37
Pengantar Ilmu Humas PENGERTIAN PUBLIC RELATIONS (PR) : Definisi : 1. SUKATENDEL (1990) : PR adalah metode komunikasi untuk menciptakan citra positif dari mitra organisasi atas dasar menghormati kepentingan bersama. • Komunikasi adalah ilmu • PR adalah bagian dari ilmu komunikasi • PR cukup ilmiah untuk dipelajari (di negara maju sudah banyak perguruan tinggi yang mengeluarkan program diploma, sarjana, master dan doktor) • Citra sangat menarik karena banyak dibincangkan oleh masyarakat • Mitra è saling kerjasama, saling memperhatikan • Kepentingan bersama (mutual interest) merupakan esensi kegiatan PR è Two Way Communication 2. SCOTT M. CUTLIP, ALEEN H. CENTER dan GLEN M. BROOM (2000) : PR is the management function which evaluate public attitudes, identifies the policies and procedures of an individual or an organization with the public interest, etc. Kedua definisi ini memberikan gambaran bahwa posisi PR dalam perusahaan atau organisasi semakin jelas. Artinya PR merupakan salah satu divisi perusahaan yang posisinya di negara maju dipegang oleh seorang direktur (Director PR). Di Indonesia posisi job PR adalah Senior Vice President

Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

  • Upload
    tomakun

  • View
    423

  • Download
    17

Embed Size (px)

DESCRIPTION

manajeman humas, tugas pengantar humas

Citation preview

Page 1: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

Pengantar Ilmu Humas

PENGERTIAN PUBLIC RELATIONS (PR) :

Definisi :

1. SUKATENDEL (1990) : PR adalah metode komunikasi untuk menciptakan citra positif dari mitra organisasi atas dasar menghormati kepentingan bersama.

• Komunikasi adalah ilmu

• PR adalah bagian dari ilmu komunikasi

• PR cukup ilmiah untuk dipelajari (di negara maju sudah banyak perguruan tinggi yang mengeluarkan program diploma, sarjana, master dan doktor)

• Citra sangat menarik karena banyak dibincangkan oleh masyarakat

• Mitra è saling kerjasama, saling memperhatikan

• Kepentingan bersama (mutual interest) merupakan esensi kegiatan PR è Two Way Communication

2. SCOTT M. CUTLIP, ALEEN H. CENTER dan GLEN M. BROOM (2000) : PR is the management function which evaluate public attitudes, identifies the policies and procedures of an individual or an organization with the public interest, etc.

Kedua definisi ini memberikan gambaran bahwa posisi PR dalam perusahaan atau organisasi semakin jelas. Artinya PR merupakan salah satu divisi perusahaan yang posisinya di negara maju dipegang oleh seorang direktur (Director PR). Di Indonesia posisi job PR adalah Senior Vice President Director of Corporate Communication, Corporate Secretary, Corporate Relations, Public Information.

• Melihat perkembangan komunikasi yang sangat pesat, maka keberadaan PR makin diperlukan.

• Pakar marketing dunia Philip Kotler memasukkan bidang disiplin ilmu PR sebagai salah satu unsur P dalam mega marketing (Price, Product, Place, Promotion, Power dan PR).

• PR telah digandeng oleh disiplin ilmu ekonomi è menjadi bidang kajian baru "Marketing PR".

Page 2: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

• Marketing PR adalah konsep PR yang berorientasi pada pemasaran è sesudah marketing dijalankan perlu diakses atau dipelihara oleh PR dengan melakukan Image Building (pembentukkan citra) suatu produk atau jasa yang positif.

• Secara konsepsi PR merupakan salah satu sub bidang ilmu komunikasi.

• Secara praktis komunikasi adalah backbone (tulang punggung) kegiatan PR.

• PR sebagai "jembatan" antara perusahaan atau organisasi dengan

publiknya terutama untuk mencapai mutual understanding".

• Untuk meraih publiknya perusahaan atau organisasi

memerlukan strategi PR yang prima.

TINJAUAN HISTORIS PUBLIC RELATIONS

• Menurut para ahli, Public Relations dimulai sejak :

• Peristiwa perjumpaan antara Cleopatra dengan Antonius Marcus pada tahun 49 SM yang merupakan awal dimulainya suatu kegiatan Hubungan Masyarakat (Public Relations).

• Zaman Romawi pada saat pencanangan slogan opini publik yang berbunyi "vox populi, voxdei" yang artinya "Suara Rakyat, Suara Tuhan".

• Hubungan Masyarakat dipraktekan sejak tahun 1800 SM ketika di Mesopotamia (Irak) disebarkan surat selebaran kepada petani, yang isinya menjelaskan bagaimana caranya menuai tanaman yang baik.

• Meskipun terdapat perbedaan tentang sejak kapan dimulainya Public Relations praktek kegiatan hubungan masyarakat, namun ada pendapat yang sama bahwa hubungan masyarakat merupakan bagian integral dari pemerintahan, di mana gejala-gejalanya, kemudian menjadi unsur-unsur penting bagi konsep hubungan masyarakat dan diakui sudah ada sejak manusia ada.

Gejala-gelaja tersebut ada hubungan antara :

• Seseorang dengan orang lain.

• Hasrat seseorang untuk memberitahukan sesuatu kepada orang lain.

• Upaya seseorang untuk mempengaruhi orang lain.

• Anjuran seorang pemimpin kepada bawahannya.

Page 3: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

• Ajakan seorang penguasa kepada rakyatnya dsb.

• Secara kodratiah seseorang tidak dapat hidup sendirian.

• Ia akan mencari orang lain untuk dijadikan teman guna memenuhi kebutuhan hidupnya, dorongan hatinya, yang secara naluriah terdiri atas :

a. Gejala karena naluri perjuangan hidup

b. Gejala karena naluri mempertahankan diri

c. Gejala karena naluri melanjutkan keturunan

a. Gejala karena naluri perjuangan hidup

• Untuk dapat mempertahankan hidupnya, manusia harus makan. Berdasarkan pengalaman dirinya sendiri dan pengalaman orang lain, bagi seseorang lebih mudah mencari makan secara bersama-sama daripada seorang diri

• Dalam perkembangan selanjutnya, yang makin lama makin kompleks, setiap orang akan merasakan betapa pentingnya peranan orang lain dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk melangsungkan hidupnya.

b. Gejala karena naluri mempertahankan diri

• Seseorang akan merasa aman apabila mempertahankan diri secara bersama-sama è mencari teman yang sepaham dan dapat dipercaya.

• Untuk itu, ia harus berkomunikasi dengan orang lain.

• Dari sini munculah kegiatan-kegiatan untuk mempengaruhi, meyakinkan, menanamkan kepercayaan dsb. è gejala-gejala yang menjadi unsur-unsur hubungan masyarakat.

c. Gejala karena naluri melanjutkan keturunan

• Untuk memperoleh keturunan, seseorang harus mempunyai teman hidup yang berlawanan jenis.

• Guna memperoleh teman hidup, seseorang harus mengadakan hubungan dengan orang lain.

• Dalam hal ini, berlangsung kegiatan membujuk, mengajak, menanamkan pengertian dan sebagainya.

Page 4: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

Gejala-gejala tersebut di atas timbul dalam interkomunikasi orang-orang untuk memenuhi ketiga jenis dorongan tadi menjadi unsur-unsur konsep hubungan masyarakat.

Unsur-unsur Hubungan Masyarakat itu adalah

sebagai berikut :

a. Citra baik (good image)

b. Itikad baik (goodwill)

c. Saling pengertian (mutual understanding)

d. Saling mempercayai (mutual confidence)

e. Saling menghargai (mutual Public Relations Seciation)

f. Toleransi (tolerance)

Scott M. Cultip dan Allen H. Center dalam "Effective Public Relations menjelaskan bahwa bila kegiatan Public Relations bersifat internal, maka kegiatannya mencakup :

1. Mengadakan analisis terhadap kebijaksanaan perusahaan yang sudah maupun yang sedang berjalan.

2. Mengadakan perbaikan sebagai kelanjutan dari analisis yang dilakukan terhadap kebijaksanaan perusahaan, baik yang sedang berjalan maupun terhadap perencanaan kebijaksanaan baru.

PROFESI PUBLIC RELATIONS (PR) :

• Profesi PR berkembang di Indonesia dimulai sebelum Belanda datang.

Contoh :

Kerajaan Mataram è Panembahan Senopati berusaha untuk menyebarkan citra positif, bahwa ia dan keturunannya akan menjadi pasangan Nyai Roro Kidul.

Pada dasarnya informasi ini dimaksudkan untuk menyaingi para wali (sunan) yang sangat disegani.

Page 5: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

• Secara kelembagaan atau institusional Profesi PR diakui keberadaannya sejak terbentuknya BAKOHUMAS pada tanggal 13 Maret 1971.

• BAKOHUMAS merupakan wadah yang menghimpun para pejabat dan staf PR dilingkungan departemen, lembaga-lembaga pemerintah dan BUMN.

• PR berkembang dengan pesat di Indonesia, dilatarbelakangi oleh 3 faktor, yaitu :

a. Perkembangan teknologi

b. Pertumbuhan ekonomi

c. Kian hausnya masyarakat akan informasi.

• Lembaga pertama yang menghimpun para praktisi PR (baik lembaga/individu) adalah PERHUMAS (Perhimpunan Hubungan Masyarakat) è PR Association of Indonesia. Lembaga ini didirikan pada tanggal 12 Desember 1972. Pendirinya dari kalangan swasta/ pemerintah, al. :

1. Wardiman Djojonegoro

2. DR. Alwi Dahlan

3. Soemadi

4. dll.

• PERHUMAS juga tercatat sebagai anggota IPRA (International PR Association) yang berpusat di Jenewa, Swiss.

ASOSIASI PR LAINNYA ADALAH :

a. FAPRO (Federation of Asean PR Organization) Assosiasi PR tsb. memberikan andil yang besar untuk perkembangan profesi PR di Indonesia

b. FORKAMAS (Forum Komunikasi Humas Perbanas)

c. APPRI (Asosiasi Perusahaan PR Indonesia)

d. H3 (Himpunan Humas Hotel)

Kompetensi SDM untuk menjalani profesi PR, yaitu :

a. Indikator Kompetensi Utama (untuk semua SDM PR) :

Page 6: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

- Ability to communicate

- Ability to organize

- Ability to get on with people

- Personality integrity

- Imagination

b. Indikator Kompetensi Umum (untuk posisi manajerial PR) :

- Asking

- Telling

- Listening

- Understanding

c. Indikator Kompetensi Khusus (untuk keahlian yang dimiliki :

- Teknologi komunikasi

- House Journal

- Press Release dan Press Relations

- Special Events

PROSPEK PUBLIC RELATIONS (PR) :

• PR menghadapi tantangan yang sangat besar è maka lembaga-lembaga pemerintahan memerlukan praktisi PR yang andal dalam sektor industri serta komersial swasta.

• Kepada calon insan PR atau mereka yang ingin menggeluti dunia PR, baik sebagai akademisi ataupun praktisi (profesi), disarankan :

1. Mulailah tanamkan di dalam diri kita hasrat atau kemauan yang kuat untuk menjalani bidang PR. Tanpa motivasi yang kuat, kecil kemungkinan dapat menjadi akademisi PR atau Profesional PR yang handal ;

2. Nikmatilah atau enjoying-lah bila telah memasuki dunia PR ;

3. Bersikaplah secara total ketika memasuki dunia PR, jangan setengah-setengah ;

Page 7: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

4. Fanatiklah terhadap ilmu dan profesi PR, sehingga dapat berkreasi lebih banyak dalam ilmu / profesi ;

5. Tingkatkan terus pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dengan membaca buku, ikut seminar;

RUANG LINGKUP PUBLIC RELATIONS

PUBLIK : • INTERNAL PUBLIC

• EXTERNAL PUBLIC

HUBUNGAN : • INTERNAL RELATIONS

• EXTERNAL RELATIONS

MEDIA : • INTERNAL

• EXTERNAL

P U B L I K

INTERNAL PUBLIC EXTERNAL PUBLIC

- Karyawan/Employee - Konsumen

- Pemegang Saham - Bank

- Manajer & Top Exc. - Pemerintah

- Keluarga Karyawan - Pesaing

- Komunitas

M E D I A

INTERNAL EXTERNAL

- Jurnal Internal - Jurnal External

- Papan Pengumuman - Media Audio Visual

Page 8: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

- Kaset Video dan CCTV - Literatur Edukatif

- Stasiun Radio sendiri - Komunikasi Lisan

- Jaringan Telepon Internal - Pameran

- Kotak Saran - Seminar / Konferensi

- Presentasi Video dsb. - Sponsor

PROSES PUBLIC RELATIONS

Proses PR selalu dimulai dan diakhiri dengan penelitian.

Empat langkah yang dilakukan dalam proses PR (Cutlip & Center) :

1. Definisikan Permasalahan

Praktisi PR perlu melibatkan diri dalam pengumpulan data dan penelitian. Praktisi PR perlu terus memantau dan membaca pengertian opini, sikap dan perilaku publik yang berkepentingan dan terpengaruh oleh sikap dan tindakan perusahaan.

è PR sebagai fungsi intelejen.

Pada tahap ini ditentukan : What's happening now ?

Langkah ini harus dilakukan secara kontinyu, bukan pada saat krisis terjadi.

Mencari dan mengumpulkan fakta/data sebelum melakukan kegiatan PR.

Seorang PRO sebuah perusahaan, sebelum melaksanakan tugas terlebih dahulu harus mengetahui :

- Apa yang diperlukan publik ?

- Siapakah yang termasuk dalam publik itu ?

- Bagaimana keadaan publik dipandang dari berbagai segi ?

- Mengapa publik bersikap mendukung, menentang, masa bodoh.

Page 9: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

2. Perencanaan dan Program

Berdasarkan fakta/data tersebut, PRO membuat rencana tentang apa yang harus dilakukan dalam menghadapi krisis atau problema itu.

• Pada tahap ini, seorang praktisi PR sudah mulai menemukan penyebab timbulnya krisis (permasalahan) dan sudah siap dengan langkah-langkah pemecahan atau pencegahan.

• Langkah-langkah itu dirumuskan dalam bentuk rencana dan program, termasuk anggarannya.

• Bagi praktisi PR harus mendapat dukungan penuh dari pimpinan puncak perusahaan.

• Adakalanya pelaksanaan program itu membutuhkan peranan langsung CEO atau pemegang saham mayoritas.

• Maka, rencana dan program sebaiknya berupa konsensus yang disepakati bersama.

• Tahap ini akan memberi jawaban atas pertanyaan : "What should we do and why ?"

3. Aksi dan Komunikasi

Manajer PR yang melakukan hal ini biasanya kurang paham kemana citra perusahaan hendak diarahkan dan dimana ia berada kini.

Aksi & komunikasi harus dikaitkan pada objective & goals yang spesifik.

Tahap ini menjawab pertanyaan : "How do we do it and say it ?"

4. Evaluasi Program

Proses PR selalu dimulai dari pengumpulan fakta dan diakhiri pula dengan pengumpulan fakta. Untuk mengetahui apakah prosesnya sudah selesai atau belum, seorang praktisi PR perlu melakukan evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil.

Selesai suatu masalah selalu akan diikuti masalah baru (krisis baru).

Maka, tahap ini akan melibatkan pengukuran atas hasil tindakan di masa lalu.

Penyesuaian dapat dibuat dalam program yang sama, atau setelah suatu masa berakhir.

Pengukuran ini menjawab pertanyaan : "How did we do ?"

Page 10: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

PUBLIC RELATIONS :

• Sebagai suatu kegiatan dan sekaligus merupakan proses komunikasi

• Diperlukan suatu tahapan yang memungkinkan proses PR itu dapat berjalan secara efektif

• Cutlip dan Center (Effective PR) mengatakan bahwa PR dapat dilaksanakan melalui proses sebagai berikut :

1. Fact Finding dan Feedback

2. Planning & Programming

3. Communicating and Action

4. Evaluation

Public Relations Officer (PRO) :

• Merupakan bagian penting dalam usaha memperoleh public opinion yang menguntungkan.

• Perencanaan ini merupakan tahap yang penting karena dapat menghubungkan kegiatan komunikasi dengan organisasi atau perusahaan.

Langkah yang harus dilakukan pada tahap perencanaan :

• Merumuskan tujuan yang harus dicapai ;

• Mengolah data yang diperolehnya tentang berbagai faktor sosial, politik dsb. yang sekiranya diperlukan ;

• Merumuskan bagaimana pesan itu harus disebarkan ;

• Menentukan teknik komunikasinya ;

• Memeriksa kesempurnaan informasi yang diperolehnya pada tahap fact finding ;

• Membandingkan pengalaman pihak lain dan organisasinya sendiri guna memperoleh langkah terbaik ;

Page 11: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

• Mengadakan analisis atas informasi yang diperoleh dan merumuskannya sesuai dengan program kerja, yaitu sesuai dengan situasi dan kondisinya.

Tugas seorang Public Relations Officer (PRO) :

• memperhatikan berbagai kejadian atau perkembangan sosial, politik, maupun ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan organisasi atau perusahaannya ;

• mengumpulkan berbagai macam data untuk diolah menjadi informasi ;

• menganalisis informasi itu agar sesuai dengan keperluan organisasi atau perusahaan ;

• selalu siap menyajikan berbagai informasi kepada setiap unit organisasi atau perusahaannya ;

• menyempurnakan segala macam informasi yang dirasakan masih kurang memadai ;

• melengkapi simpanan data dan informasi antara lain dengan menyelenggarakan dokumentasi dan press-clippings.

Communicating and Action

• Tahapan komunikasi tidak terlepas dari perencanaan tentang bagaimana mengkomunikasikan dan apa yang dikomunikasikan.

• Bagaimana mengkomunikasikan sesuatu dan apa yang dikomunikasikan, sebenarnya tidak terlepas dari tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan public relations.

• Kegiatan komunikasi dapat berbentuk lisan, tertulis, visual atau dengan menggunakan lambang-lambang tertentu.

Evaluation

Setelah komunikasi dilaksanakan, maka suatu organisasi/perusahaan tentu ingin mengetahui dampak/ pengaruhnya terhadap publik/khalayak. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan evaluasi.

TUJUAN DAN FUNGSI PUBLIC RELATIONS

Page 12: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

Public relations berfungsi untuk menghubungankan publik atau pihak yang berkepentingan di dalam atau di luar suatu instansi.

Bertrand R. Canfield ("Public Relations Principles and Problems”) kegiatan internal public relations mencakup :

1. Mengabdi kepada kepentingan publik

2. Memelihara komunikasi yang baik

3. Kegiatan public relations itu ketika menjalankan fungsinya harus menitik-beratkan kepada moral dan tingkah laku yang baik.

Howard Stephenson ("Handbook of Public Relations”) fungsi dari public relations adalah :

1. merupakan dasar falsafah sosial dari manajemen

2. merupakan falsafah sosial yang dinyatakan melalui pengambilan keputusan

3. merupakan hasil kegiatan yang berasal dari suara kebijaksanaan

4. public relations itu adalah komunikasi.

Dengan demikian, fungsi public relations itu bila dikaitkan dengan proses manajemen, maka public relations seperti pendapat Denny Griswold adalah : Public relations merupakan suatu fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menunjukkan kebijaksanaan dan prosedur dari perusahaan atas dasar kepentingan publik, dan merencanakan serta menjalankan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan penerimaan yang baik dari publik.

Fungsi dari kegiatan eksternal public relations adalah untuk merubah pendapat publik di luar perusahaan, sekaligus mempengaruhi publik untuk mendukung kebijaksanaan mengenai hal-hal tertentu, sehingga pada tahap selanjutnya akan terbentuklah suatu bentuk pendapat publik yang favourable terhadap perusahaan yang diwakili oleh public relations itu.

Page 13: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

Tujuan internal public relations :

1. Mengadakan suatu penilaian terhadap sikap, tingkah laku dan opini publik terhadap kebijaksanaan perusahaan yang sedang dijalankan

2. Mengadakan analisis tanpa tidak melupakan kepentingan publik

3. Memberikan penerangan kepada publik karyawan mengenai kebijaksanaan dan perkembangan perusahaan è diharapkan publik karyawan akan tetap well inform

4. Merencanakan penyusunan staf yang efektif.

Tujuan eksternal public relations :

1. Memperluas langganan atau pemasaran

2. Memperkenalkan suatu jenis hasil produksi atau gagsan yang berguna bagi publik dalam arti luas

3. Mencari dan mengembangkan modal

4. Memperbaiki citra perusahaan terhadap pendapat masyarakat luas, guna mendapatkan opini publik yang positif.

CIRI DAN FUNGSI HUBUNGAN MASYARAKAT

Ciri dan Fungsi merupakan dua kata yang sangat erat kaitannya.

Ciri adalah "tanda yang khas untuk mengenal atau mengetahui"

Fungsi (Function ; Latin = Functio) berarti "penampilan, pembuatan, pelaksanaan atau kegiatan"

Ralph Currier Davis dan Allan C. Filley : "Priciples of Management" Istilah fungsi menunjukkan suatu tahap pekerjaan yang jelas dan dapat dibedakan bahkan kalau perlu dipisahkan dari tahap pekerjaan lain".

Ciri Hubungan Masyarakat :

1. Kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi berlangsung dua arah dan timbal balik.

Page 14: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

2. Menunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh manajemen suatu organisasi.

3. Publik sasaran adalah publik intern dan publik extern.

4. Operasionalisasi Hubungan Masyarakat adalah membina hubungan yang harmonis dan mencegah terjadinya rintangan psikologi.

PUBLIC RELATIONS DAN OPINI PUBLIK

William Albig (Public Opinion) :

• Opini publik adalah hasil dari interaksi antara individu-individu dalam kelompok apa saja.

• Ini berarti bahwa Opini Public itu timbul karena adanya interaksi antara individu-individu yang menyatakan pendapatnya.

• Opini Publik baru menjadi opini bila hal itu telah dinyatakan.

George L. Bird dan Frederick E. Merwin :

Opini Publik adalah penilaian sosial (social judgment) mengenai sesuatu hal yang penting dan berarti atas dasar pertukaran pikiran yang dilakukan individu-individu dengan sadar dan rasional.

Dengan demikian berarti :

a. Opini Publik itu bukan merupakan kata sepakat (senstemmig, unanimous).

b. Tidak merupakan jumlah pendapat yang dihitung secara "numerical" (numeriek, menurut jumlah) berapa jumlah orang terdapat di masing-masing pihak, sehingga mayoritas opini dapat disebut Opini Publik.

c. Opini Publik hanya dapat berkembang di negara-negara demokratis di mana terdapat kebebasan bagi tiap individu untuk menyatakan pendapatnya.

• Albig (Modern Public Opinion) : "Opinion is any expression on a controversial topic" (Opini itu adalah suatu pernyataan mengenai sesuatu yang sifatnya bertentangan).

• Opini, merupakan "Expressed statement" yang bisa diucapkan dengan kata-kata, juga bisa dinyatakan dengan isyarat atau cara-cara lain yang mengandung arti dan segera dapat dipahami maksudnya.

Page 15: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

Sehubungan dengan pentingnya Opini Publik di dalam public relations, perlu diketahui beberapa hal tentang pengaruh dan sifatnya :

a. Opini Publik dapat memperkuat Undang-undang/Peraturan-peraturan, sebab tanpa dukungan Opini Publik, Undang-undang/ Peraturan-peraturan tidak akan jalan.

b. Opini Publik merupakan pendukung moril dalam masyarakat.

c. Opini Publik adalah pendukung eksistensi lembaga-lembaga sosial

Cutlip & Center :

• Opini atau opinion adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial.

• Opini timbul sebagai hasil pembicaraan tentang masalah yang kontroversial, yang menimbulkan pendapat yang berbeda-beda.

• Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah "Opini Publik" sering digunakan untuk menunjuk kepada pendapat-pendapat kolektif dari sejumlah besar orang.

Dari berbagai pendapat dan ungkapan pikiran yang telah diuraikan dapat diambil kesimpulan bahwa "Opini Publik" merupakan pendapat yang ditimbulkan oleh adanya empat unsur sebagai berikut :

a. Adanya suatu masalah atau situasi yang bersifat kontroversial.

b. Adanya publik yang secara spontan terpikat pada masalah termaksud, dan melibatkan diri kedalamnya serta berusaha untuk memberikan pendapatnya.

c. Adanya kesempatan untuk bertukar pikiran atau berdebat mengenai masalah yang kontroversial tadi oleh suatu publik.

d. Adanya interaksi dari individu-individu dalam publik yang menghasilkan suatu pendapat yang bersifat kolektif untuk diekspresikan.

Peranan Humas dalam Pembentukkan "Opini Publik“ :

Kewajiban utama Humas adalah meningkatkan kualitas "Opini Publik".

Page 16: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

Untuk meningkatkan kualitas "Opini Publik", Humas harus mengembangkan pikiran yang rasional sebagai berikut :

a. Memberikan keterangan kepada publik tentang hal-hal yang kontroversial.

b. Menumbuhkan perhatian yang lebih besar pada individu-individu sebagai kelompok (komunikan) yang menghadapi hal-hal yang bersifat kontroversial.

Cutlip & Center mengemukakan : "Kekuatan Opini Publik harus dihadapi, dipahami dan dipergunakan".

Ia menumbuhkan lingkungannya yang bersifat psikologis yang didalamnya berbagai organisasi dapat maju atau hancur.

Ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan dalam proses pembentukkan Opini Publik, yaitu :

a. Publik dalam bentuk a significant number of persons.

b. Suatu issue yang menyangkut kepentingan umum.

c. Suatu kompulan keyakinan atau a complex of beliefs.

d. Diskusi yang terjadi di antara a significant number of persons.

e. Suatu ekspresi/pernyataan tentang opini/pendapat tersebut.

UNSUR-UNSUR TERSEBUT KEMUDIAN DIJABARKAN SEBAGAI BERIKUT :

1. Terdapatnya suatu issue/persoalan. Opini Publik berada di sekitar atau disekeliling suatu issue / persoalan yang menyangkut kepentingan umum.

2. Sifat Publik : Sebagai unsur kedua dalam membicarakan Opini Publik adalah bahwa harus ada satu kelompok orang yang dapat dikenal/dilihat dan menaruh perhatian terhadap issue tersebut.

3. Kumpulan keyakinan dalam suatu publik. Kompleks keyakinan, menyangkut kepada totalitas pendapat terhadap issue yang terdapat pada para anggota publik.

Page 17: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

4. Pernyataan pendapat. Unsur penting selanjutnya adalah penjelasan terhadap berbagai pandangan yang bergerak di sekitar suatu issue.

5. Jumlah orang yang terlibat. Pembatasan terhadap ukuran jumlah orang yang meminati, memperhatikan suatu issue bermaksud untuk tidak mengikut-sertakan pernyataan para individu yang bersifat minor/sumbang terhadap issue yang bersifat sama, serta memiliki ciri-ciri khusus yang bersifat pribadi atau private.

FUNGSI, TUGAS DAN KEWAJIBAN PUBLIC RELATIONS

• Fungsi utama public relations adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi dengan publiknya, intern maupun ekstern, dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga/organisasi.

• Edwin Emery menyebut fungsi public relations sebagai : "the planned and organized effort of a company or institution to establish mutually beneficial through acceptable communication relationships with its various publics" (upaya yang terencana dan terorganisasi dari sebuah perusahaan atau lembaga untuk menciptakan hubungan yang saling bermanfaat dengan berbagai publiknya).

• Fungsi pokoknya adalah lalu lintas, sirkulasi informasi internal dan eksternal, dengan memberikan informasi serta penjelasan seluas mungkin kepada publik (masyarakat) mengenai kebijakan, program serta tindakan dari lembaga atau organisasinya, agar dapat dipahami sehingga memperoleh public support dan public acceptance.

OPINI PUBLIK (PUBLIC OPINION)

Mengenai pendapat umum atau opini publik ini terdapat beberapa definisi yang satu sama lain berbeda, antara lain :

1. Prof. W. Doob dalam bukunya Public Opinion and Propaganda memberikan definisi : "Public Opinion refers to people's attitude on an issue when they are members of the same social group" (Pendapat umum itu menunjukkan sikap orang-orang yang menjadi anggota dari satu golongan sosial terhadap suatu soal).

2. William Albig dalam bukunya Modern Public Opinion, memberikan definisi : "a public opinion is the expression of all those members of a group who are giving attention in any way to given issue" (Pendapat publik adalah ekspresi segenap anggota suatu kelompok yang berkepentingan atas suatu masalah).

Page 18: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

DEFINISI-DEFINISI TERSEBUT DAPAT MEMBERIKAN PEGANGAN KEPADA KITA UNTUK SETIDAK-TIDAKNYA MENERANGKAN APA PUBLIC RELATIONS ITU, YAITU:

1. Pendapat umum adalah pendapat rata-rata kelompok tertentu tentang sesuatu hal yang penting.

2. Pendapat umum adalah suatu campuran yang terdiri dari berbagai macam pikiran, kepercayaan, paham, anggapan, purbasangka, hasrat dan keinginan.

3. Karena pendapat umum itu adalah campuran dari berbagai pendapat dan pikiran, itupun sering berubah-ubah, maka pendapat umum tersebut pada dasarnya bersifat amorph (tak berbentuk) atau "tidak merupakan suatu yang baku, tapi sering berubah-ubah".

SYARAT-SYARAT BAGI TUMBUHNYA PENDAPAT UMUM YANG SEHAT ATAU BAIK :

Tumbuhnya pendapat umum yang baik, sehat dan tepat memerlukan beberapa syarat sebagai berikut :

1. Harus ada kebebasan berfikir dan mengeluar-kan pendapat/perasaan serta kebebasan pers.

2. Minat rakyat terhadap soal-soal pemerintahan cukup besar.

3. Pendidikan politik yang cukup tinggi sudah dimiliki rakyat.

4. Kesediaan masyarakat mengutamakan kehendak atau kepentingan bersama. Alat-alat yang biasa digunakan untuk membentuk pendapat umum adalah pers, organsasi politik dan organisasi non politik.

Cara-cara untuk mengukur pendapat umum dapat dilakukan melalui :

1. Pooling, pengumpulan suara/pendapat masyarakat secara lisan atau tertulis.

2. Attitude scales, yang dilakukan dengan maksud menetapkan berapa banyak orang yang setuju dan berapa yang tidak setuju mengenai suatu masalah.

3. Interview, yang bersifat umum atau terbuka.

4. Tulisan-tulisan dalam surat kabar yang mengemukakan pendapatnya dengan maksud memancing timbulnya reaksi yang berwujud tulisan balasan dari pihak lain.

Page 19: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

USAHA UNTUK MENGUBAH OPINI

Berdasarkan suatu penelitian yang menggunakan metode dan teknik ilmiah, perubahan opini harus dititik-beratkan pada prinsip-prinsip psikologis. Berdasarkan pengalaman, tindakan yang perlu ditambahkan adalah :

1. Hindari perdebatan atau pertentangan terbuka.

2. Hendaknya mengemukakan fakta-fakta.

3. Pernyataan harus positif.

USAHA MEMPENGARUHI OPINI PUBLIK

Usaha-usaha untuk mempengaruhi opini, mengubah sikap dan tingkahlaku publik dapat dilakukan dengan cara :

1. Coersif (memaksa), yaitu suatu tindakan yang bersifat memaksa yang dapat dilakukan dengan teror, pemerasan, boikot, menerapkan kekuasaan dan cara-cara lain yang dapat menekan batin dan menegangkan jiwa sehingga menimbulkan ketakutan dikalangan publik.

2. Persuasif, yaitu suatu tindakan yang menggarap aspek psikologis secara halus guna membangkitkan kesadaran individu melalui komunikasi yang informatif. Komunikasi yang bersifat persuasif

baik yang dilakukan secara lisan (pidato, ceramah, briefing, propaganda, lobbying dsb.), maupun tertulis atau menggunakan gambar-gambar, isyarat, tanda-tanda dsb. memerlukan pengetahuan dan persiapan matang.

MEDIA YANG DIGUNAKAN DALAM KEGIATAN PUBLIC RELATIONS

Media komunikasi yang dapat digunakan oleh organisasi public relations meliputi :

(1) Media berita (news media → surat kabar, majalah) ;

(2) Media siaran (broadcast media → radio & televisi) ;

(3) Media komunikasi tatap muka/komunikasi tradisional.

Untuk memperoleh hasil optimal dari kegiatan public relations diperlukan program yang memungkinkan terjadinya komunikasi tatap muka (face to face) dengan masyarakat

Page 20: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

lingkungannya. Program komunikasi tatap muka dapat diadakan dengan memanfaatkan alat bantu seperti :

Pemilihan Media Publisitas (Media Berita) :

• Pemilihan media massa yang sesuai dengan sasaran khalayak sangat penting dalam tahap persiapan dan penyebaran siaran berita.

• Pelaksanaan pengiriman berita dan artikel tanpa membeda-bedakan media, tanpa pengetahuan tentang isi redaksionalnya, khalayaknya & kebijakan redaksional dari media tersebut akan sia-sia.

• Di samping media berita (surat kabar & majalah) yang cukup potensial, maka media yang dipandang ampuh untuk kegiatan komunikasi dalam public relations adalah media siaran (radio & tv).

• Siaran radio, mempunyai kemampuan menjangkau pendengar di segenap penjuru tanah air tanpa kesulitan karena letak geografis maupun jarak siaran radio, dapat diikuti oleh sebagian besar penduduk.

Pesawat radio merupakan salah satu media massa yang paling banyak penggemarnya dan dimiliki oleh sebagian besar penduduk Indonesia.

Beberapa keunggulan siaran radio, yaitu :

(1) Siaran radio mempunyai kekuatan guna mengutarakan gagasan / pendapat secara sederhana dan langsung.

(2) Sangat luwes (flexible), karena mudah dikoreksi, ditambah atau ditulis kembali sebelum disiarkan.

(3) Radio siaran mempunyai khalayak khusus.

KELEMAHAN UTAMA SIARAN RADIO :

(1) Uraian dialog dan kandungan materinya kurang bervariasi

Page 21: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

(2) Fakta-fakta tidak bisa dibeberkan selengkapnya, karena selain harus sederhana, isi siaran harus disusun singkat

(3) Melelahkan, karena perhatian pendengar harus dipusatkan pada suara atau satu pokok acara selama waktu tertentu.

SIARAN TELEVISI :

• Penggunaannya siaran televisi di Indonesia untuk menyebarluaskan informasi dan berita sudah dimulai sejak tahun 1962. Namun perluasan siarannya baru dimulai sejak 1976, yaitu sejak adanya Satelit Domestik Palapa.

Sebagai media massa yang didukung oleh teknologi modern, televisi memiliki banyak keunggulan, antara lain :

(1) Siaran yang dipancarkan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat

(2) Mempunyai daya tarik khusus sebagai media “pandang-dengar” (audio-visual).

TEKNIK MENULIS BERITA :

• Untuk menulis berita yang baik, terlebih dulu harus mengetahui apa yang disebut “berita” dan memahami syarat-syarat atau ketentuan-ketentuan serta teknik membuat berita.

• “Berita adalah fakta, opini dan nilai-nilai yang dikomunikasikan dan menarik perhatian sejumlah orang”. Dari definisi tersebut dapat dilihat bahwa unsur yang terpenting dari berita itu adalah : unsur “dikomunikasikan” dan unsur “menarik perhatian sejumlah orang”.

• Menurut Dr. Willard G. Bleyer, berita adalah : “anything timely that interest a number of reader’s “ (segala sesuatu yang hangat/aktual yang menarik perhatian sejumlah orang).

• “Timely”, diterjemahkan secara harafiah dalam bahasa Indonesia kira-kira = tepat waktu. Dalam bahasa jurnalistik dikenal dengan istilah “aktual” atau “hangat”.

SYARAT-SYARAT YANG HARUS DIPENUHI SUATU BERITA YANG BAIK ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

(1) Akurat (accurate), yakni singkat, padat dan sesuai dengan kenyataan

Page 22: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

(2) Tepat waktu / aktual

(3) Obyektif, artinya sama dengan fakta yang sebenarnya tanpa opini penulisnya yang dibuat-buat

(4) Menarik, artinya apa yang disajikan itu terdiri dari kata-kata dan kalimat yang khas, segar dan enak dibaca.

CARA MENAMPILKAN BERITA HENDAKNYA DIPERHATIKAN PULA UNSUR-UNSUR SEBAGAI BERIKUT :

(1) Waktu (time)

(2) Jarak dalam berita (proximity)

(3) Meletakkan sesuatu kepada orang yang mempunyai nama (name make news)

(4) Pengaruh langsung kepada minat pembacanya

(5) Minat kemanusiaan (human interest)

JENIS DAN MEDIA PUBLIC RELATIONS

1. Media Lini Atas :

a. Media Cetak yang bersifat komersial

b. Media elektronik (broadcast media)

2. Media Lini Bawah :

• Presentasi Pengenalan

• Peduli kepada masyarakat sekitarnya (community relations)

• Pameran (exhibition)

• Display suatu barang, gambar dsb.

• Penjualan secara langsung (door to door product, direct mail, and sales letter offer).

• Membentuk alat pendukung kampanye Humas Promosi/berbentuk barang cetakan (as a promotion tools, and printed material)

Page 23: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

Media Internal Humas (in house journal) :

- Magazine (majalah) bulanan dan mingguan, berbentuk : company profile, annual report / financial report publication dan prospektus lainnya untuk tujuan go public di pasar bursa Jakarta (BEJ) dan Surabaya (BES)

- Tabloid dan bulletin perusahaan, terbitan harian/mingguan

- News letter (berita dinding), press release dan photo press.

Fungsi Media Internal :

- Sebagai media hubungan komunikasi internal dan eksternal

- Sebagai ajang komunikasi khusus antar karyawan

- Sebagai sarana media “pelatihan dan pendidikan” dalam bidang tulis menulis bagi karyawan serta staf Humas/PR yang berbakat atau berpotensi sebagai penulis ilmiah populer.

- Terdapat nilai tambah (value added) bagi Departemen Humas untuk menunjukkan segi kemampuan dalam upaya menerbitkan media khusus.

UNTUK MENCAPAINYA :

1. menampung aspirasi dari stake holder lembaga pendidikan pr ð kerjasama dengan organisasi profesi : swasta, pemerintah & perbankan

2. merumuskan tujuan serta merumuskannya dalam visi & misi

3. menuangkan dalam kurikulum ð hasilnya : kurikulum yang merupakan hasil sinkronisasi antara aspek keilmuan dan aspek praktis

Page 24: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

4. membina proses pembelajaran dengan dosen-dosen berkualitas di bidangnya ð 1 guru besar, 26 % doktor & sekolah doktor, magister & yang berproses penyelesaian 61 %, 13 % strata 1.

5. menerbitkan jurnal pr ð untuk peningkatan praktisi dan pengembangan keilmuan public relations.

ETIKA DALAM KEGIATAN PUBLIC RELATIONS

1. Ciri hakiki dari manusia bukanlah pengertian wujud fisik manusia, melainkan proses rokhaniah yang tertuju pada kebahagiaan yang menyangkut watak, sikap, perangai, kepribadian, tingkah laku dan sebagainya.

Dalam hubungan manusia yang baik sebagai insan Hubung an Masyarakat maka tampak betapa pentingnya etika.

Mengapa etika penting ?, karena sebelum melaksanakan hubungan manusia, sikap etis harus tercermin terlebih dahulu karena kegiatan seorang Public Relations pada profesinya banyak berhubungan atau berinteraksi dengan manusia (dengan berbagai watak, kepribadian, sifat, karakter dan sebagainya).

2. Public Relations Officer harus menguasai etika-etika yang sifatnya umum dan khusus, seperti :

a. Sebagai seorang Komunikator yang baik (good communication) untuk publik internal dan publik eksternal.

b. Kepada bawahan harus dapat menumbuhkan "sense of belonging" dan "sense of responsibility" terhadap perusahaan.

c. Etika berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari harus tetap dijaga.

d. dan lain-lain (semuanya ada 10 jenis).

- Etika berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari perlu perhatian dari seorang Public Relations Officer. Komunikasi verbal telah banyak dibahas dalam mata kuliah yang lain. Jadi dalam hal ini tidak perlu dijabarkan kembali bagaimana cara berkomunikasi yang baik di dalam melaksanakan kegiatan Public Relations.

- Yang akan kita bicarakan kali ini adalah bagaimana etika komunikasi non verbal dalam kegiatan Public Relations yang harus difahami oleh seorang Public Relations Officer.

- Komunikasi Non Verbal (Non Verbal Communication)

Page 25: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

Bahasa isyarat terdiri dari beratus-ratus tanda telah diperkirakan sebagai sistem bahasa lisan.

- Ray Birdwhistell :

Seseorang yang mempunyai otoritas dalam komunikasi non verbal telah memperkirakan bahwa dalam suatu percakapan tatap muka (face to face), maka komponen verbal dibawakan oleh mereka <> 65 %.

Apabila kita membicarakan komunikasi non verbal, tentu kita akan terlibat pada tingkah laku manusia dengan berbagai macam bangsa, kebudayaan, nilai-nilai sosial dan sebagainya.

Mengapa komunikasi non verbal memegang peranan penting dalam kegiatan Public Relations khususnya bagi seorang Public Relations Officer yang akan melakukan Komunikasi Tatap Muka.

- Menurut Paul Watzlawick :

Kita tidak bisa tidak berkomunikasi (we cannot not to communicate), artinya diam juga berkomunikasi.

Rothwell, "diam mempunyai beberapa makna", yaitu :

1. Diam adalah marah

2. Diam adalah takut

3. Diam itu berarti jemu

4. Diam itu merenungkan sesuatu

5. Diam itu menghormat

6. Diam itu sebagai keadaan memalukan

7. Diam itu berarti titik.

Rothwell, "Perbedaan Komunikasi Verbal dan Non Verbal : bahasa non verbal adalah proses berkesinambungan. Apabila anda memutuskan untuk berhenti bicara, maka anda tidak bisa memutuskan untuk berhenti bertingkah laku.

Page 26: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

1. DAYA TARIK FISIK TERHADAP KEGIATAN KOMUNIKASI

- Suami isteri pada suatu pagi bangun dan bersiap-siap untuk memulai aktivitas hari itu.

- Sang isteri mula-mula menanggalkan baju tidurnya dan mengenakan korset, kemudian merias wajahnya dengan memoleskan pelembab, foundation, bedak lalu eye shadow, maskara, lipstick, perona pipi serta mengenakan bulu mata palsu, dan membuat alis palsu.

- Tetapi sebelumnya, si isteri tersebut telah mencukur bulu ketiak, bulu kaki dan bulu-bulu yang lainnya.

- Kegiatan terakhir yang dilakukan si isteri adalah mengenakan wig, kuku palsu yang diberi cuttex, juga mengenakan contack lens.

- Sementara itu si suami hanya mencukur jenggot dan memilih aftershave lotion, memilih baju, celana dan dasi, lalu memakai kaus kaki dan sepatu.

- Contoh deskripsi tadi menggambarkan hal yang ekstrim, yaitu seseorang melakukan sesuatu yang terlihat (kadang-kadang) berlebihan dalam mempersiapkan penampilan diri, bahkan banyak yang melakukan operasi plastik agar penampilan dirinya semakin menarik (memancungkan hidung, melebarkan mata, menghilangkan kantung mata, keriput, mengencangkan perut, menghilangkan lemak dan sebagainya).

- Mengapa banyak pria dan wanita yang bersusah payah membuang uang banyak hanya untuk meningkatkan daya tarik fisik ?. Apakah hal ini akan mempengaruhi Kontak Interpersonal ?.

- Tetapi kita sadar bahwa setiap orang harus menjaga penampilan, contohnya :

- menceriterakan seorang teman --- lalu anda membayang-kan orang/teman tersebut.

- Pengarang menggambarkan tokoh-tokoh dalam karangannya.

- Penerbit menaruh foto pengarang di sampul buku.

Mengapa hal ini dilakukan ?

- Karena masyarakat menganggap mereka belajar banyak dari penampilan seseorang.

- Penampilan dianggap sebagai gambaran latar belakang, karakter, kepribadian, bakat dan mungkin perilaku di masa yang akan datang.

- Penelitian : Kecantikan fisik atau daya tarik fisik mempengaruhi tanggapan (respons) interpersonal.

Page 27: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

- Buktinya : Kita bereaksi lebih baik kepada orang-orang yang kita anggap lebih menarik daripada kepada orang-orang yang tidak menarik.

- Orang-orang yang mempunyai daya tarik fisik (+) mempunyai kelebihan dalam evaluasi sosial seperti kesuksesan, pribadi, kepopuleran, kemampuan bersosialisasi, kemam-puan seksual, keyakinan dan kadang-kadang kebahagiaan.

- Orang yang mempunyai daya tarik (-) mempunyai kekurangan dalam evaluasi sosialnya.

Contoh : hasil penelitian bahwa pasien yang berpenampil an tidak menarik tidak mendapatkan perhatian penuh dari dokter/Rumah Sakit yang merawatnya.

- Dalam kehidupan sehari-hari, penilaian terhadap daya tarik dimulai dari tahap awal kehidupan.

Penelitian : anak yang berumur 2 atau 3 tahun belum memandang wajah yang menarik lebih lama daripada memandang orang yang berpenampilan tidak menarik.

- Terhadap anak yang kurang menarik, kecenderungan teman-temannya tidak tertarik atau kurang bereaksi. Begitu anak yang kurang menarik itu tumbuh dewasa, mungkin ia tidak dikucilkan bila penampilannya berubah. Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa daya tarik fisik mungkin dihubungankan dengan perlakuan sebagai berikut : ke-sombongan, egoisme, tinggi hati, tidak simpatik terhadap orang yang tertekan dan kemungkinan besar mempunyai masalah dalam perkawinannya.

- Apakah daya tarik fisik dapat meningkatkan harga diri ?, jawabannya "Ya". Wanita yang merasa dirinya menarik akan merasa bangga, memiliki harga diri dan terhindar dari neurosis dibanding dengan mereka yang merasa dirinya tidak menarik. Daya tarik fisik sering memainkan peran yang penting dalam kehidupan para wanita. Contohnya : wanita yang berusia 18 s.d. 50 tahun menggunakan kosmetik untuk menjaga penampilannya.

2. W A J A H

- Wajah dapat dipakai untuk berkomunikasi yang mempunyai arti emosional secara tepat daripada alat komunikasi lainnya.

- Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa wajah hampir tidak pernah menyampaikan pesan berganda atau bergeser dengan cepat dari satu rasa ke rasa yang lain.

Page 28: Pengantar Ilmu Humas, ilmu komunikasi, manajemen humas,

- Contoh : Seseorang menceriterakan bahwa si A itu orangnya baik, dermawan dengan ekspresi wajah serta nada suaranya dapat kita fahami apakah kata-katanya itu murni atau hanya ejekan.

Dalam menghadapi perubahan wajah yang menjadi fokus perhatian adalah bagian mata dan mulut -------- misalnya :

- Senyum è artinya mengkomunikasikan keramahan serta kerjasama dalam hubungan manusia atau kita dapat menafsirkan bermacam-macam dari sebuah senyum.

- Mengejek è kesan negatif bagian mulut ini dapat mengekspresikan dengan cepat dan tepat yaitu dengan mencibirkan mulut atau menjulurkan lidah.

Oleh karena itu wajah sangat mobile dan bersifat mewakili dalam persepsi serta ekspresi emosi sepanjang masa.

- Kesimpulannya wajah mencerminkan :

a. Evaluasi Komunikasi : anda menilai sesuatu itu baik/ buruk.

b. Mengkomunikasikan hal-hal yang menarik atau tidak menarik pada apa yang sedang terjadi.

c. Mengkomunikasikan intensitas.