk pamelo apakah jeruk tersebut sudah sesuai dengan

kriteria yang diinginkan oleh pedagang antar daerah. Setelah itu

pedagang antar daerah pun memanen jeruk pamelo secara langsung di

lahan petani. Selanjutnya setelah pemanenan, jeruk pamelo diangkut ke

gudang pedagang antar daerah sebelum pengangkutan ke peti kemas

yang akan dipasarkan di Pulau Jawa seperti Pasar Induk Keramat Jati

Jakarta dan Pasar Induk Mekar Mulya Panyileukan Bandung. Biaya

pemanenan dan pengangkutan ke gudang penyimpanan sementara

ditanggung oleh pedagang antar daerah.

Page 137: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

118

Angkutan yang digunakan pedagang antar daerah dari lahan jeruk

pamelo petani ke gudang pedagang mengumpul menggunakan mobil

pick-up dan angkutan peti kemas mengangkut jeruk pamelo dari gudang

pedagang antar daerah ke pelabuhan peti kemas Pelindo IV Makassar

menuju Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara. Lama perjalanan

angkutan jeruk pamelo dari gudang pedagang antar daerah sampai pasar

induk yang ada di Jakarta dan Bandung ± 7 hari.

Pedagang antar daerah merupakan pelaku rantai pasok jeruk

pamelo yang secara langsung berhubungan dengan petani. Petani sangat

bergantung dengan keberadaan pedagang antar daerah sebagai pembeli

produknya yang berjumlah besar selain dari pedagang pengecer lokal. Di

samping itu, pedagang antar daerah bergantung terhadap pesanan dan

harga yang ditentukan oleh pedagang besar luar kota (distributor).

Kesepatan antara pedagang antar daerah dan pedagag besar luar kota

(distributor) yang ada di Jakarta dan Bandung dilakukan komunikasi

melalui telepon. Hal ini dikarenakan sudah menjalin hubungan

perdagangan jeruk pamelo sejak beberapa tahun yang lalu. Selama ini,

permintaan akan jeruk pamelo oleh pedagang besar luar kota belum

mampu dipenuhi sepenuhnya oleh pedagang antar daerah karena masih

terbatasnya jumlah produksi jeruk pamelo petani di Padang Lampe.

3. Pedagang Pengecer

Pedagang pengecer yaitu pedagang pengecer yang membeli jeruk

langsung ke petani jeruk pamelo. Pedagang pengecer yang memanen

jeruk pamelo yang dibelinya di lahan usahatani petani yang dijual ke

Page 138: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

119

konsumen yang ada di daerah Pangkep tepatnya di pinggir Jalan Poros

Kecamatan Ma’rang. Hal ini dikarenakan bisa memilih langsung buah

yang kualitasnya diinginkan oleh pedagang pengecer. Selain itu,

pengangkutan juga dilakukan oleh pedagang pengecer dari lokasi

usahatani jeruk pamelo petani menuju ke kios tempat penjualan ke

konsumen akhir. Pembersihan buah dilakukan agar kotoran serta zat

kimia yang melekat pada buah bersih dan terjaga kondisinya sebelum

dijual ke konsumen akhir.

4. Industri Rumah Tangga Jeruk Pamelo

Industri rumah tangga jeruk pamelo merupakan industri yang

mengolah jeruk pamelo menjadi produk baru yang siap dipasarkan seperti

sari buah, dodol dan selai. Industri rumah tangga jeruk pamelo memilih

membeli bahan baku yaitu jeruk pamelo dari petani jeruk pamelo

dengan alasan, selain harganya yang relatif murah dibanding

membeli ke pedagang pengecer, jenis dan kualitas buah jeruk pamelo

sangat menentukan dalam membeli bahan baku langsung ke petani. Ada

beberapa kriteria yang harus dimiliki jeruk pamelo sebagai bahan baku

utama dalam mengolahnya menjadi suatu produk baru yang memiliki nilai

tambah.

Pemasaran hasil olahan jeruk pamelo masih dipasarkan secara

lokal. Produksi olahan jeruk pamelo dilakukan jika konsumen memesan

produk olahan jeruk pamelo (made by order), seperti kegiatan daerah agar

Page 139: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

120

produk tersebut dikenal secara luas hajatan (pernikahan dan aqiqah) serta

dijadikan sebagai buah tangan bagi orang-orang di sekitar industri

tersebut ingin memberikan kepada sanak saudaranya.

Selain pelaku utama pada rantai pasok jeruk pamelo, terdapat pula

pelaku pendukung pada rantai pasok jeruk pamelo. Adapun aktivitas dari

pelaku pendukung rantai pasok jeruk pamelo dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Aktivitas Pelaku Pendukung Rantai Pasok Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Pelaku Pendukung

Rantai Pasok Aktivitas

1. Konsumen Mengonsumsi jeruk pamelo Mengonsumsi produk olahan jeruk pamelo

2. Pedagang (luar pulau)

Membeli jeruk pamelo dari pedagang antar daerah Menjual jeruk pamelo ke pedagang pengecer

3. Pedagang (Luar Kabupaten)

Membeli jeruk pamelo dari pedagang antar daerah dan petani

4. Penyedia Sarana Produksi

Menyediakan saprodi (pupuk, pestisida dan herbisida) yang dibutuhkan untuk usahatani jeruk pamelo

5. Penyuluh Bimbingan teknis kepada petani jeruk pamelo mengenai budidaya jeruk pamelo

Pemantauan usahatani jeruk pamelo

6. Buruh tani Memberikan jasa untuk pemeliharaan lahan usahatani jeruk pamelo sampai dengan siap panen yang dikelola oleh petani

Memberikan jasa untuk aktivitas pemanenan jeruk pamelo di lahan usahatani jeruk pamelo sampai jeruk pamelo siap untuk diangkut ke antar pulau

7. Penyedia jasa angkut

Menyediakan jasa pengangkutan kontainer (antar pulau) jeruk pamelo pedagang antar daerah

Menyediakan jasa angkut jeruk pamelo dari lahan usahatani petani menuju tempat industri rumah tangga pengolahan jeruk pamelo

8. Penyedia Bahan Penunjang

Menyediakan bahan makanan (gula pasir, margarin, Benzoat, asam sitrat) yang dibutuhkan industri rumah tangga pengolahan jeruk pamelo

9. Penyedia Kemasan Memproduksi kemasan makanan sesuai pesanan industri rumah tangga jeruk pamelo

10. Dinas Tanaman Pangan

Memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku usaha industri rumah tangga pengolahan jeruk pamelo dalam hal produksi

Menginformasikan kepada pemilik industri rumah tangga mengenai pameran-pameran daerah

11. Buruh industri rumah tangga

Memberikan jasa untuk aktivitas produksi olahan jeruk pamelo yang dikelola oleh pemilik industri rumah tangga pengolahan jeruk pamelo

12. Buruh tani/angkut Memberikan jasa untuk aktivitas memanen sampai mengangkut jeruk pamelo ke lokasi penjualan jeruk pamelo

Melakukan pembersihan jeruk pamelo sebelum dipasarkan ke konsumen Memasarkan jeruk pamelo ke konsumen akhir

Tabel 15 menunjukkan bahwa masing-masing pelaku pendukung

rantai pasok jeruk pamelo melakukan aktivitas sesuai perannya. Adapun

aktivitas-aktivitas pelaku rantai pasok antara lain:

Page 140: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

121

1. Konsumen

Konsumen terdiri dari dua yaitu konsumen yang mengonsumsi

buah jeruk pamelo dan konsumen yang mengonsumsi produk olahan

jeruk pamelo. Konsumen tersebut termasuk konsumen lokal, dikatakan

konsumen lokal karena konsumen yang berada di daerah sekitar Sulawesi

Selatan seperti, Kabupaten Pangkep, Makassar, Barru, Pare-pare,

Bulukumba, Polmas dan daerah-daerah Sulawesi Selatan lainnya.

Konsumen jeruk pamelo biasanya membeli dari pedagang

pengecer yang ada di pinggir jalan posor Kecamatan Ma’rang yang

berjajaran sepanjang jalan. Sedangkan konsumsi produk olahan jeruk

pamelo seperti sari buah, dodol dan selai dipesan ke industri rumah

tangga pengolahan jeruk pamelo.

2. Pedagang (Luar Pulau)

Pedagang (luar pulau) merupakan pelaku rantai pasok jeruk

pamelo yang jauh dari petani. Pedagang (luar pulau) berada di luar

daerah atau kota besar (Jakarta dan Bandung). Waktu yang ditempuh dari

gudang pedagang antar daerah sampai ke Pasar Induk Keramat Jati

Jakarta dan Pasar Induk Mekar Mulya Panyileukan Bandung yaitu selama

± 7 hari. Pedagang besar luar kota menjual kembali jeruk pamelo ke

pedagang pengecer (Jakarta dan Bandung). Pedagang antar daerah

melakukan transaksi langsung ke pedagang antar daerah mengenai

jumlah, harga dan kualitas sebelum atau setelah jeruk pamelo tiba di

pasar induk.

Page 141: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

122

3. Pedagang (Luar Kabupaten)

Pedagang (luar kabupaten) merupakan pedagang yang membeli

jeruk pamelo dari pedagang antar daerah dan petani. Pedagang

mengangkut jeruk pamelo dari gudang pedagang antar daerah menuju

luar Kabupaten Pangkep seperti Polmas, Bulukumba dan Makassar.

Alasan pedagang pengecer ini membeli jeruk di pedagang antar daerah

dikarenakan jarak yang ditempuh antara gudang pedagang antar daerah

ke lokasi penjualan jeruk pamelo di Polmas lebih dekat, tidak perlu lagi

mencari petani yang menjual jeruk pamelo sesuai dengan harga dan

kualitas yang diinginkan dan hal itu membutuhkan waktu yang lama

sedangkan alasan pedagang yang membeli langsung dari petani karena

sudah menjadi pelanggan tetap dari beberapa tahun yang lalu dan lebih

murah dibanding ke pedagang antar daerah. Pembersihan buah dilakukan

agar kotoran serta zat kimia yang melekat pada buah bersih dan terjaga

kondisinya sebelum dijual ke konsumen akhir.

4. Penyedia Sarana Produksi

Penyedia sarana produksi merupakan lembaga ekonomi individu

yang ada di Daerah Kabupaten Pangkep yang menyediakan saprodi

seperti pupuk, pestisida dan herbisida dalam memenuhi kebutuhan dalam

mengelola lahan usahatani jeruk pamelo petani di lokasi penelitian.

Sebagian besar petani jeruk pamelo sudah berlangganan di toko tersebut

setiap ingin memenuhi keperluan pengelolaan lahan usahataninya.

Page 142: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

123

5. Penyuluh

Penyuluh merupakan perpanjangan tangan pemerintah daerah

Kabupaten Pangkep dalam hal memberikan bimbingan kepada petani

jeruk pamelo dalam membudidayakan lahan usahatani jeruk pamelo.

Selain itu, penyuluh juga berperan mengontrol dan membuat laporan

mengenai kinerja maupun tindakan petani maupun kelompok tani dalam

mengelola lahan usahatani ke Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan

Kabupaten Pangkep.

6. Buruh Tani

Buruh tani berperan penting dalam usahatani jeruk pamelo di Desa

Padang Lampe Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep. Butuh tani

memberikan jasa dalam memelihara lahan usahatani yang dikelola petani

jeruk pamelo sampai dengan jeruk pamelo tersebut siap untuk dipanen.

Pemeliharaan tersebut berupa pemangkasan, pemupukan, penyiraman

dan pengendalian OTP.

7. Penyedia Jasa Angkut

Penyedia jasa angkut merupakan lembaga ekonomi yang

menyediakan jasa pengangkutan berupa kontainer maupun pick-up hasil

pertanian di daerah Kabupaten Pangkep. Penyedia jasa angkut ini

mengangkut jeruk pamelo yang sudah dipanen oleh buruh tani pedagang

antar daerah yang ada di gudang sementara milik pedagang antar daerah

sampai dengan pelabuhan antar pulau yang dituju yaitu Pelabuhan

Tanjung Priok. Sedangkan jasa angkut lainnya berupa mobil pick-up yang

Page 143: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

124

mengangkut jeruk pamelo dari lahan usahatani petani menuju ke tempat

industri rumah tangga pengolahan jeruk pamelo yang ada di Desa

Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep.

8. Penyedia Bahan Penunjang

Toko “Cahaya Ujung” merupakan lembaga ekonomi individu yang

menyediakan berbagai macam bahan makanan/kue yang dibutuhkan oleh

industri rumah tangga pengolahan jeruk pamelo berupa gula pasir,

margarine, asam sitrat serta benzoate sebagai bahan penunjang produk

olahan jeruk pamelo.

9. Penyedia Kemasan

Penyedia kemasan merupakan lembaga ekonomi individu yang

menyediakan berbagai kemasan makanan atau hasil olahan pertanian

yang dibutuhkan oleh industri rumah tangga pengolahan jeruk pamelo.

Kemasan produk olahan jeruk pamelo dipesan sesuai permintaan pemilik

industri rumah tangga pengolahan jeruk pamelo.

10. Dinas Tanaman Pangan

Dinas Tanaman Pangan berperan dalam pelatihan teknis dalam

pengolahan jeruk pamelo ke industri rumah tangga pengolahan jeruk

pamelo dan merupakan perpanjangan tangan pemerintah untuk

memberikan bantuan berupa alat produksi dalam mengolah jeruk pamelo.

Pelatihan ini diberikan kepada pemilik industri rumah tangga pengolahan

jeruk pamelo. Selain itu, pedamping desa juga berperan dalam

menginformasikan kepada pemilik industri rumah tangga pengolahaan

Page 144: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

125

jeruk pamelo tentang pameran-pameran yang diakan oleh pemerintah

daerah Kabupaten Pangkep ataupun pameran yang mengikutsertakan

daerah Kabupaten Pangkep di luar kota maupun di luar pulau Sulawesi

Selatan. Hal ini dikarenakan agar produk olahan jeruk pamelo dikenal oleh

masyarakat secara luas.

11. Buruh Industri Rumah Tangga Pengolahan

Buruh industri rumah tangga pengolahan berperan dalam

memberikan jasa dalam memproduksi jeruk pamelo menjadi produk

olahan berupa sari buah, dodol dan selai jeruk. Pengolahan yang

dilakukan berupa pengolahan jeruk pamelo sampai dengan pengemasan

produk siap untuk dipasarkan ke konsumen.

12. Buruh Tani/Angkut

Buruh tani/angkut berperan dalam memanen jeruk pamelo dilahan

usahatani jeruk pamelo sampai dengan pengangkutan ke lokasi penjualan

buah jeruk pamelo di kios yang ada di sepanjang jalan Kecamatan

Ma’rang. Selain itu, pekerja pedagang pengecer juga membersihkan jeruk

pamelo yang sudah dipanen sebelum dipasarkan ke konsumen.

3. Lembaga Pendukung

Lembaga pendukung yang dapat menunjang aktivitas para pelaku

rantai pasok adalah:

1. Pembiayaan

Ada beberapa lembaga pembiayaan yang disediakan oleh

pemerintah demi kelancaran usaha masyarakat di daerah penelitian

termasuk petani, pedagang antar daerah, pedagang pengecer maupun

Page 145: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

126

industri rumah tangga pengolahan seperti lembaga keuangan (bank),

koperasi unit desa (KUD) tapi pelaku rantai pasok tidak memanfaatkan

lembaga pembiayaan tersebut. Hal ini terjadi karena mereka berpendapat

semua lembaga pembiayaan tersebut terlalu sulit bagi mereka untuk

mengambil pinjaman uang. Terlalu banyak persyaratan, tingginya tingkat

bunga yang ditawarkan kepada pelaku usaha sehingga para pelaku rantai

pasok enggan untuk melakukakan pinjaman kepada lembaga pembiayaan

yang disediakan oleh pemerintah.

2. Kelompok Tani

Kelompok tani yang ada di daerah penelitian sudah terealisasikan.

Wadah organisasi ini bekerja sama antar anggota dalam melaksanakan

kegiatan maupun permasalahan dalam berusahatani jeruk pamelo.

Dengan adanya kelompok tani tersebut para petani dapat bersama-sama

memenuhi sarana produksi yang digunakan, teknis produksi serta sharing

mengenai informasi pemasaran kepada pelaku rantai pasok yang

mendistribusikan hasil produksinya.

3. Pemerintah

Peran pemerintah sebagai fasilitator, regulator dan motivator

sangat penting dalam mewujudkan iklim usaha yang kondusif. Dengan

memberikan pendampingan kepada petani dalam membudidayakan jeruk

pamelo sebagai wujud dukungan pemerintah, meskipun informasi

mengenai keadaan pasar jeruk pamelo masih diusahakan sendiri oleh

petani maupun pedagang antar daerah dan pengecer. Lain halnya dengan

industri rumah tangga jeruk pamelo, pemerintah memberikan pelatihan

Page 146: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

127

kepada pemilik industri rumah tangga jeruk pamelo mengenai pengolahan

jeruk pamelo, memberikan bantuan hibah alat produksi serta memasarkan

produk tersebut seperti saat pameran daerah setempat maupun kegiatan-

kegiatan pemerintah yang terlibat di luar daerah lokasi penelitian. Dengan

demikian, peran pemerintah untuk mendorong berkembangnya industri

tersebut dapat meningkatkan daya saing meskipun sampai saat ini masih

relatif minim.

4. Kemitraan

Kemitraan di daerah penelitian tidak dilakukan dalam proses

pendistribusian jeruk pamelo ke pelaku rantai pasok hanya saja hubungan

antara petani, pedagang antar daerah, pedagang pengecer, industri

pengolahan serta pedagang besar (distributor) menjalin hubungan jual-beli

jeruk pamelo untuk memenuhi permintaan pasar. Tidak ada hubungan

kontrak kerjasama dalam memasarkan atau meningkatkan skala usaha

dan meningkatkan kemampuan usaha. Masing-masing pelaku rantai

pasok mengusahakan usahanya masing-masing. Sudah ada beberapa

perusahaan yang ingin menawarkan hubungan kemitraan ke petani jeruk

pamelo di daerah lokasi penelitian, tapi petani enggan menerima

hubungan kemitraan tersebut karena kesepakatan harga yang

menurutnya masih rendah dan SOP yang petani tidak bisa penuhi.

Page 147: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

128

E. Rantai Nilai Jeruk Pamelo

Rantai nilai (value chain) adalah serangkaian urutan kegiatan

utama dan kegiatan pendukung yang dilakukan perusahaan untuk

mengubah input (bahan baku) menjadi output (produk jadi) yang memiliki

nilai tambah bagi pelanggan eksternalnya.16 Rantai nilai jeruk pamelo di

Desa Padang Lampe dan Desa Punranga terdiri atas dua alat analisis

yang digunakan antara lain: analisis rantai nilai secara kuantitatif dan

analisis rantai nilai berdasarkan teori Porter.

1. Biaya Pelaku dalam Rantai Nilai Jeruk Pamelo

Biaya merupakan pengorbanan atau pengeluaran yang dilakukan

oleh suatu perusahaan atau peorangan yang bertujuan untuk memperoleh

manfaat lebih dari aktivitas yang dilakukan tersebut (Raharja, 2009:54).

Biaya dalam rantai nilai jeruk pamelo adalah biaya kegiatan yang

dikeluarkan oleh setiap pelaku rantai nilai. Adapun biaya tersebut dapat

dilihat sebagai berikut:

a. Petani

Biaya petani adalah biaya yang dikeluarkan petani dalam

berusahatani jeruk pamelo yang terbagi atas biaya variabel dan biaya

tetap. Adapun biaya tersebut dapat dilihat pada Tabel 16.

16

Kamus Bisnis. 2017. Rantai Nilai. http://kamusbisnis.com/arti/rantai-nilai/. Diakses pada

tanggal 2 November 2017 pukul 22.49 wita.

Page 148: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

129

Tabel 16. Biaya Usahatani Jeruk Pamelo yang Dikeluarkan Petani di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Jenis Biaya Jumlah

Luas Lahan (Ha) 37,91 0,80 1 0

Jumlah Tanaman Jeruk Pamelo (Pohon) 5.771 122 152 1

Jumlah Jeruk Pamelo (Buah) 581.920 12.381 15.476 101

1. Biaya Variabel (Rp) 338.503.000 7.202.191 9.002.738 59.228

2. Biaya Tetap (Rp) 10.612.025 225.787 282.233 1.856

Total Biaya (Rp) 349.115.025 7.427.978 9.284.971 61.084

Tabel 16 menunjukkan bahwa terdapat dua biaya yang dikeluarkan

petani dalam berusahatani jeruk pamelo yaitu biaya variabel dan biaya

tetap. Biaya variabel untuk luas lahan seluas 37,16 Ha mengeluarkan

biaya variabel sebesar Rp 333.513.000 dan biaya tetap sebesar Rp

10.303.025 dengan total biaya sebesar Rp 343.816.025. Jika dirata-

ratakan, setiap petani memiliki luas lahan seluas 0,8257 Ha dengan

mengeluarkan biaya variabel sebesar Rp 7.411.400 dan biaya tetap

sebesar Rp 228.956,11 dengan total biaya sebesar Rp 7.640.356.

sedangkan jika petani memiliki luas lahan 1 Ha, maka total biaya yang

dikeluarkan sebesar Rp 9.253.184.

b. Pedagang Antar daerah, Industri Rumah Tangga Pengolahan dan Pedagang Pengecer

Biaya pada pedagang antar daerah, industri rumah tangga

pengolahan dan pedagang pengecer adalah biaya kegiatan usaha yang

dikeluarkan pada masing-masing pelaku utama. Adapun biaya yang

dikeluarkan pada pedagang antar daerah, industri rumah tangga

pengolahan dan pedagang pengecer dapat dilihat pada Tabel 17.

Page 149: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

130

Tabel 17. Biaya Kegiatan Usaha Pedagang Antar daerah, Industri Rumah Tangga Pengolahan dan Pedagang Pengecer di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Jenis Biaya

Pelaku Utama Rantai Nilai

Pedagang Antar daerah

Industri Rumah Tangga Pengolahan Pedagang Pengecer Sari Buah Dodol Selai

Jumlah Jeruk Pamelo (Buah) 560.620 1.500 10.800

1. Biaya Variabel (Rp) 1.481.321.700 10.528.740 47.385.500 20.901.460 76.753.250

2. Biaya Tetap (Rp) 20.931.500 560.500 453.000 432.000 14.637.500

11.089.240 47.838.500 21.333.460

Total Biaya (Rp) 1.502.253.200 80.261.200 91.390.750

Total Biaya Per Pelaku (Rp) 300.450.640 18.278.150

Total Biaya Per Buah (Rp) 2.679 53.507 8.462

Tabel 17 menunjukkan bahwa total biaya yang dikeluarkan

pedagang antar daerah untuk 560.620 buah sebesar Rp 1.502.253.200,

industri rumah tangga untuk 1.500 buah sebesar Rp 80.261.200 dan

pedagang pengecer untuk 10.800 buah sebesar Rp 91.390.750. Jika

dirata-ratakan, pedagang antar daerah mengeluarkan biaya Rp 2.679 per

buah, industri rumah tangga sebesar Rp 53.507 per buah dan pedagang

pengecer sebesar Rp 8.462 per buah. Terjadinya perbedaan biaya yang

dikeluarkan masing-masing pelaku utama dikarenakan setiap pelaku

utama dalam rantai nilai jeruk pamelo memiliki perbedaan biaya variabel

dan biaya tetap berbeda-beda dalam melakukan kegiatan usahanya

sampai produk yang diusahakannya diterima oleh konsumen akhir.

2. Penerimaan Pelaku dalam Rantai Nilai Jeruk Pamelo

Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang

diperoleh dengan harga jual (Rahim dan Hastuti, 2007:9). Penerimaan

pelaku dalam rantai nilai jeruk pamelo yang dimaksud adalah total

Page 150: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

131

produksi buah pamelo dikalikan dengan harga jual jeruk pamelo per buah.

Adapun penerimaan dari setiap pelaku dalam rantai nilai jeruk pamelo

dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Penerimaan Setiap Pelaku dalam Rantai Nilai Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Pelaku Rantai Nilai

Penerimaan

Volume Produksi

Harga Satuan (Rp)

Total Nilai (Rp)

1. Petani (Buah) 560.620 2.500 1.401.550.000

10.800 5.000 54.000.000

9.000 3.000 27.000.000

1.500 3.500 5.250.000

T o t a l 581.920 1.487.800.000

Rata-rata Per Buah 1 2.577

Rata-rata Per Pohon 101 260.323

Rata-rata Per Hektar 15.476 39.569.148

Rata-rata Per Petani 12.381 31.655.319

2. Pedagang Antar daerah (Buah) 152.000 3.000 456.000.000

109.900 3.300 362.670.000

110.455 3.500 386.592.500

188.265 3.600 677.754.000

T o t a l 560.620 1.883.016.500

Rata-rata Per Pedagang Antar daerah

112.124

376.512.392

Rata-rata Per Buah 1 3.358

3. Industri Rumah Tangga Pengolahan

a. Sari buah (Botol) 7.500 3.500 26.250.000

b. Dodol (Kotak) 7.500 10.000 75.000.000

c. Selai (Botol) 3.000 12.000 36.000.000

T o t a l 137.250.000

Rata-rata Per Buah 91.500

4. Pedagang Pengecer (Buah) 10.800 15.000 162.000.000

T o t a l 10.800 162.000.000

Rata-rata Per Pedagang Pengecer 2.160 32.400.000

Rata-rata Per Buah 1 15.000

Tabel 18 menunjukkan bahwa penerimaan setiap pelaku rantai

nilai jeruk pamelo berbeda-beda. Penerimaan petani untuk 581.920

buah sebesar Rp 1.487.800.000 dengan rata-rata penerimaan per

buah sebesar Rp 2.577, rata-rata penerimaan per pohon dengan jumlah

jeruk pamelo sebanyak 101 buah sebesar Rp 260.323, rata-rata

Page 151: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

132

penerimaan per hektar dengan jumlah jeruk pamelo 15.476 buah sebesar

Rp 39.569.148, rata-rata penerimaan per petani dengan jumlah jeruk

pamelo 12.381 buah sebesar Rp 31.655.319. Penerimaan pedagang antar

daerah untuk 560.620 buah sebesar Rp 1.883.016.500, rata-rata

pedagang antar daerah memperoleh penerimaan per buah sebesar Rp

3.358. Penerimaan Industri rumah tangga untuk 1.500 buah

menghasilkan sari buah sebanyak 7.500 botol, dodol sebanyak 7.500

kotak dan selai sebanyak 3.000 botol sehingga total penerimaan sebesar

Rp 137.250.000, jika dirata-ratakan penerimaan industri rumah tangga

pengolahan jika mengolah 1 buah jeruk pamelo mendapatkan penerimaan

sebesar Rp 91.500. penerimaan pedagang pengecer untuk total buah

10.800 sebesar Rp 162.000.000, jika dirata-ratakan penerimaan per

buahnya sebesar Rp 15.000.

3. Pendapatan Pelaku dalam Rantai Nilai Jeruk Pamelo

Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dengan semua biaya

yang dikeluarkan selama melakukan kegiatan usaha. Pendapatan yang

dimaksud adalah pendapatan bersih yang diperoleh dan merupakan

selisih antara nilai produksi dengan total biaya yang dikeluarkan dari

setiap pelaku rantai nilai. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 19.

Page 152: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

133

Tabel 19. Pendapatan Pelaku Rantai Nilai di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Pelaku Rantai Nilai Volume

Produksi (Buah)

Penerimaan (Rp)

Biaya (Rp) Pendapatan

(Rp)

1. Petani

Total 581.920 1.487.800.000 349.115.025 1.138.684.975

Rata-rata Per Petani 12.381 31.655.319 7.427.978 24.227.341

Rata-rata Per Hektar 15.476 39.569.184 9.284.971 30.284.213

Rata-rata Per Pohon 101 260.323 61.084 199.239

Rata-rata Per Buah 1 2.577 604 1.973

2. Pedagang Antar daerah

Total 560.620 1.883.016.500 1.502.253.200 380.763.300

Rata-rata Per P.Antar daerah 112.124 376.603.300 300.450.640 76.152.660

Rata-rata Per Buah 1 3.358 2.679 679

3. Industri RT Pengolahan

Total 1.500 137.250.000 80.261.200 56.988.800

Rata-rata Per Buah 1 91.500 53.507 37.993

4. Pedagang Pengecer

Total 10.800 162.000.000 91.390.750 70.609.250

Rata-rata Per P.pengecer 2.160 32.400.000 18.278.150 14.121.850

Rata-rata Per Buah 1 15.000 8.462 6.538

Tabel 19 menunjukkan bahwa pada pelaku rantai nilai petani

menghasilkan pendapatan sebesar Rp 1.138.684.975 yang diperoleh dari

pengurangan penerimaan sebesar Rp 1.487.800.000 dengan biaya

sebesar Rp 349.115.025. Pelaku rantai nilai pada tingkat pedagang antar

daerah menghasilkan pendapatan sebesar Rp 380.763.300 yang

diperoleh dari hasil pengurangan penerimaan sebesar Rp 1.883.616.500

dengan biaya sebesar Rp 1.502.253.200. Pada tingkat pelaku rantai nilai

industri rumah tangga pengolahan jeruk pamelo menghasilkan

pendapatan sebesar Rp 56.988.800 dari hasil pengurangan penerimaan

sebesar Rp 137.250.000 dengan biaya sebesar Rp 80.261.200.

Sedangkan pada pelaku rantai nilai pedagang pengecer menghasilkan

pendapatan sebesar Rp 70.609.250 dari hasil pengurangan penerimaan

sebesar Rp 162.000.000 dengan biaya sebesar Rp 91.390.750.

Page 153: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

134

4. Margin Pelaku Rantai Nilai Jeruk Pamelo

Margin adalah selisih antara harga pada tingkat produsen dengan

harga ditingkat konsumen akhir. Dalam hal ini margin dihitung dari setiap

pelaku rantai nilai dilihat dari setiap saluran rantai nilai yang dilakukan

oleh para pelaku rantai nilai (ACIAR, 2012:103). Emhar et al. (Koesmara,

2015:61) menjelaskan bahwa margin pemasaran merupakan bagian biaya

yang dibayarkan dan pendapatan yang diterima oleh setiap mata rantai

yang terlibat dalam proses rantai nilai. Adapun margin yang diperoleh

dalam bentuk tabel dari pelaku utama ditiap saluran rantai nilai dapat

dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Margin Pelaku Utama Rantai Nilai Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe dan Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

Pelaku dalam Rantai Nilai

Margin

Volume Produksi (Buah)

Total Produksi (Rp)

Per Buah (Rp)

% Margin

Saluran 1: Petani Pedagang Antar daerah Pedagang (luar pulau)

Total Produksi

Petani

546.220

1.365.550.000 2.500 74,51

Pedagang Antar daerah 467.066.500 855 25,49

Total 1.832.616.500 3.355 100

Saluran 2: Petani Pedagang Antar daerah Pedagang (luar kabupaten)

Total Produksi

Petani 14.400

36.000.000 2.500 71,43

Pedagang Antar daerah 14.400.000 1.000 28,57

Total 50.400.000 3.500 100

Saluran 3: Petani Pedagang Pengecer Konsumen

Total Produksi

Petani

10.800

54.000.000 5.000 33,33

Pedagang Pengecer 108.000.000 10.000 66,67

Total 162.000.000 15.000 100

Saluran 4: Petani Industri RT Pengolahan Konsumen

Total Produksi

Petani

1.500

5.250.000 3.500 3,83

Industri RT Pengolahan Jeruk Pamelo 132.000.000 88.000 96,17

Total 137.250.000 91.500 100

Saluran 5: Petani Pedagang (Luar Kabupaten)

Petani 9.000

27.000.000 3.000 100

Total 27.000.000 3.000 100

Page 154: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

135

Input/Sarana Produksi

Pemeliharaan Pengumpulan Pengolahan Perdagangan Konsumen

Perolehan margin setiap pelaku utama rantai nilai jeruk pamelo

dapat pula digambarkan seperti pada Gambar 9.

Gambar 9. Rantai Nilai Jeruk Pamelo berdasarkan Margin yang Diperoleh

Pelaku Utama di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

Tabel 20 dan Gambar 9 menunjukkan bahwa margin pelaku

utama pada saluran menunjukkan keberagaman penerimaan margin yang

diperoleh. Dari hasil tersebut, margin terbesar diperoleh oleh pengolahan

industri rumah tangga pada saluran rantai nilai 4 sebesar Rp 88.000/buah

dengan persentase 96,17%. Hal ini disebabkan industri rumah tangga

pengolahan langsung membeli jeruk pamelo ke petani jeruk pamelo tanpa

546.220 buah M= Rp 2.500/buah

(74,51%)

546.220 buah M= Rp 855/buah (25,49%)

14.400 buah M= Rp 2.500/buah

(71,43%)

14.400 buah M= Rp 1.000/buah (28,57%)

10.800 buah M= Rp 5.000/buah (33,33%)

10.800 buah M= Rp 10.000/buah (66,67%)

1.500 buah M= Rp 3.500/buah

(3,83%)

Pedagang Pengecer

n = 5 Vol. 10.800

buah/tahun

Pedagang Antar daerah

(n = 5) Vol. 560.620

buah/tahun

Industri RT Pengolahan

Jeruk Pamelo n = 1

Penyedia input/sarana produksi Pupuk Pestisida

Petani pemeliharaan

(n = 45) Vol. 560.920

buah/tahun

Pedagang

(luar pulau)

Ko

ns

um

en

Pedagang (luar

kabupaten)

Sari buah = 7.500 botol

Dodol = 7.500 kotak

Selai = 3.000 botol M= Rp 88.000/buah

(96,17%)

Keterangan:

: Saluran 1

: Saluran 2

: Saluran 3

: Saluran 4

: Saluran 5

: Pelaku utama rantai nilai

: Pelaku pendukung rantai nilai

: Pembelian input

9.000 buah M= Rp 3.000/buah

(100%)

Page 155: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

136

melalui perantara pedagang antar daerah ataupun pedagang pengecer.

Selain itu, biaya yang dikeluarkan untuk pengolahan jeruk pamelo per

buah lebih besar dibanding pelaku rantai nilai lainnya. Hal ini sesuai

dengan pendapat Ratniati (Koesmara, 2015:62) bahwa pendapatan yang

didapat sesuai dengan biaya yang dikeluarkan oleh setiap pelaku rantai

nilai, dimana semakin tinggi biaya yang dikeluarkan maka akan semakin

tinggi pendapatan yang akan diperoleh oleh setiap pelaku tersebut.

Selain itu, petani juga memperoleh margin yang tinggi dari hasil

penjualan ke pedagang antar daerah pada saluran 1 rantai nilai yaitu

sebesar Rp 2.500/buah dengan perolehan persentase sebesar 74,51%.

Hal ini dikarenakan jumlah produksi yang dipasarkan ke pedagang antar

daerah lebih besar dibanding pelaku utama rantai nilai lainnya serta

sedikitnya pelaku utama yang terlibat. Pada pemasaran komoditas

pertanian sering dijumpai adanya rantai nilai yang panjang yang

melibatkan banyak pelaku rantai. Hanafiah dan Saefuddin menyatakan

bahwa panjang pendeknya saluran rantai nilai yang dilalui tergantung dari

beberapa faktor, yaitu jarak antara produsen dan konsumen, cepat

tidaknya produk rusak, skala produksi, dan posisi keuangan pengusaha.17

17

And, 2013, Teori Pemasaran, http://ilmuandinformasi.blogspot.co.id/2013/06/teori-

pemasaranj_30.html, diakses pada tanggal 28 Oktober 2017 pukul 17.20 wita.

Page 156: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

137

5. R/C Ratio dalam Rantai Nilai Jeruk Pamelo

R/C Ratio adalah perbandingan total penerimaan jeruk pamelo

dengan total biaya jeruk pamelo yang dikeluarkan oleh pelaku rantai nilai

utama. Adapun R/C Ratio dari pelaku rantai nilai jeruk pamelo dapat dilihat

pada Tabel 21.

Tabel 21. R/C Ratio Pelaku Rantai Nilai di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Pelaku Rantai Nilai

Penerimaan (Rp) Biaya (Rp)

R/C

Total Rata-rata Total Rata-rata

1. Petani 1.487.800.000 31.655.319 349.115.025 7.427.978 4,26

2. Pedagang Antar daerah

1.883.016.500 376.603.300 1.502.253.200 300.450.640 1,25

3. Industri RT Pengolahan

137.250.000 137.250.000 80.261.200 80.261.200 1,71

4. Pedagang Pengecer

162.000.000 32.400.000 91.390.750 18.278.150 1,77

Tabel 21 menunjukkan bahwa pelaku rantai nilai yaitu petani

memperoleh hasil sebesar 4,26, untuk pedagang antar daerah hasil R/C

yang diperoleh sebesar 1,25, untuk industri rumah tangga pengolahan

memperoleh hasil R/C sebesar 1,71 dan pedagang pengecer memperoleh

hasil R/C sebesar 1,77. Pelaku rantai nilai utam yang memiliki nilai R/C

terbesar yaitu petani jeruk pamelo sedangkan yang terendah yaitu

pedagang antar daerah hal ini dikarenakan tingkat biaya yang dikeluarkan

pedagang antar daerah lebih besar dibanding dengan petani. Jadi, dalam

hal ini dilihat dari hasil R/C yang diperoleh, maka usaha pelaku utama

rantai nilai jeruk pamelo tersebut tergolong efisien dan menguntungkan

karena R/C Ratio yang diperoleh >1.

Page 157: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

138

6. Analisis Rantai Nilai Berdasarkan Teori Porter

Analisis rantai nilai jeruk pamelo juga menggunakan rantai nilai

Porter yang membagi dalam 2 aktivitas, yaitu aktivitas primer dan aktivitas

pendukung. Menurut Porter dalam ACIAR (2012:9-10) bahwa value chain

memilah-milah perusahaan ke dalam sembilan aktivitas yang secara

strategis relevan guna memahami perilaku biaya. aktivitas nilai dibagi

menjadi dua jenis, yaitu: aktivitas primer yang artinya aktivitas yang terlibat

secara langsung dalam penciptaan produk secara fisik, penjualan dan

penyampaian pada pembeli termasuk purna jualnya Aktivitas pendukung

yang artinya aktivitas pendukung aktivitas primer dalam melakukan

operasinya agar berjalan lebih baik. Pelaku utama pada analisis rantai

nilai jeruk pamelo di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga Kecamatan

Ma’rang Kabupaten Pangkep antara lain: petani, pedagang antar daerah,

industri rumah tangga pengolahan dan pedagang pengecer.

a. Petani

Petani merupakan pelaku utama pertama (pemeliharaan) dari

rantai nilai jeruk pamelo di Desa Padang Lampe Kecamatan Ma’rang

Kabupaten Pangkep. Petani melakukan aktivitas utama dan aktivitas

pendukung dalam berusahatani sampai kepada hasil produksi berupa

buah jeruk pamelo segar milik petani siap untuk didistribusikan ke pelaku

utama berikutnya. Terdapat 5 aktivitas pendukung dan 5 aktivitas utama

yang dikaukan oleh petani jeruk pamelo. Aktivitas utama diantaranya

adalah logistik ke dalam, operasi, logistik ke luar, penjualan dan

Page 158: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

139

pemasaran serta pelayanan sedangkan aktivitas pendukung petani

diantaranya infrastruktur usahatani petani, manajemen sumberdaya

manusia, pengembangan teknologi serta pembelian/pengadaan. Adapun

analisis rantai nilai petani jeruk pamelo berdasarkan teori Porter dapat

dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Analisis Rantai Nilai Petani berdasarkan Teori Porter di Desa

Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

Gambar 10 menunjukkan bahwa terdapat aktivitas utama dan

aktivitas pendukung yang dilakukan oleh petani pada analisis rantai nilai

jeruk pamelo berdasarkan teori Porter. Aktivitas utama petani dalam

rantai nilai jeruk pamelo antara lain:

1) Logistik ke Dalam

Petani sebagai produsen jeruk pamelo yang lahan usahataninya

berstatus sebagai lahan kepemilikan sendiri. Saat ini, lahan usahatani

jeruk pamelo milik petani tidak dilakukan pembibitan karena tanaman

jeruk pamelo di lokasi penelitian bila dilihat dari umur tanaman tersebut

Aktivitas Utama

Aktivitas p

end

uku

ng

Infrastruktur Usahatani

(Tabungan, bimbingan teknis penyuluh)

Manajemen Sumberdaya Manusia (Perekrutan, bimbingan teknis, penugasan kerja, serta pemberian upah)

Pengembangan Teknologi (Negosiasi via telepon, penggunaan hand sprayer dan mesin pompa air, e-payment)

Pembelian/Pengadaan (Pengadaan alat pertanian mendukung aktivitas pemeliharaan tanaman jeruk pamelo)

Logistik ke Dalam

(Pembelian pupuk, pestisida dan herbisida)

Operasi

(Pemeliharaan tanaman jeruk

pamelo)

Logistik ke Luar

(Pendistribusian buah jeruk pamelo)

Penjualan & Pemasaran

(Penetapan harga jual, penjualan buah)

Pelayanan (Komunikasi yang baik)

MARGIN

Page 159: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

140

masih dikategorikan kedalam tanaman yang produktif dalam berbuah

sehingga dalam kategori aktivitas utama logistik ke dalam petani

membersiapkan bahan penunjang seperti pupuk, pestisida dan

herbisida sebesar Rp 3.251.000 per petani atau Rp 4.063.750 per Ha

dalam menunjang kegiatan dalam mengolah lahan usahatani jeruk

pamelo miliknya.

2) Operasi

Kegiatan operasi yang dilakukan petani jeruk pamelo di lahan

usahatani miliknya hanya berperan melakukan pemeliharaan tanaman

jeruk pamelo antara lain: pemangkasan, pemupukan, penyiraman,

serta pengendalian OPT. Kegiatan pemeliharaan lahan usahatani jeruk

pamelo menggunakan alat-alat pertanian sehingga mengeluarkan

biaya rata-rata penyusutan alat per musim sebesar Rp 185.404 per

petani atau Rp 231.755 per Ha.

3) Logistik ke Luar

Aktivitas utama pada logistik ke luar, petani mendistribusikan hasil

usahataninya yaitu jeruk pamelo ke tiga pelaku utama lainnya seperti

pedagang antar daerah, industri rumah tangga pengolahan dan

pedagang pengecer.

4) Penjualan dan Pemasaran

Dalam melakukan penjualan hasil usahatani jeruk pamelo, petani

melakukan penetapan harga terhadap buah jeruk pamelo yang

disesuaikan dengan biaya pemeliharaan serta biaya-biaya yang

mendukung dalam proses usahatani jeruk pamelonya. Penjualan dan

Page 160: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

141

pemasaran jeruk pamelo dilakukan di lahan usahatani jeruk pamelo

kepada pedagang antar daerah, pedagang pengecer maupun industri

rumah tangga pengolahan jeruk pamelo. Hasil penjualan jeruk

pamelo petani ke pedagang antar daerah rata-rata sebanyak

546.620 buah sebesar Rp 1.401.550.000 atau sebesar Rp 2.500 per

buah, pedagang pengecer sebanyak 10.800 buah Rp 54.000.000

atau Rp 5.000 per buah, industri rumah tangga sebanyak 1.500 buah

sebesar Rp 5.250.000 atau Rp 3.500 per buah dan pedagang

(luar kabupaten) sebanyak 9.000 buah sebesar Rp 27.000.000 atau

Rp 3.000 per buah.

5) Pelayanan

Dalam hal aktivitas pelayanan, petani berusaha sebaik mungkin

berkomunikasi dengan baik terhadap pelanggannya dalam hal

bernegoisasi mengenai penetapan harga maupun pendistribusian jeruk

pamelo.

Selain aktivitas utama, petani juga melakukan aktivitas pendukung

dalam usahataninya. Adapun aktivitas pendukung yang dilakukan oleh

petani dalam rantai nilai jeruk pamelo berdasarkan teori Porter antara lain:

1) Infrastruktur Usahatani Jeruk Pamelo Petani

Aktivitas pada inftrastruktur/administrasi usahatani jeruk pamelo petani

terdiri dari keuangan dan bimbingan teknis penyuluh yang dalam

berusahatani. Keuangan petani berupa tabungan yang diperoleh dari

hasil penjualan jeruk pamelo panen sebelumnya dikelola untuk

membiayai seluruh kegiatan usahataninya untuk satu kali panen

Page 161: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

142

berikutnya. Selain itu, petani juga mendapatkan bimbingan teknis

budidaya jeruk pamelo dari penyuluh dalam hal ini perpanjangan

tangan dari pemerintah setempat.

2) Manajemen Sumberdaya Manusia

Tenaga kerja yang dimiliki oleh petani jeruk pamelo berasal dari

masyarakat sekitar ataupun keluarga dekat. Untuk mendapatkan

tenaga kerja untuk pemeliharaan tanaman jeruk pamelo tidaklah sulit,

karena banyak masyarakat sekitar atau keluarga dekat petani yang

masih membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan

keluarganya. Sifat ikatan kerja pada pemeliharaan pada tanaman jeruk

pamelo bersifat harian. Setiap harinya pedagang antar daerah

mendapatkan upah sebesar Rp 50.000 per HOK Rp 3.668.393 per

petani atau jika lahan petani seluas 1 Ha, petani mengeluarkan upah

buruh tani sebesar Rp 4.585.491. Para tenaga kerja petani untuk

pemeliharaan tanaman jeruk pamelo tidak menetapkan kualifikasi

khusus untuk para pekerjanya, hanya kesanggupan tenaga kerja

berkerja di lahan usahataninya. Tiap periode pemeliharaan jeruk

pamelo, pengangkatan tenaga kerja tidak bersifat tetap. Petani juga

memberikan arahan kepada para pekerja dalam memelihara tanaman

jeruk pamelo.

3) Pengembangan Teknologi

Pada pengembangan teknologi, petani jeruk pamelo saat ini dalam

bernegosiasi mengenai penetapan harga dan memasarkan hasil

usahataninya setelah siap untuk dipanen. Selain itu, petani juga sudah

Page 162: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

143

menggunakan hands sprayer dan pompa air saat proses pemeliharaan

tanaman jeruk pamelo, tidak lagi menimba air dari sumur untuk

penyiraman tanaman jeruk pamelo. Petani melakukan transaksi ke

pedagang antar daerah menggunakan e-payment untuk memudahkan

dalam penjualan hasil produksinya.

4) Pembelian/Pengadaan

Aktivitas pendukung petani pada aktivitas pembelian/pengadaan,

seperti alat produksi dalam mendukung aktivitas utama yaitu operasi

seperti pemeliharaan usahatani jeruk pamelo, petani mendapatkannya

dari pelaku pendukung yaitu penyedia sarana produksi yang menjual

pupuk, pestisida dan herbisida.

b. Pedagang Antar Daerah

Pedagang antar daerah merupakan pelaku utama kedua (antar

daerahan) dari rantai nilai jeruk pamelo di Desa Padang Lampe

Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep. Pedagang antar daerah

melakukan aktivitas utama dan aktivitas pendukung dalam melakukan

kegiatan usahanya mengumpulkan jeruk pamelo dari petani jeruk pamelo

dan mendistribusikannya ke pelaku berikutnya seperti pedagang (luar

pulau) dan pedagang (luar kabupaten). Adapun analisis rantai nilai petani

jeruk pamelo berdasarkan teori Porter dapat dilihat pada Gambar 11.

Page 163: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

144

Gambar 11. Analisis Rantai Nilai Pedagang Antar Daerah Berdasarkan

Teori Porter di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

Gambar 11 menunjukkan bahwa terdapat aktivitas utama dan

aktivitas pendukung yang dilakukan oleh pedagang antar daerah pada

analisis rantai nilai jeruk pamelo berdasarkan teori Porter. Aktivitas utama

pedagang antar daerah dalam rantai nilai jeruk pamelo antara lain:

1) Logistik ke Dalam

Logistik ke dalam pada pedagang antar daerah terdapat 2 aktivitas

utama yang dilakukan yaitu pedagang melakukan penunjauan ke lahan

usahatani petani jeruk pamelo yang diajak bermitra setelah petani

menghubungi pedagang antar daerah saat usatani jeruk pamelonya

sudah siap panen. Kemitraan yang terjalin sudah dilakukan dari

beberapa tahun sebelumnya. Pembelian jeruk pamelo pada tahun

2016, jeruk pamelo yang dibeli pedagang antar daerah dari petani

responden sebanyak 45 orang sebanyak 560.620 buah atau rata-rata

pasokan jeruk pamelo petani sebanyak 112.124 buah.

Aktivitas p

end

uku

ng

Aktivitas Utama

Manajemen Sumberdaya Manusia (Perekrutan, bimbingan teknis, penugasan kerja, serta pemberian upah)

Pengembangan Teknologi

(Negosiasi via telepon, e-payment)

Pengadaan (sarana dan prasarana penunjang aktivitas operasi)

Logistik ke Dalam

(Pengecekan ke lahan usahatani jeruk pamelo, penerimaan

jeruk pamelo)

Operasi

(Pemanenan dan

pengangkutan ke pedagang

besar)

Logistik ke Luar

(Pengiriman jeruk pamelo

ke antar pulau)

Penjualan & Pemasaran

(Penetapan harga jual, penjualan buah jeruk dalam

jumlah besar)

Pelayanan (Komunikasi yang baik)

Infrastruktur Perusahaan (Keuangan berupa kas)

MARGIN

Page 164: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

145

2) Operasi

Kegiatan operasi yang dilakukan oleh pedagang antar daerah yaitu

melakukan pemanenan langsung di lahan usahatani petani jeruk

pamelo dan mengangkut jeruk pamelo tersebut ke gudang sementara

pedagang antar daerah sebelum jeruk pamelo didistribusikan ke

pedagang (luar pulau). Hal ini dikarenakan pedagang pamelo ingin

memilih sendiri jeruk pamelo mana yang sudah layak dipetik/dipanen

dan tidak ingin lagi melakukan sortasi setelah pemanenan karena

pengiriman jeruk pamelo ke pedagang (luar pulau) biasanya

dilakukan pada malam hari setelah pemanenan dilakukan pada

pagi hari sampai dengan sore hari. Biasanya pemanenan jeruk pamelo

dalam sehari sekitar ± 7.000 buah per hari. Kegiatan operasi

mengeluarkan biaya penyusutan alat sebesar Rp 11.512.500 atau

rata-rata biaya sebesar Rp 2.302.500.

3) Logistik ke Luar

Logistik ke luar yang dilakukan oleh pedagang antar daerah yaitu

mendistribusikan hasil antar daerahan jeruk pamelo dari pemanenan di

lahan usahatani petani jeruk pamelo ke pedagang (luar pulau) dan

pedagang (luar kabupaten) sesuai dengan permintaannya.

Pendistribusian ke pedagang (luar pulau) dilakukan melalui jalur darat

(Pangkep-Pelabuhan di Makassar) dan jalur laut (Pelabuhan di

Makassar ke Pelabuhan Tanjung Priok) sedangkan pendistribusian

jeruk pamelo ke pedagang (luar kabupaten) dilakukan melalui jalur

Page 165: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

146

darat (Pangkep ke Polmas). Aktivitas pendistribusian ke pedagang (luar

pulau) dilakukan oleh pedagang antar daerah yang biaya

pendistribusiannya ditanggung oleh pedagang (luar pulau).

4) Penjualan dan Pemasaran

Dalam melakukan penjualan jeruk pamelo, pedagang antar daerah

melakukan penetapan harga terhadap buah jeruk pamelo yang

disesuaikan dengan biaya yang dikeluarkan pada aktivitas operasi

pedagang antar daerah serta biaya variabel lainnya. Penjualan dan

pemasaran jeruk pamelo ke pedagang besar (antar pulau) dilakukan

dengan kapasitas yang besar yang diangkut oleh kontainer sedangkan

ke pedagang pengecer (antar kabupaten) dilakukan dengan kuantitas

jeruk pamelo lebih kecil dibanding pedagang besar. Penjualan

ke pedagang (luar pulau) sebanyak 546.220 sebesar Rp

1.832.616.500, jika dirata-ratakan sebesar 336.523.300 dan penjualan

ke pedagang (luar kabupaten) sebesar Rp 50.400.000.

5) Pelayanan

Secara garis besar, bentuk pelayanan pedagang antar daerah ke

pedagang besar (antar pulau) dan pedagang pengecer (antar

kabupaten) diusahakan komunikasi yang terjalin dengan baik dalam

hal pendistribusian dan penetapan harga jual jeruk pamelo, agar ke

depannya kerjasama bisnis terus terjalin dengan baik dan saling

menguntungkan. Pendistribusian yang cepat dan langsung kepada

pedagang besar (antar pulau) dan pedagang pengecer (antar

kabupaten) merupakan pelayanan yang diberikan juga oleh pedagang

Page 166: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

147

antar daerah dengan alasan untuk menghindari penurunan kualitas

kesegaran jeruk pamelo setelah dipanen oleh pedagang antar daerah.

Selain aktivitas utama, pedagang antar daerah juga melakukan

aktivitas pendukung dalam usahanya. Adapun aktivitas pendukung yang

dilakukan oleh pedagang antar daerah dalam rantai nilai jeruk pamelo

berdasarkan teori Porter antara lain:

1) Infrastruktur Pedagang Antar daerah

Aktivitas infrastruktur/administrasi pedagang antar daerah jeruk pamelo

berupa simpanan/tabungan yang digunakan untuk pembiayaan

pelaksanaan proses aktivitas utama pedagang antar daerah yaitu

operasi dan logistik ke luar serta aktivitas pendukung yang mendukung

jalannya kegiatan usaha pedagang antar daerah jeruk pamelo sampai

kepada proses penjualan dan pemasaran jeruk pamelo pedagang

antar daerah. Tabungan ini diperoleh dari hasil penjualan jeruk pamelo

sebelumnya dan dipakai sebagai modal utama untuk pembelian jeruk

pamelo pada musim panen jeruk pamelo berikutnya.

2) Manajemen Sumberdaya Manusia

Manajemen sumberdaya manusia yang dilakukan oleh pedagang antar

daerah adalah melakukan perekrutan buruh tani yang siap kerja yaitu

memanen jeruk pamelo di lahan usahatani petani jeruk pamelo sampai

dengan jeruk pamelo siap didistribusikan/masuk ke dalam peti

kontainer yang diangkut dari lokasi gudang penyimpanan jeruk pamelo

hasil antar daerahan dari lahan usahatani petani jeruk pamelo.

Perekrutan buruh tani yang dilakukan pedagang antar daerah tidaklah

Page 167: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

148

sulit, karena buruh tani yang dipekerjakannya adalah tetangga yang

membutuhkan pekerjaan untuk menafkahi keluarganya. Selain

perekrutan, pedagang juga melakukan bimbingan teknis secara

singkat cara memanen buah jeruk pamelo yang siap untuk dipanen.

Setiap buruh tani diberi upah harian sebanyak Rp 50.000 per HOK

atau Rp 79.198.500 dengan rata-rata sebesar Rp 15.839.700.

3) Pengembangan Teknologi

Pengembangan teknologi yang dimanfaatkan oleh pedagang antar

daerah adalah memanfaatkan teknologi seluler untuk bernegosiasi

harga, kuantitas dan kualitas jeruk pamelo yang didistribusikan ke

pedagang (luar pulau) maupun pedagang (luar kabupaten). Dalam hal

pembayaran, pedagang antar daerah mengunakan e-payment untuk

bertransaksi jeruk pamelo. E-payment memudahkan pedagang antar

daerah dan pedagang besar (antar pulau) melakukan jual-beli jeruk

pamelo yang didistribusikan sedangkan pembayaran jeruk pamelo dari

pedagang (luar kabupaten) menggunakan e-payment maupun tunai ke

pedagang antar daerah. Sistem pembayaran dari pedagang (luar

pulau) dilakukan secara bertahap, yaitu 50% pembayaran dilakukan

saat jeruk pamelo hendak dikirim ke lokasi penjualan pedagang (luar

pulau) dan 50% berikutnya setelah jeruk pamelo tiba di lokasi

penjualan pedagang (luar pulau).

Page 168: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

149

4) Pengadaan/Pembelian

Pengadaan sarana dan prasarana penunjang aktivitas operasi

pedagang antar daerah diperoleh dari pelaku pendukung yaitu toko

alat pertanian, serta jasa penyedia angkut yang merupakan lembaga

ekonomi individu yang menyediakan pengangkutan yang mendukung

aktivitas pendistribusian jeruk pamelo pedagang antar daerah.

Pengadaan/pembelian alat panen jeruk pamelo sebesar Rp 147.500

dan bensin yang digunakan sebagai bahan bakar mobil pick-up milik

pedagang antar daerah untuk mengangkut jeruk pamelo dari lahan

usahatani jeruk pamelo ke lokasi penjualan jeruk pamelo pedagang

antar daerah sebesar Rp 425.000.

c. Industri Rumah Tangga Pengolahan

Industri rumah tangga pengolahan merupakan pelaku utama ketiga

(pengolahan) dari rantai nilai jeruk pamelo di Desa Punranga Kecamatan

Ma’rang Kabupaten Pangkep. Industri rumah tangga pengolahan

melakukan aktivitas utama dan aktivitas pendukung dalam melakukan

kegiatan usahanya mengolah jeruk pamelo dari petani jeruk pamelo

menjadi suatu produk olahan seperti sari buah, dodol dan selai. Adapun

analisis rantai nilai industri rumah tangga pengolahan berdasarkan teori

Porter dapat dilihat pada Gambar 12.

Page 169: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

150

Gambar 12. Analisis Rantai Nilai Industri Rumah Tangga Pengolahan

Berdasarkan Teori Porter di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

Gambar 12 menunjukkan bahwa terdapat aktivitas utama dan

aktivitas pendukung yang dilakukan oleh industri rumah tangga

pengolahan pada analisis rantai nilai jeruk pamelo berdasarkan teori

Porter. Aktivitas utama pedagang antar daerah dalam rantai nilai jeruk

pamelo antara lain:

1) Logistik ke Dalam

Aktivitas industri rumah tangga pengolahan pada logistik ke dalam,

pemilik industri melakukan pemilihan buah jeruk pamelo sesuai SOP

yang diinginkan untuk mengolah jeruk pamelo menjadi sari buah, dodol

dan selai jeruk pamelo. Setelah itu, petani memanen jeruk pamelo

yang sudah dipilih oleh pemilik industri rumah tangga pengolahan

sesuai jumlah pesanan. Setelah itu, pemilik industri rumah tangga

pengolahan menyewa mobil angkut untuk mengangkut jeruk pamelo

Aktivitas p

end

uku

ng

Aktivitas Utama

Infrastruktur Perusahaan/Administrasi Umum (Keuangan, SOP pengolahan jeruk pamelo, bimbingan teknis dan bantuan alat APBN oleh Dinas

Tanaman Pangan & Peternakan)

Manajemen Sumberdaya Manusia (Perekrutan, bimbingan teknis, penugasan kerja, serta pemberian upah)

Pengembangan Teknologi Pemeras buah elektrik, sealer

Pengadaan (Pembelian bahan penunjang dan alat produksi pengolahan jeruk pamelo)

Logistik ke Dalam

(Pemilihan buah ke lahan usahatani jeruk

pamelo, penerimaan buah jeruk pamelo)

Operasi

(Pengolahan jeruk pamelo: pencucian,

pengupasan, pemerasan,

pemasakan dan penghalusan, pencampuran, pendinginan,

penstarilan sampai pengemasan)

Logistik ke Luar

(Distribusi produk yang sudah siap

dipasarkan ke konsumen

berupa: sari buah, dodol dan selai)

Penjualan & Pemasaran (Penetapan

harga produk, promosi saat

pameran produk daerah)

Pelayanan (Membawa produk pesanan ke tempat konsumen, ramah terhadap konsumen)

MARGIN

Page 170: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

151

ke lokasi industri rumah tangga pengolahan. Total buah jeruk pamelo

yang dibeli oleh industri rumah tangga pengolahan dari petani jeruk

pamelo sebanyak 1.500 buah dengan harga Rp 5.250.000 atau

sebesar Rp 3.500 per buah.

2) Operasi

Aktivitas operasi yang dilakukan oleh industri rumah tangga

pengolahan adalah mengolah jeruk pamelo menjadi sari buah, dodol

dan selai jeruk pamelo. Produk sari buah, dodol dan selai jeruk pamelo

dilakukan melalui beberapa tahap pengolahan yaitu pencucian,

pengupasan, pemerasan, pemasakan dan penghalusan,

pencampuran, pendinginan, penstarilan sampai dengan pengemasan

ketiga produk tersebut. Industri RT pengolahan mengubah jeruk

pamelo menjadi suatu produk seperti sari buah, dodol dan selai

dengan masa kadaluarsa sekitar 3 – 4 bulan. Dalam hal ini, produk

olahan tersebut yang diproduksi oleh industri rumah tangga

pengolahan sudah dalam bentuk yang siap dikonsumsi langsung.

Biasanya sekali produksi dilakukan paling banyak sekitar 125 buah

jeruk pamelo segar. Buah jeruk pamelo yang diolah adalah daging

buah yang diperas dibuat menjadi sari buah, ampas daging buah jeruk

pamelo dibuat dodol serta kulit yang bergabus jeruk pamelo dibuat

menjadi selai. Jadi, hanya kulit luar dan kulit ari yang melekat pada

daging buah saja yang tidak digunakan.

Page 171: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

152

3) Logistik ke Luar

Aktivitas logistik ke luar industri rumah tangga pengolahan adalah

mendistribusikan produk sari buah, dodol dan selai yang sudah

dikemas dan siap untuk dipasarkan langsung ke konsumen akhir.

Pemilik industri rumah tangga pengolahan jeruk pamelo

mendistribusikan langsung produk olahannya ke pelanggan yang

memesan produknya.

4) Penjualan dan Pemasaran

Sebelum produk dijual ke pasaran, pemilik industri rumah tangga

terlebih dahulu menetapkan harga disesuaikan dengan biaya-biaya

yang dikeluarkan dalam menunjang produksi pengolahan jeruk

pamelo. Penjualan dan pemasaran produk olahan jeruk pamelo

dipasarkan ke pameran daerah setempat dan bila ada pesanan dari

konsumen (made by order) hal ini dikarenakan pemasaran masih

minimnya sistem pengenalan produk terhadap konsumen dan bahan

baku yang sesuai dengan kriteria pengolahan tersedia hanya pada

saat panen raya saja. Kemasan produk olahan masih terbilang

sederhana, yaitu pada sari buah berupa botol plastik yang diberi label,

kemasan dodol berupa kotak kecil yang berlabel serta kemasan selai

juga berupa botol selai yang diberi label. Penjualan produk olahan

jeruk pamelo mendapatkan penerimaan sebesar Rp 137.250.000

dengan pembagian penerimaan setiap produk berbeda-beda, untuk

Page 172: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

153

sari buah sebesar Rp 26.250.000 atau Rp 3.500 per botol, dodol

sebesar Rp 75.000.000 atau Rp 10.000 per kotak dan selai sebesar

Rp 36.000.000 atau Rp 12.000 per botol.

5) Pelayanan

Aktivitas pelayanan yang diberikan oleh pemilik industri rumah tangga

pengolahan jeruk pamelo kepada pelanggan biasanya pelanggan

hanya menghubungi pemilik via telepon dan memesan produk jeruk

pamelo yang diproduksi. Setelah produk dibuat, barulah pemilik

industri rumah tangga pengolahan membawa produk tersebut ke

pelanggan yang memesan produknya. Keramahan dan komunikasi

yang baik juga merupakan bentuk pelayanan yang diberikan ke

pelanggannya.

Selain aktivitas utama, pedagang antar daerah juga melakukan

aktivitas pendukung dalam usahanya. Adapun aktivitas pendukung yang

dilakukan oleh pedagang antar daerah dalam rantai nilai jeruk pamelo

berdasarkan teori Porter antara lain:

1) Infrastruktur Industri Rumah Tangga Pengolahan

Aktivitas inftrastruktur industri rumah tangga pengolahan, terdiri dari

keuangan dan bimbingan teknis maupun bantuan alat APBN oleh

pemerintah melalui pegawai Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan.

Keuangan industri rumah tangga berupa tabungan yang dimilikinya

dikelola untuk membeli bahan penunjang maupun serta upah para

pekerja industri rumah tangga pengolahan jeruk pamelo. Bantuan alat

APBN oleh pemerintah setempat digunakan sebaik mungkin untuk

Page 173: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

154

memproduksi/mengolah jeruk pamelo. Pemilik industri rumah tangga

memiliki SOP proses pengolahan jeruk pamelo sebagai acuan dalam

memproduksi produknya, diantara SOP proses pengolahan sari buah,

dodol dan selai jeruk pamelo.

2) Manajemen Sumberdaya Manusia

Industri rumah tangga pengolahan jeruk pamelo memiliki buruh industri

rumah tangga pengolahan yang juga berasal dari kerabat dekat yaitu

tetangga lokasi industri rumah tangga pengolahan. Perekrutan buruh

industri rumah tangga pengolahan tidaklah susah karena tidak memilik

persyaratan khusus untuk merekrut buruh industri rumah tangga

pengolahan. Selain itu, pemilik memberikan bimbingan teknis kepada

para buruh industri rumah tangga pengolahan sesuai dengan SOP

yang ada. Pemilik industri rumah tangga pengolahan juga memberikan

upah kepada buruh industri rumah tangga pengolahan yang

dipekerjakannya. Biaya yang dikeluarkan untuk upah buruh industri

sebesar Rp 50.000 per HOK atau sebanyak 128,43 HOK sebesar

Rp 6.421.000.

3) Pengembangan Teknologi

Dalam melakukan proses produksi pengolahan jeruk pamelo, ada

beberapa alat yang digunakan untuk memudahkan jalannya proses

produksi pengolahan jeruk pamelo diantara penggunakan pemeras

buah elektrik dan sealer. Jeruk pamelo tidak diperas menggunakan

saringan besi atau plastik lagi dan dalam pengemasan produk

Page 174: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

155

menggunakan sealer agar kemasan produk dalam bentuk botol selai dan

botol sari buah lebih mudah melakukan penyegelan agar terlihat dengan

baik dan juga rapi sebelum dijual ke konsumen.

4) Pembelian/Pengadaan

Aktivitas pengadaan terdiri atas pembelian bahan penunjang serta

pengadaan alat produksi dari bantuan APBN pemerintah setempat.

Aktivitas tersebut merupakan aktivitas yang tidak lepas dari aktivitas

utama yaitu operasi berupa pengolahan jeruk pamelo menjadi sari

buah, dodol dan selai jeruk pamelo. Pembelian bahan penunjang

diperoleh dari beberapa sumber, yaitu toko bahan makanan serta

pasar tradisional. Bahan penunjang untuk pengolahan bahan baku

yaitu jeruk pamelo sangat mudah didapatkan oleh pemilik industri

rumah tangga pengolahan. Biaya bahan penunjang untuk

mengolah jeruk pamelo sebanyak 1.500 buah sebesar Rp 66.784.200

atau Rp 44.522 per buah.

d. Pedagang Pengecer

Pedagang pengecer merupakan pelaku utama keempat

(perdagangan) dari rantai nilai jeruk pamelo di Desa Padang Lampe

Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep. Pedagang pengecer melakukan

aktivitas utama dan aktivitas pendukung dalam melakukan kegiatan

usahanya memasarkan langsung jeruk pamelo ke konsumen yang

dibelinya dari petani. Adapun analisis rantai nilai petani jeruk pamelo

berdasarkan teori Porter dapat dilihat pada Gambar 13.

Page 175: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

156

Gambar 13. Analisis Rantai Nilai Pedagang Pengecer Berdasarkan Teori

Porter di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

Gambar 13 menunjukkan bahwa terdapat aktivitas utama dan

aktivitas pendukung yang dilakukan oleh pedagang pengecer pada

analisis rantai nilai jeruk pamelo berdasarkan teori Porter. Aktivitas utama

pedagang antar daerah dalam rantai nilai jeruk pamelo antara lain:

1) Logistik ke Dalam

Aktivitas logistik ke dalam pada pedagang pengecer, yaitu aktivitas

pedagang pengecer melakukan aktivitas berupa pengecekan langsung

ke lahan usahatani petani jeruk pamelo untuk memeriksa jeruk pamelo

sebelum dipanennya. Pembelian jeruk pamelo dari petani sebesar

Rp 54.000.000 atau Rp 5.000 per buah.

Aktivitas p

end

uku

ng

Pelayanan (Keramahan kepada pelanggan, Melayani pelanggan dengan baik)

Aktivitas Utama

Infrastruktur Perusahaan (Keuangan: modal sendiri)

Manajemen Sumberdaya Manusia (Perekrutan, penugasan kerja, serta pemberian upah)

Pengembangan Teknologi (Negosiasi penetapan harga via telepon)

Pengadaan (Pembelian sarana dan prasarana penunjang aktivitas operasi jeruk pamelo)

Logistik ke Dalam

(Pengecekan ke lahan usahatani jeruk pamelo,

penerimaan buah jeruk pamelo)

(Pembelian jeruk

pamelo di pedagang antar

daerah

Operasi

(Pemanenan, pengangkutan ke

kios, pembersihan

buah) (Pengangkutan, pembersihan, penyimpanan)

Logistik ke Luar

(Penjualan buah jeruk

pamelo segar)

Penjualan & Pemasaran (Penetapan harga jual,

penjualan buah segar)

MARGIN

Page 176: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

157

2) Operasi

Aktivitas operasi pedagang pengecer yaitu melakukan aktivitas operasi

berupa pemanenan, pengangkutan ke kios dan pembersihan buah

jeruk pamelo sebelum dijual ke konsumen. Pembersihan buah jeruk

pamelo dilakukan dengan cara menyikat permukaan kulit jeruk pamelo

dari kotoran-kotoran yang melekat lalu dikeringkan dengan lap kering.

Kegiatan operasi mengeluarkan biaya penyusutan alat sebesar Rp

5.732.500 dengan rata-rata biaya sebesar Rp 1.146.500.

3) Logistik ke Luar

Aktivitas logistik ke luar pedagang pengecer yaitu melakukan

penjualan buah jeruk pamelo segar ke konsumen yang melewati

daerah penjualan buah yang ada di sepanjang jalan Kecamatan

Ma’rang, Kabupaten Pangkep.

4) Penjualan dan Pemasaran

Dalam melakukan penjualan jeruk pamelo, pedagang antar daerah

sebelumnya menetapkan harga jual sebelum dijual ke konsumen yang

disesuaikan dengan biaya variabel yang dikeluarkan pedagang antar

daerah (antar kabupaten). Penjualan jeruk pamelo dilakukan di tempat

strategis agar semua warga daerah Polmas dengan mudah membeli

jeruk pamelo. Harga jual pedagang pengecer ke konsumen sebanyak

10.800 buah sebesar Rp 162.000.000 atau Rp 15.000 per buah.

Page 177: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

158

5) Pelayanan

Keramahan dan pelayanan yang baik bagi pelanggan merupakan hal

penting yang dilakukan oleh pedagang antar daerah untuk menarik

perhatian pelanggan. Keramahan membuat pelanggan dengan senang

hati membeli jeruk pamelo.

Selain aktivitas utama, pedagang antar daerah juga melakukan

aktivitas pendukung dalam usahanya. Adapun aktivitas pendukung yang

dilakukan oleh pedagang antar daerah dalam rantai nilai jeruk pamelo

berdasarkan teori Porter antara lain:

1) Infrastruktur Pedagang Pengecer

Pedagang pengecer dalam aktivitas pendukung yaitu aktivitas

infrastruktur berupa keuangan yang merupakan modal sendiri dalam

melakukan usahanya. Pedagang pengecer memiliki simpanan uang

untuk membeli jeruk pamelo beserta mengeluarkan biaya variabel

demi mendukung usahanya.

2) Manajemen Sumberdaya Manusia

Aktivitas manajemen sumberdaya manusia yang dilakukan oleh

pedagang pengecer yaitu perekrutan, penugasan serta pemberian

upah kepada pekerjanya. Perekrutan dan penugasan kerja hal yang

tidak sulit karena pekerja dari pedagang pengecer adalah keluarga

atau kerabat dekat yang sudah memiliki pengalaman dengan budidaya

jeruk pamelo. Pedagang pengecer member upah yang dihitung secara

harian kepada setiap pekerjanya sebesar Rp 50.000 per HOK atau

428,96 HOK sebesar Rp 20.850.500.

Page 178: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

159

3) Pengembangan Teknologi

Aktivitas pendukung berupa pengembangan teknologi tidak diterapkan

dalam aktivitas yang dilakukan oleh pedagang pengecer.

4) Pembelian/Pengadaan

Aktivitas pembelian/pengadaan yang dilakukan oleh pedagang

pengecer adalah membeli sarana dan prasarana yang menunjang

berlangsungnya kegiatan operasi atau usaha dari pedagang

pengecer jeruk pamelo sebesar Rp 1.902.750 dengan biaya rata-rata

Rp 380.550.

F. Nilai Tambah Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep

Nilai tambah merupakan pertambahan nilai suatu komoditas karena

mengalami proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan dalam suatu

proses produksi. Nilai tambah yang dihitung pada analisis rantai nilai

adalah nilai tambah yang diperoleh dari setia pelaku rantai nilai yang

terlibat pada jeruk pamelo di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga

Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep. Adapun hasil dari analisis nilai

tambah setiap pelaku rantai nilai yang digunakan menurut Metode Hayami

dapat dilihat sebagai berikut:

Page 179: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

160

1. Analisis Nilai Tambah Petani Jeruk Pamelo

Nilai tambah pada petani jeruk pamelo dihitung dari hasil

pengurangan dari nilai output jeruk pamelo dikurangi dengan

sumbangan input lain dan harga bahan baku petani jeruk pamelo. Analisis

rantai nilai tambah petani jeruk pamelo untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada Tabel 22.

Tabel 22. Analisis Nilai Tambah Jeruk Pamelo pada Tingkat Petani Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Variabel

Petani

Pedagang Antar

daerah

Pedagang Pengecer

Industri RT Pengolahan

Pedagang Luar Kab

Output, Input dan Harga

1. Output (Buah/tahun) 560.620 10.800 1.500 9.000

2. Bahan baku (Pohon) 5.551 114 16 90

3. Tenaga kerja (HOK) 3.334,48 72,77 11,4 29,64

4. Faktor konversi (1/2) 100,99 94,73 93,75 100

5. Koefisien tenaga kerja (3/2) 0,60 0,63 0,71 0,32

6. Harga produk (Rp/Buah) 2.500 5.000 3.500 3.000

7. Upah rata-rata 50.000 50.000 50.000 50.000

Pendapatan dan Keuntungan

8. Harga bahan baku (Rp/Pohon) 0 0 0 0

9. Sumbangan input lain (Rp/pohon)

30.061 31.868 32.444 41.966

10. Nilai output (Rp/pohon) (4x6) 252.475 473.650 328.125 300.000

11. a. Nilai tambah (10-9-8) 222.414 441.782 295.681 258.034

b. Rasio nilai tambah ((11a/10)x100%)

88,09 93,27 90,11 86,01

12. a. Imbalan tenaga kerja (5x7) 30.000 31.500 35.500 16.000

b. Bagian Tenaga kerja ((12a/11a)x100%)

13,48 7,13 12,00 6,20

13. a. Keuntungan (11a-12a) 192.414 410.282 260.181 242.034

b. Tingkat keuntungan ((13a/11a)x100%)

86,51 92,86 87,99 93,79

Tabel 22 menunjukkan bahwa pada petani jeruk pamelo bahan

bakunya berasal dari lahan usahataninya yaitu tanaman jeruk pamelo

yang outputnya berupa buah jeruk pamelo. Tanaman jeruk pamelo

sebanyak 5.551 pohon menghasilkan 560.620 buah yang dijual ke

Page 180: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

161

pedagang antar daerah, sebanyak 114 pohon menghasilkan 10.800

buah yang dijual ke pedagang pengecer, 16 pohon menghasilkan 1.500

buah yang dijual ke industri rumah tangga pengolahan jeruk pamelo dan

90 pohon menghasilkan 9.000 buah yang dijual ke pedagang (luar

kabupaten). Harga produk atau harga jual petani ke setiap pelaku rantai

nilai berbeda-beda. Petani menjual jeruk ke pedagang antar daerah

seharga Rp 2.500/buah, ke pedagang pengecer seharga Rp 5.000/buah,

industri rumah tangga pengolahan petani menjual seharga Rp 3.500/buah

dan pedagang (luar kabupaten) seharga Rp 3.000/buah. Faktor konversi

petani ke pedagang antar daerah yang didapat adalah sebesar 100,99,

petani ke pedagang pengecer sebesar 94,73, petani ke industri rumah

tangga pengolahan sebesar 93,75 dan petani ke pedagang (luar

kabupaten) sebesar 100. Nilai konversi ini menunjukkan bahwa setiap

proses produksi atau pemeliharaan 1 pohon jeruk pamelo menghasilkan

100,99 buah jeruk pamelo. Faktor konversi merupakan perbandingan

penggunaan bahan baku dengan jeruk pamelo yang dihasilkan. Faktor

konversi ini dikaitkan dengan besarnya jumlah produksi. Total HOK tenaga

kerja petani untuk pemeliharaan 5.551 pohon sebesar 3.334,48 HOK,

pemeliharaan sebanyak 114 pohon sebesar 72,77 HOK, pemeliharaan

sebanyak 16 pohon sebesar 11,4 HOK dan pemeliharaan sebanyak 90

pohon sebesar 29,64 HOK. Upah rata-rata setiap tenaga kerja petani

Rp 50.000 per HOK.

Page 181: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

162

Harga bahan baku pada analisis nilai tambah jeruk pamelo tidak

ada karena tanaman jeruk pamelo merupakan tanaman musiman yang

panen setiap tahunnya tanpa perlu menggunakan bibit baru setiap

tahunya. Sumbangan input lain berupa biaya yang dikeluarkan selain

biaya bahan baku dan upah tenaga kerja untuk mengolah 1 pohon

tanaman jeruk pamelo. Sumbangan input lain dari petani untuk

pemeliharaan 5.551 pohon tanaman jeruk pamelo sebesar Rp 30.061 per

pohon, pemeliharaan 114 pohon tanaman jeruk pamelo sebesar Rp

31.868 per pohon dan sumbangan input lain untuk pemeliharaan 16

pohon petani responden sebesar Rp 32.444 per pohon dan pemeliharaan

90 pohon petani sebesar Rp 41.966 per pohon. Sumbangan input lain

diperoleh dari penjumlahan biaya-biaya yang dikeluarkan (selain bahan

baku dan upah tenaga kerja) dibagi dengan jumlah pohon yang dipelihara.

Nilai output diperoleh dari perkalian faktor konversi dengan harga

satuan jeruk pamelo. Nilai produk petani ke pedagang antar daerah,

pedagang pengecer dan industri pengolahan masing-masing sebesar

Rp 252.475, Rp 473.650, Rp 328.125 dan Rp 300.000. Nilai output ini

menunjukkan besarnya nilai dari produk yang dihasilkan dari pengolahan

satu 1 pohon tanaman jeruk pamelo.

Nilai tambah yang diperoleh petani dari hasil penjualan ke

pedagang antar daerah sebesar Rp 222.414 (88,09%), pedagang

pengecer sebesar Rp 441.782 (93,27%), industri rumah tangga

pengolahan sebesar Rp 295.681 (90,11%) dan pedagang (luar

kabupaten) sebesar Rp 258.034 (86,01%). Hasil dari nilai tambah

Page 182: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

163

diperoleh dari selisih antara nilai output dengan harga bahan baku serta

sumbangan input lain. Nilai tambah tersebut merupakan nilai tambah kotor

karena belum dikeluarkannya imbalan tenaga kerja.

Imbalan tenaga kerja yang diperoleh dari pedagang antar daerah

sebesar Rp 30.000 (13,48%), pedagang pengecer sebesar Rp 31.500

(7,13%), industri rumah tangga pengolahan sebesar Rp 35.500 (12%) dan

pedagang (luar kabupaten) sebesar Rp 16.000 (6,20%). Imbalan tenaga

kerja tersebut diperoleh dari hasil perkalian antara koefisien tenaga kerja

dengan upah tenaga kerja.

Keuntungan yang merupakan selisih antara nilai tambah dengan

imbalan tenaga kerja. Keuntungan petani dari pedagang antar daerah 1

pohon jeruk pamelo dari pedagang antar daerah sebesar Rp 192.414

(86,51%), pedagang pengecer sebesar Rp 410.282 (92,86%), industri

rumah tangga pengolahan sebesar Rp 260.181 (87,99%) dan pedagang

(luar kabupaten) sebesar Rp 242.034 (93,79%).

2. Analisis Nilai Tambah Pedagang Antar daerah Jeruk Pamelo

Nilai tambah pada pedagang antar daerah jeruk pamelo dihitung

dari hasil pengurangan dari nilai output jeruk pamelo dikurangi dengan

sumbangan input lain dan harga bahan baku pedagang antar daerah jeruk

pamelo. Analisis rantai nilai tambah pedagang antar daerah jeruk pamelo

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 23.

Page 183: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

164

Tabel 23. Analisis Nilai Tambah Jeruk Pamelo pada Tingkat Pedagang Antar Daerah di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Variabel

Pedagang Antar Daerah

Pedagang (Luar Pulau) Pedagang

(Luar Kabupaten)

Output, Input dan Harga

1. Hasil/produksi (Buah/tahun) 152.000 109.900 96.055 188.265 14.400

2. Bahan baku (Buah) 152.000 109.900 96.055 188.265 14.400

3. Tenaga kerja (HOK) 377,13 272,81 336 562,28 35,75

4. Faktor konversi (1/2) 1 1 1 1 1

5. Koefisien tenaga kerja (3/2) 0,0024 0,0024 0,0034 0,0029 0,0024

6. Harga produk (Rp/Buah) 3.000 3.300 3.500 3.600 3.500

7. Upah rata-rata 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000

Pendapatan dan Keuntungan

8. Harga bahan baku (Rp/Pohon) 2.500 2.500 2.500 2.500 2.500

9. Sumbangan input lain (Rp/Buah) 42 22 36 48 22

10. Nilai output (Rp/Buah) (4x6) 3.000 3.300 3.500 3.600 3.500

11. a. Nilai tambah (10-9-8) 458 778 964 1.052 978

b. Rasio nilai tambah ((11a/10)x100%) 15,26% 23,57% 27,54% 29,22% 27,94%

12. a. Imbalan tenaga kerja (5x7) 120 120 170 145 120

b. Bagian Tenaga kerja ((12a/11a)x100%)

26,17% 15,41% 17,63% 13,78% 12,26%

13. a. Keuntungan (11a-12a) 338 658 794 907 858

b. Tingkat keuntungan ((13a/11a)x100%) 73,82% 84,58% 82,36% 86,21% 87,73%

Tabel 23 menunjukkan bahwa pada pedagang antar daerah

menyalurkan hasil produksinya berupa jeruk pamelo ke pedagang besar

(distributor) dan pedagang pengecer. Analisis nilai tambah pedagang

antar daerah ke pedagang besar (distributor) memiliki hasil produksi yang

berbeda-beda dan harga produk yang berbeda-beda pula. Output

pedagang antar daerah ke pedagang (antar pulau) masing-masing

152.000 buah dengan harga produk sebesar Rp 3.000, 109.900 buah

dengan harga produk Rp 3.300, 96.055 buah dengan harga Rp 3.500 dan

188.265 buah dengan harga produk sebesar Rp 3.600. Sedangkan output

pedagang antar daerah ke pedagang pengecer sebanyak 14.400 buah

dengan harga produk sebesar Rp 3.500. faktor konversi pedagang antar

Page 184: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

165

daerah ke pedagang (luar pulau ) dan pedagang pengecer yang di dapat

adalah sebesar 1. Hal ini dikarenakan output pedagang antar daerah

imbang dengan bahan baku yang digunakan atau dengan kata lain,

pedagang antar daerah tidak melakukan proses produksi ke bentuk

lain atas bahan baku yang diperolehnya. Koefisien tenaga kerja pedagang

antar daerah memiliki nilai masing-masing sebesar 0,0024, 0,0034, 0,0029

dan 0,0024 dimana nilai tersebut merupakan nilai curahan tenaga kerja

untuk memanen 1 buah jeruk pamelo.

Harga bahan baku pada pedagang antar daerah merupakan harga

jeruk pamelo yang dibelinya di petani sebesar Rp 2.500 per buah.

Sumbangan input lain pedagang antar daerah untuk 152.000 buah

sebesar Rp 42 per buah, sebanyak 109.900 buah mengeluarkan

sumbangan input sebesar Rp 22 per buah, sebanyak 96.055 buah

mengeluarkan sumbangan input lain sebesar Rp 36 per buah sebanyak

188.265 buah mengeluarkan sumbangan input sebesar Rp 48 per buah

dan sebanyak 14.400 buah mengeluarkan sumbangan input sebesar Rp

22 per buah. Nilai output merupakan perkalian antara faktor konversi

dengan harga produk jeruk pamelo tiap buah. Nilai output tersebut

sebesar Rp 3.000 per buah, Rp 3.300 per buah, Rp 3.500 per buah, Rp

3.600 per buah.

Nilai tambah diperoleh pedagang antar daerah dari pedagang

(luar pulau) diperoleh dari selisih antara nilai produk jeruk pamelo dengan

sumbangan input lain serta harga bahan baku. Nilai tambah tersebut

sebesar Rp 458 per buah, Rp 778 per buah, Rp 964 per buah, Rp 1.052

Page 185: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

166

per buah dan nilai tambah pedagang antar daerah yang diperoleh dari

pedagang pengecer sebesar Rp 978 per buah. Nilai tambah tersebut

merupakan nilai tambah kotor karena masih belum dikurangi imbalan

tenaga kerja. Imbalan tenaga kerja dari pedagang (luar pulau) masing-

masing sebesar Rp 120 per buah, Rp 170 per buah, Rp 145 per buah

dan Rp 120 per buah.

Keuntungan merupakan selisih antara nilai tambah yang

diperoleh pedagang antar daerah dengan imbalan tenaga kerja dari

pedagang besar masing-masing sebesar Rp 338 per buah, Rp 658

per buah, Rp 794 per buah, Rp 907 per buah dan pada pedagang

pengecer keuntungan yang diperoleh pedagang antar daerah sebesar

Rp 858 per buah.

3. Industri Rumah Tangga Pengolahan Jeruk Pamelo

Nilai tambah pada industri rumah tangga pengolahan jeruk pamelo

dihitung dari hasil pengurangan dari nilai output jeruk pamelo dikurangi

dengan sumbangan input lain dan harga bahan baku industri rumah

tangga pengolahan jeruk pamelo. Analisis rantai nilai tambah industri

rumah tangga pengolahan jeruk pamelo untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada Tabel 24.

Page 186: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

167

Tabel 24. Analisis Nilai Tambah Jeruk Pamelo pada Tingkat Industri Rumah Tangga Pengolahan di Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Variabel Industri RT Pengolahan

Sari Buah Dodol Selai

Output, Input dan Harga

1. Output (Produk/Tahun) 7.500 7.500 3.000

2. Bahan baku (Buah) 1.500 1.500 1.500

3. Tenaga kerja (HOK) 29,05 42,83 56,55

4. Faktor konversi (1/2) 5 5 2

5. Koefisien tenaga kerja (3/2) 0,019 0,028 0,037

6. Harga produk (Rp/produk) 3.500 10.000 12.000

7. Upah rata-rata 50.000 50.000 50.000

Pendapatan dan Keuntungan

8. Harga bahan baku (Rp/Buah) 1.167 1.167 1.167

9. Sumbangan input lain (Rp/Buah) 5.193 29.240 11.112

10. Nilai output (Rp/Buah) (4x6) 17.500 50.000 24.000

11. a. Nilai tambah (10-9-8) 11.140 19.593 11.721

b. Rasio nilai tambah ((11a/10)x100%) 63,65% 39,18% 48,83%

12. a. Imbalan tenaga kerja (5x7) 950 1.400 1.850

b. Bagian Tenaga kerja ((12a/11a)x100%) 8,52% 7,14% 15,78%

13. a. Keuntungan (11a-12a) 10.190 18.193 9.871

b. Tingkat keuntungan ((13a/11a)x100%) 91,47% 92,85% 84,21%

Tabel 24 menunjukkan bahwa output industri rumah tangga

pengolahan mengolah jeruk pamelo berupa sari buah sebanyak 7.500

botol, dodol sebanyak 7.500 kotak dan selai sebanyak 3.000 botol. Bahan

baku untuk mengolah produk tersebut bahan bakunya sebanyak 1.500

buah jeruk pamelo. Faktor konversi yang didapat nilainya adalah 5. Faktor

konversi tersebut diperoleh dari hasil pembagian dari output yang

dihasilkan dengan bahan baku yang digunakan. Harga jual dari produk

sari buah Rp 3.500 per botol, dodol seharga Rp 10.000 per kotak dan

selai dengan harga jual Rp 12.000 per botol. Koefisien tenaga kerja

adalah perbandingan antara input tenaga kerja industri rumah tangga

pengolahan dengan input bahan baku hasil produk selai, dodol dan selai.

Page 187: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

168

Koefisien tenaga kerja ini memiliki nilai 0,019 dimana nilai tersebut

merupakan nilai curahan tenaga kerja untuk mengolah 1 buah jeruk

pamelo menjadi sari buah, dodol dan selai.

Harga bahan baku yaitu jeruk pamelo sebesar Rp 3.500 per buah,

dimana 1 buah jeruk pamelo dapat menghasilkan 3 jenis produk. Jadi,

setiap 1 produk masing-masing mengeluarkan biaya bahan baku sebesar

Rp 1.167. Untuk mengolah jeruk pamelo diperlukan sumbangan input lain.

Sumbangan input lain diperoleh dari penjumlahan biaya bersama (selain

biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja) dibagi dengan jumlah bahan

baku yang digunakan. Sumbangan input lain untuk sari buah sebesar

Rp 5.193 per buah, untuk dodol mengeluarkan sumbangan input lain

sebesar Rp 29.240 per buah dan untuk selai mengeluarkan sumbangan

input lain sebesar Rp 11.112 per buah.

Nilai output industri rumah tangga pengolahan jeruk pamelo yaitu

sari buah sebesar Rp 17.500 per buah, dodol sebesar Rp 29.240 per buah

dan selai sebesar Rp 24.000 per buah. Nilai output ini menunjukkan

besarnya nilai dari produk yang dihasilkan dari pengolahan satu buah

jeruk pamelo.

Perhitungan nilai tambah diperoleh dari hasil pengurangan nilai

output dengan sumbangan input lain serta harga bahan baku. Nilai

tambah industri rumah tangga pengolahan dari sari buah sebesar Rp

11.140 per buah (63,65%), dodol sebesar Rp 19.593 per buah (39,18%)

dan selai sebesar Rp 11.721 per buah (48,83%). Imbalan tenaga kerja

untuk produksi sari buah sebesar Rp 950/buah, dodol sebesar Rp 1.400

Page 188: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

169

per buah dan selai sebesar Rp 1.850 per buah. Keuntungan merupakan

selisih antara nilai tambah dengan imbalan tenaga kerja yaitu untuk sari

buah keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 10.190 per buah dengan

tingkat keuntungan sebesar 91,47%, dodol menghasilkan keuntungan

sebesar Rp 18.193 per buah dengan persentase keuntungan sebesar

92,85% dan hasil keuntungan selai sebesar Rp 9.871 per buah dengan

tingkat keuntungan sebesar 84,21%.

4. Analisis Nilai Tambah Pedagang Pengecer

Nilai tambah pada pedagang pengecer jeruk pamelo dihitung dari

hasil pengurangan dari nilai output jeruk pamelo dikurangi dengan

sumbangan input lain dan harga bahan baku pedagang pengecer jeruk

pamelo. Analisis rantai nilai tambah pedagang pengecer jeruk pamelo

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 25.

Tabel 25. Analisis Nilai Tambah Jeruk Pamelo pada Tingkat Pedagang Pengecer di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Variabel Nilai

Output, Input dan Harga

1. Output (Buah/tahun) 10.800

2. Bahan baku (Buah) 10.800

3. Tenaga kerja (HOK) 428,96

4. Faktor konversi (1/2) 1

5. Koefisien tenaga kerja (3/2) 0,0397

6. Harga produk (Rp/Buah) 15.000

7. Upah rata-rata 50.000

Pendapatan dan Keuntungan

8. Harga bahan baku (Rp/Buah) 5.000

9. Sumbangan input lain (Rp/Buah) 1.531

10. Nilai output (Rp/Buah) (4x6) 15.000

11. a. Nilai tambah (10-9-8) 8.469

b. Rasio nilai tambah ((11a/10)x100%) 56,46%

12. a. Imbalan tenaga kerja (5x7) 1.985

b. Bagian Tenaga kerja ((12a/11a)x100%) 23,43%

13. a. Keuntungan (11a-12a) 6.484

b. Tingkat keuntungan ((13a/11a)x100%) 76,56%

Page 189: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

170

Tabel 25 menunjukkan bahwa output sebanyak 10.800 buah

dengan harga jual ke konsumen sebesar Rp 15.000 per buah. Faktor

konversi dari jeruk pamelo adalah 1 karena output dan bahan bakunya

sama. Koefisien tenaga kerja ini memiliki nilai 0,0397 dimana nilai tersebut

merupakan nilai curahan tenaga kerja yang diperoleh dari perbandingan

antara input tenaga kerja dengan input bahan baku.

Pedagang membeli jeruk pamelo di petani dengan harga

sebesar Rp 5.000 per buah. Sumbangan input lain yang dikeluarkan

pedagang pengecer sebelum dijual ke konsumen untuk buah dengan

harga Rp 15.000 per buah pedagang pengecer mengeluarkan

sumbangan input lain sebesar Rp 1.531 per buah. Hasil nilai output

pedagang pengecer sama dengan harga jual buah jeruk pamelo.

Nilai tambah jeruk pamelo pedagang pengecer untuk buah

dengan nilai output sebesar Rp 15.000 per buah diperoleh nilai tambah

sebesar Rp 8.468 per buah. Hasil imbalan tenaga kerja diperoleh dari

perkalian antara koefisien tenaga kerja dengan upah tenaga kerja

yaitu Rp 1.985 per buah. Adapun keuntungan yang diperoleh pedagang

pengecer yaitu sebesar Rp 6.484 per buah untuk penjualan buah jeruk

pamelo sebanyak 10.800 buah.

Page 190: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

171

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian maka dapat ditarik

kesimpulkan sebagai berikut:

1. Rantai pasok jeruk pamelo di Desa Padang Lampe dan Desa

Punranga Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep terdiri dari pelaku

utama dan pelaku pendukung. Ketiga aliran rantai pasok di lokasi

penelitian terlihat baik, termasuk ketepatan waktu kedatangan jeruk

pamelo sesuai dengan permintaan pelanggan. Aliran barang jeruk

pamelo sebesar 82,14% terpenuhi tetapi sebesar 17,86% permintaan

jeruk pamelo yang tidak terpenuhi dari pedagang pengumpul ke

pedagang (luar pulau) karena total produksi jeruk pamelo yang

dihasilkan oleh petani tidak hanya dipasok ke pedagang pengumpul

saja, tetapi ke pedagang pengecer, industri rumah tangga pengolahan

serta pedagang (luar kabupaten), aliran informasi rantai pasok jeruk

pamelo sudah terintegrasi dengan baik antara pelaku rantai pasok dan

aliran uang yang sesuai dengan kesepakatan pelaku rantai pasok.

2. Rantai nilai jeruk pamelo menganalisis berdasarkan analisis kuantitatif

dan konsep Porter sebagai berikut:

Page 191: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

172

a. Rantai nilai jeruk pamelo berdasarkan analisis kuantitatif diperoleh

margin tertinggi dari pelaku rantai nilai adalah industri rumah

tangga pada saluran 4 sebesar Rp 88.000/buah atau 96,17%

sebab jeruk pamelo diolah sebelum dijual ke konsumen serta

membeli bahan baku langsung dari petani tanpa melalui pedagang

pengumpul maupun pengecer.

b. Setiap pelaku rantai nilai utama melaksanakan aktivitas utama dan

aktivitas pendukung meskipun pelaku utama rantai nilai jeruk

pamelo pada aktivitas pendukung yaitu aktivitas infrastruktur pelaku

utama rantai nilai masih kurang terorganisir. Selain itu, kelemahan

juga terdapat pada aktivitas utama pelaku utama rantai nilai jeruk

pamelo pada aktivitas penjualan dan pemasaran, masih

tergantungnya penjualan hasil produksi petani ke pedagang

pengumpul serta belum adanya pendistribusian jeruk pamelo ke

supermarket yang ada di kota besar maupun produk olahan jeruk

pamelo di kios-kios ataupun supermarket di daerah setempat.

Pendistribusian langsung ke konsumen.

3. Nilai tambah berdasarkan Metode Hayami, pelaku utama rantai nilai

yang memperoleh nilai tambah terbesar adalah petani menjual jeruk

pamelo ke pedagang pengumpul sebesar Rp 222.414 per pohon

(88,09%), ke pedagang pengecer Rp 441.782 per pohon (90,11%),

industri rumah tangga sebesar Rp 295.681 per pohon (90,11%) dan

pedagang (luar kabupaten) sebesar Rp 254.034 (86,01%). Industri

Page 192: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

173

rumah tangga pengolahan juga memperoleh nilai tambah dari hasil

penjualan produk sari buah sebesar Rp 11.140 per buah (63,65%).

Selain itu, pedagang pengecer juga memperoleh nilai tambah sebesar

Rp 8.468 per buah dengan rasio nilai tambah sebesar 56,46%. Jadi,

nilai tambah yang diperoleh oleh pelaku rantai nilai pada petani,

pedagang pengecer dan industri rumah tangga hasil olahan jeruk

pamelo menjadi sari buah yang tergolong tinggi karena rasio nilai

tambah >50%.

B. Saran

Saran-saran yang dapat diberikan dengan berdasarkann pada hasil

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada petani di daerah penelitian dalam melakukan

budidaya jeruk pamelo agar mengikuti syarat ideal pemeliharaan

tanaman jeruk pamelo agar meminimalisir biaya sarana produksi yang

dikeluarkan dalam pemeliharaan budidaya jeruk pamelo.

2. Diharapkan kepada pemerintah, agar menggalakkan penanaman

tanaman jeruk pamelo di lahan masyarakat yang masih berpotensial

untuk ditanamami jeruk pamelo di daerah Kabupaten Pangkep agar

permintaan jeruk pamelo dari pedagang (luar pulau) terpenuhi secara

maksimal.

3. Pemerintah sebaiknya menjembatani pelaku rantai pasok dalam hal

penyebaran informasi mengenai harga jeruk pamelo agar resiko

fluktuasi harga pasar dapat dihindari.

Page 193: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

174

4. Pada rantai pasok jeruk pamelo perlu diperhatikan adalah

perencanaan keseimbangan pembagian pemenuhan permintaan

pelanggan sehingga permintaan setiap pelaku rantai pasok dapat

terpenuhi.

5. Perlu adanya perbaikan jalur pendistribusian pelaku rantai pasok yaitu

retailer karena belum adanya jeruk pamelo ataupun produk olahan

jeruk pamelo yang dipasarkan di supermarket.

Page 194: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

DAFTAR PUSTAKA

ACIAR. 2012. Membuat Rantai Nilai Lebih Berpihak pada Kaum Miskin (Buku Pegangan bagi Praktisi Analisis Rantai Nilai), E-book. Tabros. Indonesia.

Al Rasyid, Rizaldy Gaffar. 2015. Analisis Rantai Pasokan (Supply Chain) Kopi Rakyat di Kabupaten Jember. Skripsi. Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Jember. Jawa Timur.

April. 2012. Pemeliharaan Tanaman. http://april3an.blogspot.co.id/2012/ 05/pemeliharaan-tanaman.html. Diakses 28 Oktober 2017.

Arsyad F, 2011. Penanganan Panen dan Pascapanen pada Tanaman Holtikultura. http:// chylenzobryn.blogspot.co.id/2011/04/penangan-panen-dan-pasca-panen-pada-tan.html. Diakses 28 Oktober 2017.

Asri, I.W.Y. 2010. Analisis Usaha Industri Emping Melinjo Skala Rumah Tangga di Kabupaten Magetan. Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Jawa Tengah. (Tidak Dipublikasikan).

Astriani, 2011. Tinjauan Pustaka Rantai Pasok, (Online). https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1391161003-3-BAB%20II.pdf. diakses tanggal 28 Januari 2017. Makassar.

Cahyono. T.B. 2006. Ekonomi Pertanian. Liberty, Yogyakarta.

Deveriky, 2014: Agribisnis dalam Rantai Pasok (Sebuah Tinjauan Pustaka), (Online). http://scmagribisnis.blogspot.co.id/2014/02/ pengantar-manajemen-rantai-pasok-dalam.html. diakses tanggal 28 Januari 2017. Makassar.

Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pangkep tahun 2015 tentang Selayang Pandang Komoditi Andalan Jeruk Besar Pamelo. Kabupaten Pangkep.

Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pangkep tahun 2016 tentang Pembukuan Tahunan Produk Komoditi Unggulan Jeruk Besar Pangkep. Kabupaten Pangkep.

Dionysius Ryanto, 2014. Supply Chain Management. http://dion33 poetnir.blogspot.co.id/2014/03/supply-chain-management.html. Diakses 1 November 2017.

Page 195: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

Evolmy. 2011. Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management). http://evolmy.blogspot.co.id/2011/11/manajemen-rantai-pasok-supply -chain.html. Diakses 1 November 2017.

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. PT. Grasindo. Jakarta.

Hafsah, M. J. 1999. Kemitraan Usaha Konsepsi dan Strategi. Departemen Pertanian. Jakarta.

Indrajit, Richardus Eko dan Djokopranoto. 2003. Konsep Manajemen Supply Chain : Strategi Mengelola Manajemen Rantai Pasokan Bagi Perusahaan Modern di Indonesia. PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Izza. 2011. Solusi Penanganan Limbah Kulit Jeruk. http://izza24062010.blogspot.co.id/2011/08/solusi-penanganan-limbah-kulit-jeruk.html. (Online). Diakses 8 Maret. 2017.

Juliyanto, Eka Widayat. 2015. Analisis Rantai Nilai (Value Chain) Jagung di Kecamatan Toroh Kabupaten Grobongan, Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Dipenegoro. Semarang. (Tidak Dipublikasikan)

Kamus Bisnis. 2017. Rantai Nilai. http://kamusbisnis.com/arti/rantai-nilai/. Diakses 2 November 2017.

Koesmara, Hendra. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Margin Pemasaran Sapi Potong dan Daging Sapi di Kabupaten Aceh Besar. (Jurnal). https://journal.ugm.ac.id/buletinpeternakan/article/viewFile/6 160/4857. Diakses 2 November 2017.

Laila, NF. 2014. Metode Penelitian. http://repo.iain-tulungagung.ac.id/231/3/BAB%203%20VIK.pdf. Diakses tanggal 1 Februari 2017. Makassar.

Maruli. 2014. Pengertian Nilai Tambah Produk Pertanian. http://xerma. blogspot.co.id/2014/01/pengertian-nilai-tambah-produk-pertanian. html. diakses tanggal 14 Februari 2017. Makassar.

Nikmatul, Maskuroh. 2013. Just In Time and Supply Chain Management. http://nikmatulmaskuroh.blogspot.co.id/2013/09/jit-dan-scm.html. Diakses 2 November 2017.

Nugraheni, Praba Intan. 2014. Analisis Rantai Nilai Komoditas Pertanian Ubi kayu (Manihot eculeta crantz) di Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati, Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Dipenegoro. Semarang. (Tidak Dipublikasikan)

Page 196: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

Priyana, Asep. 2011. Manajemen Rantai Pasok. http://aseppriyana. blogspot.co.id/2011/08/manajemen-rantai-pasok.html. Diakses 1 November 2017.

Purba, Yona Octava. 2015. Analisis Rantai Pasok Kubis di Kabupaten Simalungun Sumatera Utara. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Jawa Barat. (Tidak dipublikasikan)

Puslitbang Holtikultura, 2010. Kelayakan Finansial Usahatani Jeruk Pamelo di Kabupaten Pangkep, (Online). Vol. 6, No. 2, (http://dokumen.tips/documents/1-kelayakan-finansial-usahatani jeruk-pamelo-di-kabupaten-pangkeppdf.html, diakses 27 Januari 2017).

Rahim, Abd., Hastuti, D.R.D. 2007, Ekonomika Pertanian, Pengantar Teori dan Kasus. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rahmawati, Azizah. 2013. Kemitraan Agribisnis Antara Petani Jeruk Pamelo dengan Perusahaan Mitra untuk Meningkatkan Pendapatan Petani, (Online). https://www.scribd.com/doc/137851122/Kemitraan-Agribisnis-Antara-Petani-Jeruk-Pamelo-Dengan-Perusahaan-Mitra-Untuk-Meningkatkan-Pendapatan-Petani. Diakses 26 April 2017.

Restuhadi, Sigit. 2011. Pola-Pola Kemitraan Usaha, (Online). http://sigit-rh.blogspot.co.id/2011/04/pola-pola-kemitraan-usaha.html. Diakses 27 April 2017.

Risyahadi, Sazli Tutur. 2015. Rantai Nilai Pascapanen dan Nilai Tambah Penyimpanan Dingin Bawang Merah (Studi Kasus: Kabupaten Cirebon), Tesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rouli, Juliana. 2008. Tinjauan Pustaka Evaluasi Supply Chain. (Online). http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/121222-T%2025760-Evaluasi%20 supply-Tinjauan%20literatur.pdf. Diakses 7 Februari 2017.

Safrizal, Andya. 2017. Profil Usahatani Jeruk Pamelo Gili Matang di Kecamatan Peusangan Siblah Kreung, Kabupten Bireuen. Skripsi. Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.

Simatupang, Togar M. 2007 Industri Kreatif Jawa Barat, Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB: Masukan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Provinsi Jawa Barat.

Stock, James R., and Douglas M. Lambert. 2001. Strategi Logistics Management Fourth ed. Singapore: McGraw-Hill Higher Education.

Page 197: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. Cetakan ke-19. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Suharijanto, 2011. Induksi Tunas Jeruk Pamelo (Citrus maxima Merr.) Kultivar Bageng secara Invitro dengan Pemberian Jenis dan Konsentrasi Sitokinin. Tesis. Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. Surakarta. (Tidak dipublikasikan)

Syibil. Muhammad. 2013. Analisis Rantai Nilai pada Komoditas Jamur Tiram Putih di Kabupaten Bogor (Studi Kasus pada P4S Nusa Indah), Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Jawa Barat. (Tidak Dipublikasikan)

Warella, S Yohannes. 2013. Analisis Rantai Nilai Komoditas Rumput Laut (Studi pada Kabupaten Segam Bagian Barat). Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga. Jawa Tengah.

Yuniar, Aprinyanti Roganda. 2012. Analisis Rantai Pasok Melon di Kabupaten Karanganyar. Tesis. Program Studi Magister Agribisnis, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Jawa Tengah. (Tidak Dipublikasikan)

Page 198: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

174

Lampiran 1. Identitas Petani Responden di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Nama Umur

(Tahun)

Jumlah Tanggungan Pendidikan Terakhir

Luas Lahan (Ha)

Lama Berusahatani (Thn)

Sumber Modal

Populasi (Pohon)

Produksi (Buah) (Orang)

1 Najare 68 4 SD 1 20 Sendiri 103 10,500

2 H. Abd. Haris Benteng 57 4 SMA 2 30 Sendiri 300 30,000

3 Muh. Ramli 34 2 SMP 0.91 10 Sendiri 150 14,300

4 Abd. Kadir 47 5 SD 0.65 13 Sendiri 115 9,800

5 Muh. Nasir 45 4 SMP 0.65 10 Sendiri 100 10,000

6 Djamaluddin 48 5 SD 0.6 14 Sendiri 100 9,000

7 H. Mande 56 7 SD 3 15 Sendiri 450 45,000

8 Ahmad Tabara 55 4 D3 1 15 Sendiri 150 14,000

9 H. Muhlis 53 6 SD 0.9 15 Sendiri 135 16,200

10 Pattola Ruse 50 2 SD 0.6 20 Sendiri 90 4,500

11 Burhan 36 4 SMP 0.5 9 Sendiri 75 7,500

12 M. Saleh 45 3 S1 2 10 Sendiri 300 30,000

13 H. Ummeng 55 4 SD 1.6 19 Sendiri 250 25,200

14 Muhtar 32 2 SMA 0.9 4 Sendiri 140 14,000

15 Rola 55 8 Tidak Tamat 0.8 20 Sendiri 124 12,600

16 Lahe 50 5 Tidak Tamat 0.75 15 Sendiri 115 12,650

17 Cedo 53 7 Tidak Tamat 0.7 15 Sendiri 105 11,550

18 Sukirman 34 2 SMA 0.4 8 Sendiri 70 7,150

19 Fatahuddin Setta 41 1 S1 1 21 Sendiri 120 18,000

20 Muhktar 40 3 SMA 0.4 17 Sendiri 30 3,000

21 Asrul 25 1 SMA 0.7 5 Sendiri 120 10,500

22 Muh. Saide 50 5 SD 0.8 15 Sendiri 120 12,000

23 Saharuddin 45 4 SD 0.65 13 Sendiri 107 11,000

24 Muh. Idris 44 3 SMA 0.5 10 Sendiri 86 8,000

25 Amiruddin 38 3 SD 0.4 9 Sendiri 65 7,150

26 Drs. A.M. Naim 52 5 S1 1 15 Sendiri 150 15,750

27 Mustari 44 5 SD 0.8 14 Sendiri 120 12,600

28 Syaenuddin 40 3 SD 0.6 14 Sendiri 90 9,450

29 Jamal Coni 55 7 SD 0.6 18 Sendiri 100 8,500

30 Simba 34 4 SMA 0.8 8 Sendiri 120 12,600

31 M. Tang 55 7 Tidak Tamat 0.5 19 Sendiri 80 8,000

32 Gusti 35 2 SMA 0.8 8 Sendiri 124 13,020

33 Daking 47 5 SD 0.7 15 Sendiri 110 12,100

34 Alimuddin 34 3 SMA 0.7 9 Sendiri 110 11,235

35 Halim 36 3 SMA 0.65 10 Sendiri 100 10,500

36 Dahi 43 5 Tidak Tamat 0.7 13 Sendiri 110 12,100

37 Suardi 35 2 SMP 0.7 10 Sendiri 120 11,550

38 Roncong 60 7 Tidak Tamat 0.5 20 Sendiri 90 8,190

39 Muh. Kasnur 35 3 SMP 0.5 8 Sendiri 80 7,000

40 Abd. Syukur 46 4 SMP 0.8 10 Sendiri 127 12,500

41 Mustafa 39 3 SD 0.5 10 Sendiri 75 8,250

42 Mustaking 46 6 Tidak Tamat 0.7 17 Sendiri 110 10,500

43 Asri 25 1 SMA 0.5 4 Sendiri 80 8,800

44 Caco 49 5 Tidak Tamat 0.9 14 Sendiri 140 14,175

45 Bakri 40 3 SMA 0.8 10 Sendiri 125 12,500

46 Alim Bahri 47 4 S1 0,4 8 Sendiri 50 5.000

47 Abd. Hamid 44 6 SD 0,35 14 Sendiri 40 4.000

Total

37,91 620

5.771 581.920

Rata-rata

0,80 13,19

122 12.381

1

152 15.476

1 101

Page 199: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

175

Lampiran 2. Penerimaan Petani Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No.

Petani Pedagang Besar (Antar Wilayah) Pedagang Pengecer Industri RT Pengolahan Pedagang L. Wilayah Total Nilai

(Rp) L. Lahan (Ha)

Jml Produksi (Buah)

Vol. Prod (Buah)

Harga (Rp)

Nilai (Rp) Vol. Prod

(Buah) Harga (Rp)

Nilai (Rp) Vol. Prod

(Buah) Harga (Rp)

Nilai (Rp) Vol. Prod

Hrg (Rp)

Nilai (Rp)

1. 1 10.500 7.000 2.500 17.500.000 3.000 5.000 15.000.000 500 3.500 1.750.000 34.250.000

2. 2 30.000 30.000 2.500 75.000.000 75.000.000

3. 0,91 14.300 14.000 2.500 35.000.000 300 5.000 1.500.000 36.500.000

4. 0,65 9.800 9.000 2.500 22.500.000 800 5.000 4.000.000 26.500.000

5. 0,65 10.000 10.000 2.500 25.000.000 25.000.000

6. 0,6 9.000 7.000 2.500 17.500.000 1.500 5.000 7.500.000 500 3.500 1.750.000 26.750.000

7. 3 45.000 45.000 2.500 112.500.000 112.500.000

8. 1 14.000 14.000 2.500 35.000.000 35.000.000

9. 0,9 16.200 16.000 2.500 40.000.000 200 5.000 1.000.000 41.000.000

10. 0,6 4.500 4.500 2.500 11.250.000 11.250.000

11. 0,5 7.500 7.000 2.500 17.500.000 500 5.000 2.500.000 20.000.000

12. 2 30.000 30.000 2.500 75.000.000 75.000.000

13. 1,6 25.200 25.000 2.500 62.500.000 200 5.000 1.000.000 63.500.000

14. 0,9 14.000 14.000 2.500 35.000.000 35.000.000

15. 0,8 12.600 12.600 2.500 31.500.000 31.500.000

16. 0,75 12.650 12.650 2.500 31.625.000 31.625.000

17. 0,7 11.550 11.550 2.500 28.875.000 28.875.000

18. 0,4 7.150 7.000 2.500 17.500.000 150 5.000 750.000 18.250.000

19. 1 18.000 18.000 2.500 45.000.000 45.000.000

20. 0,4 3.000 3.000 2.500 7.500.000 7.500.000

21. 0,7 10.500 10.000 2.500 25.000.000 500 5.000 2.500.000 27.500.000

22. 0,8 12.000 12.000 2.500 30.000.000 30.000.000

23. 0,65 11.000 11.000 2.500 27.500.000 27.500.000

24. 0,5 8.000 8.000 2.500 20.000.000 20.000.000

25. 0,4 7.150 7.000 2.500 17.500.000 150 5.000 750.000 18.250.000

26. 1 15.750 15.000 2.500 37.500.000 500 5.000 2.500.000 250 3.500 875.000 40.875.000

27. 0,8 12.600 12.600 2.500 31.500.000 31.500.000

28. 0,6 9.450 9.000 2.500 22.500.000 450 5.000 2.250.000 24.750.000

29. 0,6 8.500 8.000 2.500 20.000.000 500 5.000 2.500.000 22.500.000

30. 0,8 12.600 12.600 2.500 31.500.000 31.500.000

31. 0,5 8.000 8.000 2.500 20.000.000 20.000.000

32. 0,8 13.020 13.020 2.500 32.550.000 32.550.000

33. 0,7 12.100 12.100 2.500 30.250.000 30.250.000

34. 0,7 11.235 11.235 2.500 28.087.500 28.087.500

35. 0,65 10.500 10.000 2.500 25.000.000 500 5.000 2.500.000 27.500.000

36. 0,7 12.100 12.100 2.500 30.250.000 30.250.000

37. 0,7 11.550 11.000 2.500 27.500.000 550 5.000 2.750.000 30.250.000

38. 0,5 8.190 8.190 2.500 20.475.000 20.475.000

39. 0,5 7.000 7.000 2.500 17.500.000 17.500.000

40. 0,8 12.500 12.000 2.500 30.000.000 500 5.000 2.500.000 32.500.000

41. 0,5 8.250 8.000 2.500 20.000.000 250 3.500 875.000 20.875.000

42. 0,7 10.500 10.500 2.500 26.250.000 26.250.000

43. 0,5 8.800 8.800 2.500 22.000.000 22.000.000

44. 0,9 14.175 14.175 2.500 35.437.500 35.437.500

45. 0,8 12.500 12.000 2.500 30.000.000 500 5.000 2.500.000 32.500.000

46. 0,4 5.000 5.000 3.000 15.000.000 15.000.000

47. 0,35 4.000 4.000 3.000 12.000.000 12.000.000

Total 37,91 581.920 560.620 1.401.550.000 10.800 54.000.000 1.500 5.250.000 9.000 27.000.000 1.487.800.000

Rata2 0,80 12.381 31.655.319

1 15.476 39.569.148

Page 200: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

176

Lampiran 3. NPA Usahatani Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No.

Alat semprot 1 Alat semprot 2 Parang

Jmlh (Unit)

L.Pakai (Thn)

Hrg Awal (Rp)

Hrg Akhir (Rp)

NPA (Rp)

Jmlh L.Pakai (Thn)

Hrg Awal (Rp)

Hrg Akhir (Rp)

NPA (Rp)

Jmlh (Unit)

L.Pakai (Thn)

Hrg Awal (Rp)

Hrg Akhir (Rp)

NPA (Rp) (Unit)

1 1 2 1.250.000 1,100,000 75.000 1 3 425.000 350.000 25.000 2 5 50.000 35.000 6.000

2 1 3 1.350.000 1,200,000 50.000 2 3 400.000 340.000 40.000 5 6 68.000 50.000 15.000

3 2 2 400.000 350,000 50.000 0 0 0 0 0 2 5 50.000 35.000 6.000

4 2 2 350.000 300,000 50.000 0 0 0 0 0 2 6 50.000 38.000 4.000

5 2 2 350.000 300,000 50.000 0 0 0 0 0 2 4 38.000 32.000 3.000

6 1 2 425.000 375,000 25.000 0 0 0 0 0 2 5 45.000 38.000 2.800

7 2 2 1.250.000 1,100,000 150.000 2 3 500.000 440.000 40.000 6 6 58.000 50.000 8.000

8 1 2 1.250.000 1,100,000 75.000 1 3 425.000 350.000 25.000 3 4 35.000 30.000 3.750

9 1 2 550.000 450,000 50.000 2 3 350.000 290.000 40.000 3 4 40.000 35.000 3.750

10 2 2 425.000 375,000 50.000 0 0 0 0 0 2 4 50.000 35.000 7.500

11 1 2 500.000 400,000 50.000 0 0 0 0 0 2 5 50.000 43.000 2.800

12 1 2 1.250.000 1,100,000 75.000 2 3 500.000 410.000 60.000 5 6 58.000 49.000 7.500

13 1 2 1.250.000 1,100,000 75.000 2 3 425.000 380.000 30.000 3 5 60.000 50.000 6.000

14 1 2 550.000 450,000 50.000 2 3 350.000 290.000 40.000 3 5 50.000 45.000 3.000

15 1 2 550.000 450,000 50.000 2 3 270.000 210.000 40.000 3 5 45.000 40.000 3.000

16 1 2 900.000 825,000 37.500 1 3 350.000 317.000 11.000 2 5 50.000 45.000 2.000

17 1 2 900.000 825,000 37.500 1 3 270.000 210.000 20.000 2 4 42.000 35.000 3.500

18 1 3 500.000 410,000 30.000 0 0 0 0 0 2 4 35.000 30.000 2.500

19 1 2 1.200.000 1,100,000 50.000 1 2 425.000 375.000 25.000 2 5 50.000 35.000 6.000

20 1 2 350.000 300,000 25.000 0 0 0 0 0 2 3 32.000 26.000 4.000

21 1 2 500.000 400,000 50.000 1 3 350.000 230.000 40.000 3 5 45.000 40.000 3.000

22 1 2 500.000 400,000 50.000 2 4 350.000 250.000 50.000 3 5 50.000 42.000 4.800

23 2 2 350.000 300,000 50.000 0 0 0 0 0 2 4 47.000 38.000 4.500

24 1 2 500.000 400,000 50.000 0 0 0 0 0 2 4 35.000 30.000 2.500

25 1 3 425.000 350,000 25.000 0 0 0 0 0 2 4 30.000 25.000 2.500

26 1 2 1.250.000 1,200,000 25.000 2 3 350.000 317.000 22.000 3 6 50.000 45.000 2.500

27 1 2 900.000 850,000 25.000 2 3 270.000 210.000 40.000 3 6 50.000 40.000 5.000

28 1 2 425.000 375,000 25.000 0 0 0 0 0 2 4 50.000 35.000 7.500

29 1 3 500.000 350,000 50.000 0 0 0 0 0 4 5 50.000 42.000 6.400

30 1 2 550.000 450,000 50.000 2 3 270.000 210.000 40.000 3 3 38.000 34.000 4.000

31 2 3 400.000 340,000 40.000 0 0 0 0 0 2 5 35.000 30.000 2.000

32 1 2 550.000 450,000 50.000 2 3 270.000 210.000 40.000 3 5 35.000 30.000 3.000

33 1 2 500.000 400,000 50.000 1 3 350.000 230.000 40.000 2 4 45.000 35.000 5.000

34 1 2 900.000 850,000 25.000 1 3 350.000 230.000 40.000 2 5 45.000 40.000 2.000

35 2 3 425.000 380,000 30.000 0 0 0 0 0 2 5 50.000 40.000 4.000

36 2 3 500.000 425,000 50.000 0 0 0 0 0 2 5 45.000 35.000 4.000

37 1 2 500.000 400,000 50.000 1 3 350.000 230.000 40.000 3 5 35.000 30.000 3.000

38 1 2 500.000 400,000 50.000 0 0 0 0 0 2 5 45.000 38.000 2.800

39 1 2 500.000 400,000 50.000 0 0 0 0 0 2 5 50.000 43.000 2.800

40 2 2 400.000 350,000 50.000 0 0 0 0 0 3 5 35.000 30.000 3.000

41 1 2 500.000 400,000 50.000 0 0 0 0 0 2 4 40.000 35.000 2.500

42 1 2 500.000 400,000 50.000 1 3 350.000 230.000 40.000 3 6 50.000 43.000 3.500

43 1 2 500.000 400,000 50.000 0 0 0 0 0 2 4 45.000 38.000 3.500

44 1 2 900.000 850,000 25.000 2 3 350.000 317.000 22.000 3 5 50.000 45.000 3.000

45 1 2 900.000 850,000 25.000 1 3 500.000 437.000 21.000 3 5 45.000 40.000 3.000

46 1 3 500.000 410,000 30.000 0 0 0 0 0 2 4 35.000 30.000 2.500

47 1 3 425.000 350,000 25.000 0 0 0 0 0 2 4 30.000 25.000 2.500

Total 2.205.000 831.000 194.900

Page 201: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

177

Lampiran 3. (Lanjutan)

No.

Cangkul Ember Mesin Pompa Air

Jmlh L.Pakai Hrg Awal Hrg Akhir NPA Jmlh L.Pakai Hrg Awal Hrg Akhir NPA Jmlh L.Pakai Hrg Awal Hrg Akhir NPA

(Unit) (Thn) (Rp) (Rp) (Rp) (Unit) (Thn) (Rp) (Rp) (Rp) (Unit) (Thn) (Rp) (Rp) (Rp)

1. 2 2 28.000 25.000 3.000 3 2 20.000 15.000 7.500 1 5 3.250.000 2.700.000 110.000

2. 3 2 28.000 25.000 4.500 4 2 15.000 10.000 10.000 1 8 3.605.000 2.750.000 106.875

3. 2 2 28.000 25.000 3.000 3 2 20.000 15.000 7.500 1 3 3.105.000 2.850.000 85.000

4. 2 2 28.000 25.000 3.000 3 2 15.000 10.000 7.500 1 5 2.500.000 2.000.000 100.000

5. 2 2 25.000 20.000 5.000 2 2 15.000 10.000 5.000 1 3 2.450.000 2.000.000 150.000

6. 2 2 28.000 25.000 3.000 2 2 15.000 10.000 5.000 1 5 2.650.000 2.000.000 130.000

7. 4 2 25.000 20.000 10.000 5 2 20.000 15.000 12.500 1 6 3.605.000 3.164.000 73.500

8. 2 2 27.000 23.000 4.000 3 2 20.000 15.000 7.500 1 5 3.250.000 2.850.000 80.000

9. 2 2 28.000 25.000 3.000 3 2 20.000 15.000 7.500 1 5 3.150.000 2.750.000 80.000

10. 2 2 27.000 23.000 4.000 3 2 15.000 10.000 7.500 1 5 2.850.000 2.000.000 170.000

11. 2 2 27.000 23.000 4.000 2 2 15.000 10.000 5.000 1 4 2.200.000 1.950.000 62.500

12. 3 2 28.000 25.000 4.500 4 2 15.000 10.000 10.000 1 7 3.600.000 2.900.000 100.000

13. 3 2 28.000 25.000 4.500 4 2 15.000 10.000 10.000 1 6 3.450.000 2.850.000 100.000

14. 2 2 25.000 20.000 5.000 3 2 20.000 15.000 7.500 1 3 3.100.000 2.800.000 100.000

15. 2 2 27.000 23.000 4.000 2 2 15.000 10.000 5.000 1 8 2.900.000 1.500.000 175.000

16. 2 2 28.000 25.000 3.000 2 2 15.000 10.000 5.000 1 9 2.800.000 1.720.000 120.000

17. 2 2 25.000 20.000 5.000 2 2 15.000 10.000 5.000 1 7 2.700.000 1.860.000 120.000

18. 2 2 27.000 23.000 4.000 2 2 15.000 10.000 5.000 1 6 2.500.000 1.960.000 90.000

19. 2 2 28.000 25.000 3.000 3 2 20.000 15.000 7.500 1 5 3.250.000 2.700.000 110.000

20. 2 2 25.000 20.000 5.000 2 2 15.000 10.000 5.000 1 5 2.440.000 2.000.000 88.000

21. 2 2 25.000 20.000 5.000 3 2 15.000 10.000 7.500 1 5 3.105.000 2.600.000 101.000

22. 2 2 25.000 20.000 5.000 3 2 15.000 10.000 7.500 1 5 2.800.000 2.100.000 140.000

23. 2 2 27.000 23.000 4.000 2 2 15.000 10.000 5.000 1 5 2.300.000 1.900.000 80.000

24. 2 2 27.000 23.000 4.000 2 2 15.000 10.000 5.000 1 6 2.250.000 1.740.000 85.000

25. 2 2 25.000 20.000 5.000 2 2 15.000 10.000 5.000 1 5 2.200.000 1.700.000 100.000

26. 2 2 25.000 20.000 5.000 3 2 20.000 15.000 7.500 1 8 3.450.000 2.700.000 93.750

27. 2 2 27.000 23.000 4.000 3 2 20.000 15.000 7.500 1 6 3.100.000 2.440.000 110.000

28. 2 2 27.000 23.000 4.000 3 2 15.000 10.000 7.500 1 5 2.600.000 2.100.000 100.000

29. 2 2 28.000 25.000 3.000 2 2 15.000 10.000 5.000 1 7 2.300.000 1.600.000 100.000

30. 2 2 25.000 20.000 5.000 3 2 15.000 10.000 7.500 1 5 3.240.000 2.900.000 68.000

31. 2 2 25.000 20.000 5.000 2 2 15.000 10.000 5.000 1 5 2.150.000 1.800.000 70.000

32. 2 2 27.000 23.000 4.000 3 2 20.000 15.000 7.500 1 5 3.000.000 2.400.000 120.000

33. 2 2 27.000 23.000 4.000 2 2 15.000 10.000 5.000 1 8 2.700.000 1.800.000 112.500

34. 2 2 25.000 20.000 5.000 2 2 15.000 10.000 5.000 1 8 2.800.000 2.000.000 100.000

35. 2 2 27.000 23.000 4.000 2 2 15.000 10.000 5.000 1 6 2.750.000 2.120.000 105.000

36. 2 2 25.000 20.000 5.000 2 2 15.000 10.000 5.000 1 8 2.800.000 2.000.000 100.000

37. 2 2 27.000 23.000 4.000 3 2 15.000 10.000 7.500 1 4 3.165.000 2.800.000 91.250

38. 2 2 25.000 20.000 5.000 2 2 15.000 10.000 5.000 1 3 2.450.000 2.000.000 150.000

39. 2 2 27.000 23.000 4.000 2 2 15.000 10.000 5.000 1 4 2.150.000 1.900.000 62.500

40. 2 2 25.000 20.000 5.000 2 2 15.000 10.000 5.000 1 7 3.000.000 2.230.000 110.000

41. 2 2 25.000 20.000 5.000 2 2 15.000 10.000 5.000 1 6 2.500.000 1.600.000 150.000

42. 2 2 27.000 23.000 4.000 2 2 15.000 10.000 5.000 1 8 2.850.000 1.800.000 131.250

43. 2 2 27.000 23.000 4.000 2 2 15.000 10.000 5.000 1 4 2.560.000 2.000.000 140.000

44. 2 2 25.000 20.000 5.000 3 2 20.000 15.000 7.500 1 7 3.250.000 2.550.000 100.000

45. 2 2 27.000 23.000 4.000 3 2 20.000 15.000 7.500 1 6 3.250.000 2.560.000 115.000

46. 2 2 27.000 23.000 4.000 2 2 15.000 10.000 5.000 1 6 2.500.000 1.960.000 90.000

47. 2 2 25.000 20.000 5.000 2 2 15.000 10.000 5.000 1 5 2.200.000 1.700.000 100.000

Total 204.500 302.500 4.976.125

Page 202: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

178

Lampiran 3. (Lanjutan)

No. Peratalan NPA (Rp)

1. Alat semprot 1 2.205.000

2. Alat semprot 2 831.000

3. Parang 194.900

4. Cangkul 204.500

5. Ember 302.500

6. Mesin pompa air 4.976.125

T o t a l 8.714.025

Rata-rata per petani 185.404

Rata-rata per Ha 231.755

Page 203: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

179

Lampiran 4. Pajak Usahatani Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Luas Lahan (Ha) Pajak Lahan (Rp)

1. 1 50.000

2. 2 100.000

3. 0,91 45.500

4. 0,65 32.500

5. 0,65 32.500

6. 0,6 30.000

7. 3 150.000

8. 1 50.000

9. 0,9 45.000

10. 0,6 30.000

11. 0,5 25.000

12. 2 100.000

13. 1,6 80.000

14. 0,9 45.000

15. 0,8 40.000

16. 0,75 37.500

17. 0,7 35.000

18. 0,4 20.000

19. 1 50.000

20. 0,4 20.000

21. 0,7 35.000

22. 0,8 40.000

23. 0,65 32.500

24. 0,5 25.000

25. 0,4 20.000

26. 1 50.000

27. 0,8 40.000

28. 0,6 30.000

29. 0,6 30.000

30. 0,8 40.000

31. 0,5 25.000

32. 0,8 40.000

33. 0,7 35.000

34. 0,7 35.000

35. 0,65 32.500

36. 0,7 35.000

37. 0,7 35.000

38. 0,5 25.000

39. 0,5 25.000

40. 0,8 40.000

41. 0,5 25.000

42. 0,7 35.000

43. 0,5 25.000

44. 0,9 45.000

45. 0,8 40.000

46. 0,4 20.000

47. 0,35 20.000

Total 37,91 1.898.000

Rata-rata 0,80 40.382

1 50.480

Page 204: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

180

Lampiran 5. Penggunaan Pupuk Usahatani Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No.

Pupuk Kandang Pupuk NPK Ponzka Pupuk Urea Pupuk ZA

Jumlah Krg/Thn

Harga (Rp/Krg)

Nilai (Rp/Ha)

Jumlah Krg/Thn

Harga (Rp/Krg)

Nilai (Rp)

Jumlah Krg/Thn

Harga (Rp/Krg)

Nilai (Rp)

Jumlah Kg/Thn

Harga (Rp/Kg)

Nilai (Rp)

1 200 5,000 1,000,000 6 120,000 720,000 22 95,000 2,090,000 40 4,000 160,000

2 400 5,000 2,000,000 12 120,000 1,440,000 44 95,000 4,180,000 80 4,000 320,000

3 182 5,000 910,000 5.5 120,000 660,000 20 95,000 1,900,000 36 4,000 144,000

4 130 5,000 650,000 3.5 120,000 420,000 15 95,000 1,425,000 26 4,000 104,000

5 130 5,000 650,000 3.5 120,000 420,000 15 95,000 1,425,000 26 4,000 104,000

6 120 5,000 600,000 3.5 120,000 420,000 14 95,000 1,330,000 24 4,000 96,000

7 600 5,000 3,000,000 18 120,000 2,160,000 66 95,000 6,270,000 120 4,000 480,000

8 200 5,000 1,000,000 6 120,000 720,000 22 95,000 2,090,000 40 4,000 160,000

9 180 5,000 900,000 5.5 120,000 660,000 20 95,000 1,900,000 36 4,000 144,000

10 120 5,000 600,000 3.5 120,000 420,000 14 95,000 1,330,000 24 4,000 96,000

11 100 5,000 500,000 3 120,000 360,000 12 95,000 1,140,000 20 4,000 80,000

12 400 5,000 2,000,000 12 120,000 1,440,000 44 95,000 4,180,000 80 4,000 320,000

13 320 5,000 1,600,000 9.5 120,000 1,140,000 36 95,000 3,420,000 64 4,000 256,000

14 180 5,000 900,000 5.5 120,000 660,000 20 95,000 1,900,000 36 4,000 144,000

15 160 5,000 800,000 5 120,000 600,000 18 95,000 1,710,000 32 4,000 128,000

16 150 5,000 750,000 4.5 120,000 540,000 17 95,000 1,615,000 30 4,000 120,000

17 140 5,000 700,000 4 120,000 480,000 16 95,000 1,520,000 28 4,000 112,000

18 40 5,000 200,000 2.5 120,000 300,000 10 95,000 950,000 16 4,000 64,000

19 200 5,000 1,000,000 6 120,000 720,000 22 95,000 2,090,000 40 4,000 160,000

20 80 5,000 400,000 2.5 120,000 300,000 10 95,000 950,000 16 4,000 64,000

21 140 5,000 700,000 4 120,000 480,000 16 95,000 1,520,000 28 4,000 112,000

22 160 5,000 800,000 5 120,000 600,000 18 95,000 1,710,000 32 4,000 128,000

23 130 5,000 650,000 3.5 120,000 420,000 15 95,000 1,425,000 26 4,000 104,000

24 100 5,000 500,000 3 120,000 360,000 12 95,000 1,140,000 20 4,000 80,000

25 80 5,000 400,000 2.5 120,000 300,000 10 95,000 950,000 16 4,000 64,000

26 200 5,000 1,000,000 6 120,000 720,000 22 95,000 2,090,000 40 4,000 160,000

27 160 5,000 800,000 5 120,000 600,000 18 95,000 1,710,000 32 4,000 128,000

28 120 5,000 600,000 3.5 120,000 420,000 14 95,000 1,330,000 24 4,000 96,000

29 120 5,000 600,000 3.5 120,000 420,000 14 95,000 1,330,000 24 4,000 96,000

30 160 5,000 800,000 5 120,000 600,000 18 95,000 1,710,000 32 4,000 128,000

31 100 5,000 500,000 3 120,000 360,000 12 95,000 1,140,000 20 4,000 80,000

32 160 5,000 800,000 5 120,000 600,000 18 95,000 1,710,000 32 4,000 128,000

33 140 5,000 700,000 4 120,000 480,000 16 95,000 1,520,000 28 4,000 112,000

34 140 5,000 700,000 4 120,000 480,000 16 95,000 1,520,000 28 4,000 112,000

35 130 5,000 650,000 3.5 120,000 420,000 15 95,000 1,425,000 26 4,000 104,000

36 140 5,000 700,000 4 120,000 480,000 16 95,000 1,520,000 28 4,000 112,000

37 140 5,000 700,000 4 120,000 480,000 16 95,000 1,520,000 28 4,000 112,000

38 100 5,000 500,000 3 120,000 360,000 12 95,000 1,140,000 20 4,000 80,000

39 100 5,000 500,000 3 120,000 360,000 12 95,000 1,140,000 20 4,000 80,000

40 160 5,000 800,000 5 120,000 600,000 18 95,000 1,710,000 32 4,000 128,000

41 100 5,000 500,000 3 120,000 360,000 12 95,000 1,140,000 20 4,000 80,000

42 140 5,000 700,000 4 120,000 480,000 16 95,000 1,520,000 28 4,000 112,000

43 100 5,000 500,000 3 120,000 360,000 12 95,000 1,140,000 20 4,000 80,000

44 180 5,000 900,000 5.5 120,000 660,000 20 95,000 1,900,000 36 4,000 144,000

45 160 5,000 800,000 5 120,000 600,000 18 95,000 1,710,000 32 4,000 128,000

46 40 5,000 200,000 2.5 120,000 300,000 10 95,000 950,000 16 4,000 64,000

47 80 5,000 400,000 2.5 120,000 300,000 10 95,000 950,000 16 4,000 64,000

Total 7,512 37,560,000 226,5 27.180.000 863 81.985.000 1.518

6.072.000

Page 205: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

181

Lampiran 5.(Lanjutan)

No. Jenis Pupuk Jumlah Harga (Rp)

1. Pupuk kandang (Krg/Thn) 7.512 37.560.000

2. Pupuk NPK Ponzka (Krg/Thn) 226,5 27.180.000

3. Pupuk Urea (Krg/Thn) 863 81.985.000

4. Pupuk ZA (Kg/Tahun) 1.518 6.072.000

T o t a l 152.797.000

Rata-rata per petani (0,80 Ha) 3.251.000

Rata-rata per Ha (1 Ha) 4.063.750

Page 206: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

182

Lampiran 6. Penggunaan Pestisida Usahatani Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No.

Supremo Pestona

Jumlah (Liter/Thn)

Harga (Rp/Liter)

Nilai (Rp) Jumlah

(Liter/Thn) Harga

(Rp/Liter) Nilai (Rp)

1 4 60,000 240,000 1 110,000 110,000

2 8 60,000 480,000 2 110,000 220,000

3 3.64 60,000 218,400 0.91 110,000 100,100

4 2.6 60,000 156,000 0.65 110,000 71,500

5 2.6 60,000 156,000 0.65 110,000 71,500

6 2.4 60,000 144,000 0.6 110,000 66,000

7 12 60,000 720,000 3 110,000 330,000

8 4 60,000 240,000 1 110,000 110,000

9 3.6 60,000 216,000 0.9 110,000 99,000

10 2.4 60,000 144,000 0.6 110,000 66,000

11 2 60,000 120,000 0.5 110,000 55,000

12 8 60,000 480,000 2 110,000 220,000

13 6.4 60,000 384,000 1.6 110,000 176,000

14 3.6 60,000 216,000 0.9 110,000 99,000

15 3.2 60,000 192,000 0.8 110,000 88,000

16 3 60,000 180,000 0.75 110,000 82,500

17 2.8 60,000 168,000 0.7 110,000 77,000

18 1.6 60,000 96,000 0.4 110,000 44,000

19 4 60,000 240,000 1 110,000 110,000

20 1.6 60,000 96,000 0.4 110,000 44,000

21 2.8 60,000 168,000 0.7 110,000 77,000

22 3.2 60,000 192,000 0.8 110,000 88,000

23 2.6 60,000 156,000 0.65 110,000 71,500

24 2 60,000 120,000 0.5 110,000 55,000

25 1.6 60,000 96,000 0.4 110,000 44,000

26 4 60,000 240,000 1 110,000 110,000

27 3.2 60,000 192,000 0.8 110,000 88,000

28 2.4 60,000 144,000 0.7 110,000 77,000

29 2.4 60,000 144,000 0.6 110,000 66,000

30 3.2 60,000 192,000 0.8 110,000 88,000

31 2 60,000 120,000 0.5 110,000 55,000

32 3.2 60,000 192,000 0.8 110,000 88,000

33 2.8 60,000 168,000 0.7 110,000 77,000

34 2.8 60,000 168,000 0.7 110,000 77,000

35 2.6 60,000 156,000 0.65 110,000 71,500

36 2.8 60,000 168,000 0.7 110,000 77,000

37 2.8 60,000 168,000 0.5 110,000 55,000

38 2 60,000 120,000 0.65 110,000 71,500

39 2 60,000 120,000 0.5 110,000 55,000

40 3.2 60,000 192,000 0.8 110,000 88,000

41 2 60,000 120,000 0.5 110,000 55,000

42 2.8 60,000 168,000 0.7 110,000 77,000

43 2 60,000 120,000 0.5 110,000 55,000

44 3.6 60,000 216,000 0.9 110,000 99,000

45 3.2 60,000 192,000 0.8 110,000 88,000

46 1.6 60,000 96,000 0.4 110,000 44,000

47 1.6 60,000 96,000 0.4 110,000 44,000

Total 151,84

9.110.400 38,01

4.181.100

Page 207: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

183

Lampiran 7. HOK Petani Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Penyemprotan Pemupukan Penyiraman Pemangkasan

TK JK HK HOK TK JK HK HOK TK JK HK HOK TK JK HK HOK

1. 2 8 5 10 2 8 10 20 2 5 60 85,71 2 8 2 4

2. 3 8 12 36 3 8 20 60 3 5 60 128,57 3 8 6 18

3. 2 8 4 8 2 8 9 18 2 4 60 68,57 2 8 3 6

4. 1 8 1 1 1 8 6 6 1 2 60 17,14 1 8 2 2

5. 1 8 1 1 1 8 6 6 1 2 60 17,14 1 8 2 2

6. 1 8 1 1 1 8 6 6 1 1 60 8,57 1 8 2 2

7. 5 8 15 75 5 8 30 150 5 5 60 214,28 5 8 9 45

8. 2 8 5 10 2 8 10 20 2 5 60 85,71 2 8 3 6

9. 2 8 4 8 2 8 9 18 2 4 60 68,57 2 8 3 6

10. 2 8 1 2 2 8 6 12 2 1 60 17,14 2 8 2 4

11. 1 6 1 0.75 1 8 5 5 1 1 60 8,57 1 8 2 2

12. 3 8 10 30 3 8 20 60 3 5 60 128,57 3 8 6 18

13. 3 8 8 24 3 8 16 48 3 5 60 128,57 3 8 5 15

14. 2 8 4 8 2 8 9 18 2 4 60 68,57 2 8 3 6

15. 2 8 3 6 2 8 8 16 2 3 60 51,42 2 8 3 6

16. 2 8 2 4 2 8 7 14 2 3 60 51,42 2 8 3 6

17. 2 8 2 4 2 8 7 14 2 2 60 34,28 2 8 2 4

18. 1 6 1 0.75 1 8 4 4 1 1 60 8,57 1 8 1 1

19. 2 8 5 10 2 8 10 20 2 5 60 85,71 2 8 3 6

20. 1 6 1 0.75 1 8 4 4 1 1 60 8,57 1 8 1 1

21. 2 8 2 4 2 8 7 14 2 2 60 34,28 2 8 2 4

22. 2 8 3 6 2 8 8 16 2 3 60 51,42 2 8 3 6

23. 1 8 1 1 1 8 6 6 1 2 60 17,14 1 8 2 2

24. 1 8 1 1 1 8 5 5 1 1 60 8,57 1 8 2 2

25. 1 6 1 0.75 1 8 4 4 1 1 60 8,57 1 8 2 2

26. 2 8 3 6 2 8 10 20 2 5 60 85,71 2 8 3 6

27. 2 8 3 6 2 8 8 16 2 3 60 51,42 2 8 3 6

28. 1 8 1 1 1 8 6 6 1 1 60 8,57 1 8 2 2

29. 1 8 5 5 1 8 6 6 1 1 60 8,57 1 8 2 2

30. 2 8 3 6 2 8 8 16 2 3 60 51,42 2 8 3 6

31. 1 6 1 0.75 1 8 5 5 1 1 60 8,57 1 8 2 2

32. 2 8 3 6 2 8 8 16 2 3 60 51,42 2 8 3 6

33. 2 8 2 4 2 8 7 14 2 2 60 34,28 2 8 3 6

34. 2 8 2 4 2 8 7 14 2 2 60 34,28 2 8 2 4

35. 1 8 1 1 1 8 6 6 1 2 60 17,14 1 8 3 3

36. 1 8 2 2 1 8 7 7 1 2 60 17,14 1 8 3 3

37. 2 8 2 4 2 8 7 14 2 2 60 34,28 2 8 2 4

38. 1 6 1 0.75 1 8 5 5 1 1 60 8,57 1 8 2 2

39. 1 6 1 0.75 1 8 5 5 1 1 60 8,57 1 8 2 2

40. 2 8 3 6 2 8 8 16 2 3 60 51,42 2 8 3 6

41. 1 8 1 1 1 8 5 5 1 1 60 8,57 1 8 2 2

42. 2 8 2 4 2 8 7 14 2 2 60 34,28 2 8 2 4

43. 1 8 1 1 1 8 5 5 1 1 60 8,57 1 8 2 2

44. 2 8 4 8 2 8 9 18 2 4 60 68,57 2 8 3 6

45. 2 8 3 6 2 8 8 16 2 3 60 51,42 2 8 3 6

46. 1 6 1 0.75 1 8 4 4 1 1 60 8,57 1 8 1 1

47. 1 6 1 0.75 1 8 4 4 1 1 60 8,57 1 8 2 2

Total

140 327,75

377 796 2.065,54 259

Keterangan:

Jam Kerja Standar (JKS) = Usahatani

yaitu 7 jam dan di luar usahatani yaitu

8 jam

JKtotal = TK x JK x HK

HOK = JKtotal/JKS

Page 208: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

184

Lampiran 8. Upah Tenaga Kerja Usahatani Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No Penyemprotan Pemupukan Penyiraman Pemangkasan

HOK Upah (Rp) Nilai (Rp) HOK Upah (Rp) Nilai (Rp) HOK Upah (Rp) Nilai (Rp) HOK Upah (Rp) Nilai (Rp)

1. 10 50,000 500,000 20 50,000 1,000,000 85,71 50,000 4.285.500 4 50,000 200.000

2. 36 50,000 1,800,000 60 50,000 3,000,000 128,57 50,000 6.428.500 18 50,000 900.000

3. 8 50,000 400,000 18 50,000 900,000 68,57 50,000 3.428.500 6 50,000 300.000

4. 1 50,000 50,000 6 50,000 300,000 17,14 50,000 857.000 2 50,000 100.000

5. 1 50,000 50,000 6 50,000 300,000 17,14 50,000 857.000 2 50,000 100.000

6. 1 50,000 50,000 6 50,000 300,000 8,57 50,000 428.500 2 50,000 100.000

7. 75 50,000 3,750,000 150 50,000 7,500,000 214,28 50,000 10.714.000 45 50,000 2.250.000

8. 10 50,000 500,000 20 50,000 1,000,000 85,71 50,000 4.285.500 6 50,000 300.000

9. 8 50,000 400,000 18 50,000 900,000 68,57 50,000 3.428.500 6 50,000 300.000

10. 2 50,000 100,000 12 50,000 600,000 17,14 50,000 857.000 4 50,000 200.000

11. 0.75 50,000 37,500 5 50,000 250,000 8,57 50,000 428.500 2 50,000 100.000

12. 30 50,000 1,500,000 60 50,000 3,000,000 128,57 50,000 6.428.500 18 50,000 900.000

13. 24 50,000 1,200,000 48 50,000 2,400,000 128,57 50,000 6.428.500 15 50,000 750.000

14. 8 50,000 400,000 18 50,000 900,000 68,57 50,000 3.428.500 6 50,000 300.000

15. 6 50,000 300,000 16 50,000 800,000 51,42 50,000 2.571.000 6 50,000 300.000

16. 4 50,000 200,000 14 50,000 700,000 51,42 50,000 2.571.000 6 50,000 300.000

17. 4 50,000 200,000 14 50,000 700,000 34,28 50,000 1.714.000 4 50,000 200.000

18. 0.75 50,000 37,500 4 50,000 200,000 8,57 50,000 428.500 1 50,000 50.000

19. 10 50,000 500,000 20 50,000 1,000,000 85,71 50,000 4.285.500 6 50,000 300.000

20. 0.75 50,000 37,500 4 50,000 200,000 8,57 50,000 428.500 1 50,000 50.000

21. 4 50,000 200,000 14 50,000 700,000 34,28 50,000 1.714.000 4 50,000 200.000

22. 6 50,000 300,000 16 50,000 800,000 51,42 50,000 2.571.000 6 50,000 300.000

23. 1 50,000 50,000 6 50,000 300,000 17,14 50,000 857.000 2 50,000 100.000

24. 1 50,000 50,000 5 50,000 250,000 8,57 50,000 428.500 2 50,000 100.000

25. 0.75 50,000 37,500 4 50,000 200,000 8,57 50,000 428.500 2 50,000 100.000

26. 6 50,000 300,000 20 50,000 1,000,000 85,71 50,000 4.285.500 6 50,000 300.000

27. 6 50,000 300,000 16 50,000 800,000 51,42 50,000 2.571.000 6 50,000 300.000

28. 1 50,000 50,000 6 50,000 300,000 8,57 50,000 428.500 2 50,000 100.000

29. 5 50,000 250,000 6 50,000 300,000 8,57 50,000 428.500 2 50,000 100.000

30. 6 50,000 300,000 16 50,000 800,000 51,42 50,000 2.571.000 6 50,000 300.000

31. 0.75 50,000 37,500 5 50,000 250,000 8,57 50,000 428.500 2 50,000 100.000

32. 6 50,000 300,000 16 50,000 800,000 51,42 50,000 2.571.000 6 50,000 300.000

33. 4 50,000 200,000 14 50,000 700,000 34,28 50,000 1.714.000 6 50,000 300.000

34. 4 50,000 200,000 14 50,000 700,000 34,28 50,000 1.714.000 4 50,000 200.000

35. 1 50,000 50,000 6 50,000 300,000 17,14 50,000 857.000 3 50,000 150.000

36. 2 50,000 100,000 7 50,000 350,000 17,14 50,000 857.000 3 50,000 150.000

37. 4 50,000 200,000 14 50,000 700,000 34,28 50,000 1.714.000 4 50,000 200.000

38. 0.75 50,000 37,500 5 50,000 250,000 8,57 50,000 428.500 2 50,000 100.000

39. 0.75 50,000 37,500 5 50,000 250,000 8,57 50,000 428.500 2 50,000 100.000

40. 6 50,000 300,000 16 50,000 800,000 51,42 50,000 2.571.000 6 50,000 300.000

41. 1 50,000 50,000 5 50,000 250,000 8,57 50,000 428.500 2 50,000 100.000

42. 4 50,000 200,000 14 50,000 700,000 34,28 50,000 1.714.000 4 50,000 200.000

43. 1 50,000 50,000 5 50,000 250,000 8,57 50,000 428.500 2 50,000 100.000

44. 8 50,000 400,000 18 50,000 900,000 68,57 50,000 3.428.500 6 50,000 300.000

45. 6 50,000 300,000 16 50,000 800,000 51,42 50,000 2.571.000 6 50,000 300.000

46. 0.75 50,000 37,500 4 50,000 200,000 8,57 50,000 428.500 1 50,000 50.000

47. 0.75 50,000 37,500 4 50,000 200,000 8,57 50,000 428.500 2 50,000 100.000

Total 327,75

16.387.500 796

39.800.000 2.065,54 103.277.000 259 12.950.000

Page 209: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

185

Lampiran 8. (Lanjutan)

No. Tahap Pemeliharaan HOK Nilai (Rp)

1. Penyemprotan 327,75 16.387.500

2. Pemupukan 796 39.800.000

3. Penyiraman 2.065,54 103.277.000

4. Pemangkasan 259 12.950.000

T o t a l 3.448,29 172.414.500

Rata-rata per petani (0,80 Ha) 73,36 3.668.393

Rata-rata 1 Ha 4.585.491

Page 210: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

186

Lampiran 9. Analisis Pendapatan Usahatani Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Jenis Pengeluaran Jumlah Fisik Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

1. Penerimaan:

a. Pedagang Pengumpul (Buah) 560.620 2.500 1.401.550.000

b. Pedagang Pengecer (Buah) 10.800 5.000 54.000.000

c. Industri RT Pengolahan Jeruk Pamelo (Buah) 1.500 3.500 5.250.000

d. Pedagang (Luar Wilayah) 9.000 3.000 27.000.000

Total Penerimaan 581.920

1.487.800.000

2. Biaya Variabel:

a. Pupuk

* Pupuk Kandang (Karung) 7.512 5.000 37.560.000

* Pupuk NPK Ponzka (Karung) 226,5 120.000 27.180.000

* Pupuk Urea (Karung) 863 95.000 81.985.000

* Pupuk ZA (Kg) 1.518 4.000 6.072.000

b. Pestisida

* Supremo (Liter) 151,84 60.000 9.110.400

* Pestona (Liter) 38,01 110.000 4.181.100

c. Upah Tenaga Kerja

* Penyemprotan (HOK) 327,75 50.000 16.387.500

* Pemupukan (HOK) 796 50.000 39.800.000

* Penyiraman (HOK) 2.065,54 50.000 103.277.000

* Pemangkasan (HOK) 259 50.000 12.950.000

Total Biaya Variabel 338.503.000

3. Biaya Tetap:

a. Pajak Lahan (Ha) 37,16 1.898.000

b. NPA (1 paket/tahun) 8.714.025

Total Biaya Tetap 10.612.025

4. Total Biaya (2+3) 349.115.025

5. Pendapatan 1.138.684.975

Rata-rata per Petani (0,80 Ha) 24.227.339

Pendapatan (1 Ha) 30.284.173

Page 211: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

187

Lampiran 10. Identitas Pedagang Antar Daerah Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Nama Umur

(Tahun)

Jumlah Tanggungan

(Orang)

Pendidikan Terakhir

Sumber Modal

Lama Berusaha (Tahun)

1. H. Abdul Benteng 57 4 SMA Sendiri 30

2. Pattola 50 2 SD Sendiri 15

3. Fatahuddin 41 1 S1 Sendiri 12

4. H. Johari 52 4 SMA Sendiri 12

5. Sale 54 3 SMA Sendiri 10

T o t a l 254 14 79

Page 212: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

188

Lampiran 11. Penerimaan Pedagang Antar Daerah Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No.

Pengiriman ke Jakarta dan Bandung Pembelian dari Pedagang (antar kabupaten)

Total Nilai (Rp) Jumlah Produksi (Buah)

Harga (Rp/Buah)

Nilai (Rp) Jumlah

Produksi (Buah)

Harga (Rp/Buah)

Nilai (Rp)

1 152.000 3.000 456.000.000 0 0 0 456.000.000

2 109.900 3.300 362.670.000 14.400 3.500 50.400.000 413.070.000

3 96.600 3.600 347.760.000 0 0 0 347.760.000

4 96.055 3.500 336.192.500 0 0 0 336.192.500

5 91.665 3.600 329.994.000 0 0 0 329.994.000

Total 546.220 1.832.616.500 14.400 50.400.000 1.883.016.500

Rata-rata 376.603.300

Page 213: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

189

Lampiran 12. NPA Pedagang Antar Daerah di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No.

Mobil Pick-Up 1 Mobil Pick-Up 2 Gerobak

Jmlh (Unit)

L.Pakai (Thn)

Hrg Awal (Rp)

Hrg Akhir (Rp)

NPA (Rp)

Jmlh (Unit)

L.Pakai (Thn)

Hrg Awal (Rp)

Hrg Akhir (Rp)

NPA (Rp)

Jmlh (Unit)

L.Pakai (Thn)

Hrg Awal (Rp)

Hrg Akhir (Rp)

NPA (Rp)

1. 1 16 110.000.000 90.000.000 1.250.000 2 10 90.000.000 75.000.000 3.000.000 5 3 295.000 270.000 41.666,67

2. 1 20 25.000.000 13.000.000 600.000 1 10 30.000.000 22.000.000 800.000 6 3 295.000 270.000 50.000

3. 1 10 40.000.000 25.000.000 1.500.000 1 5 160.000.000 155.000.000 1.000.000 6 4 295.000 270.000 37.500

4. 1 15 30.000.000 18.000.000 800.000 1 10 20.000.000 14.000.000 600.000 5 3 295.000 270.000 41.666,67

5. 1 12 35.000.000 20.000.000 1.250.000 1 8 27.000.000 23.000.000 500.000 5 3 295.000 270.000 41.666,67

Total 5.400.000 5.900.000 212.500

No. Jenis Alat NPA (Rp)

1. Mobil pick-up 1 5.400.000

2. Mobil pick-up 2 5.900.000

3. Gerobak 212.500

T o t a l 11.512.500

Rata-rata 2.302.500

Page 214: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

190

Lampiran 13. Pajak Pedagang Antar Daerah di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Luas Lahan Gudang (Ha)

Pajak Lahan Gudang (Rp/Ha)

Pajak Mobil Pick-Up 1 (Rp)

Pajak Mobil Pick-Up 2 (Rp)

Jumlah Pajak (Rp)

1. 0,225 30.000 743.000 1.118.000 1.891.000

2. 0,012 10.000 0 1.120.000 1.130.000

3. 0,0144 20.000 1.115.000 1.193.000 2.328.000

4. 0,0144 20.000 747.000 1.122.000 1.889.000

5. 0,0144 20.000 893.000 1.268.000 2.181.000

Total 0,2802 100.000 3.498.000 5.821.000 9.419.000

Rata-rata

1.883.800

Page 215: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

191

Lampiran 14. Biaya Variabel Pedagang Antar Daerah Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No.

Jeruk Pamelo Gala Bensin

Jumlah (Buah)

Harga (Rp/buah)

Nilai (Rp) Jumlah (Buah)

Harga (Rp/buah)

Nilai (Rp) Jumlah (Liter)

Harga (Rp/liter)

Nilai (Rp)

1. 152.000 2.500 380.000.000 10 2,500 25,000 17 6,450 109.650

2. 124.300 2.500 310.750.000 10 2,500 25,000 15 6,450 96.750

3. 96.600 2.500 241.500.000 16 2,500 40,000 12 6,450 77.400

4. 96.055 2.500 240.137.500 15 2,500 37,500 12 6,450 77.400

5. 91.665 2.500 229.162.500 8 2,500 20,000 10 6,450 64.500

Total 560.620 1.401.550.000 59 147,500 66 425.700

No. Jenis Biaya Variabel Jumlah Nilai (Rp)

1. Jeruk pamelo (buah) 560.620 1.401.550.000

2. Gala (buah) 59 147.500

3. Bensin (Liter) 66 425.000

T o t a l 1.402.122.500

Rata-rata 280.424.500

Page 216: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

192

Lampiran 15. Hari Orang Kerja (HOK) Pedagang Antar Daerah Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No.

Pemanenan Pengangkutan

TK JK HK HOK TK JK HK HOK

1. 10 10 22 314,28 10 2 22 62,85

2. 10 10 18 257,14 10 2 18 51,42

3. 16 10 14 320,00 16 2 14 64,00

4. 14 10 14 280,00 14 2 14 56,00

5. 8 10 13 148,57 8 2 13 29,71

Total 58

81 1.319,99 58 81 263,98

Keterangan:

Jam Kerja Standar (JKS) = 7 jam

JKtotal = TK x JK x HK

HOK = JKtotal/JKS

Page 217: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

193

Lampiran 16. Upah Tenaga Kerja Pedagang Antar Daerah Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Pemanenan Pengangkutan

HOK Upah (Rp) Nilai (Rp) HOK Upah (Rp) Nilai (Rp)

1. 314,28 50.000 15.714.000 62,85 50.000 3.142.500

2. 257,14 50.000 12.857.000 51,42 50.000 2.571.000

3. 320,00 50,000 16.000.000 64,00 50,000 3.200.000

4. 280,00 50,000 14.000.000 56,00 50,000 2.800.000

5. 148,57 50,000 7.428.500 29,71 50,000 1.485.500

Total 1.319,99

65.999.500 263,98 13.199.000

No. Uraian HOK Nilai (Rp)

1. Pemanenan 1.319,99 65.999.500

2. Pengangkutan 263,98 13.199.000

T o t a l 1.583,97 79.198.500

Rata-rata 316,794 15.839.700

Page 218: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

194

Lampiran 17. Analisis Pendapatan Pedagang Antar Daerah Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Jenis Pengeluaran Jumlah Fisik Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

1. Penerimaan

a. Pedagang (Antar Pulau) Jakarta dan Bandung 546.220

1.832.616.500

b. Pedagang (Antar Kabupaten) 14.400 3.500 50.400.000

Total Penerimaan

1.883.016.500

2. Biaya Variabel:

a. Jeruk pamelo (Buah) 560.620 2.500 1.401.550.000

b. Gala (buah)

147.500

c. Bensin (Liter)

425.700

f. Upah Tenaga Kerja

* Pemanenan (HOK) 1.319,99 50.000 65.999.500

* Pengangkutan (HOK) 263,98 50.000 13.199.000

Total Biaya Variabel 1.481.321.700

3. Biaya Tetap:

a. Pajak

9.419.000

c. NPA (1 paket/tahun)

11.512.500

Total Biaya Tetap 20.931.500

4. Total Biaya (2+3) 1.502.253.200

5. Pendapatan 380.763.300

Page 219: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

195

Lampiran 18. Permintaan Jeruk Pamelo dari Pedagang (Antar Pulau) di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Pedagang Antar Daerah Jumlah

Produksi (Buah) Permintaan (Buah)

1. H. Abdul Benteng 152.000 210.000

2. Pattola 124.300 140.000

3. Fatahuddin 96.600 105.000

4. H. Johari 96.055 105.000

5. Sale 91.665 105.000

T o t a l 546.220 665.000

Rata-rata 109.244 133.000

Page 220: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

196

Lampiran 19. Identitas Pedagang Pengecer di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Nama Umur

(Tahun)

Jumlah Tanggungan

(Orang)

Pendidikan Terakhir

Sumber Modal

Lama Berusaha (Tahun)

1. Desi 20 9 SMA Sendiri 7

2. Hj. Kambe 50 5 SD Sendiri 4

3. Sakka 47 3 SMA Sendiri 5

4. Cupu 45 4 SMA Sendiri 5

5. Uleng 53 2 SMA Sendiri 7

T o t a l 35

Page 221: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

197

Lampiran 20. Penerimaan Pedagang Pengecer di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Jeruk Pamelo

Total Nilai (Rp)

Jumlah (Buah) Harga (Rp) Nilai (Rp)

1. 5.800 15.000 87.000.000 87.000.000

2. 850 15.000 12.750.000 12.750.000

3. 1.150 15.000 17.250.000 17.250.000

4. 1.450 15.000 21.750.000 21.750.000

5. 1.550 15.000 23.250.000 23.250.000

Total 10.800 162.000.000 162.000.000

Rata-rata 32.400.000

Page 222: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

198

Lampiran 21. Nilai Penyusutan Alat (NPA) Pedagang Pengecer Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No.

Gerobak Mobil Pick-Up Baskom Besar

Jumlah (Unit)

Lama Pakai

(Tahun)

Harga Awal (Rp)

Harga Akhir (Rp)

NPA (Rp)

Jumlah (Unit)

Lama Pakai

(Tahun)

Harga Awal (Rp)

Harga Akhir (Rp)

NPA (Rp) Jumlah (Unit)

Lama Pakai

(Tahun)

Harga Awal (Rp)

Harga Akhir (Rp)

NPA (Rp)

1. 2 5 300.000 275.000 10.000 1 3 150.000.000 147.300.000 900.000 2 2 30.000 15.000 15.000

2. 2 4 300.000 275.000 12.500 1 3 100.000.000 97.300.000 900.000 2 2 30.000 15.000 15.000

3. 2 5 300.000 275.000 10.000 1 5 95.000.000 88.500.000 1.300.000 2 2 30.000 15.000 15.000

4. 2 4 300.000 275.000 12.500 1 4 115.000.000 110.200.000 1.200.000 2 2 30.000 15.000 15.000

5. 2 4 300.000 275.000 12.500 1 5 85.000.000 78.500.000 1.300.000 2 2 30.000 15.000 15.000

Total 57.500 5.600.000 75.000

No. Jenis Alat NPA (Rp)

1. Gerobak 57.500

2. Mobil Pick-up 5.600.000

3. Baskom besar 75.000

T o t a l 5.732.500

Rata-rata 1.146.500

Page 223: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

199

Lampiran 22. Pajak Pedagang Pengecer di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Lahan Kios Pajak Mobil

Pick-Up 1 (Rp) Jumlah Pajak

(Rp) Luas (m2) Pajak (Rp/Ha)

1. 15 500.000 1.643.000 2.143.000

2. 15 500.000 1.120.000 1.620.000

3. 15 500.000 1.095.000 1.595.000

4. 15 500.000 1.560.000 2.060.000

5. 15 500.000 987.000 1.487.000

Total 2.500.000 6.405.000 8.905.000

Rata-rata 1.781.000

Page 224: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

200

Lampiran 23. Biaya Variabel Pedagang Pengecer Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No.

Jeruk Pamelo Tali Strap Bensin

Jumlah (Buah)

Harga (Rp) Nilai (Rp) Jumlah (Meter)

Harga (Rp) Nilai (Rp) Jumlah (Liter)

Harga (Rp)

Nilai (Rp)

1. 5.800 5.000 29.000.000 20 7.300 146.000 10 6.450 64.500

2. 850 5.000 4.250.000 20 7.300 146.000 5 6.450 32.250

3. 1.150 5.000 5.750.000 20 7.300 146.000 6 6.450 38.700

4. 1.450 5.000 7.250.000 20 7.300 146.000 7 6.450 45.150

5. 1.550 5.000 7.750.000 20 7.300 146.000 7 6.450 45.150

Total 10.800 54.000.000 100 730.000 35 225.750

No.

Kantong Kresek Terpal Sikat

Jumlah (Buah)

Harga (Rp) Nilai (Rp) Jumlah

(Lembar) Harga (Rp) Nilai (Rp)

Jumlah (Buah)

Harga (Rp)

Nilai (Rp)

1. 20 6.000 120.000 1 135.000 135.000 2 5.000 10.000

2. 3 6.000 18.000 1 135.000 135.000 2 5.000 10.000

3. 4 6.000 24.000 1 135.000 135.000 2 5.000 10.000

4. 5 6.000 30.000 1 135.000 135.000 2 5.000 10.000

5. 5 6.000 30.000 1 135.000 135.000 2 5.000 10.000

Total 37 222.000 5 675.000 10 50.000

No. Jenis Biaya Variabel Jumlah NPA (Rp)

1. Jeruk pamelo (buah) 10.800 54.000.000

2. Tali strap (meter) 100 730.000

3. Bensin (Liter) 35 225.750

4. Kantong kresek (buah) 37 222.000

5. Terpal (lembar) 5 675.000

6. Sikat (buah) 10 50.000

7. Gala 10 25.000

T o t a l 55.927.750

Rata-rata 11.185.550

Page 225: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

201

Lampiran 24. HOK Pedagang Pengecer Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten

Pangkep, 2016.

No. Pemanenan Pengangkutan Pengolahan Pemasaran

TK JK HK HOK TK JK HK HOK TK JK HK HOK TK JK HK HOK

1. 2 7 10 20 1 2 10 2,85 2 5 10 18,24 1 12 97 166,28

2. 2 3 3 2,57 1 2 3 0,85 2 4 3 3,42 1 12 17 29,14

3. 2 5 3 4,28 1 2 3 0,85 2 4 3 3,42 1 12 23 39,42

4. 2 5 4 5,71 1 2 4 1,14 2 4 4 4,57 1 12 29 49,71

5. 2 5 4 5,71 1 2 4 1,14 2 4 4 4,57 1 12 31 53,14

Total 38,27 18,78 34,22 337,69

Keterangan:

Jam Kerja Standar (JKS) = 7 jam

JKtotal = TK x JK x HK

HOK = JKtotal/JKS

Page 226: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

202

Lampiran 25. Upah Tenaga Kerja Pedagang Pengecer Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No.

Pemanenan Pengangkutan Pengolahan Pemasaran

HOK Harga (Rp)

Nilai (Rp) HOK Harga (Rp)

Nilai (Rp) HOK Harga (Rp)

Nilai (Rp) HOK Harga (Rp)

Nilai (Rp)

1. 20 50.000 1.000.000 2,85 50.000 142.500 18,24 50.000 912.000 166,28 50.000 8.314.000

2. 2,57 50.000 128.500 0,85 50.000 42.500 3,42 50.000 171.000 29,14 50.000 1.457.000

3. 4,28 50.000 214.000 0,85 50.000 42.500 3,42 50.000 171.000 39,42 50.000 1.971.000

4. 5,71 50.000 285.500 1,14 50.000 57.000 4,57 50.000 228.500 49,71 50.000 2.485.500

5. 5,71 50.000 285.500 1,14 50.000 57.000 4,57 50.000 228.500 53,14 50.000 2.657.000

Total 38,27 1.913.500 18,78 341.500 34,22 1.711.000 337,69 16.884.500

No. Uraian HOK Nilai (Rp)

1. Pemanenan 38,27 1.913.500

2. Pengangkutan 18,78 341.500

3. Pengolahan 34,22 1.711.000

4. Pemasaran 337,69 16.884.500

T o t a l 428,96 20.850.500

Rata-rata 85,792 4.170.100

Page 227: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

203

Lampiran 26. Analisis Pendapatan Pedagang Pengecer Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Jenis Pengeluaran Jumlah Fisik Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

1. Penerimaan

a. Jeruk pamelo (besar) 10.800 15.000 162.000.000

2. Biaya Variabel:

a. Jeruk Pamelo (Buah) 10.800 5.000 54.000.000

b. Tali strap (Meter) 100 1.700 730.000

c. Bensin (liter) 35 6.450 225.750

d. Kantong kresek (pcs) 37 6.000 222.000

e. Terpal (Lembar) 5 135.000 675.000

f. Sikat (pcs) 10 5.000 50.000

i. Upah Tenaga Kerja

* Pemanenan (HOK) 38,27 50.000 1.913.500

* Pengangkutan (HOK) 18,78 50.000 341.500

* Pengolahan (HOK) 34,22 50.000 1.711.000

* Pemasaran (HOK) 337,69 50.000 16.884.500

Total Biaya Variabel 76.753.250

3. Biaya Tetap:

a. Pajak

8.905.000

b. NPA (1 paket/tahun)

5.732.500

Total Biaya Tetap 14.637.500

4. Total Biaya (2+3) 91.390.750

5. Pendapatan 70.609.250

Page 228: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

204

Lampiran 27. Identitas Industri Pengolahan Jeruk Pamelo di Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep,

2016.

No. Nama Umur

(Tahun) Pendidikan

Jumlah

Tanggungan

(Jiwa)

Lama

Mengusahakan

(Tahun)

Sumber

Modal

Status

Usaha

1. Amir 46 SMA 5 4

Sendiri dan

Bantuan

Pemerintah

Sampingan

Page 229: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

205

Lampiran 28. Penerimaan Industri Pengolahan Jeruk Pamelo di Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten

Pangkep, 2016.

No. Uraian

Jumlah Bahan

Baku

(Buah)

Jumlah Produksi Harga Satuan

(Rp)

Nilai Produk

(Rp)

1. Sari Buah (Botol) 1.500 7.500 3.500 26.250.000

2. Dodol (Dus) 1.500 7.500 10.000 75.000.000

3. Selai (Botol) 1.500 3.000 12.000 36.000.000

T o t a l 137.250.000

Page 230: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

206

Lampiran 29. Bahan Baku Industri Pengolahan Jeruk Pamelo di Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten

Pangkep, 2016.

Penggunaan Bahan Baku (Buah) Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)

1.500 3.500 5.250.000

Page 231: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

207

Lampiran 30. Bahan Penunjang Industri Pengolahan Jeruk Pamelo di Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten

Pangkep, 2016.

Bahan Penunjang Jumlah Fisik Harga Satuan (Rp) Nilai(Rp)

Sari Buah

Gula pasir 56,25 Kg 13.000 731.250

Asam sitrat 7,42 Kg 22.000 163.240

Benzoat 0,45 Kg 70.000 31.500

Botol plastik kemasan 7.500 Botol 600 4.500.000

Label botol 7.500 Lembar 187.5 1.406.250

Gas 3 Kg 22 Unit 17.000 374.000

Jumlah 7.206.240

Dodol

Gula pasir 750 Kg 13.000 9.750.000

Margarin 150 Kg 12.000 1.800.000

Labu halus 1.125 Kg 7.000 7.875.000

Kotak kemasan 7.500 kotak 2.500 18.750.000

Plastik kemasan dodol 54 roll 7.500 405.000

Gas 3 Kg 282 Unit 17.000 4.794.000

Jumlah 43.374.000

Selai Jeruk

Gula pasir 562,5 Kg 13.000 7.312.500

Asam sitrat 0,13 Kg 22.000 2.860

Natrium benzoat 0,38 Kg 70.000 26.600

Pewarna makanan 1,5 Liter 100.000 150.000

Toples selai 3.000 botol 2.000 6.000.000

Label toples 3.000 lbr 190 570.000

Gas 3 Kg 126 Unit 17.000 2.142.000

Jumlah 16.203.960

Page 232: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

208

Lampiran 31. Nilai Penyusutan Alat Industri Pengolahan Jeruk Pamelo di Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang,

Kabupaten Pangkep, 2016.

Nama Alat Jumlah (Unit) Lama Pakai (Thn) Harga Awal (Rp) Harga Akhir (Rp) NPA

Sari Buah

Kompor 3 3 650.000 600.000 50.000

Baskom stainless 5 3 150.000 90.000 100.000

Pisau stainless 6 3 200.000 165.000 70.000

Panci 3 3 500.000 380.000 120.000

Spatula kayu 3 2 14.000 7.000 10.500

Pemeras buah 1 3 4.000.000 3.400.000 200.000

T o t a l 550.500

Dodol Buah

Baskom stainless 3 3 150.000 110.000 40.000

Pisau stainless 3 3 200.000 165.000 35.000

Penyaring 3 3 150.000 100.000 50.000

Wajan 2 3 850.000 790.000 40.000

Loyang stainless 20 3 36.000 27.000 60.000

Sendok 6 3 2.000 1.000 2.000

Spatula stainless 2 3 136.000 100.000 36.000

Wajan 1 3 500.000 380.000 40.000

Kompor 3 3 650.000 600.000 50.000

Blender 2 3 500.000 350.000 100.000

T o t a l 453.000

Selai Buah

Kompor 3 3 650.000 600.000 50.000

Penyaring 3 3 150.000 100.000 50.000

Pisau stainless 3 3 200.000 165.000 35.000

Baskom stainless 3 3 150.000 110.000 40.000

Wajan 2 3 850.000 790.000 40.000

Spatula stainless 2 3 136.000 100.000 36.000

Sendok besar 3 3 2.000 1.000 1.000

Blender 2 3 500.000 350.000 100.000

Panci 1 3 500.000 380.000 40.000

Sealer 1 3 1.000.000 880.000 40.000

T o t a l 432.000

Page 233: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

209

Lampiran 32. Hari Orang Kerja (HOK) Tenaga Kerja Industri Pengolahan Jeruk Pamelo di Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

Uraian TK HK JK HOK

Sari buah

Pengadaan bahan baku 1 12 1 1,7

Pengolahan 4 12 3 20,5

Pengemasan 2 12 2 6,85

Dodol buah

Pengadaan bahan baku 1 12 1 1,7

Pengolahan 4 12 5 34,28

Pengemasan 2 12 2 6,85

Selai buah

Pengadaan bahan baku 1 12 1 1,7

Pengolahan 4 12 7 48

Pengemasan 2 12 2 6,85

Keterangan:

Jam Kerja Standar (JKS) = 7 jam

JKtotal = TK x HK x JK

HOK = JKtotal/JKS

Page 234: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

210

Lampiran 33. Upah Tenaga Kerja Industri Pengolahan Jeruk Pamelo di Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

Uraian HOK Upah (Rp) Upah Tenaga Kerja

(Rp/Tahun)

Sari buah

Pengadaan bahan baku 1,7 50.000 85.000

Pengolahan 20,5 50.000 1.025.000

Pengemasan 6,85 50.000 342.500

Dodol buah

Pengadaan bahan baku 1,7 50.000 85.000

Pengolahan 34,28 50.000 1.714.000

Pengemasan 6,85 50.000 342.500

Selai buah

Pengadaan bahan baku 1,7 50.000 85.000

Pengolahan 48 50.000 2.400.000

Pengemasan 6,85 50.000 342.500

Page 235: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

211

Lampiran 34. Pajak Bangunan Industri Pengolahan Jeruk Pamelo di Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

Luas Lahan (Ha) Pajak Lahan (Rp)

0,0063 10.000

Page 236: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

212

Lampiran 35. Analisis Pendapatan Industri Pengolahan Jeruk Pamelo di Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

No. Uraian Jumlah Fisik Harga Satuan (Rp) Total Harga (Rp)

Sari Buah

1. Penerimaan

Total Produksi (Botol) 7.500 3.500 26.250.000

2. Biaya Pengolahan Sari Buah Jeruk Pamelo

a. Biaya Variabel

Biaya bahan baku (Buah) 1.500 1.750.000

Biaya bahan penunjang (1 paket/tahun) - - 7.206.240

Biaya tenaga kerja

Pengadaan bahan baku (HOK) 1,7 50.000 85.000

Pengolahan (HOK) 20,5 50.000 1.025.000

Pengemasan (HOK) 6,85 50.000 342.500

Biaya transportasi 4 30.000 120.000

b. Biaya Tetap

Nilai Penyusutan Alat (NPA) (1 paket/tahun) 550.500

Pajak Bangunan (Ha) 0,0063 10.000

Total Biaya 11.089.240

3. Pendapatan 15.160.760

Dodol Buah

1. Penerimaan

Total Produksi (Kotak) 6.700 10.000 75.000.000

2. Biaya Pengolahan Dodol Buah Jeruk Pamelo

a. Biaya Variabel

Biaya bahan baku (Buah) 1.500 1.750.000

Biaya bahan penunjang (1 paket/tahun) - - 43.374.000

Biaya tenaga kerja

Pengadaan bahan baku (HOK) 1,7 50.000 85.000

Pengolahan (HOK) 34,28 50.000 1.714.000

Pengemasan (HOK) 6,85 50.000 342.500

Biaya transportasi 4 30.000 120.000

b. Biaya Tetap

Nilai Penyusutan Alat (NPA) (1 paket/tahun) - - 453.000

Pajak Bangunan (Ha) - - -

Total Biaya 47.838.500

3. Pendapatan 27.161.500

Page 237: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

213

Lampiran 35. (Lanjutan) No. Uraian Jumlah Fisik Harga Satuan (Rp) Total Harga (Rp)

Selai Buah

1. Penerimaan

Total Produksi (Botol) 3.000 12.000 36.000.000

2. Biaya Pengolahan Selai Buah Jeruk Pamelo

a. Biaya Variabel

Biaya bahan baku (Buah) 1.750.000

Biaya bahan penunjang (1 paket/tahun) - - 16.203.960

Biaya tenaga kerja

Pengadaan bahan baku (HOK) 1,7 50.000 85.000

Pengolahan (HOK) 48 50.000 2.400.000

Pengemasan (HOK) 6,85 50.000 342.500

Biaya transportasi 4 30.000 120.000

b. Biaya Tetap

Nilai Penyusutan Alat (NPA) (1 paket/tahun) - - 432.000

Pajak Bangunan (Ha) - - -

Total Biaya 21.333.460

3. Pendapatan 14.666.540

Page 238: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

214

Lampiran 36. Jumlah dan Harga Produk Olahan Jeruk Pamelo Per Buah di Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

Jenis Produk

Jumlah Pemakaian

Bahan Baku (Buah)

Jumlah Produk

Harga Produk (Rp)

Total Harga (Rp)

Harga Produk (Rp/Buah)

Sari Buah (Botol)

1.500

7.500 3.500 26.250.000 17.500

Dodol Buah (Kotak) 7.500 10.000 75.000.000 50.000

Selai Buah (Botol) 3.000 12.000 36.000.000 24.000

Page 239: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

215

Lampiran 37. Harga Bahan Penunjang pada Pengolahan Jeruk Pamelo Per Buah Bahan Baku di Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

Jenis Produk Jumlah

Pemakaian Bahan Baku (Buah)

Jumlah Fisik Total Harga (Rp) Harga (Rp/Buah)

Sari Buah

1.500 1 paket/tahun

7.206.240 4.804

Dodol Buah 43.374.000 28.916

Selai Buah 16.203.960 10.802

Page 240: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

216

Lampiran 38. Hari Orang Kerja (HOK) pada Tenaga Kerja Industri Pengolahan Jeruk Pamelo Berdasarkan Jumlah Pemakaian Bahan Baku Jeruk Pamelo di Desa Punranga, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

Jenis Produk TK HK JK HOK

Pemakaian Bahan Baku (Buah) 1.500 1.500 1.500 1.500

1. Sari Buah

a. Pengadaan bahan baku 1 12 1 1,70

b. Pengolahan 4 12 3 20,50

c. Pengemasan 2 12 2 6,85

29,05

2. Dodol Buah

a. Pengadaan bahan baku 1 12 1 1,7

b. Pengolahan 4 12 5 34,28

c. Pengemasan 2 12 2 6,85

42,83

3. Selai Buah

a. Pengadaan bahan baku 1 12 1 1,7

b. Pengolahan 4 12 7 48

c. Pengemasan 2 12 2 6,85

56,55

Keterangan:

Jam Kerja Standar (JKS) = 7 jam

JKtotal = TK x HK x JK

HOK = JKtotal/JKS

Page 241: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

217

Lampiran 39. Peta Infrastruktur Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, 2016.

Page 242: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

218

Lampiran 40. Dokumentasi Penelitian

Foto Bersama Responden (Pedagang Pengumpul)

Page 243: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

219

Lampiran 40. (Lanjutan)

Foto Responden (Petani Jeruk Pamelo)

Foto Alat Transportasi (Pedagang Pengecer) menuju Polman

Page 244: ANALISIS RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI SUPPLY CHAIN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 10. · Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami ..... 66

220

Lampiran 40. (Lanjutan)

Foto Responden (Industri Rumah Tangga Pengolahan Jeruk Pamelo)