11
BAB I LAPORAN PENDAHULUAN I. KONSEP DASAR A. DEFINISI Laringitis Akut merupakan manifestasi dari radang saluran nafas atas. Pada anak dapat menimbulkan sumbatan jalan nafas dengan cepat karena rimaglotisnya relatif lebih sempit (Arif Mansjoer : 2000). Laringitis Akut pada orang dewasa hanya penyakit ringan saja tetapi pada anak berbeda, karena disertai batuk keras, suara serak sampai afoni, sesak nafas dan stridor. Hal ini disebebabkan oleh edema laring dan sekitar pita suara (Ngastiyah : 1995). B. ETIOLOGI Penyebab laringitis umumnya adalah streptococcus hemalyticus, streptococcus vilidans, pneumokokus, streptococcus hemalyticus dan haemophilus influenzne, proses radang pada laring dipermudah oleh trauma, bahan kimia, radiasi, alergi dan pemakaian suara berlebihan. C. MANIFESTASI KLINIK Demam, bapil, nyeri menelan dan pada waktu berbicara. Suara serak sampai akoni, sesak nafas sampai stridor. Bila penyakit berlanjut terus akan terdapat tanda obstruksi jalan nafas berupa gelisah, nafas tersengal-sengal sesak, nafas bertambah berat,

Asuhan Keperawatan Pasien LARINGITIS AKUT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

FGH

Citation preview

Page 1: Asuhan Keperawatan Pasien LARINGITIS AKUT

BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

I. KONSEP DASAR

A. DEFINISI

Laringitis Akut merupakan manifestasi dari radang saluran nafas atas. Pada

anak dapat menimbulkan sumbatan jalan nafas dengan cepat karena

rimaglotisnya relatif lebih sempit (Arif Mansjoer : 2000).

Laringitis Akut pada orang dewasa hanya penyakit ringan saja tetapi pada

anak berbeda, karena disertai batuk keras, suara serak sampai afoni, sesak

nafas dan stridor. Hal ini disebebabkan oleh edema laring dan sekitar pita

suara (Ngastiyah : 1995).

B. ETIOLOGI

Penyebab laringitis umumnya adalah streptococcus hemalyticus,

streptococcus vilidans, pneumokokus, streptococcus hemalyticus dan

haemophilus influenzne, proses radang pada laring dipermudah oleh trauma,

bahan kimia, radiasi, alergi dan pemakaian suara berlebihan.

C. MANIFESTASI KLINIK

Demam, bapil, nyeri menelan dan pada waktu berbicara. Suara serak sampai

akoni, sesak nafas sampai stridor. Bila penyakit berlanjut terus akan terdapat

tanda obstruksi jalan nafas berupa gelisah, nafas tersengal-sengal sesak, nafas

bertambah berat, retraksi suprasternal dan epigastrium. Px yang diduga

menderita laringitis akut perlu dikonsul kebagian THT untuk dilakukan

laringloskopi direk. Hasilnya sering didapat mukosa laring sangat sembab,

merah tanpa membran, tampak pembengkakan subglotis yaitu pembengkakan

jaringan ikat pada konuselastikus dan tampak dibawah pita suara.

D. PEMERIKSAAN PENUJANG

Pemeriksaan apusan dari taring untuk kulter dan uji resistensi pada kasus

yang lama / sering residif.

Page 2: Asuhan Keperawatan Pasien LARINGITIS AKUT

E. PENATALAKSANAAN

Medik

Berikan antibiotik yang adekuat dan kortikosteroid, istirahat bersuara,

hindarkan iritasi laring, isap lendir dari tenggorok / laring. Pada sumbatan

yang berat, bila usaha medis tidak berhasil dilakukan trakeostami.

Istirahat bicara dan bersuara selama 2 – 3 hari, menghirup udara lembab

dan menghindari iritasi pada laring dan faring. Untuk terapi

medikamentosa diberikan antibiotik penisilin anak 3 x 50 mg / Kg BB

dan dewasa 3 x 500 mg. Bila alergi dpat diganti eritromisin / basitrasin

dapat diberikan kortikosteroid untuk mengatasi edema, dipasang pipa

endrotrokea / trakeostomi bila terdapat seumbatan laring.

F. PATOFISIOLOGI

Pneumokokus, Streptococcus Hemolyticus, Streptococcus Viridans

Jalan nafas tidak efektif

Odema pada laring

Masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan

Reaksi radang

Masuk ke sirkulasi

Tersumbat jalan nafasNyeri telan

Kesulitan menelan

Kelumpuhan laring

Gangguan nutrisi

Gangguan rasa aman dan nyaman

Nafsu makan menurun

Resiko aspirasi

Page 3: Asuhan Keperawatan Pasien LARINGITIS AKUT

ASUHAN KEPERAWATAN

I. PENGKAJIAN

Merupakan pendekatan yang sistematis untuk mengumpulkan data dan

analisa data sehingga dapat diketahui masalah yang dihadapi oleh Px.

a. Pengumpulan Data

1. Identitas Kx

Meliputi : Nama, umur, jenis kelamin, agama, umur, pendidikan,

pekerjaan, alamat, tanggal MRS, Dx medis, suku bangsa, status

perkawinan.

2. Keluhan Utama

Kx mengeluh demam, mual-muntah, sesak, batuk, pilek, nyeri menelan

dan pada waktu berbicara.

3. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat Penyakit Sekarang

Hal ini meliputi keluhan utama mulai sebelum ada keluhan

sampai terjadi demam, mual, muntah, sesak, bapil, serta nyeri

menelan dan pada waktu berbicara.

b. Riwayat Penyakit Dahulu

Kx merasa mual, muntah, demam, sesak, batuk, nyeri menelan

apakah terdapat hubungan dengan penyakit yang diderita sebelumnya.

c. Riwayat Penyakit Keluarga

Hal ini meliputi tentang bagaimana kesehatan dalam keluarga,

apakah anggota keluarga yang menderita penyakit menular.

4. Riwayat Kesehatan dan Persalinan

- Prenatal

Keadaan gizi Ibu sewaktu hamil, penyakit infeksi diderita Ibu selama

hamil, psikologis Ibu hamil, penggunaan jamu dan obat-obatan.

- Natal

Meliputi keadaan Kx saat lahir, proses persalinan, kelainan-kelainan

yang didapatkan keadaan trauma saat melahirkan.

- Post natal

Kelainan pada bayi, keadaan bayi, imunisasi yang didapat.

5. Riwayat Tumbuh Kembang

- Pertumbuhan meliputi BB, TB

- Perkembangan meliputi perkembangan psikososial halus dan kasar

Page 4: Asuhan Keperawatan Pasien LARINGITIS AKUT

6. Riwayat Imunisasi

Meliputi imunisasi BCG, DPT, Hepatitis, Campak, Polio.

7. Riwayat Nutrisi

Meliputi pemberian Asi dan pemberian makanan tambahan serta jenis

makanan tambahan serta jenis makanan tambahan yang diberikan.

8. Pola-pola Fungsi Kesehatan

a. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat

Tanggapan Kx mengenai kesehatan dan kebiasaan yang kurang

menjaga kebersihan meliputi Kx mengerti tentang gaya hidup sehat,

pola tata laksana sehat dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana dan

berapa kali Kx mandi, menggosok gigi serta tindakan Kx apabila

sakit.

b. Pola nutrisi dan metabolisme

Pada umumnya Kx laringitis nafsu makannya menurun serta adanya

sulit menelan.

c. Pola eliminasi

Eliminasi Alvi Kx kadang mengalami konstipasi sedangkan pada

eliminasi urine tidak mengalami gangguan hanya warna urne menjadi

kecoklatan.

d. Pola istirahat dan tidur

Pada istirahat dan tidur akan menurun karena Px dengan laringitis

terjadi sesak nafas dan nyeri telan dan pada waktu berbicara.

e. Pola aktivitas dan latihan

Pada Kx laringitis akan mengalami gangguan karena Kx harus

bedrest serta mual, muntah, demam dan nyeri sehingga membuat

aktifitas menurun.

f. Pola persepsi dan konsep diri

Biasanya terjadi kecemasan terhadap keadaan penyakitnya, dampak

psikologis, Kx terjadi perubahan konsep diri antara lain : body image,

ideal diri.

g. Pola sensori dan kognitif

Meliputi body image, self sistem, kekacauan identitas, depresanalisasi

dan bagaimana pengetahuan Kx tenntang penyakitnya.

h. Pola reproduksi

Meliputi anak keberapa dari beberapa saudaram jenis kelamin

i. Pola hubungan peran

Page 5: Asuhan Keperawatan Pasien LARINGITIS AKUT

Bagaimana peran Kx dalam keluarga meliputi hubungan Kx dengan

keluarga dan orang lain.

j. Pola hubungan stres

Biasanya Kx sering melamun dan merasa cemas atas keadaan

penyakitnya.

k. Pola tata nilan dan kepercayaan

Biasanya Kx terganggu dalam hal ibadahnya karena harus berobat

sehingga aktivitasnya Kx di bantu oleh keluarganya.

PEMERIKSAAN FISIK

- Keadaan umum

Didapat saat Kx waktu pengkajian misalnya keadaannya,

kesadarannya, pemeriksaan TTV.

- Pemeriksaan kepala dan leher : Meliputi kebersihan rambut, mukosa

bibir kering, wajah Kx pucat dan menyeringai, tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid atau vena jugularis.

- Pemeriksaan integumen meluputi warna kulit, turgor kulit, akral.

- Pemeriksaan sistem respirasi meliputi frekuensi pernafasan, bentuk

dada, pergerakan dada.

- Pemeriksaan sistem kardiovaskuler meliputi irama, suara jantung.

- Pemeriksan sistem gastrointestinal

Pada Kx laringitis terjadi penurunan nafsu makan dikarenakan adanya

nyeri telan.

- Pemeriksaan muskuluskeletal meliputi pergerakan ekstrimitas,

terpasang infus ditangan.

- Pemeriksaan sistem endokrin : Tidak ada yang mempengaruhi

terjadinya laringitis dalam sistem endokrin.

- Pemeriksaan genitauria meliputi tidak adanya dysuria, retensi urin,

inkontinennya urin.

- Pemeriksaan sistem persarafan pada umumnya motorik dan sensorik

terjadi gangguan.

b. Analisa Data

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dikelompokkan meliputi data

subyek dan obyektif untuk menentukan masalah data yang telah

dikelompokkan, ditentukan Kx keperawatannya, kemudian ditentukan

penyebabnya serta dirumuskan ke diagnosa keperawatan (Lismidar : 1990).

Page 6: Asuhan Keperawatan Pasien LARINGITIS AKUT

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko terjadi sumbatan jalan nafas berhubungan dengan sesak /

penumpukan seret.

2. Gangguan rasa aman dan nyaman berhubungan dengan kesukaran bernafas /

sesak.

3. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan

intake yang tidak adekuat.( Disorders of nutrition less than the needs

associated with inadequate intake.)

III. PERENCANAAN

1. Dx Kep. I

Resiko terjadi sumbatan jalan nafas berhubungan dengan sesak /

penumpukan seret

Tujuan : Jalan nafas kembali efektif dalam waktu 3 menit

KH : - Sesak berkurang

- Tidak ada suara nafs tambahan

- TTV dalam batas normal

Intervensi

a. Lakukan pendekatan

R/ Dengan dilakukan pendekatan dan mempermudah dalam melakukan

tindakan dan membina kepercayaan antara Px dan perawat.

b. Baringkan Px setengah duduk

R/ Diharapkan Kx dapat bernafas dan tidak sesak

c. Berikan O2

R/ Diharapkan sesak berkurang

d. Kontrolkan jalannya tetasan infus tiap jam dan catatlah dalam catatan

khusus pemberian cairan

R/ Tetesan cairan harus sesuai yang dibutuhkan karena jika berlebihan

dapat menambah sesak nafas

e. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat-obatan

IV. IMPLEMENTASI

Pelaksanaan merupakan pengelolahan dan wujud rencana tindakan yang meliputi

beberapa kegiatan yaitu validasi rencana keperawatan, mendokumentasikan

rencana tindakan keperawatan, memberikan asuhan keperawatan dan

mengumpulkan data (Lismidar, 1990 : 60).

Page 7: Asuhan Keperawatan Pasien LARINGITIS AKUT

V. EVALUASI

Merupakan tahap / langkah dalam proses keperawatan yang dilakukan dengan

sengaja dan terus menerus yang dilakukan oleh perawat dan anggota tim

kesehatan lainnya dengan tujuan untuk memenuhi apakah tujuan dan rencana

keperawatan tercapai / tidak serta untuk melakukan pengkajian ulang.

DAFTAR PUSTAKA

Page 8: Asuhan Keperawatan Pasien LARINGITIS AKUT

Arif Mansjoer. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ke 3, Jilid I, 2000, FKUI : Media Aesculapius, Jakarta

Ngastiyah. Perawatan Anak Sakit, Kedokteran EGC, Jakarta.

Lismidar, dkk. Proses Keperawatan, 1990, Universitas Jakarta.