Upload
riana-azna
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN LANSIA
A. Pengkajian (Tanggal 27 September 2015)
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama KK : Bpk. Mustamin
Umur : 69 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Desa Pelabu Kecamatan Kuripan Lombok Barat
Agama : Islam
2. Komposisi Keluarga
No Nama L/P Umur Hub.Kel Pend
.
Pekerjaan Status Kes
1. Mustamin L 69 Th KK SD Buruh Vertigo
2. Sarwati P 68 Th Istri SD Buruh Sakit Rematik
3. Rispandi L 44 Th Anak SMP Swasta Sehat
4. Hamdani L 40 Th Anak SMP Swasta Sehat
5. Nuraini P 35 Th Anak SMP Swasta Sehat
3. Genogram
Keterangan : : Laki-laki : Meninggal Perempuan
: Perempuan : Tinggal Serumah
: Anggota Keluarga yang sakit
: Meninggal Laki-laki
4. Tipe Keluarga
a. Tipe keluarga : Nuclear Family yang terdiri dari ayah dan ibu
b. Kewarganegaraan /suku bangsa :
Bapak M berasal dari Pelabu, sedangkan Ibu bersal dari Kediri. Bahasa yang
digunakan adalah bahasa Sasak. Penduduk di lingkungan tempat tinggal
umumnya berasal dari Pelabu juga dan masih ada hubungan keluarga.
Namun, ada juga pendatang lain yang mempunyai latar belakang budaya
hampir sama sehingga tidak ada kendala dalam berinteraksi dengan
masyarakat sekitar
c. Agama : Islam, Kedua orangtua rajin beribadah. Bapak M selalu mengikuti
kegiatan pengajian yang ada di mushola dan menjadi anggota suatu
perkumpulan pengajian dimushola tersebut
d. Status social ekonomi keluarga
- Anggota keluarga yang mencari nafkah : Suami
- Penghasilan : Rp. 50.000 ribu/ hari, itupun tak tentu
- Penghasilan didapatkan dari pekerjaan sebagai buruh bangunan dan
itupun hamper sama dengan pengeluaran yang dibutuhkan untuk
mencukupi kehidupannya
- Pada hari sabtu dan minggu, ia membantu cucu nya untuk berjualan kaset
CD di pasar Kediri
e. Aktifitas rekreasi Keluarga
Keluarga tidak pernah melakukan rekreasi ke tempat hiburan. Rekreasi
hanya berkumpul dengan keluarga.Menurut Bapak M dan Ibu S, keluarganya
bila selesai mengurus rumah biasanya mengobrol-ngobrol dan bercerita
dengan tetangga karena hal tersebut dapat membuat mereka merasa senang
dan dapat menghilangkan kebosanan.
5. Riwayat Perkembangan Keluarga
a. Tahapan Perkembangan Keluarga :
- Mensosialisasikan anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan hubungan dengan teman sebaya. Hal tersebut sudah
dipenuhi oleh keluarga, yaitu dengan memberi kesempatan anak belajar
bersama teman-temannya.
- Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan. Tidak ada
masalah dalam intensitas pertemuan dengan anggota keluarga lain.
- Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga. Keluarga
berusaha memenuhi kebutuhan kesehatan anggotanya. Bila ada yang
sakit, biasanya mereka membeli obat di warung/apotik. Bila tidak
sembuh, anggota keluarga yang sakit langsung dibawa ke pelayanan
kesehatan Puskesmas Kuripan atau pergi ke Bidan.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Semua tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi, tinggal memenuhi
kebutuhan perkembangan individu sesuai usianya.
c. Riwayat keluarga inti
Bapak M adalah orang Pelabu, Sedangkan Ibu S adalah orang Kediri. Mereka
bertemu saat sama-sama bekerja Sebagai buruh bangunan di Kediri. Mereka
berpacaran selama satu tahun sebelum akhirnya menikah. Ketiga anak
merupakan anggota keluarga yang direncanakan dan mereka menyayanginya.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Hubungan antara keluarga pihak Bapak M dan Ibu S saat ini baik, Adik Ipar
Suami tinggal sebelah rumah. Tidak ada konflik dalam berhubungan,
sedangkan kedua orang tua Ibu S tinggal di Kediri, mereka sering berkunjung
bila hari libur.
6. Keadaan Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati adalah milik sendiri. Rumah itu berukuran 8 x 12 m
yang terdiri dari satu ruang tamu, satu kamar tidur, satu dapur, satu WC dan
satu ruang keluarga. Lantai rumah tampak bersih, Hal ini terlihat dari tidak
adanya kotoran pada lantai, perabotan rumah tertata dengan rapi. Lantai
rumah terbuat dari semen tanpa keramik. Dinding rumah terbuat dari kayu,
jendela hanya ada pada bagian ruang tamu. Plafon tidak ada sehingga saat
siang hari terasa sangat panas. Kamar tidur tidak ada jendela. Pencahayaan
hanya dari ventilasi dekat ruang tamu. Atap rumah dari seng. Halaman
rumah bersih jika tidak ada hujan. Bila musim hujan, halaman rumah tampak
becek. Kondisi air minum bening, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak
bewarna. Keluarga mempunyai kebiasaan merawat rumah dengan menyapu
setiap hari dan kadang-kadang dipel pada pagi hari.
Keterangan : Posisi ruangan rumah dapat dilihat pada denah rumah
dihalaman ini.
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Lingkungan tetangga umumnya berasal pelabu juga dan masih ada hubungan
keluarga. Ada beberapa warga berasal dari jawa sudah cukup lama menetap
di Pelabu dan mempunyai adat dan kebiasaan yang sama. Keluarga sering
terlihat duduk bersama-sama di waktu sore hari. Tempat berbelanja
kebutuhan dapur sekitar 20 m dari rumah. Sekolah , Tempat ibadah, dan
Posyandu tidak jauh dari rumah. Untuk pergi ke Posyandu biasanya mereka
mendapat pengumuman lewat masjid.
TETANGGA
DAPUR
WC
K. TIDUR
RUANG TAMU
RUANG KELUARGA
JALAN
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Bapak M sudah menempati rumah yang ditempatinya sejak
berumah tangga dari tahun 1965 sampai sekarang, tempat tinggalnya
berdampingan dengan saudara yang lainnya.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga termasuk anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti kegiatan
masyarakat, dengan keluarga dilingkungan nya seperti pengajian dan yang
lainnya tampak saling berinteraksi dengan baik. Istri Bapak M yang
menderita Rematik juga seorang yang aktif.
e. Sistem Pendukung Keluarga
Adik Ipar Bapak M tinggal disebelah rumah dan dapat membantu. Keluarga
tidak mempunyai tabungan asuransi, namun sudah terdaftar di JPS. Fasilitas
penunjang kesehatan dari JAMSOSKES
7. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
Antar anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis, dalam menghadapi
masalah, biasanya dilakukan musyawarah keluarga sebelum memutuskan
suatu permasalahan. Komunikasi dilakukan dengan sangat terbuka.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami istri dan 3 orang
anak dan saling perhatian
c. Struktur peran keluarga
- Bapak M sebgai kepala keluarga bertanggung jawab dalam mengatur
rumah tangganya dan sebagai pengambil keputusan
- Ibu S sebagai istri bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga
- Rispandi dan Hamdani sebagai anak pertama dan kedua telah menikah
dan bekerja sebagai pedagang di pasar kuripan dan nuraini anak ke 3
juga telah menikah.
d. Nilai dan Norma Keluarga
Fungsi nilai budaya yang dianut keluarga adalah saling menghormati antara
anggota keluarga satu dengan lainnya dan menghormati yang lebih tua. Hal
ini terlihat pada cucu yang setiap perawat berkunjung ke rumahnya selalu
menyalami. Nilai yang ada di keluarga merupakan gambaran nilai agama
yang dianutnya (Islam), tidak terlihat adanya konflik dalam nilai, dan tidak
ada yang memengaruhi status kesehatan keluarga dalam menggunakan nilai
yang di yakini oleh keluarga.
8. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina rumah tangga
b. Fungsi Sosial
Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku social yang baik.
Keluarga juga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti kegiatan yang
ada di masyarakat.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga kurang mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit
rematik hal ini ditunjukkan dengan keluarga kurang menyadari dampak
masalah kesehatan akibat penyakit rematik. Keluarga juga tidak tahu bahwa
penyakitnya bisa kambuh lagi dan harus mendapat pengobatan jangka
panjang lagi. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan juga
terbatas karena keluarga tidak mengetahui secara luas tentang masalah yang
terjadi pada penyakit rematik. Keluarga tidak mengetahui langkah-langkah
yang harus dilakukan dalam mencegah penularan dan menangani
penyakitnya.
d. Fungsi Reproduksi
Bapak M berusia 69 Tahun dan Ibu S 68 Tahun merupakan usia yang tidak
lagi produktif.
e. Fungsi ekonomi
Bapak M bekerja buruh dan membantu cucu nya berjualan Kaset pada hari
sabtu dan minggu disela-sela hari liburnya dan Ibu S sendiri bekerja sebagai
Ibu Rumah Tangga
9. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor yang dimiliki
Stressor yang dimiliki oelh keluarga Bpak M adalah Penyakit Rematik yang
diderita oleh Istrinya
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga sudah dapat beradaptasi dengan penyakit yang diderita oleh
istrinya karena sudah berobat ke Puskesmas dan pasrah kepada Tuhan
terhadap situasi sakitnya
c. Strategi koping yang digunakan
Dalam menghadapi masalahnya biasanya keluarga berdiskusi
d. Strategi adaptasi disfungsional
Ibu S sejak timbul penyakit rematik dan didiagnosis Puskesmas Merdeka
merasakan penyakitnya tidak sembuh-sembuh
10. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan umum Ibu S Nampak masih kuat, tetapi daya keseimbangannya
kurang, makan dan minum masih dalam batas normal
Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
Respirasi : 20 x/mnt
Suhu : 36,5 ºC
TB : 155 cm dan BB : 59 Kg
b. Pemeriksaan Fisik Khusus
- Kepala dan Leher
Pada pemeriksaan kepala, tidak ditemukan kelainan, bentuk kepala
normal
- Leher
Pada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena Jugularis dan
Arteri carotis, tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid (Struma)
- Mata
Konjungtiva tidak terlihat anemis, tidak ada katarak, penglihatan masih
baik
- Telinga
Pendengaran berkurang
- Hidung
Tidak ada kelainan yang ditemukan
- Mulut
Tidak ada kelainan
- Dada
Pergerakan dada terlihat simetris
- Abdomen
Pada pemeriksaan abdomen tidak ditemukan adanya pembesaran hepar,
tidak kembung, pergerakan peristaltic usus baik, tidak ada bekas luka
operasi
- Ekstremitas
Pada Ekstremitas atas dan bawah tidak terdapat udema, ekstremitas pada
kaki sedkit terganggu akibat penyakitnya dan sedkit sulit digerakkan.
11. Harapan Keluarga
Keluarga Bapak M berharap istrinya sembuh dari penyakitnya dan tidak menular
kepada keluarganya sehingga dapat melakukan aktifitas sehari-hari dengan
nyaman.
B. Analisa Data
No DATA ETIOLOGI MASALAH1. Data Subyektif
1. Bapak M mengatakan Ibu S sudah lama mengalami asam urat dan dikatakan menderita Rematik setelah berobat ke Puskesmas kuripan
2. Ibu S mengatakan orang tua (Bapak) pernah mengalami penyakit ini sebelumnya
Data Objektif1. Usia 68 Tahun2. Berdasarkan hasil
pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkanTD : 120/80 mmHgRespirasi : 20 x/mntSuhu : 36,5 ºCTB : 155 cm dan BB : 59 KgEktremitas bawah : terbatas pergerakannya
3. Ruangan rumah dan kamar tidur gelap dan bertingkat (panggung)
Kurangnya pengetahuan keluarga tentang pencegahan penyakit rematik
Resiko terjadinya trauma
2. Data Subyektif1. Bapak M mengatakan Ibu S
sudah lama mengalami asam urat dan berobat ke Puskesmas kuripan dinyatakan menderita Rematik sejak tanggal 25 Desember 2011
2. Keluarga memilih ke Puskesmas karena dipikir obatnya murah dan tidak mahal dibanding dengan obat di RS serta Biaya pengobatan yang terlalu besar.
3. Selain dibawa ke Puskesmas, Ibu S juga diobati dengan cara diurut oleh dukun pijat.
Kurang pengetahuan tentang perawatan rematik
Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan dalam merawat anggota keluarga yang sakit
Data Obyektif1. Usia 68 Tahun2. Pendidikan Bapak dan Ibu
SD3. Saat ini keluarga berobat di
Puskesmas
C. Rumusan Diagnosa Keperawatan
1. Resiko terjadinya traumaberhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga
tentang pencegahan penyakit rematik
2. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan dalam merawat anggota keluarga
yang sakit berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang perawatan rematik
Skoring Prioritas Masalah
1. Resiko terjadinya traumaberhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga
tentang pencegahan penyakit rematik
No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
1. a. Sifat Masalah :
Ancaman
Kesehatan
b. Kemungkinan
masalah dapat
diubah : Hanya
sebagian
c. Potensial
masalah untuk
dicegah :
Cukup
d. Menonjolnya
masalah :
2
1
3
2
1
2
1
1
Total
2/3x1 =
2/3
1/2x2 = 1
3/3x1 = 1
2/2x1 = 1
Keluarga tidak tahu
penyakitnya mudah
mengakibatkan
resiko trauma
Kondisi klien pada
usia tersebut
mempengaruhi
penyerapan
informasi
Keluarga mau
diajak kerjasama
(Kooperatif)
Bila tidak segera
ditangani
Masalah berat,
harus segera
ditangani
3 2/3 memungkinkan
penyembuhan lama
dan terjadi resiko
trauma kepada
anggota keluarga
tersebut
2. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan dalam merawat anggota keluarga
yang sakit berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang perawatan rematik
No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
1. a. Sifat Masalah :
Ancaman
Kesehatan
b. Kemungkinan
masalah dapat
diubah : Hanya
sebagian
c. Potensial
masalah untuk
dicegah :
Cukup
d. Menonjolnya
masalah :
Masalah berat,
harus segera
ditangani
2
1
3
0
1
2
1
1
Total
2/3x1 =
2/3
1/2x2 = 1
3/3x1 = 1
0/2x1 = 1
2 2/3
Rematik adalah
penyakit yang
terjadi akibat
penurunan kondisi
tubuh dan
dipengaruhi oleh
factor umur
Klien tidak tahu
kalau penyakitnya
dapat menyebabkan
resiko trauma
Penderita kooperatif
dalam penyuluhan
dan
penatalaksanaan
Keluarga tidak tahu
penyakit rematik
nya perlu
pengobatan rutin
dan lama. Keluarga
merasa perlu
berobat ke dokter
yang lebih manjur
Berdasarkan rumusan prioritas diatas, maka dapat diketahui prioritas permasalahan
pada Keluarga Bapak Mustamin adalah sebagai berikut :
1. Resiko terjadinya trauma berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga
tentang pencegahan penyakit rematik
2. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan dalam merawat anggota keluarga
yang sakit berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang perawatan rematik
D. Rencana, Implementasi dan Evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga
No Dx
Tujuan Kriteria Evaluasi
IntervensiUmum Khusus Kriteria Standar
1. Setelah dilakukan penyuluhan keluarga mengenal dan mampu mencegah terjadinya resiko trauma pada penyakit rematik pada anggota keluarganya
Klien mampu :1. Dapat
menjelaskan akibat penyakit rematik terhadap kondisi pasien sendiri dan keluarganya
2. Dapat menyebutkan sumber yang dapat menyebabkan penyakit rematik
3. Dapat menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya trauma
Verbal 1. Klien dan keluarga dapat menjelaskan akibat penyakit rematik
2. Klien dan keluarga dapat menyebutka sumber penyebab penyakit rematik
3. Klien dan keluarga dapat menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya trauma
1. Kaji pengetahuan keluarga
2. Kaji kemampuan keluarga yang telah dilakukan pada Ibu Sar utnuk menghindari resiko trauma
3. Diskusikan dengan keluarga tentang akibat penyakit rematik terhadap diri sendiri
4. Diskusikan alterrnatif yang dapat dilakukan untuk
mencegah terjadinya trauma
5. Evaluasi secara singkat terhadap topik yang didiskusikan dengan keluarga
6. Berika pujian terhadap ungkapan keluarga yang mendukung upaya pencegahan.
2. Setelah dilakukan penyuluhan keluarga mampu mengambil keputusan untuk berobat secara teratur dan benar
Keluarga mampu :1. Menyebutk
an pengertian rematik
2. Menybutkan tanda dan gejala rematik
3. Menyebutkan factor resiko yang menybabkan rematik
4. Menyebutkan pengobatan dan perawatan rematik
5. Mampu mengambil keputusan dalam pengobatan
Verbal pengetahuan
1. Keluarga dapat menyebutkan tanda-tanda dan gejala penyakit Rematik
2. Keluarga dapat mengidentifikasi cara pengobatan dan perawatan
3. Keluarga dapat memutuskan tindakan yang harus dilakukan bila obat habis
1. Kaji pengetahuan keluarga tentang penyakit rematik, penyebab, gejala dan cara penanganannya
2. Berikan penyuluhan keluarga cara mengidentifikasi serangan ulang
3. Anjurkan berobat kembali ke Puskesmas/RS setelah mendapatkan serangan berulang
4. Berikan kesempatan keluarga menentukan sikap dan rencana selanjutnya dalam
pengobatan5. Berikan pujian
terhadap kemampuan ide/sikap yang positif yang diungkapkan keluarga dalam menyikapi kekambuhan penyakitnya.
No Dx
Diagnosa Keperawatan
Tanggal Implementasi Evaluasi
1. Resiko terjadinya trauma berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang pencegahan penyakit rematik
29 September
2015
Memberi penyuluhan pencegahan terjadinya trauma
1. Struktura. Keluarga Bapak
Mustamin dapat bekerjasama dengan mahasiswa
b. Keluarga khususnya klien Ibu Sar mengerti maksud dan tujuan kunjungan hari ini
2. Prosesa. Keluarga dapat
terlihat aktif dalam diskusi
b. Keluarga menunjukkan minat terhadap kegiatan atau tindakan yang dapat dilakukan
c. Keluarga memberikan respon verbal dan non verbal yang baik
d. Keluarga kooperatif selama kegiatan berlangsung
3. Hasila. Keluarga dapat
menjelaskan akibat rematik bagi diri sendiri dan keluarga lainnya
b. Menyebutkan bagian tubuh yang rawan terjadi rematik
c. Menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya trauma
2. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan dalam merawat anggota keluarga yang sakit berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang perawatan rematik
29 September
2015
Penyuluhan tentang :1. Pengertian
rematik2. Penyebab
Rematik3. Tanda dan gejala
rematik4. Penatalaksanaan
rematik
1. Struktura. Keluarga Bapak
Mustamin dapat bekerjasama dengan mahasiswa
b. Keluarga khususnya klien Ibu Sar menegrti maksud dan tujuan kunjungan hari ini
2. Prosesa. Keluarga dapat
terlihat aktif dalam diskusi
b. Keluarga menunjukkan minat terhadap kegiatan atau tindakan yang dpat dilakukan
c. Keluarga dapat memberikan respon verbal dan non verbal yang baik
d. Keluarga kooperatif selam kegiatan berlangsung
e. Keluarga bersedia konsul ke Puskesmas ataupun RS
3. Hasil
a. Keluarga dapat menyebutkan pengertian rematik
b. Menyebutkan tanda dan gejala rematik
c. Menyebutkan factor resiko yang menyebabkan rematik
d. Menyebutkan akibat rematik bila tidak dirawat
e. Klien telah berobat dan mendapat obat rematik
Daftar Pustaka
Mubarok, I, dkk, 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas 2. Jakarta : Sagung Seto