73
1 Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air minum (pdam) kabupaten Sukoharjo Oleh : Samsul Hadi F. 1201059 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan baik milik pemerintah maupun milik swasta mempunyai tujuan yaitu memperoleh keuntungan dari kegiatan usaha yang mereka laksanakan. Dalam melaksanakan usahanya setiap perusahaan pasti menjalankan fungsi fungsi manajemen untuk mencapai tujuan dari perusahaan tersebut, salah satunya malaksanakan kegiatan keuangan. Kegiatan keuangan sangat penting bagi perusahaan karena tanpa adanya dana dan pengelolaan yang baik maka perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik. Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih pemerintah daerah mendirikan perusahaan yang bergerak dalam pengadaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan air daerahnya tersebut, dalam hal ini PDAM. PDAM tentunya juga mempunyai kegiatan pengelolaan keuangan dalam menjalankan kegiatan usahanya, karena PDAM berasal dari berbagai sumber, diantaranya berasal dari permerintah daerah, pemerintah pusat, dan PDAM itu sendiri sehingga perlu adanya kinerja yang baik yang dapat

Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

  • Upload
    leduong

  • View
    219

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

1

Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air minum (pdam)

kabupaten Sukoharjo

Oleh : Samsul Hadi F. 1201059

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap perusahaan baik milik pemerintah maupun milik swasta

mempunyai tujuan yaitu memperoleh keuntungan dari kegiatan usaha yang

mereka laksanakan. Dalam melaksanakan usahanya setiap perusahaan pasti

menjalankan fungsi fungsi manajemen untuk mencapai tujuan dari perusahaan

tersebut, salah satunya malaksanakan kegiatan keuangan. Kegiatan keuangan

sangat penting bagi perusahaan karena tanpa adanya dana dan pengelolaan

yang baik maka perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik.

Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih

pemerintah daerah mendirikan perusahaan yang bergerak dalam pengadaan air

bersih untuk memenuhi kebutuhan air daerahnya tersebut, dalam hal ini

PDAM. PDAM tentunya juga mempunyai kegiatan pengelolaan keuangan

dalam menjalankan kegiatan usahanya, karena PDAM berasal dari berbagai

sumber, diantaranya berasal dari permerintah daerah, pemerintah pusat, dan

PDAM itu sendiri sehingga perlu adanya kinerja yang baik yang dapat

Page 2: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

2

mendukung kegiatan usaha yang dilaksanakannya. Setiap tahun biasanya

perusahaan pemerintah mengadakan peniliaan kinerja keuangan untuk

megetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut, dengan cara penilian yang

telah di tetapkan oleh pemerintah untuk masing masing PDAM yang dinilai

dari aspek keuangan.

Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis

kelemahan dan kekuatan bidang finansal akan sangat membantu dalam

menilai prestasi manajemen dimasa lalu dan prospeknya dimasa mendatang.

Rasio tersebut dapat memberikan indikasi apakah perusahaan memiliki kas

yang cukup untuk memenuhi kewajiban finansialnya, besarnya piutang yang

cukup rasional, efisisensi manajemen persediaan, perencanaan investasi yang

baik dan struktur modal yang sehat sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Dengan analisis kinerja keuangan, seorang analis keuangan akan dapat menilai

apakah manajer keuangan dapat merencanakan dan mengimplementasikan

kedalam setiap tindakan secara konsisten dengan tujuan perusahaan.

Dengan memperhatikan pentingnya kinerja kerja keuangan yang dicapai

oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat

kesehatan perusahaan dan mengingat tidak semua orang dapat mempelajari,

membaca dan menginterprestasikan laporan keuangan PDAM, untuk

mengatasi hal tersebut diperlukan pedoman untuk keseragaman dalam

penilaian kinerja keuangan. Maka Departemen Dalam Negeri menerbitkan

Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 47 tahun 1999 tanggal 31

Page 3: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

3

Mei 1999, tentang Pedoman Pemantauan dan Penilaian Kinerja Keuangan

PDAM.

Berdasarkan latar belakang peneletian tersebut diatas, maka peneliti

mengambil judul penelitian: “ANALISIS RASIO KINERJA KEUANGAN

PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN

SUKOHARJO”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, yang menjadi pokok masalah dalam

penelitian ini adalah: ”Bagaimana perkembangan kinerja keuangan pada

Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sukoharjo selama tiga tahun

terakhir (2000 - 2002) ditinjau dari Aspek Keuangan ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan kinerja

keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sukoharjo dalam

kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir (2000 – 2002) ditinjau dari Aspek

Keuangan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini sangat berguna bagi

peneliti, perusahaan dan pihak yang terkait yaitu;

1. Bagi peneliti.

Page 4: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

4

Penelitian ini merupakan proses pembelajaran ilmu yang telah diperoleh

selama ini dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan meneliti.

2. Bagi Perusahaan.

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan sumbang

saran di dalam menentukan kebijakan yang akan diterapkan perusahaan.

3. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo.

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi PDAM

Kabupaten Sukoharjo selaku obyek penelitan, sebagai masukan bagi

Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo didalam mengadakan pembinaan

serta pengawasan terhadap PDAM Kabupaten Sukoharjo

E. Kerangka Pemikiran

Kebijaksanaan Pengambilan

Keputusan Perusahaan

Laporan Keuangan Neraca dan Laporan Rugi / laba

Analisis Kinerja Keuangan Aspek Keuangan

Penilaian Kinerja Keuangan SK Mendagri No: 47 Th. 1999

Hasil Kinerja Keuangan

Page 5: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

5

Dalam menganalisa kinerja keuangan perlu mengetahui proses produksi

perusahaan, proses produksi memerlukan transformasi sumberdaya menjadi

barang dan jasa yang terdiri dari Tenaga Kerja, Investasi modal yang

menyediakan peralatan dan fasilitas produksi. Sistem Produksi yang

mengubah masukan menjadi keluaran yang dapat menghasilkan produksi

barang atau jasa.

Setelah mengetahui proses produksi dengan menganalisa laporan

keuangan tiap tahun yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba, Selanjutnya

diaplikasikan dengan analisa rasio keuangan sesuai Keputusan Menteri

Dalam Negeri Nomor 47 tahun 1999 terdiri dari aspek keuangan. Dari hasil

analisis tersebut akan di peroleh nilai dari Aspek Keuangan yang akan

menentukan nilai dan penggolongan tingkat kesehatan dan perkembangan

perusahaan dari tahun ke tahun kinerja keuangan perusahaan. Hasil analisa

Historis tersebut sangat penting Artinya bagi perbaikan penyusunan rencana

yang akan dilaksanakan di waktu mendatang sehingga membantu menentukan

arah kebijaksanaan pengambilan keputusan pemimpin perusahaan. (Keputusan

Menteri Dalam Negeri Nomor 47 tahun 1999/ Bambang Riyanto 1999, hal

327)

F. HIPOTESIS

Page 6: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

6

Hipotesis dalam penelitian kinerja keuangan ini dirumuskan sebagai

berikut;

Di duga ada rasio penilaian kinerja keuangan pada Perusahaan Daerah

Air Minum (PDAM) Kabupaten Sukoharjo yang lemah dengan katergori

kurang baik.

G. Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan gambaran yang faktual

guna mencari pemecahan masalah metode penelitian yang digunakan sebagai

berikut:

1. Ruang Lingkup Penelitian.

Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus (case study) dengan

obyek penelitian yaitu Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten

Sukoharjo yang berlokasi di Jl. Abu Tholib Sastrotenoyo No. 371 Telp.

593706 Sukoharjo.

2. Jenis data

Data kuantitatif, yang diambil dari laporan keuangan perusahaan, seperti

neraca, laporan rugi laba dan laporan laporan lain yang berkaitan dengan

operasional perusahaan.

3. Sumber Data

a. Data primer

adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian.

Page 7: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

7

Contoh: Observasi dan wawancara langsung dengan pimpinan maupun

karyawan perusahaan.

b. Data skunder.

Adalah data yang diperoleh dari catatan catatan yang ada pada

perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti atau yang

berguna sebagai informasi pendukung data.

Contoh: Neraca, laporan rugi laba dan laporan keuangan lainnya.

4. Teknik Pengumpulan Data.

Untuk memperoleh data, digunakan teknik pengumpulan data sebagai

berikut.

a. Wawancara, yaitu mengadakan wawancara langsung kepada bagian

bagian yang terkait khususnya kepada bagian keuangan atau bagian

bagian lainnya yang diperlukan informasinya atau data datanya.

b. Observasi, yaitu mengamati secara langsung keadaan pada perusahaan

yang diteliti kemudian mencatat hasil pengamatan tersebut.

c. Studi Pustaka, yaitu mempelajari literatur-literatur yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti.

5. Teknik Analisa Data.

Untuk menganalisis data penelitian, peneliti menggunakan Pedoman

Pemantauan dan Penilaian Kinerja Keuangan PDAM yang di keluarkan

oleh Menteri Dalam Negeri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam

Negeri Nomor:47 tahun 1999. berdasarkan surat kepetusan tersebut

Page 8: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

8

kinerja keuangan PDAM dipengaruhi oleh beberapa indikator yang jenis

dan cara pelaksanaan perhitungannya dapat dirumuskan sebagi berikut:

Aspek Keuangan (bobot 45 dan nilai 60)

1. Rasio Laba terhadap Aktiva Produktif

Laba sebelum Pajak X 100% Aktiva Produktif Penilaian

>10 % = 5

>7% - 10% = 4

>3% - 7% = 3

>0% - 3% = 2

<= 0% = 1

2. Rasio Laba terhadap Penjualan

Laba sebelum Pajak X 100% Penjualan Penilaian.

>20 % = 5

>14% - 20% = 4

>6% - 14% = 3

>0% - 6% = 2

<= 0% = 1

3. Rasio aktiva lancar terhadap hutang lancar

Aktiva Lancar

Page 9: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

9

Hutang Lancar

Penilaian:

>1.75 – 2 = 5

>1,5 – 1,75 ; atau > 2,00 – 2,30 = 4

>1,25 – 1,50 ;atau 2,30 – 2,70 = 3

>1,00 – 1,25 ;atau 2,70 – 3,00 = 2

<= 1,00 ; atau >3,00 = 1

4. Rasio Hutang Jangka Panjang terhadap Ekuitas

Hutang Jangka Panjang

Ekuitas

Penilaian

<= 0,5 = 5

>0,5 – 0,7 = 4

>0,7 – 0,8 = 3

>0,8 - 1,0 = 2

>1,0 = 1

5. Rasio Total Aktiva terhadap Total Hutang

Total Aktiva

Total Hutang

Penilaian

>2,0 = 5

>1,7 - 2,0 = 4

Page 10: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

10

>1,3 – 1,7 = 3

>1,0 – 1,3 = 2

<= 1,0 = 1

6. Rasio Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi

Biaya Operasi

Pendapatan Operasi

Penilaian

<= 0,5 = 5

>0,5 – 0,65 = 4

>0,65 – 0,85 = 3

>0,85 – 1,00 = 2

>1,0 = 1

7. Rasio Laba Operasi sebelum Biaya Penyusutan terhadap Angsuran

Pokok dan Bunga Jatuh Tempo.

Laba Operasi sebelum Biaya Penyusutan

(Angsuran Pokok + Bunga) Jumlah Jatuh Tempo

Penilaian

>2,0 = 5

>1,7 – 2,0 = 4

>1,3 – 1,7 = 3

>1,0 – 1,3 = 2

<=1,0 = 1

8. Rasio Aktiva Produktif terhadap Penjualan Air.

Page 11: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

11

Aktiva Produktif

Penjualan Air

Penilaian

<= 2,0 = 5

>2,0 – 4,0 = 4

>4,0 – 6,0 = 3

>6,0 – 8,0 = 2

>8,0 = 1

9. Jangka waktu Penagihan Piutang

Piutang Usaha

Jumlah penjualan per hari

Penilaian

<= 60 = 5

>60 – 90 = 4

>90 – 150 = 3

>150 – 180 = 2

>180 = 1

10. Efektifitas pangihan

Rekening tertagih X 100% Penjualan air Penilaian >90% = 5

Page 12: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

12

>85% – 90% = 4

>80% – 85% = 3

>75% – 80% = 2

<= 75% = 1

Penilaian untuk masing-masing indikator keuangan tersebut

diatas dilakukan dengan cara memberi nilai nilai yang disediakan

antara 1 sampai dengan 5. Selanjutnya setelah diperoleh indikator

kinerja keuangan tersebut digunakan untuk menentukan penggolongan

tingkat kesehatan PDAM Kabupaten Sukoharjo yaitu:

Nilai > 75 dinyatakan Baik Sekali

Nilai > 60 – 75 dinyatakan Baik

Nilai > 45 – 60 dinyatakan Cukup

Nilai > 30 – 45 dinyatakan Kurang

Nilai <= 30 dinyatakan Tidak Baik

Page 13: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

13

BAB II

LANDASAN TEORI

RASIO KINERJA LAPORAN KEUANGAN

A. Laporan Keuangan

Menurut Meyr dalam buku Financial Stetement Analysis mengatakan bahwa Laporan Keuangan adalah “Dua daftar yang disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar tersebut adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba. Pada waktu akhir akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan untuk manambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba yang ditahan). (Drs.S Munawir. 2001, hal. 6)

Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang tertuliskan angka-angka, tetapi sangat penting juga untuk memikirkan aktiva riil dibalik angka angka tersebut (Eugene F. Brigham & Joel F. Houston. 1999, hal. 36).

Data keuangan yang dipergunakan untuk Analisis keuangan, diambil dari laporan – laporan keuangan yang pokok, yaitu neraca dan laporan rugi laba, laporan laba ditahan, laporan arus kas. Umumnya laporan laporan tersebut disajikan setahun sekali, meskipun sekarang terdapat kecenderungan untuk makin sering penyajiaannya.

1. Tujuan Laporan Keuangan.

Di dalam Statement of Accounting Concept (SFAC) Nomor 1 dinyatakan

bahwa pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang;

a. Berguna bagi investor dan kreditor yang ada dan yang potensial dan

pemakai lainnya dalam membuat keputusan untuk investasi, pemberian

kredit dan keputusan lainnya. Informasi yang dihasilkan itu harus

memadai bagi mereka yang mempunyai pengetahuan yang cukup

tentang kegiatan dan usaha perusahaan dalam peristiwa peristiwa

ekonomi, serta bermaksud untuk menelaah informasi itu secara

sungguh sungguh.

b. Dapat membantu investor dan kreditor yang ada dan yang potensial

dan pemakai lainnya untuk menaksir jumlah, waktu, dan

ketidakpastian dari penerimaan uang dimasa yang akan datang yang

berasal dari deviden atau bunga dan dari penerimaan uang yang berasal

dari penjualan, pelunasan, atau jatuh temponya surat surat berharga

Page 14: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

14

atau pinjaman pinjaman. Oleh karena itu penerimaan dan pengeluaran

uang (cash flow) seorang kreditur atau investor itu berkaitan dengan

cash flow dari perusahaan, pelaporan keuangan harus menyajikan

informasi untuk membantu investor, kreditur dan pihak pihak lainnya

untuk memperkirakan jumlah, waktu dan ketidakpastian dari aliran kas

masuk (sesudah dikurangkan kas keluar) dimasa datang untuk

perusahaan tersebut.

c. Menunjukkan sumber sumber ekonomi dari suatu perusahaan, klaim

atas sumber tersebut (kewajiban perusahaan untuk mentransfer sumber

sumber ke perusahaan lain dan ke pemilik perusahaan), dan pengaruh

dari transaksi transaksi, kejadian kejadian dan keadaan keadaan yang

mempengaruhi sumber sumber dan klaim atas sumber sumber tersebut

(Zaki Baridwan. 1999, hal 3)

2. Tujuan Umum Laporan Keuangan

Tujuan umum laporan keuangan dapat di nyatakan sebagai berikut:

a. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai sumber

sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.

b. Untuk memberikan informasi yang dapat di percaya mengenai

perubahan dalam sumber sumber ekonomi neto (sumber dikurangi

kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari aktifitas aktifitas usaha

dalam rangka memperoleh laba.

Page 15: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

15

c. Untuk memberikan infomasi keuangan yang membantu para pemakai

laporan di dalam mengestimasi potensi perusahaan dalam

menghasilkan laba.

d. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan

dalam sumber sumber ekonomi dan kewajiban, seperti informasi

mengenai aktivitas pembelanjaan dan penanaman

e. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang

berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan

pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijaksanaan akuntansi

yang dianut.

3. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan

a. Neraca

Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta

modal dari suatu perusahaan yang pada suatu saat tertentu. Jadi tujuan

neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan

pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana buku buku

ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiscal atau tahun

kalender sehingga neraca sering disebut Balance Sheet. Dengan

demikian neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu Aktiva, Hutang,

Modal.

Page 16: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

16

b. Laporan rugi laba

Laporan rugi laba merupakan suatu laporan yang sistematis tentang

penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan

selama periode tertentu. Prinsip prinsip dalam laporan rugi laba adalah:

1) Bagian pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari

usaha pokok perusahaan (penjualan barang dagangan atau

memberikan service) diikuti dengan harga pokok dari

barang/service yang dijual, sehingga diperoleh laba kotor.

2) Bagian kedua menunjukkan biaya biaya operasionil yang terdiri

dari biaya penjualan dan biaya umum/administrasi (operationing

expence)

3) Bagian ketiga menunjukkan hasil hasil yang diperoleh di luar

operasi pokok perusahaan, yang diikuti dengan biaya biaya yang

terjadi di luar usaha pokok perusahaan (Non operating/financial

income dan expenses)

4) Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi yang insidentil (extra

ordinary gain or loss) sehingga akhirnya diperoleh laba bersih

sebelum pajak pendapatan.

c. Laporan Laba ditahan

Laporan yang menunjukkan berapa banyak laba perusahaan yang bila

dibandingkan dengan yang dibayar sebagai deviden. Jumlah laba

ditahan yang terlihat disini adalah jumlah laba ditahan tahunan untuk

setiap tahun sejarah perusahaan.

Page 17: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

17

d. Laporan arus kas

Laporan yang menjelaskan dampak aktivitas operasi, investasi, dan

pembiayaan perusahaan terhadap arus kas selama satu periode

akuntansi dan menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas untuk

jangka waktu tertentu.

B. Analisis Laporan Keuangan

1. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan.

Mengadakan interprestasi atau Analisis terhadap laporan finansiil suatu

perusahaan akan sangat bermanfaat bagi penganalisis untuk dapat

mengetahui keadaan dan perkembangan finansiil dari perusahaan yang

bersangkutan. Dengan mengadakan analisis laporan keuangan dari

perusahaannya, manajer akan dapat mengetahui keadaan dan

perkembangan finansial perusahaannya, dan akan dapat di ketahui hasil

hasil finansiil yang telah dicapai di waktu waktu yang lalu dan waktu yang

sedang berjalan. Hasil Analisis dimasa lalu sangat penting artinya bagi

perbaikan penyusunan rencana atau policy yang akan dilakukan diwaktu

yang akan datang. Dari sudut pandang investor analisis keuangan

digunakan untuk memprediksi masa depan dalam rangka penentuan

kebijakan penanaman modalnya. (Bambang Riyanto, 1995. hal 327`.)

2. Analisis Rasio Finasiil

Dalam menagadakan analisis laporan finansiil suatu perusahaan,

seorang penganalisis finansiil memerlukan adanya ukuran atau “yard-

stick” tertentu. Ukuranya yang sering digunakan dalam analisis finansiil

Page 18: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

18

adalah “rasio”. Pengertian rasio itu sebenarnya hanyalah alat yang

dinyatakan dalam “arithmetical terms” yang dapat digunakan untuk

menjelaskan hubungan antara dua macam data finansiil. Panganalisis

finansiil dalam mengadakan analisis rasio finansiil pada dasarnya dapat

melakukannya dengan 2 macam cara pembandingan, yaitu:

a. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio rasio yang

diperkirakan untuk waktu waktu yang akan datang dari perusahaan

yang sama. Dengan menganalisis satu macam rasio saja tidak banyak

artinya, karena kita tidak dapat mengetahui faktor faktor apa yang

menyebabkan perubahan tersebut.

b. Membandingkan rasio rasio dari suatu perusahaan (rasio perusahaan)

dengan rasio rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau

industri (rasio industri/ rasio rata/ ratio standard) untuk waktu yang

sama. Dengan membandingkan rasio perusahaan dengan rasio industri

akan dapat diketahui apakah perusahaan yang bersangkutan itu dalam

aspek finansiil tertentu berada diatas rata rata industri (above average),

berada pada rata rata (average) atau terletak di bawah rata rata (below

average).

3. Macam macam Analisis Rasio Finansiil

Dilihat dari sumbernya deman rasio di buat maka rasio rasio dapat

digolongkan menjadi tiga golongan yaitu;

a. Rasio rasio Neraca

Page 19: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

19

Rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, misalnya current

ratio, acid-test ratio, current assets to total assets ratio, current

liabilities to total assets ratio dan lain sebaginya.

b. Rasio laporan Rugi Laba

Rasio yang disusun dari data yang berasal dari income statement,

misalnya gross profit margin, net operating income, operating ratio dan

lain sebagainya.

c. Rasio antar laporan.

Rasio yang disusun dari data yang berasal dari Neraca dan data lainnya

berasal dari Income statement, misalnya asset turn over , inventory turn

over, receivables turn over dan lain sebagainya.

Ada pula yang mengelompokkan rasio rasio yang terdiri dari

a. Rasio likuiditas adalah berhubungan dengan masalah suatu perusahaan

untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus terpenuhi.

1) Likuiditas Badan Usaha

Suatu perusahaan yang mempunyai kekuatan membayar

sedemikian rupa besarnya sehingga mampu memenuhi segala

kewajiban finansiilnya yang segera harus dipenuhi.

2) Likuiditas Perusahaan

Perusahaan menggunakan kewajiban finansiilnya untuk

menyelenggarakan proses produksi.

Page 20: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

20

b. Rasio Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar

semua Hutangnya (hutang jangka pendek dan jangka pajang)

c. Rasio Aktifitas adalah rasio rasio yang dimaksudkan untuk mengukur

sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan

sumber sumber dananya.

d. Rasio Profitabilitas yaitu rasio yang menunjukkan hasil akhir dari

sejumlah modal usaha yang di gunakan. (Bambang Riyanto, 1995. Hal.

329 – 331)

Tabel II.1 Macam macam rasio, cara perhitungan beserta interprestasinya

berdasarkan laporan finansiil

Rasio Metode Perhitungan Interprestasi

1. Rasio Likuiditas

a. Current Ratio Aktiva Lancar

Utang lancar

Kemampuan untuk

membayar utang yang

segera harus dipenuhi

dengan aktiva

b. Cash ratio Kas + Efek Kemampuan Untuk

Page 21: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

21

(ratio of immediate

solvency)

Utang Lancar membayar utang yang

harus segera dipenuhi

dengan kas yang

tersedia dalam

perusahaan dan efek

yang dapat diuangkan.

c. Quick Ratio Kas +Efek+Piutang

Utang Lancar

Kemampuan untuk

membayar utang yang

segera harus dipenuhi

dengan aktiva lancar

yang lebih likuid (quick

asset)

Rasio Metode Perhitungan Interprestasi

d. Working capital to

total asset ratio

Aktiva lancar-Utang

lancar

Jumlah aktiva

Likuiditas dari total

aktiva dan posisi modal

kerja

2. Rasio Solvabilitas

Total Asset to Debts

Ratio

Net worth to Debts

Total Assets

Debt Ratio

Aktiva-Hutang

Kemampuan Total

Aktiva untuk

membayar total utang

utangnya

Membandingkan modal

Page 22: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

22

Ratio Total Hutang

sendiri dengan total

hutang yang dimiliki

perusahaan

3. Rasio Aktivitas

a. Total asset Tunr

Over

Penjualan neto

Jumlah Aktiva

Kemampuan dana yang

tertanam dalam

keseluruhan aktiva

perputaran modal yang

diinvestasikan untuk

menghasilkan

“revenue”

Rasio Metode Perhitungan Interprestasi

b. Receivable Turn

Over

Penjualan Kredit

Piutang rata rata

Kemampuan dana yang

tertanam dalam piutang

berputar dalam suatu

periode tertentu.

c. Average Collection

periode

Piutang rata rata x 360

Penjualan kredit

Periode rata rata yang

diperlukan untuk

mengumpulkan

piutang.

d. Inventory turnover Harga Pokok Penjualan Kemampuan dana yang

Page 23: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

23

Inventory rata rata tertanam dalam

inventory berputar

dalam suatu periode

tertentu, atau likuiditas

dari inventory dan

tendensi untuk daya

“overstock”

e. Average day’s

inventory

Inventory rata rata x

360

Harga Pokok Penjualan

Peiode menahan

persediaan rata rata

atau periode rata

persediaan berada di

gudang

Rasio Metode Perhitungan Interprestasi

f. Working capital

turnover

Penjualan neto

Aktiva lancar – Utang lancar

Kemampuan modal

kerja (neto) berputar

dalam suatu periode

siklis kas (cash cycle)

dari perusahaan.

4. Rasio Keuntungan

a. Gross prifit margin Penjualan neto – Harga

pokok penjualan

Penjualan neto

Laba bruto per rupiah

penjualan.

Page 24: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

24

b. Oprating Income

ratio (Operating

Profit Margin)

Penjualan neto-Harga

pokok penjualan-biaya

biaya administrasi,

penjualan, umum

Penjualan neto

Laba operasi sebelum

bunga dan pajak (neto

operating income) yang

dihasilkan oleh setiap

rupiah penjualan.

c. Operating ratio Harga pokok penjualan + biaya biaya

administrasi, penjualan , umum

Penjualan neto

Biaya operasi per

rupiah penjualan.

d. Net profit margin

(sales margin)

Keuntungan neto sesudah pajak

Penjualan neto

Keuntungan neto per

rupiah penjualan.

Rasio Metode Perhitungan Interprestasi

e. Earning Power to

total invesment (rate

of return an total

Assets)

EBIT

Jumlah aktiva/operating profit margin x Total

asset turn over

Kemampuan dari

modal yang di

investasikan dalam

keseluruhan aktiva

untuk menghasilkan

keuantungan bagi

semua investor

(pemegang saham +

obligasi)

f. Net Earning Power Keuntungan neto Kemampuan dari

Page 25: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

25

ratio sesudah pajak

Jumlah aktiva

modal yang

diivestasikan dalam

keseluruhan aktiva

untuk menghasilkan

keuntungan neto

g. Rate of return for

the owners (Rate of

return on Net

Worth)

Keuntungan neto sesudah pajak

Jumlah Modal Sendiri

Kemampuan dari

modal sendiri untuk

menghasilkan

keuntungan bagi

pemegang saham

preferen dan saham

biasa.

4. Metode dan Teknik Analisis Keuangan

Ada dua metode yang digunakan oleh setiap penganalisis laporan

keuangan, yaitu;

a. Analisis Horisontal

Analisis dengan mengadakan perbandingan laporan keuangna untuk

beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui

perkembangannya.

b. Analisis Vertikal

Apabila laporan keuangan yang diAnalisis meliputi satu periode atau

sar saat saja, yaitu dengan mamperbandingkan antara pos yang satu

dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga

Page 26: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

26

hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat

tertentu saja.

Teknik teknik analisis keuangan yang biasa digunakan dalam laporan

keuangan adalah sebagi berikut;

a. Analisis perbandingan laporan keuangan adalah metode dan teknik

dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode

atau lebih, dengan menunjukkan;

1) Data absolut atau jumlah jumlah dalam rupiah.

2) Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah.

3) Kenaikan atau penurunan dalam prosentase.

4) Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio

5) Prosentase dari total.

Analisis dengan metode ini akan dapat diketahui perubahan perubahan

yang terjadi, dan perubahan mana yang memerlukan penelitian lebih

lanjut.

b. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang

dinyatakan dalam prosentase (trend percentage analiysis), adalah suatu

metode atau teknik Analisis untuk mengetahui tendensi dari pada

keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau

bahkan turun.

c. Laporan dengan prosentase per komponen atau common zise statement,

adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui prosentase investasi

pada masing masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk

Page 27: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

27

mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang

terjadi dihubungkan dengan jumlah penjulannya.

d. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja, adalah suatu Analisis

untuk megetahui sumber sumber serta penggunaan modal kerja dalam

periode tertentu.

e. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas (Cash Flow statement analysis),

adalah suatu Analisis untuk mengetahui sebab sebab serta penggunaan

uang kas selama periode tertentu.

f. Analisis ratio, adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan

dari pos pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu

atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

g. Analisis perubahan laba kotor (gross profit analysis), adalah suatu

Analisis untuk mengetahui sebab sebab perubahan laba kotor suatu

perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor

atau perode dengan laba yang di budgetkan untuk periode tersebut.

h. Analisis Break-Even, adalah suatu Analisis untuk menentukan tingkat

penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan

tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh

keuntungan. Dengan Analisis break even ini juga akan diketahui

berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat

penjualan.

C. Kinerja Keuangan

1. Penilaian Kinerja Keuangan.

Page 28: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

28

Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodic efektivitas operasional

untuk organisasi, bagian organisasi, karyawannya berdasarkan sasaran,

standar yang telah ditetapkan sepbelumnya. (Mulyadi, 1997 hal 476)

Penilaian keuangan dapat dilihat dari pihak manajemen. Penilaian kinerja

keuangan bagi manajemen dapat diartikan sebagai pengukuran atas

kontribusi yang dapat diberikan oleh suatu bagian bagi pencapaian tujuan

perusahaan dibidang keuangan dan secara keseluruhan.

Pengukuran kinerja keuangan oleh manajemen dimaksudkan untuk dapat

memberikan petunjuk dalam pembuatan keputusan dan untuk mengevaluasi

kinerja manajemen.

2. Tujuan Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja bagi manajemen puncak bertujuan untuk:

a. Memberikan dasar bagi penilaian mutu prestasi bagian dalam

perusahaan.

b. Memberikan motivasi bagi bagian bagian didalam menjalankan tugasnya

seirama dengan tujuan pokok organisasi perusahaan secara keseluruhan.

Sedangkan bagi pihak pihak diluar manajemen perusahaan, penilaian kinerja

ini dimaksudkan untuk:

a. Memberikan dasar bagi penilaian mutu prestasi hasil pelaksanaan

kegiatan suatu perusahaan.

b. Memberikan motivasi bagi manajemen perusahaan seirama dengan

kebijakan yang digariskan.

Page 29: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

29

c. Penilaian kinerja keuangan PDAM menurut Keputusan Menteri Dalam

Negeri Nomor 47 tahun 1999, diklasifikasikan sebagai berikut;

NILAI KINERJA KINERJA

> 75 BAIK SEKALI

> 60 – 75 BAIK

> 45 – 60 CUKUP

> 30 – 45 KURANG

<= 30 TIDAK BAIK

3. Analisis Kinerja Keuangan

Analisis Kinerja Keuangan ditinjau dari Aspek Keuangan menurut Surat

Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 47 Tahun 1999

a. Rasio Laba terhadap Rasio Produktif (Earning Power atau Ratio

Profitabilitas)

Rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan di

dalam menghasilkan laba dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia

dalam perusahaan.

b. Rasio Laba terhadap Penjualan (Operating Profit Margin atau Ratio

Profitabilitas)

Page 30: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

30

Rasio ini untuk mengukur laba sebelum pajak (pendapatan operasi

ditambah pendapatan non operasi dikurangi biaya operasi di kurangi biaya non

operasi) dibandingkan dengan volume penjualan.

c. Rasio Aktiva Lancar terhadap Hutang Lancar (Current Ratio atau Ratio

Likuiditas)

Rasio ini menggambarkan kemapuan perusahaan didalam membayar

hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.

d. Rasio Hutang Jangka Panjang terhadap Ekuitas (Long Term Debt to Equity)

Rasio hutang jangka panjang terhadap modal adalah rasio yang sangat

penting bagi kreditur atau kalangan perbankkan dalam melaksanakan

penilaian pembiayaan jangka panjang untuk memantau saldo yang diperlukan

sehingga perusahaan dapat memperkirakan masa masa sulit yang menyerap

kerugian awal. Rasio ini memperlihatkan berapa besar modal yang digunakan

untuk menjamin hutang jangka panjang.

e. Rasio Total Aktiva Terhadap Total Hutang (Total Debt to Total Asset)

Rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar

Total Hutang dengan Total Aktiva yang dimiliki perusahaan.

f. Rasio Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi (Operating Ratio atau Ratio

Profitabilitas)

Rasio ini untuk mengukur biaya operasi per rupiah penjualan. Bila

peningkatkan pengeluaran lebih besar dari pada peningkatan pendapatan hal

ini dapat menjadi indikator penurunan produktifitas.

g. Rasio Laba Operasi sebelum Biaya Penyusutan terhadap Angsuran Pokok

Page 31: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

31

dan Bunga Jatuh Tempo (Debt Coverange Ratio)

Rasio ini memperlihatkan berapa kali lebih besar penghasilan

operasional dapat menutup pembayaran bunga dan angsuran pokok pinjaman.

h. Rasio Aktiva Produktif terhadap Penjualan Air (Total Assets Turn Over atau

Ratio Aktivitas)

Rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan aktiva perusahaan

didalam mencapai volume penjualan yang optimal.

i. Jangka Waktu Penagihan Piutang (Receivable Turn Over atau Ratio

Aktivitas)

Jangka waktu penagihan merupakan periode rata rata yang diperlukan

untuk mengumpulkan piutang sehingga dapat dikonversikan menjadi uang

tunai. Rasio ini menggambarkan pengelolaan dalam penagihan piutang.

j. Efektifitas Penagihan (Receivable Turn Over atau Ratio Aktifitas)

Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan

didalam melakukan penagihan kepada pelanggan.

Page 32: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

32

BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO

A. Sejarah Berdirinya dan Perkembangan Perusahaan Daerah Air

Minum Kabupaten Sukoharjo.

Sebelum menjadi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), PDAM

Kabupaten Sukoharjo berstatus Badan Pengelola Air Minum (BPAM) yang

beroperasi mulai bulan april 1989. Status kelembagaan pada waktu itu masih

berdasarkan Surat Keputusan Bersama 2 (dua) Menteri yaitu Menteri Dalam

Negeri dan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 3 Tahun 1984 dan

261/KPTS/1984.

Pada tahun 1990 Pemerintah Daerah Sukoharjo membuat peraturan

Daerah (Perda) Nomor 27 Tahun 1990, tentang Pendirian Perusahaan Daerah

Air Minum Kabupaten Daerah Tingkat II Sukoharjo.

Tahun 1993 dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum

Nomor 69/KPTS/1993 tentang Penyerahan Pengelolaan Prasarana dan Sarana

Penyediaan Air Bersih di Kabupaten Daerah Tingkat II Pemalang, Batang,

Kebumen, Tegal, Pekalongan, Jepara dan Kabupaten Sukoharjo Kepada

Gubernur Kepala Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah.

Selanjutnya dari Gubernur Jawa Tengah Prasarana dan Sarana

Penyediaan Air Bersih di Kabupaten Sukoharjo diserah terimakan kepada

Bupati Kepala Derah Tingkat II Sukoharjo dengan Berita Acara Serah Terima

Page 33: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

33

Nomor 539/00775 dan Nomor 539/1061/1993 pada hari Selasa tanggal Dua

bulan Maret 1993

B. Visi dan Misi Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sukoharjo

1. Visi

TERWUJUDNYA KEMAMPUAN PERUSAHAAN DALAM

MEMBERIKAN PELAYANAN AIR BERSIH KEPADA

MASYARAKAT SECARA TEPAT KUALITAS, TEPAT KUANTITAS

SERTA TEPAT KONTINUITAS.

2. Misi.

MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN

SUKOHARJO DENGAN PELAYANAN AIR BERSIH SESUAI

STANDAR KESEHATAN DENGAN TIDAK MENINGGALKAN

FUNGSI SOSIAL SERTA MEMBERIKAN KONTRIBUSI TERHADAP

PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO

C. Tugas dan Fungsi Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sukoharjo

PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), Kabupaten Sukoharjo yang

merupakan salah satu sarana otonomi daerah Kabupaten Daerah Tingkat II

yang merupakan tugas dan fungsi antara lain;

1. Memberikan pelayanan air minum bagi seluruh masyarakat.

2. Pendistribusian air minum secara adil dan merata serta dilakukan secara

terus menerus yang memenuhi syarat syarat kesehatan.

Page 34: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

34

3. Meyediakan air yang aman untuk di konsumsi masyarakat, dengan

menetapkan standart kualitas air yang sehat, yaitu;

a. Tidak berwarna

Dalam arti tersebut bening dan tidak menampakkan warna zat zat asing

lainnya, seperti putih atau hitam dan sebagainya.

b. Tidak terasa

Dalam arti tidak mengandung rasa lain yang sekiranya asin dan membahayakan apabila dikonsumsi.

c. Tidak berbau.

Dalam arti tersebut tidak menimbulkan aroma bau bila di cium.

d. Tidak mengandung unsur unsur yang berbahaya.

Air tersebut tidak dicemari oleh zat zat kimia lainnya yang berasal dari

limbah pabrik, maupun limbah rumah tangga, termasuk juga

pencemaran yang terjadi karena bangkai binatang atau bahan bahan

lain yang membahayakan kesehatan manusia.

4. Bekerja sama dengan departemen kesehatan dalam pemerikasaan stradart kualitas air tersebut memang benar

benar aman untuk dikonsumsi atau dengan kata lain tidak membahayakan kesehatan. Dan kerjasama ini telah

dilakukan secara rutin yaitu setiap triwulan atau setiap setengah tahun air diperiksa di laboratorium.

D. Stuktur Organisasi dan Kondisi Ketenagakerjaan Perusahaan Daerah Air

Minum Sukoharjo.

Struktur Organisasi PDAM Kabupaten Sukoharjo berdasarkan Surat

Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sukoharjo Nomor:

061/2235/1994 tanggal 1 Juli 1994 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja

PDAM Kabupaten Sukoharjo. Dalam Perda Nomor 27 Tahun 1990 Bab III.

Page 35: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

35

Pasal 5 ayat (1) tentang organisasi, disebutkan bahwa organisasi Perusahan

Daerah Air Minum terdiri dari:

1. Bupati Kepala Daerah

2. Badan Pengawas

3. Unsur Pimpinan adalah Direksi, terdiri dari;

a. Direktur Utama

b. Direktur Bidang Umum

c. Direktur Bidang Teknik

4. Unsur Staf terdiri dari

a. Bagian Keuangan

b. Bagian Hubungan Langganan

c. Bagian Umum

d. Bagian Produksi

e. Bagian Distribusi

f. Bagian Perencanaan Teknik

g. Bagian Peralatan Teknik

5. Unsur Pelayanan terdiri dari;

a. Cabang

b. Unit Pelayanan.

Gambar III.1 Struktur Organisasi PDAM

Kabupaten Sukoharjo

Bupati

Kab. Sukoharjo

Direktur Utama

Dir. Bag. Teknik Dir. Bag. Umum

BadanPengawas

Page 36: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

36

Sumber: PDAM Kab. Sukoharjo Adapun tugas tugas masing masing bagian adalah sebagai berikut;

1. Badan Pengawas.

a. Melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan perusahaan air

minum sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku

termasuk pelaksanaan kerja dan anggaran perusahaan daerah.

Page 37: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

37

b. Memberikan saran dan pendapat kepada Bupati Kepala Daerah

mengenai rencana kerja dan anggaran perusahaan daerah serta

perubahan tambahannya serta laporan laporannya kepada Direksi.

c. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran perusahaan

daerah serta menyampaikan hasil penilaian kepada Bupati Kepala

Daerah dengan termbusan kepada Direksi perusahaan Daerah.

d. Mengikuti perkembangan kegiatan perusahaan daerah dan hal hal

perusahaan menunjukkan gejala kemunduran, segera melaporkan

kepada Bupati Kepala Daerah dengan disertai saran mengenai langkah

langkah perbaikan yang perlu ditempuh.

e. Memberikan saran dan pendapat kepada Bupati Kepala Daerah dengan

termbusan kepada Direksi Perusahaan Daerah mengenai setiap

masalah lainnya yang dianggap penting bagi pengelolaan perusahaan

daerah.

f. Melakukan tugas tugas pengawasan yang ditentukan oleh Bupati

Kepala Daerah.

g. Memberikan laporan kepada Bupati Kepala Daerah secara berkala

(bulanan, triwulan, tahunan) serta setiap waktu yang diperlukan

mengenai perkembangan perusahaan daerah dan hasil perlaksanaan

tugas Badan Pengawas Perusahaan Daerah.

2. Direktur Utama.

a. Mempunyai tugas sebagaimana dalam pasal pasal yang terdapat dalam

peraturan Daerah Tingkat II Sukoharjo, No. 27 tahun 1990 tentang

Page 38: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

38

pendirian Perusahaan Daerah Air Minum, Kabupaten Daerah Tingkat

II Sukoharjo.

b. Dalam menjalankan tugasnya Direktur Utama bertanggung jawab

kepada Bupati Kepala Daerah.

c. Direktur Utama wajib mengadakan Rapat pada waktu yang telah

ditentukan untuk membahas secara menyeluruh penyelenggaraan tugas

dengan urusan unit unit perusahaan daerah.

d. Dalam menjalankan tugasnya Direktur Utama dibantu oleh para

Direktur yang dilengkapi dengan staff.

3. Direktur Bidang Umum.

a. Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan di bidang administrasi,

keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.

b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan

pengelolaan perlengkapan.

c. Merencanakan dan mengendalikan sumber sumber pendapatan serta

pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

d. Mengendalikan uang pendapat hasil penagihan rekening air dari

pelanggan.

e. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama

f. Dalam menjalankan tugasnya Direktur Bidang Umum bertanggung

jawab kepada Direktur Utama.

Direktur Bidang Umum dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh;

1). Direktur Keuangan

Page 39: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

39

a) Mengendalikan kegiatan kegiatan di bidang keuangan.

b) Mengatur program pendapatan dan pengeluaran keuangan

c) Merencanakan dan megendalikan sumber sumber pendapatan serta

pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

d) Melaksanakan tugas tugas yang diberikan oleh atasan.

e) Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur

Bidang Umum.

2). Bagian Langganan.

a) Melakukan penyaluran meter air dan memeriksa data penggunaan air

berdasarkan meter air.

b) Menyelenggarakan pemasaran pelayanan langganan dan mengurus

penagihan rekening langganan.

c) Menyelenggarakan fungsi pengawasan meter air, pengendalian meter

air, administrasi meteran.

d) Menyelenggarakan pelayanan langganan, pengolahan rekening dan

pengelolaan data langganan.

e) Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan atasan.

f) Dalam melaksanakan tugas tugasnya bertanggung jawab kepada

Direktur Bidang Umum.

3). Bagian Umum.

a) Mengendalikan dan menyelenggarakan kegiatan kegiatan dibidang

administrasi kepegawaian serta kesekretariatan.

Page 40: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

40

b) Menyelenggarakan kegiatan kegiatan di dibidang rumah rangga,

peralatan kantor dan perundang undangan.

c) Mengurus material material perbekalan teknik.

d) Mengadakan pembelian barang barang yang diperlukan perusahaan.

e) Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh atasan.

4. Direktur Bidang Teknik

a. Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan kegiatan perencanaan

teknik, produksi, distribusi, dan peralatan teknik.

b. Mengkoordinasikan kegiatan kegiatan pengujian peralatan teknik dan

bahan bahan kimia.

c. Mengkoordinasikan dan mengendalikan pemeliharaan instalasi

produksi sumber mata air permukaan dan sumber air tanah.

d. Dalam menjalankan tugasnya Direktur Bidang Teknik bertanggung

jawab kepada Direktur Utama.

Dalam menjalankan tugasnya direktur utama di bantu oleh;

1.) Bagian Produksi

a.) Menyelenggarakan pengendalian atas kualitas produksi air, termasuk

penyusunan rencana kebutuhan material produksi.

b.) Mengatur, menelenggarakan fungsi fungsi mekanik, mesin,

ketegangan serta laboratorium.

c.) Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan atasan.

d.) Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Drektur

Bagain Teknik.

Page 41: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

41

2.) Bagian Distribusi.

a.) Mengawasi pemasangan dan pemeliharaan pipa pipa distribusi dalam

rangka pembagian secara merata dan terus menerus serta melayani

gangguan.

b.) Mengatur, menyelenggarakan fungsi pipa/jaringan pipa pompa tekan

dan pelayanan gangguan.

c.) Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan atasan.

d.) Bagian distribusi dalam menjalankan tugasnnya bertanggung jawab

kepada Direktur Bidang Teknik.

3.) Bagian Perencanaan Teknik.

a.) Mengadakan persediaan cadangan air minum guna keperluan

distribusi.

b.) Mengadakan perencanaan/penyediaan sarana air minum untuk

program program penyambungan dan pengawasan distribusi.

c.) Merencanakan pengadaan teknik bangunan air minum serta

mengendalikan kualitas dan kuantitas termasuk menjamin kebutuhan.

d.) Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan atasan.

e.) Dalam menjalankan tugas tugasnya bertanggung jawab kepada

Direktur Bagian Teknik.

4.) Bagian Peralatan Teknik

a.) Mengurus perbekalan dan peralatan teknik.

b.) Mengetes, meneliti dan menilai peralatan teknik sesuai dengan

kebutuhan perusahaan.

Page 42: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

42

c.) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

d.) Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur

Bagian Teknik.

Uraian tugas Job Discription seperti di atas akan dapat dilaksanakan

apabila masing masing bagian menyadari dan peranannya sendiri dan

senantiasa tidak lupa untuk melakukan hubungan atau kerja sama secara

vertical maupun horizontal, sehingga apabila semuanya telah menyadari akan

tugas dan tangung jawab maka terciptalah suasana kerja yang nyaman dan

tertib.

Jumlah karyawan PDAM Kabupaten Sukoharjo sebanyak 96 orang,

dengan perincian sebagai berikut:

1. Menurut status kepegawaiannya:

PNS : 5 Orang

Pegawai Perusahaan : 82 Orang

Tenaga Honorair : 9 Orang

2. Menurut jenjang kependidikan

Sarjana (S1) : 2 Orang

Sarjana Muda (DIII) : 4 Orang

SLTA : 70 Orang

SLTP : 12 Orang

SD : 8 Orang

E. Produktifitas PDAM Sukoharjo dalam melaksanakan kegiatannya melayani 7 wilayah

kecamatan (dari 12 kecamatan yang ada), yaitu kecamatan Sukoharjo,

Page 43: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

43

kecamatan Kartasura, kecamatan Grogol, kecamatan Bulu, kecamatan

Bendosari, kecamatan Polokarto, dan kecamatan Mojolaban. Untuk

kecamatan Bulu, Bendosari, kecamatan Polokarto dan kecamatan Mojolaban

merupakan daerah yang sering mengalami kekurangan air.

Tabel III.1 Jumlah Sumber Air dan Kapasitas PDAM Sukoharjo

No. Kecamatan Jumlah Sumber/Sumur Kapasitas (liter/detik)

1. Sukoharjo 3 buah sumur dalam 30

2. Kartasura 3 buah sumur dalam 50

3. Grogol 4 buah sumur dalam 55

4. Bendosari 2 buah sumur dalam 15

5. Mojolaban 1 buah sumur dalam 10

6. Polokarto 2 buah sumur dalam 3

7. Bulu 1 buah sumur dalam 3

Sumber: PDAM Kab. Sukoharjo

F. Peningkatan Jumlah Pelanggan.

Kualitas pelayanan yang baik dan adanya prosedur prosedur yang

mudah akan dapat menarik perhatian masyakat untuk ikut menjadi pelanggan

baru PDAM, dalam tabel berikut di sebutkan jumlah pelanggan selama kurun

waktu tiga tahun (2000 – 2002);

Tabel III.2 Jenis Pelayanan dan Jumlah Sambungan Langganan

PDAM Kabupaten Sukoharjo Tahun 2000 –2002

Tahun No. Jenis Pelayanan

2000 2001 2002

1. Non Niaga 8.004 8.388 9.124

2. Instansi 84 87 87

3. Niaga Kecil 235 238 319

4. Niaga besar 10 12 12

Page 44: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

44

6 Industri besar 1 1 1

5. Sosial 72 78 79

7. Hidran Umum 77 72 67

Jumlah 8.522 8.876 9.689

Sumber: PDAM Kab. Sukoharjo G. Penetapan Tarif Pemakaian Air

Berdasarkan Keputusan Bupati Kabupaten Sukoharjo tentang

Penyesuaian Tarif Air Minum Perusahaan Daerah Air Minum Kebupaten

Sukoharjo, Klasifikasi Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum di bagi

menjadi;

1. Gologan I ; Sosial terdiri atas;

a. Sosial Umum meliputi:

1) Hidran Umum;

2) Kran Umum;

3) Kamar Mandi Umum;

4) WC Umum;

5) Terminal Air.

b. Sosial Khusus, meliputi;

1) Yayasan yayasan Sosial;

2) Rumah Sekolah Negeri/Swasta

3) Panti panti Asuhan;

4) Rumah Sakit Pemerintah

5) Tempat tempat Ibadah.

2. Gologan II Non Niaga terdiri atas;

a. Rumah tangga A (untuk rumah tangga sederhana)

b. Rumah tangga B (untuk rumah tangga menengah keatas)

Page 45: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

45

c. Instansi Pemerintah (Untuk kantor pemerintah, Lembaga lembaga

pemerintah, Sarana intansi pemerintah)

3. Gologan III ; Niaga terdiri atas;

a. Niaga Kecil; warung, toko, rumah makan, losmen, penginapan,

Dokter praktek, Kantor notaris, Rumah sakit tipe C ke bawah,

Koperasi dan Kantor swasta;

b. Niaga Besar; Importir/Eksportir, Ekspeditur, Agen Makelar dan

komisioner, Pasar swalayan, Rumah sakit swasta tipe A/B, Kolam

renang umum swasta, Pompa bensin, Distributor, Pedagang besar,

Night Club, Diskotik, Stembath, Hotel, Restoran, Bengkel besar dan

usaha besar lainnya.

4. Golongan IV; Industri terdiri atas;

a. Industri kecil; Industri rumah tangga (Home industry), Kerajinan

tangan, Sanggar seni lukis, Usaha konfeksi kecil, Peternakan Kecil dan

Usaha kecil lainnya;

b. Industri Besar; Pabrik textil, Pabrik kimia, Pertambangan Perkayuan,

Pembuatan kapal, Peternakan besar, Pabrik Minuman, Pabrik Es, Cold

Storage dan Usaha besar lainnya.

5. Golongan V; Khusus terdiri atas;

a. Pelabuhan Laut

b. Pelabuhan Udara

c. Pelabuhan Darat.

Tabel III.3

Page 46: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

46

Daftar tarif pamakaian air pada tingkat cabang (Pelayanan dari cabang Sukoharjo, Cabang Kartasura dan Cabang Grogol)

No. Kelompok Pelanggan 0 – 10 M3

Rp/ M3 11 – 20 M3

Rp/M3 21 – 30 M3

Rp/M3 31 – Keatas

Rp/M3 1. Sosial - Umum 400 400 400 400 - Khusus

450 550 850 975

2. Non Niaga - Rumah Tangga 500 800 950 1.150 - Instansi Pemerintah

525 925 1.125 1.550

3. Niaga - Niaga Kecil 1.025 1.375 1.725 - Niaga Besar

1.325 1.650 2.875

4. Industri - Industri kecil - 1.325 1.650 2.875 - Industri besar

- 1.325 2.000 3.450

5. Niaga Khusus - 5.000 5.000 5.000 Sumber: PDAM Kab. Sukoharjo

Tabel III.4 Daftar Tarif Pemakaian air pada tingkat Unit IKK (P elayanan dari Unit

IKK, Mojolaban, Unit IKK Polokarto, Unit IKK Bendos ari, dan Unit IKK Bulu)

No. Kelompok Pelanggan 0 – 10 M3

Rp/ M3 11 – 20 M3

Rp/M3 21 – 30 M3

Rp/M3 31 – Keatas

Rp/M3 1. Sosial - Umum 400 400 400 400 - Khusus

400 525 650 850

2. Non Niaga - Rumah Tangga 400 575 825 925 - Instansi Pemerintah

425 750 925 1.225

3. Niaga - Niaga Kecil 875 1.125 1.425 - Niaga Besar

1.050 1.375 2.375

4. Industri - Industri kecil - 1.050 1.375 2.375 - Industri besar - 1.175 1.650 2.850

Page 47: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

47

5. Niaga Khusus - 4.000 4.000 4.000

Sumber: PDAM Kab. Sukoharjo

Dalam menentukan tarif air minum ini PDAM Sukoharjo juga

mengupayakan keringanan bagi para pelanggan yang benar benar kurang

mampu. Mereka di beri keringanan berupa pembayaran secara angsuran,

sehingga hal ini bisa mengurangi beban pelanggan yang benar benar

membutuhkan

Page 48: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

48

BAB IV

ANALISIS RASIO KINERJA KEUANGAN

Menurut data yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan PDAM

Kabupaten Sukoharjo yang digunakan dalam penelitian perkembangan kinerja

keuangan perusahaan, maka pada bab ini dilakukan analisis kuantitatif

perkembangan tingkat kesehatan kinerja keuangan perusahaan dalam kurun waktu

tiga tahun (2000 – 2002) dan faktor yang memperngaruhi tingkat kesehatan

perusahaan.

Dalam menganalisis data yang telah diperoleh, penilaian kinerja keuangan

menggunakan Pedoman Pemantauan dan Penilaian Kinerja Keuangan PDAM

yang di keluarkan oleh Menteri Dalam Negeri berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Dalam Negeri Nomor:47 tahun 1999.

11. Rasio Laba terhadap Aktiva Produktif

Laba sebelum Pajak X 100% Aktiva Produktif Penilaian

>10 % = 5

>7% - 10% = 4

>3% - 7% = 3

>0% - 3% = 2

<= 0% = 1

Page 49: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

49

Perhitungan tingkat kinerja

Tahun 2000

267.305.421,40 X 100% = 4,97% Nilai 1

5.381.460.260,05

Tahun 2001 273.093.183,13 X 100% = 5,20% Nilai 1 5.248.492.358,95

Tahun 2002 256.720.963,76 X 100% = 4.80% Nilai 1 5.346.096.125,28

Hasil rasio laba terhadap aktiva produktif pada tahun 2000 – 2002 dapat

dikatergorikan tidak baik karena prosentase yang di hasilkan hanya

mempunyai nilai 1. Tahun 2000 rasio laba aktiva produktifnya 4,97%, ini

berarti setiap Rp 1,00 aktiva produktif hanya mampu menghasilkan laba

sebelum pajak sebesar Rp. 0,0497. Tahun 2001 rasio laba aktiva produktifnya

5,20%, ini berarti setiap Rp 1,00 aktiva produktif hanya mampu menghasilkan

laba sebelum pajak sebesar Rp 0,052. Pada tahun 2001 mengalami kenaikan

rasio 0,23% dibanding tahun 2000, hal ini dikarenakan menurunnya aktiva

produktif sebanyak Rp. 132 967 881,1 dan menigkatnya laba sebelum pajak

Rp. 5 787 761,73 dibanding tahun 2000. Tahun 2002 rasio laba aktiva

produktifnya 4,80%, ini berarti setiap Rp 1,00 aktiva produktif hanya mampu

menghasilkan laba sebelum pajak sebesar Rp 0,048. Tahun 2002 mengalami

penurunan rasio 0,4% di banding tahun 2001 hal ini ditunjukan dengan jumlah

Page 50: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

50

aktiva produktif tahun 2002 lebih besar Rp. 97 603 766,33 dari tahun 2001

dan laba sebelum pajak tahun 2002 menurun Rp. 16 372 219,37 dibanding

tahun 2001, penyebab utama penurunan laba ini adalah jumlah biaya langsung

usaha dan biaya administrasi yang mengalami kenaikan.

Nilai Bonus

Peningkatan Rasio Laba Terhadap Aktiva Produktif

Rumus = Rasio Laba Terhadap Aktiva Produktif t - Rasio Laba

Terhadap Aktiva Produktif t-1

Keterangan

t = Tahun Sekarang

t-1 = Tahun Lalu

Penilaian nilai bonus :

>12 % = 5

>9% - 12% = 4

>6% - 9% = 3

>3% - 6% = 2

>0% - 3% = 1

Penilaian

Tahun 2000 (4,97% - ~) = Tidak diketahui

Tahun 2001 (5,20% – 4,97%) = 0.23% Nilai 1

Tahun 2002 (4,80 – 5,20) = -0.4%

Nilai 0

Dari perhitungan nilai bonus pada tahun 2000 – 2002 hanya

mendapatkan nilai bonus 1, karena dari perhitungan diatas prosentase nilai

Page 51: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

51

yang dapatkan tahun 2001 (0.23%) tahun 2002 (-0.4%), hal ini menunjukkan

rasio laba terhadap aktiva produktif pada tahun 2001 mengalami kenaikan

rasio dibanding tahun 2000 sedangkan tahun 2002 mengalami penurunan rasio

dari tahun 2001 sehingga tidak mendapatkan nilai bonus.

12. Rasio Laba terhadap Penjualan

Laba sebelum Pajak X 100% Penjualan Penilaian.

>20 % = 5

>14% - 20% = 4

>6% - 14% = 3

>0% - 6% = 2

<= 0% = 1

Tahun 2000

267.305.421,40 X 100% = 16,47% Nilai 4 1.623.060.447,00

Tahun 2001

273.093.183,13 X 100% = 13,74% Nilai 3 1.987.723.381,00

Tahun 2002

256.720.963,76 X 100% = 10,64% Nilai 3 2.411.811.491,00

Page 52: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

52

Perbadingan laba terhadap penjualan pada tahun 2000 menghasilkan

rasio 16,47, berarti setiap penjualan Rp. 1,00 mampu menghasilkan laba

penjualan sebelum pajak Rp. 0,1647 hal ini dapat di kategorikan baik karena

prosentase yang di dapatkan menunjukan nilai 4. Tahun 2001 menghasilkan

rasio rasio 13,74, berarti setiap penjualan Rp. 1,00 mampu menghasilkan laba

penjualan sebelum pajak Rp. 0,1374 hal ini dapat di kategorikan cukup baik

karena prosentase yang di dapatkan menunjukan nilai 3. Tahun 2001

mengalami penurunan rasio laba sebelum pajak terhadap penjualan sebesar

2,73% di banding tahun 2000, hal ini di tunjukkan dari kenaikan pendapatan

tapi diikuti kenaikan jumlah biaya langsung usaha dan biaya umum dan

administrasi yang lebih besar dari tahun sebelumnya sehingga laba sebelum

pajak yang di hasilkan lebih kecil di banding tahun 2000. Tahun 2002

menghasilkan rasio 10,64%, berarti setiap penjualan Rp. 1,00 mampu

menghasilkan laba penjualan sebelum pajak Rp. 0,1064 hal ini dapat di

kategorikan cukup baik karena prosentase yang di dapatkan menunjukan nilai

3, pada tahun 2002 tersebut mengalami penurunan rasio sebesar 3,1%

dibanding tahun 2001 yang di tunjukkan dengan kenaikan pendapatan yang

diikuti kenaikan oleh jumlah biaya langsung usaha dan biaya administrasi

yang menimbulkan penurunan laba sebelum pajak pada tahun 2002.

Nilai Bonus Peningkatan Rasio Laba Terhadap Penjualan Tahun tersebut Rumus = Rasio Laba Terhadap Penjualan t - Rasio Laba Terhadap

Penjualan t –1

Page 53: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

53

Keterangan

t = Tahun Sekarang

t-1 = Tahun Lalu

Penilaian nilai bonus :

>12 % = 5

>9% - 12% = 4

>6% - 9% = 3

>3% - 6% = 2

>0% - 3% = 1

Penilaian

Tahun 2000 (16.47% - ~) = Tidak diketahui

Tahun 2001 (13.74% – 16.47%) = -2.73% Nilai 0

Tahun 2002 (10.64% – 13.74%) = -3.1% Nilai 0

Dari perhitungan nilai bonus pada tahun 2000 – 2002 tidak mendapatkan nilai

bonus, karena dari perhitungan diatas prosentase nilai yang dapatkan tahun

2001 (-2.73%) tahun 2002 (-3.1%), hal ini menunujukkan rasio laba terhadap

aktiva produktif pada tahun tersebut menalami penurunan rasio.

13. Rasio aktiva lancar terhadap Hutang lancar

Aktiva Lancar

Hutang Lancar

Penilaian:

>1.75 – 2 = 5

>1,5 – 1,75 ; atau > 2,00 – 2,30 = 4

Page 54: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

54

>1,25 – 1,50 ;atau 2,30 – 2,70 = 3

>1,00 – 1,25 ;atau 2,70 – 3,00 = 2

<= 1,00 ; atau >3,00 = 1

Perhitungan Kinerja

Tahun 2000

366.202.763,00 = 0,86 Nilai 1 425.059.481,89

Tahun 2001

371.165.748,25 = 0,34 Nilai 1 1.097.067.885,18

Tahun 2002

634.637.695,31 = 0,39 Nilai 1

1.631.385.104,28

Rasio Aktiva lancar terhadap Hutang lancar pada tahun 2000

menghasilkan 0,86 dengan kategori tidak baik karena hanya mendapatkan

nilai 1. Tahun 2001 menghasilkan 0,34 dengan kategori tidak baik karena

hanya mendapatkan nilai 1. 2002 menghasilkan 0,39 dengan kategori tidak

baik karena hanya mendapatkan nilai 1. Berarti dari ketiga tahun tersebut

belum menunjukkan bahwa hutang jangka pendek dapat di jamin oleh aktiva

lancar yang dimiliki perusahaan karena rasio yang di peroleh masih di bawah

standar yang ditentukan.

14. Rasio Hutang Jangka Panjang terhadap Ekuitas

Hutang Jangka Panjang

Page 55: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

55

Ekuitas

Penilaian

<= 0,5 = 5

>0,5 – 0,7 = 4

>0,7 – 0,8 = 3

>0,8 - 1,0 = 2

>1,0 = 1

Perhitungan kinerja

Tahun 2000

1.622.934.200,00 = 0,39 Nilai 5 4.209.159.229,32

Tahun 2001

1.295.723.180,00 = 0,35 Nilai 5 3.697.802.874,09

Tahun 2002

1.132.874.800 ,00 = 0,33 Nilai 5 3.442.533.202,32

Perbandingan rasio keuangan terhadap ekuitas pada tahun 2000 menghasilkan rasio 0,39 dengan kategori baik karena mendapatkan nilai 5. Tahun 2001 menghasilkan rasio 0,35 dengan kategori baik sekali karena mendapatkan nilai 5. hal ini menunjukan lebih baik dari tahun sebelumnya karena menurunnya Hutang jangka panjang sebesar Rp 327 211020 dan jumlah ekuitas sebesar Rp 511 356 355,25 . Tahun 2002 menghasilkan rasio 0,33 dengan kategori baik sekali karena mendapatkan nilai 5, dalam hal ini lebih baik dari tahun sebelumnya karena menurunnya hutang jangka panjang Rp. 162 848 380 dan Jumlah Ekuitas sebesar Rp. 255 269 671,75.

15. Rasio Total Aktiva terhadap Total Hutang

Total Aktiva

Total Hutang

Page 56: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

56

Penilaian

>2,0 = 5

>1,7 - 2,0 = 4

>1,3 – 1,7 = 3

>1,0 – 1,3 = 2

<= 1,0 = 1

Penilaian kinerja

Tahun 2000

6.368.396.441,21 = 2,95 Nilai 5

2.159.237.181,89

Tahun 2001

6.232.581.439,25 = 2,46 Nilai 5 2.534.778.565,18

Tahun 2002

6.470.772.106,60 = 2,17 Nilai 5

3.027.238.904,28

Rasio total aktiva terhadap total hutang pada tahun 2000 menghasilkan

rasio 2,95 dengan kategori baik sekali dengan nilai yang didapatkan 5, berarti

Rp 1 hutang di jamin dengan Rp 2,59 dari aktiva yang dimiliki perusahaan.

Tahun 2001 menghasilkan rasio 2,46 dengan kategori baik sekali dengan nilai

yang didapatkan 5 berarti Rp 1 hutang di jamin dengan Rp 2,26 dari aktiva

yang dimiliki perusahaan. Tahun tersebut mengalami penurunan rasio dari

tahun sebelumnya di karenakan total hutang bertambah dan total aktiva turun

yang di tunjukkan dengan adanya hutang jangka panjang jatuh tempo

Page 57: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

57

bertambah dan akumulasi penyusutan yang semakin meningkat. Tahun 2002

menghasilkan rasio 2,17 dengan katergori baik sekali dengan nilai yang

didapatkan 5 berarti Rp 1 Hutang di jamin dengan Rp 2,17 dari aktiva yang

dimiliki perusahaan. Tahun tersebut juga mengalami penurunan rasio dari

tahun sebelumnya di karenakan kenaikan pada total hutang yang di tunjukkan

dengan adanya beban bunga YMHD.

16. Rasio Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi

Biaya Operasi

Pendapatan Operasi Penilaian <= 0,5 = 5

>0,5 – 0,65 = 4

>0,65 – 0,85 = 3

>0,85 – 1,00 = 2

>1,0 = 1

Penilaian kinerja

Tahun 2000

1.355.491.472,55 = 0,84 Nilai 3 1.623.060.447,00

Tahun 2001

1.742.744.015,37 = 0,88 Nilai 2 1.987.723.381,00

Tahun 2002 2.178.492.305,12 = 0,90 Nilai 2

Page 58: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

58

2.411.811.491,00

Rasio biaya operasi terhadap pendapatan operasi pada tahun 2000

menghasilkan rasio 0,84 dapat kategori cukup baik dengan memperoleh nilai

3, hal ini berarti setiap Rp 1, pendapatan operasi hanya menelan biaya Rp

0,84. Tahun 2001 menghasilkan rasio 0,88 dapat kategori kurang baik dengan

memperoleh nilai 2, hal ini berarti setiap Rp 1, pendapatan operasi hanya

menelan biaya Rp 0,88. Tahun tersebut mengalami penurunan rasio di

karenakan kenaikan pendapatan yang diikuti kanaikan biaya operasi yang

lebih besar. Tahun 2002 menghasilkan rasio 0,90 dapat kategori kurang baik

dengan memperoleh nilai 2, hal ini berarti setiap Rp 1, pendapatan operasi

hanya menelan biaya Rp 0,9. Tahun tersebut mengalami penurunan lagi di

banding tahun sebelumnya dikarenakan kenaikan pendapatan yang diikuti pula

kenaikan biaya operasi yang besar pula terutama biaya umum dan administrasi

yang menunjukan kenaikan.

17. Rasio Laba Operasi sebelum Biaya Penyusutan terhadap Angsuran

Pokok dan Bunga Jatuh Tempo.

Laba Operasi sebelum Biaya Penyusutan

(Angsuran Pokok + Bunga) Jumlah Jatuh Tempo

Penilaian

>2,0 = 5

>1,7 – 2,0 = 4

>1,3 – 1,7 = 3

>1,0 – 1,3 = 2

Page 59: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

59

<=1,0 = 1

Penilaian kinerja

Tahun 2000

267.305.421,40 = 0,63 Nilai 1 425.059.481,89

Tahun 2001

273.093.083,13 = 0,25 Nilai 1 1.097.067.885,18

Tahun 2002

265.720.963,76 = 0,16 Nilai 1 1.631.385.104,28

Perbandingan laba operasi sebelum penyusutan terhadap angsuran pokok

dan bunga jatuh tempo pada tahun 2000 menghasilkan rasio 0,63 dengan

kategori tidak baik yang mendapatkan nilai 1, hal ini di tunjukan dengan

jumlah angsuran pokok dan bunga jatuh tempo lebih besar dibanding laba

operasi sebelum pajak yang di dapatkan perusahaan. Tahun 2001

menghasilkan rasio 0,25 dengan kategori tidak baik yang mendapatkan nilai 1,

tahun tersebut dinyatakan mengalami penurunan rasio dari tahun lalu di

tunjukan dengan laba sebelum penyusutan menurun sedangkan jumlah

angsuran pokok jatuh tempo dan bunga bertambah. Tahun 2002

menghasilkan rasio 0,16 dengan kategori tidak baik yang mendapatkan nilai 1,

tahun tersebut mengalami penurunan lagi dibanding tahun sebelumnya hal ini

Page 60: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

60

di karenakan laba yang semakin menurun lagi dan jumlah angsuran dan bunga

bertambah di banding tahun 2001

18. Rasio Aktiva Produktif terhadap Penjualan Air.

Aktiva Produktif

Penjualan Air

Penilaian

<= 2,0 = 5

>2,0 – 4,0 = 4

>4,0 – 6,0 = 3

>6,0 – 8,0 = 2

>8,0 = 1

Penilaian kinerja

Tahun 2000

5.381.460.240,05 = 3,39 Nilai 4 1.369.363.075,00

Tahun 2001

5.248.492.358,95 = 3,28 Nilai 4 1.601.980.075,00

Tahun 2002

5.346.096.125,28 = 2,76 Nilai 4

1.938.374.550,00

Page 61: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

61

Rasio aktiva produktif terhadap penjualan air pada tahun 2000

menghasilkan rasio 3,39 dengan kategori baik dengan mendapatkan nilai 4,

hal ini berarti setiap Rp. 1, penjualan air menggunakan aktiva produktif

sebesar Rp 3,39. Tahun 2001 menghasilkan rasio 3,28 dengan kategori baik

dengan mendapatkan nilai 4, hal ini berarti setiap Rp. 1, penjualan air

menggunakan aktiva produktif sebesar Rp 3,28. Tahun tersebut menunjukan

penjualan air bersih lebih meningkat dan jumlah aktiva produktif berkurang

dibanding tahun yang lalu. Tahun 2002 menghasilkan rasio 2,76 dengan

kategori baik dengan mendapatkan nilai 4, hal ini berarti setiap Rp. 1,

penjualan air menggunakan aktiva produktif sebesar 2,76. Tahun tersebut

lebih meningkat lagi dari tahun sebelumnya dengan meningkatnya penjualan

air bersih walaupun jumlah aktiva produktifnya juga mengalami kenaikan.

19. Jangka waktu Penagihan Piutang

Piutang Usaha

Jumlah penjualan per hari

Penilaian

<= 60 = 5

>60 – 90 = 4

>90 – 150 = 3

>150 – 180 = 2

>180 = 1

Perhitungan kinerja

Tahun 2000

Page 62: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

62

165.502.285,00 = 34,71 Nilai 5 (1.623.060.447,60/360)

Tahun 2001

161.368.661,25 = 29,23 Nilai 5 1.987.723.381,00/360

Tahun 2002

344.498.472,5 = 51,42 Nilai 5 2.411.811.491,00/360

Jangka waktu penagihan piutang pada tahun 2000 menghasilkan rasio

34,71 dikategorikan baik sekali dengan nilai 5. Tahun 2001 menghasilkan

rasio 29,23 dikategorikan baik sekali dengan nilai 5. Tahun 2002

menghasilkan rasio 51,42 dikategorikan baik sekali dengan nilai 5. Dari

ketiga tahun tersebut diatan menunjukkan bahwa cukup tingginya tingkat

perputaran piutang menunjukkan suatu indikasi baik sistem penjualan dan

tertibnya dalam menagih. Ini disebabkan penerapan denda dan pelaksanaan

pemberian sangsi pemutusan sambungan air bagi yang terlambat membayar.

20. Efektifitas pangihan

Rekening tertagih X 100% Penjualan air Penilaian >90% = 5

>85% – 90% = 4

Page 63: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

63

>80% – 85% = 3

>75% – 80% = 2

<= 75% = 1

Penilaian Kinerja

Tahun 2000

1.354.312.100,00 X 100% = 98,90% Nilai 5 1.369.363.075,00

Tahun 2001

1.581.374.825,00 X 100% = 98,71% Nilai 5 1.601.980.075,00

Tahun 2002

1.844.744.650,00 X 100% = 95,17% Nilai 5 1.938.374.550,00

Rasio efektifitas penagihan tahun 2000 menghasilkan rasio 98,90%

dengan kategori baik sekali nilai yang di dapat 5. Tahun 2001 menghasilkan

rasio 98,71% dengan kategori baik sekali nilai yang di dapat 5. Tahun 2002

menghasilkan rasio 95,17% dengan kategori baik sekali nilai yang di dapat 5.

dari hasil penilaian diatas ketiga tahun tersebut sudah memenuhi nilai

maksimum yang di tetapkan yaitu 90% sehingga dapat di simpulkan bahwa

efektifitas pengihan dari tahun 2000 – 2002 dinyatakan baik sekali.

Tabel IV-1 Analisis Rasio Kinerja Keuangan Tahun 2000 – 2002

(ditinjau dari aspek keuangan)

No Kinerja Keuangan Nilai 2000 2001 2002

Page 64: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

64

Maks R N R N R N 1. Rasio laba terhadap aktiva

poduktif (%) 5 4,97 1 5,20 1 4.80 1

Nilai Bonus

5 - - 0.23 1 -0.4 -

2. Rasio laba terhadap penjualan (%)

5 16,47 4 13,74 3 16,64 3

Nilai Bonus

5 - 0 0 0

3 Rasio aktiva lancar terhadap Hutang lancar (Rp)

5 0,86 1 0,34 1 0,39 1

4 Rasio Hutang jangka panjang terhadap ekuitas (Rp)

5 0,39 5 0,35 5 0,33 5

5 Rasio total aktiva terhadap total Hutang. (Rp)

5 2,95 5 2,46 5 2,17 5

6 Rasio biaya operasi terhadap pendapatan operasi. (Rp)

5 0,84 3 0,88 2 0,9 2

7 Rasio laba operasi sebelum biaya penyusutan terhadap angsuran pokok dan bunga jatuh tempo.(Rp)

5 0,63 1 0,25 1 0,16 1

8 Rasio aktiva produktif terhadap penjualan air (Rp)

5 3,39 4 3,28 4 2,76 4

9 Jangka waktu penagihan piutang (Rp)

5 29,23 5 34,71 5 51,42 5

10 Efektivitas penagihan (%)

5 98,90 5 98,71 5 95,17 5

Jumlah 60 34 33 32

Tabel di atas menunjukkan hasil analisis terhadap kinerja aspek keuangan

yang menunjukkan kinerja tahun 2000 – 2002 dengan nilai yang di dapatkan

masing masing 34,33,32. dalam penilaian tersebut masih di katergorikan kurang

baik atas kinerja keuangan yang di lakukan oleh PDAM Kabupaten Sukoharjo.

Page 65: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

65

Dari analisis rasio yang telah dilakukan terdapat beberapa rasio yang

menyebabkan nilai kinerja keuangan di katergorikan kurang baik diantaranya

sebagai berikut;

1. Rasio laba terhadap aktiva produktif

Dari tiga tahun (2000-2002) yang telah dilakukan analisis ternyata rasio yang dihasilkan hanya penilaian kinerja 1 dengan kategori kurang baik. Hal ini di ditunjukkan oleh indikator laba sebelum pajak yang hasilkan masih sangat rendah sekali, penyebab rendahnya indikator tersebut dari masing masing tahun yaitu;

a. Tahun 2000 disebabkan realisasi pendapatan oprasi usaha tidak memenuhi

jumlah pendapatan operasi usaha yang dianggarkan kekurangannnya

adalah Rp 140.111.533,00 sedangkan untuk realisasi biaya lansung usaha

mengalami pembengkakan dari yang dianggarkan sebanyak Rp

68.192.962 dan realisasi biaya umum dan administrasi juga mengalami

pembengkakan dari jumlah yang dianggarkan sebanyak Rp. 56.238.491

b. Tahun 2001 realisasi pendapatan usaha telah memenuhi jumlah

pendapatan operasi usaha yang dianggarkan bahkan mempunyai kelebihan

sebanyak Rp 102.427.381 sedangkan untuk realisasi biaya lansung usaha

mengalami pembengkakan dari yang dianggarkan sebanyak Rp

66.431.757 dan realisasi biaya umum dan administrasi juga mengalami

pembengkakan yang luar biasa dari jumlah yang dianggarkan sebanyak

Rp.206.222.256.

c. Tahun 2002 realisasi pendapatan usaha telah memenuhi jumlah

pendapatan operasi usaha yang dianggarkan bahkan mempunyai kelebihan

sebanyak Rp 111.613.491 sedangkan untuk realisasi biaya lansung usaha

mengalami kelebihan dari yang dianggarkan sebanyak Rp 64.057.753 tapi

Page 66: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

66

realisasi biaya umum dan administrasi juga mengalami pembengkakan

yang luar biasa dari jumlah yang dianggarkan mencapai Rp.311.752.058

2. Rasio Aktiva Lancar terhadap Hutang Lancar

Dari hasil analisis yang telah dilakukan selama 3 tahun (2000-2001) menghasilkan rasio yang mendapatkan nilai 1 dengan kategori kurang baik hal ini di sebabkan selama tiga tahun tersebut perusahaan memiliki aktiva lancar yang lebih kecil dari hutang lancar sehingga dapat di simpulkan bahwa aktiva lancar yang dimiliki perusahaan tidak menjamin utang lancar yang di pinjam oleh perusahaan yang di tunjukan dengan perbandingan sebagai berikut;

a. Tahun 2000, jumlah aktiva lancar Rp. 366.202.763 sedangkan jumlah

hutang lancar Rp. 425.059.481,89 yang terdiri dari hutang bunga.

b. Tahun 2001, jumlah aktiva lancar Rp. 371.165,748,25 sedangkan jumlah

hutang lancar Rp. 1.097.067.885,18 yang terdiri dari Hutang jangka

panjang jatuh tempo ADB dan BPD serta hutang bunga.

c. Tahun 2001, jumlah aktiva lancar Rp. 634.673.695,31 sedangkan jumlah

hutang lancar Rp. 1.631.385.104,28 yang terdiri dari hutang jangka

panjang jatuh termpo, hutang supplier, dan beban bunga YMHD.

3. Rasio laba Operasi sebelum biaya penyusutan terhadap angsuran pokok dan

bunga jatuh tempo.

Rasio laba Operasi sebelum biaya penyusutan terhadap angsuran pokok dan

bunga jatuh tempo mendapatkan nilai 1 dan katergori tidak baik di karenakan

indikator laba yang sangat sedikit dibanding angsuran pokok dan bunga jatuh

tempo. Penyebab laba operasi yang berjumlah sedikit di karenakan biaya usaha

dan biaya umum dan administrasi perusahaan sangat besar seperti halnya telah

di jelaskan pada rasio laba terhadap aktiva produktif.

Dari analisis rasio yang telah dilakukan juga terdapat beberapa rasio yang

mengalami penurunan nilai kinerja keuangan diantaranya sebagai berikut;

1. Rasio laba terhadap penjualan

Page 67: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

67

Hasil analisis dari penilain kinerja keuangan rasio laba terhadap penjualan

selama 3 tahun (2000-2001) dapat di katergorikan baik dan cukup baik karena

nilai yang di dapatkan adalah 4 dan 3 yang di tunjukkan dengan perbandingan

sebagai berikut sebagai berikut;

a. Tahun 2000, laba penjualan yang hasilkan berjumlah Rp. 267.305.421,40

dengan penjualan yang di dapatkan Rp 1.623.060.447,00 dengan nilai

kinerja yang di dapatkan yaitu 4 dengan katergori baik.

b. Tahun 2001, laba penjualan yang hasilkan berjumlah Rp. 273.093.183,18

dengan penjualan yang di dapatkan Rp 1.987.723.381,00. penjualan

menunjukkan adanya kenaikan tapi biaya operasi usaha yang luar bisa

mencapai Rp. 200.000.000 lebih sehingga laba yang di hasilkan

mengalami kenaikan yang tidak sebanding dengan kenaikan jumlah

penjualan tahun 2000 sehingga nilia kinerja mengalami penurunan menjadi

3 dengan kategori cukup baik.

c. Tahun 2002, laba penjualan yang hasilkan berjumlah Rp. 256.720.963,00

dengan penjualan yang di dapatkan Rp 2.411.811.491,00. penjualan

menunjukkan adanya kenaikan tapi biaya operasi usaha yang luar bisa

mencapai Rp. 300.000.000 lebih sehingga laba yang di hasilkan mengalami

penurunan di banding tahun 2001 sehingga nilai kinerja yang di dapatkan

hanya mendapat nilai 3 dengan kategori cukup baik.

2. Rasio Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi.

Dari analisis penilaian kinerja yang telah dilaksanakan ternyata hasil rasio

biaya operasi terhadap pendapatan operasi juga mangalami penururun dari

Page 68: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

68

nilai 3 menjadi nilai 2. Berikut akan ditunjukkan perbandingan rasio yang

telah dianalisis selama tiga tahun antara lain;

a. Tahun 2000, dengan biaya operasi yang di keluarkan sejumlah Rp.

1.355.491.472,55 perusahaan dapat mencapai penjualan 1.623.060.447,00

sehingga dalam rasio yang dihasilkan mendapatkan nilai 3 dengan kategori

cukup baik.

b. Tahun 2001, biaya operasi yang di gunakan sejumlah Rp.

1.742.744.015,37 dengan penjualan yang di dapatkan sebanyak Rp

1.987.723.381,00 sehingga rasio yang di hasilkan mendapatkan nilia 2

dengan kategori kurang baik, hal ini disebabkan jumlah penjualan yang

naik tapi jumlah biaya operasi juga menalami kenaikan luar biasa mencapai

Rp 200.000.000 lebih

c. Tahun 2002, biaya operasi yang di gunakan sejumlah Rp.

2.178.492.305,12 dengan penjualan yang di dapatkan sebanyak Rp

2.411.811.491,00 sehingga rasio yang di hasilkan mendapatkan nilia 2

dengan kategori kurang baik, hal ini disebabkan jumlah penjualan yang

naik tapi jumlah biaya operasi juga menalami kenaikan luar biasa mencapat

300.000.000 lebih

Dari analisa kinerja yang telah di lakukan terdapat beberapa rasio yang

mendapatkan nilai tetap dengan katergori baik dan sangat baik antara lain;

1. Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas

2. Rasio Total Aktiva terhadap Total Utang.

3. Rasio Aktiva produktif terhadap penjualan air

Page 69: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

69

4. Jangka waktu penagihan piutang

5. Efektifitas penagihan

Kelima rasio tersebut dalam penilaian kinerja dapat di nyatakan baik dan

sangat baik, berarti dari kelima indikator diatas telah mencapai batas maksimum

menurut ketentuan Pedoman Pemantauan dan Penilaian Kinerja Keuangan PDAM

yang di keluarkan oleh Menteri Dalam Negeri berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Dalam Negeri Nomor:47 tahun 1999.

Page 70: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

70

BAB V

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil analisis yang telah dilakukan pada bab IV (empat) mengenai analisis penilaian kinerja keuagan pada PDAM Kabupaten Sukoharjo dapat disimpulkan sebagai berikut;

1. Hasil penilaian yang telah di laksanakan terhadap kinerja keuangan yang

telah di capai selama 3 tahun (2000 – 2002) adalah 34,33,32 dengan

kategori panilaian KURANG BAIK .

2. Dari 10 indikator penilaian kinerja, ada 2 indikator yang mempunyai nilai

rendah dengan kategori tidak baik. Yaitu;

a. Rasio Aktiva lancar terhadap Utang lancar dengan rasio yang

dihasilkan 0.86, 0.34, 0.39 dan nilai kinerja 1, 1, 1.

b. Rasio laba operasi sebelum biaya penyusutan terhadap angsuran pokok

dan bunga jatuh tempo dengan rasio yang dihasilkan 0.63, 0.25, 0.16

dan nilai kinerja 1, 1, 1.

3. Dari 10 indikator penilaian kinerja, ada 2 indikator yang mengalami

penurunan rasio dan nilai kinerja yang di dapatkan. Yaitu;

a. Rasio laba terhadap aktiva produktif dengan rasio yang di hasilkan

4.97%, 5.20%, 4.80% dan nilai kinerja 3, 3, 3.

b. Rasio laba terhadap penjualan dengan rasio yang di hasilkan 16.47%,

13.74%, 10.64% dan nilai kinerja 4, 3, 3.

c. Rasio biaya operasi terhadap pendapatan operasi dengan rasio yang

dihasilkan 0.84, 0.88, 0.90 dan nilai kinerja 3, 2, 2.

Page 71: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

71

4. Dari 10 indikator penilaian kinerja, ada 5 indikator yang telah mencapai

nilia maksimum dengan katergori baik sekali dan baik yaitu;

a. Rasio aktiva produktif terhadap penjualan air dengan nilai rasio yang

di hasilkan 3.39, 3.28, 2.76 dan nilai kinerja 4, 4, 4.

b. Rasio utang jangka panjang tehadap ekuitas dengan nilai rasio yang

dihasilkan 0.39, 0.35, 0.33 dan nilai kinerja 5, 5, 5.

c. Rasio Total aktiva terhadap Total Hutang dengan rasio yang dihasilkan

2.95, 2.46, 2.17 dan nilai kinerja 5, 5, 5.

d. Jangka waktu penagihan piutang dengan rasio yang didapatkan 29.23,

34,71. 51.42 dan nilai kinerja 5, 5, 5.

e. Efektivitas penagihan dengan rasio yang didapatkan 98.90, 98.71,

96.17 dan nilai kinerja 5, 5, 5.

B. SARAN

1. Untuk meningkatkan laba perusahaan sebaiknya melakukan peningkatan

pendapatan PDAM, diantaranya malalui peningkatan jumlah sambungan

pelanggan, menekan kehilangan air, mengoptimalkan kapasitas telah

dimiliki. Perusahaan disarankan melakukan efisiensi dan efektifitas

penggunaan dana terutama dalam pengeluaran operasional melalui

disiplin anggaran dan realisasi, dengan menekankan pengeluaran yang

tidak perlu. Dengan demikian akan dapat meningkatkan beberapa

indikator penialaian kinerja diantarannya;

a. Rasio Laba terhadap Aktiva Produktif

Page 72: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

72

b. Rasio Laba terhadap Angsuran pokok dan Bunga jatuh termpo

c. Rasio Laba terhadap Penjualan.

d. Rasio Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi.

e. Rasio Aktiva Produktif terhadap Penjualan air.

2. Dalam memperbaiki Rasio Aktiva Lancar terhadap Utang Lancar dan

Rasio Laba Angsuran Pokok dan Bunga jatuh tempo, PDAM di sarankan

merubah struktur kekayaan yang ada pada neraca perusahaan dengan

beberapa alternatif diantaranya;

a. Manambah aktiva lancar dengan mengambil aktiva lain lain yang

terdiri dari persediaan bahan instalasi dan sambungan yang akan di

terima.

b. Menambah aktiva lancar dengan Modal dan Cadangan yang dimiliki

perusahaan yang terdiri dari Modal pemerintah pusat, modal

pemerintah daerah, dan hibah

c. Membayar utang jangka pendek yang berupa bunga dengan menjual

aktiva lain lain yang terdiri dari persediaan bahan instalasi dan

sambungan yang akan di terima.

3. Untuk meningkatkan dan mempertahankan beberapa indikator penilaian

kinerja yang terdiri dari Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas

dan Rasio Total Aktiva terhadap Total Hutang sebaiknya PDAM

mengadakan perubahan struktur kekayaan dengan melunasi semua

hutang jangka panjang dengan Modal dan cadangan yang dimiliki

Page 73: Analisis rasio kinerja keuangan pada perusahaan daerah air .../Analisis...Memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang pengadaan air bersih ... Neraca dan Laporan Rugi / laba Analisis

73

perusahaan atau menjual aktiva lain lain yang berupa persediaan bahan

instalasi untuk dapat mengurangi hutang yang dimiliki perusahaan.

4. Untuk meningkatkan dan mempertahankan indikator penilaian kinerja

yang terdiri dari jangka waktu penagihan piutang dan efektifitas

penagihan, PDAM sebaiknya dengan cara;

a. Menegur para pelanggan serta melakukan penyuluhan kepada para

pelanggan air minum, sehingga sadar akan kewajibannya untuk

membayar rekening air minum tepat waktu.

b. Secara aktif melakukan penagihan langsung kepada pelanggan yang

menunggak dengan penerapan sangsi denda dan penerapan sangsi

penutupan sambungan air minum sesuai dengan ketentuan.