9
Deklarasi perang USAMAH BIN LADEN Atas perintah dari amerika serikat mereka juga menagkapi sejumlah besar cendekiawan ,ulama,dan muslim dan para pemuda di wilayah haramain (du tanah suci) di antara mereka adalah syeikh salman dan syeikh safar serta saudara saudara mereka . Sekarang kami berkerja dari pergunungan yang sama pada umat oleh sekutu pasukan penakluk zioniz khususnya sesudah mereka menduduki tanah yang diberkati seputar yerrusalem .brikut laporan yang memberikan penjelasan tentang 1) Intimidasi dan gangguanh yang dialami oleh para tokoh masyarakat cendekiawan ulama dan kepala suku pedagang dan guru guru dan pribadi terkemuka lainnya 2) Situasi hokum di dalam negeri dan deklarasi arbitrase terhadap apa yang halal dan haram menurut syariat sebagaimana yang telah ditetapkan 3) Kondisi pers dan media yang dijadikan sebagai sarana menyembunyikan kebenaran dan sarana informasi salah satu media menjadi alat melaksanakan rencana musuh untuk memberhalalkan keyakinan tokoh tokoh tertentu 4) Pelanggaran dan perampasan hak asasi manusia 5) Situasi memalukan pada layanan masyarakat dan infrastruktur khusunya layanan masyrakat 6) Kondisi tentara yang tidak terampil serta ketidak mampuan kepala komandan pasukan meskipun sudah dikeluarkan dana yang tak terhingga bagi keperluan tentara

Arikel Fak Hukum semester 1.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dq

Citation preview

Page 1: Arikel Fak Hukum semester 1.docx

Deklarasi perang

USAMAH BIN LADENAtas perintah dari amerika serikat mereka juga menagkapi sejumlah besar cendekiawan ,ulama,dan muslim dan para pemuda di wilayah haramain (du tanah suci) di antara mereka adalah syeikh salman dan syeikh safar serta saudara saudara mereka .

Sekarang kami berkerja dari pergunungan yang sama pada umat oleh sekutu pasukan penakluk zioniz khususnya sesudah mereka menduduki tanah yang diberkati seputar yerrusalem .brikut laporan yang memberikan penjelasan tentang

1) Intimidasi dan gangguanh yang dialami oleh para tokoh masyarakat cendekiawan ulama dan kepala suku pedagang dan guru guru dan pribadi terkemuka lainnya

2) Situasi hokum di dalam negeri dan deklarasi arbitrase terhadap apa yang halal dan haram menurut syariat sebagaimana yang telah ditetapkan

3) Kondisi pers dan media yang dijadikan sebagai sarana menyembunyikan kebenaran dan sarana informasi salah satu media menjadi alat melaksanakan rencana musuh untuk memberhalalkan keyakinan tokoh tokoh tertentu

4) Pelanggaran dan perampasan hak asasi manusia 5) Situasi memalukan pada layanan masyarakat dan infrastruktur khusunya layanan

masyrakat6) Kondisi tentara yang tidak terampil serta ketidak mampuan kepala komandan pasukan

meskipun sudah dikeluarkan dana yang tak terhingga bagi keperluan tentara

Page 2: Arikel Fak Hukum semester 1.docx

Usamah bin laden adalah seorang milyuner yang membawa senjata dialah orang yanh paling dicari amerika televisi al jazirah melakukan wawancara dengannya pada bulan bulan terakhir pada 1998 kini dan setelah seluruh dunia menunggu nunggu berita tentang dia saluran al jazirah member kesempatan untuk mendengarkan hasil wawancara bersama usamah bin laden

YANG DIINGINKANNYA

Yang diinginkannya tuntutan bagi setiap makhluk hidup kami menuntut agar tanah kami bebas dari musuh agar tanah kami pun juga bebas dari orang orang amerika makhluk makhluk hidup di dunia ini telah diberi semangat untuk hidup di dunia ini ambil contoh kalau ada ayam yang dimasuki seorang tentara bersenjata yang ingin menguasai rumahnya (kandangnya) pasti ayam itu berusaha membunuhnya . maka kami menuntut hak untuk seluruh makhluk hidup apalagi manusia .

SIKAP USAMA ATAS SERANGAN AMERIKA TERHADAP NEGARA ARAB

Serangan terkahir yang terjadi beberapa hari lalu terhadap irak dibawah kepempimpinan amerika da inggris menegaskan banyak arti penting dan serius kami disini tidak berbicara dengan kerugian materil atau kemanusiaan dengan terbunuhnya saudara umat islam di irak yang kami bicarakan adalah bukti penyerangan , irak dituduh amerika menggunakan gas beracun terhadap suku kurdi terhadap bangsanya dari sinilah munculah sesuatu ke permukaan diakui bahwa amerika memperhitungkannya dengan mengatakan ‘’benar memang disana terdapat banyak senjata senjata yang luar bisa mematikan sebagaimana di Israel tetapi Israel tidak memanfaatkannya sementara irak menggunakannya ‘’

HUBUNGANNYA DENGAN GERAKAN TALIBAN DAN HAKIKAT HUBUNGANNYA DENGAN BADAN INTELEJEN DAN AMERIKA

Didalam gerakan ini setelah berjalannya selama 14 tahun dari sejak permulaan jihad yang digalang oleh para mujahidin terdahulu pada diri belajar juga terjadi pergeseran (perputaran) tetapi sungguh sangat disayangkan setelah itu mereka tidak mampu menyempurnakan jalannya

Page 3: Arikel Fak Hukum semester 1.docx

SARAN

kini saya berbicara tentang argument yang saya buat menurut saya tidaklah seorang muslimin harusnya oaring muslimin lebi belajar tentang pengorbanan dan berlomba lomba untuk bergabung dengan tentara dan angkatan bersenjata dengan niat mengemban jihad demi meninggikan kalimat allah serta membela keyakinan islam

Page 4: Arikel Fak Hukum semester 1.docx

MAKALAHPancasila dan Kewarganegaraan

Dewa Putu Yoga Aditya

120114200

Page 5: Arikel Fak Hukum semester 1.docx

Secara etimologi fundamentalisme berasal dari kata fundamental yang berarti hal-hal yang mendasar atau asas-asas. Sebagai sebuah gerakan (komunitas) keagamaan, fundamentalis dipahami sebagai penganut gerakan keagamaan yang bersifat kolot dan reaksioner, yang memiliki doktrin untuk kembali kepada ajaran agama yang asli seperti tersurat dalam kitab suci. Gagasan dan posisi umat beragama yang mengacu pada istilah “fundamentalisme” tampaknya masih perlu dielaborasi lebih jauh.

Dalam pandangan Gellner, gagasan dasar fundamentalisme adalah bahwa suatu agama tertentu dipegang kokoh dalam bentuk literal (harfiah) dan bulat, tanpa kompromi, pelunakan, re-interpretasi dan tanpa pengurangan. Hal senada dikemukakan oleh David Ray Griffin, dalam bukunya God and Religion in the Modern World. Dapat disebutkan bahwa fundamentalisme adalah sebuah aliran atau faham yang berpegang teguh pada dasar-dasar agama secara ketat melalui penafsiran terhadap kitab suci secara rigid dan literalis. Dalam pandangan Habermas fundamentalis adalah sebagai gerakan keagamaan yang memberikan porsi sangat terbatas terhadap akal pikiran (rasio), ketika memberikan interpretasi dan pemahaman terhadap teks-teks keagamaan.

Secara historis, istilah “fundamentalisme” merupakan atribut yang diberikan kepada sekte Protestan yang menganggap Injil bersifat absolute dan sempurna dalam arti literal sehingga mempertanyakan satu kata yang ada dalam Injil dianggap dosa besar dan tak terampuni. Fudamentalisme selalu muncul dalam setiap agama besar dunia, tidak hanya Kristen dan Islam, fundamentalisme juga terdapat pada agama Hindu, Budha, Yahudi dan Konfusianisme. Bahkan menurut Garaudy, fundamentalisme merupakan fenomena yang tidak terbatas pada agama, tetapi terdapat pula dalam bidang politik, sosial dan budaya. Karena baginya, fundamentalisme adalah suatu pandangan yang ditegakkan atas keyakinan, baik bersifat agama, politik maupun budaya, yang dianut pendiri yang menanamkan ajaran-ajarannya pada saat paham atau pandangannya tersebut menjadi rujukan.

Dengan demikian, fundamentalisme dapat disebut sebuah gerakan dalam sebuah aliran atau paham keagamaan yang berupaya untuk kembali kepada apa yang diyakini sebagai dasar-dasar atau asas-asas. Selain dalam persoalan agama, fundamentalisme terjadi juga pada bidang yang lainnya, seperti fundamentalisme politik, ekonomi dan lainnya. Hanya saja, belakangan, istilah fundamentalisme lebih banyak dan sangat populer dilekatkan pada persoalan keagamaan. Dalam konteks ini, fundamentalis sering diidentikkan kepada mereka yang memahami dasar-dasar keagamaan, dengan orientasi penafsiran yang rigid dan literal.

Sementara itu, ‘radikalisme’ berasal dari bahasa Latin “radix, radicis”, artinya akar ; (radicula, radiculae: akar kecil). Berbagai makna radikalisme, kemudian mengacu pada kata “akar” atau mengakar. Perubahan radikal berarti perubahan yang mengakar, karena hal itu menyangkut penggantian dasar-dasar yang berubah tadi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, radikal diartikan sebagai secara menyeluruh, habis-habisan, amat keras menuntut perubahan, dan maju dalam berpikir atau bertindak. Islam radikal mengandung makna kelompok Islam yang

Page 6: Arikel Fak Hukum semester 1.docx

memiliki keyakinan ideologis tinggi dan fanatik yang mereka perjuangkan untuk menggantikan tatanan nilai dan sistem yang sedang berlangsung.

Dengan demikian, radikalisme dapat dipahami sebagai paham keagamaan yang mengacu pada fondasi agama yang sangat mendasar, fanatik keagamaanya cukup tinggi, tidak jarang penganut paham ini menggunakan kekerasan dalam mengaktualisasikan paham keagamaan yang dianut dan diyakininya. Kaum radikalis menginginkan adanya perubahan atau pembaruan sosial-keagamaan secara mendasar dengan sistem atau tata nilai baru yang diyakininya. Radikalisme tidak saja berupa paham atau ideologi keagamaan yang bersifat wacana dan pemikiran, pada batas-batas tertentu paham ini dapat menjelma dalam bentuk gerakan dan aksi-aksi di lapangan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disebutkan bahwa fundamentalisme lebih merupakan sebuah keyakinan untuk kembali pada fondasi dan dasar-dasar agama. Hal yang sama dilekatkan pula pada istilah radikalisme. Maknanya bisa positif atau negatif. Ekses negatif yang diakibatkan dari pandangan yang fundamentalis adalah sikap kekerasan dan anarkis. Penyandingan kekerasan dengan radikalisme disebabkan, gejala dalam realitas sosial yang sering nampak. Kelompok radikal sering menggunakan cara-cara kekerasan dalam mencapai tujuan-tujuan mereka. Kendati kelompok radikal tidak identik dengan kekerasan. Oleh karena, radikalisme tidak semata-mata pada gerakan atau aksi-aksi, tetapi ia dapat pula dalam bentuk pemikiran atau keyaknan terhadap suatu ideologi. Dalam konteks tertentu, dapat disebutkan bahwa fundamentalisme merupakan spirit pemikiran dan gerakan bagi radikalisme agama.

Pemaparan di atas menunjukkan bahwa Istilah fundamentalisme atau radikalisme Islam dalam kajian akademik dapat dipahami sebagai sebuah kesatuan dari berbagai fenomena sosial dan keagamaan. Istilah tersebut lebih tepat digunakan sebagai sebuah titik tolak ketimbang sebagai sebuah julukan atau labelisasi terhadap suatu fenomena keagamaan. Hal ini disebabkan pendefinisian tentang fundamentalisme-radikalisme tidak tunggal dan monolitik, dan pada batas-batas tertentu tidak menggambarkan secara utuh terhadap fenomena yang beragam atas pemikiran dan gerakan-gerakan tersebut.

Untuk memudahkan identifikasi dan kategorisasi, penyebutan fundamentalis dan radikalisme, pada batas-batas tertentu memungkinkan untuk dintegrasikan. Penyebutan kedua istilah tersebut bisa dilakukan dengan term fundamentalisme-radikalisme. Hal ini karena keduanya memiliki orientasi ideologi yang sama. Kalaupun kemudian ada pembedaan, hal tersebut hanya sebatas bagaimana cara-cara mengaktualisasikan orientasi pemikiran dan ideologinya tersebut. Bahkan dalam Ensiklopedi Tematik dunia Islam, term fundamenalisme dan radikalisme memiliki makna yang sama atau kedua istilah tersebut identik, istilah lainnya yang semakna adalah term islamis. Istilah lainnya yang sering diidentikan dengan fundamentalisme dan terutama radikalisme adalah militanisme dan ekstrimisme. Kedua istilah yang disebutkan terakhir tampaknya lebih tepat dipahami sebagai salah satu ragam dari bentuk fundamentalisme-radikalisme.