7
Nama : Fisabela Apriliasari Rahmania NIM : 125020307111022 Konsep dasar dan tujuan audit sampling Sampling audit merupakan prosedur audit yang bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik dari keseluruhan saldo. Sampling audit dapat diaplikasikan baik dalam uji pengendalian maupun tes substantif. Ada ketidakpastian yang terdapat pada sampling audit yang kemudian disebut dengan resiko audit, dimana ada 2 komponen yang terkait yaitu resiko pengendalian dan resiko tes secara detail. Resiko audit bisa terkait dengan sampling ataupun tidak. Sampling beresiko (sampling risk) berhubungan dengan kemungkinan bahwa sample yang diambil tidak merepresentasikan populasinya. Sedangkan nonsampling risk ditujukan untuk jumlah resiko audit yang tidak terjadi untuk pengujian beberapa data saja. Sumber dari nonsampling risk adalah kesalahan manusia, prosedur audit tidak dilakukan dengan benar, salah menafsirkan hasil dari sample, dan bergantung pada informasi yang belum tentu benar. Sampling statistik atau nonstatistik sama-sama membutuhkan keahlian penilaian dalam merencanakan dan mengeksekusi sampling, kemduian mengevaluasi hasilnya. Sampling statistik akan menguntungkan auditor karena lebih efisien, mengukur ketepatan bukti yang telah diperoleh, dan juga untuk evaluasi hasil sample. Sampling statistik juga memungkinkan auditor untuk menentukan jumlah dan mengendalikan resiko sampling. Sedangkan untuk sampling nonstatistik, dibutuhkan seorang penilai profesional untuk bisa mengevaluasi resiko sampling.

Audit Sampling

Embed Size (px)

DESCRIPTION

audit

Citation preview

Nama: Fisabela Apriliasari RahmaniaNIM: 125020307111022

Konsep dasar dan tujuan audit samplingSampling audit merupakan prosedur audit yang bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik dari keseluruhan saldo. Sampling audit dapat diaplikasikan baik dalam uji pengendalian maupun tes substantif.Ada ketidakpastian yang terdapat pada sampling audit yang kemudian disebut dengan resiko audit, dimana ada 2 komponen yang terkait yaitu resiko pengendalian dan resiko tes secara detail. Resiko audit bisa terkait dengan sampling ataupun tidak.Sampling beresiko (sampling risk) berhubungan dengan kemungkinan bahwa sample yang diambil tidak merepresentasikan populasinya. Sedangkan nonsampling risk ditujukan untuk jumlah resiko audit yang tidak terjadi untuk pengujian beberapa data saja. Sumber dari nonsampling risk adalah kesalahan manusia, prosedur audit tidak dilakukan dengan benar, salah menafsirkan hasil dari sample, dan bergantung pada informasi yang belum tentu benar.Sampling statistik atau nonstatistik sama-sama membutuhkan keahlian penilaian dalam merencanakan dan mengeksekusi sampling, kemduian mengevaluasi hasilnya.Sampling statistik akan menguntungkan auditor karena lebih efisien, mengukur ketepatan bukti yang telah diperoleh, dan juga untuk evaluasi hasil sample. Sampling statistik juga memungkinkan auditor untuk menentukan jumlah dan mengendalikan resiko sampling. Sedangkan untuk sampling nonstatistik, dibutuhkan seorang penilai profesional untuk bisa mengevaluasi resiko sampling.Pemilihan dari kedua jenis sampling di atas tidak akan mempengaruhi jenis prosedur seperti apa yang akan diaplikasikan dan kekuatan bukti yang diperoleh atas sample individu atau respon auditor terhadap kesalahan yang ditemukan di sample tersebut.

Konsep Tes dan Uji Pengendalian dalam sampling Menentukan Tujuan dari Uji PengendalianTujuan secara umum dari uji pengendalian adalah untuk memperkirakan tingkat deviasi dari pengendalian pada suatu populasi. Ketika auditor merencakan untuk sebuah uji pengendalian, ia harus memastikan bahwa pengendaliannya telah dirancang dengan baik dan beroperasi pada tempatnya.

Menentukan Prosedur untuk Mengevaluasi Pengendalian InternalAda banyak prosedur yang bisa diterapkan untuk mengevaluasi pengendalian internal, diantaranya adalah : pemeriksaan beberapa individu, mengamati perilaku orang pada saat bekerja, inspeksi dokumen, laporan dan data elektronik. Membuat Keputusan mengenai Teknik Sampling AuditUntuk ukuran populasi sistem pada pengendalian internal yang relatif kecil, auditor biasanya akan memilih untuk menggunakan sampling nonstatistik. Sampling statistik paling efektif untuk digunakan di populasi yang lebih besar. Memilih Populasi dan Unit SamplingPopulasi ditentukan oleh ketertarikan pengendalian internal dan merepresentasikan segala situasi ketika pengendalian harus dilakukan. Sedangkan unit sampling menunjukkan cara auditor dalam mengidentifikasi perilaku ketertarikan pengendalian internal. Ketika ada banyak lokasi dari klien seperti divisi atau cabang, auditor bisa memilih berdasarkan masing-masing segmen sebagai populasi yang terpisah. Menggunakan Penilaian Profesional untuk Menentukan Ukuran SampleBeberapa faktor yang mempengaruhi ukuran sample adalah sifat pengendalian, frekuensi operasi, pentingnya pengendalian, resiko dari resiko pengendalian terlalu rendah, tingkat deviasi yang dapat diterima, tingkat deviasi populasi yang diharapkan, ukuran populasi (>5000/