35
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang memberi banyak kenikmatan, rahmat serta karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Pada Tn. Y dengan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah di Ruang Perkasa Rumah Sakit Jiwa Bangli” Penulis menyadari bahwa laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan ini masih banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan selalu dinantikan. Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dengan segala kesederhanaannya dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Denpasar, 21 April 2014

Asuhan Keperawatan Dan Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fine

Citation preview

Page 1: Asuhan Keperawatan Dan Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

yang memberi banyak kenikmatan, rahmat serta karunia sehingga

penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Laporan

Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Pada Tn. Y dengan Gangguan

Konsep Diri : Harga Diri Rendah di Ruang Perkasa Rumah Sakit Jiwa

Bangli”

Penulis menyadari bahwa laporan pendahuluan dan asuhan

keperawatan ini masih banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik

yang bersifat membangun demi perbaikan selalu dinantikan. Akhirnya

penyusun mengharapkan semoga dengan segala kesederhanaannya

dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada

umumnya.

Denpasar, 21 April 2014

Tim Penulis

Page 2: Asuhan Keperawatan Dan Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan jiwa merupakan suatu kebutuhan tiap individu yang sangat

penting. Oleh karena itu kesehatan jiwa harus juga diperhatikan. Selain hal ini

merupakan peran petugas kesehatan, tetapi merupakan hal yang menuntut

adanya keselarasan dan kerja sama dari berbagai pihak selain individu itu

sendiri, keluarga maupun lingkungan.

Dari berbagai masalah kesehatan jiwa, gangguan konsep diri dengan

harga diri rendah banyak mengiringi penyakit-penyakit gangguan jiwa. Bila

hal ini terjadi, terkadang dapat menimbulkan dampak yang buruk pada diri

pasien sendiri maupun orang lain di sekitarnya. Oleh karena itu kami

mencoba untuk melakukan Asuhan Keperawatan Pada Tn. Y Dengan

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah agar mengalami perubahan

yang di harapkan

B. TUJUAN PENULISAN

a. Tujuan khusus

Tujuan utama dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas

individu mata kuliah Keperawatan jiwa

b. Tujuan umum

Menerapkan teori dan lebih menekankan dalam mempraktekan proses

keperawatan yang terdiri dari pengkajian, perencanaan, tindakan dan

evaluasi

Dapat mengetahui cara merawat klien dengan isolasi sosial

C. METODE PENULISAN

Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah

a. Wawancara : Dilakukan pada pada klien, keluarga klien dan perawat

ruangan

Page 3: Asuhan Keperawatan Dan Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah

b. Observasi : Pengamatan pasien selama proses keperawatan

c. Perpustakaan : Catatan medis dan mata kuliah keperawatan jiwa

Page 4: Asuhan Keperawatan Dan Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah

BAB II

KONSEP DASAR

A. MASALAH UTAMA

Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah

B. PROSES TERJADINYA MASALAH

1. Pengertian

Haraga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang

diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai

dengan diri sendiri tanpa syarat, walaupun melakukan kesalahan, kekalahan

dan kegagalan, tetap merasa sebagai seseorang yang penting dan berharga.

Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri

sendiri atau kemampuan diri yangnegatif yang dapat secara langsung atau

tidak langsung diekspresikan. (Towsend, 1998).

Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang

berharga dan tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri, gagal

menyesuaikan tingkah laku dancita – cita. (Fk.UNDIP , 2001 )

Kesimpulan harga diri rendah adalah perasaan negatif terhadap diri

sendiri, hilang percayaan diri, harga diri serta menolak dirinya. Tidak dapat

bertanggung jawab atas kehidupan sendiri serta gagal dalam menyesuaikan

tingkah laku dan cita-cita.

2. Tanda-tanda klien dengan harga diri

rendah adalah :

a. Perasaan malu terhadap diri sendiri adalah akibat penyakit dan akibat

tindakan terhadap penyakit.

b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri

c. Merendahkan martabat

d. Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri

e. Percaya diri kurang

f. Menciderai diri

(Stuart dan Sudden ; 1998, hal 230)

Page 5: Asuhan Keperawatan Dan Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah

3. Faktor-faktor

a. Faktor predisposisi

1. Penolakan orang tua

2. Harapan orang tua yang tidak realistis

3. Kegagalan yang berulang kali

4. Kurang mempunyai tanggung jawab personal

5. Ketergantungan kepada orang lain

6. Ideal diri tidak realistis

b. Faktor presipitasi

1. Citra tubuh yang tidak sesuai

2. Keluhan fisik

3. Ketegangan peran yang dirasakan

4. Perasaan tidak mampu

5. Penolakan terhadap kemampuan personal

6. Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri

C. POHON MASALAH

Isolasi Sosial = Menarik diri

D. MASALAH KEPERAWATAN

1. Isolasi Sosial : Menarik diri

Data :

a. Apatis (acuh terhadap lingkungan)

b. Komunikasi verbal menurun atau tidak ada. Klien tidak bercakap-cakap

dengan klien lain atau perawat

c. Mengisolasi diri (menyendiri)

d. Tidak atau kurang sadar dengan linkungan sekitarnya

e. Menolak hubungan dengan orang lain

Gangguan konsep diri = Harga diri rendah

Koping individu tidak efektif

Masalah Utama

Page 6: Asuhan Keperawatan Dan Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah

f. Aktifitas menurun

g. Harga diri rendah

2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

Data :

a. Malu terhadap diri sendiri akibat penyakit

b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri

c. Merendahkan martabat

d. Gangguan hubungan sosial : menarik diri

e. Percaya diri kurang

f. Menciderai diri

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah berhubungan dengan koping

individu tidak efektif

F. RENCANA KEPERAWATAN

1. Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

Tujuan umum

Klien tidak menarik diri dan mampu berhubungan dengan orang lain

secara optimal

Tujuan khusus

TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya

o Kriteria hasil

Ekspresi wajah bersahabat, tidak acuh, ada kontak mata, mau berjabat

tangan, mau menyebutkan nama, mau bercakap-cakap dan

mengutarakan masalah yang dihadapi

o Intervensi

Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip

hubungan therapeutik

1. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal

2. Perkenalkan diri dengan sopan

Page 7: Asuhan Keperawatan Dan Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah

3. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggialan yang disukai

klien

4. Jelaskan tujuan pertemuan

5. Jujur dan menepati janji

6. Selalu kontak mata selama interaksi

7. Tunjukan sikap empati dan penuh perhatian pada klien

TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif

yang dimiliki

o Kriteria hasil

Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki

o Intervensi

1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien

2. Bantu klien mengekspresikan dan menggambarkan perasaan serta

pikirannya

3. Tekankan bahwa kekuatan untuk berubah tergantung pada klien

sendiri

4. Identifikasi stresor yang relevan dan penilaian klien terhadap

stresor tersebut

5. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang efektif

6. Utamakan memberi pujian therapeutik

7. Tingkatkan keterlibatan keluarga dan kelompok untuk

memberikan dukungan untuk mempertahankan kemajuan dan

perkembangan klien

TUK 3 : Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan

o Kriteria hasil

Klien menilaim kemampuan yang digunakan

o Intervensi

1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan

2. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang adaptif

Page 8: Asuhan Keperawatan Dan Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah

3. Utamakan memberi pujian therapeutik

4. Libatkan keluarga dalam perawatan klien

TUK 4 : Klien dapat merencanakan kegiatan harian

1. Dukung klien untuk merencanakan kegiatan harian

2. Rencanakan kegiatan bersama klien, aktivitas yang dapat dilakukan

setiap hari sesuai kemampuan (kegiatan sendiri, kegiatan dengan

bantuan sebagian, kegiatan dengan bantuan total)

3. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien

4. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh dilakukan

5. Libatkan keluarga dalam perawatan klien

TUK 5 : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan

kemampuannya

o Kriteria hasil

Klien melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya

o Intervensi

1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah

direncanakan

2. Beri pujian atas keberhasilan klien

3. Beri dukungan yang sesuai dan positif untuk mempertahankan

kemajuan dan pertumbuhannya

4. Libatkan keluarga dalam perawatan klien

TUK 6 : Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

o Kriteria hasil

Klien memanfaatkan sistem pendukung yang ada

o Intervensi

1. Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang cara

merawat klien dengan harga diri rendah

2. Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

Page 9: Asuhan Keperawatan Dan Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah

3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah sesuai dengan

keadaan klien

Page 10: Asuhan Keperawatan Dan Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah

BAB IIITINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y DENGAN GANGGUAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG PERKASA RUMAH SAKIT JIWA BANGLI

Tanggal Pengkajian : 11 Januari 2014Tanggal Masuk : 05 November 2012Ruang : Perkasa

I. PENGKAJIAN

A. Identitas Klien

Nama : Tn. Y

Umur : 31 Tahun

Alamat : Karangasem

Status Perkawinan : Belum Menikah

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Bali / Indonesia

Pendidika : SMP

Pekerjaan : Petani

No. CM : 01xxxx

B. Penanggung Jawab

Nama : Ny. P

Hubungan dengan Klien : Ibu Kandung

Alamat : Karangasem

II. KELUHAN UTAMA

Klien mengatakan disuruh ibunya untuk melanjutkan berobat, sering

menyendiri dikamar, bicara sedikit, sulit komunikasi.

III. ALASAN MASUK

2 bulan sebelum masuk RSJ klien sering menyendiri, membakar barang,

bicara sedikit, sulit kominikasi, bicara sendiri dan sulit tidur.

IV. FAKTOR PREDISPOSISI

Page 11: Asuhan Keperawatan Dan Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah

1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa ±3 tahun yang lalu, pernah

rawat jalan di RSJ Bangli.

2. Kontrol tidak rutin, pengobatan kurang berhasil

3. Klien mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak ada anggota

keluarga yang mengalami gangguan jiwa.

4. Klien mempunyai pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan

yaitu ia jatuh dari sepeda.

V. PEMERIKSAAN FISIK

A. Tanda – tanda vital :

Tekanan darah : 130/80 mmHg

Nadi : 84 x/menit

Suhu : 36,5 ºC

Pernafasan : 26 x/menit

B. Ukuran :

Tinggi badan : 179 cm

Berat badan : 62 Kg

C. Kondisi Fisik :

Klien tidak mengeluh sakit apa – apa, tidak ada kelainan fisik.

VI. PSIKOSOSIAL

A. Genogram

Ket :: Laki - laki : Klien

Page 12: Asuhan Keperawatan Dan Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah

: Perempuan : Meninggal

: Tinggal serumahB. Konsep Diri

Citra TubuhKlien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai adalah mata karena bisa melihat.

IdentitasKlien mengatakan anak ke-2 dari 3 bersaudara.

PeranKlien mengatakan di dalam keluarganya atau dirumah sebagai anak.

Ideal diriKlien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang, merasa bosan dan ingin bekerja lagi.

Harga diriKlien mengatakan malu berhadapan langsung dengan orang lain selain ibu dan adiknya,klien merasa tidak pantas jika berada diantara orang lain, kurang interaksi sosial.Masalah Keperawatan : harga diri rendah

C. Hubungan Sosial Orang yang dekat dengan klien adalah ibu dan adiknya. Peran serta kelompok / masyarakat : sebelum klien sakit sering

mengikuti gotong royong didesanya. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain: selama klien rawat

jalan / berobat jalan temannya berkurang karena klien malu berkomunikasi.

Masalah Kepeawatan : Menarik diriD. Spiritual

Klien mengatakan jarang sholat dalam 5x sehari, jika sholat klien shabis sholat klien berdoa agar cepat sembuh.

VII. STATUS MENTALA. Penampilan

Penampilan klien kurang rapi, rambut jarang disisir, klien menggunakan baju yang disediakan diRSJ.

B. PembicaraanKlien berbicara lambat tetapi dapat tercapai dan dapat dipahami.

C. Aktivitas Motorik Klien labih banyak menunduk, aktivitas klien menyesuaikan.

D. Alam perasaan

Page 13: Asuhan Keperawatan Dan Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah

Klien mengatakan bosan diRSJ ingin cepat sembuh dan pulang, klien sedih belum bisa bertemu ibu.

E. AfekKlien tidak sesuai dalam berfikir, bicara klien lambat

F. Interaksi selama wawancaraKontak mata kurang karena menunduk,sesekali klien menengadah,selalu menjawab jika ditanya.

G. Persepsi Halusinasi saat pengkajian tidak ditemukan.

H. Pola FikirTidak ada waham.

I. Tingkat kesadaran : Klien sadar hari, tanggal dan waktu saat pengkajian, hari jum’at tanggal 11 januari 2014 jam 16.30 WIB,hari berikutnya juga klien sadar hari sabtu tanggal 12 januari 2014.

J. Memori : Daya ingat jangka panjang klien masih ingat masa lalunya.

K. Tingkat konsentrasi dan berhitung :Klien berhitung lancar, contoh 20 – 15= 5

L. Kemampuan Penilaian : Klien mampu menilai antara masuk kamar setelah makan atau membiarkan kursi tidak rapi, klien memilih membereskan kursi.

M. Daya Tilik Diri : Klien tahu dan sadar bahwa dirinya dirumah sakit jiwa.

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG1. Makan

Klien makan 3x sehari, pagi, siang, sore, minum ± 6 gelas / hari, mandiri.

2. BAB / BAKKlien BAB 1x sehari, BAK ± 4x sehari, mandiri.

3. MandiKlien mandi 2x sehari, pagi dan sore, gosok gigi setiap kali mandi, mandiri.

4. Berpakaian / berhiasKlien mampu berpakaian sendiri tanpa bantuan orang lain.

5. Istirahat dan Tidur

Klien lebih banyak tiduran, tidur siang 12.30 15.00 WIB,tidur

malam jam 20.00 04.30 WIB.

6. Penggunaan obat

Page 14: Asuhan Keperawatan Dan Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah

Klien minum obat 3x sehari setelah makan. Haloperidol 2x5 mg, trihexiperidine 2x2 mg.

7. Pemeliharaan KesehatanKlien sudah pernah periksa diRSJD SOEDJARWADI KLATEN tetapi rawat jalan.

8. Kegiatan di Dalam RumahKlien dirumah membantu orang tua mengerjakan pekerjaan rumah

IX. MEKANISME KOPINGA. Klien mampu berbicara dengan orang lain,terlihat maluB. Klien mampu menjaga kebersihan diri sendiriC. Klien mampu jika ada masalah tidak menceritakan kepada orang

lain,lebih suka diam.Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif.

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGANA. Masalah berhubungan dengan lingkungan :

Klien menarik diri dari lingkunganB. Masalah dengan kesehatan (-)C. Masalah dengan perumahan :

Klien tinggal dengan kedua orang tua dan 2 saudaranya.D. Masalah dengan Ekonomi :

Kebutuhan klien dipenuhi oleh ibunya.

XI. ASPEK MEDIKA. Diagnosa Medis

SchizofreniaB. Terapi

- Haloperidol 2x5 mg- Trihexiperidine 2x2 mg

XII. MASALAH KEPERAWATANA. Harga Diri RendahB. Menarik DiriC. Koping Individu Tidak Efektif

XIII. POHON MASALAH

Page 15: Asuhan Keperawatan Dan Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah

Menarik Diri _ _ _ _ ( Efek )

Harga Diri Rendah _ _ _ ( Core problem )

Koping Individu Tidak Efektif _ _ _ ( Causa / Penyebab )

XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Menarik Diri Harga Diri Rendah

2. Harga Diri Rendah Koping Individu Tidak Efektif

XV. ANALISA DATANo Data Etiologi Problem

1. Ds :- Klien mengatakan

sering menunduk, kurangnya interaksi sosial

Do “- Klien tampak

menyendiri

Harga diri Rendah

Menarik Diri

2. Ds :- Klien mengatakan

reman berkurang semenjak sakit

- Klien malu dengan teman karena klien merasa tidak pantas diantara mereka

Do :- Klien tampak malu

saat berbicara

Koping Individu Tidak Efektif

Harga Diri Rendah

XVI. RENCANA KEPERAWATANTgl. Dx.Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi

14- 01- Menarik Diri TUM

Page 16: Asuhan Keperawatan Dan Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah

13 berhubungan dengan harga Diri Rendah

Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal.TUK 1Klien dapat membina hubungan saling percaya

Klien ekspresi wajah bersahabat.

Klien menunjukan rasa senang.

Klien mau kontak mata. Klien mau berjabat

tangan. Klien mau membalas

salam. Klien mau duduk

berdampingan. dengan perawat. Klien mau menyebut

nama dan mau mengutaraka masalah yang dihadapi.

1. Beri salam / panggil nama

2. yang disukai3. Jelaskan BHSP

dengan komunikasi terapeutik

4. Memperkenalkan diri dengan sopan

5. Tanyakan nama lengkap dan panggilan tujuan

6. Jujur dan menepati janji

7. Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya

8. Lakukan kontak singkat tapi sering

TUK 2Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Klien mampu mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki

Aspek positif keluarga Aspek positif lingkungan

yang dimilii klien

1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

2. Hindarkan dari penilaian yang negatif

3. Utamakan pemberian pujian yang realistik

TUK 3Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki

Klien mampu menilai kemampuan yang dimiliki selama sakit

1. Diskusikan kemampuan yang dapat digunakan selama sakit

2. Diskusikan kemampuan yang dapat ditunjukan penggunaannya

TUK 4Klien dapat menetapkan perencanaan kegiatan sesuai dengan kemampuannya

Klien dapat membuat rencana kegiatan harian

1. Rencanakan bersama klien aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari- Kegiatan

mandiri- Dibantu

sebagian- Dengan

bantuan total2. Tingkatkan

kegiatan sesuai

Page 17: Asuhan Keperawatan Dan Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah

dengan toleransi kondisi klien

3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan

TUK 5Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya

Klien melakukan kegiatan yang sesuai dengankondisi sakit dan kemampuannya

1. Berikesempatan klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan

2. Beri pujian atas keberhasilan klien

3. Diskusikan kemungkinan melaksanakan dirumah.

TUK 6Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Klien dapat memanfaatkan system pendukung dikeluarga secara optimal

Klien daoat memanfaatkan system pendukung dilingkungan sekitar.

1. Beri pendidikan kesehatan cara perawatan klien dengan Harga Diri Rendah

2. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.

Harga Diri Rendah berhubungan dengan Koping Individu Tidak Efektif

TUMKlien dapat melakukan keputusan yang efektif untuk mengendalikan situasi kehidupan yang demikian menurunkan perasaan rendah diriTUK 1Klien dapat menbina hubungan terapeutik dengan perawat

Klien mampu duduk berdampingan dengan perawat

Klien mampu berbincang - bincang dengan perawat

Klien mampu merespon tindakan perawat

1. Lakukan pendekatan dengan baik, menerima klien apa adanya dan bersikap empati

2. Cepat mengendalikan perasaan dan

Page 18: Asuhan Keperawatan Dan Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah

reaksi perawatan diri sendiri misalnya rasa marah ,empati.

3. Sediakan waktu untuk berdiskusi dan bina hubungan yang sopan.

4. Berikan kesempatan kepada klien untuk merespon.

TUK 2Klien dapat mengenali dan mengekspresikan emosinya

Klien dapat mengungkapkan perasaannya

Klien mampu mengenali emosinya dan dapat mengekspresikannya

1. Tunjukan emosional yang sesuai

2. Gunakan tekhnik komunikasi terapeutik terbuka,

3. Bantu klien mengekspresikan perasaannya

4. Bantu klien mengidentifikasikan situasi kehidupan yang tidak berada dalam kemampuan dan mengontrolnya

5. Dorong untuk menyatakan secara verbal perasaan – perasaan yang berhubungan dengan ketidak mampuannya.

TUK 3Klien dapat memodifikasi pola kognitif yang negative

Klien dapat mengidentifikasi pemikiran yang negatif

Klien dpat menurunkan penilaian yang negatifpada dirinya.

1. Diskusikan masalah yang dihadapi klien dengan memintanya untuk menyimpulkannya

2. Identifikasi

Page 19: Asuhan Keperawatan Dan Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah

pemikiran negatif klien dan bantu untuk menurunkan melalui interupsi dan substitusi

3. Evaluasi ketetapan persepsi logika dan kesimpulan yang dibuat klien

4. Kurangi penilaian klien yang negatif terhadap dirinya

5. Bantu klien menerima nilai yang dimilikinya atau perilakunya atau perubahan yang terjadi pada dirinya.

TUK 4Klien dapat berpartisipasi dalam mengambil keputusan yang berkenan dengan perawatan dirinya

Klien mampu menentukan kebutuhan untuk perawatan pada dirinya

Klien dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan

1. Libatkan klien dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai

2. Motivasi klien untuk membuat jadwal aktivitas perawatan dirinya

3. Berikan privasi sesuai kebutuhan yang ditentukan

4. Berikan reinsforcement posotif tentang pencapaian kegiatan yang telah sesuai dengan keputusan yang ditentukannya

XVII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATANTanggal / Jam No Implementasi Evaluasi

15 Januari 2014Jam 12.30

1. Bina hubungan saling percaya dengan : Menyapa klien dengan ramah

S : Klien menjawab

Page 20: Asuhan Keperawatan Dan Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah

Memperkenalkan diri dengan sopan Menanyakan nama lengkap serta

alamat klien Menunjukan sikap empati, jujur dan

menempati janji Menanyakan masalah yang dihadapi

salam dan mengatakan selamat pagi,menyebutkan nama dan alamat

O : Klien mau

berjabat tangan Klien mau duduk

berdampingan dengan perawat

Klien mau mengutarakan masalahnya

A : SP 1 tercapaiPp :

Lanjutkan SP 2 adakan kontrak waktu pertemuan berikutnya.

Pk :Anjurkan klien untuk dapat menyapa perawat jika bertemu dan percaya jika perawat akan membantu masalah yang dihadapi

15 Januari 2014Jam 15.30

2. Bina hubungan terapeutik dengan perawat dengan : Pendekatan dengan baik ,menerima

klien apa adanya Mengidentifikasi perasaan dan reaksi

perawatan diri sendiri Menyediakan waktu untuk bina

hubungan yang sopan Menberikan kesempatan untuk

merespon

S : Klien mau duduk

berdampingan dengan perawat

O : Klien mampu

berbincang – bincang dengan perawat

Klien mampu merespon tindakan perawat.

A : SP 2 tercapaiPp :

Lanjutkan SP 3 adakan kontrak waktu pertemuan berikutnya.

Pk :Anjurkan klien mampu berkomunikasi,mampu

Page 21: Asuhan Keperawatan Dan Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah

memulai berbicara dan tidak janggung.

16 Januari 2014Jam 17.00

3. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki dengan :

Membantu mengidentifikasi dengan aspek yang positif

Mendorong agar berpenilaian positif

Membantu mengungkapkan perasaannya

S : Klien mengatakan

cara penilaian positif tidak boleh berfikir jelek terhadap orang lain,sopan santun dan ramah yang diutamakan.

O : Klien dapat

mengungkapkan perasaannya

A : SP 3 teratasi sebagianPp :

lanjutkan SP 1 keluarga

Pk :Anjurkan klien untuk mempertahankan hubungan saling percaya berinteraksi secara terarah.

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah penulis melakukan pengkajian dan perawatan pada Tn. Y

dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah di Ruang perkasa Rumah

Sakit Jiwa Bangli selama 2 minggu penulis dapat menarik kesimpulan bahwa

dalam malakukan perawatan jiwa sangat penting sekali membina hubungan

saling percaya dan juga membutuhkan kolaborasi yang baik dengan tenaga

medis (dokter dan perawata), keluarga dan juga lingkungan (tetangga dan

masarakat) terapeutik, agar semua maksud dan tujuan klien dirawat maupun

perawat yang merawat tercapai.

Page 22: Asuhan Keperawatan Dan Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah

B. SARAN

1. Klien

a. Libatkan klien dalam aktivitas positif

b. Minum obat secara rutin dengan prinsip 5B

c. Memahami aspek positif dan kemampuan yang dimilikinya

d. Berlatih untuk berinteraksi dengan orang lain

2. Keluarga

a. Mau dan mampu berperan serta dalam pemusatan kemajuan klien

b. Membantu klien dalam pemenuhan aktivitas positif

c. Menerima klien apa adanya

d. Hindari pemberian penilaian negatif

3. Perawat

a. Lebih mengingatkan terapi theraupetik terhadap klien

b. Menyarankan keluarga untuk menyiapkan lingkungan dirumah

c. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan dan perawatan klien

d. Memberi reinforcement

DAFTAR PUSATAKA

Stuart, G.W. dan Sudeen, S.J. (1995). “Principles And Practice Of Psychiatric Nursing”. (6th ed). St. Louis : Mosby year book

Town send, M.C. (1998). “Diagnosa Keperawatan Psikiatri : Pedoman untuk pembuatan rencana keperawatan”. Jakarta : EGC (terjemahan).

Page 23: Asuhan Keperawatan Dan Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah

PEMBAHASAN

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA HARGA DIRI RENDAH

Page 24: Asuhan Keperawatan Dan Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah

OLEH :

I KADEK DODI ARYAWAN

Kp.05.12.024

AKPER KESDAM IX/UDAYANA

TAHUN AJARAN 2014 - 2015

JLN. TAMAN KANAK- KANAK DENPASAR

TUGAS KEPERAWATAN JIWA

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA HARGA DIRI RENDAH

NAMA KELOMPOK II

Zunica Dita Islamiah (011)

Page 25: Asuhan Keperawatan Dan Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah

Dewa Ayu Agung Diah Indah Sari (012)

I Kadek Agus Mulia Putra (013)

Putu Wini Arista (014)

Ni Putu Trisnawati (015)

Kadek Iin Sukma Pratiwi (016)

Ni Komang Desy Natalia (017)

Made Prema Vidhya Dhayaka (018)

Luh Made Diah Ganaki P. (019)

I Gst. Ayu Pt Mirah Cahya N. (020)

AKPER KESDAM IX/UDAYANA

TAHUN AJARAN 2013 - 2014

JLN. TAMAN KANAK- KANAK DENPASAR, BALI