4
Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format . Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah , artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H + dan CH 3 COO - . Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman . Praktikum kali ini dilakukan untuk menganalisis kadar asam asetat pada produk cuka makanan, adapun sampel yang dianalisis adalah sampel cuka makanan merk “Matahari” dan “Cap Lombok”. Ananlsis KadarAsam Cuka pada produk cuka makanan menggunakan metode Asidi-Alkalimetri. Dalam analisis ini, kadar asam cuka ditentukan dengan metode titrasi Alkalimetri menggunakan larutan standar sekunder Natrium Hidroksida (NaOH). Alkalimetri merupakan penentuan konsentrasi larutan asam dengan menggunakan larutan baku basa yang etlah diketahui konsentrasi dan volumenya (Muchtaridi, 2006). Natrium Hidroksida (NaOH) merupakan larutan standar sekunder yang bersifat higroskopis sehingga perlu dilakukan standarisasi dengan larutan standar primer dengan metode yang digunakan adalah titrasi Asidimetri. Asidimetri adalah penentuan konsentrasi larutan basa dengan menggunaka larutan baku asam yang etlah diketahui konsentrasi dan volumenya Jadi, dalam analisis kadar asam cukia ini secara umum dilakukan dala 2 tahap yaitu : 1. Standarisasi larutan NaOH 0,1 N dengan Asam Oksalat 0,1 N dengan metode Asidimetri Asam oksalat merupakan merupakan larutan standar primer yang digunakan untuk membakukan larutan standar sekunder NaOH. Asam oksalat memenuhi syarat untuk dapat digunakaan sebagai larutan standar primer sebab zat ini bersifat tidak mudah berubah berat dalam penimbangan di udara dan pada titrasinya selalu sampai terbentuk garam normalnya. NaOH perlu distandarisasi karena senyawa ini bersifat higroskopis sehingga mudah berikatan dengan airdan bereaksi dgn CO2 di udara.

Asam Asetat Merupakan Salah Satu Asam Karboksilat Paling Sederhana

Embed Size (px)

DESCRIPTION

a

Citation preview

Page 1: Asam Asetat Merupakan Salah Satu Asam Karboksilat Paling Sederhana

Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman.

Praktikum kali ini dilakukan untuk menganalisis kadar asam asetat pada produk cuka makanan, adapun sampel yang dianalisis adalah sampel cuka makanan merk “Matahari” dan “Cap Lombok”.

Ananlsis KadarAsam Cuka pada produk cuka makanan menggunakan metode Asidi-Alkalimetri. Dalam analisis ini, kadar asam cuka ditentukan dengan metode titrasi Alkalimetri menggunakan larutan standar sekunder Natrium Hidroksida (NaOH). Alkalimetri merupakan penentuan konsentrasi larutan asam dengan menggunakan larutan baku basa yang etlah diketahui konsentrasi dan volumenya (Muchtaridi, 2006). Natrium Hidroksida (NaOH) merupakan larutan standar sekunder yang bersifat higroskopis sehingga perlu dilakukan standarisasi dengan larutan standar primer dengan metode yang digunakan adalah titrasi Asidimetri. Asidimetri adalah penentuan konsentrasi larutan basa dengan menggunaka larutan baku asam yang etlah diketahui konsentrasi dan volumenya

Jadi, dalam analisis kadar asam cukia ini secara umum dilakukan dala 2 tahap yaitu :

1. Standarisasi larutan NaOH 0,1 N dengan Asam Oksalat 0,1 N dengan metode Asidimetri Asam oksalat merupakan merupakan larutan standar primer yang digunakan untuk membakukan larutan standar sekunder NaOH. Asam oksalat memenuhi syarat untuk dapat digunakaan sebagai larutan standar primer sebab zat ini bersifat tidak mudah berubah berat dalam penimbangan di udara dan pada titrasinya selalu sampai terbentuk garam normalnya. NaOH perlu distandarisasi karena senyawa ini bersifat higroskopis sehingga mudah berikatan dengan airdan bereaksi dgn CO2 di udara. Adapun prosedur yang dilakukan yaitu sebanyak 10 ml asam oksalat 0.1 N ditambahkan 4 tetes indikator PP (phenolftalein) kemudian dititrasi dengan NaOH sampai terjadi perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah muda yang menandakan sebagai titik akhir titrasi. Asam Oksalat bersifat asam lemah apabila dilakukan penambahan larutan basa kuat (NaOH) secara kontinyu maka akan terjadi pergeseran nilai keasaman ke arah kanan/ nilai pH menjadi meningkat (basa) sehingga pp sangat tepat digunakan sebagai indikator Indikator PP digunakan karena pp memiliki trayek pH dari 8,0-10,0 dimana trayek pH tersebut mendekati dengan titik ekivalen titrasi asidimetri ini, Titik ekivalen tercapai ketika julah mol zat asam tepat habis bereaksi dengan mol zat basa, hal ini tidak dapat diamati secara visual sehingga tetap terjadi titrasi secara kontinyu sehingga terjadi perubahan warna merah muda (fuchsia) yang etrjadi dengan selang waktu yang tidak lama, kondisi ini merupakan TAT telah tercapai. Adapun reaksi yang etrjadi adalah sebagai berikut :

Page 2: Asam Asetat Merupakan Salah Satu Asam Karboksilat Paling Sederhana

H2C204 (aq) + naOH (aq) -- Na2C2O4 (aq) + 2H2O (l)Dari Reaksi diatas terjadi reaksi netralisasi antara larutan asam lemah H2C204 dengan basa kuat NaOh yang meembentuk garam NaC204 dan air (H20). Garam yang etrbentuk adalah garam yang cenderung bersifat basa. Dari standarisasi duplo yang dilakukan didapatkan volume rata rata NaOH adalah 9,725 mL sehingga didaptkan normalitas NaOH melalui perhitungan adalah 0,1028 N

2. Penentuan Kadar Asam Asetat pada sampel cuka dengan NaOH (Alkalimetri) Untuk melakukan pengujian penentuan kadar asam asetat terlebih dahulu dilakukan

preparasi pada sampel cuka yang akan diuji. Dipipet sebanyak 10 ml sampel asam

cuka dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml dan ditambahkan aquadest hingga tepat

tanda. Pengenceran ini dilakukan agar sampel tidak terlalu pekat sehingga tidak

menghabiskan banyak NaOH dalam jumlah yang banyak. Sampel cuka yang sudah

diencerkan kemudian dipipet sebanyak 20 ml dan ditambahkan pp sebanyak 3-4 tetes.

Kemudian dilakukan titrasi dengan NaOH hingga larutan berubah warna menjadi

merah muda(fuchsia) tetap yang menunjukkan titik akhir titrasi.

Adapun Reaksi yang etrjadi adalah

Ch3COOH + NaOH - CH3COONa + H2O

Adapun hasil yang diperoleh yaitu :

1. Sampel Cuka Merk Bunga Matahari

Hal ini ditunjukkan dengan adanya ijin BPOM yang tertera pada kemasan cuka. Pada

kemasan cuka merk Bunga Matahari tertera kadar asam asetat 25%. Berdasarkan hasil

pengujian didapatkan volume rata-rata NaOH 34,5 ml dan berdasarkan hasil

perhitungan didapatkan kadar asam asetat pada sampel merk Bunga Matahari adalah

6,495% .

Beberapa faktor kesalahan yang mungkin terjadi diantaranya :

1. Kebersihan alat-alat yang digunakan. Alat yang digunakan harus bersih dan kering

agar tidak terjadi kontaminasi dengan zat-zat sisa yang tertinggal pada alat-alat yang

digunakan.

2. Kelebihan titran sehingga volume titik akhir titrasi melebihi yang seharusnya.

3. Kesalahan praktikan pada pembacaan miniskus buret.

Page 3: Asam Asetat Merupakan Salah Satu Asam Karboksilat Paling Sederhana

Muchtaridi, Sandri Justiana. 2006. KIMIA. Jakarta: Yudhistira Ghalia Indonesia.