24
Anatomi Otak A. Anatomi dan Fisiologi Otak Sistem saraf dibagi menjadi system saraf pusat, yang terdiri atas jaras saraf di otak dan medula spinalis, dan system saraf perifer, yang terdiri atas saraf yang mempersarafi bagian tubuh lainnya. Koordinasi system saraf pusat dan perifer memungkinkan kita bergerak, berbicara, berpikir, dan berespons. 1. KONSEP FISIOLOGIS 1) NEURON Neuron, yang juga disebut dengan sel saraf , adalah unit fungsional system saraf dan merupakan sel yang sangat khusus. Maturasi saraf terjadi sebelum atau segera setelah lahir. Saat matur, neuron tidak menjalani reproduksi sel dan tidak dapat diganti. Setiap neuron berfungsi untuk menerima stimulus yang dating dari, dan mengirim stimulus yang keluar ke saraf lain, otot, atau kelenjar. Neuron melewati dan menerima sinyal melalui perubahan aliran ion bermuatan listrik bolak-balik melintasi membrane sel neuron. 2) BAGIAN NEURON Kebanyakan neuron memiliki empat bagian : dendrite, ujung aferen yang menerima sinyal yang dating; badan sel, bagian tengah yang mengandung nucleus; akson, pemanjangan

Anatomi Otak.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Anatomi Otak.docx

Anatomi Otak

A. Anatomi dan Fisiologi OtakSistem saraf dibagi menjadi system saraf pusat, yang terdiri atas jaras saraf di

otak dan medula spinalis, dan system saraf perifer, yang terdiri atas saraf yang

mempersarafi bagian tubuh lainnya. Koordinasi system saraf pusat dan perifer

memungkinkan kita bergerak, berbicara, berpikir, dan berespons.

1. KONSEP FISIOLOGIS

1) NEURON

Neuron, yang juga disebut dengan sel saraf , adalah unit fungsional system saraf

dan merupakan sel yang sangat khusus. Maturasi saraf terjadi sebelum atau segera

setelah lahir. Saat matur, neuron tidak menjalani reproduksi sel dan tidak dapat diganti.

Setiap neuron berfungsi untuk menerima stimulus yang dating dari, dan mengirim

stimulus yang keluar ke saraf lain, otot, atau kelenjar. Neuron melewati dan menerima

sinyal melalui perubahan aliran ion bermuatan listrik bolak-balik melintasi membrane

sel neuron.

2) BAGIAN NEURON

Kebanyakan neuron memiliki empat bagian : dendrite, ujung aferen yang

menerima sinyal yang dating; badan sel, bagian tengah yang mengandung nucleus;

akson, pemanjangan tempat lewatnya sinyal; dan terminal akson, yang bercabang dari

akson dan menyampaikan sinyal ke sel lain.

- Dendrit

Dendrit adalah perluasan saraf dari badan sel. Dendrit adalah bagian neuron yang menerima

stimulasi dari saraf lain. Setiap neuron dapat memiliki cabang dendrite. Eksitasi neuron

biasanya berawal di dendrite. Dendrit membawa eksitasinya ke segmen yang berdekatan,

yaitu badan sel

Page 2: Anatomi Otak.docx

- Badan Sel

Badan sel mengandung organel tipikal sel manusia. Nukleus, yang mengandung

informasi genetic neuron, mengarahkan produksi protein, enzim, dan neurotransmitter yang

diperlukan oleh saraf untuk fungsi tepatnya. Badan sel mengantarkan zat tersebut ke bagian

neuron lainnya sesuai kebutuhan. Walaupun eksitasi saraf biasanya berawal dengan eksitasi

dendrite, badan sel kadangkala dapat distimulasi secara langsung oleh stimulus yang dating

dari neuron lain dan oleh stimulus kimia dan listrik. Badan sel menyampaikan sinyal listrik

ke segmen berikutnya, yaitu akson.

- Akson

Tonjolan dari badan sel adalah akson, bagian pangkalnya disebut segmen inisial atau

zona pemicu. Akson adalah serabut panjang tempat lewatnya sinyal listrik yang dimulai di

dendrite dan badan sel. Akson mentransmisikan sinyal awal ke neuron lain atau ke otot atau

kelenjar. Percabangan batang utama akson dapat berupa serabut kolateral multiple. Serabut

kolateral menyampaikan informasi ke banyak sel saraf lain yang saling berhubungan, dengan

meningkatkan pengaruh neuron di sepanjang system saraf. Di sepanjang akson, protein

kontraktil dan mikrotubulus mengangkut zat yang dihasilkan di badan sel.

Akson juga disebut serabut saraf ; banyak serabut saraf yang melintas bersama di

suatu berkas disebut saraf. Pada beberapa saraf, akson ditutup oleh lapisan lemak yang

terisolasi yang disebut, myelin. Mielin diproduksi ketika sel penyokong membungkus

membrane plasmanya di sekitar akson. Pada system saraf perifer, sel penyokong adalah sel

Schwann. Pada system saraf pusat, myelin dihasilkan oleh tipe sel khusus, oligodendrosit.

Mielin meningkatkan kecepatan sinyal listrik yang ditransmisikan melalui akson.

- Terminal Akson

Di ujung setiap batang akson utama dan kolateral, percabangan meluas. Percabangan

akson yang terakhir ini disebut terminal akson. Melalui terminal akson, sinyal listrik

disampaikan ke dendrite atau badan sel neuron kedua. Di system saraf perifer, sinyal juga

dapat disampaikan ke sel otot atau kelenjar.

Gambar 1- Serabut saraf dalam medulla. Akson atau silinder aksis berjalan dari sel ke ujung akhir serabut saraf, dilindungi sebuah sarung berlemak – sarung meduler yang diselingi nodus ranvier

Page 3: Anatomi Otak.docx

- Kategori Neuron

Neuron yang membawa informasi dari system saraf perifer ke system saraf pusat

disebut neuron sensorik atau neuron aferen. Neuron ini adalah satu-satunya tipe sel saraf yang

tidak memiliki dendrite, tetapi memiliki reseptor di ujung distalnya yang mendekati stimulus

kimia atau fisik. Neuron yang membawa informasi keluar dari system saraf ke berbagai organ

target (sel otot, saraf lain, atau kelenjar) disebut neuron motorik atau neuron eferen.

Kelompok neuron ketiga menyampaikan pesan antara neuron aferen dan neuron eferen.

Neuron ini disebut interneuron. Hamper 99% dari semua neuron di tubuh adalah interneuron

dan semua interneuron terletak di system saraf pusat

- Sinaps

Sinaps

adalah

titik

pertautan antara dua neuron. Neuron berkomunikasi satu sama lain dengan melepaskan zat

kimia ke dalam celah kecil (celah sinaps) yang memisahkan satu neuron dengan neuron

lainnya. Zat kimia yang dilepaskan neuron tertentu disebut neurotransmitter. Biasanya

neurotransmitter dilepaskan dari terminal akson satu neuron, berdifusi melintasi celah sinaps,

dan berikatan dengan reseptor pada dendrite atau badan sel neuron lain. Sel yang melepaskan

neurotransmitter disebut neuron prasinaps. Neuron yang melengkapi sinaps disebut neuron

pascasinaps.

- Neurotransmitter dan Neuromodulator

Gambar 2 – Klasifikasi sel saraf sesuai dengan fungsinya ; aferen, interneuron, dan eferen

Page 4: Anatomi Otak.docx

Kebanyakan neurotransmitter disintesis di badan sel dan disalukan mellui akson ke

terinal akson. Seringkali kotransmitter, yang disebut dengan neuromodulator, adalah tipe zat

kimia yang sedikit berbeda dengan neurotransmitter. Neuromodulator biasanya

membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bekerja dan dapat berfungsi untuk meningkatkan

atau mengurangi transkripsi DNA dan sintesis protein. Neuron modulator sering

mempengaruhi respon sel pascasinaps terhadap neurotransmitter, dan berkaitan dengan fungsi

jangka panjang seperti belajar, mood, dan perkembangan.

Contoh neurotransmitter dan neuromodulator adalah sebagai berikut : monoamine-

norepinefrin, serotonin, dopamine, dan histamine; asam amino-asam gama-aminobutirat

(gama-aminobutyric acid, GABA), glisin, glutamate, dan aspartat;asetilkolin; dan

neuropeptida, yang meliputi endorphin, enkelfalin dan substansi P, peptide intestinal

vasoaktif (vasoactive intestinal peptide, VIP) dan adenosine trifosfat (ATP).

Bahkan beberapa gas dapat berfungsi sebagai neurotransmitter, yang meliputi

nitrogen monoksida dan karbon dioksida. Gas tidak berikatan dengan reseptor pascasinaps,

namun berdifusi ke dalam sel pascasinaps untuk melakukan kerja.

Beberapa neurotransmitter (mis., asetilkolin an norepinefrin) dapat merangsang atau

menghambat sel pascasinaps. Akan tetapi, neurotransmitter seringkali memiliki efek yang

sama (eksitasi atau inhibisi) pada semua sel yang diikatnya. Contoh neurotransmitter inhibisi

adalah GABA, glisin , nitrogen, monoksida dan biasanya dopamine. Glutamin adalah contoh

neurotransmitter eksitasi.

3) PELINDUNG OTAK

Pelindung otak terdiri dari :

• Rambut, kulit, tulang tengkorak (cranium)

• Darah sinus venosus

• Meninges , yang terbagi menjadi :

– Dura mater

– Membran Araknoid

– Pia mater

• Cairan Serebrospinal (CSS)

- Meninges

Gambar 4- Bagian-bagian pelindung otak dan medulla spinalis

Page 5: Anatomi Otak.docx

Otak dan sumsum tulang belakang diselimuti oleh membrane tipis yang disebut

“meninges” yang melindungi struktur syaraf , membawa pembuluh darah, dan dengan

sekresi sejenis cairan, yaitu cairan serebro-spinal yang berfungsi memperkecil benturan atau

goncangan. Meninges/ meningia terdiri atas 3 lapis, yaitu; pia mater (“little mother”), yang

terdapat tepat di atas otak, araknoid (“seperti laba-laba”) sebagai lapisan tengah, dan dura

mater (“thick mother”) di bagian luar.

Ruangan di atas dura mater disebut epidural, dan ruangan di bawah dura mater tetapi

di atas araknoid disebut subdural. Ruang epidural dan subdural berisi banyak pembuluh darah

kecil. Kerusakan pada pembuluh darah tersebut menyebabkan penimbunan darah di ruang

epidural atau subdural. CSS bersirkulasi di ruang subaraknoid (di bawah araknoid, di atas pia

mater).

Meningitis adalah radang pada meninges ,gejalanya berupa bertambahnya jumlah dan

berubahnya susunan cairan serebro-spinal (CSS). Infeksi yang terjadi disebabkan oleh

bakteri atau virus; dan diagnosis dapat dilakukan dengan memeriksa cairan serebro-spinal

yang diambil melalui pungsi lumbal.

- Pia mater

Pia mater berada di dalam celah-celah pada otak dan sumsum tulang belakang.

Karena letaknya sangat erat , pia mater berfungsi menyediakan darah pada otak dan sumsum

tulang belakang.

- Araknoid

Merupakan selaput halus yang memisahkan pia mater dari dura mater.

- Dura mater

Duramater padat dan keras, terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar yang melapisi

tengkorak, dan lapisan dalam yang bersatu dengan lapisan luar, kecuali pada bagian tertentu,

tempat sinus-sinus terbentuk, dan tempat dura mater membentuk bagian-bagian berikut :

Falks serebri yang terletak diantara kedua hemisfer otak. Tepi atas falks serebri membentuk

sinus longitudinalis superior atau sinus sagitalis superior yang menerima darah vena dari

otak, dan tepi bawah falks serebri membentuk sinus longitudinalis inferior atau sinus sagitalis

inferior yang menyalurkan darah keluar falks serebri. Tentorium serebeli memisahkan

serebelum dari serebrum. Diafragma selae adalah sebuah lipatan berupa cincin dalam dura

mater dan yang menutupi sela tursika, yaitu sebuah lekukan pada tulang sphenoid , yang

berisi hipofisis.

Page 6: Anatomi Otak.docx

4) CAIRAN SEREBROSPINAL DAN VENTRIKEL

Cairan serebro-spinal bersifat alkali dan tidak berwarna. Walaupun CSS dibentuk dari

plasma yang mengalir melalui otak, konsentrasi elektrolit dan glukosanya berbeda dari

konsentrasi plasma. Tekanannya adalah 60 sampai 140 mm air. Fungsi CSS yaitu bekerja

sebagai buffer, melindungi otak dan sumsum tulang belakang dari getaran fisik,

menghantarkan makanan ke jaringan sistem syaraf pusat. CSS dibentuk sebagi hasil filtrasi,

difusi, dan transport aktif yang melintasi kapiler khusus ke dalam ventrikel (rongga) otak,

terutama ventrikel lateral. Jaringan kapiler yang berperan dalam pembentukan CSS disebut

pleksus koroideus. Pleksus koroid dibentuk jaringan pembuluh darah kapiler yang sangat

halus dan ditutupi bagian pia mater yang membelok ke dalam ventrikel dan menyalurkan

cairan serebro-spinal.

Saat berada di dalam ventrikel, CSS mengalir ke arah batang otak. Melalui lubang

kecil di batang otak, CSS bersirkulasi ke permukaan otak dan medulla spinalis. Di permukaan

otak , CSS masuk ke system vena dan kembali ke jantung. Dengan demikian, CSS terus-

menerus mengalami resirkulasi pada system saraf pusat. Apabila jalur konduksi ventrikel

untuk CSS mengalami sumbatan, dapat terjadi penimbunan cairan, yang mengakibatkan

terjadinya peningkatan tekanan di dalam dan permukaan otak.

- Sistem ventrikulerGambar 5 - Arah aliran : Ventrikel lateral à Ventrikel III à Ventrikel IV à ruang subaraknoid yang mengelilingi seluruh otak dan medula spinalis à vili araknoid à vena à absorpsi

Page 7: Anatomi Otak.docx

Sistem ventrikel terdiri atas beberapa rongga dalam otak yang berhubungan satu sama

lain. Ke dalam rongga-rongga itulah pleksus koroid menyalurkan cairan serebro-spinal.

Kedua ventrikel lateral, masing-masing berada satu pada tiap hemisfer otak,

bersambung dengan ventrikel ketiga yang terletak pada garis tengah antara kedua thalamus.

Ventrikel ketiga bersambung dengan ventrikel keempat, yang terdapat diantara serebelum,

pons, dan medulla oblongata, melalui saluran kecil, akuaduktus serebri. Celah-celah pada

atap ventrikel keempat memungkinkan cairan serebro-spinal memasuki ruang subaraknoid

yang mengelilingi keseluruhan otak dan sumsum tulang belakang.

- Pungsi lumbal.

Karena sumsum tulang belakang berakhir pada ketinggian vertebrae lumbalis pertama

atau kedua dan ruang subarachnoid memanjang terus hingga ketinggian vertebrae sakralis

kedua, contoh cairan serebro-spinal dapat disedot keluar dengan menyuntikkan jarum pungsi

lumbal ke dalam ruang sub arakhnoid di antara titik-titik ini, dan tindakan ini disebut pungsi

lumbal.

Pemeriksaan cairan serebro-spinal yang dilakukan dengan cara tersebut dapat

mengungkapkan keterangan penting tentang kemungkinan adanya meningitis dan perdarahan

subaraknoid pada otak.

2. BAGIAN-BAGIAN OTAK

Perkembangan otak terletak di dalam rongga cranium tengkorak. Otak berkembang dari

sebuah tabung yang mulanya memperlihatkan tiga gejala pembesaran : otak awal, yang

disebut otak depan, otak tengah, dan otak belakang.

Otak depan, menjadi belahan otak (hemisferium serebri), korpus striatum dan

talami (thalamus dan hipotalamus)

Otak tengah, otak tengah (diensefalon)

Otak belakang, pons Varoli

medulla Oblongata ketiga bagian ini membentuk Batang

otak

serebelum

1) SEREBRUM

Mengisi bagian depan dan atas rongga tengkorak, yang masing-masing disebut fosa

kranialis anterior dan fosa kranialis tengah. Serebrum terdiri atas 2 belahan (hemisfer) besar

Page 8: Anatomi Otak.docx

sel saraf (substansi kelabu) dan serabut saraf (substansi putih). Lapisan luar substansi kelabu

disebut korteks. Kedua hemisfer otak itu dipisahkan celah yang dalam, tetapi bersatu kembali

pada bagian bawahnya melalui korpus kalosum , yaitu masa substansi putih yang terdiri atas

serabut syaraf. Di sebelah bawahnya lagi terdapat kelompok-kelompok substansi kelabu atau

ganglia basalis.

Fungsi serebrum. Hal ini telah disinggung dalam berbagai hal yang telah diuraikan di

atas. Singkatnya adalah : Korteks serebri mengandung pusat-pusat lebih tinggi yang berfungsi

mengontrol mental, tingkah laku, pikiran, kesadaran, moral, kemauan, kecerdasan,

kemampuan berbicara, bahasa, dan beberapa perasaan khusus.

Berbagai daerah pada otak. Fisura-fisura dan ulkus-ulkus membagi hemisfer otak

menjadi beberapa daerah. Korteks serebri bergulung-gulung dan terlipat secara tidak teratur,

sehingga memungkinkan luas permukaan substansi kelabu bertambah. Lekukan diantara

gulungan-gulungan itu disebut sulkus, dan sulkus yang paling dalam membentuk fisura

longitudinal dan lateralis. Fisura-fisura dan sulkus-sulkus ini membagi otak dalam beberapa

daerah atau “lobus” yang letaknya sesuai dengan tulang yang berada di atasnya, seperti lobus

frontalis, temporalis, parietalis, dan oksipitalis.

Fisura longitudinalis adalah celah dalam pada bidang medial yang membagi serebrum

menjadi hemisfer kanan dan kiri. Sekeping tipis dura mater yang disebut falks serebri

menyelipkan dirinya ke dalam fisura itu. Dengan cara yang sama sebagian kecil dura mater,

yang disebut falks serebeli, membagi serebelum menjadi hemisfer kanan dan kiri.

Sulkus lateralis, atau fisura silvius , memisahkan lobus temporalis dari lobus frontalis

(pada sebelah anterior) dan dari lobus parietalis pada sebelah posterior. Sulkus sentralis atau

fisura Rolando memisahkan lobus frontalis dari lobus parietalis. Lobus oksipitalis terletak di

belakang lobus parietalis dan bersandar pada tentorium serebeli, yaitu sebuah lipatan dura

mater yang memisahkan fosa kranialis tengah dan fosa kranialis posterior di bawahnya.

Korteks serebri terdiri atas banyak lapisan sel saraf yang merupakan substansi kelabu

serebrum. Korteks serebri ini tersusun dalam banyak gulungan-gulungan dan lipatan yang

tidak teratur, dan dengan demikian menambah daerah permukaan korteks serebri, persis sama

seperti melipat sebuah benda yang justru memperpanjang jarak sampai titik ujung yang

sebenarnya.

Page 9: Anatomi Otak.docx

Gambar 7- Alur penerimaan impuls (input, proses, dan output)

Gambar 6- Susunan substansia putih pada otak

Substansi putih terletak agak lebih dalam dan

terdiri atas serabut saraf milik sel-sel pada korteks.

Substansi putih pada hemisfer otak terdiri atas serabut

saraf yang bergerak ke dan dari korteks, dan

menyambungkan berbagai “pusat” pada otak dengan

sumsum tulang belakang.

Korteks serebri dibagi menjadi beberapa

daerah , sebagian memiliki fungsi motorik, dan

sebagian lagi memiliki fungsi sensorik.

Daerah motorik terletak persis di depan

sulkus sentralis, dan memanjang terus hingga sulkus

lateralis. Daerah motorik

korteks

mengandung sel-sel besar yang merupakan awal

jalur motorik yang mengendalikan gerakan pada

sisi lain tubuh. Keseluruhan tubuh justru dilukiskan

terbalik yaitu : berturut-turut dari atas ke bawah

adalah daerah motorik yang mengendalikan anggota

badan bawah, badan, anggota badan atas, leher, dan

akhirnya kepala, seperti yang diperlihatkan dalam.

Pada orang-orang yang lazim menggunakan

anggota badannya yang sebelah kanan, Daerah

Broca terletak pada sisi kiri hemisfer, sebaliknya

pada orang-orang kidal, Daerah Broca terletak

pada sisi kanan hemisfer.

Korteks sensorik terletak persis di belakang sulkus sentralis. Di sini berbagai sifat

perasaan dirasakan dan lantas ditafsir. Daerah auditorik (pendengaran) terletak pada lobus

temporalis, persis di bawah fisura longitudinalis. Di sini kesan atas suara diterima dan

ditafsirkan. Daerah visual (penglihatan) terletak pada ujung lobus oksipitalis yang menerima

bayangan serta kesan-kesan untuk ditafsirkan. Pusat pengecapan dan penciuman terletak agak

di sebelah depan pada lobus temporalis.

Page 10: Anatomi Otak.docx

2) TALAMUS

Talamus menerima semua informasi sensorik yang datang (kecuali bau) dan secara

berturut-turut menyampaikan informasi tersebut melalui berbagai traktus aferen ke bagian ain

korteks serebri. Serabut desendens dari korteks serebri juga berjalan ke bawah menuju

thalamus. Fugsi korteks serebri bergantung pada penyampaian thalamus. Talamus juga

merupakan bagian dari system aktivasi reticular (RAS) , suatu kelompok neuron yang luas

yang penting dalam membuat individu terjaga. Talamus menerima informasi nyeri dan

menyampaikannya ke korteks serebri.

3) HIPOTALAMUS

Hipotalamus membentuk dasar diensefalon. Hipotalamus merupakan organ saraf dan

endokrin penting yang bertanggungjawab untuk mempertahankan homeostasis (kestabilan

lingkungan internal). Hipotalamus mengintegrasikan dan mengarahkan informasi mengenai

pengaturan suhu tubuh, lapar, dan haus, aktivitas system saraf otonom, dan status emosi.

Pengaturan kadar beberapa hormone, termasuk hormone hipofisis.

Gambar 8– Lobus-lobus pada otak memiliki fungsi yang berbeda-beda

Page 11: Anatomi Otak.docx

4) GANGLIA BASALIS

Beberapa kelompok kecil substansi kelabu yang disebut ganglia atau nuclei basalis

terbenam dalam massa substansi putih pada setiap hemisfer otak. Ganglia basalis tersusun

dari beberapa struktur yang dapat dipisahkan secara anatomis atau fisiologis, yang mencakup

nucleus kaudatus dan putamen, dan globus palidus. Struktur ini berhubungan erat dengan

massa substansi kelabu yang lain, yaitu thalamus yang terletak ditengah–tengah struktur itu.

Semua proyeksi ke dan dari ganglia basalis melalui thalamus. Ganglia basalis penting untuk

menginhibisi gerakan yang tidak perlu, mengontrol gerakan yang sangat terampil yang

memerlukan pola dan kecepatan respons tanpa pemikiran yang disengaja. Ada kemungkinan

besar system nucleus dan serabut ini, yang merupakan bagian system ekstra-piramidal ,

mempengaruhi tonus dan sikap tubuh , menyatukan dan menyesuaikan gerakan-gerakan otot-

sadar utama, yang merupakan tugas jalur motorik desendens yang besar, atau system

pyramidal.

Gangguan pada daerah-daerah ini menyebabkan tremor atau gemetaran pada saat tidak

bergerak; apabila bergerak, gerakan akan menjadi kaku. Contohnya pada penyakit Parkinson

atau paralisis agitans, yaitu keadaan progresif yang bermula pada saat seseorang menginjak

masa setengah umur. Gangguan itu tampak berupa kepala tegang dan kaku, badan

membungkuk, lengan dengan jari-jemari yang kaku menggelantung di samping, jempol

mendekati jari-jari lain seperti menggelintir pil secara ritmik. Paha kaku dan agak susah

bergerak. Pasien yang menderita sakit ini hanya mampu melangkah dengan langkah-langkah

pendek dan pelan.

Gambar 9– Daerah pada hipotalamus yang berfungsi untuk mengatur suhu tubuh, lapar, dan haus, aktivitas system saraf otonom, dan status emosi

Page 12: Anatomi Otak.docx

Kapsula interna terbentuk oleh berkas-berkas serabut motorik dan sensorik yang

menyambung korteks serebri dengan batang otak dan sumsum tulang belakang. Pada saat

melintasi pulau-pulau substansi kelabu, berkas-berkas saraf ini berpadu satu sama lain dengan

eratnya.

Trombosis arteri yang melayani kapsula interna dapat menimbulkan kerusakan pada

salah satu sisi tubuh (hemiplegia); kerusakan serebro-vaskuler seperti itu disebut “stroke”.

5) BATANG OTAK

Gambar 10– Potongan melintang otak yang menunjukkan ganglia basalis

Page 13: Anatomi Otak.docx

Batang otak terdiri atas otak tengah (diensefalon), pons Varoli dan medulla Oblongata.

Otak tengah mengandung pusat-pusat yang mengendalikan keseimbangan dan gerakan-

gerakan mata. Pons Varoli memiliki banyak serabut yang berjalan menyilang pons untuk

menghubungkan kedua lobus serebelum; dan menghubungkan ke korteks serebri. Medula

oblongata mengandung nucleus atau badan sel dari berbagai saraf otak yang penting. Selin

itu, medulla oblongata mengandung “pusat-pusat vital” yang berfungsi mengendalikan

pernapasan dan system kardio-vaskuler.

6) SEREBELUM

Serebelum adalah bagian terbesar dari otak belakang. Serebelum mempunyai

hubungan dengan berbagai bagian lain system persarafan. Tetapi hubungannya yang terutama

adalah dengan hemisfer serebri pada sisi yang lain dengan batang otak. Selain itu, serebelum

menerima serabut dari sumsum tulang beakang dan berhubungan dengan pusat-pusat reflex

penglihatan pada atap otak tengah (diensefalon), dengan thalamus, dengan serabut-serabut

saraf pendengaran.

Fungsi serebelum adalah mengatur sikap dan aktivitas sikap badan. Serebelum

berperan penting dalam koordinasi otot dan menjaga keseimbangan. Bila serabut kortiko-

spinal yang melintas dari korteks serebri ke sumsum tulang belakang mengalami

penyilangan, dan dengan demikian mengendalikan gerakan sisi lain tubuh , hemisfer, serebeli

mengendalikan tonus otot dan sikap pada sisinya sendiri.

Gambar 11- Bagian-bagian batang otak

Page 14: Anatomi Otak.docx

Cedera unilateral pada serebelum mengakibatkan gangguan pada sikap dan tonus

otot. Gerakan sangat tidak terkoordinasi. Seorang pasien yang mengalami gangguan tersebut

mungkin tidak sanggup memasukkan makanan

ke mulutnya sendiri , terombang- ambing

sewaktu berjalan, dan cenderung jatuh ke

arah sisi badan yang mendapat cedera.

Semua gerakan sadar dan otot-otot anggota

badan menjadi lemah, dan cara bicarapun

lambat.

7) SISTEM LIMBIK

Sistem limbic adalah kelompok difus neuron dari area yang berbeda di otak. Neuron di

system limbic meliputi serabut dari semua lobus otak depan dan hubungan yang luas dari

hipotalamus dan thalamus. Area otak tengah dan otak belakang juga mengirimkan proyeksi

yang membentuk system limbic. Hipokampus dianggap sebagai bagian system limbic dan

berperan penting dalam member kode dan mengonsolidasi memori. Amigdala, yang juga

dianggap sebagai bagian system limbic, terlibat dalam pembentukan emosi, agresi, dan

perilaku seksual. Belajar dan perilaku juga dipengaruhi oleh beberapa system limbic dan

hubungan saraf-saraf otak.

Penyakit atau kerusakan pada saraf otak menyebakan timbul gejala-gejala sebagai berikut :

1. Kehilangan daya penciuman

2. Penglihatan kabur atau hilang

Gambar 12– Cerebellum

Gambar 13– Lokasi cingulate gyrus, thalamus, hipocampus dan amygdala

Page 15: Anatomi Otak.docx

3. Penglihatan rangkap , juling

4. Rasa sakit yang persisten (terus-menerus) pada wajah, atau rasa kaku pada wajah bila

diadakan langkah-langkah pembedahan guna meringankan rasa sakit yang persisten

itu, sakit gigi dan pengunyahan lemah.

5. Paralisa otot wajah

6. Tinitus atau pekak, pusing vestibular, kehilangan keseimbangan

7. Kesulitan menelan

8. Lidah lemah, yang mengakibatkan sulit mengunyah dan bicara

3. SAWAR DARAH OTAK

Sawar darah-otak adalah struktur unik system vascular otak yang mencegah lewatnya

material dari darah ke cairan seebrospinal di otak. Sawar darah-otak terbentuk dari sel endotel

yang berikatan erat di kapiler otak dan dari sel yang melapisi ventrikel yang membatasi difusi

dan filtrasi. Fungsi transport khusus mengatur cairan yang keluar dari sirkulasi umum untuk

membasahi sel otak.. Banyak obat dan zat kimia tidak dapat menembus sawar darah-otak.

4. ALIRAN DARAH OTAK DAN METABOLISME OTAK

Otak menerima sekitar 15% curah jantung. Tingginya kecepatan aliran darah ini

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan otak yang terus-menerus tinggi akan glukosa dan

oksigen.

Otak bersifat unik karena otak biasanya hanya menggunakan glukosa sebagai sumber

untuk fosforilasi oksidatif dan produksi ATP. Tidak seperti sel yang lain, sel otak tidak

menyimpan glukosa sebagai glikogen; dengan demikian, otak harus secara terus-menerus

menerima oksigen dan glukosa melalui aliran darah otak. Deprivasi oksigen selama 5 menit

dan deprivasi glukosa selama 15 menit, dapat menyebabkan kerusakan otak yang signifikan.

Gambar14 - Sawar darah otak

Page 16: Anatomi Otak.docx

Fungsi otak sangat bergantung pada aliran darah, sehingga mungkin untuk mengidentifikasi

bagian otak mana yang melakukan tugas apa dengan mengukur aliran darah otak selama

aktivitas otak yang spesifik.

Penelitian memperlihatkan bahwa ketika melakukan banyak kerja mental, otak mula-

mula memproduksi ATP melalui glikolisis anaerob, bukan melalui fosforilasi oksidatif.

Glikolisis anaerob bergantung pada glukosa, tetapi tidak memerlukan oksigen. Otak tetap

melakukan hal ini walaupun tersedia oksigen. Akibatnya adalah pemakaian dan deplesi

glukosa yang cepat, disertai peningkatan kadar oksigen secara bersamaan. Dalam waktu

singkat, otak mulai melakukan fosforilasi oksidatif.

5. TEKANAN INTRAKRANIAL

Tekanan di dalam cranium disebut tekanan intracranial (TIK). TIK ditentukan oleh volume

darah di otak, volume CSS, dan volume jaringan otak. Dalam keadaan normal, TIK berkisar

dari 5 sampai 15 mmHg.

6. HEMISFER OTAK

1) Gangguan pada serebrum.

Penyakit atau kerusakan yang timbul setelah cedera atau yang menyusul kecelakaan

serebrovaskuler pada otak, tergantung daerah dan neuron yang terserang: bisa menjadi

menyerang saraf motorik dan sensorik yang berjalan melalui kapsula interna dalam

perjalanannya ke dan dari otak.

Paralisa motorik jenis spastic, dengan gejala kaku otot dan reflex meninggi,

merupakan akibat dari neuron atas yang terkena cedera. Hemiplegia hanya dapat menyerang

lengan dan tungkai sebelah saja, sedangkan otot wajah, kepala, leher, dan badan-kendati

badan kering tidak terkena-mungkin terserang juga.

Paralisa sensorik sebagai akibat cedera pada jalur sensorik. Gerak reflex tidak normal

Ketidaknormalan ini melibatkan juga reflex organic pupil mata yang mengalami kontraksi

atau tidak dapat berkontraksi, reflex kandung kemih yang terserang mrnyrbabkan paralisa

sfingter, dan dinding kandung kemih mengalami retensi urin yang melebihi daya tampung

sehingga meluap; selain itu rectum dapat terserang juga dengan akibat adanya gangguan

reflex defekasi.

Karena hemisfer serebri juga merupakan bagian otak, tempat terdapat fungsi-fungsi

yang bernilai tinggi, seperti bicara, penglihatan, pengecapan, penciuman, dan ingatan,

kerusakan pada bagian ini akan menimbulkan banyak gejala.

Page 17: Anatomi Otak.docx

2) Spastisitas dan kekakuan.

Pada saat keadaan paralisis berlalu, otot mendapat kembali tonusnya, kendati masih

lemah. Anggota gerak yang terserang menjadi spastic dan kaku. Gerak reflex terjadi,

khusunya pada bagian yang mempunyai hubungan dengan kelompok otot fleksor dan

abductor, walaupun tidak terdapat pengendalian sadar atas gerakan ini. Kemampuan

pengendalian sadar hilang. Pada tahap ini ada kemungkinan terjadi deformitas.

3) Ensefalitis

Ensefalitis adalah peradangan pada jaringan otak, yang biasanya disebabkan infeksi virus.

4) Meningitis adalah peradangan pada selaput otak.

5) Kraniotomi

Kraniotomi adalah melubangi tengkorak, yang umumnya dilaksanakan bila terdapat

tumor, darah, atau gumpalan darah, ataupun fraktur yang dapat menekan otak.