19

APH

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hemorage

Citation preview

Page 1: APH
Page 2: APH

• Perdarahan pada kehamilan dapat disebabkan oleh dua golongan besar, yaitu : obstetrik dan non-obstetrik

Perdarahan antepartum adalah perdarahan dari jalan lahir setelah

usia kehamilan 22 mgg

• Perdarahan antepartum yg berbahaya terutama berasal dari plasenta

Page 3: APH

• Klasifikasi klinis perdarahan antepartum (yg bersumber pd plasenta:

1. Plasenta previa 2. Solusio plasenta3. Vasa previa

• Perdarahan yg bersumber pd kelainan serviks & vagina a.l :

Erosio porsionis, karsinoma porsionis, polip serviks, varises vulva, trauma

Page 4: APH

Plasenta yg letaknya abnormal, y.i pada SBR shg menutupi sebagian/seluruh jalan lahir

• PP total : seluruhnya menutupi OUI• PP parsial : sebagian menutupi OUI• PP marginal: cukup dekat dng OUI shg dpt me↑ risiko

perdarahan pd dilatasi & penipisan serviks.

Bila letak plasenta abnormal pd SBR ttp blm menutupi pembukaan jln lahir plasenta letak rendah

Page 5: APH

• Plasenta yg terletak dekat OUI, ttp tdk menutupi, pd TM II atau awal TM III, jarang yg ttp previa saat aterm

• Keadaan “berpindah” dr plasenta ltk rendah scr relatif thd OUI kmgk akb perbedaan pertumbuhan segmen atas & bwh miometrium slm pertumbuhan kehamilan

•Usia ibu tua•Multiparitas•Riwayat SC•Merokok

Page 6: APH

• Perdarahan tanpa sebab, tanpa rasa nyeri• Perdarahan ulangan umumnya lebih

banyak dari perdarahan awal• Darah berwarna merah segar• Makin rendah letak plasenta, perdarahan

tjd makin dini• Bag terbawah janin tidak dpt msk rongga

panggul; mgk disertai kelainan letak

Page 7: APH

• AnamnesisPerdarahan jalan lahir pada kehamilan setelah 22 mgg, tanpa sebab, tanpa nyeri

• Pemeriksaan luarBagian terbawah janin tdk dpt msk panggul; mgk dijumpai pula kelainan letak

• Pemeriksaan in spekuloDilakukan utk mengetahui apakah sumber perdarahan dr OUE atau kelainan serviks & vagina. Bila berasal dari OUE dicurigai tdpt plasenta previa

Page 8: APH

• UltrasonografiMrpk pemeriksaan penunjang paling baik dan paling akurat. Hasil positif palsu dapat disebabkan distensi vesika ulangi pmx stlh VU dikosongkan

• Pemeriksaan dalamHanya dilakukan di atas meja operasi (PDMO), biasanya dilakukan pada saat akan terminasi

Page 9: APH

Pada Usia Kehamilan < 36 mg Perdarahan sedikit :

- Dirawat sampai 36 mg ( Ekspektatif ), syarat :Hamil preterm, perdarahan sedikit dan

berhentiBelum ada tanda-tanda inpartuKU ibu cukup baik ( Hb normal )Janin masih hidup

- Antibiotika profilaksis- Betametason 24 mgIV dosis tunggal pematangan

paru- Mobilisasi bertahap

Perdarahan banyak- Resusitasi cairan- Atasi anemia (transfusi darah)- PDMO : PP SC

Page 10: APH

Usia Kehamilan > 37 mg ( TBJ > 2500 gr )PDMO : PP SC (elektif)

Plasenta Letak Rendah dng perdarahan sangat sedikit, persalinan pervaginam masih mungkin, jk tdk SC.

Persalinan pervaginam :Perdarahan akan berhenti jk tdpt penekanan pd plsnta, dpt dng cara:• Amniotomi dan akselerasi :

– Pada plasenta previa lateralis/ marginal– Pembukaan > 3 cm– Presentasi kepala– Pecah ketuban plasenta mengikuti SBR, ditekan oleh kepala bayi. Jika

kontraksi uterus belum ada/lemah, akselerasi dengan infus oksitosin.• Versi Braxton Hicks :

– Tamponade plasenta dengan bokong (dan kaki) janin– Tidak dilakukan pada janin masih hidup.

Page 11: APH

• Terlepasnya plasenta yg letaknya normal pd korpus uteri sblm janin lahir.

• Biasanya tjd pada TM III

•Ringan•Sedang•Berat

Page 12: APH

• Perdarahan dr pembuluh plasenta/uterus hematoma pd desidua plasenta terdesak terlepas

• Bila perdarahan >> hematoma retroplasenta >> ekstravasasi pd miometrium uterus Couvelaire

• Kerusakan jar miomtrium & pembekuan retroplasenta tromboplastin dlm sirkulasi ibi pembekuan intravaskuler hipofibrinogenemia ggn ginjal

• Lepasnya plasenta anoksia janin kematian janin

•Usia ibu tua•Multiparitas•Hipertensi menahun•Pre-eklamsi•Trauma•Tali pusat pendek•Tekanan pd vena cava inferior•Defisiensi asam folat

Page 13: APH

• Ringan : perdarahan < 100-200 cc, uterus tidak tegang, belum ada tanda syok, janin hidup, pelepasan plasenta < 1/6 bagian permukaan , kadar fibrinogen plasma > 250 mg%

• Sedang : Perdarahan > 200 cc, uterus tegang, tanda pre syok (+), gawat janin atau janin telah mati, pelepasan plasenta ¼ - 2/3 bagian permukaan, kadar fibrinogen plasma 120-150 mg%.

• Berat : Uterus tegang, kontraksi tetanik, tanda syok (+), janin mati, pelepasan plasenta > 2/3 permukaan atau keseluruhan bagian permukaan

Page 14: APH

Usia Kehamilan < 36 mgRingan : Ekspektatif bila perbaikan + (perdarahan

berhenti, his (-), janin hidup ) - Tirah baring - Atasi anemia - USG dan KTG serial kl memungkinkan - Tunggu persalinan spontan

Aktif, bila memburuk (perdarahan terus, his terus, mengancam ibu/janin)

- Partus pervaginam (amniotomi/oksitosin infus) - Perdarahan & Bishop skor < 5 atau persalinan masih lama > 6jam – SC

Page 15: APH

Sedang/ Berat : - Resusitasi cairan - Atasi anemia (transfusi darah) - Partus pervaginam bila diperkirakan dlm 6 jam (amniotomi & infus oksitosin) - SC dipertimbangkan bila pervaginam tidak dapat berlangsung 6 jam.

Usia Kehamilan > 37 mg ( TBJ > 2500 gr )Ringan/sedang/berat SC bila persalinan

pervaginam lama ( > 6 jam )

Page 16: APH

• Mrpk kelainan tali pusat akb dari insersi velamentosa, dimana pembuluh2 umbilikalis memisah di dlm selaput agak jauh dr tepi plasenta

• Pembuluh darah janin melintasi OUI dan berada di bag dpn presentasi janin

• Mortalitas janin tinggi akb kehilangan darah >> saat pembuluh robek atau akb sumbatan vaskular oleh bag presentasi janin

Page 17: APH

• Perdarahan per vaginam : merah segar, tidak nyeri

• DJJ : dapat lambat & irreguler gawat janin. DJJ dapat (-) bila tjd kehilangan darah yg hebat

• Dpt terlihat vasa previa mell spekulum/amnioskopi

• Pembuluh janin dpt terpalpasi pd VT

Page 18: APH

Usia Kehamilan < 36 mg- Tes Apt (+) (terdapat darah janin)- Dpt diraba pemb drh janin mll pembukaan

serviks- Dpt terlihat vasa previa mll spekulum/

amnioskopi- Janin mati : partus pervaginam- Janin hidup : pertimbangkan SC

Usia Kehamilan > 37 mg ( TBJ > 2500 gr )- Janin mati : partus pervaginam- Janin hidup : SC

Page 19: APH