Upload
yuliani-gunawan
View
326
Download
18
Embed Size (px)
Citation preview
FORM PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. DATA UMUM
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. “G”
2. Alamat dan telepon : Grubug Jatisarono Nanggulan KulonProgo
Yogyakarta
3. Pekerjaan kepala keluarga : Buruh
4. Pendidikan kepala keluarga : SMP
5. Komposisi kepala keluarga dan genogram
No NamaJenis
Kelamin
Hub dengan
KKUmur Pendidikan
Riwayat
Imunisasi
(LIL)
1
2
3
4
Tn. giyatno
Ny. Suprapti
An. Dina
An. Dini
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Kepala
keluarga
IRT
Anak
Anak
34 thn
29 thn
3,5
3,5
SMP
SMK
PAUD
_
-
-
Lengkap
Lengkap
*LIL: Lima Imunisasi Dasar Lengkap
GENOGRAM (minimal 3 generasi)
Keterangan :
1. : Laki-laki
2. : Perempuan
3. : Klien
4. ------- : Tinggal serumah
6. Tipe keluarga : Keluarga ini adalah keluarga inti yang
terdiri dari ayah, ibu, dan
kedua anak perempuan.
7. Suku/bangsa : Keluarga Tn. “G” berasal dari Jawa asli
yaitu Grubug Jatisarono Nanggulan Kulonprogo
Yogyakarta, dan berbangsa Indonesia.
8. Agama : Semua keluarga Tn. “G” beragama Islam.
9. Status ekonomi keluarga :
Menurut Tn. “G” dan istrinya mengatakan pendapatan sehari-hari tidak
menentu kadang Rp: 25.000,-/hari, terkadang Rp: 30.000,-/hari. Istri dan
Tn. “G” mengatakan dengan pendapatan segitu hanya cukup untuk makan
sekeluarga saja dan untuk berbelanja lainnya tidak cukup lagi. Tn. “G”
mengatakan pekerjaan sehari-hari hanya sebagai buruh saja, terkadang
kerja di bengkel untuk menambah pemasukan sehari-hari, Tn. “G” juga
mengatakan sejak istrinya lahir tidak lagi bekerja karena mengurus anak
kembarnya di rumah, kerena anaknya di rumah, jadi Tn. “G” harus bekerja
sendiri, sedangkan kedua anaknya masih kecil-kecil dan salah satu anaknya
yang berinisial An.”D” mengalami keterlambatan tumbuh kembang akibat
riwayat mengalami penyakit meningoencephalitis sejak lahir dan telah di
operasi pada usia 3 bulan.
10. Aktivitas rekreasi keluarga :
Tn. “G” mengatakan tidak pernah rekreasi kemana-mana, hanya terkadang
Tn. “G” pergi ke rumah mertuanya dengan mengajak istri dan kedua
anaknya. Selain pergi ketempat mertua, keluarga Tn. “G” apa bila ada
waktu senggang dimanfaatkan untuk berkumpul bersama keluarganya
dirumah dengan menonton tv bersama. Selain itu dimanfaatkan untuk
mengobrol atau bercanda bersama anak-anaknya.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga Tn. “G” termasuk dalam tahap perkembangan keluarga dengan
anak prasekolah yaitu Tn. “G” memiliki anak kembar dimana keduanya
berusia 3,5 thn, anak yang pertama sekolah PAUD, sedangkan anak yang
kedua tidak sekolah karena mengalami keterbelakangan mental.
2. Perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Keluarga Tn. “G” saat ini baru bisa memenuhi kebutuhan pangan, sandang
pakaian, dan papan serta kebutuhan untuk sekolah anaknya, sedangkan
untuk kebutuhan rekreasi mereka belum mempunyai waktu yang luang,
untuk kebutuhan kesehatan mereka memanfaatkan Puskesmas sebagai
tempat untuk berobat. Salah satu anak Tn. “G” mengalami keterlambatan
tumbuh kembang akibat penyakit meningoencephalitis yang diderita,
dimana sudah dilakukan operasi di RSUD Sardjito pada usia 3 bulan. Istri
Tn. “G” mengatakan jarang memberikan stimulasi untuk tumbuh kembang
anaknya karena ketidak tahuan keluarga dalam merawat anaknya yang sakit
dan keterbatasan ekonomi keluarga.
3. Riwayat kesehatan keluarga saat ini :
Tn. “G” mengatakan semua keluarga saat ini dalam keadaan sehat, hanya
saja anak yang nomor dua mengalami gangguan tumbuh kembang dan
kekakuan pada tubuhnya akibat penyakit meningoencephalitis yang telah
dialami sejak lahir.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
Tidak ada masalah, hanya sakit batuk pilek yang kadang-kadang terjadi.
Namun, pada anak kedua mempunyai riwayat penyakit meningoencephalitis
sejak kecil dan telah dioperasi pada usia 3 bulan
Tn. “G” dan istrinya mengatakan tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
menular dan menurun baik dari keluarga Tn. “G” dan dan istrinya seperti
hipertensi, jantung, TB paru, asma, dll.
C. Pengkajian lingkungan
1. Karakteristik rumah
a. Rumah milik sendiri, tipe rumah permanen, lantai rumah terbuat dari
kramik. Terdapat 1 ruang tamu, 2 kamar tidur namun tidak diberi sekat, 1
ruang keluarga sekaligus untuk ruang makan dan nonton tv, 1 dapur,
terdapat kamar mandi dan WC tetapi pisah dengan rumah, penerangan
dan ventilasi cukup. Bangunan rumah berbentuk segi empat dengan
keadaan cukup bersih dan penataan alat/prabot rumah tangga sederhana
yang cukup rapi
b. Sumber air bersih PAM, tempat penampungan air bersih tertutup.
Pengelolaan air minum dimasak.
c. Kebiasaan membuang sampah yaitu dengan di bakar.
2. Denah rumah
Secara geografis letak rumah keluarga Tn. “G” berada di desa Grubug
Jatisarono Nanggulan Kulonprogo Yogyakarta. Adapun denah rumah Tn.
“G” adalah sebagai berikut :
3. Karakteristik tetangga dan komunitas
Rumah Tn. “G” terletak di dusun Grubug Jatisarono Nanggulan. Jarak antar
rumah berdekatan sekitar 1-2 meter, sebagian besar masyarakatnya bermata
pencaharian yaitu sebagai buruh. Biasanya interaksi dilakukan antar warga
pada waktu pagi dan sore hari, ada rutinitas kegiatan di perkampungan
tersebut seperti ronda malam, ikut kerja bakti di kampung. Komunitas
mempunyai aturan-aturan tertentu yang disepakati dan selalu dilaksanakan
oleh warga.
4. Mobilitas dan geografis keluarga
Keluarga asli penduduk Grubug jatisarono dan rumah milik pribadi dan
telah ditempati sejak berumah tangga sampai sekarang, tempat tinggalnya
berdampingan dengan orang tua dan saudara lainnya Tn. “G” bekerja
sebagai buruh dan terkadang kerja di bengkel motor.
5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga biasanya kumpul pada malam hari, terutama pada saat makan
malam.
RUANG TAMU
KAMAR I
KAMAR II
RUANG TENGAH
DAN RUANG MAKAN dan
TV
DAPUR
Keluarga Tn. “G” termasuk dalam anggota masyarakat yang aktif dalam
megikuti kegiatan di masyarakat, dengan keluarga di lingkungan sekitar
saling berinteraksi dengan baik. Keluarga berkumpul jika terdapat acara
seperti acara pernikahan, lebaran, gotong royong, dll. Kegiatan di
masyarakat cukup banyak meliputi Arisan RT, pengajian, pertemuan PKK
dll. Keluarga biasanya mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut terutama arisan
RT dan pengajian.
6. Sistem pendukung keluarga
Anggota keluarga saling berinteraksi dengan baik, kalau ada masalah
kesehatan yang menimpa salah satu anggota keluarga selalu dibicarakan
bersama untuk mencari jalan keluarnya, dukungan dari masyarakat cukup
baik dimana sesama warga sering bertukar informasi dan saling mendukung,
kader di desa juga aktif di dalam kegiatan kesehatan di desa.
Saat ini anggota keluarga dalam keadaan sehat, hanya saja anak kedua dari
Tn. “G” mengalami gangguan mental, Keluarga juga memiliki fasilitas
kendaraan pribadi berupa sepeda motor yang dapat digunakan untuk menuju
fasilitas kesehatan, fasilitas terdekat kerumah keluarga adalah puskesmas,
dari rumah keluarga ke puskesmas kurang lebih 2 km, dukungan psikologis
dari keluarga sangatlah besar, ditunjukkan dengan anggota keluarga yang
lain seperti kakak, dan orang tua keluarga untuk membawa anaknya ke
pelayanan kesehatan untuk berobat.
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Di antara anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis. Dalam
keluarga Tn.“G” komunikasi sehari-hari menggunakan bahasa jawa,
komunikkasi antar anggota keluarga lancer. Dalam menghadapi suatu
permasalahan biasanya selalu dilakukan dengan musyawarah keluarga
sebelum diputuskan suatu permasalahan. Untuk anak-anak Tn.”G” masih
berusia 3,5 tahun sehingga belum bisa memberikan pendapat terlebih lagi
anak Tn.”G” yang nomor dua mengalami gangguan mental sehingga belum
dapat berkomunikasi.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami, istri dan dua
orang anak yang satu sama lain saling memerhatikan. Pengendali keluarga
adalah Tn. “G” sebagai kepala keluarga. Dalam keluarga Tn. “G” antara istri
dengan suami memiliki kekuatan yang sama terutama dalam mengendalikan
anak ataupun suami dalam mengendalikan istri dan sebaliknya. Selain itu
adanya dukungan dan motivasi yang kuat dari anggota keluarga dan
ditanamkannya sikap saling menyayangi dan saling membantu sangat
menunjang keluarga dalam menyelesaikan masalah keluarga.
3. Struktur peran
Pada Keluarga Tn. “G”, Suami berperan sebagai kepala rumah tangga dan
pencari nafkah utama, istri sebagai ibu rumah tangga yang mengasuh dan
membesarkan anak di rumah. Anak pertama sekolah PAUD, dan anak kedua
belum sekolah.
4. Nilai dan norma keluarga
Dalam keluarga ini memiliki Nilai-nilai dan norma menghormati orang tua
dan anak-yang lebih kecil harus menghormati yang lebih tua. Keluarga Tn.
“G” juga menganut nilai dan norma Jawa dan menganut agama islam,
apabila dari anggota keluarga Tn. “G” sakit biasanya tidak langsung di
bawah ke pelayanan kesehatan hanya saja keluarga membeli obat di apotik
terdekat.
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga Tn. “G” hidup dengan rukun, dengan penuh kasih sayang dan
perhatian dalam membina hubungan rumah tangga.
2. Fungsi sosialisasi
a. Hubungan antar Anggota Keluarga
Hubungan antar anggota keluarga baik dan cukup harmonis.
b. Hubungan dengan Orang Lain
Hubungan dengan tetangga-tetangga baik dan saling tegur sapa dan
tolong menolong. Jika ada kesempatan mereka berkumpul dengan
tetangga untuk sekedar ngobrol.
c. Kegiatan Organisasi Sosial
Keluarga Tn. “G” sering mengikuti kegiatan di masyarakat cukup banyak
meliputi Arisan RT, pengajian, pertemuan PKK dll. Keluarga biasanya
mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut terutama arisan RT dan pengajian.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Kemampuan mengenal masalah :
Keluarga mengatakan kurang mampu mengenal masalah kesehatan
tentang penyakit meningoencephalitis. Hali ini ditunjukan dengan
keluarga kurang memahami cara merawat anak “D” dengan
meningoencephalitis. Keluarga juga tidak mengetahui bahwa pentingnya
An.”D” harus mendapat pengobatan atau terapi yang rutin untuk
merangsang tumbuh kembang anaknya.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan:
kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan juga terbatas karena
keluarga tidak mengetahui tentang masalah yang terjadi pada penyakit
meningoencepalitis. Keluarga tidak mengetahui langkah-langkah yang
harus dilakukan dalam memberikan pengobatan dan perawatan kepada
An.”D” selama dirumah. Keluarga mengatakan An.”D” selalu diantar ke
dukun anak untuk dilakukan pemijatan karena tubuh anaknya mengalami
kekakuan. Keluarga tidak berani melakukan pemijatan kepada anaknya
sendiri karena merasa takut akan kondisi anaknya semakin memburuk.
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit :
keluarga mengatakan dulu jika Tn. “G” ataupun istrinya mengalami
kondisi fisik yang menurun tetapi masih dalam taraf ringan, keluarga
hanya membeli obat di apotik saja karena keterbatasan dana. Namun
setelah mendapat bantuan dari pemerintah, apabila keluarga mengalami
masalah kesehatan yang dirasakan perlu berobat maka keluarga akan
membawa berobat ke dokter atau perawat praktek swasta atau fasilitas
kesehatan (Puskesmas), kalau perawatan dirumah keluarga mengatakan
tidak begitu paham.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat:
Keluarga mengetahui pentingnya kebersihan lingkungannya. Pada saat
kunjungan rumah dalam keadaan cukup bersih.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan:
Bila sakit ringan klien hanya membeli obat di apotik terdekat.keluarga
juga mengatakan jika kondisi anaknya terganggu keluarga membawa An.
“D” untuk diperiksakan ke Puskesmas. Namun keluarga juga
mengandalkan dukun dalam pengobatan anaknya.
4. Fungsi reproduksi
Tn. “G” berusia 34 tahun dan Ny. “P” berusia 29 tahun merupakan usia
produktif dimana telah mempunyai 2 orang anak perempuan (anak
kembar) dengan umur 3,5 tahun. Saat ini keluarga menggunakan
kontrasepsi suntik per 3 bulan.
5. Fungsi ekonomi
a. Tulang Punggung
Tn. ”G” merupakan tulang punggung utama keluarga dalam menopang
kebutuhan ekonomi.
b. Penghasilan Keluarga
Penghasilan Tn. “G” yaitu dari hasil buruh dan bekerja di bengkel untuk
membiayai kehidupan keluarga sehari-hari dan mencukupi kebetuhan
hidup keluarga. Pendapatan Tn. ”G” sekitar Rp. 25.000,- – Rp. 30.000,-
perhari.
F. Stres dan koping keluarga
1. Stressor jangka pendek dan panjang
a. Stresor jangka panjang :
Stresor yang dirasakan keluarga Tn. ”G” adalah kondisi anaknya yang
kedua yang mengalami keterlambatan tumbuh kembang akibat penyakit
meningoencephalitis yang diderita sejak lahir. Namun Tn. “G”
mengatakan sudah menerima dengan keadaan anaknya yang mengalami
tumbuh kembang.
b. Stressor jangka pendek :
Stresor jangka pendek yang dirasakan keluarga Tn. ”G” adalah kondisi
tubuh anaknya yang kedua yang mengalami kekakuan akibat penyakit
meningoencephalitis yang diderita sejak lahir. Namun Tn. “G”
mengatakan sudah menerima dengan keadaan anaknya yang mengalami
tumbuh kembang.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Keluarga Tn.“G” mampu berespon dengan stresor tersebut dengan baik
terbukti keluarga bisa menerima kondisi yang dialami dan memeriksakan
kondisi kesehatan anaknya ke Puskesmas.
3. Strategi koping yang digunakan
Tn. “G” dan istrinya mengatakan akan tetap merawat anaknya dengan penuh
kasih sayang sama seperti merawat kakaknya, meskipun anak yang kedua
mengalami gangguan mental tetapi keluarga tetap sayang dengan anaknya
dan tidak membedakan satu dengan yang lainnya.
4. Strategi adaptasi disfungsional :
Karena kondisi keuangan yang terbatas serta Tn. “G” juga untuk melakukan
terapi penyinaran pada anaknya yang dilakukan di RSUD Wates dirasa jauh
dan waktu untuk mengantri lama sehingga keluarga merasa tidak perlu
memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (RSUD Wates untuk dilakukan
penyinaran)
G. Pemeriksaan fisik
Tn.W:
1. Keadaan umum : Segar, tampak rapi,
composmentis
2. Tinggi badan : 165cm
3. Berat badan : 60 kg
4. LLA : -
5. Tekanan darah: 130/90 mmHg
6. Nadi : 88x/m
7. Respirasi : 20 x/mnt
8. Pemeriksaan Sistematik (Cephalo-caudal)
a.Kepala : Kepala Mesochepal, persebaran rambut merata, muka
klien tampak tirus.
b. Mata : Mata klien tampak tidak ada sekret,
konjungtiva tak tampak anemis, sklera tak ikhterik
c.Telinga : Telinga klien tampak simetris, tidak tampak adanya
sekret purulen.
d.Hidung : Hidung klien tampak tidak ada sekret, darah tidak
tampak. Lobang hidung klien tampak simetris
e.Mulut dan tenggorokan : Tak Tampak Candidiasis di rongga mulut.
f. Leher : Tidak tampak adanya peningkatan JVP, tidak tampak
adanya pembesaran tyroid
g. Dada
Pulmo:
Inspeksi : Pengembangan dada tampak simetris,
Palpasi : Tidak teraba adanya massa
Perkusi : Suara sonor
Auskultasi : Suara paru vesikuler
Cardio:
Inspeksi : tidak terkaji
Palpasi : tidak terkaji
Perkusi : Suara pekak
Auskultasi : S1-S2 reguler
h. Abdomen
Inspeksi : Abdomen supel, datar,
Auskultasi :Terdengar peristaktik usus, bising usus terdengar
16 – 20x/ menit
Perkusi : -
Palpasi : Tidak teraba adanya massa, tidak ada nyeri tekan.
i. Inguinal:
Tidak ada kelainan
j. Genetalia
Tidak ada kelainan pada genatalia.
k. Ekstrimitas
Klien bisa menggerakkan ekstremitas bagian atas dan bawah, tidak
ada lesi.
Kekuatan otot = Edema:
5 5
5 5
l. Kulit :
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, kulit tampak lembab.
Ny.S:
1. Keadaan umum : Segar, tampak rapi, composmentis
2. Tinggi badan : 150 cm
3. Berat badan : 64 kg
4. LLA : -
5. Tekanan darah : 110/80 mmHg
6. Nadi : 92 x/m
7. Respirasi : 20 x/mnt
8. Pemeriksaan Sistematik (Cephalo-caudal)
a.Kepala : Kepala Mesochepal, persebaran rambut merata, rambut
warna hitam panjang.
b. Mata : Mata klien tampak tidak ada sekret,
konjungtiva tak tampak anemis, sklera tak ikhterik
c.Telinga : Telinga klien tampak simetris, tidak tampak adanya
sekret purulen.
- -
- -
d.Hidung : Hidung klien tampak tidak ada sekret, darah tidak
tampak. Lobang hidung klien tampak simetris
e.Mulut dan tenggorokan : Tak Tampak Candidiasis di rongga mulut.
f. Leher : Tidak tampak adanya peningkatan JVP, tidak tampak
adanya pembesaran tyroid
g. Dada
Pulmo:
Inspeksi : Pengembangan dada tampak simetris,
Palpasi : Tidak teraba adanya massa
Perkusi : Suara sonor
Auskultasi : Suara paru vesikuler
Cardio:
Inspeksi : tidak terkaji
Palpasi : tidak terkaji
Perkusi : Suara pekak
Auskultasi : S1-S2 reguler
h. Abdomen
Inspeksi : Abdomen supel, datar,
Auskultasi :Terdengar peristaktik usus, bising usus terdengar
16 – 20x/ menit
Perkusi : -
Palpasi : Tidak teraba adanya massa, tidak ada nyeri tekan.
i. Inguinal:
Tidak ada kelainan
j. Genetalia
Tidak ada kelainan pada genatalia.
k. Ekstrimitas
Klien bisa menggerakkan ekstremitas bagian atas dan bawah, tidak
ada lesi.
Kekuatan otot = Edema:
5 5
5 5
l. Kulit :
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, kulit tampak lembab.
An.DA:
1. Keadaan umum : Segar, tampak rapi,
composmentis
2. Tinggi badan : - cm
3. Berat badan : 12,5 kg
4. LLA : -
5. Tekanan darah: - mmHg
6. Nadi : 94x/m
7. Respirasi : 24 x/mnt
8. Pemeriksaan Sistematik (Cephalo-caudal)
a.Kepala : Kepala Mesochepal, persebaran rambut merata, warna
rambut hitam, rambut kesan lurus.
b. Mata : Mata klien tampak tidak ada sekret,
konjungtiva tak tampak anemis, sklera tak ikhterik.
c.Telinga : Telinga klien tampak simetris, tidak tampak adanya
sekret purulen.
d.Hidung : Hidung klien tampak tidak ada sekret, darah tidak
tampak. Lobang hidung klien tampak simetris
e.Mulut dan tenggorokan : Tak Tampak Candidiasis di rongga mulut.
Gigi kesan lengkap
f. Leher : Tidak tampak adanya peningkatan JVP, tidak tampak
adanya pembesaran tyroid
g. Dada
Pulmo:
Inspeksi : Pengembangan dada tampak simetris,
- -
- -
Palpasi : Tidak teraba adanya massa
Perkusi : -
Auskultasi : Suara paru vesikuler
Cardio:
Inspeksi : tidak terkaji
Palpasi : tidak terkaji
Perkusi : Suara pekak
Auskultasi : S1-S2 reguler
h. Abdomen
Inspeksi : Abdomen supel, datar,
Auskultasi :Terdengar peristaktik usus, bising usus terdengar.
Perkusi : -
Palpasi : Tidak teraba adanya massa, tidak ada nyeri tekan.
i. Inguinal:
Tidak ada kelainan
j. Genetalia
Tidak ada kelainan pada genatalia.
k. Ekstrimitas
Klien bisa menggerakkan ekstremitas bagian atas dan bawah, tidak
ada lesi.
Kekuatan otot = Edema:
5 5
5 5
l. Kulit :
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, kulit tampak lembab.
An.DI:
1. Keadaan umum : lemah, tampak rapi,
composmentis
2. Tinggi badan : - cm
3. Berat badan : 6,9 kg
- -
- -
4. LLA : -
5. Tekanan darah: - mmHg
6. Nadi : 98 x/mnt
7. Respirasi : 26 x/mnt
8. Pemeriksaan Sistematik (Cephalo-caudal)
a.Kepala : Kepala Mesochepal, persebaran rambut merata, warna
rambut hitam, rambut kesan lurus. Terdapat bekas luka
operasi
b. Mata : Mata klien tampak tidak ada sekret,
konjungtiva tak tampak anemis, sklera tak ikhterik.
Mata simetris.
c.Telinga : Telinga klien tampak simetris, tidak tampak adanya
sekret purulen.
d.Hidung : Hidung klien tampak tidak ada sekret, darah tidak
tampak. Lobang hidung klien tampak simetris
e.Mulut dan tenggorokan : Tak Tampak Candidiasis di rongga mulut.
Gigi kesan lengkap, tampak mengeluarkan air liur.
f. Leher : Tidak tampak adanya peningkatan JVP, tidak tampak
adanya pembesaran tyroid
g. Dada
Pulmo:
Inspeksi : Pengembangan dada tampak simetris,
Palpasi : Tidak teraba adanya massa
Perkusi : -
Auskultasi : Suara paru vesikuler
Cardio:
Inspeksi : tidak terkaji
Palpasi : tidak terkaji
Perkusi : Suara pekak
Auskultasi : S1-S2 reguler
h. Abdomen
Inspeksi : Abdomen supel, datar,
Auskultasi :Terdengar peristaktik usus, bising usus terdengar.
Perkusi : -
Palpasi : Tidak teraba adanya massa, tidak ada nyeri tekan.
i. Inguinal:
Tidak ada kelainan
j. Genetalia
Tidak ada kelainan pada genatalia.
k. Ekstrimitas
Ekstremitas kesan hemiparese. Ektremitas An. “DI” kesan tak
lurus. Tubuh kesan membungkuk. Refleks babinsky (+).
Kekuatan otot = Edema:
5 5
5 5
l. Kulit :
Warna kulit putih, turgor kulit baik, kulit tampak lembab.
H. Harapan keluarga
Keluarga Tn. ’’G ‘’ berharap anak kedua dari keluarga Tn. ‘’G’’ bisa
cepat sembuh, Keluarga sangat mengharapkan tenaga kesehatan yang saat ini
berkunjung ke rumah bisa memberikan pengetahuan-pengetahuan atau
informasi kesehatan yang bermanfaat untuk meningkatkan status kesehatan
keluarga khususnya pada adaknya yang lagi mengalami gangguan mental.
Keluarga merasa senang bisa dikunjungi tenaga kesehatan dan berharap
kegiatan ini bisa dilakukan secara berkelanjutan. Tn. ’’G’’ juga berharap
anggota keluarganya selalu diberikan kesehatan.
- -
- -
FORMAT ANALISA DATA
NO TGL/ JAM
DATA MASALAH Kemungkinan penyebab
1. DS: Keluarga mengatakan klien
mengalami kelainan sejak lahir dan mengalami keterlaambatan dalam tumbuh kembangnya.
Keluarga mengatakan kurang memahami mengenai penyakit yang diderita An. “DI”
Keluarga mengatakan tidak mengetahui secara pasti mengenai cara merawat An.”DI” dirumah
Ny.“S” mengatakan An.”DI” mendapat terapi penyinaran di RSUD Wates 1 kali namun tidak dilnjutkan karena merasa anaknya tidak ada perubahan.
Keluarga mengatakan sering membawa An.”DI” ke dukun untuk dipijat
DO: An.”DI” usia 3,5 tahun Ekstremitas kesan hemiparese. Ektremitas An. “DI” kesan tak
lurus. Tubuh kesan membungkuk.
Refleks babinsky (+). Tugas perkembangan anak :fail BB: 6,9 kg Pendidikan keluarga yaitu SMP
dan SMK An.”DI” terlihat digendong
ibunya dengan posisi menekuk
Menejemen rejimen terapeutik keluarga tidak efektif
Ketidakmampuan keluarga Tn.”G” mengenal masalah kesehatan pada An.”DI”.
2. DS: Keluarga klien mengatakan
anaknya mengalami kekakuan pada tangan dan kakinya.
Ny.“S” mengatakan sering menggendong An. “DI” dengan posisi yang sama.
Ny.“S” mengatakan jarang memijat anaknya karena merasa
Gangguan mobilitas fisik
Ketidakmampuan keluarga Tn.”G” merawat/ menolong anggota keluarga yang sakit
takut terjadi sesuatu pada anaknya karena Ny.“S”tidak mengetahui cara memijat dengan benar.
Ny.“S” mengatakan An.”DI” mendapat terapi penyinaran di RSUD Wates 1 kali namun tidak dilnjutkan karena merasa anaknya tidak ada perubahan.
DO: An.”DI” usia 3,5 tahun Ekstremitas kesan hemiparese. Ektremitas An. “DI” kesan tak
lurus. Tubuh kesan membungkuk.
Refleks babinsky (+). An.”DI” terlihat digendong
ibunya dengan posisi menekuk
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NoDiagnosa Keperawatan
1
2.
Managemen regimen terapeutik keluarga tidak efektif berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga Tn.”G” mengenal masalah kesehatan pada An.”DI”.
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga Tn.”G”
merawat/ menolong anggota keluarga yang sakit (An.”DI”).
FORMAT PENAPISAN MASALAH
Diagnosa: Managemen regimen terapeutik keluarga tidak efektif berhubungan
dengan Ketidakmampuan keluarga Tn.”G” mengenal masalah
kesehatan pada An.”DI”.
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN1. Sifat masalah
a. Aktual (tidak/kurang sejahtera) : 3
b. Ancaman kesehatan/ resiko : 2c. Keadaan sejahtera/ potensial : 1
3 1 1 Merupakan masalah kurang/tidak sehat dan telah telah berlangsung sejak lama dan menghambat tumbang anak dan memerlukan intervensi segera
2. Kemungkinan masalah dapat diubaha. Mudah : 2b. Sebagian : 1c. Tidak dapat : 0
2 2 2 Keluarga siap menerima informasi dengan pendidikan SMP dan SMK dengan usia yang masih produktif yaitu 34 tahun dan 29 tahun
3. Potensi masalah untuk dicegaha. Tinggi : 3b. Cukup : 2c. Rendah : 1
3 1 1 Masalah sudah lama dialami oleh keluarga dan keluarga mau diajak kerjasama (kooperatif)
4. Menonjolnya masalaha. Masalah berat dan harus segera
ditangani : 2b. Ada masalah, tidak perlu segera
ditangani : 1c. Masalah tidak dirasakan : 0
2 1 1 Bila tidak segera ditangani
memungkinkan penyembuhan lama dan memperburuk kondisi anak.
Total skor 5
Diagnosa: Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga Tn.”G” merawat/ menolong anggota keluarga yang sakit
(An.”DI”).
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN1. Sifat masalah
a. Aktual (tidak/kurang sejahtera) : 3
b. Ancaman kesehatan/ resiko : 2c. Keadaan sejahtera/ potensial : 1
3 1 1 Merupakan masalah kurang/tidak sehat dan telah telah berlangsung sejak lama dan menghambat tumbang anak dan memerlukan intervensi segera
2. Kemungkinan masalah dapat diubaha. Mudah : 2b. Sebagian : 1c. Tidak dapat : 0
1 2 1 Keluarga tidak mengetahui cara merawat An.”DI” yang benar
3. Potensi masalah untuk dicegaha. Tinggi : 3b. Cukup : 2c. Rendah : 1
3 1 1 Masalah sudah lama dialami oleh keluarga dan keluarga mau diajak kerjasama (kooperatif) dalam penyuluhan dan penatalaksanaan
4. Menonjolnya masalaha. Masalah berat dan harus segera
ditangani : 2b. Ada masalah, tidak perlu segera
ditangani : 1c. Masalah tidak dirasakan : 0
2 1 1 Bila tidak segera ditangani
memungkinkan penyembuhan lama dan memperburuk kondisi anak.
Total skor 4
INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA
No Diagnosa Tujuan Intervensi1. Managemen
regimen terapeutik keluarga tidak efektif berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga Tn.”G” mengenal masalah kesehatan pada An.”DI”.
Umum :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 kali kunjungan diharapkan keluarga Tn. “G” dapat mengembangkan perilaku managemen kesehatan yang tepat untuk An.”DI”
Khusus :-Keluarga mengetahui tentang penyakit meningoencephalitis, tanda dan gejala, komplikasi, prognosa dan perawatannya
-Keluarga mengerti pentingnya perawatan kesehatan yang tepat untuk An.”DI”
-Keluarga mampu mengenal dan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat sebagai bagian dari upaya kesehatan untuk An.”DI”
1. Bina hubungan saling percaya perawat dengan anggota keluarga dalam rangka perencanaan tindak lanjut.
2. Gali pengetahuan keluarga mengenai penyakit yang dialami An.”DI” dan cara perawatanya
3. Berikan penyuluhan kesehatan tentang penyakit meningoencephalitis: pengertian, tanda gejala dan upaya pencegahan.
4. Berikan penyuluhan mengenai komplikasi yang muncul dari penyakit meningoencephalitis
5. Jelaskan tentang perlunya minum obat secara teratur dan benar sesuai dosis dan waktu.
6. Anjurkan keluarga untuk tetap memanfaatkan fasilitas kesehatan etiap kali ada masalah kesehatan di keluarga, khususnya An.”DI”.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga Tn.”G” merawat/ menolong anggota keluarga yang sakit (An.”DI”).
Umum :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 kali kunjungan diharapkan mobilitas fisik An. “DI” dapat kembali normal
Khusus :-Keluarga mengetahui tentang penyakit meningoencephalitis, tanda dan gejala,
1. Bina hubungan saling percaya perawat dengan anggota keluarga dalam rangka perencanaan tindak lanjut.
2. Berikan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya pijat balita
3. Demonstrasikan tentang pijat balita kepada keluarga
4. Minta keluarga untuk mendemonstrasikan mengenai
komplikasi, prognosa dan perawatannya
-Keluarga mengerti pentingnya perawatan kesehatan yang tepat untuk An.”DI”
-Keluarga mampu mengenal dan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat sebagai bagian dari upaya kesehatan untuk An.”DI”
pijat balita yang telah diajarkan5. Motivasi keluarga untuk
melakukan pijat balita secara rutin dan benar
6. Anjurkan keluarga untuk merubah kebiasaan dalam menggendong An. “DI”
7. Ajarkan keluarga tentang teknik ambulasi
8. Kaji kemampuan An. “DI” dalam mobilisasi
9. Latih An. “DI” dan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan
10. Dampingi dan Bantu An. “DI” dan keluarga saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs An. “DI”
11. Berikan alat Bantu jika An. “DI” memerlukan.
12. Ajarkan keluarga bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KELUARGA
No Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf1 Jumad
31/8/12
09.00 wib
Managemen regimen terapeutik keluarga tidak efektif berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga Tn.”G” mengenal masalah kesehatan pada An.”DI”.
1. Membina hubungan saling percaya perawat dengan anggota keluarga dalam rangka perencanaan tindak lanjut.
2. Menggali pengetahuan keluarga mengenai penyakit yang dialami An.”DI” dan cara perawatanya
3. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang penyakit meningoencephalitis: pengertian, tanda gejala dan upaya perawatan dirumah.
4. meminta keluarga untuk menjelaskan kembali mengenai meningoecephalitis dan cara perawatan dirumah
5. Anjurkan keluarga untuk tetap memanfaatkan fasilitas kesehatan etiap kali ada masalah kesehatan di keluarga, khususnya An.”DI”.
S: Keluarga mengucapkan terimakasih
karena telah diperhatikan Keluarga mengatakan telah memahami
cara merawat anaknya dengan baik dan benar
Keluarga mengatakan akan merawat anaknya sesuai dengan yang telah disampaikan
. O:keluarga Tn. “G” dapat menerima
informasi (mengangguk-angguk) dan bertanya lebih lanjut tentang cara merawat anak “DI”.
Keluarga dapat menjelaskan kembali mengenai pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta cara merawat anaknya.
A:tujuan tercapai sebagian yaitu Keluarga mengetahui tentang meningoencephalitis dan cara perawatan dirumah
P:Merencanakan tentang pertemuan berikutnya untuk membahas kemungkinan komplikasi yang muncul hari sabtu 01/09/12
Melly
2. Jumad 31/8/1209.30 wib
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga Tn.”G” merawat/ menolong anggota keluarga yang sakit (An.”DI”).
1. Membina hubungan saling percaya perawat dengan anggota keluarga dalam rangka perencanaan tindak lanjut.
2. Mengkaji kemampuan An. “DI” dalam mobilisasi
3. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya pijat balita
4. Mendemonstrasikan tentang pijat balita kepada keluarga
5. Meminta keluarga untuk mendemonstrasikan mengenai pijat balita yang telah diajarkan
6. Memotivasi keluarga untuk melakukan pijat balita secara rutin dan benar
S: Keluarga mengucapkan terimakasih
karena telah diperhatikan Keluarga mengatakan telah memahami
cara melakukan pijat balita Ny.”S” mengatakan masih merasa takut
tp akan mencoba melakukan pijat kepada anaknya
O:keluarga Tn. “G” dapat menerima informasi (mengangguk-angguk) dan bertanya lebih lanjut tentang cara merawat anak “DI”.
Keluarga dapat menjelaskan dan mendemonstrasikan kembali mengenai cara pijat balita sesuai dengan yang disampaikan
A: tujuan tercapai sebagian yaitu Keluarga mengetahui tentang cara melakukan pijat balita
P:Rencanakan tentang pertemuan berikutnya yaitu validasi atas pijat balita dan ajarkan keluarga cara teknik ambulasi pada An. “DI” hari sabtu 01/09/12
Lutfi
3. Sabtu 01/9/12
11.30 wib
Managemen regimen terapeutik keluarga tidak efektif berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga Tn.”G” mengenal masalah kesehatan pada An.”DI”.
1. Melakukan validasi kembali pada Ny.”S” mengenai penyakit meningoencepalitis dan cara perawatannya
2. Menjelaskan tentang perlunya minum obat secara teratur dan benar sesuai dosis dan waktu.
3. Menganjurkan keluarga untuk tetap memanfaatkan fasilitas kesehatan etiap kali ada masalah kesehatan di keluarga, khususnya An.”DI”.
S: Keluarga mengatakan akan lebih
memperhatikan kondisi kesehatan anaknya
Keluarga akan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk menunjang kesehatan anaknya
Keluarga mengatakan akan merawat anaknya sesuai dengan yang telah disampaikan
. O:keluarga Tn. “G” dapat menerima
informasi (mengangguk-angguk) dan bertanya lebih lanjut tentang cara merawat anak “DI”.
Keluarga dapat menjelaskan kembali mengenai pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta cara merawat anaknya.
A:tujuan tercapai yaitu Keluarga mengetahui tentang meningoencephalitis dan cara perawatan dirumah
P:Hentikan Intevensi
Melly
4. Sabtu 01/9/12
11.45 wib
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Ketidakmam
1. Melakukan validasi kembali pada Ny.”S” mengenai kegiatan pijat balita sudah dilakukan
2. Memotivasi keluarga untuk melakukan pijat balita secara rutin dan benar
S: Ny. “S” mengatakan telah melakukan
pijat kepada anaknya pada pagi hari Ny. “S” mengatakan merasa senang
karena bisa memijat anaknya sendiri Keluarga mengatakan telah memahami Lutfi
puan keluarga Tn.”G” merawat/ menolong anggota keluarga yang sakit (An.”DI”).
3. Menganjurkan keluarga untuk merubah kebiasaan dalam menggendong An. “DI”
4. Mengajarkan keluarga tentang teknik ambulasi
5. Melatih An. “DI” dan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan
6. Mendampingi dan Bantu An. “DI” dan keluarga saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs An. “DI”
7. Mengajarkan keluarga bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
cara melakukan pijat balita Ny.”S” mengatakan memijat anaknya
lagi dan rutinO:An. “DI” terlihat tidur lelap
Ny. “S” terlihat senyum saat menceritakan pengalamannya memijat anaknya sendiri
A: tujuan tercapai sebagian yaitu Keluarga mengetahui tentang cara melakukan pijat balita
P:Rencanakan tentang pertemuan berikutnya
yaitu validasi atas pijat balita pada An. “DI” hari sabtu 03/09/12