4
ANATOMI Faring adalah tenggorokan, ruang muskulo-membranosa dibelakang rongga hidung, mulut dan laring. Berhubungan dengan rongga-rongga tersebut dan dengan esophagus. Faring merupakan bangunan tabung fobromuskuler yang berbentuk corong (membesar dibagian atas dan mengecil dibagian bawah) yang ke arah inferior akan berlanjut menjadi esophagus. Bangunan ini terbentang mulai dari basis kranii hingga menyambung ke esophagus setinggi servical VI, dengan panjang kurang lebih 5 inci (13cm). Secara anatomis, faring dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: 1. Nasofaring 2. Orofaring 3. Laringofaring (hipofaring) Gambar 1. Faring Pendarahan Faring mendapat darah dari beberapa sumber dan kadang-kadang todak beraturan. Yang utama berasal dari cabang a. karotis eksterna (cabang faring ascendens dan cabang fausial) serta dari cabang a. maksila interna yakni cabang palatine superior. Persarafan

Anatomi Farinh

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tht

Citation preview

ANATOMIFaring adalah tenggorokan, ruang muskulo-membranosa dibelakang rongga hidung, mulut dan laring. Berhubungan dengan rongga-rongga tersebut dan dengan esophagus. Faring merupakan bangunan tabung fobromuskuler yang berbentuk corong (membesar dibagian atas dan mengecil dibagian bawah) yang ke arah inferior akan berlanjut menjadi esophagus. Bangunan ini terbentang mulai dari basis kranii hingga menyambung ke esophagus setinggi servical VI, dengan panjang kurang lebih 5 inci (13cm).Secara anatomis, faring dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Nasofaring

2. Orofaring

3. Laringofaring (hipofaring)

Gambar 1. Faring

PendarahanFaring mendapat darah dari beberapa sumber dan kadang-kadang todak beraturan. Yang utama berasal dari cabang a. karotis eksterna (cabang faring ascendens dan cabang fausial) serta dari cabang a. maksila interna yakni cabang palatine superior.Persarafan

Persarafan motorik dan sendorik daerah faring berasal dari pleksus faring yang ekstensif. Pleksus ini dibentuk oleh cabang faring dari n.vagus, cabang dari n.glosofaring dan serabut simpatis. Cabang faring dari n.vagus berisi serabut motorik. Dari pleksus faring yang ekstensif ini keluar cabang-cabang untuk otot-otot faring kecuali m.stilofaring yang dipersarafi langsung oleh cabang n.glosofaring (nervus IX)

Kelenjar Getah Bening

Aliran limfa dari dinding faring dapat melalui 3 saluran, yakni superior, media dan inferior. Saluran limfa superior mengalir ke kelenjar getah bening retrofaring dan kelenjar getah bening servikal dalam atas. Saluran limfa media mengalir ke kelenjar getah bening jugulo-digastrik dan kelenjar servikal dalam atas, sedangkan saluran limfa inferior mengalir ke kelenjar getah bening servikal dalam bawah.

1. NasofaringBatas nasofaring di bagian atas adalah dasar tengkorak, dibagian bawah adalah palatum mole, ke depan adalah rongga hidung sedangkan ke belakang adalah vertebra servikal.

Nasofaring yang relative kecil, mengandung serta berhubungan erat dengan beberapa struktur penting, seperti adenoid, jaringan limfoid pada dinding lateral faring dengan resesus faring disebut fosa Rosenmuller, kantong Rathke, yang merupakan invaginasi struktur embrional hipofisis serebri, torus tubarius, suatu refleksi mukosa faring di atas penonjolan kartiago tuba Eustachius, koana, foramen jugulare, yang dilalui n. glosofaring, n. vagus dan n. asesorius spinal saraf cranial dan v. jugularis interna, bagian petrosus os temporalis dan foramen laserum dan muara tuba Eustachius.2. Orofaring

Orofaring disebut juga mesofaring, dengan batas atasnya adalah palatum mole, batas bawah adalah tepi atas epiglottis, ke depan adalah rongga mulut, sedangkan ke belakang vertebra servikal.

Struktur yang terdapat di rongga orofaring adalah dinding posterior faring, tonsil palatine, fosa tonsil serta arkus faring anterior dan posterior, uvula, tonsil lingual dan foramen sekum.

DINDING POSTERIOR FARING

Secara klinik dinding posterior faring penting karena ikut terlibat pada radang akut atau radang kronik faring, abses retrofaring, serta gangguan otot-otot di bagian tersebut. Gangguan otot posterior faring bersama-sama dengan otot palatum mole berhubungan dengan gangguan n.vagus.

FOSA TONSIL

Fosa tonsil dibatasi oleh arkus faring anterior dan posterior. Batas lateralnya adalah m. konstriktor faring superior. Pada batas atas yang disebut kutub atas (upper pole) terdapat suatu ruang kecil yang dinamakan fosa supra tonsil. Fosa ini berisi jaringan ikat jarang dan biasanya merupaka tempat nanah memecah keluar bila terjadi abses. Fosa tonsil diliputi oleh asia yang merupakan bagian dari fasia bukofaring, dan disebut kapsul yang sebenarnya bukan merupakan kapsul yang sebenarnya

TONSIL

Tonsil adalah massa yang terdiri dari jaringan limfoid dan ditunjang oleh jaringan ikat dengan kriptus di dalamnya

Terdapat 3 macam tonsil yaitu tonsil faringeal (adenoid), tonsil palatine dan tonsil lingual yang ketiganya membentuk lingkaran yang disebut cincin Waldeyer. Tonsil palatine yang biasa disebut tonsil saja terletak didalam fosa tonsil. Pada kutub atas tonsil seringkali ditemukan celah intratonsil yang merupakan sisa kantong faring yang kedua. Kutub bawah tonsil biasanya melekat pada dasar lidah. Permukaan medial tonsil bentuknya beraneka ragam dan mempunyai celah yang disebut kriptus. Epitel yang melapisis tonsil ialah epitel skuamosa yang juga disebut kriptus. Didalam kriptus biasanya ditemukan leukosit, limfosit, epitel yang terlepas, bakteri dan sisa makanan. Permukaan lateral tonsil melekat pada fasia faring yang sering disebut juga kapsul tonsil. Kapsul ini tidak melekat erat pada otot faring, sehingga mudah dilakukan diseksi pada tonsilektomi. Tonsil mendapat perdarahan dari a. palatine minor, a. palatine ascendens, cabang tonsil a. maksila eksterna, a. faring ascendens dan a.lingualis dorsal. Tonsil lingual terletak didasar lidah dan dibagi menjadi dua oleh ligamentum glosoepiglotika. Di garis tengah, disebelah anterior massa ini terdapat foramen sekum pada apeks, yaitu sudut terbentuk oleh papilla sirkumvalata. Tempat ini kadang-kadang menunjukkan penjalaran duktus triglosus dan secara klnik merupakan tempat penting bila asa massa tiroid lingual atau kista duktus tiroglosus3. Laringofaring (hipofaring)