Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik

Citation preview

Anamnesis dan pemeriksaan fisik

MANUVERLEOPOLD

SPEKULUM UNTUK PEMERIKSAAN GINEKOLOGIS

TEKNIK MELAKSANAKAN PAP SMEAR

Cytobrush diinsersikan ke dalam os eksternal lalu diputar 180Spatula ditekan dengan mantap pada os eksternal dan diputar 360GRAVES Kecil: untuk anak, introitus perawan, atrofik Sedang: untuk sebagian besar wanita (diperlihatkan di atas) Besar: untuk yang mengalami obesitas abnormal, qrande multiparaPEDERSONMemiliki panjang yang sama dengan spekulum Graves tetapi lebih sempitUntuk yang tidak aktif secara seksualUntuk yang belum pernah hamil

PEMERIKSAAN PANGGUL

\ v ^

Pemeriksaan bimanual terhadap uterusPemeriksaan bimanual terhadap adneksaPemeriksaan rektovaginal

Jari tengah dan telunjuk tangan yang dominan diletakkan pada forniks posteriorUterus diangkat dengan menekan serviks ke atas dan diteruskan ke tangan yang diletakkan di abdomenCatat posisi, ukuran, bentuk, konsistensi, dan mobilitas uterusDua jari dari tangan yang dimasukkan ke dalam vagina digerakkan menuju forniks vagina kanan bagian dalamTangan lain diletakkan di abdomen dengan posisi medial terhadap spina iliaka anterior superiorKedua tangan didekatkan sedekat mungkin lalu adneksa dipalpasi dengan gerakan meluncurSeptum rektovaginal dipalpasi di antara jari telunjuk yang dimasukkan ke vagina dan jari tengah yang dimasukkan ke rektumLigamentum uterosakrum harus dipalpasi sampai ligamentum tersebut memanjang ke arah posterior dari serviksTeknik terbaik untuk uterus yang mengalami retroversi (diperlihatkan di atas)

8

Ginekologi Anamnesis dan pemeriksaan fisik

Saran umum Berpakaianlah sesuai dengan keadaan dan bersikaplah secara profesional setiap saat. Lakukan anamnesis sebelum meminta pasien untuk membuka pakaiannya untuk pemeriksaan fisik. Perkenalkan diri Anda dengan menyebutkan nama dan gelar Anda lalu perkenalkanlah semua anggota tim Anda. Ketika Anda melakukan anamnesis, selalu duduk dengan tubuh menghadap pasien dan lakukan kontak mata secara langsung. Ajukan pertanyaan secara langsung kepada pasien dengan selalu memperhatikan budaya yang berlaku. Misalnya, sejumlah budaya tidak membolehkan jabat tangan. Pada budaya lain, suami atau anggota keluarga laki-laki akan menjawab pertanyaan yang diajukan kepada pasien wanita. Mendengarkan merupakan keterampilan yang sangat penting untuk membangun hubungan kepercayaan dengan pasien. Pahamilah masalah dari sudut pandang pasien dan buatlah rencana tata laksana untuk pasien. Tunjukkan bahwa Anda setuju dengan poin-poin penting dalam anamnesis dengan memberikan tanda-tanda verbal atau nonverbal misalnya dengan menganggukkan kepala.Anamnesis Keluhan utama. Pasien harus didorong untuk mengekspresikan tujuan dari kunjungannya dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pertanyaan-pertanyaan terbuka yang terkait dengan keluhan tersebut dapat membantu mengklarifikasi rincian keluhan tersebut. Penyakit yang diderita saat ini. Wawancara harus bersifat menye-luruh, tetapi tetap disesuaikan dengan keluhan utama pasien. Riwayat medis dan pembedahan di masa lalu. Pasien harus diminta untuk menyebutkan semua masalah kesehatan yang penting. Obat-obatan yang digunakan saat ini dan di masa lalu harus disebutkan. Semua reaksi alergi harus dicatat. Riwayat ginekologis. Aspek-aspek yang terkait dengan riwayat ginekologis pasien mencakup riwayat menstruasi secara rinci (usia menarke/menopause, lama siklus, dan lama menstruasi terakhir), riwayat pemakaian kontrasepsi, infeksi vagina atau panggul sebelumnya, riwayat seksual, dan prosedur pembedahan ginekologis sebelumnya (termasuk biopsi dan operasi kecil lain). Riwayat obstetrik. Semua kehamilan harus dirinci termasuk usia gestasi, komplikasi terkait kehamilan, dan hasil akhir kehamilan. Riwayat keluarga. Riwayat keluarga secara rinci harus diperoleh. Penyakit-penyakit serius (diabetes, penyakit kardiovaskular, hipertensi) atau penyebab kematian untuk setiap individu harus dicatat dengan perhatian khusus terhadap anggota keluarga generasi pertama. Riwayat keluarga yang menunjukkan adanya retardasi mental yang tidak dapat dijelaskan atau sindrom genetik dapat memiliki pengaruh terhadap kehamilan selanjutnya. Riwayat sosial. Pasien harus ditanya mengenai pekerjaannya dan di mana serta dengan siapa ia tinggal. Ia harus ditanya pula mengenai kebiasaan merokok, pemakaian obat terlarang, dan konsumsi minuman beralkohol. Pengkajian sistem tubuh. Sebuah kajian yang diarahkan pada gejala-gejala umum sangat berharga untuk mengungkap aspek-aspek kesehatan yang kelihatannya tidak berkaitan (menurut pasien). Hal-hal yang penting mencakup hal-hal yang bersifat konstitusional (penurunan/kenaikan berat badan, aliran panas yang tiba-tiba terasa), kardiovaskular (nyeri dada, napas pendek), gastrointestinal (sindrom iritasi usus, hepatitis), genital dan saluran kemih (inkontinensia, hematuria), neurologis (mati rasa, penurunan sensasi), psikiatrik (depresi, kecenderungan bunuh diri), dan sistem tubuh lainnya.

Pemeriksaan fisik1 Pemeriksaan umum Pemeriksaan fisik lengkap harus dilakukan pada kunjungan pertama dengan dihadiri oleh pendamping pasien. Pasien harus diminta untuk membuka seluruh pakaiannya kemudian tubuhnya ditutupi dengan baju rumah sakit yang sesuai.

2 Pemeriksaan abdomen

Abdomen harus diinspeksi dengan seksama untuk melihat ke-simetrisan, luka parut, distensi, dan pola rambut tubuh. Lalu dilakukan palpasi untuk melihat adanya organomegali atau massa, dan auskultasi untuk mendengarkan bising usus. Jika pasien sedang hamil, keempat manuver Leopold harus dilakukan (halaman sebelah) untuk menilai jumlah, letak, presentasi, dan kesehatan janin.3 Pemeriksaan panggul Pemeriksaan panggul harus dilakukan dengan pasien berada dalam posisi telentang di atas meja pemeriksaan dengan kaki diposisikan pada penahan kaki. Pasien harus dalam keadaan sesantai mungkin. Anda dapat mendukung pasien mencapai kondisi ini dengan menjelaskan secara tepat apa yang akan Anda lakukan sebelum Anda melakukannya dan dengan melakukan gerakan yang halus. Inspeksi perineum mencakup penilaian pola rambut pada kulit, penilaian kulit, keberadaan lesi (gelembung, kutil, nevi terpigmentasi), bukti trauma, hemoroid, dan abnormalitas pada badan perineum. Prolaps genital dapat pula dinilai dengan membuka labia secara perlahan dan memeriksa vagina sementara pasien mengedan (manuver Valsalva). Palpasi labia dapat mengidentifikasi kelenjar Bartholin atau Skene yang bengkak atau mengalami infeksi. Pemeriksaan spekulum dimulai dengan memilih jenis dan ukuran spekulum yang tepat {halaman sebelah) dan memastikan bahwa spekulum telah dihangatkan terlebih dahulu. Sentuhkan ujung spekulum pada kaki pasien untuk membuat pasien waspada. Buka labia dengan hati-hati, pemberian tekanan ke arah bawah mungkin akan membantu. Spekulum kemudian diinsersikan dengan menempatkan bilahnya melewati introitus dan mengarahkan ujung spekulum dengan gerakan ke arah bawah menuju rektum. Bilah spekulum diinsersikan hingga seluruh panjangnya lalu dibuka untuk memeriksa serviks. Saluran vagina harus diperiksa untuk melihat keberadaan eritema, lesi, atau sekret. Serviks harus berwarna merah muda, mengkilat, dan jernih. Papanicolaou (Pap) smear (halaman sebelah) dirancang untuk mengambil sampel dari zona transformasi pada serviks (pertemuan antara lapisan sel skuamosa vagina dengan lapisan sel kolumnar di saluran endoservikal). Bahan yang diperoleh kemudian diusapkan tipis-tipis pada slide mikroskop dan segera difiksasi dengan menggunakan spray. Alternatif lain adalah dengan mengerokkan spatula untuk melepas sel-sel dan memasukkannya ke dalam tabung sitologi berbasis cairan dan disiapkan untuk interpretasi sitologis. Pemeriksaan bimanual (halaman sebelah) memunglcjnkan dokter untuk melakukan palpasi pada uterus dan adneksa. Dalam keadaan normal dan tidak hamil, uterus memiliki ukuran sekitar 6x4 cm (seukuran kepalan tangan). Ovarium normal berukuran sekitar 3x2 cm, tetapi seringkali tidak dapat teraba pada wanita yang mengalami obesitas atau yang telah mengalami menopause. Pemeriksaan rektovaginal (halaman sebelah) dapat mengungkap informasi tambahan, terutama ketika organ panggul diposisikan di daerah buntu di posterior. Secara terpisah, pemeriksaan rektum yang dilakukan secara melingkar dengan jari yang digunakan untuk memeriksa dapat menyingkirkan kemungkinan adanya kanker kolorektal yang berlokasi di daerah distal. Dokter dapat pula mencatat tonus sfingter ani, kelainan lain (hemoroid, fisura, massa), dan memeriksa sampel tinja untuk melihat darah samar.Tes skrining dan kesehatan preventif Pasien harus dikonseling secara rutin mengenai pentingnya menjalani tes skrining, termasuk:

(i) pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)(ii) mammogram (hi) Pap smear Diskusi mengenai perubahan menuju gaya hidup yang sehat (pola makan, olahraga), praktik seksual yang aman, dan kontrasepsi harus dilakukan.

Anamnesis dan pemeriksaan fisik Ginekologi 9