1
Apakah Sindrom Cushing? Sindrom Cushing, yang juga dikenal dengan hiperkortisolisme, adalah kondisi medis yang ditandai dengan berlebihannya kortisol, suatu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal, di dalam darah. Kortisop adalah sejenis hormon steroid yang berperan dalam konversi glukisa dan lemak untuk energi, terutama sewaktu stress. Terdapat dua tipe sindrom Cushing, tergantung dari penyebabny. Sindrom Cushing Iatrogenik yang disebabkan karena overdosis pengobatan kortikosteroid untuk kondisi-kondisi yang menyebabkan peradangan, seperti asma, artritis dan ekzema. Sindrom Cushing Endogen terjadi lebih jarang daripada sindrom Cushing iatrogenik, dan disebabkan karena produksi berlebihan kortisol oleh tubuh, akibat tumor pada kelenjar hipofise (suatu kelenjar yang menghasilkan hormon adrenokortikotropin, yang merangsang kelenjar adrenal untuk menghasilkan kortisol) atau kelenjar adrenal. Penderita sindrom Cushing biasanya memiliki karakteristik, seperti wajah bulat, tengkuk berlemak di antara kedua bahu dan kenaikan berat badan. Penanganan dini diperlukan karena sindrom Cushing dapat menyebabkan komplikasi-komplikasi, seperti osteoporosis dan hipertensi. Apabila kondisi ini disebabkan overdosis pengobatan kortikosteroid, gejala dapat ditangani dengan mengurangi dosis. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh tumor, dapat diterapi dengan mengankat tumor secara bedah.

Apakah Sindrom Cushing

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cushing

Citation preview

Page 1: Apakah Sindrom Cushing

Apakah Sindrom Cushing?

Sindrom Cushing, yang juga dikenal dengan hiperkortisolisme, adalah kondisi medis

yang ditandai dengan berlebihannya kortisol, suatu hormon yang dihasilkan oleh

kelenjar adrenal, di dalam darah. Kortisop adalah sejenis hormon steroid yang

berperan dalam konversi glukisa dan lemak untuk energi, terutama sewaktu stress.

Terdapat dua tipe sindrom Cushing, tergantung dari penyebabny. Sindrom Cushing

Iatrogenik yang disebabkan karena overdosis pengobatan kortikosteroid untuk

kondisi-kondisi yang menyebabkan peradangan, seperti asma, artritis dan ekzema.

Sindrom Cushing Endogen terjadi lebih jarang daripada sindrom Cushing iatrogenik,

dan disebabkan karena produksi berlebihan kortisol oleh tubuh, akibat tumor pada

kelenjar hipofise (suatu kelenjar yang menghasilkan hormon adrenokortikotropin,

yang merangsang kelenjar adrenal untuk menghasilkan kortisol) atau kelenjar

adrenal. Penderita sindrom Cushing biasanya memiliki karakteristik, seperti wajah

bulat, tengkuk berlemak di antara kedua bahu dan kenaikan berat badan.

Penanganan dini diperlukan karena sindrom Cushing dapat menyebabkan

komplikasi-komplikasi, seperti osteoporosis dan hipertensi. Apabila kondisi ini

disebabkan overdosis pengobatan kortikosteroid, gejala dapat ditangani dengan

mengurangi dosis. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh tumor, dapat diterapi

dengan mengankat tumor secara bedah.