Upload
zhe-zha
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
1/46
Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
BAB II
TINJUAAN TEORI
A. Konsep Gerontik
B.
1. Definisia. Gerontologi
Asal kata Geros dan Logos : Lansia, Logos : Ilmu, jadi Gerontologi adalah ilmu yang
mempelajari secara khusus mengenai factor factor yang menyangkut lansia.
b. GeriatriAsal kata Geros dan Eatria, Geros : Lansia, Eatria : Kesehatan, jadi Geriatri adalah cabang
ilmu kedokteran yang mempelajari tentang penyakit pada lansia. Geriatri adalah ilmu yang
mempelajari proses menjadi tua pada manusia serta akibat akibatnya.
2. Batasan Lansiaa. WHO
1). Middle Age : 45 59 tahun
2). Ederly : 60 70 tahun
3). Old : 75 90 tahun
4) Very Old : Diatas 90 tahun
b. Prof. DR. Ny. Sumiati Ahmad Mohammad
1). Bayi : 0 1 tahun
2). Prasekolah : 1 6 tahun
3). Sekolah : 6 10 tahun
4). Pubertas : 10 20 tahun
5). Dewasa : 20 40 tahun
http://azruhinurse.blogspot.com/2010/10/askep-gerontik-dengan-arthritis.htmlhttp://azruhinurse.blogspot.com/2010/10/askep-gerontik-dengan-arthritis.html7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
2/46
6). Prasenium : 40 65 tahun
7). Senium : 65 keatas
c. Dra. Ny. Josmasdani
1). Luventus : 25 40 tahun
2). Verilitas : 40 55 tahun
3). Prasenium : 55 65 tahun
4). Senium : 65 keatas
d. Prof. DR. Koesmanto Setyonegoro
1). Dewasa Muda ( eaderly adulthood ) : 20 25 tahun
2). Dewasa Penuh ( middle year / maturasi ) : 25 65 tahun keatas
3). Lanjut Usia ( geatric age ) : 70 tahun keatas
a). Young Old : 70 75 tahun
b). Old : 75 80 tahun
c). Very Old : 80 keatas
2. Tujuan Geriatri
a. Tujuan Umum
Mengadakan upaya dan tindakan tindakan sehingga orang orang lansia selama mungkin
tetap dalam keadaan sehat baik fisik, mental, dan social sehingga masih berguna bagi
masyarakat.
( Boedhi Darmono, 1979 )
b. Tujuan Khusus
1). Mempertahankan derajat kesehatan sehingga terhindar dari penyakit.
2). Memelihara kesehatan dengan aktivitas fisik dan mental.
3). Praktisi kesehatan.
4). Memelihara kemandirian secara maksimal.
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
3/46
5). Memberikan bantuan yang simpatik.dan perawat dengan penuh pengertian.
3. Steriotip Psikologi Lansia
Sesuai dengan pembawaan pada saat muda maka ada beberapa tipe lansia, yaitu :
a. Konstruktif (Mandiri)
1). Integritas baik
2). Menikmati hidup
3). Toleransi Tinggi
4). Humoristik
5). Fleksibel
6). Mengalami masa pensiu yang tenang
b. Ketergantungan
1). Pasif dan berambisi
2). Tidak mempunyai inisiatif
3). Bertindak tidak praktis
4). Senang mengalami pension
5). Tidak suka bekerja
c. Defensif
1). Riwayat pekerjaan tidak stabil
2). Selalu menolak bantuan
3). Emosi tidak terkontrol
4). Memegang teguh pada kebiasaan
5). Takut menjadi tua
d. Bermusuhan
1). Menganggap orang lain penyebab kegagalan
2). Selalu mengeluh
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
4/46
3). Agresif dan takut mati
4). Curiga
e. Membenci dan menyalahkan diri sendiri
1). Kritis dan menyalahkan diri
2). Tidak bermbisi
3). Penurunan social ekonomi
4). Riwayat perkawinan tidak bahagia
f. Arif Bijaksana
1). Kaya pengalaman
2). Menyesuaikan di dengan perubahan zaman
3). Mempunyai kesibukan
4). Ramah dan rendah hati
5). Dermawan dan menjadi panutan
g. Tidak Puas
1). Kritis dan menyalahkan diri
2). Tidak berambisi
3). Penurunan social ekonomi
4). Riwayat perkawinan tidak bahagia
5). Menerima fakta pada proses menua
4. Proses Menua
Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri / mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak
dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang di derita. ( Constantindes,
1994 )
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
5/46
Proses menua bukan merupakan suatu penyakit, melainkan suatu masa atau tahap hidup
manusia, yaitu bayi, kanak kanak, dewasa, tua, dan lanjut usia. Orang mati bukan karena
lanjut usia tetapi karena suatu penyakit atau juga suatu kecacatan.
a. Teori Teori Proses Menua
1) Teori Biologi
a) Teori Seluler
Kemampuan sel hanya dapat membelah dalam jumlah tertentu
dan kebanyakan sel-sel tubuh diprogram untuk membelah 50 kali. Jika sebuah sel pada
lansia dilepas dari tubuh dan dibiakan di laboratorium,lalu diobservasi, jumlah sel-sel yang
akan membelah akan terlihat sedikit.
(Spence & Masson dalam Waton, 1992). Hal ini akan memberikan beberapa pengertian
terhadap proses penuaan biologis dan menunjukkan bahwa pembelahan sel lebih lanjut
mungkin terjadi untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan, sesuai dengan berkurangnya
umur.
b) Teori Genetik Clock
Menurut teori ini menua telah deprogram secara genetic untuk spesies-spesies tertentu. Tiap
spesies mempunyai inti selnya, suatu jam genetik yang telah diputar menurut suatu replikasi
tertentu. Jam ini akan menghitung mitosis dan menghentikan replikasi sel bila tidak diputar,
jadi menurut konsep ini bila jam kita berhenti kita akan meninggal dunia, meskipun tanpa
disertai kecelakaan lingkungan.
c) Teori Sintesis Protein
Jaringan seperti kulit dan kartilago kehilangan elastisitasnya pada lansia. Proses kehilangan
elastisitas ini dihubungkan dengan adanya perubahan kimia pada komponen protein (kolagen
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
6/46
dan kartilago dan elastin pada kulit) dibuat oleh tubuh dengan bentuk dan struktur yang
berbeda dari protein yang lebih muda.
d) Teori Keracunan Oksigen
Teori tentang adanya sejumlah penurunan kemampuan sel di dalam tubuh untuk
mempertahankan diri dari oksigen yang mengandung zat racun dengan kadar yang tinggi,
tanpa mekanisme pertahanan diri tertentu.
e) Teori Sistem Imun
Kemampuan system imun mengalami kemunduran pada masa penuaan. Walaupun demikian,
kemunduran system yang terdiri dari limfatik dan khususnya sel darah putih, juga merupakan
faktor yang berkontribusi dalam proses penuaan. Salah satu bukti yang ditemukan ialah
bertambahnya prevalensi auto antibody bermacam-macam pada orang lanjut usia
(Brocktehust,1987)
Disisi lain system imun tubuh sendiri daya pertahanannya mengalami penurunan pada proses
menua, daya serangnya terhadap sel kanker menurun, sehingga sel kanker leluasa membelah-
belah. Inilah yang menyebabkan kanker yang meningkat sesuai dengan meningkatnya umur.
(Suhana,1994).
2) Teori Psikologis
a) Teori Pelepasan
Teori pelepasan memberikan pandangan bahwa penyesuaian diri lansia merupakan suatu
proses yang secara berangsur-angsur sengaja dilakukan oleh mereka, untuk melepaskan diri
dari masyarakat.
b) Teori Aktivitas
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
7/46
Teori aktivitas berpandangan bahwa walaupun lansia pasti terbebas dari aktivitas, tetapi
mereka secara bertahap mengisi waktu luangnya dengan melakukan aktivitas lain sebagai
kompensasi dan penyesuaian.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Aging Process
a. Faktor Internal
1) Hereditas/genetik
2) Hormon yang menurun kadarnya
3) Proses glikolisasi
4) System kekebalan tubuh yang menurun
5) Radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel melalui proses yang disebut
dengan oksidasi.
b. Faktor Eksternal
1) Gaya hidup yang tidak sehat
2) Kebiasaan hidup yang salah
3) Paparan polusi lingkungan dan sinar ultraviolet
4) Stress : dalam hal ini tidak hanya terkait dengan psikologis tetapi juga jasmani, apabila
tubuh kita mengalami kerusakan maka tubuh akan memulihkan diri sendiri.
6. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lanjut usia
a. Pemeriksaaan Fisik
1) Sel : lebih sedikit jumlahnya besar ukurannya, jumlah
cairan berkurang, jumlah sel otak menurun.
2) Persyarafan : lambat dalam berespon, mengecilnya syaraf panca
indra kurang sensitive terhadap sentuhan, berat
otak menurun.
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
8/46
3) Pendengaran : terjadi pengumpulan serumen, pendengaran
berkurang.
4) Penglihatan : karena berbentuk bola, lansia lebih suram lapang
pandang menurun.
5) Respirasi : kehilangan kekuatan, O2pada arteri
6) Kardiovaskuler : elastisitas dinding aorta menurun, fungsi jantung
menebal.
7) Gastrointestinal : kehilangan gigi, indra pengecap menurun, fungsi
absorbsi melemah.
8) Endokrin : fungsi aldosteron menurun, produksi hormone
menurun
9) Musloskeletal : tulang kehilangan sensitivitas
10) Integumen : kulit semakin tipis dan kurang elastisitas, mudah
memar.
11) Perkemihan : dengan bertambahnya usia, ginjal kurang efisien
dalam memindahkan kotoran dari saluran darah.
12) Berkurangnya tinggi badan dan berat badan, bertambahnya fat to lean body mass ratio dan
berkurangnya cairan tubuh.
13) Tidur : pola tidur berubah saat mulai tua. Bila biasanya
membutuhkan 6 jam untuk tidur malam maka
dengan penambahan usia, waktu tidur malam
mengalami sering terbangun.
7. Mitos-mitos Lanjut Usia
Anggapan dan pandangan yang keliru dan merugikan
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
9/46
a. Lansia yang berbeda dengan orang lain
Kenyataanya?
b. Lansia tidak dapat mempelajari hal baru dan tidak memerlukan diklat
Kenyataanya?
1) Lansia menyelesaikan S2/S3
2) Memberiakan teladan dan motivasi
3) Lansia sebagai sumber ilmu pengetahuan
c. Sukar menerima informasi baru
Kenyataanya..?
1) Waktu relative banyak dan kesempatan terbuka
2) Haus info-info baru
3) Lansia lebih tau hal-hal baru
d. Tidak productive dan menjadi beban masyarakat
Kenyataanya ?
1) Lansia tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup
2) Bekerja tanpa beban
3) Penasehat dan menangani masalah dalam kehidupan
4) Bukan beban
e. Tidak \berdaya
Kenyataanya .?
1) Eksis dan terus berjuang mencari kehidupan yang lebih baik
2) Tidak mau diam
f. Tidak dapat mengambil keputusan untuk kehidupan dirinya
Kenyataanya.?
1) Sebagai refrensi untuk diminta nasihatnya
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
10/46
g. Lemah, ringkih, sakit-sakitan, cacat
Kenyataanya ?
1) Gagah
2) Bekerja keras
3) Tidak semua lansia sakit-sakitan/cacat
h. Tidak butuh cinta dan relasi
Kenyataanya ..?
Fungsi psikis (kognitif, afektif dan psikomotor) serta kombinasi-kombinasinya selama
hayatLansia dengan Asam Urat ( ArtritisGout/Pirai )
Posted on 12 Januari 2012byAndi (Nurse Boy)
Disusun Oleh : Muhammad Ananggadipa
Institusi : Stikes Hang Tuah Surabaya
Nim : o81.xx62
Pendahuluan
A. Serangan Asam Urat
Asam urat adalah sampah hasil metabolisme normal dari pencernaan
protein (terutama dari daging, hati, ginjal dan beberapa jenis sayuran
seperti kacang dan buncis) atau dari penguraian senyawa purin (sel tubuh
yang rusak) yang seharusnya akan dibuang melalui ginjal, fecesc atau
keringat. Senyawa ini sukar larut dalam air, tapi dalam plasma darah
beredar sebagai senyawa natrium urat, bentuk garamnya terlarut pada
kondisi pH atau keasaman basa di atas tujuh. Karena itu, serangan radang
persendian yang berulang terjadi bila produksinya berlebihan. Atau terjadi
gangguan pada proses pembuangan asam urat akibat kondisi ginjal yang
http://muhammadananggadipa.wordpress.com/2012/01/12/lansia-dengan-asam-urat-artritis-goutpirai/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/2012/01/12/lansia-dengan-asam-urat-artritis-goutpirai/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/2012/01/12/lansia-dengan-asam-urat-artritis-goutpirai/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/2012/01/12/lansia-dengan-asam-urat-artritis-goutpirai/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/2012/01/12/lansia-dengan-asam-urat-artritis-goutpirai/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/author/muhammadananggadipa/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/author/muhammadananggadipa/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/2012/01/12/lansia-dengan-asam-urat-artritis-goutpirai/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/2012/01/12/lansia-dengan-asam-urat-artritis-goutpirai/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/2012/01/12/lansia-dengan-asam-urat-artritis-goutpirai/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/author/muhammadananggadipa/7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
11/46
kurang baik atau karena peningkatan kadar asam urat di dalam darah
sudah berlebihan yang disebut sebagai hiperurisemmia (hyperuricemia).
Kadar normal asam urat darah rata-rata adalah antara 3-7 mg/ml, dengan
perbedaan untuk pria2,1-8,5 mg/dl dan wanita 2,0-6,6 mg.dl. Untukmereka yang berusia lanjut, kadar tersebut sedikit lebih tinggi. Gangguan
asam urat terjadi bila kadar tersebut sudah mencapai lebih dari 12 mg/dl.
Pada sebagian orang yang beresiko, asam urat dalam kadar tinggi di dalam
darah akan mengendap di sendi sebagai kristal berbentuk jarum. Kristal itu
dianggap sebagai benda asing oleh tubuh, sehingga sistem imunitas
melepaskan Ig G yang memanggil pasukan sel darah putih untukmenumpas pengganggu tersebut. Akibatnya terjadilah penggumpalan
pada kristal yang merupakan bengkak yang mengganjal atau mencederai
sendi. Hal inilah yang menyebabkan rasa nyeri.
Serangan asam urat umumnya terasa secara tiba-tiba (acute attack) tanpa
disertai dengan gejala sebelumnya, dan dimulai pada malam hari, dengan
lokasi utama pada sendi ibu jari kaki (big toe joiny). Bisa juga mengenai
tumit, lutut, pergelangan tangan dan kaki, siku dan jari tangan. Karena itu
dikenal empat tahap gout :
1. Asymptomatic (tanpa gejala). Pada tahap ini kelebihan asam urat
tidak membutuhkan pengobatan, tapi penderita harus sadar diri untuk
menurunkan kelebihan tersebut dengan melakukan perubahan pola
makan atau gaya hidup.
2. Akut. Pada tahap ini gejalanya muncul tiba-tiba dan biasanya
menyerang satu atau beberapa persendian. Sakit yang dirasakan
penderita seringnya dimulai di malam hari, dan rasanya berdenyut-
denyut atau nyeri seperti ditusuki jarum. Persendian yang terserang
tampak meradang, merah, terasa panas dan lunak. Rasa sakit pada
persendian tersebut mungkin dapat berkurang dalam beberapa hari tapi
bisa muncul kembali pada interval yang tidak tentu. Serangan susulan
biasanya berlangsung lebih lama pada penderita berlanjut menjadi
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
12/46
artritis gout yang kronis, sedang dilain pihak banyak pula yang tak akan
mengalaminya lagi.
3. Interkritikal. Tahap dimana penderita asam urat mengalami
serangan berulang yang tidak menentu.4. Kronis. Tahap dimana kristal asam urat menumpuk diberbagai
jaringan lunak tubuh penderita.
Serangan asam urat yang berakibat peradangan sendi tersebut bisa juga
dicetuskan oleh cedera ringan akibat memakai sepatu yang tidak sesuai
dengan ukuran kaki, selain terlalu banyak makan makanan yang
mengandung senyawa purin, konsumsi alkohol, tekanan batin (stress)
karena infeksi atau efek samping dari obat-obat tertentu atau diuretik.
B. Sasaran Utama Asam Urat
1. Ujung jari. Kristal asam urat menyukai daerah yang bersuhu dingin
seperti pada ujung jari tangan dan kaki
2. Ibu jari. Hampir 90% serangan pertama adalah pada ibu jari
terutama pada kaki
3. Sendi lutut dan pergelangan kaki
4. Daun telinga. Kristal asam urat sering mengendap di daun telinga
berupa benjolan putih yang mirip jerawat
5. Retina mata. Pengendapan asam urat mengakibatkan gangguan
penglihatan
6. Saluran cerna. Asupan makanan tinggi purin menjadi penyebab
utama dari serangan asam urat
7. Ginjal. 2/3 dari asam urat dibuang melalui ginjal. Bila terjadi
gangguan pada ginjal maka kristal asam urat dapat mengendap pada
ginjal dengan akibat terjadinya batu ginjal dan gangguan fungsi ginjal
8. Jantung. Kristal asam urat dapat mengendap pada jantung dengan
akibat gangguan fungsi jantung
Gejala Asam Urat
Penyakit ini umumnya ditandai dengan rasa nyeri hebat yang tiba-tiba
menyerang sebuah sendi saat tengah malam biasanya pada ibu jari kaki.
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
13/46
Jumlah sendi yang meradang kurang dari 4, dan serangannya pada satu sisi
(unilateral). Kulit berwarna kemerahan, terasa panas, bengkak dan sangat
nyeri. Gejala lain yang mungkin terjadi berupa :
1. Demam dengan suhu tubuh 38,3 derajat celcius atau lebih dan tidak
menurun selama 3 hari.
2. Ruam kulit, sakit tenggorokan, lidah berwarna merah dan gusi
berdarah
3. Diare dan muntah
4. Bengkak pada kaki atau peningkatan berat badan tiba-tiba
DiagnosisThe American Rheumatism Association menetapkan kriteria diagnostik
untuk gout sebagai berikut :
1. Adanya kristal urat dalam cairan sendi
2. Thopus (Deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) terbukti
mengandung kristal urat berdasarkan pemeriksaan kimiawi dan
mikroskopik dengan sinar terpolarisasi
3. A. Lebih dari sekali mengalami artritis akut
4. Terjadi peradangan secara maksimal dalam 1 hari
5. Oligoartritis, atau jumlah sendi yang meradang kurang dari 4 hari
6. Kemerahan disekitar sendi yang meradang
7. Sendi metatarsofalangeal pertama (ibu jari kaki terasa sakit dan
bengkak)
8. Serangan unilateral pada sendi metatarsofalangeal pertama
9. Serangan unilateral pada sendi tarsal
10. Thopus (Deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) dari
vertilago articular di kapsula sendi
11. Hiperurisemia pada asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dl
12. Pembengkakan sendi secara asimetris
13. Serangan artritis akut berhenti secara menyeluruh
Diagnostik gout ditetapkan bila ditemukan kriteria 1 dan-atau kriteria 2
dan atau 6 insiden atau lebih dari kriteria 3.
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
14/46
Penyebab
Dengan memahami terjadinya proses hiperurisemia dapat disimpulkanbahwa faktor-faktor penyebab gout adalah :
1. Faktor keturunan dengan adanya riwayat artritis gout dalam silsilah
keluarga
2. Meningkatnya kadar asam urat karna diet tinggi protein dan
makanan kaya senyawa purin lainnya
3. Akibat konsumsi alkohol berlebihan, karna alkohol merupakansumber purin yang juga dapat menghambat pembuangan purin melalui
ginjal
4. Hambatan dari pembuangan asam urat karna penyakit terutama
gangguan ginjal. Pasien disarankan untuk minum air putih 2 liter setiap
hari untuk mempercepat pembuangan urat dan meminimalkan
pengendapan urat di saluran kemih
5. Penggunaan obat tertentu yang meningkatkan kadar asam urat
terutama diuretik
6. Penggunaan antibiotik berlebihan yang menyebabkan
berkembangnya jamur, bakteri dan virus yang lebih ganas
7. Penyakit tertentu pada darah (anemia kronis) yang menyebabkan
terjadinya gangguan metabolisme tubuh, misalnya berupa polisitomia
dan leukimia.
8. Faktor lain seperti stres, diet ketat, cedera sendi, darah tinggi dan
olahraga berlebihan.
Resiko asam urat akan meningkat jika terjadi pada usia diatas 40 tahun,
terutama pada pria. Pada wanita, hormon estrogen rupanya dapat
memperlancar proses pembuangan asam urat dalam ginjal. Oleh karna itu
saat wanita mengalami menopause, yang umumnya juga mengalami
gangguan tulang, maka resiko terkena asam urat menjadi sama dengan
pria.
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
15/46
Faktor Resiko Radang Sendi Asam Urat
1. Genetika/riwayat keluarga2. Asupan senyawa purin berlebihan dari makanan
3. Konsumsi alkohol berlebihan
4. Berat badan berlebihan
5. Hipertensi, penyakit jantung
6. Obat-obatan tertentu (terutama diuretika)
7. Gangguan fungsi ginjal
8. Keracunan kehamilan (preeklampsia)
Perawatan Sendiri
Perawatan yang dapat dilakukan berupa tindakan sewaktu terjadi
serangan, pengobatan dokter dan perawatan sendiri setelah memperoleh
diagnosa.
Bila anda mengalami serangan gout secara tiba-tiba, lakukan tindakan
darurat, berikut:
1. Istirahatkan sendi agar cepat sembuh. Beri kompres dingin (plastik
berisi es) beberapa jam sekali selama 15 samapai 20 menit pada sendi
yang nyeri untuk mengurangi nyeri akibat radang. Kalau perlu
masukkan kaki yang bengkak ke dalam ember berisi air es. Selimut atau
kain lain yamg menempel pada sendi yang nyeri, karena lokasi tersebut
sedang dalam keadaan yang sensitif.
2. Minum obat pereda sakit (analgesik biasa) untuk menghilangkan
rasa nyeri
3. Minum banyak air (lebih dari 3,5 liter atau 8-10 gelas sehari) untuk
membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh melalui urin
Patofisiologi artritis gout
Adanya gangguan metabolisme purin
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
16/46
Akumulasi asam urat yang berlebihan dalam darah
Kristal asam urat menumpuk dalam tubuh
Menimbulkan iritasi lokal pada sendi
Menimbulkan respons inflamasi
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
1. Data Subjektif A. Tanyakan keluhan nyeri, lokasi dan derajatnya
B. Bagaimana gejala awalnya dan cara penanggulangannya
C. Adakah riwayat gout di keluarga
D. Obat-obatan yang diperoleh
E. Anoreksia
F. Sakit kepala
G. Data Objektif : palpasi apakah ada nyeri tekan atau nyeri saat
digerakkan, pembengkakan/nodul dan kemerahan pada sendi.
Periksa adanya demam.
H. Riwayat psikososial. Adanya nyeri pada persendian, pasien
merasa cemas dan takut untuk melakukan aktivitas seperti sebelum
sakit.
I. Pemeriksaan diagnostik meliputi pemeriksaan darah (asam
urat meningkat, sel darah putih meningkat selama fase akut). Pada
aspirasi sendi ditemukan asam urat. Pemeriksaan rontgen pada
daerah yang terkena pirai.
J. Pemeriksaan laboratorium untuk memonitor kadar asam urat
di dalam darah dan urin. Pemeriksaan darah diperlukan diagnosa
gout, sedangkan pemeriksaan urin untuk diagnosa batu ginjal. Kadar
asam urat normal untuk pria antara 2,1-8,5 mg/dl dan wanita 2,0-6,6
mg/dl. Bagi mereka yang berusia lanjut, kadar tersebut sedikit lebih
tinggi rata-rata kadar normal asam urat adalah 3,0-7,0 mg/dl. Bila
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
17/46
lebih dari 7,0 mg/dl dapat menyebabkan serangan gout dan dianggap
berlebihan. Dan bila lebih dari 12 mg/dl dapat menyebabkan
terjadinya batu ginjal.
Sebelum pemeriksaan, pasien dianjurkan puasa (tidak makan minum)paling tidak selama 4 jam sebelumnya. Juga tidak boleh menggunakan
obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan, yaitu
diuretik, ethambutol, vinkristin, pirazinamid, tiazid, analgesik (aspirin,
paracetamol dan fenacetin), vitamin c dan levodopan. Begitu pula makanan
tertentu yang kaya purin.
Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri yang berhubungan dengan proses infeksi sendi
2. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan gangguan fungsi
sendi
3. Kurang pengetahuan
Intervensi Keperawatan
Diagnosis Keperawatan Tujuan Keperawatan Intervensi Keperawatan
Nyeri yang berhubungan
dengan proses infeksi sendi
Meredakan nyeri 1. Kaji tingkat nyeri yang dialami
pasien
2. Jelaskan penyebab nyeri. 3.Denga
demikian pasien dapat mengontrol
nyeri
4.Anjurkan latihan relaksasi dengan
menghirup udara dari hidung, tahan
beberapa detik dan hembuskan dari
mulut dengan bibir terkatup
5. Alihkan perhatian pasien dengan
memberi bahan bancaan, menonton
tv, mendengarkan radio
6. pasang bidai pada sendi yang
inflamasi. Ini bertujuan menyokong
atau mengimobilisasi sendi, sehingg
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
18/46
dapat mengurangi nyeri
7. kolaborasi dalam pemberian
kodein untuk mengurangi nyeri
Gangguan mobilitas fisik
yang berhubungan dengan
gangguan fungsi sendi Meningkatkan mobilitas fisik
1. Kaji tingkat mobilitas fisik, apaka
sebagian atau total
2. Anjurkan latihan gerak sendi atau
ROM secara teratur jika infeksi telah
hilang atau nyeri hilang
3. Ajarkan pasien untuk pemenuhan
kebutuhan sehari-hari secara
bertahap. Hal ini dimaksudkan untukmemandirikan pasien dan
meningkatkan keprcayaan diri
4. Dekatkan alat-alat yang
diperlukan, sehingga mudah
dijangkau oleh pasien
5. Libatkan keluarga dalam
pemenuhan kebutuhan sehari-hari
6. Anjurkan kepada pasien untuk
menggunakan alat bantu berjalan jik
akan melakukan aktivitas di luar
tempat tidur
Kurang Pengetahuan tentang
penyakit dan penangananya
Meningkatkan pemahaman klien
tentang penyakit dan penanganannya
1. Kaji tingkat pemahaman pasien
dan keluarga akan penyakit dan
perawatannya2. Beri penjelasan kepada pasien dan
keluarga tentang penyakit dan
perawatannya
3. Jelaskan program pengobatan yan
akan dilakukan dan efek samping
obat yang mungkin timbul
4. Jelaskan pentingnya melakukan
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
19/46
latihan gerak sendi (ROM)
5. Jelaskan pentingnya nutrisi dan
cairan untuk mempercepat
penyembuhan penyakitnya
6. Jelaskan waktu untuk perawatan
tindak-lanjut
Gangguan rasa nyaman atau
nyeri Nyeri teratasi
1. Kaji intensitasi, letak dan tipe
nyeri. Gunakan skala peningkatan
nyeri
2. Pertahankan pasien dalam posisi
nyaman, kaki tersangga dan sejajar
3. Tinggikan area yang sakit untuk
mengurangi edema dan
meningkatkan aliran darah balik ven
4. Beri analgesik, antipirai/antigout
dan antiinflamasi sesuai program.
Observasi efek samping obat
5. Perbanyak asupan cairan sampai
2500 ml/hari
6. Pantau kadar asam urat serum
7. Jika terjadi serangan nyeri hindari
menyentuh atau menggerakkan sendi
8. Beri kompres dingin
9. Hindari menggunakan sepatu
sempit
Hambatan mobilitas fisik
yang berhubungan dengan
nyeri persendian dan
imobilitas
Mobilitas fisik dipertahankan 1. Tingkatkan aktivitas pasien jika
nyeri telah berkurang
2. Ambulasi dengan bantuan.
Gunakan walker atau tongkat
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
20/46
3. Lakukan latihan rentang gerak
sendi (ROM) dengan hati-hati pada
sendi yang sakit
4. Tingkatkan kembali ke aktivitasnormal
Evaluasi Keperawatan
Setelah melakukan intervensi keperawatan, diharapkan :
1. Nyeri berkurang atau hilang
A. Mengatakan nyeri berkurang
B. Nampak rileks dan tenang
C. Menunjukkan edema berkurang
D. Mobilitas fisik normal
i. Melakukan latihan rentang gerak sendi (ROM) secara
adekuat
ii. Melakukan ambulasi dengan walker atau tongkat tanpa
rasa nyeri
iii. Memahami program pengobatan dan perawatan
penyakitnya
a. Mengekspresikan kesadaran dan pengetahuan
tentang jadwal pengobatan dan efek samping
b. Mengungkapkan pentingnya diet, aktivitas dan
program latihan
c. Menepati jadwal kontrol ulang ke dokter
Penatalaksanaan
1. Pengobatan serangan akut dengan colchicine 0,6 mg (oral), colchine
1,0-3,0 mg (dalam NaCL intravena), Phenilbutazone (Butazolidin),
Indometachin (Indocin)
2. Sendi diistirahatkan
3. Kompres dingin
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
21/46
4. Diet rendah purin
5. Analgesik dan antipiretik
6. Terapi pencegahan dengan meningkatkan ekskresi asam urat
menggunakan probenecid (Benemid) 0,5 g/hari atau sulfinpyrazone(anturane) pada pasien yang tidak tahan terhadap benemid atau
menurunkan pembentukkan asam urat dengan Allopurinol (zyloprim)
100 mg 2x/hari.
Komplikasi artritis pirai menyebabkan kerusakan tubuler ginjal yang
menyebabkan gagal ginjal kronis.
Pencegahan
Belum ditemukan cara yang efektif, tapi usaha pencegahan asam urat
umumnya adalah menghindari segala sesuatu yang dapat menjadi pencetus
serangan, misalnya latihan fisik berlebihan, stres, dan makanan yang
mengandung purin berlebihan seperti daging, jerohan, bahkan ikan asin.
Meskipun serangan berulang dapat dicegah dengan pemberian obat, tetapi
mengurangi konsumsi makanan berlemak dan alkohol dapat memperkecil
kemungkinan terjadinya serangan gout.
Kenalilah jenis makan yang kadar purinnya amat tinggi, sedang dan
rendah. Dengan demikian dapat mengontrol asupan semaksimal mungkin.
1. Kadar tinggi (150-180 mg/100gr)
Jerohan, dan saripati daging
1. Kadar sedang (50-150 mg/100gr)
Daging sapi, udang, kepiting, cumi, kerang, kacang-kacangan, kembang
kol, bayam, kangkung, asparagus dan jamur
1. Kadar rendah (dibawah 50mg/100gr)
Gula, telur dan susu
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
22/46
Komplikasi
Gangguan asam urat dapat menyebabkan komplikasi berbahaya,persendian menjadi rusak sehingga pincang, peradangan tulang, kerusakan
ligamen dan tendon (otot), batu ginjal (kencing batu), dan gagal ginjal.
Pengobatan
Tujuan pengobatan adalah untuk mengatasi gejala seranganakut(mendadak) asam urat, mencegah kambuhnya kembali radang sendi
dan pembentukan batu urat. Bagi penderita ganguan asam urat,
untukmenurunkan kadar asam urat dalam darah diberikan allopurinol
yang bekeja sebagi inhibitor menekan produksi asam urat. Atau urikosurik,
misalnya probenesid untuk membantu memepercepat pembuangan asam
urat lewat ginjal. Diberikan juga obat-obat untuk mengatasi radang dan
rasa sakit yaitu analgesik dari golongan AINS atau NSID seperti
indometasin, ibuprofen, ketoprofen, atau diklofenak. Sedangkan untuk
pencegahan serangan berulang biasanya diberikan kolsisin.
1. Perawatan
2. Diet
3. Olahraga
Memperbaiki kondisi kekuatan dan kelenturan sendi dan sangat berguna
untuk memperkecil resiko terjadinya kerusakan sendi akibat radang sendi
selain itu memberikan efek menghangatkan tubuh untuk mecegah
terjadinya pengendapan
1. Aerobik
Untuk meningkatakan sistem pernafasan dan membantu membuang asam
urat dari peredaran darah.
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
23/46
1. Latiahan Peregangan
Bermanfaat untuk kelenturan otot dan sendi
1. Melindungi sendi2. Kontrol stress
Daftar Pustaka
Suratum, et all.2008.Seri ASKEP Klien Gangguan Sistem
Muskuloskeletal.Jakarta:EGC
Tim redaksi.2006.Asam Urat, Info Lengkap Untuk Penderita dan
Keluarga.Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama
Lansia dengan Asam Urat ( Artritis Gout/Pirai )Posted on 12 Januari 2012byAndi (Nurse Boy)
Disusun Oleh : Muhammad Ananggadipa
Institusi : Stikes Hang Tuah Surabaya
Nim : o81.xx62
Pendahuluan
A. Serangan Asam Urat
Asam urat adalah sampah hasil metabolisme normal dari pencernaan
protein (terutama dari daging, hati, ginjal dan beberapa jenis sayuran
seperti kacang dan buncis) atau dari penguraian senyawa purin (sel tubuh
yang rusak) yang seharusnya akan dibuang melalui ginjal, fecesc atau
keringat. Senyawa ini sukar larut dalam air, tapi dalam plasma darah
beredar sebagai senyawa natrium urat, bentuk garamnya terlarut pada
kondisi pH atau keasaman basa di atas tujuh. Karena itu, serangan radang
persendian yang berulang terjadi bila produksinya berlebihan. Atau terjadi
gangguan pada proses pembuangan asam urat akibat kondisi ginjal yang
kurang baik atau karena peningkatan kadar asam urat di dalam darah
http://muhammadananggadipa.wordpress.com/2012/01/12/lansia-dengan-asam-urat-artritis-goutpirai/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/2012/01/12/lansia-dengan-asam-urat-artritis-goutpirai/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/author/muhammadananggadipa/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/author/muhammadananggadipa/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/2012/01/12/lansia-dengan-asam-urat-artritis-goutpirai/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/2012/01/12/lansia-dengan-asam-urat-artritis-goutpirai/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/author/muhammadananggadipa/7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
24/46
sudah berlebihan yang disebut sebagai hiperurisemmia (hyperuricemia).
Kadar normal asam urat darah rata-rata adalah antara 3-7 mg/ml, dengan
perbedaan untuk pria2,1-8,5 mg/dl dan wanita 2,0-6,6 mg.dl. Untuk
mereka yang berusia lanjut, kadar tersebut sedikit lebih tinggi. Gangguanasam urat terjadi bila kadar tersebut sudah mencapai lebih dari 12 mg/dl.
Pada sebagian orang yang beresiko, asam urat dalam kadar tinggi di dalam
darah akan mengendap di sendi sebagai kristal berbentuk jarum. Kristal itu
dianggap sebagai benda asing oleh tubuh, sehingga sistem imunitas
melepaskan Ig G yang memanggil pasukan sel darah putih untuk
menumpas pengganggu tersebut. Akibatnya terjadilah penggumpalanpada kristal yang merupakan bengkak yang mengganjal atau mencederai
sendi. Hal inilah yang menyebabkan rasa nyeri.
Serangan asam urat umumnya terasa secara tiba-tiba (acute attack) tanpa
disertai dengan gejala sebelumnya, dan dimulai pada malam hari, dengan
lokasi utama pada sendi ibu jari kaki (big toe joiny). Bisa juga mengenai
tumit, lutut, pergelangan tangan dan kaki, siku dan jari tangan. Karena itu
dikenal empat tahap gout :
1. Asymptomatic (tanpa gejala). Pada tahap ini kelebihan asam urat
tidak membutuhkan pengobatan, tapi penderita harus sadar diri untuk
menurunkan kelebihan tersebut dengan melakukan perubahan pola
makan atau gaya hidup.
2. Akut. Pada tahap ini gejalanya muncul tiba-tiba dan biasanya
menyerang satu atau beberapa persendian. Sakit yang dirasakan
penderita seringnya dimulai di malam hari, dan rasanya berdenyut-
denyut atau nyeri seperti ditusuki jarum. Persendian yang terserang
tampak meradang, merah, terasa panas dan lunak. Rasa sakit pada
persendian tersebut mungkin dapat berkurang dalam beberapa hari tapi
bisa muncul kembali pada interval yang tidak tentu. Serangan susulan
biasanya berlangsung lebih lama pada penderita berlanjut menjadi
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
25/46
artritis gout yang kronis, sedang dilain pihak banyak pula yang tak akan
mengalaminya lagi.
3. Interkritikal. Tahap dimana penderita asam urat mengalami
serangan berulang yang tidak menentu.4. Kronis. Tahap dimana kristal asam urat menumpuk diberbagai
jaringan lunak tubuh penderita.
Serangan asam urat yang berakibat peradangan sendi tersebut bisa juga
dicetuskan oleh cedera ringan akibat memakai sepatu yang tidak sesuai
dengan ukuran kaki, selain terlalu banyak makan makanan yang
mengandung senyawa purin, konsumsi alkohol, tekanan batin (stress)
karena infeksi atau efek samping dari obat-obat tertentu atau diuretik.
B. Sasaran Utama Asam Urat
1. Ujung jari. Kristal asam urat menyukai daerah yang bersuhu dingin
seperti pada ujung jari tangan dan kaki
2. Ibu jari. Hampir 90% serangan pertama adalah pada ibu jari
terutama pada kaki
3. Sendi lutut dan pergelangan kaki
4. Daun telinga. Kristal asam urat sering mengendap di daun telinga
berupa benjolan putih yang mirip jerawat
5. Retina mata. Pengendapan asam urat mengakibatkan gangguan
penglihatan
6. Saluran cerna. Asupan makanan tinggi purin menjadi penyebab
utama dari serangan asam urat
7. Ginjal. 2/3 dari asam urat dibuang melalui ginjal. Bila terjadi
gangguan pada ginjal maka kristal asam urat dapat mengendap pada
ginjal dengan akibat terjadinya batu ginjal dan gangguan fungsi ginjal
8. Jantung. Kristal asam urat dapat mengendap pada jantung dengan
akibat gangguan fungsi jantung
Gejala Asam Urat
Penyakit ini umumnya ditandai dengan rasa nyeri hebat yang tiba-tiba
menyerang sebuah sendi saat tengah malam biasanya pada ibu jari kaki.
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
26/46
Jumlah sendi yang meradang kurang dari 4, dan serangannya pada satu sisi
(unilateral). Kulit berwarna kemerahan, terasa panas, bengkak dan sangat
nyeri. Gejala lain yang mungkin terjadi berupa :
1. Demam dengan suhu tubuh 38,3 derajat celcius atau lebih dan tidak
menurun selama 3 hari.
2. Ruam kulit, sakit tenggorokan, lidah berwarna merah dan gusi
berdarah
3. Diare dan muntah
4. Bengkak pada kaki atau peningkatan berat badan tiba-tiba
DiagnosisThe American Rheumatism Association menetapkan kriteria diagnostik
untuk gout sebagai berikut :
1. Adanya kristal urat dalam cairan sendi
2. Thopus (Deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) terbukti
mengandung kristal urat berdasarkan pemeriksaan kimiawi dan
mikroskopik dengan sinar terpolarisasi
3. A. Lebih dari sekali mengalami artritis akut
4. Terjadi peradangan secara maksimal dalam 1 hari
5. Oligoartritis, atau jumlah sendi yang meradang kurang dari 4 hari
6. Kemerahan disekitar sendi yang meradang
7. Sendi metatarsofalangeal pertama (ibu jari kaki terasa sakit dan
bengkak)
8. Serangan unilateral pada sendi metatarsofalangeal pertama
9. Serangan unilateral pada sendi tarsal
10. Thopus (Deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) dari
vertilago articular di kapsula sendi
11. Hiperurisemia pada asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dl
12. Pembengkakan sendi secara asimetris
13. Serangan artritis akut berhenti secara menyeluruh
Diagnostik gout ditetapkan bila ditemukan kriteria 1 dan-atau kriteria 2
dan atau 6 insiden atau lebih dari kriteria 3.
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
27/46
Penyebab
Dengan memahami terjadinya proses hiperurisemia dapat disimpulkanbahwa faktor-faktor penyebab gout adalah :
1. Faktor keturunan dengan adanya riwayat artritis gout dalam silsilah
keluarga
2. Meningkatnya kadar asam urat karna diet tinggi protein dan
makanan kaya senyawa purin lainnya
3. Akibat konsumsi alkohol berlebihan, karna alkohol merupakansumber purin yang juga dapat menghambat pembuangan purin melalui
ginjal
4. Hambatan dari pembuangan asam urat karna penyakit terutama
gangguan ginjal. Pasien disarankan untuk minum air putih 2 liter setiap
hari untuk mempercepat pembuangan urat dan meminimalkan
pengendapan urat di saluran kemih
5. Penggunaan obat tertentu yang meningkatkan kadar asam urat
terutama diuretik
6. Penggunaan antibiotik berlebihan yang menyebabkan
berkembangnya jamur, bakteri dan virus yang lebih ganas
7. Penyakit tertentu pada darah (anemia kronis) yang menyebabkan
terjadinya gangguan metabolisme tubuh, misalnya berupa polisitomia
dan leukimia.
8. Faktor lain seperti stres, diet ketat, cedera sendi, darah tinggi dan
olahraga berlebihan.
Resiko asam urat akan meningkat jika terjadi pada usia diatas 40 tahun,
terutama pada pria. Pada wanita, hormon estrogen rupanya dapat
memperlancar proses pembuangan asam urat dalam ginjal. Oleh karna itu
saat wanita mengalami menopause, yang umumnya juga mengalami
gangguan tulang, maka resiko terkena asam urat menjadi sama dengan
pria.
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
28/46
Faktor Resiko Radang Sendi Asam Urat
1. Genetika/riwayat keluarga2. Asupan senyawa purin berlebihan dari makanan
3. Konsumsi alkohol berlebihan
4. Berat badan berlebihan
5. Hipertensi, penyakit jantung
6. Obat-obatan tertentu (terutama diuretika)
7. Gangguan fungsi ginjal
8. Keracunan kehamilan (preeklampsia)
Perawatan Sendiri
Perawatan yang dapat dilakukan berupa tindakan sewaktu terjadi
serangan, pengobatan dokter dan perawatan sendiri setelah memperoleh
diagnosa.
Bila anda mengalami serangan gout secara tiba-tiba, lakukan tindakan
darurat, berikut:
1. Istirahatkan sendi agar cepat sembuh. Beri kompres dingin (plastik
berisi es) beberapa jam sekali selama 15 samapai 20 menit pada sendi
yang nyeri untuk mengurangi nyeri akibat radang. Kalau perlu
masukkan kaki yang bengkak ke dalam ember berisi air es. Selimut atau
kain lain yamg menempel pada sendi yang nyeri, karena lokasi tersebut
sedang dalam keadaan yang sensitif.
2. Minum obat pereda sakit (analgesik biasa) untuk menghilangkan
rasa nyeri
3. Minum banyak air (lebih dari 3,5 liter atau 8-10 gelas sehari) untuk
membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh melalui urin
Patofisiologi artritis gout
Adanya gangguan metabolisme purin
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
29/46
Akumulasi asam urat yang berlebihan dalam darah
Kristal asam urat menumpuk dalam tubuh
Menimbulkan iritasi lokal pada sendi
Menimbulkan respons inflamasi
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
1. Data Subjektif A. Tanyakan keluhan nyeri, lokasi dan derajatnya
B. Bagaimana gejala awalnya dan cara penanggulangannya
C. Adakah riwayat gout di keluarga
D. Obat-obatan yang diperoleh
E. Anoreksia
F. Sakit kepala
G. Data Objektif : palpasi apakah ada nyeri tekan atau nyeri saat
digerakkan, pembengkakan/nodul dan kemerahan pada sendi.
Periksa adanya demam.
H. Riwayat psikososial. Adanya nyeri pada persendian, pasien
merasa cemas dan takut untuk melakukan aktivitas seperti sebelum
sakit.
I. Pemeriksaan diagnostik meliputi pemeriksaan darah (asam
urat meningkat, sel darah putih meningkat selama fase akut). Pada
aspirasi sendi ditemukan asam urat. Pemeriksaan rontgen pada
daerah yang terkena pirai.
J. Pemeriksaan laboratorium untuk memonitor kadar asam urat
di dalam darah dan urin. Pemeriksaan darah diperlukan diagnosa
gout, sedangkan pemeriksaan urin untuk diagnosa batu ginjal. Kadar
asam urat normal untuk pria antara 2,1-8,5 mg/dl dan wanita 2,0-6,6
mg/dl. Bagi mereka yang berusia lanjut, kadar tersebut sedikit lebih
tinggi rata-rata kadar normal asam urat adalah 3,0-7,0 mg/dl. Bila
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
30/46
lebih dari 7,0 mg/dl dapat menyebabkan serangan gout dan dianggap
berlebihan. Dan bila lebih dari 12 mg/dl dapat menyebabkan
terjadinya batu ginjal.
Sebelum pemeriksaan, pasien dianjurkan puasa (tidak makan minum)paling tidak selama 4 jam sebelumnya. Juga tidak boleh menggunakan
obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan, yaitu
diuretik, ethambutol, vinkristin, pirazinamid, tiazid, analgesik (aspirin,
paracetamol dan fenacetin), vitamin c dan levodopan. Begitu pula makanan
tertentu yang kaya purin.
Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri yang berhubungan dengan proses infeksi sendi
2. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan gangguan fungsi
sendi
3. Kurang pengetahuan
Intervensi Keperawatan
Diagnosis Keperawatan Tujuan Keperawatan Intervensi Keperawatan
Nyeri yang berhubungan
dengan proses infeksi sendi
Meredakan nyeri 1. Kaji tingkat nyeri yang dialami
pasien
2. Jelaskan penyebab nyeri. 3.Denga
demikian pasien dapat mengontrol
nyeri
4.Anjurkan latihan relaksasi dengan
menghirup udara dari hidung, tahan
beberapa detik dan hembuskan dari
mulut dengan bibir terkatup
5. Alihkan perhatian pasien dengan
memberi bahan bancaan, menonton
tv, mendengarkan radio
6. pasang bidai pada sendi yang
inflamasi. Ini bertujuan menyokong
atau mengimobilisasi sendi, sehingg
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
31/46
dapat mengurangi nyeri
7. kolaborasi dalam pemberian
kodein untuk mengurangi nyeri
Gangguan mobilitas fisik
yang berhubungan dengan
gangguan fungsi sendi Meningkatkan mobilitas fisik
1. Kaji tingkat mobilitas fisik, apaka
sebagian atau total
2. Anjurkan latihan gerak sendi atau
ROM secara teratur jika infeksi telah
hilang atau nyeri hilang
3. Ajarkan pasien untuk pemenuhan
kebutuhan sehari-hari secara
bertahap. Hal ini dimaksudkan untukmemandirikan pasien dan
meningkatkan keprcayaan diri
4. Dekatkan alat-alat yang
diperlukan, sehingga mudah
dijangkau oleh pasien
5. Libatkan keluarga dalam
pemenuhan kebutuhan sehari-hari
6. Anjurkan kepada pasien untuk
menggunakan alat bantu berjalan jik
akan melakukan aktivitas di luar
tempat tidur
Kurang Pengetahuan tentang
penyakit dan penangananya
Meningkatkan pemahaman klien
tentang penyakit dan penanganannya
1. Kaji tingkat pemahaman pasien
dan keluarga akan penyakit dan
perawatannya2. Beri penjelasan kepada pasien dan
keluarga tentang penyakit dan
perawatannya
3. Jelaskan program pengobatan yan
akan dilakukan dan efek samping
obat yang mungkin timbul
4. Jelaskan pentingnya melakukan
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
32/46
latihan gerak sendi (ROM)
5. Jelaskan pentingnya nutrisi dan
cairan untuk mempercepat
penyembuhan penyakitnya
6. Jelaskan waktu untuk perawatan
tindak-lanjut
Gangguan rasa nyaman atau
nyeri Nyeri teratasi
1. Kaji intensitasi, letak dan tipe
nyeri. Gunakan skala peningkatan
nyeri
2. Pertahankan pasien dalam posisi
nyaman, kaki tersangga dan sejajar
3. Tinggikan area yang sakit untuk
mengurangi edema dan
meningkatkan aliran darah balik ven
4. Beri analgesik, antipirai/antigout
dan antiinflamasi sesuai program.
Observasi efek samping obat
5. Perbanyak asupan cairan sampai
2500 ml/hari
6. Pantau kadar asam urat serum
7. Jika terjadi serangan nyeri hindari
menyentuh atau menggerakkan sendi
8. Beri kompres dingin
9. Hindari menggunakan sepatu
sempit
Hambatan mobilitas fisik
yang berhubungan dengan
nyeri persendian dan
imobilitas
Mobilitas fisik dipertahankan 1. Tingkatkan aktivitas pasien jika
nyeri telah berkurang
2. Ambulasi dengan bantuan.
Gunakan walker atau tongkat
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
33/46
3. Lakukan latihan rentang gerak
sendi (ROM) dengan hati-hati pada
sendi yang sakit
4. Tingkatkan kembali ke aktivitasnormal
Evaluasi Keperawatan
Setelah melakukan intervensi keperawatan, diharapkan :
1. Nyeri berkurang atau hilang
A. Mengatakan nyeri berkurang
B. Nampak rileks dan tenang
C. Menunjukkan edema berkurang
D. Mobilitas fisik normal
i. Melakukan latihan rentang gerak sendi (ROM) secara
adekuat
ii. Melakukan ambulasi dengan walker atau tongkat tanpa
rasa nyeri
iii. Memahami program pengobatan dan perawatan
penyakitnya
a. Mengekspresikan kesadaran dan pengetahuan
tentang jadwal pengobatan dan efek samping
b. Mengungkapkan pentingnya diet, aktivitas dan
program latihan
c. Menepati jadwal kontrol ulang ke dokter
Penatalaksanaan
1. Pengobatan serangan akut dengan colchicine 0,6 mg (oral), colchine
1,0-3,0 mg (dalam NaCL intravena), Phenilbutazone (Butazolidin),
Indometachin (Indocin)
2. Sendi diistirahatkan
3. Kompres dingin
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
34/46
4. Diet rendah purin
5. Analgesik dan antipiretik
6. Terapi pencegahan dengan meningkatkan ekskresi asam urat
menggunakan probenecid (Benemid) 0,5 g/hari atau sulfinpyrazone(anturane) pada pasien yang tidak tahan terhadap benemid atau
menurunkan pembentukkan asam urat dengan Allopurinol (zyloprim)
100 mg 2x/hari.
Komplikasi artritis pirai menyebabkan kerusakan tubuler ginjal yang
menyebabkan gagal ginjal kronis.
Pencegahan
Belum ditemukan cara yang efektif, tapi usaha pencegahan asam urat
umumnya adalah menghindari segala sesuatu yang dapat menjadi pencetus
serangan, misalnya latihan fisik berlebihan, stres, dan makanan yang
mengandung purin berlebihan seperti daging, jerohan, bahkan ikan asin.
Meskipun serangan berulang dapat dicegah dengan pemberian obat, tetapi
mengurangi konsumsi makanan berlemak dan alkohol dapat memperkecil
kemungkinan terjadinya serangan gout.
Kenalilah jenis makan yang kadar purinnya amat tinggi, sedang dan
rendah. Dengan demikian dapat mengontrol asupan semaksimal mungkin.
1. Kadar tinggi (150-180 mg/100gr)
Jerohan, dan saripati daging
1. Kadar sedang (50-150 mg/100gr)
Daging sapi, udang, kepiting, cumi, kerang, kacang-kacangan, kembang
kol, bayam, kangkung, asparagus dan jamur
1. Kadar rendah (dibawah 50mg/100gr)
Gula, telur dan susu
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
35/46
Komplikasi
Gangguan asam urat dapat menyebabkan komplikasi berbahaya,persendian menjadi rusak sehingga pincang, peradangan tulang, kerusakan
ligamen dan tendon (otot), batu ginjal (kencing batu), dan gagal ginjal.
Pengobatan
Tujuan pengobatan adalah untuk mengatasi gejala seranganakut(mendadak) asam urat, mencegah kambuhnya kembali radang sendi
dan pembentukan batu urat. Bagi penderita ganguan asam urat,
untukmenurunkan kadar asam urat dalam darah diberikan allopurinol
yang bekeja sebagi inhibitor menekan produksi asam urat. Atau urikosurik,
misalnya probenesid untuk membantu memepercepat pembuangan asam
urat lewat ginjal. Diberikan juga obat-obat untuk mengatasi radang dan
rasa sakit yaitu analgesik dari golongan AINS atau NSID seperti
indometasin, ibuprofen, ketoprofen, atau diklofenak. Sedangkan untuk
pencegahan serangan berulang biasanya diberikan kolsisin.
1. Perawatan
2. Diet
3. Olahraga
Memperbaiki kondisi kekuatan dan kelenturan sendi dan sangat berguna
untuk memperkecil resiko terjadinya kerusakan sendi akibat radang sendi
selain itu memberikan efek menghangatkan tubuh untuk mecegah
terjadinya pengendapan
1. Aerobik
Untuk meningkatakan sistem pernafasan dan membantu membuang asam
urat dari peredaran darah.
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
36/46
1. Latiahan Peregangan
Bermanfaat untuk kelenturan otot dan sendi
1. Melindungi sendi2. Kontrol stress
Daftar Pustaka
Suratum, et all.2008.Seri ASKEP Klien Gangguan Sistem
Muskuloskeletal.Jakarta:EGC
Tim redaksi.2006.Asam Urat, Info Lengkap Untuk Penderita dan
Keluarga.Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utamamasih dikandung badan masih berfungsi.
i. Menghabiskan uang untuk berobat
Kenyataanya..?
j. Sama dengan pikun
Kenyataanya..?
Tidak semua pikun
8. Tugas-tugas perkembangan usaia lanjut
Menurut Hudak dan GallGallo
a. Mengambil keputusan dimana dan bagaimana sisa hidup mereka
b. Penyediaan dukungan, intimasi dan keputusan hubungan dengan pasangan keluarga dan
teman
c. Pertahankan lingkkungan yang adekuat
d. Menyediakan penfapatan yang adekuat
e. Mempertahankan tingkat kesehatan yang maksimal
f. Mempertahankan kebersihan diri
g. Mempertahankan keterkaitan social
h. Membuat perhatian beru yang meningkatkan status
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
37/46
i. Mengenali dan merasa diperhatikan
j. Menemukan arti hidup selama pension
k. Mengembangkan filosofi hidup
B. Konsep Penyakit
1. Pengertian
a. Rhematoid Artritis adalah suatu penyakit sistemik yang dengan manifestasi utama pollartritis
progresif dan melibatkan keseluruhan organ tubuh.(Arif Mansjoer, 1999, jilid 1 hal : 536)
b. Rhematoid Artritis adalah merupakan suatu penyakit inflamasi sistematik kronik yang
walaupun manisfestasi utamanya pada arthritis yang progresif akan tetapi penyakit ini juga
melibatkan seluruh organ tubuh (Soeparman, Waspudji, Suswono, 1999, jilid 1, hal 62)
c. Rhematoid Artritis adalah suatu penyakit sistematik yang ditandai terutama oleh inflamasi
kronik lapisan sinivial sendi. (Maylin E Doengoes, 1999, hal : 358)
2. Etiologi
Pada saat ini penyebab penyakit nyeri sendi dan tulang belum diketahui secata pasti, namun
ada beberapa factor yang mempengaruhi perjalanan penyakit nyeri sendi dan tulang antara
lain:
a. Faktor hormone, metabolisme, pekerjaan, geografi dan psikososial
b. Faktor keturunan, dalam hal ini mungkin disebabkan adanya faktor kekebalan tubuh
c. Infeksi bakteri dan virus diduga memegang peranan bagi timbulnya kelainan tersebut pada
manusia maupun binatang
Penyakit Rhematoid Artritis lebih banyak mengenai wanita dari pada pria. Usia antara 30-40
tahun, usia yang paling banyak menderita Rhematoid Artritis (Arif Mansjoer, 1999, edisi 2
hal : 143)
3. Patofisiologi
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
38/46
Walau sulit dideteksi, tapi perubahan tingkat awal Rhematoid Artritis adalah kerusakan
mikrovaskuler oedem jaringan subsinovial dan proliferasi ringan sel living pada sinovial.
Pada pemeriksaan dengan mekroskop elektron tampak adanya kesenjangan antara sel endotel
vaskuler dan kerusakan sel endotel
Rhematoid Artritis kronis ditandai dengan adanya kerusakan rawan sendi, ligamen, tendon
dan tulang. Kerusakan tersebut terjadi secara acak atau mulai dari atas dan bawah dengan
timbulnya jaringan granulasi. Rhematoid Artritis dapat timbul secar sepontan dan berhenti
pada stadium tertentu. Pada saat mengalami kronisitas, maka jaringan granulasi membentuk
perlengketan-perlengketan dan dilanjutkan dengan pembentukan jaringan parut. Sisi yang
berlawanan dengan permukaan sendi menjadi lengket kemudian diorganisir sehingga terjadi
fibroonkilosos (bila pertemuan sendi yang cukup luas). Metaplasi jaringan granulasi dapat
menghasilkan ankilosis. Baik pada tulang maupun tulang rawan. Akibatnya kapsul sendi
menjadi jaringan parut dan kaku sehingga membut mobilitas sendi terbatas.
Hal ini menyababkan sendi kehilangan fungsi dan bentuknya karena terjadi perlengketan
antara susunan penaktikular sendi dan karena melemahnya kekuatan sendi, serta ligamen-
ligamen pendukung dan kapsul sendinya, dapat juga terjadi pemendekan tendon (kuntraktur)
dan bahkan juga dislokasi (Silvia A Price, 2000, hal : 1224)
1. Gambaran Klinis
Kriteria dari American Rheumatism Association (ARA) yang direvisi pada tahun 1987 yang
seluruhnya ada 11 kriteria antara lain :
a. Adanya rasa kaku pada pagi hari (Morning Stiffness)
b. Pembengkakan jaringan lunak sendi (Soft Tissue Swelling) pembengkakan disini sekurang-
kurangnya 6 minggu
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
39/46
c. Nyeri sendi yang terkena bila digerakkan (Join + tedderness on moving) sekurang-kurangnya
didapati pada satu sendi
d. Nyeri sendi bila digerakkan (pada sendi terkena) sekurang-kurangnya pada study yang lama
e. Poliartritis yang simetri dan serentak, serenta diartikan jarak antara rasa sakit pada satu sendi
disusul oleh sendi yang lain harus kurang dari minggu berminggu
f. Adanya modul rheumatikus sub kutan
g. Adanya kelainan radiologi pada sendi yang terkena, sekurang-kurangnya diklasifikasi
h. Test, faktor tema positif terdapat hiter abnormal faktor rheumatoid serum yang diperiksa
dengan cara memberikan hasil positif kurang dari 5% kelompok kontrol yang diperiksa
i. Pengendapan muan yang kurang pekat
j. Didapati perubahan gambaran histrologi pada jaringan sinovial, sedikitnya 3 dari :
1) Proliferasi jaringan sinovial
2) Kelompok sel yang mati
3) Deposit timbunan selfibrin
4) Adanya sebukan sel-sel radang menahun dan mendadak
k. Didapati perubahan histrologinya yang khas dari sayatan melintang benjolan rheuma
sekurang-kurangnya 3 dari :
1) Adanya sel yang mati yang terletak ditengah-tengah
2) Dikelilingi dengan sel-sel yang berproliferasi yang berjajar membentuk gambaran jeruji
sepeda
3) Didepan sel fibrosis bagian tepinya
4) Adanya serbukan sel-sel radang yang menahun dan mendadak
(Arif Mansjoer, 1999, edisi 2 hal :143)
2. Data Penunjang
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
40/46
Walaupun tidak banyak berperan dalam diagnostik Rheumatoida rtritis, namun hal ini dapat
menyokong bila terdapat keraguan untuk melihat prognosis pasien. Pada pemeriksaan
laboratorium terdapat :
a. Test faktor rema biasanya positif pada lebih dari 75 % pada pasien Rheumatoid Artristik
b. Protein kreatin positif
c. Laju endap darah meningkat
d. Leukosit meningkat sedikit / normal
e. Anemia normasif hipokrom akibat adanya inflamasi yang kronik
f. Trombosit meningkat
g. Kadar albumin serum turun dan globulin naik
h. Pada pemeriksaan x.ray semua sendi dapat terkena, tapi yang sering sendi metatarsofalingeal
dan biasanya simetris. (Arif Mansjoer, 1999, edisi 2 hal :145)
3. Penatalaksanaan Medik
Penatalaksanaan penderita Rheumatoid Artristik dibagi atas beberapa pokok bahasan
a. Medikamentosa
1) Untuk mengatasi nyeri sendi akibat inflamasi yang sering dijumpai dapat diberikan:
a) Aspirin dosis terapi 20 30 mg/dl
b) Ibuprofen, piroksikam, naproksen
2) Untuk melindungi rawan sendi dan tulang dari proses aestruksi akibat Rheumatoid Artristik
dapat diberikan :
a) Kloroqun 250 mg/hr
b) Sulfaselarn 1 x 500 mg/hr
c) Garam eas 10 mg IM
b. Fisioterapi
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
41/46
Sebaiknya dimulai fisioterapi segera setelah sendi mulai berkurang sakitnya, bila tidak
berhasil, mungkin diperlukan pertimbangan untuk tindakan operasi. Disamping bentuk-
bentuk latihan, sering pula diperlukan alat-alat. Oleh karena itu pada pengobatan fisioterapi,
tercakup pengertian tentang rehabilitasi termasuk :
1) Pemakaian alat bidai, tongkat, kursi roda, sepatu
2) Mekanotrapi
3) Pemanasan
Baik hidroterapi maupun elektrotherapi (air panas, EKG, Ultrasonik)
c. Pembedahan
Bila berbagai cara sudah dilakukan namun belum berhasil dilakukan tindakan operatif
d. Psikoterapi
Biasanya diberikan psikoterapi superfisal agar timbul sengat dan keuletan untuk berobat dan
mental penderita dipersiapkan untuk mengadapi kronisitas dari penyakitnya
(Arif Mansjoer, edisi 2, hal : 146)
A. Konsep Asuhan Keperawatan Gerontik dengan Rheumatoid Athritis
Asuhan keperawatan pada penderita rheumatoid arthritis ditujukan untuk meningkatkan
kemampuan penderita dalam memenuhi kebutuhannya sendiri. Proses ini dimulai dengan
pengkajian yang difokuskan pada fungsi musculoskeletal pasien termasuk kemampuan
pemenuhan aktivitasnya. Selain itu harus dikaji pola diet, riwayat infeksi sebelumnya dan
aspek psikososial akibat dari penyakit yang diderita lansia (Lemone & Burke, 2001).
Tahap-tahap dalam proses keperawatan saling bergantung satu sama lainya dan bersifat
dinamis dan tersusun secara sistimatis untuk menggambarkan perkembangan dan tahap yang
lainya dengan tahap-tahap sebagai berikut :
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
42/46
1.Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi secara terus
menerus.
Pengumpulan data dapat dilakukan melalui cara :
a. Wawancara
Yang berkaitan drngan hal-hal yang perlu diketahui, baik aspek fisik, mental, social budaya,
ekonomi, kebiasaan, dan lingkungan.
b. Pengamatan
Pengamatan dilakukan terthadap hal-hal yang tidak perlu ditanyakan, karena sudah dianggap
cukup melalui pengamatan saja, seperti ventilasi, penerangan, kebersihan dan sebagainya.
c. Studi dokumentasi
Study berkaitan dengan perkembangan kesehatan lansia, diantaranya melalui kartu menuju
sehat (KMS)
d. Pemeriksaan fisik
Dilakukan terhadap anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan dan keperawatan,
berkaitan drngan peradaban fisik misalnya : kehamilan, kelaigan organ tubuh dan tanda-tanda
penyakit.
Data yang perlu dikaji pada pasien rheumatoid arthritis adalah :
1) Aktivitas / istirahat
Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan,
memburuk dengan stress pada sendi, kekakuan pada
pagi hari, keletihan
Tanda : Malaise, keterbatasan rentang gerak : atropi otot,
kontraktur atau kelainan pada sendi dan otot
2) Kardiovaskuler
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
43/46
Gejala : jantung cepat, tekanan darah menurun.
3) Integritas ego
Gejala : factor-faktor stess akut dan kronis : misalnya
financial, pekerjaan, ketidakmampuan, factor-faktor
Hubungan, kepuasan dan ketidakberdayaan,
ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas
pribadi, misalnya ketergantungan pada orang lain.
4) Makanan dan cairan
Gejala : Ketidakmampuan untuk menghasilkan /
mengkonsumsi makanan / cairan adekuat : mual,
anoreksia, kesulitan untuk menelan
Tanda : Penurunan berat badan, kekeringan pada
membram mukosa
5) Hygiene
Gejala : Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas
pribadi, ketergantungan pada orang lain.
6) Neurosensori
Gejala : Kebas/ kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya
sensasi pada jari tangan.
Tanda : Pembengkakan sendi
7) Nyeri kenyamanan
Gejala : Fase akut pada nyeri
8) Keamanan
Gejala : kesuitan dalam menangani tugas/ pemeliharaan rumah tangga kekeringan
pada mata dan membram mukosa
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
44/46
9) Interaksi social
Gejala : Kerusakan interaksi eluarga/ orang lain :
perubahan peran : isolasi
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan adalah pernyataan faktor-faktor yang mempertahankan respon yang
tidak sehat dan mengalami perubahan yang diharapkan.
Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan Rheumatoid Athritis
adalah menurut Marylin E. Doengoes :
a. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d distruksi sendi akibat akumulasi cairan sinovial dan proses
peradangan
b. Gangguan mobilitas fisik b.d kekuatan deformitas sendi yang berkurang.
c. Kurang perawatan diri b.d kerusakan muskuloskeletal, penurunan kekuatan daya tahan, nyeri
pada waktu bergerak.
d. Perubahan citra tubuh b.d deformitas persendian.
e. Kurang perawatan diri b.d kerusakan muskuluskeletal penurunan kekuatan daya tahan, nyeri
pada waktu bergerak
3. Rencana Keperawatan
Rencana Keperawatan adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan perawat untuk
dilaksanakan dalam memecahkan masalah.
Rencana keperawatan yang akan dilakukan yaitu pemenuhan kebutuhan dasar manusia
meliputi:
a. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d distruksi sendi akibat akumulasi cairan sinovial dan proses
peradangan
1) Observasi sifat, intensitas, lokasi dan durasi nyeri.
2) Berikan obat non steroid anti inflamasi,analgetik,dan antipiretik sesuai program.
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
45/46
3) Anjurkan klien untuk beristirahat.
4) Berikan kompres panas untuk menggurangi rasa nyeri pada sendi.
b. Gangguan mobilitas fisik b.d kekuatan deformitas sendi yang berkurang.
1) Observasi bentuk,tanda-tanda inflamasi
2) Kaji kemampuan klien dalam melakukan ROM aktif maupun pasifserta
3) kolaborasi dengan fisioterapi dalam melakukan program rehabilitasi.
4) Observasi adanya kekakuan pada pagi hari serta berapa lama durasinya.
5) Bantu klien saat melakukan aktivitas.
c. Kurang Pengetahuan b.d Kurangnya informasi tentang penyakit
1) Kaji tingkat pengetahuan klien
2) Berikan penyuluhan tentang rheumatoid dan masalah kesehatan yang lainya
3) Anjurkan klien untuk bertanya pada tugas kesehatan apabila tidak mengetahui keluhanya
4) Tekankan pada klien untuk mencari informasi kesehatan sedini mungkin
d. Perubahan citra tubuh b.d deformitas persendian.
1) Bina hubungan saling percaya antara perawat, klien dan keluarga
2) Berikan kesempatan klien untuk mengekspresikan perasaanya
3) Dukung dan berikan motivasi kepada klien untuk meningkatkan realitas nhidup yang optimal
4) Motivasi klien untuk meneruskan program latihan saat drumah
e. Kurang perawatan diri b.d kerusakan muskuluskeletal penurunan kekuatan daya tahan, nyeri
pada waktu bergerak
1) Diskusikan tingkat fungsi umum (0-4) sebelum timbul aturan atau disain bagi penyakit dan
potensial perubahan yang sekarang diantisipasi.
2) Perubahan mobilitas konstual terhadap nyeri
3) Kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perawatan diri.
4. Impelemtasi
7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid
46/46
Implementasi adalah merupakan pelaksanaan asuhan keperawatan gerontik yang dilakukan
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
5. Evaluasi
Evaluasi adalah merupakan tahap akhir proses keperawatan, tahap observasi dalam
keperawatan yang mencakup nilai-nilai akhir asuhan keperawatan yang telah ditentukan.