21
DAFTAR ISI JUDUL ........................................................................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 .1 ... Latar Belakang .................................................................................... 1 .2 Rumusan Masalah .............................................................................. 1 .3 Tujuan Penulisan ............................................................................... 2 .4 Manfaat Penulisan ............................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 2 2.1 Arsitektur Tradisional Lampung i ...................................................... 2 2.2 Arsitektur Tradisional Bengkulu......................................................... 5 2.2.1 Rumah Rejang.......................................................................... 5 2.2.2 Rumah Adat Bangsa Melayu.................................................... 11 BAB III PENUTUP ....................................................................................... 18 3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 18 3.2 Saran ................................................................................................ 18 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 19 nusantaraknowledge.blogspot.com

Arsitektur Tradisional Lampung dan Bengkulu - Paper.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Arsitektur Tradisional Lampung dan Bengkulu - Paper.pdf

DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

.1... Latar Belakang.................................................................................... 1

.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 1

.3 Tujuan Penulisan ............................................................................... 2

.4 Manfaat Penulisan ............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 2

2.1 Arsitektur Tradisional Lampung i...................................................... 2

2.2 Arsitektur Tradisional Bengkulu......................................................... 5

2.2.1 Rumah Rejang.......................................................................... 5

2.2.2 Rumah Adat Bangsa Melayu.................................................... 11

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 18

3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 18

3.2 Saran ................................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 19

nusa

ntar

akno

wle

dge.

blog

spot

.com

Page 2: Arsitektur Tradisional Lampung dan Bengkulu - Paper.pdf

ArsitekturNusantara

ARSITEKTUR TRADISIONAL LAMPUNG & BENGKULU

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang multikultural, terdiri dari berbagai macam

kebudayaan yang terbentang dari sabang sampai merauke. Salah satu dari kebudayaan

yang dimiliki oleh Indonesia adalah arsitektur tradisional. Masing-masing provinsi di

Indonesia memiliki arsitektur tradisional yang khas. Arsitektur tradisional tersebut

berkembang dan diwariskan secara turun menurun dari nenek moyang pada jaman

dahulu. Arsitektur tradisional memiliki konsep-konsep dan landasan-landasan

tersendiri, berbeda dengan arsitektur pada jaman sekarang. Arsitektur tradisional kaya

akan nilai-nilai filosofi yang mendasari perancangannya.

Arsitektur Bengkulu dan Lampung merupakan contoh kebudayaan dari

keragaman budaya yang ada di Indonesia. Dalam paper ini kami membahas dua

budaya tersebut dari segi arsitekturnya yaitu rumah tradisional atau rumah adat.

Arsitektur Bengkulu dan Lampung memiliki karakteristik yang membedakannya

dengan arsitektur tradisional daerah lainnya di Indonesia. Arsitektur tradisional atau

rumah adat merupakan aset bangsa Indonesia yang harus dilestarikan keberadaannya

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana karakteristik dari arsitektur tradisional Lampung ?

2. Bagaimana karakteristik dari arsitektur tradisional Bengkulu ?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan penulisan yaitu :

1. Untuk mengetahui bagaimana fungsi dan karakter tradisional Lampung.

2. Untuk mengetahui bagaimana Arsitektur Tradisional Bengkulu.

nusa

ntar

akno

wle

dge.

blog

spot

.com

Page 3: Arsitektur Tradisional Lampung dan Bengkulu - Paper.pdf

ArsitekturNusantara

ARSITEKTUR TRADISIONAL LAMPUNG & BENGKULU

2

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan ini :

1. Dapat memahami tentang arsitektur tradisional yang ada di Lampung.

2. Dapat memahami tentang arsitektur tradisional yang ada di Bengkulu.

3. Dapat mengetahui kebudayaan di Lampung dan Bengkulu.

1.5 Metode Penulisan

Metode Penulisan yang digunakan dalam penulisan paper :

1. Metode Literatur

Yakni mencari sumber dari beberapa literature yang ada serta dengan mencari

data dari media internet.

nusa

ntar

akno

wle

dge.

blog

spot

.com

Page 4: Arsitektur Tradisional Lampung dan Bengkulu - Paper.pdf

ArsitekturNusantara

ARSITEKTUR TRADISIONAL LAMPUNG & BENGKULU

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Arsitektur Tradisional Lampung

Penduduk Lampung terdiri dari dua golongan masyarakat, yaitu golongan

penduduk keturunan asli Lampung dan golongan penduduk pendatang. Penduduk

Lampung asli sendiri terdiri dari :

1. Masyarakat Lampung beradat Pepadun

Yakni masyarakat yang berkediaman di daerah pedalaman Lampung dan terdiri

dari masyarakat adat Abung (Abung Siwo Migo), Pubian (Pubian Telu Suku),

Tulang Bawang (Migo Pak) dan Buai Lima (Way Kanan) dan Sungkay Bunga

Mayang.

2. Masyarakat Lampung beradat Saibatin (Peminggir)

Yakni masyarakat yang berkediaman di sepanjang pantai pesisir termasuk

masyarakat adat Krui, Ranau, Komering, Kayu Agung.

Sedangkan penduduk pendatang pada umumnya berasal dari daerah Jawa dan Bali

yang sudah bertransmigrasi sejak jaman Belanda. Namun saat ini penduduk

pendatang tidak hanya berasal dari Pulau Jawa dan Bai saja, tetapi juga berasal dari

hampir segala suku yang ada di Indonesia.

Arsitektur tradisional Lampung pada umumnya terdiri dari bangunan tempat

tinggal yang disebut Lamban, Lambahana atau Nuwou. Bangunan ibadahnya disebut

Mesjid, Mesigit, Surau, Rang Naji, atau Pok Ngajei. Bangunan musyawarahnya

disebut sesat atau bantaian. Sedangkan bangunan penyimpanan bahan makanan dan

benda pusaka disebut Lamban Pamanohan.

Rumah dari orang Lampung biasanya didirikan di dekat aliran sungai dan

berjajar disepanjang jalan utama dan membelah kampung yang disebut tiyuh. Setiap

toyuh terbagi lagi dalam beberapa bagian yang disebut bilik. Dalam setiap bilik

nusa

ntar

akno

wle

dge.

blog

spot

.com

Page 5: Arsitektur Tradisional Lampung dan Bengkulu - Paper.pdf

ArsitekturNusantara

ARSITEKTUR TRADISIONAL LAMPUNG & BENGKULU

4

terdapat sebuah rumah klen yang besar dan disebut nuwou menyanak, rumah ini

selalu dihuni oleh kerabat tua yang mewarisi kekuasaan untuk memimpin keluarga.

Rumah tradisional Lampung sering disebut Lamban, memiliki denah berbentuk

segi empat atau bisa disebut pesagi. Sehingga dapat dikatakan bahwa rumah

tradisional Lampung bisa juga disebut dengan Lamban Pesagi. Karakteristik dari

rumah tradisional Lampung adalah rumah panggung dengan ketinggian 2 meter dan

memiliki pilar kayu dan beratapkan ijuk. Rumah Lamban Pesagi ini berasal dari Desa

Kenali Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat.

Lamban Pesagi dari Daerah Kenali, Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat

Berusia sekitar 300 tahun, dipindahkan ke museum tahun 2002

Ada dua jenis rumah adat, yaitu :

1. Nuwou Balak

Dalam bahasa Lampung disebut juga

dengan Balai Keratunm. Nuwou Balak

merupakan rumah tinggal bagi para Kepala

Adat (penyimbang adat). Bangunan ini terdiri

dari beberapa ruangan, yaitu Lawang Kiri

(gapura), Pusiban (tempat tamu melapor) dan

nusa

ntar

akno

wle

dge.

blog

spot

.com

Page 6: Arsitektur Tradisional Lampung dan Bengkulu - Paper.pdf

ArsitekturNusantara

ARSITEKTUR TRADISIONAL LAMPUNG & BENGKULU

5

Ijan Geladak (tangga "naik" ke rumah); Anjung-anjung (serambi depan tempat

menerima tamu), Serambi Tengah (tempat duduk anggota kerabat pria), Lapang

Agung (tempat kerabat wanita berkumpul), Kebik Temen atau kebik kerumpu

(kamar tidur bagi anak penyimbang bumi atau anak tertua), kebik rangek (kamar

tidur bagi anak penyimbang ratu atau anak kedua), kebik tengah (yaitu kamar

tidur untuk anak penyimbang batin atau anak ketiga).

2. Nuwou Sesaat

Bangunan diatas tiang yang megah

tersebut merupakan bali pertemuan adat,

tempat para purwatin (penyimbang) pada saat

mengadakan pepung adat (musyawarah). Oleh

karena itu, balai ini juga disebut dengan Sesaat

Balai Agung. Bagian – bagian dari rumah ini

adalah ijan geladak (tangga masuk yang

dilengkapi dengan atap). Dan atap tersebut

disebut juga Rurung Agung. Selanjutnya terdapat anjungan atau serambi yang

digunakan untuk pertemuan kecil, pusiban (ruang dalam tempat musyawarah

resmi), ruang tetabuhan (tempat untuk menyimpan alat musik tradisional), dan

ruang Gajah Merem yakni tempat istirahat bagi para penyimbang. Hal lain yang

menjadi ciri khas di Nuwou Sesaat ini adalah adanya hiasan payung-payung besar

di atapnya (rurung agung), yang berwarna putih, kuning, dan merah, yang

melambangkan tingkat kepenyimbangan bagi masyarakat tradisional Lampung

Pepadun.

Arsitektur Tradisional Bengkulu

Bengkulu memiliki dua golongan suku bangsa, yakni Bangsa Rejang dan

Bangsa Melayu. Adapun rumah tradisional mereka antara lain :

2.2.1 Rumah Rejang

Rumah Rejang asli disebut dengan istilah Umeak Potong Jang. Umeak

berarti rumah, Potong berarti buatan, dan Jang maksudnya Rejang. Jadi, Umeak

nusa

ntar

akno

wle

dge.

blog

spot

.com

Page 7: Arsitektur Tradisional Lampung dan Bengkulu - Paper.pdf

ArsitekturNusantara

ARSITEKTUR TRADISIONAL LAMPUNG & BENGKULU

6

Potong Jang dapat dikatakan sebagai rumah buatan rejang. Rumah ini juga

biasa disebut Umeak-An, dimana An berarti kuno/lama. Jadi Umeak-an sama

artinya dengan rumah lama. Keberadaan rumah asli rejang ini boleh dikatakan

sudah musnah. Menurut orang tua yang masih ingat detail rumah asli ini, rumah

yang masih ada sekarang sudah dipengaruhi oleh potongan Meranjat (suku

bangsa yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatra Selatan).

Perbedaan rumah asli dan yang dipengaruhi Meranjat terletak pada bubungan.

Umeak Potong Jang memiliki bubungan melintang, sehingga tritisan atap/

cucuran menghadap ke depan dan belakang. Sedangkan yang dipengaruhi

Meranjat, memiliki bubungan membujur sehingga tritisan menghadap ke

samping.

Bagian – bagian dari rumah tradisional Bengkulu, Rumah Rejang yaitu :

1. Umeak potong jang memiliki bubungan

jembatan dengan teblayeaa (pelayaran) di

kiri dan kanan. Atap depan dan belakang

makin menurun.

nusa

ntar

akno

wle

dge.

blog

spot

.com

Page 8: Arsitektur Tradisional Lampung dan Bengkulu - Paper.pdf

ArsitekturNusantara

ARSITEKTUR TRADISIONAL LAMPUNG & BENGKULU

7

2. Lantai bagian berendo (beranda/teras) dan dapur dibuat lebih rendah dari

badan rumah.

3. Bentuk pintu dan jendela segi empat, membuka ke dalam atau ke samping.

4. Tiang rumah besar dengan beginting tengah(kecil di tengah)

5. Tangga dibuat dari papan tebal dengan lebar selebar pintu berendo

6. Plafonnya tergantung pada kasau atap, tidak berpagu

7. Di atas ruang tengah bagian belakang ada ruangan berbentuk loteng yang

disebut geligei

Adapun susunan ruang dari Umeak Potong Jang atau Umeak-an terdiri

dari (lihat gambar denah):

1. Berendo

Panjang berendo selebar rumah. Lantainya lebih rendah depicing

(selangkah dari bagian dalam). Berendo memiliki fungsi social (tempat

berbincang pagi dan sore dengan tamu dan tetangga akrab, menegur orang

lewat, bermain ank-anak), fungsi ekonomis (tempat menukang, membuat

alat transportasi), dan tempat menjemur pakaian.

2. Umeak Danea

Merupakan bagian ruang dalam paling depan. Umeak dana ini berfungsi

sebagai tempat menerima tamu, musyawarah, tempat duduk para bujang

waktu bersyair, dan tempat duduk tamu anak gadis.

nusa

ntar

akno

wle

dge.

blog

spot

.com

Page 9: Arsitektur Tradisional Lampung dan Bengkulu - Paper.pdf

ArsitekturNusantara

ARSITEKTUR TRADISIONAL LAMPUNG & BENGKULU

8

3. Pedukuak

Merupakan tempat tidur orang tua, juga terdapat pemenyap atau tempat

menyimpan barang berharga dan tikar.

4. Geligei

Loteng di atas pedukuak dan R. menyambei. Merupakan ruang tidur anak

gadis dan tempat mereka menyambut tamu teman perempuannya. Tangga

untuk naik ke geligei dapat di naik-turunkan. (lihat gambar potongan A-A)

5. Ruang menyambe

Merupakan ruangan tempat perempuan menyambei. Ruangan ini dibatasi

dengan sekat berupa jendela tak bertutup. Gang yang terdapat di ruang ini

merupakan jalan menuju dapur (lihat gambar potongan A-A)

6. Dapur

Merupakan tempat untuk memasak, berdiang, dan tempat makan.7. Ga-ang

Bagian dari dapur, dekat tangga luar belakang. Ga-ang merupakan ruang

terbuka seperti berendo. Berfungsi tempat mencuci, menyimpan air, dan

menjemur bahan makanan. Lantainya terbuat dari bambu bulat, sehingga

waktu mencuci, air langsung mengalir ke bawah. Di ujung ga-ang terdapat

Kepato Lesat Buluak Bioa (rak-rak tempat perian dan bambu air)

Susunan dan fungsi ruang ini sangat ditaati oleh masyarakat Rejang. bagi

mereka, melanggar susunan dan fungsi ruang pada rumah ini sama dengan

melanggar adat istiadat. Selain itu, terdapat juga ragam hias yang bisa kita

temukan di Umeak Potong Jang ini.Berikut merupakan kelompok ragam hias

pada tenunan rejang: nusa

ntar

akno

wle

dge.

blog

spot

.com

Page 10: Arsitektur Tradisional Lampung dan Bengkulu - Paper.pdf

ArsitekturNusantara

ARSITEKTUR TRADISIONAL LAMPUNG & BENGKULU

9

1. Cebung Lenggong

2. Iliak Bintang

3. Lekau Betatau

4. Mata Punai

nusa

ntar

akno

wle

dge.

blog

spot

.com

Page 11: Arsitektur Tradisional Lampung dan Bengkulu - Paper.pdf

ArsitekturNusantara

ARSITEKTUR TRADISIONAL LAMPUNG & BENGKULU

10

5. Tebea pinang uar, Tebaran pinang muda

>

6. Semut beleet, Semut belarit

7. Tanjak Berekek

rangkaian tidak terputus, ragam hias ini juga dipakai pada rumah adat suku

bangsa rejang (Umeak Potong Jang)

8. Tombak magelung, Tombak bolak-balik

9. Kembang delapan

nusa

ntar

akno

wle

dge.

blog

spot

.com

Page 12: Arsitektur Tradisional Lampung dan Bengkulu - Paper.pdf

ArsitekturNusantara

ARSITEKTUR TRADISIONAL LAMPUNG & BENGKULU

11

Keduniawian, keramah-tamahan dan kebahagiaan. Ragam hias ini juga

dipakai pada rumah adat suku bangsa rejang (Umeak Potong Jang)

10. Cerbong kewet

Rangkaian tidak terputus, ragam hias ini juga dipakai pada rumah adat suku

bangsa rejang (Umeak Potong Jang)

11. Buah-buah beluluk

12. Pengubung keluang

Rumah Adat Bangsa Melayu

Rumah tradisional Bangsa Melayu di Bengkulu ini termasuk dalam tipe

rumah panggung. Rumah panggung ini dirancang untuk melindungi

penghuninya dari banjir. Disamping itu kolong rumah panggung juga dapat

nusa

ntar

akno

wle

dge.

blog

spot

.com

Page 13: Arsitektur Tradisional Lampung dan Bengkulu - Paper.pdf

ArsitekturNusantara

ARSITEKTUR TRADISIONAL LAMPUNG & BENGKULU

12

dipergunakan untuk menyimpan gerobak, hasil panen, alat-alat pertanian, kayu

api, dan juga berfungsi sebagai kandang hewan ternak.

Bentuk rumah panggung melayu ini terbagi menjadi beberapa bagian,

antara lain :

1. Bagian atas

Bagian atas rumah adat melayu Bengkulu ini terdiri dari :

Atap; terbuat dari ijuk, bamboo, atau seng

Bubungan, ada beberapa bentuk

Pacu = plafon dari papan atau pelupuh

Peran : balok-balok bagian atas yang menghubungkan

Tiang-tiang bagian atas

Kap : kerangka untuk menempel kasau

Kasau : untuk mendasi reng

Reng : untuk menempel atap

Listplang, suyuk, penyunting

Beberapa bentuk dari bubungan antara lain :

Bubungan Lima

nusa

ntar

akno

wle

dge.

blog

spot

.com

Page 14: Arsitektur Tradisional Lampung dan Bengkulu - Paper.pdf

ArsitekturNusantara

ARSITEKTUR TRADISIONAL LAMPUNG & BENGKULU

13

Bubungan Limas

Bubungan Haji (Sembilan)

nusa

ntar

akno

wle

dge.

blog

spot

.com

Page 15: Arsitektur Tradisional Lampung dan Bengkulu - Paper.pdf

ArsitekturNusantara

ARSITEKTUR TRADISIONAL LAMPUNG & BENGKULU

14

Bubungan Jembatan

Bubungan gabungan Lima dan Jembatan

nusa

ntar

akno

wle

dge.

blog

spot

.com

Page 16: Arsitektur Tradisional Lampung dan Bengkulu - Paper.pdf

ArsitekturNusantara

ARSITEKTUR TRADISIONAL LAMPUNG & BENGKULU

15

2. Bagian Tengah

Terdiri atas :

Kusen, kerangka untuk pintu dan jendela

Dinding : terbuat dari papan atau pelupuh

Jendela : bentuk biasa dan bentuk ram

Pintu : bentuk biasa dan bentuk ram

Tulusi (lubang angin) : ventilasi, biasanya di atas pintu dan

jendela, dibuat dengan berbagai ragam hias

Tinag penjuru

Piabung : tiang penjuru hal

Tiang tengah

Bendu : balok melintang sepanjang dinding

3. Bagian Bawah

Terdiri atas :

Lantai, dari papan, bamboo, atau pelupuh

Geladak, dari papan 8 dim dengan lebar 50cm dipasang sepanjang

dinding luar di atas balok

Kijing, penutup balok pinggir dari luar, sepanjang keliling dinding

Balok (besar), kerangka untuk lantai yang memanjang ke depan

Tailan : balok sedang yang berfungsi sebagai tempat menempelkan

lantai

Blandar : penahan talian, melintang

Bedu : balok diatas sebagai tempat meletakkan rel

Bidai, bamboo tebal yang dipasang melintang dari papan lantai,

untuk mempertahankan dari tusukan musuh dari bawah rumah

Pelupuh kamar tidur, sejajar dengan papan lantai (di atas bidai)

Lapik tiang, batu pondasi tiang rumahtiang rumah

Tangga depan dan belakang

nusa

ntar

akno

wle

dge.

blog

spot

.com

Page 17: Arsitektur Tradisional Lampung dan Bengkulu - Paper.pdf

ArsitekturNusantara

ARSITEKTUR TRADISIONAL LAMPUNG & BENGKULU

16

Rumah tempat tinggal memilki fungsi dalam kehidupan. Adapun susunan

dan fungsi ruang pada rumah adat melayu Bengkulu ini adalah sebagai berikut :

1. Berendo

Tempat menerima tamu yang belum dikenal, atau tamu yang hanya

menyampaikan suatu pesan (sebentar). Selain itu juga dipergunakan untuk

relax pada pagi atau sore hari. Bagi anak-anak, berendo juga sering

dipergunakan untuk bermain congkak, karet, dll.

2. Hall

Ruang untuk menerima tamu yang sudah dikenal baik, keluarga dekat,

atau orang yang disegani. Ruangan ini juga digunakan untuk tempat

cengkrama keluarga pada malam hari, ruangan belajar bagi anak-anak, dan

sewaktu-waktu ruang ini digunakan untuk selamatan atau mufakat sanak

family.

nusa

ntar

akno

wle

dge.

blog

spot

.com

Page 18: Arsitektur Tradisional Lampung dan Bengkulu - Paper.pdf

ArsitekturNusantara

ARSITEKTUR TRADISIONAL LAMPUNG & BENGKULU

17

3. Bilik gedang

Bilik gedang atau bilik induk merupakan kamar tidur bagi kepala keluarga

(suami istri) serta anak-anak yang masih kecil.

4. Bilik gadis

Biasanya terdapat pada keluarga yang memiliki anak gadis, merupakan

kamar bagi si anak gadis. Selain untuk tidur juga digunakan untuk

bersolak. Bilik gadis biasanya berdampingan dengan bilik gedang, demi

keamanan dan kemudahan pengawasan terhadap anak gadis mereka.

5. Ruang tengah

Biasanya dikosongkan dari perabot rumah, dan di sudutnya disediakan

beberapa helai tikar bergulung karena fungsi utamanya adalah untuk

menerima tamu bagi ibu rumah tangga atau keluarga dekat bagi si gadis.

Di samping itu juga sering dipakai sebagai tempat belajar mengaji. Bagi

keluarga yang tidak memilki kamar bujang tersendiri, kadang-kadang

dipakai untuk tempat tidur anak bujang.

6. Ruang makan

Tempat makan keluarga. Pada rumah kecil biasanya tidak terdapat ruang

makan, mereka makan di ruang tengah. Bila ada tamu bukan keluarga

dekat, maka untuk mengajak tamu makan bersama digunakan hal, bukan

di ruang makan.

7. Garang

Tempat penyimpanan tempayan air atau gerigik atau tempat air lainnya,

juga dipakai untuk tempat mencuci piring dan mencuci kaki sebelum

masuk rumah atau dapur

8. Dapur

Ruangan untuk memasak

9. Berendo belakang

Serambi belakang, tempat istirahat bagi kaum wanita pada siang atau sore

hari.

nusa

ntar

akno

wle

dge.

blog

spot

.com

Page 19: Arsitektur Tradisional Lampung dan Bengkulu - Paper.pdf

ArsitekturNusantara

ARSITEKTUR TRADISIONAL LAMPUNG & BENGKULU

18

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Masyarakat Lampung asli dibedakan menjadi 2 golongan masyarakat, yakni :

Masyarakat Lampung beradat Pepadun

Masyarakat Lampung beradat Saibatin (Peminggir)

Arsitektur tradisional Lampung pada umumnya terdiri dari bangunan tempat

tinggal yang disebut Lamban, Lambahana atau Nuwou. Bangunan ibadahnya disebut

Mesjid, Mesigit, Surau, Rang Naji, atau Pok Ngajei. Bangunan musyawarahnya

disebut sesat atau bantaian. Sedangkan bangunan penyimpanan bahan makanan dan

benda pusaka disebut Lamban Pamanohan

Bengkulu memiliki dua golongan suku bangsa, yakni Bangsa Rejang dan

Bangsa Melayu. Sehingga rumah tradisional mereka adalah :

Umeak Potong Jang

Rumah Adat Bangsa Melayu.

3.2 Saran

Berkaitan dengan masalah Arsitektur pasca, seperti kita ketahui, bahwa

pasca merupakan pangkal dari segala macam arsitektur yang ada pada saat ini.

Oleh karena itu, kita semua harus tetap menjaga kelestarian Arsitektur

pasca modern, walaupun teknologi dan pembangunan kini sudah sangat

berkembang, karena Arsitektur pasca modern merupakan ciri khas / identitas dari

suatu bangsa yang mendiami suatu wilayah dalam suatu periode waktu tertentu.

nusa

ntar

akno

wle

dge.

blog

spot

.com

Page 20: Arsitektur Tradisional Lampung dan Bengkulu - Paper.pdf

ArsitekturNusantara

ARSITEKTUR TRADISIONAL LAMPUNG & BENGKULU

19

DAFTAR PUSTAKA

www.simpanglimo.blogspot.com/2008/02/rumah-adat-bangsa-melayu-

bengkulu.html

www.prestylarasati.wordpress.com/2008/03/20/arsitektur-tradisional-bengkulu/

www.tmiindo.com

www.multiply.com

nusa

ntar

akno

wle

dge.

blog

spot

.com

Page 21: Arsitektur Tradisional Lampung dan Bengkulu - Paper.pdf

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat

rahmat dan petunjuk-Nyalah Paper dengan materi ”Sejarah Perkembangan Arsitektur

Yunani” ini dapat diselesaikan. Dengan karunia kesehatan dan kesempatan dari-Nya pula,

laporan ini pun dapat rampung tepat pada waktunya.

Ucapan terima kasih kami berikan kepada semua pihak yang telah banyak

membantu kami dalam penyusunan laporan ini. Khususnya kepada para dosen yang

mengajar dan membimbing kami dalam mata kuliah Arsitektur Pra Sejarah Dan Klasik

dan juga berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Arsitektur Pra

Sejarah Dan Klasik. Disamping itu juga untuk memberikan informasi mengenai sejarah

perkembangan Arsitektur di Yunani, baik bagi mahasiswa atau mahasiswi maupun bagi

masyarakat umum.

Kami menyadari sepenuhnya laporan ini masih jauh dari sempurna, sehingga kami

sebagai penyusun mengharapkan berbagai saran dan kritik yang bersifat membangun,

agar nantinya dapat dijadikan pedoman bagi kami dalam penyusunan laporan berikutnya.

Denpasar, Oktober 2008

Penyusun

nusa

ntar

akno

wle

dge.

blog

spot

.com