57
LAPORAN PENDAHULUAN PROSES MENUA dan REMATIK (OSTEOARTRITIS) A. Proses Menua Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Contantinides, 1994 yang dikutip oleh Wahjudi Nugroho, 2000). Aging process dalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu hal yang wajar akan dialami semua orang yang dikaruniai umur panjang, hanya lambat cepatnya proses tersebut bergantung pada masing- masing individu. Secara individu, pada usia di atas 60 tahun tejadi proses penuaan secara ilmiah. Hal ini akan menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi dan psikologis. Dengan bergesernya pola perekonomian dari pertanian ke industri maka pola penyakit juga bergeser dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular atau akibat penuaan (degeneratif). Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan proses berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun dari luar

ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

  • Upload
    ajzy

  • View
    130

  • Download
    10

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

LAPORAN PENDAHULUAN

PROSES MENUA dan REMATIK (OSTEOARTRITIS)

A. Proses Menua

Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara

perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti

dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan

terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Contantinides,

1994 yang dikutip oleh Wahjudi Nugroho, 2000).

Aging  process dalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu hal

yang wajar akan dialami semua orang yang dikaruniai umur panjang, hanya

lambat cepatnya proses tersebut bergantung pada masing-masing individu.

Secara individu, pada usia di atas 60 tahun tejadi proses penuaan secara

ilmiah. Hal ini akan menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi

dan psikologis. Dengan bergesernya pola perekonomian dari pertanian ke

industri maka pola penyakit juga bergeser dari penyakit menular menjadi

penyakit tidak menular atau akibat penuaan (degeneratif).

Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan proses

berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam

maupun dari luar tubuh. Walaupun demikian memang harus diakui bahwa

ada berbagai penyakit yang sering menghinggapi kaum lansia.

B. Teori – teori proses menua

1. Teori biologi.

a. Teori genetic dan mutasi

Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan  biokima yang

diprogram oleh molekul/ DNA dan setiap sel pada saatnya akan

mengalami mutasi.

b. Pemakaian dan rusak

Kelebihan usaha dapat menimbulkan stress menyebabkan sel-sel

tubuh lelah (terpakai).

Page 2: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

c. Auto immune theory

Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tertentu

sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit.

d. Teori stress

Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa

digunakan  tubuh. Regenerasi jaringan tubuh tidak dapat

mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha

dan stress yang menyebabkan sel-sel lelah terpakai.

e. Teori radikal bebas

Tidak stabilnya radikal bebas mengakibatkan oksidasi oksigen

bahan organic yang selanjutnya menyebabkan sel-sel tidak dapat

regenerasi.

f. Teori rantai silang

Sel-sel yang tua reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang kuat,

khususnya jaringan kolagen yang selanjutnya

menyebabkan  kurang elastis, kekacauan dan hilangnya fungsi.

g. Teori program

Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang

membelah sel setelah sel-sel tersebut mati.

2. Teori kejiwaan sosial

a. Aktivitas atau kegiatan (activity theory)

Pada lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut

banyak dalam kegiatan social dan mempertahankan hubungan

antara system social dan individu agar stabil dari usia pertengahan

hingga usia tua.

b. Kepribadian berlanjut

Merupakan gabungan teori di atas dimana perubahan yang terjadi

pada seseroang yang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe

kepribadian yang dimilikinya.

c. Teori pembebasan

Putusnya pergaulan atau hubungan dengan masyarakat dan

kemunduran individu dengan individu lainnya. Dengan

Page 3: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

bertambahnya usia, seorang secara berangsur-angsur mulai

melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari

pergaulan sekitarnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi social

lanjut usia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas

sehingga sering terjadi kehilangan ganda: kehilangan peran,

hambatan kontak social, berkurangnya komitmen.

C. Peran dan hubungan antar manusia bagi usia lanjut

1. Peran dan Hubungan Antar Manusia Yang Normal

Peran dan hubungan menggambarkan tanggung jawab individu dalam

keluarga, pekerjaan dan keadaan social. Secara alamiah peran itu sesuai

dengan budaya namun ada perbedaan dari setiap individu. Orang

cenderung memperlihatkan identitas dan menggambarkan kemampuan

dalam berperan. Setiap orang mempunyai perannya masing-masing

misalnya; sebagai seorang laki-laki, wanita, suami, istri, orang dewasa,

remaja, orang tua, anak, saudara, pelajar, guru, dokter, perawat dan lain-

lain. Peran dilakukan orang selama hidupnya dan ia sering berusaha

sesuai dengan peran yang dimiliki.

Peran memberikan nilai dan status social bagi seseorang. Setiap

kelompok social mempelajari status, perilaku, symbol, dan hubungan

yang dapat diterima oleh setiap peran. Perilaku, symbol dan pola

hubungan setiap orang berbeda tergantung nilai dan norma social di

mana individu itu berada.

2. Peran, Hubungan dan Usia

Perubahan peran dan hubungan disesuaikan dengan perkembangan usia

baik laki-laki maupun perempuan. Perubahan itu meliputi pengunduran

diri, merasa kehilangan misalnya perubahan posisi dalam rumah atau

kehilangan orang penting lainnya seperti suami atau istri yang

meninggal. Semuanya ini dapat menimbulkan potensial trauma bagi

lanjut usia. Dalam kehidupan nyata banyak orang tua marah atau

merasa tersinggung karena kekuatan social mereka diberhentikan

(pensiun)

Page 4: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

Menurut American Society menggambarkan bahwa peran orang tua

sudah tidak berdaya, lemah atau lekas marah dan tidak bermanfaat (sia

– sia). Beberapa orang tua menerima peran ini  dan melakukan sebagai

tindakan. Namun banyak orang yang tidak puas menerima stereotype

ini dan secara kontinyu mengembangkan peran dan hubungan sampai

usia 80 – 90 tahun.

3. Pengkajian Peran dan Hubungan Antar Manusia

a. Kaji status perkawinan individu (single, kawin, janda, cerai).

b. Kaji respon kehilangan individu seperti suami, istri atau orang penting

lainnya

c. Apakah individu hidup sendiri atau dengan orang lain

d. Jika individu tersebut hidup dengan orang lain, siapakah mereka dan

apa cara mereka berhubungan? Apakah masih mempunyai struktur

keluarga?

e. Bagaimana seseorang menggambarkan hubungan dalam keluarga

f. Kaji hubungan klien dengan teman karib.

g. Kaji hubungan kerja

h. Kaji perasaan klein yang sudah pensiun

i. Kaji apakah klien merasa bagian dari masyarakat atau lingkungan

4. Proses Keperawatan

Ada beberapa masalah yang muncul antara lain :

a. Disfungsi berkabung

b. Perubahan proses keluarga

c. Isolasi social/gangguan interaksi social

d. Gangguan komunikasi verbal.

Page 5: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

ASUHAN KEPERAWATAN

REMATIK (OSTEOARTRITIS) PADA LANSIA

A. Pengertian

Reumatoid arthritis adalah gangguan autoimun kronik yang

menyebabkan proses inflamasi pada sendi (Lemone & Burke, 2001 :

1248). Reumatik dapat terjadi pada semua jenjang umur dari kanak-kanak

sampai usia lanjut. Namun resiko akan meningkat dengan meningkatnya

umur (Felson dalam Budi Darmojo, 1999).

Rematoid Artritis merupakan suatu penyakit inflamasi sistemik

kronik yang manifestasi utamanya adalah poliartritis yang progresif, akan

tetapi penyakit ini juga melibatkan seluruh organ tubuh (Hidayat, 2006).

Osteoartritis atau rematik adalah penyakit sendi degeneratif dimana

terjadi kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan

berhubungan dnegan usia lanjut, terutama pada sendi-sendi tangan dan sendi

besar yang menanggung beban

Secara klinis osteoartritis ditandai dengan nyeri, deformitas,

pembesaran sendi dan hambatangerak pada sendi-sendi tangan dan sendi

besar. Seringkali berhubungan dengan trauma maupun mikrotrauma yang

berulang-ulang, obesitas, stress oleh beban tubuh dan penyakit-penyakit

sendi lainnya.

B. Penyebab (etiologi)

Etiologi penyakit ini tidak diketahui secara pasti. Namun ada

beberapa faktor resiko yang diketahui berhubungan dengan penyakit ini,

antara lain;

1. Usia lebih dari 40 tahun

Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor penuaan

adalah yang terkuat. Akan tetapi perlu diingat bahwa osteoartritis

bukan akibat penuaan saja. Perubahan tulang rawan sendi pada

penuaan berbeda dengan eprubahan pada osteoartritis.

Page 6: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

2. Jenis kelamin wanita lebih sering

Wanita lebih sering terkena osteosrtritis lutut dan sendi. Sedangkan

laki-laki lebih sering terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan

dan leher. Secara keseluruhan, dibawah 45 tahun, frekuensi

psteoartritis kurang lebih sama antara pada laki-laki dan wanita, tetapi

diats usia 50 tahunh (setelah menopause) frekuensi osteoartritis lebih

banyak pada wanita daripada pria. Hal ini menunjukkan adanya peran

hormonal pada patogenesis osteoartritis.

3. Suku bangsa

Nampak perbedaan prevalensi osteoartritis pada masingn-masing suku

bangsa. Hal ini mungkin berkaitan dnegan perbedaan pola hidup

maupun perbedaan pada frekuensi kelainan kongenital dan

pertumbuhan tulang.

4. Genetik

5. Kegemukan dan penyakit metabolik

Berat badan yang berlebih, nyata berkaitan dengan meningkatnya

resiko untuk timbulnya osteoartritis, baik pada wanita maupun pria.

Kegemukan ternyata tidak hanya berkaitan dengan oateoartritis pada

sendi yang menanggung beban berlebihan, tapi juga dnegan

osteoartritis sendi lain (tangan atau sternoklavikula). Olehkarena itu

disamping faktor mekanis yang berperan (karena meningkatnya beban

mekanis), diduga terdapat faktor lain (metabolit) yang berpperan pada

timbulnya kaitan tersebut.

6. Cedera sendi, pekerjaan dan olahraga

Pekerjaan berat maupun dengan pemakaian satu sendi yang terus

menerus berkaitan dengan peningkatan resiko osteoartritis tertentu.

Olahraga yang sering menimbulkan cedera sendi yang berkaitan

dengan resiko osteoartritis yang lebih tinggi.

7. Kelainan pertumbuhan

Kelainan kongenital dan pertumbuhan paha telah dikaitkan dengan

timbulnya oateoartritis paha pada usia muda.

Page 7: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

8. Kepadatan tulang

Tingginya kepadatan tulang dikatakan dapat meningkatkan resiko

timbulnya osteoartritis. Hal ini mungkin timbul karena tulang yang

lebih padat (keras) tidak membantu mengurangi benturan beban yang

diterima oleh tulang rawan sendi. Akibatnya tulang rawan sendi

menjadi lebih mudah robek.

C. Jenis Reumatik

Menurut Adelia, (2011) ada beberapa jenis reumatik yaitu:

a. Reumatik Sendi ( Artikuler )

Reumatik yang menyerang sendi dikenal dengan nama reumatik

sendi (reumatik artikuler). Penyakit ini ada beberapa macam yang

paling sering ditemukan yaitu:

1) Artritis Reumatoid

Merupakan penyakit autoimun dengan proses peradangan

menahun yang tersebar diseluruh tubuh, mencakup keterlibatan sendi

dan berbagai organ di luar persendian. Peradangan kronis

dipersendian menyebabkan kerusakan struktur sendi yang terkena.

Peradangan sendi biasanya mengenai beberapa persendian sekaligus.

Peradangan terjadi akibat proses sinovitis (radang selaput

sendi) serta pembentukan pannus yang mengakibatkan kerusakan

pada rawan sendi dan tulang di sekitarnya, terutama di

persendian tangan dan kaki yang sifatnya simetris (terjadi pada

kedua sisi). Penyebab Artritis Rematoid belum diketahui dengan

pasti. Ada yang mengatakan karena mikoplasma, virus, dan

sebagainya. Namun semuanya belum terbukti. Berbagai faktor

termasuk kecenderungan genetik, bisa mempengaruhi reaksi

autoimun. Bahkan beberapa kasus Artritis Rematoid telah

ditemukan berhubungan dengan keadaan stres yang berat, seperti

tiba-tiba kehilangan suami atau istri, kehilangan satu-satunya anak

yang disayangi, hancurnya perusahaan yang dimiliknya dan

sebagainya. Peradangan kronis membran sinovial mengalami

pembesaran (Hipertrofi) dan menebal sehingga terjadi hambatan

Page 8: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

aliran darah yang menyebabkan kematian (nekrosis) sel dan respon

peradanganpun berlanjut. Sinovial yang menebal kemudian dilapisi

oleh jaringan granular yang disebut panus. Panus dapat menyebar

keseluruh sendi sehingga semakin merangsang peradangan dan

pembentukan jaringan parut. Proses ini secara perlahan akan

merusak sendi dan menimbulkan nyeri hebat serta deformitas

(kelainan bentuk).

2) Osteoatritis

Adalah sekelompok penyakit yang tumpang tindih dengan penyebab

yang belum diketahui, namun mengakibatkan kelainan biologis,

morfologis, dan keluaran klinis yang sama. Proses penyakitnya

berawal dari masalah rawan sendi (kartilago), dan akhirnya

mengenai seluruh persendian termasuk tulang subkondrial,

ligamentum, kapsul dan jaringan sinovial, serta jaringan ikat sekitar

persendian (periartikular). Pada stadium lanjut, rawan sendi

mengalami kerusakan yang ditandai dengan adanya fibrilasi, fisur,

dan ulserasi yang dalam pada permukaan sendi. Etiologi penyakit ini

tidak diketahui dengan pasti. Ada beberapa faktor risiko yang

diketahui berhubungan dengan penyakit ini, yaitu : Usia lebih dari 40

tahun, Jenis kelamin wanita lebih sering, Suku bangsa, genetik,

kegemukan dan penyakit metabolik, cedera sendi, pekerjaan, dan

olah raga, kelainan pertumbuhan, kepadatan tulang, dan lain-lain.

3) Atritis Gout

Penyakit ini berhubungan dengan tingginya asam urat

darah (hiperurisemia) . Reumatik gout merupakan jenis penyakit

yang pengobatannya mudah dan efektif. Namun bila diabaikan, gout

juga dapat menyebabkan kerusakan sendi. Penyakit ini timbul akibat

kristal monosodium urat di persendian meningkat. Timbunan kristal

ini menimbulkan peradangan jaringan yang memicu timbulnya

reumatik gout akut. Pada penyakit gout primer, 99% penyebabnya

belum diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi

faktor genetic dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan

Page 9: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi

asam urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya

pengeluaran asam urat dari tubuh. Penyakit gout sekunder

disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat

karena nutrisi, yaitu mengkonsumsi makanan dengan kadar purin

yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organic yang

menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam

kelompok asam amino, unsur pembentuk protein. Produksi asam urat

meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit sumsum tulang,

polisitemia), obat-obatan (alkohol, obatobat kanker, vitamin B12).

Penyebab lainnya adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit

(psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi. Pada penderita diabetes

yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar benda-

benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi.

Benda-benda keton yang meninggi akan menyebabkan asam urat

juga ikut meninggi.

b. Reumatik Jaringan Lunak (Non-Artikuler)

Merupakan golongan penyakit reumatik yang mengenai jaringan lunak di

luar sendi (soft tissue rheumatism) sehingga disebut juga reumatik luar

sendi (ekstra artikuler rheumatism). Jenis – jenis reumatik yang sering

ditemukan yaitu:

1) Fibrosis

Merupakan peradangan di jaringan ikat terutama di batang tubuh dan

anggota gerak. Fibrosis lebih sering ditemukan oleh perempuan usia

lanjut, penyebabnya adalah faktor kejiwaan.

2) Tendonitis dan tenosivitis

Tendonitis adalah peradangan pada tendon yang menimbulkan nyeri

lokal di tempat perlekatannya. Tenosivitis adalah peradangan pada

sarung pembungkus tendon.

Page 10: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

3) Entesopati

Adalah tempat di mana tendon dan ligamen melekat pada tulang.

Entesis ini dapat mengalami peradangan yang disebut entesopati.

Kejadian ini bisa timbul akibat menggunakan lengannya secara

berlebihan, degenerasi, atau radang sendi.

4) Bursitis

Adalah peradangan bursa yang terjadi di tempat perlekatan tendon

atau otot ke tulang. Peradangan bursa juga bisa disebabkan oleh

reumatik gout dan pseudogout.

5) Back Pain

Penyebabnya belum diketahui, tetapi berhubungan dengan proses

degenerarif diskus intervertebralis, bertambahnya usia dan pekerjaan

fisik yang berat, atau sikap postur tubuh yang salah sewaktu berjalan,

berdiri maupun duduk. Penyebab lainnya bisa akibat proses

peradangan sendi, tumor, kelainan metabolik dan fraktur.

6) Nyeri pinggang

Kelainan ini merupakan keluhan umum karena semua orang pernah

mengalaminya. Nyeri terdapat kedaerah pinggang kebawah

(lumbosakral dan sakroiliaka) Yng dapat menjalar ke tungkai dan

kaki.

7) Frozen shoulder syndrome

Ditandai dengan nyeri dan ngilu pada daerah persendian di pangkal

lengan atas yang bisa menjalar ke lengan atas bagian depan, lengan

bawah dan belikat, terutama bila lengan diangkat keatas atau

digerakkan kesamping. Akibat pergerakan sendi bahu menjadi

terbatas.

D. Manifestasi klinik

Gejala utama dari osteoartritis adalah adanya nyeri pada sendi yang

terkena, etrutama waktu bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-lahan.

Mula-mula terasa kaku, kemudian timbul rasa nyeri yang berkurang dnegan

istirahat. Terdapat hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi, krepitasi,

Page 11: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

pembesaran sendi dn perubahan gaya jalan. Lebih lanjut lagi terdapat

pembesaran sendi dan krepitasi.

Tanda-tanda peradangan pada sendi tidak emnonjol dan timbul

belakangan, mungkin dijumpai karena adanya sinovitis, terdiri dari nyeri

tekan, gangguan gerak, rasa hangat yang merata dan warna kemerahan,

antara lain;

1. Nyeri sendi

Keluhan ini merupakan keluhan utama. Nyeri biasanya bertambah

dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa

gerakan tertentu kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri yang lebih

dibandingkan gerakan yang lain.

2. Hambatan gerakan sendi

Gangguan ini biasanya semakin bertambah berat dengan pelan-pelan

sejalan dengan bertambahnya rasa nyeri.

3. Kaku pagi

Pada beberapa pasien, nyeri sendi yang timbul setelah immobilisasi,

seperti duduk dari kursi, atau setelah bangun dari tidur.

4. Krepitasi

Rasa gemeretak (kadqang-kadang dapat terdengar) pada sendi yang

sakit.

5. Pembesaran sendi (deformitas)

Pasien mungkin menunjukkan bahwa salah satu sendinya (lutut atau

tangan yang paling sering) secara perlahan-lahan membesar.

6. Perubahan gaya berjalan

Hampir semua pasien osteoartritis pergelangan kaki, tumit, lutut atau

panggul berkembang menjadi pincang. Gangguan berjalan dan

gangguan fungsi sendi yang lain merupakan ancaman yang besar

untuk kemandirian pasien yang umumnya tua (lansia).

E. Patofisioligi

Inflamasi mula-mula mengenai sendi-sendi sinovial seperti edema,

kongesti vaskular, eksudat febrin dan infiltrasi selular.  Peradangan yang

berkelanjutan, sinovial menjadi menebal, terutama pada sendi artikular

Page 12: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

kartilago dari sendi.  Pada persendian ini granulasi membentuk pannus, atau

penutup yang menutupi kartilago.  Pannus masuk ke tulang sub chondria.

Jaringan granulasi menguat karena radang menimbulkan gangguan pada

nutrisi kartilago artikuer. Kartilago menjadi nekrosis.

Tingkat erosi dari kartilago menentukan tingkat ketidakmampuan

sendi.  Bila kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara

permukaan sendi, karena jaringan fibrosa atau tulang bersatu (ankilosis). 

Kerusakan kartilago dan tulang menyebabkan tendon dan ligamen jadi

lemah dan bisa menimbulkan subluksasi atau dislokasi dari persendian. 

Invasi dari tulang sub chondrial bisa menyebkan osteoporosis setempat.

Lamanya arthritis rhematoid berbeda dari tiap orang. Ditandai dengan

masa adanya serangan dan tidak adanya serangan.  Sementara ada orang

yang sembuh dari serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang lagi. 

Yang lain. terutama yang mempunyai faktor rhematoid (seropositif

gangguan rhematoid) gangguan akan menjadi kronis yang progresif.

F. Pemeriksaan Diagnostik

1. Tes serologi

Sedimentasi eritrosit meningkat

Darah, bisa terjadi anemia dan leukositosis

Rhematoid faktor, terjadi 50-90% penderita

2. Pemerikasaan radiologi

Periartricular osteoporosis, permulaan persendian erosi

Kelanjutan penyakit: ruang sendi menyempit, sub luksasi dan

ankilosis

3. Aspirasi sendi

Cairan sinovial menunjukkan adanya proses radang aseptik, cairan dari

sendi dikultur dan bisa diperiksa secara makroskopik.

Page 13: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

G. Penatalaksanaan/ perawatan Osteoartritis, antara lain;

1. Medikamentosa

Tidak ada pengobatan medikamentosa yang spesifik, hanya bersifat

simtomatik. Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) bekerja hanya

sebagai analgesik dan mengurangi peradangan, tidak mampu

menghentikan proses patologis

2. Istirahatkan sendi yang sakit, dihindari aktivitas yang berlebihan pada

sendi yang sakit.

3. Mandi dengan air hangat untuk mengurangi rasa nyeri

4. Lingkungan yang aman untuk melindungi dari cedera

5. Dukungan psikososial

6. Fisioterapi dengan pemakaian panas dan dingin, serta program latihan

yang tepat

7. Diet untuk emnurunkan berat badan dapat mengurangi timbulnya

keluhan

8. Diet rendah purin:

Tujuan pemberian diet ini adalah untuk mengurangi pembentukan

asam urat dan menurunkan berat badan, bila terlalu gemuk dan

mempertahankannya dalam batas normal. Bahan makanan yang boleh

dan yang tidak boleh diberikan pada penderita osteoartritis:

Golongan bahan

makanan

Makanan yang boleh

diberikan

Makanan yang tidak

boleh diberikan

Karbohidrat

Protein hewani

Protein nabati

Lemak

Semua

Daging atau ayam, ikan

tongkol, bandeng 50 gr/hari,

telur, susu, keju

Kacang-kacangan kering 25

gr atau tahu, tempe, oncom

Minyak dalam jumlah

--

Sardin, kerang, jantung,

hati, usus, limpa, paru-

paru, otak, ekstrak daging/

kaldu, bebek, angsa,

burung.

--

--

Page 14: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

Sayuran

Buah-buahan

Minuman

Bumbu, dll

terbatas.

Semua sayuran sekehendak

kecuali: asparagus, kacang

polong, kacang buncis,

kembang kol, bayam, jamur

maksimum 50 gr sehari

Semua macam buah

Teh, kopi, minuman yang

mengandung soda

Semua macam bumbu

Asparagus, kacang

polong, kacang buncis,

kembang kol, bayam,

jamur maksimum 50 gr

sehari

--

Alkohol

Ragi

H. Proses Keperawatan

Pengkajian

1. Riwayat Kesehatan

Adanya keluhan sakit dan kekakuan pada tangan, atau pada tungkai.

Perasaan tidak nyaman dalam beberapa periode/waktu sebelum

pasien mengetahui dan merasakan adanya perubahan pada sendi.

2. Pemeriksaan Fisik

Inspeksi dan palpasi persendian untuk masing-masing sisi (bilateral),

amati warna kulit, ukuran, lembut tidaknya kulit, dan

pembengkakan.

Lakukan pengukuran passive range of mation pada sendi-sendi

sinovial

Catat bila ada deviasi (keterbatasan gerak sendi)

Catat bila ada krepitasi

Catat bila terjadi nyeri saat sendi digerakkan

Lakukan inspeksi dan palpasi otot-otot skelet secara bilateral

Catat bila ada atrofi, tonus yang berkurang

Page 15: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

Ukur kekuatan otot

Kaji tingkat nyeri, derajat dan mulainya

Kaji aktivitas/kegiatan sehari-hari

3. Riwayat Psiko Sosial

Pasien dengan RA mungkin merasakan adanya kecemasan yang cukup

tinggi apalagi pada pasien yang mengalami deformitas pada sendi-sendi

karean ia merasakan adanya kelemahan-kelemahan pada dirinya dan

merasakan kegiatan sehari-hari menjadi berubah. Perawat dapat

melakukan pengkajian terhadap konsep diri klien khususnya aspek body

image dan harga diri klien.

Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan tanda dan gejala yang dialami oleh pasien dengan artritis ditambah

dengan adanya data dari pemeriksaan diagnostik, maka diagnosa keperawatan

yang sering muncul yaitu:

Tabel Analisa Data

No Symptom Etiologi Problem

1 Keluhan nyeri,

ketidaknyamanan,

kelelahan, berfokus pada

diri sendiri, Perilaku

distraksi/ respons

autonomic

Distensi jaringan

akibat akumulasi

cairan/proses

inflamasi,

destruksi sendi

Nyeri Akut

2 Distensi jaringan akibat

akumulasi cairan/proses

inflamasi, destruksi

sendi

deformitas

skeletal,

nyeri, penurunan

kekuatan otot

Gangguan mobilitas fisik

berhubungan dengan.

3 Perubahan fungsi dari

bagian-bagian yang

sakit.

deformitas

skeletal,

nyeri, penurunan

kekuatan otot

Gangguan Citra Tubuh

4 Ketidakmampuan untuk

mengatur kegiatan

kerusakan

musculoskeletal,

Defisit perawatan diri

Page 16: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

sehari-hari. penurunan

kekuatan, daya

tahan, nyeri pada

waktu bergerak,

depresi

Page 17: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

FORMAT PENGKAJIAN

Nama                           : Riza Desima

NIM                            : 201120461011069

Tanggal Pengkajian     : Selasa, 18 Desember 2012

A.     RIWAYAT KLIEN / DATA BIOGRAFIS

Nama                           : Ny.M

Alamat                         : Arjowinangun RT 03/ RW 03, Malang

Telp                             : -

TTL                             : 65 Tahun

Jenis Kelamin              : Perempuan

Suku                            : Jawa

Agama                                     : Islam

Status Perkawinan       : Janda

Pendidikan                  : SD

Orang Yang Paling Dekat Dihuungi    : Anak

B.     RIWAYAT KELUARGA

Genogram :

                                          

Page 18: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

Keterangan:

            : Perempuan                            : Tinggal serumah

  

Page 19: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

            : Laki-laki                                : Penderita

               : meninggal                              : Menikah

C.     RIWAYAT  PEKERJAAN

1.      Status Pekerjaan saat Ini         :  tidak bekerja

2.      Pekerjaan Sebelumnya            : tidak bekerja (IRT)

3.      Sumber – sumber                     : Anak Dari Ny.M bekerja swasta

sehingga kebutuhan sehari-harinya di dapatkan dari anak-anaknya.

4.      Pendapatan dan Kecukupan

      Terhadap sumber – sumber     : Pendapatan sekitar Rp. 500.000/bulan

      Ny T mengatakan pendapatan untuk kebutuhan sehari-hari sudah cukup.

D.    RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP  

1.      Tipe Tempat Tinggal         : Rumah Gedung/tembok

2.      Jumlah Kamar                   : 4 Buah Kamar

3.      Jumlah Orang Yang Tinggal Di rumah      : 3 Orang (Ny.M dan 2

anaknya)

4.      Derajat Privasi                   : -

E.     RIWAYAT REKREASI

1.      Hobi /Minat                      : masak

2.      Keanggotaan Organisasi    : Ny.M tidak mengikuti organisasi apapun di

lingkungannya.

3.      Liburan /Perjalanan          : Jarang, karena kesulitan biaya.

F.     SUMBER /SISTEM PENDUKUNG YANG DIGUNAKAN

1.   Dokter              : -

2.   Rumah Sakit     : -

3.   Klinik                : -

4.   Pelayanan Kesehatan Di Rumah           : Puskesmas Arjowinangun,

Posyandu Lansia

5.   Makanan yang Dihantarkan      : -

Page 20: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

G.    DESKRIPSI HARI KHUSUS

Kebiasaan Waktu Tidur    : Pukul 21 . 00 – 04.00 WIB (Malam)

                                            Pukul 14.00 – 16.00 WIB (Siang)

H.   STATUS KESEHATAN SAAT INI

1.   Keluhan Kesehatan Utama       : Ny.M Terasa Linu – linu pada area lutut

2.   Status Kesehatan Umum selama 1 tahun: Sering linu-linu di kaki

3.   Status kesehatan umum Selama 5 tahun yang lalu        : tidak ada.

4.   Pengetahuan /pemahaman dan penatalaksanaan masalah Kesehatan  :

Ny.M  mengatakan tidak mengerti penyebab dari linu-linu di kakinya.

Yang Ny.M ketahui penyebabnya karena faktor usianya, tindakan yang

sudah di lakukan Ny.M untuk mengurangi linu – linu adalah meminum

obat yang di berikan oleh puskesmas, Ny.M tidak tau lagi cara untuk

mengurangi sakit linu – linunya. Akibat dari linu-linunya Ny.M sudah

jarang untuk jalan pagi (olah raga).

I.       OBAT – OBATAN

1.      Nama               : Vit. B1, Na-Diklofenac, CTM

2.      Bagaimana/ kapan menggunakannya  :

Vit. B1 diminum pagi dan sore hari satu jam setelah makan

Na-Diklofenac diminum pagi dan sore hari satu jam setelah makan

CTM diminum malam hari satu jam setelah makan.

J.       ALERGI ( Catat agen reaksi spesifik )

1.      Obat – obatan                   : -

2.      Makanan                            : -

3.      Kontak Substansi              : -

4.      Faktor Lingkungan            : -

K.     LINGKUNGAN ( Ingat kembali diet 24 jam, termasuk cairan )

1.      Diet Khusus Pembatasan : -

Riwayat peningkatan Atau penurunan BB : -

Page 21: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

Pola konsusmsi Makanan ( Sendiri /dgn Orang lain ) : Sendiridengan

frekuensi 3X perhari.

2.      Masalah yang memengaruhi Masukan makanan ( Mis ; Pendapatan tdk

adekuat, Kurang transportasi, masalah, Menelan atau mengunyah, Stress

emosioanal ) : tidak ada.

L.      STATUS KESEHATAN MASA LALU

1.   Penyakit masa anak – anak     : -

2.   Penyakit serius /Kronik          : -

3.   Trauma                                    :

4.   Perawatan di Rumah sakit       : -

5.   Operasi                                    : -

M.   TINJAUAN SISTEM

1.      Keadaan Umum                     : Baik

2.      Tingkat Kesadaran                 : Compos Metis

3.      Skala koma Glasgow              : 456

4.      Tanda – tandaVital                :

Tekanan Darah                      : 120 / 80 mmHg

Nadi                                       : 80x/menit

      Pernapasan                             :  20X/menit   

1.       Integumen :

1)    Lesi /Luka                         : □ Ya                Tidak

2)    Pruritus                              : □ Ya              Tidak

3)    Perubahan Pigmentasi       : □ Ya                          Tidak

4)    Perubahan Tektur              :     Ya (keriput)           □ Tidak

5)    Sering Memar                    : □ Ya                             Tidak

6)    Perubahan Rambut            :     Ya (uban)              □ Tidak

7)    Pemajanan Lama               : □ Ya                             Tidak

     Terhadap matahari           

2.      Hemopoetik     :

Perdarahan  / memar Abnormal        : □ Ya                Tidak

Page 22: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

1)    Pembengkakan kelenjar     Limfa   : □ Ya                Tidak

2)    Anemia                                          : □ Ya                Tidak

3.      Kepala

1)    Sakit Kepala                    : □ Ya                 Tidak

2)    Trauma masa lalu                         : □ Ya                  Tidak

3)    Pusing                              : □  Ya                             Tidak

4)    Gatal pada kulit kepala    : □ Ya                  Tidak

4.      Mata

1)       Perubahan Penglihatan   :    Ya                          □   Tidak

2)       Kaca mata /Lensa kontak : □ Ya                             Tidak

3)       Nyeri                              : □ Ya                              Tidak

4)       Air mata Berlebihan       : □ Ya                              Tidak

5)       Pruritus                           :    Ya                           □  Tidak

6)       Bengkak sekitar mata     : □ Ya                              Tidak

7)       Kabur                             :    Ya                           □  Tidak

8)       Fotofobia                        : □ Ya                              Tidak

9)       Riwayat Infeksi              :    Ya                           □ Tidak

10)   Konjungtiva                   : □ Anemis                      Tidak anemis

11)   Sklera                              □ Ya                              Tidak           

5.      Telinga

1)       Perubahan Pendengaran :    Ya               □  Tidak

2)       Tinitus                            : □ Ya                  Tidak

3)       Vertigo                           :    Ya               □  Tidak

4)       Riwayat Infeksi              : □ Ya                  Tidak

6.      Hidung dan Sinus

1)          Rinorea                           : □ Ya                Tidak

2)          Epistaksis                       : □ Ya                Tidak

3)          Obstrusksi                      : □ Ya                Tidak

4)          Nyeri pada sinus                         : □ Ya                Tidak

5)          Riwayat Infeksi              : □ Ya                Tidak

7.      Mulut dan Tenggorok

1)         Sakit tenggorok               : □ Ya                Tidak

Page 23: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

2)         Lesi / ulkus                    : □ Ya                Tidak

3)         Kesulitan menelan          : □ Ya                Tidak

4)         Perdarahan gusi              : □ Ya                Tidak

5)         Karies                             : □ Ya                Tidak

6)         Riwayat Infeksi               : □ Ya                Tidak

7)         Pola menggosok gigi       : □ Ya                Tidak

8.      Leher

1)    Kekakuan                          : □ Ya                Tidak

2)    Nyeri / nyeri tekan                        : □ Ya               Tidak

3)    Benjolan / Massa              : □ Ya                Tidak

4)    Keterbatasa gerak             : □ Ya               Tidak

9.      Pernapasan

1)    Batuk                                  : □ Ya                           Tidak

2)    Sesak napas                       : □ Ya                           Tidak

3)    Hemoptisis                         : □ Ya                           Tidak

4)    Sputum                               : □ Ya                           Tidak

5)    Asma / Alergi Pernapasan : □ Ya                           Tidak

6)    Suara Napas                      :     Vesikuler  □Bronkial   □Bronko

vesikuler

7)   Suara nafas tambahan        :  □ ronkhi       □wheezing

10.   Kardiovaskuler

1)    Nyeri dada            : □ Ya                Tidak

2)    Palpitasi                : □ Ya                 Tidak

3)    Sesak napas           : □ Ya                Tidak

11.      Gastrointestinal

1)    Nyeri Ulu Hati                   : □ Ya             Tidak

2)    Mual /muntah                   : □ Ya                          Tidak

3)    Hematemesis                     : □ Ya              Tidak

4)    Perubahan nafsu makan    :    Ya               □  Tidak

5)    Benjoan /massa                : □ Ya              Tidak

6)    Diare                                 : □ Ya              Tidak

Page 24: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

7)    Konstipasi                                     : □ Ya              Tidak

8)    Melena                               : □ Ya              Tidak

9)    Hemoroid                          : □ Ya              Tidak

10)            Perdarahan Rektum     : □ Ya              Tidak

11)            Pola defekasi biasanya :    Ya             □  Tidak

12.      Perkemihan

1)      Frekuensi                         : 3 – 4x/hari

2)       Menetes              :□ Ya               Tidak

3)       Hematuria            :           □ Ya                Tidak

4)       Poliuria                :□ Ya               Tidak

5)       Nokturia              :□ Ya               Tidak

6)       Inkontinensia       :□ Ya               Tidak

7)       Nyeri Saat berkemih        : □ Ya              Tidak

8)       Batu Infeksi         :           □ Ya                Tidak

13.  Muskuluskeletal

1)       Nyeri Persendian             :    Ya (lutut kaki)        □Tidak

2)       Kekakuan                        :    Ya                           □Tidak

3)       Pembengkakan Sendi       : □ Ya                            Tidak

4)       Kram                                :    Ya                           □Tidak

5)       Kelemahan Otot              : □ Ya                            Tidak

6)       Masalah cara berjalan      : □ Ya                             Tidak

14.   Sistem Syaraf Pusat

1)       Sakit Kepala                    : □ Ya             Tidak

2)       Paralysis                           : □ Ya              Tidak

3)       Paresis                              : □ Ya              Tidak

4)       Masalah koordinasi          : □ Ya             Tidak

5)       Tic/Tremor/spasme        : □ Ya             Tidak

6)       Parastesia                        : □ Ya              Tidak

7)       Masalah memori               : □ Ya              Tidak

15.  Sisten Endokrin

   Goiter        : □ Ya              Tidak

Page 25: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

   Polifagia    : □ Ya              Tidak

   Polidipsi    : □ Ya              Tidak

   Poliuri        : □ Ya              Tidak

N.   STATUS FUNGSIONAL

Indeks Barthel (Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-

hari)     :

Aktifitas Score

Makan

0 = Bantuan penuh

5 = Bantuan untuk memotong, mengoles mentega, modifikasi diet 

10 = independent

    5   

Mandi

0 = Menbutuhkan bantuan

5 = independent (menggunakan shower)

5

Berdandan

0 = Perlu bantuan

5 = independent berbedak/menyisir/gosok gigi/mencukur

5

Memasang Baju

0 = Dengan bantuan

5 = Dengan bantuan 50% 

10 = independent (mengancing baju, restleting)

10

Buang Hajat (buang air besar)

0 = incontinensia Alvy (menggunakan barium enema)

5 = Kadang tidak tertahan

10 = Dapat mengontrol

10

Buang Air Kecil

0 = Menggunakan kateter

5 = Kadang ngompol

10

Page 26: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

10 = Bisa mengontrol

Ke Tolet

0 = Butuh Bantuan Penuh

5 = Butuh Bantuan 50%

10 = independent (menghidupkan, dressing, wiping)

10

Berpindah  dari kursi roda ke tempat tidur

0 = Bantuan penuh

5 = Saat berpindah membutuhkan 2 orang untuk membantu

10 = Bantuan minimal 1 orang

15 = independent

15

Berjalan di jalan yang datar

0 = immobilisasi 

5 = Selalu menggunakan kursi roda

10 = Berjalan dengan bantuan 1 orang 

15 = independent (but may use any aid; for example, stick) > 50 yards

10

Berjalan di tangga

0 = Bantuan penuh

5 = Dengan bantuan (verbal, physical, carrying aid)

10 = independent

5

TOTAL  (0 - 100) 85

Ket Penilaian :  0 – 20 : Ketergantungan penuh

                            21 – 61 : Ketergantungan berat/sangat tergantung

                            62 – 90 : Ketergantungan moderat

                           91 – 99 : Ketergantungan ringan

                           100 : Mandiri

 Dari hasil penilaian Indeks Barthel yaitu menilai tentang Tingkat

kemandirian dalam kehidupan sehari-hari, di dapatkan hasil 85 itu artinya

Ny.M memiliki tingkat ketergantungan moderat.

Page 27: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

O.    STATUS KOGNITIF / AFEKTIF

1.       Short Portable Mental Status Questionare ( SPMSQ )

Tanggal                  : Senin, 17 Desember 2012

Nama Paasien        : Ny.M

Jenis Kelamin        : Perempuan

Pendidikan            : SD

Suku                      : Jawa

      Pertanyaan             :

Benar Salah Nomor Pertanyaan Jawaban

√ 1 Tanggal berapa hari ini ? 18 Desember 2012

√ 2 Hari apa sekarang ? Selasa

√ 3 Apa nama tempat ini ? Rumah

√ 4 Dimana alamat anda ? Arjowinangun

√ 5 Berapa umur anda ? 65 tahun

√ 6 Kapan anda lahir ? 1947

√ 7 Siapa presiden Indonesia ? SBY

√ 8 Siapa presiden Indonesia

sebelumnya ?

Tidak tau

√ 9 Siapa nama ibu anda ? Kamsiyah

√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap

pengurangan 3 dari setiap

angka baru, secara menurun

17, 14, 11, 8, 5,

JUMLAH          Benar : 9

                            Salah : 1

Interpretasi :

Salah 0 – 3      : Fungsi intelektual utuh

Salah 4 – 5      : Fungsi intelektual kerusakan ringan

Salah 6 – 8      : Fungsi intelektual kerusakan sedang

Salah 9 – 10    : Fungsi intelektual kerusakan berat

Page 28: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

Dari hasil Short Portable Mental Status Questionare ( SPMSQ ) di

dapatkan hasil 9 benar dan 1 salah ini menunjukkan bahwah fungsi

intelektual Ny.m masih Utuh.

2.    MMSE (Mini Mental Status Exam)

No Aspek

Kognitif

Nilai

maksima

l

Nilai

Klien

Kriteria

1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :

Tahun       : 2012 (Benar)

Musim      : hujan (Benar)

Tanggal    : 18 (Benar)

Hari          : selasa (Benar)

Bulan        : desember  (Benar)

2 Orientasi 5 5 Dimana sekarang kita berada ?

Negara : Indonesia (Benar)

Propinsi : jawa (Benar)

Kabupaten/kota : malang (Benar)

Panti :-

Wisma:-

3 Registrasi 3 2 Sebutkan 3 nama obyek (misal :

kursi, meja, kertas), kemudia

ditanyakan kepada klien, menjawab :

kursi

meja

kertas

4 Perhatian

dan

kalkulasi

5 2 Meminta klien berhitung mulai dari

100 kemudia kurangi 7 sampai 5

tingkat.

Jawaban :

Page 29: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

1. 93

2. 86

3. 79

4. 72

5. 65

5 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga

obyek pada poin ke- 2 (tiap poin

nilai 1) 

6 Bahasa 9 7 Menanyakan pada klien tentang

benda (sambil menunjukan benda

tersebut).

Minta klien untuk mengulangi kata

berkut :

“ tidak ada, dan, jika, atau tetapi )

Klien menjawab :tidak ada, jika dan

tetapi.

Minta klien untuk mengikuti

perintah berikut yang terdiri 3

langkah.

1. Ambil kertas ditangan anda

2. lipat dua

3. dan taruh dilantai

Perintahkan pada klien untuk hal

berikut (bila aktifitas sesuai perintah

nilai satu poin.

“tutup mata anda”

Perintahkan kepada klien untuk

menulis kalimat dan menyalin

gambar.

Total nilai 30 24

Interpretasi hasil :

Page 30: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif

18 – 23 : gangguan kognitif sedang

0 -  17   : gangguan kognitif berat

P.     STATUS FUNGSI SOSIAL

APGAR Keluarga      :          

Saya puas bisa kembali pada keluarga (teman) saya untuk

membantu pada waktu sesuatu menyusahkan saya

(adaptasi)

Selalu  : 2

Kadang – kadang : 1

Tidak Pernah : 0

Saya puas dengan  cara keluarga ( teman ) saya

membicarakan seuatu dan mengungkapkan masalah

dengan saya ( hubungan )

Selalu  : 2

Kadang – kadang : 1

Tidak Pernah : 0

Saya puas bahwa keluarga teman ( saya ) menerima dan

mendukung keinginan saya untuk melakukan aktivitas

( Pertumbuhan )

Selalu  : 2

Kadang – kadang : 1

Tidak Pernah : 0

Saya puas dengan cara keluarga teman ( saya)

mengekspresikan afek dan berespons terhadap emosi

saya, seperti marah, sedih, atau mencintai. ( Afek ).

Selalu  : 2

Kadang – kadang : 1

Tidak Pernah : 0

Saya puas dengan cara teman saya dan saya menyediakan

waktu bersama – sama.

Selalu  : 2

Kadang – kadang : 1

Tidak Pernah : 0

Nilai APGAR Keluarga : 8 yang berarti disfungsi keluarga minimal atau

tidak ada

Page 31: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

ANALISA DATA

DATA PROBLEM ETIOLOGI

DS :

-   Ny.M mengatakan “saya sering merasa sakit

pada kaki (lutut)”

-   Ny.M mengatakan  jika sakitnya parah,

susah berjalan.

-   Ny.M mengatakan “kalau ketika saya

berkerja tiba-tiba nyeri lutut, langsung

berhenti dulu duduk mba sampai sakitnya

hilang”

-   Ny.M mengatakan “ biasanya saya Cuma

minum obat yang di berikan di puskesmas aja

mas, dan sedikit di pijat-pijat saya tidak tau

cara lain untuk mengurangi nyerinya”

DO :

-    Grimace (+), tampak memegang lututnya

yang sakit

-   Skala nyeri 3

Gangguan aktivitasfisik Nyeri akut pada

DS :

-   Ny.M mengatakan  “tidak tahu apa itu

Osteoartritis atau

rematik, sebab danpengaturannya”

-   Ny.M mengatakan “taunya saya Cuma

bawaan penyakit sudah tua”

-   Ny.M mengataka “saya juga jaranguntuk

olah raga apa lagi jalan pagi”

-   Ny.M mengatakan “ saya sering terasalinu-

linu kalau habis memakai air dingin untuk

mandi tau yg lainnya”

DO :

Inefektif menejemen

terapeutik

Kurang pengetahuan

tentang penyakit, diit dan

penanganan.

Page 32: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

- Grimace (+), tampak memegang lututnya yang

sakit

          Skala nyeri 3

          Terlihat pasien bingung ketika di tanya

tentang Osteoartritisatau rematik.

PENENTUAN SKALA PRIORITAS

1.    Gangguan aktivitas fisik berhubungan dengan nyeri lutut kaki

No Prioritas Skor / bobot Pembenaran

1. Sifat Masalah

Skala: Aktual 2/3 x 1 = 2/3

Nyeri yang dirasakan harus diatasi karena

sangat menggangu aktivitas dari Ny.M saat ini

2. Kemungkinan Masalah dapat

diubah

Skala: Sebagian

1/2 x 2 = 1

Karena sudah menjadi kebiasaan dari Ny.M

bila nyerinya timbul, selalu diabaikan

sehingga kemungkinan masalah dapat diubah

sebagian.

3. Potensial masalah untuk di

cegah

Skala: Cukup

2/3 x 1 = 2/3 Jika nyerinya tidak segera diatasi maka nyeri

tersebut akan sangat menggangu rasa nyaman

dari Ny.M

4. Menonjolnya Masalah

Skala: Masalah berat, harus

segera ditangani

2/2 x 1 = 1 Penanganan segera akan menentukan hasil

serta tindakan keperawatan selanjutnya.

Jumlah 3 1/3

2.      Inefektif menejemen terapeutik berhubungan dengan kurang

pengetahuan tentang penyakit, diit dan penanganan.

No Prioritas Skor / bobot Pembenaran

1. Sifat Masalah Bila informasinya tidak segera disampaikan maka

Page 33: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

Skala: Aktual 3/3 x 1 = 1 akan berpengaruh terhadap kesehatan Ny.M

kedepannya.

2. Kemungkinan Masalah

dapat diubah

Skala: Sebagian

1/2 x 2 = 1

Perubahan membutuhkan waktu yangtidak singkat

3. Potensial masalah untuk

di cegah

Skala: cukup

2/3 x 1 = 2/3

Jika tidak segera diinformasikan kebiasaan yang

tidak sehat akan terus berlanjut dan

akan  memengaruhi kualitas hidup dari Ny.M

4. Menonjolnya Masalah

Skala: Masalah berat,

harus segera ditangani

2/2 x 1 = 1

Krena terkait dengan masalah kesehatan

Ny.M maka pemberian informasi harus segera

disampaikan.

Jumlah 3 2/3

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.      Inefektif menejemen terapeutik berhubungan dengan kurang

pengetahuan tentang penyakit, diit dan penanganan.

2.      Gangguan aktivitas fisik berhubungan dengan nyeri lutut kaki

Page 34: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK
Page 35: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

INTERVENSI KEPERAWATAN

No. DiagnosaTujuan

Umum Khusus

1. Inefektif

menejemen

terapeutik

berhubungan

dengan kurang

pengetahuan

tentang penyakit,

diit dan

penanganan.

Setelah 3x junjungan :

Ny.Mmengetahui tentang Osteoartritis atau

rematik, diit dan penanganannya

Setelah kunjungan ke 3 :

Ny.M mampu:

-     memahami tentang

Osteoartritis atau rematik

-     mengetahui Penyebab

dan gelaja

-     Mengetahui

diitOsteoartritis atau

rematik

-     Melakukan penanganan

-   Menyebutkan pengertian,

penyebab Osteoartritis

rematik

-   Menyebutkan beberapa jenis

makanan yang di anjurkan dan

tidak boleh dikonsumsi untuk

Osteoartritis

rematik

masing jenis) secara verbal

2 Gangguanaktivitas

fisikberhubungan

dengan

nyerilutut kaki

Setelah di lakukan perawatan/ kun- jungan

sebanyak 3x, diharapkan Ny.M dpt tetap

melakukan aktifitas sehari-hari tanpa

kesulitan

Setelah kunjungan ke 3 :

Ny.M mampu :

-     melakukan aktifitas

sehari-hari tanpa kesulitan

-     Memanagement

aktivitasnya ketika kakinya

tiba-tiba nyeri

Keluarga dapat:

-     memberikan bantuan

mobilisasi  efektif jika

diperlukan

-     memberikan support

kepada Ny S

-     Melakukan aktifitas sehari-

hari tanpa kesulitan (tindakan)

-     Keluarga dapat

mempraktikkan

kompres hangat

Page 36: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

1. Inefektif menejemen

terapeutik berhubungan

dengan kurang

pengetahuan tentang

penyakit, diit dan

penanganan.

1.      Mengkaji pengetahuan

Ny.M

2.      Menjelaskan tentang

Osteoartritis atau rematik

3.      Menjelaskan tentang diit

Osteoartritis atau rematik

4.      Menjelaskan tentang Jenis

– jenis makanan yang di

anjurkan dan tidak boleh

dikonsumsi oleh penderita

Osteoartritis atau rematik

S : Ny.M mengatakan paham

dengan Osteoartritis atau

rematik dan dapat

menyebutkan mulai dr

pengertian sampai diitnya

O : Ny.M tampak menjawab

pertanyaan petugasdan

antusias dalam pemberian

pendidikan kesehatan.

A : Masalah teratasi

P: -

2 Gangguanaktivitas

fisikberhubungan dengan

nyerilutut kaki

1.      MenJelaskan kepada

keluarga tentang penyebab

terjadinya nyeri

kaki (Osteoartritisatau

rematik)

2.      Mengajarkan

Ny.M  carakompres hangat

untuk mengurangi linu –

linunya

3.      Mengajarkan cara senam

tangan.

S : Ny.M mengatakan mulai

bisa beraktivitas tanpa

kesulitan dan paham akan

cara kompres hangat

O : Ny.M tampak

mengerjakan aktivitas

sehari-hari

A : Masalah teratasi sebagian

P: berikan support kepada

Ny.M agar terus

melakukan anjuran petugas

Page 37: ASKEP Gerontik Pasien Dengan REMATIK

4.      Menganjurkan Ny.M

untuk jalan atau olah

raga pagi setiap hari

5.      Mengobservasi

kemampuan Ny.M dan

anggota keluarga

setelah mendapat penjelasan

dariperawat