19
SMP NEGERI 3, Balikpapan | 8-5 | 2011/2012 ANTOLOGI PUISI FATIMAH RAMADHANI

ANTOLOGI PUISI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Semoga dapat membantu. Terima kasih

Citation preview

ANTOLOGI PUISI

SMP NEGERI 3, Balikpapan | 8-5 | 2011/2012ANTOLOGI PUISIFATIMAH RAMADHANI

AkuChairil Anwar

Kalau sampai waktukuKu mau tak seorang kan merayuTidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitkuAku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlariBerlari

Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduliAku mau hidup seribu tahun lagiDari Seorang Guru Kepada Murid-Muridnya

Hartojo AndangdjayaApakah yang kupunya, anak-anakkuselain buku-buku dan sedikit ilmusumber pengabdian kepadamu.Kalau di hari minggu engkau datang ke rumahkuaku takut, anak-anakkukusi tua yang sederhanadan jendela-jendela yang tak pernah di ganti kainnyasemua padamu akan berceritatentang hidupku di rumah tangga.Ah, tentang ini tak pernah aku berceritadepan kelas, sedang menatap wajah-wajahmu remaja----horison yang selalu biru bagiku----karena ku tahu, anak-anakkuengkau terlalu bersih dari dosauntuk mengenal ini semua Solo,1995

MenyesalA. HasymiPagiku hilang sudah melayang,Hari mudaku sudah pergi,Sekarang petang datang membayang,Batang usiaku sudah tinggi

Aku lalai di hari pagiBeta lengah di masa mudaKini hidup meracun hatiMiskin ilmu, miskin harta

Akh, apa guna ku sesalkanMenyesal tua tiada bergunaHanya menambah luka sukma

Kepada yang muda ku harapkan Atur barisan di pagi hariMenuju ke arah padang bakti !

NagasariD.Zawawi Imron

Membuka kulit nagasariIsinya bukan pisangTapi mayat anak gembalaYang berseruling setiap senja

Membuang kulit nagasariSeorang nahkoda memungutnyaDan merobeknya jadi duaSeparuh buat petaSeparuh buat bendera kapal2000

Puisi Mencari Sebuah MesjidTaufiq Ismail

Aku diberitahu tentang sebuah masjidyang tiang-tiangnya pepohonan di hutanfondasinya batu karang dan pualam pilihanatapnya menjulang tempat tersangkutnya awandan kubahnya tembus pandang, berkilauandigosok topan kutub utara dan selatan

Aku rindu dan mengembara mencarinya

Aku diberitahu tentang sepenuh dindingnya yang transparandihiasi dengan ukiran kaligrafi Qurandengan warna platina dan keemasanberbentuk daun-daunan sangat beraturanserta sarang lebah demikian geometriknyaranting dan tunas jalin berjalinbergaris-garis gambar putaran angin

Aku rindu dan mengembara mencarinya

Aku diberitahu tentang masjid yang menara-menaranyamenyentuh lapisan ozondan menyeru azan tak habis-habisnyamembuat lingkaran mengikat pinggang duniakemudian nadanya yang lepas-lepasdisulam malaikat menjadi renda-renda benang emasyang memperindah ratusan juta sajadahdi setiap rumah tempatnya singgah

Aku rindu dan mengembara mencarinya

Aku diberitahu tentang sebuah masjid yang letaknya di manabila waktu azan lohor engkau masuk ke dalamnyaengkau berjalan sampai waktu asartak bisa kau capai saf pertamasehingga bila engkau tak mau kehilangan waktubershalatlah di mana sajadi lantai masjid ini, yang luas luar biasa

Aku rindu dan mengembara mencarinya

Aku diberitahu tentang ruangan di sisi mihrabnyayaitu sebuah perpustakaan tak terkata besarnyadan orang-orang dengan tenang membaca di dalamnyadi bawah gantungan lampu-lampu kristal terbuat dari berlianyang menyimpan cahaya mataharikau lihat bermilyar huruf dan kata masuk beraturanke susunan syaraf pusat manusia dan jadi ilmu yang bergunadi sebuah pustaka yang bukunya berjuta-jutaterletak di sebelah menyebelah mihrab masjid kita

Aku rindu dan mengembara mencarinya

Aku diberitahu tentang masjid yang beranda dan ruang dalamnyatempat orang-orang bersila bersamadan bermusyawarah tentang dunia dengan hati terbukadan pendapat bisa berlainan namun tanpa pertikaiandan kalau pun ada pertikaian bisalah itu diuraikandalam simpul persaudaraan yang sejatidalam hangat sajadah yang itu jugaterbentang di sebuah masjid yang mana

Tumpas aku dalam rinduMengembara mencarinyaDi manakah dia gerangan letaknya ?

Pada suatu hari aku mengikuti matahariketika di puncak tergelincir dia sempatlewat seperempat kuadran turun ke baratdan terdengar merdunya azan di pegunungandan aku pun melayangkan pandanganmencari masjid itu ke kiri dan ke kananketika seorang tak kukenal membawa sebuah gulungandia berkata :

Inilah dia masjid yang dalam pencarian tuan

Dia menunjuk ke tanah ladang itudan di atas lahan pertanian dia bentangkansecarik tikar pandankemudian dituntunnya aku ke sebuah pancuranairnya bening dan dingin mengalir beraturantanpa kata dia berwudhu duluanaku pun di bawah air itu menampungkan tanganketika kuusap mukaku, kali ketiga secara perlahanhangat air terasa, bukan dingin kiranyademikianlah air pancuranbercampur dengan air matakuyang bercucuran.

Jeddah, 30 Januari 1988

Sungai MusiAjip Rosidi

Malam-malam menyusuri MusiBulat bulan tenggelam dalam sekaliYang ku tangkap dari keruh kaliwahai-mengendap!

Kau tahu, saudaraku? Derum stempelujungnya menusuk ombak. Membelah kalam di mukaJung-jung rakit berdesak sempoyongan pergiberkayuh dengan gapai dayung jadimenyusup kabut yang enggan berganti!

Gemerlap lampu-lampu, penerang gubuk-gubukmuBermain di permukaan arus ! Dan hati tak mau tembusDi sini pada mulanya tersendat berhenti!

Kala kota: masih bernapas sesekali Spada! Seorang lelaki menjejak tepi Palembang,1970

Bukan Beta Bijak BeperiRustamEffendi

Bukan beta bijak berperi,Pandai menggubah madahan syair,Bukan beta budak negeri,Musti menurut undangan mair.Sarat saraf saya mungkiri,Untai rangkaian seloka lama,Beta buang beta singkiri,Sebab laguku menurut sukma.Susah sungguh saya sampaikan,Degup degupan di dalam kalbu,Lemah laun lagi dengungan,Matnya digamat rasaian waktu.Sering saya susah sesaat,Sebab madahan tidak nak datang,Sering saya sulit menekat,Sebab terkurang lukisan memang.Bukan beta bijak berlagu,Dapat melemah bingkaian pantun,Bukan beta berbuat baru,Hanya mendengar bisikan alun.Percikan Permenungan, 1926

Kusangka

Amir Hamzah

Kusangka cempaka kembang setangkai

Rupanya melur telah diseri..

Hatiku remuk mengenangkan ini

Wasangka dan was-was silih berganti.

Kuharap cempaka baharu kembang

Belum tahu sinar matahari..

Rupanya teratai patah kelopak

Dihinggapi kumbang berpuluh kali.

Kupohonkan cempaka

Harum mula terserak..

Melati yang ada

Pandai tergelak..

Mimpiku seroja terapung di paya

Teratai putih awan angkasa..

Rupanya mawar mengandung lumpur

Kaca piring bunga renungan..

Igauanku subuh, impianku malam

Kuntum cempaka putih bersih..

Kulihat kumbang keliling berlagu

Kelopakmu terbuka menerima cembu.

Kusangkau hauri bertudung lingkup

Bulumata menyangga panas Asmara

Rupanya melati jangan dipetik

Kalau dipetik menguku segera.

80-an

Bukit BarisanMoh. Yamin

Di atas batasan Bukit Barisan,Memandang beta ke bawah memandang,Tampaklah hutan rimba dan ngarai,Lagipun sawah, telaga nan permai,Serta gerangan lihatlah pula,Langit yang hijau bertukar warna,Oleh pucuk daun kelapa.

SiapakahSelia Hermawati

Siapakah orangnya...Entah, aku sudah bilang, ITU BUKAN AKU!!!perempuan itu, tutur katanya yang halus tapi iblis...brengsek tingkah lakunya...

Selama ini, seburuk apa pun tingkah laku ku, tak pernah rasanya aku ingin merugikan orang lain...Selama ini, sejahatnya diriku,, masih ku bawa nurani ku untuk tidak merugikan orang lain..Selama ini,, sekesal-kesalnya diriku, tak pernah ku ingin mengkambinghitamkan orang lain..Selama ini,, kepada orang lain, tak ingin aku menyengsarakan orang lain sekalipun aku tak pernah mengenalnya..

Tapi DIA!!!Belum sempat aku mengenalnya dan tahu namanya,Belum sempat aku mengenal wajahnya lama,,Belum sempat aku tahu siapa dirinya,,,

KEBUSUKANNYA,, membuat aku faham segalanya..FAHAM siapa dia,, tak perlu aku mengenalnya...Tak perlu aku sadar siapa dia...BUSUK!!! Lebih BUSUK dari apa pun yang busuk di muka bumi ini,,

Dia belum kenal siapa aq, hanya tahu,,,AKU teman dari musuhnya...Tak pernah ku anggap dia musuh ku..bibir ku salalu menampakkan senyum saat bertemunya...meskipun aku tak kenal!!!MUAK rasanya diriku... ingin rasanya ku beri dia SENYUM kembali dengan BOKONG ku..

Menurut pribahasa,,, hal itu lebih kejam dari pembunuhan!!!Hal itu lah yang dia tuduhkan pada ku!!!Teman,,, sudah kubilang,, itu bukan aku... jangan dengar dia!!! BUSUK dia!!!Tuhaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnnnnn.............................................Apakah engkau sedang menguji kesabaranku???Jika benar itu ujian bagi ku,,, sabarkan hati ku... berikan petunjuk,, apa yang harus ku perbuat !!!Dan kemudian tunjukkan kebenaran...Tuhan.....

6 April 2013