Assignment Agama

Embed Size (px)

Citation preview

OBJEKTIF....Kajian ini dilaksanakan bagi menerangkan punca berlakunya gejala syirik di zaman ini.Seterusnya, menghuraikan kepentingan untuk membendung gejala syirik yang sedang berlaku.selain itu.bagi menjelaskan lagi kesan syirik ke atas masyarakatin,individu dan keluarga.Memberi pendapat tentang cara untuk mengatasi serta mengurangkan masalah syirik yang masih berlaku dalam kalangan masyarakat kita pada zaman yang berteknologi ini.

PENDAHULUAN....Pada era zaman globalisasi ini,masih lagi terdapat segelintir masyarakat yang kurang pengetahuan agama,mengamalkan perkara yang merosakkan iman mereka iaitu syirik(menyekutukan Allah).

ISI KANDUNGAN

PENGERTIAN IMANBahasa:Iktiraf, membenarkan, mengakui

Istilah:Tasdik/mengakui dihati bahawa tiada tuhan yang disembah melainkan Allah dan Nabi Muhammad saw itu pesuruh ALLAH, ikrar dengan lidah iaitu syahadah dan membuktikan apa yang ditasdikkan dan membuktikan dengan amalan anggota dengan melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangannya. DALIL IMAN... Firman Allah surah

Maksudnya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu (yang sempurna imannya) ialah mereka yang apabila disebut nama Allah (dan sifat-sifatNya) gementarlah hati mereka; dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, menjadikan mereka bertambah iman, dan kepada Tuhan mereka jualah mereka berserah.

IMAN TERBENTUK MELALUI:

CARA BERIMAN MELALUI: -Menyakini kewujudan dan

CONTOH TERBATALNYA IMAN TERBENTUK:

sifat Allah -Mentawakkal dan redha dengan ujian Allah -Mengkagumi hasil ciptaan Allah HATI -Menghilangkan sifat-sifat hasad dengki, riak dan sifat mazmumah yang lain

Percaya alam terjadi dengan sendiri

-Sentiasa membaca al-Quran -Berkata dengan perkataan yang baik -Bersalawat ke atas nabi saw LIDAH -Menyampaikan dakwah Islamiah Al-Quran tidak sesuai diamalkan di zaman ini

-Mendirikan solat fardhu dan sunat -Mengerjakan ibadat haji -Mengeluarkan zakat PERBUATAN -Berpuasa di bulan Ramadhan Menyembah berhala, kubur dan memakai tangkal

IMAN MENGHASILKAN KESAN POSITIF INDIVIDU MUSLIM.... 1. Sentiasa berakhlak mulia & bersopan 2. Sentiasa sabar dan tabah menghadapi ujian Allah swt 3. Sentiasa amanah dan bertanggungjawab 4. Sentiasa pemurah dan suka bersedekah

5. Berani berjihad pd jalan Allah swt

PERKARA YANG MEMBATALKAN IMAN

DIFINISI SYIRIK...Syirik bermaksub menyekutukan Allah S.W.T dengan sesuatu pada zat,sifat dan afalnya.Umumnya menyekutukan Allah dalam Uluhiyyah Allah,iaitu hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah,seperti berdoa kepada selain Allah atau memalingkan sesuatu bentuk ibadah seperti menyembelih(kurban),bernazar,berdoa dan sebagainya. Seterusnya,barangsiapa menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak dan itu merupakan kezaliman yang paling besar. Allah S.W.T berfirman.... Artinya:Sesungguhnya menyekutukan besar(Surah Luqman:13) Allah adalah benar-benar kezaliman yang

Allah tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik kepadaNya,jika ia meninggal dunia dalam kemusyrikannya. Allah S.W.T berfirman.... Artinya:Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan dia mengampuni segala dosa yang selain daripada (syirik) itu,bagi sesiapa yang dikehendakiNya.Barang sesiapa mempersekutukan Allah,maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.(AnNisaa:48) Syirik menghapuskan pahala segala amal kebaikan. Allah S.W.T berfirman.... Artinya:seandainya mereka mempersekutukan Allah,nescaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.(Al-Anam:88)

JENIS-JENIS SYIRIK....SYIRIK TERBAHAGI KEPADA DUA

SYIRIK JALI

SYIRIK KHAFI

*Syirik yang dapat dilihat secara terangterangan.

*Syirik tersembunyi/tidak meletakkan Allah sebagai yang mutlak dalam niat terutama dalam ibadat. *berlaku melalui hati.

*Berlaku secara lisan dan perbuatan.

CONTOH: 1.menyembah berhala 2.memuja kubur keramat 3.memakai tangkal 4.mempercayai nabi Isa anak tuhan

CONTOH: 1.riak(menunjuk-nunjuk kehebatan diri). 2.ujud(mengkagumkan diri). 3.takabur(bangga diri)

*syirik khafi tidak membatalkan iman.

FAKTOR BERLAKU SYIRIK....1. Tidak mempunyai pendidikan agama yang sempurna/jahil. 2. Lemah Iman/ikut hawa nafsu yang inginkan keseronokan dan kebebasan/sehingga tidak dapat membezakan dosa atau pahala. 3.Terpengaruh dengan alam sekitar/rakan/jiran. 4.Tidak bersyukur dengan kelebihan/nikmat yang Allah beri. 5.Terpengaruh dengan kemewahan dengan kemewahan dunia/persekiataran. 6.Kesempitan hidup. 7.Lebih mengutamkaan budaya dan adat resam. 8.Terpengaruh dengan godaan syaitan/pujukan dan kesenangan dunia sehingga menolak ajaran Islam. 9. Memandang rendah terhadap hukum Allah swt.

KESAN PERBUATAN SYIRIK...TERHADAP INDIVIDU 1. Terkeluar dari agama Islam/ merosakkan iman/batal iman 2. Tidak diampunkan Allah kecuali istighfar,taubat nasuha dan syahadah/Allah murka. 3. Membatalkan iman/ dosa besar azab neraka di akhirat 4. Menafikan kekuasaan Allah 5. Amalan ditolak/tidak dpt pahala 6. Dosa tidak diampunkan. 8.. Hilang tempat pergantungan Allah swt. 9.Jiwa tidak tenang. 10. Rosak akhlak individu/masyarakat

TERHADAP MASYARAKAT 1.Masyarakat berpecah belah/ Putus silturrahim 2.Masyarakat Islam tidak membangun 3.Masyarakata lemah/ mundur 4. Masyarakat Islam hancur 5.Masyarakt jadi huru-hara 6.Masyarakat Islam mudah dikuasai musuh/takut 7,Masyarakat dipandang hina dibenci masyarakat/ hilang kawan/sukar/tecemar menerima pandangan org 8.Menyekat kebebasan berfikir dgn rasional dan positif 9.Sukar menerima pendapat orang lain 10. Menimbulkan kebencian orang lain/dipulaukan oleh masyarakat

7 AKIBAT SYIRIK... Syirik adalah sebesar-besar dosa yang wajib kita jauhi, karena perbuatan syirik (menyekutukan Allah) menyebabkan kerusakan dan bahaya yang besar, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Di antara kerusakan dan bahaya akibat perbuatan syirik adalah: Pertama: Syirik merendahkan eksistensi kemanusiaan Syirik menghinakan kemuliaan manusia, menurunkan derajat dan martabatnya. Sebab Allah menjadikan manusia sebagai hamba Allah di muka bumi. Allah memuliakannya, mengajarkan seluruh nama-nama, lalu menundukkan baginya apa yang ada di langit dan di bumi semuanya.

Allah telah menjadikan manusia sebagai penguasa di jagad raya ini. Tetapi kemudian ia tidak mengetahui derajat dan martabat dirinya. Ia lalu menjadikan sebagian dari makhluk Allah sebagai Tuhan dan sesembahan. Ia tunduk dan menghinakan diri kepadanya. Ada sebagian dari manusia yang menyembah sapi yang sebenarnya diciptakan Allah untuk manusia agar hewan itu membantu meringankan pekerjaannya. Dan ada pula yang menginap dan tinggal di kuburan untuk meminta berbagai kebutuhan mereka. Allah berfirman: Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) di buat orang. (Berhala-berhala) itu benda mati, tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak mengetahui bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan. (Al-Hajj: 20-21) Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah maka ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung atau diterbangkan angin ketempat yang jauh. (Al-Hajj: 31) Kedua: Syirik adalah sarang khurofat dan kebatilan Dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan perbuatan syirik, barang dagangan dukun, tukang nujum, ahli nujum, ahli sihir dan yang semacamnya menjadi laku keras. Sebab mereka mendakwahkan (mengklaim) bahwa dirinya mengetahui ilmu ghaib yang sesungguhnya tak seorangpun mengetahuinya kecuali Allah. Jadi dengan adanya mereka, akal manusia dijadikan siap untuk menerima segala macam khurofat/takhayul serta mempercayai para pendusta (dukun). Sehingga dalam masyarakat seperti ini akan lahir generasi yang tidak mengindahkan ikhtiar (usaha) dan mencari sebab serta meremehkan sunnatullah (ketentuan Allah). Ketiga: Syirik adalah kedholiman yang paling besar Yaitu dhalim terhadap hakikat yang agung yaitu (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah). Adapun orang musyrik mengambil selain Allah sebagai Tuhan serta mengambil selainNya sebagai penguasa. Syirik merupakan kedhaliman dan penganiayaan terhadap diri sendiri. Sebab orang musyrik menjadikan dirinya sebagai hamba dari makhluk yang merdeka. Syirik juga merupakan kezhaliman terhadap orang lain yang ia persekutukan dengan Allah karena ia telah memberikan sesuatu yang sebenarnya bukan miliknya. Keempat: Syirik sumber dari segala ketakutan dan kecemasan Orang yang akalnya menerima berbagai macam khurofat dan mempercayai kebatilan, kehidupannya selalu diliputi ketakutan. Sebab dia menyandarkan dirinya pada banyak tuhan. Padahal tuhan-tuhan itu lemah dan tak kuasa memberikan manfaat atau menolak bahaya atas dirinya. Karena itu, dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan kemusyrikan, putus asa dan ketakutan tanpa sebab merupakan suatu hal yang lazim dan banyak terjadi. Allah berfirman: Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang yang kafir rasa takut disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak memberikan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka adalah Neraka, dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang dhalim. (Ali-Imran: 151) Kelima: Syirik membuat orang malas melakukan pekerjaan yang bermanfaat Syirik mengajarkan kepada para pengikutnya untuk mengandalkan para perantara, sehingga

mereka meremehkan amal shalih. Sebaliknya mereka melakukan perbuatan dosa dengan keyakinan bahwa para perantara akan memberinya syafaat di sisi Allah. Begitu pula orangorang kristen melakukan berbagai kemungkaran, sebab mereka mempercayai Al-Masih telah menghapus dosa-dosa mereka ketika di salib. Sebagian umat Islam mengandalkan syafaat Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam tapi mereka meninggalkan kewajiban dan banyak melakukan perbuatan haram. Padahal Rasul Shallallaahu alaihi wa Sallam berkata kepada putrinya: Wahai Fathimah binti Muhammad, mintalah dari hartaku sekehendakmu (tetapi) aku tidak bermanfaat sedikitpun bagimu di sisi Allah. (HR. Al-Bukhari). Keenam: Syirik menyebabkan pelakunya kekal dalam Neraka Syirik menyebabkan kesia-siaan dan kehampaan di dunia, sedang di akhirat menyebabkan pelakunya kekal di dalam Neraka. Allah berfirman: Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya Surga dan tempatnya ialah Neraka, dan tidaklah ada bagi orang-orang dhalim itu seorang penolongpun. (Al-Maidah: 72). Ketujuh: Syirik memecah belah umat Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang memper-sekutukan Allah, yaitu orangorang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. (Ar Ruum: 31-32) Itulah berbagai kerusakan dan bahaya yang ditimbulkan perbuatan syirik. Yang jelas Syirik merupakan penyebab turunnya derajat dan martabat manusia ke tempat paling hina dan paling rendah. Karena itu Wahai para pembaca yang budiman yang dirahmati Allah, Marilah kita bertaubat atas segala perbuatan syirik yang telah kita perbuat dan marilah kita peringatkan dan kita jauhkan masyarakat di sekitar kita, anggota keluarga kita,dari syirik kerusakan dan bahayanya. Agar kehinaan dan kerendahan yang menimpa ummat Islam segera berakhir, agar kehinaan dan kerendahan ummat Islam diganti menjadi kemuliaan.

PERBEZAAN ANTARA SYIRIK JALI DAN SYIRIK KHAFI PERKARA KEADAAN SYIRIK JALI Syirik yang dapat dilihat secara terang-terangan. SYIRIK KHAFI Syirik yang tidak dapat dilihat/tersembunyi. Tidak melatakkan Allah sebagai yang mutlak dalam niat terutama dalam ibadat. Berlaku melalui hati. Merosakkan iman/dibenci masyarakat/hilamg kawan/sukar menerima

CARA

Berlaku melalui lisan dan perbuatan Membatalkan iman/dosa besar azab neraka yang pedih

HUKUMAN/IMPLIKASI

di akhirat. CARA MENGHILANGKAN DOSA Tidak diampunkan Allah kecuali dgn syahadah dan taubat nasuha. Sujud/sembah berhala, memohon sesuatu pd kubur,memakai tangkal dan mengakui nabi Isa anak tuhan.

pandangan orang lain. Tidak diampunkan Allah kecuali dengan istighfar dan taubat nasuha. Riak [menunjuk-nunjuk kehegabtan diri, Ujub[mengkagumi diri sendiri Takabbur[bangga diri].

CONTOH

Contoh-contoh Perbuatan Syirik Zaman Sekarang....Contoh-contoh Perbuatan Syirik yang Banyak Terjadi di Masyarakat

Perbuatan-perbuatan syirik seperti ini sangat sering dilakukan oleh sebagian kaum muslimin, bahkan perbuatan syirik yang dilakukan oleh orang-orang di zaman Jahiliyah, sebelum datangnya Islam, masih juga sering terjadi di zaman modern ini. Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu berkata, Perbuatan syirik yang terjadi di zaman Jahiliyah (juga) terjadi pada (zaman) sekarang ini: 1- Dulunya orang-orang musyrik (di zaman Jahiliyah) meyakini, bahwa Allah Dialah Yang Maha Pencipta dan Pemberi Rezeki (bagi semua mekhluk-Nya), akan tetapi (bersamaan dengan itu) mereka berdoa (meminta/menyeru) kepada para wali (orang-orang yang mereka anggap shalih dan dekat kepada Allah Subhanahu wa Taala) dalam bentuk berhala-berhala, sebagai perantara untuk (semakin) mendekatkan mereka kepada Allah (menurut persangkaan sesat mereka). Maka Allah tidak meridhai (perbuatan) mereka menjadikan perantara (dalam berdoa) tersebut, bahkan Allah menyatakan kekafiran mereka dalam firman-Nya: Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata), Kami tidak menyembah mereka (sembahan-sembahan kami) melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan. Sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang pendusta dan sangat besar kekafirannya (QS az-Zumar:3). Allah Subhanahu wa Taala maha mendengar lagi maha dekat, Dia tidak butuh kepada perantara dari makhluk-Nya. Allah Subhanahu wa Taala berfirman, Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwa Aku adalah maha dekat. (Qs al-Baqarah: 186). Kita saksikan di zaman sekarang ini kebanyakan kaum muslimin berdoa (meminta/menyeru) kepada wali-wali dalam wujud (penyembahan terhadap) kuburan mereka, dengan tujuan untuk mendekatkan diri mereka kepada Allah. Maka, berhala-berhala (di zaman Jahiliyah) adalah wujud dari para wali (orang-orang yang mereka anggap shalih dan dekat kepada Allah Subhanahu wa Taala) yang telah wafat menurut pandangan orang-orang musrik (di zaman Jahiliyah), sedangkan kuburan adalah wujud dari para wali yang telah wafat menurut pandangan orang-orang yang melakukan perbuatan Jahiliyah (di zaman sekarang), meskipun harus diketahui bahwa fitnah

(kerusakan/keburukan yang ditimbulkan) dari (penyembahan terhadap) kuburan lebih besar dari fitnah (penyembahan) berhala! 2- Dulunya orang-orang musyrik (di zaman Jahiliyah) selalu berdoa kepada Allah semata di waktu-waktu sulit dan sempit, kemudian mereka menyekutukan-Nya di waktu lapang. Allah berfirman, Maka, apabila mereka mengarungi (lautan) dengan kapal mereka berdoa kepada Allah dengan memurnikan agama bagi-Nya; kemudian tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah). (Qs. al-Ankabuut: 65). Maka, bagaimana mungkin diperbolehkan bagi seorang muslim untuk berdoa kepada selain Allah dalam waktu sempit dan lapang (sebagaimana yang sering dilakukan oleh banyak kaum muslimin di jaman ini)?[1] Contoh-contoh lain perbuatan perbuatan syirik yang banyak tersebar di masyarakat[2]: 1- Mempersembahkan salah satu bentuk ibadah kepada selain Allah Subhanahu wa Taala, seperti berdoa (memohon) kepada orang-orang shaleh yang telah mati, meminta pengampunan dosa, menghilangkan kesulitan (hidup), atau mendapatkan sesuatu yang diinginkan, seperti keturunan dan kesembuhan penyakit, kepada orang-orang shalih tersebut. Juga seperti mendekatkan diri kepada mereka dengan sembelihan kurban, bernadzar, thawaf, shalat dan sujud Ini semua adalah perbuatan syirik, karena Allah Subhanahu wa Taala berfirman, Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam. Tiada sekutu baginya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah). (QS al-Anaam: 162-163). 2- Mendatangi para dukun, tukang sihir, peramal (paranormal) dan sebagainya, serta membenarkan ucapan mereka. Ini termasuk perbuatan kafir (mendustakan) agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, berdasarkan sabda beliau shallallahu alaihi wa sallam, Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal kemudian membenarkan ucapannya, maka sungguh dia telah kafir terhadap agama yang diturunkan kepada nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.[3] Allah Subhanahu wa Taala menyatakan kekafiran para dukun, peramal dan tukang sihir tersebut dalam firman-Nya,

Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil, yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan, Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), maka janganlah kamu kafir. Maka, mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepada diri mereka sendiri dan tidak memberi manfaat. Padahal sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya sendiri dengan sihir, kalau mereka mengetahui. (QS al-Baqarah:102). Hal ini dikarenakan para dukun, peramal dan tukang sihir tersebut mengaku-ngaku mengetahui hal-hal yang gaib, padahal ini merupakan kekhususan bagi Allah Subhanahu wa Taala, Katakanlah, Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah, dan mereka tidak mengetahui bilamana mereka akan dibangkitkan. (Qs. an-Naml: 65). Selain itu, mereka selalu bekerjasama dengan para jin dan setan dalam menjalankan praktek perdukunan dan sihir mereka, bahkan para jin dan setan tersebut tidak mau membantu mereka dalam praktik tersebut sampai mereka melakukan perbuatan syirik dan kafir kepada Allah Subhanahu wa Taala, misalnya mempersembahkan hewan kurban untuk para jin dan setan tersebut, menghinakan al-Quran dengan berbagai macam cara, atau perbuatanperbuatan kafir lainnya[4]. Allah Subhanahu wa Taala berfirman,

Dan bahwasannya ada beberapa orang dari (kalangan) manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari (kalangan) jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (Qs. al-Jin: 6). 3- Berlebihan dan melampaui batas dalam mengagungkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Beliau shallallahu alaihi wa sallam sendiri yang melarang hal ini dalam sabda beliau shallallahu alaihi wa sallam, Janganlah kalian berlebihan dan melampaui batas dalam memujiku sebagaimana orang-orang Nashrani berlebihan dan melampaui batas dalam memuji (Nabi Isa) bin Maryam, karena sesungguhnya aku adalah hamba (Allah), maka katakanlah: hamba Allah dan rasul-Nya.[5] Maka, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah seorang hamba yang tidak mungkin beliau ikut memiliki sebagian dari sifat-sifat yang khusus milik Allah Subhanahu wa Taala, seperti mengetahui ilmu ghaib, memberikan manfaat atau mudharat bagi manusia, mengatur alam semesta, dan lain-lain. Allah Subhanahu wa Taala berfirman, Katakanlah, Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan seandainya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku akan melakukan kebaikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman. (Qs. al-Araaf: 188). Diantara bentuk-bentuk pengagungan yang berlebihan dan melampaui batas kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah sebagai berikut, - Meyakini bahwa beliau mengetahui perkara yang ghaib dan bahwa dunia diciptakan karena beliau shallallahu alaihi wa sallam. - Memohon pengampunan dosa dan masuk surga kepada beliau shallallahu alaihi wa sallam, karena semua perkara ini adalah khusus milik Allah Taala dan tidak ada seorang makhlukpun yang ikut serta memilikinya. - Melakukan safar (perjalanan) dengan tujuan menziarahi kuburan beliau shallallahu alaihi wa sallam, karena beliau shallallahu alaihi wa sallam sendiri yang melarang perbuatan ini dalam sabda beliau shallallahu alaihi wa sallam, Tidak boleh melakukan perjalanan (dengan tujuan ibadah) kecuali ke tiga masjid: Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsha.[6] Dan semua hadits yang menyebutkan keutamaan melakukan perjalanan untuk mengunjungi kuburan beliau shallallahu alaihi wa sallamadalah hadits yang lemah dan tidak benar

penisbatannya kepada beliau shallallahu alaihi wa sallam, sebagaimana yang ditegaskan oleh sejumlah imam ahli hadits. Adapun melakukan perjalanan untuk melakukan shalat di Masjid Nabawi, maka ini adalah perkara yang dianjurkan dalam Islam berdasarkan hadits yang shahih.[7] - Meyakini bahwa keutamaan Masjid Nabawi adalah karena adanya kuburan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Ini jelas merupakan kesalahan yang sangat fatal, karena Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah menyebutkan keutamaan shalat di Mesjid Nabawi sebelum beliau wafat. 4- Berlebihan dan melampaui batas dalam mengagungkan kuburan orang-orang shalih, yang terwujud dalam berbagai bentuk di antaranya: - Memasukkan kuburan ke dalam masjid dan meyakini adanya keberkahan dengan masuknya kuburan tersebut. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Allah melaknat orang-orang Yahudi dan Nashrani, (kerena) mereka menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai mesjid (tempat ibadah).[8] Dalam hadits lain, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Sesungguhnya, orangorang sebelum kalian selalu menjadikan kuburan para nabi dan orang-orang shalih (di antara) mereka sebagai masjid (tempat ibadah), maka janganlah kalian (wahai kaum muslimin) menjadikan kuburan sebagai mesjid, sesungguhnya aku melarang kalian dari perrbuatan tersebut.[9] - Membangun (meninggikan) kuburan dan mengapur (mengecat)nya. Dalam hadits yang shahih Jabir bin Abdullah radhiallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang dari mengapur (mengecat) kuburan, duduk di atasnya, dan membangun di atasnya.[10] Perbuatan-perbuatan ini dilarang, karena merupakan sarana yang membawa kepada perbuatan syirik (menyekutukan Allah Subhanahu wa Taala dengan orang-orang shalih tersebut). 5- Termasuk perbuatan yang merusak tauhid dan akidah seorang muslim adalah menggantungkan jimat, yang berupa benang, manik-manik atau benda lainnya, pada leher, tangan, atau tempat-tempat lainnya, dengan meyakini jimat tersebut sebagai penangkal bahaya dan pengundang kebaikan. Perbuatan ini dilarang keras oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam sebda beliau, Barangsiapa yang menggantungkan jimat maka sungguh di telah berbuat syirik.[11] 6- Demikian juga perbuatan ath-thiyarah/at-tathayyur, yaitu menjadikan sesuatu sebagai sebab kesialan atau keberhasilan suatu urusan, padahal Allah Subhanahu wa Taala tidak menjadikannya sebagai sebab.

Perbuatan ini juga dilarang keras oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam sebda beliau, (Melakukan) ath-thiyarah adalah kesyirikan.[12] 7- Demikian juga perbuatan bersumpah dengan nama selain Allah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Barangsiapa yang bersumpah dengan (nama) selain Allah maka sungguh dia telah berbuat syirik.[13]

PENUTUP....Demikianlah sedikit dari contoh-contoh perbuatan syirik yang terjadi di masyarakat, yang ini semua seharusnya menjadikan seorang muslim selalu memikirkan dan mengkhawatirkan dirinya akan kemungkinan terjerumus ke dalam perbuatan tersebut. Karena siapa yang

mampu menjamin dirinya dan keluarganya selamat dari keburukan yang terjadi pada orangorang yang hidup disekitarnya? Kalau Nabi Ibrahim alaihissalam saja sampai mengkhawatirkan dirinya dan keluarganya terjerumus dalam perbuatan menyembah kepada selain Allah (syirik), sebagaimana doa yang diucapkannya, Jauhkanlah diriku dan anak cucuku dari (perbuatan) menyembah berhala. (Qs. Ibrahim: 35). Padahal, beliau alaihissalam adalah nabi mulia yang merupakan panutan dalam kekuatan iman, kekokohan tauhid, serta ketegasan dalam memerangi syirik dan pelakunya. Maka, tentunya kita lebih pantas lagi mengkhawatirkan hal tersebut menimpa diri kita, dengan semakin bersunggh-bersungguh berdoa dan meminta perlindungan kepada-Nya agar dihindarkan dari semua perbuatan tersebut dan sebab-sebab yang membawa kepadanya. Sebagaimana doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kepada sahabat yang mulia, Abu Bakar ash-Shiddiqradhiallahu anhu, Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan menyekutukan-Mu yang aku ketahui, dan aku memohon ampun kepada-Mu dari apa yang tidak aku ketahui (sadari).[14] Juga tentu saja, dengan semakin giat mengusahakan sebab-sebab yang semakin memantapkan akidah tauhid dalam diri kita, yaitu dengan semakin semangat mempelajari ilmu tentang tauhid dan keimanan, serta berusaha semaksimal mungkin mempraktekkan dan merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

RUJUKAN....1. 2.

3. 4. 5.