27
TUGAS AUDITING AUDIT LAPORAN KEUANGAN & LAPORAN AUDIT INDEPENDEN OLEH: OLIVIA OLDRINE 07953004 EFRITA ZARMIDA 07953033 AYU ENIKE 07953049 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

Audit Laporan Keuangan & Laporan Audit Indipenden

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Audit Laporan Keuangan & Laporan Audit Indipenden

TUGAS AUDITING

AUDIT LAPORAN KEUANGAN & LAPORAN AUDIT INDEPENDEN

OLEH:

OLIVIA OLDRINE 07953004

EFRITA ZARMIDA 07953033

AYU ENIKE 07953049

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDALAS

2008 / 2009

Page 2: Audit Laporan Keuangan & Laporan Audit Indipenden

Perlunya audit Atas Laporan Keuangan

Tujuan auditor umum atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah

untuk menyatakan pandapat atas kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi

keuangan, hasil usaha, serta arus kas sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang

berlaku umum.

Alasan auditor mengumpulkan bukti adalah untuk memungkinkan mereka

mencapai kesimpulan tentang apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar

dalam semua hal yang material serta untuk menerbitkan laporan audit yang tepat.

Auditor memiliki suatu tanggung jawab untuk memberikan suatu peringatan

kepada para pengguna tentang apakah laporan keuangan tersebut telah disajikan secara

tepat atau tidak.

Secara ringkas laporan keuangan yang merupakan tanggung jawab manajemen

perlu diaudit oleh KAP yang merupakan pihak ketiga yang independen, karena:

a. Jika tidak diaudit, ada kemungkinan bahwa laporan keuangan tersebut

mengandung kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Karena

laporan keuangan yang belum diaudit kurang dipercaya kewajarannya oleh

pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut.

b. Jika laporan keuangan sudah diaudit dan mendapat opini unqualified (wajar

tanpa pengecualian) dari KAP, berarti pengguna laporan keuangan bisa yakin

bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji yang material dan

disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.

Manfaat Ekonomis Audit

Audit tidak memiliki pengaruh baik terhadap tingkat bunga yang bebas resiko maupun

resiko bisnis, tetapi auditing memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap resiko

informasi. Jika seorang manajer bank merasa puas terhadap kecilnya resiko informasi

dari laporan keuanga seorang debitur yang telah di audit, maka resiko tersebut akan

banyak berkurang dan pada gilirannya akan membuat keseluruhan tingkat bunga yang

akan dibebankan kepada debitur dapat diperkecil. Pengurangan informasi pun dapat

Page 3: Audit Laporan Keuangan & Laporan Audit Indipenden

memberikan pengaruh yang sangat pada kemampuan debitur untuk memperoleh

sejumlah modal dengan biaya atas modal yang wajar.

Manfaat Audit Dari Sudut Pandang Pengawasan

Manfaat audit operasional adalah sebagaiberikut:

1. Mengidentifikasi masalah yang saling berhubungan dan altematif perbaikan.

2. Menempatkan kesempatan untuk mengeliminasi pemborosan dan

ketidakefisienan yaitu pengurangan biaya.

3. Menempatkan kesempatan dan meningkatkan pendapatan (income) yaitu

memperbaiki pendapatan (income).

4. Mengidentifikasikan sasaran tujuan, kebijakan dan prosedur organisasi yang

tidak dapat didefinisikan.

5. Mengidentifikasikan kriteria untuk raengukur pencapaian sasaran dan tujuan

organisasi.

6. Rekomendasi perbaikan kebijakan prosedur dan struktur organisasi.

7. Melakukan pengawasan kinerja individu atau unit-unit organisasi.

8. Melihat kembali ketaatan dengan syarat-syarat legal dan sasaran, tujuan,

kebijakan prosedur organisasi.

9. Menguji kebenaran tindakan yang tidak sah, kecurangan, atau mungkin

sebaliknya tindakan yang tidak benar.

10. Menilai informasi manajemen dan sistem control.

11. Mengidentifikasikan masalah yang mungkin timbul pada pelaksanaan di masa

yang akan datang.

12. Menyediakan dan menambah saluran komunikasi antara tingkat operasional

dan manajemen puncak.

13. Menetapkan evaluasi tujuan pelaksanaan secara independen.

Pemisahan Tanggung Jawab Manajemen dan Auditor

Secara garis besar tanggung jawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi yang

sehat, menyelenggarakan pengendalian intern yang memadai, serta membuat berbagai

penyajian laporan keuangan secra wajar berada ditangan manajemen bukan di tangan

Page 4: Audit Laporan Keuangan & Laporan Audit Indipenden

auditor. Sedangkan pengetahuan auditor akan berbagai masalah hal ini serta

pengendalian intern terbatas pada pengetahuan yang diperolehnya selama pelaksanaan

proses audit.

Tanggung jawab manajemen atas kewajaran penyajian (asersi) laporan

keuangan berkaitan dengan hak istimewa mereka dalam menentukan berbagai

pengungkapan apa yang mereka anggab penting untuk disajikan. Sedangkan dalam

suatu oeristiwa ketika manajemen bersikeras pada suatu pengungkapan atas laporan

keuangan yang menurut auditor tidak dapat diterima, auditor dapat memilih untuk

menerbitkan suatu pendapat tidak wajar atau pendapat wajar dengan pengecualian

atau malah memutuskan untuk mengundurkan diri dari penugasan tersebut.

Hubungan Yang Harus Dipertahankan

Dalam standar pekerjaan lapangan, auditor harus memmperoleh pemahaman

atas lingkungan pengendalian yang mempunyai dampak besar terhadap keseriusan

pengendalian yang diterapkan didalam entitas. Efektifitas informasi dan komunikasi

serta aktifitas pengendalian sangat ditentukan oleh atmosfer yang diciptakan oleh

lingkungan pengendalian.

Manajemen

Bertanngujawab untuk mengembangkan dan menyelenggarakan secara efktif

pengendalian intern. Direktur utama bertanggungjawab menciptakan atmosfer

pengendalian ditingkat puncak dan menjamin bahwa semua komponen

pengendalian intern terwujud didalam organisasinya. Direktur keuangan dan

akuntansi menjalankan peran penting dalam perancangan, implementasi, dan

pemantauan sistem pelaporan keuangan organisasi, penyusunan rencana dan

anggaran perusahan, penilaian dan analisis kerja, serta pencegahan dan

pendeteksian pelaporan keuangan yang menyesatkan.

Dewan komisaris dan komite audit

Bertanggungjawab untuk menenukan apakah manajemen memenuhi

yanggungjawab dalam mengembangkan dan menyelenggarakan pengendalian

intern. Fungsi komite audit yang secara langsung berdampak terhadap auditor

adalah:

Page 5: Audit Laporan Keuangan & Laporan Audit Indipenden

a. Menunjuk auditor yang melaksanakn audit tahunan terhadap

laporan keuangan perusahaan

b. Membicarakan lingkuo audit dengan auditor

c. Meminta auditor untuk melakukan komunikasi langsung mengenai

masalah-masalah besar yang ditemukan oleh auditor dalam

auditnya

d. Me-review laporan keuangan dan laporan audit pada saat audit

sekesai dilakukan

Auditor intern

Bertanggungjawab untuk memeriksa dan mengevaluasi memadai atau tidaknya

pengendalian entitas perusahaan dan membuat rekomendasi peningkatannya.

Personel lain entitas

Peran dan tanggungjawab personel lainnya adalah menyediakan informasi atau

menggunakan informasi yang dihasilkan oleh pengendalian intern harus

diterapkan dan dikomunikasikan dengan baik.

Auditor independen

Auditor dapat menemukan kelemahan pengendalian kliennya dan dapat

mengkomunikasikannya. Jika suatu auditor diharapkan melakukan studi lebih

mendalam,harus menggunakan SAT Seksi 500 Pelaporan tentang Pengendalian

Intern Satuan Usaha Atas Pelaporan Keuangan.

Pihak luar lain

Pihak luar yang bertnaggungjawab adalah badan pengatur (regulatory body),

seperti Bank Indonesia dan Bapepam. Badan pengatur ini mengeluarkan

persyaratan minimum pengendalian intern tang harus dipenuhi oleh suatu

entitas dan memantau kepatuhan entitas terhadap kepatuhan tersebut.

Dapat terujinya data laporan keuangan

Auditor menguji data akuntansi yang mendasari laporan keuangan dengan jalan :

1. Menganalisis dan me_review

Page 6: Audit Laporan Keuangan & Laporan Audit Indipenden

2. Menelusuri kembali langkah langkah prosedur yang diikuti dalam proses

akuntansi dan dalam proses pembuatan lembaran kerja dan alokasi yang

bersangkutan.

3. Menghitung kembali dan melakukan rekonsiliasi jumlah jumlah yang

berhubungan dengan penerapan informasi yang sama.

Dalam suatu sistem informasi yang dirancang dan yang diselenggarakan dengan

baik, akan terdapat konsitensi yang intern. Konsistensi ini dapat ditemukan melalui

prosedur yang menghasilkan bukti bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar,

dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berterima umum di Indonesia.

Laporan Audit Independen

Terdapat tujuh unsur dalam laporan audit bentuk baku. Unsur tersebut

tergambar dalam contoh laporan audit berikut:

ANDERSON and ZINDER,P.C

Kantor Akuntan Publik

Suite 100

Park Plaza East

Denver, Colorado 80110303/359-0800

Laporan auditor independen *judul laporan

Kepada yang terhormat para pemegang saham General Ring Coorporation *Alamat Laporan Audit

Kami telah mengaudit neraca General Ring Coorporation tanggal 31 Desember 2002 dan 2001.

Beserta laporan laba rugi, laporan ,laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun-tahun Yng

berakhir pada tanggal tersebut, laporan keuangan adalah tanggungjawab manajemen

perusahaan. Tanggungjawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan

berdasarkan audit kami. *Paragraf Pendahuluan

Kami melaksanakan audit beerdasarkan standar prodesi akuntan punlik. Standar tersebut

mangharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan

yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Audit tersebut meliputi

Page 7: Audit Laporan Keuangan & Laporan Audit Indipenden

pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan

pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit tersebut juga meliputi penilaian atas prinsip

akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian

terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami

memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat. *Paragraf scope

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas disajikan secara wajar, dalam

sumua hal yang material, posisi keuangan General Ring Coorporation tanggal 31 Desember 2002

dan 2001, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada yanggal-tanggal

tersebut sesuai denga prinsip akuntansi. * Paragraf Pendapat

Kantor Akuntan Publik ANDERSON AND ZINDER,P.C * Nama KAP

15 Februari 2003 *Tanggal Laporan Audit

1. Judul laporan

Standar auditing mewajibkan laporan diberi judul laporan, dan dalan judul

terdapat pula kata “independen” . kewajiban untuk menempatkan kata0kata

independen tersebut dimaksudkan untuk memberi tahu para pengguna laporan

bahwa audit tersebut dala segala aspek telah dilaksanakan secara objektif/ tidak

memihak.

2. Alamat laporan audit

Umumnya diyujukan pada perusahaan, pemegang saham atau dewan direksi

perusahaan.

3. Paragraf pendahuluan (pernyataan fakta)

Paragraf ini menunjukkan tiga hal, yaitu:

Membuat pernyataan sederhana bahwa kantor akuntan publik telah

melaksnakan audit. Pernyataan ini dibuat untuk membedakan laporan

audit ini dari suatu kompilasi atau laporan review.

Menyatakan laporan keuangan telah di audit, termasuk pencantuman

tanggal neraca serta periode akuntansi dari laporan laba rugi dan

laporan arus kas.

Page 8: Audit Laporan Keuangan & Laporan Audit Indipenden

Menyatakan laporan keuangan merupakan tanggungjawab manajemen

dan tanggungjawab auditor terletak pada pernyataan pendapat atas

laporan keuangan berdasarkan dari pelaksanaan audit. Tujuannyan

dalah untuk mengkomunikasikan bahwa manajemen bertanggung

jawab atas pemilihan akuntansi yang tepat, atas keputusan mereka

memilih ukuran yang digunakan serta pungungkapan mereka tentang

penggunaan prinsip tersebut serta untuk mengklarifikasikan peran

manajemen dan auditor.

4. Paragraf scope

Berisi pernyatan faktual tentang apa yang dilakukan auditor selama proses

audit. Paragraf ini menyatakan bahwa auditor melaksanakan audit berdasarkan

standar profesional akuntan publik.

5. Paragraf pendapat

Menyajikan kesimpulan auditor berdasarkan hasil dari proses audit yang telah

dilakukan. Paragraf pendapat dinyatakan sebagai suatu pendapat saja daripada

sebagai suatu pernyataan yang mutlak atau sebagai suatu jaminan.fase menurut

pendapat kami menunjukkan kemungkinan bahwa dalam laporan keuangan

masih terdapat resiko informasi, walaupun laporan keuangan tersebutu telah di

audit.

6. Nama kantor akuntan publik

Akan mengidentifakasikan kantor akuntan pulik atau praktisi mana yang telah

melaksanakan proses audit.

7. Tanggal laporan audit

Pencantuman tanggal ini merupakan hal penting karena tanggal tersebut

menunjukkan kapan saat terakhir sang auditor masi bertanggungjawab atas

peristiwa penting yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan.

Arti Wajar dalam Auditing

Page 9: Audit Laporan Keuangan & Laporan Audit Indipenden

Salah satu bagian dari bagian laporan auditor yang menimbulkan kontroversi

adalah arti dari istilah menyajikan secara wajar (present fairly). Kata wajar mempunyai

makna (1) bebas dari keragu-raguan dan ketidakjujuran dan (2) lengkap informasinya.

Pengertian wajar tidak hanya jumlah rupiahdan pengungkapan yang tercantum dalam

laporan keuangan, namun meliputi pula ketepatan penggolongan informasi, seperti

penggolongan aktiva atau utang kedalam kelompok lancar dan tidak lancar, biaya usaha

dan biaya diluar usaha.

Mayoritas auditor merasa yakin bahwa laporan keuangan telah “disajikan sacara

wajar” ketika laporan keuangan tersebut disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum, tertapi merupakan kewajiban auditor pula menguji substansi transaksi

serta saldo-saldo akun tersebut terhadap kemungkinan timbulnya kesalahan informasi.

Laporan keuangan dianggap menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil

usaha suatu organisasi, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum, jika

memenuhi kondisi berikut ini:

Prinsip akuntansi berterima umum digunakan untuk menyyusun laporan

keuangan

Perubahan penerapan prinsip akuntansi berterima umum dari periode

ke periode telah cukup dijelaskan

Informasi dalam catatan-catatan yang mendukungnya telah

digambarkan dan dijelaskan

Jika laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha

perusahaan klien dan tidak terdapat hal-hal yang memerlukan penjelasan, auditor dapat

menerbitkan laporan audit baku.

Jenis-Jenis Pendapat Akuntan

1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian

Pendapat wajar tanpa pengecualian diberikan oleh auditor jika tidak terjadi

pembatasan dalam lingkup audit dan tidak terdapat pengecualian yang

signifikan mengenai kewajaran dan penerapan prinsip akuntansi yang diterima

secara umum dalam penyusunan laporan keuangan, konsistensi penerapan

Page 10: Audit Laporan Keuangan & Laporan Audit Indipenden

prinsip akuntansi berterima umum tersebut, serta pengungkapan memadai

dalam pelaporan keuangan.

Laporan audit yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian adalah laporan

yang paling dibutuhkan oleh semua pihak, baik klien, pemakai informasi

keuangan, maupun oleh auditor.

2. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelasan yang

Ditambahkan dalam Laporan Audit Bentuk Baku

Pendapat ini akan timbul bila auditor diwajibkan menambahkan paragraf

penjelasan (atau bahasa penjelasan lain) dalam laporan audit, meskipun tidak

mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian yang dinyatakan oleh

auditor.

Keadaanya meliputi:

a. Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor independen

lain.

b. Untuk mencegah agar laporan keuangan tidak menyesatkan karena

keadaan-keadaan yang luar biasa, laporan keuangan disajikan

menyimpang dari suatu prinsipp akuntansi yang dikeluarkan oleh ikatan

akuntan Indonesia.

c. Laporan keuangan dipengaruhi oleh ketidakpastian peristiwa masa yang

akan datang, yang hasilnya belum dapat diperkirakan pada tanggal

laporan audit.

d. Terdapat keraguan yang besar tentang kemampuan satuan usaha dalam

mempertahankan kelangsungan hidupnya.

e. Di antara dua periode akuntansi terdapat suatu perubahan material

dalam penggunaan prinsip akuntansi atau dalam metode penerapannya.

f. Keadaan tertentu yang berhubungan dengan laporan audit atas laporan

keuangan komaratif.

g. Data keuangan kuartalan tertentu yang diharuskan oleh Badan

Pengawas Pasar Modal (Bapepam) namun tidak disajikan atau tidak

ditelaah.

h. Informasi tambahan yang diharuskan oleh ikatan akuntan Indonesia-

komite prinsiip Akuntansi Indonesia telah dihilangkan, yang

pennyajiannya menyimpang jauh dari pedoman yang dikeluarkan oleh

Page 11: Audit Laporan Keuangan & Laporan Audit Indipenden

komite, dan auditor tidak dapat menghilangkan keraguan yang besar

apakah informasi tambahan tersebut sesuai dengan pedoman yang

dikeluarkan oleh komite.

i. Informasi lai dalam suatu dokumen yang berisi laporan keuangan

auditan secara material tidak konsisten dengan informasi yang disajikan

dalam laporan keuangan.

3. Pendapat Wajar dengan Pengecualian

Pendapat ini dikeluarkan oleh auditor apabila menjumpai konsi-kondisi sebagai

berikut:

a. Lingkup audit dibatasi oleh klien.

b. Auditor tidak dapat melaksanakan prosedur audit penting atau tidak

dapat memperoleh informasi penting karena kondisi-kondisi yang

berada di luar kekuasaan klien meupun auditor.

c. Lapran keuangan tidak disusun sesuai dengan prinsip akuntansi

berterima umum.

d. Prinsip akuntansi berterima umum yang digunakan dalam penyusunan

laporan keuangan tidak diterapkan secara konsisten.

4. Pendapat Tidak Wajar

Akuntan memberikan pendapat tidak wajar jika laporan keuangan klien tidak

disusun berdasarkan prinsip akuntansi berterima umum sehingga tidak

menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan

arus kas perusahaan klien.

Bila auditor menyatakan pendapat tidak wajar, ia harus menjelaskan dalam

paragraf terpisah sebelum paragraf pedapat dalam laporannya (a) semua alasan

yang mendukung pendapat tidak wajar, dan (b) dampak utama hal yang

menyebabkan pemberian pendapat tidak wajar terhadap posisi keuangan, hasil

usaha, arus kas, jika secara praktis dimungkinkan. Jika dampak tersebut tidak

dapat ditentukan secara beralasan, laporan audit harus menyatakan hal itu.

5. Pernyataan tidak Memberikan Pendapat

Kondisi yang menyebabkan auditor menyatakan tidak memberikan pendapat

adalah:

a. Pembatasan yang luar biasa sifatnya terhadap lingkup audit

b. Auditor tidak independen dalam hubungannya dengan kliennya.

Page 12: Audit Laporan Keuangan & Laporan Audit Indipenden

Auditor menyatakan tidak memberikan pendapat karena ia tidak cukup

memperolah bukti mengenai kewajaran laporan keuangan auditan atau karena

ia tidak independen dalam hubungannya dengan klien.

Expectation Gap, Kekeliruan, Ketidakberesan dan Pelanggaran Hukum

Pemakai laporan keuangan menuntut laporan keuangan auditan yang dapat

dipercaya dan menyediakan informasi yang lebih lengkap dan benar sehingga dapat

dijadikan dasar untuk mengambil keputusan. Harapan para pemakai laporan keuangan

terhadap laporan keuangan auditan terkadang melebihi apa yang menjadi peran dan

tanggung jawab auditor. Semakin banyaknya tuntutan masyarakat mengenai

profesionalisme auditor menunjukkan besarnya expectation gap (Yeni, 2000).

Expectation gap terjadi ketika ada perbedaan antara apa yang masyarakat atau

pemakai laporan keuangan harapkan dari auditor dan apa yang sebenarnya dilakukan

oleh auditor (Han, 2002).

Menurut Humrey, Moizer, dan Turley dalam Pristiasari (2004) mengemukakan

ada empat masalah sehubungan dengan expectation gap, yaitu:

(1) tanggung jawab auditor untuk mendeteksi kecurangan,

(2) independensi auditor,

(3) pelaporan kepentingan publik,

(4) maksud atau arti laporan audit.

Auditor bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan audit

untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari

salah saji material, baik yang disebabkan olehkekeliruan dan kecurangan/

ketidakberesan.

Manajemen bertanggung jawab untuk menerapkan kebijakan akuntansi yang

sehat dan untuk membangaun serta mempertahankan pengendalian intern, antara lain :

mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan transaksi yang konsisten dengan

asersi manajemen yang terkandung dalam laporan keuangan.

Page 13: Audit Laporan Keuangan & Laporan Audit Indipenden

kekeliruan(error) adalah salah saji atau hilangnya jumlah atau pengungkapan

dalam laporan keuangan yang tidak disengaja. Umumnya dilakukan oleh

karyawan

ketidakberesan(irregularities) adalah salah saji atau hilangnya jumlah atau

hilangnya jumlah atau hilangnya jumlah atau pengungkapan dalam laporan

keuangan yang disengaja. Dapat dilakukan oleh karyawan maupun manajemen.

Pemahaman auditor tentang system pengendalian intern dapat meningkatkan

atau menurunkan kepedulian auditor atas auditor atas risiko salah saji material.

Kekeliruan dankecurangan yang ditemukan harus segera dilaporkan kepada manajemen

senior dan komite audit atau kepada pihak yang ditunjuk dalam penugasan.

Pelaporan kepada pihak luar dilarang kecuali jika masalah tersebut tercermin dalam

laporan audit dan dapat dilakukan :

Untuk mematuhi persyaratan legal dan peraturan

Kepada auditor pengganti bila dimintanya

Sebagai tanggapan atas siding pengadilan

Kepada agen penyandang dana atau agen tertentu lain sesuai dengan

persyaratan untuk audit atas entitas yang menerima bantuan keuangan

pemerintah.

Unsur Pelanggaran Hukum Oleh Klien:

Pelangaran hukum oleh klien merupakan unsure tindakan pelanngaran yang

dapat dihubungkan dengan satuan usaha yang laporan keuangannya diaudit atau

tindakan manajemen, karyawan yang bertindak atas nama satuan usaha

Auditor harus meminta keterangan manajemen tentang kepatuhan klien

terhadap hokum dan peraturan, hal ini dapat dituangkan dalam surat representasi klien.

Jika dimungkinkan auditor berkewajiban memperoleh keterangn dari manajemen

tentang :

Kebijakan kliendalam upaya pencegahan unsurpelanngaran hokum.

Page 14: Audit Laporan Keuangan & Laporan Audit Indipenden

Penggunaan petunjuk yang dikeluarkan oleh klien dan representasi periodic

yang diperoleh klien dari manajemn berbagai jenjgan yang memiliki otoritas

untuk menilai kepatuhan terhadap hokum dan peraturan.

Auditor harus mempertimbangkan dampakpelanggaran hukum terhadap

pelaporan keuangan, juga implikasinya terhadap aspek-aspek audit yang lain.

Dampak Unsur Pelanggaran Hukum terhadap Laporan Auditor:

Jika belum diuangkan secara memadaidalam laporan keuangan akan

berpengaruh pada opini

Jika dihalangi untuk memperoleh bukti cukup dan kompeten untuk

mengevaluasi apakah unsurpelanggaran hukum tersebut berdampak material

terhadap laporan keuangan maka auditor harus memberikan disclaimer of

opinion (menolak untuk memberika pendapat).

Jika klien menolak untuk menerima laporan audit yang telah dimodifikasikan

maka auditor harus menarik diri dari penugasan dan menjelaskan alasan-alasan

pengunduran dirinya secara tertulis kepada komite audit atau dewan komisaris.

Penarikan diri auditor tersebut dapat dilakukan juga bila ternyata klien tidak

mengambil tindakan penganggulangan yang diangagp perlu oleh auditor,

meskipun terhadap laporan keuangan.

Jika manajemen bersikeras untuk mengungkapan suatu laporan keuangan

yang oleh auditor dianggap tidak wajar maka auditor dapat memberikan pendapat tidak

wajar atau pendapat dengan pengecualian atau auditor menarik diri dari penugasan.

Persyaratan dalam peraturan atau interpretasi yang bisa didiskreditkan adalah:

a. Retensi dari catatan klien

Adalah tindakan yang bisa didiskreditkan untuk mempertahankan

catatan klien setelah permmintaan dilakukan unuk mereka.sebagai

contoh, asumsikan bahwa seorang klien tidak membayar fee audit

dan rekanan dari auditor kantor akuntan publik karenanya menolak

Page 15: Audit Laporan Keuangan & Laporan Audit Indipenden

untuk mengembalikan catatan milik klien. Rekanan tersebut telah

melanggar Peraturan 501.

b. Diskriminasi dan gangguan dalam praktek karyawan

Seorang anggota diduga telah melakukan tindakan yang bisa

didiskreditkan saat anggota tersebut telah melanggar hukum

antikiskriminasi federal, negara bagian, atau lokal.

c. Standar atas audit pemerintah dan persyaratan badan dan agensi

pemerintah

Audit dari unit pemerintahan dan penerima bantuan federal harus

dilakukan sesuai dengan standar audit pemerintah, sebagai

tambahan untuk GAAS. Baik standar audit pemerintah dan GAAS

harus diikuti kecual laporan audit mengungkapkan alasan untuk

tidak mengikuti persyaratan tersebut. Saat seorang anggota

menerima penugasan yang meliputi pelaporan kesebuah agensi oleh

regulasi seperti SEC, anggota tersebut harus mengikuti persyaratan

tambahan dari agensi regulasi tersebut, sebagai tambahan untuk

GAAS. Bila persyaratan tambahan itu tidak diikuti, alasannya haru s

dicatat dalam laporan.

d. Kelalaian dalam persiapan laporan atau catatan keuangan

Seorang anggota dianggap telah melakukan tindakan yang bisa

didiskreditkan bila karena kelalaiannya orang lain membuat atau di

ijinkan atau di arahkan untuk membuat jurnal yang salah dan

menyesatka secara material dalam laporan atau catatan keuangan

dari sebuah entitas,anggota gagal memperbaiki laporan keuangan

material salah dan menyesatkan, atau anggota menandatangani

atau mengijinkan atau mengarahkan orang lain untuk

menandatangani dokumen yang berisi informasi yang salah dan

menyesatkan secara material.

e. Kegagalan mengikuti persyaratan dari badan pemerintah, komisi,

atau agen regulasi lainnya

Bila seorang anggota menyiapkan laporan keuangan atau informasi

terkait untuk dilaporkan ke badan pemerintah, komisi, atau agen

regulasi, anggota harus mengikuti persyaratan organisasi demikian

Page 16: Audit Laporan Keuangan & Laporan Audit Indipenden

sebagai tambahan GAAP. Penimpangan material dari persyaratan

tersebut adalah tidakan yang bis didiskreditkan terhadap profesi,

kecuali anggota tersebut mengungkapkan dalam laporan keuangan

atau laporan, bila bisa diterapkan, bahwa persyaratan demikian

tidak diikuti dan alsannya.

f. Permohonan atau pengungkapan pertanyaan dan jawaban ujian

akuntan publik

Ujian Akuntan Publik Seragam menjadi tidak di ungkapkan fektif

bersama ujian Mei 1996. Merupakan ticakan yang bisa

didiskreditkan bila memohon atau mengungkapkan pertanyaan

sejak Mei 1996 atau ujian mendatang tanpa ijin dari AICPA.

g. Kegagalan memasukkan pajak penghasilan atau pembayaran

kewajiban pajak

Anggota yang gagal memenuhi hukum federal, negara bagian, atau

lokal mengenai pengisian tepat waktu atas pengembalian pajak

penghasilan dari perusahaananggota atau pembayaran tepat waktu

Atas semua penngajian dan pajak lain yang ditagihkan atas nama

orang lain bisa dianggap melakukan tindakan yang bisa

didiskreditkan.

Kemampuan Suatu Usaha Mempertahankan Kelangsungan Hidup (going concern)

Walaupun mengevaluasi kesehatan keuangan bukan tujuan dari suatu dari

proses audit, tetapi auditor memiliki suatu tanggungjawab untuk mengevaluasi apakah

perusahan tersebut memiliki kecendrungan untuk tetap bertahan (going concern). SAS

59 (AU 341)membahas masalah ini dibawah judul Pertimbangan Auditor Atas

Kemampuan Suatu Entitas dalam Mempertahankan kelagsungan hidupnya. Contoh,

keberadaan satu atau lebih faktor-faktor berikut ini dapat menmbulkan ketidakpastian

atas kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya:

o Terjadinya kerugian operasional atau kekurangan modal kerja yang

signifikan

Page 17: Audit Laporan Keuangan & Laporan Audit Indipenden

o Ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewaiban jatuh

temponya

o pelanggan-pelanggan utama, terjadi bencana yang tak dijamin oleh

asuransi seperti gempa bumi atau banjir , atau suatu masalah dengan

ketenagakerjaan yang tidak umum

o Pengadilan, perundang-undangan, atau hal-hal lainnya yang serupa yang

dapat mengancam kemampuan operasional perusahaan

Ketika auditor menyimpulkan bahwa ketidakpastian akan kelangsungan hidup

perusahaan, maka suatu laporan audit wajar tanpa syarat dengan suatu paragraf

penjelasan harus diterbitkan, tanpa memperhatikan pengungkapan dalam laporan

keuangan.

Meningkatkan Efektifitas Audit

Karena akuntan publik memaunkan peran sosial yang penting, manajemen KAP dan staf

profesional mereka dituntut untuk berprilaku secara pantas dan melaksanakan audit

dan jasa lainnya denga kualitas tinggi. IAI dan organisasi terkait lainnya telah

mengembangkan beberapa mekanisme untuk meningkatkan kualitas audit dan perilaku

professional.

Bagan cara cara mendorong akuntan publik bekerja secara efektif:

Perilaku perorangan Akuntan Publik

GAAS dan interpretasinyA

Pesyaratan Pendidikan Lanjutan

Ujian CPA

Pengendalian Mutu

Review Kualitas

Divisi dalam KAP

Kode Perilaku Profesional

Badan Pasar Modal

Kewajiban Hukum

Page 18: Audit Laporan Keuangan & Laporan Audit Indipenden

Memperbaiki Komunikasi Auditor dengan Pihak Eksternal dan Internal

Sistem informasi entitas sangat menentukan risiko salah saji dalam laporan

keuangan. Sisten akuntansi yang dirancang dengan baik dan diimplementasikan dengan

baik akan menghasilkan informasi akuntansi yang andal. SA seksi 319 memberi panduan

tentang informasi yang harus dikumpulkan oleh auditor untuk memahami sistem

akuntansi kliennya:

a) Golongan utama transaksi dalam kegiatan perusahaan

b) Bagaimana transaksi-transaksi tersebut timul dan dilaksanakan

c) Catatan akuntansi, duklmen sumber dan dokumen pendukung yang digunakan,

informasi yang hanya dapat dibaca dengan mesin (machine-readable

information), akun yang terkait dalan laporan keungan yang bersangkutan

dengan pengolahan dan pelaporan transaksi.

d) Proses pengolahan data akuntansi yang dilakukan sejak saat transaksi terjadi

sampai disajikan dalam laporan keungan, termasuk bagaimana komputer

digunakan oleh mengolah data tersebut

e) Proses penyusunan laporan keuangan yang digunakan untuk menyajikan

laporan keuangan perusahaan, terrmasuk penaksiran akuntansi penting yang

digunakan oleh manajemen

Tahapan Audit Atas Laporan Keuangan

Proses audit atas laporan keuangan di bagi menjadi empat tahap berikut ini:

1. Penerimaan perikatan audit

Dalam perikatan audit klien yang memerlukan jasa auditing mengadakan suatu

perjanjian dengan auditor. Klien menyerahkan pekerjaan audit atas laporan

keuangan kepada auditor dan auditor sanggup untuk melaksanakan pekrjaan

audit tersebut berdasarkan kompetensi profesionalnya. Langkah awal pekerjaan

audit berupa pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak perikatan

dari calon klien atau untuk melanjutkan atau menghentikan perikatan audit dari

klien berulang. Terdapat enam langkah bagi auditor dalam mempertimbangkan

perikatan audit dari calon kliennya, yaitu:

Page 19: Audit Laporan Keuangan & Laporan Audit Indipenden

Mengevaluasi integritas manajemen

Mengidentifikasi keadan khusus dan resiko luar biasa

Menetukan kompetensi untuk melaksanakan audit

Menilai independensi

Menenukan kemampuan untuk menggunakan kemahiran

profesionalnyadengan kecermatan dan kesaksamaan

Membuat surat perikatan audit

2. Perencanaan audit

Keberhasilan perikatan audit sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan audit

yang dibuat oleh auditor. Tujuh tahap perlu ditenpuh oleh auditor dalam

merncanakan pekerjaan audit, yaitu:

Memahani bisnis dan industri klien

Melaksanakan prosedur analitik

Mempertimbangkan tingkat materialitas awal

Mempertimbangkan tingkat bawaan

Mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengruh terhadap saldo

awal, jika perikatan dengan klien berupa audit tahun pertama

Mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi signifikan

Memahami pengendalian intern kllien

3. Pelaksanaan pengujian audit

Tahap ini disebut dengan “pekerjaan lapangan” . pekerjaan lapangan ini harus

mengacu pada tiga standar auditing yang termasuk kedalam kelompok “standar

pekerjaan lapangan”. Tujuan utama pelaksanaan pekerjaan lapangan ini adalah

untuk memperoleh bukti audit tentang efektivitas pengendalian intern klien dan

kewajaran laporan keuangan klien

4. Pelaporan audit

Ini merupakan tahap akhir pekerjaan audit atas laopran keuangan yang

mengacu ke “standar pelaporan”. Terdapat dua langkah penting yang perlu

dilaksanakan oleh auditur dalam pelaporan audit ini:

a. Menyelesaikan audit dengan meringkas semua hasil pengujian dan

menarik simpulan.

b. Menerbitkan laporan audit.

Page 20: Audit Laporan Keuangan & Laporan Audit Indipenden