ASKEP KELOMPOK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

askep kelompok

Citation preview

PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

A. IDENTITASRUANG RAWAT: HelikoniaTANGGAL DIRAWAT: 18 Maret 2015TANGGAL PENGKAJIAN: 31 Maret 2015

Nama: Ny. ML/P: PUmur: 52 tahunAlamat: JatinomAgama: IslamStatus: Belum menikahPendidikan: SMPPekerjaan: PedagangNo. RM: 0242xxDiagnosa Medis: SkizofreniaDiagnosa Keperawatan: Halusinasi

B. ALASAN MASUKPasien selalu melihat bayangan - bayangan hitam dimalam hari, ketika akan tidur dan ktika dia sedang sendiri. Bayangan - bayangan hitam tersebut muncul sekitar 3 5 menit lalu kemudian menghilang. MK : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Penglihatan

C. FAKTOR PREDISPOSISIPasien mengatakan sebelumnya dia pernah dirawat di Rumah sakit Jiwa di Soedjarwadi pada tahun 2010, selama 4 minggu. Pasien mengatakan dulu dia dibawa ke Rumah sakit jiwa karena mendengar suara yang menyuruhnya untuk membakar rumah. Lalu setelah 4 minggu dirawat, sudah sembuh dan diperbolehkan pulang. Pasien mengatakan rajin minum obat dan kontrol.Pasien mengatakan anggota keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa. Pasien memiliki pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan 10 tahun yang lalu, yaitu kegagalan membina rumah tangga. Maka mulai dari kejadian tersebut, pasien merasa malu dengan tetangga tetangga dan teman teman. Terlebih lagi ketika dia pulang dari Rumah sakit jiwa tahun 2010 lalu, dia merasa dijauhi orang orang disekitar rumahnya. Maka dari itu, pasien merasa lebih nyaman sendiri dirumah.MK : Isolasi Sosial : Menarik diri

D. PEMERIKSAAN FISIK1. Tanda vital :a. TD: 100/60 mmHgb. RR: 22 x/menitc. S: 36,4 Cd. N: 78 x/menit2. Ukur :a. TB: 154 cmb. BB: 47 kg3. Tidak ada keluhan fisik

E. PSIKOSOSIAL1. Genogram

Keterangan :Pasien merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Kedua orang tuanya sudah meninggal. Dia belum berkeluarga dan tinggal di rumah sendiriKonsep Diria. Citra tubuh :Bagian tubuh yang di sukai pasien adalah mata dan bibir, sedangkan sedangkan bagian tubuh yang tidak di sukai adalah trambutnya yang sudah beruban.b. IdentitasPasien mengetahui tentang dirinya, dia adalah seorang wanita mempunyai satu adik laki laki. Dia belum menikah, seiap hari pasien berdagang kecil kecilan di warung yang berada di rumahnya. Pasien tidak begitu suka berkumpul bersama tetangga tetangganya. Menurutnya dia lebih nyaman dirumah.c. PeranPasien mengatakan terkadang dia ikut dalam kelompok pengajian ibu ibu kampung, tapi jika sudah selesai pasien langsung pulang.d. Ideal diriPasien mengatakankadang kadang mengikuti kelompok pengajian ibu ibu yang diadakan setiap hari Jumat malam. Pasien berharap bisa segera sembuh dan pulang kerumah.e. Harga diriPasien mengatakan tidak ada masalah pada harga dirinya.2. Hubungan sosiala. Orang yang berarti :Pasien mengatakan orang yang berarti dalam dirinya adalah orang tua dan adiknya. Tapi sekarang orang tuanya sudah meninggal, dan adiknya sudah tinggal dirumah sendiri.b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :Pasien kadang kadang mengikuti pengajian ibu-ibu di kampungnya.

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :Pasien mengatakan memang tidak begitu dekat dengan orang orang dikampungnya. Terlebih ketika dia keluar masuk Rumah sakit Jiwa, dia sering merasa malu dan lebih sering dirumah.MK : Isolasi Sosial : Menarik diri3. Spirituala. Nilai dan keyakinanAgama yang dianut adalah agama islam. Masyarakat masih menganggap bahwa sakit jiwa itu merupakan penyakit yang perlu dihindari.b. Kegiatan ibadahPasien mengatakan rajin beribadah sholat 5 waktu dan mengaji.

F. STATUS MENTAL1. PenampilanPenampilan pasien rapi, dengan rambut dikuncir, baju dan celana satu warna dan satu model, Taubuh dan pakaian bersih.2. PembicaraanPasien apatis. Menjawab seperlunya, sesuai dengan apa yang ditanyakan.3. Aktivitas motorikPasien lebih sering diam dan menyendiri. Terkadang melamun. 4. Alam perasaanPasien mengatakan saat ini dia merasa sedih.5. AfekAfek tumpul, tidak ada kontak mata.6. Interaksi selama wawancaraSaat diwawancara pasien kurang kooperatif. Pasien menjawab seperlunya saja, dan kemudian dilanjutkan dengan diam dan melamun.7. PersepsiPasien mengatakan sering melihat bayangan hitam saat akan tidur malam dan saat dia sedang sendiri.MK : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Penglihatan8. Proses pikirSaat berbicara tidak berbelit-belit, terarah pada tujuan.9. Tingkat kesadaranPasien tidak mengalami disorientasi waktu, orang, dan tempat.10. MemoriPasien mampu mengingat kejadian di masa lalu dibuktikan pasien masih mampu menceritakan riwayat saat dirawat di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi pada tahun 2010.11. Tingkat konsentrasi dan berhitungTingkat konsentrasi pasien mudah beralih. Terlebih ketika dia mulai melamun dan kemudian ketakutan pada objek yang tidak jelas.MK : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Penglihatan12. Kemampuan penilaianPasien dapat mengambil keputusan yang sederhana. Hal ini dibuktikan ketika pengkaji bertanya satiap bangun tidur pasien ditanya pilih mandi dulu atau makan dulu, dan pasien memilih untuk mandi dulu.13. Daya tilik diriPasien mengatakan kurang mengerti mengenai penyakit yang dideritanya, sehingga dia harus dibawa ke Rumah sakit jiwa. Pasien tidak bisa menjawab ketika ditanya mengenai penyebab atau akibat dari penyakit halusinasi yang dia alami.

G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG1. Makan: 3 x/hari, porsi makan habis2. BAB/BAK: BAB 1-2 x/hari, BAK 3-4 x/hari3. Mandi: 2 x/hari, gosok gigi 2 x/hari, keramas 2 hari 1x4. Berpakaian/berhias: pasien mampu mengenakan pakaian sendiri, berhias masih dibantu5. Iatirahat/tidur: Pasien tidur malam hari 8 - 9 jam, Pasien tidur siang selama 2 jam6. Penggunaan obat: Pasien dianjurkan minum obat sesuai resep saat dirawat di rumah sakit7. Pemeliharaan kesehatan: pasien dalam perawatan lanjut, sistem pendukung oleh perawat8. Aktivitas di rumah: pasien mengajar di SD sebagai guru pendidikan agama Islam9. Aktivitas di luar rumah: Pasien terkadang mengikuti pengajian ibu ibu pada hari Jumat malam

H. MEKANISME KOPINGPasien mengatakan ketika mempunyai masalah, klien selesaikan sendiri dengan cara menyendiri dan dipikirkan. Pasien tidak mempunyai teman untuk berbagi masalah, karena dirumah dia hanya tinggal seorang diri.

I. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGANMasalah dukungan kelompok: pasien mengatakan di rumah hidup sendiriMasalah dengan lingkungan: pasien merasa tidak nyaman lama lama berada di luar rumah. Dia merasa lebih nyaman di dalam rumah.Masalah dengan perumahan: Pasien sudah mempunyai rumah sendiriMasalah dengan ekonomi: Tingkat ekonomi tercukupiMK : Isolasi sosial : Menarik diri

J. KURANG PENGETAHUANPasien kurang mengetahui mengenai penyakit jiwa yang dialaminya. Dia mengatakan tidak tahu mengapa bayangan bayangan itu selalu meuncul dalam kehidupannya.

K. ASPEK PENUNJANGDiagnosa medis: SkizofreniaTerapi medis:1. Haloperidol 2 x 5 mg2. Trihexiphenidyl 2 x 2 mg3. Diazepam 1 x 4 mg4. Trifloperazine 2 x 5 mg

LaboratoriumPemeriksaan penyaringHasilNilai normal

Kolesterol totalTrigliseridGDSKreatininAsam uratSGOTSGPT134,747,8111,925,21,130,234,0< 2005-200< 1800,5-0,92,4-5,70-310-32

L. DATA FOKUSNo.DataMasalah

1.DS : Pasien mengatakan sering melihat bayangan hitam saat akan tidur malam dan ketika dia sedang sendiri Pasien mengatakan bayangan itu membuat dirinya takut Pasien mengatakan bayangan itu terlihat selama 3 5 menit.DO : Pasien lebih sering diam dan sendiri Pasien mempunyai riwayat di RSJD Dr. RM Soedjarwadi pada tahun 2010 Pasien terkadang melamun Pasien ketakutan pada objek yang tidak jelasGangguan persepsi sensori : halusinasi penglihatan

2.DS : Pasien mengatakan merasa ditolak warga sekitar karena sudah keluar masuk rumah sakit jiwa Pasien merasa malu karena dulu pernah gagal menikah Pasien mengatakan lebih nyaman dirumah sendiri daripada lama lama berkumpul dengan tetangga diluar rumahDO : Pasien tidak memiliki teman dekat Pasien kurang kooperatif/komunikatif Tidak ada kontak mata Tampak sedih Afek tumpulIsolasi Sosial : Menarik diri

3.DS : Pasien mengatakan tidak tahu kenapa bisa sakit seperti ini Pasien mengatakan kurang mengerti mengenai penyakit yang dideritaDO : Pasien tidak bisa menjawab ketika ditanya mengenai penyakitnyaDefisiensi pengetahuan penyakit jiwa

M. INTERVENSINo.Dx. KepPerencanaanTT

TujuanTindakan

1.Gangguan persepsi sensori: halusinasiSetelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x interaksi diharapkan pasien tidak mengalami halusinasi penglihatan. Dengan kriteria hasil :1. Pasien mengenali halusinasi yang dialaminya2. Pasien dapat mengontrol halusinasinya3. Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal1. Bina Hubungan saling percaya2. Lakukan SP I pa. Identifikasi jenis halusinasib. Identifikasi isi halusinasic. Identifikasi waktu halusinasid. Identifikasi frekuensi halusinasie. Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasif. Identifikasi respon terhadap halusinasig. Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan menghardikh. Bimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian3. SP II pa. Validasi masalah dan latihan sebelumnya.b. Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan berbincang dengan orang lainc. Bimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.4. SP III pa. Validasi masalah dan latihan sebelumnya.b. Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan kegiatan (yang biasa dilakukan pasien).c. Bimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.5. SP IV pa. Validasi masalah dan latihan sebelumnya.b. Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan teratur minum obat (prinsip 5 benar minum obat).c. Bimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

2.Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x interaksi, diharapkan pasien mampu membuka diri terhadap orang lain. Dengan kriteria hasil :1. Membina hubungan saling percaya2. Menyadari penyebab Isolasi Sosial3. Berinteraksi dengan orang lain1. Bina Hubungan saling Percaya2. SP I pa. Identifikasi penyebab isolasi sosial pasienb. Diskusikan dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lainc. Diskusikan dengan pasien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang laind. Ajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orange. Anjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang bincang dengan orang lain ke dalam kegiatan harian3. SP II pa. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasienb. Berikan kesempatan kepada pasien untuk mempraktikkan cara berkenalan dengan satu orangc. Bantu pasien memasukkan kegiatan berbincang bincang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian4. SP III pa. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasienb. Berikan kesempatan kepada pasien untuk berkenalan dengan dua orang atau lebihc. Anjurkan pasien memasukkan kegiatan ini ke dalam jadwal kegiatan harian

3.Defisiensi pengetahuan tentang penyakit jiwaSetelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x interaksi pasien mampu menunjukkan tingkat pemahaman proses penyakit yang ditunjukkan dengan KH :1. Pasien mampu mengidentifikasi kebutuhan terhadap informasi tambahan tentang program terapi2. Memperlihatkan kemampuan perilaku positif terhadap stresor1. Tentukan kebutuhan belajar pasien2. Lakukan penilaian terhadap tingkat pengetahuan pasien saat ini dan pemahaman terhadap materi3. Beri informasi tentang sumber-sumber komunitas yang dapat menolong pasien dalam mempertahankan progam terapi4. Interaksi dengan pasien dengan cara yang tidak menghakimi untuk memfasilitasi pembelajaran5. Pilih materi yang disukai6. Ciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar

CATATAN PERKEMBANGANNo.DXWaktuImplementasiTTEvaluasiTT

1.31/03/20151. Membina hubungan saling percayaa. Memberi salam pada pasienb. Memperkenalkan diric. Menanyakan nama pasiend. Menunjukkan sikap empati, jujur dan menepati janjie. Membuat kontrak interaksif. Mendengarkan keluhan/cerita pasien dengan penuh perhatian2. Mengidentifikasi jenis halusinasi yang dialami pasien3. Mengidentifikasi isi halusinasi yang dialami pasien4. Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi5. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi6. Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi7. Mengajarkan cara mengendalikan halusinasi dengan cara menghardik8. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harianS : Pasien mengatakan nama saya M, suka dipanggil M Pasien mengatakan bersedia berbincang-bincang selama 15 menit Pasien mengatakan sering melihat bayangan-bayangan hitam saat akan tidur malam dan ketika sendiri Pasien mengatakan bayangan itu menakutkan Pasien mengatakan bayangan muncul sekitar 3 5 menit.

O : Pasien menjawab salam, pasien mau berjabat tangan Pasien mempunyai riwayat dirawat di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi tahun 2010 Pasien terkadang melamun Pasien ketajutan terhadap objek yang tidak jelas Pasien mendemonstrasikan teknik mengendalikan halusinasi dengan cara menghardik

A : SP I sudah optimal Anjurkan pasien cara mengendalikan halusinasi dengan menghardik dimasukkan dalam jadwal kegiatan harian Bimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

P :Lanjutkan SP II p Identifikasi isi halusinasi yang dialami pasien Latih cara mengendalikan halusinasi dengan cara yang ke-2, yaitu bercakap-cakap dengan orang lain Masukkan cara beercakap-cakap dengan orang lain dalam kegiatan harian

2.31/3/20151. Membina Hubungan saling Percayaa. Memberi salam pada pasienb. Memperkenalkan diric. Menanyakan nama pasiend. Menunjukkan sikap empati, jujur dan menepati janjie. Membuat kontrak interaksif. Mendengarkan keluhan/cerita pasien dengan penuh perhatian2. SP I pa. Identifikasi penyebab isolasi sosial pasienb. Diskusikan dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lainc. Diskusikan dengan pasien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang laind. Ajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orange. Anjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang bincang dengan orang lain ke dalam kegiatan harianS : Pasien mengatakan merasa ditolak warga sekitar karena sudah keluar masuk rumah sakit jiwa Pasien mengatakan kesepian jika tidak mempunyai teman Pasien mengatakan akan berkenalan dengan orang lain

O : Pasien tidak memiliki teman dekat Pasien kurang kooperatif/komunikatif Tidak ada kontak mata Tampak sedih Afek tumpul Pasien mau menerima masukan untuk berkenalan dengan orang lain

A : SP I p sudah optimal Anjurkan pasien untuk berkenalan dengan orang - orang disekitarnya Bimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

P : Lanjutkan SP II pa. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasienb. Berikan kesempatan kepada pasien untuk mempraktikkan cara berkenalan dengan satu orangc. Bantu pasien memasukkan kegiatan berbincang bincang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian

3.31/3/20151. Menentukan kebutuhan belajar pasien2. Melakukan penilaian terhadap tingkat pengetahuan pasien saat ini dan pemahaman terhadap pasien3. Memilih materi yang sesuai4. Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar5. Melakukan interaksi dengan pasien dengan cara yang tidak menghakimi6. Memberikan informasi tentang sumber-sumber informasi komunitas seperti keluarga, perawat atau dokter yang dapat menolong pasien dalam mempertahankan terapi obatS : Pasien mengatakan sudah mengetahui apa itu halusinasi Pasien mengatakan akan sering berinteraksi dengan orang lain agar tidak merasa kesepian Pasien mengatakan akan bertanya kepada perawat atau dokter jika ada masalah mengenai sakit yang dialaminyaO : Pasien bisa menjawab feedback yang diajukan Pasien terlihat labih tenang dan mengerti

A :Masalah defisiensi pengetahuan penyakit jiwa sudah teratasi

P :Hentikan intervensi

CATATAN PERKEMBANGANNo.DXWaktuImplementasiTTEvaluasiTT

1.1/4/20151. Membina hubungan saling percayaa. Memberi salam pada pasienb. Memperkenalkan diric. Menanyakan nama pasiend. Menunjukkan sikap empati, jujur dan menepati janjie. Membuat kontrak interaksif. Mendengarkan keluhan/cerita pasien dengan penuh perhatian2. Mengidentifikasi isi halusinasi yang dialami pasien3. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya4. Mengajarkan pasien mengendalikan halusinasi dengan bercakap dengan orang lain5. Membimbing cara bercakap dengan orang lain dalam kegiatan harianS : Pasien mengatakan akan mencoba cara mengendalikan halusinasi dengan bercakap dengan orang lain Pasien mengatakan bayangan hitam masih sering muncul

O : Pasien mendemonstrasikan cara mengendalikan halusinasi cara ke-2, yaitu bercakap dengan orang lain Pasien mendemonstrasikan cara pengendalian halusinasi yang ke-1, yaitu menghardik Teknik bercakap dengan orang lain dimasukkan dalam jadwal kegiatan harian pasien

A : SP II p gangguan persepsi sensori : halusinasi penglihatan sudah optimal

P :Lanjutkan intervensi SP III pa. Validasi masalah dan latihan sebelumnya.b. Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan kegiatan (yang biasa dilakukan pasien).c. Bimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

2.1/4/20151. Membina hubungan saling percayaa. Memberi salam pada pasienb. Memperkenalkan diric. Menanyakan nama pasiend. Menunjukkan sikap empati, jujur dan menepati janjie. Membuat kontrak interaksif. Mendengarkan keluhan/cerita pasien dengan penuh perhatian2. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien3. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk mempraktikkan cara berkenalan dengan satu orang4. Membantu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian

S : Pasien mengatakan ingin mempunyai teman agar tidak sendiri Pasien mengatakan akan berkenalan dengan orang lain

O : Pasien berkenalan dengan satu orang (teman yang satu kamar dengan pasien) Pasien mau berjabat tangan dan berbincang dengan satu orang teman

A : SP II p : Isolasi diri menarik diri sudah optimal

P :Lanjutkan SP III p :a. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasienb. Berikan kesempatan kepada pasien untuk berkenalan dengan dua orang atau lebihc. Anjurkan pasien memasukkan kegiatan ini ke dalam jadwal kegiatan harian

CATATAN PERKEMBANGANNo.DXWaktuImplementasiTTEvaluasiTT

1.2/4/20151. Membina hubungan saling percayaa. Memberi salam pada pasienb. Memperkenalkan diric. Menanyakan nama pasiend. Menunjukkan sikap empati, jujur dan menepati janjie. Membuat kontrak interaksif. Mendengarkan keluhan/cerita pasien dengan penuh perhatian2. Mengidentifikasi masalah dan latihan sebelumnya3. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya4. Melatih pasien cara mengendalikan halusinasi dengan membuat kegiatan yang biasa pasien lakukan5. Membimbing pasien memasukkan dalam kegiatan harianS : Pasien mengatakan bayangan-bayangan hitam sekarang munculnya sudah kadang - kadang Pasien mengatakan hafal 3 cara mengendalikan halusinasi yaitu menghardik, bercakap dengan orang lain dan membuat jadwal harian

O : Pasien kooperatif Pasien mendemonstrasikan cara mengendalikan halusinasi dengan cara menghardik, berbicara dengan orang lain Pasien menyebutkan susunan kegiatan harian yang telah dibuat bersama

A :SP III p gangguan persepsi sensori : halusinasi penglihatan sudah optimal

P :Hentikan intervensi

2.2/4/20151. Membina hubungan saling percayaa. Memberi salam pada pasienb. Memperkenalkan diric. Menanyakan nama pasiend. Menunjukkan sikap empati, jujur dan menepati janjie. Membuat kontrak interaksif. Mendengarkan keluhan/cerita pasien dengan penuh perhatian2. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien3. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk berkenalan dengan dua orang atau lebih4. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan ini ke dalam jadwal kegiatan harianS : Pasien mengatakan sudah punya teman, namanya Mbak Z. Pasien merasa senang mempunyai teman. O : Pasien berkenalan dengan teman teman mahasiswa dan ibu perawat di ruang Heliconia. Pasien mau berjabat tangan dan memperkenalkan nama, menyebutkan alamat dan hobinya.

A : SP III p : Isolasi diri menarik diri sudah optimal

P :Hentikan Intervensi

20