40
ANTIBIOTIKA 5 soal FARMAKOLOGI FK UNSWAGATI

ANTIBIOTIKA.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

  • ANTIBIOTIKA5 soalFARMAKOLOGI FK UNSWAGATI

  • SEJARAH1900 : Paul ErlichAgar dpt membunuh bakteri, obat harus bisa mengikat partikel kuman secara spesifik.Akan lebih bermanfaat bila partikel tsb tidak ada dalam organ dan jaringan manusia. dalam perkembangannya, ia menemukan arsen dan sulfonamid sebagai agen AB.

  • SEJARAH1929 : Golden AgeSejak Fleming menemukan Penicillin, substansi AB yg ditemukan pd jamur, dan mikroorganisme lain yg hidup di tanah.

    Dalam kurun 60 tahun kemudian, ribuan Antimikroba ditemukan, secara alamiah/ sintetik aman dan efektif jumlahnya sedikit.

  • - > 30% dari pasien yg dirawat di RS menerima 1 macam atau lebih antibiotika.- Infeksi fatal >> sembuh X AB penyalahgunaaannya >> resiko : patogen yg resisten butuh obat baru yg paten biaya meningkat efek samping meningkat

  • Antibiotika yg efektif punya toksisitas selektif : - efektif membunuh mikroba - aman bagi hospes.

    sifatnya relatif, krn membutuhkan kadar/ dosis yg tepat .

  • DEFINISI AB : zat yg dihasilkan oleh mikroba yg bisa menghambat pertumbuhan mikroba lain

    KLASIFIKASI A. Baktesidal vs Bakteriostatik B. Spektrum luas vs speltrum sempit C. Berdasarkan Mekanisme Kerja

  • Antibiotika yang Ideal :paling efektif dan selektif thd bakteri penyebabbakterisida pada tempat infeksiefeknya stabil, lama bertahan dalam darahEfek toksik minimalResistensi timbul secara lambatmudah diberikanHarga memadai

  • KLASIFIKASI ANTIBIOTIKA

  • Berdasarkan kerja antibiotika terhadap bakteriAntibiotika bersifat primer bakteriostatik: Cegah/hambat pertumbuhan bakteri, tidak membunuhnya, tergantung daya tahan tubuhCth: sulfonamida, tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisin, trimetropim, linkomisin, klindamisin, asam paraaminosalisilatAntibiotika bersifat primer bakterisidal:aktif membasmi bakteriCth: penisilin, sefalosporin, aminoglikosida (dosis besar), kotrimoksazol, rifampisin, isoniazid

  • Berdasarkan makanisme/tempat kerja antibiotika pada kumanHambat sintesis dinding sel kuman: Beta-laktam (Penicillin, Cephalosporin, Monobaktam, Karbapenem), Glikopeptida.Hambat transkripsi dan replikasi: Quinolone, Rifampicin, Actinomycin D, Nalidixic acid, Lincosamides, Metronidazole.Hambat sintesis protein: Macrolide, Aminoglycoside, Tetracycline, Chloramphenicol, Kanamycin, Oxytetracycline.Hambat fungsi membran sel: Ionimycin dan ValinomycinBersifat antimetabolit: Sulfa atau Sulfonamide, Trimetophrim, Azaserine.

  • Beta-laktamBakteriostatikberikatan pada enzim DD-transpeptidase yang memperantarai dinding peptidoglikan dinding sel bakteri lemah sitolisisBeta-laktam (dan Penicillin) hanya efektif pada bakteri gram positif (bakteri gram negatif mempunyai outer membran)

  • Penicillinbakterisidal hambat sintesis dinding selPenggolongan:Penisilin yang rusak oleh enzim penisilinasespektrum Gram positif paling kuatPenisilin G (benzil penisilin) dan derivatnya yakni penisilin prokain dan penisilinbenzatin, dan penisilin V (fenoksimetil penisilin). Penisilin G dan penisilin prokain rusak oleh asam lambung tidak bisa po, penisilin V dapat po.Spektrumantimikroba pilihan utama untuk infeksi streptokokusbeta hemolitikus grup A, pneumokokus, meningokokus, gonokokus, Streptococcus viridans, Staphyloccocus,pyoneges (yang tidak memproduksi penisilinase), Bacillus anthracis, Clostridia, Corynebacterium diphteriae,Treponema pallidum, Leptospirae dan Actinomycetes sp.

  • Penggolongan PenicillinPenisilin yang tidak rusak oleh enzim penisilinasekloksasilin, flukloksasilin,dikloksasilin, oksasilin, nafsilin dan metisilinhanya digunakan untuk kuman-kuman yang memproduksienzim penisilinase.Penisilin dengan spektrum luas terhadap kuman Gram positif dan Gram negatif, tetapi dirusak enzimpenisilinase.ampisilin dan amoksisilinKombinasi dgn penghambat enzim penisiline, seperti asam klavulanat atau sulbaktam, dapat memperluas spektrum terhadapkuman-kuman penghasil enzim penisilinase.Penisilin antipseudomonas (antipseudomonal penisilin).karbenisilin, tikarsilin, meklosilindan piperasilin khusus untuk Pseudomonas aeruginosa.

  • Sefalosporinmasih segolongan dengan Beta-laktamHambat sintesis peptidoglikan dinding sel bakteri. Terbagi 3 kelompok, yakni:Generasi pertamapaling aktif thd kuman Gram positif secara in vitro. Cth: sefalotin, sefaleksin, sefazolin, sefradin. kurang aktif terhadap kuman Gram negatif.Generasi kedua agak kurang aktif terhadap kuman Gram positif tetapi lebih aktif terhadap kuman Gram negatifmisalnya sefamandol dan sefaklor.Generasi ketiga lebih aktif lagi terhadap kuman Gram negatif, termasuk Enterobacteriaceae dan kadang-kadangpeudomonas. Cth: sefoksitin (termasuk suatu antibiotika sefamisin), sefotaksim danmoksalatam.

  • Karbapenem (Imipenem)Spektrum sangat luas, bakterisidalEfektif untuk bakteri Gram positif penghasil penisilinase, bakteri Gram negatif, anaerob, dan Pseudomonas aerruginosa.

    inhibitor sintesis dinding sel, spektrum sempitUntuk bakteri aerob batang Gram negatif

    Monobaktam

  • Glikopeptidameliputi Bacitracin, Polymixin B dan Vancomycin.Ketiganya bersifat bakterisidal. Bacitracin dan Vancomycin hambat sintesis dinding sel.Bacitracin untuk bakteri gram positifVancomycin untuk bakteri Staphilococcus dan StreptococcusPolymixin B untuk bakteri gram negatif.

  • QuinoloneBakterisidalhambat pertumbuhan bakteri dengan masuk melalui porins dan menyerang DNA girase dan topoisomerase hambat replikasi dan transkripsi DNA. Quinolone lazim digunakan untuk infeksi traktus urinarius.Cth: ciprofloksasin, ofloksasin, asam nalidiksat

  • Rifampicin (Rifampin)bakterisidal , berikatan dengan -subunit dari RNA polymerase sehingga menghambat transkripsi RNA dan pada akhirnya sintesis protein.Untuk bakteri spesies Mycobacterum.Nalidixic acidBakterisidal, mekanisme kerja sama dengan Quinolonedigunakan untuk penyakit demam tifoid

  • Lincosamidesberikatan pada subunit 50S dan banyak digunakan untuk bakteri gram positif, anaeroba Pseudomemranous colitis. Contoh: Clindamycin. Metronidazoleantibiotik bakterisidal, menghambat sintesis DNA.Dapat sebagai anti protozoa

  • MacrolideErythromycin dan Azithromycinhambat pertumbuhan bakteri dengan cara berikatan pada subunit 50S ribosom, sehingga dengan demikian akan menghambat translokasi peptidil tRNA yang diperlukan untuk sintesis protein. Bakteriostatis (pada konsentrasi tinggi bakteriosidal)digunakan untuk Diphteria, Legionella mycoplasma, dan Haemophilus.

  • Aminoglycosidemeliputi Streptomycin, Neomycin, dan Gentamycinantibiotik bakterisidal yang berikatan dengan subunit 30S/50S sehingga menghambat sintesis protein.Hanya berpengaruh terhadap bakteri gram negatif.

  • Tetracyclineantibiotik bakteriostatis yang berikatan dengan subunit ribosomal 16S-30S dan mencegah pengikatan aminoasil-tRNA dari situs A pada ribosom, sehingga dengan demikian akan menghambat translasi protein. ES: menyebabkan gigi menjadi berwarna dan dampaknya terhadap ginjal dan hati.

  • Chloramphenicolantibiotik bakteriostatis, menghambat sintesis proteinbiasanya digunakan pada penyakit akibat bakteri Salmonella.

  • Antibiotik yang menghambat fungsi membran selIonomycin bekerja dengan meningkatkan kadar kalsium intrasel sehingga mengganggu kesetimbangan osmosis dan menyebabkan kebocoran sel.

  • Sulfonamideinhibitor kompetitif terhadap enzim dihidropteroate sintetase (DHPS). Dengan dihambatnya enzim DHPS ini menyebabkan tidak terbentuknya asam tetrahidrofolat (asam folat aktif) bagi bakteri.Biasanya Sulfonamide digunakan untuk penyakit Neiserria meningitis.

  • Trimetophrimmenghambat pembentukan DNA dan protein melalui penghambatan metabolisme, hanya mekanismenya berbeda dari Sulfonamide. Trimetophrim akan menghambat enzim dihidrofolate reduktase yang dibutuhkan untuk mengubah dihidrofolat (DHF) menjadi tetrahidrofolat (THF)

  • Azaserineantibiotik yang dikenal sebagai purin-antagonis dan analog-glutamin. Azaserin mengganggu jalannya metabolisme bakteri dengan cara berikatan dengan situs yang berhubungan sintesis glutamin, sehingga mengganggu pembentukan glutamin.

  • PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA RASIONAL

  • RESISTENSI = Bakteri tidak bisa dipengaruhi oleh AB.Akibat pemakaian luas, dosis yg tidak adekuat, dalam waktu yang lama.

    MEKANISME RESISTENSI - Terjadinya perubahan pada reseptor AB - Penurunan kadar AB yg masuk - terjadinya inaktivasi thd AB - Membentuk jalur metabolik baru - Gagal memetabolisme obat menjadi bentuk aktif

  • UPAYA UNTUK MENCEGAH RESISTENSI

    1. Hindari penggunaan AB yg tidak tepat 2. Sedapat mungkin didasarkan pada pemeriksaan bakteriologis 3. Hindari AB yg menunjukkan resistensi silang dgn antibiotika yg lain.

    EFEK SAMPING PEMAKAIAN AB 1. Alergi 2. Reaksi toksik 3. Super infeksi

  • PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA RASIONALKriteria :tepat indikasitepat obattepat dosiswaspada thd Efek Samping

  • Proses pengobatan rasionalTentukan masalah penderitaTentukan tujuan terapiEvaluasi kecocokan pengobatan secara individualMemulai pengobatanBerikan informasi, instruksi dan kewaspadaan.Monitor/ hentikan pengobatan

  • Penggunaan AB - profilaksis: - Bedah- Non Bedah - terapi : - cara empirik AB efektif,- definitif aman dan berspektrum sempit

  • Kriteria tindakan Operasi : 1. Operasi bersih 2. Operasi bersih terkontaminasi 3. Operasi terkontaminasi 4. Operasi kotor

    AB profilaksis : Kriteria 2 dan 1 (tertentu) (Lihat : Guideline for prophylactic AB in Surgical Prosedure (Goodman& Gilman))

  • Profilaksis non Bedah

    Pencegahan tertular penyakit : TBC, meningitis ec H. Inffluenza, N. MeningitidisMencegah kekambuhan : demam rematikMencegah infeksi nosokomial : pd penderita imunocompromisedMencegah endokarditis; pratindakan bedah pd penderita dgn defek katup jantung.

  • Penyalahgunaan Antibiotik

    Infeksi yg tidak terobati ( mis. infeksi virus self limiting diseases)demam yg tidak diketahui penyebabnyadosis yang tidak tepattindakan yg kurang sesuai pd pemberian antibiotik. AbsesPneumonia & emfisemabatu saluran kemihInformasi bakteriologis yg kurang.

  • Langkah untuk mendapatkan AB terpilih dan rasionalMenegakkan diagnosa klinisIdentifikasi bakteri penyebab infeksiTes sensitivitas thd antibiotikPertimbangkan farmakodinamik, farmakokinetik dan faktor host.

  • Faktor Farmakodinamik :Spektrum antibiotikMekanisme KerjaES

    Faktor Farmakokinetik :Absorpsi ( bkait : cr pberi, berat, lokasi )Distribusi ( tu ikatan dgn prot plasma)Eliminasiggl ginjal : perlu perubahan dosis/intervalpeny hepar : dosis di turunkan)- Cara pemberian, dosis dan lama terapi

  • Faktor host : - Mekanisme pertahanan tubuh - Faktor lokal - umur - genetik - kehamilan - alergi - sist saraf

  • TERIMA KASIH

    ****************************************