41
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nilai-nilai moral atau yang sering lebih kita kenal dengan etika merupakan topik yang sering menyita banyak perhatian di kalangan masyarakat sekarang ini, karena nilai etika di kalangan masyarakat telah memudar seiring perkembangan zaman yang semakin modern. Perhatian ini merupakan indikasi penting berperilaku dan beretika di kalangan masyarakat. Perilaku beretika merupakan hal penting praktik akuntan public dan harus di tanggapi secara serius oleh para mahasiswa akuntansi sebagai calon akuntan. Untuk itulah etika profesi akuntan dipelajari secara khusus dan bab tersendiri di dalam mata kuliah auditing. Maka penulis ingin memaparkan atau menjelaskan tentang pengertian auditing terlebih dahulu. B. Tujuan Pada hakekatnya untuk mengawali suatu kegiatan, yang pertama harus diperhatikan adalah tujuan dan maksud apa yang hendak dicapai dalam kegiatan tersebut. Sebab tanpa tujuan dan maksud yang jelas suatu kegiatan, maka hasil yang diharapkan tidak 1

Auditing dan Profesi Akuntan Publik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah auditing

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nilai-nilai moral atau yang sering lebih kita kenal dengan etika merupakan

topik yang sering menyita banyak perhatian di kalangan masyarakat sekarang

ini, karena nilai etika di kalangan masyarakat telah memudar seiring

perkembangan zaman yang semakin modern. Perhatian ini merupakan indikasi

penting berperilaku dan beretika di kalangan masyarakat. Perilaku beretika

merupakan hal penting praktik akuntan public dan harus di tanggapi secara

serius oleh para mahasiswa akuntansi sebagai calon akuntan. Untuk itulah

etika profesi akuntan dipelajari secara khusus dan bab tersendiri di dalam mata

kuliah auditing. Maka penulis ingin memaparkan atau menjelaskan tentang

pengertian auditing terlebih dahulu.

B. Tujuan

Pada hakekatnya untuk mengawali suatu kegiatan, yang pertama harus

diperhatikan adalah tujuan dan maksud apa yang hendak dicapai dalam

kegiatan tersebut. Sebab tanpa tujuan dan maksud yang jelas suatu kegiatan,

maka hasil yang diharapkan tidak akan memuaskan. Untuk itu, dalam

penyusunan makalah ini, penulis akan mengemukakan tujuan penulisan

makalah ini, sebagai berikut.

1. Menjelaskan ciri-ciri umum kegiatan yang membentuk definisi auditing

2. Mengenal perbedaan antara berbagai jenis audit dan auditor

3. Menguraikan akar sejarah auditing

4. Menyebutkan beberapa tonggak sejarah kebangkitan profesi akuntan

publik di A.S.

5. Menjelaskan nilai inti, kompetensi inti, dan jasa inti yang dikembangkan

oleh Proyek Visi CPA

1

6. Menjelaskan sifat assurance service dan jasa atestasi serta menguraikan

berbagai jenis jasa yang dilaksanakan oleh CPA

7. Menjelaskan sifat jasa inti lainnya yang disediakan oleh CPA serta

menguraikan beberapa jenis jasa yang dilaksanakan oleh CPA.

8. Mengidentifikasi berbagai organisasi sektor swasta dan sektor publik

yang terkait dengan profesi serta menjelaskan kegiatan umumnya.

9. Menguraikan empat komponen kerangka kerja pengaturan berjenjang

untuk profesi.

10. Menyebutkan elemen sistem pengendalian mutu untuk kantor CPA.

C. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam penulisan ini yakni :

1. Secara teoritis, memberikan pengetahuan tentang profesi akuntan

publik bagi mahasiswa Akuntansi di Indonesia.

2. Secara praktis, sebagai bahan informasi bagi pihak yang terkait.

2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengantar Auditing KontemporerDefinisi Auditing

“Report of the Committee on Basic Auditing Concepts of the American

Account Association” (Accounting Review, vol.47) memberikan definisi auditing

sebagai :

“suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti

secara objektif mengenai asersi – asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi,

dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi – asersi

tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta

penyampaian hasil – hasilnya kepada pihak – pihak yang berkepentingan”.

Beberapa ciri penting yang ada dalam definisi tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut :

a. Suatu proses sistematis, berupa serangkaian langkah atau prosedur yang

logis, terstruktur, dan terorganisir.

b. Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif berarti memeriksa

dasar asersi serta mengevaluasi hasil pemeriksan tersebut tanpa memihak

dan berprasangka, baik untuk atau terhadap perorangan (atau entitas) yang

membuat asersi tersebut.b

c. Asersi tentang kegiatan dan peristiwa ekonomi merupakan representasi

yang dibuat oleh perorangan atau entitas. Asersi ini merupakan subjek

pokok auditing. Asersi meliputi informasi yang dimuat dalam laporan

keuangan, laporan operasi intern, dan surat pemberitahuan pajak (SPT).

d. Derajat kesesuaian menunjuk pada kedekatan dimana asersi dapat

diidentifikasi dan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Ekspresi kesesuaian ini dapt berbentu kuantitas, seperti jumlah kekurangan

dana kas kecil, atau dapat juga berbentuk kualitatif, seperti kewajaran

(atau keabsahan) laporan keuangan.

e. Kriteria yang telah ditetapkan adalah standar – standar yang digunakan

sebagai dasar untuk menilai asersi atau pernyataaan. Kriteria dapat berupa

3

peraturan – peraturan spesifik yang dibuat oleh badan legislative, anggaran

atau ukuran kinerja lainnya yang ditetapkan oleh manajemen, Generaaly

Accepted Accounting Principles (GAAP = prinsp – prinsip yang

Akuntansi yang Berlaku Umum) yang ditetapkan oleh Financial

Accounting Standards Board (FASB = Badan Standar Akuntansi

Keuangan) serta badan – badan pengatur lainnya.

f. Penyampaian hasil diperoleh melalui laporan tertulis yang menunjukkan

derajat kesesuaian antara asersi dan kriteria yang telah ditetapkan.

g. Pihak – pihak yang berkepentingan adalah mereka yang menggunakan

(atau mengandalkan) temuan – temuan auditor. Dalam lingkungan bisnis,

mereka adalah para pemegang saham, manajemen, kreditor, kantor

pemerintah, dan masyarakat luas.

Jenis – Jenis Audit

1. Audit Laporan Keuangan (financial statement accounting)

Berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti

tentang laporan – laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan

oendapat apakah laporan – laporan tersebut telah disajikan secara wajar

sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip – prinsip

akuntansi yang berlaku umum (GAAP).

Audit laporan keuangan dari perusahaan – perusahaan besar sangat

diperlukan untuk memfungsikan pasar sekuritas nasional.Secara

signifikan, audit laporan keuangan dapat menurunkan risiko investor dan

kreditor dalam membuat berbagai keputusan investasi dengan tidak

menggunakan informasi yang beermutu rendah.

2. Audit Kepatuhan (compliance audit)

Berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti –

bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu

entitas telah sesuai dengan persyaratan, ketentuan, atau peraturan

tertentu.kriteria yang ditetapkan dalam audit jenis ini dapat berasal dari

berbagai sumber. Audit kepatuhan juga harus didasarkan pada kriteria

4

yang ditetapkan kreditor. Aplikasi yang paling luas dari audit kepatuhan

berkaitan dengan kriteria yang didasarkan pada ketentuan pemerintah.

3. Audit Operasional (operational audit)

Berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti –

bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam

hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu.dalam suatu perusahaan

bisnis, lingkup audit ini dapat meliputi seluruh kegiatan dari :

a. Suatu departemen, cabang, atau divisi.

b. Suatu fungsi yang mungkin merupakan fungsi lintas unit usaha, seperti

pemasaran dan pengolahan data.

Audit operasional pada pemerintah federal dapat dilakukan pada

seluruh kegiatan dari suatu lembaga seperti Federal Emergency

Management Agency (FEMA, atau suatu program tertentu seperti

distribusi kupon makanan.Kriteria atau tujuan yang diguanakan untuk

mengukur efisiensi dan efektivitas dapat ditentukan oleh manajemen atau

lembaga yang berwenang. Pada sisis lain, auditor operasional dapat juga

membantu menyusun kriteria yang akan digunakan. Secara khas, laporan

untuk audit operasioanal tidak hanya memuat pengukuran efisiensi dan

efektivitas saja, namun juga memuat rekomendasi untuk peningkatan

kerja.

Ikhtisar Komparatif Jenis – Jenis

Jenis audit Sifat asersi Kriteria yang

ditetapkan

Sifat laporan auditor

Laporan

Keuangan

Data laporan

keuangan

Prinsip – prinsip

akuntansi yang

berlaku umum

Pendapat atas

kewajaran laporan

keuangan

Kepatuhan Klaim atau

data berkenaan

dengan

Kebijakan

manajemen,

hukum, peraturan,

Ringakasan temuan

atau keyakinan tentang

5

kepatuhan

kepada

kebijakan,

perundangan,

peraturan, dan

sebagainya

atau persyaratan

lain pihak ketiga

derajat kepatuhan

operasioanal Data

operasional

atatu kinerja

Menetapkan

tujuan, misalnya,

yang dilakukan

oleh manajemen

atau pihak yang

berwenang

Efisiensi dan efektivitas

yang diamati,

rekomendasi untuk

peningkatan

Jenis – Jenis Auditor

1. Auditor Independen (independent auditors)

Auditor indpenden bekerja berdasarkan imbalan. Para pengguna

mengandalkan jasa auditor independen serta menarik manfaat yang

bernilai dengan adanya kenyataan bahwa auditor tidak memihak klien

yang sedang diaudit.

2. Auditor Internal (internal auditors)

Adalah pegawai dari organisasi yang diaudit. Auditor jenis ini

melibatkan diri dalam suatu kegiatan penilaian independen, yang

dinamakan audit internal, dalam lingkngan organisasi sebagai suatu bentuk

jasa bagi organisasi. Tujuan audit internal adalah untuk membantu

manajemen organisasi dalam memberikan pertanggungjawaban yang

efektif. Lingkup fungsi audit internal meliputi semua tahap dalam kegiatan

organisasi. Para auditor internal terutama melibatkan diri pada audit

kepatuhan dan operasional.

Para auditor internal kebanyakan adalah pemegang sertifikat CIA

(Certified Internal Auditors), yang beberapa diantaranya juga bersertifikat

CPA. Asosiasi Internasional untuk para unuk para auditor internal adalah

6

IIA (Institue of International Auditors), yang menetapkan kriteria

sertifikasi serta mengelola ujian CIA. Selain itu, IIA juga telah

menetapkan standar praktis untuk audit internal dan sebuah kode etik.

3. Auditor Pemerintah (government auditors)

Untuk melaksanakan fungsi audit bagi kepentingan Kongres, para

auditor GAO (General Accounting Office) bertugas pada lingkup kegiatan

audit yang luas, termasuk melakukan audit laporan keuangan, audit

kepatuhan, dan audit operasional.

Para auditor IRS (Internal Revenue Service) melakukan audit atas

Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan para pembayar pajak untuk

ketaatan pada perundangan pajak yang berlaku

Organisasai nasional untuk para akuntan di pemerintah A.S. adalah

AGA (Association of Governement Accountants). Sampai saat ini AGA

belum mengembangkan program sertifikasi untuk para akuntan

pemerintah,. Namun, beberapa auditor pemerintah adalah pemegang

sertifikat CPA dan atau CIA.

B. Profesi Akuntan Publik : Suatu Perspektif Sejarah

Akar Auditing

Menurut catatan seorang ahli sejarah akuntansi, dikatakan bahwa :

“asal usul auditing dimulai jauh lebih awal dibandingkan dengan asal usul

akuntansi. Ketika kemajuan peradaban membawa pada kebutuhan akan adanya

orang yang dalam batas tertentu dipercaya untuk mengelola harta milik orang lain,

maka dipandang patut untuk melakukan pengecekan atas kesetiaan orang tersebut,

sehingga semuanya akan menjadi jelas”.

Pada awalnya, audit terhadap perusahaan harus dilakukan oleh satu atau

lebih pemegang saham yang bukan merupakan pejabat perusahaan, serta mereka

yang ditunjuk oleh pemegang saham lainnya sebagai perwakilan pemegang

saham. Profesi akuntansi segera bangkit dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan

7

pasar serta perundangan yang segera direvisi, sehingga memungkinakn orang

yang bukan pemegang saham dapat melkukan audit. Hal ini mendorong

munculnya berbagai formasi kantor audit.

Bangkitnya Profesi Auditor di A.S.

Pada tahun 1896, Negara bagian New York menjadi yang petama dalam

pembuatan perundangan yang mengatur lisensi CPA. Pada tahun 1921, empat

puluh delapan Negara bagian telah menerbitkan perundangan serupa. Pada tahun

1917, American Institute of Accountants didirikan.. institute tersebut kemudian

berganti nama menjadi American Institute of Certified Public Accountants

(AICPA).

Selama awal tahun 1900-an, permintaan audit menigkat demikian besar

sebagai akibat pertumbuhan kepemilikan public yang sangat cepat ataas sekuritas

perusahaan. Bersamaan dengan itu, adanya kebutuhan akan pelaporan keuangan

yang seragam menjadi semakin jelas.

Pada tahun 1932, New York Stock Exchange (NYSE) mengesahkan

persyaratan yang mengharuskan semua perusahaan yang terdaftar mendapatkan

sertifikat audit dari CPA independen. Terbitnya Securities Art pada tahun 1933

serta Securities Exchange Art pada tahun 1934, lebih meningkatkan permintaan

kan jasa audit untuk perusahaan – perusahaan yang dimiliki public.

Pada tahun 1940-an secara perlahan telah terjadi tiga perubahan penting

atas praktif audit, yaitu :

1. Suatau pergeseran dari verifikasi rinci atas akun –akun menjadi penarikan

sampel atau pengujian sebagai dasar untuk memberikan pendapat atas

kewajaran laporan keuangan.

2. Pengembangan praktik mengaitkan pengujian yang akan dilakukan pada

evaluasi auditor atas pengendalian intern perusahaan.

3. Mengurangi penekanan atas deteksi kecurangan sebagai tujuan audit.

Selama tahun 1980-an, pengetahuan yang diperlukan pada semua bidang

tumbuh cepat. profesi akuntan publik mengambil langkah lain untuk meyakinkan

8

tinginya mutu jasa profesional. Profesi akuntan juga mengembangkan standar

atestasi baru.

Pada tahun 1990-an dimulailah tahap transisi untuk industri akuntansi dan

auditing. Saat itu praktik bisnis sedang berubah cepat, dan teknologi informasi

memberikan dampak yang besar pada akuntansi. Teknologi telah menyediakan

lebih banyak informasi bagi para pembuat keputusan.

Memandang ke Depan

Para auditor telah mengembangkan reputasi untuk menjadi ahli dalam

akuntans keuangan dan juga ahli dalam memahami faktor – faktor kunci untuk

bersaing dalam bisnis atau industri. Pada tahun – tahun terakhir ini, AICPA telah

melaksanakan dua proyek yang meberikan pandangan masa depan bagi profesi di

abad kedua puluh satu.

Pertama, AICPA menjadi sponsor pada proyek Visi CPA. Oleh karena

perusahaan, pemerintah, dan perorangan dipaksa untuk mempercepat

perubahannya sendiri, amaka mereka memerlukan CPA sebagai tempat

bergantung untuk bertahan atau keluar dari keadaan itu.

Kedua, AICPA membentuk Special Comitte on Assurance Services untuk

memberikan rekomendasi yang lebih luas pada jasa berbasis pasar dalam mengisi

kesenjangan pasar guna memperbaiki pengambilan keputusan jasa yang dibangun

atas reputasi yang didapat oleh para auditor berupa pengetahuan bisnis, integritas,

dan objektivitas.

C. Proyek visi CPAPernyataan Visi dan Tujuan

Pernyataan Visi

CPA adalah profesional terpercaya yang memungkinkan manusia dan organisasi

membentuk masa depan. Dengan menggabungkan wawasan pengetahuan dan

integritas, CPA dapat memberikan nilai dengan cara :

a. Mengkomunikasikan gambaran menyeluruh dengan jelas dan objektif,

b. Mengubah informasi kompleks menjadi pengetahuan penting,

9

c. Mengantisipasi dan menciptakan peluang, dan

d. Merancang jalur yang dapat mengubah visi menjadi kenyataan.

Tujuan Inti

Tujuan inti CPA adalah untuk menjadikan perubahan dunia yang komples

menjadi sesuatu yang logis. Sementara hal ini dapat diterima oleh profesional

lainnya, CPA menempatkan dirinya terpisah dari profesional lain dalam proses ini

melalui nilai, kompetensi, dan jasa inti yang dapat diberikan pada situasi ini.

Nilai Inti Kompetensi Inti Jasa Inti

Pendididikan berkelanjutan

dan pembelajaran seumur

hidup

CPA sangat menjunjung tinggi

nilai pendidikan berkelanjutan

yang melampaui sertifikasi

serta mempercayai pentingnya

mendapatkan keterampilan

dan pengetahuan secara

kontinu.

Kompetensi

CPA mampu melaksanan

pekerjaan bermutu tinggi

dengan cara yang cakap,

efisien, dan tepat.

Integritas

CPA berperilaku berdasarkan

etika kejujuran dan

profesional.

Menyesuaikan diri dengan

isu-isu bisnis yang luas

CPA dapat melaraskan diri

dengan realita keseluruhan

perusahaan bisnis

Objektivitas

CPA mampu menangani

Keterampilan Berkomunikasi

dan Kepemimpinan

Mampu memberi dan bertukar

informasi dalam konteks yang

penuh arti dan dengan

keterampilan penyampaian yang

tepat dan dalam lingkup antar

pribadi. Mampu mempengaruhi,

memberi inspirasi, serta

memotivasi oranglain untuk

mencapai hasil.

Keterampilan Berfikir

Strategis dan Kritis

Mampu merangkai data,

pengetahuan, dan pandangan

untuk memberikan saran yang

bermutu guna pengambilan

keptusan strategis.

Berfokus pada Pelanggan,

Klien, dan Pasar

Mampu mengantisipasi dan

emmenuhi perubahan kebutuhan

klien, pekerja, pelangga, serta

pasara secara lebih baik

dibandingkan dengan pesaing.

Menginterpretasi Kumpulan

Integritas Keyakinan dan

Informasi

Menyediakan beragam jasa

yang dapat meningkatkan

keyakinan dan mutu

informasi atau konteksnya,

untuk pengambilan

keputusa bisnis.

Jasa Teknologi

Jasa yang dapat

memanfaatkan tekonologi

untuk meningkatkan tujuan

dan pengambilan

keputusan, termasuk

proses aplikasi bisnis,

integritas sistem,

manajemen pengetahuan,

pengamanan sistem, serta

perpaduan proses bisnis

dan praktik-praktik baru.

Konsultan Manajemen

dan Manajemen Kinerka

Memberikan saran dan

pandangan atas kinerja

keuangan dan

nonkeuangan operasi serta

10

informasi yang bebas distorsi,

prasangka pribadi, atau

pertentangan kepentingan.

Informasi

Mampu menginterpretasi dan

menyediakan konteks yang

lebih luas dengan menggunakan

informasi keuangan dan

nonkeuangan.

Berwawasan Teknologi

Mampu memndayagunakan dan

memanfaatkan teknologi yang

dapat menambah nilai bagi

klien, pelanggan dan karyawan.

proses strategis suatu

organisasi melalui

penegetahuan dan

pertimbangan bisnis.

Perencanaan Keuangan

Menyediakan beragam jasa

bagi organisasi dan

perorangan untuk

menginterpretasi dan

memberikan nilai tambah

dengan cara

mendayagunakan lingkup

luas laporan keuangan.

Dalam hal ini termasuk

segala sesuatu tentang

perencanaan perpajakan

serta analisis laporan

keuangan untuk menyusun

portofolio investasi dan

transaksi keuangan yang

kompleks.

Jasa Internasional

Meneyediakan jasa untuk

mendukung dan

menfasilitasi perniagaan

dalam pasar global

D. Jasa yang Disediakan oleh Kantor CPAASSURANCE SERVICES

11

Gambar 1.4 Bidang jasa CPA

“Assurance Services adalah jasa profesional independen yang mampu

meningkatkan mutu informasi, atau konteksnya, untuk kepentingan para

pengambil keputusan.”

Auditing adalah salah satu jasa kunci yang termasuk dalam lingkup luas

assurance services. Kenyataannya, jasa audit telah menjadi dasar di mana lingkup

yang luas dari jasa atestasi dan assurance services sedang dikembangkan. Berikut

adalah pembahasan tentang aspek-aspek kunci dari assurance services.

Salah satu aspek kunci tersebut adalah konsep independensi. Para

pengguna jasa sangat mengandalkan independensi CPA serta dapat menarik

manfaat yang benilai dari kenyataan bahwa CPA bersifat tidak memihak dan

objektif.

Konsep jasa profesional meliputi aplikasi pertimbangan profesional, yang

merupakan ciri unik yang dibawa CPA dalam perikatan. Meskipun kemajuan

teknologi informasi dapat mempercepat pengumpulan atau analisis data, namun

teknologi tersebut tidak dapat menggantikan pertimbangan profesional seorang

praktisi.

12

Assurance services meningkatkan mutu informasi dengan cara

meningkatkan keandalan atau relevansinya. Komite khusus tersebut memberikan

devinisi keandalan dan relefansi sebagai berikut.

a. Keandalan meliputi penyajian yang jujur, netralitas, konsistensi

antarperiode.

b. Relevansi meliputi dapat dipahami, dapat diperbantingkan dengan entitas

lain, dapat digunakan, dan kelengkapan.

Beberapa Contoh

Beberapa contoh assurance services adalah sebagai berikut:

1. Jasa penilaian risiko, di mana CPA dapat meningkatkan mutu informasi

risiko untuk para pengambil keputusan internal melalui penilaian

independen mengenai kemungkinan suatu peristiwa atau tindakan dan

berpengaruh buruk pada kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan

bisnis serta melaksanakan strateginya dengan berhasil.

2. Jasa penilaian kinerja berfokus pada pemberian keyakinan berkenaan

dengan penggunaan ukuran-ukuran keuangan dan nonkeuangan oleh

organisasi untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi kegiatan.

3. Assurance perawatan lansia merupakan jasa potensial di mana para CPA

dapat menyediakan jaya yang bernilai bagi anggota keluarga dengan cara

memberikan keyakinan bahwa tujuan pemeliharaan dapat tercapai untuk

para anggota keluarga berusia lanjut yang tidak lagi dapat mandiri

sepenuhnya. Tujuan jasa ini adalah untuk memberikan pihak ketiga (anak,

anggota keluarga, atau piha lain yang berkepentingan) bahwa kebutuhan

para lansia dapat terpenuhi.

Jasa Akuntansi dan Komplikasi

Kantor CPA mungkin mendapat tugas dari klien untuk melaksanakan jasa

akuntansi (accounting services) yang beragam. Termasuk dalam jasa ini adalah

menyusuk pembukuan manual ataupun yang telah diotomatisasi, membuat jurnal,

membukukan ayat jurnal penyesuaian, serta menyiapkan dan menyusun laporan

13

keuangan. Yang terakhir juga dikaitkan dengan jasa komplikasi (compilation

services). Ketika CPA melakukan kompilasi atas seberkas laporan keuangan, CPA

tidak memberikan keyakinan tentang apakah laporan keuangan telah disajikan

secara wajar sesuai GAAP.

JASA ATESTASI

Jasa atestasi (attest services) merupakan salah satu jasa di mana kantor

CPA mengeuarkan komunikasi tertulis yang menyatakan suatu kesimpulan

tentang keandalan asersi tertulis yang menjadi tanggung jawab pihak lain.

Selanjutnya jasa atestasi ini dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu audit,

pemeriksaan, review, dan prosedur, seperti berikut ini.

Audit

Contoh utama dari jasa audit (audit services) adalah audit laporan

keuangan. Jenis audit ini meliputi upaya memperoleh dan mengevaluasi bukti

yang mendasari laporan keuangan historis yang memuat asersi yang bibuat oleh

menejmen entitas. Berdasarkan audit tersebut, CPA memberikan pernyataan

pendapat “positif” tentang apakah laporan tersebut telah menyajikan secara wajar

sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Perhatikan bahwa istilah “positif”

berarti pasti atau yakin, termasuk juga untuk keadaan yang kurang

menguntungkan, yaitu ketika bukti-bukti yang diperoleh dalam audit telah

membawa CPA pada suatu kesimpulan yang positif (pasti) bahwa laporan tidak

sesuai dengan GAAP. Fokus utama dari audit adalah menyajikan satu berkas

laporan keuangan tahunan yang menyertai suatu laporan audit tahunan kepada

investor dan pengguna lain.

Pemeriksaan

14

Istilah pemerikasaan (examination) digunakan untuk menguraikan jasa lain

yang muncul dalam pernyataan positif suatu pendapat tentang kesesuaian asersi

yang dibuat oleh pihak lain dengan kriteria yang telah ditetapkan. Contoh

pemeriksaan meliputi pemeriksaan:

1. Laporan keuangan prospektif (bukan historis),

2. Asersi manajemen tentang efektivitas struktur pengendalian intern entitas,

dan

3. Keputusan entitas terhadap perundangan dan peraturan tertentu.

Review

Jasa review (review services) terutama terdiri dari permintaan keterangan

dari manajemen entitas serta anaisis korporatif atas informasi keuangan. Tujuan

review adalah untuk memberikan “keyakinan negatif” sebagai lawan dari

pernyataan positif yang diberikan pada suatu audit. Dengan demikian, daripada

menyatakan “tidak menyajikan secara wajar sesuai GAAP”, suatu laporan yang

dibuat berdasarkan review laporan keuangan akan menyatakan bahwa pe-review

“tidak mendaoatkan adanya modifikasi material yang harus dibuat dalam laporan

keuangan agar sesuai dengan GAAP.

Prosedur yang Disepakati

Lingkup kerja dalam melaksanakan prosedur yang disepakati

(agreedupon procedures) juga lebih sempit dibandingkan dengan jasa audit dan

jasa pemeriksaan. Untuk jenis jasa ini, kantor CPA dapat menerbitkan suatu

“ringkasan temuan”.

JASA JASA LAIN

Jenis utama jasa-jasa lain yang diberikan oleh kantor CPA adalah jasa

teknologi, koonsultasi manajemen, perencanaan keuangan, serta jasa

internasional. Ciri umum dari jasa-jasa ini adalah bahwa jasa ini tidak

memberikan suatu pendapat, keyakinan negative, ringkasan temuan, atau bentuk

15

lain dari keyakinan. Namun demikian, jasa-jasa ini dapat diberikan oleh kantor

CPA yang sama yang sedang melaksanakan audit.

Jasa Teknologi

CPA memberikan jasa teknologi (technology services) dalam bentuk

analisis sitem, manajemen informasi, serta pengamanan sistem. Para CPA adalah

tenaga yang ahli dalam mengevaluasi pengendalian intern entitas serta telah

mengembangkan keahliannya dalam membantu klien untuk merancang sistem

informasi dan pengendalian, sistem untuk mendukung perencanaan keuangan,

sistem untuk mendukung kebutuhan pengambilan keputusan lainnya, serta

membuat rekomendasi untuk meningkatkan pengamanan sistem.

Konsultasi Manajemen

Dalam melaksanakan jasa konsultasi manajemen (management

consulting services), para praktisi mendayagunakan keahlian teknis, pendidikan,

dan pengalaman mereka untuk memebrikan nasihat dan bantuan teknis kepada

klien. Jasa ini dapat membantu klien untuk meningkatkan penggunaan

kemampuan dan sumberdaya mereka dalam mencapai tujuan. Proses konsultasi

meliputi perumusan masalah atau peluang, mencari fakta, mengevaluasi alternatif,

merumuskan rencana tindakan, mengkomunikasikan hasil, menerapkan rencana

tindakan, serta tindak lanjut. Namun konsultan CPA independen harus berhenti

sesaat sebelum manajemen membuat keputusan.

Perencanaan Keuangan

Jasa perencanaan keuangan (financial planning services) meliputi

segala sesuatu yang berkaitan dengan perencanaan pajak dan analisis laporan

keuangan untuk menyusun struktur portofolio investasi serta transaksi keuangan

yang kompleks untuk bisnis.

Internasional

16

Dengan bertumbuhnya perniagaan secara elektronik (e-commerce),

banyak perusahaan yang berurusan dengan aspek internasional dari bisnis mereka

yang beberapa tahun sebelumnya tak pernah terbayangkan. CPA menyediakan

beragam jasa intenasional (international services) seperti perencanaan pajak lintas

batas, atau bantuan dalam penyusunan merger maupun kerja sama multinasional.

E. Organisasi yang Berkaitan dengan Profesi Akuntan Publik di

Amerika Serikat

ORGANISASI SEKTOR SWASTA

Penjelasan tentang sifat dan kegiatan pokok dari setiap organisasi sector swasta

dikelompokkan sebagai berikut.

American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)

Misi AICPA adalah bertindak atas nama anggota serta menyediakan

dukuangan yang perlu untuk meyakinkan bahwa para CPA telah melayani

lepentingan public dalam melaksanakan jasa profesional yang bermutu.

AICPA memberikan lingkup layanan yang luas kepada para anggotanya.

Misalnya melalui komite-komite teknis senior, para anggota dapat berpartisipasi

untuk menetapkan standar-standar yang akan digunakan sebagai pedoman kinerja

jasa professional, termasuk standar yang berkaitan dengan pengendalian mutu,

review mutu, dan etika perilaku. AICPA mengembangan serta menyelenggarakan

materi dan kursus dan pendidikan profesional berkelanjutan (continuing

professional education/CPE), menyediakan jasa bantuan akuntansi auditing

melalui hotline informasi teknis dan perpustakaan yang sarat dengan referensi

teknis.

State Societies of Certified Public Accountants (Masyarakat CPA Negara

Bagian)

17

Sebagian besar CPA adalah anggota AICPA dan sekaligus juga anggota

masyarakat CPA negara bagian. Masayarakat CPA negara bagian menjalankan

fungsinya melalui sejumlah kecil staf yang bekerja penuh waktu serta melalui

berbagai komite yang terdiri dari para anggota sendiri. Masyarakat negara bagian

ini memiliki kode etik profesional sendiri yang sejalan dengan Kode Etik Perilaku

Profesional AICPA (AICPA Code of Professional Conduct). Meskipun organisasi

ini bersifat otonom, biasanya masyarakat CPA negara bagian menjalin kerjasama

dengan masyarakat CPA negara bagian lainnya dan juga dengan CPA dalam

bidang kepentingan yang saling menguntungka, misalnya kepentingan pendidikan

berkelanjutan dan etik.

Unit-uni Kerja (Kantor CPA)

Seorang CPA dapat berpraktik sendiri atau menjadi anggota sebuah kantor

akuntan public (KAP). Sebuah KAP dapat berbentuk perusahaan perorangan,

firma, perseroan terbatas, perusahaan profesional, atau bentuk organisasi lainnya

yang diizinkan oleh hukum negara bagian atau peraturan.

Kantor CPA lokal memiliki satu atau beberapa kanto di dalam suatu

negara bagian. Sejauh ini, kantor CPA lokal merupakan bentuk yang paling umum

dari unit kerja. Beberapa kantor CPA local juga melayani perusahaan publik,

namun klien utama mereka adalah usaha-usaha kecil dan perorangan. Kegiatan

audit yang dilakukan beberapa kantor CPA local yang paling kecil cenderung

menurun, karena tingginya biaya untuk mempertahankan kompetensi serta

meningkatnya pengungkapan kewajiban hukum.

Badan-badan yang Menetapkan Standar Akuntansi

Financial Accounting Standards Board (FASB = Dewan Standar

Akuntansi Keuangan) serta Governmental Accounting Standards Boards (GASB

= Dewan Standar Akuntansi Pemerintahan) adalah badan-badan independen yang

menetapkan standar sector swasta. Fungsi utamanya adalah mengembangkan

prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) bagi setiap entitas bisnis

dan nirlaba, entitas permintaan negara bagian dan local.

18

ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Beberapa organisasi sector publik, baik yang berada pada tingkat negara

bagian maupun federal, secara langsung akan mempengaruhi profesi akuntan

public. Sifat dan kegiatan organisasi ini akan dijelaskan dalam bagian-bagian

berikut ini.

State Boards of Accountancy (Badan Akuntansi Negara Bagian)

Pada umumnya, badan negara bagian terdiri dari lima sampai tujuh CPA

dan setidaknya sau anggota public yang umumnya ditunjuk oleh pemerintah.

Badan-badan negara bagian ini secara positif juga menjadi lebih audit dalam

mendorong program-program untuk mempertahankan praktik audit yang bermutu

tinggi. Fungsi utama badan-badan ini adalah menerbitkan izin untuk berpraktik

sebagai seorang CPA, memperbarui izin, menangguhkan atau membatalkan izin

praktik.

Badan-badan negara bagian ini berada di bawah National Association of

State Boards of Accounting (NASBA = Asosiasi Nasional Badan-Badan

Akuntansi Negara Bagian). NASBA mengidentifikasi, meneliti, dan menganalisis

isu-isu besar yang sedang muncul dan berkembang serta dapat mempengaruhi

badan-badan akuntansi negara bagian, memperkuat dan memelihara komunikasi

denan anggota badan, serta memelihara hubungan dengan organisasi-organisasi

yang dapat mempengaruhi peraturan tentang akuntansi publik. Kedudukan badan

negara bagian dan NASBA adalah independen terhadap AICPA dan masyarakat

negara bagian.

Securities and Exchange Commission (Otoritas Pasar Modal di Amerika

Serikat)

Securities and Exchange Commission (SEC) adalah suatu badan

pemerintah federal yang didirikan pada tahun 1934 sesuai dengan undang-undang

Securities Exchange Act untuk mengatur peredaran saham yang ditawarkan untuk

dijual kepada public dan selanjutnya mengatur perdagangan surat-surat berharga

19

melalui bursa efek tidak resmi (over-the-counter markets). Menurut undang-

undang ini, SEC memiliki wewenang untuk menetapkan GAAP bagi perusahaan-

perushaan.yang berada dibawah yurisdiksinya.

SEC juga berusaha keras memperngaruhi auditing dan profesi akuntan

publik. Peraturan yang dikeluarkan mengandung kualifikasi untuk menentukan

independensi seorang akuntan, termasuk juga standar pelaporan. SEC memiliki

wewenang untuk memberikan tindak hukuman kepada akuntan independen yang

tidak mematuhi ketentuan ini.

U.S. General Accounting Office (Kantor Akuntansi Umum A.S)

U.S. General Accounting Office (GAO) adalah suatu badan nonpartisan

yang bertindak sebagai badan audit pederal bagi Kongres U.S. Badan ini diketuai

oleh Comptroller General of the United States, dan memiliki wewenang untuk

menerbitkan standar berkenaan dengan organisasi, program, kegiatan, dan fungsi

audit pemerinthan. Standar-standar ini tidak hanya berlaku bagi para auditor

pemerintah, namu juga bagi para CPA yang melakukan audit atas entitas

pemerintah federal atau kegiatan lain yang mendapat bantuan keuangan dari

pemerintah federal, termasuk pemerintah negara bagian dan local, lembaga

pendidikan tinggi, serta organisasi dan kontraktor nirlaba.

Internal Revenue Service (Kantor Pajak A.S)

Internal Revenue Service (IRS) merupakan salah satu divisi dari U.S.

Treasury Department (Departemen Keuangan A.S) yang bertanggung jawab untuk

mengelola dan menegakkan perundanganpajak federal.

Pengadilan Negara Bagian dan Federal

Kadang-kadang, kantor CPA dapat digugat dengan tuduhan telah

melakukan pekerjaan di bawah standar dalam pelaksanaan audit atau jasa lainnya.

Guna mencapau putusan hukum dalam kasus semacam ini, pada umumya

pengadilan telag memperhatikan standar kinerja kerja yang dibuat oleh profesi itu

sendiri. Namun kadang-kadang pengadilan harus menetapkan bahwa standar

20

profesi tersebut dianggap tidak cukup melindungi public. Setelah adanya sejumlah

putusa pengadilan yang demikian, maka profesi menanggapinya dengan

memperjelas standar praktik yang telah ada atau bahkan menerbitkan standar-

standar baru.

Kongres A.S.

Komite-komite kongres giat melukan beberapa investigasi tentang profesi

akuntan selama dua decade belakangan ini. Investigasi difokuskan pada masalah

independensi kantor CPA, efektivitas pelaksanaan audit atas perusahaan-

perusahaan yang dimiliki publik, tanggung jawab untuk mendeksi dan melaporkan

tindak kecurangan dan melawan hukum yang dilkukan klien, serta apakah sistem

pengaturan profesi telah cukup melindungi public.

F. Kerangka Kerja Pengaturan untuk Meyakinkan Mutu JasaSetiap profesi menekankan perhatian pada mutu jasa yang diberikan,

tidakterkecuali profesi akuntan publik. Mutu jsaa merupakan hal yang penting

untuk meyakinkan bahwa profesi telah memenuhi tanggung jawab klien,

masyarakat umum, serta pemerintah.

Empat komponen :

1. Pendapatan Standar (standard setting). Sector swasta menetapkan standar

akuntansi, jasa – jasa professional, etika, dan pengendalian mutu untuk mengatur

perilaku para CPA serta kantor – kantor CPA.

2. Pengaturan oleh Kantor CPA (firm regulation). Setiap kantor CPA membuat

kebijakan dan prosedur untuk meyakinkan bahwa praktik akuntansi sesuai

dengan standar professional.

3. Pengaturan sendiri atau sejawat (self-or peer regulation). AICPA telah

menerapkan suatu program komprehensif tentang pengaturan sendiri termasuk

kewajiban untuk mengikuti pendidikan berkelanjutan, review sejawat (peer

review) permintaan keterangan tentang kegagalan audit, serta pandangan public.

4. Pengaturan oleh Pemerintah (government regulation). Hanya professional yang

layak dan mampu saja yang akan diberikan izin untuk berpraktik, sementara

21

perilaku auditor senantiasa dipantau oleh dewan akuntansi Negara bagian, SEC

dan pengadilan.

Penetapan Standar

Peran sector swasta dalam FASB dan GASB dalam menetapkan standar

akuntansi, serta peran AICPA dalam menetapkan standar auditing yang berlaku

umum (GAAS) serta standar lainnya untuk berbagai jenis jasa atestasi dan

akuntansi. Telah dijelaskan bahwa AICPA memilikitim etika profesi yang

menetapkan standar perilaku professional. Semua standar tersebut memberikan

pedoman bagi praktisi perorangan yang mendapaatkan pekerjaan bermutu tinggi.

Standar Pengendalian Mutu

Apabila suatu perusahaan mempertimbangkan bagaimana akan mengelola

system pengendalian mutu, maka terlabih dahulu harus mempertimbangkan tiga

hal pokok. Pertama, perusahaan harus memberikan tanggung jawab dalam

perusahaan kepada orang – orang yang tepat untuk merancang dan memelihara

kebijakan pengendalian mutu. Kedua, perusahaan harus mengkomunikasikan

secara berala kebijakan pengendalian mutu dan prosedurnya kepada para personil,

sehingga dapat diperoleh keyakinan yang memadahi bahwa mereka telah

memehami dan menaatinya.

Pengaturan oleh Kantor

Pengaturan oleh kantor (firm regulation) dilakukan dalam kantor CPA

sendiri. Bagi sebuah kantor CPA terdapat sejumlah insentif untuk melakukan

pekerjaan dengan baik. Termasuk didalamnya berupa kebanggaan,

profesionalisme, dan keinginan untuk bersaing dengan kantor akuntan lain.

Motivaasitambahan dapat berasal dari keinginan untuk menghindari beban biaya

serta hal – hal yang dapat merusak reputasi kantor yang berkaitan dengan litigasi

serta tindakan lain yang sesuai dengan kantor dan patut diduga mengandung

ketidakpatuhan terhadap standar professional.

22

Pengaturan Sendiri

Pengaturan sendiri (self regulation) ini juga disebut pengaturan sejawat

(peer regulation), berkaitan dengan kegiatan entitas profesional diluar perusahaan

guna meningkatkan kualitas praktik. Divisi kantor CPA dan divisi review mutu

dari AICPA memainkan peran kunci dalam komponen kerangka kerja pengaturan

ini.

Divisi Kantor CPA

Divisi kantor CPA memiliki dua seksi, yaitu SEC Practice Section (Seksi

Praktik SEC) dan Private Company Practice Section (Seksi Praktik Perusahaan

Swasta). Setiap seksi memiliki tujuan, persyaratan keanggotaan dan review

sejawat (peer review), serta badan pengatur (excecutive committee) sendiri –

sendiri. Pada umumnya tujuan dan persyaratan dari seksi praktik SEC lebih luas

daripada yang ada pada Seksi Praktik Perusahaan Swasta.

Tujuan utama proses review sejawat adalah untuk meningkatkan praktik

dimasa yang akan datang. Apabila suatu kantor CPA gagal untuk melaksanakan

langkah perbaikan yang dianggap perlu oleh seksi, maka seksi akan menetapkan

sanksi tersebut :

1. Persyaratan pendidikan profesional berkelanjutan tambahan

2. Percepatan frekuensi review sejawat / review sejawat secara khusus

3. Memberi teguran kritik dan celaan

4. Denda uang

5. Skorsing dari keanggotaan

6. Pemecatan dari keanggotaan seksi

Permintaan Keterangan atas Kegagalan Audit

Kantor CPA yang terdaftar pada Seksi Praktik SEC harus melapor pada

Quality Control Inquiry Committee (QCIC = Komite Permintaan Keterangan

Pengendalian Mutu) yang da dalam seksi tersebut, tentang semua ligitasi atau

gugatan hokum yang melibatkan audit atas perusahaan public dalam waktu 30 hari

23

terhitung mulai tanggal penerimaan gugatan. QCIC bertanggung jawab untuk

menetapkan apakah gugatan dalam kasus tersebut menunjukkan adanya :

1. Kesalahan penyimpangan yang tidak dapat dihilangkan oleh sistem apapun

2. Kekurangan pada penerapan pengendalian mutu kantor atau kepatuhannya

3. Kekurangan pada standar profesional

Pengawasan Publik

Public Oversight Board atau Dewan Pengawasan Publik akan memantau

dengan ketat kegiatan seksi tersebut. Untuk memastikan indepensinya, Dewan

akan menunjuk anggota – anggotanya yang memiliki pengalaman luas dalam

masalah – masalah bisnis, profesional, peraturan, dan legislative. Para staf dean

akan mengawasi secara langsung setiap review sejawat yang dilaksanakan

seksidan seluruh permintaan keterangan QCIC atas tuntutan kegagalan audit.

Divisi Review Mutu

Pada tahun 1988. AICPA mendirikan Quality Review Division (Divisi

Revisi Mutu). Kegiatan utama divisi ini adalah melakukan kerjasama dengan

masyarakat CPA Negara bagian, untuk memtapkan dan melaksanakan program

review mutu bagi kantor – kantor akuntan lokal yang melakukan praktik akuntan

public namun tidak terdaftar pada salah satu seksi manapun dari Divisi Kantor

CPA. Program ini menyediakan beragam variasi review berdasarkan jenis jasa

yang diberikan.

Peraturan dari Pemerintah

Peraturan oleh Pemerintah (government regulation) bagi profesi terutama

dilakukan melalui kegiatan Dewan Akuntansi Negara Bagian, SEC, serta

pengadilan Negara bagian dan federal sebagaimana telah dibahas pada bagian

sebelumnya.

SEC juga memainkan peran penting dalam mengaitkan peraturan sendiri

dan pengaturan pemerintah. Hal ini dilaksanakan dengan mengevaluasi

independesinya sendiri atas efektivitas program pemantauan praktik Seksi Praktik

24

SEC dari Divisi Kantor CPA yang ada AICPA. Evaluasi meliputi review atas

pekerjaan yang dilakukan oleh tim review sejawat, Dewan Pengawasan Publik,

serta Komite Permintaan Keterangan Pengendalian Mutu. Berdasarkan evaluasi

ini, SEC dapat menyimpulkan bahwa “proses review sejawat telah memberikan

sumbangan secara signifikan guna meningkatkan sistem pengendalian mutu

kantor anggota, dank arena itu harus meningkatkan konsistensi dan mutu praktik

di hadapan Komisi”.

Profesi harus terus mewaspadai dan bersikap tanggap terhadap hal – hal

yang menjadi perhatian kongres, sehingga dapat membantu menjaga

keseimbangan yang tepat antara pengaturan pemerintah dengan komponen –

komponen lain dalam kerangka kerja pengaturan.

BAB III

PENUTUP

25

A. Kesimpulan

Auditing menawarkan berbagai beragam peluang karir dalam akuntan

publik, industri dan pemerintahan. Masyarakat luas mengakui kelebihan

pengetahuan dan keterampilan auditor yang telah menjadikan profesi auditor

demikian tanggap pada permintaan yang kuat atas beragam jasa atestasi lain

dan jasa non asestasi.

Peluang profesional yang memiliki keterampilan auditing dan atestasi

meningkat secara pesat dengan adanya teknologi informasi yang berdampak

sangat luas terhadap sistem laporan keuangan. Secara khusus, Proyek Visi

CPA menjadi penting dalam pembahasan tentang nilai-nilai inti dan

kompetensi yang akan menunjang profesi auditor serta CPA dan lainnya

dimasa depan.

Profesi modern dipengaruhi oleh sejumlah profesional dan organisasi-

organisasi pengatur yang berasal dari sektor swasta maupun publik yang

menaruh perhatian pada mutu kerja profesional.

B. Saran

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Mahasiswa Akuntansi pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya serta dapat menjadi referensi bagi

yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai Auditing dan Profesi Akuntan

Publik.

DAFTAR PUSTAKA

Boynton, Johnson, and Kell. Modern Auditing. Jakarta: Erlangga, 2003.

26

27