56

askep dengan jantung bawaan.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

  • Penyakit jantung yang terjadi sejak janin dalam kandungan, dengan kelainan pada struktural jantung dan atau pembuluh darah besar, akibat gangguan atau kegagalan perkembangan struktur jantung pada fase awal perkembangan janin (trimester I).

    DEFINISI PENYAKIT JANTUNG BAWAAN :

  • PENYEBABA. Belum diketahui B. Faktor resiko , antara lain : 1. Faktor Genetik : Abnormalitas kromosom/ Kerusakan gen, syndrome turner, Ehlers-Danlos, Marfan syndrome,dll. 2. Faktor Lingkungan : Infeksi Maternal Rubela, cytomegalovirus, diabetes mellitus, rokok, alkohol, obat obatan seperti ; penenang, corticosteroid, jamu, ectasy, dll 3. Multifaktorial interaksi antara faktor genetik dan lingkungan.

  • EMBRIOLOGISecara ringkas kejadian kejadian utama sbb:

    Sistem kardiovaskular dibentuk dari bagian mesoderm. Peronggaan mesoderm membentuk celom intra-embrionik yaitu membentuk semua rongga tubuh termasuk rongga pericardium, pleura dan peritoneum.

    Pra jantung mulai tampak hari ke 18.

    Hari ke 20 (minggu ke 3), pipa jantung lurus atau stadium sebelum berputar (preloop) berkembang. Pembentukkan putaran (loop) jantung mulai terjadi pada usia 21 hari. Hari ke 22-28 (minggu ke 3-4), terjadi perkembangan morfologis ventrikel kiri dan kanan, terjadi penyekatan kardiovaskular, evolusi arkus aorta dan mulai terjadi sirkulasi dalam seri yaitu darah keluar dari atrium kanan menuju ke atrium kiri kemudian ke ventrikel kiri selanjutnya menuju ke ventrikel kanan kemudian ke trunkus arteriosus. Sirkulasi dalam seri ini serupa dengan sirkulasi yang berlangsung pada atresia trikuspidalis

  • Lanjut Embr....

    Hari ke 29-35 (minggu ke 4- 5), ventrikel kiri dan kanan serta sekat ventrikel terus tumbuh dan berkembang. Ada pendekatan aorta ke foramen interventrikular, katup mitral dan ventrikel kiri. Terjadi pemisahan aorta ascendens dan arteri pulmonalis utama, serta katup mitral dan trikuspidalis. Ostium primum ditutup oleh jaringan dari bantalan (cushion) endokardium dari kanal atrioventrikular sehingga memisahkan kedua atrium. Apeks ventrikel memutar kekiri secara horizontal, dan katup pulmonal bergerak dari posterior kekiri dari katup aorta, sementara katup aorta tidak bergerak sama sekali.

    Hari ke 36-49 (minggu ke 5-7), penyekatan kardiovaskular hampir sempurna,penutupan foramen ovale, penyekatan interventrikulare, duktus arteriosus tertunda sampai pasca lahir. Sirkulasi (dalam) seri berubah menjadi sirkulasi (dalam ) paralel, rangkap dan pasti.

  • Fetal CirculationMain Blood FlowPlacenta Umbilical Vein Liver Ductus Venosus Inferior Vena Cava

    Vena Cava Right Atrium Foramen Ovale Left Atrium Left Ventricle Aorta Body

  • Fetal CirculationSecondary Route:

    Right Atrium Right Ventricle Pulmonary Artery Ductus Arteriosus (so does not go to lungs)Aorta Body

  • Fetal CirculationThird route of blood flowRight Atrium Right Ventricle Pulmonary Artery Lungs (needs to perfuse the lungs and upper body with oxygen) Left Atrium Left Ventricle Aorta Body

  • KLASIFIKASIPJB Asianotik a. Aliran keparu meningkat : 1. Patent ductus arteriosus (PDA) 2. Atrial Septal Defect (ASD). 3. Ventricle Septal defect (VSD). 4. AVSD.

    b. Aliran ke paru normal ; 1. Coarctatio Aorta (CoAo) 2. Aorta Stenosis (AS). 3. Pulmonal Stenosis (PS).

  • Lanjt klasII. PJB Sianotik, a. aliran ke paru berkurang : 1. Tetralogy of Fallot (TOF). 2. Trikuspid Atresia. b. aliran ke paru meningkat : 1. Transposition of The Great Arteries (TGA ) 2. Truncus Arteriosus.

  • TUJUAN ASUHAN KEPERAWATAN :Oksigenasi adekuatSpell tidak terjadiPerfusi jaringan adekuatNutrisi adekuat, BB stabil/ bertambah sesuai usia.Toleransi aktivitas sesuai kemampuan.

  • Oksigenasi adekuat :Posisi semifowler/ fowlerKaji frekwensi, pola, dan suara nafas, pergerakan dada, penggunaan otot bantu pernafasan, warna kulit, saturasi O2.Lakukan fisioterapi dada, suctioning k/p.Beri cairan yang cukup. Hindari kontak dengan banyak orang atau orang yang sedang sakit (batuk pilek). Kolab: pemberian Oksigen, nebulizer, terapi mukolitik/ ekspektoran, bronkodilator, AB, serta pemeriksaan AGD (k/p).

  • Perfusi jaringan adekuat :Kaji nadi, suara jantung, pengisian kapiler, saturasi O2, warna kulit, kehangatan/ kelembaban ekstrimitas). Batasi aktivitas, pengunjung, minimal handling,Kaji sistem sirkulasi ( TD , frekwensi, kekuatan dan irama jtg). Pertahankan kehangatan.Kaji tanda gagal jtg spt; takikardia, tachypnea, berkeringat, FD, edema, akral dingin,oliguria, gelisah, gg dlm pertumb dan perkemb (FTT)Kolab: Pemb obat inotropik, vasodilator, diuretik, O2, dan pembatasan cairan pd psi edema, pemeriks AGD (k/p).

  • Spell tidak terjadi :Kenali tanda tanda Spell spt; menangis berkepanjangan, bertambah sianosis, pernaf cepat dan dlm, gelisah, lemas, kesad menurun, dan kdg disertai kejang. Ciptakan lingk yg tenang, hindari lingk penuh stress.Batasi aktivitas, pengunjung, minimal handling.Cegah valsava manuver, hipotermia, hipertermia, dehidrasi, asidosis.Atur posisi squatting.Berikan makanan yg mudah dicerna.Berikan O2/ obat batuk/penurun panas/ pelunak feses/ penenang serta propanolol, pem AGD (k/p)

  • Nutrisi adekuat, BB stabil/ bertambah sesuai usia :

    Kaji makanan/ minuman yang disukai atau yang tidak disukai.Jelaskan dan diskusi pada orang tua pentingnya nutrisi serta pola pemberian nutrisi pasien.

    Pemberian ASI/ susu/ makanan : frekwensi sedikit tapi sering ( 8- 12 x per hari), jumlah disesuaikan dengan usia dan kondisi pasien, pemberian menggunakan sendok / ditetes/ melalui OGT/ NGT (k/p), jenis makanan disesuaikan kondisi pasien dan diberi dalam keadaan hangat. Pada anak yang lebih besar menggunakan alat makan yang berwarna cerah.

    Posisi saat minuman atau makanan semifowler/ fowler.Ciptakan lingkungan yang menyenangkan saat makan/ makan pada saat bersamaan denga pasien lain.Timbang BB tiap hari (terutama bayi), normal bayi naik 0,5- 1 ons per hari.

    Kolab : ahli gizi, pemb supplemen vitamin/ zat besi, pemb nutrisi/ kalori sec parenteral, pemas OGT/ NGT, pemeriks Alb (k/p).

  • Toleransi aktivitas sesuai kemampuan ps : Kaji tkt / kemampuan aktivitas ps.Jelaskan dan diskusi pd ortu ps ttg pentingnya pembatasan aktivitas yg berlebihan (bermain terlalu lama/ permainan yg byk membutuhkan tenaga / energi, dll).Beri kesemp pd ps utk memilih aktivitas/ kegiatan bermain sesuai kemamp ps dan bantu ps memilih kegiatan/ permainan yg tdk byk membutuhkan energi spt buku cerita, bergbr, menyusun balok, dll (fasilitasi perkemb motorik, sensorik, kognitif, sosial, kemandirian anak, dll)Beri kesempatan untuk istirahat dan minimal handling.Kolab : Ahli fisioterapi / Rehab (k/p).

  • TERIMA KASIH

    **