24
Powerpoint Templates Page 1 Chapter 7 Anggaran Biaya Overhead Pabrik DOSEN: DEWI CAHYANI PANGESTUTI, SE, MM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

Anggaran Biaya Overhead Pabrik · Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengorganisasian kerja dan pengawasan kerja yang dapat membantu pihak

  • Upload
    others

  • View
    52

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Anggaran Biaya Overhead Pabrik · Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengorganisasian kerja dan pengawasan kerja yang dapat membantu pihak

Powerpoint TemplatesPage 1

Chapter 7

AnggaranBiaya Overhead Pabrik

DOSEN:DEWI CAHYANI PANGESTUTI, SE, MM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

Page 2: Anggaran Biaya Overhead Pabrik · Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengorganisasian kerja dan pengawasan kerja yang dapat membantu pihak

Powerpoint TemplatesPage 2

Pengertian

Biaya-biaya yang secara tidak langsung ikut

berperan dalam proses produksi dimasukkan

(dikelompokkan) ke dalam biaya overhead pabrik.

Biaya overhead pabrik (factory overhead cost)

adalah biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan

sehubungan dengan proses produksi, kecuali biaya

bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.

Oleh karena itu terlalu banyak jenis biaya yang muncul di

dalam operasional pabrik, maka diperlukan perhatian

yang khusus.

Page 3: Anggaran Biaya Overhead Pabrik · Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengorganisasian kerja dan pengawasan kerja yang dapat membantu pihak

Powerpoint TemplatesPage 3

Anggaran biaya overhead pabrik adalah suatu

perencanaan yang terperinci mengenai biaya-biaya tidak

langsung yang dikeluarkan sehubungan dengan proses

produksi selama periode yang akan datang, meliputi jenis

biaya, waktu serta tempat (departemen) dimana biaya

tersebut terjadi.

Terlalu besarnya biaya overhead pabrik akan

mempengaruhi harga pokok produksi, mempertinggi harga

jual dan pada akhirnya akan memperkecil tingkat

keuntungan yang akan diperoleh perusahaan.

Page 4: Anggaran Biaya Overhead Pabrik · Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengorganisasian kerja dan pengawasan kerja yang dapat membantu pihak

Powerpoint TemplatesPage 4

TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN

BIAYA OVERHEAD PABRIK

Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun

sebagai alat pedoman kerja, pengorganisasian kerja dan

pengawasan kerja yang dapat membantu pihak manajemen dalam

menjalankan kegiatan perusahaan.

Sedangkan secara khusus tujuan penyusunan anggaran biaya

overhead pabrik adalah :

a. Mengetahui penggunaan biaya secara lebih efisien.

b. Menentukan harga pokok produk secara lebih cepat.

c. Mengetahui pengaloklasian biaya overhead pabrik sesuai

dengan tempat (departement) dimana biaya dibebankan.

d. Sebagai alat pengawasan biaya overhead pabrik.

Dengan demikian anggaran biaya overhead pabrik berguna

sebagai dasar untuk penyusunan anggaran harga pokok produksi

(cost of goods manufactured Budget, anggaran harga pokok

penjualan (cost of Goods Sold budget) dan anggaran kas (cash

budget).

Page 5: Anggaran Biaya Overhead Pabrik · Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengorganisasian kerja dan pengawasan kerja yang dapat membantu pihak

Powerpoint TemplatesPage 5

Penyusunan anggaran biaya overhead pabrik harus

mencakup perincian tentang :

a. Jenis barang yang dihasilkan.

b. Jumlah barang yang diproduksi.

c. Departemen (tempat) dimana biaya

dialokasikan.

d. Tarif biaya overhead pabrik per satuan kegiatan.

e. Waktu (kapan) produksi dilaksanakan

Page 6: Anggaran Biaya Overhead Pabrik · Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengorganisasian kerja dan pengawasan kerja yang dapat membantu pihak

Powerpoint TemplatesPage 6

Dalam kaitannya dengan penentuan besarnya biaya yang

harus dianggarkan kedalam biaya overhead pabrik, perlu

diperhatikan berbagai hal berikut :

1. Penanggung jawab perencanaan biaya

Dalam hal ini penanggungjawab perencanaan biaya,

perlu ditegaskan adanya prinsip akuntansi

pertanggungjawaban (responsibility accounting) atau

prinsip biaya departemen langsung (direct department

cost). Untuk merealisasikan prinsip ini maka departemen

dibagi menjadi dua bagian yaitu :

a. Departemen Produksi (Production Department)

Yaitu departemen yang menjalankan kegiatan

produksi yang dalam kegiatannya mengolah bahan

baku menjadi barang jadi, sehingga biaya overhead

pabrik yang terjadi disebut biaya overhead pabrik

langsung

Page 7: Anggaran Biaya Overhead Pabrik · Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengorganisasian kerja dan pengawasan kerja yang dapat membantu pihak

Powerpoint TemplatesPage 7

b. Departemen Jasa /Pembantu)

Yaitu departemen yang tidak menjalankan

kegiatan produksi, tetapi membantu kelancaran

jalannya proses produksi sehingga biaya overhead

yang terjadi disebut biaya overhead pabrik tidak

langsung

2. Penentuan jumlah biaya

Penentuan biaya overhead pabrik diserahkan kepada

masing-masing departemen yang persetujuannya dapat

dilakukan oleh departemen yang bersangkutan dengan

izin pimpinan perusahaan. Dua hal yang perlu

diperhatikan dalam penentuan jumlah biaya overhead

pabrik adalah :

Page 8: Anggaran Biaya Overhead Pabrik · Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengorganisasian kerja dan pengawasan kerja yang dapat membantu pihak

Powerpoint TemplatesPage 8

a. Sifat biaya

Berdasarkan sifatnya dikenal adanya 3 (tiga) macam biaya, yaitu:

– Biaya tetap (fixed cost), yaitu biaya-biaya yang cenderung bersifat

konstan secara total dari waktu ke waktu, tanpa terpengaruh oleh

volume kegiatan dengan beberapa asumsi tertentu, seperti

kebijaksanaan manajemen, periode waktu dll. Contohnya : gaji,

asuransi dan lain-lain.

– Biaya variable (variable cost) yaitu biaya-biaya yang secara total

mengalami perubahan, yang besarnya sebanding dengan perubahan

tingkat kegiatan. Dalam hal ini tingkat kegiatan perusahaan

dinyatakan dalam satuan aktivitas, seperti jam buruh langsung (DLH),

jam mesin (DMH) atau unit barang (kg, liter, dll). Contoh : biaya

bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.

– Biaya semi variable (semi variable cost) yaitu biaya-biaya yang

bersifat variable dimana biaya ini mengalami perubahan, namun tidak

sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan.

Contoh : biaya bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja tidak

langsung.

Page 9: Anggaran Biaya Overhead Pabrik · Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengorganisasian kerja dan pengawasan kerja yang dapat membantu pihak

Powerpoint TemplatesPage 9

Karena biaya overhead pabrik terdiri dari 3 macam sifat biaya maka

penentuan anggaran BOP adalah sbb :

1. Biaya yang sifatnya tetap maka biaya periode yang akan datang

ditentukan sama dengan periode sebelumnya. Biaya tetap adalah

biaya yang besarnya ditentukan oleh pihak manajemen, baik

bagian pabrik atau produksi maupun manajemen puncak dan bisa

juga ditentukan oleh pihak luar seperti pemerintah.

2. Biaya yang sifatnya variabel ditentukan berdasarkan tarif tertentu

yang disesuaikan dengan kondisi yang akan datang.

3. Biaya yang sifatnya semi variabel akan ditentukan dengan

menganalisis biaya dengan beberapa periode yang lalu, kemudian

mengelompokkannya kedalam biaya tetap dan biaya variabel, yang

penentuan anggarannya seperti penjelasan sebelumnya.

Page 10: Anggaran Biaya Overhead Pabrik · Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengorganisasian kerja dan pengawasan kerja yang dapat membantu pihak

Powerpoint TemplatesPage 10

3. Pengawasan biaya overhead pabrik.

Dalam pengawasan biaya overhead pabrik, perlu

diperhatikan pengalokasian biaya overhead pabrik dari

departemen jasa ke departemen produksi, karena

biaya yang timbul pada departemen jasa ini selain

untuk kepentingan departemen jasa sendiri, juga untuk

kepentingan departemen produksi. Pengalokasian

biaya overhead pabrik, dapat dilakukan dengan cara

“clean cost concept” yaitu pengalokasian berdasarkan

proporsi pemakaian jasa oleh masing-masing bagian

produksi.

Page 11: Anggaran Biaya Overhead Pabrik · Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengorganisasian kerja dan pengawasan kerja yang dapat membantu pihak

Powerpoint TemplatesPage 11

Agar suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik, maka

dalam membuat perkiraan perlu di perhatikan agar tidak

jauh berbeda dengan realisasinya. Untuk itu faktor-faktor

yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun anggaran

BOP

1. Anggaran unit yang akan diproduksi, terutama yang

berkaitan dengan kualitas dan kuantitasnya dari waktu

ke waktu selama periode yang akan datang

2. Berbagai standard yang telah ditetapkan perusahaan

(misalnya standar pemakaian bahan pembantu,

pemakaian listrik dan sebagainya).

Page 12: Anggaran Biaya Overhead Pabrik · Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengorganisasian kerja dan pengawasan kerja yang dapat membantu pihak

Powerpoint TemplatesPage 12

3. Sistem pembayaran upah yang dipakai oleh

perusahaan

4. Metode depresiasi, khususnya terhadap aktiva tetap.

Metode alokasi biaya yang dipakai oleh perusahaan

untuk membagi biaya-biaya yang semula merupakan

satu kesatuan, menjadi beberapa kelompok biaya

dimana biaya tersebut terjadi, pengalokasian biaya

dapat dilakukan dengan metode :

a. Perbandingan pemakaian watt

b. Perbandingan luas lantai

c. Perbandingan jumlah karyawan

d. Perbandingan nilai kekayaan (assets) dari masing-

masing bagian (departement)

Page 13: Anggaran Biaya Overhead Pabrik · Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengorganisasian kerja dan pengawasan kerja yang dapat membantu pihak

Powerpoint TemplatesPage 13

Contoh Soal 1 : Sebuah gedung dipakai bersama oleh pabrik , bagian admistrasi

umum dan bagian administrasi penjualan. Luas gedung 2m 1000

yang penggunanya dibagi sbb :

Pabrik = 2m 600

Administrasi = 2m 100

Penjualan = 2m 300

= 2m 1000

Biaya depresiasi per tahun sebesar Rp 5.000.000,- Berapa besarnya biaya overhead pabrik (BOP) yang berasal dari biaya depresiasi. Jawab :

-5.000.000, Rp x 1.000

600 BOP Besarnya

= Rp 3.000.000,-

Page 14: Anggaran Biaya Overhead Pabrik · Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengorganisasian kerja dan pengawasan kerja yang dapat membantu pihak

Powerpoint TemplatesPage 14

Biaya overhead pabrik tahun 2017 pada departemen

produksi dan departemen jasa sebesar Rp 65.000.000,-

dengan rincian sbb :

a. BOP departemen produksi

Departemen produksi I = RP 30.000.000,-

Departemen produksi II = Rp 20.000.000,-

= Rp 50.000.000,-

b. BOP departemen jasa

Departemen jasa A = Rp 5.000.000,-

Departemen jasa B = Rp 6.000.000,-

Departemen jasa C = Rp 4.000.000,-

= Rp 15.000.000,-

Page 15: Anggaran Biaya Overhead Pabrik · Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengorganisasian kerja dan pengawasan kerja yang dapat membantu pihak

Powerpoint TemplatesPage 15

c. Penggunaan jasa

Proporsi Penggunaan jasa

Pemberian

Jasa

Pemakaian Jasa

Jasa A Jasa B Jasa C Produksi I Produksi II

Jasa A - 10% 15% 30% 45%

Jasa B - - 20% 30% 50%

Jasa C - - - 60% 40%

d. Jumlah Produksi 5.000 unit

Berapa besarnya tarif BOP departemen produksi?

Page 16: Anggaran Biaya Overhead Pabrik · Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengorganisasian kerja dan pengawasan kerja yang dapat membantu pihak

Powerpoint TemplatesPage 16

Jawab :

Perhitungan tarif BOP departemen produksi I dan produksi II sbb :

Pembebanan BOP

Keterangan

Departemen I Departemen II

Jasa A Jasa B Jasa C Produksi I Produksi II

BOP sebelum alokasi 5.000.000 6.000.000 4.000.000 30.000.000 20.000.000

Alokasi dari

Jasa A - 500.000 750.000 1.500.000 2.250.000

Jasa B - 6.500.000 1.300.000 1.950.000 3.250.000

Jasa C - 6.050.000 3.630.000 2.420.000

BOP setelah alokasi 37.080.000 27.920.000

Page 17: Anggaran Biaya Overhead Pabrik · Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengorganisasian kerja dan pengawasan kerja yang dapat membantu pihak

Powerpoint TemplatesPage 17

Penjelasan a. Alokasi dari Jasa A ke

Jasa B = 10% x 5.000.000 = 500.000 Jasa C = 15% x 5.000.000 = 750.000 Produksi I = 30% x 5.000.000 = 1.500.000 Produksi II = 45% x 5.000.000 = 2.250.000

b. Alokasi dari Jasa B ke Jasa C = 20% x 6.500.000 = 1.300.000 Produksi I = 30% x 6.500.000 = 1.950.000 Produksi II = 50% x 6.500.000 = 3.250.000

c. Alokasi dari Jasa C ke Produksi I = 60% x 6.050.000 = 3.630.000 Produksi II = 40% x 6.050.000 = 2.420.000

Page 18: Anggaran Biaya Overhead Pabrik · Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengorganisasian kerja dan pengawasan kerja yang dapat membantu pihak

Powerpoint TemplatesPage 18

BOP departemen Produksi setelah alokasi

Produksi I = 37.080.000

Produksi II = 27.920.000

= 65.000.000

Tarif BOP departemen produksi = BOP / Jumlah Produksi

Tarif BOP departemen produksi I = 37.080.000 / 5000 = 7.416

Tarif BOP departemen produksi II = 27.920.000 / 5000 = 5.584

Page 19: Anggaran Biaya Overhead Pabrik · Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengorganisasian kerja dan pengawasan kerja yang dapat membantu pihak

Powerpoint TemplatesPage 19

Contoh 2:

PT. SERDADU ,memproduksi DUA produk yaitu produk X dan Y

Kedua produk diproses melaui DUA departemen produksi dan DUA

departemen jasa. Tarif BOP ditentukan berdasarkan rencana

kegiatan tahunan.

a. Biaya Overhead Pabrik

Jumlah Biaya Jumlah DMH

Dept Produksi I Rp 12.000.000 63.000

Dept Produksi II Rp 9.000.000 33.000

Dept Jasa I Rp 3.000.000 9.000

Dept Jasa II Rp 2.400.00 7.500

Page 20: Anggaran Biaya Overhead Pabrik · Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengorganisasian kerja dan pengawasan kerja yang dapat membantu pihak

Powerpoint TemplatesPage 20

b. Penggunaan hasil kegiatan Departemen Jasa

Petunjuk : Angka satuan terkecil dibulatkan dalam puluhan, kecuali

untuk pertanyaan no.3 (tarif BOP).

Pemakaian JasaPemberi Jasa

Jasa I Jasa II

Produksi I 45% 35%

Produksi II 40% 45%

Jasa I - 20%

Jasa II 15% -

Page 21: Anggaran Biaya Overhead Pabrik · Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengorganisasian kerja dan pengawasan kerja yang dapat membantu pihak

Powerpoint TemplatesPage 21

Diminta untuk :

a. menghitung besarnya BOP keseluruhan masing-masing

departemen produksi setelah menyerap BOP dari

departemen jasa.

b. Menghitung tarif BOP masing-masing departemen

produksi untuk setiap satuan kegiatan

Page 22: Anggaran Biaya Overhead Pabrik · Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengorganisasian kerja dan pengawasan kerja yang dapat membantu pihak

Powerpoint TemplatesPage 22

JawabPersamaan : X= 3.000.000 + 0,20 Y

Y= 2.400.000 + 0,15 XX= 3.000.000 + 0,20 Y (2.400.000 + 0,15 X)X= 3.000.000 + 480.000 + 0,03 X

X – 0,03X = 3.480.0000,97 X = 3.480.000

X = Rp 3.587.630

Y = 2.400.000 + 0,15 (3.587.630)Y = 2.400.000 + 583.144,50

=Rp 2.938.144,50= Rp 2.938.145

Page 23: Anggaran Biaya Overhead Pabrik · Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengorganisasian kerja dan pengawasan kerja yang dapat membantu pihak

Powerpoint TemplatesPage 23

1. Bop departemen produksi setelah menyerap BOP dari

departemen Jasa

keterangan Dept Produksi 1 Dept Produksi 2

Anggaran BOP Rp 12.000.000 Rp 9.000.000

Alokasi BOP :

Dept Jasa 1 Rp1.614.434 Rp 1.435.052

Dept jasa 2 Rp 1.028.351 Rp 1.322.165

BOP netto Rp 14.642.785 Rp 11.757.217

Page 24: Anggaran Biaya Overhead Pabrik · Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengorganisasian kerja dan pengawasan kerja yang dapat membantu pihak

Powerpoint TemplatesPage 24

2. Menghitung tarif BOP untuk masing-masing

departemen produksi

232,43/DMH Rp DMH 63.000

14.642.785 Rp 1 ProduksiDept

356,28/DMH Rp DMH 33.000

17Rp11.757.2 2 ProduksiDept