110
ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS WWW.SUARAPESANTREN.NET Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam (S. Sos) Oleh : RUPYANI NIM. 1110051000217 KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2018 M

ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

  • Upload
    dohanh

  • View
    229

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS

WWW.SUARAPESANTREN.NET

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam (S. Sos)

Oleh :

RUPYANI

NIM. 1110051000217

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2018 M

Page 2: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
Page 3: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
Page 4: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
Page 5: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

i

ABSTRAK

Nama : Rupyani

Analisis Wacana Tentang Pemberitaan Islam Moderat Pada Situs

Www.Suarapesantren.Net

Pada tahun 2015 publik dihebohkan dengan pemblokiran dan penutupan

situs-situs Islam yang dianggap radikal oleh pemerintah atas rekomendasi BNPT.

Pemblokiran tersebut menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat baik

melihatnya sebagai ancaman kebebasan berpendapat atau sebagai upaya

meminimalisir bahaya dari konten situs tersebut. Namun demikian, pemerintah

kembali membuka situs yang dianggap radikal tersebut dengan pengawasan. Di lain

pihak, beberapa kalangan juga membuat situs Islam yang berwajah moderat sebagai

penyeimbang bahkan counter-discourse terhadap situs-situs Islam radikal. Salah

satunya adalah www.suarapesantren.net yang menawarkan wajah moderat Islam dan

dalam profilnya situs ini menyatakan bahwa Pesantren secara umum mewakili suara

Islam ramah dan toleran.

Hadirnya situs suarapesantren.net menurut pengelolanya adalah media

silaturahim sekaligus gagasan yang diniatkan untuk menjadi jembatan dunia

pesantren dengan dunia luarnya. Ditambahkan bahwa hadirnya situs ini untuk

menginformasikan kepada khalayak ditengah mispersepsi yang akut tentang dunia

kepasantrenan yang dibangun oleh ketidaktahuan dan ignoransi. Bagi pencetusnya

pesantren harus lebih banyak bicara keluar. Dan sarana untuk menyuarakan pesan-

pesan ramah dunia pesantren adalah menggunakan media siber.

Dalam mengkaji konten yang diproduksi oleh suarapesantren.net penulis

mendasarkannya pada pendekatan analisis wacana Teun van Dijk dalam kerangka

teori media siber di mana analisis wacana adalah salah satu teknik yang bisa

digunakan dalam melihat fenomena di media siber. Melalui model analisis wacana

van Dijk penulis mencoba menganalisis dan menemukan bagaimana sebuah teks

dapat berfungsi untuk menarasikan pesan-pesan Islam moderat khas pesantren ke

khalayak virtual.

Dalam menulis skripsi ini penulis menggunakan metodologi kualitatif dengan

bersandar pada metode analisis media siber. Metode ini terdiri dari empat level,

yakni ruang media (media space), dokumen media (media archive), objek media

(media object), dan pengalaman (experiential stories). Dan bahan analisis yang

penulis teliti adalah rubrik Opini di media suarapesantren.net.

Tumbuh berkembangnya situs-situs islam yang menyuarakan intoleransi dan

radikalisme meresahkan banyak kalangan tak terkecuali kalangan santri yang kerap

dirugikan atas tindakan sepihak dari oknum-oknum mengatasnamakan islam dan

khususnya pesantren. Imbasnya citra dunia pesantren terkena penilaian negatif.

Untuk menangkal hal tersebut maka dibuatlah sebuah situs yang diharapkan dapat

memperkenalkan citra pesantren yang moderat dan sekaligus mentransmisikan

pengetahuan islam dari pesantren untuk disampaikan ke khalayak.

Keyword: Radikal, Situs-situs Islam, Pesantren, Islam, Moderat.

Page 6: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah atas rahmat dan magfirah-Nya, yang senantiasa

tercurahkan kepada hamba-hambanya. Serta shalawat dan salam kucurahkan untuk

Nabiku tercinta yakni Nabi Muhammad SAW semoga kita mendapatkan syafaatnya

kelak di yaumil akhir.

Penulis bersyukur akhirnya skripsi ini terselesaikan juga. Dalam penulisan

banyak menyita waktu, tenaga dan pikiran. Harapannya agar penulis bisa menggali

lebih dalam ilmu yang telah diperoleh selama masa kuliah. Semoga skripsi ini

mendapatkan manfaat bagi penulis, dan bagi para pembaca.

Terwujudnya skripsi ini pada hakekatnya adalah berkat pertolongan Allah

SWT, namun tidak terlepas pula dari bantuan berbagai pihak yang telah

memberikan dorongan, semangat, dan bimbingan yang sabar dan tak ternilai

harganya. Untuk itu penulis menghanturkan terima kasih yang tiada terhingga

kepada:

1. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Suparto, M,Ed, Ph,D selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Hj.

Roudhonah, M. Ag selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, dan

Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

2. Dr. Suhaimi, M. Si selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

Sekaligus menjadi dosen pembimbing dalam penelitian ini yang telah banyak

Page 7: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

iii

meluangkan waktu serta memberikan ilmunya dalam selama proses

bimbingan.

3. Dr. Masran, M. Ag selaku ketua Program Studi Ilmu Komunikasi dan Ilmu

Penyiaran dalam penelitian ini yang telah banyak meluangkan waktu serta

memberikan ilmunya dalam selama proses bimbingan. Sebagai Ketua

Program Studi beliau juga telah banyak memberikan bantuan moril kepada

penulis.

4. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mendidik dan

memberikan ilmu yang bermanfaat kepada peneliti selama menempuh

pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. semoga peneliti dapat

mengamalkan ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan.

5. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, yang telah melayani peminjaman buku-buku literatur

sebagai referensi dalam menyusun skripsi ini

6. Orangtua tercinta, Bapak Saepul Anwar, dan Ibu Hj. Rupi’ah yang senantiasa

ikhlas dan sabar dalam mengarungi kehidupan yang terasa pahit dan getirnya

perjuangan hidup, demi kelangsungan pendidikan dimana dalam perjuangan

membimbing peneliti dalam meraih sebuah toga.

7. Adik-adikku yang makin besar makin dewasa, Siti Yuliyanah, Rustam

Nawawi, Siti Nurhalimah yang selalu memberikan dukungan walaupun

sebuah ledekan agar cepat menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman–teman KPI G angkataan 2010 yang senantiasa saling berbagi dalam

senang maupun duka selama perkuliahan, serta selalu memberikan dukungan

Page 8: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

iv

dan nasihat yang positif,. Terimakasih atas persahabatan yang telah terjalin

semoga kita bisa menjadi sehabat sampai tua sampai nanti, sampai mati.

9. Teman-teman satu kosan Husni Al-Ghifari, Rais Abdillah, Adrian

Darmawan, Ali Munandar, Ucok Al-Muzani. Kenangan bersama kalian

menorehkan kenangan indah dalam benakku sampai nanti semoga kita bisa

bersama-sama lagi mengukir kenangan indah pada moment tertentu.

10. Istriku Roudhotul Aisiyah yang selalu menjadi penompang disaat aku rapuh,

memberikan semangat dan motivasi sehingga bisa selesai pada waktunya.

11. Anakku Fathan Al-Zafran yang selalu menjadi kekuatan dan semnagta untuk

menyelesaikan karya ilmiah ini.

12. Untuk semua pihak yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini, yang

tidak bisa disebutkan satu persatu tanpa mengurangi rasa hormat, peneliti

ucapkan terimakasih yang begitu besar. Semoga apa yang dilakukan

merupakan hal terbaik dan hanya Allah SWT yang dapat membalas segala

kebaikan dengan balasan yang terbaik (Amin).

Akhir kata, penelitian skripsi ini tentunya masih jauh dari sempurna,

tapi mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi pembaca. Penulis mengucapkan

terima kasih dan memanjatkan do’a yang tulus untuk mereka yang tersayang,

yang selalu ada disamping penulis ketika sedih dan selalu mengingatkan

disaat salah. Semoga Allah membalas semua kebaikan yang telah diberikan.

Aamiin ya Rabbal alamin.

Jakarta, 13 Juni 2017

Rupyani

Page 9: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ............................................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah. ........................................ 8

C. Tujuan dan manfaat penelitian ................................................... 8

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 10

E. Teknik Analisis Data ................................................................. 11

F. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 12

G. Sistematika Penulisan ................................................................ 13

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Teori Analisis Wacana ............................................................... 15

1. Pengertian Analisis Wacana . .............................................. 15

2. Konsep Utama Analisis Wacana Kritis ............................... 19

3. Kerangka Analisis Wacana Teun A Van Dijk .................... 23

B. Teori Media Siber dan Media Online ......................................... 33

1. Pengertian Media Siber ....................................................... 33

2. Jenis-jenis Media Siber ....................................................... 36

3. Pengertian Media Online .................................................... 36

4. Jenis-jenis Media Online .................................................... 38

Page 10: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

vi

BAB III GAMBARAN UMUM SITUS WWW.SUARA PESANTREN.NET

A. Propil Situts www.suarapesantren.net ....................................... ... 40

1. Latar Belakang ................................................................. 40

2. Visi dan Misi .................................................................... 41

3. Tujuan ............................................................................... 41

4. Empat Isu Priorotas .......................................................... 42

5. Program ............................................................................ 43

6. Profil Suarapesantren.net ................................................. 45

7. Pengelolaan Situs dan Redaksional ................................. 46

8. Rubrik Situs www.suarapesantren.net ............................. 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Analisis Wacana tentang Pemberitaan Islam Moderat pada

Kolom Opini dengan Elemen Wacana Van Dijk ....................... 62

B. Kognisi Sosial dalam Opini suarapesantren.net berdasarkan Teori

Wacana Van Djik ....................................................................... 93

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 99

B. Saran. .......................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 102

Page 11: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2 Model Analisis Wacana Van Dijk ................................................. 24

Tabel 2.1 Struktur Analisis Van Dijk ............................................................. 25

Tabel 2.2 Elemen Analisis Wacana Van Dijk ................................................ 25

Table 2.3 Perbedaan Antara Media Pertama dan Kedua………………….... 34

Table 2.4 Kolom Opini……………………………………………………... 62

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Halaman Utama Situs Suarapesantren.net……………………... 48

Gambar 2 Fanpage Facebook dan Akun Twitter Suarapesantren.net .......... 48

Gambar 3 Rubrik Profil Kiai ........................................................................ 49

Gambar 4 Rubrik Profil Pesantren ............................................................... 51

Gambar 5 Tampilan Rubrik Santri ............................................................... 52

Gambar 6 Tampilan Rubrik Opini ………………………………………… 55

Gambar 7 Tampilan Rubrik Buku…………………………………………. 56

Gambar 8 Tampilan Rubrik Galeri .............................................................. 58

Gambar 9 Tampilan Rubrik Liputan ............................................................ 59

Gambar 10 Tampilan Rubrik Kajian .............................................................. 60

Gambar 11 Tampilan Opini Cintamu Kepada NKRI ..................................... 63

Gambar 12 Tampilan Opini Indonesia bukan Timur Tengah ........................ 69

Gambar 13 Tampilan Reformasi Dakwah Moderat ....................................... 75

Gambar 14 Tampilan Opini Pesan Pancasila Era Walisongo ........................ 81

Gambar 15 Tampilan Santri adalah Koentji Perdamaian............................... 88

Gambar 15 Tampilan Santri adalah Koentji Perdamaian............................... 88

Page 12: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Banjir informasi di era cyberculture dewasa ini banyak memunculkan

kepentingan-kepentingan yang termediasi di media internet termasuk tumbuh

suburnya gerakan-gerakan islam radikal yang juga memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi sebagai media untuk menyebarkan ideologi mereka

secara viral. Ini tak terlepas dari perkembangan kemajuan teknologi komunikasi

dewasa ini yang berlangsung demikian pesatnya sehingga para ahli menyebut

gejala ini sebagai suatu revolusi. Perubahan-perubahan yang kelak terjadi,

terutama disebabkan oleh berbagai kemampuan dan potensi teknologi

komunikasi tersebut, yang memungkinkan manusia untuk saling berhubungan

dan memenuhi kebutuhan komunikasi mereka secara hampir tanpa batas.

Beberapa keterbatasan yang dulu dialami manusia dalam berhubungan satu sama

lainnya, seperti faktor jarak, waktu, jumlah, kapasitas, kecepatan dan lain-

lainnya, kini dapat diatasi dengan dikembangkannya berbagai sarana komunikasi

mutakhir.1

Kehadiran media siber dipandang sebagai bentuk cara berkomunikasi

baru. Di media siber, khalayak memiliki otoritas dalam membangun teks serta

memanfaatkan medium. Media siber juga memberikan keleluasaan khalayak

untuk mentransformasikan dirinya untuk memanfaatkan khalayak lainnya (lihat

1 Zulkarimein Nasution, Perkembangan Teknologi Komunikasi (Penerbit Universitas Terbuka. Cet ke-

VIII. 2008).Hal. 1.12

Page 13: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Jordan, 1999; Bell, 2000; Castells, 2009; Johnson, 1997; Meyrowitz, 1995;

Turkle, 1995).2 Dalam konteks ini, apa yang dilakukan oleh gerakan islam

radikal adalah mencoba dan berusaha untuk mentransmisikan ideologi

radikalnya kepada khalayak melalui media siber di mana sasarannya adalah anak

muda yang secara populasi menempati pengguna internet terbesar.

Dalam lingkungan media baru telah terjadi perubahan dalam mediascape

di Indonesia yang tak terpisahkan dari apa yang sedang terjadi di seluruh dunia.

Pada dekade kedua abad ini, menjadi amat jelas bagaimana media baru telah

campur tangan dan membentuk ulang kehidupan sosial kita di seluruh dunia,

dalam berbagai kadar. Hal itu bisa berarti sesepele seseorang memajang fotonya

di laman facebook ketika bertemu seorang teman lama di sebuah kafe, dan

membuat foto itu langsung bisa dilihat di seluruh dunia. Perubahan teknologi ini

mewujud juga dalam hal yang lebih serius, semisal bocornya rahasia Negara,

atau serangan cyber terhadap kekuatan intelijen dan pertahanan Negara pada

tingkat tertinggi, seperti yang diperagakan oleh Wikileaks. 3

Tentunya perubahan lingkungan media baru ini membawa pada

perubahan hubungan antara media dan khalayak. Perubahan-perubahan ini

mempengaruhi secara signifikan karakter khalayak di media internet. Jika di

media tradisional khalayak bersifat pasif maka di era media siber, khalayak

memiliki otoritas dalam membangun teks serta memanfaatkan medium. Sebagai

contoh, fenomena user content generated di internet menjelaskan bagaimana

2 Rulli Nasrullah, Cyber Media (Yogyakarta: IDEA Press, Cet-I, 2013). Hal. 27 & 74

3 Ariel Heryanto, Identitas dan Kenikmatan: Politik Budaya Layar Indonesia (Jakarta: Penerbit KPG,

2015). Hal. 13

Page 14: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

khalayak memproduksi konten media dan sekaligus mendistribusikan serta

menjadi konsumen dari konten itu (Hesmondhalgh, 2010). 4

Dalam perspektif budaya siber (cyberculture), internet merupakan ruang

di mana kultur yang terjadi itu diproduksi, didistribusikan, dan dikonsumsi.

Sebagaimana sifat dasar perspektif ini yang mengaburkan batasan ruang (space),

geografis (place), maupun demografis (entities). Di ruang siber memberikan

semacam perlawanan dari suatu kemapanan strukturasi kelas sosial, termasuk

juga hubungan antara media dan khalayak yang dipahami selama ini. Bagi

Castells (2004), media baru memberikan hubungan yang berbeda dan

pemaknaan berbeda kepada khalayak. Media memberikan ruang simbolis

sebagai dasar untuk menjalankan proses untuk mencapai kesejahteraan baik

dalam pengertian ekonomi maupun hak-hak kewarganegaraan (citizenship)

secara lebih bebas (Cardoso, 2006: 334); tentu saja melalui atau diperantarai oleh

teknologi dan informasi. Kondisi ini ditegaskan oleh Murdock (1992), yang

menyatakan bahwa media memfasilitasi warga untuk menjalankan haknya

sebagai warga Negara. Juga, kehadiran media jurnalisme warga memberikan

kesempatan bagi khalayak untuk memproduksi berita secara bebas dan tanpa

adanya pertarungan kepentingan yang biasa terjadi di institusi media tradisional

(Bowman and Willis, 2003: 47-52). 5

Kehadiran media siber dan gerakan citizen journalism (jurnalisme warga)

secara langsung maupun tidak membawa dampak pada media yang selama ini

4 Rulli Nasrullah, Teori & Riset Media Siber (Cybermedia), (Jakarta: Prenada Media, 2013). Hal. 62

5 Rulli Nasrullah,Teori& Riset Media Siber (Cybermedia), (Jakarta: Prenada Media, 2013). Hal. 62-63

Page 15: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

dianggap sebagai penguasa atas produksi dan distribusi informasi. Sebab internet

memberi kemudahan akses warga dalam membuat akun di milis, situs jejaring

sosial, web-blog, hingga membuat situs sendiri pada kenyataannya menambah

sumber untuk memproduksi dan mendistribusikan media. 6

Dalam hal ini tak terkecuali dimanfaatkan oleh gerakan-gerakan islam

radikal yang menggunakan media siber untuk memproduksi dan

mendistribusikan informasi mereka. Jika dilihat dari muatan kontennya situs-

situs tersebut kerap penyebar paham islam garis keras dan menebar kebencian

terhadap sesuatu yang dianggap sebagai musuh mereka bahkan tak jarang

menyerang sesama umat Islam sendiri. Pada akhirnya di tahun 2015 Kominfo

melakukan pemblokiran terhadap situs-situs islam radikal karena dianggap

menimbulkan keresahan dan citra buruk Islam. Pemblokiran yang dilakukan oleh

Kominfo tersebut mengundang banyak kritik dari masyarakat karena tindakan

pemblokiran dinilai terlalu berlebihan dan pemerintah tidak mempunyai

parameter yang jelas tentang paham radikalisme serta tidak sesuai dengan prinsip

kebebasan berpendapat.

Terlepas dari pro dan kontra pemblokiran situs-situs islam radikal yang

menuai kontroversi di masyarakat, kehadiran situs-situs islam radikal tersebut

sudah menimbulkan kegaduhan dan keresahan di masyarakat. Sebagaimana

BNPT catat, ada empat kriteria sebuah situs web media dapat dinilai radikal

antara lain: 1. Ingin melakukan perubahan dengan cepat menggunakan kekerasan

dengan mengatasnamakan agama, 2. Takfiri atau mengkafirkan orang lain, 3.

6 Rulli Nasrullah,Teori& Riset Media Siber (Cybermedia), (Jakarta: Prenada Media, 2013). Hal. 40

Page 16: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Mendukung, menyebarkan, dan mengajak bergabung dengan ISIS/IS, 4.

Memakai jihad secara terbatas.7Umumnya sasaran situs radikal tersebut adalah

menyasar kalangan anak muda8 sebagai target utama dari penyebaran ajaran

radikal seperti konten-konten bermuatan kebencian, kekerasan dan ajaran takfiri.

Namun demikian pemerintah melalui Kominfo mencabut pemblokiran

situs-situs radikal dengan pengawasan karena protes dari masyarakat yang

menganggap tindakan pemblokiran tersebut terbentur dengan kebebasan

berpendapat dan protes dari sebagian pengelola situs yang diblokir—yang

menurut pengelolanya mereka masih tidak mengerti alasan dibalik pemblokiran

itu. 9

Setali tiga uang stigma radikal menyasar ke pondok pesantren sebagai

tempat tumbuhnya bibit-bibit islam radikal. Ini dapat dilihat dari terindikasinya

ajaran radikal di lingkungan pesantren bahkan menurut Kepala Badan Nasional

Penanggulangan Terorisme (BNPT) Saut Usman Nasution menyatakan bahwa

terdapat 19 pondok pesantren yang terindikasi mengajarkan doktrin bermuatan

radikalisme. 10

Terpaan miring yang dialamatkan kepada pesantren tentunya membuat

gerah kalangan pesantren dan salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan

memberikan informasi yang benar tentang keberadaan pesantren sebagai

7http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20150401093434-185-43429/kriteria-situs-islam-radikal-versi-

bnpt/ diakses 23 Agustus 2016 8http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20150401093434-185-43429/kriteria-situs-islam-radikal-versi-

bnpt/ diakses 23 Agustus 2016 9http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/04/150410_trensosial_situs_islam diakses 23

Agustus 2016 10

http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160203201841-20-108711/bnpt-19-pesantren-terindikasi-

ajarkan-radikalisme/ diakses 23 Agustus 2016

Page 17: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

lembaga yang mentransmisikan ilmu pengetahuan Islam dan mengajarkan islam

rahmatan lil alamin, bukan stigma yang berkembang belakangan ini yang

menempatkan pesantren sebagai tempat bersemainya paham-paham radikal.

Salah satu usaha untuk menepis stigma tersebut adalah dengan menegaskan

bahwa pesantren bukanlah sarang bertumbuhnya benih-benih radikalisme seperti

yang dilakukan oleh santri pesantren Buntet Cirebon yang menolak radikalisme

dan menghapus stigma bahwa pesantren adalah sarang teroris. Hematnya

pesantren bukanlah sarang terorisme. 11

Di media siber segala pertarungan wacana dan counter discourse

senantiasa saling bertarung dan berkejar-kejaran untuk menunjukkan

kepentingan nilai-nilai, norma dan ideologi yang mereka anut. Beragam situs-

situs islam bermuncul dengan variasi warnanya termasuk situs-situs yang

menegaskan posisinya sebagai suara islam moderat.

Diantara situs-situs yang bermunculan tersebut adalah

www.suarapesantren.net yang didalam profilnya menjelaskan bahwa

suarapesantren.net berusaha untuk menjembatani dunia pesantren dengan dunia

di luarnya ditengah mispersepsi yang akut tentang dunia kepasantrenan yang

dibangun oleh ketidaktahuan. Bagi suarapesantren.net mispersepsi ini terutama

disumbang oleh fakta bahwa sebagian orang yang dianggap sebagai kelompok

kekerasan juga adalah alumni pesantren. Kelompok yang sesungguhnya kecil ini

bersuara nyaring, seakan merepresentasi wajah pesantren secara keseluruhan.

Sementara, wajah moderat Pesantren yang sesungguhnya dominan, nyaris tak

11

http://www.buntetpesantren.org/2016/02/santri-buntet-pesantren-menolak.html diakses 23 Agustus 2016

Page 18: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

bersuara. Situs suarapesantren.net dalam amatan penulis dapat dilihat sebagai

upaya counter culture terhadap kesalahpahaman terhadap lingkungan pendidikan

pesantren yang dianggap kolot, dan bahkan tempat bersemainya radikalisme.

Sejalan dengan itu, mengembalikan pesantren kepada fungsi pokoknya

yang sebenarnya juga harus segara diwujudkan. Sebagaimana diketahui,

setidaknya terdapat tiga fungsi pokok pesantren: pertama, transmisi ilmu

pengetahuan Islam (transmission of Islamic knowledge). Pengetahuan Islam

dimaksud tentunya tidak hanya meliputi pengetahuan agama, tetapi juga

mencakup seluruh pengetahuan yang ada; kedua, pemeliharaan tradisi Islam

(maintenance of Islamic Tradition); dan ketiga, pembinaan calon-calon ulama

(reproduction of ulama).12

Dari latar belakang permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk

meneliti lebih jauh tentang dinamika dan implikasi media siber di kalangan

santri. Melalui media siber kaum santri mencoba untuk menyuarakan islam

ramah ala pesantren sekaligus counter discourse terhadap anasir-anasir islam

radikal yang juga sama-sama memanfaatkan media siber dan bahkan kelompok

ini turut membawa citra pesantren yang dianggap radikal. Maka penulis

mengajukan penelitian skripsi ini dengan judul ―Analisis Wacana tentang

Pemberitaan Islam Moderat Pada Situs www.suarapesantren.net”. Fokus

utama yang ditelaah dalam penulisan skripsi ini adalah beberapa edisi

pemberitaan terkait wacana Islam moderat, perdamaian, toleran dan inklusif —

12

HM. Amin Haedari, dkk, Masa Depan Pesantren Dalam Tantangan Modernitas dan Tantangan

Kompleksitas Global (Jakarta: IRD Press, 2004). Hal. 86

Page 19: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

ini dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan analisis wacana yang

penulis teliti.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Penulisan skripsi ini hanya memfokuskan pada pembahasan analisis wacana.

Penelitian ini dengan menggunakan paradigma konstruktivis dengan pisau analisis

wacana model Teun van Dijk.

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana wacana teks dalam konten pemberitaan wacana Islam moderat di

rubric liputan yang dikonstruksikan?

2. Bagaimanakah dimensi kognisi sosial dan konteks sosial yang terdapat dalam

wacana dari setiap konten pemberitaan di rubric liputan terkait dengan

pemberitaan Islam moderat?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan batasan dan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini

mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui teks yang dikontruksi di rubrik liputan pemberitaan Islam

moderatwww.suarapesantren.net

b. Untuk mengetahui dimensi kognisi sosial dan konteks sosial yang terdapat

dalam rubrik liputan pemberitaan Islam moderat www.suarapesantren.net

2. Manfaat Penelitian

a. Manfat akademis

Page 20: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Hasil penelitian skripsi ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya

kajian analisis teks wacana. Menurut pengamatan penulis selama ini

penelitian skripsi dengan pendekatan analisis wacana hanya terbatas

analisis wacana pemberitaan dan analisis film dan penulis hanya

menemukan beberapa analisis wacanadalam konteks rubrik. Dari rubrik

tersebut masih di media konvensional seperti majalah, tabloid dan surat

kabar. Sejauh amatan penulis belum begitu signifikan yang meneliti

analisis wacana di media siber seperti penulis teliti.

Manfaat Praktis

Penelitian diharapkan dapat berkontribusi terhadap khazanah produk

penelitian skripsi di lingkungan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terutama penggunaan pendekatan model

analisis wacana dan hubungannya dalam media siber. Dan penelitian

skripsi ini mencoba untuk menemukan karakter analisis wacana yang

dikontruksi di dalam rubrik liputan pemberitaan Islam moderat di

www.suarapesantren.net.

Metodologi Penelitian

a. Paradigma Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan paradigma penelitian kontsruktivisme.

Dalam paradigma konstruktivisme, bahasa tidak lagi hanya dilihat

sebagai alat untuk memahami realitas objektif belaka dan dipisahkan dari

subyek sebagai penyampai pernyataan. Konstruktivisme justru

Page 21: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

menganggap subyek sebagai faktor sentral dalam kegiatan wacana serta

hubungan-hubungan sosialnya. 13

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data penulis melakukan tahapan-tahapan sebagai

berikut:

a) Pengamatan Teks

Observasi atau pengamatan langsung dilakukan kepada teks yang

akan diteliti. Dalam pengertian psikologik, observasi atau disebut

dengan pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap

sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera.14

Maka

kegiatan observasi ini dilakukan dengan cara mencari dan

menghimpun konten di beberapa konten terkait pemberitaan Islam

moderat, perdamaian, toleran dan inklusif di rubric liputan

www.suarapesantren.nettersebut.

b) Dokumentasi

Penulis akan mengumpulkan bahan-bahan seperti beberapa konten-

konten di dalam rubrik liputanwww.suarapesantren.netterkait

pemberitaan Islam moderat, perdamaian, toleran dan inklusif yang

penulis pilih, data dan informasi yang relevan terkait dengan

penelitian skripsi ini, dokumen-dokumen pendukung, foto-foto dan

13

Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, (Cet. VII Yogyakarta: LKiS. 2009),

Hal. 5 14

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. (Cet Ke-5Jakarta: PT.

Rineka Cipta. 2002). Hal. 133

Page 22: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

berbagai macam literatur yang menjadi acuan dalam penulisan skripsi

ini.

c) Wawancara

Wawancara dilakukan sebagai metode pengumpulan data yang

digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari

narasumbernya.15

Dalam wawancara penulis akan mewawancarai

redaksi www.suarapesantren.net.

E. Teknik Analisis Data

Setelah peneliti memperoleh data dan bahan terkait, langkah selanjutnya

adalah memulai mengolah data dengan menggunakan pendekatan analisis

wacana dan disesuaikan dengan konteks metode analisis media siber.

Adapun mengikuti metode analisis siber dalam proses pengolahan data yaitu

terdiri dari empat level, yakni ruang media (media space), dokumen media

(media archive), objek media (media object), dan pengalaman (experiential

stories). Dan bahan analisis yang penulis teliti adalah rubrik liputan terkait

pemberitaan Islam moderat di www.suarapesantren.net.

F. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti terlebih dahulu menelusuri koleksi

skripsi di Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

(FIDKOM) dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

15

Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru, Ilmu Komunikasi dan

Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: Rosdakarya, 2006). Hal. 35

Page 23: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Maksud penelitian ini adalah agar data diketahui bahwa apa yang diteliti

sekarang tidak sama persis dengan skripsi-skripsi sebelumnya.

Dari hasil penelusuran karya skripsi mahasiswa Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta seperti penulis sempat

singgung diatas bahwa masih sedikit yang mengkaji pendekatan analisis

wacana berdasarkan penelitian rubrik untuk dijadikan subyek skripsi.

Adapun beberapa tinjauan kepustakaan yang menjadi acuan diantaranya:

a. Skripsi karya Astri Putriyani (103051028444), mahasiswi jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi (FIDKOM) UIN Jakarta dengan judul “Analisis Wacana

Rubrik “Media dan Kita”Majalah UMMI Edisi Juli-Oktober 2009.”

Perbedaannya tetap pada obyek yang diteliti yaitu rubrik ―Media dan

Kita‖ Majalah UMMI.

b. Skripsi karya Tia Agnes Astuti (106051101943), Konsentrasi

Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM)

UIN Jakarta Angkatan 2006 dengan judul “Analisis Wacana Van

Dijk Terhadap Berita “Sebuah Kegilaan Di Simpang Kraft” Di

Majalah Pantau.” Perbedaannya terletak pada obyek yang diteliti

yaitu meneliti Jurnalisme Sastrawi di Majalah Pantau.

c. Skripsi karya Nurrina Desiani (105051102024), mahasiswi

Konsentrasi Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

(FIDKOM) UIN Jakarta Angkatan 2005 dengan judul “Analisis

Wacana Bahasa Jurnalistik Rubrik Editorial Media Indonesia Edisi

Page 24: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Desember 2000.” Pada skripsi ini penulisnya meneliti analisis

wacana di rubrik editorial Media Indonesia.

d. Skripsi Anna Sapitri (109051000012), mahasiswi Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi (FIDKOM) UIN Jakarta Angkatan 2009 dengan judul

“Analisis Wacana Citra Perempuan Pada Rubrik Ada Apa Dengan

Hari Ibu di Majalah Daqu.” Penulis meneliti momentum peringatan

Hari Ibu di rubrik Majalah Daqu.

e. Skripsi Popi Ramadhana (109051000187), mahasiswi Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi (FIDKOM) UIN Jakarta Angkatan 2009 dengan judul

“Analisis Wacana Plus-Minus Nikah Muda Dalam Tabloid Ibadah.”

Penulis meneliti rubrik Islamika Tabloid Ibadah.

G. Sistematika Penulisan

Secara sistematis penulisan skripsi terbagi atas lima bab dan setiap bab ada

sub-bab yang menjelaskan masing-masing pembahasan. Berikut susunan

sistematika penulisan ini:

Bab I : Berisi Pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang

penelitian skripsi ini, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, metodologi penelitian, teknik pengumpulan

dan pengolahan data, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

Page 25: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Bab II : Menguraikan kajian teoritis tentang analisis wacana yang

dikembangkan oleh Teun A van Dijk dengan rincian pengertian

dari discourse analysis (analisis wacana) serta skema model

wacana van Dijk.

Bab III : Berisi tentang gambaran umum situs www.suarapesantren.net

yang memaparkan latar belakang keberadaannya, pengelolaan

situs, redaksional, rubrikasi, alur kerja di situs dan posisi situs

www.suarapesantren.netdalam menghadapi perkembangan

kemajuan media siber dan ancaman dari gerakan islam radikal

yang juga sama-sama memanfaatkan perkembangan media baru.

Bab IV : Berisikan hasil temuan dan analisis data dari penelitian analisis

wacana di rubrik liputan www.suarapesantren.net. Temuan dan

analisis menggunakan model analisis wacana Van Dijk.

Bab V : Penutup berisikan saran dan kesimpulan serta memuat lampiran-

lampiran yang relevan.

Page 26: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Teori Analisis Wacana

1. Pengertian Analisis Wacana

Analisis wacana adalah ilmu baru yang muncul beberapa puluh tahun

belakangan ini. Aliran-aliran linguistik selama ini membatasi penganalisisannya

hanya kepada soal kalimat dan barlah belakangan ini sebagian ahli bahasa

memalingkan perhatiannya kepada penganalisisan wacana (Lubis, 1993: 12).

Lantas, apakah yang disebut analisis wacana itu? Jika kita coba rumuskan,

analisis wacana adalah studi tentang struktur pesan dalam komunikasi. Lebih

tepatnya lagi, analisis wacana adalah telaah mengenai aneka fungsi (pragmatic)

bahasa. Kita menggunakan bahasa dalam kesinambungan atau untaian wacana.

Tanpa konteks, tanpa hubungan-hubungan wacana yang bersifat antar kalimat

dan suprakalimat maka kita sukar berkomunikasi dengan tepat satu sama lain

(Tarigan, 1993: 24). Analisis wacana lahir dari kesadaran bahwa persoalan yang

terdapat dalam komunikasi bukan terbatas pada penggunaan kalimat atau bagian

kalimat, fungsi ucapan, tetapi juga mencakup struktur pesan yang lebih

kompleks dan inheren yang disebut wacana (Littlejohn, 1996: 84).16

Sebuah teks, kata Aart van Zoest, tak pernah lepas dari ideology dan

memiliki kemampuan untuk memanipulasi pembaca kea rah suatu ideology (van

Zoest, 1991: 70). Eriyanto menempatkan ideologi sebagai konsep sentral dalam

16

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan

Analisis Framing, (Bandung: Penerbit Remaja Rosdakarya, cet. ke –V, 2009), h. 47-48

Page 27: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

analisis wacana yang bersifat kritis. Hal ini, menurutnya, karena teks,

percakapan, dan lainnya adalah bentuk dari praktik ideologi atau pencerminan

ideology tertentu (Eriyanto, 2001: 13).17

Analisis wacana adalah salah satu alternatif dari analisis isi selain analisis

isi kualitatif yang dominan dan banyak dipakai. Jika analisis kuantitatif lebih

menekankan pada pertanyaan ―apa‖ (what), analisis wacana lebih melihat pada

―bagaimana‖ (how) dari pesan atau teks komunikasi. Melalui analisis wacana

kita bukan hanya mengetahui bagaimana isi teks berita, tetapi juga bagaimana

pesan itu disampaikan. Lewat kata, frase, kalimat, metafora macam apa suatu

berita disampaikan. Dengan melihat bagaimana bangunan struktur kebahasaan

tersebut, analisis wacana lebih bisa melihat makna yang tersembunyi dari suatu

teks (Eriyanto, 2001: xv).18

Analisis wacana tidak pretense melakukan generalisasi. Hal ini berbeda

dengan tradisi analisis isi yang memang bertujuan melakukan generalisasi,

bahkan melakukan prediksi. Pengambilan sampel, uji statistik yang biasa

digunakan dalam analisis isi secara tidak langsung memang bertujuan agar hasil

penelitian yang dilakukan dapat menggambarkan fenomena keseluruhan dari

suatu isu/peristiwa, bahkan kalau bisa melakukan prediksi. Jika keadaan dan

kondisi yang diteliti sama dengan yang kita teliti, maka keadaan yang sama

tersebut apabila diteliti niscaya akan menemukan hasil yang sama dengan yang

dilakukan oleh peneliti lain. Analisis wacana tidak bertujuan melakukan

generalisasi dengan beberapa asumsi. Di antaranya, setiap peristiwa pada

17

Ibid, h. 60-61 18

Ibid, h. 68

Page 28: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

dasarnya selalu bersifat unik, karena itu tidak dapat diperlakukan prosedur yang

sama yang diterapkan untuk isu dan kasus yang berbeda.

Analisis wacana menekankan bahwa wacana adalah juga bentuk interaksi.

Menurut Van Dijk, sebuah wacana dapat berfungsi sebagai suatu pernyataan

(assertion), pertanyaan (question, tuduhan (accusation), atau ancaman (threat).

Wacana juga dapat digunakan untuk mendiskrimasi atau mempersuasi orang lain

untuk melakukan diskriminasi. Dalam wicara atau percakapan (conversation),

bentuk-bentuk wacana interaksional juga relevan untum dianalisis. Misalnya,

bagaimana orang mengganti giliran bicara dan bagaimana mereke menyusun

sketsa pembicaraan dalam urutan tertentu.19

Di dalam analisis wacana terdapat tiga pandangan mengenai bahasa

dalam analisis wacana. Pandangan pertama diwakili oleh kaum positivisme-

empiris. Oleh penganut aliran ini memisahkan antara pemikiran dan realitas.

Orang tidak perlu mengetahui makna subjektif atau nilai yang mendasari

pernyataannya. Analisis wacana di sini dimaksudkan untuk menggambarkan tata

aturan kalimat, bahasa, dan pengertian bersama. Jadi, wacana lantas diukur

dengen pertimbangan kebenaran/ketidakbenaran (menurut sintaksis dan semantik.

Pandangan kedua, yakni kaum konstruktivisme. Aliran ini menolak

pandangan kaum empirisme/positivism yang memisahkan subjek dan objek

bahasa. Dalam pandangan kaum ini, bahasa diatur dan dihidupkan oleh

pernyataan-pernyataan yang bertujuan. Setiap pernyataan pada dasarnya adalah

tindakan penciptaan makna, yakni tindakan pembentukan diri serta

pengungkapan jati diri dari sang pembicara.

19

Ibid, h. 71-72

Page 29: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Pandangan dari kaum kritis sebagai kelompok ketiga ingin mengoreksi

pandangan kaum konstruktivisme. Analisis wacana dalam paradigma ini

menekankan pada konstelasi kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan

reproduksi makna. Individu tidak dianggap sebagai subjek yang netral yang bisa

menafsirkan secara bebas sesuai dengan pikirannya, karena sangat berhubungan

dan dipengaruhi oleh kekuatan sosial yang ada dalam masyarakat.20

Menurut Eriyanto, dalam khasanah studi analisis tekstual, analisis

wacana masuk dalam paradigma penelitian kritis, suatu paradigma berpikir yang

melihat pesan sebagai pertarungan kekuasaan, sehingga teks berita dipandang

sebagai bentuk dominasi dan hegemoni satu kelompok kepada kelompok lain.

Wacana dengan demikian adalah suatu alat representasi di mana satu kelompok

yang dominan memarginalkan posisi kelompok yang tidak dominan.21

Melalui pemahaman paradigma kritis ini tentunya teori yang digunakan

tentu saja bukan diambil dari lingkungan linguistik, tetapi pengertian wacana

yang diperkenalkan oleh Michel Foucault dan Althusser. Sumbangan terbesar

Foucault terutama adalah mengenalkan wacana sebagai praktik sosial. Wacana

berperan dalam mengontrol, menormalkan, dan mendisiplinkan individu.

Sementara dalam konsepsi Althusser, wacana berperan dalam mendefinisikan

individu dan memposisikan seseorang dalam posisi tertentu.22

Dalam analisis wacana terdapat beberapa pendekatan atau model analisis,

yakni Roger Fowler dkk, Theo van Leeuwen, Sara Mills, Norman Fairclough

dan Teun A van Dijk. Dari model-model tersebut, terdapat persamaan dan

20

Ibid, h. 6 21

Ibid, h. 18 22

Ibid, h. 19

Page 30: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

perbedaannya. Namun secara singkat, persamaan dari masing-masing model

adalah pada ideologi yang menjadi bagian penting dari analisis di semua model.

Kekuasaan (power) juga menjadi bagian sentral. Namun, yang harus

diperhatikan pada analisis semua model adalah berpandangan bahwa wacana

dapat dimanipulasi oleh kelompok dominan atau kelas yang berkuasa dalam

masyarakat untuk memperbesar kekuasaannya. Selain persamaan tersebut, unit

bahasa digunakan sebagai alat penelitian untuk mendeteksi ideologi dalam teks.

Penelitian skripsi ini mengambil model analisis wacana kritis dari model yang

diformulakan oleh Teun A van Dijk.

2. Konsep Utama Analisis Wacana Kritis

Menurut Fairclough dan Wodak, analisis wacana kritis melihat wacana-

pemakaian bahasa dalam tuturan dan tulisan – sebagai bentuk dari praktik

sosial. Praktik sosial dalam wacana bisa jadi menampilkan efek ideologi. Ia

dapat memproduksi dan mereproduksi hubungan kekuasaan yang tidak

imbang antara kelompok mayoritas dan minoritas melalui mana perbedaan

itu direpresentasikan dalam posisi sosial yang ditampilkan. Menurut Eriyanto

mengutip pernyataan Teun A van Dijk, Fairclough, dan Wodak, berikut ini

karakteristik penting dalam analisis wacana kritis.

1. Tindakan

Prinsip pertama, wacana dipahami sebagai tindakan

(action).Pemahaman semacam ini mengasosiaskan wacana sebagai

bentuk interaksi. Wacana bukan ditempatkan seperti dalam ruang

tertutup dan internal. Orang berbicara atau menulis bukan ditafsirkan

Page 31: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

sebagai ia menulis atau berbicara untuk dirinya sendiri. seseorang

berbicara, menulis, dan menggunakan bahasa untuk berinteraksi dan

berhubungan dengan orang lain. Dengan pemahaman seperti ini ada

beberapa konsekuensi bagaimana wacana harus dipandang. Pertama,

wacana dipandang sebagai sesuatu yang bertujuan, apakah untuk

mempengaruhi, mendebat, membujuk, menyangga, bereaksi, dan

sebagainya. Kedua, wacana dipahami sebagai sesuatu yang

diekspresikan secara sadar, terkontrol, bukan sesuatu yang di luar

kendali, atau diekspresikan di luar kesadaran.

2. Konteks

Analisis wacana kritis mempertimbangkan konteks dari wacana

seperti latar, situasi, peristiwa, dan kondisi. Wacana di sini dipandang,

diproduksi, dimengerti, dan dianalisis pada suatu konteks tertentu.

Bahasa di sini dipahami dalam konteks secara keseluruhan. Guy

Cook menyebut ada tiga hal yang sentral dalam pengertian wacana:

teks, konteks, dan awacana. Teks adalah semua bentuk bahasa, bukan

hanya kata-kata yang tercetak di lembar kertas, tetapi juga semua

jenis ekspresi komunikasi, ucapan, music, gambar, efek suara, citra

dan sebagainya. Konteks memasukkan semua situasi dan hal yang

berada di luar teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa, seperti

partisipan dalam bahasa, situasi di mana teks tersebut diproduksi,

fungsi yang dimaksudkan, dan sebagainya. Wacana di sini, kemudian

dimaknai sebagai teks dan konteks bersama-sama.

Page 32: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Namun, tidak semua konteks dimasukkan dalam analisis, hanya

yang relevan dan dalam banyak hal berpengaruh atas produksi dan

penafsiran teks yang dimasukkan dalam analisis. Ada beberapa

konteks yang penting karena berpengaruh terhadap produksi wacana.

Kedua, setting sosial tertentu, seperti tempat, waktu, posisi pembicara,

dan pendengar atau lingkungan fisik adalah konteks yang berguna

untuk mengerti suatu wacana.

3. Historis

Menempatkan wacana dalam konteks sosial ternetu, berarti

wacana diproduksi dalam konteks tertentu dan tidak dapat dimengerti

tanpa menyertakan konteks yang menyertainya. Salah satu aspek

penting untuk bisa mengerti teks adalah dengan menempatkan

wacana itu dalam konteks historis tertentu.

4. Kekuasaan

Analisis wacana kritis juga mempertimbangkan elemen

kekuasaan (power) dalam analisisnya. Wacana di sini dipandang

sebagai sesuatu yang alamiah, wajar, dan netral tetapi merupakan

bentuk pertarungan kekuasaan. Konsep kekuasaan adalah satu kunci

hubungan antara wacana dengan masyarakat.

Kekuasaan itu dalam hubungannya dengan wacana, penting untuk

melihat apa yang disebut sebagai kontrol. Satu orang atau kelompok

mengontrol orang atau kelompok lain lewat wacana. Kontrol di sini

tidaklah harus selalu dalam bentuk fisik dan langsung tetapi juga

Page 33: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

kontrol secara mental atau psikis. Kelompok yang dominan mungkin

membuat kelompok lain bertindak seperti yang diinginkan olehnya,

berbicara, dan bertindak sesuai yang diinginkan.

5. Ideologi

Ideologi juga konsep yang sentral dalam analisis wacana yang

bersifast kritis. Hal ini karena teks, percakapan, dan lainnya adalah

bentuk dari praktik ideology atau pencerminan dari ideology tertentu.

Peranan wacana dalam kerangka ideologi, seperti yang dikatakan

oleh Teun A van Dijk, ideologi terutama dimaksudkan untuk

mengatur masalah tindakan dan praktik individu atau anggota suatu

kelompok. Ideologi, mempunyai beberapa implikasi penting. Pertama,

ideologi secara inheren bersifat sosial, tidak personal, atau individual;

ia membutuhkan share diantara anggota kelompok, organisasi atau

kolektivitas dengan orang lainnya. Hal yang di-share-kan tersebut

bagi anggota kelompok digunakan untuk membentuk solidaritas dan

kesatuan dalam bertindak dan bersikap.Kedua, ideologi meskipun

bersifat sosial, ia digunakan secara internal di antara anggota

kelompok atau komunitas. Oleh karena itu, ideologi tidak hanya

menyediakan fungsi koordinatif dan kohesi tetapi juga membentuk

identitas diri kelompok, membedakan dengan kelompok lain.23

3. Kerangka Analisis Wacana Teun A van Dijk

Analisis wacana van Dijk melihat penelitian analisis wacana tidak cukup

hanya didasarkan pada analisis atas teks semata, karena teks hanya hasil dari

23

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 7-14

Page 34: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

suatu praktik produksi. Di sini perlu dilihat pula bagaimana suatu teks

diproduksi, sehingga dapat diketahui bagaimana teks bisa seperti itu. Model

analisis wacana van Dijk ini adalah model yang sering dipakai dalam penelitian

karena model van Dijk bisa dikatakan yang paling lengkap karena mengelaborasi

elemen-elemen wacana sehingga dapat digunakan secara praktis. Model van Dijk

ini sering disebut sebagai kognisi sosial.24

Analisis model van Dijk melihat bagaimana struktur sosial, dominasi,

dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana

kognisi/pikiran dan kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap teks

tertentu. Wacana oleh van Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi/bangunan:

teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Inti dari model ini adalah

menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis.

Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah bagaimana struktur teks dan

strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema terntu. Pada level

kognisi sosial dipelajari proses produksi teks berita yang melibatkan kognisi

individu dari pembuat teks. Sedangkan aspek ketiga mempelajari bagunan

wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah.

24

Ibid, h. 221

Page 35: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Model dari analisis wacana van Dijk ini dapat digambarkan sebagai berikut.25

Gambar 2. Model Analisis Wacana van Dijk

A. Teks

Van Dijk melihat suatu teks terdiri atas beberapa struktur/tingkatan yang

masing-masing bagian saling mendukung. Ia membaginya ke dalam tiga

tingkatan. Pertama, struktur makro. Ini merupakan makna global/umum dari

suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang

dikedepankan dalam suatu berita. Kedua, superstruktur. Ini merupakan struktur

wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-

bagian teks tersusun kedalam berita secara utuh. Ketiga, struktur mikro. Adalah

makna wacana yang dapat diamati dari bagian kecil dari suatu teks yakni kata,

kalimat, proposisi, anak kalimat, paraphrase, dan gambar.

25

Ibid, h. 225

Konteks sosial

Kognisi sosial

Teks

Page 36: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Tabel 2.1 Struktur Analisis van Dijk

Struktur Makro

Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik/tema yang

diangkat oleh suatu teks.

Superstruktur

Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup dan

kesimpulan

Struktur Mikro

Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata,

kalimat, dan gaya yang dipakai oleh suatu teks.

Struktur/elemen wacana yang dikemukakan van Dijk dapat digambarkan sebagai

berikut.26

Tabel. 2.2 Elemen Analisis Wacana Van Dijk

Struktur Wacana Hal yang Diamati Elemen

Struktur Makro TEMATIK

(Apa yang dikatakan?)

Topik

Superstruktur SKEMATIK

(Bagaimana pendapat

disusun dan

dirangkai?)

Skema

26

Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 74

Page 37: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Struktur Mikro SEMANTIK

(Makna yang ingin

ditekankan dalam teks

berita?)

Latar, detail,

maksud,

praanggapan,

nominalisasi

Struktur Mikro SINTAKSIS

(Bagaimana pendapat

disampaikan?)

Bentuk kalimat,

koherensi, kata

ganti

Struktur Mikro STILISTIK

(Pilihan kata apa yang

dipakai?)

Leksikon

Struktur Mikro RETORIS

(Bagaimana dan

dengan cara apa

penekanan dilakukan/)

Grafis, Metafora,

Ekspresi

1. Tematik

Elemen tematik menunjuk pada gambaran umum dari suatu teks. Sering

disebut juga sebagai gagasan inti, ringkasan, atau yang utama dari suatu teks.

Dalam bukunya van Dijk menyebut topic sebagai property dari arti atau isi

teks. Topik sangat peneting dalam pemahaman keseluruhan teks, misalnya

dalam pembentukan koherensi global, dan mereka bertindak sebagai

semantic, kontrol top-down pada pemahaman lokal di tingkat mikro. Topik

Page 38: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

dalam teks memang memainkan peran sentral. Tanpa mereka tidak mungkin

untuk memahami apa teks tentang global, kita hanya akan dapat memahami

fragmen lokal teks, tanpa pemahaman tentang hubungan mereka secara

keseluruhan, hierarki, dan organisasi.27

Topik ini akan didukung oleh subtopik satu dan subtopic lain yang saling

mendukung terbentuknya topik umum. Subtopik ini juga didukung oleh

serangkain fakta yang ditampilkan yang menunjukkan dan menggambarkan

subtopik, sehingga dengan subbagian yang saling mendukung antara satu

bagian dengan bagian yang lain, teks secara keseluruhan membnetuk teks

yang koheren dan utuh.28

2. Skematik

Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur pendahuluan

sampai akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam

teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti. Berita

menurut van Dijk mempunyai dua kategori skema besar. Pertama, summary

yang umumnya ditandai dengan dua elemen yakni headline dan lead. 29

Kedua, story yakni isi berita secara keseluruhan. Isi berita ini juga

mempunyai dua subkategori. Yang pertama berupa situasi yakni proses atau

jalannya peristiwa, sedang yang kedua komentar yang ditampilkan dalam

teks. Subkategori situasi yang menggambarkan kisah suatu peristiwa

umumnya terdiri atas dua bagian. Yang pertama mengenai episode atau kisah

utama dari peristiwa tersebut, dan yang kedua latar untuk mendukung

27

Teun A Van Dijk, News as Discourse, (Amsterdam: University of Amsterdam, 1988), h. 31 28

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 230 29

Teun A. van Dijk,News as Discourse, h. 53

Page 39: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

episode yang disajikan kepada khalayak. Sedangkan subkategori komentar

yang menggambarkan bagaimana pihak-pihak yang terlibat memberikan

komentar atas suatu peristiwa terdiri atas dua bagian. Pertama, reaksi atau

komentar verbal dari tokoh yang dikutip wartawan. Kedua, kesimpulan yang

diambil oleh wartawan dari komentar beberapa tokoh. 30

3. Semantik (Latar, Detil, Maksud, Pra Anggapan)

Semantik dalam skema van Dijk dikategorikan sebagai makna lokal

(local meaning), yakni makna yang muncul dari hubungan antarkalimat,

hubungan antarproposisi, yang membangun makna tertentu dari suatu teks.

Analisis wacana memusatkan perhatian pada dimensi teks, seperti makna

yang eksplisit maupun implisit.31

Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik (arti)

yang ingin ditampilkan. Latar yang dipilih menentukan kea rah mana

pandangan masyarakat hendak dibawa. Latar umumnya ditampilkan di awal

sebelum pendapat wartawan yang sebenarnya muncul dengan maksud

mempengaruhi dan memberi kesan bahwa pendapat wartawan sangat

beralasan. Oleh karena itu, latar membantu menyelidiki bagaimana seseorang

memberi pemaknaan atas suatu peristiwa. 32

Elemen wacana detil berhubungan dengan kontrol informasi yang

ditampilkan seseorang. Elemen detil merupakan strategi bagaimana

wartawan mengekspresikan sikapnya dengan cara implisit. Sikap atau

wacana yang dikembangkan oleh wartawan kadangkala tidak perlu

30

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 232 31

Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 78 32

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 235

Page 40: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

disampaikan secara terbuka, tetapi dari detil bagian mana yang

dikembangkan dan mana yang diberitakan dengan detil besar, akan

menggambarkan bagaimana wacana yang dikembangkan oleh media.33

Elemen wacana maksud, hampir sama dengan elemen detil. Bedanya,

dalam detil, informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan

dengan detil yang panjang. Elemen maksud melihat informasi yang

menguntungkan komunikator akan diuraikan secara eksplisit dan jelas.

Sebaliknya, informasi yang merugikan akan diuraikan secara tersamar,

implisit, dan tersembunyi. Tujuan akhirnya adalah public hanya disajikan

informasi yang menguntungkan komunikator.34

Elemen wacana praanggapan (presupposition) merupakan pernyataan

yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks. Kalau latar berarti

upaya mendukung dengan jalan memberi latar belakang, maka praanggapan

adalah upaya mendukung pendapat dengan memberikan premis yang

dipercaya kebenarannya. Praanggapan hadir dengan pernyataan yang

dipandang terpercaya sehingga tidak perlu dipertanyakan.35

4. Sintaksis (Koherensi, Bentuk Kalimat, Kata Ganti)

Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarkata, atau kalimat dalam teks.

Dua kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan

sehingga tampak koheren. Sehingga fakta yang tidak berhubungan sekalipun

dapat menjadi berhubungan ketika seseorang menghubungkannya. Koherensi

merupakan elemen wacana untuk melihat bagaimana seseorang secara

33

Ibid, h. 238 34

Ibid, h. 240 35

Ibid, h. 256

Page 41: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

strategis menggunakan wacana untuk menjelaskan suatu fakta atau peristiwa.

Apakah peristiwa itu dipandang saling terpisah, berhubungan, atau malah

sebab akibat. Pilihan-pilihan mana yang diambil ditentukan oleh sejauh mana

kepentingan komunikator terhadap peristiwa tersebut. 36

Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara

berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas. Di mana ia menanyakan apakah A

yang menjelaskan B, ataukah B yang menjelaskan A. Logika kausalitas ini

jika diterjemahkan ke dalam bahasa menjadi susunan subjek (yang

menerangkan) dan predikat (yang diterangkan). Bnetuk kalimat ini bukan

hanya persoalan teknis kebenaran tata bahasa, tetapi menentukan makna

yang dibentuk oleh susunan kalimat. Dalam kalimat yang berstruktur aktif,

seseorang menjadi subjek dari pernyataannya, sedangkan dalam kalimat pasif

seseorang menjadi objek dari pernyataannya.37

Elemen kata ganti merupakan elemen untuk memanipulasi bahasa dengan

menciptakan suatu komunitas imajinatif. Kata ganti merupakan alat yang

dipakai oleh komunikator untuk menunjukkan di mana posisi seseorang

dalam wacana. Dalam mengungkapkan sikapnya, seseorang dapat

menggunakan kata ganti ―saya‖ atau ―kami‖ yang menggambarkan bahwa

sikap tersebut merupakan sikap resmi komunikator semata-mata. Akan tetapi,

ketika memakai kata ganti ―kita‖ menjadikan sikap tersebut sebagai

representasi dari sikap bersama dalam suatu komunitas tertentu. Batas antara

komunikator dengan khalayak sengaja dihilangkan untuk menunjukkan apa

36

Ibid, h. 242 37

Ibid, h. 251

Page 42: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

yang menjadi sikap komunikator juga menjadi sikap komunitas secara

keseluruhan. Pamakaian kata ganti yang jamak seperti ―kita‖ atau ― kami‖

mempunyai implikasi menumbuhkan solidaritas, aliansi serta mengurangi

kritik dan opisisi.38

5. Stilistik (Leksikon)

Elemen ini menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata

atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia. Pemilihan kata tersebut bukan

dilakukan secara kebetulan, tetapi juga secara ideologis menunjukkan

bagaimana pemaknaan seseorang terhadap fakta/realitas. Pemilihan kata-kata

yang dipakai menunjukkan sikap dan ideologi tertentu. Peristiwa sama dapat

digambarkan dengan pilihan kata yang berbeda-beda.39

6. Retoris (Grafis, Metafora)

Elemen grafis ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang

ditekankan atau ditonjolkan (yang berarti dianggap penting) oleh seseorang

yang dapat diamati dari teks. Dalam wacana berita, grafis ini muncul lewat

bagian tulisan yang dibuat lain dibandingkan tulisan lain. Bagian-bagian

yang ditonjolkan ini menekankan kepada khalayak pentingnya bagian

tersebut. Bagian yang dicetak berbeda adalah bagian yang dipandang penting

oleh komunikator, di sana ia menginginkan khalayak menaruh perhatian

lebih pada bagian tersebut.40

Dalam pandangan van Dijk, analisis wacana tidak dibatasi hanya pada

struktur teks, karena struktur wacana itu sendiri menunjukkan atau

38

Ibid, h. 253-254 39

Ibid, h. 255 40

Ibid, h. 257

Page 43: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

menandakan sejumlah makna, pendapat, dan ideologi. Van Dijk menyebut

sebagai kognisi sosial. Untuk mengetahui bagaimana makna tersembunyi

dari teks, diperlukan analisis kognisi dan konteks sosial. Pendekatan kognitif

didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi makna

itu diberikan oleh pemakai bahasa, atau lebih tepatnya proses kesadaran

mental dari pemakai bahasa. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu penelitian

atas representasi kognisi dan strategi wartwan dalam memproduksi suatu

berita. 41

B. Analisis Sosial

Dimensi ketiga dari analisis van Dijk adalah analisis sosial. Wacana adalah

bagian dari wacana yang berkembang dalam masyarakat, sehingga untuk

meneliti teks perlu dilakukan analisis intertekstual dengan meneliti bagaimana

wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat.

Menurut van Dijk, dalam analisis mengenai masyarakat ini, ada dua poin

yang penting: kekuasaan (power), dan akses (access).

1. Praktek Kekuasaan

Van Dijk mendefinisikan kekuasaan tersebut sebagai kepemilikan yang

dimiliki oleh suatu kelompok (atau anggotanya), satu kelompok untuk

mengontrol kelompok (atau anggota) dari kelompok lain. Kekuasaan ini

umumnya didasarkan pada kepemiilikan atas sumber-sumber yang bernilai

seperti uang, status, dan pengetahuan. Selain berupa kontrol yang bersifat

langsung dan fisik, kekuasaan itu dipahami oleh van Dijk, juga berbentuk

persuasive, tindakan seseorang untuk secara tidak langsung mengontrol

41

Ibid, h. 259

Page 44: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

dengan jalan mempengaruhi kondisi mental, seperti kepercayaan, sikap, dan

pengetahuan.

2. Akses mempengaruhi Wacana

Analisis wacana van Dijk memberi perhatian yang besar pada akses,

bagaimana akses di antara masing-masing kelompok dalam msyarakat.

Kelompok elit mempunyai akses yang lebih besar dibandingkan dengan

kelompok yang tidak berkuasa. Oleh karena itu, mereka lebih berkuasa

mempunyai kesempatan lebih besar untuk mempengaruhi kesadaran

khalayak. Akses yang lebih besar bukan hanya memberi kesempatan untuk

mengontrol kesadaran khalayak lebih besar, tetapi juga menentukan topik

apa dan isi wacana apa yang dapat disebarkan dan didiskusikan kepada

khalayak.42

B. Teori Media Siber dan Media Online

1. Pengertian Media Siber

Banyak penyebutan yang bisa disematkan untuk media siber (cybermedia)

dalam literatur akademis, misalnya media online, digital media, media

virtual,e-mail, network media, media baru, media web, dan sebagainya.

Penyebutan ini merujuk pada karakteristik maupun hal teknis seperti

teknologi itu sendiri. Namun, pada intinya beragama penyebutan itu

memiliki muara yang sama, yakni merujuk pada perangkat media baik itu

perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Juga,

penggunaan term cybermedia dirasa penulis lebih sesuai karena, pertama,

kata itu bisa dimaksudkan dalam kelompok kajian cyber seperti cyberculture

42

Ibid, h. 273

Page 45: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

atau budaya siber yang sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa

penyebutan media tidak sekadar merujuk pada teknologinya, melainkan juga

pada aspek-aspek sosial, politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya. Kedua,

kata cyber itu sendiri merupakan diskursus yang bisa ditelusuri dan

mengandung makna yang cukup luas. 43

Straubhaar dan LaRose (2002:14) mencatat bahwa adanya perubahan

terminologi menyangkut media. Perubahan tersebut berkaitan dengen

perkembangan teknologi, cakupan area, produksi massal (mass production),

distribusi massal (mass distribution), sampai pada efek yang berbeda dengan

apa yang ada di media massa. Sedangkan menurut John Vivian (2008: 262-

264) keberadaan media baru seperti internet bisa melampaui pola-pola

penyebaran pesan media tradisional; sifat internet yang bisa berinteraksi,

mengaburkan batas geografis, kapasitas interaksi, dan yang terpenting bisa

dilakukan secara real time. Nicholas Gane dan David Beer (2008)

memaparkan karakteristik media baru dengan term network, interactivity,

information, interface, archive, dan simulation.44

Salah satu karakter dari apa yang disebut media lama atau baru adalah

term broadcast yang mewakili konteks media lama sementara interactivity

mewakili media baru. Holmes (2005:10) bahkan membagi media dalam

perspektif historis yang menjadi era media pertama (first media age) dengan

pola broadcast dan era media kedua (second media age) dengan pola

interactivity, sebagaimana dijelaskan pada table berikut:

43

Rulli Nasrullah, Cyber Media, (Yogyakarta: IDEA Press, 2013), h. 16 44

Ibid, h. 16

Page 46: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Tabel

Perbedaan Antara Era Media Pertama dan Kedua

Era Media Pertama (Broadcast) Era Media Kedua (Interactivity)

Tersentral (dari satu sumber ke banyak

khalayak)

Tersebar (dari banyak sumber ke banyak

khalayak)

Komunikasi terjadi satu arah Komunikasi terjadi timbale balik atau dua

arah

Terbuka peluang sumber atau media untuk

dikuasai

Tertutupnya penguasaan media dan

bebasnya kontrol terhadap sumber

Media merupakan instrument yang

melanggengkan strata dan ketidaksetaraan

kelas sosial

Media memfasilitasi setiap khayalak

(warga Negara)

Terfragmentasinya khalayak dan dianggap

sebagai massa

Khalayak bisa terlihat sesuai dengan

karakter dan tanpa meninggalkan

keragaman identitasnya masing-masing

Media dianggap dapat atau sebagai alat

mempengaruhi kesadaran

Media melibatkan pengalaman khalayak

baik secara ruang maupun waktu

Ini bermakna bahwa pada media baru khalayak tidak sekadar ditempatkan

sebagai objek yang menjadi sasaran dari pesan. Khalayak dan perubahan

teknologi media serta pemaknaan terhadap medium telah memperbaharui peran

khalayak untuk menjadi lebih interaktif terhadap pesan tersebut. Bahkan secara

historis Manovich (2001) menegaskan bahwa konsep interaktif itu telah

Page 47: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

mengaburkan batasan-batasan fisik maupun sosial. Selanjutnya Manovich

menyodorkan dua tipologi untuk mendekati kata interactivity dalam perspektif

media baru, yakni kedalam tipe ‗terbuka‘ (open) dan tipe ―tertutup‘ (closed).

Dalam tipe ‗terbuka‘ khalayak tidak sekadar disodorkan pilihan-pilihan tetapi

bisa menentukan cara mengakses media baru sesuai dengan apa yang diinginkan.

Disamping itu, tipe ‗tertutup‘ hanya membatasi khalayak untuk mengonsumsi

media sesuai dengan struktur atau pilihan yang sudah dibuat (Manovic, 2001:

8).45

2. Jenis-Jenis Media Siber

1. Collaborative Projects (kolaborasi proyek)merupakan suatu media

sosial yang membuat konten dan dalam pembuatannya dapat diakses oleh

khalayak secaraglobal. Contoh: Wikepedia.

2. Blog and Microblog (blog dan microblog) merupakan aplikasi yang

dapat membantu penggunanya untukuntuk tetap posting mengenai

pernyataan apapun sampai seseorang mengerti. Contoh: Blog milik seseoang.

3. Contet Communities (konten masyarakat) merupakan sebuah aplikasi

yang bertujuan untuk saling berbagi dengan seseorangbaik itu secara jarak

jauh maupun dekat. Contoh: Youtube.

4. Social Networking Sites (situs jejaring sosial) yang dimana merupakan

situs ayang dapat membantu seseorang untuk membuat sebuah profil dan

45

Ibid, h. 18

Page 48: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

kemudian dapat menghubungkan dengan pengguna lainnya. Contoh:

Facebook,Twitter, dll.

5. Vitural Game Worlds (permainan dunia virtual) merupakan permainan

multiplayer dimana ratusan pemain secara simultan dapat didukung. Contoh:

Point Blank, Audition Ayo Dance, dll.

3. Pengertian Media Online

Media Online disebut juga dengan digital media adalah media yang

tersaji online di internet. Secara umum media online diartikan sebagai segala

jenis atau format media yang hanya bisa diakses melalui internet berisikan

teks, foto, video dan suara atau juga bisa dimaknai sebagai komunikasi

secara online.

a. Karakteristik media online

Karakteristik dan keunggulan media online dibandingkan dengan

media konvensional baik cetak maupun elektronik antara lain:46

1. Kapasitas yang luas halaman web dapat memuat naskah yang

panjang.

2. Pemuatan dan editing naskah bisa kapan saja dan di mana saja.

3. Jadwal terbit bisa kapan saja dan setiap saat.

4. Cepat, begitu diunggah bisa langsung diakses oleh semua orang.

5. Menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet.

6. Aktual, berisikan info aktual karena kemudahan dan kecepatan

penyajian.

46

http//www.romelteamedia.com/2014/04/media-online-pengertian-dan.html

Page 49: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

7. Update, pembaruan informasi terus dan dapat dilakukan kapan

saja.

8. Interaktif dua arah yakni dengan adanya fasilitas kolom komnetar

dan iroom chat.

9. Terdomentasi, informasi tersimpan di bank data (arsip) dan dapat

ditemukan melalui link dan fasilitas search.

10. Terhubung dengan berbagai sumber lain di seluruh dunia.

4. Jenis-Jenis Media Online

Secara teknis atau fisik media online adalah media berbasis

telekomunikasi dan multimedia (komputer dan internet). Termasuk kategori

media online adalah portal, website (situs web, termasuk blog dan media

sosial seperti facebook dan twitter), radio online, TV online, dan email.

Media online berupa situs berita bisa kita klasifikasikan menjadi lima

kategori yaitu:47

1. Situs berita ―edisi online‖ dari media cetak surat kabar atau majalah,

seperti republika online, kompas cybermedia, media-indonesia.com,

dan lain sebagainya.

2. Situs berita berupa ―edisi online‖ dari media penyiaran radio, seperti

Radio Australia (radioaustralia.net.au) dan Radio Nederland (rnw.nl).

3. Situs berita berupa ―edisi online‖ media penyiaran televisi, seperti

metrotvnews.com

47

Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media Online, (Bandung:

Nuansa Cendekia, 2012, cet ke-1)h. 32

Page 50: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

4. Situs berita online‖murni‖ yang tidak terkait dengan media cetak dan

media eletronik, seperti detik.com, Viva news, antaranews.com.

5. Situs ―indeks berita‖ yang hanya memuat link-link berita dari situs

berita lain, seperti Yahoo! News, Plasa.msn.com, News Now, dan

Google NEWS – layanan kompilasi berita yang secara otomatis

menampilkan berita dari berbagai media online.

Sedangkan media online dari sisi pemilik atau publisher jenis-jenis

website dapat digolongkan menjadi enam jenis yaitu:

1. News Organisation Website: situs lembaga pers atau penyiaran

mislanya, edisi online surat kabar, televisi dan radio.

2. Commercial Organisation Website: situs lembaga bisnis atau

perusahaan seperti manufaktur, retailer, dan jasa keuangan termasuk

toko-toko online (online store).

3. Website pemerintah di Indonesia ditandai dengan domain (dot) go.id

seperti Indonesia.go.id, setneg.go.id atau dpr.go.id.

4. Website Kelompok Kepentingan (Interest Group) termasuk website

ormas, parpol dan LSM.

5. Website Organisasi Non-Profit seperti lembaga amal atau grup

komunitas.

6. Personal Website (blog). 48

48

Ibid, h. 32

Page 51: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

BAB III

GAMBARAN UMUM SITUS WWW.SUARAPESANTREN.NET

A. Profil Situs www.suarapesantren.net

1. Latar Belakang

Situs suarapesantren.net adalah media berbasis internet

yang dikelola oleh Pusat Studi Pesantren (PSP) yang

berkedudukan di Ciputat, Tangerang Selatan. Keberadaan situs

suarapesantren.net tak terlepas dari kiprah Pusat Studi Pesantren

(PSP) dalam menyuarakan gagasan-gagasan moderatisme dunia

pesantren melalui media internet. Dalam pada itu, Pusat Studi

Pesantren (PSP) adalah lembaga nirlaba yang diniatkan untuk

menjadi wadah bagi proses pengkajian dunia kepesantrenan dan

pengembangan pemikiran Islam secara umum, serta wadah bagi

jejaring pesantren yang mengembangkan wawasan yang lebih

moderat dan terbuka.

Secara umum, PSP juga diorientasikan untuk menjadi

jembatan penghubung antara dunia pesantren dan dunia di luarnya,

sekaligus menjadi media yang memfasilitasi proses dialog dan

pencerahan untuk mengeliminir mispersepsi dan misinterpretasi

publik terhadap dunia pesantren.

Page 52: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

2. Visi dan Misi

Visi

Mengacu pada peran strategis pesantren, maka Pusat Studi

Pesantren (PSP) mengembangkan transformasi demokratik

melalui dunia pesantren. Transformasi ini merujuk pada

pembentukan masyarakat demokratis yang menghargai

kemajemukan, kewarganegaraan, dan nilai-nilai Islam rahmatan

lil ‗alamin.

Misi

Pusat Studi Pesantren (PSP) mengemban komitmen

melakukan penelitian interdisipliner yang berkaitan dengan

pesantren, Islam dan demokrasi. Pusat Studi Pesantren (PSP) juga

berupaya mewujudkan dan mengembangkan pelbagai aktifitas

positif dan transformatif, khususnya dalam upaya menyebarkan

gagasan dan pandangan mencerahkan, moderat, ramah, toleran,

inklusif dan modern.

3. Tujuan

Pusat Studi Pesantren bertujuan: Sebagai sarana

komunikasi dan menumbuhkan ukhuwah diantara umat Islam,

khususnya di kalangan masyarakat pesantren di Indonesia;

Menumbuhkan dan mensosialisasikan pandangan dan sikap-sikap

serta misi Islam yang mencerahkan, moderat, ramah, toleran,

inklusif dan modern di kalangan masyarakat;

Page 53: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Menumbuhkembangkan nilai-nilai perdamaian antar sesama umat

manusia; Membangun jembatan penghubung menuju reintegrasi

kalangan pesantren dan masyarakat sekitarnya

4. Empat Isu Prioritas

Terdapat empat isu prioritas yang diperjuangkan oleh PSP

untuk mencapai masyarakat demokratik tersebut yaitu:

Pertama, perawatan atas kemajemukan agama, baik melalui

dialog lintas iman (interfaith dialogue) maupun perlindungan atas

hak-hak minoritas beragama. Agenda ini urgen sebab masyarakat

demokratik membutuhkan perawatan atas kemajemukan bangsa,

dengan menempatkan agama bukan sebagai sumber konflik

melainkan harmoni. Tradisi moderatisme (tawazun) dan jalan

tengah (tawasuth) pesantren menempatkan lembaga ini sebagai

garda depan perawatan kemajemukan agama.

Kedua, deradikalisasi agama. Sebuah masyarakat

demokratik membutuhkan paham keagamaan yang moderat. Hal

ini terkendala manakala sebagian umat beragama memahami

agama secara radikal. Deradikalisasi agama merupakan upaya

moderasi pemahaman keagamaan sehingga umat beragama tidak

terjebak memahami agama sebagai ideologi yang meniadakan

(pemahaman) agama lain. Deradikalisasi juga meliputi pemetaan

gerakan-gerakan keagamaan radikal untuk mengetahui ideologi,

persebaran, rekrutmen dan perjuangan mereka.

Page 54: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Ketiga, kesetaraan gender. Agenda ini merupakan

pengarusutamaan kesetaraan gender sebagai bagian dari

pembentukan masyarakat demokratis. Kesetaraan ini tidak hanya

terjadi pada wilayah ketimpangan relasi gender melainkan

perlindungan hak-hak perempuan dari diskriminasi berbasis

gender.

Keempat, kepedulian lingkungan. Gerakan kepedulian

lingkungan merupakan wujud nyata implementasi teologi

lingkungan yang perlu ditumbuhkembangkan di kalangan

pesantren. Teologi lingkungan yang ditransformasikan kepada

santri akan menjadi landasan teologi untuk melakukan berbagai

gerakan pada level praktis di masyarakat seperti gerakan

konservasi, tree plantation, kesadaran merawat lingkungan dan

aktifitas lain terkait kepedulian terhadap lingkungan.

5. Program

Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan, dan fungsi di atas,

Pusat Studi Pesantren (PSP) melaksanakan berbagai usaha yang

halal dan sah dengan mengikutsertakan secara aktif organisasi

yang berbasis keagamaan, antara lain:

(1) Kampanye Islam, Perdamaian, Kemanusiaan dan Demokrasi

Pusat Studi Pesantren (PSP) memfasilitasi komunikasi dan

kerjasama antara bangsa, budaya, agama yang memiliki perhatian

dan minat terhadap perkembangan Islam dan masyarakat Muslim,

Page 55: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

khususnya perkembangan pesantren di Indonesia. Di samping itu

mendukung kampanye Islam moderat dan inklusif yang cinta

perdamaian.

(2) Penerbitan dan Perpustakaan

Pusat Studi Pesantren (PSP) mendorong tersosialisasi dan

terpublikasikannya gagasan-gagasan yang lahir dari kalangan

masyarakat pesantren yang sarat dengan prinsip, tingkah laku dan

cara pandang toleran, inklusif, moderat dan aktif melakukan

tindakan nyata yang bermanfaat bagi umat. Pusat Studi Pesantren

juga telah memulai menjembatani kalangan santri untuk turut

mengisi ruang publik melalui publikasi karya-karya santri melalui

suarapesantren.net. Media ini adalah bagian dari upaya untuk

menyuarakan moderatisme berbasis pesantren serta media

alternatif di dunia cyber.

(3) Membangun Database Pesantren di Indonesia

Pusat Studi Pesantren melakukan kegiatan inventarisasi dan

pendataan pesantren di Indonesia serta memperoleh deskripsi

mengenai gerakan masyarakat sipil di Indonesia berbasis

pesantren. Berbagai infomasi tersebut dikumpulkan dan disusun

menjadi database yang komprehensif.

Page 56: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

(4) Pendidikan dan Pelatihan

Memberi kesempatan kepada generasi muda kaum santri

untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam upaya

mengembangkan kapasitas diri dan pemikiran serta pandangan

ke-islam-an yang inklusif, ramah dan cinta perdamaian. Di

samping itu kesempatan tersebut terbuka untuk kalangan lintas

kultural, lintas bangsa dan lintas agama yang memiliki

pengetahuan cukup mengenai Islam untuk mengikuti kegiatan

tersebut. Kegiatan dalam program besar pendidikan dan pelatihan

ini dapat berbentuk Diskusi, Workshop dan Seminar.

(5) Network

Pusat Studi Pesantren berupaya mendorong terbangunnya

jaringan antar pesantren untuk tumbuhnya kerjasama yang

produktif antar pesantren; mendorong terbangunnya komunikasi

intensif antara dunia pesantren dengan elemen masyarakat lain di

luarnya.49

6. Profil Suarapesantren.net

Suarapesantren.net adalah media yang diterbitkan oleh

Pusat Studi Pesantren (PSP) sebagai wahana silaturahim,

sekaligus media gagasan yang diniatkan untuk menjadi jembatan

dunia pesantren dengan dunia di luarnya.Di tengah mispersepsi

yang akut tentang dunia kepesantrenan yang dibangun oleh

49

Diolah dari Profil Pusat Studi Pesantren (PSP). http://suarapesantren.net/pusat-studi-pesantren-psp/ .

Diakses 21 April 2017

Page 57: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

ketidaktahuan dan ignoransi, Pesantren harus lebih banyak bicara

keluar.

Mispersepsi ini juga terutama disumbang oleh fakta

bahwa sebagian orang yang dianggap sebagai kelompok

kekerasan juga adalah alumni pesantren. Kelompok yang

sesungguhnya kecil ini bersuara nyaring, seakan merepresentasi

wajah pesantren secara keseluruhan. Sementara, wajah moderat

Pesantren yang sesungguhnya dominan, nyaris tak bersuara.

Kami percaya bahwa Pesantren secara umum, secara

tradisional, mewakili suara Islam ramah dan toleran. Dan

Pesantren adalah lembaga yang sangat strategis untuk

mengembangkan karakter Islam yang antidiskriminasi dan

menenggang perbedaan.50

7. Pengelolaan Situs dan Redaksional

Dalam pengelolaan situs dan redaksional suarapesantren.net dapat

dilihat dari susunan redaksional suarapesantren.net sebagai

berikut:

Penanggung Jawab : Achmad Ubaidillah (Direktur Pusat Studi

Pesantren)

Pemimpin Umum : Anick H. Tohari

Pemimpin Redaksi : Abdullah Sjad

Sekretaris Redaksi : Nur Azizah

Redaktur :

50

Diolah dari profil suarapesantren.net. http://suarapesantren.net/tentang-kami/ . Diakses 21 April 2017

Page 58: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Syaira Rahmani

Aniqotul Ummah

Ummi Hasanah

Nur Ashlihah

Adi Nugroho

Situs suarapesantren.net beralamat redaksi di Jl.

Pagentongan No.8, RT.1/RW.6, Loji, Bogor Barat, Kota Bogor,

Jawa Barat • 16617

Phone: +62 251 8379629 (Bogor)

Email Redaksi:

[email protected]

8. Rubrikasi Situs www.suarapesantren.net

Website suarapesantren.net terdiri dari Sembilan rubrik dan di

halaman utama selain berisikan update informasi terbaru dari

kesembilan rubrik juga memuat fanpage facebook dan akun

twitter suarapesantren.net.

Berikut ini merupakan gambar dan penjelasan dari kesembilan

rubrik suarapesantren.net :

Page 59: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Gambar 01. Halaman Utama situs suarapesantren.net

Gambar 02. Fanpage facebook dan akun twitter suarapesantren.net

Page 60: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

a. Rubrik Profil Kiai

Gambar 03. Salah satu tampilan di rubrik Profil Kiai

Tidak mudah menulis sebuah biografi yang berjarak waktu dan generasi.

Bukan hanya karena masa itu telah lampau, namun tradisi kita untuk

mendokumentasikan sesuatu masih jauh dari ideal. Lebih lagi, tradisi menulis

kita yang masih sangat minim. Terlalu sering kita mengandalkan cerita dari

mulut ke mulut ala folklor. Konsekuensinya, satu scene cerita bisa beribu

versinya. Sketsa biografi dalam rubrik profil kiai ini adalah upaya kecil untuk

merawat yang lampau. Ali bin Abi Thalib menggoreskan kutipan penting:

Semua penulis akan mati. Hanya karyanyalah yang akan abadi. Maka tulislah

sesuatu yang membahagiakan dirimu di akhirat nanti.

Sketsa biografi dalam rubrik profil kiai ini adalah upaya memperbanyak

cermin, agar masa depan bisa mengaca dan belajar dari sejarah. Agar masa

depan bisa mewarisi jejak kebaikan, dan memperbaiki jejak keburukan.

Page 61: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Membaca profil kiai ini, harus diakui bahwa kita tidak akan mendapatkan

gambaran utuh dan detail cerita tokoh pesantren yang kemudian disebut sebagai

kiai, sebagian bahkan disebut wali. Kita tidak akan mendapatkan gambaran

pergulatan batin yang mengaduk-aduk perasaan kita layaknya membaca Romeo

dan Juliet.

Membaca profil kiai ini, kita hanya akan mendapatkan sedikit percikan

permenungan, berdasarkan dokumen dan cerita kesaksian yang terbatas. Karena

keterbatasan itu pula, tentu para penulis tidak akan menyuguhkan informasi

lengkap mengenai perjalanan hidup para kiai yang diangkat kisahnya dalam

suara pesantren ini. Suatu hal yang juga pasti, bahwa profil kiai ini memang

tidak berpretensi membuat cerita lengkap dan komprehensif tentang riwayat

hidup kiai yang dimuat dalam suara pesantren. Meski demikian, sketsa kecil ini

sudah sangat cukup mendokumentasikan ketokohan, pergulatan keilmuan,

gambaran kondisi sosial-politik, dan nilai-nilai yang diwariskan oleh para kiai

tersebut. Sketsa kecil ini sudah sangat memadai untuk menjadi jembatan awal

antara generasi kita kini, dengan generasi masa lampau di mana sembilan kiai

bergulat dengan keilmuan dan segala perkara yang melingkupinya.

Ada baiknya sketsa kecil ini diperlakukan sebagai dokumen stimulan,

provokasi awal terhadap tradisi penulisan sejarah para kiai, ulama, awliya‘ yang

sangat kaya di negeri ini, negeri bernama Indonesia, negara yang kita cintai yang

sejarah berdirinya juga tidak luput dari pahit getir dan kisah heroik para kiai

terdahulu kita sebagai salah satu elemen bangsa yang berperan penting dalam

sejarah Indonesia. Sejarah memang terkait dengan siapa yang mencipta sejarah.

Page 62: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Lebih khusus, sejarah akan dimenangkan oleh para penulis sejarah. Tradisi

menulis adalah tradisi merawat dan mengabadikan sejarah dan segala nilai di

dalamnya.51

b. Rubrik Profil Pesantren

Gambar 04. Tampilan di rubrik Profil Pesantren

51

http://suarapesantren.net/category/profil-kiai/ . Diakses 21 April 2017

Page 63: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

c. Rubrik Santri

Gambar 05. Tampilan di rubrik Santri

Di dalam Rubrik Santri terdiri dari lima subrubrik diantara subrubrik Santripedia,

Kenangan Santri, Kutipan Santri, Karya Santri, dan subrubrik Santri Exchange.

Rubric-rubrik yang ada di dalam rubrik Santri berisikan kegiatan dan geliat para

santri pondok pesantren seperti subrubrik Santripedia yang berisikan entri-entri atau

istilah-istilah yang umum dikenal di kalangan pesantren. Misalnya, sistem

bandongan, sistem Sorogan, Gotha‘an, Lughatan, Mayoran, Ro‘an, Ghosob,

Tikroran, dan lain sebagainya. 52

Subrubrik Kenangan Snatri berisikan informasi tentang suka-duka kehidupan

selama di pesantren yang dialami oleh para santri. Berisikan tulisan-tulisan subyektif

52

http://suarapesantren.net/category/santripedia/. Diakses 21 April 2017

Page 64: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

seorang santri tentang masa-masa dan pengalaman mereka menjadi santri, misalnya

tulisan Ira Cahaya yang berjudul Keberkahan dalam Kehidupan Santri yang

mengupas soal kesan-kesan dan pengalaman dirinya selama menjadi santri, ia

mengatakan bahwa ―kesan yang ada dalam benak saya adalah bahwa kehidupan

pondok pesantren adalah kehidupan yang penuh dengan keberkahan, ilmu yang

bermanfaat serta orientasi ukhrawi lebih dominan dari pada urusan duniawi‖.

Ditambahkan olehnya, Posisi pondok pesantren itu berada di atas lahan pegunungan

yang dikelilingi oleh perbukitan yang berada pada paling ujung utara perbatasan

antara kabupaten sampang dan kabupaten Pamekasan. Kehidupan di pondok yang

ketat dengan pengawasan kiai secara langsung serta kondisi yang hamper tidak

pernah ada waktu kosong membuat saya terus belajar beradaptasi. Lingkungan

pesantren yang kental dengan ketawadduan dan keikhlasan dalam berbagai dinamika

pesantren menjadi diri saya belajar mandiri.

Setiap hari, para santri berebut untuk menyapu halaman rumah kiai (―ndelem‖)

yang ditumbuhi oleh pohon-pohon jambu air. Setiap hari daun-daun bertebaran di

halaman rumah kiai. Setelah turun dari mengaji pagi sekitar jam 7, para santri

berebut sapu lidi untuk bisa menyapu halaman rumah kiai dan halam pondok. Para

santri beranggapan bahwa keberkahan itu banyak didapat dengan cara kita

mengabdikan diri kepada kiai, yaitu salah satunya adalah membersihkan halam

rumah kiai dan halam pondok. Perspektif itu yang dipegangn teguh oleh santri untuk

Page 65: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

―ngambri‖ barakah, sehingga ilmunya dapat bermanfaat dan kehidupannya yang

akan dating dipenuhi dengan keberkahan.‖ 53

Subrubrik Kutipan Snatri berisikan informasi-informasi yang dikutip dari media

massa, ceramah, pengajian ataupun kitab-kitab kuning misalnya yang ditulis oleh

Tamam Bashori yang berjudul ―Meneladani Ketabahan Para Anbiya‘ Allah

‗Alaihimussalam‖, ia menulis tentang kisah-kisah kesabaran dan keteladanan nabi-

nabi Allah yang ia kutip dari kitab tafsir al-Jalalain.54

Selain itu, terdapat pula

kutipan yang ditulis oleh redaksi suarapesantren.net seperti tulisan yang dikutip dari

karya Fahmi Salim berjudul ―Mbah Wahab Chasbullah kala melobi para ulama

Arab‖, diceritakan cara mbah Wahab melobi para ulama arab bahkan dengan

kecerdasannya dengan menggunakan humor untuk menggagalkan rencana

pembongkaran makam Kanjeng Nabi Muhammad SAW oleh Pemerintah Arab

Saudi. 55

Subrubrik Karya Santri berisikan tulisan-tulisan karya para santri dalam

pengalamannya menjadi santri dan pandangannya tentang realitas yang ada di

sekelilingnya. Misalnya cerita tentang kisah karyawan toko di komplek Makam

Sunan Ampel, bertemu seorang penyapu Makam Sunan Ampel, fragmen cerita

pendek hingga tulisan semacam catatan harian yang sendu. 56

53

Ira Cahaya, Keberkahan Dalam Kehidupan Santri, http://suarapesantren.net/2015/12/21/keberkahan-

dalam-kehidupan-santri/ . Diakses 21 April 2017 54

http://suarapesantren.net/2016/09/25/meneladani-ketabahan-para-anbiya-allah-alaihimussalam/ . Diakses

21 April 2017 55

http://suarapesantren.net/2016/08/27/mbah-wahab-chasbullah-kala-melobi-para-ulama-arab/ . Diakses

21 April 2017 56

http://suarapesantren.net/category/karya-santri/. Diakses 21 April 2017

Page 66: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Subrubrik Santri Exchange berisikan informasi-informasi dan tulisan dari para

santri yang sedang menjalani proses pertukaran santri ke salah satu pesantren dan

dilatih dalam sebuah program pelatihan dan kaderisasi seperti yang ditulis oleh Asna

Rabbany, ia adalah santri Pondok Pesantren Maslahul Huda, Kajen Pati, Jawa

Tengah yang juga mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ia dikirim ke Pondok

Pesantren Al-Falak Pagentongan, Bogor dalam rangka training jurnalistik pesantren.

Meskipun ia tidak berlama-lama di pesantren, hanya untuk kepentingan peliputan

tetapi hasil liputannya cukup informatif seputar kondisi dan aktivitas di pesantren. 57

d. Rubrik Opini

Gambar 06. Tampilan rubrik Opini

57

http://suarapesantren.net/2017/01/04/santri-exchange-di-pesantren-al-falak-pagentongan-bogor/ .

Diakses 21 April 2017

Page 67: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Dalam rubrik Opini ini ditulis berbagai ulasan, pandangan dan sikap penulisnya

terhadap sesuatu persoalan yang menyangkut kehidupan santri dalam memandang

dunianya. Berbagai isu-isu ditulis di rubrik Opini seperti isu kebangsaan, keumatan,

tradisi keilmuan pesantren, santri perempuan dan modernisasi pesantren, isu Islam

Nusantara, isu perdamaian dan lain sebagainya. 58

e. Rubrik Buku

Gambar 07. Tampilan di rubrik Buku

Di rubrik Buku berisikan ulasan-ulasan, tinjauan, resensi sebuah kitab,

buku dan bedah buku. Misalnya yang ditulis oleh Irfan Asyhari berjudul

―Ta`limul Muta`allim; Panduan Meraih Ilmu yang Barokah‖,dalam ulasannya

Irfan Asyhari menulis Kitab Ta`limul Muta`llim merupakan kitab klasik yang

banyak dipelajari dan dikaji di sebagian besar pesantren yang ada di tanah air

Indonesia ini. Kitab karangan Syaikh Zarnuji ini memuat beberapa pembahasan

58

Dapat diperiksa di halaman rubrik Opini http://suarapesantren.net/category/opini/. Diakses 21 April

2017

Page 68: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

yang dapat dirinci sebagai berikut: 1) Tentang hakikat ilmu, fiqh dan keutamaan

fiqh; 2) Niat di dalam mencari ilmu; 3) Tatacara memilih ilmu, guru dan teman;

4) Pengagungan terhadap ilmu dan pemiliknya; 5) Pentingnya serius, konsisten

dan adanya cita-cita; 6) Permulaan mengaji, ukuran dan susunannya; 7)

Tawakkal; 8) Waktu mencari ilmu; 9) Pentingnya kasih sayang dan nasehat; 10)

Istifadah; 11) Wara`; 12) Penyebab cepat dan lambatnya hafalan; dan 13)

Pendorong rezeki . 59

Disamping itu, juga memuat hasil bedah buku tentang isu Islam

Nusantara yang menyatukan Negara dan Agama sebagaimana yang ditulis oleh

Rikza Chamami tentang buku karya Zainul Milal Bizawie berjudul ―Masterpiece

Islam Nusantara: Sanad dan Jejaring Ulama-Santri (1830-1945)― terbitan

Pustaka Compass Maret 2016 seakan kita diajak berkelana. Buku dengan tebal

559 halaman ini bukan buku biasa. Di dalamnya banyak kandungan khazanah

Islam lokal, jejaring ulama, model karya ilmiah dan pewarisan keilmuan. Dan

satu hal lagi, ulama sangat berperan dan mewujudkan menjaga kemerdekaan

Indonesia, tulisnya.60

Selain itu, rubrik Buku memuat tinjauan atau resensi sebuah buku. Ira

Cahaya menulis resensi buku Ibrahim Abdul Matin berjudul ―Greendeen:

Inspirasi Islam dalam Menjaga dan Mengelola Alam‖, diresensinya Ira menulis

tentang buku ini bahwa buku ini mengajak kita sebagai orang beragama untuk

memeriksa ulang hubungan kita dengan air, sampah, energi, dan makanan

59

Irfan Asyhari, http://suarapesantren.net/2016/05/09/talimul-mutaallim-panduan-meraih-ilmu-yang-

barokah/ . Diakses 21 April 2017 60

Rikza Chamami, Islam Nusantara Menyatukan Negara dengan Agama,

http://suarapesantren.net/2016/03/27/islam-nusantara-menyatukan-negara-dengan-agama/ .Diakses 21

April 2017

Page 69: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

sehari-hari, serta apa dampak dari sikap dan perilaku kita terhadap semua itu

bagi kelestarian bumi dan keseimbangan alam. Abdul Matin memperkenalkan

istilah green deen (agama hijau), sebuah cara untuk mengamalkan agama kita

seraya menguatkan sinergi antara agama dan lingkungan. Karena agama amat

berperan dalam membentuk sikap dan perilaku seseorang, ia menggali nilai-nilai

etik agama yang menggerakkan pemeluknya untuk memelihara bumi dan

menyelamatkannya dari kerusakan.61

f. Rubrik Galeri

Gambar 08. Tampilan di rubrik Galeri

Di rubrik Galeri terdiri dari kumpulan foto kegiatan, video, audio dan

grafis. Foto kegitan berisikan aktivitas santri misalnya kunjungan Menpora

Imam Nachrowi Pesantren Inggris Assalam, Bogor, santri yang menerima

beasiswa, kunjungan ulama Timur-tengah ke salah satu pesantren di Bogor,

61

Ira Cahaya, Agama Hijau untuk Selamatkan Bumi, http://suarapesantren.net/2015/12/11/agama-hijau-

untuk-selamatkan-bumi/. Diakses 21 April 2017

Page 70: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

musabaqoh kaligrafi, acara mauled dan lain sebagainya. Dalam subrubrik audio

berisikan materi audio sholat tahajud, sholawat, pembacaan ayat suci Al-Quran

dan lain sebagainya . Di subrubrik video memuat konten video band santri,

wawancara, video ceramah dan lain sebagainya. Subrubrik grafis berisikan

kutipan kata-kata bijak dan kata mutiara dan motivasi. 62

a. Rubrik Liputan

Gambar 09. Tampilan di rubrik Liputan

Dalam rubrik Liputan memuat informasi seputar pesantren, santri dan

isu-isu terkini yang terkait dengan situasi sosial-politik di kalangan santri. Selain

itu, tentunya rubrik Liputan mengabarkan pernak-pernik kehidupan santri

terutama kegiatan-kegiatan yang berada dibawah naungan organisasi Nahdlatul

Ulama (NU).

62

Bisa diperiksa di rubrik galeri.

Page 71: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

g. Rubrik Kajian

Gambar 10. Tampilan di rubrik Kajian

Pada rubrik Kajian berisi sebuah telaah singkat kajian keislaman klasik,

amalan santri, dan isu-isu kontemporer seperti tulisan bagaimana NU

menghadapi paham radikal, dan tabayun di era media sosial baik ditulis oleh tim

redaksi suarapesantren.net dan penulis lain.Diantaranya tulisan Badrun Munajat

yang mengupas tentang bagaimana NU, sebagai organiasi Islam terbesar di

Indonesia dalam menghadapi isu-isu radikalisme bahkan isu terorisme. Dalam

tulisannya, Badrun Manujat menekankan pentingnya pendidikan aqidah Aswaja

yang diharapkan mampu membentengi masyarakat dari liarnya isu-isu dan

pemikiran radikal yang berakhir pada sebuah tindakan terorisme, tekannya. 63

63

Badrun Munajat, NU Menghadapi Paham Rdikal, http://suarapesantren.net/2016/03/11/nu-menghadapi-

paham-radikal/. Diakses 21 April 2017

Page 72: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Sementara di segi penggalian kesilaman klasik, menarik tulisannya

Nadirsyah Hosen yang mengulas tentang cara berpikir tertib ala pesantren

dengan mengkaji pendapat ulama di masing-masing kitab klasik. Ia menjelaskan

bahwa para kiai di pesantren terlatih untuk mengikuti cara berpikir yang ilmiah –

melalui pengkajian kitab-kitab seperti kitab Fathul Mu‘in dengan hasyiah-nya

I‘anatut Tahlibin, sebuah kitab mazhab Syafi‘i yang banyak dipelajari dan

dipedomani di pesantren-pesantren yang membicarakan bagaimana seharusnya

bermazhab. Dalam kitab itu disebutkan bahwa dalam bermazhab (demikian juga

dalam memberikan fatwa dan memutuskan hukum di pengadilan), pendapat yang

harus dipedomani adalah pendapat yang disepakati oleh Imam Nawawi dan

Imam Rafi‘i. akan tetapi jika keduanya berbeda pendapat, pendapat Imam

Nawawi-lah yang harus dijadikan pedoman. Apabila tidak ditemukan pendapat

Imam Nawawi, barulah dipedomani pendapat Imam Rafi‘i, lalu pendapat yang

dinyatakan rajah (kuat) oleh sebagian besar ulama dan seterusnya, terangnya. 64

64

Nadisyah Hosen, Berpikir Tertib ala Pesantren, http://suarapesantren.net/2016/05/10/berpikir-tertib-ala-

pesantren/. Diaskes 24 April 2017

Page 73: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Analisis Wacana tentang Pemberitaan Islam Moderat pada Kolom Opini

dengan Elemen Wacana Van Dijk

Analisis wacana pada kolom opini ini, penulis menggunakan model Van Dijk

karena model ini adalah model yang paling banyak dipakai, ini karena Van Dijk

mengkolaborasikan elemen-elemen wacana sehingga bisa diaplikasikan secara

praktis. Model yang dipakai Van Dijk kerap disebut sebagai psikologi sosial. Istilah

ini diadopsi dari pendekatan lapangan psikologi sosial, terutama untuk menjalankan

struktur dan proses terbentuknya suatu teks.

Berikut data tulisan Islam Moderat dari kolom opini yang muncul di website

suarapesantren.net per tahun 2017 :

Tabel. 1

No Tanggal Judul

Wacana

Islam

Moderat

Link

1 8 April

2017

Cintamu

kepada NKRI

http://suarapesantren.net/2017/04/08/cintamu-

kepada-nkri-adalah-bukti-imanmu-kaffah/

2 29 April

2017

Indonesia

Bukan Timur

Tengah

http://suarapesantren.net/2017/04/29/indonesia-

bukan-timur-tengah/

3 7 May

2017

Reformasi

Dakwah

Moderat

http://suarapesantren.net/2017/05/07/refomasi-

dakwah-moderat/

4 1 Juni

2017

Pesan

Pancasila Era

Walisongo

http://suarapesantren.net/2017/06/01/pesan-

pancasila-era-walisongo/

5 24 Juni Santri adalah http://suarapesantren.net/2017/06/24/santri-

Page 74: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

2017 Koentji

Perdamaian

adalah-koentji-perdamaian/

1. Analisis Teks Opini

a) Opini tanggal 8 April 2017 dengan judul “Cintamu kepada NKRI

adalah Bukti Imanmu Kaffah” oleh Rikza Chamami tanggal 8 April

2017.

Sumber : www.suarapesantren.net

Gambar I Opini Cintamu Kepada NKRI adalah Bukti Imanmu

Kaffah

1) Struktur Tematik

Opini dengan judul ―Cintamu Kepada NKRI adalah Bukti

Imanmu Kaffah‖ termasuk ke dalam opini yang bertemakan tentang

politik. Opini ini menjelaskan tentang solidaritas bangsa, fitnah buta,

makar, intoleransi, arus besar transnasional hingga rongrongan

Pancasila. Kelompok pemuda NU, Ansor dan Banser merupakan dua

kelompok pemuda yang berupaya menjaga Nasionalisme Indonesia

Page 75: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

dari ancaman tersebut. Karena tugas kelompok ini adalah untuk

menjaga akidah ahlussunnah wal jama‘ah yang juga menjaga

keutuhan bangsa dan Negara serta menjaga semangat idealisme

pemuda NU.

2) Struktur Skematik

Secara skematik ditandai melalui kata ―Cinta‖, ―NKRI‖, ―Iman‖

dan ―Kaffah‖, 4 kata diatas menggambarkan penulis opini hendak

menegaskan kembali mengenai Cinta terhadap NKRI. Kesan yang

muncul dari judul ini adalah bahwa cinta terhadap NKRI mulai

melemah, dan tulisan dalam opini ini akan menjelaskan betapa

pentingnya mencintai NKRI karena itu bagian dari Iman seorang

Muslim.

Secara skematik, tulisan ini akan memenuhi catatan lead opini

dan summary, yang tampak dalam paragraf berikut :

- Lead opini; tampak dari pernyataan berikut :

Paragraf di atas dengan jelas menyatakan bahwa Indonesia

mendapatkan banyak ujian yang dideskripsikan di dalamnya

tentang rapuhnya solidaritas bangsa, fitnah buta, makar,

intoleransi, arus besar transnasional dan rongrongan Pancasila.

Dengan mendefinisikan kondisi tersebut, penulis hendak

menyatakan bahwa terjadi tantangan dan ujian besar terhadap

Page 76: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

negara. Adapun penekanan informasi ―Menjelang harlah

Nahdlatul Ulama (NU) ke-94‖ digunakan untuk memastikan

bahwa umat Islam dalam hal ini yang tergabung di dalam

organisasi massa tidak terpengaruh dengan situasi yang

melemahkan solidaritas bangsa, intoleransi dan pelemahan

Pancasila.

- Summary

Dari judul yang digunakan penulis, tampaknya penulis ingin

menjelaskan bagaimana umat Islam Indonesia saat ini telah

kehilangan semangat Nasionalismenya sehingga perlu diberikan

penguatan dan pemahaman kembali bahwa Nasionalisme adalah

bagian dari sikap ke-Islaman.

3) Struktur Semantik

Latar dalam opini ―Cintamu Kepada NKRI adalah Bukti Imanmu

Kaffah‖ adalah harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke 94 yang menyatakan

bahwa Indonesia mendapatkan banyak ujian, baik rapuhnya

solidaritas bangsa, fitnah buta, makar, intoleransi dan rongrongan

Pancasila. Dalam latar kondisi tersebut, penulis opini menggiring

pemikiran tentang semangat para pemuda NU yang sejak dahulu telah

menjadi pembela agama, nusa dan bangsa.

Detail dalam opini ―Cintamu kepada NKRI adalah Bukti Imanmu

Kaffah‖ adalah bagaimana kelompok pemuda baik Ansor dan Banser

Page 77: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

sejak dahulu telah menjadi pembela ulama dalam usahanya menjaga

NKRI. Bahwa dalam proses pembelaan itu, Ansor dan Banser harus

berhadapan secara langsung dengan fitnah, ujian dan cacian, hal itu

harus dihadapi sebagai bagian dari ibadah.

Maksud dalam opini ―Cintamu Kepada NKRI adalah Bukti

Imanmu Kaffah‖ adalah menjaga NKRI, dengan mengikuti apa yang

sudah dilakukan para wali dan ulama salafus shalih, dan semua

bangsa Indonesia sejati yang mencintai Pancasila dan NKRI.

Sebagaimana termaktub dalam akhir tulisan opini :

Nominalisasi dalam opini ―Cintamu kepada NKRI adalah Bukti

Imanmu Kaffah‖ ada pata kata ―Jangan hiraukan itu semua wahai

Sahabatku. Tugasmu sangat mulia: menjaga akidah ahlussunnah wal

jama‘ah‖. Kata kerja ―Jangan hiraukan‖ adalah pesan untuk

memperkuat diri untuk terus berjuang dalam menjaga NKRI.

4) Struktur Sintaksis

Koherensi dalam opini ―Cintamu kepada NKRI adalah Bukti

Imanmu Kaffah‖ diperjelas dalam kata ―diinjak-injak‖. Penggunaan

kata ―diinjak-injak‖ disandingkan dengan kata ―dirusak‖ untuk

mendeskripsikan bagaimana situasi yang berlangsung dalam ancaman

berbangsa bernegara.

Page 78: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Kalimat di atas, memberikan makna bahwa lahir ideologi yang

menyatakan diri sebagai ideologi yang memurnikan syariat, namun

sesugguhnya bermaksud merusak dan menginjak-injak harmoni

agama. Sehingga pemuda Ansor dan Banser harus membela situasi

ini, meski harus berhadapan dengan ujian dan fitnah.

5) Struktur Stilistik

Gambaran tentang struktur stilistik atau elemen leksikon dari

judul opini ―Cintamu kepada NKRI adalah Bukti Imanmu Kaffah‖.

Makna dari leksikon adalah pilihan kata untuk mempertegas bahwa

membela NKRI adalah sebagian dari iman. Dengan cara inilah, umat

Islam Indonesia menjaga cintanya kepada Negara Bangsa dengan

tidak menghancurkan negaranya sendiri.

Kata leksikon yang digunakan adalah Dua lembaga suci, yang

merujuk kepada Ansor dan Banser, yang dalam hal ini diamanatkan

penulis untuk menjalankan perjuangan nasionalisme.

6) Struktur Retoris

Grafis dalam tulisan opini ini terdapat pada kata ―dawuh para

Kyai‖ yang termaktub dalam paragraf berikut :

Page 79: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Di dalam kata tersebut, penulis hendak menekankan bahwa apa

yang dilakukan oleh Ansor dan Banser harus berdasarkan amanat

Kyai, karena Ansor dan Banser adalah satu kesatuan yang tak

terpisahkan, sehingga sikap yang hendak dilakukan oleh Ansor dan

Banser pun harus merupakan satu kesatuan, dan Kyai adalah

penggerak dari kesatuan itu sendiri.

b) Opini tanggal 29 April 2017 dengan judul “Indonesia Bukan Timur-

Tengah” oleh Kumail Ja’far.

Sumber : www.suarapesantren.net

Gambar II Opini Indonesia Bukan Timur Tengah

Page 80: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

1) Struktur Tematik

Opini dengan judul ―Indonesia Bukan Timur Tengah‖ termasuk

ke dalam opini yang bertemakan tentang politik dan pendidikan.

Opini ini menjelaskan tentang bagaimana Indonesia sebagai tempat

tanah lahir dan Timur Tengah adalah tempat menimba ilmu. Sehingga,

bukan hal yang elok jika bangsa Indonesia yang belajar ke Timur

Tengah lalu kembali untuk merusak tanah airnya sendiri dengan

membom dan menghancurkan Indonesia.

2) Struktur Skematik

Secara skematik ditandai melalui kata ―Indonesia‖, ―Bukan‖,

―Timur Tengah‖, 3 kata diatas menggambarkan penulis opini hendak

menegaskan kembali mengenai kesadaran menjadi Indonesia. Kesan

yang muncul dari judul ini adalah bahwa Indonesia adalah negara

dengan penduduk muslim yang berbeda dengan Timur Tengah,

Indonesia memiliki kekhasannya sendiri.

Secara skematik, tulisan ini akan memenuhi catatan lead opini

dan summary, yang tampak dalam paragraf berikut :

- Lead opini; tampak dari pernyataan berikut :

Paragraf di atas dengan jelas menyatakan bahwa mahasiswa

Indonesia yang melanjutkan studi ke Timur Tengah, diantaranya

Page 81: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

setelah menyelesaikan studi berusaha untuk mengubah adat dan

kultural Indonesia. Dengan kata lain, mereka ingin men-timur-

tengah-kan Indonesia, bukan malah meng-Indonesia-kan

Indonesia. Melalui pernyataan tersebut, penulis opini hendak

menegaskan tentang bagaimana Timur Tengah tidak sama dengan

Indonesia.

- Summary

Dari judul yang digunakan penulis, tampaknya penulis ingin

menjelaskan bagaimana pelajar Indonesia yang belajar ke Timur

Tengah telah kehilangan identitas ke-Indonesiaan-nya dengan

menjadi pribadi yang semakin Timur Tengah bukan semakin

meng-Indonesia.

3) Struktur Semantik

Latar dalam opini ―Indonesia Bukan Timur Tengah‖ adalah

aktifitas mendalami pendidikan bangsa Indonesia ke luar negeri

termasuk Timur Tengah sangat tinggi. Namun, jika pendidikan itu

malah memberikan keresahan kepada masyarakat dan menimbulkan

kontroversi, maka sebaiknya para generasi muda tersebut

menginstrospeksi diri. Melalui latar opini tersebut, penulis ingin

menegaskan kembali bahwa pendidikan seyogyanya menjadikan

seseorang terdidik dan tidak merusak.

Detail dalam opini ―Indonesia Bukan Timur Tengah‖ adalah

bagaimana para pelajar Indonesia yang kembali dari Timur Tengah

Page 82: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

juga membawa budaya negara tersebut dan berupaya menjadikan

budaya Timur Tengah sebagai budaya Indonesia. Akhirnya apa yang

mereka lakukan bukan memberi manfaat kepada rakyat Indonesia,

melainkan menjadi benalu di tengah-tengah rakyat Indonesia.

Maksud dalam opini ―Indonesia Bukan Timur Tengah‖ adalah

mengenal Indonesia, budayanya, kulturnya dan menjadi Indonesia.

Karena Indonesia adalah tempat kita lahir dan tumbuh. Sehingga

menjaga Indonesia, membangun Indonesia adalah tugas kita bersama.

Sebagai anak bangsa, Indonesia harus dibesarkan dengan ramah dan

kesopanan bukan dengan kekerasan, bukan pula dengan cara yang

ekstrim atau radikalisme dan saling mencaci maki satu dengan

lainnya.

Nominalisasi dalam opini ―Indonesia Bukan Timur Tengah‖ ada

pada kata ―Sadar dan Intropreksi diri‖. Kata kerja ―Sadar dan

Intropreksi diri‖ adalah pesan untuk mengenali diri sendiri sebagai

bangsa Indonesia. Itulah yang seharusnya menjadi landasan untuk

menjadi orang yang berintegritas.

Page 83: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

4) Struktur Sintaksis

Koherensi dalam opini ―Indonesia Bukan Timur Tengah‖

diperjelas dalam kalimat ―Indonesia adalah rumah kita‖. Kalimat itu

diperjelas pula dengan pernyataan ―Indonesia adalah tempat lahir kita

dan tempat kita dibesarkan‖. Mendefinisikan Indonesia dengan rumah,

tempat lahir dan tempat besar, dilakukan untuk mengingat kembali

makna Indonesia untuk setiap pelajar Indonesia.

Kalimat di atas menegaskan bagaimana Indonesia harus

dibesarkan dengan cara menjadi Indonesia, bukan dengan cara-cara

yang ekstrim dan radikal dengan mencaci maki satu sama lain. Ini

menunjukkan bahwa apa yang dibawa dari Timur Tengah ke

Indonesia harus sesuatu yang baik, tidak hal-hal yang merusak negara

bangsa itu sendiri.

5) Struktur Stilistik

Gambaran tentang struktur stilistik atau elemen leksikon dari

judul opini ―Indonesia Bukan Timur Tengah‖adalah ―Indonesia

Rumah Kita‖. Kalimatpadaparagrafterakhirpadaopinisebagaiberikut:

Page 84: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Kata ―Rumah Kita‖ mempertegasmaknabahwa Indonesia adalah

tempat dimana setiap orang yang lahir dari-nya harus membesarkan

Indonesia yang ramah dan sopan, bukan dengan kekerasan. Leksikal

―rumah kita‖ menyisipkan pesan kepada para pembelajar ke Timur

Tengah untuk menyadari peran dan fungsinya sebagai tuan rumah.

6) Struktur Retoris

Grafis dalam opini ―Indonesia Bukan Timur Tengah‖

dimunculkan pelalui pesan Sayyidina Ali dalam wasiatnya kepada

salah satu sahabatnya yang bernama Kumail Ibnu Ziat, ―Ilmu itu

adalah hakim, sedangkan uang adalah yang menghakimi pemiliknya‖.

Penjelasan dari grafis ini adalah bagaimana seseorang yang belajar

mengadilkan pikiran dan hatinya dengan tidak bersikap tanpa berfikir.

Page 85: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

c) Opini tanggal 07 May 2017 dengan judul “Reformasi Dakwah

Moderat” oleh Irsyadul Ibad.

Sumber : www.suarapesantren.net

Gambar IIIReformasi Dakwah Moderat

1) Struktur Tematik

Opini dengan judul ―Reformasi Dakwah Moderat‖ merupakan

opini mengenai Dakwah dan Gerakan. Opini ini menjelaskan tentang

lahirnya tren kebangkitan fundamentalis-destruktif dalam masyarakat

muslim Indonesia yang mendorong terbentuknya Negara Islam, yang

Page 86: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

menurut Alwi Shihab, belum ada kejelasan negara Islam yang benar-

benar menjalankan nilai-nilai Islam dalam kehidupannya.

Ketiadaan konsep Negara Islam ini yang pada akhirnya membuat

umat Islam berhadapan secara vis a vis dengan konsep Negara

Kesatuan Republik Indonesia, yang di dalamnya terdapat keragaman

suku bangsa dan agama. Karena kondisi itu pula, sudah sepatutnya

para ulama Islam mendefinisikan ulang ide dan konsep dakwah Islam

moderat yang mengedepankan akhlak sebelum aqidah dan syariat.

2) Struktur Skematik

Secara skematik, opini ini ditandai dengan kata ―Dakwah‖ dan

―Moderat‖. Kata Dakwah merujuk pada ajakan, dorongan dalam

menyiarkan agama dan pengembangannya di kalangan masyarakat,

dengan menyerukan untuk memeluk, mempelajari dan mengamalkan

ajaran agama. Kata moderatmengacu pada makna menghindarkan

perilaku atau pengungkapan yang ekstrim, dengan berkecenderungan

ke arah dimensi atau jalan tengah.

Secara skematik, tulisan ini akan memenuhi catatan lead opini

dan summary, yang tampak dalam paragraf berikut :

- Lead opini; tampak dari pernyataan berikut :

Paragraf di atas merupakan opini penulis yang menyatakan bahwa

gerakan fundamentalisme yang memaksa Indonesia menggunakan

sistem Negara Islam lebih dekat pada ―merusak‖ pada apa yang

Page 87: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

telah berkembang di Indonesia. Karena belum pernah ada sistem

Negara Islam yang benar-benar berhasil di muka bumi ini. Selain

itu, penggunaan kata konsep khayalan mempertegas bahwa

konsep tentang Negara Islam itu pun tidak memiliki akarnya di

Indonesia.

- Summary

Dari judul yang digunakan penulis, tampaknya penulis hendak

menegaskan kondisi Indonesia yang telah banyak dikuasai oleh

Gerakan Islam fundamentalis-destruktif dengan mendorong

terbentuknya Negara Islam. Dakwah moderat menjadi alternatif

dalam menghadapi Gerakan tersebut, sehingga tujuan

pembentukan Negara Islam di Indonesia bisa diredam.

3) Struktur Semantik

Latar dalam opini ―Reformasi Dakwah Moderat‖ adalah

kebangkitan kaum fundamentalis-destruktif yang mendapatkan

tempat di hati sebagian masyarakat yang tergiur ketika diberikan

gambaran impian, bahwa dengan sistem negara Islam maka semua

masalah yang dihadapi bangsa Indonesia akan selesai.

Detail dalam opini ―Reformasi Dakwah Moderat‖ adalah tidak

ada negasa Islam yang benar-benar menjalankan nilai-nilai Islam

secara menyeluruh, bahkan beberapa negara yang tidak menerapkan

syariat Islam justru lebih berhasil menerapkan nilai-nilai Islam dalam

kehidupannya. Untuk menjawab hal tersebut, kalangan Islam moderat

Page 88: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

dapat memberikan jawaban guna melawan atau setidaknya

mengimbangi ide gerakan fundamentalis-desktruktif yang mereka

narasikan melalui dakwah-dakwahnya.

Maksud dalam opini ―Reformasi Dakwah Moderat‖ adalah

pendekatan akhlak sebelum aqidah dan syariat. Pendekatan akhlak ini

yang digunakan oleh walisongo untuk berdakwah di Indonesia,

sehingga masyarakat nusantara terbuka dalam mengenal Islam dan

meyakininya sebagai ajaran yang mengandung kebenaran.

Nominalisasi dalam opini ―Reformasi Dakwah Moderat‖ ada

pada kata ―membina hubungan yang berdasarkan kasih sayang‖.

Kalimat yang merupakan kutipan dari Haidar Bagir ini adalah pesan

yang mengejawantahkan dakwah Islam moderat, yang

mengedepankan akhlak sebelum aqidah dan syariat.

4) Struktur Sintaksis

Koherensi dalam opini ―Reformasi Dakwah Moderat‖ diperjelas

dalam kata ―menyesuaikan diri‖. Menyesuaikan diri disini adalah

menyesuaikan dengan selera dan kecenderungan masyarakat dalam

menyampaikan dakwah.

Page 89: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Paragraf di atas, mengisyaratkan bagaimana berdakwah secara

moderat. Pertama, melalui pendekatan akhlak, kedua melalui

keteladanan, ketiga melalui pengetahuan dan yang keempat adalah

melalui kemajuan teknologi. Bentuk-bentuk dakwah di atas yang

diharapkan penulis opini untuk dikembangkan masyarakat.

5) Struktur Stilistik

Gambaran tentang struktur stilistik atau elemen leksikon dari

judul opini ―Reformasi Dakwah Moderat‖, dituangkan melalui

ungkapan agama sebagai ―jalan‖ menuju Tuhan. Kata ―jalan‖

mengisyaratkan makna bahwa agama adalah sarana untuk

mendekatkan diri kepada Tuhan, sehingga apa yang dilakukan orang

yang beragama harus merupakan sesuatu yang baik dan bukan

kerusakan.

6) Struktur Retoris

Grafis dalam tulisan opini ini terdapat pada kalimat ―Dakwah

adalah menenteramkan dan memberikan ketenangan, bukan

memunculkan kebencian dan permusuhan‖ yang termaktub dalam

paragraf berikut :

Di dalam paragraf tersebut, penulis hendak menekankan bentuk

dakwah yang moderat yang sepatutnya dikerjakan oleh umat Islam

Page 90: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

dan ulama Indonesia. Kalimat ini diletakkan di akhir tulisan, untuk

memperkuat dan menegaskan maksud atau pesan dari apa yang

ditulis.

d) Opini tanggal 1 Juni 2017 dengan judul “Pesan Pancasila Era

Walisongo” oleh M. Rikza Chamami

Sumber : www.suarapesantren.net

Gambar IV Opini Pesan Pancasila Era Walisongo

1) Struktur Tematik

Opini dengan judul ―Pesan Pancasila Era Walisongo‖ termasuk ke

dalam opini sejarah politik. Opini ini menjelaskan tentang bagaimana

Islam telah menjadi bagian dari Indonesia selama bertahun-tahun dan

menggunakan pendekatan perdamaian dalam menyebarkan ajarannya.

Page 91: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Walisongo adalah tokoh penyebar Islam yang mengedepankan hidup

beragama secara toleran, menegakkan kemanusiaan, cinta persatuan,

biasa bermusyarah dan menegakkan kehidupan sosial. Maka, pesan

Pancasila secara implisit terkandung makna dalam ajaran Walisongo.

2) Struktur Skematik

Secara skematik, tulisan dalam opini ini ditandai dengan 3 kata

―Pesan‖, ―Pancasila‖ dan ―Walisongo‖. Kata ―Pesan‖ merupakan

objek yang subjek nya adalah kata ―Walisongo‖, sedangkan kata

―Pancasila‖ adalah penekanan atas objek, bisa disebut juga sebagai

kata keterangan. Secara skematik, tulisan ini akan memenuhi catatan

lead opini dan summary, yang tampak dalam paragraf berikut :

- Lead opini; tampak dari pernyataan berikut :

Gambaran inti dari keseluruhan kata ini dideskripsikan penulis

sebagai berikut :

Paragraf di atas ditulis penulis setelah menjelaskan secara singkat

tentang bagaimana Pancasila lahir dan menjadi dasar bagi Negara

Indonesia. Secara ringkas, penulis membangun kesimpulan tentang

Pancasila dan akar sejarahnya yang telah dimulai sejak era Sriwijaya

sampai dengan era walisongo. Akar sejarah ini dirangkum penulis

mengenai bagaimana sejak era Sriwijaya, Majapahit sampai dengan

Page 92: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Walisongo, akar kemajemukan yang ada dalam Pancasila telah

menjadi nilai bersama bangsa Indonesia.

- Summary

Melalui judul yang ditetapkan penulis, penulis bermaksud

membangun opini tentang Indonesia yang majemuk, toleran dan

bagaimana Islam ada dalam kemajemukan itu. Walisongo adalah

figur ulama Islam yang membuat Islam hadir di Indonesia, dan

karenanya menjadi nilai mendasar Islam Indonesia.

Paragraf di atas merupakan tanda yang dibangun penulis untuk

menunjukkan dalil pesan walisongo atas nilai-nilai Pancasila. Pada

paragraf berikutnya, penjelasan mengenai pesan-pesan walisongo

tersebut diuraikan secara lebih mendetail. Sehingga pembaca dapat

menemukan maksud yang hendak disampaikan oleh penulis dan

memahami konteks yang dimaksudkan.

3) Struktur Semantik

Latar dalam opini ―Pesan Pancasila Era Walisongo‖ adalah

situasi bangsa Indonesia yang mengalami ―guncangan demokrasi‖

dimana muncul gerakan bawah tanah yang hendak melemahkan

persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga dibutuhkan benteng

Page 93: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

pertahanan yang kuat dalam menjaga Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI) dengan meneguhkan kembali Pancasila.

Detail dalam opini ―Pesan Pancasila di Era Walisongo‖ adalah

bagaimana bangsa Indonesia menghargai perbedaan agama sebagai

bagian yang paling penting dan itu telah menjadi tonggak sejarah

Nusantara. Detail informasi tersebut dijelaskan pula dalam

kemajemukan dan proses menjaga kemajemukan yang berlangsung

sejak zaman Sriwijaya, Majapahit dan Demak, dimana Walisongo

hidup dan menyebarkan Islam.

Maksud dalam opini ―Pancasila di Era Walisongo‖ adalah

bagaimana Walisongo mengajarkan cara berislam dengan visi

perdamaian, bukan Islam yang bermusuhan. Keseluruhan gambaran

Islam yang toleran, majemuk, beradaptasi dengan kearifan lokal

merupakan penyebaran Islam yang dilakukan oleh walisongo.

Nominalisasi dalam opini ―Pancasila di Era Walisongo‖ ada pada

kata ―Indonesia menghargai perbedaan agama sebagai bagian yang

paling penting sehingga ditempatkan nomor urut pertama dalam

Pancasila‖. Kalimat yang ditulis setelah menyampaikan bahwa

Piagam Jakarta dicabut untuk pasal pertama disepakati dengan

―Ketuhanan yang Maha Esa‖ merupakan pesan yang menegaskan

bahwa Islam Indonesia adalah Islam yang mengedepankan toleransi

dan kesatuan berbangsa bernegara.

Page 94: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

4) Struktur Sintaksis

Koherensi dalam opini ―Pancasila di Era Walisongo‖ ini

diperjelas dalam kata ―tantangan ideologis‖. Kata tantangan ideologis

mendeskripsikan bagaimana terjadi pergeseran makna terhadap

Pancasila, dengan latar gerakan bawah tanah yang melemahkan

persatuan dan kesatuan bangsa, kata tantangan ideologis digunakan

untuk merujukkan kembali bangsa Indonesia ke asalnya. Yakni,

kepada Pancasila yang di dalamnya tertuang nilai-nilai kepribadian

berbangsa bernegara sejak Indonesia berdiri.

Paragraf di atas mengisyaratkan bagaimana Pancasila yang

merupakan nilai-nilai mendasar kebangsaan Indonesia, dimana umat

Islam terlibat di dalamnya telah kehilangan khittahnya. Sehingga

perlu dilakukan telaah kembali terhadap bagaimana nilai-nilai itu

muncul dan menjadi dasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ini merupakan cara untuk menghayati kembali Pancasila demi

mempersatukan bangsa Indonesia.

Page 95: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

5) Struktur Stilistik

Gambaran tentang struktur stilistikatauelemenleksikon dari judul

opini ―Pesan Pancasila di Era Walisongo‖, dituangkan melalui

inspirasi walisongo dalam menjalankan amanat hidup bangsa

Indonesia. Dari para Walisongo ini, lahir pejuang-pejuang Islam di

Nusantara yang mengedepankan hidup beragama secara toleran,

menegakkan kemanusiaan, cinta persatuan, biasa bermusyawarah dan

menegakkan keadilan sosial. Maka pesan Pancasila secara implisit

terkandung makna dalam ajaran Walisongo.

6) Struktur Retoris

Grafis dalam tulisan opini ini terdapat pada kalimat ―bahwa

ajaran-ajaran yang ditinggalkan oleh Walisongo juga menunjukkan

cara hidup secara damai dan toleran. Bahkan dengan umat agama lain,

Islam yang ditinggalkan Walisongo dicatat sangat menghargai

perbedaan agama. Hal ini dipengaruhi masih ada kekerabatan antara

Sriwijaya dan Majapahit dengan Demak. Sultan Demak adalah anak

kandung Raja Majapahit dan Sunan Ampel adalah keponakan Ratu

Majapahit, Dwarawati. Maka sikap para Walisongo yang sangat

toleran soal perbedaan agama sudah ditunjukkan sejak abad XV.

Page 96: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

e) Opini tanggal 24 Juni 2017 dengan judul “Santri adalah Koentji

Perdamaian” oleh Dimas Wildan

1) Struktur Tematik

Opini dengan judul ―Santri adalah Koentji Perdamaian‖

merupakan opini pendidikan Islam. Di dalam opini ini, penulis

menjelaskan bagaimana seharusnya Santri berperilaku dalam

keseharian. Santri adalah wajah Islam yang kaffah, itu sebabnya

penulis menyebut santri adalah kunci perdamaian dunia. Sebagai

kunci perdamaian, penulis menyusun materi tulisannya dengan

menyebutkan hal-hal yang sepatutnya dilakukan oleh seorang santri,

Page 97: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

yang diantaranya adalah (1) menutup aib orang lain, (2) mencegah

kemungkaran, (3) meninggalkan kemaksiatan, (4) menyayangi yang

lemah dan tertindas, (5) sedikit beromong kosong.

2) Struktur Skematik

Secara skematik, tulisan dalam opini ini ditandai dengan 3 kata

―Santri‖, ―Kunci‖ dan ―Perdamaian‖. Kata ―Santri‖ adalah subjek

dalam penulisan, sedangkan Kunci Perdamaian merupakan satu

kesatuan yang menjadi penjelasan atas subjek. Secara skematik,

tulisan ini akan memenuhi catatan lead opini dan summary, yang

tampak dalam paragraf berikut :

- Lead opini; tampak dari pernyataan berikut :

Gambaran inti dari keseluruhan kata ini dideskripsikan penulis

sebagai berikut :

Paragraf di atas ditulis penulis di awal penjelasan. Meski secara

umum tulisan ini tidak disusun ke dalam struktur penulisan yang

baku, tetapi inti dari pesan yang hendak dimaksud ada dalam setiap

bagian yang ada dalam tulisan tersebut. Santri adalah kunci

perdamaian dijadikan sebagai tema ke dalam susunan tulisan yang

dibaginya ke dalam subbab sebagai berikut; (1) menutup aib orang

Page 98: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

lain, (2) mencegah kemungkaran, (3) meninggalkan kemaksiatan, (4)

menyayangi yang lemah dan tertindas, (5) sedikit beromong kosong

- Summary

Melalui judul yang ditetapkan penulis, penulis hendak

menyampaikan pesan tentang bagaimana seyogyanya santri

berperilaku, dengan memecah tulisannya ke dalam 5 bagian, seluruh

amanat mengenai santri sebagai kunci perdamaian dituangkan penulis,

beberapa pernyataan yang digunakan antara lain:

1. Janganpernahseorangsantrimenanamkanpadadirinya, untuk

melakukan apa saja yang membuat orang sakit hati.

2. Memaknai jihad dengan sesungguhnya, mencegah kemungkaran

dengan tiga cara: tawasuth, tasamuh dan tawazun

3. Mengerti ilmu agama yang mendalam tidak mudah membuat

kekacauan, menyebar fitnah, menjelekkan dan mengkafirkan

orang lain.

4. Tidak pernah menindas dalam segala bentuk.

5. Menyuarakan indahnya kedamaian.

3) Struktur Semantik

Latar dalam opini ―Santri adalah Koentji Perdamaian‖ adalah

Indonesia dan santri yang ada di Indonesia. Latar dalam opini ini

disisipkan ke dalam subbab yang terpisah-pisah, tetapi secara

mendetail menyimpan pesan tentang bagaimana Indonesia meski

Page 99: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

berbeda agama, ras dan jenis kulit tetapi ada dalam satu koridor

Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945.

Detail dalam opini ―Santri adalah Koentji Perdamaian‖ adalah

bagaimana seorang santri berperan penting dalam menjaga keutuhan

NKRI dengan pengetahuan dan pengalaman yang mereka punya.

Pengetahuan dan pengalaman para santri ini yang dituangkan penulis

ke dalam sikap-sikap yang harus dikembangkan santri.

Maksud dalam opini ―Santri adalah Koentji Perdamaian‖ adalah

cita-cita jika semua orang mampu meniru santri maka tidak akan

pernah ada kegaduhan, dan inilah esensi Islam yang rahmatan lil

‗alamin. Bagaimana Islam menjadi penyayang dan pengayom bagi

seluruh makhluk di atas muka bumi.

Nominalisasi dalam opini ―Santri adalah Koentji Perdamaian‖

ada pada kata ―garda terdepan‖. Dituangkan dalam kalimat bahwa

―santri sebagai kunci perdamaian siap menjadi garda terdepan dalam

menumpas kemaksiatan orang-orang yang tak jelas tingkahnya‖.

Namun bagaimana peran dan laku santri sebagai garda terdepan,

dituangkan sepenuhnya dalam seluruh amanat yang ada di dalam

tulisan ini.

4) Struktur Sintaksis

Koherensi dalam opini ―Santri adalah Koentji Perdamaian‖ ini

adalah 3 cara dalam jihad mencegah kemungkaran, yakni tawasuth,

tasamuh, tawazun. Tawasuth adalah sikap santri sebagai kunci

Page 100: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

perdamaian yang tidak berpihak kepada kekerasan. Tasamuh adalah

toleransi dimana santri menghargai perbedaan dengan keragaman

saling mendukung, memikul, menyayangi satu dan yang lainnya.

Tawazun artinya keseimbangan, dimana seorang santri harus mampu

mendamaikan setiap perkara.

Pesan yang terpisah-pisah di dalam bagian-bagian tulisan dalam

opini ini, di satu sisi menyebabkan tulisan menjadi tidak terstruktur,

meski disisi lain pengulangan pesan dan makna berlangsung secara

intens dan kontinyu dapat mempertegas maksud opini. Isyarat-isyarat

tentang peran santri sebagai kunci perdamaian diberlakukan terus

menerus untuk membangun informasi dan pemahaman tentang

bagaimana sepatutnya santri berperilaku dalam kehidupan beragama,

berbangsa dan bernegara.

5) Struktur Stilistik

Gambaran tentang struktur stilistik atau elemen leksikon dari

judul opini ―Santri adalah Koentji Perdamaian‖ dituangkan melalui

perandantugassantri dalam menjaga keragaman di Indonesia.

Ungkapan seperti ―terorisme, radikalisme dan usaha merubah NKRI‖

merupakan anti thesa dari opini ini. Santri adalah Koentji Perdamaian

merupakan upaya yang dilakukan untuk memastikan bagaimana

santri tidak terlibat ke dalam terorisme, radikalisme dan usaha

merubah NKRI.

Page 101: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

6) Struktur Retoris

Grafis dalam tulisan opini ini ada dalam kata ―Islam rahmatan lil

‗alamin, penyayang dan pengayom bagi seluruh makhluk di atas

muka bumi‖. Sebagai kunci perdamaian, santri diharapkan

menyuarakan indahnya kedamaian dan senantiasa melafalkan kata-

kata bijak kepada orang lain. Walaupun berbeda agama, ras dan jenis

kulitnya, sepanjang ada dalam koridor yang satu yaitu Pancasila,

Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945.

B. Kognisi Sosial dalam Opini suarapesantren.net Berdasarkan Teori Wacana

Van Djik

Dalam kerangka analisis wacana Teun A. Van Dijk perlu adanya penelitian

mengenai kognisi sosial, yaitu kesadaran mental penulis dalam membentuk teks.

Penulisan teks dalam opini website suarapesantren.net dibangun atas pengetahuan

dan prasangka penulis terhadap kondisi-kondisi kebangsaan Indonesia. Kognisi

sosial ini penting dan menjadi kerangka yang tak terpisahkan untuk memahami teks.

Menurut Van Dijk, analisis wacana tidak dibatasi hanya pada struktur teks, karena

struktur wacana itu sendiri menunjukkan atau menandakan sejumlah makna,

pendapat dan ideologi.

Untuk membongkar bagaimana makna tersembunya dalam teks, kita

membutuhkan suatu analisis kognisi sosial. Pendekatan kognitif didasarkan pada

asumsi bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh

pemakai bahasa, atau lebih tepatnya oleh kesadaran mental pemakai bahasa. Oleh

Page 102: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

karena itu, dibutuhkan suatu penelitian atas representasi kognisi dan strategi penulis

dalam memproduksi tulisannya di website suarapesantren.net. Karena setiap teks

pada dasarnya dihasilkan lewat kesadaran, pengetahuan, prasangka tertentu terhadap

suatu peristiwa.65

Dalam kaitannya dengan opini yang ada di suarapesantren.net,

maka memahami kognisi sosial penulis harus dimulai dari memahami visi misi

suarapesantren.net.

Suara pesantren adalah media yang diterbitkan oleh Pusat Studi Pesantren

(PSP) sebagai wahana silaturahim, sekaligus media gagasan yang diniatkan untuk

menjadi jembatan dunia pesantren dengan dunia di luarnya. Di tengah mispersepsi

yang akut tentang dunia kepesantrenan yang dibangun oleh ketidaktahuan dan

ignorasi, pesantren harus lebih banyak bicara keluar. Jika tidak dilakukan, akan lahir

mispersepsi terutama disumbangkan oleh fakta bahwa sebagian kelompok kekerasan

juga adalah alumni pesantren. Kelompok yang sesungguhnya sangat kecil ini

bersuara nyaring, seakan merepresentasikan wajah pesantren secara keseluruhan,

sedangkan wajah moderat Pesantren yang sesungguhnya dominan, nyaris tak

bersuara.66

Kelahiran suarapesantren.net dengan demikian ditujukan untuk mewakili

suara Islam yang ramah dan toleran. Pesantren bagaimana pun juga adalah lembaga

yang sangat strategis untuk mengembangkan karakter Islam yang anti diskriminasi

dan menenggang perbedaan. Beberapa pesantren yang menjadi penggagas atas

keberadaan website suarapesantren.net diantaranya adalah : Pondok Pesantren

Genggong Probolinggo, Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ambung Kapur Padang

65

Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media, h. 260 66

http://suarapesantren.net/tentang-kami/ diakses 3 september 2017

Page 103: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Pariaman, Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan Ringan Pariaman, Pondok

Pesantren Bustanul Yaqin Padang Pariaman, Pondok Pesantren MTI Batang Kabung

Padang, Pondok Pesantren Darussalam Martapura Kalimantan Selatan, Pondok

Pesantren Darul Ulum Padang, Pondok Pesantren Perkampungan Minangkabau,

Pondok Pesantren Bustanul Ulum Pauh Padang, Pondok Pesantren MTI Lubuk

Begalung Padang, Pondok Pesantren Darul Muttaqin Tanah Datar Sumateran Barat,

Pondok Pesantren Maarif Assa‘adiyah Limapuhkoto, Pondok Pesantren Kalimasada,

Pondok Pesantren Qothrotul Falah, Pondok Pesantren Ploso Jombang, Pondok

Pesantren Lirboyo, Pondok Pesantren Daarul Rahman, Pondok Pesantren Darul

Mustofa, Pondok Pesantren Baitul Qurro, Pondok Pesantren Al-Ittifaqiyah Ogan Ilir,

Pesantren Al-Ishlahiyah, Pondok Pesantren Kauman Lasem, Pondok Pesantren

Darul Falah Kudus, Pondok Pesantren Rehabilitasi Narkoba Az-Zainy Malang,

Pondok Pesantren Al-Anwar 3 Rembang, Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Pondok

Pesantren Al-Amien Madura, Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak,

Pondok Pesantren Tebuireng dan Pondok Pesantren Al-Anwar Rembang.67

Adapun penulis dalam opini yang diteliti adalah :

1) Rikza Chamami yang menulis opini ―Cintamu kepada NKRI Bukti Imanmu

Kaffah‖ dan opini ―Pesan Pancasila Era Walisongo‖

Rikza Chamami adalah Sekretaris Lakspedam NU Kota Semarang yang juga

Wakil Ketua KOPISODA (Komunitas Pecinta Mbah Sholeh Darat), Santri

Qudsiyyah dan Dosen UIN Walisongo Semarang. Ia disebut sebagai aktifis tulen

yang prinsip hidupnya selalu memadukan ilmu dan sosial. Organisasi yang

pernah ditekuninya antara lain: Polisi Keamanan Sekolah (PKS), Saka

67

http://suarapesantren.net/category/profil-pesantren diakses 3 september 2017

Page 104: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Bhayangkara, Kader Penegak Disiplin Kodim Kudus, Ikatan Pelajar Madrasah

Aliyah Salafiyah (IPMAS), Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI),

Dewan Permusyawaratan Mahasiswa (DPM), Lembaga Pers Mahasiswa (LPM)

Edukasi, Surat Kabar Mahasiswa (SKM) Amanat, Keluarga Mahasiswa Kudus

Semarang (KMKS), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Poros Pelajar,

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Komite Nasional Pemuda

Indonesia (KNPI), Badan Amil Zakat (BAZ), LSM Pusat Kajian Multikultur

(PUSAKA), Ikatan Alumni Madrasah Qudsiyyah (IKAQ), Mutakharijin

Qudsiyah Semarang (MAQDIS), Ikatan Alumni Kependidikan Islam (IKA-KI),

Pusat Kajian Islam dan Budaya Jawa (PPIBJ) dan Lakspedam NU.68

2) Kumail Ja‘far dalam opini ―Indonesia bukan Timur Tengah‖

Gus Habib Kumail Ja‘far adalah Pendiri dan pengasuh Majlis Syafaat Jakarta

dan mengajar di salah satu pesantren di Jakarta. Tulisan-tulisannya tersebar

dalam banyak blog dan website. Salah satu tulisannya ―Menelfon Tuhan‖ di

indonesiarayakini.com bertutur tentang hubungan manusia dengan Tuhannya

yang tidak sekedar hubungan antara Pencipta dengan Makhluknya, melainkan

juga hubungan keterikatan yang erat, bahwa seorang makhluk membutuhkan

penciptanya. Lagipula, Tuhan pun memiliki keterbukaan untuk dihubungi,

ditemui dan didekati, sehingga hubungan yang terjalin antara manusia dengan

Tuhannya adalah hubungan yang intens.

3) Irsyadul Ibad yang menulis opini ―Reformasi Dakwah Moderat‖

Irsyadul Ibad adalah aktivis di Lembaga Kajian Islam Mahasiswa Pondok

Pesantren Krapyak Yogyakarta dan Mahasiswa Jurusan Antropologi, Universitas

68

http://www.mrikzachamami.com/p/profill.html diakses 3 september 2017

Page 105: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Gadjah Mada. Tulisannya yang tersebar di website suarapesantren.net

bertemakan perdamaian dan ajakan untuk menjadi muslim yang moderat. Selain

―Reformasi Dakwah Moderat‖, tulisannya yang lain adalah ―Menyikapi

Perbedaan atas Nama Kemanusiaan‖ yang bertutur tentang isu LGBT dan

bagaimana budaya di berbagai negara mengakomodir hal tersebut. Ini tidak

berarti bangsa Indonesia harus mengakomodir isu tersebut, sebagaimana

dilakukan beberapa negara lainnya. Akan tetapi juga tidak berarti mengusir

mereka dengan kasar, melainkan dengan menjalin komunikasi dengan mereka

dan memberikan pengayoman dengan baik, agar mereka kembali menjadi

manusia seutuhnya.

4) Dimas Wildan yang menulis opini ―Santri adalah Koentji Perdamaian‖

Dimas Wildan merupakan santri pondok pesantren al-Maarif Bebidas di NTB,

yang menulis Profil Kiai Tuan Guru Haji (TGH) Hasan Mansur, Lombokdengan

menjelaskan bagaimana TGH Hasan Mansur berdakwah dan membimbing

masyarakat dalam beragama. Tulisannya mengenai TGH Hasan Mansur atau

Amaq Hasan bertutur tentang bagaimana Amaq Hasan membangun pesantren

untuk menciptakan kedamaian dan kesejahteraan di masyarakat. Dengan

perjuangannya membangun pesantren di Bebidas, masyarakat Bebidas yang

sebelumnya tak berpendidikan sekarang telah memiliki setidaknya di setiap

rumah ada anaknya yang menjadi sarjana. Tulisan lainnya adalah tentang

Pesantren Sirajul Ulum yang dituturkannya dalam bentuk cerita dari

pengalamannya berbaur bersama santri Sirajul Ulum yang dalam penuturannya

merupakan santri-santri yang santun dalam berperilaku.

Page 106: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Merujuk pada profil para penulis di atas, kita dapat melihat pola pendekatan

yang hampir sama. Keempatnya merupakan santri Pondok Pesantren yang memiliki

kecenderungan terbuka terhadap perubahan dan memoderasi Islam dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara. Ini tampak dari bagaimana mereka menulis tema-tema

yang lebih banyak mengedepankan nasihat untuk menjaga perdamaian dan

kedamaian di Negara Indonesia. Penulis pertama Rikza Chamami misalnya

merupakan seorang santri yang juga bekerja sebagai tenaga pengajar di UIN

Walisongo Semarang yang juga aktifis kebangsaan. Keterlibatannya dalam berbagai

kajian, dan tulisannya yang beragam menunjukkan bagaimana cara pandangnya

dalam memaknai Islam dan Kebangsaan.

Kumail Ja‘far, penulis kedua juga merupakan santri yang mengabdikan

dirinya ke dalam ilmu tarikat dan tasawwuf. Kepemimpinannya di Majlis Syafaat

Jakarta menunjukkan bagaimana pendekatan dakwah yang dilakukan oleh Kumail

Ja‘far berdasarkan perdamaian dan upaya untuk merekatkan umat. Adapun Irsyadul

Ibad dan Dimas Wildan, mereka adalah santri dengan wawasan kebangsaan yang

cukup baik. Irsyadul Ibad yang menulis dua tema ―Reformasi Dakwah Moderat‖ dan

―Menyikapi Perbedaan atas Nama Kemanusiaan‖ mengisyaratkan cara berpikirnya

yang moderat dan siap menerima perbedaan. Ini senada dengan Dimas Wildan, yang

menulis peran Amak Hasan atau TGH Hasan Mansur, dan menjadikan TGH Hasan

Mansur sebagai tauladan dalam tulisannya.

Page 107: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya pada bab sebelumnya maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

a. Wacana teks dalam kolom opini website www.suarapesantren.net mewakili

gagasannya sebagai wahana silaturahim antara dunia pesantren dengan

dunia di luar pesantren. Sesuai dengan niat kelahirannya, wacana-wacana

dalam opini website suarapesantren.net ditulis untuk meminimalisir

mispersepsi akut tentang dunia pesantren yang seringkali dituding sebagai

kelompok kekerasan. Tulisan dalam opini yang berkisar tentang kebangsaan,

Pancasila dan Islam moderat menegaskan maksud dari konteks dan kognisi

sosial yang dikembangkan oleh situs suarapesantren.net

b. Konteks sosial dalam setiap konten tulisan opini secara umum terletak pada

berkembangnya paham radikal di masyarakat dan dorongan

mengembangkan Islam yang menolak keberagaman Indonesia di bawah

Pancasila. Konteks sosial ini yang menjadi dorongan para penulis opini

untuk melahirkan tulisan tentang santri yang moderat dengan menggunakan

dalil-dalil seperti sejarah, sebagaimana temaktub dalam tulisan ―Pesan

Pancasila Era Walisongo dan Indonesia Bukan Timur Tengah‖. Atau

dengan menggunakan nasihat dan pengetahuan agama sebagai dasar

berperilaku santri sebagaimana dalam tulisan ―Santri adalah Koentji

Page 108: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Perdamaian dan Reformasi Dakwah Moderat. Juga dengan menekankan ke-

Indonesiaan melalui tulisan ―Cintamu kepada NKRI. Secara kognisi,

tulisan-tulisan di dalam opini juga didasarkan pada visi misi

suarapesantren.net yang merupakan gabungan dari kesadaran bersama

beberapa pesantren di Indonesia, dan mereka mengirimkan santri dan

alumninya untuk berkiprah dan menulis di website tersebut.

B. Saran

Berdasarkan analisis wacana terhadap opini dalam website suarapesantren.net

ini, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :

1. Media internet

Internet merupakan wadah yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan

informasi kepada masyarakat, sehingga wacana yang dibangun oleh situs internet

harus memiliki kekhasan baik secara konteks dan kognisi agar masyarakat dapat

mengenali pesan-pesan yang disampaikan.

2. Masyarakat

Menjadi pembaca informasi yang cerdas agar media internet menjadi media

informasi yang sehat bagi masyarakat.

3. Mahasiswa

Apabila ada mahasiswa yang ingin menjadikan penelitian ini sebagai referensi

(terutama mengenai kajian wacana) diharapkan untuk lebih kritis, objektif dan

detail terhadap permasalahan yang diteliti. dan mengembangkan temuan-temuan

yang sudah ada dalam skripsi ini. Sehingga memunculkan beranekagam hasil

kesimpulan dan pemahaman mengenai wacana Van Dijk.

Page 109: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

4. Perguruan Tinggi

Menjadikan skripsi ini sebagai acuan bagi mahasiswa yang ingin membuat

penelitian mengenai kajian wacana teks khususnya dengan analisis Van Dijk.

Page 110: ANALISIS WACANA ISLAM MODERAT PADA SITUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43879/1/RUPYANI...KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA

Ariel Heryanto, Identitas dan Kenikmatan: Politik Budaya Layar Indonesia.

Jakarta: Penerbit KPG, 2015.

Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru, Ilmu

Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Rosdakarya, 2006.

Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Cet. VII Yogyakarta:

LKiS. 2009.

HM. Amin Haedari, dkk, Masa Depan Pesantren Dalam Tantangan Modernitas

dan Tantangan Kompleksitas Global. Jakarta: IRD Press, 2004.

Rulli Nasrullah, Teori & Riset Media Siber (Cybermedia). Jakarta: Prenada

Media, 2013.

Rulli Nasrullah, Cyber Media. Yogyakarta: IDEA Press, Cet-I, 2013.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Cet Ke-

5Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2002.

Zulkarimein Nasution, Perkembangan Teknologi Komunikasi. Penerbit

Universitas Terbuka. Cet ke-VIII. 2008.