46
Asuhan Keperawatan Jiwa pada Anak dan Remaja dr. Tobias Reinaldo Toti

asuhankeperawatanpadaanakdanremaja.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

  • Asuhan Keperawatan Jiwa pada Anak dan Remaja dr. Tobias Reinaldo Toti

  • Tujuan pembelajaran Epidemiologi gangguan jiwa pada anak dan remaja Jenis gangguan jiwa pada anak dan remaja Etiologi gangguan psikiatrik pada anak-anak dan remaja Penatalaksanaan keperawatan gangguan jiwa pada anak dan remaja

  • Epidemiologi

  • Dunia Masalah kesehatan jiwa yang terjadi pada anak dan remaja mencapai 15-22% dan hanya < 20% yang mendapat pengobatan (Keys, 1998).

  • Amerika Prevalensi gangguan depresi pada remaja dengan depresi berat 0,4-6,4%, gangguan distimik 1,6-8% dan gangguan bipolar 1%. Sekitar 40-70% komorbiditas dengan gangguan jiwa lain (penyimpangan perilaku, penyalahgunaan obat, penyimpangan seksual, gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif, anxietas, anoreksia nervosa, problem sekolah). 50% populasi memiliki 2 atau lebih dari dua gangguan jiwa lain. Rasio remaja perempuan dibandingkan laki-laki adalah 2:1.

  • Indonesia Prevalensi gangguan kesehatan jiwa di Indonesia menurut hasil studi Bahar, dkk (1995) adalah 18,5%. Jika ditinjau dari proporsi penduduk, 40% dari total populasi terdiri atas anak dan remaja berusia 0-16 tahun. Ternyata 7-14% dari populasi anak dan remaja mengalami gangguan kesehatan jiwa (Achir Yani, 2008).

  • Definisi Diagnosis gangguan jiwa pada anak anak dan remaja adalah perilaku yang tidak sesuai dengan tingkat usianya menyimpang bila dibandingkan dengan norma budaya yang mengakibatkan kurangnya atau terganggunya fungsi adaptasi (Townsend, 1999).

  • Jenis gangguan jiwa pada anak dan remaja 1. Gangguan perkembangan pervasif a. RM (Retardasi Mental)Terjadi sebelum usia 18 thFungsi intelektual (IQ < 70)Ketrampilan adaptasi (2 atau lebih pada gangguan komunikasi, perawatan diri, aktivitas hidup sehari-hari, ketrampilan sosial, fungsi dlm masyarakat, pengarahan diri, kesehatan dan keselamatan , fungsi akademis dan bekerja.)

  • Pembagian RM RM ringan: skor IQ 55-70RM sedang : skore IQ 40 54RM berat : skore IQ 25 39RM sangat berat : skore IQ < 25

  • b. Autisme Gangguan nyata dalam interaksi sosial dan komunikasi serta aktivitas dan minat yang terbatas (Johnson, 1997).

  • Paling tidak memiliki 6 item dari hal di bawah ini:1) kerusakan kualitas interaksi sosialPenggunaan perilaku non verbal multipelGagal mengembangkan hubungan dengan peer yang sesuai dg tingkat perkembangan Gagal secara spontan membagi perhatian/menerima dengan yang lainKurang dalam hal saling membalas kebaikan baik secara emosional maupun sosial

  • 2) Kerusakan kualitas komunikasiTerlambat/ kurangnya pengucapan bahasa Ketidakmampuan untuk inisiatif bicara/ mempertahankan pembicaraan Penggunaan bahasa yang aneh/ mengikuti ucapan orang lain Kurang bervariasi, kurang spontannya permainan sesuai dengan tingkat perkembangan anak

  • 3) Anak memiliki pola perilaku, ketertarikan dan aktivitas berulang-ulang yang dimanifestasikan dalam:Kesenangan yang abnormal terhadap satu atau lebih perilaku yang berulang-ulangTidak patuh terhadap peraturan, rutinitas dan ritualKebiasaan yang aneh dan berulang-ulangAsik terhadap suatu bagian dari benda

  • c. Gangguan perkembangan spesifik dicirikan dengan keterlambatan perkembangan yang mengarah pada kerusakan fungsional pada bidang-bidang seperti membaca, aritmatika, bahasa, dan artikulasi verbal.

  • 2. Defisit perhatian dan gangguan perilaku desruptif ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)Perilaku yang ditandai dengan adanya gangguan pada perhatian, hiperaktivitas, dan impulsif.

  • Kriteria perhatian (harus memenuhi 6 dari 10 kriteria)Tidak bisa memperhatikanBerbuat kecerobohan di sekolah/aktivitasTidak bisa mendengarkanMengikuti instruksiMengorganisasi tugasMenghindari tugas yang melibatkan mentalMudah terdistraksiMudah lupa

  • Kriteria hiperaktif (memenuhi 6 dari 9 kriteria)Bergerak dengan gugupMenggeliat/meliuk-liukTidak dapat duduk tenangBerlari/memanjat pada situasi yang tidak tepatSulit bermain dengan tenangSulit istirahat dengan tenangBanyak bicara

  • Impulsif Kesulitan menunggu Tidak mau antri Mengganggu orang lainMenjawab pertanyaan tanpa berfikir

  • b. Gangguan perilaku dicirikan dengan perilaku berulang, disruptif, dan kesengajaan untuk tidak patuh, termasuk melanggar norma dan peraturan sosial. MencuriBerbohongMenggertakMelarikan diriMembolos menyalahgunakan zat

  • Melakukan pembakaranMenyiksa binatangSerangan fisik terhadap orang lain

    c. Gangguan penyimpangan oposisi Merupakan bentuk gangguan perilaku yang lebih ringan. Sikap menentang, seperti berargumentasi Kasar, marah, toleransi rendah thd frustasi Miras, zat terlarang

  • 3. Gangguan ansietas Sering berlanjut dari masa anak-anak, remaja hingga dewasaGangguan obsesi kompulsif, gangguan ansietas umum, dan fobiaGangguan ansietas akibat perpisahan (rasa takut berpisah dari orang yang paling dekat)menolak pergi ke sekolah, keluhan somatik, ansietas berat terhadap perpisahan, khawatir adanya bahaya pada pengasuhnya.

  • TIC dan Tourette Syndrome Pergerakan, gesture, ucapan yang tiba-tiba & berulang. Meningkat pada keadaan stress dan berkurang pada saat melakukan kegiatan yang menarik Tic : gerakan diluar kesadaran yang berulang-ulang Gangguan yang paling parah : multiple Tic yang dilakukan dalam 1 hari selama 1 tahun atau lebih Trichotillomania Ekolalia

  • 4. Skizofrenia Skizofrenia anakjarang terjadi dan sulit didiagnosis, mirip dengan gangguan pervasifPerilaku khas: gangguan kognitif dan perilaku, menarik diri secara sosial dan komunikasi Skizofrenia remaja Merupakan hal yang umum, insidensi tinggi pada remaja akhir Perubahan perilaku, isolasi sosial, sikap aneh, penurunan akademik

  • 5. Gangguan mood Gangguan ini jarang terjadi pada anak dan remaja dibandingkan dengan masa dewasa (Keltner, 1999).prevalensi: 1-5% untuk gangguan depresi : 1% bipolar pada remaja Waspada bunuh diri pada remaja akhir (15-24 th).

  • 6. Gangguan Penyalahgunaan ZatGangguan yang banyak terjadi, sekitar 32% remaja menderita gangguan penyalahgunaan zat (Johnson, 1997). lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan

  • 7. Gangguan eliminasi BAB berulang pada tempat yang tidak tepat ketika sudah berumur 4 tahun (encopresis)BAK di tempat tidur atau pakaian setelah menginjak usia 5 tahun (enuresis)

  • 8. Gangguan makanperilaku berkaitan dengan memakan zat yang tidak nutritif, regurgitasi, gagal untuk makan secara adekuat

  • Etiologi Faktor-faktor psikobiologi Riwayat genetika keluarga (RM, autis, ansietas, skizofrenia, gangguan perilaku)Abnormalitas struktur otak dan perubahan neurotransmiter (ADHD, autis, skizofrenia)Pengaruh pranatal (infeksi maternal, kurang perawatan pranatal, ibu yang menyalahgunakan zat)Penyakit kronis atau kecacatan kesulitan koping

  • Dinamika keluarga Penganiayaan anak (anak yang terus menerus dianiaya pada masa kanak-kanak awal, perkembangan otaknya kurang adekuat, terutama otak kiri)Disfungsi sistem keluarga (kurangnya sifat pengasuhan, komunikasi yang buruk, kurangnya batasan antar generasi, dan perasaan terjebak)

  • Faktor lingkungan Kemiskinan Perawatan pranatal yang tidak baik, nutrisi buruk, tumbuh kembang anak tidak normal TunawismaPerkembangan emosi dan psikologi Budaya keluarga Perilaku orang tua yang berbeda dengan lingkungan sekitar kurang diterima oleh anak-anak dan teman sebayanya

  • PenatalaksanaanPerawatan berbasis komunitas saat ini lebih banyak terdapat pada managed care.Pencegahan primer melalui berbagai program sosial yang ditujukan untuk menciptakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan anak.Pencegahan sekunder dengan menemukan kasus secara dini pada anak-anak yang mengalami kesulitan di sekolah sehingga tindakan yang tepat dapat segera dilakukan.

  • c. Dukungan terapeutik bagi anak-anak diberikan melalui psikoterapi individu, terapi bermain, dan program pendidikan khusus untuk anak-anak yang tidak mampu berpartisipasi dalam sistem sekolah yang normal. d. Terapi keluarga dan penyuluhan keluarga penting untuk membantu keluarga mendapatkan keterampilan dan bantuan yang diperlukan guna membuat perubahan yang dapat meningkatkan fungsi semua anggota keluarga.

  • Tinjauan Proses KeperawatanPengkajian Pertumbuhan dan perkembanganRiwayat keluarga (keluarga yang mengalami gangguan, kejadian yang menyedihkan, pengobatannya)Keadaan biofisik (kecatatan)Keadaan emosi Latar belakang sosial budaya, ekonomi, agamaPola interaksi

  • Persepsi dan kepuasan remaja tentang keadaan kesehatannyaPola penyelesaian masalah LingkunganSumber materi Kegiatan anak sehari-hari

  • Diagnosis keperawatan Risk for Self Directed Violence Risk for Other-Directed Violence Harga diri rendah kronik Harga diri rendah situasionalIneffective CopingKecemasan Gangguan komunikasi verbal Gangguan interaksi sosialDefisit perawatan diri

  • Perencanaan Bekerja sama dengan klien dan keluarga dalam menetapkan tujuan yang realistisTetapkan kriteria hasil yang diinginkan untuk klien, keluarga dan keduanya.

  • Implementasia. Implementasi umumBentuk rasa saling percayaMendengarkan secara aktif, penuh perhatian dan dukunganTingkatkan komunikasi yang jelas, jujur dan langsungDukung kelebihan klien dan keluargaTerapi bermain pada anakEdukasikan kepada keluarga tentang cara menjaga emosi anak

  • b. Untuk anak atau remaja dengan gangguan perkembangan pervasif Ciptakan lingkungan yang aman. Bantu orangtua mengurangi perasaan bersalah. Pertahankan konsistensi pengasuh anak. Bantu orangtua dan saudara kandung anak dalam mengidentifikasi dan mendiskusikan perasaannya. Alihkan perhatian anak bila ansietasnya meningkat dan perilakunya memburuk Berikan benda-benda yang dikenal anak

  • c. Untuk anak atau remaja dengan ADHD Berikan medikasi stimulan di pagi hari guna memaksimalkan efektivitasnya. Bantu keluarga menggunakan manipulasi lingkungan untuk mengurangi stimulus guna mengendalikan perilaku Bantu keluarga menyusun jadwal yang tetap untuk makan, tidur, bermain, dan mengerjakan tugas sekolah

  • d. Untuk anak atau remaja dengan gangguan perilaku atau gangguan penyimpangan oposisi Dorong klien mengekspresikan kemarahannya dengan sikap verbal yang tepat Gunakan latihan fisik dan aktivitas untuk membantu anak menyalurkan kelebihan energi yang muncul karena peningkatan ansietas atau kemarahan Catat tanda-tanda perburukan perilaku dan dan lakukan intervensi segera

  • e. Untuk anak atau remaja dengan gangguan ansietas Pertahankan sikap tenang bila klien dan orangtua mengalami peningkatan ansietas Gunakan strategi kognitif dalam mendiskusikan tentang ketakutan-ketakutan yang dirasakan klien, dengan mengemukakan realitas yang ada Bantu klien segera kembali ke sekolah dengan dukungan dari keluarga, bila terjadi ansietas akibat perpisahan

  • f. Untuk anak atau remaja dengan gangguan mood Fokuskan pada tindakan meningkatkan harga diri Gunakan tindakan kognitif dalam mengatasi perasaan dan pikiran negatif Pertahankan sikap yang penuh harapan Gunakan tindakan kewaspadaan terhadap bunuh diri bagi klien yang berisiko melakukannya

  • g. Untuk anak atau remaja dengan gangguan penyalahgunaan zat Ajarkan pada klien dan keluarganya tentang zat-zat tersebut dan dampaknya terhadap kesejahteraan fisik dan psikologis Anjurkan klien dan keluarganya untuk menghadiri kelompok swadaya Perkuat sikap penuh harapan bahwa klien dapat mencapai dan mempertahankan keadaan bersih tanpa penyalahgunaan

  • 5. Evaluasi hasil a. Klien dan keluarganya menunjukkan perbaikan keterampilan koping b. Klien mengendalikan perilaku impulsifnya c. Klien menunjukkan stabilitas mood yang normal d. Klien berpartisipasi dalam program penyuluhan sesuai kemampuan e. Klien dan keluarganya berpartisipasi dalam program pengobatan f. klien berinteraksi secara sosial dengan kelompok teman sebaya

  • TERIMA KASIH

    *