104
ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL “JODOH” KARYA FAHD PAHDEPIE Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Farha Attaqia NIM. 1113051000206 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M / 1438 H

ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

ANALISIS WACANA TENTANG JODOH

DALAM NOVEL “JODOH” KARYA FAHD PAHDEPIE

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Farha Attaqia

NIM. 1113051000206

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017 M / 1438 H

Page 2: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut
Page 3: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut
Page 4: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut
Page 5: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

i

ABSTRAK

Farha Attaqia

NIM. 1113051000206

Analisis Wacana Tentang Jodoh Dalam Novel Jodoh Karya Fahd Pahdepie

Novel jodoh merupakan novel kelima karya Fahd Pahdepie. Novel yang

terbit pada Desember 2015 ini sukses mendapatkan penjualan mencapai 40.000

pada cetakan ketujuhnya. Novel ini selain menceritakan kisah Sena dan Keara,

juga memuat pemahaman jodoh yang begitu kental. Pemahaman tersebut

dituangkan oleh penulis Fahd Pahdepie melalui cerita Sena yang begitu lama

mencintai Keara. Cerita pada novel ini, mengajak pembaca untuk menjemput,

mengusahakan, dan mengupayakan jodoh yang sudah Allah takdirkan.

Berdasarkan latar belakang diatas, timbul pertanyaan bagaimana wacana

tentang jodoh yang dikemas Fahd Pahdepie dalam novel Jodoh, jika dilihat dari

segi analisis teks, analisis kognisi sosial, dan analisis konteks sosial?

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan

paradigma kritis. Kemudian metode penelitian yang digunakan adalah analisis

wacana Teun A. Van Dijk. Analisis wacana Van Dijk melihat wacana tidak hanya

melalui observasi teks, tetapi juga melalui kognisi dan konteks sosial. Teknik

pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan Fahd

Pahdepie.

Analisis wacana teksTeun Van Dijk terdiri dari tiga struktur tingkatan.

Tingkatan strukturnya ialah: pertama struktur makro merupakan makna

global/umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema

yang dikedepankan dalam suatu berita. Kedua, superstuktur merupakan struktur

wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian

teks tersusun ke dalam berita secara utuh. Ketiga, struktur mikro adalah makna

wacana yang dapat diamati dari bagian kecil suatu teks yakni kata, kalimat,

proposisi, anak kalimat, paraphrase, dan gambar.

Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut pandang Islam dan

komunikasi antarbudaya. Dalam sudut pandang Islam, terdapat proses atau

tahapan yang dilewati dalam mendapatkan jodoh yaitu cleansing, upgrading, dan

selecting. Sedangkan dalam komunikasi antarbudaya, pemaknaan jodoh

dipengaruhi oleh tiga unsur yaitu sistem kepercayaan, sistem nilai, dan sistem

sikap.

Maka kesimpulan penelitian ini berdasarkan hasil analisis teks ialah terdapat

dalam lima chaptermasing-masing ialah chapter ke-29 yang berjudul Berjodoh,

chapter ke-30 yang berjudul Penantian, chapter ke-32 yang berjudul Pilihan,

chapter ke-37 yang berjudul Yang Fana Adalah Waktu, dan chaper ke-38 yang

berjudul Awal Cerita Bahagia. Kemudian temuan pada analisis kognisi sosial yang

diteliti menggunakan skema Van Dijk ialah pengarang memiliki pandangan

mengenai jodoh berdasarkan peristiwa yang terjadi kepada orang-orang

disekitarnya bahwa jodoh bukanlah ditunggu melainkan harus diupayakan dan

diusahakan. Terakhir temuan dari analisis konteks sosial bahwa pada masyarakat

Indonesia saat ini sebelum memantapkan pilihan mengenai jodohnya, setiap

individu melewati proses pengenalan pribadi yang lebih dikenal dengan pacaran.

Page 6: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

ii

Hasil temuan pemahaman jodoh melalui sudut pandang Islam dalam novel

ini ialah adanya hal yang harus dilakukan perihal mendapatkan jodoh yaitu

menerima, mensyukuri, dan memaafkan (cleansing), perlunya pemenuhan

persiapan diri (upgrading) dan memilih serta menentukan siapa jodohnya

(selecting). Sedangkan temuan dari segi komunikasi antarbudaya ialah cara

pandang, presepsi serta sikap yang ditunjukkan tokoh utama dalam novel ini

dipengaruhi oleh kepercayaan dan nilai yang dimilikinya yaitu Islam.

Kata kunci: Konsep, wacana, Van Dijk, jodoh, Islam

Page 7: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, segala puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT karena atas nikmat dan karunia-Nya penulisan skripsi ini

dapat berjalan dengan lancar tanpa halangan yang berarti. Shalawat serta salam

Allah SWT limpahkan kepada nabi besar Muhammad SAW yang menjadi panutan

sempurna bagi seluruh umat muslim di dunia.

Tidak lupa ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada Papa dan

Mama tercinta, Edi Kristian dan R.Siti Rohati yang sangat luar biasa

mendampingi penulis untuk bisa meraih pendidikan setinggi-tingginya, untuk

do’a, cinta, dukungan, kasih sayang yang tidak henti-hentinya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Kakak dan Adik yang amat penulis sayangi, Erika Anjani, Ryan Muslim,

Hanin Andini, dan Nida Nafiah yang banyak memberikan semangat, dan do’a

yang begitu tulus.

Begitu banyak kesan dan manfaat yang dirasakan oleh penulis saat

menyelesaikan skripsi ini. Penulis tidak hanya mendapatkan ilmu tetapi juga

mendapatkan pelajaran bahwa tidak ada kesuksesan tanpa adaya usaha dan kerja

keras. Selain itu, penulis menjadi lebih terbuka dalam berpikir mengenai jodoh

dan takdir yang telah Allah SWT tetapkan di dalam hidup ini.

Penulisan skripsi ini tentu memiliki beragam tantangan dalam

pegerjaannya. Namun, dengan adanya do’a, dukungan, dan semangat dari

berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

tak terhingga kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

2. Dr, Suparto, M.Ed, selaku Wakil Dekan I, Dr. Roudhonah M.A. selaku

Wakil Dekan II, dan Dr. Suhaimi M.Si selaku Wakil Dekan III, Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Page 8: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

iv

3. Drs. Masran, M.A. selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam, Fita Fathurokhmah, M.Si selaku Sekertaris Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

4. Kalsum Minangsih, M.A. selaku Dosen Pembimbing yang telah begitu

banyak memberikan waktu, tenaga, dan dukungan ilmunya kepada penulis

di tengah kesibukannya, serta membimbing da mendoakan penulis dengan

sabar dan giat agar skripsi ini selesai dengan baik dan juga bermanfaat.

5. Fahd Pahdepie, selaku penulis buku yang telah bersedia membantu penulis

untuk menyelesikan skripsi ini di tengah kesibukan yang sangat padat.

6. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

berjasa dalam memberikan ilmunya kepada penulis selama empat tahun

duduk dibangku perkuliahan.

7. Seluruh staf dan karyawan yang ada di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Perpustakaan Utama dan juga Akademik Mahasiswa yang

telah melayani prosedur penggunaan pelayanan fasilitas belajar dengan

baik.

8. Sahabat-sahabat tercintaku Ade Maya Saraswati, Nurul Lathifah, dan

Zahra Firdausi yang sangat setia memeotivasi penulis baik di saat senang

maupun susah.

9. Sahabat seperjuangan Ibtisamah Nur Rosyidah, Winarni, Siti Farhatul

Uyun, dan Tia Monica Hidayah yang tidak henti-hentinya mendukung dan

mendoakan dalam perjalanan penulisan ini. Teman-teman ngetrip, Ka

Defri, Ka Andi dan Ka Fazri atas dukungan dan do’anya.

10. Kawan-kawan seperjuangan Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

angkatan 2013 khususnya kelas KPI E yang telah memberikan dukungan

dan semangat dalam proses penyelesaian skripsi ini.

11. Kawan-kawan KKN Gemilang 064, Ibnu, Melani, Awal, Tika, Aziz,

Nawir, Rio, Adel, Cyntia, dan Valdy yang telah menemani perjuangan

dalam mengerjakan program KKN di Kecamatan Jasinga Kabupaten

Bogor.

Page 9: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

v

12. Kawan-kawan IMIKI UIN Jakarta, atas dukungan, do’a dan pengalaman

organisasi yang tak terlupakan. Semoga semangat dalam berorganisasi ini

dapat memperluas jaringan dan menambah wawasan.

Semoga segala kebaikan, dukungan, dan do’a yang telah diberikan kepada

penulis mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT dan skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi pembaca. Amin.

Jakarta, 10 Oktober 2017

Farha Attaqia

Page 10: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................................i

KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ....................................................................... viii

BAB I .......................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B. Fokus Dan Rumusan Masalah Penelitian ........................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6

E. Metodologi Penelitian .................................................................................... 7

F. Sistematika Penulisan ................................................................................... 11

G. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 12

BAB II ...................................................................................................................... 14

TINJAUAN TEORITIS ........................................................................................... 14

1. Analisis Wacana Kritis Teun A. Van Dijk ..................................................... 14

2. Konseptualisasi Komunikasi Antarbudaya .................................................... 18

3. Konsep Jodoh Dalam Sudut Pandang Islam .................................................. 21

4. Macam-macam Majas (Gaya Bahasa) .......................................................... 24

BAB III ..................................................................................................................... 28

BIOGRAFI PENULIS DAN SINOPSIS JODOH ................................................... 28

A. Biografi Fahd Pahdepie ................................................................................ 28

B. Sinopsis Novel Jodoh ................................................................................... 31

BAB IV ..................................................................................................................... 35

TEMUAN DAN ANALISIS ..................................................................................... 35

A. Analisis Teks dalam Novel Jodoh ................................................................. 35

B. Analisis Kognisi Sosial dalam Novel Jodoh ................................................. 58

C. Analisis Konteks Sosial dalam Novel Jodoh ................................................. 60

D. Analisis Jodoh Dalam Sudut Pandang Islam ................................................. 62

E. Analisis Komunikasi Antarbudaya Tentang Jodoh ........................................ 64

Page 11: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

vii

BAB V....................................................................................................................... 67

PENUTUP ................................................................................................................ 67

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 71

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................... 71

Page 12: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Elemen Wacana Van Dijk ......................................................................................... 15 Tabel 2.2 Skema/Model Kognisi Van Dijk ............................................................................... 17 Tabel 2.3 Konsep Jodoh ........................................................................................................... 23

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Penulis Novel Jodoh ............................................................................................. 28 Gambar 3.2 Cover Novel Jodoh ............................................................................................... 31

Page 13: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

1

Page 14: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman modern sekarang, berdakwah tidak hanya dilakukan

oleh para mubaligh. Tetapi bisa dilakukan oleh siapa saja dengan cara apa

saja. Bahkan banyak tempat dan media yang bisa digunakan untuk

berdakwah. Contohnya berdakwah dengan media bisa melalui televisi,

koran, majalah, buku, lagu dan internet.

Dari segi bahasa Dakwah berarti: panggilan, seruan atau ajakan.

Bentuk perkataan tersebut dalam bahasa Arab disebut mashdar.

Sedangkan bentuk kata kerjanya (fi’il)nya adalah berarti: memanggil,

menyeru atau mengajak1.

Jalan dakwah adalah jalan para rasul dan orang-orang shaleh. Orang

yang berdakwah berarti ia meneruskan perjuangan Nabi Muhammad

SAW dalam menyampaikan risalah kepada ummat.Allah SWT

memerintahkan kita untuk berdakwah seraya menjelaskan cara terbaik

untuk berdakwah.

Salah satu penulis tanah air yang telah melahirkan banyak karya

ialah Fahd Pahdepie. Ia adalah seorang penulis, pembicara publik, pegiat

kreativitas, dan konsultan. Lelaki kelahiran 22 Agustus 1986 ini telah

menerbitkan lebih dari 18 judul buku di berbagai penerbit nasional.

Fahd merupakan penulis yang dikenal dengan karya-karya kreatifnya

serta pemikiran-pemikiran segarnya tentang hal-hal seputar kehidupan

1 Ahmad Warson Munawir, Kamus al-Munawwir (Surabaya: Pustaka Progresif, 1997), h.

406-407

Page 15: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

2

sehari-hari. Ia juga dikenal sebagai penulis yang memperkenalkan

metode creative writhink(menciptakan sebuah tulisan yang kreatif).

Fahd pernah meraih beberapa penghargaan bergengsi dalam bidang

penulisan dan pemikiran, antara lain: UNICEF Young Writer Award,

DAR!Mizan Unlimited Creativity Award 2006 sebagai penulis tebaik,

Juara I MTQ Tingkat Nasional Bidang Karya Tulis Al-Qur’an,

penghargaan Ahmad Wahib Award 2010 dari Yayasan Wakaf Paramadina

dan Hivos Foundation, dan lainnya.

Pada tahun 2010, ia mewakili Indonesia dalam program Pertukaran

Tokoh Muda Muslim Indonesia-Australia yang diselenggarakan

Australia-Indonesia Institute, University of Melbourne, dan Islamic

Council of Victoria, Australia.

Disamping menjadi menulis, Fahd juga kerap diundang sebagai

pembicara atau narasumber dalam berbagai seminar, diskusi public

ilmiah baik level nasional maupun internasional. Pada tahun 2013, Fahd

terpilih menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia dalam Australia-

ASEAN Emerging Leaders Program (A2ELP).

Dari tahun 2010 sampai 2016, Fahd telah menerbitkan enam karya

novel yaitu: Menatap Punggung Muhammad (2010), Rahim: Sebuah

Dongeng Kehidupan (2010), Tak Sempurna (2013), Rumah Tangga

(2015), Jodoh (2015), dan Sehidup Sesurga (2016).

Fahd juga telah menerbitkan tigabelas buku anatara lain: Writing Is

Amazing (2008), Being Superstar (2005), Revolusi Sekolah (2006), dan

lainnya. Fahd juga menerbitkan lima buku antologi (sebuah kumpulan

Page 16: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

3

dari karya-karya sastra)antara lain: Selalu Ada Rindu: Antologi Sastra

Senja Penyair Cianjur (2006), Pemberdayaan Ekonomi Berbasi Umat

(2007), Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Umat (2007), dan lainnya.

Novel Jodoh merupakan novel kelima yang Fahd terbitkan setelah

novel Rumah Tangga tahun 2015. Novel Jodoh menceritakan tentang

Sena, yang jatuh cinta kepada Keara. Cinta yang sederhana itu jadi

berbentuk saat mereka berdua sekolah di Pesantren yang sama di Garut

yaitu Daarul Arqam. Ketatnya peraturan pesantren tentang hubungan

santriwan dan santriwati menjadi pengalaman jatuh cinta tersendiri bagi

Sena dan Keara.

Masalah muncul saat Keara divonis mengidap penyakit Spinal

Muscular Atrophy yang menyebabkan Keara bisa lumpuh kapan saja.

Dan di sinilah kekuatan novel ini berasal. Cerita berlanjut tentang

bagaimana teguhnya Sena untuk tetap menikahi Keara meskipun dokter

memvonis umur Keara tidak lama lagi. Sena tetap yakin bahwa ia dan

Keara adalah Jodoh yang ditetapkan oleh Tuhan2.

Dalam novel ini, Fahd memperlihatkan pandangan atau pemikiran

barunya mengenai jodoh. Berbeda dengan pandangan masyarakat pada

umumnya mengenai jodoh. Menurut Fahd dalam novel ini, jodoh bukan

hanya soal belahan jiwa. Jodoh ialah bertemunya titik-titik takdir dari

semua keputusan-keputusan yang diambil sampai pada akhirnya

keputusan-keputusan tersebut berada disatu titik.

Dalam mencari jodoh, perlu diperhatikan norma-norma syariat Islam.

2https://www.google.co.id/amp/s/nasikhudinisme.com/2016/02/14/resensi-jodoh-fahd-

pahdepie/amp/ diakses pada tanggal Rabu 17 mei 2017 pukul 13.26

Page 17: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

4

Islam memberikan rambu-rambu dalam memilih/mencari jodoh. Dalam

mencari pasangan, yang pertama ditekankan yaitu masalah agama

pasangan. Karena agama inilah yang akan menjadi barometer dalam

pernikahan, ketika dalam perselisiha, maka agama yang akan menjadi

hakim bagi mereka.3

Sedangkan budaya atau adat istiadat juga berkenaan dengan bentuk

fisik serta lingkungan sosial yang mempengaruhi hidup bersama

pasangan. Budaya tidak diwariskan secara genetis melainkan dapat

dipelajari, juga budaya dapat berubah ketika orang-orang berhubungan

atau berkomunikasi antara yang satu dengan yang lainnya untuk saling

mengenal pribadi masing-masing.4

Untuk itu dalam penelitian ini, peneliti ingin menganalisa wacana

jodoh dalam “Novel Jodoh” karya Fahd Pahdepie. Penelitian ini tidak

hanya menggunakan metode analisis wacana Van Dijk, namun juga dari

sudut pandang Islam dan komunikasi antarbudaya yang terdiri dari

kepercayaan, nilai, dan sikap. Sehingga dapat memberikan pengetahuan

bagi para pembaca melalui karya tulis yang berjudul “ANALISIS

WACANA JODOH DALAM NOVEL JODOH KARYA FAHD

PAHDEPIE”.

3 Latifah, Munawaroh, MA, Jodoh dan Pernikahan, (Jakarta: Muslimah Al-Husnah, 2013),

h. 8, 4 Ahmad, Sihabudin, Komunikasi Antarbudaya : Satu Perspektif Multidimensi, (Jakarta,

Bumi Aksara, 2011), h. 5

Page 18: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

5

B. Fokus Dan Rumusan Masalah Penelitian

1. Batasan Penelitian

Pembatasan dalam penelitian ini hanya memfokuskan topik jodoh pada

lima chapter dari 38 bagian dan 246 halaman.Chapter tersebut ialah chapter

ke-29 yang berjudul Berjodoh, chapter ke-30 yang berjudul Penantian, chapter

ke-32 yang berjudul Pilihan, chapter ke-37 yang berjudul Yang Fana Adalah

Waktu, dan chaper ke-38 yang berjudul Awal Cerita Bahagia5.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana dimensi teks, kognisi sosial dan konteks sosial

mengenai jodoh dalam Novel “Jodoh” karya Fahd Pahdepie?

b. Bagaimana analisis jodoh dari sudut pandang Islam dalam Novel

“Jodoh” karya Fahd Pahdepie?

c. Bagaimana analisis jodoh dari segi komunikasi antarbudaya dan

agama dalam Novel “Jodoh” karya Fahd Pahdepie?

5 Wawancara bersama Fahd Pahdepie, Inspirasi.co Ciputat Tangerang, Rabu, 31 Mei 2017

pukul 15.00 WIB.

Page 19: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

6

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dengan pembatasan dan perumusan masalah di atas, maka

tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dimensi teks, kognisi sosial dan konteks sosial

mengenai jodoh dalam Novel “Jodoh” karya Fahd Pahdepie.

2. Untuk mengetahui analisis jodoh dari sudut pandang Islam dalam

Novel “Jodoh” karya Fahd Pahdepie.

3. Untuk mengetahui analisis jodoh dari segi komunikasi

antarbudaya dan agama dalam Novel “Jodoh” karya Fahd

Pahdepie.

D. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan di atas, maka manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memperdalam studi tentang analisis

teks media komunikasi, khususnya studi tentang kajian analisis

wacana dengan berfokus pada karya sastra.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi

akademisi, praktisi, dan mahasiswa/I yang berperan dalam dakwah

khususnya Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, kepada

pembaca pada umumnya, serta dapat memberikan manfaat bagi

seluruh lapisan masyarakat.

Page 20: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

7

E. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma atau

pandangan kritis. Analisis yang kritis merupakan suatu cara untuk

mecoba memahami kenyataan, kejadian (peristiwa), situasi, benda,

orang, dan pernyataan yang ada di balik makna yang jelas atau

langsung.

Teori kritis memiliki dua makna dengan asal-usul dan sejarah yang

berbeda; pertama berasal dari sosiologi dan yang kedua berasal dari

kritik sastra.6 Dalam penelitian ini, peneliti mengkritisi makna yang

jelas atau langsung mengenai jodoh dalam novel Jodoh karya Fahd

Pahdepie. Peneliti mengkaji makna suatu wacana dari sudut pandang

yang utuh. Kontradiksi atau kebalikan dari makna jodoh dalam novel

Jodoh yang dikaji atau dikritisi melalui pisau analisis wacana Van

Dijk, sudut pandang Islam, dan dari segi komunikasi anatarbudaya

dan agama.

2. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif

kualitatif, yang merupakan suatu teknik yang objektif, sistematik dengan

menggunakan observasi serta menggambarkan secara kualitatif

pernyataan komunikasi yang diungkapkan7.

Bogdan dan Taylor yang dikutip Lexy J. Moleong mendefinisikan

metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

6 Rosady Ruslan, Metodologi Penelitian PR dan Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo,

2003), h. 185 7 Rosady Ruslan, Metodologi Penelitian PR dan Komunikasi, h. 215

Page 21: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

8

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati8.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pisau

analisis wacana yang dikembangkan oleh Teun A. Van Dijk. Pendekatan

kualitatif ini memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang

mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial di dalam

masyarakat9.

Analisis wacana didefinisikan sebagai suatu upaya pengungkapan

maksud tersembunyi dari subjek yang mengemukakan suatu pernyataan.

Metode analisis wacana berbeda dengan analisis isi kualitatif yang lebih

menekankan pada pertanyaan apa (what). Akantetapi, analisis wacana

lebih melihat pada bagaimana (how) dari suatu pesan atau teks

komunikasi.

Melalui analisis wacana kita bukan hanya mengetahui bagaimana isi

teks, tetapi bagaimana pesan juga disampaikan lewat kata, frase, kalimat,

metafora seperti apa yang disampaikan.

3. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis wacana

Teun Van Dijk. Dimana dalam pisau analisi Van Dijk menghubungkan

tiga dimensi wacana kedalam satu kesatuan. Dimensi tersebut ialah

dimensi teks, kognisi sosial dan konteks sosial.

8 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2010), h.3 9 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2007), h. 23

Page 22: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

9

Analisis wacana teks Teun Van Dijk terdiri dari tiga struktur

tingkatan. Tingkatan strukturnya ialah: pertama struktur makro merupakan

makna global/umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat

topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita. Kedua,

superstuktur merupakan struktur wacana yang berhubungan dengan

kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian teks tersusun ke dalam

berita secara utuh. Ketiga, struktur mikro adalah makna wacana yang

dapat diamati dari bagian kecil suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi,

anak kalimat, paraphrase, dan gambar.

Analisis kognisi sosial menekankan bagaimana peristiwa dipahami,

didefinisikan, dianalisis, dan ditafsirkan kemudian ditampilkan dalam

suatu model memori. Terakhir, analisis konteks sosial menekankan

bagaimana suatu teks dihubungkan lebih jauh dengan struktur sosial yang

berkembang di masyarakat.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Analisis Teks Novel (Penelitian Terhadap Novel)

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, penulis

menggunakan teknik ini. Teknik ini digunakan untuk memperoleh

data dalam bentuk pengamatan dan pencatatan dengan sistematis

fenomena yang diselidiki10. Artinya peneliti meneliti naskah/script

yang terdapat dalam novel “Jodoh” karya Fahd Pahdepie.

b. Wawancara Mendalam

Selanjutnya, untuk memperkuat analisis dan kemurnian informasi

10 Sutrisno, Metodologi Research (Jogjakarta: Andi Offset, 1989), h. 192

Page 23: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

10

dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil data melalui

wawancara langsung dengan penulis novel yaitu Fahd Pahdepie.

5. Teknik Analisis Data

Setelah data diperoleh, maka selanjutnya adalah melakukan analisis

data atau pengolahan data. Setelah memperoleh wacana yang akan

dianalisis, maka sebagai rujukan adalah dengan menggunakan analisis

wacana model Teun Van Djik yang terdiri dari tiga elemen yakni dimensi

teks, kognisi sosial, dan konteks sosial.

Dari beberapa teknik analisis data, peneliti merasa perlu meneliti

wacana dengan menggunakan teknik Teun Van Djik. Hal ini dikarenakan

selain menganalisis teks, Van Djik juga mengungkapkan struktur analisis

kognisi sosial dan konteks sosial.

Dalam analisis teks terbagi menjadi struktur makro, superstruktu dan

struktur mikro. Struktur makro yakni makna global dari suatu teks yang

dapat diamati dari topik atau tema yang diangkat oleh suatu teks,

elemennya adalah tematik. Super struktur, yakni kerangka teks yang

meliputi bagian pendahuluan, isi, penutup, dan kesimpulan, elemennya

adalah skematik.

Sedangkan struktur mikro yakni makna global suatu teks yang dapat

diamati dari pilihan kata, kalimat, dan gaya yang dipakai oleh suatu teks,

elemennya adalah semantik, sintaksis, statistik, dan retoris.

6. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Fahd Pahdepie selaku penulis

Page 24: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

11

novel Jodoh. Sedangkan objek penelitiannya adalah lima chapter

dalam Novel Jodoh karya Fahd Pahdepie.Chapter tersebut ialah

chapter ke-29 yang berjudul Berjodoh, chapter ke-30 yang berjudul

Penantian, chapter ke-32 yang berjudul Pilihan, chapter ke-37 yang

berjudul Yang Fana Adalah Waktu, dan chaper ke-38 yang berjudul

Awal Cerita Bahagia.

7. Pedoman Penulisan

Penulisan skripsi ini mengacu pada buku pedoman Penulisan Karya

Ilmiah (Skripsi, tesis, dan disertasi) yang diterbitkan oleh CeQDA (Center

for Quality Development and Assurance) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta Tahun 2014.

F. Sistematika Penulisan

Peneliti membagi penelitian ini ke dalam lima bab agar mempermudah

dalam pembahasannya, disetiap bab terdapat sub bab. Sistematika

penulisannya adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan, meliputi Latar Belakang Masalah, Batasan dan

Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika

Penulisan.

BAB II : Landasan Teori, di dalamnya diuraikan tentang teori-teori, meliputi

Analisis Wacana, terdiri dari Konsep Analisis Wacana dan Analisis Wacana

Van Dijk, Konsep Jodoh dalam Sudut Pandang Islam, Konseptualisasi

Komunikasi Antarbudaya, Macam-Macam Gaya Bahasa.

BAB III: Gambaran Umum Novel Jodoh, meliputi Profil Fahd Pahdepie,

Latar Belakang Penulisan Novel Jodoh, Sinopsis Novel Jodoh.

Page 25: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

12

BAB IV: Hasil Temuan Dan Pembahasan, meliputi Analisis Wacana dalam

Novel Jodoh menurut analisis wacana Teun A. Van Dijk, Analisis Jodoh

Dalam Pandangan Islam, dan Analisis Jodoh dari Segi Komunikasi

Antarbudaya dan Agama.

BAB V: Penutup, meliputi Kesimpulan dan Saran.

G. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka digunakan untuk menghindari adanya kesamaan

judul, objek, pembahasan dalam proses penyusunan skripsi. Tinjauan ini

juga sebagai acuan dan perbandingan sehingga penelitian ini

mendapatkan hasil yang lebih baik. Tinjauan kepustakaan yang penulis

pilih antara lain:

1. “Kajian Sosiologi Sastra Novel Memang Jodoh Karya Marah Rusli

Dan Pembelajaranya Di SMA” yaitu skripsi karya Putut Hasanudin

mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Universitas Muhammadiyah Purworejo. Fokus penelitian ini adalah

pandangan dunia pengarang, sosial budaya, nilai pendidikan, dan

pembelajaran novel di SMA. Sumber penelitian ini adalah kutipan

dan dialog dalam novel. Dari hasil penelitian ini, disimpulkan

bahwa (1) pandangan dunia pengarang dalam novel Memang Jodoh

karya Marah Rusli dapat ditinjau dari tiga hal yang meliputi

pandangan dunia pengarang, yang ditinjau dari penokohan tokoh

dalam novel, latar sosial pengarang, dan latar belakang penciptaan

novel; (2) sosial dan budaya yang terdapat dalam novel adalah

Page 26: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

13

kepercayaan, adat istiadat, status sosial, kebiasaan hidup, hubungan

manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan masyarakat.

2. “Kritik Sosial Dalam Novel Memang Jodoh Karya Marah Rusli

dan Relevansinya Dengan Pembelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia” yaitu skripsi karya Anisah Utari jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Jakarta Tahun 2016. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk kritik yang ingin

disampaikan pengarang lewat novel Memang Jodoh. Lewat karya

fiksi, pengarang ingin menyampaikan jika tradisi hendaknya

dipertahankan dengan mempertimbangkan manfaat yang didapat

bagi masyarakat yang menjalankannya.

Page 27: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

14

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

1. Analisis Wacana Kritis Teun A. Van Dijk

Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan

dikembangkan oleh para ahli, model yang paling banyak digunakan adalah

model Teun A. Van Dijk. Inti dari analisis Van Dijk menghubungkan tiga

dimensi wacana ke dalam satu kesatuan analisis. Dimensi tersebut adalah

dimensi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial.1

Menurut Van Dijk, sebagaimana dikutip oleh Eriyanto penelitian atas

wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks semata. Karena

teks hanya hasil dari suatu proses praktik produksi yang juga harus

diamati, dan harus dilihat juga bagaimana suatu teks bisa semacam itu2.

1. Analisis Teks

Van Dijk melihat suatu teks terdiri atas beberapa struktur/tingkatan

yang masing-masing bagian saling mendukung. Ia membaginya dalam

tiga tingkatan. Pertama, struktur makro. Ini merupakan makna

global/umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik

atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita.

Kedua, seperstruktur. Ini merupakan struktur wacana yang

berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian

teks tersusun ke dalam berita secara utuh. Ketiga, struktur mikro adalah

1 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKis, 2001), h.

224

2 Alex Sobur, Analisis Teks Media (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 77

Page 28: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

15

makna wacana yang dapat diamati dari bagian kecil suatu teks yakni

kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, paraphrase, dan gambar.

Berikut akan diuraikan satu per satu elemen wacana Van Dijk tersebut:

Tabel 2.1 Elemen Wacana Van Dijk

STRUKTUR

WACANA HAL YANG DIAMATI ELEMEN

Struktur

Makro

Tematik

Tema/topik yang

dikedepankan dalam suatu

berita/wacana

Topik

Superstruktur

Skematik/alur

Bagaimana bagian dan

urutan berita

diskemakandalam teks berita

utuh

Skema

Struktur

Mikro

Semantik

Makna yang ingin

ditekankan dalam teks

berita. Missal dengan

memeberi detil pada suatu

sisi atau membuat eksplisit

satu sisi dan mengurangi

detil sisi lain

Latar, detil, maksud, pra-

anggapan, nominalisasi

Sintaksis

Bagaimana kalimat (bentuk,

susunan) yang dipilih

Bentuk kalimat, koherensi, kata

ganti

Stalistik

Bagaimana pilihan kata

yang dipakai dalam teks

tertentu

Leksikon (pada dasarnya elemen

ini menandakan bagaimana

seseorang melakukan pemilihan

kata atas berbagai kemungkinan

kata yang tersedia)

Page 29: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

16

Retoris

Bagaimana dan dengan cara

penekanan dilakukan

Grafis, metafora, ekspresi

Dalam pandangan Van Dijk segala teks bisa dianalisis dengan

menggunakan elemen tersebut. Berikut penjelasan singkat tentang

elemen-elemen tersebut:

Tematik secara harfiah tema berarti sesuatu yang telah diuraikan.

Kata ini berasal dari kata Yunani thitenia yang berarti meletakkan. Tema

adalah pokok pemikiran penulis yang disampaikan kepada khalayak3.

Skematik menjelaskan bentuk wacana umum yang disusun dengan

sejumlah kategori seperti pendahuluan, isi, kesimpulan, pemecahan,

masalah, penutup, dan sebagainya. Struktur skematik memberi

penekanan bagaimana yang didahulukan dan bagaimana yang bisa

dikemudiankan sebagai strategi untuk menyembunyikan informasi

penting.

Semantik adalah bagian dari tata bahasa yang menyelidiki tentang

tatamakna atau arti kata-kata, bentuk linguistik, fungsinya sebagai

symbol dan peran yang dimainkan dalam hubungannya dengan kata-

kata lain dan tindakan manusia.

Sintaksis yaitu bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk

beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase4.

Stilistik adalah ilmu penggunaan bahasa dan gaya bahasa dalam

kesusasteraan. Maksudnya bahasa sebagai sarana yang disampaikan

3 Alex MA, Kamus Ilmiah Kontemporer (Surabaya: Karya Harapan, 2005), h. 629 4 Pateda, Semantik Leksikal (Jakarta: Rineka Cipta, 1994), h. 85

Page 30: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

17

penulis. Retoris adalah gaya yang diungkapkan ketika seseorang

berbicara atau menulis. Misalnya dengan pemakaian kata yang

berlebihan (hiperbolis) atau bertele-tele. Retoris mempunyai fungsi

persuasif, berhubungan erat dengan bagaimana pesan itu disampaikan

kepada khalayak.

2. Kognisi Sosial

Analisis kognisi sosial menekankan bagaimana peristiwa

dipahami, didefinisikan, dianalisis dan ditafsirkan, kemudian

ditampilkan dalam suatu model memori. Proses terbentuknya teks

pada tahap ini memasukkan informasi yang digunakan untuk menulis

dari suatu wacana tertentu.

Dimensi kognisi sosial disini meneliti bagaimana kesadaran

mental wartawan dalam membentuk suatu teks. Struktur wacana itu

menunjukkan sejumlah makna, pendapat dan ideologi. Dibutuhkannya

kognisi sosial ini karena setiap teks dihasilkan selalui kesadaran

pengetahuan, prasangka, atau pengetahuan tertentu atas suatu

peristiwa.

Tabel 2.2 Skema/Model Kognisi Van Dijk

Skema Person (Person Schemas). Skema ini menggambarkan

bagaimana seseorang menggambarkan dan memandang orang lain.

Skema Diri (Self Schemas). Skema ini berhubungan dengan

bagaimana diri sendiri dipandang, dipahami, dan digambarkan oleh

seseorang.

Skema Peran (Role Schemas). Skema ini berhubungan dengan

bagaimana seseorang memandang dan menggambarkan peranan dan

posisi seseorang dalam masyarakat.

Page 31: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

18

Skema Peristiwa (Event Schemas). Skema ini yang paling sering

dipakai, karena setiap peristiwa selalu ditafsirkan dan dimaknai

dengan peristiwa tertentu.

3. Konteks Sosial

Dimensi konteks sosial melihat bagaimana suatu teks

dihubungkan lebih jauh dengan struktur sosial yang berkembang

dalam suatu masyarakat atas suatu wacana, dalam artian melihat

bagaimana wacana yang berkembang dalam masyarakat, proses

produksi dan reproduksi seseorang atau peristiwa yang digambarkan.

Dalam kerangka Van Dijk, penelitian mengenai bagaimana

wacana diproduksi dalam masyarakat sangat diperlukan, karena dapat

dijadikan acuan dalam mengkaji teks yang dihubungkan lebih jauh

dengan struktur sosial dan pengetahuan yang berkembang atas suatu

peristiwa.

2. Konseptualisasi Komunikasi Antarbudaya

Komunikasi antarbudaya, terjadi bila pengirim pesan adalah anggota

dari suatu budaya dan penerima pesannya adalah anggota dari suatu

budaya lain. komunikasi antarbudaya, komunikasi antar orang-orang

yang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik ataupun perbedaan

sosioekonomi).5

a. Komunikasi

Komunikasi dapat didefinisikan sebagai apa yang terjadi bila makna

diberikan kepada suatu perilaku. Bila seseorang memperhatikan perilaku

5 Tubbs, Stewart L, dan Moss, Sylvia, Human Communication, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, Penerjemah: Deddy Mulyana dan Gembirasari, 1996), h. 236

Page 32: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

19

kita dan memberinya makna, komunikasi telah terjadi terlepas dari

apakah kita menyadari perilaku kita atau tidak dan sengaja atau tidak.

Setiap perilaku memiliki potensi komunikasi.6

b. Unsur-Unsur Komunikasi7

Komunikasi sekarang didefinisikan sebagai proses dinamik

transaksional yang mempengaruhi perilaku sumber dan penerimanya

dengan sengaja menyadari (to code) perilaku mereka untuk menghasilkan

peran yang mereka salurkan lewat suatu aliran (channel) guna

merangsang atau memperoleh sikap atau perilaku tertentu.

Dari definisi tersebut, dapat diidentifikasi ada 8 unsur khusus

komunikasi. Pertama adalah sumber (source), kedua adalah

penyandingan (encoding), ketiga adalah pesan (message), keempat

adalah saluran (channel), kelima penerima (receive), keenam adalah

penyandian balik (decoding), ketujuh adalah respon penerima (receiver

respons), dan kedelapan adalah umpan balik (feed back).

c. Proses Berlangsungnya Komunikasi8

Kedelapan unsur diatas hanyalah sebagian saja dari faktor yang

berperan selama suatu persitiwa komunikasi. Bila memikirkan

komunikasi suatu proses, ada beberapa karakteristik lainnya yang

membantu kita untuk memahami bagaimana sebenarnya komunikasi

berlangsung.

6 Ahmad, Sihabudin, Komunikasi Antarbudaya; Satu Perspektif Multidimensi, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2011), h. 14-15 7 Ahmad, Sihabudin, Komunikasi Antarbudaya; Satu Perspektif Multidimensi, h. 15-16 8 Ahmad, Sihabudin, Komunikasi Antarbudaya; Satu Perspektif Multidimensi, h. 17-18

Page 33: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

20

Salah satunya ialah konteks sosial. Konteks sosial mempengaruhi

proses komunikasi, bentuk bahasa yang digunakan, penghormatan atau

kurangnya penghormatan yang ditujukan kepada seseorang, waktu,

suasana hati, dan lainnya. Artinya komunikasi terjadi dalam suatu

lingkungan sosial yang kompleks. Lingkungan sosial adalah budaya, dan

bila kita benar-benar ingin memahami komunikasi, maka kita harus

memahami budaya.

d. Budaya9

Budaya adalah suatu konsep yang membangkitkan minat. Secara

formal, budaya didefinisikan sebagai tanatan pengetahuan, pengalaman,

kepercayaan, nilai, sikap, makna dan diwariskan dari generasi ke

generasi, melalui usaha individu dan kelompok.

Budaya berkesinambungan dan hadir dimana-mana; budaya juga

berkenaan dengan bentuk fisik serta lingkungan sosial yang

mempengaruhi hidup.

e. Subbudaya dan Subkelompok10

Suatu komunitas rasial, etnik, regional, ekonomi atau sosial yang

memperlihatkan pola-pola perilaku yang membedakannya dari subkultur-

subkultur kainnya dakam suatu budaya atau masyarakat yang

melingkupinya. Contohnya subkultur di Jawa Barat; Cirebonan,

Parahyangan. Subkultur di Amerika Serikat; Golongan imigran asal

timur; Yahudi; kaum miskin perkotaan; peganut hidup berpindah;

kelompok mafia.

9 Ahmad, Sihabudin, Komunikasi Antarbudaya; Satu Perspektif Multidimensi, h. 19 10 Ahmad, Sihabudin, Komunikasi Antarbudaya; Satu Perspektif Multidimensi, h. 20

Page 34: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

21

Sedangkan subkelompok merupakan produk budaya yang dominan,

tetapi keberadaan kelompok mereka belum berlangsung cukup lama dan

belum mengembangkan pola perilaku yang memadai untuk disebut

sebagai suatu budaya atau subbudaya.

f. Model Komunikasi Antarbudaya11

Komunikasi antar budaya terjadi bila produsen pesan adalah anggota

suatu budaya lain dan penerima pesannya anggota budaya lain. dalam

keadaan demikian, kita dihadapkan kepada masalah-masalah yang ada

dalam suatu situasi dimana suatu pesan disandi dalam suatu budaya dan

harus disandi balik dalam budaya lain.

Komunikasi antarbudaya terjadi dalam beragam situasi yang berkisar

dari ragam interaksi antara orang-orang yang berbeda budaya secara

ekstrem hingga orang-orang yang memiliki budaya dominan yang sama,

tetapi memiliki subkultur dan subkelompok berbeda.

3. Konsep Jodoh Dalam Sudut Pandang Islam

Sementara jodoh menurut Islam yaitu pasangan (laki-laki dan

perempuan) yang telah ditetapkan atau disahkan dalam ikatan

pernikahan. Disini ada penegasan pasangan laki-laki dan perempuan,

karena dikhawatirkan ada kesalahan pemahaman, keyakinan mengenai

jodoh.

Berpasangan merupakan ketetapan Allah atas semua mahluk-Nya.

Berulang-ulang hakikat ini ditegaskan dalam Al-Qur’an antara lain dalam

firman-Nya,

11 Ahmad, Sihabudin, Komunikasi Antarbudaya; Satu Perspektif Multidimensi, 21-22

Page 35: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

22

ن ومن كل شيء خلقنا زوجين لعلكم تذكرو

“Segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu

menyadari (kebesaran Allah)”. (QS Al-Dzaariyaat [51]: 49)

Kemudian dalam ayat lain, Allah SWT berfirman:

ا ل يعل ا تنبت الرض ومن أنفسهمومم مون سبحان الذي خلق الزواج كلها مم

“Mahasuci Allah yang telah menciptakan samua pasangan, baik

dari apa yang tumbuh di bumi, dan dari jenis mereka (manusia) maupun

dari (mahluk-mahluk) yang tidak mereka ketahui” (QS Yasin [36]: 36).

Dalam ayat lainnya, Allah SWT berfirman:

يا أيها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة وخلق

الذي ا ونساءا واتقوا للا منها زوجها وبث منهما رجالا كثيرا

كان عليكم رقيباا ت ساءلون به والرحام إن للا

“Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang

telah menjadikan kamu satu diri, lalu Ia jadikan daripadanya jodohnya,

kemudian Dia kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang

banyak sekali” (QS An-Nisaa [4]: 1).

Bagi setiap orang, jodoh bagaikan hadiah yang ditunggu-tunggu

kehadirannya. Sebuah hadiah besar yang dengannya kita bisa bahagia

dunia akhirat selamanya. Sebuah anugerah istimewa, layaknya sebuah

rumah, yang kita bisa melabuhkan hati kepadanya dan tangan kita bisa

menggenggamnya12.

Seperti yang dijelaskan dalam buku Jodoh Dunia Akhirat, konsep

“cara benar cari jodoh” ini memiliki 3 langkah13, yaitu:

12 Ikhsanun Kamil & Foezi Citra Cuaca, Jodohku, Inilah Proposal Nikahku, (Bandung:

Mizan Media Utama), 2014, h. 33 13 Ikhsanun Kamil & Foezi Citra Cuaca, Jodohku, Inilah Proposal Nikahku, h. 28-30

Page 36: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

23

Tabel 2.3 Konsep Jodoh

1) Cleansing seperti proses bersuci. Proses cleansing ini berfokus pada

kita dan Allah saja, tetapi bersuci dari dosa di masa lalu akan

melibatkan orang lain. ada tiga tahap penting yang perlu dilakukan

dalam proses cleansing ini, yaitu Terima, Syukuri, dan Maafkan.

2) Upgrading itu layaknya pemenuhan perbekalan diri. Upgrading

meliputi pemantasan diri kita terhadap Allah agar layak disandingkan

dengan jodoh kita kelak. Lakukan upgrading sebaik-baiknya, jangan

pernah lelah untuk terus belajar dan memperbaiki diri, itulah yang akan

membuat kita semakin didekatkan dengan jodoh oleh Allah SWT.

3) Selecting adalah tahap bagaimana sebenarnya kita memilih dan

menentukan siapa yang akan menjadi pasangan sejati kita. Bukan

sekedar “asal pilih”, “asal ada”, “asal cinta”. Sebab, pasangan yang

kita pilih untuk menikah dengan kita adalah seseorang yang akan

menjalani kehidupan pernikahan seumur hidup dengan kita.

Cleansing

Upgrading

Selecting

Page 37: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

24

4. Macam-macam Majas (Gaya Bahasa)

Pemajasan (figurative language, figures of thought) merupakan teknik

pengungkapan bahasa, penggayabahasaan, yang maknanya tidak menunjuk

pada makna harfiah kata-kata yang mendukungnya, melainkan pada makna

yang ditambahkan atau makna yang tersirat.14

a. Majas Perbandingan

1. Simile15, sebuah majas yang mempergunakan kata-kata

pembanding langsung atau eksplisit untuk membandingkan

sesuatu yang dibandingkan dan pembandingnya itu tidak sama

baik secara kualitas, karakter, sifat, atau sesuatu yang lain.

Majas simile lazimnya mempergunakan kata-kata tugas tertentu

yang berfungsi sebagai penanda keeksplisitan pembandingan,

misalnya kata-kata seperti, bagai, bagaikan, sebagai, laksana,

mirip, bak, dan sebagainya.

2. Metafora16, adalah bentuk pembandingan antara dua hal yang

dapat berwujud benda, fisik, ide, sifat, atau perbuatan lain yang

bersifat implisit. Sesuatu yang dibandingkan itu sendiri dapat

berupa ciri-ciri fisik, sifat, keadaan, aktivitas, atau Sesuatu

yang lain yang kesemuanya harus ditemukan untuk dapat

memahami makna yang ditunjuk.

3. Personifikasi17, merupakan bentuk pemajasan yang memberi

sifat-sifat benda mati dengan sifat-sifat kemanusiaan. Artinya

14 Burhan, Nurgiyantoro, Stilistika, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2014), h.

215. 15Burhan, Nurgiyantoro, Stilistika, h. 219 16Burhan, Nurgiyantoro, Stilistika, h. 224 17Burhan, Nurgiyantoro, Stilistika, h. 235

Page 38: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

25

sifat yangdiberikan itu sebenarnya hanya dimiliki oleh manusia

dan tidak untuk benda-benda atau makhluk nonhuman yang

tidak bernyawa dan tidak berakal.

Maka, majas ini juga disebut sebagai majas pengorangan,

sesuatu yang diorangkan, seperti halnya orang. Sifat-sifat

kemanusiaan yang ditransfer ke benda atau makhluk nonhuman

itu dapat berupa ciri fisik, sifat, karakter, tingkah laku verbal

dan nonverbal, pikiran dan berpikir, perasaan dan berperasaan,

sikap dan bersikap, dan lain-lain yang hanya manusia yang

memiliki atau dapat melakukannya. Benda-benda lain yang

bersifat nonhuman, termasuk makhluk-makhluk tertentu,

binatang, dan fakta alam yang lain tidak memilikinya.

4. Alegori18, adalah sebuah cerita kiasan yang maknanya

tersembunyi pada makna literal. Jadi, ada dua makna yang

dikandung dalam sebuah teks alegoris, yaitu makna literal,

makna yang secara langsung ditunjuk pada teks, dan makna

yang sebenarnya dimaksudkan.

Prinsip alegori dapat dilakukan lewat majas personifikasi, yaitu

dengan mengorangkan sesuatu nonhuman dengan memiliki

sifat-sifat manusiawi. Cerita alegoris juga dapat diungkapkan

lewat metafora yang membandingkan sesuatu, dapat berupa

karakter, semangat, aktivitas, dan bahkan juga seorang tokoh,

dengan cerita lain yang dikembangkan sebagai pembanding.

18Burhan, Nurgiyantoro, Stilistika, h. 239-24

Page 39: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

26

b. Majas Pertautan

1. Metomini19, merupakan sebuah ungkapan yang menunjukkan

adanya pertautan atau pertalian yang dekat antara kata-kata

yang disebut dan makna sesungguhnya. Majas ini lazimnya

berwujud penggantian sesuatu dengan sesuatu yang lain yang

masih berkaitan.

2. Sinekdoki20, berasal dari bahasa Yunani synekdechsthai yang

berarti ‘menerima bersama-sama’. Majas ini adalah sebuah

ungkapan dengan cara menyebut bagian tertentu yang penting

dari sesuatu itu sendiri.

Dalam majas sinekdoki sendiri terdapat dua kategori

penyebutan yang berkebalikan. Yang pertama, pernyataan

yang hanya menyebut sebagian atau bagian tertentu dari

sesuatu, tetapi itu dimaksudkan untuk menyatakan keseluruhan

sesuatu tersebut, dan majas itu disebut pras pro toto. Yang

kedua, penyebutan kebalikanya, yaitu pernyataan yang

menyebut sesuatu secara keseluruhan, namun sebenarnya itu

untuk sebagian dari sesuatu tersebut, dan majas ini dikenal

dengan nama totum pro parte.

c. Gaya Pengontrasan

1. Hiperbola21, biasanya dipakai jika seseorang bermaksud

melebihkan sesuatu yang dimaksudkan dibandingkan keadaan

yang sebenarnya dengan maksud untuk menekankan

19Burhan, Nurgiyantoro, Stilistika, h. 243 20Burhan, Nurgiyantoro, Stilistika, h. 244 21Burhan, Nurgiyantoro, Stilistika, h. 261

Page 40: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

27

penuturannya. Makna sesuatu ditekankan atau dilebih-lebihkan

itu sering menjadi tidak masuk akal untuk ukuran nalar yang

biasa. Walau demikian, orang akan dapat memahami bahwa

bukan makna itu yang dimaksudkan pembicara.

2. Ironi dan Sarkasme22, gaya ini menampilkan sesuatu yang

harus dipahami lewat makna kontrasnya. Kedua gaya ini

menapilkan ungkapan yang maksudnya harus dicari dalam

maknanya kontrasnya dengan apa yang dituturkan. Selain itu,

dan ini yang utama, kedua gaya ini dipergunakan untuk

menampilkan sesuatu yang bersifat ironis, misalnya

dimaksudkan untuk menyindir, mengkritik, mengecam, atau

sesuatu yang sejenis.

22Burhan, Nurgiyantoro, Stilistika, h. 269-270

Page 41: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

28

BAB III

BIOGRAFI PENULIS DAN SINOPSIS JODOH

A. Biografi Fahd Pahdepie

Gambar 3.1 Penulis Novel Jodoh

Fahd Pahdepie atau yang dikenal dengan nama Fahd Pahdepie ini

lahir di Cianjur, 22 Agustus 1986. Ia merupakan seorang penulis,

pembicara publik, pegiat kreativitas, dan konsultan. Pria yang akrab

disapa Mas Fahd ini merupakan penulis yang dikenal dengan karya-karya

kreatifnya serta pemikiran-pemikiran seganya tentang hal-hal di seputar

kehidupan sehari-hari.

Sebagai seorang penulis, Mas Fahd telah menerbitkan lebih dari 18

judul buku di berbagai penerbit nasional, di antaranya dua novel

kolaborasi fiksi-musikal bersama Bondan Prakoso & Fade2Black yang

berjudul Hidup Berawal Dari Mimpi di tahun 2011 dan Tak Sempurna di

tahun 2013.

Pria yang menghabiskan masa Aliyah di Pondok Pesantren Darul

Arqam Muhammadiyah Garut ini pernah meraih penghargaan di bidang

Page 42: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

29

pemikiran dan penulisan di antaranya UNICEF Young Writer

Award, DAR!Mizan Unlimited Creativity Award 2006 sebagai penulis

terbaik, dan Juara I MTQ Tingkat Nasional Bidang Karya Tulis Al-

Qur’an.1

Pada tahun 2011, Mas Fahd mewakili Indonesia dalam program

pertukaran Tokoh Muda Muslim Indonesia-Australia yang

diselenggaraka Australia Indonesia Institute, University of Melbourne,

san Isamic Council of Victoria, Australia. Pria lulusan Ilmu Hubungan

INternasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini pernah terpilih

menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia dalam Australia-ASEAN

Emerging Leaders Program (A2ELP) dan terpilih menjadi salah satu dari

20 pemimpin muda Australia-ASEAN versi Asialink tahun 2013.

Di samping menjadi penulis, Mas Fahd juga kerap diundang

sebagai pembicara atau narasumber dalam berbagai seminar dan diskusi

ilmiah baik dilevel nasional maupun Internasional. Setelah lulus Sarjana

I, Mas Fahd melanjutkan pendidikan S2-nya jurusan Master of

Internasional Relations di Monash University Australia tahu 2014.

Dari tahun 2010 sampai tahun 2016, Mas Fahd telah merilis enam

buah novel yaitu Menatap Punggung Muhammad (2010), Rahim: Sebuah

Dongeng Kehidupan (2010), Tak Sempurna (2013), Rumah Tangga

(2015), Jodoh (2015), dan Sehidup Sesurga (2016). Ia juga sudah

menerbitkan tigabelas buah buku di antaranya Hidup Berawal Dari

Mimpi bersama Bondan Prakoso & Fade2Black (2013), Perjalanan Rasa

1 Wawancara bersama Fahd Pahdepie, Inspirasi.co Ciputat Tangerang, Rabu, 31 Mei 2017

pukul 15.00 WIB.

Page 43: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

30

(2013), A Cat In My Eyes: Karena Bertanya Tak Membuatmu Berdosa

(2008), Curhat Setan: Karena Berdosa Membuatmu Selalu Bertanya

(2009), dan Writing is Amazing (2008).

Pada tahun 2013, Mas Fahd bersama Denny Januar Ali mendirikan

dan membuat situs perpustakaan publik pertama di Indonesia bernama

Inspirasi.co dan mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia-

Indonesia (MURI) sebagai situs Perpustakaan Publik Pertama di

Indonesia.

Anak pertama dari empat bersaudara ini telah mendapatkan

berbagai penghargaan baik di tingkat nasional maupun tingkat

Internasional di antaraya Pemenang Utama Musabaqah Menulis

Kandungan Al-Qur’an (Tafsir) pada Musabaqag Tilawatil Qur’an Tingkat

Nasional – Kementrian Agama RI dan Lembaga Pengembangan Tilwatil

Quran Nasional (2008), Pemakalah Terbaik dalam Pertemuan Nasional

Mahasiswa Hubungan Internasional Se-Indonesia (PNMHII) Ke-18

(2006), Conference Attendee – ADFA-UNSW Australia Future Leaders

Strategic Conference (2014), Selected as one of 20 Best Writers on

UNICEF Young Writer Award – UNICEF (2004).

Page 44: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

31

B. Sinopsis Novel Jodoh

Gambar 3.2 Cover Novel Jodoh

Novel ini merupakan novel kelima karya Fahd Pahdepie yang terbit di

tahun 2015 setelah novel Rumah Tangga di tahun yang sama rilis. Novel

ini berjumlah 246 halaman dan 38 bab. Novel ini sudah masuk cetakan

ketujuh dan telah terjual kurang lebih empat ratus ribu ekslemplar dari

mulai terbit pada bulan desember 2015.2

Novel ini bercerita mengenai Sena yang merasakan cinta monyet

kepada Keara. Tidak sengaja di persatukan duduk sebangku di kelas yang

sama saat SD kelas I. Sena menyukai Keara, namun ia belum mengerti dan

menyadari perasaannya.

Sekitar hampir empat bulan mereka sekolah, tidak satu kalipun

mereka mengobrol dan melakukan percakapan panjang. Hari demi hari

berlalu, tak terasa mereka sudah masuk kelas empat. Mereka tak lagi

duduk sebangku dan itu menimbulkan keanehan tersendiri bagi teman-

teman mereka. Mereka di olok-olok, dan Keara sepertinya tidak menyukai

hal itu. Bahkan Keara selalu menghindar setiap kali mereka berpapasan di

2 Wawancara bersama Fahd Pahdepie, Inspirasi.co Ciputat Tangerang, Rabu, 31 Mei 2017

pukul 15.00 WIB.

Page 45: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

32

lorong sekolah.

Masa SD akan segera berlalu, dan mereka baru saja menyelesaikan

EBTANAS. Sena melanjutkan sekolah ke sebuah pesantren di pelosok

Kabupaten Garut yang jauh. Tanpa disangka, Keara pun masuk pesantren

yang sama dengan Sena.

Cerita ini dilanjutkan dengan masa-masa mereka selam di pesantren.

Sena tetap menyukai Keara walaupun mereka sudah jarang bertemu di

karenakan asrama putra dan asrama putri terletak ditempat yang berbeda.

Namun, jika ada kesempatan Sena selalu berusaha mencuri-curi

pandangan ke asrama putri untuk sekedar melihat Keara.

Kisah cinta mereka bersemi, dan Keara pun menyambut cinta yang

Sena berikan. Mereka memilih untuk saling berkirim surat dan

berkomunikasi melalui itu. Namun, beberapa kali mereka tertangkap oleh

pembina asrama dan mendapatkan teguran serta hukuman atas perbuatan

yang melanggar aturan pondok. Karena kejadian itu, saat dipanggil oleh

Pembina asrama dan mendapat teguran, Keara jatuh pingsan dan dilarikan

ke rumah sakit. Dokter mengatakan ia menderita Spinal Muscular Atrophy

(kerusakan sumsum tulang belakang yang menyebabkan otot-otot

mengecil serta mengganggu saraf motoric dalam tubuh.

Bertahun-tahun berlalu, Sena memutuskan untuk melanjutkan

pendidikannya di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta dan Keara memilih untuk menetap di Bandung. Empat tahun

kemudian, Sena kembali ke Bandung namun ia sudah tidak lagi menjalin

hubungan dengan Keara. Selama empat tahun, Sena memutus kontaknya

Page 46: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

33

dengan Keara, tanpa pesan da tanpa kabar.

Saat kembali ke Bandung, Sena memutuskan untuk kembali menemui

Keara dan mendapatkan cintanya lagi. Selama tiga tahun, Keara makin

sakit dan dengan semua yang dia hadapi terutama penyakitnya, Keara terus

menanyakan kabar Sena kepada Amri sahabat ia dan Sena.

Alasan Sena menjauh selama empat tahun dari Keara adalah karena ia

menyesali semua keputusan dan segala hal yang mereka lakukan saat

berpacaran. Sena merasa harus menyudahi semuanya sebelum jauh dan

terlambat. Sena merasa kepergiannya ke Yogyakarta adalah saat yang tepat

untuk melakukannya.

Akhirnya Sena menemui Keara sekaligus untuk meminta maaf.

Awalnya Keara menolak, apalagi ia tahu bagaimana kondisinya saat ini.

Tapi, Keara juga tidak bisa membohongi perasaannya kepada Sena dan

menerima permintaan maaf Sena. Lalu Keara sengaja mengajak Sena

menemui dokter yang menanganinya. Dokter itu menjelaskan bahwa

Keara di prediksi umurnya tinggal satu tahun. Namun, Sena tidak goyah,

dan tetap memilih untuk mempertahankan hubungannya, Sena yakin Keara

akan tetap hidup. Meskipun terbesit dihatinya sebuah pertanyaan. Apakah

Keara adalah jodohnya?

Ternyata Keara hidup lebih lama dari prediksi dokter. Tapi sayang,

setelah sena meminta Keara untuk menjadi istrinya, tak lama Keara pergi

selama-lamanya. Bertahun kemudian Sena jatuh cinta dan menikah dengan

orang lain. ia sedang menantikan kelahiran anak pertamanya. Dan jika

anak pertamanya yang lahir itu adalah perempua, maka akan ia beri nama

Page 47: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

34

Keara.

Sena tetap yakin bahwa Keara adalah jodohnya. Walaupun mereka

tidak ditakdirkan untuk menikah dan hidup bahagia dalam sebuah

keluarga. Karena bagaimanapun juga Tuhan telah mengijinkan mereka

bertemu, menuliskan sebuah kisah, dan berbahagia di salah satu

persimpangan kehidupan yang pernah mereka alami berdua.

Dalam belakang sampul novel ini, ada sebuah analogi sederhana

mengenai apa itu jodoh?

“Barangkali imajinasimu tentang jodoh dan belahan jiwa begitu

sederhana: di tepi pantai, kau mengandaikan ada orang di seberang

sana, yang tengah menunggumu untuk berlayar.

Namun di saat yang sama, terkadang kau justru meragu sehingga

seringkali hanya bisa menunggu, mendambakan orang yang kau

nantikan itu akan lebih dulu marakit sampannya, mengayun

dayungnya, dan mengarahkan kompasnya untuk menjemputmu.

Tetapi laut, ombak dan isinya, selalu menjadi misteri yang tak

terduga-duga, bukan? Orang yang kau sangka belahan jiwa sering kali

hanyalah perantara, atau justru pengalih perhatian dari belahan jiwamu

yang sesungguhnya.”3

3 Fahd Pahdepie, Jodoh (Yogyakarta: Bentang, 2016), h. 242-243

Page 48: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

35

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS

A. Analisis Teks dalam Novel Jodoh

Pada bab ini model yang digunakan adalah analisis wacana kritis Teun

Van Dijk. Elemen analisis wacana dalam struktur teks yang dipaparkan

oleh Van Djik dibedakan menjadi tiga tingkatan yaitu struktur makro,

superstruktur, dan struktur mikro. Struktur makro berupa tematik,

suprastruktur berupa semantik dan struktur mikro terdiri dari semantik,

sintaksis, stalistik dan retoris.

Untuk memudahkan analisis ini, peneliti membatasi analisis teks pada

lima chapter yang ada dalam novel Jodoh. Kelima chapter tersebut

masing-masing ialah chapter ke-29 yang berjudul Berjodoh, chapter ke-30

yang berjudul Penantian, chapter ke-32 yang berjudul Pilihan, chapter ke-

37 yang berjudul Yang Fana Adalah Waktu, dan chaper ke-38 yang

berjudul Awal Cerita Bahagia. Alasan peneliti membatasi analisis teks

pada lima chapter tersebut dikarenakan kelima chapter tersebut memiliki

pembahasan mengenai jodoh dibandingkan dengan chapter lainnya.1

1. Chapterke-29 Berjodoh

a. Tematik

Analisis wacana Teun A. Van Dijk dimulai dari kajian makro yang

berupa tematik dalam sebuah teks. Tematik atau tema adalah suatu amanat

1 Wawancara bersama Fahd Pahdepie, Inspirasi.co Ciputat Tangerang, Rabu, 31 Mei 2017

pukul 15.00 WIB.

Page 49: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

36

utama yang disampaikan oleh penulis melalui tulisannya.1 Tema dari

chapter ini adalah pembicaraan antara Sena dan Keara mengenai Jodoh.

Segi tematik yang disampaikan oleh Mas Fahd tersebut dapat dilihat pada

kalimat di halaman 180:

“Keara, apa itu jodoh? Sejak lama, aku sering bertanya-tanya

tentangnya. Apakah kita berdua berjodoh? Bagaimana

membuktikannya? “

Selanjutnya pada kalimat di halaman 181:

“Aku tersenyum. “Nggak apa-apa. Aku hanya sedang gelisah.

Apakah kita berdua berjodoh, Key? Menurut cerita yang telah

dituliskan Tuhan untuk kita?”

Selanjutnya pada kalimat di halaman 186:

“Seperti apapun kisah kita nanti, aku sedang berlayar

menjemputmu. Semoga kita benar-benar berjodoh dan Tuhan

merestuinya, ujarku. Kamu tersenyum. Senyum yang ragu. Seragu

pertanyaan itu: apa itu jodoh? “

Berdasarkan kalimat-kalimat di halaman 180, 181, dan 186 tersebut,

dapat dilihat bahwa pengarang ingin menyampaikan bahwa pertanyaan

tentang jodoh seringkali terlintas dipikiran kita apakah pasangan yang saat

ini sedang bersama kita adalah jodoh yang telah Tuhan takdirkan. Karena

memang Tuhan yang menuliskan semua takdir manusia. Pesan yang

disampaikan pengarang tersebut juga dapat dilihat akarnya merujuk pada

Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 59 berikut:

وعنده مفاتح الغيب ل يعلمها إل هو ويعلم ما في البر والبحر

وما تسقط من ورقة إل يعلمها ول حبة في ظلمات الرض ول

إل في كتاب مبين رطب ول يابس

Artinya: “Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada

yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang didarat dan

1 Alex Sobur, Analisis Teks Media (Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2012), cet. Ke-6, h. 75

Page 50: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

37

dilaut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-

Nya. Tidak ada sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak pula

sesuatu yang basah atau kering, yang tidak tertulis dalam Kita yang

nyata (Lauh Mahfuzh).”

b. Skematik

Kajian kedua dari analisis teks wacana Teun A. Van Dijk adalah

suprastruktur yang berupa skematik. Skematik adalah bentuk umum dari

suatu teks yang disusun melalui kategori seperti pendahuluan, isi,

kesimpulan, pemecahan masalah, penutup, dan sebagainya.2

Dalam chapter ini Mas Fahd mengajak pembaca untuk merenungkan

apakah seseorang yang saat ini bersama kita adalah jodoh yang sudah

Tuhan takdirkan melalui skema cerita yang diawali dengan perjalanan

menelusuri pantai bersama dan terlintas sebuah pemikiran dan analogi

sederhana mengenai takdir Tuhan. Dimana Tuhan merupakan pengarang

yang menuliskan semua takdir manusia. Namun Tuhan tidak menuliskan

takdir manusia dari A sampai Z. Tuhan menyiapkan kemungkinan-

kemungkinan dengan hukum sebab-akibat. Seperti jika kita melempar batu

ke udara, batu itu akan jatuh karena hukum gravitasi. Islam menyebutnya

sunatullah. Namun bagaimana gaya yang kita gunakan untuk melempar

batu tersebut atau di mana batu itu mendarat, ada banyak kemungkinan

tentangnya.

Tentang takdir, mungkin Tuhan menyiapkan titik-titik peristiwa

dengan jumlah kemungkinan yang tak terbatas. Lalu manusia yang

menentukan kemana titik itu bergerak. Juga ke titik mana mausia

melanjutkan konsekuesi dari scenario yang dipilih di titik takdir

2 Alex Sobur, Analisis Teks Media (Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2012), cet. Ke-6, h. 76

Page 51: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

38

sebelumnya. Kita biasa menyebut apa-apa yang sudah kita pilih, dan apa-

apa yang sudah terjadi sebagai nasib.

Cerita pada chapter ini ditutup dengan pembahasan antara Sena dan

Keara yang duduk di pinggir pantai mengenai dongen Plato mengenai

belahan jiwa. Yaitu di tepi pantai, kita selalu mengandaikan ada seseorang

lainnya di seberang lautan yang tengah menunggu kita untuk berlayar.

Pada saat yang sama, kadang kita ragu sering kali juga hanya menunggu,

sambil mendambakan seseorang yang kita nantikan itu akan lebih dulu

merakit sampannya, mengayun dayungnya, mengarahkan kompasnya lalu

memebayangkan berjodoh sebagai sebuah pertemuan. Chapter ini juga

diakhiri dengan pengharapan bahwa Sena dan Keara merupakan jodoh

yang telah ditakdirkan oleh Tuhan.

Kesimpulan dari cerita di chapter ini adalah janganlah jadi manusia

yang hanya mengharapkan berjodoh dengan seseorang tanpa

mengusahakannya. Karena Tuhan tidak akan mengubah nasib seseorang

jika orang tersebut tidak mengusahakannya. Bahwa perihal jodoh adalah

hal yang sudah ditetapkan atau digariskan. Namun, kita juga memiliki

andil tentang seperti apa dan bagaimana jodoh yang telah Tuhan takdirkan

untuk kita.

c. Semantik

Kajian analisis teks wacana Van Dijk yang terakhir adalah struktur

mikro yang terdiri dari semantik, stilistik, dan retoris. Analisis akan

dimulai berurutan dari segi semantik terlebih dahulu. Semantik dalam

skema Van Dijk dikategorikan sebagai makna lokal (local meaning), yakni

Page 52: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

39

makna yang muncul dari hubungan antar kalimat, hubungan anatrproposisi

yang membangun makna tertentu dalam suatu bangunan teks.3

Makna yang ingin ditekankan Mas Fahd dalam chapter ini adalah

walaupun Tuhan yang menuliskan seluruh takdir kita, namun kita juga

diberikan kehendak atas pilihan hidup dan menerima konsekuensi dari

pilihan yang sudah kita putuskan. Termasuk perihal jodoh, Tuhan

membebaskan kita memilih pasangan hidup kita dengan berbagai referensi

yang ada. Tuhan juga yang akan mengarahkan kita dalam mengambil

keputusan tersebut.Segi semantik yang yang ditekankan pengarang dapat

dilihat pada kalimat di halaman 183 “Takdir barangkali juga bekerja

dengan cara semacam itu. Tuhan menyiapkan kemungkinan-kemungkinan

dengan hukum sebab-akibat.”

d. Sintaksis

Bagian dari struktur mikro yang ada dalam analisis wacana Van Dijk

selanjutnya ialah segi sintaksis. Sintaksis adalah bagian dari ilmu bahasa

yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa dan frase.

Sintaksis berbicara bagaimana pendapat disampaikan yang dapat dilihat

melalui koherensi, bentuk kalimat, proposisi dan juga kata ganti.4

Mas Fahd dalam chapter ini menggunakan bentuk kalimat aktif

sebagai segi sintaksis yang ditandai dengan awalan me-. Kalimat aktif

dapat dilihat pada halaman 180 “Sambil lelah berjalan, kita memutuskan

untuk duduk di sebuah kursi memanjang yang menghadap ke pantai.”

3 Alex Sobur, Analisis Teks Media (Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2012), cet. Ke-6, h. 78 4 Alex Sobur, Analisis Teks Media (Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing. h. 80

Page 53: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

40

Kemudian bentuk kata ganti yang terdapat dalam chapter ini adalah

kata ganti kita yang merupakan kata ganti orang pertama jamak yang

bersifat inklusif, mencangkup pembicara/penulis, pendengar/pembaca, dan

mungkin pihak lain. seperti pada kalimat di halaman 186 “Seperti apapun

kisah kita nanti, aku sedang berlayar menjemputmu. Semoga kita benar-

benar berjodoh dan Tuhan merestuinya, ujarku.”

e. Stilistik

Bagian dari struktur mikro yang ada dalam analisis wacana Van Dijk

berikutnya adalah segi stilistik. Stilistik adalah cara yang digunakan

seorang pembicara atau penulis untuk menyatakan maksudnya. Pusat

perhatian stilistik adalah gaya bahasa.5

Dalam penulisan cerita di chapter ini, Mas Fahd menggunakan majas

ironiuntuk menggambarkan maksudnya. Ironi adalah majas yang

menyatakan makna yang bertentangan. Hal ini dimaksudkan untuk

memberikan sindiran. Majas ironi melakukannya dengan cara menyatakan

sebaliknya dari apa yang sebenarnya yang dimaksud. Hal ini dapat dilihat

pada kalimat di halaman 181 “Kisah hidup manusia lebih mirip puzzle

yang berserakan.”

Berdasarkan kalimat di halaman 181 tersebut, segi stilistik yang

digunakan Mas Fahd untuk menyampaikan bahwa kisah hidup manusia

ialah sebuah potongan-potongan kehidupan yang berada dimana-mana.

Untuk mengukuhkan sebuah kehidupan, kita diharuskan menyusun

potongan-potongan tersebut pada tempatnya.

5 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2012), cet. Ke-6, h. 82

Page 54: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

41

f. Retoris

Bagian terakhir dari struktur makro yang ada di analisis wacana Van

Dijk adalah segi retoris. Retoris memiliki fungsi persuasif dan

berhubungan erat dengan bagaimana pasan itu ingin disampaikan kepada

khalayak. Segi retoris ini dapat dilihat melalui pemakaian kata yang

bertele-tele, berlebihan, pengulangan kata, ekspresi, interaksi formal dan

non formal bahkan juga ejekan (ironi).6

Pada chapter ini, terdapat rima berbentuk pengulangan kata dan

bertele-tele yang digunakan mas Fahd untuk menekankan makna. Dapat

dilihat pada kalimat di halaman 182 “Bayangkan kita disajikan

kemungkinan-kemungkinan cerita yang tak terbatas jumlahnya, dengan

kompleksitas yang rumit dan sulit diterangkan … kita bisa menentukan

pilihan untuk menuju konsekuensi yang boleh jadi tidak linear.

Kompleks!”7

Berdasarkan kalimat di halaman 182 tersebut, terlihat makna yang

ditekankan Mas Fahd adalah terkadang manusia diberikan setiap

kemungkinan kisah hidup yang tak tak tergingga, dengan tingkatan

kesulitannya masing-masing yang seringkali membuat kita kesulitan

menjelaskan dan menentukan pilihan hidup kita dikarenakan setiap pilihan

yang nantinya kita ambil memiliki akibatnya masing-masing.

Berdasarkan analisis teks di atas, peneliti menemukan makna jodoh

yang dibuat oleh Mas Fahd melalui kisah Sena dan Keara yang saling

mengusahakan agar takdir Allah menetapkan mereka sebagai jodoh.

6 Alex Sobur, Analisis Teks Media (Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2012), cet. Ke-6, h. 84 7 Fahd, Pahdepie, Jodoh. (Yogyakarta: Bentang, 2016), h. 182

Page 55: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

42

Mereka mengambil pilihan untuk tetap bersama dan siap meneriman

konsekuensi atas pilihan yang mereka buat. Mereka mengupayakan agar

Allah mengarahkan mereka untuk bersama-sama berlayar mengarungi

kehidupan dan melihat kemungkinan-kemungkinan dari takdir yang sudah

Allah tetapkan. Selain itu, konsep dalam Al-Qur’an surat Al-An’am ayat

59 mengenai semua hal yang ada di seluruh alam semesta merupakan

ketetapan yang tidak luput sedikitpun dari Allah SWT.

2. Chapter ke-30 Penantian

a. Tematik

Tema dari chapter ini adalah bahwa jodoh haruslah ditemukan, atau

mungkin di jemput dan bukan hanya ditunggu. Meskipun di dunia laki-laki

tidak pernah lebih dewasa di bandingkan perempuan. Sena yang

menceritakan tentang seorang perempuan yang terlalu lama memutuskan

sesuatu yang berharga dalam hidupnya. Perempuan yang terus menunggu

dan bertanya-tanya. Sementara waktu tak pernah bisa menunggu, tahun

demi tahun telah membuat perempuan itu menungggu, tanpa tahu apa dan

siapa yang sebenarnya dia tunggu.

Segi semantik ini dapat dilihat pada kalimat di halaman 189

“Perempuan itu tersenyum. Oh, cara perempuan itu tersenyum … Jadi,

(si)apa yang sebenarnya dia tunggu? Ia bertanya dalam hati. Ia

menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia tidak tahu. Dia benar-benar tidak

tahu.” Berdasarkan analisis tematik yang di temukan di halaman 189

tersebut, dapat dilihat Mas Fahd ingin menyampaikan bahwa kebanyakan

dari perempuan di dunia ini lebih memilih untuk menunggu jodohnya.

Page 56: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

43

Bertanya-tanya di dalam hati, melamunkan, dan menghayal dengan siapa

dan seperti apa sosok pendamping hidupnya kelak. Pesan moral yang

disampaikan oleh Mas Fahd dari chapter ini adalah terkadang kita harus

keluar dari “zona khayalan” kita untuk benar-benar menemukan jodoh

yang sudah Allah tetapkan untuk kita. Karena siapa tau jodoh kita adalah

seseorang yang pikiran terlalu sederhana yaitu “menunggu” (juga)

datangnya orang yang tepat.

b. Skematik

Pada chapter ini, Mas Fahd membawa pembaca untuk menjadi

perempuan yang juga berusaha untuk mendapatkan jodohnya, bukan hanya

menunggu sambil membayangkan dan memilih-milih lelaki idaman dalam

imajinasinya melalui skema cerita tentang seorang perempuan yang tinggal

di sebuah apartemen di Lantai 12 sedang melihat ke seberang jalan melalui

jendela kecilnya. Ia mendongakkan kepalanya seperti sedang menunggu

seseorang tanpa ia tahu siapa yang ia tunggu selama hampir lima atau

enam tahun lamanya.

Pada akhir cerita dari chapter ini Mas Fahd menghadirkan seorang

laki-laki yang sedang menyiram bunga di balkon apartemennya, tersenyum

lembut dan menyapa si perempuan. Dari cerita perempuan tersebut, Sena

mengatakan kepada Keara bahwa ia akan menjadi seseorang yang

menawarkan cinta atau memberinya sekuntum bunga dan ingin melihatnya

selalu tersenyum.

Kesimpulan dari cerita ini adalah setiap mahluk hidup diciptakan

berpasang-pasangan dari jenisnya, maka Allah akan mengembangbiakkan

Page 57: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

44

menjadi laki-laki dan perempuan yang baik sekali. Jodoh merupakan

rahasia yang hanya diketahui oleh Allah SWT seperti yang telah

menjelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 13 berikut:

يا أيها الناس إنا خلقناكم من ذكر وأنثى وجعلناكم شعوباا

عليم خبير وقبائل لتعارفوا إن أتقاكم إن للا أكرمكم عند للا

Artinya: Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu

dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami

jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling

mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah

ialah orang yang paling bertaqwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui,

Maha Teliti.

Memang benar jodoh tersebut berada di tangan Allah SWT. Akan

tetapi, bila tidak dijemput, maka jodoh tersebut akan tetap berada di tangan

Allah. Itulah yang membuat mahluk harus berikhtiar untuk mendatangkan

jodohnya. Jodoh akan datang jika seseorang tersebut tahu cara

menjemputnya dari tangan Allah. Ketika semua usaha sudah dilakukan,

maka tinggal menunggu Allah memberikan jodoh tersebut kepada kita

dengan cara-Nya.

c. Semantik

Makna yang di tekankan Mas Fahd dalam chapter ini dapat dilihat

pada kalimat di halaman 191:

“Keara, di dunia tempat motif ayam menyebrangi jalan tidak lagi

dipertanyakan, perempuan-perempuan tahu bahwa jodoh harus

“ditemukan”, atau mungkin “dijemput”-dan bukan “ditunggu”.”

Berdasarkan teks di halaman 191 tersebut, dapat dilihat makna yang

ditekankan Mas Fahd tersebut adalah selayaknya laki-laki, perempuan juga

berhak menemukan dan menjemput jodohnya, bukan hanya menunggu dan

menanti jodohnya.

Page 58: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

45

d. Sintaksis

Dalam chapter ini, Mas Fahd menyampaikan pesan menggunakan

kalimat aktif yang ditandai dengan awalan me-. Kalimat aktif dapat dilihat

di halaman 191 “Ragu-ragu, perempuan itu kembali menyorongkan

kepalanya ke luar jendela, menoleh ke sisi kanan. Ia membalas sapaan

tetangga laki-lakinya.”

Berdasarkan bentuk kalimat aktif di halaman 191 tersebut, pengarang

novel terlihat menyampaiakan bahwa si perempuan dalam cerita tersebut

juga penasaran dengan tetangga laki-lakinya itu, dan membalas sapaan

yang diberikan laki-laki itu.

e. Stilistik

Segi stilistik atau majas yang di tampilkan pengarang untuk

menyampaikan maksudnya dalam chapter ini adalah menggunakan majas

hiperbola. Hiperbola adalah gaya bahasa yang melebih-lebihkan sesuatu.

Seperti pada kalimat di halaman 190:

“Ah, ketika senyum perempuan itu tak lagi seindah lima atau enam

tahun yang lalu, ketika kaca jendela di apartemennya di Lantai 12

semakin berdebu, orang-orang terus menyebrang jalan. Ribuan pasang

kekasih bersijingkat atau menari-nari di punggung jalan. Ratusan

lelaki tua sudah tiada untuk meninggalkan penderitaan mereka di

dunia.”

Berdasarkan kalimat di halaman 190 tersebut, dapat dilihat bahwa

penulis novel menyampaikan dengan melebih-lebihkan sesuatu seperti

menuliskan kata ribuan, ratusan, dan meninggalkan penderitaan.

f. Retoris

Pada bagian cerita ini, Mas Fahd menggunakan gaya bahasa

hiperbolik untuk menekankan makna yang ingin disampaikan. Terlihat

Page 59: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

46

dalam kalimat di halaman 191 “Meski di dunia para ayam pejantan tak

pernah lebih dewasa dari betinanya, aku memutuskan untuk menjadi

pejantan yang berbeda … Aku ingin menjadi Peter Parker, Tony Stark,

Bruce Wayne, atau siapa saja yang mengetuk jendela apartemenmu,

menawarkan cinta atau memberimu sekuntum bunga … Aku ingin

melihatmu selalu tersenyum!”

Berdasarkan kalimat yang mengandung majas hiperbolik di halaman

191 tersebut, penulis novel ingin menekankan kepada pembaca untuk

berani melangkah menjemput jodoh yang telah Allah SWT takdirkan.

Setelah itu, selalu berusaha agar membuat pasanganmu itu bahagia.

3. Chapter ke-32 Pilihan

a. Tematik

Tema dari chapter ini adalah kisah laki-laki yang menjalani hidupnya

untuk mendapatkan jodohnya serta kisah seorang perempuan yang menanti

jodohnya. Setiap kali masing-masing dari mereka bertemu dengan lainnya,

selalu timbul pertayan apakah benar bawha itu jodohnya. Namun,

bersamaan dengan itu juga muncul kepercayaan diri, bahwa ia bisa

mendapatkan yang lebih baik dari yang ia temui sebelumnya. Tema dalam

chapter ini di dukung oleh kalimat pada halaman 197:

“Konon, di suatu negeri yang tak diketahui namanya, para lelaki

berusaha menemukan jodohnya dengan cara berjalan. Sementara

para perempuan berusaha menemukan jodohnya dengan cara

menunggu. Di sana, hukum yang berlaku sederhana. Sebagaimana

diceritakan turun temurun selama puluhan generasi.”

Berdasarkan kalimat pada halaman 197 tersebut, Mas Fahd ingin

menyampaikan kepada pembaca bahwa, kebanyakan dari manusia di

Page 60: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

47

dunia, laki-lakilah yang berusaha mengejar jodoh mereka, sedangkan

perempuan hanya menanti dan menunggu. Ini terjadi selama puluhan

tahun. Ketentuan yang berlaku perihal kejadian tersebut selalu sama dan

pembaca di harapkan mengambil hikmah dari kisah ini.

b. Skematik

Pesan jodoh yang disampaikan Mas Fahd dirangkai melalui skema

cerita yang diawali dengan seorang lelaki yang setiap berjalan satu juta

langkah bertemu dengan seorang perempuan. Di sisi lain, setiap seribu

purnama penantian, para perempua akan ditemui seorang laki-laki. Hanya

ada lima kesempatan bagi masing-masing mereka. Ketika sudah

melangkah, lelaki tidak bisa kembali ke belakang untuk menemui lagi

perempuan tersebut. Sama dengan perempuan, ia tidak bisa kembali

memanggil lelaki yang pernah ia tolak sebelumnya.

Cerita di chapter ini diakhiri dengan berakhirnya langkah dan

pertemuan si lelaki dengan perempuan-perempuan yang ada di setiap satu

juta langkahnya. Karena memikirkan dan menginginkan jodoh yang

sempurna, si lelaki tidak satupun mendapatkan jodoh yang ia idam-

idamkan dari lima juta langkah yang ia lalui. Sampai pada akhirnya dalam

sedih yang paling pilu ternyata jodohnya yang sempurna yang selama ini

ia cari berupa kematian.

Kesimpulan di chapter ini didukung oleh kalimat di halaman 201:

“Maafkan, demikian huruf-huruf tersetak di makam itu, “jodoh paling

sempurna yang aku tunggu ternyata bernama kematin.”di sanalah si laki-

laki tertawa, dalam sedihnya yang paling pilu, tanpa suara … “

Page 61: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

48

berdasarkan kalimat tersebut, pengarang ingin membuat pembaca

merenung, bahwa tidak ada jodoh yang sempurna dan kematian adalah hal

yang pasti.

c. Semantik

Segi semantik atau makna yang ingin di tekankan Mas Fahd pada

chapter ini dapat dilihat di halaman 200:

“Detik-detik terus berguguran, jejak-jejak tertinggal, dan si laki-

laki telah jadi makin tua … Dan ternyata, pada langkah kelima

juta, taka da lagi perempuan cantik yang menungguya. Kecuali

sebuah makam.”

Berdasarkan kalimat di halaman 200 tersebut, terlihat pengarang ingin

menekankan makna kepada pembaca bahwa setiap manusia memiliki

jodohnya masing-masing. Manusia berhak menentukan pilihan hidupnya.

Namun, dari setiap pilihan yang diambil tidak akan pernah luput dari

sebuah konsekuensi. Jodoh adalah hal yang misteri. Manusia berharap

bahwa ssseorang yang ditemuinya adalah jodohnya. Namun, manusia tidak

pernah tahu, kapan dan dimana kita akan bertemu jodoh. Bisa saja,

kematianlah jodoh kita yang sesungguhnya yang lebih dulu menemui kita.

Seperti Firman Allah dalam surat Al-Anbiya’ ayat 35 berikut:

لشر والخير فتنةا وإليناترجعون كل نفس ذائقة الموت ونبلوكم با

Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami

akan menguji kamu dengan keburuka dan kebaikan sebagai

cobaan (yang sebenar-benarnya)”.

d. Sintaksis

Segi sintaksis yang digunakan pengarang dalam chapter ini

menggunakan bentuk kalimat aktif yang diawali dengan awalan me- dan

kalimat pasif dengan walan ter-. Kalimat aktif dapat dilihat di halaman 200

Page 62: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

49

“Si laki-laki pada akhirnya pergi meinggalkan perempuan itu. Ia

memutuskan menempuh sejuta langkah terakhirnya … kesempatan

terakhirnya … ia ingin menemukan jodohnya yang paling sempurna.”

Berdasarkan temuan pada kalimat di halaman 200 tersebut, penulis

menyampaikan sebuah pesan melalui kisah fiktif untuk menggambarkan

seolah tokoh utama dalam novellah yang menceritakannya.

e. Stilistik

Pilihan gaya bahasa yang dipakai Mas Fahd dalam segi stilistik adalah

majas Ironi. Majas ironi adalah gaya bahasa yang menyatakan hal

bertentangan dengan maksud menyindir. Dapat dilihat pada halaman 201

“Di sanalah si laki-laki tertawa, dalam sedihnya yang paling pilu, tanpa

suara … “Maafkan,” katanya. “Jodoh yang paling sempurna yang kucari

ternyata bernama kematian.”

Berdasarkan kalimat di halaman 201 terssebut, pengarang ingin

mengajak pembacanya merasakan penyesalan yang mendalam melalui

kisah akhir dari si lelaki tersebut. Dan mengambil sebuah hikmah

mengenai hal yang sudah Allah tetapkan.

f. Retoris

Segi retoris dari chapter ini adalah terdapat rima berbentuk

pengulangan kata dan ketegasan. Dapat dilihat pada kalimat di halaman

200 “Detik-Detik terus berguguran, jejak-jejak tertinggal, dan si laki-laki

telah jadi makin tua … Dan ternyata, pada langkah kelima juta, tak ada

lagi perempuan cantik yang menunggunya.”

Berdasarkan kalimat di halaman 200 tersebut, Mas Fahd ingin

Page 63: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

50

menyampaikan pesan kepada pembaca bahwa waktu akan terus berjalan

dan manusia tidak bisa memutar balikkan waktu. Kita tidak pernah tahu

apa yang akan dihadapi di depan. Namun, setiap langkah yang kita ambil

selalu diiringi dengan konsekuensi dan kita harus menghadapinya.

4. Chapter ke-37 Yang Fana Adalah Waktu

a. Tematik

Tema dari chapter ini adalah bahwa waktu merupakan hal yang tidak

abadi. Bahwa setiap pertemuan selalu diakhiri dengan perpisahan. Dan

ketika perpisahan itu terjadi tanpa kita inginkan, kita selalu kembali

mengingat momen-momen bersama orang-orang yang kita sayangi dan

percakapan-percakapan yang kita lakukakan. Bahwa manusia boleh

berencana, tapi tetap Tuhanlah yang menentukan Mas Fahd memuat pesan

tersebut melalui kisah Sena yang di tinggal pergi oleh Keara selama-

lamanya disaat mereka sudah memiliki rencana untuk menikah.

Selaras dengan nasihat yang disampaikan Mas Fahd dalam chapter

ini. Islam juga telah memberikan penjelasan mengenai waktu yang

merupakan hal yang fana dan manusia boleh berencana, tapi tetap Allah-

lah yang menentukan apakah rencana tersebut akan terealisasi atau tidak.

Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hambaNya.

Hal tersebut telah dijelaskan dalam ayat Al-Qur’an Surat Al-Baqarah

ayat 186 berikut:

Page 64: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

51

وإذا سألك عبادي عني فإني قريب أجيب دعوة الداع إذادعان

فليستجيبوا لي وليؤمنوا بي لعلهم يرشدون

Artinya: “Dan orang-orang yang berusaha untuk (mencari

keridaan) Kami, Kami akan Tunjukkan kepada mereka jalan-

jalan Kami.”

b. Skematik

Skema yang dibuat pengarang dalam chapter ini diawali dengan kisah

Sena yang mendapat kabar melalui telepon bahwa Keara jatuh dari tangga

dan tidak sadarkan diri lalu di bawa ke rumah sakit. Saat itu Sena sedang

bekerja di rumah sakit. Ia lalu langsung mengemasi barang-barangnya dan

menyalakan mobil menuju rumah sakit tempat Keara di bawa.

Cerita chapter ini ditutup dengan kepergian Keara untuk selama-

lamanya. Meninggalkan orang-orang yang dikasihinya terutama Sena. Dua

orang perawat mulai melepaskan selang oksigen dari mulut Keara, selang

infus, dan kabel-kabel yang terpasang lainnya. Sena hanya bisa terdiam

dan memeluknya. Disusul oleh orang tua Keara. Sena menangis dan

membisikkan kata-kata ditelinga Keara “aku sayang kamu”. Sambil

mengingat momen-momen yang pernah mereka lalui bersama.

Kesimpulan cerita pada chapter ini dapat dilihat pada kalimat yang

disampaikan Mas Fahd di halaman 226:

“Aku menatap matamu, wajahmu, rambutmu, tanganmu:

mengapa Tuhan begitu tak adil pada hidupmu, Keara? Mengapa

Tuhan menyediakan kemungkinan cerita semacam ini untuk

kita? Jika Tuhan ingin menghukum dosa-dosa kita, mengapa Dia

harus mengambilmu dan membuatku menderita?”

c. Semantik

Segi semantik atau makna yang ingin ditekankan Mas Fahd dalam

Page 65: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

52

chapter ini dapat dilihat melalui cerita ketika Sena mendapatkan kabar

bahwa Keara terbaring di rumah sakit dan tidak sadarkan diri. Makna yang

ingin disampaikan pengarang terlihat pada kalimat di halaman 222 “Keara,

aku tahu hari ini akan tiba. Hari ketika harapan harus ditarik paksa dari

langit-langit perasaan … untuk direlakan tergeletak bisu, menggugu di

lantai waktu yang beku. Tapi, aku tak mengira Tuhan akan begitu tega.

Aku tak mengira semua akan terjadi secepat ini.”

Berdasarkan kalimat di halaman 222 tersebut, terlihat pengarang ingin

berpesan kepada pembaca bahwa kita bisa merencanakan masa depan.

Namun hanya Allah yang menyetujui atau menolak rencana tersebut.

Ketika kita memiliki rencana dan kemauan, makademikian juga Allah.

Kehendak dan rencana Allahlah yang berlaku. Jika Allah tidak

menngabulkan rencana kita, kita tidak boleh berprasangka buruk, bisa jadi

Allah hanya menunda atau mengalihkan kita kepada rencana yang lebih

baik.

d. Sintaksis

Dari segi sintaksis, pengarang menyampaikan pendapatnya

menggunakan bentuk kalimat aktif yang diawali dengan awalan me-.

Bentuk kalimat ini dapat dilihat pada kalimat di halaman 227 “Maka, jika

mataku menjadi berkaca-kaca memandang rautmu yang murung, hingga

mengaburkan cara pandangku tentang kenyataan, aku bersedia

memejamkannya; untuk kubasuh pipiku seperti puisi-hujan membasahi

tanah pagi.”

Bentuk kata ganti yang banyak dipakai dalam chapter ini adalah kata

Page 66: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

53

ganti orang pertama jamak yaitu kita. Hal ini dapat dilihat pada kalimat di

halaman 224 “Di sepanjang lorong rumah sakit yang kulalui, hanya

kenangan-kenangan tentang kita yang berlesatan dalam kepala: saat kita

kali pertama bertemu, surat-surat kita, pertemuan-pertemuan kita, janji dan

rencana indah kita berdua.”

Berdasarkan kalimat di halaman 224 tersebut, pengarang ingin

menyampaikan bahwa ketika sebuah perpisahan itu terjadi, maka saat itu

pula kita kan kembali mengingat masa-masa yang sudah terlewati.

e. Stilistik

Segi stilistik yang dipakai pengarang dalam chapter ini untuk

menunjukkan maksudya adalah majas personifikasi sekaligus hiperbola.

Majas personifikasi adalah gaya bahasa yang menganggap benda mati

seolah hidup sedangkan majas hiperbola adlah gaya bahasa yang

berlebihan. Hal ini dapat dilihat pada kalimat di halaman 224 “Tiba-tiba

segalanya menjadi lambat. Detik-detik berguguran di lantai waktu bagai

kaca yang pecah. Aku tak tahu apa yang sudah terjadi padamu. Aku tak

ingin berada dalam situasu semacam ini, Keara! Aku tak mau!”

Berdasarkan kalimat di halaman 224 tersebut, terlihat pengarang ingin

menegaskan bahwa, ketika seseorang dilanda kepahitan dalam hidupnya,

ia pasti akan merasakan waktu berjalan begitu lambat, dan meyakinkan

dirinya bahwa ia tidak ingin berada di dalam kenyataan yang pahit itu.

f. Retoris

Penekanan makna atau segi retoris yang dilakukan pengarang dalam

chapter ini dapat dilihat pada kalimat di halaman 224:

Page 67: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

54

“Setibanya di Rumah Sakit Medika Husada, aku segera

memakirkan kendaraanku. Aku berlari menuju ruanga yang

diberitahukan papamu. Aku berlari sekencang-kencangnya.

Secepat yang aku bisa. Aku ingin segera sampai di sampingmu.”

Berdasarkan kalimat di halaman 224 tersebut, pengarang terlihat

menggunakan penyampaian yang bertele-tele dan pengulangan kata.

Ekspresi Mas Fahd juga terlihat begitu tegas mengajak pembaca untuk

merasakan kepanikan yang di rasakan oleh tokoh utamanya.

5. Chapter ke-38 Awal Cerita Bahagia

a. Tematik

Tema dari chapter ini adalah bahwa jodoh tidak hanya selalu soal

pasangan yang kita nikahi. Tentang jodoh yang ditampilkan Mas Fahd

melalui kisah Sena yang menganggap bahwa Keara dan Sena juga

berjodoh. Sena dalam kisah ini, walaupun tidak jadi menikah, hidup

bersama, dan bahagia hingga maut memisahkan, ia tetap menganggap

bahwa ia dan Keara berjodoh. Tema dalam chapter ini didukung oleh

kalimat di halaman 243:

“Ini kisah tentang seorang laki-laki dan perempuan yang

memutuskan untuk berlayar jauh sebelum mereka mengenal

ketakutan … jauh sebelum mereka bisa membaca arah atau

menebak cuaca, jauh sebelum mereka disibukkan dengan

pertanyaan-pertanyaan tentang waktu, takdir, cinta, dan “jodoh”

itu sendiri.”

b. Skematik

Skema yang dibuat pengarang dalam chapter ini diawali dengan kisah

Sena yang bertemu dengan Laila. Mereka berbincang mengenai film

perdana Sena. Laila memuji film hasil karya Sena meskipun ia tidak

menyukai akhir yang menyedihkan (sad ending). Film ini diadaptasi dari

buku karya Sena yang dikirimkan oleh Keara sebelum ia meninggal. Dulu,

Page 68: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

55

Sena selalu menuliskan cerita-cerita tentang perjalanan kisah ia dan Keara

dan meminta Keara untuk membacanya. Sena tidak menyangka bahwa

Keara benar-benar mengirimkan tulisan-tulisan itu ke salah satu penerbit di

terbesar di Indonesia.

Cerita di chapter ini ditutup dengan sepulangnya Sena dari bioskop

bersama istrinya Laila. Laila sedang mengandung Sembilan bulan dan

diperkirakan bahwa anak mereka yang akan lahir berjenis kelamin

perempuan. Sena sudah mempersiapkan nama untuk bayi perempuannya

tersebut. Dan bayi itu diberi nama, Keara.

Kesimpulan ceita pada chapter ini dapat dilihat pada kalimay yang

disampaikan Mas Fahd di halaman 243:

“Terima kasih, Key … Terima kasih karena kamu telah menjadi

salah satu cerita paling indah dalam hidupku-yang bahkan

hampir setiap episodenya bisa kutuliskan. Terima kasih karena

telah mencintaiku sepenuh hati. Terima kasih karena telah

mengajarkanku makna cinta, rindu, kedewasaan, dan banyak hal

lainnya.”

c. Semantik

Segi semantik yang ingin ditekankan Mas Fahd pada chapter ini dapat

dilihat pada kalimat di halaman 244:

“Kita berjodoh, Keara. Sekarang aku bisa mengatakannya

dengan yakin. Kita berjodoh meski kita tak menjadi sepasang

kekasih yang menikah, tinggal bersama, memiliki anak, dan

hidup bahagia hingga maut memisahkan kita. Kita berjodoh

meski impian dan rencana-rencana kita tak tercapai. Kita

berjodoh karena bagaimanapun Tuhan telah mengizinkan kita

bertemu, menuliskan kisah kita berdua, dan berbahagia di salah

satu persimpangan kehidupan yang pernah kita alami bersama.

Kita berjodoh, Key. Untuk apapun alasannya, yang

menyedihkan atau membahagiakan, yang bisa kita terima atau

tak bisa kita terima, yang termaafkan atau tak termaafkan. Kita

berjodoh karena takdir telah mempertemukan kita di salah satu

Page 69: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

56

persimpangan waktu, membuat kita jadi lebih dewasa, membuat

hidup kita jadi lebih bermakna.”

Berdasarkan kalimat di halaman 244 tersebut, dapat dilihat Mas Fahd

ingin menyampaikan pesan kepada pembaca bahwa jodoh bukan hanya

soal belahan jiwa kita ataupun seseorang yang kita nikahi. Melainkan

jodoh juga ialah takdir Tuhan yang telah mengizinkan sebuah pertemuan,

sebuah kisah yang tertuliskan, dan kebahagiaan yang dirasakan saat kita

bersama orang-orang yang kita kasihi. Walaupun kebersamaan tidak terus

terjalin, namun Tuhan memiliki makna dan tujuan tersendiri dalam

menentukan takdirnya. Tuhan tahu mana yang terbaik untuk hamba-Nya.

d. Sintaksis

Segi sintaksis yang digunakan pengarang dalam chapter ini

menggunakan bentuk kalimat aktif berawalan me-. Kalimat aktif dapat

dilihat pada halaman 241 “Keara, aku harus berterima kasih kepadamu

karena waktu itu ternyata kamu benar-benar mengirimkan naskahku ke

penerbit. Sebenarnya, aku tak pernah ingin menerbitkannya. Aku hanya

ingin menuliskan kisah kita dan mendapatimu bahagia membaca

semuanya, itu lebih dari cukup buatku.”

Berdasarkan bentuk kalimat aktif di halaman 241 tersebut, pengarang

novel terlihat ingin meyampaikan bahwa kebahagiaan yang paling

sederhana adalah dengan memberikan hal-hal yang sederhana kepada

orang yang kita kasihi. Bahwa rasa sayang dan cinta yang sesungguhnya

adalah ketika melihat orang yang kita sayangi menerima pemberian kita,

meskipun itu hanyalah hal yang murah dan sederhana.

e. Stilistik

Page 70: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

57

Segi stilistik atau cara yang ditampilkan pengarang untuk

menyampaikan maksudnya dalam chapter ini adalah menggunakan majas

ironi. Majas ironi iyalah gaya bahasa sindiran yang paling halus

menggunakan kata-kata mengandung arti kebalikan dari yang dimaksud.

Seperti pada kalimat di halaman 241:

“Anyway, ini film yang bagus banget. Beneran. Meski memang

nggak sebagus buku kamu. Katanya berusaha menghibur.”

Berdasarkan kalimat di halaman 241 tersebut, dapat dilihat pengarang

novel menyampaikan dengan cara sindiran yang sangat halus bahwa

kebanyakan dari perempuan jika menonton film bergenre drama, mereka

tidak menyukai akhir yang menyedihkan meskipun cerita keseluruhan dari

film merupakan cerita yang bagus.

f. Retoris

Pada bagian cerita ini, Mas Fahd menampilkan bentuk persuasif untuk

menekankan makna yang ingin disampaikan. Terlihat pada kalimat di

halaman 242: “Tetapi, laut, ombak, dan dalamnya, selalu menjadi misteri

dan tak terduga-duga, bukan? Orang yang kau sangka “belahan jiwa”

sering kali hanya semacam perantara, atau bahkan pengalih perhatian dari

belahan jiwamu yang sesungguhnya.”

Berdasarkan kalimat yang mengandung persuasif di halaman 242

tersebut, dapat dilihat bahwa pengarang ingin menekankan kepada

pembaca (terutama anak muda) bahwa sesempurna apapun rencana yang

sudah kita buat, tetap terdapat variabel atau hal yang diluar kuasa kita

yaitu ketentuan dari Sang Pemilik Takdir. Perihal jodoh yang akan

mendampingi kita adalah hal yang misteri.

Page 71: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

58

B. Analisis Kognisi Sosial dalam Novel Jodoh

Dalam pandangan Van Dijk, perlu ada penelitian mengenai kognisi

sosial yang meneliti kesadaran mental wartawan. Dalam hal karya sastra,

kesadaran mental itu merujuk pada pengarangnya dalam membentuk teks

dalam karyanya. Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks

tidak mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa.8

Dalam analisis kognisi sosial ini, terdapat empat skema yang

dipaparkan oleh Van Dijk yaitu:

1. Skema Person

Menurut penulis, jodoh ialah konsekuensi takdir,

bertemunya titik-titik takdir sampai pada akhirnya bertemu

pada satu titik. Takdir adalah keputusan yang kita buat

terhadap pilihan-pilihan yang tersedia didepan kita. Penulis

menambahkan bahwa jodoh juga ialah peristiwa bertemunya

takdir seseorang dengan orang lain. 9

2. Skema Diri

Fahd merupakan suami dari Rizqa Abidin yang dinikahinya

pada tanggal 25 Desember 2009 dan telah dikaruniai dua orang

putra yaitu Falsafah Kalky Pahdepie dan Alkemia Malaky

Pahdepie. Fahd merupakan anak pertama dari empat

bersaudara. Masa remajanya ia habiskan disekolah berbasis

ilmu pengetahuan agama yaitu MTs dan MA di Pondok

8 Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: Lkis, 2006), h.

221 9Wawancara bersama Fahd Pahdepie, Inspirasi.co Ciputat Tangerang, Rabu, 31 Mei 2017

pukul 15.00 WIB.

Page 72: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

59

Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut, serta masa

kuliahnya ia tempuh di Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta10. Dalam penulisan novel Jodoh ini, inilah yang

menjadi salah satu alasan Fahd memasukkan unsur pendidikan

pesantren dalam novel Jodoh ini. Bahkan untuk nama sekolah

yang terdapat dalam novel ini sesuai dengan nama pesantren

tempat Fahd menuntut ilmunya. Hal ini dapat dilihat dalam

novel Jodoh pada halaman 34 dan 35 chapter berjudul Kisah

Kecil Dari Cinta Masa Kecil11.

3. Skema Peran

Penulis melihat pandangan masyarakat mengenai jodoh

adalah bahwa jodoh bukan sesuatu yang dipasangkan begitu

saja. Menurut penulis sebagai manusia yang memiliki

latarbelakang kehidupan, sejarah keluarga, dan juga masa lalu

yang membuat manusia tersebut pada akhirnya dipasangkan

dengan manusia yang lain, dikarenakan ada sesuatu atau

peristiwa yang membuat mereka bertemu.12

4. Skema Peristiwa

Penulis mengaitkan pandangannya ini dengan peristiwa-

peristiwa yang terjadi disekitar kehidupannya. Penulis melihat

bahwa banyak orang yang menghabiskan hidupnya hanya

dengan menunggu jodohnya datang. Pasrah terhadap keadaan

10 Website resmi www.fahdpahdepie.com diakses tanggal 24 Juni 2017 11 Fahd Pahdepie, Jodoh (Yogyakarta: Bentang, 2016), h. 34-35 12Wawancara bersama Fahd Pahdepie, Inspirasi.co Ciputat Tangerang, Rabu, 31 Mei 2017

pukul 15.00 WIB.

Page 73: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

60

dan situasi dirinya. Ketika mereka akhirnya bertemu dengan

jodohnya, mereka bilang kalau jodohnya datang begitu aja

tanpa melihat bahwa ada keputusan-keputusan dalam hidupnya

yang membuat dia akhirnya bertemu dengan jodohnya. Itulah

yang melatarbelakingi pandangan penulis mengenai jodoh.13

Dalam novel Jodoh ini, penulis tidak memasukkan unsur budaya

sunda yang merupakan budaya asalnya. Penulis hanya membuat cerita

pada novel ini seperti cerita masyarakat pada umumnya tidak terpaku pada

budaya tertentu. Penulis ingin cerita yang ringan ini bisa diterima di

masyarakat umumnya.14

C. Analisis Konteks Sosial dalam Novel Jodoh

Analisis konteks adalah dimensi terakhir dalam analisis wacana Teun

A. Van Dijk. Menurut Eriyanto, sebagaimana dikutip Alex Sobur, konteks

memasukkan semua situasi dan hal yang berada di luar teks dan

memengaruhi pemakaian bahasa, seperti partisipan dalam bahasa, situasi

di mana teks tersebut diproduksi dan fungsi yang dimaksudkan.15 Jika

dikaitkan dengan penelitian ini, peneliti akan menemukan alasan Fahd

Pahdepie menulis novel Jodoh berdasarkan konteks sosial yang terjadi di

masyarakat.

Jika berbicara tentang pencarian jodoh atau pasangan hidup kita,

proses yang akan dilewati ialah proses pengenalan pribadi. Sebagai

13Wawancara dengan Fahd Pahdepie melalui email [email protected] hari kamis

tanggal 16 November 2017 14Wawancara dengan Fahd Pahdepie melalui email [email protected] hari kamis

tanggal 16 November 2017 15 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotika dan Analisis Framming (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 56

Page 74: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

61

masyarakat mayoritas muslim di Indonesia dan sebagai makhluk sosial

tentu tidak terlepas dari dua hal yaitu hukum agama serta hukum adat

istiadat atau budaya.

Pada era masyarakat Indonesia saat ini, proses pengenalan pribadi

dinamai dengan pacaran. Hal ini rasanya sudah tidak asing lagi ditelinga

para muda-mudi masyarakat Indonesia. Namun jika menilik sejarah

pengenalan pribadi untuk mengenal Jodoh yang telah kita pilih, maka kita

akan melihat sesuatu hal yang sebenarnya tidak jauh berbeda. Tapi dalam

makna yang lebih dalam.

Kita dapat mengambil contoh sejarah atau tradisi budaya Jawa Perihal

jodoh atau pemilihan pasangan hidup. Beberapa hal yang menjadi budaya

masyrakat Jawa dalam memilih jodoh adalah berhubungan dengan ‘bobot,

bibit, bebet’, dimana kriteria tersebut merupakan syarat minimal yang

harus dipenuhi sebelum masuk dalam ikatan pernikahan. Bobot diartikan

sebagai kekayaan, kekayaan yang dimaksud disini adalah kesanggupan

dari calon suami untuk dapat memenuhi kebutuhan rumahtangganya. Bibit

diartikan sebagai keturunan, yang dimaksud disini adalah bahwa masih

memiliki orang tua yang lengkap, atau setidaknya jelas mengenai siapa

orang tuanya. Bebet diartikan sebagai derajat sosial, kriteria terakhir ini

sebagai penyempurna dari kedua kriteria sebelumnya, dimana akan lebih

baik apabila seseorang tersebut memiliki strata sosial yang tinggi.16

Pada masa sekarang, masih banyak masyarakat Indonesia yang

berpegang pada budaya ini dalam memilih atau menentukan jodoh untuk

16Syarifudin, Fadholi, Kesetaraan Dalam Pernikahan Menurut Hukum Islam dan Hukum

Adat Jawa, (Yogyakarta: Skripsi Fakultas Hukum dan Syari’ah UIN Sunan Kalijaga, 2013), h.

VIII

Page 75: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

62

putra/putri atau sanak saudara mereka. Namun banyak juga masyarakat

yang sudah tidak terlalu berpegang pada budaya ini dikarenakan adanya

kriteria lain yang menurut mereka lebih utama seperti kriteria dari segi

agama dan lamanya proses saling mengenal dan ketertarikan.

D. Analisis Jodoh Dalam Sudut Pandang Islam

Pada bab II halaman 10 sudah dijelaskan bahwa konsep “cara benar

cari Jodoh” ialah tiga tahap, yaitu Pertama Cleansing seperti proses

bersuci. Proses cleansing ini berfokus pada kita dan Allah saja, tetapi

bersuci dari dosa di masa lalu akan melibatkan orang lain. ada tiga tahap

penting yang perlu dilakukan dalam proses cleansing ini, yaitu Terima,

Syukuri, dan Maafkan.

Dalam novel Jodoh karya Fahd Pahdepie ini, tokoh utama yaitu Sena

melewati proses cleansing. Hal ini dapat dilihat pada halaman 152 yaitu:

“Kemudian aku bertobat, pada hari lain, untuk kesekian, setelah

suatu hari terpeleset di gerbang itu; dan tertangkap! Terima kasih

telah membuatku menghafalkan setengah juz Al-Qur’an setiap kali

melakukan kesalahan’'17

Kedua Upgrading itu layaknya pemenuhan perbekalan diri.

Upgrading meliputi pemantasan diri kita terhadap Allah agar layak

disandingkan dengan jodoh kita kelak. Lakukan upgrading sebaik-

baiknya, jangan pernah lelah untuk terus belajar dan memperbaiki diri,

itulah yang akan membuat kita semakin didekatkan dengan jodoh oleh

Allah SWT.

Dalam novel Jodoh karya Fahd ini, tokoh utama yaitu Sena juga

17 Fahd, Pahdepie, Jodoh. (Yogyakarta: Bentang, 2016), h.152

Page 76: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

63

melakukan proses upgrading. Hal ini dapat dilihat pada halaman 51 yaitu:

“Ya, kali ini aku harus pergi ke Jogja. Aku berkuliah di kota itu.

Sementara kamu di Bandung. … kita akan belajar bersabar

mengerjakan proyek masa depan kita masing-masing di dua tempat

yang saling berjauhan”18

Hal ini juga dapat dilihat lagi pada halaman 109, yaitu:

“Aku akan menetap di kota ini beberapa tahun untuk

menyelesaikan kuliah S-1 di Fakultas Kedokteran, Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta”19

Hal ini juga dapat dilihat lagi pada halaman 137, yaitu:

“Aku harus menuntaskan misiku mengapa aku datang ke Jogja.

Aku harus menjemput masa depanku. Dan, jika aku bisa menjadi

laki-laki yang bertanggung jawab pada diriku sendiri maka aku

akan bisa menjadi laki-laki yang bertanggung jawab untuk

mengantarkan kebahagiaan buatmu di masa depan”20

Hal ini juga dapat dilihat pada halaman 111, yaitu:

“Barangkali ke stasiun berikutnya: kedewasaan. … tempat kita

akan menyadari betapa berharganya kebersamaan dan betapa

perpisahan mengajarkan kita banyak hal. tempat kita mengerti

bahwa sesuatu yang paling kita tunggu dan inginkan sebenarnya

adalah hal-hal kecil yang sedang kita dekap, tetapi sering kita

sepelekan di keseharian. Tempat kita tak memberi ruang pada

penyesalan-penyesalan, tetapi mencari peluang-peluang untuk

sejumlah kerja perbaikan”21

Dari hal diatas, dapat kita lihat bahwa tokoh utama berusah untuk

terus memperbaiki diri dan berlajar dari peristiwa yang sedang dialaminya

agar menjadi pribadi yang lebih baik. Juga perginya tokoh utama untuk

melanjutkan pendidikannya adalah salah satu contoh dari pembekalan

dirinya untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik.

Terakhir ialah proses Selecting yaitu tahap bagaimana sebenarnya kita

18Fahd, Pahdepie, Jodoh. (Yogyakarta: Bentang, 2016), h.51 19Fahd, Pahdepie, Jodoh. (Yogyakarta: Bentang, 2016), h.109 20Fahd, Pahdepie, Jodoh. (Yogyakarta: Bentang, 2016), h.137 21Fahd, Pahdepie, Jodoh. (Yogyakarta: Bentang, 2016), h.111

Page 77: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

64

memilih dan menentukan siapa yang akan menjadi pasangan sejati kita.

Dalam novel Jodoh ini, tokoh utama tidak melakukan proses cleansing.

Dikarenakan ia sudah jatuh cinta dan memilih pasangan yang sudah lama

ia kenal. Tidak peduli sekalipun wanita tersebut memiliki sebuah penyakit

yang membuatnya tidak memiliki waktu yang lama untuk hidup. Tokoh

utama tetap pada pilihannya untuk menikahi wanita tersebut. Meskipun

pada akhirnya takdir berkata lain. Hal ini dapat dilihat pada halaman 157

yaitu:

“… Aku ingin menikahimu. Itu impianku sejak lama. Kita akan

hidup bersama dan bahagia”22

E. Analisis Komunikasi Antarbudaya Tentang Jodoh

Komunikasi antarbudaya dapat dipahami sebagai perbedaan budaya

dalam mempresepsi objek-objek sosial dan kejadian-kejadian. Untuk

memahami dunia dan tindakan orang lain, kita harus memahami kerangka

presepsinya.23 Ada tiga unsur sosio budaya yang berpengaruh besar, dan

langsung terhadap makna yang dibangun dalam presepsi, yaitu:

1. Sistem kepercayaan (belief), kepercayaan secara umum dapat

dipandang sebagai kemungkinan subjektif, yang diyakini individu

bahwa suatu objek atau peristiwa memiliki karakteristik tertentu.

24Dalam hal pemahaman makna jodoh pada novel ini, Fahd selaku

penulis memiliki kepercayaan bahwa sekalipun sepasang manusia

yang saling mencintai tidak bersatu dalam ikatan pernikahan

(karena dipisahkan oleh sebuah takdir yang tidak bisa dilawan

22Fahd, Pahdepie, Jodoh. (Yogyakarta: Bentang, 2016), h.157 23 Ahmad, Sihabudin, Komunikasi Antarbudaya: Satu Perspektif Multidimensi, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2011), h. 38 24Ahmad, Sihabudin, Komunikasi Antarbudaya: Satu Perspektif Multidimensi, h.39

Page 78: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

65

yaitu kematian) mereka tetaplah disebut jodoh. Karena menurut

penulis, bagaimanapun akhirnya Tuhan telah mengizinkan sebuah

pertemuan, menuliskan sebuah kisah, dan saling berbahagia di

salah satu persimpangan kehidupan baik itu yang menyedihkan

atau membahagiakan.25

2. Nilai (value),26adalah seperangkat aturan terorganisasikan untuk

membuat pilihan-pilihan dan mengurangi konflik dalam suatu

masyarakat. Nilai-nilai memiliki aspek evaluatif dan sistem

kepercayaan, niali dan sikap. Dimensi evaluative ini meliputi

kualitas-kualitas seperti kemanfaatan, kebaikan, estetika,

kebutuhan, dan kesenangan. Pada novel jodoh ini, penulis

memperlihatkan karakter Sena sebagai tokoh utama juga memiliki

sebuah nila-nilai atau prinsip didalam dirinya. Ia mengambil

sebuah keputusan untuk meninggalkan wanita yang dicintainya

agar tidak jauh tersesat dalam hasrat dan hawa nafsu. Kesadaran

dalam dirinya bahwa selama ini ia sudah melanggar nilai-nilai

dalam agama (yang diyakininya) bahwa ada batasan antara laki-

laki dan perempuan sebelum mereka menikah. Sekalipun pada

masyarakat saat ini, batasan antara laki-laki dan wanita terlihat

samar yang disebut dengan pacaran. Tokoh utama sadar, bahwa ia

sudah tidak bisa lagi melanggar nilai-nilai yang terdapat agama

yang dianutnya yaitu Islam.27

25Fahd, Pahdepie, Jodoh. (Yogyakarta: Bentang, 2016), h.244 26Ahmad, Sihabudin, Komunikasi Antarbudaya: Satu Perspektif Multidimensi, h.40 27Fahd, Pahdepie, Jodoh. (Yogyakarta: Bentang, 2016), h.89

Page 79: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

66

3. Sikap (attitude),28kepercayaan dan nilai memberikan kontribusi

bagi pengembangan dan sikap. Sikap sebagai suatu kecenderungan

yang diperoleh dengan belajar untuk merespon suatu objek secara

konsisten. Pada novel Jodoh ini, kepercayaan dan nilai yang

dimiliki tokoh utama sebagai seorang muslim mengambil sikap

untuk menempuh jalan yang dianjurkan oleh Islam yaitu dengan

menikah. Sena memutuskan untuk menikahi wanita yang

dicintainya. Sekalipun ia tahu bahwa wanita yang dicintainya

tersebut memiliki sebuah penyakit, ia tetap konsisten dengan sikap

dan keputusan yang diambilnya.29

28Ahmad, Sihabudin, Komunikasi Antarbudaya: Satu Perspektif Multidimensi, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2011), h. 40 29Fahd, Pahdepie, Jodoh. (Yogyakarta: Bentang, 2016), h. 171

Page 80: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

67

Page 81: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis menggunakan analisis wacana Teun A.

Van Dijk yang mencangkup analisis teks, analisis kognisi sosial dan

analisis konteks sosial, peneliti menemukan adanya wacana jodoh dalam

novel Jodoh. Wacana jodoh yang terdapat di novel ini berdasarkan

analisis teks, ditemukan dalam lima chapter.

Pertama, pada chapter ke-29 yang berjudul Berjodoh, ditemukan

wacana jodoh dalam bentuk pengulangan kata dan bertele-tele untuk

menekankan makna bahwa terkadang manusia diberikan setiap

kemungkinan kisah hidup yang tidak terhingga dengan kesulitannya

masing-masing. Kedua, pada chapter ke-30 yang berjudul Penantian,

ditemukan wacana dalam bentuk bahasa yang berlebihan untuk

menekankan makna bahwa manusia haruslah berani melangkah untuk

menjemput jodoh yang telah Allah takdirkan untuknya. Ketiga, pada

chapter ke-32 yang berjudul Pilihan, ditemukan wacana dalam bentuk

pengulangan kata dan penegasan bahwa waktu akan terus berjalan dan

manusia tidak bisa memutar balikkannya. Manusia tidak pernah tahu apa

yang akan dihadapinya di depan. Keempat, pada chapter ke-37 yang

berjudul Yang Fana Adalah Waktu, ditemukan wacana dalam bentuk gaya

bahasa berlebihan bahwa ketika seseorang dilanda kepahitan dalam

hidupnya, ia merasa bahwa waktu berjalan begitu lambat dan berusaha

meyakinkan dirinya bahwa ia tidak ingin berada dalam kenyataan pahit

Page 82: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

68

itu. Kelima, pada chapter ke-38 yang berjudul Awal Cerita Bahagia,

ditemukan wacana dalam bentuk ajakan bahwa sesempurna apapun

rencana yang sudah kita buat, tetap terdapat variabel atau hal yang di luar

kuasa kita yaitu ketentuan dari Sang Pemilik.

Analisis Kognisi sosial dalam novel Jodoh ini melalui skema Van Dijk

terdiri dari: Skema Person, jodoh ialah konsekuensi takdir, bertemunya

titik-titik takdir sampai pada akhirnya bertemu pada satu titik.Skema Diri,

penulis sudah bertemu dengan jodohnya kemudian menikah dan memiliki

dua orang anak. Skema Peran, bahwa manusia tidak dipasangkan begitu

saja, melainkan ditentukan oleh keputusan-keputusan yang dibuatnya.

Terakhir Skema Peristiwa, penulis melihat peristiwa dari orang-orang

disekirtarnya mengenai jodoh, dan ini yang melatarbelakangi

pandangannya mengenai jodoh.

Analisis konteks sosial dalam novel Jodoh ini ialah Jika berbicara

tentang pencarian jodoh atau pasangan hidup kita, proses yang akan

dilewati ialah proses pengenalan pribadi. Di dalam masyarakat Indonesia

proses pengenalam pribadi dinamai dengan pacaran. Dalam cerita di novel

ini, tokoh utama juga melakukan sebuah pengenalan pribadi dengan wanita

yang dicintainya.

Analisis makna jodoh dilihat dari sudut pandang Islam yaitu ada tiga

tahap yang dijalani oleh seseorang untuk mendapatkan jodoh; pertama

proses cleansing, kedua proses upgrading, ketiga proses selecting. Pada

novel Jodoh ini, penulis juga melakukan ketiga proses tersebut untuk

mendapatkan jodohnya.

Page 83: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

69

Terakhir ialah analisis komunikasi antarbudaya dalam novel Jodoh.

Dalam komunikasi antar budaya, ada tiga unsur sosio budaya yang

berpengaruh yaitu; sistem kepercayaan, sistem nilai, dan sikap. Dalam

novel Jodoh ini, penulis juga memasukkan ketiga unsur tersebut melalui

karakter dan kisah tokoh utama.

Page 84: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

70

B. Saran

Berikut enam saran yang dapat penulis sampaikan dalam skripsi

ini:

1. Cerita yang tidak terlalu panjang hingga 246 halaman dalam novel ini

kurang memberikan penjelasan yang rinci mengenai waktu-waktu

yang seharusnya diceritakan.

2. Alur cerita yang ditampilkan dalam novel Jodoh ini seharusnya dibuat

berurut agar tidak membingungkan pembaca dan lebih mudah

memahami makan yang ingin ditekankan.

3. Adanya novel Jodoh ini seharusnya dimasukkan sedikit pemahaman

mengenai jodoh melalui kaca mata Islam. Agar menyeimbangi setting

cerita pada saat berada di pesantren.

4. Untuk Fahd Pahdepie selaku penulis, diharapkan tidak berhenti

menghasilkan karya dengan sudut pandang yang berbeda.

5. Untuk para pembaca novel Jodoh diharapkan mendapatkan

pemahaman baru mengenai jodoh untuk diterapkan dikehidupan

pribadinya.

6. Untuk para akademisi, novel Jodoh ini hendaknya dijadikan inspirasi

bahwa berdakwah di era modern saat ini dapat dilakukan melalui

karya kreatif, salah satunya ialah menulis novel.

Page 85: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

71

DAFTAR PUSTAKA

Buku dan Jurnal:

Bungin, Burhan, Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana, 2007

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: LKis,

2001

Fadholi, Syarifudin, Kesetaraan Dalam Pernikahan Menurut Hukum Islam dan

Hukum Adat Jawa, Yogyakarta: Skripsi Fakultas Hukum dan Syari’ah UIN

Sunan Kalijaga, 2013

Kamil, Ikhsanun & Foezi Citra Cuaca, Jodohku, Inilah Proposal Nikahku,

Bandung: Mizan Media Utama, 2014

MA, Alex, Kamus Ilmiah Kontemporer. Surabaya: Karya Harapan, 2005

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2010

Munawaroh, Latifah, Jodoh dan Pernikahan. Jakarta: Muslimah Al-Husnah, 2013

Nurgiyantoro, Burhan, Stilistika, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2014

Pahdepie, Fahd, Jodoh. Yogyakarta: Bentang, 2016

Pateda, Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta, 1994

Ruslan, Rosady, Metodologi Penelitian PR dan Komunikasi. Jakarta: Raja

Grafindo, 2003

Sihabudin, Ahmad, Komunikasi Antarbudaya : Satu Perspektif Multidimensi,

Jakarta: Bumi Aksara, 2011

Sobur, Alex, Analisis Teks Media (Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiotik dan Analisis Framing. Bandung: PT Remaja Rosda Karya,

2012),

Sutrisno, Metodologi Research. Jogjakarta: Andi Offset, 1989

Tubbs, Stewart L, dan Moss, Sylvia, Human Communication, Bandung: Remaja

Rosdakarya, Penerjemah: Deddy Mulyana dan Gembirasari, 1996

Warson Munawir, Kamus al-Munawwir. Surabaya: Pustaka Progresif, 1997

Page 86: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

72

Website:

Website resmi www.fahdpahdepie.com diakses tanggal 24 Juni 2017

Wawancara bersama Fahd Pahdepie, Inspirasi.co Ciputat Tangerang, Rabu, 31

Mei 2017 pukul 15.00 WIB.

Wawancara dengan Fahd Pahdepie melalui email [email protected] hari

kamis tanggal 16 November 2017

https://www.google.co.id/amp/s/nasikhudinisme.com/2016/02/14/resensi-jodoh-

fahd-pahdepie/amp/ diakses pada tanggal Rabu 17 mei 2017 pukul 13.26

Page 87: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

71

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 88: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Transkip wawancara dengan Fahd Pahdepie di Inspirasi.co, Jalan R.E Martadinata

No.19 Ciputat Tangerang Selatan. Rabu, 31 Mei 2017 pukul 15.00 WIB

No. Pertanyaan

Oleh Farha Attaqia

Jawaban

Oleh Fahd Pahdepie

1. “Dari rilis atau terbitnya novel

sampai sekarang sudah berapa

eksemplar yang terjual?”

“Saya gak tau persisnya berapa, kalau

cetakan sudah cetakan keenam atau

ketujuh. Jadi sekitar 40 ribu atau 50

ribu.”

2. “Bagaimana pemahaman Mas Fahd

mengenai jodoh? Terus kalau bisa

dikaitkan dengan Al-Qur’an dan

Hadist!”

“Jodoh itu, sebenarnya pemahaman

umum itukan jodoh adalah belahan

jiwa atau soulmate teorinya Socrates.

Tapi sebenarnya kalau saya memahami,

jodoh itu bertemunya emm…

konsekuensi takdir, bertemunnya titik-

titik takdir sampai pada akhirnya

bertemu pada satu titik. Kan kita ini

tidak. Misalnya kan Qia ada di sini dan

saya ada di sini kan bukan peristiwa

kebetulan. Kita di alirkan oleh

sejumlah keputusan yang kita buat

sendiri. Nah itulah takdir. Itulah

keputusan yang kita buat. Takdir

adalah keputusan yang kita buat

terhadap pilihan-pilihan yang tersedia

di depan kita. Takdir itu berasal dari

kata dalam bahasa arab qadara artinya

ukuran. Jadi yang disediakan oleh

Tuhan yang disediakan oleh Allah itu

adalah ukuran-ukurannya saja. Kita

punya kebebasan untuk memilih dan

Page 89: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

menentukan apa yang mau kita buat.

Dari beberapa serangkaian pilihan yang

tersedia di depan kita. Nah yang

ditetapkan oleh Allah yang disebut

takdir itu sudah ditetapkan. Yang

ditetapkan itu umum logikanya saja.

Konsekuensi logisnya saja itu sudah

ditetapkan. Kalau orang melemparkan

benda, benda itu akan jatuh karena

hukum gravitasi. Kalau orang berbuat

baik, aka nada kebaikan yang kembali

kepadanya. Kalau orang berbuat jahat

akan ada hukuman setimpal untuknya.

Jadi apa yang kita perbuat itu pasti ada

jodohnya. Pasti ada hal lain yang

diberikan pada kita setimpal dari yang

dilakukan. Jadi kalau kamu ngasih

uang parkir dua ribu, kamu punya uang

lima ribu, kamu kasih lima ribu dan

kamu gak ambil kembaliannya, tiga

ribunya itu sudah jodohnya nanti ada

pasangannya. Jadi ada hak yang akan

terjadi pada kamu setara dengan apa

yang kamu berikan. Nah itulah

sebetulnya takdir. Nah jodoh adalah

peristiwa bertemunya takdir seseorang

dengan orang yang lain. jadi, saya ini

sampai ada di kursi ini sekarang,

karena dialirkan oleh keputusan-

keputusan. Waktu Qia kontak Argo,

terus Argo ngasih tau saya, saya punya

pilihan ya atau tidak. Tapi saya bilang

ya oke. Kemudian setelah oke itu

Page 90: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

tersedia pilihan lain kapan. Terus

ditentukan harinya. Tersedia beberapa

pilihan lain setalah harinya ditentukan.

Dipilih pagi misalkan, begitu harinya

tiba, pagi itu saya bertemu juga dengan

orang banyak pilihan. Bertemu juga

harus melakukan A harus meeting B

harus bertemu dengan C dan

seterusnya. Sehingga saya pilih untuk

dipindah aja ke sore. Jadi, sampai pada

titik ini tuh semua ditentukan oleh

keputusan yang dibuat oleh diri saya

sendiri. Sama Qia juga begitu. Nah

pertemuan antara serangkaian

keputusan yang saya buat, takdir yang

saya buat, bertemu dengan takdir yang

kamu putuskan. Nah itulah yang

disebut jodoh. Jadi jodoh itu,

bertemunya keputusan-keputusan yang

kita buat. Apa yang sudah terjadi

disebut nasib. Karena tidak bisa diubah,

sesuatu yang sudah lewat, sesuatu yang

hanya bisa dilihat, dikalkulasi, diukur,

itu jadi nasib. Tapi kalau sesuatu yang

belum terukur, dan ada ukurannya itu

yang namanya takdir. Di Al-Qur’an itu

ada di Surat Al-Insan ayat kedua dan

inna kholaqnal insana min nutfatin

amsya jin nabtaliihi faja’alnaahu

samii’m bashiiran dan ketiga innaa

hadaina hussabiila imam syakiraw wa

immaa kafuuran. Artinya Sungguh,

Kami telah menciptakan manusia

Page 91: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

dengan setetes mani yang bercampur

yang Kami hendak mengujinya (dengan

perintah dan larangan), karena itu

Kami jadikan dia mendengar dan

melihat. Sungguh, Kami telah

menunjukkan kepadanya jalan yang

lurus; ada yang bersyukur da nada

pula yang kufur. Artinya sebetulnya

manusia itu diberikan pilihan. Tidak

ditentukan dia akan menjadi orang

yang baik atau menjadi orang yang

tidak baik. Tidak lantas ditentukan gitu

kamu akan jadi orang yang bersyukur

atau kamu akan jadi orang yang kufur

tidak begitu. Tetapi ditentukan oleh apa

yang diputuskan oleh manusia itu

sendiri.”

3. Dari 38 bab, mana sajakah bab

yang lebih banyak menekankan

makna atau pembahasan mengenai

jodoh?

Dari 38 bab, terdapat lima bab yang

lebih banyak saya tekankan makna

jodoh. Yaitu bab ke-29 Berjodoh, bab

ke-30 Penantian, bab ke-32 Pilihan, bab

ke-37 Yang Fana Adalah Waktu, dan

bab ke-38 Awal Cerita Bahagia.

4. “Bagaimana latarbelakang dari

penulisan novel Jodoh ini?”

“Novel Jodoh ini sebenarnya banyak

orang bertanya tentang jodoh. Tapi

salah sangka. Jodohnya dianggap

bahwa jodoh itu sesuatu yang akan

datang pada dia begitu saja atau sesuatu

yang begitu saja sudah dipersiapkan

untuk dia. Itu pemahaman yang

Page 92: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

menurut saya salah. Jodoh itu juga

harus diputuskan, harus diupayakan.

Misalnya yaa buku ini untuk

perempuan lah ya. Buku ini segmen

pembacanya perempuan. Banyak

perempuan yang sudah sampai pada

waktunya untuk menikah misalnya

entah itu mahasiswa, atau bahkan

setelah sekolah. Mereka bilang bahwa

“aku lagi nunggu jodoh.” Jodoh itu

ditunggu tidak akan datang. Aku

memantaskan diri misalnya agar

jodohnya pantas. Ya tidak akan datang.

Apakah ketika kamu sekarang misalnya

memantaskan diri terus tiap hari terus

kamu membayangkan jodohnya akan

datang. Keluar dari tempat ini nunggu

angkot tiba-tiba jodoh kamu datang kan

tidak. Jodoh itu keputusan yang kamu

buat. Jadi kamu ada dilingkungan

mana, jadi semua keputusan yang kamu

buat membuat kamu dekat dengan

jodohmu. Susah membayangkan tiba-

tiba kamu sekarang menikah dengan

orang Rusia misalnya, tanpa kamu

punya persinggungan apapun dengan

Rusia. Tapi kalau kamu pernah

pertukaran pelajar ke Rusia atau punya

teman yang pernah tinggal di Rusia

atau punya ketertarikan pada bahasa

Rusia dan menulis mungkin kamu akan

punya jodoh orang Rusia. Berarti kan

harus ada yang berhubungan dulu

Page 93: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

dengan itu. Pasti ada sebab akibat yang

membuat terhubungnya dia dan dia.

Dan beitulah sebenarnya. Jadi kalau di

novel itu diceritakan dari kecil sampai

besar ketemu dengan seseorang pada

akhirnya gak menikah sama dia. Pada

akhirnya menikah dengan orang lain

juga tersebab oleh keputusan dia jatuh

cinta secara panjang dengan orang lain.

Terus tiba-tiba nikah dengan orang

lain, ya bukan tiba-tiba ya kan ada

sebabnya. Jatuh cinta secara panjang,

tidak bisa dilanjutkan karena satu dan

lain hal yang perempuannya meninggal

misalnya sehingga dia punya,

memutuskan hal lain untuk menikah

dengan pada akhirnya di babak terakhit

itu. Ternyata istrinya orang lain tuh

bukan tiba-tiba sebenarnya. Tapi ya

karena bab yang panjang itulah

akhirnya dia menjadi seperti itu.”

5. “Tujuan besar dibuatnya novel ini?

Seperti yang saya baca novel

Rumah Tangga (Karya Mas Fahd

sebelumnya) seperti cerita Mas dan

istri. Kalau novel ini apakah ada

pengalaman sedikit terus kemiripan

ceritanya atau bagaimana?”

“Ya sebenarnya tiap buku yang ditulis

itu pasti ada sisi pengarangnya yang

masuk ke situ ya. Gak tau seberapa,

susah untuk ditentukan seberapa persen

dia kisah nyata. Tapi seengga kisah

nyata sekalipun pasti ada sisi

pengarangnya lah yang ada di situ.

Pasti taste nya terus cara jatuh

cintanya, cara sedihnya, itu ya dunia

pengarang. Jadi ya pasti berasal dari

pengalaman pribadi. Cuma ya Jodoh

(novelnya) adalah kisah fiksi. Dia

Page 94: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

cerita fiksi aja. Mungkin ada beberapa

bagian yang berasal dari pengalaman

saya pribadi. Tapi secara keseluruhan

ia fiksi.”

6. “Bagaimana Mas melihat

fenomena pemahaman masyarakat

saat ini tentang jodoh yang Mas

lihat?”

“Ya itu tadi. Pemahaman masyarakat

pada umumnya adalah, anak muda

pada umumnya jodoh itu sesuatu yang

dipasangkan begitu saja dengan dia

gitu. Padahal bukan begitu. Memang ya

dipasangkan tetapi kenapa bisa

berpasangan tuh pasti ada satu dan lain

hal. Gak ada misalnya dulu manusia itu

diciptakan dengan, kan cinta platonic

mangatakan dulu manusia diciptakan

dengan dua kepala, dua pasang tangan,

dua tubuh, dan dua pasang kaki tetapi

Cuma punya satu hati. Ya tidak begitu.

Manusia ya manusia aja. Dengan

latarbelakang kehidupannya sendiri,

sejarah keluarganya sendiri, masa

lalunya sendiri, pada akhirnya

berpasangan dengan seseorang yang

lain,itu karena ada sesuatu yang

membuat mereka bertemu. Apakah

sesuatu itu saling melengkapi?

Mungkin iya, tapi mungkin juga tidak.

Mungkin mereka berpasangan karena

preferensi satu sama lain saja.

Pemahaman masyarakat begini, jodoh

itu bisa ditunggu, jodoh itu pasti

datang, ya tidak. Harus ada preferensi

dalam menentukan jodoh. Jadi harus

ditentukan dulu maunya yang kayak

Page 95: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

gimana. Makanya dalam ajaran agama

dalam tradisi tuh jodoh itu ada ukuran-

ukurannya juga. Misalnya agama

mengatakan yang paling bagus paling

tidak imannya. Oh jodoh itu

keturunannya bagus, referensi kedua

setelah agama, dan seterusnya.bahkan

pacaran pun karena preferensi, karena

keputusan yang dibuat. Meskipun

sengawur apapun pokoknya dapat

pacar aja, itu juga keputusan. Tidak ada

yang bukan keputusan.”

7. “Apa yang Mas harapkan kepada

pembaca di luar sana yang sudah

membaca novel Jodoh ini?”

“Ya harapannya, lebih memahami ya

ini sebagai bacaan saja. Alternatif

untuk memahami jodoh dari sudut

pandang yang berbedalah, sudut

pandang yang baru. Ya yang lainnya

bacaan aja, cerita aja. Bahwa ada loh

kisah cinta yang begini. Kan di situ

nuansanya agak berbeda dari

kebanyakan kisah pesantren ya kisah

cinta yang pesantren tetapi manusiawi.

Kan selama ini kisah cinta pesantren

digambarkan laki-laki dan perempuan

itu tidak mau bertemu, kalau ketemu

jaim, tidak kok. Pesantren juga sama

kalau ketemu ya ada deg-degan ada

ketertarikannya.”

Ciputat, 31 Mei 2017

(Fahd Pahdepie)

Page 96: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

2. Foto saat wawancara dengan Fahd Pahdepie di Inspirasi.co, Jalan R.E Martadinata

No.19 Ciputat Tangerang Selatan. Rabu, 31 Mei 2017 pukul 15.00 WIB.

Page 97: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

3. Screenshoot permohonan izin penelitian dan wawancara dengan Mas Argo selaku

Manajer Mas Fahd.

Page 98: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut
Page 99: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

4. Transkip wawancara via email dengan Fahd Pahdepie hari kamis tanggal 16

November 2017

Pendahuluan: Dalam penelitian ini, terdapat 5 bab/chapter yang difokuskan yaitu

chapter ke-29 yang berjudul Berjodoh, chapter ke 30 yang berjudul Penantian,

chapter ke 32 yang berjudul Pilihan, chapter ke 37 yang berjudul Yang Fana Adalah

Waktu, dan chapter ke 38 yang berjudul Awal Cerita Bahagia.

No. Pertanyaan oleh

Farha Attaqia

Jawaban

Fahd Pahdepie

1. Apa tema dari chapter ke 29 yang

berjudul Berjodoh?

Dalam chapter ini, mereka

melakukan sebuah pembicaran

perihal apa itu jodoh dan apakah

mereka berjodoh.

2. Apa tema dari chapter ke 30 yang

berjudul Penantian?

Cerita mengenai perempuan yang

sedang menunggu jodoh tanpa ia tahu

siapa yang ia tunggu. Ada pelajaran

yang bisa diambil dari cerita tersebut

bahwa jodoh haruslah ditemukan,

bukan hanya ditunggu.

3. Apa tema dari chapter ke 32 yang

berjudul Pilihan?

Cerita atau kisah seorang laki-laki

yang bertemu dengan seseorang

namun selalu ragu dan menimbulkan

pertanyaan. Ada juga perempuan

yang dengan ceritanya sendiri

menunggu jodohnya.

4. Apa tema dari chapter ke 37 yang

berjudul Yang Fana Adalah

Waktu?

Bahwa setiap pertemuan pasti ada

perpisahan. Manusia bisa berencana,

tetap hasilnya Allah yang

menentukan.

5. Apa tema dari chapter ke 38 yang

berjudul Awal Cerita Bahagia?

Jodoh bukan hanya tentang seseorang

yang kita nikahi, tapi juga bagaimana

proses sampai akhirnya kita bisa

Page 100: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

menikah dengan jodoh kita sekarang.

Bisa dilihat pada keyakinan yang ada

di dalam diri sena pada bab tersebut.

Pendahuluan: Dalam penelitian saya, saya diharuskan meniliti bagaimana kognisi

dari penulis dalam menulis novel Jodoh ini.

No. Pertanyaan oleh

Farha Attaqia

Jawaban

Fahd Pahdepie

1. Bagaimana Mas Fahd

melihat/mengaitkan suatu

hal/peristiwa yang akhirnya

melatarbelakangi pendapat Mas

Fahd mengenai Jodoh dalam novel

ini?

Saya hanya melihat bahwa banyak

orang diluar sana, banyak juga

disekitar kehidupan saya yang

menghabiskan hidupnya hanya

dengan menunggu jodohnya datang.

Pasrah terhadap keadaan dan situasi

dirinya. Ketika mereka akhirnya

bertemu dengan jodohnya, mereka

bilang kalau jodohnya datang begitu

aja tanpa melihat bahwa ada

keputusan-keputusan dalam hidupnya

yang membuat dia akhirnya bertemu

dengan jodohnya. Jadi ya gak tiba-

tiba dia bertemu dengan jodohnya.

2. Apakah dalam penulisan novel ini,

Mas Fahd memasukkan

pandangan/budaya (ttg jodoh)

yang terdapat pada daerah asal

Mas Fahd yaitu budaya sunda?

Jika iya, pada bagian mana saja?

Jika tidak, adakah budaya lain

yang terdapat dalam novel ini?

Ya walaupun saya berasal dari

budaya sunda, dan latar cerota ini

juga di tanah sunda, saya tidak

memasukkan unsur budaya pada

novel ini perihal jodoh. Ini lebih

cerita masyarakat pada umumnya dan

pada zaman sekarang. Yang terjadi

dimasyarakat biasa aja. Tidak ada

Page 101: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut

budaya perihal jodoh ini. Agar bisa

ditemia oleh masyarakat umum.

Mengetahui,

(Fahd Pahdepie)

Page 102: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut
Page 103: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut
Page 104: ANALISIS WACANA TENTANG JODOH DALAM NOVEL KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40199/1/FARHA... · Analisis wacana tentang jodoh juga dilihat melalui sudut