Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    1/71

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang MasalahIntelegensi disebut sebagai kecerdasan,kecakapan,dan kemampuan dasar 

    yang bersifat umum, sedangkan kecerdasan,kecakapan,dan kemampuan dasar 

    yang bersifat khusus, disebut dengan bakat. Dalam proses belajar mahasiswa salah

    satunya ditentukan oleh intelegensi dalam meraih indeks prestasi komulatif yang

    tinggi. Selain itu ada juga pengaruh lain yang dapat mempengaruhi indeks prestasi

    komulatif diantaranya adalah karena kesibukan mahasiswa diluar kuliah seperti

    kegiatan organisasi kemahasiswaan, ekstrakulikuler dan juga bekerja paruh waktu

    sambil kuliah.

    Serangkaian kegiatan di luar perkuliahan tersebut akan berpengaruh

    terhadap hasil belajar atau prestasi dalam hal ini adalah indeks prestasi komulatif 

    mahasiswa itu sendiri. Tidak luput juga ada faktor lain yaitu faktor herediter,

    kematangan, idividu itu sendiri dan pembentukan.

    Underachiever menunjuk pada seseorang yang memperoleh prestasi

    dibawah kemampuan intelektual yang ia miliki. Di negeri belanda dan negara

    negara yang lain ditemukan bahwa kurang lebih !"# dari anak sekolah dasar 

    maupun sekolah menengah sampai dengan mahasiswa adalah underachiever.

    $encapai prestasi yang lebih rendah tidak disebabkan oleh faktor 

    intelektual, sekarang banyak dianggap disebabkan oleh apa yang disebut

    ketakutan akan gagal. %etakutan untuk gagal ini disebabkan oleh keraguan total,

    yang menyebabkan kapasitas intelektual tidak sepenuhnya bekerja &'ermans

    ()*(+.

    $asalah underachiever di indonesia disebabkan oleh suatu kombinasi

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    2/71

    2

    faktor yang banyak faktor pertama adalah kurangnya fasilitas belajar dalam arti

    luas disekolah ,terutama dipelosokpelosok ,maupun di rumah. %edua kurangnya

    stimulasi mental oleh orang tua di rumah, hal ini terutama berlaku pada orang tua

    yang tidak berpendidikan hingga mereka tidak mengerti sendiri bagaimana

    membantu anakanak mereka supya lebih berhasil. aktor ketiga adalah keadaan

    gi-i yang bilamana dapat dicapai tingkat yang lebih tinggi maka secara fisik anak 

    lebih mampu untuk menggunakan kapasitas otaknya lebih baik. aktorfaktor ini

    ditambah dengan keadaan lain kurang menguntungkan seperti perubahan sistem

     pelajaran yang berkalikali dalam menemukan sistem mana yang paling baik 

    sehingga hingga para pengajar sendiri belum merasa mantap dalam menerapkan

    sistem yang baru tersebut semua ini berdampak pada prestasi belajar &$enurut

    observasi 'aditono ())+.

    /aporan United 0ations Development 1rogram &U0D1+ Indeks

    1embangunan $anusia Indonesia berada di peringkat (" dengan nilai ",*(( yang

    mengindikasikan pembangunan SD$ di Indonesia masih tertinggal jauh

    dibanding negara negara lain di dunia. 1enilaian Indeks 1embangunan $anusia

    dinilai dari usiaharapan hidup, standar hidup, dan tentunya pendidikan. Seseorang

    dapat berhasil dalam dunia pendidikan ditentukan oleh beberapa faktor namun

    yang terbesar diantaranya ialah faktor kecerdasan Intelektual &%haerani, 2"(3+.

    Intelligence 4uotient &I4+ telah dihubungkan dengan berbagai macam aspek 

    kehidupan. 1enelitian yang dilakukan oleh $cDaniel di 5" 0egara bagian

    6merika Serikat didapati bahwa ada hubungan antara nilai Intelligence 4uotient

    &I4+ rata rata di masing masing negara bagian dengan tingkat kesehatan, 7ross

    State 1roduct , dan tingkat efektivitas pemerintahan &$cDaniel, 2""8+.

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    3/71

    3

    1lucker menemukan adanya peningkatan Intelligence 4uotient &I4+ antar

    generasi dan fenomena ini ditemui pada lebih dari 2" negara yang selanjutnya

    fenomena ini disebut 9lynn :ffect;. %enaikan Intelligence 4uotient &I4+ berkisar 

    antara 5 ritania ?aya seorang anak /auren $arbe yang

    memiliki nilai I4 (8( diatas nilai I4 6lbert :instein yaitu (8", sebagaimana yang

    dilansir @aroline Damanik dalam artikelnya 96nak Sopir Taksi dengan 0ilai I4 di

    atas :instein; &%ompas edisi (3 ebruari 2"(!+. /auren sendiri diprediksi akan

    memperoleh hanya nilai 6 dan 6A dalam kurikulum internasional yang paling

     populer di dunia untuk siswa usia (3 ondowoso pada mahasiswa

    tahun ajaran 2"(3C2"(5 dari 8 mahasiswa nilai ratarata I4 mahasiswa dalam

    rentan ("" < (") hanya berjumlah * mahasiswa dan mahasiswa berada dalam

    rentan I4 )" < )) berjumlah 23 mahasiswa kemudian sisanya direntan I4 " < )

    dan *" < *) &sumber data primer buku laporan hasil psikotes S1$> 1T %esehatan

     jalur 1$D1, 7elombang ( dan gelombang 2 Tahun 6kademik 2"(3C2"(5+.

    Intelligence 4uotient &I4+ seringkali menjadi indikator yang dominan dalam

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    4/71

    4

     proses pembelajaran untuk mengukur berhasil atau tidaknya guru dalam

    menyampaikan materi pembelajaran &Saleh dalam ithriani, 2"(!+. Intelligence

    4uotient &I4+ sebagai prediktor prestasi akademik, keterlibatannya masih sangat

    kontroversi. 1enelitian dari %ulkarni dkk &2"("+ dan 'eaven dkk &2"(2+ tidak 

    menemukan adanya hubungan antara nilai I4 dengan prestasi belajar seseorang.

     0amun penelitian yang dilakukan 0eisser dkk &())8+ menyatakan bahwa anak 

    dengan nilai I4 lebih tinggi cenderung untuk menerima pelajaran lebih baik,

    sehingga mempengaruhi nilai mereka, penelitian 1eterson dkk &2""+ serta

    inarti &2""8+ juga mendapatkan adanya hubungan yang kuat antara I4 dan nilai

    indeks prestasi seseorang.

    Di 1rogram Studi DIII keperawatan Universitas >ondowoso, selain

    kegiatan perkuliahan ada beberapa kegiatan yang dapat diikuti oleh mahasiswa

    untuk mengisi waktu. Seperti mengikuti organisasi ikatan keluarga mahasiswa

    &I%$+ dan juga %E?1S SU%6?:/6 1alang $erah Iindonesia &1$I+ U0IT

    1rogram Studi DIII keperawatan Universitas >ondowoso sesuai minat dan hobi

    atau kegiatan organisasi kemahasiswaan di tingkat fakultas maupun universitas,

    kegiatankegiatan tersebut dapat dikatakan merupakan kegiatan yang positif,.

    Selain kegiatan positif tersebut ada pula kegiatan yang ada di lingkungan kampus

    seperti browsing internet dan membaca buku di perpustakaan. 6da pula

    mahasiswa yang menggunakan waktu luangnya di luar perkuliahan dengan

     bekerja paruh waktu &part time+. $ereka yang bekerja paruh waktu memiliki

    tujuan agar waktu luang tersebut memperoleh penghasilan untuk pemenuhan

    kebutuhan seharihari atau agar setelah lulus dari universitas mampu bersaing

    dalam dunia kerja.

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    5/71

    5

    Semua kegiatan di luar perkuliahan memberikan dampak terhadap prestasi

     belajar mahasiswa. $ereka yang mampu mengatur waktu dengan baik maka akan

    mampu mempertahankan maupun meningkatkan prestasi belajar mereka.

    Sedangkan mahasiswa yang tidak mampu mengatur waktu dengan baik maka

    akan memberikan dampak buruk bagi prestasi belajar khususnya dalam hal ini

    adalah indek sprestasi komulatif mereka.

    Dalam lingkup kampus 1rogram Studi DIII keperawatan Universitas

    >ondowoso menurut pengalaman penulis pernah terjadi peristiwa yang sangat

    membanggakan dimana pada angkatan ke (" banyak mahasiswa yang indeks

    komulatifnya diatas !,"" bahkan ada satu mahasiswa yang indeks prestasi

    komulatifnya 3,"". Dari fenomena tersebut yang dijabarkan oleh penulis, maka

    sangatlah penting untuk mengidentifikasi adanya hubungan kecerdasan intelektual

    &I4+ dengan indeks prestasi komulatif pada mahasiswa 1rogram studi DIII

    keperawatan Universitas >ondowoso agar nantinya bisa dijadikan sebagai

     pembelajaran bagi mahasiswa mengenai bagaimana agar mahasiswa dapat

    mengatur waktu sehingga prestasi akademik dapat menjadi baik, stabil atau

     bahkan meningkat di setiap semester sehingga nantinya mahasiswa lulusan

    1rogram Studi DIII keperawatan Universitas >ondowoso menjadi perawat yang

     professional yang unggul di era globalisasi ini.

    %emudian untuk pihak pengelola kampus untuk lebih memperhatikan lagi

    mahasiswanya khususnya dalam hal ini metode pembelajaranya karena ini

    merupakan tugas dari dosen pengajar untuk mencari metode pengajaran dan

    mengembangakan lagi metode perkuliahan yang seseuai sehingga diharapkan

    mampu meningkatkan prestasi akademik mahasiswa.

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    6/71

    6

    1.2. Rumusan Masalah

    ;6dakah hubungan Tingkat %ecerdasan Intelektual &I4+ terhadap indeks

     prestasi komulatif mahasiswa dan mahasiswi di prodi DIII keperawatan

    Universitas >ondowosoF;

    1.3.TujuanPeneltan

    1.3.1 Tujuan umum

    1. $enjelaskan hubungan antara kecerdasan intelektual &I4+ dengan indeks

     prestasi komulatif pada mahasiswa dan mahasiswi 1?EDI DIII

    %eperawatan Universitas >ondowoso.

    1.3.2 Tujuan!husus

    1. $engidentifikasi tentang tingkat kecerdasan intelektual &I4+ mahasiswa

    dan mahasiswi 1?EDI DIII %eperawatan Universitas >ondowoso.

    2. $engidentifikasi tentang indeks prestasi komulatif mahasiswa dan

    mahasiswi 1?EDI DIII %eperawatan Universitas >ondowoso

    3. $engidentifikasi tentang hubungan antara kecerdasan intelektual dengan

    indeks prestasi komulatif pada mahasiswa dan mahasiswi 1?EDI DIII

    %eperawatan Universitas >ondowoso.

    1." Man#aat Peneltan

    6dapun kegunaan atau manfaat dari penelitian ini yang kami bagi menjadi

    dua yaitu %egunaan Teoritis dan kegunaan 1raktis, sebagai berikutG

    1. Man#aat Te$rts%

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    7/71

    7

    a. Untuk ilmu keperwatan, Diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk 

    keilmuan psikologik khususnya teori Intelegensi dan teori kecerdasan

    intelektual.b. 'asil penelitian dapat memberikan konstribusi untuk teori psikologi

     pendidikan dalam aspekaspek yang mempengaruhi prestasi belajar para

    mahasiswa.

    c. Untuk mendukung penelitianpenelitian selanjutnya yang ingin

    mengembangkan penelitian dibidang yang sama.

    2. Man#aat Prakts%

    a. >agi ?espoden &mahasiswa+, memberikan gambaran peran kecerdasan

    intelektual, terhada pindeks prestasi komulatif.

    b. >agi 1engajar, dapat dijadikan referensi untuk membuat metode

     pengajaran yang lebih baik dan sesuai.

    c. >agi Universitas, mendapatkan gambaran tentang hubungan peran

    kecerdasan intelektual dengan indeks prestasi komulatif, sehingga pihak 

    universitas memiliki perhatian dalam pelaksanaan program perkuliahan.

    Typeequationhere .

    BAB II

    TIN&AUAN PU'TA!A

    2.1. !$nse( Dasar !e)er*asan Intelektual

    2.1.1. Pengertan !e)er*asan Intelektual

    Istilah intelegensi ataudalam bahasa inggris “intelligence”

     berasal dari kata 9inteliligere ; yang artinya menghubungkan atu

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    8/71

    8

    menyatukan satu sama lain. >eberapa pengertian intelegensi,

    sebagaimana di kemukakan oleh oleh para ahli sebagai berikut.

      $enurut Terman, 9inteligensi sebagai kemampuan untuk 

     berpikir abstrak; &Sukardi, ())*+.

    :bbinghaus mendefinisikan 9inteligensi sebagai kemampuan untuk 

    membuat kombinasi; &0otoatmojdo,())*+.

    Thorndike mengatakan bahwa 9inteligensi adalah hal yang

    dapat dinilai sebagai kemampuan untuk menentukan

    ketidaklengkapan kemungkinankemungkinan dalm perjuangan

    individu; &0otoatmojdo,())*+$enurut >inet, sebagaimana dikutip oleh winkel &()*+

    menyebutkan bahwa 9inteligensi adalah kemampuan untuk 

    menetapkan dan menmpertahankan suatu tujuan, untuk 

    mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu dan

    untuk bersikap kritis terhadap diri sendiri; &Sukardi,())*+

    . 1endapat David echer yang dikutip oleh Sarlito irawan

    Sarwono &2"""+ menyebutkan bahwa 9intelegensi adalah

    kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara terarah,

    serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif;.

    $enurut Sukardi &())*+, 9inteligensi pada hakekatnya

    merupakan swuatu kemampuan dasr yang bersifat umum untuk 

    memperoleh suatu kecakapan yang mengadung beberapa

    komponen;.

    2.1.2 +akt$r ,ang Menentukan Intelegens6da tiga faktor penting , yaituG

    a. 'erediter &pembawaan+, merupakan faktor utama dan terpenting

    dalam menentukan inteligensi.

    b. %ematangan , menyangkut pertumbuhan fisik dan perkembangan

     psikologisyang dipengaruhi faktor internal.

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    9/71

    9

    c. 1embentukan , yaitu perkembangan individu yang dipengaruhi

    oleh lingkungan.

    2.1.3 T$r ntelegensTerdapat teori beberapa teori intilegensi, antara lain G

    a. Te$r *a-a (faculty teory)Teori ini dipengaruhi oleh psikologi daya yang

    dikemukakan oleh thorndinke. $enurut Thorndinke bahwa dalam

    otak manusia terdapat dayadaya jiwa khusus. Teori ini

    menyebutkan bahwa 9intelegensi adalah integrasi dayadaya jiwa

    khusus;. Eleh karena itu, pengukuran inteligensi dengan cara

    menukur dayadaya jiwa khusus misalnyaG daya mengamati, daya

    memproduksi, daya berpikir, daya ingatan, dan daya penalaran.

    b. Te$r (ragmantsDikemukakan oleh >oring, yang menyatakan bahwa

    9inteligensi adalah hal yang di uji oleh tes intilegensi.

    c. Te$r #a)t$r1. Two factor theories

    Dikembangkan oleh spearman, dengan menyelidiki

    dan mencari sifat hakekat inteligensi mempergunakan

    teknik analisis faktor, yang menyatakan bahwa kecakapan

    intelektual manusia dimungkinkan karena adanya dua

    faktor , yaituG

    aktor umumC kecakapan umum & general factor/ 

     general ability,dilambangkan dengan faktor 9g;+

    actor khususC kecakapan khusus (special factor C

     special  ability,dilambangkan dengan faktor 9s;+

    aktor 9g; dan 9s; tersebut, bekerja sama menjadi satu

    kesatuan. %emampuan seseorang bertindakdalam setiap

    situasi sangat bergantung pada kemampuan umum

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    10/71

    10

    &faktor 9g;+ mapun kemampuan khusus &faktor 9s;+,

    yang member sumbangan pada setiap tingkah laku yang

    intelegen. 1ada tingkah laku yang berdeda, berfingsi

    faktor 9g; yang ditambah faktor 9s; yang khusus untuk 

    tingkah laku yang bersangkutan.

    Ternyata faktor 9g; berkaitan dengan herediter,

    sedangkan faktor 9s; dipengaruhi oleh lingkungan

    &pengalaman dan pendidikan+.

    2.  Multiple factor theoriesDikembangkan oleh Thorndinke, yang menyatakan

     bahwa 9inteligensi ada pertalian aktual damn potensial

    yang khusus antara stimulus dan respon;.

    6da empat atribut intelegensi, yaitu G tingkatan,

    rentan, daerah, dan kecepatan.d.  Primary mental ability theory

    Teori ini dikembangkan oleh Thurston, yang menyatakan

     bahwa 9inteligensi tidak terdiri dari dua faktor maupun

    multifactor, tetapi dari sejumlah kecakapan kecakapan mental

    yang primer. aktor primer dari inteligensi adalah kemampuan

    verbal, kefasihan kata-kata, faktor bilangan,relasi ruang, factor 

    ingatan, kecepatan persepsi,dan factor induksi.

    e. Teori struktur intelek Teori ini dikembangkan oleh 7uilford, yang menyatakan

     bahwa 9 inteligensi memiliki tiga dimensi, yang masing

    masing terdiri dari kecakapan intelek, yaituG operasi, isi,dan

     produk .

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    11/71

    11

    a) Dimensi isi atau materi kegiatan intelektual

    &figural, simbolik, sematik, dan Behavioral +.

    b) Dimensi operasi atau tindakan &kognitif, memori,

     berpikir divergen, berfikir konvergen,dan evaluasi+.

    c) Dimensi produk &satuan, kelas, hubungan,

    transformasi, dan implikasi+.

    f. Teori HierarkisTeori ini dikembangkan oleh Hernon, yang memadukan

    faktor umum 9g; dan faktor khusus ;s; dan faktor 9c; yang

    terletak antara faktor umum 9g; dan faktor khusus ;s;.

    Henon berusaha menggambarkan skema organisasi faktor

    factor kecakapan intelek yang bersifat umum sampai yang

     bersifat khusus.

    2.1.4 Pengukuran Intelgens

    1rinsip pengukuran intelegensi adalah membandingkan individu

    yang dites dengan norma tertentu. Secara umum, yang dipakai sebagai

    norma adalah inteligensi kelompok sebaya.

    @ara mengetahui intelligence quantient &I4+ seseorang menurut

    >inet adalah dengan membandingkan antara umur kecerdasan &mental age

    $6+ dengan umur kalender &chronological age @6+.

    ?umus G

     IQ= MA

    CA×100

    MA $ental 6ge diperoleh dari hasil tes inteligensi

    /A @hronological 6ge diproleh dari menghitung umur berdasarkan

    tangal kelahiran atau umur kalender.

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    12/71

    12

    2.1.0 &ens Tes Intelgens

    Jenis tes inteligensi dapat dikelompokkan menjadi

    !, yaituG

    a) Tes inteligensi individual, antara lain G !tanford-Binet 

    intelligence scale, "echsler Belleveu inteilligence scale

    &>IS+, "echsler inteilligence scale for #hildren &IS@+,

    "echsler $dult inteilligence scale &6IS+.

    b) Tes inteligensi kelompok, antara lain G  %rintner #unningham

     %rimary &est, &he #alifornia &est of 'ental 'aturity, &he

     enmon )elson &est 'ental $bility, *tis +ennon 'ental 

     $bility &est, dan %rogressive 'atrices.

    c) Tes inteligensi dengan tindakan atau perbuatan.

    2.1. Tngkat !e)er*asan

    Tngkatan I Deskr(s

    41"5 &enus 5.0

    135 6 137 'angat 'u(er$r 385

    125 9127 'u(er$r :85

    115 9117 1"80

    155 6 157 N$rmal tngg 2085

    75 6 77 N$rmal ren*ah 2085

    ;5 6 ;7 B$*$h

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    13/71

    13

    25 9"7 Im>e)le

    ? 25 I*$t

    a. Individu yang memiliki taraf kecerdasan  eebleminde &perbatasnya+

    cirinya bebal dan bodoh.

    >. Individu yang taraf kecerdasannya 'oron atau debil, tolol.

    ). Individu yang taraf kecerdasannya mbecile, cirinya dungu.

    *. Individu yang taraf kecerdasannya diot, cirinya pandir.

    Sarwono Sarlito irawan &2"""+ menyebutkan bahwa taraf 

    kecerdasan inteligensi individu yang terbelakang adalah idiot  &I4 K 2"+,

     mbecile &I4 2" 5"+, dan 'oron atau debil & I4 5" < *"+

    2.1.7 @angguan Intelgens1. Retar*as Mental

    ?etardasi mental adalah keadaaan dengan inteligensi kurang

    &abnormal+ sejak masa perkwmbangan & sejak lahir atau sejak masa

    kanakkanak + &$aramis ()))+. 6tau keadaan kurang inteligensi

    sehingga daya guna social dan dalam pekerjaan seseorang menjadi

    terganggu.

    A. Pen-e>a>a) ?etardasi mental primer

    %emungkinan faktor keturunan &retardasi mental

    genetik+ dan kemungkinan tidak diketahuai &retardasi mental

    simpleks+

    b) ?etardasi mental sekunder 

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    14/71

    14

    aktor luar yang diketahui dan mempengaruhi otak 

    & prenatal,perinatal,dan postnatal + misalnya infeksi C

    intoksikasi, rudapaksa,gangguan metabolisme C gi-i,

     penyakit otak, kelainan kromosom, prematuritas, dan

    gangguan jiwa berat.

    Tingakat retardasi mental menurut kesepakatan 6sosiasi

    %eterbelakangan $ental 6merika Serikat & $merican $ssociation

    *f 'ental etardation seperti dikemukakan oleh Sarwono

    Sarlito irawan &()))+ sebagai berikutG

    a) ?etardasi mental lambat belajar & slo0 learner-

     1 23-45

    b) ?etardasi mental taraf perbatasan & Borderline+  1

    *" < 3

    c) ?etardasi mental ringan &$ild +  1 55 < 8)d) ?etardasi mental sedang & 'oderate+  1 !8 < 53

    e) ?etardasi mental berat &!evere+  1 2" < !5

    f) ?etardasi mental sangat berat & profound +  1 "

    ()

    1endidikan bagi penderita retardasi mental, yaitu di S/>

     bagian @ &Tuna $ental+.

    B.Tan*a9tan*a retar*as mental

    a. Taraf kecerdasannya &I4+ sangat rendahb. Daya ingat & memori+ lemah

    c. Tidak mampu mengurus diri sendirid. 6cuh tak acuh terhadap lingkungan &apatis+

    e. $inat hanya mengarah pada hal hal yang

    sederahana

    f. 1erhatiannya mudah berpindah < pindah &labil+g. $iskin dan keterbatasan emosi &hanya perasaan

    takut, marah, senang, benci, dan terkejut.

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    15/71

    15

    h. %elainan jasmani yang khas.

    2. Demensia

    Demensia adalah kemunduran inteligensi karena kerusakan otak 

    yang sudah tidak dapat di perbaiki lagi &irreversible+.

    2.1.8 +akt$r (en-e>a> gangguan ntelgensa. %erusakan otak  prenatal,perinatal, atau post natal  berupa

    keturunan, keracunan, rudapaksa, keradangan, neoplasma,

    gangguan pembuluh darah.

    b. 1sikologis fungsional atau sindrom otak organic.c. Sosial budaya member makanan kurang protein pada umur K 5

    tahun.

    A(akah I n**u akan >eru>ah serng >ertam>ahn-a usa

    Hictor Serebriakoff dan Steven /anger &2""(+ menyatakan dugaan

    sementara bahwa I4 individu dari hasil tes inteligensi relatif tetap sama

    sepanjang pertumbuhannya. Dari hasil tes, ternyata diperolehG

    a) %orelasi I4 anak usia 2 tahun dangan ( tahun ",3

    b)  %orelasi I4 anak usia 8 tahun dangan ( tahun ",c) %orelasi I4 anak usia L (" tahun dangan ( tahun ",)

    2.1.9 Intelgens *an Bakat

    1. 1engertian >akat

    $enurut illiam >. $ichael &()8"+ 9 >akat adalah kemampuan

    individu untuk melakukan sesuatu yang sedikit sekali bergantung pada

    latihan mengenai hal tersebut; &0otoatmodjo ())*+

    7uilford &()5)+ menyatakan bahwa 9 >akat bertalian dengan

    keccakapan untuk melakukan sesuatu; &0otoatmodjo ())*+. >akat

    merupakan suatu kondisi atau suatu kualitas yang dimiliki individu,

    yang memungkinkan individu itu untuk berkembang pada masa

    mendatang &Sukardi ())+. $enurut oorworth dan $arMuis &()5*+

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    16/71

    16

    9>akat adalah salah satu kemampuan manusia &achievement. #apacity

    dan aptitude” &0otoatmodjo ())*+.

    a)  $chievementactual ability dapat di ukur dengan tes

    tertentu.

    b) #apacity  ability tidak dapat di ukur secara langsung.

    c)  $ptitude kualitas psikis yang hanya dapat di ungkapkan

    dengan tes.

    2. +akt$r -ang terkan*ung *alam Bakat$enurut 7uilford ada ! dimensi faktor bakat yaituG

    a.  6imensi perceptual yaitu kemampuan didalam melakukan

     persepsi yang mencangkup kepekaan indra, perhatian,

    orientasi ruang dan waktu,dan kecepatan persepsi.

    b.  6imensi %sikomotor $encangkup kekuatan, impuls,

    kecepatan bergerak kecermatan, dan koordinasi.

    c.  6imensi intelektual $encangkup ingatan, pengenalan,

     berfikir dan evaluatif.

     Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum

    individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam

    kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuankemampuan yang

    amat spesifik. %emampuankemampuan yang spesifik ini memberikan

     pada individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya

     pengetahuan, kecakapan, atau ketrampilan tertentu setelah melalui

    suatu latihan. Inilah yang disebut >akat atau 6ptitude. %arena suatu tes

    inteligensi tidak dirancang untuk menyingkap kemampuan

    kemampuan khusus ini, maka bakat tidak dapat segera diketahui lewat

    tes inteligensi. 6lat yang digunakan untuk menyingkap kemampuan

    khusus ini disebut tes bakat atau aptitude test. Tes bakat yang

    dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang tertentu

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    17/71

    17

    dinamakan Scholastic 6ptitude Test dan yang dipakai di bidang

     pekerjaan adalah Hocational 6ptitude Test dan Interest Inventory.

    @ontoh dari Scholastic 6ptitude Test adalah tes 1otensi 6kademik 

    &T16+ dan 7raduate ?ecord :=amination &7?:+. Sedangkan contoh

    dari Hocational 6ptitude Test atau Interest Inventory adalah

    Differential 6ptitude Test &D6T+ dan %uder Eccupational Interest

    Survey.

    2.(.(" Intelgens *an !reattas

    1. Pengertan !reattas

    a. %reativitas adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah, yang

    memberikan individu untuk menciptakan ideide asliC adaptif fungsi

    kegunaannya secara penuh untuk berkembang & idayatun, ()))+

     b. %reativitas adalah ketermpilan untuk menentukan pertalian baru, subjek 

    dari perspektif baru, membentuk kombinasikombinasi baru dari dua atau

    lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran &James ? :vans, ())3+.

    2. Unsur9unsur !reattas

    Unsurunsur yang tekandung dalam kreativitas adalah

     pengetahuan, imajinasi, dan evaluasi.

    3. /ara Mem$tas kreattas

    a. $enguasai teori problem solving .

     b.$emancing agar seseorang menjadi ingin tahu.

    c. introspeksi diri.

    d. Tanggung jawab.

    ". !arakterstk In**u -ang Men*ukung !reattas

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    18/71

    18

    $enurut James ? :vans &())3+, ada (3 karakteristik individu

    yang mendukung kreativitas, yaitu G

    a.  Kesadaran dan kepekaan 

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    19/71

    19

    k. Toleran terhadap ambiguitas individu yang kreatif secara aktif 

    mengusahakan ketidakpastian, baik untuk tantangan yang hadir 

    maupun demi kepuasan yang akan dihasilkan, bilamana situasi ini

    dapat dipecahkan .

    l.  Kepercayaan diri individu yang kreatif memiliki kepercayaan diri dari

    dalam dirinya yang berharga terhadap karya mereka dan sebuah

     pengertian tentang misi atau keharusan.

    m.  #keptisime individu yang kreatif, skeptic terhadap ideide yang

    diterima dan sring memainkan devil7s advocate &pembelaan yang

    menentang apa yang dilanggap baik+ serta mempersoalkan faktafakta

    dan dugaandugaan.

    n.  Inteligensi individu yang kreatif memiliki 1 di atas ratarata.

    0. Hu>ungan Intelgens *engan !reattas

    %reativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang inteligen

    karena kreativitas juga merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif.

    $eskipun demikian, hubungan antara kreativitas dan inteligensi tidak 

    selalu menunjukkan buktibukti yang memuaskan. alau ada anggapan

     bahwa kreativitas mempunyai hubungan yang bersifat kurva linear dengan

    inteligensi, tapi buktibukti yang diperoleh dari berbagai penelitian tidak 

    mendukung hal itu. Skor I4 yang rendah memang diikuti oleh tingkat

    kreativitas yang rendah pula. 0amun semakin tinggi skor I4, tidak selalu

    diikuti tingkat kreativitas yang tinggi pula. Sampai pada skor I4 tertentu,

    masih terdapat korelasi yang cukup berarti. Tetapi lebih tinggi lagi,

    ternyata tidak ditemukan adanya hubungan antara I4 dengan tingkat

    kreativitas.

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    20/71

    20

    1ara ahli telah berusaha mencari tahu mengapa ini terjadi. J. 1.

    7uilford menjelaskan bahwa kreativitas adalah suatu proses berpikir yang

     bersifat divergen, yaitu kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif 

     jawaban berdasarkan informasi yang diberikan. Sebaliknya, tes inteligensi

    hanya dirancang untuk mengukur proses berpikir yang bersifat konvergen,

    yaitu kemampuan untuk memberikan satu jawaban atau kesimpulan yang

    logis berdasarkan informasi yang diberikan. Ini merupakan akibat dari

     pola pendidikan tradisional yang memang kurang memperhatikan

     pengembangan proses berpikir divergen walau kemampuan ini terbukti

    sangat berperan dalam berbagai kemajuan yang dicapai oleh ilmu

     pengetahuan.

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    21/71

    21

    1. Takut membuat kesalahan atau mengambil resiko.

    2. %etidakmampuan mentoleransi ambiguitas, kebutuhan akan

    keamanan, dan keteraturan.

    3. 6cuan manila ideide daripada membangkitkan dan

    mengembangakanya

    4. %etidakmampuan bersikap santai dan melupakan masalah

    untuk sementara waktu.

    5. %urang tantangan.

    6. Terlalu bermotivasi untuk berhasil dengan cepat.

    7. %urangnya control imajinatif 

    8. %etidakmampuan membedakan realitas dan fantasi.

    c.  ubungan budaya dan lingkungan, yaitu halangan yang

    diperoleh dari unsurunsur dan pola budaya yang hidup

    ditengahangan !$gnt# >ebarapa pertanyaan yang pokok dalam teori perkembangan kognitif 

    adalah dengan alat dan cara apa orang memperoleh pengertian,

    menyimpan dan menggunakanF 1ada prinsipnya hal ini berhubungan

    dengan alatalat pengenalan dan bentuk

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    22/71

    22

    1sikolog Swiss yang sering disebut dalam buku ini yaitu 1ieget telah

     banyak mempngaruhi psikologi perkembangan kognisi. Dia telah

    memberikan banyak pendapat serta dorongan dalm hal ini &bandingkan

    untuk betikutnya 7insburg dan Epper,())8+

    2.2.1 Pengertan6(egertan P$k$k *alam Te$r Perkem>angan Peget

    Teori 1ieget banyak dipengaruhi oleh biologi dan epistemology

    &ajaran mengenal pengenalan+.

    >iologi G dalam teorinya 1ieget banyak menggunakan pengertian

    yang langsung diambil dari biologi. $isalnya dalam definisi mengenai

    inteligensi dipakai pengertian pengertian seperti adaptasi, organisasi,

    stadium pertumbuhan dan sebagainya. >anyak dari pengertianpengertian

    ini akan diterangkan lebih lanjut nanti.

    :pistemology G perhatian terhadap cabang ilmu pengetahuanantara

    lain 0ampak dalam penelitian empiris terhadap timbulnya pengertian atau

    konsep mengenai waktu, ruang, kausalitas, dan kesadaran akan aturan.

    1ieget beranggapan bahwa setiap organism hidup dilahirkan

    dengan dua kecenderungan fundamental, yaitu kecenderungan untuG

    a. 6daptasi dan kecenderungan untuk &b+ organisasi.

    (a) 6daptasi dapat dilukiskan sebagai kecenderungan bawaan setiap

    organisme untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.

    %ecenderungan adaptasi ini ini mempunyai dua komponen atau dua

     proses yang komplementer, yaitu &a.(+ asimilasi dan &a.2+ akomodasi.

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    23/71

    23

    >ila orang makan sesuatu maka pencernaann makanannya tidak perlu

     berubah. 6pa yang berubah adalah makanan dan faktor lingkungan.

    Juga dalam lapangan psikologi maka prinsip asimilasi memegang

     peranan besar. 1ada suatu saat seorang bayi memperoleh suatu

    kebiasaan pola tingkah laku terhadap lingkungannya G apa yang dia

     jumpai oleh bayi itu dipegangnya. Dunia bagi anak merupakan 9dunia

    raih;. 0ilai fungsional objek dari sudut pndang orang dewasa

    diturunkan menjadi 9 kemungkinan dapat diraih;.

    Juga bagi situasi pelajaran maka prinsip asimilasi merupakan hal

    yang sangat penting. $enurut 1ieget maka setiap anak selalu ada

    dalam salah satu stadium perkembangan. Stadium ini sebagian besar 

    menentukan untuk sebagian besar cara anak menginterprestasikan

    suatu tugas verbal misalnyaG umur 3 tahun dan umur (" tahun dapat

    diberikan suatu tugas verbal yang identik, tetapi harus disadari bahwa

    anak hanya mengerti tugas tadi sepanjang struktur kognitifnya, yaitu

    stadium perkembangan kognitifnya memungkinkan untuk hal itu. 6nak 

    mengasimilasikan tugas tadi dengan struktur kognitifnya G ia mengerti

    tugasnya sepanjang ia mampu untuk mengertinya.

    &a.2+ 6komodasi, yaitu 6daptasi dapat dilukiskan sebagai

    kecenderungan bawaan setiap organisme untuk menyesuaikan diri

    dengan keliling.

    Suatu contoh dalam bidang biologi dapat dikemukakan lagi

    mengenai makanan. >ila organisme terpaksa untuk makan makanan

    yang asing, maka system fisiologisnya seringkali harus menyesuaikan

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    24/71

    24

    diri dengan faktor lingkungan yang berubah itu.

    Dalam lapangan psikologi dapat diambil contoh yaitu bila bayi

    hendak meraih sesuatu, bayi tadi harus menyesuaikan pengamatannya

    dengan objek tersebut utuk dapat melihatnya dengan baik. Dia harus

    menyesuaikan pola gerakanya sedemikiad rupa, hingga ia dapat

    mencapai objek tadi dengan tangannya. Dan akhirnya ia harus

    menyesuaikan raihanya pada misalnya bentuk dan berat objeknya.

    Juga dalam situasi sekolah akomodasi memegang peranan penting N

    anak harus selalu memperoleh penegtahuan baru guna dapat mengatasi

    masalah masalah baru.

    'ubungan antara asimilasi dan akomodasi. %edua proses tersebut

    seperti telah dikemukakan, adalah komplementer. Dalam setiap tingkah

    laku organisme dapat diketemukan aspek asimilasi dan akomodasi. 'al ini

    dapat dilihat pada tingkah laku meraih pada anak bayi.

    (b) %ecenderungan organisasi. 'al ini dapat dilukiskan sebagai

    kecenderungan bawaan setiap organisme untuk mengintegrasi proses

     proses sendiri menjadi sistem sistem yang koheren.

    Juga kecenderngan ini dapat ditemukan dalam bidang biologis dan

     psikologis. @ontoh yang paling mudah dalam bidang biologis adalah

     berfungsinnya system fisiologis sendiri sebagai kesatuan yang

    terintegrasi. >ila ada gangguan dalam integrasinya hal itu berarti

    9penyakit;.

    Dalam bidang psikologis dapat dilihat bahwa bayi pada mulanya

    mempunyai dua struktur tingkah laku yang terpisah G ia dapat meraih

    dan ia dapat mengamati sesuatu. Semula anak mampu untuk 

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    25/71

    25

    menintegrasi dua struktur tingkah laku ini. >aru kemudian maka dua

    struktur ini dikoordinasikan menjadi satu struktur dalam tingkatan

    yang lebih tinggi, yaitu dalam apa yang disebut koordinasi mata dan

    tangan atau koordinasi visio motorik.

    'ubungan antara adaptasai dan organisasi . juga dua proses ini

     bersifat komplementer. >ila suatu organisme melakukan organisasi

    aktivitasnya, maka ia mengasimilasikan kejadian baru pada srtruktur 

    yang sudah ada pada situasi baru. 1ieget menanamkan kedua proses

    tadi sebagai factor biologis. 6lasanya ialah bahwa dua kecenderungan

    tadi selalu ada pada semua organism hidup. %edua kecenderungan ini

    merupakan sifat keturunan.bagaimana bekerjanya kedua proses ini

    dalam diri sauatu organism tertentu, terantung pada keliling serta

     pengalaman belajar organisme tersebut.

    :kuilibrium. 1engertian “ekuilibrium” atau “keseimbangan”  juga

    menduduki tempat yang pentingbdalam teori 1ieget. 1rinsip

    ekuilibrium bersifat biologis ini menjaga agar perkembangan tidak 

    merupakan hal yang tidak keruan, melainkan suatu proses yang teratur.

    1roses asimilasi dan akomodasi yang komplementer menyebabkan

    seseorang selalu berusaha mencapai keadaan yang seimbang lagi.

    Disini ada kesamaan pendapat dengan seorang teoretikus terkenal lain

    dalam psikologi perkembangan , yaitu erner &()5)+. erner bertolak 

    dari prinsip ortogenesis. Dia ingin menunjukan bahwa perkembangan,

    genesa seuatu individu, berlangsung melalui proses yang teratur.

    1erkembangan akhirnya mencapai suatu diferensiasi yang semakin

    tinggi &motorik yang semula kasar menjadi halusN hal ini juga berlaku

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    26/71

    26

     bagi bahasa+. Disamping itu perkembangan juga akhirnya mencapai

    suatu aturan yang hirarkis &fungsi yang berbeda beda makin sesuai

    satu sama lain dan semakin terintegrasi+. >aik erner maupun 1ieget

    merupakan suatu fakta funda mental dalam perkembangan yang

    merupakan cirri pokok dalam kehidupan manusia.

    1roses adaptasi tidak lepas dari proses organisasi. Juga di sini

    terdapat proses interaksi yang bertujuan untuk mencapai

    keseimbangan. 1engertian  “keseimbangan” menunjuk pada relasi

    antara struktur individu dan keliling dan terutama sekali pada realsi

    antara struktur kognitif individu dan struktur keliling. Di sini ada

    keadaan seimbang bila individu tidak perlu mengubah hal hal dalam

    keliling untuk mengadakan asimilasi dan juga tidak lagi harus merubah

    dirinya sendiri untuk mengadakan akomodasi dengan halhal yang

     baru.

    2.2.2 Re(resentas *una *an sta*um9sta*um *alam (erkem>angan

    k$gnt#

    Dunia orang dewasa adalah teratur. 'alhal yang ada dalam diri

    manusia seperti perasaan, pikiran, impian, keinginan dan halhal yang ada

    diluar diri manusia seperti rumah, pohon, objekobjek tertentu, serta dunia

    social manusia dapat diatur. 6nak belum mengalami distansi yang jelas

    dengan dunia luar. >aru sesudah kurang lebih (2 bulan maka anak,

    menurut 1ieget, baru mampu untuk mengerti bahwa suatu benda yang

    tetap ada meskipun tidak lagi nampak. 1ermanensi objek atau formasi

    objek ini merupakan suatu langkah yang penting dalam pengertian dunia

    luar. ormasi symbol ini mulai berkembang pada umur kurang lebih (

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    27/71

    27

     bulan memungkinkan anak untuk melihat benda sebagai petunjuk hal

    sesuatu yang lain, sebagai sesuatu yang lain daripada yang sesungguhnya.

    ?epresentasi dunia luar didalam diri sendiri dan denagan demikian

     brfikir mengenai dunia luar berjalan sebagai berikutG

    1.  Bayangan (image'al ini dijumpai pada anak umur 3 tahun.ini merupakan

    representasi pertama suatu kejadian tertentu dan tidak 

    merupakan pencerminan fotografis yang eksak. 'anya

    merupakan kesankesan tertentu yang lepas yang kebetulan

    melekat pada ingatan. $isalnya setiap orang mempunyai

    ingatan akan pengalamanpengalaman tedrtentu waktu masih

    kecil.paada suatu saat kita di ingatkan nenek. 'al ini juga bisa

    terjadi dengan melihat sesuatu atau mendengar sesuatu. 6pa

    yang kita ingat tadiadalah kesankesan tertentu yang melekat

     pada ingatan kita.

    2. !ymbolSimbol adalah suatu bentuk representasi lain. Disini tidak 

    hanya berkisar pada bunyi yang khas atau bau yang khas

    dengan arti yang khas. Symbol justru melebihi kejadian yang

    khas dan menunjuk pada sesuatu yang lain daripadahal yang

    sesungguhnya &%noer, ()*8+

    3.  8onsep (pengeertian$ulai usia prasekolah timbulah pada anak suatu kebutuhan

    untuk mengatur kesankesan dan kejadian kejadian,

    menemukan hubungan hubungan dan relasirelasi kausal. 'al

    ini merupakan langkah &pertama+ yang penting kearah

    kesadaran akan aturan. >ertanbah banyaknya cara

     berfikirdalam pengertian nampak misalnya dalam anak 

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    28/71

    28

    menemukan bahwa cirri suatu kesadaran roda dua adalah selalu

    adanya roda dua, bahwa bila disini hari $inggu, dimana

    manapun hari $ingguanak makin mengerti bahwa pengertian

    merupakan suatu kumpulan sifat yang umum.

    4.  $turan

    Suatu aturan adalah suatu hubungan antara dimensi dua

     pengertian atau lebih. 6da aturan yang formal dan yang tidak 

    formal, yang formal misalnya ;air adalah basah;, 9api adalah

     panas;, aturan yang tidak formal misalnya 9kuekue adalah

    manis;. aturan formal berdasarkan hokum alam, sedangkan

    aturan tiadak formal berdasrkan perjanjian dan pengalaman.

    Dalam keseluruhan 1ieget membedakan adanya (" stadiumsebagai

    titik mula yang jelas mengenai timbulnya kemungkinankemungkinan

     baru.

    a. 'ta*um sens$rk9m$t$rk

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    29/71

    29

    sekarang tidak lagi mereaksi begitu saja stimulusstimulus

    melainkan 0ampak ada suatu aktivitas internal.

    c. 'ta*um $(eras$nal k$ngkrt erfikir formal memiliki dua sifat yang

     penting G

    1. Sifat deduktif  hipotesis 

    >ila anak yang berfikir poerasional kongkrit harus

    menyelesaikan sesuatu masalah maka ia langsumg

    memasuki masalahnya. Ia mencoba penyelesaian secara

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    30/71

    30

    konkrit dan hanya melihat akibat langsung usaha

    usahanya untuk menyelesaikan masalah itu.

    6nak yang berfikir operasional formal, akan bekerja

    dengan cara lain. Ia akan memikirkan dulu secara

    teoritis. Ia menganalisis masalahnya dengan

     penyelesaian berbagai hipotesis yang mungkin ada.

    6tas dasar analisisnya ini, ia membuat strategi

     penyelesaian. 6nalisis teoritis ini dapat dilakuakan

    secara verbal. 6nak lalu mengadakan pendapat

     pendapat tertentu, juga disebut proposisi proposisi,

    kemudian mencari hubungan antara proposisi yang

     berbeda beda tadi. >erhubungan denan itu maka

     berfikir operasional formal juga disebut berfikir 

     proposisional.

    2. >erfikir operasional formal juga berfikir kombinatoris.

    Sifat ini merupakan kelengkapan sifat yang pertama

    dan berhubungan dengan cara bagaimana dilakukan

    analisisnya. 'al ini dapat digambarkan dengan contoh

     berikut G pencoba memberikan 5 buah gelas berisin cairan

    tertentu pada anak. Suatu kombinasi cairan ini membuat

    cairan tadi berubah warna. 6nak dimintan untuk mencari

    kombinasi ini .

    6nak yang berfikir operasional konkrit mencoba

    untuk mencari kemungkinan kemungkinan kombinasi tadi

    secara tidak sistematis, secara trial and error sampai secara

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    31/71

    31

    kebetulan ia menemukan kombinasi tersebut. Tetapi untuk 

    selanjutnya ia tidak mampu memproduksinya lagi. %alau

    anak tidak dapat menemukan kombinasi yang betul tadi, hal

    itu berarti bahwa kombinasi yang secara kebetulan

    ditemukan itu, tidak di carinya secara empiris. 6nak yang

     berfikir operasional formal lebih dahulu secara teoritis

    membuat matriks mengenaisegala macam kombinasi yang

    munkinN kemudian secara sistematis mencoba setiap sel

    matriks tersebut secara empiris. >ila ia menemukan

     penyelesaianya yang betul, maka ia juga akan segera

    memproduksinya lagi.

    Dari contoh ini nampak bahwa berfikir operasional

    formal memungkinkan orang untuk mempunyai tingkah

    laku 9 problem solving; yang betul betul ilmiah, serta

    memungkin kan untuk mengadakan pengujian hipotesis

    dengan variabel variabel tergantung.

    e. 1erpindahan dari berfikir pra operasional ke operasional konkrit

    1ieget menciptakan sejumlah tugas yang dapat menggambarkan

     perpindahan dari berfikir pra operasional ke operasional konkret. Tugas

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    32/71

    32

    konkrit. >eberapa dari tugas tugas ini akan diterangkan secara singkat

    sebagai berikutG

    a. $engatur secara serial

    >ila anak dalam stadium pra operasional diberi tugas untuk mengatur 

     beberapa tongkat kecil yang berlainan panjangnya, maka ia tidak 

    mampu untuk mengaturnya menurut panjang pendeknya tongkatila anak berumur 2< 5 tahun diberi sejumlah balok yang

    mempunyai warna dan bentuk yang berbeda < beda dan bila

    ditanya balok balok mana yang sama, maka ia tidak dapat

    menjawabnya. 6nak hanya membuat apa yang disebut $ 

    conceptual chains% artinya ia meletakkan balok balok tadi dalam

    satu 9seri; berdasrkan dasar konsepsi yang senantiasa berbeda.

    Suatu conto rang kaian konsepsi adalah G sebuah segi empat putih,

    sebuah segi empat merah &dasar bentuk+, sebuah llinkaran merah,

    sebuah persegi merah &dasar warna+.anak selalu mengubah ubah

    dasar konsepsinya dalam meletakan urutan balok yang berikutnya.

    >erikutnya akan diterangkan dulu mengenai pengertian 9kelas;. Dalam

    melukiskan dapatlah dibuat suatu daftar mengenai semua objek yang ada dalam

    kelas tersebut.bila disebutkan mengenai segi empat putih yang kecil , segi empat

    merah yang kecil, segi empat putih yang besar, segi empat merah yang besar,

    maka penyebutan ini di dinamakan ekstensi kelas &luasnya kelas+. 6spek yang lain

    ialah bahwa semua objek yang tercangkup dalam kelas ini mempunyai segi empat.

    @iri yang sama yang dimiliki semua objek dalam kelas tadi disebut intense kelas.

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    33/71

    33

    @irri yang khas dari kelas tadi menentukan objek mana dari kumpulan objek yang

    dapat digolongkan dalam suatu kelas tertentu. Jadi dapat pula dikatakan G intensi

    kelas menentukan ektensinya.

    >ila suatu kumpulan balok yang terdiri dari beberapa persegi merah

     putihserta beberapa bulatan biru dan hijau, maka klasifikasainya dapat seperti

    nampak pada ganmbar (

    6nak umur 5 * tahun mampu untuk mengadakan klasifikasinya sebagai

     berikutG

      >alok>alok 

      persegi >ulat

      merah putih biru hijau

    @am>ar 2.1 Skema klasifikasi mengenai sekumpulan balok yang berbeda

    beda menurut bentuk dan warnanya.

    • Ia menggolong golongkankan semua balok balok &anak anak+ yang

    lebih muda akan menyisakan beberapa yang tidak diklasifikasikan.

    • Semua balok diklasifikasikan menurut atau bentuk perseginya atau bentuk 

     bulatnya. Jadi intensi menentukan ekstensinya.

    • Ia juga akan membuat klasifikasi yang tepat menurut warnanya, jadi tidak 

    membuat 9conceptual chains;• Ia juga akan menentukan tingkat hirargisnyaN disini tingkat yang paling

    rendah adalah warna dan tingkat yang paling tinggi adalah bentuk.

     0amun pada usia ini anak belum mempunyai pengertian akan operasi logis

    dalaminklusi kelas, artinya ia belum mengerti bagaimana relasi diantara tinkatan

    yang berbeda < beda itu adalah hirargi tadi.

    $engenai kumpulan balokbalok tadi dapat dipikirkan antara lainG

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    34/71

    34

    1. Semua segi empat adalah merah atau putih

    2. 6da lebih banyak segi empat dari pada yang merah

    3.  6da lebih banyak segi empat dari pada yang putih

    4.  >ila segi empat yang merah diambil ,tinggal yang putih

    5. >ila segi empat yang putih diambil ,tinggal yang merah dan sebaginya.

     0ampaknya hal ini semua masuk akal.tetapi bila anak ditanya apakah ada

    lebih babayak segi empat dari pada yang merah, atau apakah ada segi empat yang

    sisa bila merah semua diambil, maka anak belum dapat menjawabnya. Eperasi

    mengenai inklusikelas teerletak pada pengertian yang benar mengenai hubungan

    antara bagian dan keseluruhan, antara keseluruhan bagian, dan antara bagian dan

     bagian.

    %etidak mampuan anak pada umur 5* tahun untuk mengenai hal ini

    diterangakan oleh 1ieget dengan hipotesis bahwa anak belum dapat menilai dua

    macam dimensi yang berbeda& disini keseluruhan dan bagian+ dalam satu situasi

     pengamatan yang sama.

    $ulai * tahun anak 0ampak makin dapat mengadakan klasifikasi secara

    hirargis dan memperoleh pengertian dalam inklusi kelas. 0amun hal itu hanya

    dapat dilakuakan bila bahan bahannya adalah konkrit. >iasanya baru mulai usia

    (( tahun anak mampu untuk mengdakan klasifikasi secara tepat, juga mengenai

    hal hal yang tidak konkrit. 'al ini brhubungan dengan mulainya stadium

    operasional formal

    c. %onservasi.

    'al ini berhubungan dengan pertanyaan bagaimana anak 

    memeperoleh pengertian bahwa sifat sifat tertentu suatu

    objek akan tetap sama meskipun ada transformasi pada objek 

    tadi. >agi orang dewasa adalah jelas dan semestinya bahwa

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    35/71

    35

    misalnya suatu bola dari tanah liat yang berubah bentuknya

    akan tetap mempunyai berat yang sama. 6nak dalam stadium

     pra < operasionalakan mengira bahwa dalam contoh ini

     perubahan dalam bentuk juga menyebabkan perubahan dalam

     berat.dapat dikatakan bahwa anak belum mampu untuk 

    mengerti mengenai konservasi berat. $kasalah konservasi ini

    mengambil tempat yang paling dalam teori 1ieget. $ampu

    untuk konservasi menurut 1ieget merupakan persayaratan

    yang mutlak bagi segala aktivitas intelektual, jelasnya untuk 

     berfikir kualitatif dan matematis. 1rosedur eksperimentalnya

    digunakan 1ieget untuk menentukan apakah anak mampu

    untuk konservasi atau belum, dapat silukiskan dengan contoh

    sebagai berikutN

    1encoba menunjukan dua buah gelas yang identik, suatu gelas

    standart &S+ dan satu gelas variable &H+. Dengan dilihat oleh

    anak &coba+ ia mmengisi dua gelas tadi dengan jumlah air 

    yang sama.ia baru melanjutkan dengan prosedurnya sesudah

    anak menemukan dengan nyata bahwa dalam dua gelas tadi

     banyaknya air sama. %emudian air dalam gelas H dituangakan

    dalam gelas lain &H(+ yang lebih tinggi dan lebih rampingdari

     pada galas H.

     pertanyaan konservasinya adalah G

    9 apakah banyaknya air sama dalam gelas ini &menunjuk pada

    H(+ dan dalam gelas itu &menunjuk pada S+ atau airnya lebih

     banyak dalam gelas dalam gelas ini &menunjuk pada H(+ atau

    gelas itub&menunjuk pada S+F

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    36/71

    36

    Dengan prosedur tersebut dicoba untuk mengetahui kemampuan anak 

    dalam konservasi kuantitas kontinu. Selanjutanya penelitian konservasi juga

    tertuju pada konservasi berat &1ertanyaanG apakah berat suatu bola tanah liat

     berubah jika bentuknya berubah+F, konservasi jumlah &1ertanyaanG bila ada dua

    tangkai korek api yang jumlahnya sama kemudian deret yang satu di jarangkan

    leytaknya, apakah jumlahnya sama+F Dan pada konservasi substansi &1ertanyaanG

    apakah berubah banyaknya tanah liat berubah bila suatu bola tanah liat diubah

     bentuknya+F.

    1enelitian 1ieget dan laianlain menjelaskan bhwa anak mulamula

    & kurang lebih 3 tahun+ tidak mampu lagi menjelaskan bahwa anak tidak mampu

    untuk menyelesaikan masalah konservasi. Usia 5 tahun harus dianggap sebagai

    situasi peralihan artinya anak kadang < kadang bisa dan kadang kadang tidak bisa

    menyelesaikan masalahnya. $ulai kurang lebih 8 tahun pertanyaan konservasi

    tidak maerupakan masalah lagi bagi anak.

    2.2.3 Intelgens 'erta ke>erhaslan D sek$lah

    Sejak beberapa lama adalah la-im untuk membicarakan mengenai

    “underachiever”  dalam bidang psikologi. Underachiever menunjuk pada

    seseorang yang memperoleh prestasi dibawah kemampuan intelektual yang

    dimiliki. Dinegeri >elanda dan negara negara lain diketemukan bahwa kurang

    lebih !"# dari anak sekolah dasr maupun sekolah menengah adalah

    Underachiever, disebabkan oleh masalah sosial dan emosianal.

    $encapai prestasi yang lebih rendah yang tidak disebabkan oleh factor 

    intelektual, sekarang banyak dianggap disebabkan oleh apa yang diebut dengan

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    37/71

    37

    ketakutan akan gagal &'ermans, ()*(+. 'ermans mengemukakan bahwa

    ketakutan akan gagal murid -aman sekarang mengkin berhubungan dengan situasi

     pengajaran, tetapi juga dengan situasai hidup keseluruhan. %eduanya tidak 

    mempunyai kejelasan dan struktur bagi anak. $akin lama makin sukar mengerti

    kemampuan sendiri dalam hubungan pengajaran dan pendidikan. 'al ini sebagian

    disebabkan karena murid makin dihadapkan dengan kemungkinan pilihan yang

    lebih banyak di dalam maupun diluar situasi pengajaran. %etakutan untuk gagal

    ini disebabkan oleh keraguan total, yang menyebabkan kapasitas intelektual tidak 

    sepenuhnya dapat bekerja.

    $enurut observasi 'aditomo maka masalah underachiever di Indonesia

    disebabkan oleh suatu kombinasi factor yang banyak. actor yang pertama adalah

    kurangnya fasilitas belajar dalam arti luas di sekolah, terutama di pelosok

     pelosok, maupun dirumah. 'al ini terutama berlaku bagi orang tua yang tidak 

     berpendidikan hingga mereka tidak mengerti sendiri bagainmana harus membantu

    anak

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    38/71

    38

    inteligensi. Dalam kenyataan suatu tes inteligensi mengukur status &ururtan+ orang

    dalam kelompok disbanding dengan teman teman sebaya. $enurut norma yang

    dipakai secara umum maka tingkat inteligensi sesuai dengan frekuensi statistis.

    1enyebaran frekuensi yang lalu timbul dipandang sebagai pembagian &kurve+

    normal. Suatu pembagian grafis dari pembagian normal ini adalah kurve bentuk 

     bentuk lonceng , juga disebut kurve 7auO &menurut ahli matematika . 7auO,

    (***(55+.

    $enurut pembagian ini dikelompok yang paling basar termasuk bagian

    yang di tengah, sedangkan ke kanan dank ke kiri yaitu inteligensi tiggi dan

    inteligensi rendah, jumlahnya berkurang secara progresif. Dengan begitu hamper 

    *"# penduduk mempunyai inteligensi kossien. &I4+ diantara 5 dan ((5. Dan

    hanya 2# lebih sedikit mempunyai inteligensi yang ekstrim rendah atau ekstrim

    tinggi. :kstrim tinggi dan ekstrim rendah berarti suatu I4 dari (!" atau lebih dan

    I4 dari *" atau kurang lihat gambar 2.

     

    8,28#

     00 :5 ;5 155 110 13 1"

    2,(3#

    (!,5)#

    !3,(!#

    !3,(!#

    !3,5)

    2,(3

    )),*2#

    )5,33#

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    39/71

    39

    @am>ar 2.2 %urve bentuk lonceng 7auO. 1embagian nilai nilai I4 menunjukan

     pembagian “normal”  yang klasik & kurve bentuk lonceng 7auO+. %urve

    meniunjukan nilai & skor+ ratarata ("" serta jumlah orang yang ada diatas dan di

     bawah ratarata. $isalnya, kurang lebih !3,(!# mendapat skor (5 butir dibawah

    ratarata &((5 dan 5+. Semuanya 8,28# termasuk dua skor ini. Sebaliknya

    hanya 2,(3# mencapai skor diatas (!" atau dibawah *".

    Dengan dipublikasikan “&he Bell #urve” &%urva /onceng+ &'ernstein B $urray

    ())3+ timbulah debat elite yang seru &$onks ())8+. Tergantung 9pembagian

    normal; inteligensi maka kelompok cerdas tinggi &anak berbakat+ merupakan

    kelompok yang sangat kecil. $enurut para penulis maka inteligensi tiadk dapt

    dipengaruhi oleh pendidikan maupun sosialisasi. Dengan demikian terjadilah

     pembagian yang tidak seimbang dalam struktur masyarakat. >erhubung mereka

    yang berbakat lebih mempunyai kesempatan untuk memperoleh kedudukan yang

    lebih baik dalam masyarakat karena inteligensi tidak bisa diubah, maka akhirnya

    akan membuat perbedaan yang sangat besar dalam soal sosial ekonomi

    masyarakat & $onks, ())8, 'al ("8+.

    %urve lonceng tersebut begitu mencekam dan membuat hati orang orang

    di amerika begitu gelisah muncul dua buku sebagai raeksi terhadap kekhawatiran

    itu & Jacoby B 7laubermann, ())5N raser, ())5+. %ekhawatiran itu tetap

    mencekam masyarakat karena 'errnstein B $urray tidak dapat membuktikan

     pendapat pendapat mereka dsengan data empiris. 6khirnya mereka mendasarkan

    diri pada suatu statment yang telah lama ditinggalkan, yaitu mengenai

    9determunisme biologis;.

    Di :ropa topik mengenai apa yang dikemukakan oleh 'errnstein B

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    40/71

    40

    $urray sudah merupakan bahan diskusi sejak tahun enam puluhan yaitu

    sehubungan dengan tinjauan mengenai keterbelakangan dalam pendidikan para

    anak berbakat & lihat $nks, ())8, hal ("*N Stynen B %noer, ())", 'al. )!+

    Semua tes inteligensi mendasarkan diri pada suatu teori IS@ &echsler 

    Intelligence Scale for @hildren+ atau dalam versi Jerman adalah '6% 

    &'amburg echsler Intelligen-test fur %inder+ mendasrkan diri pada teori dua

    factor Spearman.

    echsler yang mengembangkan tes tersebut berpendapat bahwa

    inteligensi keseluruhan seseorang tidak dapat diukur. I4 adalah suatu nilai yang

    hanya dapat ditentukan secara kirakira karena selalu dapat terjadi perubahan

     perubahan berdasrkan faktor faktor individual dan situasional.

    echsler memberikan definisi inteligensi sebagai berikut N inteligensi

    adalah suatu kecakapan global atau rangkuman kecakapan seseorang untuk dapat

     bertindak secara terarah, berfikir secara baik dan bergaul dengan lingkungan

    secara efisisen; & ()58. 'al (!. Dalam definisi ini model dua faktor Spearman

    nampak jelas N yaitu faktor 7 & general faktor+ dan faktor S &Spesific factor+.

    echsler mengartikan global sebagai gambaran tingkah laku individu sebagai

    keseluruhan , sedangkan rangkuman mengadung arti adanya faktor faktor 

    spesifik yang berbeda satu sama lain. $akin tua seseorang sampai kurang lebih

    masa remaja, maka makin 0ampak faktor faktor spesifiknya.

    $engenai konstan atau tidaknya inteligensi dalam waktu akhir < akhir ini

    masih merupakan diskusi yang terbuka. Dari hasil penelitian yang bermacam

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    41/71

    41

    menurut $c@all dkk. &()*!+ menunjukan adanya pertambahan rata rata I4

    sebanyak 2 sektor antara usia 5 sampai (* tahun yang berarti kira kira sama

    dengan usia pendidikan di sekolah atau pekerjaan.

    Selanjutnya dikemukakan bahwa perubahan intra individual dalam sector 

    I4 lebih merupakan hal yang umum daripada pengecualian.

    Tidak terdapat adanya hubungan antara inteligensi dan kreativitas .

    %reativitas diberikan definisi sebagai berfikir divergen, sedangkan inteligensi

    dianggap sebagai beefikir konvergen. Divergen berarti bahwa seseorang

    memberikan jawaban jawaban yang original, tidak seperti apa yang tentu di

     jawabkan oleh semua orang. >erbagai macam tes inteligensi biasanya

    mengungkap cara berfikir yang konvergen yaitu cara berfikir yang 9normal; yang

    dipakai kebanyakan orang. %reativitas dan inteligensi tidak mesti bersama sama

    &lihat olters, ()"+.

    Disini letak salah satu dilema yang besar di sekolah. 1ada umumnya

    diminta inteligensi yang konvergen jadi cara berfikir dan berkata yang sesuai,

    sedangkan kreativitas justru bekan cara berfikir dan berkata yang sesuai itu. >ila

    system pengajaran juga memperhatikan masingmasing anak secara individual,

    maka akhirnya iandividu akan mendapatkan kesempatan untuk menngembangkan

    eman sipasi dirinya.

    %ecerdasan yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan di sekolah.

    'al ini juga berlaku bagi cerdas tinggi kratif. 1rogram program jena &1eter 

    1eterson+ atau Dalton &'elen 1arkhurst+ yang bersifat individual sangat baik 

    merealisasi perkembangan kemandirian individu. 1rogram

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    42/71

    42

    kemajuan belajarnya. Dasar pandangannya adalah perkembangan individual anak.

    2.2. !$nse( Belajar

    2.2.1 Pengertan Belajar

    1restasi belajar tidak dapat dipisahkan dari perbuatan belajar, karena

     belajar merupakan suatu proses, sedangkan prestasi belajar adalah hasil dari

     proses pembelajaran tersebut.>agi seorang mahasiswa belajar merupakan suatu

    kewajiban. >erhasil atau tidaknya seorang mahasiswa dalam pendidikan

    tergantung pada proses belajar yang dialami oleh mahasiswa tersebut. $enurut

    Sardiman &2"("G2"+ 9>elajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan,

    dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,

    mendengarkan, meniru dan lain sebagainya;. Sependapat dengan

    Sardiman,menurut itherington &dalam 0ana Syaodih Sukmadinata, 2""3G

    (55+9belajar merupakan perubahan dalam kepribadian seseorang, yang

    dimanifestasikan dalam bentuk polapola respon baru yang dapat berbentuk 

    keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan serta kecakapan hidup;. $enurut

    Slameto &2"("G2+ 9belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh

    seseorang untuk memperolehperubahan tingkah laku yang baru secara

    keseluruhan, yang berasal darihasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

    lingkungannya;. Syaiful >ahri Djamarah &2""G(!+ juga berpendapat bahwa

    9belajar merupakan proseskegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu

     perubahan tingkah laku darihasil dari pengalaman individu dan lingkungannya

    yang temasuk dalam kognitif, afektif, dan psikomotor;.>erdasarkan dari uraian di

    atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses untuk 

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    43/71

    43

    memperoleh perubahan keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan serta

    kecakapan hidup untuk diri sendiri dan lingkungannya.

    2.2.2.Unsur9unsur Belajar

    $enurut @ronbach &dalam 0ana SyaodihSukmadinata, 2""8G (5*+

    mengemukakan adanya 9tujuh unsur utama dalam proses belajar, yaitu tujuan,

    kesiapan, situasi, interprestasi, respons, konsekuensi, reaksi terhadap kegagalan;.

    Tujuh unsur utama dalam proses belajar dapat dijelaskan sebagai berikutG

    1) Tujuan

    >elajar akan efisien apabila terarah kepada tujuan yang jelas dan berarti.

    Sehingga ketika dalam proses belajar seseorang akan langsung fokus dan

    mengarah pada tujuan yang ingin dicapai.

    2+ %esiapan

    >elajar dapat berjalan apabila memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik dan

     psikis, kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu, maupun

     penguasaan pengetahuan dan kecakapankecakapan.

    !+Situasi

    Situasi belajar berupa tempat, lingkungan sekitar, alat dan behan yang

    dipelajari.

    3+ Interprestasi

    Dalam menghadapi situasi, individu mengadakan interprestasi, yaitu melihat

    hubungan di antara komponenkomponen situasi belajar, melihat makna hubungan

    tersebut dan menghubungkan dengan kemungkinan pencapian tujuan.

    5+ ?espons.

    ?espons berupa suatu usaha cobacoba &trial and error+ atau usaha yang

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    44/71

    44

     penuh perhitungan dan perencanaan atau menghentikan untuk mencapai tujuan

    tersebut.

    8+ %onsekuensi

    Setiap usaha akan membawa hasil, akibat atau konsekuensi yang dapat berupa

    keberhasilan atau malah kegagalan, demikian juga dengan respon atau usaha

    siswa.

    *+?eaksi terhadap kegagalan

    Selain keberhasilan, kemungkinan lain yang diperoleh dalam belajar adalah

    kegagalan. %egagalan bisa menurunkan semangat, dan memperkecil usahausaha

     belajar selanjutnya, tetapi bisa juga sebaliknya, kegagalan membangkitkan

    semangat yang berlipat ganda untuk menembus dan menutupi kegagalan tersebut.

    2.2.3. Elemen Belajar

     0galim 1urwanto &2""*G 5+ membagi elemen belajar menjadi empat, yaituG

    (+>elajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana

     perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga

    ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.

    2+>elajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau

     pengalaman, dalam arti perubahanperubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan

    atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar seperti perubahan

     perubahan yang terjadi pada diri.

    !+Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap,

    harus merupakan akhir dari pada suatu periode waktu yang cukup panjang. >erapa

    lama periode waktu itu berlangsung sulit ditentukan dengan pasti, tetapi

     perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    45/71

    45

     berlangsung berharihari, berbulanbulan atau bertahuntahun. Ini berarti kita

    harus mengenyampingkan perubahanperubahan tingkah laku yang disebabkan

    motivasi, kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang, yang

     biasanya hanya berlangsung sementara.

    3+Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut

     berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, sepertiG perubahan dalam

     pengertian, pemecahan suatu masalahCberfikir, keterampilan, kecakapan,

    kebiasaan, atau sikap.

    2.2.".Prns(9(rns( Belajar

    $enurut 0ana Syaodih Sukmadinata &2""8G (85+ mengemukakan

     beberapa prinsip umum belajarG

    (+ >elajar merupakan bagian dari perkembangan .Dalam perkembangan

    dituntut belaja, karena dengan belajar perkembangan individu akan lebih pesat.

    Selain itu, dalam perkembangan ketika seseorang tidak inginbelajar an melakukan

     perubahan dalam hidupnya, maka bisa jadiakan tertinggal di lingkungannya.

    2+ >elajar berlangsung seumur hidup.

    >elajar dilakukan sejak lahir sampai menjelang kematian, sedikit demi sedikit dan

    terus menerus. 1erbuatan belajar dilakukan baik secara sadar atau tidaksadar,

    disengaja maupun tidak disengaja, dan direncanakan atau tidakdirencanakan.

    !+ %eberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktorfaktor bawaan, faktor 

    lingkungan, kematangan serta usaha dari individu sendiri. Dengan potensi yang

    tinggi dan dukungan faktor lingkungan yang menguntungkan, usaha belajar dari

    individu yang efisien yang dilaksanakan pada tahap kematangan yang tepat akan

    memberikan hasil belajar yang maksimal.

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    46/71

    46

    3+ >elajar mencakup semua apek kehidupan. >elajar bukan hanya

     berkenaan dengan aspek intelektual, tetapi juga aspek sosial, budaya, politik,

    ekonomi, moral, religi, seni, keterampilan dan lainlain

    5+ %egiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu. %egiatan

     belajar tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga di rumah, di masyarakat, di

    tempat rekreasi bahkan di mana saja bisa terjadi belajar. >elajar juga terjadi setiap

    saat, tidak hanya berlangsung pada jamjam pelajaran atau kuliah.

    8+ >elajarberlangsung dengan guru atautanpa guru.1roses belajar dapat

     berjalan dengan bimbingan seorang guru,tetapi tetap berjalan meskipun tanpa

    guru.

    *+ >elajar yang berencana dan disengaja menuntut motivasi yang tinggi.

    %egiatan belajar diarahkan kepada penguasaan, pemecahan atau pencapaian

    sesuatu hal yang bernilai tinggi, yang dilakukan secara sadar dan berencana

    membutuhkan motivasi yang tinggi.

    + 1erbuatan belajar bervariasi dari yang paling sederhana sampai dengan

    yang paling kompleks. 1erbuatan yang sederhana adalah mengenal tanda,

    mengenal nama, meniru perbuatan, dan lainlain.Sedangkan perbuatan yang

    komplek adalah pemecahan masalah, pelaksanaan suatu rencana.

    )+ Dalam belajar dapat terjadi hambatanhambatan. 1roses kegiatan belajar 

    tidak selalu lancar, terkadang terjadikelambatan atau perhentian. %elambatan atau

     perhentian ini dapat terjadi karena belum adanya penyesuaian individu dengan

    tugasnya.

    ("+ Untuk kegiatan belajar tertentu diperlukan adanya bantuan atau

     bimbingan orang lain. Tidak semua hal dapat dipelajari sendiri.

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    47/71

    47

    2.2.5.Pengertan Prestas Belajar

    Seseorang melakukan proses belajar karena memiliki tujuan untuk 

    mendapatkan suatu prestasi, dan proses itu tidak semudah yang dibayangkan,

    karena untuk mencapai prestasi yang gemilang memerlukan perjuangan dan

     pengorbanan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi.$enurut %amus

    >esar >ahasa Indonesia &2""5G)5+ prestasi adalahG91enguasaan pengetahuan atau

    ketrampilan yang dikembangkan kemudian ditunjukkan dengan nilai tes atau

    angka yang diberikan oleh pengajar;.1restasi belajar merupakan cerminan dari

    tingkatan yang mampu dicapai olehmahasiswa dalam meraih tujuan

    yangsudahditetapkan disetiap bidang studi. Dari beberapa definisi di atas, dapat

    kesimpulan bahwa prestasi belajarmerupakanhasil usaha belajar yang dicapai

    mahasiswa ditunjukkan dengan nilai tes atau angkayang diberikan oleh pengajar.

    2.2..+akt$r9#akt$r -ang Mem(engaruh Prestas Belajar

    $enurut Slameto &2"("G 53+, faktorfaktor yang mempengaruhi prestasi

     belajar dapat digolongkan menjadi 2, yaitu9faktor intern faktor ekstern; G

    (+ aktor internG

    a+ aktor jasmani, yaitu faktor kesehatan dan cacat tubuh

     b+ aktor psikologis, yaitu inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif,

    kematangan dan kesiapan.

    c+ aktor kelelahan, yaitu kelelahan jasmani yang terlihat dengan

    lemahnya kondisitubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringan

    tubuh, sedangkankelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan

    dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan akan berkurang.

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    48/71

    48

    2+ aktor eksternG

    a+ aktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antara anggota

    keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua

    dan latar belakang kebudayaan.

     b+ aktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru

    dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,

    waktu sekolah, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.

    c+ aktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass

    media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. $enurut

    $uhibbin Syah &2""8G(33+ dalam psikologi belajar, mengelompokkan

    faktorfaktor yang mempengaruhi belajar menjadi tiga macam, yaituG

    (+ aktor internal

    aktor ini berasal dari dalam diri mahasiswa sendiri yang meliputi faktor 

    fisiologis &yang bersifat jasmani+ dan aspek psikologis &yang bersifat rohani+.

    a) 6spek fisiologis

    %ondisi umum jasmani seseorang yang menandai tingkat

    kesehatanorganorgan tubuh dan sendisendinya dapat mempengaruhi

    semangat dan intensitas mahasiswa dalam mengikuti kegiatan

     pembelajaran, hal ini dikarenakan kesehatan organ tubuh, khususnya organ

    indera pendengar dan penglihatan akan sangat mempengaruhi kemampuan

    mahasiswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan dalam kegiatan

     pembelajaran. Jika kondisi kesehatan sendiri kurang sehat, maka

    mahasiswa tersebut tidak akan dapat berkonsentrasi dikarenakan

     perhatiannya beralih pada ketidaknyamanan tubuh yang dirasakan.

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    49/71

    49

     b+ 6spek psikologis.

    >anyak faktor yang termasuk dalam aspek psikologis diantaranya

    faktor rohaniah yang dianggap lebih penting. aktorfaktor ini sepertiG

    tingkat kecerdasan, sikap, bakat, minat dan motivasi.

    2+ aktor eksternal aktor eksternal terdapat dua macam yaituG

    a+ /ingkungan sosial/ingkunagan sosial mencakup lingkungan sekolah,

    masyarakat dan lingkungan keluarga.

     b+ /ingkungan nonsosial

    aktor yang termasuk lingkungan nonsosial yaitu gedung sekolah dan

    letaknya, rumah tempat tinggal keluarga dan letaknya, alatalat belajar,

    keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan dalam belajar.

    !+ aktor pendekatan belajar 

    aktor pendekatan belajar merupakanupaya belajar yang meliputi strategi

    dan metode yang digunakan mahasiswa untuk melakukan kegiatan mempelajari

    materi pelajaran.

    2.2.:. &ens *an In*kat$r Prestas Belajar

    1engungkapan hasil belajarmeliputi seluruh ranah psikologis yang berubah

    sebagai akibat daripengalaman dan proses belajar siswa. 0amun, pada

    kenyataannya untuk dapat mengungkapkan hal tersebut sangatlah sulit

    dikarenakan beberapa perubahan hasil belajar ada yang bersifat intangible&tidak 

    dapat diraba+, oleh karena itu dalam penelitian ini hanyaakan diambil cuplikan

     perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat

    mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar.

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    50/71

    50

     Untuk mengungkap hasil belajar atau prestasi belajar pada ketiga ranah

    &afektif, kognitif dan psikomotor+ diperlukan patokanpatokan atau indikator

    indikator sebagai penunjuk bahwa seseorang telah berhasil meraih prestasi pada

    tingkat tertentu, karena pengetahuan dan pemahaman yang mendalam mengenai

    indikatorindikator prestasi belajar sangat diperlukan ketika seseorang perlu

    untukmenggunakan alat dan kiat evaluasi.

    Tujuan dari pengetahuan dan pemahaman yang mendalam mengenai jenis

     jenis prestasi belajar dan indikatorindikatornya adalah agar pemilihan dan

     pengunaan alat evaluasi akan menjadi lebih tepat, reliabeldan valid.Dalam hal ini

    $uhibbin Syah &2""8G 2(3+ mengemukakan bahwaG 9%unci pokok untuk 

    memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa sebagaimana yang terurai di atas

    adalah mengetahui garisgaris besar indikator &penunjuk adanya prestasi tertentu+

    dikaitkan dengan jenis prestasi yanghendak diungkapkan atau diukur;. 6gar lebih

    mudah dalam memahami hubungan antara jenisjenis belajar dengan indikator

    indikatornya, berikut initabel yang merupakan rangkumandari tabel jenis,

    indikator, dan cara evaluasi prestos

    Ta>el 2. &ens8 In*kat$r8 *an /ara Ealuas Prestas

    ?anahCjenis prestasi Indikator @ara :valuasi

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    51/71

    51

    A. ?anah @ipta

    &%ognitif+

    (.1engamatan

    2.Ingatan

    !.1emahaman

    3.6plikasiCpenerapan

    5.6nalisis &pemeriksaan dan

     penilaian secara teliti+

    8.Sintesis &membuat paduan baru dan utuh+

    (.Dapat menunjukkan

    2.Dapat mebandingkan

    !.Dapat menghubungkan

    (.Dapat menyebutkan

    2.Dapat menunjukkan

    kembali

    (.Dapat menjelaskan

    2.Dapat mendefinisikan

    dengan lisan sendi

    (.Dapat memberikan contoh

    2.Dapat menggunakan

    secara tepat

    (.Dapat menguraikan

    2.Dapat mengklasifikasikan

    Cmemilahmilah

    (.Dapat menghubungkan

    $aterimateri,sehingga menjadi

    kesatuan baru

    2.Dapat menyimpulkan

    !.Dapat menggeneralisasikan

    &membuat prinsip umum

    (.Tes lisan

    2.Tes tertulis

    !.Ebservasi

    (.Tes lisan

    2.Tes tertulis

    !.Ebservasi

    (.Tes lisan

    2.Tes tertulis

    (.Tes tertulis

    1emberian tugas

    2.Ebservasi

    (. Tes tertulis

    2.1emberian tugas

    (. Tes tertulis

    2.1emberian tugas

    (.Tes tertulis

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    52/71

    52

    >. ?anah ?asa &6fektif+

    (.1enerimaan

    2.Sambutan

    !.6presiasi &sikapmenghargai+

    3.Internalisasi

    &pendalaman+

    5.%arakterisasi &penghayatan+

    @.?anah %arsa &psikomotor+

    (.$enunjukkan sikap

    menerima

    2.$enunjukkan sikap

    menolak 

    (.%esediaan

     berpartisipasiCterlibat

    2.kesediaan memanfaatkan

    (.$enganggap penting dan

     bermanfaat

    2.$enganggapindah dan

    harmonis

    !.$engagum

    (.$engakui dan meyakini

    2.mengingkar 

    (.$elembagakan atau

    meniadakan

    2.$enjelmakan dalam

     pribadi dan perilaku seharihar 

    2.Tes skala sikap

    !.Ebservasi

    (.Tes skala sikap

    2.1emberian tugas

    !.Ebservasi

    (.Tes skala sikap

    2.1emberian

    tugas

    !.Ebservasi

    (.Tes skala sikap

    2.1emberian tugas

    ekspresif dan

    tugas proyektif

    (.1emberian tugas

    ekspresif dan

     proyektif 

    2.Ebservasi

    (.Ebservasi

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    53/71

    53

    (.%eterampilan bergerak dan

     bertindak 

    2.%ecakapan ekspresi verbal

    dan nonverbal

    (.%ecakapan

    mengkoordinasikan

    gerak mata, tangan, kaki, dan

    anggota tubuh lainnya.

    (.%efasihan melafal

    kanCmenucapkan

    2.%ecakapan membuat

    mimikdan gerak jasman

    2.Tes tindakan

    (.Tes lisan

    2.Ebservasi

    !.Tes tindakan

    SumberG $uhibbin Syah &2""8G 2(3+.

    2.2.;. Pen*ekatan Ealuas Belajar

    $enurut $uhibbin Syah &2""8G 2(8+ terdapat dua macam pendekatan

    dalam evaluasi prestasi, yaituG

    1) 1enilaian acuan 0orma &0orm ?eferenced assessment+.

    1restasi belajar diukur dengan cara membandingkanprestasi belajar 

    seorang peserta didik dengan prestasi yang dicapai oleh temanteman

    sekelasnya atau sekelompoknya. Sehingga pemberian skor atau nilai

    merujuk pada hasil perbandingan anatara skorskor yang diperoleh teman

    teman sekelasnya atau sekelompoknya

    dengan skornya sendiri. 1endekatan acuan norma juga dapat

    diimplementasikan dengan cara menghitung dan membandingkan

     persentase jawaban benar yang dihasilkan dengan persentase jawaban

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    54/71

    54

     benar yang dihasilakan temantemannya.

    2) 1enilaian 6cuan %riteria &@riterioan ?eferenced 6ssessment+

    1restasi belajar diukur dengan cara membandingkan pencapaian

    seorang peserta didik dengan berbagai perilaku ranah yang telah

    ditetapkan secara baik sebagai patokan absolut. Sehingga dalam

    implementasinya dipergunakan kriteria yang merujuk pada tujuan

     pembelajaran umum dan khusus.1enentuan nilai berdasarkan penguasaan

    atas meteri hingga batas yang sesuai dengan tujuan instruksional.

    2.2.7 Batas Mnmal Prestas Belajar

    Setelah mengetahui indikator dan memperoleh skor hasil evaluasi

     prestasi belajar, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan batas minimal

    keberhasilan belajar peserta didik tersebut. $enetapkan batas minimum

    keberhasilan belajar selalu berkaitan dengan upaya pengungkapan hasil belajar.

    Terdapat beberapa alternatif norma pengukuran tingkat keberhasilan siswa

    setelah mengikuti proses belajar mengajar, beberapa norma tersebut antara lain

    yaitu norma skala angkadari " sampai (",norma skala angka dari (" sampai (""

    dan norma prestasi belajar dengan menggunakan simbol huruf 6, >, @, D, dan :.

    Untuk norma huruf, di Indonesia kebanyakan dipakai pada perguruan tinggi.

    Skala huruf ini dipakai untuk menetapkan indeks prestasi &I1+ mahasiswa, baik 

     pada semester maupun pada akhirpenyelesaian studi. Simbol huruf dari prestasi

     belajar mahasiswa tersebut dapat diterjemahkan menjadi simbol angka seperti

    yang tertera pada tabel dibawah ini

    Ta>el 3. Per>an*ngan Nla Angka8 Huru# *an Pre*katn-a.

    'm>$l9'm>$l Nla Angka Huru# Pre*kat

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    55/71

    55

    ; 6 15 ;56155 381 6 " A 'angat Bak  

    : 6 :87 :56:7 281 6 3 B Bak  

    6 87 567 181 6 2 / /uku(

    06087 05607 1 D !urang56"87 56"7 5 E @agal

    !umber9 'uhibbin !yah (:55;9 ::el ". Pre*kat !elulusan Mahassa.

    &enjang Pr$gram Pre*kat In*ek Prestas !umulat#  

    D(l$ma *an '1 &umlaude

    'angat memuaskan

    Memuaskan

    38019 "855

    28:93805

    2855928:0

    Sumber' Peraturan kademik "* tahun +,--

    Untuk penelitian ini, peneliti menggunakan norma prestasi belajar yang

    menggunakan simbol huruf yang menggambarkan I1% mahasiswa, sedangkan

    untuk batas minimal prestasi mahasiswa peneliti menggunakan batas minimal

    yang sesuaidengan batas minimal I1% standar ISE yang ditetapkan oleh jurusan

    1endidikan, yaitu !,2".

    Dari teoriteori yang sudah dikemukakan tersebut, maka dapat diambil

    kesimpulan bahwa prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang dicapai

    mahasiswa yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh

     pengajaruntuk mengukur prestasi belajar. 1eneliti mengevaluasi prestasi belajar 

    mahasiswa dengan menggunakan pendekatan penilaian acuan norma &0orm

    ?eferenced assessment+, yaitu dengan membandingkan jumlah I1% yang dapat

    diraih seorang mahasiswa dengan teman sekelasnya. Sedangkan untuk batas

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    56/71

    56

    minimal prestasi belajar, maka peneliti mengacu pada batas minimal I1% yang

    sesuai dengan standar ISE yang diterapkan oleh jurusan 1endidikan keperawatanj

    yaitu !,2".w

    2.2.15. Pengertan In*eks Prestas !umulat# , @, D, atau +, sebagai rentang &misalnya

    (,"3,"+, sebagai descriptor &sangat baik, besar, memuaskan, perlu perbaikan+,

    dalam persentase, atau seperti yang umum di beberapa institusi pasca sekolah

    menengah di beberapa negara, sebagai 7rade 1oint 6verage &716+. I1% singkatan

    dari Indeks 1restasi %umulatifmerupakan ukuran kemampuan mahasiswa sampai

     pada periode tertentu yang dihitung berdasarkan jumlah S%S &Satuan %redit

    Semester + tiap mata kuliah yang telah ditempuh. Ukuran nilai tersebut akan

    dikalikan dengan nilai bobot tiap mata kuliah kemudian dibagi dengan jumlah

    S%S mata kuliah yang telah ditempuh dalam periode tersebut. I1% dapat

    diperoleh dengan adanya kerjasama antara dosen dan mahasiswa. Dosen akan

    memberikan nilai kepada mahasiswa sebelum kuliah dimulai pada awal semester.

    >iasanya para dosen menetapkan atuaran selama kuliah berlangsung yang akan

    disepakati keduanya pada semester tersebut. 6turan itu bisa terdiri dariG

    A. 6ttendance

    %ehadiran mahasiswa tiap jam pekuliahan ini tidak hanya kehadiran yang

    dinilai oleh dosennya tetapi juga adanya keaktifan mahasiwa selama jam

     perkuliahan berlangsung

    B. Tugas

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    57/71

    57

    Dosen akan memberi tugas kepada mahasiswa. Tugas bisa dikerjakan tiap

    individu atau kelompok tergantung dosen pengampu.

    @. 0ilai UTS & Ujian Tengah Semester +

    Ini dilaksanakan tiap tengah semester. >eberapa dosen ada yang memberikan soal

    UTS tapi ada juga yang tidak 

    D. 0ilai U6S & Ujian 6khir Semester +

     0ilai ini akan diperoleh mahasiwa pada akhir asemester dengan mengikuti ujian

    yang dilaksanakan oleh masing

    Pang menjadi penting berikutnya adalah pertanggung jawaban orang yang

    memiliki I1% tersebut, bagaimana orang yang bersangkutan mengaplikasikan

    ilmu yang telah didapatkan dan mendapat I1% bagus itu di dalam dunia nyata atau

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    58/71

    58

    di dalam dunia kerja. 0ah, disinilah peran dari kemampuan teknis yang harus

    dimiliki. %elebihan dari memiliki I1% tinggi pastinya adalah kemudahan dalam

    mengikuti seleksi pekerjaan. Pup, mengapa saya menulis 9mengikuti seleksi

     pekerjaan; tetapi bukan 9mendapat perkerjaan; F %arena, I1% itu sebagai salah

    satu syarat administratif dalam mengikuti seleksi pekerjaan. 1astilah dalam

    membuka lowongan pekerjaan ada syarat I1% minimal yang dicantumkan. Dalam

    hal ini, mahasiswa dengan I1% tinggi pasti akan lebih unggul. Dalam tahap

    selanjutnya, disinilah keilmuan, kemampuan teknis dan kemampuan berorganisasi

    yang lebih berperan. Terkadang dalam suatu proses rekruitasi terdapat proses

    diskusi dalam kelompok. Disini, peran yang lebih diutamakan adalah kemampuan

     berorganisasi atau lebih spesifik kemampuan komunikasi.Setelah memasuki dunia

    kerja, hampir tak ada bedanya antara yang berI1% 3," dengan yang berI1% !,"

     jika hasil dan posisi pekerjaan sama. 6tau bisa jadi yang berI1% 3," bisa kalah

    dengan yang berI1% !," apabila si !," ternyata lebih cekatan dalam menjalankan

    kerjanya. Sebuah analogi yang saya coba gambarkan dengan I1%, yaitu race

    motogp. Dalam setiap race motogp, selalu terdapat sesi kualifikasi dan sesi

     balapan.0ah, masamasa mencari I1% adalah masa kualifikasi untuk menilai

    seperti apa kemampuan kita. Di dalam motogp, kualifikasi akan menentukan

     posisi start.Sudah terbayangFF %ualifikasi bagus akan menentukan posisi start,

    sama halnya I1% bagus akan menentukan posisi start ketika akan memasuki dunia

    kerja. $asamasa bekerja adalah masa bersaing yang sebenarnya, dalam motogp

    adalah sesi race. Dari analogi di atas, saya simpulkan bahwa I1% harus diimbangi

    dengan kemampuan teknis dan juga kemampuan berorganisasi agar bisa bersaing

    dengan pesaingpesaing kita.Jadi, saya sarankan I1% tidak berdiri sendiri, I1% 

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    59/71

    59

    sebaiknya didampingi oleh kemampuan teknis yang mumpuni apalagi jika bisa

    dibarengi dengan sertifikasi dan juga kemampuan berorganisasi yang sakti. 1asti

    akan lebih bermanfaat

    @am>ar 0. !erangka k$nse(

    %erangka konseptual adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat

    dikomunikasikan dan menbentuk suatu teori yang menjelaskan suatu

    ketertarikan antar variabel &baik variabel yang diteliti maupun yang tidak 

    diteliti+ sehingga membantu penaliti dalam menghubungkan hasil penemuan

    dengan teori &0ursalam, 2""N55+

    2.1.2 +akt$r ,ang

    aktorfaktor yang

    $empengaruhi 1restasi

    >elajar G

    a.  aktor intern1. aktor jasmani

    2. aktor psikologis3. aktor kelelahan

    b. aktor ekstern

    1. aktor keluarga2. aktor sekolah

    3. aktor 

    masyarakat

    $ahasiswa

    I1% 

    $ahasiswa

    ?endah• Sedang

    aktor faktor yang

    $enentukan

    Intelegensi &I4+ G

    1. (.'erediter 

    &pembawaan+2. %ematangan

    3. 1embentukan

     

    Tidak 6da

    'ubungan

    %ecerdasan

    intelektual &I4+

    • $inimum

    • $aksimum

    6da hubun an

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    60/71

    60

    %eterangan G

    G Diteliti

    G Tidak diteliti

    G 7aris berhubungan yang tidak diteliti

      G 7aris berhubungan yang diteliti

    @am>ar 2.2 %erangka %onsep,9'ubungan kecerdasan intelektual dengan indeks

    1restasi %omulatif &I1%+ mahasiswa 1rogram Studi DIII

    keperawatan Universitas >ondowoso tahun 2"(32"(5;.

    1.3 H($tess'ipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau pertanyaan

     penelitian. $enurut /a >iondoood dan 'aber hipotesis adalah suatu

     pernyataan asumsi tentang hubungan antara dua atau lebih variabel yang

    diharapkan bias menjawab suatu pertanyaan dalam penelitian &0ursalam,

    2""+.

    a. Jika ada hubungan antara kecerdasan intelektual &I4+ dengan stress maka

    dapat disimpulkan 'a atau '(b. Jika tidak ada hubungan antara kecedasan intelektual &I4+ dengan stress

    maka dapat disimpulkan '"

    BAB III

  • 8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep

    61/71

    61

    METDE PENELITIAN

    $etode penelitian adalah cara memecahkan masalah menurut metode

    keilmuan. 1ada bab ini akan diuraikan tentang desain penelitian, identifikasi

    variabel, definisi operasional, sampling desain, pengumpulan data dan analisa

    data, etika penelitian, dan keterbatasan penelitian.

    3.1 Desan Peneltan

    $enurut Dempsey & 2""" +, desain penelitian adalah rencana keseluruhan

    untuk mendapatkan informasi mengenai masalah riset dan mengantisipasi

    k