43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 17 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia dibangun dengan penuh perjuangan dari generasi ke generasi. Sejarah mencatat di wilayah Indonesia tepatnya di Jawa Timur, terdapat kerajaan Majapahit yang kekuasaannya pernah meliputi wilayah Nusantara dan semenanjung Malaka. Sejarah juga mencatat, Indonesia pernah dijajah oleh bangsa lain seperti Spanyol, Portugis, Inggris, Belanda, dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Kemerdekaan Indonesia ditandai dengan pembacaan teks proklamasi kemerdekaan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta. Indonesia secara resmi memproklamirkan diri sebagai negara yang merdeka pada 17 Agustus 1945, bertempat di rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56. 1 Beragam bentuk peristiwa bersejarah dilalui oleh bangsa yang berumur 69 tahun ini. Jumlah umur ini relatif singkat jika harus dibandingkan dengan tempo bangsa Indonesia terjajah oleh bangsa asinglebih dari 350 tahun. Pasca- kemerdekaan, Indonesia memasuki babak sejarah baru. Sebagai bangsa yang telah berdaulat, Indonesia harus mempertahankan kemerdekaan dari ancaman internal maupun eksternal negara. Tantangan lain bagi bangsa Indonesia adalah menyusun dan menentukan ideologi negara yang sesuai dengan kondisi sosial dan budaya masyarakat Indonesia. 1 G. Moedjanto, Indonesia Abad Ke-20 Dari Kebangkitan Nasional Sampai Linggarjati (Yogyakarta, 1988), hal. 27.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

  • Upload
    vudung

  • View
    219

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia dibangun dengan penuh perjuangan dari generasi ke generasi.

Sejarah mencatat di wilayah Indonesia tepatnya di Jawa Timur, terdapat kerajaan

Majapahit yang kekuasaannya pernah meliputi wilayah Nusantara dan

semenanjung Malaka. Sejarah juga mencatat, Indonesia pernah dijajah oleh

bangsa lain seperti Spanyol, Portugis, Inggris, Belanda, dan Jepang. Hingga

akhirnya Indonesia memasuki masa kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.

Kemerdekaan Indonesia ditandai dengan pembacaan teks proklamasi

kemerdekaan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta. Indonesia secara resmi

memproklamirkan diri sebagai negara yang merdeka pada 17 Agustus 1945,

bertempat di rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56.1

Beragam bentuk peristiwa bersejarah dilalui oleh bangsa yang berumur 69

tahun ini. Jumlah umur ini relatif singkat jika harus dibandingkan dengan tempo

bangsa Indonesia terjajah oleh bangsa asing—lebih dari 350 tahun. Pasca-

kemerdekaan, Indonesia memasuki babak sejarah baru. Sebagai bangsa yang telah

berdaulat, Indonesia harus mempertahankan kemerdekaan dari ancaman internal

maupun eksternal negara. Tantangan lain bagi bangsa Indonesia adalah menyusun

dan menentukan ideologi negara yang sesuai dengan kondisi sosial dan budaya

masyarakat Indonesia.

1 G. Moedjanto, Indonesia Abad Ke-20 Dari Kebangkitan Nasional Sampai Linggarjati (Yogyakarta, 1988), hal. 27.

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Indonesia memiliki posisi geografis yang strategis, terletak diantara dua

benua dan dua samudera. Dalam sejarahnya, Indonesia juga diperebutkan oleh dua

negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada tahun 1947-1991,

yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet. Jumlah penduduk yang besar serta luasnya

wilayah Indonesia menjadi sasaran strategis perebutan ideologi.

Salah satu ideologi yang masuk di Indonesia adalah komunisme.

Komunisme menjejakkan sejarahnya di Indonesia dengan torehan rapor merah.

Tercatat dalam sejarah Indonesia, komunisme—terutama kelompok radikal—dua

kali melakukan coup atau pemberontakan yang didalangi oleh Partai Komunis

Indonesia (PKI). Pemberontakan pertama terjadi di Madiun pada 1948 dan

pemberontakan kedua terjadi di Jakarta pada 30 September 1965. Tahun 1948,

PKI melakukan pemberontakan yang pertama terhadap pemerintahan Soekarno-

Hatta. Sekalipun nampak bayangan tentang tujuan-tujuan komunis ini, partai itu

mendapatkan 13 dari 232 kursi dalam parlemen pertama Republik Kesatuan tahun

1950.2

Dengan membangun kekuatan di kalangan serikat-serikat buruh, bekerja

mendukung “demokrasi terpimpin” ciptaan Soekarno, PKI berhasil mendapat dua

kedudukan menteri pada 1962, menyertai ke-30 kursinya di antara 281 kursi

parlemen. Gerakan komunis, baik di dalam maupun di luar negeri, bakal

memainkan peranan yang semakin luas dalam politik Indonesia sampai pada saat

percobaan kup pada 1965.3

2 Edward C. Smith, Sejarah Pembredelan Pers di Indonesia, terj. Atmakusumah, dkk (Jakarta, 1983), hal. 97. 3 Ibid.

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Nugroho Notosusanto (1984) dalam bukunya berjudul Pejuang dan

Prajurit mendeskripsikan bahwa pergolakan sosial dan politik sudah terjadi

sebelum kemerdekaan. Nugroho menekankan pentingnya memiliki kekuatan yang

mampu menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.

Kalau diingat bahwa sudah sejak Perang Kemerdekaan belum

selesai kita sudah dihantam oleh pergolakan-pergolakan dalam negeri yang

seolah-olah tidak ada henti-hentinya dan yang kemudian berpuncak pada

pemberontakan G30S/PKI, maka dapatlah dimengerti mengapa masalah

persatuan, kesatuan dan stabilitas nasional menempati posisi yang sangat

penting sekali dalam kehidupan politik di negara kita. Pengalaman selama

sejarah Indonesia merdeka menunjukkan bahwa tanpa stabilitas maka

pembangunan tidak mungkin berjalan. Dan tanpa pembangunan,

kesejahteraan rakyat tidak akan menjadi kenyataan. Dan jika kesejahteraan

tidak terwujud, maka kemerdekaan yang kita miliki tidak akan ada

artinya.4

Menanggapi pergolakan yang sering muncul di Indonesia, Ahmad Safii

Ma’arif, seorang sejarawan dan guru besar sejarah di Universitas Negeri

Yogyakarta, memberikan penjelasannya pada buku Orang-Orang di

Persimpangan Kiri Jalan karya Soe Hok Gie, sebagai berikut:

Sejarah Indonesia pascaproklamasi memang tidak luput dari

benturan ideologi. Benturan itu telah banyak menumpahkan darah, darah

anak bangsa ini. Akankah drama ini berulang dan berulang? Tidak seorang

pun yang dapat menjawabnya. Paling-paling kita hanya dapat berdoa agar

tragedi-tragedi itu tidak lagi mengunjungi kita untuk selama-lamanya.5

Saat kelompok-kelompok radikal melancarkan aksi-aksi pemberontakan,

selalu terjadi pertumpahan darah. Indonesia di awal masa kelahirannya selalu

dirundung pergulatan ideologi hingga nyawa saudara sebangsa menjadi taruhan.

4 Nugroho Notosusanto, Ed. Pejuang dan Prajurit (Jakarta, 1984), hal. 158. 5 Ahmad Syafii Ma’arif dalam Soe Hok Gie, Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan (Yogyakarta, 2005), hal. xiii-xiv.

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Puncaknya terjadi saat munculnya pembantaian besar-besaran orang-orang PKI

maupun orang-orang yang dituduh PKI.

Pembantaian PKI itu dilakukan secara sistematis dengan pola bervariasi

dari suatu daerah ke daerah lain serta di dukung beberapa faktor. Pertama, budaya

amuk yang dipercayai, paling tidak oleh pengamat barat, sebagai unsur penopang

kekerasan. Kedua, konflik di daerah-daerah antara golongan komunis dan

nonkomunis terutama para kiai sudah mulai tampak sejak tahun 1960-an. Ketiga,

militer diduga berperan dalam menggerakkan massa. Keempat, faktor provokasi

oleh media massa yang menyebabkan masyarakat geram.6 Jutaan nyawa akhirnya

menjadi korban dari gejolak politik Indonesia di tahun 1965.

Militer menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam sejarah pembunuhan

besar-besaran tahun 1965 tersebut. Sebagai salah satu kelompok sosial yang ada

di masyarakat, militer dianggap turut menggerakkan massa untuk melakukan

penumpasan. Jejak sejarahnya tercatat dengan dibentuknya Komando Operasi

Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) oleh Soeharto. Kopkamtib

mendapat pijakan hukum setelah Soekarno meneken Surat Keputusan

Presiden/Panglima Tertinggi/Komando Operasi Tertinggi ABRI pada 1 November

1965 yang isinya tentang pemulihan keamanan dan ketertiban pasca-30

September.7

Pada edisi khusus 30 September 2012, Tempo menerbitkan majalah yang

berjudul Pengakuan Algojo 1965. Tempo menghadirkan sisi pemberitaan (angle)

yang menarik, sensitif, dan belum pernah ada berita yang ditulis dengan angle ini.

6 Asvi Warman Adam, Membongkar Manipulasi Sejarah, Kontroversi Pelaku dan Peristiwa (Jakarta, 2009),

hal. 169. 7 Majalah Tempo edisi 1-7 Oktober 2012, hal. 94.

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Tempo menghadirkan informasi dengan narasumber utama para algojo

pembunuhan peristiwa Gerakan 30 September (G30S) yang dikupas dari beberapa

sudut pemberitaan.

Dalam pemberitaan tersebut muncul aspek komunikasi diantaranya adalah

media dan pesan. Media sebagai alat untuk menyebarkan informasi berperan

penting dalam menciptakan wacana di masyarakat melalui pesan-pesan yang

disampaikan. Pesan yang diproduksi oleh media tersebut kemudian diserap oleh

komunikan dan memunculkan wacana.

Fenomena tersebut, seperti ditulis John Fiske dalam bukunya berjudul

Cultural and Communication Studies (2011) seperti menggambarkan dua mahzab

utama dalam kajian komunikasi, yakni mahzab proses dan mahzab semiotika.

Proses komunikasi dapat terjadi dari terbitnya pemberitaan majalah Tempo

tersebut. Dari terbitnya pemberitaan tersebut dapat dilihat bagaimana komunikasi

itu didefinisikan sebagai sebuah proses penyampaian pesan, selain itu, komunikasi

juga dapat didefinisikan sebagai cara untuk menumbuhkan makna melalui wacana

pemberitaan.

Aspek yang ditekankan dalam penelitian ini adalah kajian mahzab

semiotika yang mengukur sejauh mana pesan-pesan yang diproduksi mampu

menumbuhkan makna baru. Melalui metode analisis teks, peneliti

mendeskripsikan citra militer yang hadir dalam pemberitaan.

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan tinjauan latar belakang masalah di atas, maka perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana citra militer di level teks, dengan analisis Teun A. Van Dijk,

itu dihadirkan dalam pemberitaan Majalah Tempo liputan khusus Pengakuan

Algojo 1965 edisi 1-7 Oktober 2012?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk:

Mendeskripsikan bagaimana citra militer di level teks, dengan analisis

Teun A. Van Dijk, itu dihadirkan dalam pemberitaan Majalah Tempo liputan

khusus Pengakuan Algojo 1965 edisi 1-7 Oktober 2012.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis-akademis, penelitian ini diharapkan dapat menyajikan

gambaran citra militer Indonesia yang dihadirkan dalam pemberitaan Majalah

Tempo melalui unsur-unsur berita, seperti angle pemberitaan, pilihan kata

(diksi), dan latar belakang sejarah.

2. Secara praktis, penelitian ini memberikan wawasan baru kepada masyarakat

tentang peran dan citra militer yang digambarkan melalui pemberitaan.

Sehingga masyarakat mampu menilai suatu fenomena sejarah bangsa secara

lebih kritis.

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

E. Kajian Teori

1. Definisi Komunikasi

John Fiske dalam bukunya berjudul Cultural and Communication Studies

(2011) membagi studi komunikasi menjadi dua mazhab utama. Mazhab pertama

melihat komunikasi sebagai transmisi pesan. Mazhab ini tertarik dengan

bagaimana pengirim dan penerima mengkonstruksi pesan (encode) dan

menerjemahkannya (decode), dan dengan bagaimana transmiter menggunakan

saluran dan media komunikasi. Mazhab ini melihat komunikasi sebagai suatu

proses yang dengannya seorang pribadi mempengaruhi perilaku atau state of mind

pribadi yang lain.8

Mazhab kedua melihat komunikasi sebagai produksi dan pertukaran

makna. Mazhab ini berkenaan dengan bagaimana pesan atau teks berinteraksi

dengan orang-orang dalam rangka menghasilkan makna; yakni, ia berkenaan

dengan peran teks dalam kebudayaan. Bagi mazhab ini, studi komunikasi adalah

studi tentang teks dan kebudayaan.9 Mahzab kedua ini digunakan oleh peneliti

dalam mengkaji pertumbuhan makna yang terjadi dari objek penelitian.

Mazhab proses cenderung mempergunakan ilmu-ilmu sosial, terutama

psikologi dan sosiologi, dan cenderung memusatkan dirinya pada tindakan

komunikasi. Sedangkan mazhab semiotika (mahzab kedua) cenderung

mempergunakan linguistik dan subjek seni serta cenderung memusatkan dirinya

pada karya komunikasi.10

8 John Fiske, Cultural and Communication Studies (Yogyakarta, 2011), hal. 8. 9 Ibid. hal. 9.

10 Ibid.

Page 8: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Masing-masing mazhab menafsirkan definisi komunikasi sebagai interaksi

sosial melalui pesan dengan caranya sendiri. Mazhab pertama mendefinisikan

interaksi sosial sebagai proses yang dengannya seorang pribadi berhubungan

dengan yang lain, atau mempengaruhi perilaku, state of mind atau respons

emosional yang lain, dan demikian pula sebaliknya. Sementara mazhab semiotika

(mazhab kedua) mendefinisikan interaksi sosial sebagai yang membentuk individu

sebagai anggota dari suatu budaya atau masyarakat tertentu.11

Kedua mahzab tersebut juga berbeda dalam pemahaman atas apa yang

membentuk pesan. Pada satu sisi, mazhab proses melihat pesan sebagai sesuatu

yang ditansmisikan melalui proses komunikasi. Kebanyakan pengikutnya percaya

bahwa tujuan (intention) merupakan suatu faktor yang krusial dalam memutuskan

apa yang membentuk sebuah pesan.12

Bagi semiotika, pesan merupakan suatu konstruksi tanda yang melalui

interaksinya dengan penerima, menghasilkan makna. Penekanan bergeser pada

teks dan bagaimana teks itu “dibaca.” Dan, membaca adalah proses menemukan

makna yang terjadi ketika pembaca berinteraksi atau bernegosiasi dengan teks.

Negosiasi ini terjadi karena pembaca membawa aspek-aspek pengalaman

budayanya untuk berhubungan dengan kode dan tanda yang menyusun teks.

Pembaca dengan pengalaman sosial berbeda atau dari budaya berbeda mungkin

menemukan makna yang berbeda pada teks yang sama.13

Pesan bukanlah sesuatu yang di kirim dari A ke B, melainkan suatu

elemen dalam sebuah hubungan terstruktur yang elemen-elemen lainnya termasuk 11 Ibid. 12 Ibid. hal. 10 13 Ibid.

Page 9: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

realitas eksternal dan produser/pembaca. Memproduksi dan membaca teks

dipandang sebagai proses yang pararel, jika tidak identik, karena mereka

menduduki tempat yang sama dalam hubungan terstruktur ini. Ilustrasi tersebut

dapat digambarkan melalui model struktur sebagai sebuah segitiga dengan anak

panah yang menunjukkan interaksi konstan; struktur tersebut tidaklah statis,

melainkan suatu praktik yang dinamis.14

Bagan 1. Pesan dan Makna15

Kedua mazhab tersebut juga terdapat dalam praktik komunikasi massa.

Pesan-pesan yang diproduksi merupakan sebuah proses komunikasi, yakni untuk

menyampaikan pesan. Di samping itu, produksi pesan tersebut juga dapat

menumbuhkan makna bagi komunikan yang mengolah pesan tersebut.

Dari beragam sumber, Jalaluddin Rakhmat merangkum definisi

komunikasi massa dalam pengertian sebagai jenis komunikasi yang ditujukkan

kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media

14 Ibid. hal. 11 15 Ibid.

Pesan

Teks

Makna

Produser Pembaca Referent

Page 10: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

cetak maupun elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak

dan sesaat.16

Gerbner (1967) dalam Mass Media and Human Communication Theory

mendefinisikan komunikasi massa sebagai suatu proses memproduksi pesan dan

mendistribusikannya melalui lembaga dan menggunakan teknologi dari arus pesan

yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri.

“Mass communication is the technologically and institutionally based

production and distribution of the most broadly shared continuos flow of

messages in industrial societies”17

Media merupakan instrumen yang mampu menyampaikan informasi/pesan

secara cepat, serentak dan menjangkau khalayak luas. Akibat perkembangan

kebudayaan manusia, kebutuhan berkomunikasi dan informasi tidak lagi tercukupi

tanpa bantuan media massa. Media dibutuhkan manusia untuk dapat

menghubungkan dirinya dengan berbagai informasi, dengan dunia luar jangkauan

panca indra secara langsung. Maka yang dimaksud dengan komunikasi massa

(mass communication) adalah komunikasi melalui media.18

Menurut Mc. Luhan pers dan media massa merupakan the extension of

man, tangan panjang manusia. Melalui perangkat media massa itulah masyarakat

manusia dapat melanjutkan berkomunikasi.19

16 Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi (Bandung, 2009), hal. 189. 17 G. Gerbner, “Mass Media and Human Communication Theory”, Human Communication Theory, F.E.X. Dancer, ed. (New York, 1967) dikutip oleh Ibid. 18 Winarni, Komunikasi Massa Suatu Pengantar (Malang, 2003), hal. 20 di kutip oleh Nugrahati Dwi Sulistyowati, Ibid. hal. 26. 19 Jakob Utama, Pers Indonesia Berkomunikasi Dalam Masyarakat Tidak Tulus (Jakarta, 2001), hal. 4 dikutip oleh Nugrahati Dwi Sulistyowati, Ibid. hal. 26.

Page 11: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Sumber komunikasi massa bukanlah satu orang, melainkan suatu

organisasi formal, dan sang pengirimnya seringkali merupakan komunikator

profesional. Pesannya tidak unik dan beraneka ragam, serta dapat diperkirakan. Di

samping itu, pesan tersebut seringkali diproses, distandarisasi, dan selalu

diperbanyak. Pesan itu juga merupakan suatu produk dan komoditi yang

mempunyai nilai tukar, serta acuan simbolik yang mengandung nilai kegunaan.

Hubungan antara pengirim dan penerima bersifat satu arah dan jarang sekali

bersifat interaktif. Hubungan tersebut juga bersifat impersonal, bahkan mungkin

seringkali bersifat non-moral dan kalkulatif, dalam pengertian bahwa sang

pengirim biasanya tidak bertanggungjawab atas konsekuensi yang terjadi pada

para individu dan pesan yang dijualbelikan dengan uang atau ditukar dengan

perhatian tertentu.20

Bagan 2. Proses Komunikasi dalam Masyarakat21

Sedikit terjadi

Banyak terjadi

20 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, Suatu Pengantar (Jakarta, 1996), hal. 33-34. 21 Ibid. hal 6.

Masyarakat luas (mis.

Komunikasi massa)

Institusi/organisasi (mis.

Sistem politik atau badan

usaha)

Antarkelompok atau asosiasi

(mis. Komunitas setempat)

Dalam kelompok (intragroup)

(mis. keluarga)

Antarpribadi (interpersonal)

(mis. Dua orang, pasangan)

Dalam pribadi (intrapersonal)

(mis. Proses informasi)

Page 12: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Menurut Charles R. Wright, dalam komunikasi massa khalayak relatif

lebih besar, heterogen, dan anonim bagi sumber. Pengalaman bersifat publik dan

cepat. Sumber bekerja lewat suatu organisasi yang rumit alih-alih dalam isolasi,

dan pesan mungkin mewakili usaha banyak orang yang berbeda.22

Komunikasi massa hanya merupakan salah satu proses komunikasi yang

berlangsung pada peringkat masyarakat luas, yang identifikasinya ditentukan oleh

ciri khas institusionalnya (gabungan antara tujuan, organisasi, dan kegiatan yang

sebenarnya). Proses lain yang berkedudukan hampir sama dalam pengertian ruang

lingkup dan keberadaannya yang muncul dimana-mana adalah pemerintah,

pendidikan, dan agama. Masing-masing memiliki jaringan institusional tersendiri

yang kadangkala sangat banyak berkaitan dalam proses transmisi atau tukar-

menukar informasi dan gagasan. Terlepas dari hal itu, komunikasi massa lebih

banyak melibatkan orang untuk waktu yang lebih banyak pula meskipun

intesitasnya lebih rendah.23

2. Pengantar Jurnalistik

a. Pengertian Jurnalistik

Bermula dari kebiasaan orang-orang menceritakan kisah atau kabar

tentang subjek, orang, dan kejadian. Cara hidup ini mengawali bentuk jurnalisme

komunal dan tribal.24

Kini jurnalisme lahir dan berkembang dalam konsepsi

pemikiran baru namun sekilas sering kali kita dikecohkan oleh penggunaan istilah

22 Charles R. Wright. Mass Communication: A Sociological Perspective, edisi ketiga (New York, 1986) dikutip oleh Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss. Human Communication, Konteks-konteks komunikasi (Bandung, 2005), hal. 199. 23 Ibid. hal. 7. 24 Christopher K. Passante, The Complete Ideal’s Guide: Journalism (Jakarta, 2008), hal. 236.

Page 13: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

jurnalistik dan jurnalisme. Sejatinya jurnalistik itu sendiri adalah penulisan atau

pelaporan yang ditandai dengan penyajian fakta langsung dan objektif atau

deskripsi kejadian tanpa penafsiran dan opini pribadi. Pelaporan ini untuk

memberikan informasi akurat, lengkap, jelas, aktual, dan terpercaya yang

dibutuhkan masyarakat agar berfungsi ditengah kehidupan. Sedangkan jurnalisme

adalah idealisme yang dimiliki dalam penyajian proses pelaporan jurnalistik di

tengah-tengah masyarakat agar berfungsi dalam berkehidupan.25

Secara etimologis, jurnalistik berasal dari kata journ. Dalam bahasa

Perancis, journ berarti catatan atau laporan harian. Secara sederhana jurnalistik

diartikan sebagai kegiatan pencatatan atau pelaporan setiap hari. Dengan demikian

jurnalistik bukanlah pers, bukan pula media massa. Jurnalistik adalah kegiatan

yang memungkinkan pers atau media massa bekerja dan diakui eksistensinya.

Curtis D. MacDougall menyebutkan bahwa journalisme adalah kegiatan

menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa. Jurnalisme sangat

penting di mana pun dan kapan pun, jurnalisme sangat diperlukan dalam suatu

negara demokratis. Tak peduli apa pun perubahan-perubahan yang terjadi di masa

depan—baik sosial, ekonomi, politik maupun yang lain-lainnya. Tak dapat

dibayangkan, akan pernah ada saatnya ketika tiada seorang pun yang fungsinya

mencari berita tentang peristiwa dan menyampaikan berita tersebut kepada

khalayak ramai, dibarengi dengan penjelasan tentang peristiwa itu.26

25 Drs. Mohammad Shoelhi, M.B.A., M.M., Komunikasi Internasional Perspektif Jurnalistik (Bandung, 2009), hal. 118. 26 Curtis D. MacDougall dikutip oleh Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik: Teori dan Praktik (Bandung, 2006), hal. 15.

Page 14: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Menurut Haris Sumadiria, jurnalistik adalah kegiatan menyiapkan,

mencari, mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menyebarkan berita melalui

media berkala kepada khalayak seluas-luasnya dan secepat-cepatnya.27

Terdapat kriteria nilai umum yang menjadi acuan jurnalis untuk

memutuskan fakta yang pantas dijadikan berita dan memilih mana yang lebih

baik, diantaranya: keluarbiasaan (unusualness), kebaruan (newness), akibat

(impact), aktual (timeliness), kedekatan (proximity), informasi (information),

konflik (conflict), orang penting (prominence), ketertarikan manusiawi (human

interest), kejutan (surprising), dan seks (sex).

Dalam menjalankan proses jurnalistik ada beberapa prinsip yang perlu

dipahami oleh wartawan. Bill Kovach dan Tom Rosentiel memperkenalkannya

sebagai sembilan elemen jurnalisme, yaitu:28

1) Kewajiban jurnalisme pada kebenaran;

2) Loyalitas pertama jurnalisme adalah kepada masyarakat;

3) Intisari jurnalisme adalah disiplin verifikasi;

4) Praktisinya harus menjaga independensi terhadap sumber berita;

5) Jurnalisme harus berlaku sebagai pemantau kekuasaan;

6) Jurnalisme harus menyediakan forum publik untuk kritik dan

dukungan masyarakat;

7) Jurnalisme harus berupaya buat hal-hal penting, menarik, dan relevan;

8) Jurnalisme harus menjaga agar berita komprehensif dan proporsional;

9) Para praktisinya harus diperbolehkan mengikuti nurani mereka.

27 AS Haris Sumadiria. Jurnalistik Indonesia: menulis berita dan feature panduan praktis jurnalis dan

profesional. (Bandung: 2006), hal. 80. 28 Dirangkum dari Bill Kovach dan Tom Rosentiel, Sembilan Elemen Jurnalisme. (Jakarta: 2006).

Page 15: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Ninok Leksono menyebutkan ada empat sudut yang menjadi faktor

pendorong dan pemberi pengaruh yang amat besar dalam dinamisme terjadi dalam

dunia media dan jurnalistik. Keempat faktor tersebut adalah kemajuan teknologi,

perubahan gaya hidup masyarakat khususnya dalam memperoleh informasi,

respons industri media, dan yang terakhir, perkembangan dunia jurnalistik di

tengah berkembangnya dinamika baru tersebut.29

b. Definisi Majalah

Majalah adalah salah satu bentuk produk media cetak yang diterbitkan

dalam periodisasi tertentu. Biasanya didominasi oleh desain yang ciri khas sesuai

dengan jenis majalah yang diangkat. Selain tulisan, majalah juga dapat dilengkapi

dengan gambar, grafik, foto, dan lain sebagainya.

Berdasarkan Ensyclopedia Britannica, ada sejumlah kategori majalah,

antara lain: majalah umum, majalah berkualitas, majalah penerbangan, majalah

berita, divisi majalah dalam koran, majalah kota, majalah religious, majalah pria,

majalah wanita, shelter magazine, majalah pertanian, majalah olahraga, jurnal

perdagangan, majalah perusahaan, majalah fraternal-organisasi persaudaraan,

majalah opini, publikasi alternatif, majalah khusus lainnya.30

c. Definisi Feature News

Berita-berita atau tulisan-tulisan feature bisa mengenai kejadian-kejadian

apa saja yang kurang penting tetapi menarik. Cara penulisan yang dilakukan

dalam feature news ini ditekankan pada maksud untuk menghibur, menimbulkan

rasa heran, geli, takjub, cemas, terharu, kasihan, jengkel, atau untuk mendidik,

29 Ninok Leksono, “Surat Kabar di Tengah Era Baru Media dan Jurnalistik,” Kompas, Menulis Dari Dalam,

ed. St Sularto (Jakarta: 2007), hal. 261. 30 Septiawan Santana K., Jurnalisme Kontemporer (Jakarta: 2005), hal. 93-97.

Page 16: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

menambah pengetahuan, menimbulkan rasa keindahan, dan sebagainya.

Pendeknya, gaya kepenulisannya ditekankan pada emosi, pada sentuhan perasaan

manusia, pada human touch.

Tidak seperti menulis biasa, menulis feature memungkinkan reporter

“menciptakan” sebuah cerita. Memang, ia masih diikat etika bahwa tulisan harus

akurat, dan seterusnya, sebab feature, dengan segala “kebebasan”-nya, tetaplah

merupakan ragam tulisan jurnalistik—bukan fiksi.31

Beberapa feature ditulis dalam bentuk “aku”, sehingga memungkinkan

wartawan melibatkan emosi dan pikirannya sendiri. Keterlibatan emosi inilah

yang memberikan pada feature aspek “menyentuh” hati pembaca, yang sangat

jarang bisa dicapai oleh sebuah tulisan berita biasa. Keterlibatan emosional itu

pula yang memberikan kemungkinan pada feature untuk “enak dibaca.”32

Feature bisa berupa berita, bisa juga berupa karangan—tetapi dengan

syarat-syarat tertentu. Jika berupa berita, ia bukanlah berita dalam arti yang biasa,

bukan sekadar berita faktual, matter of fact news, melainkan berita yang dibuat

menarik dengan dibubuhi unsur human-touch, sentuhan perasaan manusia. Ini

artinya berita tersebut diolah sedemikian rupa, sehingga letak kelaikannya untuk

dimuat dalam media bukan karena berita itu penting, melainkan karena berita itu

ditulis secara menarik, atau memang beritanya itu sendiri menarik.33

31 Goenawan Mohamad, Seandainya Saya Wartawan Tempo (Jakarta: 2007), hal. 3. 32 Ibid, hal. 4. 33 Hikmat, Op.Cit,. hal. 219.

Page 17: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

3. Teori Citra

Citra adalah dunia menurut persepsi kita, atau pictures in our head (Water

Lippman, 1965), yang merupakan gambaran tentang realitas, mungkin saja—tidak

sesuai dengan realitas. Citra terbentuk berdasarkan informasi yang diterima

melalui berbagai media, utamanya media massa cetak dan elektronik, yang

bekerja membentuk, mempertahankan, atau meredefinisikan citra. Dari sudut

pandang ilmu sosial, salah satu pendekatan teoritik tentang penciptaan citra adalah

impression management -manajemen kesan- dimana citra dipandang sebagai

kesan seseorang atau suatu organisasi terhadap orang atau organisasi lain.34

Menurut Nimmo (1978), citra adalah segala hal yang berkaitan dengan

situasi keseharian seseorang; menyangkut pengetahuan, perasaan dan

kecenderungannya terhadap sesuatu. Sehingga citra dapat berubah seiring dengan

perjalanan waktu. Teori image building menyebutkan bahwa, citra akan terlihat

atau terbentuk melalui proses penerimaan secara fisik (panca indra), masuk ke

saringan perhatian (attention filter), dan dari situ menghasilkan pesan yang dapat

dilihat dan dimengerti (perseived message), yang kemudian berubah menjadi

persepsi dan akhirnya membentuk citra.35

4. Sejarah Partai Komunis Indonesia (PKI)

Perang dingin yang berlangsung pada 1947-1991 adalah sebutan bagi

munculnya ketegangan politik dan militer antara dunia barat yang dipimpin

Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya dengan dunia komunis yang dipimpin Uni

34 Kamaruddin Hasan. “Komunikasi Politik dan Pencitraan: Analsis Teoritis Pencitraan Politik di Indonesia”

(Jurnal, Universitas Malikussaleh Lhokseumawe NAD, Indonesia, 2009), hal. 7. 35 Ibid.

Page 18: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Soviet beserta negara-negara satelitnya.36

Perbedaan ideologi terlihat sangat

mencolok diantara kedua negara tersebut. Atas segala kepentingan yang dimiliki,

mereka ingin menyebarkan pengaruh pada negara-negara sekitar.

Benih-benih paham komunisme datang dari luar negeri dan mulai

ditanamkan di bumi Indonesia pada masa sebelum Perang Dunia I yaitu dengan

datangnya seorang Pemimpin Buruh Negeri Belanda bernama H.J.F.M. Sneevliet.

Ia adalah seorang anggota Sociaal Democratische Arbeiderspartij (SDAP) atau

Partai Buruh Sosial Demokrat.37

Seiring berjalannya waktu, pemikiran Sneevliet mulai memengaruhi

tokoh-tokoh pergerakkan yang ada di Indonesia, diantaranya adalah Muso dan

Semaoen. Tokoh-tokoh ini kemudian bergerak secara radikal hingga akhirnya

lahir Partai Komunisme Indonesia pada 1914, dengan nama awal Indische

Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV) (atau Persatuan Sosial Demokrat

Hindia Belanda) yang merupakan cikal bakal dari Partai Komunisme Indonesia

(PKI).

PKI merupakan partai yang berbasis pada nilai-nilai komunisme.

Perjuangan yang diusung PKI kerap melibatkan masyarakat kelas bawah, dalam

hal ini adalah para buruh dan petani, maka dengan waktu yang realtif singkat PKI

memperoleh dukungan massa yang banyak dari kalangan rakyat kelas menengah

ke bawah. Hal ini karena cita-cita komunisme menyangkut kepentingan buruh dan

rakyat kecil.

36 Dalam website http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_dingin yang diakses pada 24 Desember 2013 pukul 14.34 WIB. 37 Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia V (Jakarta: 1993), hal. 198.

Page 19: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Kedudukan PKI di Indonesia semakin diperhitungkan. PKI menjadi salah

satu kekuatan besar yang ada di Indonesia. Hal ini diperkuat oleh kebijakan

Soekarno yang mengenalkan ideologi Nasakom (Nasionalis, Agama, dan

Komunis). Upaya ini dilakukan oleh Soekarno sebagai wujud untuk menyatukan

kekuatan yang ada di Indonesia pada waktu itu.

Soekarno pun mulai memosisikan PKI sebagai bagian penting dalam

menopang pemerintahannya. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Soekarno dalam

mempertahankan PKI di Indonesia salah satunya dengan pembentukan ideologi

Nasakom.

“….PKI mencoba menyakinkan Soekarno bahwa tanpa PKI kedudukannya

akan berada pada posisi yang lemah, baik terhadap ancaman dalam negeri

maupun gejolak politik internasional.

Upaya PKI boleh dikatakan berhasil dengan baik. Sukarno menjadi

lengket dengannya. Mulai diperkenalkan slogan-slogan baru yang secara

halus dan akrab dalam berbagai kesempatan baik dalam pidato dan media

lainnya. Manipol dengan tema-tema utama “menemukan kembali revolusi

kita”, “revolusi belum selesai” dan bahkan dalam berbagai kesempatan

ucapan Sukarno “jangan komunistofobi” dijadikan basis perlindungan

PKI. Hembusan slogan-slogan baru itu adalah suatu langkah maju dari

PKI untuk selanjutnya menyelibkan ideologinya dan seterusnya

memasukkan personalnya ke dalam berbagai kegiatan di lapangan politik,

ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan. Dengan demikian, gerakannya

menjadi sangat leluasa, dan dalam kenyataannya hampir seluruh kekuatan

politik tidak lagi mampu menghadapi PKI.”38

Pada 30 September 1965 bangsa Indonesia mengalami duka yang

mendalam saat terdengar kabar terbunuhnya tujuh jenderal. Beragam spekulasi

bermunculan terkait siapa dalang dibalik pembunuhan tersebut. Salah satu isu

yang terkenal hingga kini, pembunuhan tersebut didalangi oleh orang-orang

38 J.R. Chaniago, dkk. Di Tugaskan Sejarah, Perjuangan Merdeka 1945-1985 (Jakarta: 1987), hal. 81.

Page 20: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

komunis sebagai bentuk pemberontakan terhadap pemerintahan Indonesia dan

sebagai upaya mengganti ideologi negara dengan ideologi komunisme.

Ketika menjadi jelas siapa dalang Gestapu (Gerakan 30 September), maka

dengan serentak partai-partai politik dan organisasi-organisasi massa (ormas)

yang pancasilais menggabungkan diri dalam front yang dinamakan Front

Pancasila yang bertujuan menuntut pembubaran PKI.39

Hal itu menjadi gejolak politik yang dahsyat bagi pemerintahan Sukarno.

Sejak peristiwa itu, PKI dianggap sebagai organisasi terlarang, dan anggota-

anggota yang tergabung dalam wadah PKI ditumpas sampai akar-akarnya.

Peristiwa ini pun ditandai dengan pembunuhan besar-besaran terhadap orang-

orang PKI maupun orang-orang yang dianggap PKI di hampir seluruh wilayah

Indonesia

5. Sejarah Militer Indonesia

Negara Indonesia pada awal berdirinya sama sekali tidak mempunyai

kesatuan tentara. Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dibentuk dalam sidang

PPKI tanggal 22 Agustus 1945 dan diumumkan oleh Presiden pada tanggal 23

Agustus 1945 bukanlah tentara sebagai suatu organisasi kemiliteran yang resmi.

BKR baik di pusat maupun di daerah berada di bawah wewenang Komite

Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan KNI Daerah tidak berada di bawah perintah

presiden sebagai panglima tertinggi angkatan perang. BKR juga tidak berada di

bawah koordinasi Menteri Pertahanan. BKR hanya disiapkan untuk memelihara

39 C.S.T. Kansil, S.H. dan Drs. Julianto, M.A. Sejarah Perjuangan Pergerakkan Kebangsaan Indonesia (Jakarta: 1985), hal. 82.

Page 21: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

keamanan setempat agar tidak menimbulkan kesan bahwa Indonesia menyiapkan

diri untuk memulai peperangan menghadapi sekutu.

Akhirnya, melalui Maklumat Pemerintah tanggal 5 Oktober 1945 (hingga

saat ini diperingati sebagai hari kelahiran TNI), BKR diubah menjadi Tentara

Keamanan Rakyat (TKR). Pada tanggal 7 Januari 1946, Tentara Keamanan

Rakyat berganti nama menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Kemudian pada 24

Januari 1946, diubah lagi menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI). Saat itu di

Indonesia terdapat barisan-barisan bersenjata lainnya di samping Tentara

Republik Indonesia, maka pada tanggal 5 Mei 1947, Presiden Sukarno

mengeluarkan keputusan untuk mempersatukan Tentara Republik Indonesia

dengan barisan-barisan bersenjata tersebut menjadi Tentara Nasional Indonesia

(TNI). Penyatuan itu terjadi dan diresmikan pada tanggal 3 Juni 1947.

Pada masa Orde Baru, militer di Indonesia lebih sering disebut dengan

ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). ABRI adalah sebuah lembaga

yang terdiri dari unsur angkatan perang dan kepolisian negara (Polri). Pada masa

awal Orde Baru unsur angkatan perang disebut dengan ADRI (Angkatan Darat

Republik Indonesia), ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia) dan AURI

(Angkatan Udara Republik Indonesia). Namun sejak Oktober 1971 sebutan resmi

angkatan perang dikembalikan lagi menjadi Tentara Nasional Indonesia, sehingga

setiap angkatan disebut dengan TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut dan TNI

Angkatan Udara.

Pada masa Orde Baru ketika Presiden Soeharto berkuasa, TNI ikut serta

dalam dunia politik di Indonesia. Keterlibatan militer dalam politik Indonesia

Page 22: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

adalah bagian dari penerapan konsep Dwifungsi ABRI yang kelewat menyimpang

dari konsep awalnya. Pada masa ini banyak sekali orang-orang militer

ditempatkan di berbagai perusahaan dan instansi pemerintahan. Di lembaga

legislatif, ABRI mempunyai fraksi sendiri di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Anggota-anggota tersebut diangkat

tanpa melalui proses pemilu. Mereka sering disebut dengan Fraksi ABRI atau

biasa disingkat FABRI.

Setelah jatuhnya Soeharto pada tahun 1998, gerakan demokratis dan sipil

tumbuh mengganti peran militer dalam keterlibatan politik di Indonesia. Sebagai

hasilnya, TNI dimasa ini telah mengalami reformasi tertentu, seperti penghapusan

Dwifungsi ABRI. Reformasi ini juga melibatkan penegak hukum dalam

masyarakat sipil umum, yang mempertanyakan posisi polisi Indonesia di bawah

payung angkatan bersenjata. Pada tahun 2000, Kepolisian Negara Republik

Indonesia secara resmi kembali berdiri sendiri dan merupakan sebuah entitas yang

terpisah dari militer. Nama resmi militer Indonesia juga berubah dari Angkatan

Bersenjata Republik Indonesia kembali menjadi Tentara Nasional Indonesia.

6. Definisi Analisis Wacana

Wacana muncul dari penggunaan bahasa sehari-hari. Bahasa tersebut telah

terpengaruhi oleh konteks sosial yang ada.

“Discourse is a form of language use, and Discourse Analysis

(DA) is the analytical framework which was created for studying actual

text and talk in the communicative context. Fitch (2005) believes that the

Page 23: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

early DA focused on the internal structure of texts. With the emergence of

Systemic-Functional Linguistics (Hallliday, 1978)”40

Menurut Littlejohn, analisis wacana adalah studi tentang struktur pesan

dalam komunikasi, lebih tepatnya telaah mengenai aneka fungsi (pragmatik)

bahasa. Analisis wacana lahir dari kesadaran bahwa persoalan yang terdapat

dalam komunikasi bukan terbatas pada penggunaan kalimat atau bagian kalimat,

fungsi ucapan, tetapi juga mencakup struktur pesan yang lebih kompleks dan

inheren yang disebut wacana.41

Menurut Alex Sobur, pengertian wacana sebagai rangkaian ujar atau

rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal (subjek) yang disajikan

secara teratur, sistematis, dalam satu kesatuan yang koheren, dibentuk oleh unsur

segmental maupun nonsegmental bahasa.42

Berdasarkan level konseptual teoritis, wacana diartikan sebagai domain

umum dari semua pernyataan, yaitu semua ujaran atau teks yang mempunyai

makna dan mempunyai efek dalam dunia nyata. Sementara, dalam konteks

penggunaannya, wacana berarti sekumpulan pernyataan yang dapat

dikelompokkan ke dalam kategori konseptual tertentu. Pengertian ini menekankan

pada upaya untuk mengidentifikasi struktur tertentu dalam wacana, yaitu

kelompok ujaran yang diatur dengan suatu cara tertentu, misalnya wacana

imperialisme dan wacana feminisme. Sedangkan dilihat dari metode

40

Forough Rahimi and Mohammad Javad Riasati. “Critical Discourse Analysis: Scrutinizing Ideologically-

Driven Discourse” (Jurnal, Shiraz Branch, Islamic Azad University, Iran, 2011), hal. 1. 41Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis

Framing (Bandung: 2009), hal. 48. 42 Ibid. hal. 11.

Page 24: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

penjelasannya, wacana merupakan suatu praktik yang diatur untuk menjelaskan

sejumlah pertanyaan.43

Analisis wacana merupakan bentuk analisis yang relatif baru dan

berkembang terutama sejak tahun 1970-an, seiring dengan studi mengenai

struktur, fungsi, dan proses dari suatu teks. Analisis wacana merupakan salah satu

alternatif dari analisis isi kuantitatif yang paling sentral, paling luas, dan

dipraktikkan secara luas. Karakteristik analisis isi kuantitatif, mengikuti Barelson,

adalah teknik penelitian untuk menguraikan secara objektif, sistematik, dan

kuantitatif isi komunikasi.44

Dalam teori analisis wacana terdapat beberapa ahli yang mencetuskan

pemikirannya dengan beragam model. Meskipun model-model tersebut memiliki

pola yang berbeda, ada beberapa persamaan diantara model-model tersebut.45

Pertama, ideologi menjadi bagian yang sentral bahkan terpenting dalam analisis

semua model. Kedua, semua model berpandangan kekuasaan (power) menjadi

bagian yang sentral dalam setiap analisis. Ketiga, semua model berpandangan

bahwa wacana dapat dimanipulasi oleh kelompok dominan atau kelas yang

berkuasa dalam masyarakat untuk memperbesar kekuasaannya. Keempat, semua

model menggunakan unit bahasa sebagai alat untuk mendeteksi ideologi dalam

teks. Berikut ini adalah perbandingan model-model dalam analisis wacana, yang

dibedakan melalui tingkat analisis:46

43 Ibid. 44 Denis Mc Quail, Mass Communication Theory: An Introduction, Third Edition, London, Sage Publication, 1995, hlm. 276-277, dikutip oleh Eriyanto Op.Cit. 45 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: 2012), hal. 342-343. 46 Ibid. hal. 344.

Page 25: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Tabel 1. Tingkat Analisis Model Teori Analisis Wacana Dari Pendapat Ahli

Model Tingkat Analisis

Mikro (teks) Meso Makro (Sosial)

Roger Fowler,

Robert Hudge,

Gunther Kress, dan

Tony Trew

§ §

Theo Van Leeuwen § §

Sara Mils § §

Teun A. Van Dijk § § §

Norman Fairclough § § §

Secara umum ada tiga tingkatan analisis dalam analisis wacana. Pertama,

analisis mikro, yakni analisis pada teks semata, yang dipelajari terutama unsur

bahasa yang dipakai. Kedua, analisis makro, yakni analisis struktur sosial,

ekonomi, politik, dan budaya masyarakat. Analisis ini pada dasarnya ingin

menggambarkan bagaimana kekuatan-kekuatan dominan yang ada dalam

masyarakat menentukan wacana yang dikembangkan dan disebarkan kepada

khalayak. Termasuk juga dalam analisis makro ini adalah institusi media itu

sendiri, baik ekonomi maupun politik media itu di tengah masyarakatnya. Ketiga,

analisis messo, yakni analisis pada diri individu sebagai penghasil atau

pemroduksi teks, termasuk juga analisis pada khalayak sebagai konsumen teks.47

Guy Cook menyebut ada tiga hal sentral dalam pengertian wacana, yakni

teks, konteks, dan wacana. Teks adalah semua bentuk bahasa, bukan hanya kata-

kata yang tercetak di lembar kertas, tetapi juga semua jenis ekspresi komunikasi,

ucapan, musik, gambar, efek suara, citra, dan sebagainya. Konteks memasukkan

semua situasi dan hal yang berbeda di luar teks dan memengaruhi pemakaian

47 Ibid. hal. 344-345.

Page 26: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

bahasa, seperti partisipan dalam bahasa, situasi dimana teks tersebut diproduksi,

fungsi yang dimaksudkan, dan sebagainya. Wacana dimaknai sebagai teks dan

konteks secara bersama-sama. Titik perhatian dari analisis wacana adalah

menggambarkan teks dan konteks secara bersama-sama dalam suatu proses

komunikasi.48

Norman Fairclough dalam Media Discourse (1995) juga menjelaskan

bahwa dalam analisis teks tidak bisa memisahkan teks dengan kondisi sosial. Ada

korelasi diantara keduanya yang akhirnya bisa saling memengaruhi.

“Analysis of text is concerned with both their meanings and their forms.

Although it may be useful analytically to contrast these two aspects of text, it is in

reality difficult to separate them.”49

Wacana tidak dianggap sebagai wilayah yang konstan namun terjadi di

mana saja, dan kapan saja, dalam situasi apa saja. Wacana dibentuk sehingga

harus ditafsirkan dalam kondisi dan situasi yang khusus. Ada beberapa konteks

yang penting karena berpengaruh terhadap produksi wacana. Pertama, partisipan

wacana, latar siapa yang memproduksi wacana. Jenis kelamin, umur, pendidikan,

kelas sosial, etnis, agama, dan masih banyak hal relevan dalam menggambarkan

wacana. Kedua, setting sosial tertentu, seperti tempat, waktu, posisi pembicara,

dan pendengar atau lingkungan fisik.50

a. Teori Analisis Wacana

Penelitian ini menggunakan pendekatan kognisi sosial yang dikembangkan

oleh pengajar di Universitas Amsterdam, Belanda, Teun A. Van Dijk, sebagai

48 Ibid. hal. 9. 49 Norman Fairclough, Media Discourse (London: 1995), hal. 57. 50 Eriyanto, Op.Cit., hal. 10

Page 27: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

pisau analisisnya. Model Teun A. Van Dijk mengelaborasi elemen-elemen wacana

sehingga mudah diaplikasikan,51

model ini dianggap cocok diterapkan dalam

tujuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

Jika menggunakan model analisis wacana yang dikembangkan oleh Roger

Fowler, Robert Hodge, Gunther Kress, Tony Trew mengatakan bahwa ideologi

dan kekuasaan itu tercermin dan terekspresikan lewat teks. Dari teks tersebut

dapat diketahui ideologi apa yang menjadi panutan dari pembuat teks.

Model analisis wacana Theo Van Leeuwen juga menganggap bahasa

sebagai cerminan ideologi, sehingga dengan mempelajari bahasa yang tercermin

dalam teks, ideologi yang muncul dapat dibongkar. Theo Van Leeweun secara

lebih luas melihat teks itu sebagai suatu strategi wacana, bagaimana penafsiran

atas realitas, penggambaran seseorang atau kelompok dalam masyarakat itu bukan

hanya terjadi pada pemakaian kosakata atau kalimat tetapi juga pada elemen

wacana lain.52

Model analisis wacana Sara Mills, menitikberatkan perhatiannya pada

wacana feminisme: bagaimana wanita ditampilkan dalam teks, baik novel,

gambar, foto, ataupun dalam berita. Sehingga model-model analisis wacana

tersebut kurang cocok untuk diterapkan dalam penelitian ini.

b. Model Analisis Teun A. Van Dijk

Teun A. Van Dijk mengenalkan model analisis wacana yang dikenal

sering disebut sebagai kognisi sosial. Menurut Teun A. Van Dijk, penelitian atas

wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks semata, karena teks

51 Alex Sobur dikutip oleh Ibid. hal. 21 52 Eriyanto, Op.Cit., hal. 346-348.

Page 28: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

hanya hasil dari suatu praktik produksi yang harus diamati. Namun juga perlu

melihat bagaimana suatu teks diproduksi, struktur sosial, dominasi, dan

kelompok/pikiran dan kesadaran yang membentuk serta berpengaruh terhadap

suatu teks tertentu sehingga memeroleh pengetahuan mengapa suatu teks dapat

diproduksi demikian.53

Kognisi sosial memiliki dua arti. Pertama, menunjukkan bagaimana proses

teks tersebut diproduksi wartawan/media, kedua, menggambarkan nilai-nilai yang

ada di masyarakat itu diserap oleh wartawan dan akhirnya digunakannya untuk

membuat teks berita.54

Model dari analisis Teun A. Van Dijk dapat digambarkan

mempunyai tiga dimensi bangunan: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial.

Gambar 1. Model Analisis Wacana Teun A. Van Dijk

Inti dari analisis Teun A. Van Dijk adalah menggambarkan ketiga dimensi

wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis. Dalam dimensi teks, yang diteliti

adalah bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk

menegaskan suatu tema tertentu. Pada level kognisi sosial dipelajari proses

53 Ibid. hal. 221-224. 54 Ibid. hal. 222.

Konteks

Kognisi Sosial

Teks

Page 29: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

produksi teks berita yang melibatkan kognisi individu dari wartawan. Sedangkan

aspek ketiga mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat

akan suatu masalah. Analisis Teun A. Van Dijk menghubungkan analisis

tekstual—ke arah analisis yang komprehensif bagaimana teks berita itu

diproduksi, baik dalam hubungannya dengan individu wartawan maupun dari

masyarakat.55

Analisis wacana tidak hanya membatasi perhatiannya pada struktur teks,

tetapi juga bagaimana suatu teks diproduksi. Dalam kerangka analisis wacana

Teun A. Van Dijk perlu ada penelitian mengenai kognisi sosial; kesadaran mental

wartawan yang membentuk teks tersebut.56

Proses studi wacana memiliki struktur yang lebih kompleks dibandingkan

dengan studi bahasa. Hal tersebut dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi

makna pada proses sosial yang terjadi, sebagaimana diungkapkan Van Dijk dan

Fairclough dalam kutipan sebagai berikut:

“‘Discourse’ had some decisive advantages over ‘language’ when it was

first proposed because of different meanings it covered, contradictions it allowed.

Compared with ‘language’ it included studies of processes and structures,

language and thought, social processes and meanings in circulation.”57

Menurut Littlejohn, antara bagian teks dalam model Teun A. Van Dijk

dilihat saling mendukung arti yang koheren satu sama lain.58

Hal ini karena semua

teks dipandang Teun A. Van Dijk mempunyai suatu aturan yang dapat dilihat

55 Ibid. hal. 224. 56 Ibid. hal. 259-260. 57 Bob Hodge. “Ideology, Identity, Interaction: Contradictions and Challenges for Critical Discourse

Analysis” (Jurnal, University of Western Sydney, Australia, 2012), hal. 3. 58 Stephen P. Littlejohn, Theories of Human Communication, Fourt Edition, Belmont, California, Wadsworth Publishing Company, 1992, hal. 93-94 dikutip oleh Eriyanto dalam Ibid.

Page 30: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

sebagai suatu piramida. Makna global dari suatu teks didukung oleh kata, kalimat,

dan proposisi yang dipakai. Pernyataan/tema pada level umum didukung oleh

pilihan kata, kalimat, atau retorika tertentu. Prinsip ini membantu peneliti untuk

mengamati bagaimana suatu teks terbangun lewat elemen-elemen yang lebih

kecil. Skema ini juga memberikan peta untuk memelajari suatu teks sehingga

tidak hanya mengerti apa isi dari suatu teks berita, tetapi juga elemen yang

membentuk teks berita, kata, kalimat, paragraf, dan proposisi. Struktur teks

tersebut digambarkan sebagai berikut (Tabel 2):

Tabel 2. Struktur Teks Teun A. Van Dijk59

Stuktur Makro

Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari

topik/tema yang diangkat oleh suatu teks

Superstruktur Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi

penutup dan kesimpulan

Struktur Mikro

Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan

kata, kalimat dan gaya yang dipakai oleh suatu teks

Pemakaian kata, kalimat, proposisi, dan retorika tertentu oleh media

dipahami Teun A. Van Dijk sebagai bagian dari strategi wartawan. Pemakaian

kata-kata tertentu, kalimat, gaya tertentu bukan semata-mata dipandang sebagai

cara berkomunikasi, tetapi dipandang sebagai politik berkomunikasi—suatu cara

untuk mempengaruhi pendapat umum, menciptakan dukungan, memperkuat

legitimasi, dan menyingkirkan lawan atau penentang. Struktur wacana adalah cara

yang efektif untuk melihat proses retorika dan persuasi yang dijalankan ketika

59Eriyanto, Op.Cit., hlm 227.

Page 31: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

seseorang menyampaikan pesan. Kata-kata tertentu mungkin dipilih untuk

mempertegas pilihan dan sikap, membentuk kesadaran politik, dan sebagainya.

Berikut akan diuraikan satu per satu elemen wacana Teun A. Van Dijk tersebut.60

Tabel 3. Elemen Wacana Teun A. Van Dijk

Struktur

Wacana

Hal yang diamati Elemen

Struktur Makro Tematik

Tema/topik yang dikedepankan dalam

suatu berita.

Topik

Superstruktur Skematik

Bagaimana bagian dan urutan berita

diskemakan dalam teks berita yang utuh.

Skema

Struktur Mikro Semantik

Makna yang ingin ditekankan dalam teks

berita. Misal dengan memberi detil pada

satu sisi atau memuat eksplisit satu sisi dan

mengurangi sisi lain

Latar, Detil,

Maksud,

Praanggapan,

Nominalisasi

Struktur Mikro Sintaksis

Bagaimana kalimat (bentuk, susunan) yang

dipilih.

Bentuk

Kalimat,

Koherensi,

Kata Ganti

Struktur Mikro Stilistik

Bagaimana pilihan kata yang dipakai

dalam teks berita

Leksikon

Struktur Mikro Retoris

Bagaimana dan dengan cara apa penekanan

dilakukan

Grafis,

Metafora,

Ekspresi

1) Definisi Elemen Tematik

Elemen tematik menunjuk pada gambaran umum dari suatu teks. Bisa juga

disebut sebagai gagasan inti, ringkasan, atau yang utama dari suatu teks. Topik

menggambarkan apa yang ingin diungkapkan oleh wartawan dalam

pemberitaannya. Topik menunjukkan konsep dominan, sentral, dan paling penting

dari sisi suatu berita. Oleh karena itu, ia sering disebut sebagai tema atau topik.

60 Ibid. 227-228.

Page 32: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Topik menggambarkan gagasan apa yang dikedepankan atau gagasan inti dari

wartawan ketika melihat atau memandang suatu peristiwa.61

Teks tidak hanya didefinisikan mencerminkan suatu pandangan tertentu

atau topik tertentu, tetapi suatu pandangan umum yang koheren. Van Dijk

menyebut ini sebagai koherensi global (global coherence), yakni bagian-bagian

dalam teks kalau dirunut menunjuk pada suatu titik gagasan umum, dan bagian-

bagian itu saling mendukung satu sama lain untuk menggambarkan topik umum

tersebut. Topik menggambarkan tema umum dari suatu teks berita, topik ini akan

didukung oleh subtopik satu dan subtopik lain yang saling mendukung

terbentuknya topik umum. Subtopik ini juga didukung oleh serangkaian fakta

yang ditampilkan dan menunjuk serta menggambarkan subtopik, sehingga dengan

subbagian yang saling mendukung antara satu bagian dengan bagian yang lain,

teks secara keseluruhan membentuk teks yang koheren dan utuh.62

Gagasan Van Dijk ini didasarkan pada pandangan ketika wartawan

meliput suatu peristiwa dan memandang suatu masalah didasarkan pada suatu

mental atau pikiran tertentu. Kognisi atau mental ini secara jelas dapat dilihat dari

topik yang dimunculkan dalam berita, maka semua elemen dalam berita mengacu

dan mendukung topik dalam berita. Elemen lain dipandang sebagai bagian dari

strategi yang dipakai oleh wartawan untuk mendukung topik yang ingin

ditekankan dalam pemberitaan.63

61 Ibid. hal. 229-230. 62 Ibid. hal. 230. 63 Ibid. hal. 230-231.

Page 33: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

2) Definisi Elemen Skematik

Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari pendahuluan

sampai akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam teks

disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti. Meskipun mempunyai

bentuk dan skema yang beragam, berita umumnya secara hipotetik mempunyai

dua kategori skema besar. Pertama, summary yang umumnya ditandai dengan dua

elemen yakni judul dan lead. Elemen skema ini merupakan elemen yang

dipandang paling penting. Judul dan lead umumnya menunjukkan tema yang

ingin ditampilkan oleh wartawan dalam pemberitaannya. Lead ini umumnya

sebagai pengantar ringkasan apa yang ingin dikatakan sebelum masuk dalam isi

berita secara lengkap. Kedua, story yakni isi berita secara keseluruhan. Isi berita

secara hipotetik juga mempunyai dua subkategori. Pertama, berupa situasi yakni

proses atau jalannya peristiwa, kedua, komentar yang ditampilkan dalam teks.64

Menurut Van Dijk, arti penting dari skematik adalah strategi wartawan

untuk mendukung topik tertentu yang ingin disampaikan dengan menyusun

bagian-bagian dengan urutan tertentu. Skematik memberikan tekanan mana yang

didahulukan, dan bagian mana yang kemudian bisa digunakan sebagai strategi

untuk menyembunyikan informasi penting.65

3) Definisi Elemen Semantik

a) Latar

Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik (arti)

yang ingin ditampilkan. Seorang wartawan ketika menulis berita biasanya

64 Ibid. hal. 231-232. 65 Ibid. hal. 234.

Page 34: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

mengemukakan latar belakang atas peristiwa yang ditulis. Latar yang dipilih

menentukan ke arah mana pandangan khalayak hendak dibawa. Latar umumnya

ditampilkan di awal sebelum pendapat wartawan yang sebenarnya muncul dengan

maksud mempengaruhi dan memberi kesan bahwa pendapat wartawan sangat

beralasan. Oleh karena itu, latar membantu menyelidiki bagaimana seseorang

memberi pemaknaan atas suatu peristiwa.66

Latar dapat menjadi alasan pembenar gagasan yang diajukan dalam suatu

teks. Oleh karena itu, latar teks merupakan elemen yang berguna karena dapat

membongkar maksud yang ingin disampaikan oleh wartawan. Biasanya maksud

atau isi utama tidak diuraikan dalam teks, tetapi dengan melihat latar apa yang

ditampilkan dan bagaimana latar tersebut disajikan, kita bisa menganalisis apa

maksud tersembunyi yang ingin dikemukakan oleh wartawan sesungguhnya. 67

Latar peristiwa itu dipakai untuk menyediakan dasar hendak ke mana

makna teks dibawa. Ini merupakan cerminan ideologis, di mana wartawan dapat

menyajikan latar belakang dapat juga tidak, tergantung kepada kepentingan

mereka.68

b) Detil

Elemen wacana detil berhubungan dengan kontrol informasi yang

ditampilkan seseorang. Komunikator akan menampilkan secara berlebihan

informasi yang menguntungkan dirinya atau citra yang baik. Sebaliknya, ia akan

66 Ibid. hal. 235. 67 Ibid. hal. 235-236. 68 Ibid. hal. 236.

Page 35: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

menampilkan informasi dalam jumlah sedikit, jika hal tersebut merugikan

kedudukannya.69

Informasi yang menguntungkan komunikator, bukan hanya ditampilkan

secara berlebih tetapi juga dengan detil yang lengkap kalau perlu dengan data-

data. Detil yang lengkap dan panjang lebar merupakan penonjolan yang dilakukan

secara sengaja untuk menciptakan citra tertentu kepada khalayak. Detil yang

lengkap itu akan dihilangkan kalau berhubungan dengan sesuatu yang

menyangkut kelemahan atau kegagalan dirinya.70

Elemen detil merupakan strategi bagaimana wartawan mengekspresikan

sikapnya dengan cara yang implisit. Sikap atau wacana yang dikembangkan oleh

wartawan kadangkala tidak perlu disampaikan secara terbuka, tetapi dari detil

bagian mana yang dikembangkan dan mana yang diberitakan dengan detil besar,

akan menggambarkan bagaimana wacana yang dikembangkan oleh media.71

c) Maksud

Elemen maksud melihat informasi yang menguntungkan komunikator

akan diuraikan secara eksplisit dan jelas. Sebaliknya, informasi yang merugikan

akan diuraikan secara tersamar, implisit, dan tersembunyi. Tujuan akhirnya adalah

publik hanya disajikan informasi yang menguntungkan komunikator. Informasi

yang menguntungkan disajikan secara jelas, dengan kata-kata yang tegas, dan

menunjuk langsung pada fakta. Sementara itu, informasi yang merugikan

disajikan dengan kata tersamar, eufismistik, dan berbelit-belit.72

69 Ibid. hal. 238. 70 Ibid. hal. 227-228. 71 Ibid. 72 Ibid. hal. 240.

Page 36: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Dalam konteks media, elemen maksud menunjukkan bagaimana secara

implisit dan tersembunyi wartawan menggunakan praktik bahasa tertentu untuk

menonjolkan basis kebenarannya dan secara implisit pula menyingkirkan versi

kebenaran lain.73

d) Pranggapan

Elemen wacana praanggapan (presupposition) merupakan pernyataan

yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks. Praanggapan adalah upaya

mendukung pendapat dengan memberikan premis yang dipercaya kebenarannya.

Praanggapan hadir dengan pernyataan yang dipandang terpercaya sehingga tidak

perlu dipertanyakan.74

4) Definisi Elemen Sintaksis

a) Koherensi

Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarkata, atau kalimat dalam teks.

Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta berbeda dapat dihubungkan

sehingga tampak koheren. Fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi

berhubungan ketika seseorang menghubungkannya.75

Koherensi merupakan elemen wacana untuk melihat bagaimana seseorang

secara strategis menggunakan wacana untuk menjelaskan suatu fakta atau

peristiwa. Apakah peristiwa itu dipandang saling terpisah, berhubungan, atau

malah sebab akibat. Pilihan-pilihan mana yang diambil ditentukan oleh sejauh

mana kepentingan komunikator terhadap peristiwa tersebut.76

73 Ibid. hal. 241. 74 Ibid. hal. 256. 75 Ibid. hal. 242. 76 Ibid.

Page 37: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Koherensi mudah diamati diantaranya dari kata hubung (konjungsi) yang

dipakai untuk menghubungkan fakta. Apakah dua kalimat dipandang sebagai

hubungan kausal (sebab-akibat), hubungan keadaan, waktu, kondisi, dan

sebagainya. Koherensi merupakan elemen yang menggambarkan bagaimana

peristiwa dihubungkan atau dipandang saling terpisah oleh wartawan.77

b) Koherensi Kondisional

Koherensi kondisional diantaranya ditandai dengan pemakaian anak

kalimat sebagai penjelas. Di sini ada dua kalimat, di mana kalimat kedua adalah

penjelas atau keterangan dari proposisi pertama, yang dihubungkan dengan kata

hubung (konjungsi) seperti “yang”, atau “di mana”. Kalimat kedua fungsinya

dalam kalimat semata hanya penjelas (anak kalimat), sehingga ada atau tidak ada

kalimat itu menjadi cermin kepentingan komunikator karena didapat memberi

keterangan baik atau buruk terhadap suatu pernyataan.78

c) Koherensi Pembeda

Koherensi pembeda berhubungan dengan pertanyaan bagaimana dua

peristiwa dihubungkan/dijelaskan, maka koherensi pembeda berhubungan dengan

pertanyaan bagaimana dua peristiwa atau fakta itu hendak dibedakan. Dua buah

peristiwa dapat dibuat seolah-olah saling bertentangan dan berseberangan

(contrast) dengan menggunakan koherensi ini.79

d) Pengingkaran

Elemen wacana pengingkaran adalah bentuk praktik wacana yang

menggambarkan bagaimana wartawan menyembunyikan apa yang ingin

77 Ibid. hal. 243. 78 Ibid. hal. 244. 79 Ibid. hal. 247.

Page 38: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

diekspresikan secara implisit. Dalam arti yang umum, pengingkaran menunjukkan

seolah wartawan menyetujui sesuatu, padahal ia tidak setuju dengan memberikan

argumentasi atau fakta yang menyangkal persetujuannya tersebut. Dengan kata

lain, pengingkaran merupakan bentuk strategi wacana di mana wartawan tidak

secara tegas dan eksplisit menyampaikan pendapat dan gagasannya kepada

khalayak.80

Pengingkaran adalah sebuah elemen di mana kita bisa membongkar sikap

atau ekspresi wartawan yang disampaikan secara tersembunyi. Hal yang

tersembunyi itu dilakukan oleh wartawan seolah ia menyetujui suatu pendapat,

padahal yang dia inginkan adalah sebaliknya.81

e) Bentuk Kalimat

Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara

berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas. Bentuk kalimat ini bukan hanya bentuk

kebenaran tata bahasa, tetapi menentukan makna yang dibentuk oleh susunan

kalimat. 82

Bentuk kalimat menentukan apakah kalimat subjek diekpresikan secara

eksplisit atau implisit dalam teks. Kalimat aktif umumnya digunakan agar

seseorang menjadi subjek dari tanggapannya, sebaliknya kalimat pasif

menempatkan seseorang sebagai objek. 83

80 Ibid. hal. 249. 81 Ibid. hal. 250. 82 Ibid. hal. 250. 83 Ibid. hal. 251.

Page 39: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

f) Kata Ganti

Elemen kata ganti merupakan elemen untuk memanipulasi bahasa dengan

menciptakan suatu komunitas imajinatif. Kata ganti merupakan alat yang dipakai

oleh komunikator untuk menunjukkan di mana posisi seseorang dalam wacana.84

5) Definisi Elemen Stilistik (Leksikon)

Elemen ini menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata

atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia. Suatu fakta umumnya terdiri atas

beberapa kata yang merujuk pada fakta. Pemilihan kata yang dipakai tidak semata

hanya karena kebetulan, tetapi juga secara ideologis menunjukkan bagaimana

pemaknaan seseorang terhadap fakta/realitas. Pilihan kata-kata yang dipakai

menunjukkan sikap dan ideologi tertentu. Peristiwa sama dapat digambarkan

dengan pilihan kata yang berbeda-beda.85

6) Definisi Elemen Retoris

a) Grafis

Elemen ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau

ditonjolkan (yang berarti dianggap penting) oleh seseorang yang dapat diamati

dari teks. Dalam wacana berita, grafis ini biasanya muncul lewat bagian tulisan

yang dibuat lain dibandingkan tulisan lain misalnya dengan pemakaian huruf

tebal, huruf miring, pemakaian garis bawah, dan huruf yang dibuat dengan ukuran

lebih besar. Termasuk di dalamnya adalah pemakaian caption, raster, grafik,

gambar, atau tabel untuk mendukung arti penting suatu pesan. Bagian–bagian

84 Ibid. hal. 253. 85 Ibid. hal. 255.

Page 40: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

yang ditonjolkan ini menekankan kepada khalayak pentingnya bagian tersebut.

Bagian yang dicetak berbeda adalah bagian yang dipandang penting oleh

komunikator, di mana ia menginginkan khalayak menaruh perhatian lebih pada

bagian tersebut. 86

Elemen grafik memberikan efek kognitif, dalam arti ia mengontrol

perhatian dan ketertarikan secara intensif dan menunjukkan apakah suatu

informasi itu dianggap penting dan menarik sehingga harus dipusatkan/

difokuskan. Melalui citra, foto, tabel, penempatan teks, tipe huruf, dan elemen

grafis lain yang dapat memanipulasi secara tidak langsung pendapat ideologis

yang muncul.87

b) Metafora

Seorang wartawan tidak hanya menyampaikan pesan pokok lewat teks,

tetapi juga kiasan, ungkapan, metafora yang dimaksudkan sebagai ornamen atau

bumbu dari suatu berita. Akan tetapi, pemakaian metafora tertentu bisa menjadi

petunjuk utama untuk mengerti makna suatu teks. Metafora tertentu dipakai oleh

wartawan secara strategis sebagai landasan berpikir, alasan pembenar atas

pendapat atau gagasan tertentu kepada publik. Wartawan menggunakan

kepercayaan masyarakat, ungkapan sehari-hari, peribahasa, pepatah, petuah

leluhur, kata-kata kuno, bahkan mungkin ungkapan yang diambil dari ayat-ayat

suci—yang semuanya dipakai untuk memperkuat pesan utama.88

86 Ibid. hal. 257-258. 87 Ibid. hal. 258. 88 Ibid. hal. 259.

Page 41: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

F. Kerangka Berpikir

Berdasarkan uraian di atas, kerangka berpikir dalam penelitian ini

digambarkan seperti bagan di bawah ini:

Bagan 3. Kerangka Berpikir dalam Penelitian

.

Bagan 3 di atas adalah kerangka berpikir dalam penelitian ini yang dimulai

dari munculnya beberapa latar belakang masalah. Isu dalam latar belakang

masalah tersebut diberitakan oleh majalah Tempo lewat liputan khusus

Pengakuan Algojo 1965 pada edisi 1-7 Oktober 2012.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model analisis wacana Teun

A. Van Dijk untuk menganalisis wacana citra militer yang muncul dalam

pemberitaan tersebut. Dengan menggunakan tiga pilar analisis, yakni analisis teks,

analisis kognisi sosial, dan analisis konteks sosial, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan wacana citra militer apa saja yang muncul dalam teks berita.

Latar Belakang:

Tragedi pembantaian

pada tahun 1965 yang

menjadi bagian dari

sejarah Indonesia

Wacana tragedi

tersebut dalam

kehidupan

bermasyarakat saat ini.

Keterlibatan militer

dan peran militer

selama tragedi tersebut

dan pemberitaannya

kini di media massa.

Media

Massa

Nasional:

Majalah

Mingguan

TEMPO

Citra militer yang

dihadirkan dalam

pemberitaan

tersebut.

Analisis Wacana (Model

Teun A. Van Dijk):

Analisis Teks,

Analisis Kognisi Sosial,

Analisis Konteks Sosial.

Page 42: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

G. Metodologi Penelitian

1. Jenis dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

wacana representasi (discourse of representation). Pawito (2007) menjelaskan

wacana representasi bersifat positivistik modernisme. Peneliti terpisah dari

objek yang diteliti dan mempersepsi objek serta membuat representasi realitas

dalam bentuk pengungkapan bahasa.89

Data yang digunakan merupakan data

kualitatif (data yang tidak terdiri atas angka-angka) dan lebih ditekankan pada

penggalian informasi dengan menggunakan sumber, rujukan, acuan, dan

referensi-referensi secara ilmiah. Lokasi penelitian ini berada di Surakarta,

Jawa Tengah dan Jakarta.

2. Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah Majalah Mingguan Tempo yang

memuat edisi khusus tentang pengakuan algojo dalam peristiwa pembantaian

pada tahun 1965 di Indonesia. Edisi khusus tersebut diterbitkan pada edisi

tanggal 1-7 Oktober 2012. Selain itu, salah satu wartawan Tempo yakni kepala

proyek edisi liputan khusus Pengakuan Algojo 1965, Kurniawan menjadi

objek wawancara oleh peneliti.

3. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti melakukan pengumpulan data dengan memilih berita mana

saja yang mengandung informasi peristiwa pembantaian PKI di tahun 1965.

Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara mendalam kepada Kepala

89 Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif (Yogyakarta, 2007), hal. 174.

Page 43: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF file... dan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia memasuki masa ... negara adidaya di dunia saat perang dingin berlangsung pada ... Bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Proyek Liputan Khusus Pengakuan Algojo 1965, Kurniawan di Kantor

Redaksi, Kebayoran Centre Blok A11-A15, Jalan Kebayoran Baru, Mayestik,

Jakarta pada 19 September 2014.

Peneliti melengkapi data-data tersebut dengan melakukan

penelusuruan literatur yang berkaitan dengan peristiwa pembantaian PKI

tahun 1965. Literatur pendukung itu antara lain seperti gambaran aktivitas

militer serta kebijakan sosial-politik pada waktu peristiwa pembantaian terjadi.

4. Analisis Data

Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan model analisis Teun

A. Van Dijk untuk level teks. Model yang diperkenalkan oleh Teun A. Van

Dijk ini sering disebut sebagai kognisi sosial. Pendekatan ini tidak hanya

didasarkan atas teks semata, namun juga perlu melihat bagaimana suatu teks

itu diproduksi sehingga dapat memperoleh pengetahuan mengapa teks bisa di

produksi demikian.90

Terdapat tiga pilar utama dalam analisis Teun A. Van Dijk ini,

diantaranya analisis teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Peneliti

menganalisis berita pada tataran mikro dengan menggunakan analisis teks

yang terdiri dari enam elemen, yakni elemen tematik, skematik, semantik,

sintaksis, stilistik, dan retoris. Selanjutnya peneliti melengkapi dengan analisis

kognisi sosial dan analisis konteks sosial.

90 Ibid. hal. 221.