Upload
hilmanhidayat
View
240
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
1/71
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang MasalahIntelegensi disebut sebagai kecerdasan,kecakapan,dan kemampuan dasar
yang bersifat umum, sedangkan kecerdasan,kecakapan,dan kemampuan dasar
yang bersifat khusus, disebut dengan bakat. Dalam proses belajar mahasiswa salah
satunya ditentukan oleh intelegensi dalam meraih indeks prestasi komulatif yang
tinggi. Selain itu ada juga pengaruh lain yang dapat mempengaruhi indeks prestasi
komulatif diantaranya adalah karena kesibukan mahasiswa diluar kuliah seperti
kegiatan organisasi kemahasiswaan, ekstrakulikuler dan juga bekerja paruh waktu
sambil kuliah.
Serangkaian kegiatan di luar perkuliahan tersebut akan berpengaruh
terhadap hasil belajar atau prestasi dalam hal ini adalah indeks prestasi komulatif
mahasiswa itu sendiri. Tidak luput juga ada faktor lain yaitu faktor herediter,
kematangan, idividu itu sendiri dan pembentukan.
Underachiever menunjuk pada seseorang yang memperoleh prestasi
dibawah kemampuan intelektual yang ia miliki. Di negeri belanda dan negara
negara yang lain ditemukan bahwa kurang lebih !"# dari anak sekolah dasar
maupun sekolah menengah sampai dengan mahasiswa adalah underachiever.
$encapai prestasi yang lebih rendah tidak disebabkan oleh faktor
intelektual, sekarang banyak dianggap disebabkan oleh apa yang disebut
ketakutan akan gagal. %etakutan untuk gagal ini disebabkan oleh keraguan total,
yang menyebabkan kapasitas intelektual tidak sepenuhnya bekerja &'ermans
()*(+.
$asalah underachiever di indonesia disebabkan oleh suatu kombinasi
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
2/71
2
faktor yang banyak faktor pertama adalah kurangnya fasilitas belajar dalam arti
luas disekolah ,terutama dipelosokpelosok ,maupun di rumah. %edua kurangnya
stimulasi mental oleh orang tua di rumah, hal ini terutama berlaku pada orang tua
yang tidak berpendidikan hingga mereka tidak mengerti sendiri bagaimana
membantu anakanak mereka supya lebih berhasil. aktor ketiga adalah keadaan
gi-i yang bilamana dapat dicapai tingkat yang lebih tinggi maka secara fisik anak
lebih mampu untuk menggunakan kapasitas otaknya lebih baik. aktorfaktor ini
ditambah dengan keadaan lain kurang menguntungkan seperti perubahan sistem
pelajaran yang berkalikali dalam menemukan sistem mana yang paling baik
sehingga hingga para pengajar sendiri belum merasa mantap dalam menerapkan
sistem yang baru tersebut semua ini berdampak pada prestasi belajar &$enurut
observasi 'aditono ())+.
/aporan United 0ations Development 1rogram &U0D1+ Indeks
1embangunan $anusia Indonesia berada di peringkat (" dengan nilai ",*(( yang
mengindikasikan pembangunan SD$ di Indonesia masih tertinggal jauh
dibanding negara negara lain di dunia. 1enilaian Indeks 1embangunan $anusia
dinilai dari usiaharapan hidup, standar hidup, dan tentunya pendidikan. Seseorang
dapat berhasil dalam dunia pendidikan ditentukan oleh beberapa faktor namun
yang terbesar diantaranya ialah faktor kecerdasan Intelektual &%haerani, 2"(3+.
Intelligence 4uotient &I4+ telah dihubungkan dengan berbagai macam aspek
kehidupan. 1enelitian yang dilakukan oleh $cDaniel di 5" 0egara bagian
6merika Serikat didapati bahwa ada hubungan antara nilai Intelligence 4uotient
&I4+ rata rata di masing masing negara bagian dengan tingkat kesehatan, 7ross
State 1roduct , dan tingkat efektivitas pemerintahan &$cDaniel, 2""8+.
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
3/71
3
1lucker menemukan adanya peningkatan Intelligence 4uotient &I4+ antar
generasi dan fenomena ini ditemui pada lebih dari 2" negara yang selanjutnya
fenomena ini disebut 9lynn :ffect;. %enaikan Intelligence 4uotient &I4+ berkisar
antara 5 ritania ?aya seorang anak /auren $arbe yang
memiliki nilai I4 (8( diatas nilai I4 6lbert :instein yaitu (8", sebagaimana yang
dilansir @aroline Damanik dalam artikelnya 96nak Sopir Taksi dengan 0ilai I4 di
atas :instein; &%ompas edisi (3 ebruari 2"(!+. /auren sendiri diprediksi akan
memperoleh hanya nilai 6 dan 6A dalam kurikulum internasional yang paling
populer di dunia untuk siswa usia (3 ondowoso pada mahasiswa
tahun ajaran 2"(3C2"(5 dari 8 mahasiswa nilai ratarata I4 mahasiswa dalam
rentan ("" < (") hanya berjumlah * mahasiswa dan mahasiswa berada dalam
rentan I4 )" < )) berjumlah 23 mahasiswa kemudian sisanya direntan I4 " < )
dan *" < *) &sumber data primer buku laporan hasil psikotes S1$> 1T %esehatan
jalur 1$D1, 7elombang ( dan gelombang 2 Tahun 6kademik 2"(3C2"(5+.
Intelligence 4uotient &I4+ seringkali menjadi indikator yang dominan dalam
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
4/71
4
proses pembelajaran untuk mengukur berhasil atau tidaknya guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran &Saleh dalam ithriani, 2"(!+. Intelligence
4uotient &I4+ sebagai prediktor prestasi akademik, keterlibatannya masih sangat
kontroversi. 1enelitian dari %ulkarni dkk &2"("+ dan 'eaven dkk &2"(2+ tidak
menemukan adanya hubungan antara nilai I4 dengan prestasi belajar seseorang.
0amun penelitian yang dilakukan 0eisser dkk &())8+ menyatakan bahwa anak
dengan nilai I4 lebih tinggi cenderung untuk menerima pelajaran lebih baik,
sehingga mempengaruhi nilai mereka, penelitian 1eterson dkk &2""+ serta
inarti &2""8+ juga mendapatkan adanya hubungan yang kuat antara I4 dan nilai
indeks prestasi seseorang.
Di 1rogram Studi DIII keperawatan Universitas >ondowoso, selain
kegiatan perkuliahan ada beberapa kegiatan yang dapat diikuti oleh mahasiswa
untuk mengisi waktu. Seperti mengikuti organisasi ikatan keluarga mahasiswa
&I%$+ dan juga %E?1S SU%6?:/6 1alang $erah Iindonesia &1$I+ U0IT
1rogram Studi DIII keperawatan Universitas >ondowoso sesuai minat dan hobi
atau kegiatan organisasi kemahasiswaan di tingkat fakultas maupun universitas,
kegiatankegiatan tersebut dapat dikatakan merupakan kegiatan yang positif,.
Selain kegiatan positif tersebut ada pula kegiatan yang ada di lingkungan kampus
seperti browsing internet dan membaca buku di perpustakaan. 6da pula
mahasiswa yang menggunakan waktu luangnya di luar perkuliahan dengan
bekerja paruh waktu &part time+. $ereka yang bekerja paruh waktu memiliki
tujuan agar waktu luang tersebut memperoleh penghasilan untuk pemenuhan
kebutuhan seharihari atau agar setelah lulus dari universitas mampu bersaing
dalam dunia kerja.
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
5/71
5
Semua kegiatan di luar perkuliahan memberikan dampak terhadap prestasi
belajar mahasiswa. $ereka yang mampu mengatur waktu dengan baik maka akan
mampu mempertahankan maupun meningkatkan prestasi belajar mereka.
Sedangkan mahasiswa yang tidak mampu mengatur waktu dengan baik maka
akan memberikan dampak buruk bagi prestasi belajar khususnya dalam hal ini
adalah indek sprestasi komulatif mereka.
Dalam lingkup kampus 1rogram Studi DIII keperawatan Universitas
>ondowoso menurut pengalaman penulis pernah terjadi peristiwa yang sangat
membanggakan dimana pada angkatan ke (" banyak mahasiswa yang indeks
komulatifnya diatas !,"" bahkan ada satu mahasiswa yang indeks prestasi
komulatifnya 3,"". Dari fenomena tersebut yang dijabarkan oleh penulis, maka
sangatlah penting untuk mengidentifikasi adanya hubungan kecerdasan intelektual
&I4+ dengan indeks prestasi komulatif pada mahasiswa 1rogram studi DIII
keperawatan Universitas >ondowoso agar nantinya bisa dijadikan sebagai
pembelajaran bagi mahasiswa mengenai bagaimana agar mahasiswa dapat
mengatur waktu sehingga prestasi akademik dapat menjadi baik, stabil atau
bahkan meningkat di setiap semester sehingga nantinya mahasiswa lulusan
1rogram Studi DIII keperawatan Universitas >ondowoso menjadi perawat yang
professional yang unggul di era globalisasi ini.
%emudian untuk pihak pengelola kampus untuk lebih memperhatikan lagi
mahasiswanya khususnya dalam hal ini metode pembelajaranya karena ini
merupakan tugas dari dosen pengajar untuk mencari metode pengajaran dan
mengembangakan lagi metode perkuliahan yang seseuai sehingga diharapkan
mampu meningkatkan prestasi akademik mahasiswa.
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
6/71
6
1.2. Rumusan Masalah
;6dakah hubungan Tingkat %ecerdasan Intelektual &I4+ terhadap indeks
prestasi komulatif mahasiswa dan mahasiswi di prodi DIII keperawatan
Universitas >ondowosoF;
1.3.TujuanPeneltan
1.3.1 Tujuan umum
1. $enjelaskan hubungan antara kecerdasan intelektual &I4+ dengan indeks
prestasi komulatif pada mahasiswa dan mahasiswi 1?EDI DIII
%eperawatan Universitas >ondowoso.
1.3.2 Tujuan!husus
1. $engidentifikasi tentang tingkat kecerdasan intelektual &I4+ mahasiswa
dan mahasiswi 1?EDI DIII %eperawatan Universitas >ondowoso.
2. $engidentifikasi tentang indeks prestasi komulatif mahasiswa dan
mahasiswi 1?EDI DIII %eperawatan Universitas >ondowoso
3. $engidentifikasi tentang hubungan antara kecerdasan intelektual dengan
indeks prestasi komulatif pada mahasiswa dan mahasiswi 1?EDI DIII
%eperawatan Universitas >ondowoso.
1." Man#aat Peneltan
6dapun kegunaan atau manfaat dari penelitian ini yang kami bagi menjadi
dua yaitu %egunaan Teoritis dan kegunaan 1raktis, sebagai berikutG
1. Man#aat Te$rts%
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
7/71
7
a. Untuk ilmu keperwatan, Diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk
keilmuan psikologik khususnya teori Intelegensi dan teori kecerdasan
intelektual.b. 'asil penelitian dapat memberikan konstribusi untuk teori psikologi
pendidikan dalam aspekaspek yang mempengaruhi prestasi belajar para
mahasiswa.
c. Untuk mendukung penelitianpenelitian selanjutnya yang ingin
mengembangkan penelitian dibidang yang sama.
2. Man#aat Prakts%
a. >agi ?espoden &mahasiswa+, memberikan gambaran peran kecerdasan
intelektual, terhada pindeks prestasi komulatif.
b. >agi 1engajar, dapat dijadikan referensi untuk membuat metode
pengajaran yang lebih baik dan sesuai.
c. >agi Universitas, mendapatkan gambaran tentang hubungan peran
kecerdasan intelektual dengan indeks prestasi komulatif, sehingga pihak
universitas memiliki perhatian dalam pelaksanaan program perkuliahan.
Typeequationhere .
BAB II
TIN&AUAN PU'TA!A
2.1. !$nse( Dasar !e)er*asan Intelektual
2.1.1. Pengertan !e)er*asan Intelektual
Istilah intelegensi ataudalam bahasa inggris “intelligence”
berasal dari kata 9inteliligere ; yang artinya menghubungkan atu
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
8/71
8
menyatukan satu sama lain. >eberapa pengertian intelegensi,
sebagaimana di kemukakan oleh oleh para ahli sebagai berikut.
$enurut Terman, 9inteligensi sebagai kemampuan untuk
berpikir abstrak; &Sukardi, ())*+.
:bbinghaus mendefinisikan 9inteligensi sebagai kemampuan untuk
membuat kombinasi; &0otoatmojdo,())*+.
Thorndike mengatakan bahwa 9inteligensi adalah hal yang
dapat dinilai sebagai kemampuan untuk menentukan
ketidaklengkapan kemungkinankemungkinan dalm perjuangan
individu; &0otoatmojdo,())*+$enurut >inet, sebagaimana dikutip oleh winkel &()*+
menyebutkan bahwa 9inteligensi adalah kemampuan untuk
menetapkan dan menmpertahankan suatu tujuan, untuk
mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu dan
untuk bersikap kritis terhadap diri sendiri; &Sukardi,())*+
. 1endapat David echer yang dikutip oleh Sarlito irawan
Sarwono &2"""+ menyebutkan bahwa 9intelegensi adalah
kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara terarah,
serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif;.
$enurut Sukardi &())*+, 9inteligensi pada hakekatnya
merupakan swuatu kemampuan dasr yang bersifat umum untuk
memperoleh suatu kecakapan yang mengadung beberapa
komponen;.
2.1.2 +akt$r ,ang Menentukan Intelegens6da tiga faktor penting , yaituG
a. 'erediter &pembawaan+, merupakan faktor utama dan terpenting
dalam menentukan inteligensi.
b. %ematangan , menyangkut pertumbuhan fisik dan perkembangan
psikologisyang dipengaruhi faktor internal.
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
9/71
9
c. 1embentukan , yaitu perkembangan individu yang dipengaruhi
oleh lingkungan.
2.1.3 T$r ntelegensTerdapat teori beberapa teori intilegensi, antara lain G
a. Te$r *a-a (faculty teory)Teori ini dipengaruhi oleh psikologi daya yang
dikemukakan oleh thorndinke. $enurut Thorndinke bahwa dalam
otak manusia terdapat dayadaya jiwa khusus. Teori ini
menyebutkan bahwa 9intelegensi adalah integrasi dayadaya jiwa
khusus;. Eleh karena itu, pengukuran inteligensi dengan cara
menukur dayadaya jiwa khusus misalnyaG daya mengamati, daya
memproduksi, daya berpikir, daya ingatan, dan daya penalaran.
b. Te$r (ragmantsDikemukakan oleh >oring, yang menyatakan bahwa
9inteligensi adalah hal yang di uji oleh tes intilegensi.
c. Te$r #a)t$r1. Two factor theories
Dikembangkan oleh spearman, dengan menyelidiki
dan mencari sifat hakekat inteligensi mempergunakan
teknik analisis faktor, yang menyatakan bahwa kecakapan
intelektual manusia dimungkinkan karena adanya dua
faktor , yaituG
aktor umumC kecakapan umum & general factor/
general ability,dilambangkan dengan faktor 9g;+
actor khususC kecakapan khusus (special factor C
special ability,dilambangkan dengan faktor 9s;+
aktor 9g; dan 9s; tersebut, bekerja sama menjadi satu
kesatuan. %emampuan seseorang bertindakdalam setiap
situasi sangat bergantung pada kemampuan umum
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
10/71
10
&faktor 9g;+ mapun kemampuan khusus &faktor 9s;+,
yang member sumbangan pada setiap tingkah laku yang
intelegen. 1ada tingkah laku yang berdeda, berfingsi
faktor 9g; yang ditambah faktor 9s; yang khusus untuk
tingkah laku yang bersangkutan.
Ternyata faktor 9g; berkaitan dengan herediter,
sedangkan faktor 9s; dipengaruhi oleh lingkungan
&pengalaman dan pendidikan+.
2. Multiple factor theoriesDikembangkan oleh Thorndinke, yang menyatakan
bahwa 9inteligensi ada pertalian aktual damn potensial
yang khusus antara stimulus dan respon;.
6da empat atribut intelegensi, yaitu G tingkatan,
rentan, daerah, dan kecepatan.d. Primary mental ability theory
Teori ini dikembangkan oleh Thurston, yang menyatakan
bahwa 9inteligensi tidak terdiri dari dua faktor maupun
multifactor, tetapi dari sejumlah kecakapan kecakapan mental
yang primer. aktor primer dari inteligensi adalah kemampuan
verbal, kefasihan kata-kata, faktor bilangan,relasi ruang, factor
ingatan, kecepatan persepsi,dan factor induksi.
e. Teori struktur intelek Teori ini dikembangkan oleh 7uilford, yang menyatakan
bahwa 9 inteligensi memiliki tiga dimensi, yang masing
masing terdiri dari kecakapan intelek, yaituG operasi, isi,dan
produk .
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
11/71
11
a) Dimensi isi atau materi kegiatan intelektual
&figural, simbolik, sematik, dan Behavioral +.
b) Dimensi operasi atau tindakan &kognitif, memori,
berpikir divergen, berfikir konvergen,dan evaluasi+.
c) Dimensi produk &satuan, kelas, hubungan,
transformasi, dan implikasi+.
f. Teori HierarkisTeori ini dikembangkan oleh Hernon, yang memadukan
faktor umum 9g; dan faktor khusus ;s; dan faktor 9c; yang
terletak antara faktor umum 9g; dan faktor khusus ;s;.
Henon berusaha menggambarkan skema organisasi faktor
factor kecakapan intelek yang bersifat umum sampai yang
bersifat khusus.
2.1.4 Pengukuran Intelgens
1rinsip pengukuran intelegensi adalah membandingkan individu
yang dites dengan norma tertentu. Secara umum, yang dipakai sebagai
norma adalah inteligensi kelompok sebaya.
@ara mengetahui intelligence quantient &I4+ seseorang menurut
>inet adalah dengan membandingkan antara umur kecerdasan &mental age
$6+ dengan umur kalender &chronological age @6+.
?umus G
IQ= MA
CA×100
MA $ental 6ge diperoleh dari hasil tes inteligensi
/A @hronological 6ge diproleh dari menghitung umur berdasarkan
tangal kelahiran atau umur kalender.
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
12/71
12
2.1.0 &ens Tes Intelgens
Jenis tes inteligensi dapat dikelompokkan menjadi
!, yaituG
a) Tes inteligensi individual, antara lain G !tanford-Binet
intelligence scale, "echsler Belleveu inteilligence scale
&>IS+, "echsler inteilligence scale for #hildren &IS@+,
"echsler $dult inteilligence scale &6IS+.
b) Tes inteligensi kelompok, antara lain G %rintner #unningham
%rimary &est, &he #alifornia &est of 'ental 'aturity, &he
enmon )elson &est 'ental $bility, *tis +ennon 'ental
$bility &est, dan %rogressive 'atrices.
c) Tes inteligensi dengan tindakan atau perbuatan.
2.1. Tngkat !e)er*asan
Tngkatan I Deskr(s
41"5 &enus 5.0
135 6 137 'angat 'u(er$r 385
125 9127 'u(er$r :85
115 9117 1"80
155 6 157 N$rmal tngg 2085
75 6 77 N$rmal ren*ah 2085
;5 6 ;7 B$*$h
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
13/71
13
25 9"7 Im>e)le
? 25 I*$t
a. Individu yang memiliki taraf kecerdasan eebleminde &perbatasnya+
cirinya bebal dan bodoh.
>. Individu yang taraf kecerdasannya 'oron atau debil, tolol.
). Individu yang taraf kecerdasannya mbecile, cirinya dungu.
*. Individu yang taraf kecerdasannya diot, cirinya pandir.
Sarwono Sarlito irawan &2"""+ menyebutkan bahwa taraf
kecerdasan inteligensi individu yang terbelakang adalah idiot &I4 K 2"+,
mbecile &I4 2" 5"+, dan 'oron atau debil & I4 5" < *"+
2.1.7 @angguan Intelgens1. Retar*as Mental
?etardasi mental adalah keadaaan dengan inteligensi kurang
&abnormal+ sejak masa perkwmbangan & sejak lahir atau sejak masa
kanakkanak + &$aramis ()))+. 6tau keadaan kurang inteligensi
sehingga daya guna social dan dalam pekerjaan seseorang menjadi
terganggu.
A. Pen-e>a>a) ?etardasi mental primer
%emungkinan faktor keturunan &retardasi mental
genetik+ dan kemungkinan tidak diketahuai &retardasi mental
simpleks+
b) ?etardasi mental sekunder
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
14/71
14
aktor luar yang diketahui dan mempengaruhi otak
& prenatal,perinatal,dan postnatal + misalnya infeksi C
intoksikasi, rudapaksa,gangguan metabolisme C gi-i,
penyakit otak, kelainan kromosom, prematuritas, dan
gangguan jiwa berat.
Tingakat retardasi mental menurut kesepakatan 6sosiasi
%eterbelakangan $ental 6merika Serikat & $merican $ssociation
*f 'ental etardation seperti dikemukakan oleh Sarwono
Sarlito irawan &()))+ sebagai berikutG
a) ?etardasi mental lambat belajar & slo0 learner-
1 23-45
b) ?etardasi mental taraf perbatasan & Borderline+ 1
*" < 3
c) ?etardasi mental ringan &$ild + 1 55 < 8)d) ?etardasi mental sedang & 'oderate+ 1 !8 < 53
e) ?etardasi mental berat &!evere+ 1 2" < !5
f) ?etardasi mental sangat berat & profound + 1 "
()
1endidikan bagi penderita retardasi mental, yaitu di S/>
bagian @ &Tuna $ental+.
B.Tan*a9tan*a retar*as mental
a. Taraf kecerdasannya &I4+ sangat rendahb. Daya ingat & memori+ lemah
c. Tidak mampu mengurus diri sendirid. 6cuh tak acuh terhadap lingkungan &apatis+
e. $inat hanya mengarah pada hal hal yang
sederahana
f. 1erhatiannya mudah berpindah < pindah &labil+g. $iskin dan keterbatasan emosi &hanya perasaan
takut, marah, senang, benci, dan terkejut.
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
15/71
15
h. %elainan jasmani yang khas.
2. Demensia
Demensia adalah kemunduran inteligensi karena kerusakan otak
yang sudah tidak dapat di perbaiki lagi &irreversible+.
2.1.8 +akt$r (en-e>a> gangguan ntelgensa. %erusakan otak prenatal,perinatal, atau post natal berupa
keturunan, keracunan, rudapaksa, keradangan, neoplasma,
gangguan pembuluh darah.
b. 1sikologis fungsional atau sindrom otak organic.c. Sosial budaya member makanan kurang protein pada umur K 5
tahun.
A(akah I n**u akan >eru>ah serng >ertam>ahn-a usa
Hictor Serebriakoff dan Steven /anger &2""(+ menyatakan dugaan
sementara bahwa I4 individu dari hasil tes inteligensi relatif tetap sama
sepanjang pertumbuhannya. Dari hasil tes, ternyata diperolehG
a) %orelasi I4 anak usia 2 tahun dangan ( tahun ",3
b) %orelasi I4 anak usia 8 tahun dangan ( tahun ",c) %orelasi I4 anak usia L (" tahun dangan ( tahun ",)
2.1.9 Intelgens *an Bakat
1. 1engertian >akat
$enurut illiam >. $ichael &()8"+ 9 >akat adalah kemampuan
individu untuk melakukan sesuatu yang sedikit sekali bergantung pada
latihan mengenai hal tersebut; &0otoatmodjo ())*+
7uilford &()5)+ menyatakan bahwa 9 >akat bertalian dengan
keccakapan untuk melakukan sesuatu; &0otoatmodjo ())*+. >akat
merupakan suatu kondisi atau suatu kualitas yang dimiliki individu,
yang memungkinkan individu itu untuk berkembang pada masa
mendatang &Sukardi ())+. $enurut oorworth dan $arMuis &()5*+
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
16/71
16
9>akat adalah salah satu kemampuan manusia &achievement. #apacity
dan aptitude” &0otoatmodjo ())*+.
a) $chievementactual ability dapat di ukur dengan tes
tertentu.
b) #apacity ability tidak dapat di ukur secara langsung.
c) $ptitude kualitas psikis yang hanya dapat di ungkapkan
dengan tes.
2. +akt$r -ang terkan*ung *alam Bakat$enurut 7uilford ada ! dimensi faktor bakat yaituG
a. 6imensi perceptual yaitu kemampuan didalam melakukan
persepsi yang mencangkup kepekaan indra, perhatian,
orientasi ruang dan waktu,dan kecepatan persepsi.
b. 6imensi %sikomotor $encangkup kekuatan, impuls,
kecepatan bergerak kecermatan, dan koordinasi.
c. 6imensi intelektual $encangkup ingatan, pengenalan,
berfikir dan evaluatif.
Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum
individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam
kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuankemampuan yang
amat spesifik. %emampuankemampuan yang spesifik ini memberikan
pada individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya
pengetahuan, kecakapan, atau ketrampilan tertentu setelah melalui
suatu latihan. Inilah yang disebut >akat atau 6ptitude. %arena suatu tes
inteligensi tidak dirancang untuk menyingkap kemampuan
kemampuan khusus ini, maka bakat tidak dapat segera diketahui lewat
tes inteligensi. 6lat yang digunakan untuk menyingkap kemampuan
khusus ini disebut tes bakat atau aptitude test. Tes bakat yang
dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang tertentu
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
17/71
17
dinamakan Scholastic 6ptitude Test dan yang dipakai di bidang
pekerjaan adalah Hocational 6ptitude Test dan Interest Inventory.
@ontoh dari Scholastic 6ptitude Test adalah tes 1otensi 6kademik
&T16+ dan 7raduate ?ecord :=amination &7?:+. Sedangkan contoh
dari Hocational 6ptitude Test atau Interest Inventory adalah
Differential 6ptitude Test &D6T+ dan %uder Eccupational Interest
Survey.
2.(.(" Intelgens *an !reattas
1. Pengertan !reattas
a. %reativitas adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah, yang
memberikan individu untuk menciptakan ideide asliC adaptif fungsi
kegunaannya secara penuh untuk berkembang & idayatun, ()))+
b. %reativitas adalah ketermpilan untuk menentukan pertalian baru, subjek
dari perspektif baru, membentuk kombinasikombinasi baru dari dua atau
lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran &James ? :vans, ())3+.
2. Unsur9unsur !reattas
Unsurunsur yang tekandung dalam kreativitas adalah
pengetahuan, imajinasi, dan evaluasi.
3. /ara Mem$tas kreattas
a. $enguasai teori problem solving .
b.$emancing agar seseorang menjadi ingin tahu.
c. introspeksi diri.
d. Tanggung jawab.
". !arakterstk In**u -ang Men*ukung !reattas
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
18/71
18
$enurut James ? :vans &())3+, ada (3 karakteristik individu
yang mendukung kreativitas, yaitu G
a. Kesadaran dan kepekaan
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
19/71
19
k. Toleran terhadap ambiguitas individu yang kreatif secara aktif
mengusahakan ketidakpastian, baik untuk tantangan yang hadir
maupun demi kepuasan yang akan dihasilkan, bilamana situasi ini
dapat dipecahkan .
l. Kepercayaan diri individu yang kreatif memiliki kepercayaan diri dari
dalam dirinya yang berharga terhadap karya mereka dan sebuah
pengertian tentang misi atau keharusan.
m. #keptisime individu yang kreatif, skeptic terhadap ideide yang
diterima dan sring memainkan devil7s advocate &pembelaan yang
menentang apa yang dilanggap baik+ serta mempersoalkan faktafakta
dan dugaandugaan.
n. Inteligensi individu yang kreatif memiliki 1 di atas ratarata.
0. Hu>ungan Intelgens *engan !reattas
%reativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang inteligen
karena kreativitas juga merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif.
$eskipun demikian, hubungan antara kreativitas dan inteligensi tidak
selalu menunjukkan buktibukti yang memuaskan. alau ada anggapan
bahwa kreativitas mempunyai hubungan yang bersifat kurva linear dengan
inteligensi, tapi buktibukti yang diperoleh dari berbagai penelitian tidak
mendukung hal itu. Skor I4 yang rendah memang diikuti oleh tingkat
kreativitas yang rendah pula. 0amun semakin tinggi skor I4, tidak selalu
diikuti tingkat kreativitas yang tinggi pula. Sampai pada skor I4 tertentu,
masih terdapat korelasi yang cukup berarti. Tetapi lebih tinggi lagi,
ternyata tidak ditemukan adanya hubungan antara I4 dengan tingkat
kreativitas.
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
20/71
20
1ara ahli telah berusaha mencari tahu mengapa ini terjadi. J. 1.
7uilford menjelaskan bahwa kreativitas adalah suatu proses berpikir yang
bersifat divergen, yaitu kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif
jawaban berdasarkan informasi yang diberikan. Sebaliknya, tes inteligensi
hanya dirancang untuk mengukur proses berpikir yang bersifat konvergen,
yaitu kemampuan untuk memberikan satu jawaban atau kesimpulan yang
logis berdasarkan informasi yang diberikan. Ini merupakan akibat dari
pola pendidikan tradisional yang memang kurang memperhatikan
pengembangan proses berpikir divergen walau kemampuan ini terbukti
sangat berperan dalam berbagai kemajuan yang dicapai oleh ilmu
pengetahuan.
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
21/71
21
1. Takut membuat kesalahan atau mengambil resiko.
2. %etidakmampuan mentoleransi ambiguitas, kebutuhan akan
keamanan, dan keteraturan.
3. 6cuan manila ideide daripada membangkitkan dan
mengembangakanya
4. %etidakmampuan bersikap santai dan melupakan masalah
untuk sementara waktu.
5. %urang tantangan.
6. Terlalu bermotivasi untuk berhasil dengan cepat.
7. %urangnya control imajinatif
8. %etidakmampuan membedakan realitas dan fantasi.
c. ubungan budaya dan lingkungan, yaitu halangan yang
diperoleh dari unsurunsur dan pola budaya yang hidup
ditengahangan !$gnt# >ebarapa pertanyaan yang pokok dalam teori perkembangan kognitif
adalah dengan alat dan cara apa orang memperoleh pengertian,
menyimpan dan menggunakanF 1ada prinsipnya hal ini berhubungan
dengan alatalat pengenalan dan bentuk
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
22/71
22
1sikolog Swiss yang sering disebut dalam buku ini yaitu 1ieget telah
banyak mempngaruhi psikologi perkembangan kognisi. Dia telah
memberikan banyak pendapat serta dorongan dalm hal ini &bandingkan
untuk betikutnya 7insburg dan Epper,())8+
2.2.1 Pengertan6(egertan P$k$k *alam Te$r Perkem>angan Peget
Teori 1ieget banyak dipengaruhi oleh biologi dan epistemology
&ajaran mengenal pengenalan+.
>iologi G dalam teorinya 1ieget banyak menggunakan pengertian
yang langsung diambil dari biologi. $isalnya dalam definisi mengenai
inteligensi dipakai pengertian pengertian seperti adaptasi, organisasi,
stadium pertumbuhan dan sebagainya. >anyak dari pengertianpengertian
ini akan diterangkan lebih lanjut nanti.
:pistemology G perhatian terhadap cabang ilmu pengetahuanantara
lain 0ampak dalam penelitian empiris terhadap timbulnya pengertian atau
konsep mengenai waktu, ruang, kausalitas, dan kesadaran akan aturan.
1ieget beranggapan bahwa setiap organism hidup dilahirkan
dengan dua kecenderungan fundamental, yaitu kecenderungan untuG
a. 6daptasi dan kecenderungan untuk &b+ organisasi.
(a) 6daptasi dapat dilukiskan sebagai kecenderungan bawaan setiap
organisme untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
%ecenderungan adaptasi ini ini mempunyai dua komponen atau dua
proses yang komplementer, yaitu &a.(+ asimilasi dan &a.2+ akomodasi.
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
23/71
23
>ila orang makan sesuatu maka pencernaann makanannya tidak perlu
berubah. 6pa yang berubah adalah makanan dan faktor lingkungan.
Juga dalam lapangan psikologi maka prinsip asimilasi memegang
peranan besar. 1ada suatu saat seorang bayi memperoleh suatu
kebiasaan pola tingkah laku terhadap lingkungannya G apa yang dia
jumpai oleh bayi itu dipegangnya. Dunia bagi anak merupakan 9dunia
raih;. 0ilai fungsional objek dari sudut pndang orang dewasa
diturunkan menjadi 9 kemungkinan dapat diraih;.
Juga bagi situasi pelajaran maka prinsip asimilasi merupakan hal
yang sangat penting. $enurut 1ieget maka setiap anak selalu ada
dalam salah satu stadium perkembangan. Stadium ini sebagian besar
menentukan untuk sebagian besar cara anak menginterprestasikan
suatu tugas verbal misalnyaG umur 3 tahun dan umur (" tahun dapat
diberikan suatu tugas verbal yang identik, tetapi harus disadari bahwa
anak hanya mengerti tugas tadi sepanjang struktur kognitifnya, yaitu
stadium perkembangan kognitifnya memungkinkan untuk hal itu. 6nak
mengasimilasikan tugas tadi dengan struktur kognitifnya G ia mengerti
tugasnya sepanjang ia mampu untuk mengertinya.
&a.2+ 6komodasi, yaitu 6daptasi dapat dilukiskan sebagai
kecenderungan bawaan setiap organisme untuk menyesuaikan diri
dengan keliling.
Suatu contoh dalam bidang biologi dapat dikemukakan lagi
mengenai makanan. >ila organisme terpaksa untuk makan makanan
yang asing, maka system fisiologisnya seringkali harus menyesuaikan
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
24/71
24
diri dengan faktor lingkungan yang berubah itu.
Dalam lapangan psikologi dapat diambil contoh yaitu bila bayi
hendak meraih sesuatu, bayi tadi harus menyesuaikan pengamatannya
dengan objek tersebut utuk dapat melihatnya dengan baik. Dia harus
menyesuaikan pola gerakanya sedemikiad rupa, hingga ia dapat
mencapai objek tadi dengan tangannya. Dan akhirnya ia harus
menyesuaikan raihanya pada misalnya bentuk dan berat objeknya.
Juga dalam situasi sekolah akomodasi memegang peranan penting N
anak harus selalu memperoleh penegtahuan baru guna dapat mengatasi
masalah masalah baru.
'ubungan antara asimilasi dan akomodasi. %edua proses tersebut
seperti telah dikemukakan, adalah komplementer. Dalam setiap tingkah
laku organisme dapat diketemukan aspek asimilasi dan akomodasi. 'al ini
dapat dilihat pada tingkah laku meraih pada anak bayi.
(b) %ecenderungan organisasi. 'al ini dapat dilukiskan sebagai
kecenderungan bawaan setiap organisme untuk mengintegrasi proses
proses sendiri menjadi sistem sistem yang koheren.
Juga kecenderngan ini dapat ditemukan dalam bidang biologis dan
psikologis. @ontoh yang paling mudah dalam bidang biologis adalah
berfungsinnya system fisiologis sendiri sebagai kesatuan yang
terintegrasi. >ila ada gangguan dalam integrasinya hal itu berarti
9penyakit;.
Dalam bidang psikologis dapat dilihat bahwa bayi pada mulanya
mempunyai dua struktur tingkah laku yang terpisah G ia dapat meraih
dan ia dapat mengamati sesuatu. Semula anak mampu untuk
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
25/71
25
menintegrasi dua struktur tingkah laku ini. >aru kemudian maka dua
struktur ini dikoordinasikan menjadi satu struktur dalam tingkatan
yang lebih tinggi, yaitu dalam apa yang disebut koordinasi mata dan
tangan atau koordinasi visio motorik.
'ubungan antara adaptasai dan organisasi . juga dua proses ini
bersifat komplementer. >ila suatu organisme melakukan organisasi
aktivitasnya, maka ia mengasimilasikan kejadian baru pada srtruktur
yang sudah ada pada situasi baru. 1ieget menanamkan kedua proses
tadi sebagai factor biologis. 6lasanya ialah bahwa dua kecenderungan
tadi selalu ada pada semua organism hidup. %edua kecenderungan ini
merupakan sifat keturunan.bagaimana bekerjanya kedua proses ini
dalam diri sauatu organism tertentu, terantung pada keliling serta
pengalaman belajar organisme tersebut.
:kuilibrium. 1engertian “ekuilibrium” atau “keseimbangan” juga
menduduki tempat yang pentingbdalam teori 1ieget. 1rinsip
ekuilibrium bersifat biologis ini menjaga agar perkembangan tidak
merupakan hal yang tidak keruan, melainkan suatu proses yang teratur.
1roses asimilasi dan akomodasi yang komplementer menyebabkan
seseorang selalu berusaha mencapai keadaan yang seimbang lagi.
Disini ada kesamaan pendapat dengan seorang teoretikus terkenal lain
dalam psikologi perkembangan , yaitu erner &()5)+. erner bertolak
dari prinsip ortogenesis. Dia ingin menunjukan bahwa perkembangan,
genesa seuatu individu, berlangsung melalui proses yang teratur.
1erkembangan akhirnya mencapai suatu diferensiasi yang semakin
tinggi &motorik yang semula kasar menjadi halusN hal ini juga berlaku
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
26/71
26
bagi bahasa+. Disamping itu perkembangan juga akhirnya mencapai
suatu aturan yang hirarkis &fungsi yang berbeda beda makin sesuai
satu sama lain dan semakin terintegrasi+. >aik erner maupun 1ieget
merupakan suatu fakta funda mental dalam perkembangan yang
merupakan cirri pokok dalam kehidupan manusia.
1roses adaptasi tidak lepas dari proses organisasi. Juga di sini
terdapat proses interaksi yang bertujuan untuk mencapai
keseimbangan. 1engertian “keseimbangan” menunjuk pada relasi
antara struktur individu dan keliling dan terutama sekali pada realsi
antara struktur kognitif individu dan struktur keliling. Di sini ada
keadaan seimbang bila individu tidak perlu mengubah hal hal dalam
keliling untuk mengadakan asimilasi dan juga tidak lagi harus merubah
dirinya sendiri untuk mengadakan akomodasi dengan halhal yang
baru.
2.2.2 Re(resentas *una *an sta*um9sta*um *alam (erkem>angan
k$gnt#
Dunia orang dewasa adalah teratur. 'alhal yang ada dalam diri
manusia seperti perasaan, pikiran, impian, keinginan dan halhal yang ada
diluar diri manusia seperti rumah, pohon, objekobjek tertentu, serta dunia
social manusia dapat diatur. 6nak belum mengalami distansi yang jelas
dengan dunia luar. >aru sesudah kurang lebih (2 bulan maka anak,
menurut 1ieget, baru mampu untuk mengerti bahwa suatu benda yang
tetap ada meskipun tidak lagi nampak. 1ermanensi objek atau formasi
objek ini merupakan suatu langkah yang penting dalam pengertian dunia
luar. ormasi symbol ini mulai berkembang pada umur kurang lebih (
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
27/71
27
bulan memungkinkan anak untuk melihat benda sebagai petunjuk hal
sesuatu yang lain, sebagai sesuatu yang lain daripada yang sesungguhnya.
?epresentasi dunia luar didalam diri sendiri dan denagan demikian
brfikir mengenai dunia luar berjalan sebagai berikutG
1. Bayangan (image'al ini dijumpai pada anak umur 3 tahun.ini merupakan
representasi pertama suatu kejadian tertentu dan tidak
merupakan pencerminan fotografis yang eksak. 'anya
merupakan kesankesan tertentu yang lepas yang kebetulan
melekat pada ingatan. $isalnya setiap orang mempunyai
ingatan akan pengalamanpengalaman tedrtentu waktu masih
kecil.paada suatu saat kita di ingatkan nenek. 'al ini juga bisa
terjadi dengan melihat sesuatu atau mendengar sesuatu. 6pa
yang kita ingat tadiadalah kesankesan tertentu yang melekat
pada ingatan kita.
2. !ymbolSimbol adalah suatu bentuk representasi lain. Disini tidak
hanya berkisar pada bunyi yang khas atau bau yang khas
dengan arti yang khas. Symbol justru melebihi kejadian yang
khas dan menunjuk pada sesuatu yang lain daripadahal yang
sesungguhnya &%noer, ()*8+
3. 8onsep (pengeertian$ulai usia prasekolah timbulah pada anak suatu kebutuhan
untuk mengatur kesankesan dan kejadian kejadian,
menemukan hubungan hubungan dan relasirelasi kausal. 'al
ini merupakan langkah &pertama+ yang penting kearah
kesadaran akan aturan. >ertanbah banyaknya cara
berfikirdalam pengertian nampak misalnya dalam anak
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
28/71
28
menemukan bahwa cirri suatu kesadaran roda dua adalah selalu
adanya roda dua, bahwa bila disini hari $inggu, dimana
manapun hari $ingguanak makin mengerti bahwa pengertian
merupakan suatu kumpulan sifat yang umum.
4. $turan
Suatu aturan adalah suatu hubungan antara dimensi dua
pengertian atau lebih. 6da aturan yang formal dan yang tidak
formal, yang formal misalnya ;air adalah basah;, 9api adalah
panas;, aturan yang tidak formal misalnya 9kuekue adalah
manis;. aturan formal berdasarkan hokum alam, sedangkan
aturan tiadak formal berdasrkan perjanjian dan pengalaman.
Dalam keseluruhan 1ieget membedakan adanya (" stadiumsebagai
titik mula yang jelas mengenai timbulnya kemungkinankemungkinan
baru.
a. 'ta*um sens$rk9m$t$rk
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
29/71
29
sekarang tidak lagi mereaksi begitu saja stimulusstimulus
melainkan 0ampak ada suatu aktivitas internal.
c. 'ta*um $(eras$nal k$ngkrt erfikir formal memiliki dua sifat yang
penting G
1. Sifat deduktif hipotesis
>ila anak yang berfikir poerasional kongkrit harus
menyelesaikan sesuatu masalah maka ia langsumg
memasuki masalahnya. Ia mencoba penyelesaian secara
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
30/71
30
konkrit dan hanya melihat akibat langsung usaha
usahanya untuk menyelesaikan masalah itu.
6nak yang berfikir operasional formal, akan bekerja
dengan cara lain. Ia akan memikirkan dulu secara
teoritis. Ia menganalisis masalahnya dengan
penyelesaian berbagai hipotesis yang mungkin ada.
6tas dasar analisisnya ini, ia membuat strategi
penyelesaian. 6nalisis teoritis ini dapat dilakuakan
secara verbal. 6nak lalu mengadakan pendapat
pendapat tertentu, juga disebut proposisi proposisi,
kemudian mencari hubungan antara proposisi yang
berbeda beda tadi. >erhubungan denan itu maka
berfikir operasional formal juga disebut berfikir
proposisional.
2. >erfikir operasional formal juga berfikir kombinatoris.
Sifat ini merupakan kelengkapan sifat yang pertama
dan berhubungan dengan cara bagaimana dilakukan
analisisnya. 'al ini dapat digambarkan dengan contoh
berikut G pencoba memberikan 5 buah gelas berisin cairan
tertentu pada anak. Suatu kombinasi cairan ini membuat
cairan tadi berubah warna. 6nak dimintan untuk mencari
kombinasi ini .
6nak yang berfikir operasional konkrit mencoba
untuk mencari kemungkinan kemungkinan kombinasi tadi
secara tidak sistematis, secara trial and error sampai secara
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
31/71
31
kebetulan ia menemukan kombinasi tersebut. Tetapi untuk
selanjutnya ia tidak mampu memproduksinya lagi. %alau
anak tidak dapat menemukan kombinasi yang betul tadi, hal
itu berarti bahwa kombinasi yang secara kebetulan
ditemukan itu, tidak di carinya secara empiris. 6nak yang
berfikir operasional formal lebih dahulu secara teoritis
membuat matriks mengenaisegala macam kombinasi yang
munkinN kemudian secara sistematis mencoba setiap sel
matriks tersebut secara empiris. >ila ia menemukan
penyelesaianya yang betul, maka ia juga akan segera
memproduksinya lagi.
Dari contoh ini nampak bahwa berfikir operasional
formal memungkinkan orang untuk mempunyai tingkah
laku 9 problem solving; yang betul betul ilmiah, serta
memungkin kan untuk mengadakan pengujian hipotesis
dengan variabel variabel tergantung.
e. 1erpindahan dari berfikir pra operasional ke operasional konkrit
1ieget menciptakan sejumlah tugas yang dapat menggambarkan
perpindahan dari berfikir pra operasional ke operasional konkret. Tugas
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
32/71
32
konkrit. >eberapa dari tugas tugas ini akan diterangkan secara singkat
sebagai berikutG
a. $engatur secara serial
>ila anak dalam stadium pra operasional diberi tugas untuk mengatur
beberapa tongkat kecil yang berlainan panjangnya, maka ia tidak
mampu untuk mengaturnya menurut panjang pendeknya tongkatila anak berumur 2< 5 tahun diberi sejumlah balok yang
mempunyai warna dan bentuk yang berbeda < beda dan bila
ditanya balok balok mana yang sama, maka ia tidak dapat
menjawabnya. 6nak hanya membuat apa yang disebut $
conceptual chains% artinya ia meletakkan balok balok tadi dalam
satu 9seri; berdasrkan dasar konsepsi yang senantiasa berbeda.
Suatu conto rang kaian konsepsi adalah G sebuah segi empat putih,
sebuah segi empat merah &dasar bentuk+, sebuah llinkaran merah,
sebuah persegi merah &dasar warna+.anak selalu mengubah ubah
dasar konsepsinya dalam meletakan urutan balok yang berikutnya.
>erikutnya akan diterangkan dulu mengenai pengertian 9kelas;. Dalam
melukiskan dapatlah dibuat suatu daftar mengenai semua objek yang ada dalam
kelas tersebut.bila disebutkan mengenai segi empat putih yang kecil , segi empat
merah yang kecil, segi empat putih yang besar, segi empat merah yang besar,
maka penyebutan ini di dinamakan ekstensi kelas &luasnya kelas+. 6spek yang lain
ialah bahwa semua objek yang tercangkup dalam kelas ini mempunyai segi empat.
@iri yang sama yang dimiliki semua objek dalam kelas tadi disebut intense kelas.
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
33/71
33
@irri yang khas dari kelas tadi menentukan objek mana dari kumpulan objek yang
dapat digolongkan dalam suatu kelas tertentu. Jadi dapat pula dikatakan G intensi
kelas menentukan ektensinya.
>ila suatu kumpulan balok yang terdiri dari beberapa persegi merah
putihserta beberapa bulatan biru dan hijau, maka klasifikasainya dapat seperti
nampak pada ganmbar (
6nak umur 5 * tahun mampu untuk mengadakan klasifikasinya sebagai
berikutG
>alok>alok
persegi >ulat
merah putih biru hijau
@am>ar 2.1 Skema klasifikasi mengenai sekumpulan balok yang berbeda
beda menurut bentuk dan warnanya.
• Ia menggolong golongkankan semua balok balok &anak anak+ yang
lebih muda akan menyisakan beberapa yang tidak diklasifikasikan.
• Semua balok diklasifikasikan menurut atau bentuk perseginya atau bentuk
bulatnya. Jadi intensi menentukan ekstensinya.
• Ia juga akan membuat klasifikasi yang tepat menurut warnanya, jadi tidak
membuat 9conceptual chains;• Ia juga akan menentukan tingkat hirargisnyaN disini tingkat yang paling
rendah adalah warna dan tingkat yang paling tinggi adalah bentuk.
0amun pada usia ini anak belum mempunyai pengertian akan operasi logis
dalaminklusi kelas, artinya ia belum mengerti bagaimana relasi diantara tinkatan
yang berbeda < beda itu adalah hirargi tadi.
$engenai kumpulan balokbalok tadi dapat dipikirkan antara lainG
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
34/71
34
1. Semua segi empat adalah merah atau putih
2. 6da lebih banyak segi empat dari pada yang merah
3. 6da lebih banyak segi empat dari pada yang putih
4. >ila segi empat yang merah diambil ,tinggal yang putih
5. >ila segi empat yang putih diambil ,tinggal yang merah dan sebaginya.
0ampaknya hal ini semua masuk akal.tetapi bila anak ditanya apakah ada
lebih babayak segi empat dari pada yang merah, atau apakah ada segi empat yang
sisa bila merah semua diambil, maka anak belum dapat menjawabnya. Eperasi
mengenai inklusikelas teerletak pada pengertian yang benar mengenai hubungan
antara bagian dan keseluruhan, antara keseluruhan bagian, dan antara bagian dan
bagian.
%etidak mampuan anak pada umur 5* tahun untuk mengenai hal ini
diterangakan oleh 1ieget dengan hipotesis bahwa anak belum dapat menilai dua
macam dimensi yang berbeda& disini keseluruhan dan bagian+ dalam satu situasi
pengamatan yang sama.
$ulai * tahun anak 0ampak makin dapat mengadakan klasifikasi secara
hirargis dan memperoleh pengertian dalam inklusi kelas. 0amun hal itu hanya
dapat dilakuakan bila bahan bahannya adalah konkrit. >iasanya baru mulai usia
(( tahun anak mampu untuk mengdakan klasifikasi secara tepat, juga mengenai
hal hal yang tidak konkrit. 'al ini brhubungan dengan mulainya stadium
operasional formal
c. %onservasi.
'al ini berhubungan dengan pertanyaan bagaimana anak
memeperoleh pengertian bahwa sifat sifat tertentu suatu
objek akan tetap sama meskipun ada transformasi pada objek
tadi. >agi orang dewasa adalah jelas dan semestinya bahwa
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
35/71
35
misalnya suatu bola dari tanah liat yang berubah bentuknya
akan tetap mempunyai berat yang sama. 6nak dalam stadium
pra < operasionalakan mengira bahwa dalam contoh ini
perubahan dalam bentuk juga menyebabkan perubahan dalam
berat.dapat dikatakan bahwa anak belum mampu untuk
mengerti mengenai konservasi berat. $kasalah konservasi ini
mengambil tempat yang paling dalam teori 1ieget. $ampu
untuk konservasi menurut 1ieget merupakan persayaratan
yang mutlak bagi segala aktivitas intelektual, jelasnya untuk
berfikir kualitatif dan matematis. 1rosedur eksperimentalnya
digunakan 1ieget untuk menentukan apakah anak mampu
untuk konservasi atau belum, dapat silukiskan dengan contoh
sebagai berikutN
1encoba menunjukan dua buah gelas yang identik, suatu gelas
standart &S+ dan satu gelas variable &H+. Dengan dilihat oleh
anak &coba+ ia mmengisi dua gelas tadi dengan jumlah air
yang sama.ia baru melanjutkan dengan prosedurnya sesudah
anak menemukan dengan nyata bahwa dalam dua gelas tadi
banyaknya air sama. %emudian air dalam gelas H dituangakan
dalam gelas lain &H(+ yang lebih tinggi dan lebih rampingdari
pada galas H.
pertanyaan konservasinya adalah G
9 apakah banyaknya air sama dalam gelas ini &menunjuk pada
H(+ dan dalam gelas itu &menunjuk pada S+ atau airnya lebih
banyak dalam gelas dalam gelas ini &menunjuk pada H(+ atau
gelas itub&menunjuk pada S+F
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
36/71
36
Dengan prosedur tersebut dicoba untuk mengetahui kemampuan anak
dalam konservasi kuantitas kontinu. Selanjutanya penelitian konservasi juga
tertuju pada konservasi berat &1ertanyaanG apakah berat suatu bola tanah liat
berubah jika bentuknya berubah+F, konservasi jumlah &1ertanyaanG bila ada dua
tangkai korek api yang jumlahnya sama kemudian deret yang satu di jarangkan
leytaknya, apakah jumlahnya sama+F Dan pada konservasi substansi &1ertanyaanG
apakah berubah banyaknya tanah liat berubah bila suatu bola tanah liat diubah
bentuknya+F.
1enelitian 1ieget dan laianlain menjelaskan bhwa anak mulamula
& kurang lebih 3 tahun+ tidak mampu lagi menjelaskan bahwa anak tidak mampu
untuk menyelesaikan masalah konservasi. Usia 5 tahun harus dianggap sebagai
situasi peralihan artinya anak kadang < kadang bisa dan kadang kadang tidak bisa
menyelesaikan masalahnya. $ulai kurang lebih 8 tahun pertanyaan konservasi
tidak maerupakan masalah lagi bagi anak.
2.2.3 Intelgens 'erta ke>erhaslan D sek$lah
Sejak beberapa lama adalah la-im untuk membicarakan mengenai
“underachiever” dalam bidang psikologi. Underachiever menunjuk pada
seseorang yang memperoleh prestasi dibawah kemampuan intelektual yang
dimiliki. Dinegeri >elanda dan negara negara lain diketemukan bahwa kurang
lebih !"# dari anak sekolah dasr maupun sekolah menengah adalah
Underachiever, disebabkan oleh masalah sosial dan emosianal.
$encapai prestasi yang lebih rendah yang tidak disebabkan oleh factor
intelektual, sekarang banyak dianggap disebabkan oleh apa yang diebut dengan
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
37/71
37
ketakutan akan gagal &'ermans, ()*(+. 'ermans mengemukakan bahwa
ketakutan akan gagal murid -aman sekarang mengkin berhubungan dengan situasi
pengajaran, tetapi juga dengan situasai hidup keseluruhan. %eduanya tidak
mempunyai kejelasan dan struktur bagi anak. $akin lama makin sukar mengerti
kemampuan sendiri dalam hubungan pengajaran dan pendidikan. 'al ini sebagian
disebabkan karena murid makin dihadapkan dengan kemungkinan pilihan yang
lebih banyak di dalam maupun diluar situasi pengajaran. %etakutan untuk gagal
ini disebabkan oleh keraguan total, yang menyebabkan kapasitas intelektual tidak
sepenuhnya dapat bekerja.
$enurut observasi 'aditomo maka masalah underachiever di Indonesia
disebabkan oleh suatu kombinasi factor yang banyak. actor yang pertama adalah
kurangnya fasilitas belajar dalam arti luas di sekolah, terutama di pelosok
pelosok, maupun dirumah. 'al ini terutama berlaku bagi orang tua yang tidak
berpendidikan hingga mereka tidak mengerti sendiri bagainmana harus membantu
anak
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
38/71
38
inteligensi. Dalam kenyataan suatu tes inteligensi mengukur status &ururtan+ orang
dalam kelompok disbanding dengan teman teman sebaya. $enurut norma yang
dipakai secara umum maka tingkat inteligensi sesuai dengan frekuensi statistis.
1enyebaran frekuensi yang lalu timbul dipandang sebagai pembagian &kurve+
normal. Suatu pembagian grafis dari pembagian normal ini adalah kurve bentuk
bentuk lonceng , juga disebut kurve 7auO &menurut ahli matematika . 7auO,
(***(55+.
$enurut pembagian ini dikelompok yang paling basar termasuk bagian
yang di tengah, sedangkan ke kanan dank ke kiri yaitu inteligensi tiggi dan
inteligensi rendah, jumlahnya berkurang secara progresif. Dengan begitu hamper
*"# penduduk mempunyai inteligensi kossien. &I4+ diantara 5 dan ((5. Dan
hanya 2# lebih sedikit mempunyai inteligensi yang ekstrim rendah atau ekstrim
tinggi. :kstrim tinggi dan ekstrim rendah berarti suatu I4 dari (!" atau lebih dan
I4 dari *" atau kurang lihat gambar 2.
8,28#
00 :5 ;5 155 110 13 1"
2,(3#
(!,5)#
!3,(!#
!3,(!#
!3,5)
2,(3
)),*2#
)5,33#
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
39/71
39
@am>ar 2.2 %urve bentuk lonceng 7auO. 1embagian nilai nilai I4 menunjukan
pembagian “normal” yang klasik & kurve bentuk lonceng 7auO+. %urve
meniunjukan nilai & skor+ ratarata ("" serta jumlah orang yang ada diatas dan di
bawah ratarata. $isalnya, kurang lebih !3,(!# mendapat skor (5 butir dibawah
ratarata &((5 dan 5+. Semuanya 8,28# termasuk dua skor ini. Sebaliknya
hanya 2,(3# mencapai skor diatas (!" atau dibawah *".
Dengan dipublikasikan “&he Bell #urve” &%urva /onceng+ &'ernstein B $urray
())3+ timbulah debat elite yang seru &$onks ())8+. Tergantung 9pembagian
normal; inteligensi maka kelompok cerdas tinggi &anak berbakat+ merupakan
kelompok yang sangat kecil. $enurut para penulis maka inteligensi tiadk dapt
dipengaruhi oleh pendidikan maupun sosialisasi. Dengan demikian terjadilah
pembagian yang tidak seimbang dalam struktur masyarakat. >erhubung mereka
yang berbakat lebih mempunyai kesempatan untuk memperoleh kedudukan yang
lebih baik dalam masyarakat karena inteligensi tidak bisa diubah, maka akhirnya
akan membuat perbedaan yang sangat besar dalam soal sosial ekonomi
masyarakat & $onks, ())8, 'al ("8+.
%urve lonceng tersebut begitu mencekam dan membuat hati orang orang
di amerika begitu gelisah muncul dua buku sebagai raeksi terhadap kekhawatiran
itu & Jacoby B 7laubermann, ())5N raser, ())5+. %ekhawatiran itu tetap
mencekam masyarakat karena 'errnstein B $urray tidak dapat membuktikan
pendapat pendapat mereka dsengan data empiris. 6khirnya mereka mendasarkan
diri pada suatu statment yang telah lama ditinggalkan, yaitu mengenai
9determunisme biologis;.
Di :ropa topik mengenai apa yang dikemukakan oleh 'errnstein B
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
40/71
40
$urray sudah merupakan bahan diskusi sejak tahun enam puluhan yaitu
sehubungan dengan tinjauan mengenai keterbelakangan dalam pendidikan para
anak berbakat & lihat $nks, ())8, hal ("*N Stynen B %noer, ())", 'al. )!+
Semua tes inteligensi mendasarkan diri pada suatu teori IS@ &echsler
Intelligence Scale for @hildren+ atau dalam versi Jerman adalah '6%
&'amburg echsler Intelligen-test fur %inder+ mendasrkan diri pada teori dua
factor Spearman.
echsler yang mengembangkan tes tersebut berpendapat bahwa
inteligensi keseluruhan seseorang tidak dapat diukur. I4 adalah suatu nilai yang
hanya dapat ditentukan secara kirakira karena selalu dapat terjadi perubahan
perubahan berdasrkan faktor faktor individual dan situasional.
echsler memberikan definisi inteligensi sebagai berikut N inteligensi
adalah suatu kecakapan global atau rangkuman kecakapan seseorang untuk dapat
bertindak secara terarah, berfikir secara baik dan bergaul dengan lingkungan
secara efisisen; & ()58. 'al (!. Dalam definisi ini model dua faktor Spearman
nampak jelas N yaitu faktor 7 & general faktor+ dan faktor S &Spesific factor+.
echsler mengartikan global sebagai gambaran tingkah laku individu sebagai
keseluruhan , sedangkan rangkuman mengadung arti adanya faktor faktor
spesifik yang berbeda satu sama lain. $akin tua seseorang sampai kurang lebih
masa remaja, maka makin 0ampak faktor faktor spesifiknya.
$engenai konstan atau tidaknya inteligensi dalam waktu akhir < akhir ini
masih merupakan diskusi yang terbuka. Dari hasil penelitian yang bermacam
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
41/71
41
menurut $c@all dkk. &()*!+ menunjukan adanya pertambahan rata rata I4
sebanyak 2 sektor antara usia 5 sampai (* tahun yang berarti kira kira sama
dengan usia pendidikan di sekolah atau pekerjaan.
Selanjutnya dikemukakan bahwa perubahan intra individual dalam sector
I4 lebih merupakan hal yang umum daripada pengecualian.
Tidak terdapat adanya hubungan antara inteligensi dan kreativitas .
%reativitas diberikan definisi sebagai berfikir divergen, sedangkan inteligensi
dianggap sebagai beefikir konvergen. Divergen berarti bahwa seseorang
memberikan jawaban jawaban yang original, tidak seperti apa yang tentu di
jawabkan oleh semua orang. >erbagai macam tes inteligensi biasanya
mengungkap cara berfikir yang konvergen yaitu cara berfikir yang 9normal; yang
dipakai kebanyakan orang. %reativitas dan inteligensi tidak mesti bersama sama
&lihat olters, ()"+.
Disini letak salah satu dilema yang besar di sekolah. 1ada umumnya
diminta inteligensi yang konvergen jadi cara berfikir dan berkata yang sesuai,
sedangkan kreativitas justru bekan cara berfikir dan berkata yang sesuai itu. >ila
system pengajaran juga memperhatikan masingmasing anak secara individual,
maka akhirnya iandividu akan mendapatkan kesempatan untuk menngembangkan
eman sipasi dirinya.
%ecerdasan yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan di sekolah.
'al ini juga berlaku bagi cerdas tinggi kratif. 1rogram program jena &1eter
1eterson+ atau Dalton &'elen 1arkhurst+ yang bersifat individual sangat baik
merealisasi perkembangan kemandirian individu. 1rogram
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
42/71
42
kemajuan belajarnya. Dasar pandangannya adalah perkembangan individual anak.
2.2. !$nse( Belajar
2.2.1 Pengertan Belajar
1restasi belajar tidak dapat dipisahkan dari perbuatan belajar, karena
belajar merupakan suatu proses, sedangkan prestasi belajar adalah hasil dari
proses pembelajaran tersebut.>agi seorang mahasiswa belajar merupakan suatu
kewajiban. >erhasil atau tidaknya seorang mahasiswa dalam pendidikan
tergantung pada proses belajar yang dialami oleh mahasiswa tersebut. $enurut
Sardiman &2"("G2"+ 9>elajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan,
dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru dan lain sebagainya;. Sependapat dengan
Sardiman,menurut itherington &dalam 0ana Syaodih Sukmadinata, 2""3G
(55+9belajar merupakan perubahan dalam kepribadian seseorang, yang
dimanifestasikan dalam bentuk polapola respon baru yang dapat berbentuk
keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan serta kecakapan hidup;. $enurut
Slameto &2"("G2+ 9belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh
seseorang untuk memperolehperubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, yang berasal darihasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya;. Syaiful >ahri Djamarah &2""G(!+ juga berpendapat bahwa
9belajar merupakan proseskegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu
perubahan tingkah laku darihasil dari pengalaman individu dan lingkungannya
yang temasuk dalam kognitif, afektif, dan psikomotor;.>erdasarkan dari uraian di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses untuk
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
43/71
43
memperoleh perubahan keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan serta
kecakapan hidup untuk diri sendiri dan lingkungannya.
2.2.2.Unsur9unsur Belajar
$enurut @ronbach &dalam 0ana SyaodihSukmadinata, 2""8G (5*+
mengemukakan adanya 9tujuh unsur utama dalam proses belajar, yaitu tujuan,
kesiapan, situasi, interprestasi, respons, konsekuensi, reaksi terhadap kegagalan;.
Tujuh unsur utama dalam proses belajar dapat dijelaskan sebagai berikutG
1) Tujuan
>elajar akan efisien apabila terarah kepada tujuan yang jelas dan berarti.
Sehingga ketika dalam proses belajar seseorang akan langsung fokus dan
mengarah pada tujuan yang ingin dicapai.
2+ %esiapan
>elajar dapat berjalan apabila memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik dan
psikis, kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu, maupun
penguasaan pengetahuan dan kecakapankecakapan.
!+Situasi
Situasi belajar berupa tempat, lingkungan sekitar, alat dan behan yang
dipelajari.
3+ Interprestasi
Dalam menghadapi situasi, individu mengadakan interprestasi, yaitu melihat
hubungan di antara komponenkomponen situasi belajar, melihat makna hubungan
tersebut dan menghubungkan dengan kemungkinan pencapian tujuan.
5+ ?espons.
?espons berupa suatu usaha cobacoba &trial and error+ atau usaha yang
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
44/71
44
penuh perhitungan dan perencanaan atau menghentikan untuk mencapai tujuan
tersebut.
8+ %onsekuensi
Setiap usaha akan membawa hasil, akibat atau konsekuensi yang dapat berupa
keberhasilan atau malah kegagalan, demikian juga dengan respon atau usaha
siswa.
*+?eaksi terhadap kegagalan
Selain keberhasilan, kemungkinan lain yang diperoleh dalam belajar adalah
kegagalan. %egagalan bisa menurunkan semangat, dan memperkecil usahausaha
belajar selanjutnya, tetapi bisa juga sebaliknya, kegagalan membangkitkan
semangat yang berlipat ganda untuk menembus dan menutupi kegagalan tersebut.
2.2.3. Elemen Belajar
0galim 1urwanto &2""*G 5+ membagi elemen belajar menjadi empat, yaituG
(+>elajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana
perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga
ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
2+>elajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau
pengalaman, dalam arti perubahanperubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan
atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar seperti perubahan
perubahan yang terjadi pada diri.
!+Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap,
harus merupakan akhir dari pada suatu periode waktu yang cukup panjang. >erapa
lama periode waktu itu berlangsung sulit ditentukan dengan pasti, tetapi
perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
45/71
45
berlangsung berharihari, berbulanbulan atau bertahuntahun. Ini berarti kita
harus mengenyampingkan perubahanperubahan tingkah laku yang disebabkan
motivasi, kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang, yang
biasanya hanya berlangsung sementara.
3+Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut
berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, sepertiG perubahan dalam
pengertian, pemecahan suatu masalahCberfikir, keterampilan, kecakapan,
kebiasaan, atau sikap.
2.2.".Prns(9(rns( Belajar
$enurut 0ana Syaodih Sukmadinata &2""8G (85+ mengemukakan
beberapa prinsip umum belajarG
(+ >elajar merupakan bagian dari perkembangan .Dalam perkembangan
dituntut belaja, karena dengan belajar perkembangan individu akan lebih pesat.
Selain itu, dalam perkembangan ketika seseorang tidak inginbelajar an melakukan
perubahan dalam hidupnya, maka bisa jadiakan tertinggal di lingkungannya.
2+ >elajar berlangsung seumur hidup.
>elajar dilakukan sejak lahir sampai menjelang kematian, sedikit demi sedikit dan
terus menerus. 1erbuatan belajar dilakukan baik secara sadar atau tidaksadar,
disengaja maupun tidak disengaja, dan direncanakan atau tidakdirencanakan.
!+ %eberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktorfaktor bawaan, faktor
lingkungan, kematangan serta usaha dari individu sendiri. Dengan potensi yang
tinggi dan dukungan faktor lingkungan yang menguntungkan, usaha belajar dari
individu yang efisien yang dilaksanakan pada tahap kematangan yang tepat akan
memberikan hasil belajar yang maksimal.
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
46/71
46
3+ >elajar mencakup semua apek kehidupan. >elajar bukan hanya
berkenaan dengan aspek intelektual, tetapi juga aspek sosial, budaya, politik,
ekonomi, moral, religi, seni, keterampilan dan lainlain
5+ %egiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu. %egiatan
belajar tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga di rumah, di masyarakat, di
tempat rekreasi bahkan di mana saja bisa terjadi belajar. >elajar juga terjadi setiap
saat, tidak hanya berlangsung pada jamjam pelajaran atau kuliah.
8+ >elajarberlangsung dengan guru atautanpa guru.1roses belajar dapat
berjalan dengan bimbingan seorang guru,tetapi tetap berjalan meskipun tanpa
guru.
*+ >elajar yang berencana dan disengaja menuntut motivasi yang tinggi.
%egiatan belajar diarahkan kepada penguasaan, pemecahan atau pencapaian
sesuatu hal yang bernilai tinggi, yang dilakukan secara sadar dan berencana
membutuhkan motivasi yang tinggi.
+ 1erbuatan belajar bervariasi dari yang paling sederhana sampai dengan
yang paling kompleks. 1erbuatan yang sederhana adalah mengenal tanda,
mengenal nama, meniru perbuatan, dan lainlain.Sedangkan perbuatan yang
komplek adalah pemecahan masalah, pelaksanaan suatu rencana.
)+ Dalam belajar dapat terjadi hambatanhambatan. 1roses kegiatan belajar
tidak selalu lancar, terkadang terjadikelambatan atau perhentian. %elambatan atau
perhentian ini dapat terjadi karena belum adanya penyesuaian individu dengan
tugasnya.
("+ Untuk kegiatan belajar tertentu diperlukan adanya bantuan atau
bimbingan orang lain. Tidak semua hal dapat dipelajari sendiri.
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
47/71
47
2.2.5.Pengertan Prestas Belajar
Seseorang melakukan proses belajar karena memiliki tujuan untuk
mendapatkan suatu prestasi, dan proses itu tidak semudah yang dibayangkan,
karena untuk mencapai prestasi yang gemilang memerlukan perjuangan dan
pengorbanan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi.$enurut %amus
>esar >ahasa Indonesia &2""5G)5+ prestasi adalahG91enguasaan pengetahuan atau
ketrampilan yang dikembangkan kemudian ditunjukkan dengan nilai tes atau
angka yang diberikan oleh pengajar;.1restasi belajar merupakan cerminan dari
tingkatan yang mampu dicapai olehmahasiswa dalam meraih tujuan
yangsudahditetapkan disetiap bidang studi. Dari beberapa definisi di atas, dapat
kesimpulan bahwa prestasi belajarmerupakanhasil usaha belajar yang dicapai
mahasiswa ditunjukkan dengan nilai tes atau angkayang diberikan oleh pengajar.
2.2..+akt$r9#akt$r -ang Mem(engaruh Prestas Belajar
$enurut Slameto &2"("G 53+, faktorfaktor yang mempengaruhi prestasi
belajar dapat digolongkan menjadi 2, yaitu9faktor intern faktor ekstern; G
(+ aktor internG
a+ aktor jasmani, yaitu faktor kesehatan dan cacat tubuh
b+ aktor psikologis, yaitu inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan dan kesiapan.
c+ aktor kelelahan, yaitu kelelahan jasmani yang terlihat dengan
lemahnya kondisitubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringan
tubuh, sedangkankelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan
dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan akan berkurang.
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
48/71
48
2+ aktor eksternG
a+ aktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antara anggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua
dan latar belakang kebudayaan.
b+ aktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,
waktu sekolah, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
c+ aktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass
media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. $enurut
$uhibbin Syah &2""8G(33+ dalam psikologi belajar, mengelompokkan
faktorfaktor yang mempengaruhi belajar menjadi tiga macam, yaituG
(+ aktor internal
aktor ini berasal dari dalam diri mahasiswa sendiri yang meliputi faktor
fisiologis &yang bersifat jasmani+ dan aspek psikologis &yang bersifat rohani+.
a) 6spek fisiologis
%ondisi umum jasmani seseorang yang menandai tingkat
kesehatanorganorgan tubuh dan sendisendinya dapat mempengaruhi
semangat dan intensitas mahasiswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran, hal ini dikarenakan kesehatan organ tubuh, khususnya organ
indera pendengar dan penglihatan akan sangat mempengaruhi kemampuan
mahasiswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan dalam kegiatan
pembelajaran. Jika kondisi kesehatan sendiri kurang sehat, maka
mahasiswa tersebut tidak akan dapat berkonsentrasi dikarenakan
perhatiannya beralih pada ketidaknyamanan tubuh yang dirasakan.
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
49/71
49
b+ 6spek psikologis.
>anyak faktor yang termasuk dalam aspek psikologis diantaranya
faktor rohaniah yang dianggap lebih penting. aktorfaktor ini sepertiG
tingkat kecerdasan, sikap, bakat, minat dan motivasi.
2+ aktor eksternal aktor eksternal terdapat dua macam yaituG
a+ /ingkungan sosial/ingkunagan sosial mencakup lingkungan sekolah,
masyarakat dan lingkungan keluarga.
b+ /ingkungan nonsosial
aktor yang termasuk lingkungan nonsosial yaitu gedung sekolah dan
letaknya, rumah tempat tinggal keluarga dan letaknya, alatalat belajar,
keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan dalam belajar.
!+ aktor pendekatan belajar
aktor pendekatan belajar merupakanupaya belajar yang meliputi strategi
dan metode yang digunakan mahasiswa untuk melakukan kegiatan mempelajari
materi pelajaran.
2.2.:. &ens *an In*kat$r Prestas Belajar
1engungkapan hasil belajarmeliputi seluruh ranah psikologis yang berubah
sebagai akibat daripengalaman dan proses belajar siswa. 0amun, pada
kenyataannya untuk dapat mengungkapkan hal tersebut sangatlah sulit
dikarenakan beberapa perubahan hasil belajar ada yang bersifat intangible&tidak
dapat diraba+, oleh karena itu dalam penelitian ini hanyaakan diambil cuplikan
perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat
mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar.
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
50/71
50
Untuk mengungkap hasil belajar atau prestasi belajar pada ketiga ranah
&afektif, kognitif dan psikomotor+ diperlukan patokanpatokan atau indikator
indikator sebagai penunjuk bahwa seseorang telah berhasil meraih prestasi pada
tingkat tertentu, karena pengetahuan dan pemahaman yang mendalam mengenai
indikatorindikator prestasi belajar sangat diperlukan ketika seseorang perlu
untukmenggunakan alat dan kiat evaluasi.
Tujuan dari pengetahuan dan pemahaman yang mendalam mengenai jenis
jenis prestasi belajar dan indikatorindikatornya adalah agar pemilihan dan
pengunaan alat evaluasi akan menjadi lebih tepat, reliabeldan valid.Dalam hal ini
$uhibbin Syah &2""8G 2(3+ mengemukakan bahwaG 9%unci pokok untuk
memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa sebagaimana yang terurai di atas
adalah mengetahui garisgaris besar indikator &penunjuk adanya prestasi tertentu+
dikaitkan dengan jenis prestasi yanghendak diungkapkan atau diukur;. 6gar lebih
mudah dalam memahami hubungan antara jenisjenis belajar dengan indikator
indikatornya, berikut initabel yang merupakan rangkumandari tabel jenis,
indikator, dan cara evaluasi prestos
Ta>el 2. &ens8 In*kat$r8 *an /ara Ealuas Prestas
?anahCjenis prestasi Indikator @ara :valuasi
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
51/71
51
A. ?anah @ipta
&%ognitif+
(.1engamatan
2.Ingatan
!.1emahaman
3.6plikasiCpenerapan
5.6nalisis &pemeriksaan dan
penilaian secara teliti+
8.Sintesis &membuat paduan baru dan utuh+
(.Dapat menunjukkan
2.Dapat mebandingkan
!.Dapat menghubungkan
(.Dapat menyebutkan
2.Dapat menunjukkan
kembali
(.Dapat menjelaskan
2.Dapat mendefinisikan
dengan lisan sendi
(.Dapat memberikan contoh
2.Dapat menggunakan
secara tepat
(.Dapat menguraikan
2.Dapat mengklasifikasikan
Cmemilahmilah
(.Dapat menghubungkan
$aterimateri,sehingga menjadi
kesatuan baru
2.Dapat menyimpulkan
!.Dapat menggeneralisasikan
&membuat prinsip umum
(.Tes lisan
2.Tes tertulis
!.Ebservasi
(.Tes lisan
2.Tes tertulis
!.Ebservasi
(.Tes lisan
2.Tes tertulis
(.Tes tertulis
1emberian tugas
2.Ebservasi
(. Tes tertulis
2.1emberian tugas
(. Tes tertulis
2.1emberian tugas
(.Tes tertulis
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
52/71
52
>. ?anah ?asa &6fektif+
(.1enerimaan
2.Sambutan
!.6presiasi &sikapmenghargai+
3.Internalisasi
&pendalaman+
5.%arakterisasi &penghayatan+
@.?anah %arsa &psikomotor+
(.$enunjukkan sikap
menerima
2.$enunjukkan sikap
menolak
(.%esediaan
berpartisipasiCterlibat
2.kesediaan memanfaatkan
(.$enganggap penting dan
bermanfaat
2.$enganggapindah dan
harmonis
!.$engagum
(.$engakui dan meyakini
2.mengingkar
(.$elembagakan atau
meniadakan
2.$enjelmakan dalam
pribadi dan perilaku seharihar
2.Tes skala sikap
!.Ebservasi
(.Tes skala sikap
2.1emberian tugas
!.Ebservasi
(.Tes skala sikap
2.1emberian
tugas
!.Ebservasi
(.Tes skala sikap
2.1emberian tugas
ekspresif dan
tugas proyektif
(.1emberian tugas
ekspresif dan
proyektif
2.Ebservasi
(.Ebservasi
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
53/71
53
(.%eterampilan bergerak dan
bertindak
2.%ecakapan ekspresi verbal
dan nonverbal
(.%ecakapan
mengkoordinasikan
gerak mata, tangan, kaki, dan
anggota tubuh lainnya.
(.%efasihan melafal
kanCmenucapkan
2.%ecakapan membuat
mimikdan gerak jasman
2.Tes tindakan
(.Tes lisan
2.Ebservasi
!.Tes tindakan
SumberG $uhibbin Syah &2""8G 2(3+.
2.2.;. Pen*ekatan Ealuas Belajar
$enurut $uhibbin Syah &2""8G 2(8+ terdapat dua macam pendekatan
dalam evaluasi prestasi, yaituG
1) 1enilaian acuan 0orma &0orm ?eferenced assessment+.
1restasi belajar diukur dengan cara membandingkanprestasi belajar
seorang peserta didik dengan prestasi yang dicapai oleh temanteman
sekelasnya atau sekelompoknya. Sehingga pemberian skor atau nilai
merujuk pada hasil perbandingan anatara skorskor yang diperoleh teman
teman sekelasnya atau sekelompoknya
dengan skornya sendiri. 1endekatan acuan norma juga dapat
diimplementasikan dengan cara menghitung dan membandingkan
persentase jawaban benar yang dihasilkan dengan persentase jawaban
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
54/71
54
benar yang dihasilakan temantemannya.
2) 1enilaian 6cuan %riteria &@riterioan ?eferenced 6ssessment+
1restasi belajar diukur dengan cara membandingkan pencapaian
seorang peserta didik dengan berbagai perilaku ranah yang telah
ditetapkan secara baik sebagai patokan absolut. Sehingga dalam
implementasinya dipergunakan kriteria yang merujuk pada tujuan
pembelajaran umum dan khusus.1enentuan nilai berdasarkan penguasaan
atas meteri hingga batas yang sesuai dengan tujuan instruksional.
2.2.7 Batas Mnmal Prestas Belajar
Setelah mengetahui indikator dan memperoleh skor hasil evaluasi
prestasi belajar, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan batas minimal
keberhasilan belajar peserta didik tersebut. $enetapkan batas minimum
keberhasilan belajar selalu berkaitan dengan upaya pengungkapan hasil belajar.
Terdapat beberapa alternatif norma pengukuran tingkat keberhasilan siswa
setelah mengikuti proses belajar mengajar, beberapa norma tersebut antara lain
yaitu norma skala angkadari " sampai (",norma skala angka dari (" sampai (""
dan norma prestasi belajar dengan menggunakan simbol huruf 6, >, @, D, dan :.
Untuk norma huruf, di Indonesia kebanyakan dipakai pada perguruan tinggi.
Skala huruf ini dipakai untuk menetapkan indeks prestasi &I1+ mahasiswa, baik
pada semester maupun pada akhirpenyelesaian studi. Simbol huruf dari prestasi
belajar mahasiswa tersebut dapat diterjemahkan menjadi simbol angka seperti
yang tertera pada tabel dibawah ini
Ta>el 3. Per>an*ngan Nla Angka8 Huru# *an Pre*katn-a.
'm>$l9'm>$l Nla Angka Huru# Pre*kat
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
55/71
55
; 6 15 ;56155 381 6 " A 'angat Bak
: 6 :87 :56:7 281 6 3 B Bak
6 87 567 181 6 2 / /uku(
06087 05607 1 D !urang56"87 56"7 5 E @agal
!umber9 'uhibbin !yah (:55;9 ::el ". Pre*kat !elulusan Mahassa.
&enjang Pr$gram Pre*kat In*ek Prestas !umulat#
D(l$ma *an '1 ¨aude
'angat memuaskan
Memuaskan
38019 "855
28:93805
2855928:0
Sumber' Peraturan kademik "* tahun +,--
Untuk penelitian ini, peneliti menggunakan norma prestasi belajar yang
menggunakan simbol huruf yang menggambarkan I1% mahasiswa, sedangkan
untuk batas minimal prestasi mahasiswa peneliti menggunakan batas minimal
yang sesuaidengan batas minimal I1% standar ISE yang ditetapkan oleh jurusan
1endidikan, yaitu !,2".
Dari teoriteori yang sudah dikemukakan tersebut, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang dicapai
mahasiswa yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh
pengajaruntuk mengukur prestasi belajar. 1eneliti mengevaluasi prestasi belajar
mahasiswa dengan menggunakan pendekatan penilaian acuan norma &0orm
?eferenced assessment+, yaitu dengan membandingkan jumlah I1% yang dapat
diraih seorang mahasiswa dengan teman sekelasnya. Sedangkan untuk batas
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
56/71
56
minimal prestasi belajar, maka peneliti mengacu pada batas minimal I1% yang
sesuai dengan standar ISE yang diterapkan oleh jurusan 1endidikan keperawatanj
yaitu !,2".w
2.2.15. Pengertan In*eks Prestas !umulat# , @, D, atau +, sebagai rentang &misalnya
(,"3,"+, sebagai descriptor &sangat baik, besar, memuaskan, perlu perbaikan+,
dalam persentase, atau seperti yang umum di beberapa institusi pasca sekolah
menengah di beberapa negara, sebagai 7rade 1oint 6verage &716+. I1% singkatan
dari Indeks 1restasi %umulatifmerupakan ukuran kemampuan mahasiswa sampai
pada periode tertentu yang dihitung berdasarkan jumlah S%S &Satuan %redit
Semester + tiap mata kuliah yang telah ditempuh. Ukuran nilai tersebut akan
dikalikan dengan nilai bobot tiap mata kuliah kemudian dibagi dengan jumlah
S%S mata kuliah yang telah ditempuh dalam periode tersebut. I1% dapat
diperoleh dengan adanya kerjasama antara dosen dan mahasiswa. Dosen akan
memberikan nilai kepada mahasiswa sebelum kuliah dimulai pada awal semester.
>iasanya para dosen menetapkan atuaran selama kuliah berlangsung yang akan
disepakati keduanya pada semester tersebut. 6turan itu bisa terdiri dariG
A. 6ttendance
%ehadiran mahasiswa tiap jam pekuliahan ini tidak hanya kehadiran yang
dinilai oleh dosennya tetapi juga adanya keaktifan mahasiwa selama jam
perkuliahan berlangsung
B. Tugas
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
57/71
57
Dosen akan memberi tugas kepada mahasiswa. Tugas bisa dikerjakan tiap
individu atau kelompok tergantung dosen pengampu.
@. 0ilai UTS & Ujian Tengah Semester +
Ini dilaksanakan tiap tengah semester. >eberapa dosen ada yang memberikan soal
UTS tapi ada juga yang tidak
D. 0ilai U6S & Ujian 6khir Semester +
0ilai ini akan diperoleh mahasiwa pada akhir asemester dengan mengikuti ujian
yang dilaksanakan oleh masing
Pang menjadi penting berikutnya adalah pertanggung jawaban orang yang
memiliki I1% tersebut, bagaimana orang yang bersangkutan mengaplikasikan
ilmu yang telah didapatkan dan mendapat I1% bagus itu di dalam dunia nyata atau
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
58/71
58
di dalam dunia kerja. 0ah, disinilah peran dari kemampuan teknis yang harus
dimiliki. %elebihan dari memiliki I1% tinggi pastinya adalah kemudahan dalam
mengikuti seleksi pekerjaan. Pup, mengapa saya menulis 9mengikuti seleksi
pekerjaan; tetapi bukan 9mendapat perkerjaan; F %arena, I1% itu sebagai salah
satu syarat administratif dalam mengikuti seleksi pekerjaan. 1astilah dalam
membuka lowongan pekerjaan ada syarat I1% minimal yang dicantumkan. Dalam
hal ini, mahasiswa dengan I1% tinggi pasti akan lebih unggul. Dalam tahap
selanjutnya, disinilah keilmuan, kemampuan teknis dan kemampuan berorganisasi
yang lebih berperan. Terkadang dalam suatu proses rekruitasi terdapat proses
diskusi dalam kelompok. Disini, peran yang lebih diutamakan adalah kemampuan
berorganisasi atau lebih spesifik kemampuan komunikasi.Setelah memasuki dunia
kerja, hampir tak ada bedanya antara yang berI1% 3," dengan yang berI1% !,"
jika hasil dan posisi pekerjaan sama. 6tau bisa jadi yang berI1% 3," bisa kalah
dengan yang berI1% !," apabila si !," ternyata lebih cekatan dalam menjalankan
kerjanya. Sebuah analogi yang saya coba gambarkan dengan I1%, yaitu race
motogp. Dalam setiap race motogp, selalu terdapat sesi kualifikasi dan sesi
balapan.0ah, masamasa mencari I1% adalah masa kualifikasi untuk menilai
seperti apa kemampuan kita. Di dalam motogp, kualifikasi akan menentukan
posisi start.Sudah terbayangFF %ualifikasi bagus akan menentukan posisi start,
sama halnya I1% bagus akan menentukan posisi start ketika akan memasuki dunia
kerja. $asamasa bekerja adalah masa bersaing yang sebenarnya, dalam motogp
adalah sesi race. Dari analogi di atas, saya simpulkan bahwa I1% harus diimbangi
dengan kemampuan teknis dan juga kemampuan berorganisasi agar bisa bersaing
dengan pesaingpesaing kita.Jadi, saya sarankan I1% tidak berdiri sendiri, I1%
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
59/71
59
sebaiknya didampingi oleh kemampuan teknis yang mumpuni apalagi jika bisa
dibarengi dengan sertifikasi dan juga kemampuan berorganisasi yang sakti. 1asti
akan lebih bermanfaat
@am>ar 0. !erangka k$nse(
%erangka konseptual adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat
dikomunikasikan dan menbentuk suatu teori yang menjelaskan suatu
ketertarikan antar variabel &baik variabel yang diteliti maupun yang tidak
diteliti+ sehingga membantu penaliti dalam menghubungkan hasil penemuan
dengan teori &0ursalam, 2""N55+
2.1.2 +akt$r ,ang
aktorfaktor yang
$empengaruhi 1restasi
>elajar G
a. aktor intern1. aktor jasmani
2. aktor psikologis3. aktor kelelahan
b. aktor ekstern
1. aktor keluarga2. aktor sekolah
3. aktor
masyarakat
$ahasiswa
I1%
$ahasiswa
•
?endah• Sedang
aktor faktor yang
$enentukan
Intelegensi &I4+ G
1. (.'erediter
&pembawaan+2. %ematangan
3. 1embentukan
Tidak 6da
'ubungan
%ecerdasan
intelektual &I4+
• $inimum
• $aksimum
6da hubun an
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
60/71
60
%eterangan G
G Diteliti
G Tidak diteliti
G 7aris berhubungan yang tidak diteliti
G 7aris berhubungan yang diteliti
@am>ar 2.2 %erangka %onsep,9'ubungan kecerdasan intelektual dengan indeks
1restasi %omulatif &I1%+ mahasiswa 1rogram Studi DIII
keperawatan Universitas >ondowoso tahun 2"(32"(5;.
1.3 H($tess'ipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau pertanyaan
penelitian. $enurut /a >iondoood dan 'aber hipotesis adalah suatu
pernyataan asumsi tentang hubungan antara dua atau lebih variabel yang
diharapkan bias menjawab suatu pertanyaan dalam penelitian &0ursalam,
2""+.
a. Jika ada hubungan antara kecerdasan intelektual &I4+ dengan stress maka
dapat disimpulkan 'a atau '(b. Jika tidak ada hubungan antara kecedasan intelektual &I4+ dengan stress
maka dapat disimpulkan '"
BAB III
8/16/2019 Bab 1, 2 Dan 3 Konsep
61/71
61
METDE PENELITIAN
$etode penelitian adalah cara memecahkan masalah menurut metode
keilmuan. 1ada bab ini akan diuraikan tentang desain penelitian, identifikasi
variabel, definisi operasional, sampling desain, pengumpulan data dan analisa
data, etika penelitian, dan keterbatasan penelitian.
3.1 Desan Peneltan
$enurut Dempsey & 2""" +, desain penelitian adalah rencana keseluruhan
untuk mendapatkan informasi mengenai masalah riset dan mengantisipasi
k