23
Dua Kapal Selam Perkuat Indonesia Pada 2011 Menteri Pertahanan, Juwono Sudarsono (ANTARA/Fanny Octavianus) Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono mengatakan, dua kapal selam baru yang akan memperkuat TNI Angkatan Laut paling lambat akan datang pada 2011. "Namun, dengan tetap menyesuaikan anggaran negara yang tersedia. Kita harus menimbang-nimbang antara kebutuhan kesra, ekonomi dengan polhukam. Karena itu, mudah-mudahan kapal selam bisa datang 2011 dan sedang diupayakan," katanya menjawab ANTARA News di Jakarta, Senin. Ditemui usai peluncuran buku "50 Tahun Pengabdian Hiu Kencana" ia mengatakan, pihaknya masih terus menggodok pengadaan dua kapal selam bagi TNI Angkatan Laut termasuk kemungkinan perumusan kontrak pembelian pada Agustus 2009. "Jika ketersediaan anggaran dimungkinkan ya segera kita proses dan adakan. Karena bagaimana pun prioritas utama pemerintah kan masih kesra dan pemulihan ekonomi," kata Juwono. Pada kesempatan yang sama, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, dari empat negara yang mengajukan proposal pengadaan kapal selam baru bagi TNI Angkatan Laut, kini tinggal dua negara.

artikel industri kapal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: artikel industri kapal

Dua Kapal Selam Perkuat Indonesia Pada 2011

Menteri Pertahanan, Juwono Sudarsono (ANTARA/Fanny Octavianus)

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono mengatakan, dua kapal selam baru yang akan memperkuat TNI Angkatan Laut paling lambat akan datang pada 2011.

"Namun, dengan tetap menyesuaikan anggaran negara yang tersedia. Kita harus menimbang-nimbang antara kebutuhan kesra, ekonomi dengan polhukam. Karena itu, mudah-mudahan kapal selam bisa datang 2011 dan sedang diupayakan," katanya menjawab ANTARA News di Jakarta, Senin.

Ditemui usai peluncuran buku "50 Tahun Pengabdian Hiu Kencana" ia mengatakan, pihaknya masih terus menggodok pengadaan dua kapal selam bagi TNI Angkatan Laut termasuk kemungkinan perumusan kontrak pembelian pada Agustus 2009.

"Jika ketersediaan anggaran dimungkinkan ya segera kita proses dan adakan. Karena bagaimana pun prioritas utama pemerintah kan masih kesra dan pemulihan ekonomi," kata Juwono.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, dari empat negara yang mengajukan proposal pengadaan kapal selam baru bagi TNI Angkatan Laut, kini tinggal dua negara.

"Dua negara itu adalah Korea Selatan dan Rusia. Ini yang sedang digodok segala kemungkinannya oleh Departemen Pertahanan untuk kemudian ditentukan negara mana yang akan dipilih," katanya.

Indonesia sebelumnya telah membuka tender bagi pengadaan dua kapal selam baru untuk Kredit Ekspor 2004-2009.

Untuk pengadaan kapal selam TNI AL ada beberapa negara yang menjadi pilihan seperti Jerman (U-209),

Page 2: artikel industri kapal

Korea Selatan (Changbogo), Rusia (Kelas Kilo), dan Perancis (Scorpen).

"Syarat utama yang kita minta dari masing-masing negara adalah adanya transfer teknologi. Jika tidak ada alih teknologi, maka kita drop. Sekarang dari empat tinggal dua negara," ujar Kasal. (*)

Sumber : http://www.antaranews.com/berita/1249903664/dua-kapal-selam-perkuat-indonesia-pada-2011

Page 3: artikel industri kapal

PELATIHAN OTORITAS PELABUHANAparat otoritas pelabuhan berlatih ke Jerman

JAKARTA. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan bekerjasama dalam dengan InWEnt Capacity Building International Germany untuk memberikan pelatihan pada aparat operator pelabuhan (OP).

Biaya pelatihan manajemen kepelabuhan itu akan ditanggung oleh pihak Jerman. Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Sunaryo mengatakan program yang ditawarkan InWEnt akan dilakukan dalam dua tahap yaitu Training Course for Port Authorities pada tanggal 14 Februari 2011 hingga 4 Maret 2011.

Sedangkan tahap ke dua yaitu Train of Trainer for Port Authorities akan digelar pada 4 Juli 2011 hingga 26 Agustus 2011. "Pada tahap pertama, kami mengirimkan 15 aparat Otoritas Pelabuhan," ungkap Sunaryo dalam siaran persnya, Rabu (16/2).

Penyelenggaraan pelatihan tahap pertama diperuntukkan bagi level manajemen menengah ke atas. Sedangkan pelatihan tahap ke dua diikuti oleh peserta yang dipersiapkan sebagai instruktur atau trainer. Pelatihan itu juga diikuti oleh Badan Diklat Kementerian Perhubungan dan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Sumber : http://industri.kontan.co.id/v2/read/industri/59090/Aparat-otoritas-pelabuhan-berlatih-ke-Jerman

Page 4: artikel industri kapal

RELOKASI ALUR PELABUHANPelabuhan Belawan perlu relokasi alur lintasan

JAKARTA. Pelabuhan Belawan Medan perlu melakukan relokasi alur masuk pelabuhan. Selain demi keselamatan pelayaran karena alur sekarang memiliki dua buah tikungan yang berbahaya, relokasi juga akan berdampak pada efisiensi biaya. Maklum selama ini alur masuk mengalami pendangkalan hingga membutuhkan biaya perawatan hingga Rp 35 miliar per tahun.

Direktur Utama, Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, Harry Sutanto mengatakan relokasi alur pelabuhan merupakan program yang sudah lama direncanakan sebagai bagian dari pengembangan Pelabuhan Belawan. "Relokasi alur perlu dilakukan terutama demi keselamatan kapal," ungkap Harry dalam rapat dengar pendapat dengan DPR RI pekan lalu.

Harry mengatakan alur pelayaran Pelabuhan Belawan yang ada sekarang memiliki panjang 13,5 kilometer dan lebar 100 meter. Sementara kedalaman alur mencapai -8,5 meter LWS hingga -9,5 meter LWS. Lebar alur yang hanya 100 meter dinilai sudah tidak memadai lagi untuk kapal-kapal besar.

Selain itu adanya dua kali tikungan pada alur itu cukup membahayakan bagi kapal yang berjalan berlawanan arah. Untuk menghindari resiko terjadi tabrakan, maka kapal lebih memilih menunggu kapal lain melintas di tikungan hingga bisa menyebabkan antrian kapal.

Sementara itu, Harry mengatakan alur baru yang ingin dibangun akan memiliki alur pelayaran yang lurus. Panjang alur pelayarannya juga akan berkurang menjadi 11,8 kilometer. "Sementara lebarnya akan bertambah menjadi 140 meter dan kedalamannya mencapai -14 meter LWS," terang Harry.

Kabag Humas Pelindo I, Taufik Fadillah mengatakan alur masuk pelabuhan yang ada sekarang sudah dibangun sejak jaman Belanda. Selain adanya tikungan yang cukup membahayakan bagi pelayaran, alur masuk juga terus mengalami pendangkalan hingga membutuhkan dana pengerukan yang setiap tahun nilainya mencapai Rp 25 miliar hingga Rp 30 miliar. "Jika ada relokasi alur maka kita bisa melakukan efisiensi biaya," ungkap Taufik.

Page 5: artikel industri kapal

Selain itu, Taufik mengatakan jika relokasi alur berhasil dilakukan sesuai rencana maka kapal generasi ketiga yang memiliki kapasitas angkut lebih dari 5.000 TEU bisa masuk. Sedangkan selama ini kapal yang bisa masuk hanya yang memiliki kapasitas angkut di bawah 5.000 TEU.

Menurut Taufik relokasi alur saat ini baru sebatas kajian. Pembangunannya sendiri membutuhkan dana yang cukup besar hingga mencapai Rp 1 triliun. Saat ini, alur yang ada memang masih bisa dipergunakan. Tapi dengan semakin meningkatkanya aktifitas bongkar muat di pelabuhan itu maka relokasi alur mau tidak mau harus dilakukan.

Saat ini, kapal yang masuk ke Pelabuhan Belawan mencapai 500 hingga 600 kapal per bulan. Dari jumlah itu, sekitar 300 hingga 400 kapal masuk pelabuhan konvensional Belawan, dan sekitar 100-200 kapal masuk ke Belawan Internasional Container Terminal (BICT).

Sumber : http://industri.kontan.co.id/v2/read/industri/58983/Pelabuhan-Belawan-perlu-relokasi-alur-lintasan

Page 6: artikel industri kapal

KAPAL EKSPLORASIKapal diusir, Cevron siapkan kapal pengganti

JAKARTA. PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) akhirnya mendatangkan dua kapal lepas pantai baru untuk menunjang kegiatan eksplorasi mereka di lepas pantai. CPI melakukan langkah ini setelah dua kapal lepas pantai jenis workover barge yang bekerja untuknya diusir oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) karena beroperasi di Indonesia secara ilegal.

Santi Manuhutu, Corporate Communications Manager CPI, mengatakan, Cevron sudah menyiapkan kontrak penyewaan kapal baru untuk mengganti status kapal yang masih bermasalah. "Kami segera siapkan kapal pengganti," kata Santi, Rabu (9/2).

Santi sendiri enggan menanggapi tuduhan Kemenhub bahwa kapal yang mereka sewa bermasalah karena mengantongi dokumen palsu. Yang jelas, menurut Santi, Cevron segera berkordinasi dengan BP Migas dan administrator pelabuhan untuk menyelesaikan masalah ini. Ia juga menegaskan, dalam kontrak penyewaan kapal baru, Cevron akan berupaya memenuhi aturan. "Prosedur penggantian sudah sesuai dengan aturan perundang-undangan," katanya.

Penggantian ini, imbuh Santi, untuk mengantisipasi ancaman distribusi yang tersendat. Sayangnya, dia tidak menyebut identitas perusahaan yang menyewakan kapal lepas pantai yang baru ini.

Santi hanya menegaskan, kapal pengganti tersebut sudah dimodifikasi khusus untuk operasi lepas pantai. "Intinya kapal pengganti layak untuk lepas pantai," katanya.

Sekadar mengingatkan, akhir tahun lalu, dua unit kapal lepas pantai jenis workover barge berbendera asing yang beroperasi untuk menunjang kegiatan CPI ditangkap karena beroperasi di Indonesia secara ilegal. Kedua kapal itu sebelumnya juga tersangkut kasus dokumen pemberitahuan pengoperasian kapal asing (PPKA) palsu.

Kapal tersebut sudah diperintahkan untuk keluar dari perairan Indonesia karena melanggar UU No. 17/2008 tentang Pelayaran.

Page 7: artikel industri kapal

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhb) Sunaryo mengatakan, kedua kapal tersebut beroperasi di Indonesia secara ilegal, karena tidak mengantongi dokumen PPKA yang sah dari otoritas transportasi laut nasional. "Kapal itu tidak dilengkapi dokumen yang sah, karena itu kami mengusirnya dari perairan Indonesia," kata Sunaryo beberapa waktu lalu.

Sumber : http://industri.kontan.co.id/v2/read/industri/58634/Kapal-diusir-Cevron-siapkan-kapal-pengganti

Page 8: artikel industri kapal

SEKOLAH KEPELABUHAN & LOGISTIKPelindo II gandeng sekolah kepelabuhan dan logistik dari Belanda

JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II mengikat kerjasama dengan sebuah institusi pendidikan bidang kepelabuhan dan logistik dari Belanda bernama STC-Group Holding B.V. (STC). Kerjasama dilakukan untuk merevitalisasi Port Training Centre milik Pelindo II menjadi institusi pendidikan di bidang kepelabuhanan berstandar internasional.

Direktur Utama PT Pelindo II, R J Lino mengatakan kerjasama itu merupakan langkah maju dari manajemen untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai aset penting dalam perusahaan. "SDM harus diberdayakan secara optimal untuk memenuhi tuntutan perkembangan bisnis baik lingkungan internal maupun eksternal perusahaan," ungkap Lino dalam siaran persnya, Senin (7/2).

Kerjasama itu tertuang dalam Nota Kesepahaman (Mou) yang ditandatangani oleh Direktur Utama Pelindo II dan Direktur STC, Albert Bos di kediaman Duta Besar Kerajaaan Belanda, Jakarta, Senin (7/2). Kerjasama itu akan dilakukan selama 2 tahun ke depan.

Sebelumnya, pihak STC telah melakukan kajian awal sejak Desember 2010 untuk mengembangkan institusi pendidikan milik Pelindo II itu. Nantinya, selain melakukan pengembangan di bidang Port Training Centre, STC juga akan membantu Pelindo II dalam hal konsultasi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan pelabuhan, transportasi dan logistik.

Lino berharap Port Training Centre milik Pelindo II mampu menjadi Centre of Excellence yang mencetak SDM pelabuhan yang unggul dan berstandar internasional sehingga dapat mengoptimalkan kinerja pelabuhan.

Sumber : http://industri.kontan.co.id/v2/read/industri/58357/Pelindo-II-gandeng-sekolah-kepelabuhan-dan-logistik-dari-Belanda

Page 9: artikel industri kapal

KERJASAMA BISNISPelindo III bermitra dengan 4 konsorsium PBM

JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III menggandeng 4 konsorsium perusahaan bongkar muat (PBM). Tujuannya adalah menjalankan operasional bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Dengan konsep konsorsium, perusahaan bongkar muat lebih maksimal dalam berinvestasi dan menjalankan operasionalisasi terminal pelabuhan.

Kahumas Pelindo III, Iwan Sabatini mengatakan perusahaan bongkar muat yang bergabung dalam konsorsium semuanya tercatat sebagai anggota aktif dari Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI).

Mereka adalah PT Jamrud Konsorsium Utama (Jaskotama) yang terdiri dari 16 PBM, PT Jamrud Selatan Terminal Konsorsium (Jastek) dengan 10 PBM, PT Mirah Terminal Konsorsium Utama (MTKU) dengan 8 PBM dan PT Nilam Konsorsium Stevedoring Indonesia (NKSI) dengan 10 PBM. "Penandatanganan kerjasama dengan 4 PBM sudah ditandatangani pada bulan Januari 2011," ungkap Iwan, akhir pekan kemarin.

Iwan mengatakan PBM konsorsium itu akan menjalankan operasional bongkar muat di semua terminal pelabuhan Tanjung Perak. Pelabuhan utama di Surabaya itu memiliki 4 terminal yaitu Terminal Jamrud Utara, Terminal Jamrud Selatan, Terminal Mirah dan Terminal Nilam.

Iwan mengatakan dengan berbentuk konsorsium, maka PBM akan lebih kuat dari sisi permodalan sehingga bisa meningkatkan produktivitas bongkar muatnya. Kerjasama dengan PBM menurut Iwan merupakan bagian dari peran Pelindo III yang telah mengalami perubahan setelah berlakunya UU 17/2008 dan PP 61/2009. Sebelumnya Pelindo III berperan sebagai regulator dan operator. Tapi saat ini, peran mereka hanya sebagai operator pelabuhan saja.

Untuk meningkatkan aktivitas bongkar muat, Iwan mengatakan Pelindo III juga tengah melakukan penataan dan revitalisasi terminal di beberapa cabang termasuk pelabuhan Tanjung Perak. Pengembangan Tanjung Perak akan dilakukan dengan membangun terminal multifungsi Teluk Lamong. Untuk itu Pelindo III telah menyiapkan dana investasi sebesar Rp 1 triliun pada tahun ini.

Page 10: artikel industri kapal

Ketua Umum Dewan Pengguna Jasa Kepelabuhanan Indonesia (Depalindo) Toto Dirgantoro mengatakan Pelindo sebagai operator pelabuhan seharusnya sudah siap dengan peralatan dan sumber daya manusia (SDM) sehingga tidak perlu bekerja sama dengan konsorsium PBM.

Jika aktivitas bongkar muat dikerjakan konsorsium, maka biaya yang ditanggung pemilik barang menjadi lebih tinggi karena baik Pelindo maupun PBM sama-sama berkepentingan mengambil untung. "Yang merasakan dampaknya adalah pemilik barang karena biaya yang dikeluarkan menjadi lebih tinggi," ungkap Toto.

Padahal, menurut Toto, jika dikerjakan sendiri justru keuntungan yang diperoleh Pelindo sebagai operator pelabuhan menjadi semakin besar. Pemilik barang sendiri sebenarnya menurut Toto selain membutuhkan kecepatan aktivitas bongkar muat, juga membutuhkan efisiensi biaya. Hal itu bertujuan untuk menghindari kenaikan harga barang yang akan dijual ke masyarakat.

Sumber : http://industri.kontan.co.id/v2/read/industri/58278/Pelindo-III-bermitra-dengan-4-konsorsium-PBM

Page 11: artikel industri kapal

INFRASTRUKTUR PELABUHANPelindo I bangun pelabuhan internasional di Kuala Tanjung

JAKARTA. Untuk mendukung aktivitas bisnis di kawasan industri Sei Mankei, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I akan mengembangkan pelabuhan Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara. Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi pelabuhan internasional itu membutuhkan dana sekitar Rp 1 triliun.

Direktur Pelindo I Harry Sutanto mengatakan, memang sudah saatnya Pelabuhan Kuala Tanjung dikembangkan. Sebab, kondisi pelabuhan tersebut tidak memadai untuk masuknya kapal-kapal besar. Selain itu, Pelabuhan Kuala Tanjung juga masih menyatu dengan pelabuhan milik PT Inalum.

Menurut Harry, saat ini Kuala Tanjung hanya bisa digunakan oleh kapal yang beratnya di bawah 5.000 dead weight tonnage (DWT). "Jadi nanti akan dibangun pelabuhan yang bisa digunakan oleh kapal-kapal besar," kata Harry, Rabu (2/2).

Agar kapal dengan berat 30.000 DWT hingga 40.000 DWT bisa berlabuh, Pelindo akan membangun pelabuhan itu dengan kedalaman 12 hingga 14 m. Saat ini, Pelindo masih menyusun engineering design pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung.

Pelindo menargetkan, pembuatan desain tersebut selesai akhir tahun ini sehingga pembangunannya bisa mulai dilakukan tahun 2012. "Tapi tidak langsung jadi, karena akan disesuaikan dengan perkembangan output kawasan industri Sei Mankei" terang Harry.

Kawasan Sei Mankei adalah kawasan yang sedang dikembangkan PTPN III dan akan menjadi pusat industri hilir minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Pembangunan pelabuhan ini diharapkan bisa menunjang aktivitas di kawasan Sei Mankei.

Selama ini, pengangkutan CPO dari Kuala Tanjung harus menempuh perjalanan darat 120 kilometer menuju Pelabuhan Belawan, Medan. Dari sana, CPO akan dibawa ke India, Eropa atau China.

Page 12: artikel industri kapal

Nah, hadirnya Pelabuhan Kuala Tanjung diharapkan bisa mempersingkat jarak tersbeut. Kelak, aktivitas pengiriman CPO dan produk turunannya bisa langsung dari Kuala Tanjung sehingga biayanya lebih efisien.

Selain itu, hadirnya Pelabuhan Kuala Tanjung juga diharapkan bisa mengatasi kepadatan di Pelabuhan Belawan. Aktivitas bongkar muat di pelabuhan tersebut terus meningkat hingga membutuhkan pelabuhan penyangga.

Humas Pelindo I Taufik Fadillah mengatakan, kapal yang masuk ke Pelabuhan Belawan mencapai 500 hingga 600 kapal per bulan. Dari jumlah itu sekitar 300 hingga 400 kapal masuk pelabuhan konvensional Belawan, dan sekitar 100-200 kapal masuk ke Belawan Internasional Container Terminal (BICT). "Kepadatan di Belawan terutama terjadi pada kapal yang memuat CPO," ujar Taufik.

Sumber : http://industri.kontan.co.id/v2/read/industri/58131/Pelindo-I-bangun-pelabuhan-internasional-di-Kuala-Tanjung

Page 13: artikel industri kapal

BELANJA MODAL PELINDO IIPelindo II siapkan Rp 1,2 triliun untuk benahi Tanjung Priok

JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II menyiapkan dana belanja modal sebesar Rp 1,2 triliun untuk melakukan pembenahan Pelabuhan Tanjung Priok. Dana itu akan dipergunakan untuk memperbaiki infrastruktur dan pengoperasian sejumlah peralatan pelabuhan.

General Manager PT Pelindo II Cabang Pelabuhan Tanjung Priok Tjipto Pramono mengatakan, dana sebesar Rp 1,2 triliun itu dialokasikan selama dua tahun yaitu 2011 hingga 2012. Dari jumlah itu, sebesar Rp 400 miliar akan dipergunakan membeli peralatan. "Sedangkan dana sebesar Rp 800 miliar dipergunakan untuk infrastruktur," ungkap Tjipto, Kamis (27/1).

Tjipto mengatakan, peralatan yang akan dioperasikan di Pelabuhan Priok selama dua tahun ini di antaranya 2 unit kapal sampah, 2 unit kapal tunda, 11 unit lufting crane, dan 2 unit gantry lufting crane. Kapal sampah yang akan dipergunakan untuk membersihkan perairan di sekitar pelabuhan akan datang bulan ini. Untuk kapal tunda akan datang pada bulan April hingga Mei 2011. Sedangkan crane akan tiba pada tengah dan akhir tahun ini.

Sementara itu, untuk perbaikan infrastruktur, Pelabuhan Tanjung Priok akan melakukan perpanjangan dermaga 303 dan 305. Perpanjangan akan dilakukan 150 meter hingga 200 meter ke arah selatan. Mereka juga akan memperluas lapangan parkir di terminal penumpang. "Kami juga akan membangun terminal penumpukan baru untuk kontainer antarpulau," kata Tjipto.

Untuk pembangunan lapangan penumpukan petikemas itu, saat ini mereka tengah membuat grand design yang akan tuntas pada bulan April 2011. Lapangan penumpukan itu sangat diperlukan karena lapangan yang ada sudah melebihi kapasitas. Tjipto mengatakan saat ini, rata-rata lama waktu penumpukan petikemas mencapai sekitar 5,7 hari. Padahal target yang ditetapkan oleh pemerintah

Page 14: artikel industri kapal

seharusnya hanya tiga hari.

Pembangunan lapangan penumpukan itu dilakukan dengan cara membongkar sejumlah gedung yaitu Kantor Bank Mandiri, Kantor Bea Cukai eks Kanwil, Kantor Kesehatan, Kantor Polres KP3, Kantor Pemadam Kebakaran, Kantor Pedros dan Kantor Pusat Pelindo II.

Sumber : http://industri.kontan.co.id/v2/read/industri/57589/Pelindo-II-siapkan-Rp-12-triliun-untuk-benahi-Tanjung-Priok

Page 15: artikel industri kapal

SDM PELAYARANIndonesia kekurangan SDM di bidang pelayaran

JAKARTA. Indonesia masih mengalami kekurangan tenaga kerja di bidang pelayaran hingga lima tahun ke depan. Selain karena kemampuan yang terbatas dari sekolah pelayaran untuk mencetak lulusan, sebagian besar lulusan sekolah pelayaran di Indonesia lebih suka bekerja di perusahaan pelayaran luar negeri karena gaji yang lebih tinggi.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP SDM) Kemenhub Bobby R Mamahit mengatakan saat ini sekolah pelayaran di Indonesia hanya mampu meluluskan sekitar 700 hingga 1.000 tenaga di bidang pelayaran dalam waktu satu tahun.

Sayangnya, dengan jumlah lulusan yang terbatas itu, sebagian besar lulusan memilih bekerja ke perusahaan asing di luar negeri. "Dalam satu kelas yang berisi 20 siswa, yang bekerja ke perusahaan asing setelah lulus bisa mencapai 15 siswa," jelas Bobby.

Alasan lulusan sekolah pelayaran lebih memilih bekerja pada perusahaan asing daripada perusahaan nasional menurut Bobby karena persoalan gaji yang lebih tinggi. Sebagai contoh, gaji pelaut di perusahaan Indonesia ada yang terendah Rp 500.000. Sedangkan di perusahaan asing, gajinya bisa mencapai Rp 5 juta. Bahkan untuk perwira bisa mencapai Rp 20 juta hingga Rp 30 juta.

Untuk mengatasi permasalahan itu, Bobby mengatakan pemerintah semestinya melakukan penyesuaian gaji untuk mencegah para pelaut Indonesia lari ke luar negeri.

Page 16: artikel industri kapal

Selain itu, langkah menahan lulusan agar bekerja di perusahaan pelayaran nasional adalah dengan mengikat mereka melalui pembiayaan pendidikan yang diberikan oleh perusahaan nasional. Jadi setelah lulus, mereka dapat langsung bekerja di perusahaan pelayaran lokal.

Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Arifin Sunardjo mengatakan untuk menaikkan gaji di perusahaan pelayaran nasional tidak mudah. Menurutnya perusahaan pelayaran nasional tidak bisa begitu saja menaikkan gaji karena biaya hidup yang diperlukan di Indonesia berbeda dengan di luar negeri. "Yang harus dilakukan adalah meningkatkan jumlah lulusan sekolah pelayaran," ungkap Arifin.

Untuk meningkatkan jumlah lulusan menurut Arifin sekolah pelayaran dapat menempuh program percepatan kelulusan. Dengan program percepatan itu, siswa yang biasanya harus menempuh pendidikan 4 tahun hingga 5 tahun bisa lulus dalam 2,5 tahun. Dengan program percepatan itu, maka jumlah lulusan sekolah pelayaran akan bisa ditingkatkan.

Sementara itu, Bobby mengatakan kebutuhan tenaga di bidang pelayaran dalam negeri terus mengalami peningkatan terutama dengan diberlakukannya asas cabotage di Indonesia. Pada tahun 2015 nanti, Indonesia diperkirakan membutuhkan 43.806 orang yang terdiri dari 18.774 perwira pelaut dan 25.032 pelaut dasar.

Bobby mengatakan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja di bidang pelayaran, pemerintah terus membangun Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di sejumlah daerah. Pembangunan sekolah itu di antaranya akan dilakukan di Sorong, Papua dan Aceh. Selain itu, mereka juga tengah melakukan kajian untuk membangun sekolah pelayaran lain di Sumatera Barat, Riau, Kalimantan, Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dengan pembangunan sekolah baru itu, Bobby berharap Indonesia sudah bisa mencetak sebanyak 3.000 orang tenaga di bidang pelayaran pada tahun 2012. BP SDM sendiri pada tahun ini mendapatkan anggaran belanja sebesar Rp 2,7 triliun. Dari jumlah itu sebanyak Rp 1,7 triliun akan dipergunakan untuk pengembangan pendidikan di bidang transportasi baik darat, laut, udara dan kereta api.

Sumber : http://industri.kontan.co.id/v2/read/industri/57331/Indonesia-kekurangan-SDM-di-bidang-pelayaran-

Page 17: artikel industri kapal

PENAMBAHAN PERALATAN BONGKAR MUATPelindo I tambah alat bongkar muat di BICT

JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I bakal menambah peralatan bongkar muat di Belawan International Container Terminal (BICT). Mereka akan menambah 5 container crane (CC) dan 15 Rubber Tyred Gantry (RTG) untuk menggenjot produktifitas di teminal petik emas itu.

Humas Pelindo I, M. Taufik Fadillah mengatakan, penambahan peralatan bongkar muat akan dilakukan secara bertahap. Pada semester I, mereka akan menambah sebanyak 2 unit CC dan 5 unit RTG. "Alat itu diperkirakan sudah dapat dioperasikan pada akhir semester I 2011 ini," ungkap Taufik.

Selanjutnya, mereka juga akan menambah lagi sebanyak 10 unit RTG dan 3 unit CC. Menurut Taufik, pengadaan alat berat itu masih dalam proses lelang. Namun Pelindo I menargetkan 10 unit RTG sudah bisa dioperasikan pada Nopember 2011, sedangkan 3 unit RTG baru bisa dioperasikan Januari 2011.

Pelindo I telah menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) 2011 sebesar Rp 1,9 triliun. Selain dipergunakan untuk penambahan alat bongkar muat di BICT, dana itu dipergunakan untuk pengembangan beberapa pelabuhan diantaranya Dumai dan Perawang di Riau.

Taufik mengatakan penambahan peralatan bongkar muat itu merupakan salah satu langkah yang ditempuh Pelindo I untuk berbenah sebagai terminal operator berstandar internasional terbaik di Sumatera.

Syamsul Bachri Kautjil, General Manajer (GM) BICT mengatakan akhir pekan kemarin, Belawan International Container Terminal (BICT) juga baru mengoperasikan alat bongkar muat CC 04 di dermaga internasional BICT. CC itu sebenarnya sudah ada sejak tahun lalu, tapi baru sekarang bisa dioperasikan sepenuhnya. “Produktivitas bongkar muat dipastikan akan meningkat seiring penambahan alat yang dilakukan,” ungkap Syamsul.

Menurut Syamsul, operasional bongkar muat peti kemas BICT di dermaga internasional dilayani oleh 4 CC. Sedangkan untuk dermaga domestik dilayani oleh 2 CC.

Page 18: artikel industri kapal

Selain itu, Syamsul mengatakan, sebagai penunjang aktivitas bongkar muat peti kemas, BICT menyediakan harbour mobile crane (HMC) 4 unit, 10 unit transtainer (TT) dan 16 unit reach stacker. Terminal itu juga dilengkapi dengan 37 unit Head truck, 4 unit forklift dan 2 unit Side Loader.