69

ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya
Page 2: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

ANALISIS SITUASI PEMBANGUNAN MANUSIA

KOTA PALU

2014

Page 3: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

ANALISIS SITUASI PEMBANGUNAN MANUSIA KOTA PALU TAHUN 2014 ISBN : Ukuran Buku : 15 cm x 21 cm Jumlah Halaman : 171 + xviii Naskah : Tim Penyusun Gambar Kulit : Tim Penyusun Diterbitkan Oleh : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan

Penanaman Modal Kota Palu Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

Page 4: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

SAMBUTAN WALIKOTA PALU

Kita menyadari bahwa pembangunan manusia memiliki peranan

yang amat penting khususnya dalam pendapatan, kesehatan, dan pendidikan. Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik

pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan suatu kajian analisis yang dapat memacu upaya peningkatan kinerja

pembangunan melalui peningkatan kapasitas dasar penduduk. Oleh

karenanya saya menyambut gembira dengan diterbitkannya buku “Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014”.

Buku ini menyajikan data secara komprehensif keberhasilan

pembangunan, untuk itu saya minta agar semua unsur pelaksana dan

penanggung jawab pembangunan di Kota Palu agar mengadakan evaluasi sudah sejauh mana hasil-hasil pembangunan yang telah kita capai serta

mencermati dimana letak kelemahan dan kekurangannya untuk selanjutnya mengadakan perbaikan dan penyempurnaan guna peningkatan

pada tahun yang akan datang.

Kepada Kepala Bappeda dan Penanaman Modal Kota Palu beserta

seluruh tim penyusun yang telah berhasil menerbitkan buku ini, saya ucapkan terima kasih dan saya harapkan agar senantiasa meningkatkan

mutu dan keragaman data yang disajikan.

Terima kasih dan selamat bekerja, semoga Allah SWT senantiasa

menyertai kita semua.

Palu, September 2014

WALIKOTA PALU,

H. RUSDY MASTURA

Page 5: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

KATA PENGANTAR

Buku “Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu

Tahun 2014” merupakan bagian dari upaya Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Kota Palu, untuk melihat

secara garis besar tentang kondisi pembangunan sumberdaya manusia dan

masalah kesejahteraan penduduk Kota Palu yang direpresentasikan ke

dalam suatu besaran Indeks Pembangunan Manusia.

Dalam publikasi ini disajikan informasi mengenai gambaran sumber

daya manusia yang terefleksi dari komponen Indeks Pembangunan

Manusia yang antara lain berupa angka melek huruf, rata-rata lama

sekolah, angka harapan hidup, kemampuan daya beli masyarakat dan

komponen lain di Kota Palu.

Terima kasih yang sebesar-besarnya diucapkan kepada Tim

Penyusun dan semua pihak yang telah membantu terwujudnya publikasi

ini. Kritik dan saran guna perbaikan penerbitan publikasi selanjutnya

sangat kami harapkan.

Palu, September 2014

KEPALA BAPPEDA DAN

PENANAMAN MODAL KOTA PALU,

Ir. DHARMA GUNAWAN M., M.Si

NIP. 19591125 198903 1 007

Page 6: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Daftar isi

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014 v

DAFTAR ISI

Halaman

SAMBUTAN ................................................................................................ iii

KATA PENGANTAR…...………………………………………….iv

DAFTAR ISI...…………………………………………....…………v

DAFTAR TABEL ……………………………….................……… vii

DAFTAR GAMBAR………………………………………............. viii ix

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang.....................................................................2

1.2. Tujuan penulisan.................................................................5

1.3. Sistematika...........................................................................5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pandangan Baru tentang Pembangunan Ekonomi.......8

2.2. Tiga Tujuan pembangunan.............................................10

2.3. Paradigma Baru Perencanaan Pembangunan

Daerah…............................................................................11

2.4. Urgensi Situasi Pembangunan Manusia Untuk

Perencanaan Daerah ........................................................17

2.5. Fungsi dan Keterbatasan Pembangunan Manusia ....22 18

2.6. Penjelasan Teknis Pembangunan Manusia ................23

2.7. Konsep Definisi..............................................................30 25

2.8. Sumber Data....................................................................31 26

Page 7: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Daftar isi

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014 vi

BAB III. ANALISIS PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA

3.1. Indikator Pembangunan Terpilih..................................33

3.1.1. Penduduk................................................................33

3.1.2. Ekonomi….............................................................35

3.2. Evaluasi Pembangunan Sumber Daya Manusia...........37

3.2.1. Indikator dan Indeks Harapan Hidup................39

3.2.2. Indikator dan Indeks Pendidikan…...................42

3.2.3. Indikator dan Indeks Daya Beli…......................46

3.2.4. Indeks Pembangunan Manusia….......................48

BAB IV. PENUTUP

4.1. Kesimpulan........................................................................53

4.2. Implikasi Kebijakan..........................................................54

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................58

Page 8: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Daftar Tabel

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014 vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Klasifikasi Komponen IPM ………………………… 25 Tabel 2.2. Nilai Maksimum dan Minimum Komponen IPM yang

Digunkan dalam perhitungan…………….… 26 Tabel 2.3. Jenjang Pendidikan dan Skor yang Digunakan untuk Rata-

rata Lama Sekolah (MYS)…………………………… 28 Tabel 3.1 Total PDRB dan PDRB per Kapita Kabupaten

Donggala Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 Tahun 2010-2012……………………. 36

Tabel 3.2. Indikator dan Indeks Harapan Hidup di Kabupaten

Donggala Tahun 2011-2012………................................. 41 Tabel .3.3. Indikator Melek Huruf dan Lama Sekolah di

Kabupaten DonggalaTahun 2011–2012……………. 43 Tabel .3.4. Indeks Melek Huruf, Lama Sekolah dan Pendidikan di

Kabupaten DonggalaTahun 2011–2012….................… 45 Tabel .3.5. Indikator dan Indeks Daya Beli di Kabupaten

Donggala Tahun 2011–2012…………..................…… 46 Tabel. 3.6 Indeks Pembangunan Manusia dan Komponennya di

Kabupaten Donggala 2011–2012………..............…… 50

Page 9: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Daftar Gambar

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014 vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 . Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur……………………………………………

33

Gambar 2 . Hubungan Antara Program Gizi dan Kesehatan

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi ………………... 42

Gambar 3 . Hubungan antara masukan dan keluaran dalam pembentukan kualitas manusia……………………... 51

Page 10: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

2

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Penulisan

1.3 Sistematika

Page 11: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Pendahuluan

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keberhasilan pembangunan khususnya pembangunan manusia dapat

dinilai secara parsial dengan melihat seberapa besar permasalahan yang paling

mendasar di masyarakat tersebut dapat teratasi. Permasalahan-permasalahan

tersebut diantaranya adalah kemiskinan, pengangguran, buta huruf, ketahanan

pangan, dan penegakan demokrasi. Namun persoalannya adalah capaian

pembangunan manusia secara parsial sangat bervariasi dimana beberapa

aspek pembangunan tertentu berhasil dan beberapa aspek pembangunan

lainnya gagal. Selanjutnya bagaimana menilai keberhasilan pembangunan

manusia secara keseluruhan?

Dewasa ini persoalan mengenai capaian pembangunan manusia telah

menjadi perhatian para penyelenggara pemerintahan. Berbagai ukuran

pembangunan manusia dibuat namun tidak semuanya dapat digunakan sebagai

ukuran standar yang dapat dibandingkan antar wilayah atau antar negara. Oleh

karena itu Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan suatu ukuran

standar pembangunan manusia yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau

Human Development Index (HDI). Indeks ini dibentuk berdasarkan empat

indikator yaitu angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah,

dan kemampuan daya beli. Indikator angka harapan hidup merepresentasikan

Page 12: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Pendahuluan

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

4

dimensi umur panjang dan sehat. Selanjutnya angka melek huruf dan rata-rata

lama sekolah mencerminkan output dari dimensi pengetahuan. Adapun indikator

kemampuan daya beli digunakan untuk mengukur dimensi hidup layak.

Luasnya cakupan pembangunan manusia menjadikan peningkatan IPM

sebagai manifestasi dari pembangunan manusia dapat ditafsirkan sebagai

keberhasilan dalam meningkatkan kemampuan dalam memperluas

pilihan- pilihan (enlarging the choices of the people). Seperti diketahui,

beberapa faktor penting dalam pembangunan yang sangat efektif bagi

pembagunan manusia adalah pendidikan dan kesehatan. Dua faktor penting ini

merupakan kebutuhan dasar manusia yang perlu dimiliki agar mampu

meningkatkan potensi daerah itu. Ditengah eskalasi persaingan global, tuntutan

terhadap kapabilitas dasar itu dirasakan semakin tinggi, jika tidak demikian maka

daerah tersebut akan kalah bersaing dengan daerah-daerah lain yang lebih maju.

Untuk meningkatkan IPM semata-mata tidak hanya pada

pertumbuhan ekonomi karena pertumbuhan ekonomi baru merupakan syarat

perlu. Agar pertumbuhan ekonomi sejalan dengan pembangunan manusia,

maka pertumbuhan ekonomi harus disertai dengan syarat cukup yaitu

pemerataan pembangunan. Dengan pemerataan pembangunan terdapat

jaminan bahwa semua penduduk dapat menikmati hasil-hasil pembangunan.

Berdasarkan pengalaman pembangunan di berbagai negara diperoleh

pembelajaran bahwa untuk mempercepat pembangunan manusia dapat dilakukan

antara lain melalui dua hal, yaitu distribusi pendapatan yang merata dan alokasi

Page 13: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Pendahuluan

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

5

belanja publik yang memadai untuk pendidikan dan kesehatan. Korea Selatan

sebagai Negara contoh sukses, tetap konsisten melakukan dua hal tersebut,

sebaliknya Brazil mengalami kegagalan karena memiliki distribusi pendapatan yang

timpang dan alokasi belanja publik yang kurang memadai untuk pendidikan dan

kesehatan (UNDP , BPS, Bappenas, 2004)

Saat ini tampaknya pemerintah sangat perhatian dengan isue

pembangunan manusia. Hal ini ditandai dengan diikutkannya IPM sebagai

salah satu alokator dana alokasi umum (DAU) untuk mengatasi kesenjangan

keuangan wilayah (fiscal gap). Alokator lainnya adalah luas wilayah, jumlah

penduduk, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dan indeks kemahalan

konstruksi. Seyogianya, wilayah dengan IPM rendah secara perlahan dapat

mengejar ketertinggalan karena memperoleh alokasi dana yang berlebih.

Meskipun demikian, hal itu masih sangat tergantung dengan strategi

pembangunan yang dijalankan oleh wilayah tersebut.

Dengan demikian, cukup menarik untuk melihat pencapaian

pembangunan manusia yang telah dilakukan selama ini khususnya pada satu

dasawarsa terakhir. Selain itu, menarik pula untuk dilihat perkembangan masing-

masing komponen IPM dalam memberikan kontribusi terhadap peningkatan

IPM. Terkait dengan pelaksanaan desentralisasi pemerintahan, barangkali perlu

dilihat hasil-hasil pemerataan pembangunan manusia antar wilayah, khususnya

pada level kabupaten/kota.

Page 14: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Pendahuluan

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

6

1.2. Tujuan Penulisan

Secara umum, publikasi ini untuk menyiapkan perangkat yang

digunakan agar perencanaan pembangunan dapat dilakukan dengan lebih baik

dan terarah, sehingga mencapai sasaran sebagaimana ditentukan. Dengan

demikian kegiatan ini bertujuan: menyiapkan basis data, indikator dan indeks

yang memberikan gambaran tentang kemajuan pembangunan manusia guna

melengkapi data basis atau digunakan untuk mengungkap keberhasilan

pembangunan di Kota Palu.

Adanya pemahaman bersama pentingnya berbagai indikator dan

indeks pembangunan manusia (IPM) dan implikasinya terhadap kebijaksanaan

dan program pembangunan secara menyeluruh.

Memberikan masukan kepada para penentu kebijakan untuk

menyusun dan mengarahkan kegiatan pembangunan yang lebih tepat di masa

mendatang. Agar tujuan dari studi ini dapat dicapai secara optimal, maka hasil

yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:

a. Tersedianya berbagai indikator pembangunan manusia yang berguna

dalam pelaksanaan evaluasi dan perencanaan pembangunan yang

berjajar dengan indikator pertumbuhan ekonomi daerah.

b. Tersedianya IPM dan indikator yang relevan.

1.3. Sistematika Penulisan

Sebelum Bab inti, buku ini akan menguraikan latar belakang, tujuan

dan hasil yang diharapkan dari penulisan. Bab II menjelaskan mengenai

Page 15: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Pendahuluan

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

7

tinjauan pustaka yang meliputi perubahan paradigma pembangunan, urgensi

indeks pembangunan manusia untuk perencanaan daerah, fungsi dan

keterbatasan IPM, pengertian, konsep definisi, penjelasan teknis komponen-

komponen dan cara perhitungan indeks masing-masing komponen, serta

sumber data.

Dalam Bab III berupa hasil kajian yang meliputi beberapa indikator

terpilih sebagai gambaran umum yang mendukung pembahasan inti,

kemudian disajikan hasil perhitungan indeks yaitu IPM, yang menggambarkan

perkembangan dan perbandingan situasi pembangunan manusia. Selanjutnya

Bab IV adalah penutup, yang berisi kesimpulan dan saran implikasi kebijakan.

Page 16: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

8

2.1 Pandangan Baru tentang Pembangunan Ekonomi

2.2 Tiga Tujuan Pembangunan 2.3 Paradigma Baru Perencanaan

Pembangunan Daerah 2.4 Urgensi Indeks Pembangunan

manusia Untuk Perencanaan Daerah

2.5 Fungsi dan Keterbatasan IPM 2.6 Penjelasan Teknis IPM 2.7 Konsep Definisi 2.8 Konsep Definisi 2.9 Sumber Data

Page 17: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Tinjauan Pustaka

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pandangan Baru Tentang Pembangunan Ekonomi

Kenyataan-kenyataan yang dialami berbagai daerah dan masyarakat

dalam rangkaian pembangunan ekonomi telah menggiring perkembangan

pemikiran tentang makna pembangunan itu sendiri. Paradigma pembangunan

ekonomi yang senantiasa didengung-dengungkan selama ini termasuk di Kota

Palu, mengacu pada tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, secara

nyata hal ini ditegaskan dalam Trilogi Pembangunan. Tidak dapat dipungkiri

bahwa target laju pertumbuhan yang cukup tinggi tersebut dapat dicapai

secara cepat, namun sebaliknya cenderung mengesampingkan aspek taraf

hidup khalayak banyak. Fakta tersebut membuktikan sempitnya rumusan

pembangunan yang diterapkan selama ini. Selaras dengan rumusan tersebut,

dan fakta-fakta yang dihasilkan oleh kriteria ekonomi yang sempit mendorong

timbulnya kritik dan hujatan kalangan ekonomi serta para pembuat kebijakan

untuk merombak kriteria pembangunan yang didominasi oleh pendapatan

semata. Secara ringkas, pembangunan ekonomi dirumuskan kembali menjadi

pengertian untuk mengurangi atau menghilangkan kemiskinan, ketimpangan,

dan pengangguran didalam konteks suatu pertumbuhan ekonomi.

Dudley Serr menegaskan bahwa pertanyaan yang patut dilontarkan

tentang pembangunan adalah; Apa yang telah dan sedang terjadi dengan

Page 18: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Tinjauan Pustaka

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

10

kemiskinan?, Apa yang telah dan sedang terjadi dengan pengangguran?, Apa

yang telah dan sedang terjadi dengan ketimpangan? Manakala telah terjadi

penurunan dalam ketiga hal tersebut diatas dari tingkat yang tinggi tak perlu

diragukan lagi bahwa periode tersebut merupakan periode pembangunan.

Jika satu atau dua dari masalah pokok tadi perkembangannya semakin

memburuk, apalagi jika terjadi pada ketiga-tiganya, maka akan sangat aneh

untuk menyebutkan sebagai hasil pembangunan, bahkan jika pendapatan

perkapitanya dapat dilipat gandakan itulah output pembangunan. Penegasan

Serr tersebut mengandung makna bahwa pembangunan mengandung

indikator-indikator yang cukup luas dan harus menjadi satu kesatuan analisis.

Sekalipun pendapatan perkapita dapat dilipat gandakan namun jika tidak

disertai oleh aspek riil kesejahteraan, maka hal ini tidaklah urgen sebagai hasil

dari pembangunan.

Denis Goullf menegaskan bahwa pembangunan itu harus dipandang

sebagai proses berdimensi ragam yang diliputi perubahan struktur, sikap,

kelembagaan yang sama halnya dengan pacuan pertumbuhan ekonomi,

pengurangan ketimpangan, dan pemusnahan kemiskinan mutlak.

Pembangunan harus menunjukkan skala perubahan secara keseluruhan dari

kondisi hidup yang secara umum dianggap tidak memuaskan dan mengarah

pada kondisi hidup secara material, spiritual yang lebih baik.

Page 19: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Tinjauan Pustaka

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

11

2.2. Tiga Tujuan Pembangunan

Bertolak dari pandangan baru tentang pembangunan tersebut, dapat

kembali ditegaskan bahwa pembangunan merupakan kenyataan fisik dari

suatu tingkat pemikiran dimana suatu masyarakat lewat beberapa gabungan

proses ekonomi, sosial dan kelembangaan, telah mendapatkan peralatan

untuk memperoleh suatu kehidupan yang lebih baik. Apapun unsur-unsur

khusus dari kehidupan yang lebih baik ini, pembangunan dari setiap

masyarakat paling tidak harus mengandung tiga tujuan:

1. Untuk meningkatkan tersedianya dan memperluas penyebaran barang

kebutuhan pokok seperti makanan, tempat bernaung, kesehatan dan

perlindungan bagi semua anggota masyarakat.

2. Untuk meningkatkan taraf hidup, meliputi lapangan pekerjaan, pendidikan

yang lebih baik dan perhatian yang lebih besar terhadap nilai budaya dan

nilai manusiawi disamping pendapatan yang lebih tinggi.

3. Memperluas ragam pilihan ekonomi dan sosial bagi masyarakat dan

memerdekakan dari perbudakan dan ketergantungan, tidak saja dalam

hubungannya dengan sesama masyarakat juga dari kebodohan.

2.3. Paradigma Baru Perencanaan Pembangunan Daerah

Eksistensi kelembagaan dalam proses perencanaan pembangunan

sangat menentukan signifikansi antara rencana dan hasil-hasil pembangunan

yang dicapai baik dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka

Page 20: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Tinjauan Pustaka

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

12

panjang. Eksistensi kelembagaan ini baik secara terpadu maupun secara

parsial dituntut untuk mampu menjangkau segenap aspek sumberdaya,

problema, dan sasaran yang hendak dicapai dari proses perencanaan itu

sendiri.

Apabila kita kembali menoleh pada makna dan fungsi perencanaan

yakni suatu pengarahan penggunaan sumber-sumber pembangunan

(termasuk sumber-sumber ekonomi) yang terbatas, untuk mencapai tujuan-

tujuan keadaan sosial ekonomi yang lebih baik secara lebih efisien dan efektif.

Bertolak dari makna dan fungsi perencanaan tersebut dapatlah ditarik

beberapa inti pokok yang sangat mendasar:

1. Permasalahan pembangunan yang dikaitkan dengan sumber-sumber

pembangunan yang dapat diusahakan, dalam hal ini sumberdaya ekonomi

dan sumberdaya lainnya.

2. Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

3. Kebijakan dan cara untuk mencapai tujuan serta sasaran rencana dengan

melihat penggunaan sumber-sumbernya dan pemilihan alternatif-

alternatif yang terbaik.

4. Penterjemahan dalam program-program atau kegiatan-kegiatan usaha

kongkrit.

5. Jangka waktu pencapaian tujuan.

Bertolak dari makna, fungsi dan inti pokok yang mendasar tersebut

pada hakekatnya lembaga perencana pembangunan harus menguasai dan

Page 21: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Tinjauan Pustaka

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

13

memahami secara mendalam wilayah perencanaan yang menjadi

wewenangnya. Dengan demikian terdapat sinkronisasi antara proses

perencanaan dan sasaran-sasaran baik prioritas dan sasaran tambahan yang

hendak dicapai, selaras dengan hal tersebut dapat dicapai apa yang disebut

dengan efisiensi dan efektifitas perencanaan pembangunan.

Mekanisme perencanaan di Indonesia, hingga akhir PJP I masih

menempatkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

sebagai lembaga penentu. Disisi lain, Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah sebagai unit perencana (Planning Cells) yang justru lebih menguasai

dan memahami problematika dan kebutuhan-kebutuhan pembangunan di

daerah hanya ditempatkan sebagai konsideran atau pendukung bagi Bappenas

dalam menetapkan skala prioritas nasional. Bertolak dari interaksi

kelembagaan antara Bappenas dan lembaga terkait lainnya serta konsideran

tersebut ditetapkan rencana pembangunan secara nasional. Pertanyaan yang

senantiasa muncul adalah bagaimana keselarasan perencanaan nasional

dengan perencanaan daerah dengan pola terpusat tersebut.

Kenyataan yang senantiasa muncul adalah terjadinya perbedaan visi

perencanaan daerah dan realisasi yang ditetapkan oleh Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional (Bappenas). Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah (Bappeda) senantiasa berupaya menyuarakan aspirasi dan kebutuhan

pembangunan daerah sesuai dengan indikator-indikator daerahnya, namun

tidak selamanya sejalan dengan Visi Bappenas dan sebagai konsideran,

Page 22: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Tinjauan Pustaka

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

14

Bappeda cenderung lebih mengacu pada ketentuan-ketentuan Bappenas.

Dengan kondisi demikian semakin terpola perencanaan yang bersifat Top-

Down bukan pola Bottom-Up.

Bintoro Tjakroamidjoyo, menegaskan bahwa perencanaan

pembangunan sebenarnya merupakan proses politik yang mencakup

penjabaran teknik analisa ekonomi dan kekuatan konsensus pembangunan,

penentuan keputusan dan penentuan tindakan yang merupakan inti proses

politik. Sebagaimana diketahui sistem pemerintahan Indonesia yang bersifat

sentralisasi merupakan lembaga-lembaga pemerintah pusat sebagai acuan

kebijaksanaan pembangunan daerah. Namun sejak didengungkannya kembali

azas desentralisasi dalam sistem pemerintahan Indonesia, maka pemerintah

daerah semakin diarahkan pada kondisi daerah otonom sehingga rentang

kendali pembangunan lebih pendek. Dengan demikian daerah semakin

berwewenang dan bertanggung jawab untuk mengurus rumah tangganya

sendiri dan semakin terlepas dari intervensi pemerintah pusat.

Dalam menyahuti orientasi sistem pemerintahan yang mengacu pada

otonomi daerah tersebut, perangkat pemerintah daerah harus dipersiapkan

sedini mungkin untuk mampu mengemban tugas dan kewajiban dalam proses

pembangunan daerah. Pada hakekatnya penyerahan urusan pemerintahan

kepada pemerintah daerah sebagaimana dituangkan dalam Undang – Undang

Otonomi Daerah bukan sekedar hak tetapi lebih bernuansa sebagai kewajiban.

Dengan dituangkannya sistem pemeritahan yang berazaskan desentralisasi

Page 23: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Tinjauan Pustaka

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

15

tersebut, pemerintah daerah semakin berperan dalam menentukan proses

pembangunan daerah. Selaras dengan hal tersebut Bappeda menjadi lembaga

pemerintah daerah yang berfungsi untuk menuangkan, merencanakan, dan

menerapkan langkah-langkah pembangunan di daerah sesuai dengan kondisi

sumber daya, problema, kebutuhan dan sasaran yang dikehendaki masyarakat

di daerah.

Kesiapan perangkat pemerintah daerah bukanlah semata-mata dalam

aspek sarana dan prasarana, aparatur maupun strukturnya, tetapi lebih

mendasar lagi adalah pendalaman tentang potensi ekonomi dan kondisi

kemasyarakatan secara meyeluruh yang selanjutnya menjadi dasar kebijakan

terutama dalam penerapan perencanaan pembangunan daerah.

Selaras dengan perubahan paradigma perencanaan pembangunan

daerah tersebut, orientasi pemberdayaan masyarakat juga mengalami

perubahan dari pemberdayaan masyarakat minoritas yakni segelintir

masyarakat kaya ke arah pemberdayaan masyarakat kebanyakan yakni

masyarakat miskin. Pada hakekatnya orientasi pembangunan masyarakat

miskin tidak asing lagi bagi pembangunan daerah. Program pembangunan

pedesaan sejak dicanangkannya, seperti Gerbosbangdes dan Gemabangdes

mencerminkan perhatian yang serius dari pemerintah daerah di Kota Palu

terhadap pemberdayaan masyarakat miskin yang lebih terkonsentrasi di

pedesaan. Dengan pengejawatahan orientasi pembangunan nasional yang

Page 24: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Tinjauan Pustaka

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

16

lebih desentralisasi dan menekankan kembali aspek pemerataan

kesejahteraan semakin mendukung pola pembangunan daerah.

Pertanyaan lain yang muncul disekitar perencanaan pembangunan

daerah adalah apa dan bagaimana kondisi ekonomi masyarakat saat ini dan di

masa akan datang. Selaras dengan pertanyaan tersebut, indikator-indikator

apa yang seharusnya digunakan untuk dapat dijadikan dasar perencanaan

pembangunan daerah dan dapat sekaligus mencerminkan kondisi riil

masyarakat Kota Palu.

Seperti dikemukakan Bintoro Tjakroamidjoyo bahwa penentuan

indikator dan data-data statistik sangat menentukan mutu perencanaan.

Seringkali perencanaan tidak dapat dilakukan secara baik oleh karena

kurangnya data atau lemahnya indikator-indikator yang digunakan dalam

proses perencanaan pembangunan.

Sesungguhnya diakui bahwa ketersediaan data statistik dan hasil-hasil

penelitian selama ini telah banyak mendukung proses perencanaan

pembangunan daerah di Kota Palu. Data-data statistik masih menitikberatkan

pada perhitungan pendapatan, produksi, tabungan, jumlah penduduk,

inventasi dan prediksi umum lainnya. Padahal dalam proses perencanaan

pembangunan meliputi berbagai variabel ekonomi, sosial dan budaya yang

seharusnya lebih terinci mencerminkan kondisi riil masyarakat. Dapatlah

dikatakan data-data yang kita miliki masih lebih bersifat global dan apabila

data global tersebut digunakan sebagai data dasar (data base) dalam

Page 25: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Tinjauan Pustaka

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

17

perencanaan dapat menimbulkan hasil-hasil yang kurang menyentuh

problema yang dihadapi masyarakat. Olehnya pendekatan dan indikator/data

statistik harus disiapkan lebih rinci untuk mencapai perencanaan yang optimal.

Sajogyo juga mengungkapkan tentang data statistik yang kita miliki

saat ini hanya merupakan daftar panjang tentang “Apa yang sudah dikerjakan

oleh sekian banyak program sehingga bersifat serba input?. Yang kadangkala

tidak disertai oleh output khususnya mengenai nasib orang, rumah tangga dan

kelompok sasaran program. Padahal kondisi kongkrit masyarakat lebih dapat

diungkapkan melalui penyajian output khusus tersebut dan kondisi kongkrit

masyarakat tersebut dapat diungkapkan dengan indikator atau indeks

pembangunan manusia.

2.4. Urgensi Situasi Pembangunan Manusia Untuk Perencanaan

Daerah

Pada hakekatnya, manusia secara individual dan masyarakat secara

kolektif merupakan sasaran dari proses pembangunan. Dengan kata lain,

pembangunan dilaksanakan untuk memperbaiki mutu hidup masyarakat dari

kondisi sebelumnya. Dan untuk menciptakan perbaikan mutu hidup tersebut,

berawal dari konsep perencanaan pembangunan, pelaksanaan, pengawasan,

dan evaluasi.

Page 26: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Tinjauan Pustaka

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

18

Pembangunan manusia dalam konteks perencanaan pembangunan

bukanlah dalam konsep yang sempit atau bagi sekelompok orang atau

masyarakat tertentu, tetapi mencakup segenap lapisan masyarakat. Olehnya

konsep pembangunan manusia lebih mengarah pada aspek pemerataan dalam

pemenuhan segenap kebutuhan hidup.

Konsep jalur pemerataan yang diterapkan sejak pelita III dan

dikaitkan dengan kepentingan masyarakat banyak yang dituntut hingga saat

ini masih cukup penting untuk ditindaklanjuti. Sebagaimana dituangkan dalam

konsep delapan jalur pemerataan mengandung unsur-unsur peluang

berusaha, peluang bekerja yang menghasilkan jalur ketiga yakni kecukupan

tingkat penghasilan. Jalur tingkat penghasilan ini pula membuka peluang

kecukupan pangan, sandang, dan kesehatan. Tiga jalur lainnya yang

mencakup partisipasi masyarakat mulai dari peluang berusaha, bekerja sampai

mengenyam hasilnya seperti pemerataan pembangunan antar daerah dan

pelayanan hukum dalam berusaha, bekerja dan memperoleh nafkah yang

layak merupakan cakupan lima jalur pemerataan.

Bertolak dari konsep jalur pemerataan tersebut (meskipun kenyataan

belum dapat diaktualisasikan hingga saat ini) dapatlah terungkap bahwa

delapan jalur pemerataan sudah merupakan ramuan indikator sosial ekonomi

(kesejahteraan rakyat). Meskipun demikian, penyajian indikator ini masih

dilakukan dalam seri terpisah, padahal sesungguhnya indikator tersebut masih

dapat disajikan secara lengkap dalam satu set indeks pembangunan manusia

Page 27: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Tinjauan Pustaka

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

19

atau dengan kata lain dapat dipadukan menjadi indikator majemuk (komposit)

atau indeks yang menyatukan beberapa indikator.

Salah satu contoh indikator majemuk tersebut adalah Physical Quality

of Life Index (PQLI) atau indeks mutu hidup. Indeks Mutu Hidup (IMH) justru

lebih efektif dan efisien dalam menyajikan kondisi kongkrit masyarakat baik

dari aspek pemerataan ekonomi maupun aspek pemeratan manfaat sosial

yang dicerminkan oleh tiga indikator yaitu angka kematian bayi, angka

harapan hidup, dan tingkat melek huruf.

Namun demikian, pengkajian terhadap situasi pembangunan manusia

terus dikembangkan dengan munculnya paradigma baru yang diukur dengan

penggunaan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index). Jika

Indeks Mutu Hidup (IMH) mengunakan tiga indikator yaitu kematian bayi,

harapan hidup diwaktu lahir dan melek huruf maka Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) mengunakan indikator-indikator yang lebih luas yaitu:

1. Usia hidup (Longevity) yang diukur dengan angka harapan hidup

2. Pengetahuan (Knowledge) yang diukur dengan kombinasi antara melek

huruf dan tingkat partisipasi sekolah (dasar, menengah dan tinggi).

3. Standar hidup layak (Decent Living) yang diukur dengan GDP riil perkapita.

Bertolak dari esensi Indeks Pembangunan Manusia tersebut nyatalah

bahwa paradigma pembangunan manusia semakin meninggalkan paradigma

pembangunan yang lama. Sebagaimana ditegaskan oleh UNDP bahwa

pembangunan manusia sebagai suatu proses untuk memperluas pilihan-

Page 28: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Tinjauan Pustaka

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

20

pilihan bagi penduduk. Dalam hal ini penduduk ditetapkan sebagai tujuan akhir

(the ultimate end) dari pembangunan yang merupakan sarana (prinscipal

means) untuk mencapai tujuan. Paradigma Pembangunan Manusia

mengandung 4 (empat) komponen pokok yakni :

1. Produktivitas (productivity) dimana penduduk harus dimampukan untuk

meningkatkan produktivitas

2. Kemerataan (equity) dimana penduduk harus memiliki akses terhadap

peluang yang sama, hambatan bagi peluang ekonomi dan politik harus

dihapus sehingga keseluruhan masyarakat dapat berpartisipasi, dan

mengambil manfaat dari peluang – peluang tersebut.

3. Kesinambungan (sustainability) dimana akses terhadap peluang harus

dipastikan tidak hanya untuk generasi sekarang akan tetapi juga untuk

generasi mendatang. Semua sumberdaya fisik, manusia dan lingkungan

harus selalu diperbarui (replenished).

4. Pemberdayaan (empowerment) dimana pembangunan harus dilakukan

oleh masyakarat. Masyarakat harus berpartisipasi dan mengambil manfaat

dari proses pembangunan.

Selaras dengan pergeseran paradigma ukuran keberhasilan

pembangunan yang semakin diarahkan kepada kondisi konkret manusia, maka

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) memiliki fungsi yang strategis. Esensi

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengandung beberapa hal pokok:

Page 29: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Tinjauan Pustaka

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

21

1. Indeks Pembangunan Manusia mengandung diskripsi mengenai potensi,

peluang, tantangan, kendala pembangunan manusia yang bersifat

situasional, sesuai dengan kondisi daerah, lebih manusiawi dan

berorientasi pada pemberdayaan masyarakat (People Empowerment).

2. Indeks Pembangunan Manusia dapat dijadikan acuan penajaman prioritas

pembangunan. Artinya, perubahan pola penganggaran pembangunan

yang selama ini menggunakan aturan kesepakatan dari pihak penentu ke

pola pembangunan yang lebih memihak orang banyak. Dengan demikian

kegiatan pembangunan diarahkan pada aspek efisiensi dan efektivitas

anggaran.

3. Indeks Pembangunan Manusia menjadi kerangka acuan pada penyusunan

dokumen Pola Dasar dan Repetada, sehingga dokumen perencanaan

pembangunan mengandung visi, misi strategi dan tujuan pembangunan

manusia yang konkrit.

4. Berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia di daerah, dapat

mengungkapkan potensi, peluang, tantangan, dan kendala berdasarkan

lokal situasional dan sarat dengan muatan pembangunan lokal. Bertolak

dari hal tersebut dapat diletakkan kebijakan-kebijakan penting dalam

pelaksanaan pembangunan daerah saat ini dan dimasa datang.

5. Sebagai ukuran komposit (menyeluruh) tunggal, nilai indeks

pembangunan manusia mengartikan status pembangunan manusia di

suatu daerah yang kemudian difungsikan sebagai patokan dasar

Page 30: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Tinjauan Pustaka

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

22

perencanaan jika dibandingkan antar waktu untuk memberikan gambaran

kemajuan setelah suatu periode dan jika dibandingkan antar daerah untuk

memberikan gambaran tentang posisi suatu daerah relative terhadap

daerah lain.

Dari kelima inti pokok yang terkandung dalam indeks pembangunan

manusia, secara nyata telah meramu suatu mekanisme pembangunan secara

global yang bukan hanya menyangkut aspek input dan output, tetapi juga

menyangkut aspek-aspek kelembagaan dan faktor eksternal secara terkait. Hal

ini dilihat dalam bagan proses pembangunan manusia dan pertumbuhan

ekonomi.

2.5. Fungsi dan Keterbatasan IPM

Pada dasarnya IPM adalah suatu indeks komposit yang diharapkan

mampu mencerminkan situasi pembangunan manusia sehingga dapat

dibandingkan antar wilayah atau bahkan antar waktu. Fungsi utama IPM

adalah sebagai alat banding sejalan dengan fungsi Indeks Mutu Hidup (IMH),

yaitu suatu indeks komposit yang disusun dari tiga komponen : (1) angka

kematian bayi (IMR), (2) angka harapan hidup umur satu tahun (el), dan (3)

angka melek huruf (lit). Salah satu kritik mendasar terhadap IMH, bahwa dua

komponen utama kurang lebih mengukur hal yang sama, seperti pembuktian

kuatnya korelasi antar keduanya, sehingga cukup diwakili salah satu saja.

Kelemahan inilah yang melatarbelakangi dikembangkannya indikator IPM.

Page 31: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Tinjauan Pustaka

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

23

Sebetulnya IPM juga masih mempunyai kelemahan sebagaimana

terkandung pada IMH, yaitu dari segi data dan arti. Dari segi data

kelemahannya terletak pada kenyataan bahwa konsep/definisi dan kualitas

data yang digunakan antar negara sangat beragam sehingga yang bersifat

umum dari satu indeks komposit adalah tidak memiliki arti tersendiri secara

individual. Atau dengan kata lain, IPM suatu wilayah (provinsi,

kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan), tidak banyak mempunyai

makna apabila tidak dibandingkan dengan IPM wilayah lainnya.

Dibalik kelemahan sebagaimana di uraikan di atas, fungsi IPM sebagai

alat advocacy diakui secara luas. Statistik Intitute for Asia and The Pasific

(SIAP) merekomendasikan negara anggotanya untuk menghitung IPM “yang

cocok” untuk perbandingan antara wilayah dalam suatu negara. Rekomendasi

SIAP tersebut cukup realistis karena konsep/definisi system perstatistikan

dalam suatu negara pada umumnya seragam sehingga kualitas data yang

dihasilkan tidak berbeda. Dalam perspektif pembangunan manusia Indonesia

seutuhnya, IPM tidak mencakup aspek pembangunan moral dan penanaman

budi luhur ke dalam sistem nilai yang merupakan salah satu aspek penting

dalam kehidupan bangsa Indonesia.

Namun demikian, sebagai suatu upaya dalam memberikan

pengukuran tunggal dan sederhana dari pembangunan, indeks ini cukup

memadai, karena dapat merefleksikan sampai sejauh mana upaya dan

kebijaksanaan yang dilakukan dalam kerangka pembangunan manusia,

Page 32: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Tinjauan Pustaka

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

24

khususnya upaya pemberdayaan melalui pengentasan kemiskinan pasca

otonomi daerah, peningkatan kualitas SDM dan partisipasi penduduk dalam

pembangunan manusia.

2.6. Penjelasan Teknis Komponen Situasi Pembangunan Manusia

a. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

IPM merupakan indeks komposit yang dihitung sebagai rata-rata

sederhana dari indeks harapan hidup (eo), indeks pendidikan (melek huruf dan

rata-rata lama sekolah),dan indeks standar hidup layak, yang dirumuskan

sebagai berikut :

IPM = X(1) + X(2) + X(3)]………………………………………(1)

Dimana:

X (1) : Indeks harapan hidup

X (2) : Indeks pendidikan= 2/3(indeks melek huruf)+1/3(indeks rata-rata

lama sekolah).

X (3) : Indeks standar hidup layak.

Nilai indeks hasil hitungan masing-masing komponen tersebut adalah

antara 0 (keadaan terburuk) dan 1 (keadaan terbaik). Dalam laporan ini indeks

tersebut dinyatakan dalam ratusan (dikalikan 100) untuk mempermudahkan

penafsiran, seperti yang disarankan oleh BPS (BPS-UNDP , 1996).

Menurut UNDP, IPM diklasifikasikan dalam 4 (empat) klasifikasi,

yaitu :

Page 33: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Tinjauan Pustaka

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

25

1. IPM < 50, artinya terbelakang (kesejahteraan rendah);

2. IPM antara 50 – 65, artinya kesejahteraan menengah ke bawah;

3. IPM antara 65 – 80, artinya kesejahteraan menengah ke atas;

4. IPM di atas 80 berarti kesejahteraan tinggi.

Tabel 2.1

Klasifikasi Komponen IPM

Masing-masing indeks komponen IPM tersebut merupakan

perbandingan antara selisih nilai suatu indikator dan nilai minimumnya dengan

selisih nilai maksimum dan nilai minimum indikator yang bersangkutan.

Rumusnya dapat disajikan sebagai berikut :

Indeks X(i) = X(i) – X(i) min / X(i) Maks – X (i) min ………………..(2)

Dimana:

X (i) : Indikator ke-i (i=1,2,3)

X (i) maks : Nilai maksimum X (i)

X (i) min : Nilai Minimum X (i)

Klasifikasi Indeks

Pendidikan

Indeks

Kesehatan

Indeks

Daya Beli

Tinggi 78,10 - 86,98 69,70 - 74,40 52,37 - 53,77

Sedang 69,21 - 78,09 64,99 - 69,69 50,96 - 52,36

Rendah 60,32 - 69,20 60,28 - 64,98 49,55 - 50,95

Page 34: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Tinjauan Pustaka

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

26

Tabel 2.2.

Nilai Maksimum Dan Minimum Komponen IPM Yang digunakan dalam perhitungan

Indikator Komponen IPM [=X(i)]

Nilai

Catatan Maksi-

mum

Mini-

mum (1) (2) (3) (4)

Angka Harapan Hidup 85 25 Standar UNDP

Angka Melek Huruf 100 0 Standar UNDP

Rata-Rata lama Sekolah 15 0 Standar UNDP

Konsumsi Per Kapita Yang Disesuaikan

732.720 300.000 (1996)

360.000 (1999, 2002)

648.200

(2013)

UNDP menggunakan PDB

Per Kapita riil yang

disesuaikan (dalam penghitungan ini menggunakan pengeluran per kapita Susenas). Pada tahun 2013, nilai minimum

tersebut disesuaikan

menjadi Rp 648.200.

Penyesuaian ini

dilakukan karena krisis ekonomi yang

menyebabkan menurunnya daya

beli masyarakat

yang terlihat dari penurunan upah

riil. Keterangan : Semua Nilai minimum dan maksimum diambil dari (Petunjuk

Penyusunan, Laporan Pembangunan Manusia per Provinsi, DIRJEN BANGDA 1998)

Page 35: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Tinjauan Pustaka

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

27

∑fi*Si

∑ fi

Seperti dalam rekomendasi UNDP, telah muncul berbagai kritik dan masukan

berkaitan dengan rumusan indikator variabel IPM, sampai saat ini masih

digunakan ketiga komponen diatas, yaitu komponen kesehatan (longevity)

yang diwakili dengan usia harapan hidup (life expectancy at Age 0; e0),

komponen pengetahuan atau kecerdasan diwakili oleh dua buah indikator

yaitu angka melek huruf (Literacy rate/Lit) dan rata-rata lama sekolah (Mean

Years of Scooling/MYS) dan indikator hidup layak (decant living) atau

kemakmuran yang dimiliki dengan proxi pendapatan (konsumsi riil perkapita

yang disesuaikan).

b. Angka Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah

Angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah dihitung berdasarkan

data Susenas Kor, dalam tulisan ini menggunakan penduduk 15 tahun ke atas.

Indikator angka melek huruf diperoleh dari variabel kemampuan membaca dan

menulis, sedangkan indikator rata-rata lama sekolah dihitung dengan metode

tidak langsung. Langkah Pertama dilakukan dengan memberikan bobot

variabel “pendidikan yang ditamatkan“ pada jenjang pendidikan seperti

disajikan pada Tabel 2.3. Langkah selanjutnya menghitung rata-rata

tertimbang dari variabel tersebut sesuai bobotnya. Secara sederhana prosedur

perhitungan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

MYS =

Page 36: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Tinjauan Pustaka

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

28

Dimana:

MYS : Rata-rata lama sekolah (dalam tahun)

fi : Frekuensi (Jumlah) penduduk yang berumur 10 tahun ke atas untuk jenjang pendidikan

Si : Skor masing-masing jenjang pendidikan i; dan

i : jenjang pendidikan ( i =1,2, ………,7 )

Tabel 2.3.

Jenjang Pendidikan Dan Skor Yang Digunakan Untuk Rata-Rata Lama Sekolah (MYS)

Jenjang Pendidikan

Yang Diamatkan Tahun Konversi

(1) (2)

Tidak Pernah Sekolah 0

Sekolah Dasar 6

SLTP 9

SLTA/SMU 12

Diploma I 13

Diploma II 14

Akademi/Dipmloma III 15

Diploma IV/Sarjana 16

Magister (S2 18

Doktor (S3) 21

Page 37: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Tinjauan Pustaka

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

29

c. Purchasing Power Parity (PPP)

Komponen standar hidup layak atau dikenal juga sebagai Purchasing

Power Parity (PPP) yang digunakan dalam publikasi ini adalah konsumsi riil

perkapita yang telah disesuaikan (adjusted real ekspenditure per capita), tidak

seperti yang digunakan oleh UNDP. Hal ini dapat ditempuh karena tersedia

indikator lain yang lebih baik untuk perbandingan antara kabupaten/kota.

Berbeda dengan laporan IPM 1996 BPS (Jakarta) yang telah menggunakan

komponen yang lebih baik yaitu dengan menggunakan konsumsi riil perkapita

dari hasil Susenas Modul Konsumsi yang disesuaikan dengan indeks PPP.

Dengan menggunakan konsumsi riil perkapita, diharapkan dapat

merefleksikan daerah berdasarkan kemampuan ekonomi masing-masing.

Formula Atkinson yang digunakan untuk menyesuaikan rata-rata

konsumsi riil yang dianggap sebagai kemampuan daya beli (C), secara

matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :

C(I) = Ci Jika Ci < Z

= Z + 2(Ci-Z) (1/2) Jika Z < Ci < 2Z

= Z + 2(Z) (1/2) + 3(Ci-2Z)(1/3) Jika 2Z < Ci < 3 Z

= Z + 2(Z) (1/2) + 3(Z)(1/3) + 4(Ci-33Z)(1/4) Jika 3Z < Ci < 4Z

Dimana :

Ci = PPP dari nilai riil pengeluaran per kapita

Z = Batas tingkat pengeluaran yang ditetapkan secara arbiter sebesar Rp 549.500 per kapita pertahun.

Page 38: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Tinjauan Pustaka

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

30

2.7. Konsep Definisi

Beberapa konsep yang sering dipakai dalam analisis ini adalah:

Tidak/belum pernah bersekolah adalah mereka yang tidak pernah atau

belum pernah terdaftar dan belum aktif mengikuti pendidikan di suatu

jenjang pendidikan.

Masih bersekolah adalah mereka yang terdaftar dan aktif mengikuti

pendidikan di suatu jenjang pendidikan formal.

Tidak bersekolah lagi adalah mereka yang pernah terdaftar dan aktif

mengikuti pendidikan di suatu jenjang pendidikan, tetapi pada saat

pencacahan yang bersangkutan tidak lagi terdaftar dan tidak aktif

mengikuti pendidikan. Termasuk bagi mereka yang terdaftar dan aktif

mengikuti kejar paket A1 - A100.

Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud

memperoleh penghasilan atau keuntungan selama paling sedikit satu jam

dalam seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus

dilakukan berturut-turut dan tidak boleh terputus.

Pekerjaan utama adalah pekerjaan yang menggunakan waktu terbanyak

pada referensi waktu seminggu yang lalu (curently) dan bukan biasanya

(usually)

Angka harapan hidup adalah perkiraan lama hidup seseorang ketika lahir.

Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun pendidikan formal

yang dijalani penduduk berusia 15 tahun ke atas.

Page 39: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Tinjauan Pustaka

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

31

Melek huruf adalah kemampuan membaca dan menulis huruf latin maupun

huruf lainnya.

2.8. Sumber Data

Sumber data yang digunakan bersumber dari data Badan Pusat

Statistik (BPS) terutama data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Survei

Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Sementara sebagai penunjang digunakan

data proyeksi penduduk dan Indeks Harga Konsumen (IHK). Data Susenas

digunakan untuk menghitung dua indikator pembentuk IPM yaitu Angka Melek

Huruf (AMH) dan Rata-rata Lama Sekolah (MYS), sementara Angka Harapan

Hidup (eO) dihitung menggunakan data Susenas yang dikoreksi dengan data

proyeksi penduduk. Sedangkan indikator daya beli atau PPP (Purchasing Power

Parity) dihitung menggunakan data Susenas untuk mendapatkan pengeluaran

per kapita.

Page 40: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

32

3.1 Indikator Pembangunan Terpilih 3.2 Evaluasi Pembangunan Manusia

Page 41: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Analisis Pembangunan SDM

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

33

BAB III

ANALISIS PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA

3.1. Indikator Pembangunan Terpilih

3.1.1. Penduduk

Kependudukan merupakan salah satu aspek yang memerlukan

perhatian dalam proses pembangunan, seperti jumlah, komposisi, dan

distribusi penduduk. Jumlah penduduk yang besar dapat merupakan modal

pembangunan jika kualitasnya baik, sedangkan jika kualitasnya kurang baik

dapat berakibat pada beban pembangunan. Demikian pula jika komposisi dan

distribusinya tidak seimbang dan merata.

Penduduk yang didominasi oleh kelompok muda usia mengakibatkan

besarnya kebutuhan fasilitas pendidikan dan kesehatan. Daerah yang proporsi

kaum muda usianya cukup besar berarti proporsi penduduk usia produktifnya

relatif kecil yang secara ekonomis berpengaruh pada pendapatan yang

dihasilkan. Penduduk yang tersebar secara tidak merata dapat berakibat

pertumbuhan ekonomi yang tidak seimbang. Daerah yang sedikit

penduduknya relatif sulit berkembang karena kekurangan sumberdaya

manusia sebagai penggerak pembangunan sekaligus sebagai sasaran

pembangunan.

Jumlah penduduk Kota Palu pada tahun 2013 mencapai 356.279 jiwa

dan tersebar pada delapan kecamatan, yang terdiri dari 179.291 jiwa

Page 42: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Analisis Pembangunan SDM

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

34

0-4

5-9

10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60 - 64

65-69

70-74

75+

Laki-Laki Perempuan

penduduk laki-laki dan 176.988 jiwa penduduk perempuan. Keadaan ini

menunjukkan jumlah penduduk laki-laki lebih besar dibanding perempuan,

demikian juga dengan keadaan sebagian besar kabupaten di Sulawesi Tengah.

Gambar 1 Piramida Penduduk Kota Palu, 2013

Penduduk Kota Palu tergolong muda, hal ini terlihat dari besarnya

proporsi penduduk berumur kurang dari 15 tahun yang mencapai 25,26 persen

30000 20000 10000 0 10000 20000 30000

Page 43: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Analisis Pembangunan SDM

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

35

pada tahun 2013 dibanding dengan penduduk berumur dari 65 tahun atau

lebih hanya 2,94 persen. Kelompok umur produktif yaitu yang berumur 15-64

tahun mencapai 71,80 persen, Ini berarti angka ketergantungan mencapai

39,29 persen, artinya setiap 100 orang penduduk produktif mempunyai

tanggungan lebih dari 39 orang yang tidak produktif.

Jumlah penduduk dipengaruhi oleh tingkat fertilitas, mortalitas dan

migrasi netto. Proporsi wanita yang berstatus kawin, partisipasi dalam

keluarga berencana, dan umur wanita pada saat perkawinan pertama

merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat fertilitas.

3.1.2. Ekonomi

Tujuan utama pembangunan adalah untuk meningkatkan taraf hidup

dan kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata dengan memanfaatkan

potensi dan sumber-sumber daya yang tersedia. Sejalan dengan maksud

tersebut berbagai upaya telah dilakukan khususnya untuk menciptakan

lapangan kerja dan memberikan kesempatan berusaha yang dapat

meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan demikian maka secara

otomatis akan merangsang dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Indikator agregat ekonomi yang lazim digunakan untuk mengukur

kinerja ekonomi daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang

merupakan dasar pengukuran atas nilai tambah yang timbul akibat adanya

berbagai aktifitas ekonomi dalam suatu region. Data PDRB tersebut

Page 44: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Analisis Pembangunan SDM

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

36

menggambarkan kemampuan region mengelola sumber daya yang dimiliki

menjadi suatu proses produksi. Untuk mengamati dan menganalisis ekonomi

suatu region, kegiatan ekonomi dikelompokkan ke dalam sembilan sektor/

lapangan usaha.

Agar hasil-hasil pembangunan benar-benar dapat dinikmati dan

menyentuh seluruh lapisan masyarakat, maka perlu diperhatikan adanya

keserasian dan keselarasan pembangunan antara sektor/bidang yang satu

dengan sektor/bidang lainnya serta antara satu daerah dengan daerah lainnya

sesuai dengan potensi yang dimiliki daerah. Namun karena hal itu tidak

mungkin bisa dilaksanakan sekaligus, maka perlu adanya prioritas sesuai

kebutuhan yang mendesak.

Tabel 3.1.

Total PDRB dan PDRB per Kapita Kota Palu Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 Tahun 2011-2013

Rincian

Total PDRB (Juta Rupiah) PDRB per kapita (Rupiah)

2011 2012 2013 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Harga

Berlaku 7 131 148 8 283 620 9 728 261 20 805 441 23 813 359 27 303 645

Harga

Konstan 3 016 931 3 305 139 3 635 959 8 779 718 9 503 814 10 203 214

Page 45: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Analisis Pembangunan SDM

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

37

Pertanian; 2,65Pertambangan & Penggalian; 4,4

Industri Pengolahan; 11,62

Listrik, Gas dan Air Minum; 2,22

Bangunan; 10,21

Perdgn , Hotel & restaurant; 13,06

Pengangkutan & Komunikasi; 12,78

Keu, persewaan & Jasa Perush; 12,17

Jasa-jasa; 30,89

Salah satu ukuran yang dapat memberikan gambaran mengenai

kondisi ekonomi suatu daerah adalah melalui angka PDRB, pada tahun 2013

PDRB atas dasar harga berlaku Kota Palu mencapai 9.728.261 juta rupiah dan

atas dasar harga konstan sebesar 3.635.959 juta rupiah, dengan pertumbuhan

ekonomi mencapai 9,96 persen yang berarti keadaan ini meningkat jika

dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai angka pertumbuhan

9,61 persen. Dari sisi pendapatan perkapita atas dasar harga berlaku

mengalami peningkatan cukup tinggi yakni dari 20.805.441 rupiah tahun 2011

menjadi 27.303.645 rupiah tahun 2013, sedangkan berdasarkan harga

konstan 2000 dari 8.799.718 rupiah menjadi 10.203.14 rupiah pada periode

yang sama.

Gambar 2

Peranan Sektor-sektor Ekonomi terhadap PDRB Kota Palu Tahun 2013

Page 46: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Analisis Pembangunan SDM

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

38

Meningkatnya tingkat pertumbuhan dan pendapatan perkapita

diakibatkan karena meningkatkan output seluruh sektor ekonomi, utamanya

output sektor jasa-jasa yang merupakan sektor penyumbang terbesar yaitu

30,89 persen dalam pembentukan PDRB Kota Palu. Selanjutnya disusul sektor

perdagangan, hotel dan restoran sebesar 13,06 persen, angkutan dan

komunikasi 12,78 persen serta sektor keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan sebesar 12,17 persen. Untuk sektor industri pengolahan

memberikan andil sebesar 11,62 persen kemudian sector bangunan 10,21

persen. Sektor penggalian yang tercatat sebesar 4,40 persen kontribusinya

masih diatas kontribusi yang disumbangkan oleh sektor pertanian dan sektor

listrik dan air bersih yaitu masing-masing sebesar 2,65 dan 2,22 persen.

Berdasarkan peranan dari masing-masing sektor tersebut, jelas terlihat bahwa

perekonomian Kota Palu telah didominasi oleh sektor tersier (sektor jasa-jasa,

sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor angkutan dan komunikasi dan

sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan) dengan peranan sebesar

68,90 persen terhadap total pendapatan regional Kota Palu.

3.3. Evaluasi Pembangunan Sumber Daya Manusia

Pembangunan Nasional Indonesia menempatkan manusia sebagai titik

sentral, sehingga mempunyai ciri dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Dalam kerangka ini maka pembangunan ditujukan untuk meningkatkan

partisipasi rakyat dalam semua proses dan kegiatan pembangunan, untuk

Page 47: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Analisis Pembangunan SDM

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

39

mencapai tujuan tersebut pemerintah melakukan upaya meningkatkan kualitas

penduduk sebagai sumberdaya, baik dari aspek fisik (kesehatan), aspek

intelektual (pendidikan), aspek kesejahteraan ekonomi (berdaya beli), serta

aspek moralitas (iman dan ketaqwaan). Hal ini sesuai dengan tujuan nasional

yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945, yaitu memajukan

kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Disamping itu

secara implisit juga mendukung makna pemberdayaan penduduk.

Model pembangunan manusia menurut UNDP (1990) ditujukan untuk

memperluas pilihan yang dapat dicapai melalui upaya pemberdayaan

penduduk. Pemberdayaan penduduk ini dapat dicapai melalui upaya yang

menitikberatkan pada peningkatan kemampuan dasar manusia yaitu

meningkatnya derajat kesehatan, pengetahuan, dan ketrampilan agar dapat

digunakan untuk mempertinggi partisipasi dalam kegiatan ekonomi produktif,

sosial budaya, dan politik.

UNDP melakukan pengukuran kinerja pembangunan manusia melalui

suatu ukuran komposit yang diberi nama Indeks Pembangunan Manusia

(IPM). Indeks tersebut memuat tiga aspek, yaitu kesehatan, pendidikan dan

ketrampilan, serta mempunyai pendapatan yang memungkinkan untuk hidup

layak. IPM tidak memasukkan aspek pembangunan moral dan penanaman

budi luhur bangsa ke dalam sistem nilai yang merupakan salah satu aspek

penting dalam kehidupan masyarakat kita. Hal ini disebabkan adanya alasan

Page 48: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Analisis Pembangunan SDM

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

40

teknis yaitu sulit mengukur aspek tersebut dan formula penghitungan menjadi

tidak sederhana. Namun demikian dalam memberikan pengukuran tunggal

dan sederhana dari upaya pembangunan, penggunaan indeks ini cukup

memadai, karena dapat merefleksikan sampai sejauh mana upaya dan

kebijakan yang dilakukan dalam kerangka pembangunan manusia, IPM hanya

suatu ringkasan dan bukan suatu ukuran komprehensif dari pembangunan

manusia.

Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan indeks ini,

pertama, IPM lebih dari sekedar pendapatan/produksi yang dihasilkan daerah,

seperti dalam pendekatan konvensional, indeks yang ditampilkan mengukur

kesejahteraan manusia secara menyeluruh yang memasukkan aspek produksi

dan distribusi komoditas serta peningkatan dan pemanfaatan kemampuan

manusia. Kedua, indeks ini tidak dengan sendirinya menyajikan gambaran

yang utuh, berbagai indikator pembangunan manusia yang lainnya masih

harus ditambahkan untuk melengkapinya.

3.2.1. Indikator dan Indeks Harapan Hidup

Perbandingan antara indikator (komponen IPM) seperti yang

diuraikan di atas merupakan tinjauan parsial, artinya tingkat keberhasilan

pembangunan baru diukur dari satu komponen. Untuk usia harapan hidup

di Kota Palu tahun 2012 (70,54 tahun) lebih tinggi dari rata-rata usia

harapan penduduk Sulawesi Tengah 67,11 tahun. Pada tahun 2013 terjadi

Page 49: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Analisis Pembangunan SDM

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

41

peningkatan sebesar 0,18 tahun untuk penduduk Kota Palu sedangkan

Sulawesi Tengah sebesar 0,10 tahun, sehingga usia harapan hidup

masing-masing menjadi 70,72 tahun dan 67,21 tahun. Hal ini menunjukkan

bahwa pembangunan di bidang kesehatan di Kota Palu telah memberi

dampak positif pada perbaikan umur yang makin panjang.

Faktor lain yang memberikan sumbangan positif dalam

meningkatnya angka harapan hidup adalah kesadaran masyarakat dalam

membudayakan pola hidup sehat. Pergeseran nilai budaya tradisional

menuju hidup sehat yang lebih modern, akan menentukan kemampuan

mental dan fisik penduduk.

Jika dilihat dari klasifikasi komponen indeks Harapan Hidup yang

dicapai maka Kota Palu pada dua tahun terakhir ini (2012-2013) berada

pada kategori tinggi (antara nilai 69,70 - 74,40). Indeks harapan hidup

penduduk Kota Palu pada tahun 2012 mencapai nilai 75,90 dan tahun 2013

naik menjadi 76,20. Jika dibandingkan dengan indeks harapan hidup

penduduk Sulawesi Tengah, pada tahun 2012 mencapai nilai 64,09 dan

tahun 2013 mencapai nilai 70,35 atau masuk dalam kategori tinggi (antara

nilai 69,70 - 74,40). Dengan demikian melihat kenyataan tersebut rata-rata

indeks peluang umur panjang dan sehat di Kota Palu lebih tinggi

dibandingkan Sulawesi Tengah. Namun demikian secara umum indeks

Page 50: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Analisis Pembangunan SDM

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

42

peluang umur panjang dan sehat di Kota Palu dari tahun ke tahun dalam

kondisi baik dan terus mengalami peningkatan.

Hasil dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa salah satu

faktor yang mempengaruhi produktivitas sumberdaya manusia adalah

terletak pada keadaan kesehatannya sendiri. Rendahnya kondisi kesehatan

(gizi dan kalori) akan menghasilkan pekerja-pekerja yang kurang produktif

dengan mental yang kurang bagus sehingga menyebabkan produktivitas

rendah dan tingkat output yang dicapai tidak optimal. Dengan demikian

aspek kesehatan dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi,

misalnya perbaikan kesehatan seseorang dapat menyebabkan peningkatan

dalam partisipasi tenaga kerja, perbaikan kesehatan dapat pula membawa

perbaikan dalam tingkat pendidikan, bahkan perbaikan kesehatan

menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk produktif yang dapat

meningkatkan partisipasi angkatan kerja, semua itu dapat berpengaruh

terhadap meningkatnya pertumbuhan ekonomi.

Page 51: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Analisis Pembangunan SDM

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

43

Tabel 3.2.

Indikator dan Indeks Harapan Hidup Kota Palu Tahun 2012–2013

Dari gambaran tersebut, tampaknya ada semacam konsensus

bahwa rendahnya derajat kesehatan masyarakat erat hubungannya

dengan kemiskinan, sehingga sangat dimungkinkan apabila derajat

kesehatan diperbaiki tidak saja menambah umur harapan hidup, tetapi

meningkatkan pertumbuhan ekonomi (kemampuan ekonomi masyarakat)

yang disebabkan makin produktifnya sumber daya manusia sebagai input

bagi perkembangan perekonomian keseluruhan.

Kota/Provinsi

Indikator Harapan Hidup (e0) Indeks Harapan Hidup

2012 2013 Selisih 2012 2013 Reduksi shortfall

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kota Palu 70,54 70,72 0,18 75,90 76,20 1,24

Sulawesi Tengah 67,11 67,21 0,10 70,18 70,34 0,56

Page 52: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Analisis Pembangunan SDM

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

44

Gambar 3

Hubungan Antara Program Gizi dan Kesehatan terhadap Pertumbuhan Ekonomi

3.2.2. Indikator dan Indeks Pendidikan

Pada Tabel 3.3. terlihat bahwa selama kurun waktu 2012-2013,

Angka Melek Huruf (Lit) di Kota Palu mengalami kenaikan 0,03 persen poin

dari sebesar 99,34 persen menjadi 99,37 persen. Hal serupa terjadi pada

rata-rata penduduk Sulawesi Tengah dimana terjadi kenaikan 0,06 persen

poin yaitu sebesar 96,16 persen tahun 2012 menjadi 96,22 persen pada

tahun 2013.

Peningkatan

Individu

Fisik

Mental

Tenaga

Tingkah laku

Pendidikan

Hasil Kehadirian

Partisipasi

Efek

Pendidikan

Pengetahuan

Ketrampilan

Kemampuan

PDRB(Output)

Efisiensi

Hari kerja

Partisipasi

Program Gizi Perbaikan gizi

Program

Kesehatan

Mortalitas

Morbilitas Pertumbuhan

Penduduk

Page 53: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Analisis Pembangunan SDM

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

45

Pembangunan Pendidikan sebagai salah satu kunci dari

pembangunan manusia telah memberi hasil yang memuaskan. Secara

makro dari ukuran rata-rata lama sekolah penduduk tersebut menunjukkan

trend semakin meningkatnya rata-rata lama sekolah penduduk di Kota Palu

tahun 2012-2013 naik sebesar 0,02 yakni dari 11,05 tahun pada tahun 2012

menjadi 11,07 tahun pada tahun 2013.

Tabel 3.3.

Indikator Melek Huruf, Lama Sekolah di Kota Palu Tahun 2012–2013

Kota/ Provinsi

Indikator

Angka Melek Huruf (%)

Rata-rata Lama Sekolah (tahun)

2012 2013 Selisih 2012 2013 Selisih

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Palu 99,34 99,37 0,03 11,05 11,07 0,02

Sulawesi Tengah 96,16 96,22 0,06 8,13 8,22 0,09

Upaya untuk memperluas jangkauan pelayanan pendidikan di Kota

Palu telah berhasil meningkatkan pemerataan pada fasilitas pendidikan

sehingga makin banyak penduduk yang dapat bersekolah dan berdampak

pada meningkatnya kemampuan penduduk untuk berkomunikasi secara

tertulis.

Page 54: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Analisis Pembangunan SDM

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

46

Rata-rata lama sekolah (mean years of schooling) merupakan salah

satu subkomponen yang mempengaruhi penilaian pembangunan manusia.

Indikator ini menunjukkan sampai pada jenjang pendidikan apa, tingkat

pendidikan penduduk di Kota Palu. Pada indikator ini terlihat rata-rata lama

sekolah penduduk Kota Palu pada keadaan tahun 2013 sebesar 11,07

tahun, kondisi ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata yang

dicapai penduduk di Sulawesi Tengah yakni sebesar 8,22 tahun.

Namun demikian angka melek huruf di Kota Palu maupun

kabupaten/kota masuk kategori tinggi. Dari kedua indikator tersebut

menentukan indeks capaian komponennya, dimana indeks melek huruf di

Kota Palu periode 2012-2013 mengalami peningkatan dengan tahun

sebelumnya yaitu 99,34 tahun menjadi 99,37; sehingga indeks melek huruf

mengalami perbedaan yang kecil dengan indeks referensi (ideal 100).

Sementara indeks lama sekolah menunjukan peningkatan dengan

kecepatan yang lambat yaitu 73,67 pada 2012 menjadi 73,80 pada 2013.

Hal ini menunjukkan masih jauh dari indeks referensi yang menunjukkan

ketertinggalan.

Page 55: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Analisis Pembangunan SDM

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

47

Tabel 3.4.

Indeks Melek Huruf, Lama Sekolah dan Pendidikan di Kota Palu, Tahun 2012–2013

Kota/Provinsi

Indeks Melek Huruf

Indeks Rata-rata Lama Sekolah

Indeks Pendidikan

2012 2013 Reduksi Shortfall

2012 2013 Reduksi Shortfall

2012 2013 Reduksi Shortfall

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Palu 99,34 99,37 4,55 73,67 73,80 0,51 90,78 90,85 0,70

Sulawesi Tengah 96,16 96,22 1,56 54,20 54,80 1,31 82,17 82,41 1,35

Demikian pula terjadi pada indeks pendidikan pada periode

2012-2013 dengan nilai capaian 99,34 pada tahun 2012 menjadi 99,37

pada tahun 2013 yang memberi arti nilai ketertinggalan pendidikan

masyarakat Kota Palu dari nilai indeks pendidikan referensi. Tantangan

pemerintah daerah ke depan adalah bagaimana memperkecil

ketertinggalan dari nilai referensi dan ketertinggalan yang diposisikan

dengan daerah lainnya diposisikan dengan daerah lainnya.

Dari klasifikasi komponen indeks pendidikan dapat di lihat Kota Palu

pada tahun 2012-2013 sudah berada pada kategori tinggi (antara nilai

78,10–86,98), kondisi ini sama dengan indeks pendidikan rata-rata

penduduk Sulawesi Tengah.

Page 56: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Analisis Pembangunan SDM

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

48

3.2.3. Indikator dan Indeks Daya Beli

Komponen PPP atau dikenal sebagai komponen kemampuan daya

beli atau standar layak hidup dalam laporan ini diukur dengan indikator

rata-rata konsumsi riil perkapita yang disesuaikan (UNDP menggunakan

indikator PDB perkapita riil yang telah disesuaikan (adjusted real GDP per

capita) karena tidak tersedia indikator lain yang lebih baik untuk keperluan

perbandingan antar negara).

Pada Tabel 3.5. komponen PPP (standar hidup layak) yang

dibandingkan antara Tahun 2012 dan 2013 seluruhnya menghasilkan

angka positif artinya terjadi peningkatan daya beli yang dimiliki masyarakat

di Kota Palu maupun Sulawesi Tengah secara umum. Pola konsumsi

penduduk sangat berpengaruh pada kualitas penduduk, oleh karena

melalui pola konsumsi tercermin pola alokasi pendapatan kepada berbagai

macam pengeluaran yang berbentuk makanan dan non makanan.

Tabel 3.5.

Indikator dan Indeks Daya Beli Kota Palu

Tahun 2012–2013

Kota/Provinsi

Indikator Daya Beli (Rp 000)

Indeks Daya Beli

2012 2013 Selisih 2012 2013 Reduksi Shortfall

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Palu 644,56 648,20 3,64 65,76 66,60 2,46

Sulawesi Tengah 637,34 640,69 3,13 64,09 64,87 2,16

Page 57: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Analisis Pembangunan SDM

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

49

Berbagai refleksi dari masih rendahnya kemampuan daya beli

masyarakat tercermin dari besarnya angka kemiskinan, rendahnya akses

terhadap sumber daya ekonomi seperti luas lahan garapan (tingginya

angka petani gurem), rendahnya akses terhadap fasilitas kesehatan

(perbandingan individu yang merasa terganggu kesehatan dengan yang

berkunjung ke fasilitas kesehatan), rendahnya kualitas rumah, rendahnya

akses terhadap air bersih, dan penerangan listrik.

Daya beli penduduk Kota Palu yang dicerminkan oleh besaran

pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan sebesar Rp. 644,56 pada tahun

2012 menjadi Rp 648,20 pada tahun 2013. Besaran tersebut menunjukkan

adanya kecenderungan meningkatnya kemampuan daya beli masyarakat di

Kota Palu, bila dibandingkan rata-rata penduduk Sulawesi Tengah baik

tahun 2012 (Rp 637.340) dan Rp 640.690 tahun 2013. Kemampuan daya

beli Kota Palu masih di atas rata-rata penduduk Sulawesi Tengah.

Sementara capaian indeks daya beli (PPP) mempunyai pola yang sama

dengan indikator konsumsi riil perkapita dengan perubahan indeks dari

65,76 persen menjadi 66,60 persen.

Dilihat dari perubahan indeks ini, nilai reduksi shortfall di Kota Palu

mencapai 2,46 persen pada tahun 2013. Demikian halnya dengan capaian

indeks daya beli penduduk rata-rata Sulawesi Tengah menunjukan pola

yang sama dengan capaian indeks daya beli Kota Palu. Jika dibandingkan

Page 58: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Analisis Pembangunan SDM

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

50

nilai reduksi shortfall 2013 di Kota Palu dengan provinsi menunjukkan

peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat masing-masing 2,46

persen dan 2,16 persen, dimana kenaikan pendapatan daya beli

masyarakat Kota Palu lebih tinggi dari rata-rata penduduk Sulawesi Tengah.

Jika dilihat klasifikasi komponen indeks daya beli maka Kota Palu

pada tahun 2012 dan 2013 melampaui kategori tinggi (antara nilai

52,37-53,77), yaitu sebesar 65,76 dan 66,60. Bila dibandingkan dengan

rata-rata penduduk Sulawesi Tengah, maka Kota Palu mempunyai tingkat

kategori yang sama untuk dua tahun terakhir ini.

3.2.4. Indeks Pembangunan Manusia

Angka IPM suatu daerah memperlihatkan jarak yang harus

ditempuh shortfall untuk mencapai nilai maksimum, yaitu 100 (Angka IPM

berkisar antara 0–100).

Hasil penghitungan angka IPM Kota Palu dan Sulawesi Tengah

ternyata belum termasuk dalam kategori tinggi menurut skala internasional

(IPM lebih dari 80). IPM Kota Palu tahun 2012 sebesar 77,48, termasuk

dalam tingkat pembangunan manusia menengah ke atas (IPM antara

65,00–80,00) dan meningkat menjadi 77,88 pada tahun 2013, nilai ini

masih termasuk dalam tingkat pembangunan manusia menengah ke atas.

Untuk rata-rata penduduk Sulawesi Tengah tahun 2012 sebesar 72,54

Page 59: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Analisis Pembangunan SDM

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

51

termasuk dalam tingkat pembangunan manusia menengah ke atas (IPM

antara 65,00–80,00), artinya tingkat variasi pembangunan baik dari sisi

kesehatan, pendidikan dan perekonomian masih relatif sama.

Kemudian ditinjau dari capaian IPM antar kabupaten/kota se-Sulawesi

Tengah, peringkat IPM Kota Palu berada pada posisi ke-1 pada tahun 2012

dari 13 kabupaten/kota se Sulawesi Tengah. Pada tahun 2013 tidak mengalami

pergeseran yaitu tetap pada posisi ke-1. Hal ini bukan dikarenakan

pembangunan manusia di Kota Palu hingga tahun 2013 tidak mengalami

peningkatan (percepatan pembangunan manusia) yang cukup dibandingkan

dengan daerah lain di Sulawesi Tengah. Sementara kondisi yang berbeda

untuk rata-rata penduduk Sulawesi Tengah berada pada posisi ke 23 dari 34

provinsi di Indonesia pada periode tahun 2012-2013 (tabel 3.6).

Memperhatikan nilai IPM dalam dua tahun terakhir dapat dikatakan

bahwa terdapat kecenderungan ke arah peningkatan baik IPM Provinsi

Sulawesi Tengah maupun Kota Palu. Jika dibandingkan pembangunan manusia

di Kota Palu dengan Provinsi Sulawesi Tengah dapat dikatakan tingkat

kecepatan pengurangan ketertinggalan provinsi 1,44 poin sedangkan Kota

Palu lebih tinggi yaitu 1,78 poin (reduction shortfall).

Page 60: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Analisis Pembangunan SDM

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

52

Tabel 3.6

Indeks Pembangunan Manusia dan Komponennya menurut Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah Tahun 2012–2013

Kabupaten/Kota

Angka

Harapan Hidup

Angka

Melek Huruf

Rata-Rata

Lama Sekolah

2012 2013 2012 2013 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Banggai Kepulauan 64,85 64,85 95,08 95,11 7,94 7,96

Banggai 68,96 69,03 95,99 96,05 8,03 8,05

Morowali 65,91 65,95 97,49 97,54 8,20 8,28

Poso 65,45 65,52 97,97 97,98 8,80 8,82

Donggala 66,01 66,29 94,71 94,75 7,65 7,67

Tolitoli 64,73 64,82 95,37 95,76 7,86 8,09

Buol 65,86 65,95 98,69 98,75 8,30 8,38

Parigi Moutong 65,79 66,02 93,98 94,85 7,17 7,19

Tojo Una-Una 64,20 64,22 97,56 97,58 7,92 7,94

Sigi 65,88 66,00 96,56 96,59 8,06 8,09

Banggai Laut - 63,33 - 97,57 - 8,08

Morowali Utara - 69,46 - 95,20 - 8,29

Palu 70,54 70,72 99,34 99,37 11,05 11,07

Sulawesi Tengah 67,11 67,21 96,16 96,22 8,13 8,22

Page 61: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Analisis Pembangunan SDM

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

53

Tabel 3.6 Lanjutan

Kabupaten/Kota

IPM Peringkat

2012 2013 Reduksi Shortfall

2012 2013

(1) (8) (9) (10) (11) (12)

Banggai Kepulauan 68,90 69,12 0,70 10 11

Banggai 72,37 72,75 1,34 2 2

Morowali 71,95 72,27 1,16 3 3

Poso 71,20 71,54 1,19 4 4

Donggala 70,94 71,42 1,67 5 5

Tolitoli 69,67 70,24 1,87 9 9

Buol 70,71 71,07 1,24 6 7

Parigi Moutong 69,75 70,33 1,92 7 8

Tojo Una-Una 69,71 70,00 0,95 8 10

Sigi 68,61 68,96 1,09 11 12

Banggai Laut - 68,61 - - 13

Morowali Utara - 71,20 - - 6

Palu 77,48 77,88 1,78 1 1

Sulawesi Tengah 72,14 72,54 1,44 22 23

Nilai Indeks Pembangunan Manusia Kota Palu sangat ditentukan oleh

capaian tiga dimensi dasar pembangunan manusia. Dilihat dari

peningkatannya, ternyata indeks pembangunan manusia dari komponen

angka harapan hidup, daya beli, pendidikan terjadi kenaikan, Peningkatan

tertinggi dicapai indeks pendidikan, indeks kesehatan dan indeks daya beli.

Page 62: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Analisis Pembangunan SDM

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

54

Dari indikator (indeks) tersebut menjelaskan telah terjadi perbaikan besar-

besaran pada aspek ekonomi dan kesehatan di Kota Palu, perbaikan ini dalam

jangka panjang berdampak pula pada peningkatan angka pendidikan.

Adapun hubungan antara masukan dan keluaran dalam

pembentukan kualitas manusia (Ascobat Gani, 1984) dapat dilihat dalam

bentuk skema sebagai berikut:

Gambar 4 Hubungan Antara Masukan dan Keluaran Dalam

Pembentukan Kualitas Manusia

Gizi

Pendidikan

Lingkungan:

-Fisik

-Biologis

-Sosial

Ekonomi

Fisik:

-Ukuran/Bobot

-Tenaga

-Daya Tahan

Non Fisik

-Kecerdasan

-Emosional

-Budi

-Iman

Output:

-Kreativitas

-Produktivitas

-Disiplin/Etika

- Kemandirian/

Identitas diri

Fisik:

- PQLI

- IPM

Non Fisik

- Produktivitas penduduk

- Disiplin sosial

- Kemandirian

- Solidaritas Sosial

- Etika Lingkungan

Kualitas

Masukan: Kualitas Manusia

(Individu) Kualitas Penduduk

(Sosial)

Page 63: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

56

4.1 Kesimpulan

4.2 Implikasi Kebijakan

Page 64: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Penutup

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

57

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan:

a. Sebagai indikator tunggal IPM dapat mencerminkan aspek-aspek

pembangunan yang lebih luas. Indikator ini dianggap cukup baik dalam

menggambarkan aspek sosial maupun aspek ekonomi yang telah dicapai

oleh suatu daerah. Seperti telah dikemukakan oleh M.C. Alpin (1982), IPM

dapat digunakan untuk melihat posisi tingkat keberhasilan pembangunan

di suatu daerah berupa output peningkatan kebutuhan fisik dasar manusia

dan perluasan pilihan dan kemampuan dasar manusia.

b. Telah terjadi perbaikan besar-besaran pada aspek pendidikan dan

ekonomi di Kota Palu maupun provinsi yang digambarkan oleh perubahan

positif nilai IPM dalam kurun waktu 2012-2013.

c. Status pembangunan manusia yang ditunjukkan oleh nilai IPM, di Kota

Palu tahun 2012 pada kategori tingkat pembangunan manusia menengah

ke atas, tahun 2013 masih pada tingkat kategori yang sama walaupun

terjadi peningkatan IPM dari 77,48 menjadi 77,88. Indeks Pendidikan Kota

Palu pada tahun 2012 sebesar 90,78 menjadi 90,85 pada tahun 2013 dan

masih dibawah rata-rata provinsi dimana indeks pendidikan pada tingkat

kategori tinggi yaitu 82,17 (antara nilai 78,10-86,98) pada tahun 2012,

meningkat menjadi 82,41 pada tahun 2013.

Page 65: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Penutup

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

58

d. Salah satu indikator kesehatan penduduk Kota Palu dapat dilihat dari

Indeks Harapan Hidup, pada tahun 2013 melampaui pada tingkat kategori

tinggi (antara nilai 69,70-74,40) yaitu 76,20; semenatara Provinsi Sulawesi

Tengah berada pada tingkat kategori tinggi yaitu 70,35.

e. Kemampuan daya beli penduduk Kota Palu maupun Sulawesi Tengah

terjadi peningkatan dari tahun 2012-2013. Indeks daya beli Kota Palu dan

Provinsi Sulawesi Tengah termasuk kategori tinggi (antara nilai 52,37-

53,77) selama periode 2012-2013 masing-masing sebesar 65,76; 64,09,

dan 66,60; 64,87.

4.2. Implikasi Kebijakan

Beberapa kebijakan yang dapat diambil dalam rangka meningkatkat

kualitas sumber daya manusia adalah:

a. Dari pemahaman hubungan IPM dengan komponennya dapat dirancang

program peningkatan kesejahteraan penduduk melalui upaya peningkatan

kesehatan dan peningkatan pendidikan penduduk secara umum.

Sementara itu upaya peningkatan daya beli dapat merupakan dampak

berantai dari upaya peningkatan pendidikan penduduk.

b. Upaya peningkatan kesehatan dapat dilakukan melalui :

Peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai cara hidup yang

sehat (upaya pencegahan) dan upaya pengobatan baik tradisional

maupun modern.

Page 66: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Penutup

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

59

Peningkatan ketersediaan obat-obat modern yang terjangkau oleh

masyarakat.

Peningkatan ketersediaan layanan kesehatan terutama berupa

revitalisasi posyandu dan layanan puskesmas (keliling, pengobatan,

biasa).

Peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya pengadaan dana

kesehatan melalui JPKM sebagai penunjang JPS-BK yang

diselenggarakan oleh pemerintah.

c. Upaya pendidikan masyarakat dapat dilakukan melalui :

Penajaman sasaran WAJAR pendidikan dasar 9 tahun melalui berbagai

jalur.

Khusus mengenai upaya pemberantasan buta huruf melalui kejar

Paket A agar dapat dijaga kemampuan peserta yang telah lulus

dengan adanya kegiatan lanjutan seperti kelompok pembaca. Dengan

demikian kemampuan membaca dapat tetap terjaga di samping

merupakan upaya pembekalan ilmu pengetahuan yang

berkesinambungan.

Upaya pengajar terhadap anak-anak yang terpaksa harus bekerja

mendukung perekonomian rumah tangga agar dapat disesuaikan

jadwalnya, sehingga pada hari yang sama mereka dapat bekerja dan

belajar.

Page 67: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

60

Page 68: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya

Daftar Pustaka

Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Palu Tahun 2014

61

DAFTAR PUSTAKA

BPS, 1998 PANDUAN PELATIHAN PEMANTAUAN PERKEMBANGAN KESEJAHTERAAN RAKYAT : Pemanfaatan Data Survei Sosial Ekonomi Nasional dan Data Sosial Kependudukan Lainnya, BPS :Jakarta

BPS, 1996 Indeks Pembangunan Manusia Indonesia Perban-dingan Antar Propinsi 1990-1993, BPS: Jakarta

BPS, 2001 Menuju Konsensus baru, BPS, Bappenas, UNDP : Indonesia

F.E. U.I, 1981

Dasar-Dasar Demografi, Lembaga Demografi F.E.U.I: Jakarta Indonesia

BPS Provinsi Sulawesi Tengah, 2014

Statistik Kesejahteraan Rakyat Sulawesi Tengah 2012.

Bappeda dan PM Kota Palu, 2014

Profil Kota Palu 2014.

Bappeda dan PM Kota Palu, 2014

Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu Tahun 2014.

Page 69: ANALISIS SITUASI - bappeda.palukota.go.id · Untuk mengetahui peta pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah, maka dibutuhkan ... karenanya saya