Upload
dodiaryawan
View
149
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
fine
Citation preview
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang memberi banyak kenikmatan, rahmat serta karunia sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Laporan
Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Pada Tn. Y dengan Gangguan
Konsep Diri : Harga Diri Rendah di Ruang Perkasa Rumah Sakit Jiwa
Bangli”
Penulis menyadari bahwa laporan pendahuluan dan asuhan
keperawatan ini masih banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik
yang bersifat membangun demi perbaikan selalu dinantikan. Akhirnya
penyusun mengharapkan semoga dengan segala kesederhanaannya
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Denpasar, 21 April 2014
Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa merupakan suatu kebutuhan tiap individu yang sangat
penting. Oleh karena itu kesehatan jiwa harus juga diperhatikan. Selain hal ini
merupakan peran petugas kesehatan, tetapi merupakan hal yang menuntut
adanya keselarasan dan kerja sama dari berbagai pihak selain individu itu
sendiri, keluarga maupun lingkungan.
Dari berbagai masalah kesehatan jiwa, gangguan konsep diri dengan
harga diri rendah banyak mengiringi penyakit-penyakit gangguan jiwa. Bila
hal ini terjadi, terkadang dapat menimbulkan dampak yang buruk pada diri
pasien sendiri maupun orang lain di sekitarnya. Oleh karena itu kami
mencoba untuk melakukan Asuhan Keperawatan Pada Tn. Y Dengan
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah agar mengalami perubahan
yang di harapkan
B. TUJUAN PENULISAN
a. Tujuan khusus
Tujuan utama dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas
individu mata kuliah Keperawatan jiwa
b. Tujuan umum
Menerapkan teori dan lebih menekankan dalam mempraktekan proses
keperawatan yang terdiri dari pengkajian, perencanaan, tindakan dan
evaluasi
Dapat mengetahui cara merawat klien dengan isolasi sosial
C. METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah
a. Wawancara : Dilakukan pada pada klien, keluarga klien dan perawat
ruangan
b. Observasi : Pengamatan pasien selama proses keperawatan
c. Perpustakaan : Catatan medis dan mata kuliah keperawatan jiwa
BAB II
KONSEP DASAR
A. MASALAH UTAMA
Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
B. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. Pengertian
Haraga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang
diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai
dengan diri sendiri tanpa syarat, walaupun melakukan kesalahan, kekalahan
dan kegagalan, tetap merasa sebagai seseorang yang penting dan berharga.
Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri
sendiri atau kemampuan diri yangnegatif yang dapat secara langsung atau
tidak langsung diekspresikan. (Towsend, 1998).
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang
berharga dan tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri, gagal
menyesuaikan tingkah laku dancita – cita. (Fk.UNDIP , 2001 )
Kesimpulan harga diri rendah adalah perasaan negatif terhadap diri
sendiri, hilang percayaan diri, harga diri serta menolak dirinya. Tidak dapat
bertanggung jawab atas kehidupan sendiri serta gagal dalam menyesuaikan
tingkah laku dan cita-cita.
2. Tanda-tanda klien dengan harga diri
rendah adalah :
a. Perasaan malu terhadap diri sendiri adalah akibat penyakit dan akibat
tindakan terhadap penyakit.
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
c. Merendahkan martabat
d. Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri
e. Percaya diri kurang
f. Menciderai diri
(Stuart dan Sudden ; 1998, hal 230)
3. Faktor-faktor
a. Faktor predisposisi
1. Penolakan orang tua
2. Harapan orang tua yang tidak realistis
3. Kegagalan yang berulang kali
4. Kurang mempunyai tanggung jawab personal
5. Ketergantungan kepada orang lain
6. Ideal diri tidak realistis
b. Faktor presipitasi
1. Citra tubuh yang tidak sesuai
2. Keluhan fisik
3. Ketegangan peran yang dirasakan
4. Perasaan tidak mampu
5. Penolakan terhadap kemampuan personal
6. Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri
C. POHON MASALAH
Isolasi Sosial = Menarik diri
D. MASALAH KEPERAWATAN
1. Isolasi Sosial : Menarik diri
Data :
a. Apatis (acuh terhadap lingkungan)
b. Komunikasi verbal menurun atau tidak ada. Klien tidak bercakap-cakap
dengan klien lain atau perawat
c. Mengisolasi diri (menyendiri)
d. Tidak atau kurang sadar dengan linkungan sekitarnya
e. Menolak hubungan dengan orang lain
Gangguan konsep diri = Harga diri rendah
Koping individu tidak efektif
Masalah Utama
f. Aktifitas menurun
g. Harga diri rendah
2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
Data :
a. Malu terhadap diri sendiri akibat penyakit
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
c. Merendahkan martabat
d. Gangguan hubungan sosial : menarik diri
e. Percaya diri kurang
f. Menciderai diri
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah berhubungan dengan koping
individu tidak efektif
F. RENCANA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
Tujuan umum
Klien tidak menarik diri dan mampu berhubungan dengan orang lain
secara optimal
Tujuan khusus
TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya
o Kriteria hasil
Ekspresi wajah bersahabat, tidak acuh, ada kontak mata, mau berjabat
tangan, mau menyebutkan nama, mau bercakap-cakap dan
mengutarakan masalah yang dihadapi
o Intervensi
Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip
hubungan therapeutik
1. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
2. Perkenalkan diri dengan sopan
3. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggialan yang disukai
klien
4. Jelaskan tujuan pertemuan
5. Jujur dan menepati janji
6. Selalu kontak mata selama interaksi
7. Tunjukan sikap empati dan penuh perhatian pada klien
TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki
o Kriteria hasil
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
o Intervensi
1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
2. Bantu klien mengekspresikan dan menggambarkan perasaan serta
pikirannya
3. Tekankan bahwa kekuatan untuk berubah tergantung pada klien
sendiri
4. Identifikasi stresor yang relevan dan penilaian klien terhadap
stresor tersebut
5. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang efektif
6. Utamakan memberi pujian therapeutik
7. Tingkatkan keterlibatan keluarga dan kelompok untuk
memberikan dukungan untuk mempertahankan kemajuan dan
perkembangan klien
TUK 3 : Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan
o Kriteria hasil
Klien menilaim kemampuan yang digunakan
o Intervensi
1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan
2. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang adaptif
3. Utamakan memberi pujian therapeutik
4. Libatkan keluarga dalam perawatan klien
TUK 4 : Klien dapat merencanakan kegiatan harian
1. Dukung klien untuk merencanakan kegiatan harian
2. Rencanakan kegiatan bersama klien, aktivitas yang dapat dilakukan
setiap hari sesuai kemampuan (kegiatan sendiri, kegiatan dengan
bantuan sebagian, kegiatan dengan bantuan total)
3. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
4. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh dilakukan
5. Libatkan keluarga dalam perawatan klien
TUK 5 : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan
kemampuannya
o Kriteria hasil
Klien melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya
o Intervensi
1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah
direncanakan
2. Beri pujian atas keberhasilan klien
3. Beri dukungan yang sesuai dan positif untuk mempertahankan
kemajuan dan pertumbuhannya
4. Libatkan keluarga dalam perawatan klien
TUK 6 : Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
o Kriteria hasil
Klien memanfaatkan sistem pendukung yang ada
o Intervensi
1. Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang cara
merawat klien dengan harga diri rendah
2. Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah sesuai dengan
keadaan klien
BAB IIITINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y DENGAN GANGGUAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG PERKASA RUMAH SAKIT JIWA BANGLI
Tanggal Pengkajian : 11 Januari 2014Tanggal Masuk : 05 November 2012Ruang : Perkasa
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Tn. Y
Umur : 31 Tahun
Alamat : Karangasem
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Bali / Indonesia
Pendidika : SMP
Pekerjaan : Petani
No. CM : 01xxxx
B. Penanggung Jawab
Nama : Ny. P
Hubungan dengan Klien : Ibu Kandung
Alamat : Karangasem
II. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan disuruh ibunya untuk melanjutkan berobat, sering
menyendiri dikamar, bicara sedikit, sulit komunikasi.
III. ALASAN MASUK
2 bulan sebelum masuk RSJ klien sering menyendiri, membakar barang,
bicara sedikit, sulit kominikasi, bicara sendiri dan sulit tidur.
IV. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa ±3 tahun yang lalu, pernah
rawat jalan di RSJ Bangli.
2. Kontrol tidak rutin, pengobatan kurang berhasil
3. Klien mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak ada anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
4. Klien mempunyai pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan
yaitu ia jatuh dari sepeda.
V. PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda – tanda vital :
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,5 ºC
Pernafasan : 26 x/menit
B. Ukuran :
Tinggi badan : 179 cm
Berat badan : 62 Kg
C. Kondisi Fisik :
Klien tidak mengeluh sakit apa – apa, tidak ada kelainan fisik.
VI. PSIKOSOSIAL
A. Genogram
Ket :: Laki - laki : Klien
: Perempuan : Meninggal
: Tinggal serumahB. Konsep Diri
Citra TubuhKlien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai adalah mata karena bisa melihat.
IdentitasKlien mengatakan anak ke-2 dari 3 bersaudara.
PeranKlien mengatakan di dalam keluarganya atau dirumah sebagai anak.
Ideal diriKlien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang, merasa bosan dan ingin bekerja lagi.
Harga diriKlien mengatakan malu berhadapan langsung dengan orang lain selain ibu dan adiknya,klien merasa tidak pantas jika berada diantara orang lain, kurang interaksi sosial.Masalah Keperawatan : harga diri rendah
C. Hubungan Sosial Orang yang dekat dengan klien adalah ibu dan adiknya. Peran serta kelompok / masyarakat : sebelum klien sakit sering
mengikuti gotong royong didesanya. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain: selama klien rawat
jalan / berobat jalan temannya berkurang karena klien malu berkomunikasi.
Masalah Kepeawatan : Menarik diriD. Spiritual
Klien mengatakan jarang sholat dalam 5x sehari, jika sholat klien shabis sholat klien berdoa agar cepat sembuh.
VII. STATUS MENTALA. Penampilan
Penampilan klien kurang rapi, rambut jarang disisir, klien menggunakan baju yang disediakan diRSJ.
B. PembicaraanKlien berbicara lambat tetapi dapat tercapai dan dapat dipahami.
C. Aktivitas Motorik Klien labih banyak menunduk, aktivitas klien menyesuaikan.
D. Alam perasaan
Klien mengatakan bosan diRSJ ingin cepat sembuh dan pulang, klien sedih belum bisa bertemu ibu.
E. AfekKlien tidak sesuai dalam berfikir, bicara klien lambat
F. Interaksi selama wawancaraKontak mata kurang karena menunduk,sesekali klien menengadah,selalu menjawab jika ditanya.
G. Persepsi Halusinasi saat pengkajian tidak ditemukan.
H. Pola FikirTidak ada waham.
I. Tingkat kesadaran : Klien sadar hari, tanggal dan waktu saat pengkajian, hari jum’at tanggal 11 januari 2014 jam 16.30 WIB,hari berikutnya juga klien sadar hari sabtu tanggal 12 januari 2014.
J. Memori : Daya ingat jangka panjang klien masih ingat masa lalunya.
K. Tingkat konsentrasi dan berhitung :Klien berhitung lancar, contoh 20 – 15= 5
L. Kemampuan Penilaian : Klien mampu menilai antara masuk kamar setelah makan atau membiarkan kursi tidak rapi, klien memilih membereskan kursi.
M. Daya Tilik Diri : Klien tahu dan sadar bahwa dirinya dirumah sakit jiwa.
VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG1. Makan
Klien makan 3x sehari, pagi, siang, sore, minum ± 6 gelas / hari, mandiri.
2. BAB / BAKKlien BAB 1x sehari, BAK ± 4x sehari, mandiri.
3. MandiKlien mandi 2x sehari, pagi dan sore, gosok gigi setiap kali mandi, mandiri.
4. Berpakaian / berhiasKlien mampu berpakaian sendiri tanpa bantuan orang lain.
5. Istirahat dan Tidur
Klien lebih banyak tiduran, tidur siang 12.30 15.00 WIB,tidur
malam jam 20.00 04.30 WIB.
6. Penggunaan obat
Klien minum obat 3x sehari setelah makan. Haloperidol 2x5 mg, trihexiperidine 2x2 mg.
7. Pemeliharaan KesehatanKlien sudah pernah periksa diRSJD SOEDJARWADI KLATEN tetapi rawat jalan.
8. Kegiatan di Dalam RumahKlien dirumah membantu orang tua mengerjakan pekerjaan rumah
IX. MEKANISME KOPINGA. Klien mampu berbicara dengan orang lain,terlihat maluB. Klien mampu menjaga kebersihan diri sendiriC. Klien mampu jika ada masalah tidak menceritakan kepada orang
lain,lebih suka diam.Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif.
X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGANA. Masalah berhubungan dengan lingkungan :
Klien menarik diri dari lingkunganB. Masalah dengan kesehatan (-)C. Masalah dengan perumahan :
Klien tinggal dengan kedua orang tua dan 2 saudaranya.D. Masalah dengan Ekonomi :
Kebutuhan klien dipenuhi oleh ibunya.
XI. ASPEK MEDIKA. Diagnosa Medis
SchizofreniaB. Terapi
- Haloperidol 2x5 mg- Trihexiperidine 2x2 mg
XII. MASALAH KEPERAWATANA. Harga Diri RendahB. Menarik DiriC. Koping Individu Tidak Efektif
XIII. POHON MASALAH
Menarik Diri _ _ _ _ ( Efek )
Harga Diri Rendah _ _ _ ( Core problem )
Koping Individu Tidak Efektif _ _ _ ( Causa / Penyebab )
XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Menarik Diri Harga Diri Rendah
2. Harga Diri Rendah Koping Individu Tidak Efektif
XV. ANALISA DATANo Data Etiologi Problem
1. Ds :- Klien mengatakan
sering menunduk, kurangnya interaksi sosial
Do “- Klien tampak
menyendiri
Harga diri Rendah
Menarik Diri
2. Ds :- Klien mengatakan
reman berkurang semenjak sakit
- Klien malu dengan teman karena klien merasa tidak pantas diantara mereka
Do :- Klien tampak malu
saat berbicara
Koping Individu Tidak Efektif
Harga Diri Rendah
XVI. RENCANA KEPERAWATANTgl. Dx.Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
14- 01- Menarik Diri TUM
13 berhubungan dengan harga Diri Rendah
Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal.TUK 1Klien dapat membina hubungan saling percaya
Klien ekspresi wajah bersahabat.
Klien menunjukan rasa senang.
Klien mau kontak mata. Klien mau berjabat
tangan. Klien mau membalas
salam. Klien mau duduk
berdampingan. dengan perawat. Klien mau menyebut
nama dan mau mengutaraka masalah yang dihadapi.
1. Beri salam / panggil nama
2. yang disukai3. Jelaskan BHSP
dengan komunikasi terapeutik
4. Memperkenalkan diri dengan sopan
5. Tanyakan nama lengkap dan panggilan tujuan
6. Jujur dan menepati janji
7. Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya
8. Lakukan kontak singkat tapi sering
TUK 2Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Klien mampu mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
Aspek positif keluarga Aspek positif lingkungan
yang dimilii klien
1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
2. Hindarkan dari penilaian yang negatif
3. Utamakan pemberian pujian yang realistik
TUK 3Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki
Klien mampu menilai kemampuan yang dimiliki selama sakit
1. Diskusikan kemampuan yang dapat digunakan selama sakit
2. Diskusikan kemampuan yang dapat ditunjukan penggunaannya
TUK 4Klien dapat menetapkan perencanaan kegiatan sesuai dengan kemampuannya
Klien dapat membuat rencana kegiatan harian
1. Rencanakan bersama klien aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari- Kegiatan
mandiri- Dibantu
sebagian- Dengan
bantuan total2. Tingkatkan
kegiatan sesuai
dengan toleransi kondisi klien
3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
TUK 5Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya
Klien melakukan kegiatan yang sesuai dengankondisi sakit dan kemampuannya
1. Berikesempatan klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan
2. Beri pujian atas keberhasilan klien
3. Diskusikan kemungkinan melaksanakan dirumah.
TUK 6Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Klien dapat memanfaatkan system pendukung dikeluarga secara optimal
Klien daoat memanfaatkan system pendukung dilingkungan sekitar.
1. Beri pendidikan kesehatan cara perawatan klien dengan Harga Diri Rendah
2. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
Harga Diri Rendah berhubungan dengan Koping Individu Tidak Efektif
TUMKlien dapat melakukan keputusan yang efektif untuk mengendalikan situasi kehidupan yang demikian menurunkan perasaan rendah diriTUK 1Klien dapat menbina hubungan terapeutik dengan perawat
Klien mampu duduk berdampingan dengan perawat
Klien mampu berbincang - bincang dengan perawat
Klien mampu merespon tindakan perawat
1. Lakukan pendekatan dengan baik, menerima klien apa adanya dan bersikap empati
2. Cepat mengendalikan perasaan dan
reaksi perawatan diri sendiri misalnya rasa marah ,empati.
3. Sediakan waktu untuk berdiskusi dan bina hubungan yang sopan.
4. Berikan kesempatan kepada klien untuk merespon.
TUK 2Klien dapat mengenali dan mengekspresikan emosinya
Klien dapat mengungkapkan perasaannya
Klien mampu mengenali emosinya dan dapat mengekspresikannya
1. Tunjukan emosional yang sesuai
2. Gunakan tekhnik komunikasi terapeutik terbuka,
3. Bantu klien mengekspresikan perasaannya
4. Bantu klien mengidentifikasikan situasi kehidupan yang tidak berada dalam kemampuan dan mengontrolnya
5. Dorong untuk menyatakan secara verbal perasaan – perasaan yang berhubungan dengan ketidak mampuannya.
TUK 3Klien dapat memodifikasi pola kognitif yang negative
Klien dapat mengidentifikasi pemikiran yang negatif
Klien dpat menurunkan penilaian yang negatifpada dirinya.
1. Diskusikan masalah yang dihadapi klien dengan memintanya untuk menyimpulkannya
2. Identifikasi
pemikiran negatif klien dan bantu untuk menurunkan melalui interupsi dan substitusi
3. Evaluasi ketetapan persepsi logika dan kesimpulan yang dibuat klien
4. Kurangi penilaian klien yang negatif terhadap dirinya
5. Bantu klien menerima nilai yang dimilikinya atau perilakunya atau perubahan yang terjadi pada dirinya.
TUK 4Klien dapat berpartisipasi dalam mengambil keputusan yang berkenan dengan perawatan dirinya
Klien mampu menentukan kebutuhan untuk perawatan pada dirinya
Klien dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
1. Libatkan klien dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai
2. Motivasi klien untuk membuat jadwal aktivitas perawatan dirinya
3. Berikan privasi sesuai kebutuhan yang ditentukan
4. Berikan reinsforcement posotif tentang pencapaian kegiatan yang telah sesuai dengan keputusan yang ditentukannya
XVII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATANTanggal / Jam No Implementasi Evaluasi
15 Januari 2014Jam 12.30
1. Bina hubungan saling percaya dengan : Menyapa klien dengan ramah
S : Klien menjawab
Memperkenalkan diri dengan sopan Menanyakan nama lengkap serta
alamat klien Menunjukan sikap empati, jujur dan
menempati janji Menanyakan masalah yang dihadapi
salam dan mengatakan selamat pagi,menyebutkan nama dan alamat
O : Klien mau
berjabat tangan Klien mau duduk
berdampingan dengan perawat
Klien mau mengutarakan masalahnya
A : SP 1 tercapaiPp :
Lanjutkan SP 2 adakan kontrak waktu pertemuan berikutnya.
Pk :Anjurkan klien untuk dapat menyapa perawat jika bertemu dan percaya jika perawat akan membantu masalah yang dihadapi
15 Januari 2014Jam 15.30
2. Bina hubungan terapeutik dengan perawat dengan : Pendekatan dengan baik ,menerima
klien apa adanya Mengidentifikasi perasaan dan reaksi
perawatan diri sendiri Menyediakan waktu untuk bina
hubungan yang sopan Menberikan kesempatan untuk
merespon
S : Klien mau duduk
berdampingan dengan perawat
O : Klien mampu
berbincang – bincang dengan perawat
Klien mampu merespon tindakan perawat.
A : SP 2 tercapaiPp :
Lanjutkan SP 3 adakan kontrak waktu pertemuan berikutnya.
Pk :Anjurkan klien mampu berkomunikasi,mampu
memulai berbicara dan tidak janggung.
16 Januari 2014Jam 17.00
3. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki dengan :
Membantu mengidentifikasi dengan aspek yang positif
Mendorong agar berpenilaian positif
Membantu mengungkapkan perasaannya
S : Klien mengatakan
cara penilaian positif tidak boleh berfikir jelek terhadap orang lain,sopan santun dan ramah yang diutamakan.
O : Klien dapat
mengungkapkan perasaannya
A : SP 3 teratasi sebagianPp :
lanjutkan SP 1 keluarga
Pk :Anjurkan klien untuk mempertahankan hubungan saling percaya berinteraksi secara terarah.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan pengkajian dan perawatan pada Tn. Y
dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah di Ruang perkasa Rumah
Sakit Jiwa Bangli selama 2 minggu penulis dapat menarik kesimpulan bahwa
dalam malakukan perawatan jiwa sangat penting sekali membina hubungan
saling percaya dan juga membutuhkan kolaborasi yang baik dengan tenaga
medis (dokter dan perawata), keluarga dan juga lingkungan (tetangga dan
masarakat) terapeutik, agar semua maksud dan tujuan klien dirawat maupun
perawat yang merawat tercapai.
B. SARAN
1. Klien
a. Libatkan klien dalam aktivitas positif
b. Minum obat secara rutin dengan prinsip 5B
c. Memahami aspek positif dan kemampuan yang dimilikinya
d. Berlatih untuk berinteraksi dengan orang lain
2. Keluarga
a. Mau dan mampu berperan serta dalam pemusatan kemajuan klien
b. Membantu klien dalam pemenuhan aktivitas positif
c. Menerima klien apa adanya
d. Hindari pemberian penilaian negatif
3. Perawat
a. Lebih mengingatkan terapi theraupetik terhadap klien
b. Menyarankan keluarga untuk menyiapkan lingkungan dirumah
c. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan dan perawatan klien
d. Memberi reinforcement
DAFTAR PUSATAKA
Stuart, G.W. dan Sudeen, S.J. (1995). “Principles And Practice Of Psychiatric Nursing”. (6th ed). St. Louis : Mosby year book
Town send, M.C. (1998). “Diagnosa Keperawatan Psikiatri : Pedoman untuk pembuatan rencana keperawatan”. Jakarta : EGC (terjemahan).
PEMBAHASAN
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA HARGA DIRI RENDAH
OLEH :
I KADEK DODI ARYAWAN
Kp.05.12.024
AKPER KESDAM IX/UDAYANA
TAHUN AJARAN 2014 - 2015
JLN. TAMAN KANAK- KANAK DENPASAR
TUGAS KEPERAWATAN JIWA
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA HARGA DIRI RENDAH
NAMA KELOMPOK II
Zunica Dita Islamiah (011)
Dewa Ayu Agung Diah Indah Sari (012)
I Kadek Agus Mulia Putra (013)
Putu Wini Arista (014)
Ni Putu Trisnawati (015)
Kadek Iin Sukma Pratiwi (016)
Ni Komang Desy Natalia (017)
Made Prema Vidhya Dhayaka (018)
Luh Made Diah Ganaki P. (019)
I Gst. Ayu Pt Mirah Cahya N. (020)
AKPER KESDAM IX/UDAYANA
TAHUN AJARAN 2013 - 2014
JLN. TAMAN KANAK- KANAK DENPASAR, BALI