Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
https://jurnaleeccis.ub.ac.id/
p-ISSN : 1978-3345, e-ISSN(Online): 2460-8122
Jurnal EECCIS Vol. 14, No. 2, Agustus 2020
pp 58-62
Manuscript submitted on June 2020, accepted and published on August 2020
Analisis Tegangan Sag Pada Sistem Distribusi
GI Sengkaling Penyulang Pujon Menggunakan
Kompensasi DVR Arief Trisno Eko Suryo1, Wijono2, Bambang Siswojo3
1,2,3 JurusanTeknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstract—This paper discusses the voltage sag analysis in
distribution systems. Voltage sag caused by 1 phase short
circuit to ground. Voltage sag provides damage to the Pujon
load. Voltage sag overcome by voltage compensation from
one of the most effective Custom Power Devices is Dynamic
Voltage Restorer (DVR). The method ANN control added
in the Hysteresis Control is proposed to improve the DVR
performance compensating the load voltage. The simulation
results show that the DVR is able to compensate the load
voltage to the sag voltage from an average short-circuit
single line to ground of 98.73%, 2-phase to ground an
average of 99.07% and an average of 3-phase to ground by
99.34%.
Index Terms—Voltage sag, DVR, short circuit,
Hsyteresis, ANN
Abstrak–Makalah ini mendiskusikan tentang analisis
tegangan sag dalam sistem distribusi. Tegangan sag
disebabkan gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanah.
Tegangan sag memberikan dampak kerusakan pada beban
Pujon. Tegangan sag diatasi dengan kompensasi tegangan
dari salah satu Costum Power Device paling efektif yaitu
Dynamic Voltage Restorer (DVR). Metode kontrol ANN
ditambahkan dalam Kontrol Hystereisis diusulkan untuk
meningkatkan kinerja DVR mengkompensasi tegangan
beban. Hasil simulasi menunjukan bahwa DVR mampu
mengkompensasi tegangan beban terhadap tegangan sag
dari gangguan hubung singkat fasa ke tanah rata-rata
sebesar 98.73%, gangguan 2 fasa ke tanah rata-rata sebesar
99.07% dan gangguan 3 fasa ke tanah rata-rata sebesar
99.34%.
Kata Kunci— Tegangan sag, DVR, Gangguan hubung
singkat, Hysteresis, ANN.
I. PENDAHULUAN
Penelitian ini membahas tentang tegangan sag.
Tegangan sag merupakan permasalahan yang paling
sering terjadi pada sistem distribusi, tidak terkecuali
sistem distribusi GI sengkaling[1]. Tegangan sag
mengakibatkan kerusakan besar terhadap beban industri
dan komersil pada penyulang Pujon sistem distribusi GI
sengkaling[2]. Tegangan sag disebabkan gangguan
hubung singkat sangat sering terjadi pada sistem
distribusi dan membuat penurunan tegangan beban
dalam waktu singkat, sehingga diperlukan kompensasi
tegangan untuk menjaga tegangan beban[3].
Kompensasi tegangan dipasang untuk mengurangi
terjadinya tegangan sag pada beban, yang mana dengan
memasang Dynamic Voltage Restorer (DVR) pada
saluran beban. DVR merupakan perangkat yang paling
efektif dibandingkan perangkat Custom Power Device
lain seperti D-STATCOM, SVC, UPFC dan UPS[4].
DVR bekerja tergantung controller dalam mendeteksi
perubahan tegangan dan pengaturan kompensasi
tegangan beban terhadap terjadinya tegangan sag.
Penelitian ini mendiskusikan tentang analisis tegangan
sag oleh gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanah.
Gangguan hubung singkat tersebut membuat tegangan
pada tiap fasa berbeda kondisi penurunan tegangannya.
Penurunan tegangan dikarenakan impedansi gangguan
membuat fasa lain yang tidak mengalami gangguan
terjadi penurunan. Penurunan tegangan tersebut
mengakibatkan kompensasi beban sulit dicapai. Oleh
karena itu diusulkan metode ANN yang ditambakan
dalam kontrol Hysteresis untuk medeteksi tegangan sag
dan mengatur kompensasi tegangan beban secara tepat.
Kontrol Hysteresis dipilih karena dapat secara tepat
mendeteksi perubahan tegangan dibandingkan RMS Value
Evaluation, Peak Value Evaluation dan Missing Voltage
technique[5]. Kontrol ANN dipilih karena dapat secara
tepat meningkatkan kompensasi tegangan beban
dibandingkan kontrol PID dan Fuzzy[6]. Kontrol ANN
yang ditambahkan dalam kontrol Hystresis diharapkan
dapat meningkatkan kompensasi tegangan beban
terhadap analisis tegangan sag yang terjadi pada sistem
distribusi penyulang Pujon GI Sengkaling.
II. SISTEM DYNAMIC VOLTAGE RESTORER (DVR)
Kompensasi tegangan beban dihasilkan DVR
merupakan tegangan AC dari sumber DC melalui
Voltage Source Inverter (VSI). VSI merupakan inverter
dari 6 Insulated Gate Bipolar Transistor (IGBT) yang
diatur dengan control, sehingga menghasilkan tegangan
yang menuju Low-pass filter (LPF) untuk mengurangi
harmonisa keluaran inverter. Setelah tegangan melewati
LPF akan masuk menuju Step-up Transformator untuk
diinjeksikan pada beban Pujon. Gambar 1 merupakan
konfigurasi dasar sistem DVR pada saluran beban.
Jurnal EECCIS Vol. 14, No. 2, Agustus 2020, p-59
p-ISSN : 1978-3345, e-ISSN(Online): 2460-8122
DVR diletakkan secara seri antara sumber dan beban.
DVR berfungsi untuk mengkompensasi tegangan beban
dari terjadinya tegangan sag. Tegangan sag merupakan
penurunan tegangan Root Mean Square (RMS) antara 0.1
pu sampai dengan 0.9 pu dan berlangsung dari waktu 0.5
siklus gelombang sampai dengan 1 menit[7]. Tegangan
sag mengakibatkan kerusakan peralatan beban maupun
kegagalan sistem. Gambar 2 menunjukkan tegangan sag
pada sistem yang dikompensasi dengan DVR[8].
III. KONTROL HYSTERESIS
Kontrol Hysteresis merupakan kontrol untuk
mendeteksi tegangan sag. Kontrol Hysteresis berkerja
berdasarkan perubahan tegangan beban. Perubahan
tegangan beban dihasilkan dari perbandingan tegangan
referensi (Vref) dan tegangan beban (Vload), yang bisa
disebut sebagai tegangan error (Verror). Tegangan error
membentuk tegangan pulsa sinyal trigger inverter untuk
mengkompensasi tegangan dalam DVR dengan masuk
ke Upper Hysteresis Band (UHB) dan Lower Hysteresis
Band (LHB)[9], [10].
Tegangan error (e(t)) didapatkan dari persamaan
sebagai berikut.
𝑒(𝑡) =1
2𝑉𝑙𝑜𝑎𝑑 − 𝑉𝑟𝑒𝑓 (1)
Vref mewakili tegangan referensi yang diperoleh dari
persamaan sebagai berikut.
𝑉𝑟𝑒𝑓 =1
2𝑉𝑠 (2)
Vs merupakan tegangan sumber pada kondisi tegangan
beban tanpa gangguan.
Kontrol Hysteresis mengatur berdasarkan besarnya
perubahan tegangan yang terjadi akibat tegangan
sag[11]. Perubahan tegangan terjadi pada beban
walaupun sedikit akan mengakibatkan pengaturan
menjadi berubah dan perlu ditambahkan pengontrolan
lain agar tidak terjadi kesalahan injeksi tegangan beban,
sehingga kontrol ANN digunakan untuk membantu
kontrol Hysteresis.
IV. METODE ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN)
Kontrol ANN merupakan metode Artificial Intelegent
(AI) yang berkerja seperti layaknya otak manusia.
Kontrol tersebut digunakan untuk meningkatkan
pengaturan kontrol Hysteresis agar tidak terjadi
kesalahan injeksi terhadap tegangan sag pada beban.
Kontrol ANN bekerja secara real time sesuai dengan
penurunan tegangan yang diberikan[12]. Data tegangan
error dari kontrol Hysteresis digunakan untuk pelatihan
ANN. Data masukan dan keluaran terdiri dari 20.000,
yang mana dibagi menjadi beberapa sub yaitu sub
pertama 70% untuk pelatihan, 15% untuk pengujian dan
sub terakhir 15% untuk valiadasi pemodelan sistem.
ANN diukur kinerjanya dengan menghitung Mean-
Square Error (MSE) pada persamaan (3).
𝑒 =1
𝑝∑ ‖𝑦(𝑖) − 𝑣(𝑖)‖
2𝑝𝑖=1 (3)
Dimana p merupakan jumlah input data pelatihan, y
mewakili vektor keluaran kontrol ANN, v yaitu output
yang diinginkan.
Gambar 1. Konfigurasi Perangkat Dynamic Voltage Restorer
(DVR)
Gambar 2. Tegangan sag pada sistem distribusi dengan
peletakan DVR
Gambar 3. Prinsip operasi Kontrol Hysteresis
Gambar 4. Diagram Alir Kontrol Hysteresis
Jurnal EECCIS Vol. 14, No. 2, Agustus 2020, p-60
p-ISSN : 1978-3345, e-ISSN(Online): 2460-8122
ANN dilatih dengan alogaritma training Levenberg-
Marquardt (LM). Alogarima tersebut digunakan karena
keefisiensiannya yang memiliki keakuratan tinggi dan
kecepatan konvergensi sistem[13]. ANN terlatih
diletakkan antara keluaran tegangan error dan masukan
UHB maupun LHB.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Simulasi tegangan sag diterapkan pada saluran
penyulang Pujon sistem distribusi GI Sengkaling.
Gambar 7 menunjukkan sistem distribusi GI sengkaing
dengan tegangan sag dan penambahan DVR pada beban
pujon.
Sistem distribusi penyulang Pujon GI Sengkaling pada
saat kondisi tanpa gangguan disimulasikan.
Beban penyulang Pujon mempunyai tegangan 1 pu
menunjuukan tegangan yang disuplai dari sumber sampai
ke beban dalam kondisi normal tanpa adanya gangguan.
Selanjutnya sekenario 1 tegangan sag dari gangguan
hubung singkat 1 fasa ke tanah sebesar 50% terjadi pada
saluran penulang pujon dengan waktu terjadinya 0.3 s
sampai dengan 0.8 s.
Tegangan beban menunjukkan bahwa beban
mengalami penurunan pada fasa R sebesar 50%
dan tegangan sag sebesar 0.53571 pu atau 10741Volt.
Setelah DVR diletakkan pada beban Pujon maka hasil
simulasi ditampilkan pada gambar 8 sebagai berikut.
DVR mengkompensasi tegangan beban pujon sebesar
0.9682 pu atau 19364 Volt. Tegangan kompensasi beban
mengalami penundaan pada awal dan akhir sebesar 0.05
detik, yang mana kondisi ini masih dapat diterima beban
sistem. DVR memulihkan beban rata-rata sebesar
98.73% dari tegangan sag terjadi pada beban Pujon.
Selanjutnya skenario ke 2 tegangan sag dari gangguan
hubung singkat 2 fasa ke tanah sebesar 50% terjadi pada
saluran penulang pujon dengan waktu terjadinya 0.3 s
sampai dengan 0.8 s.
Gambar 5. Diagram Alir Pelatihan ANN
Gambar 6. Simulasi tegangan sag pada sistem ditribusi GI
Sengkaling
Gambar 7. Tegangan beban penyulang Pujon tanpa gangguan.
Gambar 8. Tegangan sag dari gangguan hubung singkat 1 fasa
ke tanah pada beban Pujon
Gambar 9. Tegangan beban Pujon dikompensasi dengan DVR
pada sistem distribusi GI Sengkaling
Jurnal EECCIS Vol. 14, No. 2, Agustus 2020, p-61
p-ISSN : 1978-3345, e-ISSN(Online): 2460-8122
Tegangan beban menunjukkan bahwa beban
mengalami penurunan pada fasa R dan S sebesar 50%,
yang mana tegangan sag pada fasa R sebesar 0.535402
pu atau 10708 Volt dan fasa S sebesar 0.532945 pu atau
10658 Volt. Setelah DVR diletakkan pada beban Pujon
maka hasil simulasi ditampilkan pada gambar 8 sebagai
berikut.
DVR mengkompensasi tegangan beban pujon pada
fasa R sebesar 0,9845 pu atau 19.690 Volt dan fasa S
sebesar 0.993 pu atau 19.860 Volt. Tegangan kompensasi
beban mengalami penundaan pada awal dan akhir
sebesar 0.05 detik, yang mana kondisi ini masih dapat
diterima beban sistem. DVR memulihkan beban rata-rata
sebesar 99.07% dari tegangan sag terjadi pada beban
Pujon.
Selanjutnya skenario ke 3 tegangan sag dari gangguan
hubung singkat 3 fasa ke tanah sebesar 50% terjadi pada
saluran penulang pujon dengan waktu terjadinya 0.3 s
sampai dengan 0.8 s.
Tegangan beban menunjukkan bahwa beban
mengalami penurunan pada fasa R dan S sebesar 50%,
yang mana tegangan sag pada fasa R sebesar 0.5327612
pu atau 10655 Volt, fasa S sebesar 0.5327565 pu atau
10.655 Volt dan fasa T sebesar 0.5327485 pu atau 10654
Volt. Setelah DVR diletakkan pada beban Pujon maka
hasil simulasi ditampilkan pada gambar 8 sebagai
berikut.
DVR mengkompensasi tegangan beban pujon pada
fasa R sebesar 0.993 pu atau 19860 Volt dan fasa S
sebesar 0.9923 pu atau 19846 Volt dan fasa T sebesar
0.995 pu atau 19900 Volt. Tegangan kompensasi beban
mengalami penundaan pada awal dan akhir sebesar 0.05
detik, yang mana kondisi ini masih dapat diterima beban
sistem. DVR memulihkan beban rata-rata sebesar
99.34% dari tegangan sag terjadi pada beban Pujon.
VI. KESIMPULAN
Analisis tegangan sag pada sistem distribusi
penyulang Pujon GI Sengkaling dengan kompensasi
DVR. DVR merupakan perangkat custom device paling
efektif dalam menangani tegangan sag. Tegangan sag
disebabkan gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanah dan
berdampak kerusakan pada beban Pujon. Hysteresis
dengan ANN diusulkan untuk mengatur kompensasi
tegangan beban pada DVR. Hasil simulasi menunjukan
bahwa DVR dapat mengkompensasi tegangan beban
terhadap tegangan sag dari gangguan hubung singkat fasa
ke tanah rata-rata sebesar 98.73%, gangguan 2 fasa ke
tanah rata-rata sebesar 99.07% dan gangguan 3 fasa ke
tanah rata-rata sebesar 99.34%.
REFERENSI
[1] S. Sabir Hussain Bukhari, S. Atiq, dan B. Kwon, “A Sag
Compensator That Eliminates the Possibility of Inrush Current
While Powering Transformer-Coupled Loads,” IEEE J. Emerg.
Sel. Top. Power Electron., vol. 5, no. 2, hlm. 891–900, Jun 2017,
doi: 10.1109/JESTPE.2017.2654321.
[2] S. M. Deckmann dan A. A. Ferreira, “About Voltage Sags and
Swells Analysis,” 10th Int. Conf. Harmon. Qual. Power Proc. Cat
No02EX630, Okt 2002, doi: 10.1109/ICHQP.2002.1221423.
[3] M. H. J. Bollen, “Voltage sags in three-phase systems,” IEEE
Power Eng. Rev., vol. 21, no. 9, hlm. 8–11, 15, Sep 2001, doi:
10.1109/39.948608.
[4] C. Benachaiba dan B. Ferdi, “Voltage Quality Improvement Using
DVR,” no. 1, hlm. 8, 2008.
[5] M. Mansor dan N. A. Rahim, “Voltage sag detection - A survey,”
dalam 2009 International Conference for Technical Postgraduates
(TECHPOS), Kuala Lumpur, Malaysia, Des 2009, hlm. 1–6, doi:
10.1109/TECHPOS.2009.5412088.
[6] Md. S. Haque Sunny, E. Hossain, M. Ahmed, dan F. Un-Noor,
“Artificial Neural Network Based Dynamic Voltage Restorer for
Improvement of Power Quality,” dalam 2018 IEEE Energy
Gambar 10. Tegangan sag dari gangguan hubung singkat 2
fasa ke tanah pada beban Pujon
Gambar 11. Tegangan beban Pujon dikompensasi dengan
DVR pada sistem distribusi GI Sengkaling
Gambar 12. Tegangan sag dari gangguan hubung singkat 3
fasa ke tanah pada beban Pujon
Gambar 13. Tegangan beban Pujon dikompensasi dengan
DVR pada sistem distribusi GI Sengkaling
Jurnal EECCIS Vol. 14, No. 2, Agustus 2020, p-62
p-ISSN : 1978-3345, e-ISSN(Online): 2460-8122
Conversion Congress and Exposition (ECCE), Portland, OR, Sep
2018, hlm. 5565–5572, doi: 10.1109/ECCE.2018.8558470.
[7] “IEEE Std 1159-1995,” Electrical and Electronics Engineers, Inc,
Nov 1995. doi: 10.1109/IEEESTD.1995.79050.
[8] N. G. Hingorani, “Introducing Custom Power,” IEEE Spectr., vol.
32, no. 6, hlm. 41–48, Jun 1995, doi: 10.1109/6.387140.
[9] Snehal. R.Patel dan M. D.Solanki, “Comparision of Proportional
Integral and Hysteresis Controllers for Controlling the DVR,”
dalam The 2nd International Conference on Trends in Electronics
and Informatics (ICOEI 2018), Tirunelveli, India, Mei 2018, doi:
10.1109/ICOEI.2018.8553769.
[10] F. Zare dan A. Nami, “A New Random Current Control Technique
for a Single-Phase Inverter with Bipolar and Unipolar
Modulations,” dalam 2007 Power Conversion Conference -
Nagoya, Nagoya, Japan, Apr 2007, doi:
10.1109/PCCON.2007.372961.
[11] S. K. Singh dan S. K. Srivastava, “Enhancement in power quality
using dynamic voltage restorer (DVR) in distribution network,”
dalam 2017 International Conference on Innovations in
Information, Embedded and Communication Systems (ICIIECS),
Coimbatore, Mar 2017, hlm. 1–5, doi:
10.1109/ICIIECS.2017.8275918.
[12] C. Vimalarani, M. Muthuramalingam, dan A. R. Jemimah, “Ann
Controller Based Photovoltaic Source Injected DVR,” Int. J.
ChemTech Res., vol. 11, no. 4, hlm. 107–115, 2018, doi:
http://dx.doi.org/10.20902/IJCTR.2018.110412.
[13] S. B. Ibrahim, “Voltage Quality Enhancemant in Distribution
system using Artificial Neural Network (ANN) based Dynamic
Voltage Restorer,” Niger. J. Technol. NIJOTECH, vol. 37, no. 1,
hlm. 184–190, Jan 2018, doi: 10.4314/njt.v37i1.24.