Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
K-Pop singkatan dari Korean Pop adalah sebuah genre musik
terdiri dari pop, dance, electropop, hip hop, rock, R&B dan electronic music
yang berasal dari Korea Selatan. Banyak orang menyebut serbuan K-Pop
sebagai hallyu (한류) atau gelombang Korea (Korean Wave)1. Korean
Wave sendiri tidak dibatasi hanya dari Korean Pop (K-Pop) saja, tetapi juga
termasuk film dan drama serial Korea Selatan yang kini telah menginvasi
hampir seluruh pelosok dunia, termasuk Indonesia. Meskipun menggunakan
Bahasa Korea, hal itu tidak menjadi penghalang utama untuk menarik
perhatian publik dunia.
Data google trends pada Maret 2018 menunjukkan lima negara
dengan penyebaran K-Wave paling intensif yakni Taiwan, Vietnam, Jepang,
China, Hongkong dan Indonesia. Sementara itu, pengaruh K-Wave juga
terlihat semakin meningkat di Amerika Serikat, Turki, Uni Emirat Arab,
Kazakhstan dan India. Bahkan pengaruh K-Wave juga mulai dikenal di
negara-negara seperti Prancis, Inggris, Rusia,Uzbekistan dan Brasil. 2
Popularitas K-Wave utamanya K-Pop (Korean Pop) semakin
meningkat setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri misalnya semakin tahun
jumlah konser, festival maupun acara lain seperti fanmeeting, fansign artis
dari Negeri Ginseng tersebut semakin meningkat. Tahun 2019 baru
1 Andansari, Yuniar.Perilaku Komunikasi Dunia Maya K-Popers Surabaya. 2015 (skripsi)
2 https://kumparan.com/noviyanti-nurmala1519197736585/menyingkap-sejarah-dan-rahasia-sukses-korean-
wave diakses pada 12 April 2019
2
memasuki kuarter ketiganya, tetapi sudah banyak list konser dan acara artis
Korea Selatan yang sudah dan akan digelar Tahun 2019.
Tabel 1.1
Daftar Konser, fanmeeting dan Tour Artis Korea Selatan
Artis / Grup Tipe Region Waktu
Blackpink World Tour -Tujuh negara Asia
-Enam negara Eropa
-Enam negara Amerika
Utara
-Dua kota di Australia
Mulai
Januari
2019
MXM United State of
America Tour
Empat negara di
Amerika Serikat
Mulai
Januari
2019
Winner North America
Tour
Tujuh negara bagian di
Amerika Utara
Mulai
Januari
2019
Oh My Girl United State of
America Tour
Beberapa negara bagian
di Amerika Serikat
Mulai
Januari
2019
Stray Kidz World Tour Empat negara di Asia
dan beberapa negara di
Amerika Serikat
Mulai
Januari
2019
Park Bo Gum Asia Fanmeeting Enam negara di Asia Mulai
Januari
2019
The Boyz Asia Tour Tujuh negara di Asia Mulai
Januari
2019
Red Velvet United State of
America Tour
Beberapa negara di
Amerika Serikat
Mulai
Februari
2019
KNK United State of
America Tour
Beberapa negara di
Amerika Serikat
Mulai
Februari
2019
Mamamoo Asia Fanmeeting Indonesia, Thailand dan
Singapura
Mulai
Februari
2019
3
So Ji Sub
Asia Fanmeeting Enam negara di Asia Mulai
Maret 2019
Tiffany
Young
North America
Mini Showcase
Tour
Beberapa negara bagian
di Amerika Utara
Mulai
Maret 2019
ATEEZ United State of
America Tour
Lima negara bagian di
Amerika Serikat
Mulai
Maret 2019
Sunmi United State of
America Tour
Delapan negara bagian
di Amerika Serikat
Mulai
Maret 2019
Astro United State of
America Tour
Empat negara bagian di
Amerika Serikat
Mulai
Maret 2019
Dreamcatcher Asia Tour Empat negara di Asia
dan beberapa kota di
Jepang
Mulai
Maret 2019
PENTAGON World Tour -Enam negara Asia
-Beberapa negara
bagian Amerika Serikat
-Beberapa negara di
Eropa
Mulai April
2019
Epik High North America
Tour
16 kota di beberapa
negara bagian
Mulai April
2019
SF9 USA dan Europe
Tour
Beberapa negara Mulai April
2019
JUS2 Asia Premiere
Showcase
Enam negara di Asia Mulai April
2019
VAV North America
Tour
Empat negara bagian Mulai Mei
2019
Twice World Tour Lima negara Asia dan
beberapa negara bagian
di Amerika Serikat
Mulai Mei
2019
M.O.N.T North America
Tour
Lima negara bagian Mulai Mei
2019
G-FRIEND Asia Tour Delapan negara di Asia Mulai Mei
2019
Monsta X World Tour -Empat negara Asia
-Spanyol
-Beberapa negara
Mulai Juli
2019
4
bagian di United
Kingdom
-Beberapa negara
bagian di Amerika
Serikat
-Beberapa negara di
Eropa
(source : dirangkum oleh peneliti dari berbagai sumber)
Daftar tersebut belum termasuk beberapa musik festival seperti
KCON dan acara-acara lain seperti joint concert, special event, music award
dan sebagainya. Tentunya daftar tersebut akan semakin bertambah seiring
dengan berjalannya waktu. Hal ini menunjukkan popularitas K-Wave
semakin tahun tidak semakin padam, namun justru semakin meningkat.
Dilihat dari daftar negara yang dikunjungi oleh artis Korea Selatan (mulai
dari Asia, Australia, United State of America, United Kingdom bahkan
Eropa) menunjukkan bahwa invansi K-Pop memang sudah mendunia dan
tidak hanya sebatas di negara-negara Asia saja.
Konser, fanmeeting dan sebagainya tidak akan terjadi jika tidak
ada permintaan. Seperti yang diungkapkan oleh Adrie Subono, promotor
Java Musikindo, bahwa sebelum memilih artis yang akan didatangkan
sangat penting untuk melakukan survei terlebih dahulu. Apakah artis
tersebut sedang ramai di kalangan masyarakat? Bagaimana tingkat
pembelian albumnya? Apakah lagunya sedang hit? Menurutnya bila sekali
promotor mendatangkan artis yang salah atau tidak disukai masyarakat,
kemungkinan besar promotor akan merugi. 3
Kepopuleran Hallyu atau Korean wave (K-Wave) tidak lepas dari
peran pemerintah Korea Selatan yang memberikan dukungan penuh 3www.kontan.co.id/news/promotor-artis-kriteria-artis-yang-didatangkan-harus-jelas-supaya-tidak-merugi
diakses pada 22 April 2019
5
terhadap dunia industri kreatif di Korea. Tren K-Wave bukanlah suatu
kebetulan. K-Wave adalah hasil kolaborasi sistematis antara pemerintah
dengan pihak swasta dalam pengembangan industri kreatif. Pengembangan
industri kreatif tersebut dipicu saat terjadi krisis finansial atau moneter Asia
yang terjadi pada Tahun 1997.4 Pemerintah Korea berhasil secara efektif
menerapkan teori pertumbuhan makro ekonomi dalam mendukung
perkembangan K-Pop.5 Seni dan budaya digunakan sebagai komoditas
ekspor yang dikembangkan menjadi soft power pemerintah Korea Selatan.
Pemerintah Korea Selatan mengalokasikan jutaan dolar untuk membentuk
lembaga yang khusus bertanggung jawab dalam kontinuitas persebaran
Hallyu. Lembaga tersebut adalah Kementerian Budaya, Olahraga dan
Pariwisata Korea Selatan. Lembaga tersebut terdiri dari sebagai berikut.6
KOCCA atau Korea Creative Content Agency merupakan agen
bagian kemajuan konten kreatif Korea Selatan, baik di Korea Selatan
maupun di luar negeri. Wilayah kerja KOCCA mencakup berbagai industri
kreatif Korea Selatan, seperti permainan, animasi, perizinan dan hak
kekayaan intelektual, musik, gaya fashion, dan bidang penyiaran. KOCCA
adalah wadah inkubator bagi industri kreatif Korea Selatan yang terdiri dari
tiga organisasi; Content Korea Lab (wadah bagi warga Korea Selatan untuk
memulai bisnis), Cel Academy (pusat pelatihan penciptaan konten), dan Cel
Venture Complex (spesifik untuk menginkubasi startup dan/atau industri
digital lainnya).
4https://kumparan.com/noviyanti-nurmala1519197736585/menyingkap-sejarah-dan-rahasia-sukses-korean-
wave diakses pada 12 April 2019 5 https://voxpop.id/k-popnomics-bagaimana-kita-bisa-belajar-dari-industri-musik-korea/ diakses pada 11 April
2019 6 https://www.era.id/read/y6UpQV-peran-pemerintah-korea-terhadap-k-pop diakses pada 11 April 2019
6
KOFICE, Korea Foundation for International Cutural
Exchange, adalah agen untuk misi pertukaran budaya dan program
akademik. Misi yang dibawa adalah memperkenalkan kebudayaan Korea
Selatan, khususnya Hallyu, contohnya dengan membuka kursus Bahasa
Korea Selatan di luar negeri atau pusat pengembangan Bahasa Korea
Selatan, dans sebagainya.
KTO, Korean Tourism Organization, adalah agen untuk
pengembangan pendapatan negara dalam hal budaya dan pariwisata seperti
melalui drama, game hingga musik. Kini Hallyu memegang peranan yang
cukup penting terhadap datangnya turis-turis ke Korea Selatan. Datangnya
turis-turis tersebut diharapkan dapat memetakan potensi-potensi wisata
Negeri Ginseng sekaligus membentuk stigma menarik terhadap atraksi
wisata tersebut.
7
Gambar 1.1
Taktik Jualan Hallyu (K-Pop) Ala Korsel
(source : era.id, diakses pada 22 April 2019)
Memasuki tahun 2009 K-Pop mulai digemari dan diminati di
mancanegara sehingga K-Pop mulai disatukan dengan industri lain (seperti
pariwisata, elektronik, kuliner dan sebagainya) dimana artis K-Pop menjadi
brand ambassador. Contohnya lagu promosi pemerintah Korea yang
berjudul S.E.O.U.L atau dikenal sebagai ‘Seoul Song’ yang dipopulerkan
oleh girlband populer SNSD dan boyband populer Super Junior. Lagu
8
tersebut digunakan dalam rangka promosi tempat wisata di Korea.7 Pesan
itu juga disampaikan melalui Music Video nya yang menggunakan latar
beberapa tempat wisata di Seoul, Korea Selatan.
Dilihat dari maraknya demam K-Pop di dunia menunjukkan
bahwa Pemerintah korea Selatan telah sukses menyebarkan Korean Wave
hingga kini Korean Wave khususnya K-Pop menjadi sangat populer di
seluruh penjuru dunia. K-Pop telah mengepakkan sayapnya ke ranah global.
Maka tak heran apabila penggemar K-Pop sangatlah luas dan berasal dari
berbagai negara yang berbeda.
Penggemar K-POP sendiri dijuluki sebagai K-Popers (K-Pop
Lovers). Jika ia perempuan akan dijuluki fangirl, dan jika ia laki-laki maka
akan dijuluki fanboy. Para Kpopers tersebut tergabung dalam Fandom (Fans
Kingdom), yaitu sebuah komunitas penggemar idol korea sesuai dengan
idola yang diidolakan. Setiap boyband atau girlband memiliki nama fandom
masing-masing dengan arti dan filosofis yang berbeda. Contohnya boyband
PENTAGON memiki nama fandom UNIVERSE, sementara girlband (G)I-
DLE memiliki nama fandom NEVERLAND.
Hasil pengamatan peneliti mengenai K-Popers sejak
Tahun 2017 menunjukkan bahwa penggemar K-POP dapat diklarifikasikan
ke dalam berbagai kategori, ada yang rela menghabiskan uang untuk
membeli album, menonton konser hingga membeli merchandise artisnya,
namun ada juga yang hanya sekedar menyukai lagu-lagu artisnya tanpa
melakukan pembelian apapun. Kemudian para penggemar K-Pop akan
7 www.generasia.com/wiki/seoul_(seoul_city__promotional_song) diakses pada 22 April 2019
9
saling bertukar pesan atau informasi utamanya kepada penggemar sesama
fandom untuk saling berdiskusi, berkomentar tentang lagu idolanya,
aktivitas idolanya atau bahkan sekedar mencari relasi. Skala komunikasi
juga tidak terbatas utamanya di era modern sebagai akibat perkembangan
teknologi informasi yang begitu pesat. Skala komunikasi K-popers bisa
lokal, regional, nasional bahkan internasional sekalipun dengan
menggunakan Bahasa Inggris sebagai pemersatu bahasa. Tidak peduli
darimana asal negara setiap fans bisa berkomunikasi satu sama lain. Tak
jarang mereka membuat group chat untuk berdiskusi mengenai artis
idolanya atau bahkan untuk obrolan pribadi sekalipun. Media yang umum
digunakan untuk berkomunikasi adalah media sosial Twitter dan Instagram.
Fokus dalam penelitian ini adalah media sosial twitter. Twitter menjadi
salah satu media K-Popers untuk keep updated mengenai info artisnya
maupun info-info Hallyu (Korean Wave) yang lain.
Pengamatan peneliti juga menunjukkan terdapat berbagai
karakteristik K-Popers dalam menggunakan media sosial twitter, ada yang
menggunakan nama aslinya melalui akun pribadi dan ada pula yang
menyamarkan dirinya melalui akun samaran seperti cyber account, role
play, dan fan account. Fokus dalam penelitian ini adalah K-popers
internasional yang memiliki fan account dengan merahasiakan identitas
personalnya. Tipe K-popers pun sangat beragam saat memainkan fan
account, ada yang hanya memiliki satu akun, ada juga yang memiliki
banyak akun yang disesuaikan dengan artis yang diidolakan. Misalnya saja
seorang fangirl mengidolakan lima grup idol, maka ia akan membuat lima
akun sesuai dengan grup idol masing-masing. Twitter dimanfaatkan sebagai
10
media presentasi diri oleh para K-Popers dimana mereka menjadi seorang
aktor dalam bermain perannya sebagai seorang penggemar K-Pop.
Dalam berkomunikasi seringkali K-popers menjumpai
permasalahan atau noises yang mengakibatkan kesalahpahaman bahkan bisa
berujung pada fanwar. Permasalahan yang dijumpai oleh peneliti adalah
seperti kesalahan interpretasi atau pemaknaan pesan, ketidakmampuan
komunikator dalam menyusun kata-kata dalam Bahasa Inggris dikarenakan
keterbatasan vocabulary dan grammar dan sebagainya. Hal itu dapat
dibuktikan pada screenshoot sebagai berikut.
Gambar 1.2
Noises yang dialami oleh K-popers Non Native English Speaker
(sumber : Tweet @aries_fangirl, @f3_fangirl dan @theawinde diakses pada 23 Oktober
2019)
Fenomena tersebut akan sangat menarik apabila peneliti dapat
meneliti perilaku komunikasi dunia maya International Online K-Pop
Fandom yang berasal dari berbagai negara yang berbeda yang memiliki fan
account sebagai media untuk bermain peran sebagai seorang penggemar K-
Pop. Ruang lingkup perilaku komunikasi dalam penelitian ini meliputi
kegiatan konsumsi, produksi dan distribusi pesan-pesan yang berkaitan
11
dengan kegiatan fangirling atau fanboying subjek serta gangguan atau
noises yang dialami oleh subjek ketika berinteraksi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka dapat
dirumuskan masalah penelitian yaitu bagaimana perilaku komunikasi dunia
maya pada International Online Kpop Fandom?
1.2 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah disebutkan penelitian
ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan perilaku komunikasi dunia maya
pada International Online K-pop Fandom.
1.3 Manfaat Penelitian
1.3.1 Manfaat teoritis :
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan kontribusi
teoritis bagi ilmu komunikasi khususnya di bidang teori determinisme
teknologi.
1.4.2 Manfaat praktis :
Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dan pemahaman
kepada khalayak utamanya K-Popers pengguna fan account di media sosial
Twitter yang merupakan Non English Native Speaker.