10
Tutorial Klinik : Parkinson’s Disease Nama : Laila Azizah NIM : 20090310199 Problem Hypotesis Mekanisme Data Tambahan Problem Definition Learning Issues Problem solving Pasien Ny. D, usia 60 tahun, datang ke Poli Syaraf RSUD Bantul dengan keluhan tangan kanan bergetar sejak ± 1 bulan sebelum masuk rumah sakit (SMRS) dan memburuk atau bertambah dalam 2 minggu terakhir ini. Tangan bergetar terus menerus dan tiada henti. Pasien juga merasakan kekakuan jika Dx: a. Parkinson Disease DDx : - Tremor Essensial - Drug Induced Parkisonism - Parkisonism Plus 1. Penyakit Parkinson terjadi karena penurunan kadar dopamin akibat kematian neuron di pars kompakta substansia nigra sebesar 40 – 50% yang disertai adanya inklusi sitoplasmik eosinofilik (Lewy bodies). Lesi primer pada penyakit Parkinson adalah degenerasi sel saraf yang mengandung 1. Bagaimana gejala klinis dari Parkinson ’s Disease? 2. Bagaimana cara mendiagno sis Parkinson Disease? 3. Bagaimana penatalak sanaan Parkinson Disease ? DEFINISI Penyakit parkinson adalah penyakit neurodegeneratif progresif yang berkaitan erat dengan usia. Secara patologis penyakit parkinson ditandai oleh degenerasi neuron-neuron berpigmen neuromelamin, terutama di pars kompakta substansia nigra yang disertai inklusi sitoplasmik eosinofilik (Lewy bodies), atau disebut juga parkinsonisme idiopatik atau primer. Sedangkan Parkinsonisme adalah suatu sindrom yang ditandai oleh GEJALA KLINIS PARKINSON’S DISEASE 1. Tremor 2. Rigiditas 3. Bradikinesia 4. Hilangnya refleks postural 5. Wajah Parkinson 6. Mikrografia 7. Sikap Parkinson 8. Bicara 9. Disfungsi otonom 10. Gerakan bola mata 11. Refleks glabela 12. Demensia 13. Depresi DIAGNOSIS Diagnosis penyakit Parkinson berdasarkan klinis dengan ditemukannya gejala motorik utama antara lain tremor pada waktu istirahat, rigiditas, bradikinesia dan hilangnya refleks postural. Kriteria

Azizah-Tutorial Klinik Parkinson

Embed Size (px)

DESCRIPTION

parkonson

Citation preview

Page 1: Azizah-Tutorial Klinik Parkinson

Tutorial Klinik : Parkinson’s Disease Nama : Laila Azizah NIM : 20090310199

Problem Hypotesis Mekanisme Data Tambahan

Problem Definition

Learning Issues Problem solving

Pasien Ny. D, usia 60 tahun, datang ke Poli Syaraf RSUD Bantul dengan keluhan tangan kanan bergetar sejak ± 1 bulan sebelum masuk rumah sakit (SMRS) dan memburuk atau bertambah dalam 2 minggu terakhir ini. Tangan bergetar terus menerus dan tiada henti. Pasien juga merasakan kekakuan jika kepalan tangan yang bergetar tersebut digerakkan terasa ada tahanan, gerakan dalam berjalan dirasakan melambat. Pasien juga merasa bergetar tanpa sadar dan tak terkendali. BAB & BAK dalam keadaan normal.

Dx:Parkinson Disease

DDx :

- Tremor Essensial

- Drug Induced Parkisonism

- Parkisonism Plus

1.

Penyakit Parkinson terjadi karena penurunan kadar dopamin akibat kematian neuron di pars kompakta substansia nigra sebesar 40 – 50% yang disertai adanya inklusi sitoplasmik eosinofilik (Lewy bodies).Lesi primer pada penyakit Parkinson adalah degenerasi sel saraf yang mengandung neuromelanin di dalam batang otak, khususnya di substansia nigra pars kompakta, yang menjadi terlihat pucat dengan mata telanjang.Dalam kondisi normal (fisiologik), pelepasan dopamin dari ujung saraf nigrostriatum akan merangsang reseptor

1. Bagaimana gejala klinis dari Parkinson’s Disease?

2. Bagaimana cara mendiagnosis Parkinson Disease?

3. Bagaimana penatalaksanaan Parkinson Disease ?

DEFINISIPenyakit parkinson adalah penyakit neurodegeneratif progresif yang berkaitan erat dengan usia. Secara patologis penyakit parkinson ditandai oleh degenerasi neuron-neuron berpigmen neuromelamin, terutama di pars kompakta substansia nigra yang disertai inklusi sitoplasmik eosinofilik (Lewy bodies), atau disebut juga parkinsonisme idiopatik atau primer.Sedangkan Parkinsonisme adalah suatu sindrom yang ditandai oleh tremor waktu istirahat, rigiditas, bradikinesia, dan hilangnya refleks postural akibat penurunan kadar dopamine dengan berbagai macam sebab. Sindrom ini sering disebut sebagai Sindrom Parkinson.

KLASIFIKASIPenyakit parkinson dapat dibagi atas 3 kategori, yaitu :1. Parkinson

primer/idiopatik/paralysis agitans.

Sering dijumpai dalam

GEJALA KLINIS PARKINSON’S DISEASE1. Tremor2. Rigiditas3. Bradikinesia4. Hilangnya refleks postural5. Wajah Parkinson6. Mikrografia7. Sikap Parkinson8. Bicara9. Disfungsi otonom10. Gerakan bola mata11. Refleks glabela12. Demensia13. Depresi

DIAGNOSISDiagnosis penyakit Parkinson berdasarkan klinis dengan ditemukannya gejala motorik utama antara lain tremor pada waktu istirahat, rigiditas, bradikinesia dan hilangnya refleks postural. Kriteria diagnosis yang dipakai di Indonesia adalah kriteria Hughes (1992) :• Possible : didapatkan 1 dari gejala-gejala utama• Probable : didapatkan 2 dari gejala-gejala utama• Definite : didapatkan 3 dari gejala-gejala utamaUntuk kepentingan klinis diperlukan adanya penetapan berat ringannya penyakit dalam

Page 2: Azizah-Tutorial Klinik Parkinson

Tutorial Klinik : Parkinson’s Disease Nama : Laila Azizah NIM : 20090310199

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum :Compos mentisTD : 150/90N : 92x/menitRR : 21x/menitT : 36,5

Pemeriksaan Motorik

Kontur ototAtrofi (+) tangan kananHipertrofi (-)

D1 (eksitatorik) dan reseptor D2 (inhibitorik) yang berada di dendrit output neuron striatum. Output striatum disalurkan ke globus palidus segmen interna atau substansia nigra pars retikularis lewat 2 jalur yaitu jalur direk reseptor D1 dan jalur indirek berkaitan dengan reseptor D2 . Maka bila masukan direk dan indirek seimbang, maka tidak ada kelainan gerakan.Pada penderita penyakit Parkinson, terjadi degenerasi kerusakan substansia nigra pars kompakta dan saraf dopaminergik nigrostriatum sehingga tidak ada rangsangan terhadap reseptor D1 maupun D2. Gejala Penyakit Parkinson belum muncul sampai lebih

praktek sehari-hari dan kronis, tetapi penyebabnya belum jelas. Kira-kira 7 dari 8 kasus parkinson termasuk jenis ini.

2. Parkinson sekunder atau simtomatik

Dapat disebabkan pasca ensefalitis virus, pasca infeksi lain : tuberkulosis, sifilis meningovaskuler. Toksin seperti 1-methyl-4-phenyl-1,2,3,6-tetrahydropyridine (MPTP), Mn, CO, sianida. Obat-obatan yang menghambat reseptor dopamin dan menurunkan cadangan dopamin misalnya golongan fenotiazin, reserpin, tetrabenazin dan lain-lain, misalnya perdarahan serebral pasca trauma yang berulang-ulang pada petinju, infark lakuner, tumor serebri, hipoparatiroid dan kalsifikasi.

3. Sindrom Parkinson Plus (Multiple System Degeneration)

Pada kelompok ini gejalanya hanya merupakan sebagian dari gambaran penyakit keseluruhan. Jenis ini bisa didapat pada Progressive supranuclear palsy, Multiple system

hal ini digunakan stadium klinis berdasarkan Hoehn and Yahr (1967) yaitu: • Stadium 1: Gejala dan tanda pada satu sisi, terdapat gejala yang ringan, terdapat gejala yang mengganggu tetapi menimbulkan kecacatan, biasanya terdapat tremor pada satu anggota gerak, gejala yang timbul dapat dikenali orang terdekat (teman)• Stadium 2: Terdapat gejala bilateral, terdapat kecacatan minimal, sikap/cara berjalan terganggu • Stadium 3: Gerak tubuh nyata melambat, keseimbangan mulai terganggu saat berjalan/berdiri, disfungsi umum sedang• Stadium 4: Terdapat gejala yang berat, masih dapat berjalan hanya untuk jarak tertentu, rigiditas dan bradikinesia, tidak mampu berdiri sendiri, tremor dapat berkurang dibandingkan stadium sebelumnya• Stadium 5: Stadium kakhetik (cachactic stage), kecacatan total, tidak mampu berdiri dan berjalan walaupun dibantu.

TERAPIPenyakit Parkinson adalah suatu penyakit degeneratif yang berkembang progresif dan penyebabnya tidak diketahui, oleh karena itu strategi penatalaksanaannya adalah 1) terapi simtomatik, untuk

Page 3: Azizah-Tutorial Klinik Parkinson

Tutorial Klinik : Parkinson’s Disease Nama : Laila Azizah NIM : 20090310199Reflex fisiologis dextra/sinistra• Bisep +/+,

Tricep +/+, Brachioradialis +/+

• Patella +/+, Achilles +/+

Reflex patologis D/S• Babinski -/-,

Chaddock -/-, Shaeffer -/-

• Gordon -/-, Oppenheim -/-, Hoffman-tromner -/-

dari 50% sel saraf dopaminergik rusak dan dopamine berkurang 80%.

atrophy (sindrom Shy-drager, degenerasi striatonigral, olivo-pontocerebellar degeneration, parkinsonism-amyotrophy syndrome), Degenerasi kortikobasal ganglionik, Sindrom demensia, Hidrosefalus normotensif, dan Kelainan herediter (Penyakit Wilson, penyakit Huntington, Parkinsonisme familial dengan neuropati peripheral).

ETIOLOGI

1. Usia : Insiden meningkat pada usia 50 sampai 80 tahun. Hal ini berkaitan dengan reaksi mikrogilial yang mempengaruhi kerusakan neuronal, terutama pada substansia nigra pada penyakit parkinson.

2. Faktor Lingkungana) Xenobiotik : Berhubungan erat dengan paparan pestisida yang dapat menimbulkan kerusakan mitokondria.

b) Pekerjaan : Lebih banyak pada orang dengan paparan metal yang lebih tinggi dan lama.

mempertahankan independensi pasien, 2) neuroproteksi dan 3) neurorestorasi, keduanya untuk menghambat progresivitas penyakit Parkinson. Strategi ini ditujukan untuk mempertahankan kualitas hidup penderitanya.

1. Terapi farmakologika. Obat pengganti dopamine

(Levodopa, Carbidopa)Levodopa merupakan pengobatan utama untuk penyakit parkinson. Di dalam otak levodopa dirubah menjadi dopamine. L-dopa akan diubah menjadi dopamine pada neuron dopaminergik oleh L-aromatik asam amino dekarboksilase (dopa dekarboksilase).

b. Agonis Dopamin Obat ini bekerja dengan merangsang reseptor dopamin, akan tetapi obat ini juga menyebabkan penurunan reseptor dopamin secara progresif yang selanjutnya akan menimbulkan peningkatan gejala Parkinson.

c. AntikolinergikObat ini menghambat sistem kolinergik di ganglia basal dan menghambat aksi neurotransmitter otak yang disebut asetilkolin.

d. Penghambat Monoamin oxidase (MAO Inhibitor)

Selegiline (Eldepryl), Rasagaline (Azilect). Inhibitor MAO diduga berguna pada penyakit Parkinson

Page 4: Azizah-Tutorial Klinik Parkinson

Tutorial Klinik : Parkinson’s Disease Nama : Laila Azizah NIM : 20090310199c) Diet : Konsumsi lemak dan kalori tinggi meningkatkan stress oksidatif, salah satu mekanisme kerusakan neuronal pada penyakit parkinson. Sebaliknya,kopi merupakan neuroprotektif.

3. Ras : angka kejadian Parkinson lebih tinggi pada orang kulit putih dibandingkan kulit berwarna.

4. Trauma kepala : Cedera kranio serebral bisa menyebabkan penyakit parkinson, meski peranannya masih belum jelas benar.

5. Stress dan depresi : Beberapa penelitian menunjukkan depresi dapat mendahului gejala motorik. Depresi dan stress dihubungkan dengan penyakit parkinson karena pada stress dan depresi terjadi peningkatan turnover katekolamin yang memacu stress oksidatif.

karena neurotransmisi dopamine dapat ditingkatkan dengan mencegah perusakannya. e. AmantadinBerperan sebagai pengganti dopamine, tetapi bekerja di bagian lain otak. f. Penghambat Catechol 0-

Methyl Transferase/COMTEntacapone (Comtan), Tolcapone (Tasmar). Obat ini masih relatif baru, berfungsi menghambat degradasi dopamine oleh enzim COMT dan memperbaiki transfer levodopa ke otak. g. NeuroproteksiTerapi neuroprotektif dapat melindungi neuron dari kematian sel yang diinduksi progresifitas penyakit.

2. Terapi pembedahan Bertujuan untuk memperbaiki atau mengembalikan seperti semula proses patologis yang mendasari (neurorestorasi).a. Terapi ablasi lesi di otakTermasuk katergori ini adalah thalamotomy dan pallidotomyb. Deep Brain Stimulation (DBS)c. Transplantasi

3. Non Farmakologika. Edukasi b. Terapi rehabilitasi

Page 5: Azizah-Tutorial Klinik Parkinson

Tutorial Klinik : Parkinson’s Disease Nama : Laila Azizah NIM : 20090310199

Skema teori ketidakseimbangan jalur langsung dan tidak langsungKeterangan SingkatanD2 : Reseptor dopamin 2 bersifat inhibitorikD1 : Reseptor dopamin 1 bersifat eksitatorikSNc : Substansia nigra pars compactaSNr : Substansia nigra pars retikulataGPe : Globus palidus pars eksternaGPi : Globus palidus pars internaSTN : Subthalamic nucleusVL : Ventrolateral thalamus = thalamus

Page 6: Azizah-Tutorial Klinik Parkinson

Tutorial Klinik : Parkinson’s Disease Nama : Laila Azizah NIM : 20090310199

Page 7: Azizah-Tutorial Klinik Parkinson

Tutorial Klinik : Parkinson’s Disease Nama : Laila Azizah NIM : 20090310199