34
11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of the Art) Pada tahapan ini penulis menjabarkan beberapa perbandingan penelitian- penelitian terdahulu diantaranya yaitu dengan 3 Jurnal lokal dan 2 Jurnal internasional. Pada tabel (state of the art) dibawah ini dapat diketahui bahwa terdapat beberapa persamaan dan perbedaan pada teori dan metode yang digunakan pada penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis antara lain: 1. Pada jurnal lokal yang berjudul “PERAN PRODUSER DALAM PROSES PRODUKSI PROGRAM BULLETIN & CURRENT AFFAIR SELAMAT PAGI TRANS 7 “ (Periode Januari 2010) ini terdapat sebuah perbedaan yang terletak pada metode yang dipakai. Dalam jurnal tersebut menggunakan metode penelitian studi kasus sedangkan penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara, observasi serta dokumentasi. Hasil yang didapat yaitu peran Produser berpartisipasi dalam menjadi Co Host, penyutradaraan, mengerjakan dalam penulisan script, melakukan casting untuk presenter baru. 2. Perbandingan dengan jurnal “PERAN PRODUSER DALAM PROGRAM BERITA WARTA MALAM “DI TVRI””. Dalam jurnal ini menganalisi peran produser dalam program berita sedangkan penulis menganalisi produksi program musik. Dan metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah studi kasus. 3. Dalam jurnal lokal “PERAN PRODUSER DALAM PROSES PRODUKSI PROGRAM NEWSTAR DI KOMPAS TV” terdapat beberapa persamaan dengan penulis yaitu menggunakan teori umum seperti teori komunikasi

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

11

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Sebelumnya (State of the Art)

Pada tahapan ini penulis menjabarkan beberapa perbandingan penelitian-

penelitian terdahulu diantaranya yaitu dengan 3 Jurnal lokal dan 2 Jurnal

internasional. Pada tabel (state of the art) dibawah ini dapat diketahui bahwa

terdapat beberapa persamaan dan perbedaan pada teori dan metode yang

digunakan pada penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan oleh

penulis antara lain:

1. Pada jurnal lokal yang berjudul “PERAN PRODUSER DALAM PROSES

PRODUKSI PROGRAM BULLETIN & CURRENT AFFAIR SELAMAT

PAGI TRANS 7 “ (Periode Januari 2010) ini terdapat sebuah perbedaan yang

terletak pada metode yang dipakai. Dalam jurnal tersebut menggunakan

metode penelitian studi kasus sedangkan penulis menggunakan metode

penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara, observasi serta

dokumentasi. Hasil yang didapat yaitu peran Produser berpartisipasi dalam

menjadi Co Host, penyutradaraan, mengerjakan dalam penulisan script,

melakukan casting untuk presenter baru.

2. Perbandingan dengan jurnal “PERAN PRODUSER DALAM PROGRAM

BERITA WARTA MALAM “DI TVRI””. Dalam jurnal ini menganalisi

peran produser dalam program berita sedangkan penulis menganalisi

produksi program musik. Dan metode penelitian yang digunakan dalam

jurnal ini adalah studi kasus.

3. Dalam jurnal lokal “PERAN PRODUSER DALAM PROSES PRODUKSI

PROGRAM NEWSTAR DI KOMPAS TV” terdapat beberapa persamaan

dengan penulis yaitu menggunakan teori umum seperti teori komunikasi

Page 2: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

12

massa, media massa, televisi dan beberapa teori khusus seperti, program

acara, tahap produksi program televisi, dan peran produser. Serta metode dan

teknik pengumpulan data yang dilakukan.

4. Perbandingan dengan jurnal internasional “WHAT IS TELEVISION NOW?

TV CONTENT IN THE NEW MEDIA SPACE”. Pada jurnal ini terdapat

beberapa perbedaan yaitu dalam menggunakan teori konten televisi dan social

media dengan metode penelitian yang disajikan meliputi perspektif teoritis

yang berhubungan dengan studi media baru dan studi budaya maya. Lalu

teknik pengumpulan data kuisioner dan menggunakan teknik analisa data

dengan melakukan survei.

5. Perbandingan dengan jurnal internasional yang terakhir “REALITY TV

FORMATS: THE CASE OF CANADIAN IDOL” ini menggunakan teori

media baru, internet dan reality show sedangkan penulis menganalisa

program variety show yaitu sebuah program musik. Namun paradigma

Penelitian yang digunakan sama yaitu fenomonologi serta pendekatannya

juga menggunakan pendekatan penelitian Kualitatif.

Page 3: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

13

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of The Art)

No. Judul/ Penulis/ NIM/

Tahun / Universitas

Teori yang

digunakan

Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

1. “PERAN PRODUSER

DALAM PROSES

PRODUKSI

PROGRAM

BULLETIN &

CURRENT AFFAIR

SELAMAT PAGI

TRANS 7 “ (Periode

Januari 2010)/ Rinni

Hanifah/44105010101/

2010/ Universitas

Mercu Buana Jakarta

1.Komunikasi

Massa

2.Televisi

3.Tahap

Produksi

program

1.Pendekatan

penelitian Kualitatif.

2.Tipe/Jenis penelitian

Deskriptif kualitatif.

3.Metode penelitian

studi kasus.

4.Teknik

pengumpulan data

wawancara mendalam

(in-depth interview)

kepada narasumber

(key informan).

Peran Produser

berpartisipasi dalam

menjadi Co Host,

penyutradaraan,

mengerjakan dalam

penulisan script,

melakukan casting

untuk presenter baru,

selain itu produser

bertanggung jawab atas

anggaran, biaya

produksi dan

mengorganisasi segala

hal.

2. PERAN PRODUSER

DALAM PROGRAM

BERITA WARTA

MALAM “DI TVRI”/

Arie Vicky

Ramadhan/4410701000

9/2012/

Universitas Mercu

Buana Jakarta

1.Komunikasi

Massa

2.Televisi

3. tahap

produksi

program

televisi

1.Pendekatan

penelitian kualitatif.

2.Tipe/jenis penelitian

deskriptif kualitatif.

3.Metode penelitian

studi kasus.

4.Teknik

pengumpulan data

dengan wawancara.

Peran prodoser dalam

program berita warta

malam di TVRI

menampilkan berita

berita yang berbobot

bagi khalayak luas dan

juga berita ini sangat

membutuhkan peran

produser dalam

pembuatan atau

produksinnya.

3. PERAN PRODUSER

DALAM PROSES

PRODUKSI

PROGRAM

NEWSTAR DI

KOMPAS TV/ Aprilia

Putri

/1301029320/2013/Uni

versitas Bina Nusantara

Jakarta.

1.Komunikasi

Massa

2.Televisi

3. Tahap

produksi

program

televisi

4. Peran

Produser

1.Pendekatan

Penelitian Kualitatif

2.Tipe/jenis penelitian

Deksriptif kualitatif

3.Teknik

Pengumpulan data

Observasi,Wawancara

, Dokumentasi,

4.Teknik analisis data

yaitu Reduksi

data,penyajian data

dan penarikan,

pengujian,kesimpulan,

serta coding

5.Teknik keabsahan

data Teknik

triangulasi dengan

sumber

Peran Produser di

dalam program Newstar

melakukan tugasnya

sesuai standard

operation procedure

(SOP) . Adapun

kekurangan –

kekurangan yang terjadi

masih dapat diatasi

dengan baik tentunya

berkat kerjasama

dengan tim redaksi

yang bertugas, bukan

individu.

Page 4: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

14

2.2 Landasan Konseptual

2.2.1 Komunikasi Massa

Menurut Nurudin (Nurudin, 2013: 3-4), pada dasarnya komunikasi

massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik).

Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjukan pada penerima pesan

yang berkaitan dengan media massa. Dengan kata lain, massa yang dalam

sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran media massa. Oleh karena itu,

massa di sini menunjukan kepada khalayak, audience, penonton, pemirsa,

atau pembaca.

4. WHAT IS

TELEVISION NOW?

TV CONTENT IN

THE NEW MEDIA

SPACE/Powierska,

Aleksandra/2014/Intern

ational Journal of Arts

& Sciences.

1.Media baru

2.Televisi,

3.TV Sosial,

4.Facebook

5.konten TV

1.Metode penelitian

yang disajikan

meliputi perspektif

teoritis yang

berhubungan dengan

studi media baru dan

studi budaya maya

juga.

2.Teknik

Pengumpulan data

melalui kuisioner dan

wawancara.

3.Teknik analisa data

melakukan survei

kepada kalangan

mahasiswa

Universitas

Jagiellonian di

Cracow.

Hasil Penelitian ini

adalah kalangan muda

melihat perubahan

bahwa salah satu

stasiun TV terbesar di

Polandia telah membuat

program yang tersedia

hanya pada VODs

(jenis platform yang

mengumpulkan

acara/program populer

yang memungkinkan

pengguna internet un

tuk mengaksesnya

tanpa batasan), dan

mereka akan terus

bergerak menjadi lebih

baik di seluruh ikatan

dunia media baru

televisi.

5. REALITY TV

FORMATS: THE

CASE OF CANADIAN

IDOL/Baltruschat,

Doris/2009/ Canadian

Journal of

Communication.

1.Media baru

2.Televisi

4.Reality Show

5.Franchising

6.Komunikasi

massa;

7.Produksi /co-

produksi

Penyiaran

8.Internet

1.Paradigma

Penelitian

Fenomonologi.

2.Pendekatan

penelitian Kualitatif.

3.Tipe/jenis penelitian

Deskriptif Kualitatif

4.Teknik

pengumpulan data

wawancara.

Hasil pembahasan pada

artikel ini menjelaskan

Fenomena frencais

realiti program sedang

menjamur,masing-

masing dibedakkan dari

karakteristik

produksinya.

Page 5: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

15

Menurut susanto 1974 (Wiryanto, 2005: 69) Komunikasi massa

diambil dari istilah bahasa Inggris, mass communication sebagai kependekan

dari mass media communication (komunikasi media massa). Artinya,

komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass

mediated. Istilah mass communications dapat diartikan sebagai salurannya,

yaitu media massa (mass media) sebagai kependekan dari media of massa

Communication.

Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang

menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik

(radio, televisi), berbiaya relatif mahal, yang dikelola oleh suatu lembaga atau

orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang

tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen. Pesan- pesannya bersifat

umum, disampaikan secara tepat, serentak, dan selintas (khususnya media

elektronik) (Mulyana, 2010: 83-84).

` Berdasarkan dari definisi definisi komunikasi massa diatas dapat

diketahui bahwa komunikasi massa adalah sebuah proses berkomunikasi atau

menyampaikan informasi melalui sarana media massa sebagai peranan

penting bagi masyarakat atau khalayak dan dapat diterima bagi semua orang

secara serentak dan menyeluruh.

2.2.1.1 Proses Komunikasi Massa

Dalam menyampaikan informasinya ke khalayak sebuah komunikasi

massa akan mengalami beberapa proses yang saling berkaitan dengan bentuk

yang berbeda. Proses komunikasi massa terlihat berproses dalam bentuk

antara lain (Bungin, 2006: 74-75):

1. Melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar. Jadi

proses komunikasi massa melakukan distribusi informasi kemasyarakatan

dalam jumlah yang besar.

2. Proses komunikasi massa juga dilakukan melalui satu arah, yaitu dari

komunikator ke komunikan. Sangat terbatas adanya peluang untuk terjadi

dialog dua arah di antara pemberi pesan dan penerima pesan.

Page 6: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

16

3. Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris di antara

komunikator dan komunikan, menyebabkan komunikasi di antara mereka

berlangsung datar dan bersifat sementara.

4. Proses komunikasi massa juga berlangsung impersonal (non personal)

dan tanpa nama.

5. Proses komunikasi massa juga berlangsung berdasarkan pada hubungan-

hubungan kebutuhan (market) di masyarakat. Karena tuntutan pasar,

pemberitaan-pemberitaan massa lebih cenderung disesuaikan dengan

permintaan pasar (khalayak). Misalnya masyarakat sekarang dapat

memilih berita mana yang akan di tontonnya sesuai dengan kebutuhan

masing masing, dan berita itulah yang akan menaikkan penghasilan

tertentu.

2.2.1.2 Unsur Unsur Komunikasi Massa

Harold D. Lasswell (Ardianto, Komala, Karlinah, 2014: 28-29)

memformulasikan 5 unsur-unsur komunikasi dalam bentuk pertanyaan

sebagai berikut ”Who Says What in Which Channel to Whom With What

Effect?”. Lasswell sendiri menggunakan formula ini dengan tujuan untuk

membedakan berbagai jenis penelitian komunikasi. Hal ini dapat dilihat pada

gambar berikut ini:

Tabel 2.2 Formula Lasswell

WHO SAYS WHAT IN WHICH

CHANNEL

TO WHOM WITH WHAT

EFFECT

Siapa Berkata Apa Melalui

Saluran Apa

Kepada Siapa Dengan Efek

apa

Komunikator Pesan Media Penerima Efek

Control Studies Analisi Pesan Analsisi Media Analisi

Khalayak

Analisi Efek

Sumber: Sendjaja 1994 (Ardianto , Komala, Karlinah, 2014: 29)

Page 7: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

17

Dengan Mengikuti formula Lasswell dapat dipahami bahwa dalam proses

komunikasi massa terdapat lima unsur yang disebut komponen atau unsur

dalam proses komunikasi, yaitu :

1. Who (Siapa): Komunikator, orang yang menyampaikan pesan dalam

proses komunikasi massa, bisa perorangan atau mewakili suatu lembaga,

organisasi maupun instansi. Segala masalah yang bersangkutan dengan

unsur “siapa” memerlukan analisis kontrol (control analysis) yaitu analisi

yang merupakan subdivisi dari riset lapangan.

2. Says What (Apa yang dikatakan): pernyataan umum, dapat berupa suatu

ide, informasi, opini, pesan dan sikap, yang sangat erat kaitannya dengan

masalah analisis pesan.

3. In Which Channel (Melalui Saluran apa): media komunikasi atau saluran

yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan komunikasi. Dalam hal ini

dapat digunakan primary technique, secondary technique, direct

communication atau indirect communication.

4. To Whom (Kepada Siapa): komunikan atau audience yang menjadi

sasaran komunikasi. Kepada siapa pertanyaan tersebut di-tujukan,

berkaitan dengan masalah penerima pesan. Dalam hal ini diperlukan

adanya analisi khalayak (Audience Analysis).

5. With What Effect (Dengan Efek Apa): hasil yang dicapai dari usaha

penyampaian pernyataan umum itu pada sasaran yang dituju. Berkaitan

dengan efek ini diperlukan adanya analisis efek.

2.2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa

Pendapat lain dikemukakan oleh Dominick 2001 (Ardianto, Komala,

Karlinah, 2014: 14 - 17) yaitu fungsi komunikasi terdiri dari :

1. Surveillance (Pengawasan)

Fungsi ini menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi

mengenai kejadian-kejadian dalam lingkungan maupun yang dapat

membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari.

2. Interpretation (Penasiran)

Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Tujuan dari

Page 8: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

18

fungsi penafsiran media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk

memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi

antarpersonal atau komunikasi kelompok.

3. Linkage (Pertalian)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam,

sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan

minat yang sama tentang sesuatu.

4. Transmission of values (Penyebaran nilai-nilai)

Fungsi ini juga disebut sosialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu

kepada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok.

Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar,

dan dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka

bertindak dan apa yang mereka harapkan.

5. Entertainment (Hiburan)

Fungsi dari media massa sebagai fungsi menghibur tiada lain tujuannya

untuk mengurangi ketegangan pikiran halayak, karena dengan membaca

berita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat

membuat pikiran khalayak segar kembali.

Dari beberapa fungsi fungsi komunikasi massa yang telah di jabarkan di

atas dapat dikatakan fungsi tersebut memberikan manfaat tersendiri bagi

audiencenya. Seperti fungsi dari suatu program musik SOUNDCHECK yang

ditayangkan di TVRI yang memberikan suatu tayangan program yang

menampilkan fungsi sarana infromasi mengenai musik dan hiburan.

2.2.2 Teori Komunikasi Massa

Teori komunikasi massa merupakan penjelasan atau perkiraan

terhadap gejala sosial, yang berupaya untuk menghubungkan komunikasi

massa kepada berbagai aspek kehidupan kultutral dan personal atau sistem

sosial. Untuk memahami teori komunikasi massa, perlulah kita memahami

beberapa hal berikut ini (Morrisan, 2010: 8-9):

Page 9: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

19

1. Tidak ada teori tunggal dalam komunikasi massa. Misalnya, terdapat teori

yang menjelaskan gejala yang melibatkan masyarakat luas, seperti bagaimana

masyarakat memberikan arti kepada simbol-simbol budaya dan bagaimana

simbol-simbol itu mempengaruhi tingkah laku kita (interaksi simbolik). Ada

pula teori yang menjelaskan sesuatu yang bersifat individual, seperti

bagaimana media massa mempengaruhi orang-orang tertentu pada saat

terjadinya perubahaan atau krisis (teori ketergantungan).

2. Teori komunikasi massa sering meminjam pengetahuan dari disiplin ilmu

lainya. Misalnya, teori konstruksi sosial atas kenyataan (the social

contruction of reality theory) berasal dari ilmu sosiologi, teori perubahan

sikap (attitude changing theory) dipinjam dari ilmu psikologi. Para ahli

komunikasi massa menyesuaikan teori-teori pinjaman ini untuk menjawab

pertanyaan dan isu-isu yang muncul dalam ilmu komunikasi.

3. Teori komunikasi massa merupakan konstruksi manusia (human

construction). Orang yang menciptakan teori komunikasi massa dan

karenanya, teori-teori itu sering dipengaruhi oleh lingkungan dimana orang

bersangkutan berada, misalnya kapan teori itu disusun, jabatan atau posisi

orang berangkutan dalam proses komunikasi massa dan sejumlah faktor

lainya. Para peneliti yang bekerja pada industri penyiaran memiliki teori yang

berbeda dengan peneliti di perguruan tinggi mengenai bagaimana efek

tayangan yang mengandung kekerasan di televisi kepada penonton.

4. Teori komunikasi massa bersifat dinamis. Karena teori komunikasi massa

merupakan konstruksi manusia, sementara lingkungan dimana manusia itu

berada selalu berubah, maka teori komunikasi massa bersifat dinamis.

Misalnya teori-teori komunikasi massa yang dikembangkan sebelum televisi

atau jaringan komputer (internet) menjadi media massa perlu diuji kembali,

bahkan ditinggalkan karena munculnya bentuk media massa baru.

2.2.3 Media Massa

Media massa yaitu saluran sebagai alat atau sarana yang dipergunakan

dalam proses komunkasi massa. Media massa secara pasti memengaruhi

pemikiran dan tindakan khalayak. Budaya, sosial, politik dipengaruhi oleh

media (Ardianto, 2007:58).

Page 10: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

20

Dengan demikian, media massa adalah alat alat dalam komunikasi

yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang

luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis

komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan

media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang

tak terbatas (Nurudin, 2013: 9).

Berikut ini contoh media massa dalam suatu paradigma yang baru :

Gambar 2.1 Paradigma Baru media massa

Sumber : (Nurudin, 2013: 13)

Berdasarkan dari definisi-definisi media massa diatas dapat diketahui

bahwa media massa memiliki peranan yang sangat penting dalam

menyebarluaskan pesan kepada khalayak dan berkaitan erat dengan proses

komunikasi massa. Keberadaan media massa yang praktis mempermudahkan

masyarakat dalam memperoleh serta mengolah pesan tersebut.

Semua orang dapat mengakses inetrnet atau menggunakan beberapa

alat-alat informasi seperti televisi, radio, majalah, dan lain-lain untuk sekedar

mendapatkan informasi yang diinginkan.

2.2.3.1 Karakteristik Media Massa

Page 11: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

21

Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan

dari sumber kepada khalayak/ penerima dengan menggunakan alat-alat

komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi (Cangara,

2008: 126-127). Adapun karakteristik media massa ialah :

1. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari

banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan,pengelolaan sampai pada

penyajian informasi.

2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang

memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Kalau

pun terjadi reaksi atau umpan balik, biasanya memerlukan waktu dan

tertunda.

3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak,

karena ia memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, dimana

informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang dalam waktu

yang sama.

4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat

kabar, dan semacamnya.

5. Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan

dimana saja tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin, dan suku bangsa.

2.2.3.2 Peranan Media Massa

Media massa adalah institusi yang berperan sebagai agent of change,

yaitu sebagai institusi pelopor perubahan (Bungin, 2007: 85). Ini adalah

paradigma utama media massa. Dalam menjalankan paradigmanya media

massa memiliki peranan sebagai:

1. Sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu perannya sebagai media

edukasi. Media massa menjadi media yang setiap saat mendidik

masyarakat supaya cerdas, terbuka pikirannya, dan menjadi masyarakat

yang maju.

2. Media massa menjadi media informasi, yaitu media yang setiap saat

menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dengan informasi yang

terbuka, jujur dan benar disampaikan media massa kepada masyarakat,

Page 12: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

22

maka masyarakat akan menjadi masyarakat yang kaya dengan informasi,

masyarakat yang terbuka dengan informasi, sebaliknya pula masyarakat

akan menjadi masyarakat informatif, masyarakat yang dapat

menyampaikan informasi dengan jujur kepada media massa.

3. Media massa sebagai hiburan, sebagai agent of change, media massa juga

menjadi institusi budaya, yaitu institusi yang setiap saat menjadi corong

kebudayaan, katalisator perkembangan budaya. Sebagai agent of change

yang dimaksud adalah juga mendorong agar perkembangan budaya itu

bermanfaat bagi manusia bermoral dan masyarakat sakinah, juga berperan

untuk mencegah berkembangnya budaya-budaya yang justru merusak

peradaban manusia dan masyarakatnya.

Media massa memiliki peranan yang tinggi didalam penyebaran

informasi terhadap khalayak/masyarakat. Media massa dapat dijadikan

sebagai sebuah panduan atau pintu keluar masuknya pesan/informasi yang

disebarkan. Tanpa adanya media massa, maka budaya yang masuk akan

terhambat dan begitu pula dengan adanya perubahan terhadap kepada

masyarakat.

2.2.3.3 Fungsi Media Massa

Effendy 1993 (Ardianto, Komala, Karlinah 2014: 18-19) mengemukakan

fungsi media massa secara umum adalah :

1. Fungsi informasi

Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa

adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa.

Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa yang

bersangkutan sesuai dengan kepentingannya. Khalayak sebagai

makhluk sosial akan selalu merasa haus akan informasi yang

terjadi.

2. Fungsi pendidikan

Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya

(Mass Education). Karena media massa menyajikan hal-hal yang

sifatnya mendidik. Salah satu cara mendidik yang dilakukan media

Page 13: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

23

adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang

berlaku kepada pemirsa atau pembaca. Media massa melakukannya

melalui drama, cerita, diskusi, dan artikel.

3. Fungsi Memengaruhi.

Fungsi memengaruhi dari media massa secara implisit terdapat

pada tajuk/ editorial, features, iklan, artikel, dan sebagainya.

Khalayak dapat terpengaruh oleh iklan iklan yang ditayangkan

televisi ataupun surat kabar.

Dari fungsi-fungsi media massa yang sudah dijabarkan sebenarnya sangat

mudah dipahami dan bersifat human needs. Dan ditujukan kepada khalayak

atau masyarakat karena semua orang berhak untuk mendapatkan informasi,

pendidikan serta hiburan.

2.2.4 Televisi

Definisi Televisi menurut (Effendy, 2005: 361) adalah media

komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara,

baik melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat. Sedangkan

Televisi mempunyai 3 fungsi, yakni fungsi penerangan, pendidikan, dan

hiburan (Effendy, 2005:93).

Pada umumnya televisi adalah media yang mampu menyajikan pesan

dalam bentuk suara, gerak, pandangan dan warna secara bersamaan, sehingga

mampu menstimuli indera pendengaran dan penglihatan. Berdasarkan uraian

diatas, dapat disimpulkan bahwa televisi merupakan salah satu media massa

elektronik yang dapat menyiarkan siarannya dalam bentuk gambar atau video

serta suara yang berfungsi memberikan informasi dan hiburan kepada

khalayak luas.

2.2.4.1 Karakteristik Televisi

Page 14: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

24

Didalam buku Komunikasi massa Suatu Pengantar (Ardianto, Komala,

Karlinah, 2014 :137-139) terdapat tiga macam karakteristik televisi, yaitu:

1. Audiovisual

Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dilihat

(Audiovisual). Jadi apabila khalayak radio siaran hanya mendengar

kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat

gambar yang bergerak. Namun demikian, keduanya harus ada

kesesuaian secara harmonis.

2. Berpikir dalam gambar

Ada dua tahap yang dilakukan proses berpikir dalam gambar.

Pertama adalah visualisasi (visualization) yakni menerjemahkan kata-

kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara

individual. Tahap kedua dari proses berpikir dalam gambar adalah

penggambaran (picturization), yakni kegiatan merangkai gambar-

gambar individual sedemikian rupa, sehingga kontinuitasnya

mengandung makna tertentu.

3. Pengoperasian lebih kompleks

Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi siaran jauh

lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang

digunakan pun lebih banyak dan untuk mengoprasikannya lebih rumit

dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih.

Sebagai contoh bila menyangkut acara drama musik yang lokasinya di

luar studio, akan lebih banyak lagi melibatkan orang kerabat kerja

televisi (crew).

Pada intinya karakteristik televisi lebih mengajak kepada audience

atau penonton untuk dapat membayangkan atau menggunakan imajinasi

mereka untuk berfikir dari tayangan yang disiarkan melalui sebuah gambar

dan permainan musik dan audio di televisi. Namun hadirnya perkembangan

teknologi oleh televisi membuat keuntungan besar tersendiri bagi para pelaku

bisnis stasiun televisi swasta.

2.2.4.2 Fungsi Televisi Sebagai Media Massa

Page 15: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

25

Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa Perkembangan teknologi

elektronika telah membawa dampak kepada perkembangan di bidang

komunikasi massa. Berkat perkembangan teknologi elektronika ini arus

informasi dapat berjalan cepat dan simultan, sehingga mampu menembus

ruang dan waktu antara dua tempat yang berbeda.

Sebuah proses penyiaran pada prinsipnya sama dengan proses

komunikasi. Terselenggaranya penyiaran ditentukan oleh tiga unsur, yaitu

studio, transmitter, dan pesawat penerima. Ketiga unsur ini kemudian disebut

sebagai trilogi penyiaran. Paduan 9 ketiganya ini kemudian akan

menghasilkan siaran yang dapat diterima oleh pesawat penerima radio

maupun televisi (Morrisan, 2010 : 8-9).

2.2.5 Program Acara Televisi

Setiap stasiun di Televisi mempunya jenis-jenis acara yang berbeda-beda

tergantung dengan format dari masing-masing acara. Menurut (Morissan,

2008:207-208) program televisi dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Program Informasi

Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya menambah

pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Dalam hal ini program

informasi terbagi menjadi dua bagian yaitu berita keras (hard news) dan

berita lunak (soft news):

a. Berita keras (Hard news)

Sebuah berita yang sajiannya berisi tentang segala informasi penting

dan menarik yang harus disiarkan oleh media penyiaran karena

sifatnya yang segera untuk diketahui khalayak.

b. Berita lunak (Soft news)

Sebuah program berita yang menyajikan informasi penting dan

menarik ysng disampaikan secara mendalam (in-depth) namun tidak

bersifat harus segera ditayangkan. Berita yang masuk kategori ini

ditayangkan pada satu program tersendiri di luar program berita.

Page 16: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

26

2. Program Hiburan

Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang dibertujuan untuk

menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita dan permainan. Program

yang termasuk dalam kategori ini adalah drama, music, dan permainan

(game).

3. Permainan atau game show

Bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu

maupun berkelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu,

menjawab pertanyaan dan memenangkan permainan. Dibagi menjadi 3 jenis

yaitu :

a) Quiz show

b) Ketangkasan

c) Reality show

Hard News (straight news,

features, infotainment)

Informasi

Soft News (Current affair, magazines,

talk show, documentary)

Program TV

Musik

Drama (Sinetron, film, cartoon)

Quiz

Hiburan Ketangkasan

Permainan Reality show

Pertunjukan

Gambar 2.2 Jenis Program Televisi

Sumber : (Morissan, 2013: 225)

Page 17: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

27

Jadi jenis program dalam Televisi dibagi menjadi 2 yaitu : Program

informasi dan hiburan. Secara garis besar program seni dan budaya dibagi

menjadi empat dimana diantara lainnya terdapat jenis program musik yang

bersifat hiburan. Dalam sebuah program biasanya bertujuan untuk menghibur

penonton dengan menampilkan suatu cerita atau penyajian suatu karya.

Tempatnya bisa didalam studio, dilapangan terbuka atau bahkan dipanggung

pertunjukkan.

2.2.5.1 Variety Show

Variety show adalah format acara televisi yang mengkombinasikan

berbagai format lainnya, seperti talkshow, magazine show, kuis, game show,

music concert, drama dan sitcom (komedi situasi). Variasi acara tersebut

dipadukan dalam sebuah pertunjukkan dalam bentuk siaran langsung maupun

siaran rekaman (Naratama, 2006: 109).

Variety show disebut juga tayangan hiburan yang memiliki banyak

format acara didalamnya, tetapi masyarakat harus dapat mengimbangi dengan

tayangan hiburan dengan tayangan bersyarat informasi atau berita. Variety

show itu sendiri mempunyai target audience yang berbeda-beda, namun pada

intinya ingin menghibur masyarakat melalui tayangan kreativitas.

Format acara televisi variety show ini pada intinya ingin menghibur

audiens atau khalayak masyarakat tanpa adanya unsur sebuah berita

(hardnews) melalui tayangan-tayangan televisi yang ringan dan dapat

diterima oleh semua kalangan usia.

2.2.5.2 Musik

Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu videoklip

atau konser. Program musik di televisi saat ini sangat ditentukan dengan

kemampuan artis yang menarik audien. Tidak saja dari kualitas suara namun

juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih

menarik (Morissan, 2013: 229).

Page 18: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

28

Dengan demikian, menurut Vane-Gross (Morissan, 2013: 229)

programmer yang ingin meyajikan acara musik harus mempertimbangkan

beberapa hal agar acara itu bisa mendapatkan sebanyak mungkin audience,

yaitu :

1. Pemilihan artis yang memiliki daya tarik demografis yang besar,

misalnya artis yang memiliki banyak penggemar pria atau artis

yang banyak digandrungi para wanita.

2. Pengambilan gambar yang menarik secara visual. Televisi harus

menampilkan sebanyak mungkin gambar pendukung dan tidak

membiarkan suatu pengambilan gambar (sekuen) yang terlalu

lama. Dalam shooting musik, maka gambar harus berganti-ganti

secara dinamis.

2.2.5.3 Program Musik Variety Show SOUNDCHECK

Program musik variety SOUNDCHECK yang ditayangkan di TVRI

merupakan sebuah program variety show hiburan musik yang menayangkan

materi acara yang tergolong edukatif, inspiratif dan menghibur dirangkai

dengan aksi memperlihatkan konten drama musik yang menyampaikan

informasi serta edukasi dalam bermusik.

Program ini mempunyai Konten musik yang akan memperlihatkan

sebuah beberapa penampilan (performance) dari bintang tamu dari setiap

industri musik yang berbeda di setiap episodenya.

Konsepnya berupa drama musikal seperti sebuah serial drama komedi

musikal Glee yang ditayangkan di channelFox di Amerika Serikat, mengingat

bahwa hiburan musik tidak memiliki batas usia karena semua orang

mempunyai selera musik masing masing dari anak-anak, remaja hingga orang

dewasa. Program SOUNDCHECK ini akan tayang setiap hari Senin dan

Selasa Pukul 22:00 sd 23:00 WIB di Stasiun Televisi TVRI dan dipandu oleh

host Poppy Putri.

Tujuan dari pembuatan program acara ini bertujuan untuk membuat

format serial dengan musik yang lebih modern. Pada kesempatan kali ini

Page 19: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

29

produser akan membuat sebuah program variety show yang bertujuan untuk

mengedukasi namun tetap tidak menghilangkan unsur hiburannya terdiri dari

format Pop Indonesia dan unsur materi siarannya mengenai lagu-lagu pop

Indonesia yang up to date.

Program musik variety ini merupakan salah satu produk softnews.

Softnews pada umumnya Mementingkan human interest atau mengangkat

aspek kemanusiaan dan selain memberikan informasi juga bersifat

menghibur, yang isinya hampir serupa dengan pembuatan program televisi

lainnya. Hanya dalam penyampaian informasinya yang berbeda dan lebih

menghibur masyarakat lewat program siarannya melalui alunan musik/lagu.

2.2.5.4 Unsur-unsur Acara Televisi

Di dalam buku Produksi Acara Televisi Suatu Pengantar

(Perpustakaan TVRI 2013 :5-12) terdapat beberapa unsur- unsur dasar suatu

acara televisi yang satu sama lainnya sangat erat hubungannya dan tidak

dapat dipisah pisahkan diantaranya adalah :

Unsur unsur dasar tersebut adalah :

A. Ide

B. Pengisi acara (Artis)

C. Peralatan

D. Team (kelompok ) Produksi

E. Penonton Televisi

Unsur unsur dasar yang disebut diatas mempunyai nilai nilai yang sama

penting karena tanpa salah satu dari unsur unsur tersebut, siaran televisi tidak

mungkin ada.

A. Ide

Ide merupakan awal dari sebuah acara televisi. Acara yang paling

sederhanapun, seperti sebuah acara” SIARAN BERITA” memerlukan sebuah

ide. Perlu diingat bahwa televisi merupakan alat komunikasi modern yang

menghubungan ide ide atau pemikiran seorang perencana (Produser) televisi

Page 20: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

30

dengan pemikiran penonton televisi. Ide ide atau pemikiran seorang

perencana (Produser) televisi menentukan mutu acara- acara siaran televisi.

B. Pengisi Acara (Artis)

Tingkatan pengisi acara televisi, dapat meliputi tingkat dari seorang

pembaca berita sampai tingkat pengisi acara yang mempunyai reportasi

international, namun demikian jenis acaralah yang menentukan penting

tidaknya pengisi acara tersebut.

Pengisi acara adalah manusia dan harus diperlakukan seperti manusia.

Studio televisi untuk kebanyakan pengisi acara merupakan sebuah tempat

bekerja yang sulit, ini disebabkan karena proses pelaksanaan produksi acara

televisi yang sangat ruwet dan menyangkut sejumlah pelaksana produksi

yang relatip banyak.

C. Peralatan

Peralatan peralatan yang diperlukan, paling tidak beberapa buah

kamera elektronik yang biasanya ditempatkan diatas tripod/ pedestal agar

dapat digerak-gerakan, peralatan tata lampu, untuk menghasilkan kualitas

gambar yang baik, dekorasi studio, berupa dinding studio yang polos,

siklorama ataupun set dekorasi untuk drama-drama televisi ; komunikasi

timbal balik (talk back) dari tempat tempat kamar operasional ; monitor

monitor televisi pada setiap tempat yang membutuhkan agar dapat melihat

hasil gambar yang sedang dalam proses produksi.

Ruang kontrol produksi memerlukan sebuah vision mixer dan kamar

kontrol suara memerlukan peralatan peralatan audio lainnya; kontrol tata

lampu untuk mengatur intensitas lampu lampu studio dan peralatan untuk

mengontrol kamera.

D. Team (kelompok) produksi

Kelompok produksi adalah orang-orang yang akan memadukan acara

televisi tersebut menjadi suatu kesatuan yang mengandung arti dalam bentuk

gambar dan suara.

Page 21: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

31

Stasiun televisi-televisi lainnya di Dunia mempergunakan proses

pelaksanaan produksi acara televisi yang berlain-lainnan. Namun tujuan

daripada tiap-tiap proses yang berbeda-beda itu adalah sama yaitu untuk

menghasilkan acara-acara televisi yang bermutu baik dengan biaya exploitasi

yang serendah mungkin.

Staff team produksi dapat dibagi atas empat bidang yaitu :

1. Produksi

2. Fasilitas Produksi

3. Teknik operasional

4. Teknik

Pada tiap bidang-bidang tersebut aktif bekerja petugas-petugas yang

mempunyai jenis pekerjaan yang berlain-lainan sehingga ada baiknya

membahas tersebut lebih terperinci:

1. Produksi

Tugas utama dari petugas-petugas yang bertugas pada bidang produksi

adalah untuk menciptakan ide-ide dan kemudian merealisasikannya

menjadi acara-acara televisi.

Untuk melaksanakan tugas utama tersebut haruslah kita bagi dalam tugas-

tugas pekerjaan yang dilaksanakan oleh:

- Kepala siar

- Perencanaan (Produser)

- Pengarah acara

- Penulis naskah

- Penyiar

- Pewawancara

- Pembaca berita

- Pengisi acara

- Dan lain-lainnya.

Page 22: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

32

2. Fasilitas Produksi

Ide-ide dari petugas yang bekerja pada bidang produksi tentunya

harus didukung pada saat melaksanakan produksi tersebut. Dukungan ini

diberikan oleh fasilitas produksi yang bertugas untuk menyediakan dan

membantu proses pelaksaan produksi tersebut.

Adapun petugas-petugas yang bekerja pada bidang ini antara lain:

- Perencana set dekorasi

- Ahli graphik

- Penata busana ( kostum)

- Penata rias (make-up)

- Property-man

- Tukang kayu

- Dan lain-lain.

3. Teknik operasional

Teknik operasional studio sangat erat hubungannya dengan teknik tata

lampu, gambar dan suara. Orang-orang yang bekerja pada bidang ini

antara lain :

- Technical director

- Video operator

- Sound operator

- Lightning director

- Kamera-man

- Vision mixer

- V.T.R Operator

- Telecine Operator

- Dan lain-lain

Page 23: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

33

4. Teknik

Bidang teknik merupakan pekerjaan-pekerjaan yang secara tidak

langsung berhubungan dengan proses pelaksanaan produksi acara televisi,

antara lain :

- Perbaikan dan pemeliharaan peralatan studio

- Instalasi, sistem komunikasi, switching

- Transmissi

- Dan lain-lain

E. Penonton Televisi

Penonton televisi berada pada urutan yang paling bawah dari pada ke

lima unsur unsur dasar lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena penonton

televisi merupakan ujung dari saluran komunikais modern yang dinamakan

televisi. Perlu diingat bahwa penonton televisi yang menjadi tujuan kita

memproduksi acara acara televisi dan mereka pula lah yang akan membayar

iuran setiap bulannya.

2.2.5.4 Tahapan Dalam Produksi

Dalam produksi program yang baik, diperlukan suatu tahapan

pelaksanaan produksi agar lebih jelas dan lebih efisien dalam pengerjaannya.

Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut

standard operation procedure (SOP), seperti berikut (Wibowo, 2009:39-42):

(1) Pra produksi (Perencanaan dan Persiapan)

Tahapan ini sangat penting, sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan

rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah

beres. Tahap pra produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut:

1. Penemuan Ide

Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan,

membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah

mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.

Page 24: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

34

2. Perencanaan

Tahap ini meliputi penepatan jangka waktu kerja (time schedule),

penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain estimasi

biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari

perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti. Adapun hal-hal yang

ada dalam sebuah perencanaan antara lain :

a. Staffing/ Crew

Pembentukan sebuah staff atau crew yang benar-benar

berkompeten dengan bidang dan kemampuannya masing masing.

Dalam hal ini seorang produser program hendaknya benar-benar

memperhatikan dalam penentuan crew yang benar-benar layak

untuk dipilih, hal ini bertujuan untuk menciptakan sebuah team

yang solid.

b. Budgeting/Biaya

Budgeting atau biaya juga harus benar-benar sudah

diperhitungkan dalam sebuah perencanaan, hal ini bertujuan untuk

menentukan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk

memproduksi Program siaran tersebut.

c. Menentukan Waktu

Menentukan waktu atau menyusun schedule produksi, hal ini

bertujuan agar proses produksi lebih terarah dan selesai pada

waktu yang telah ditentukan.

d. Rapat Crew

Kegiatan ini merupakan bagian dari Perencanaan dari Proses

sebuah Produksi Siaran Televisi, yang mana bertujuan agar

seluruh crew benar-benar paham dan mengerti dengan apa yang

akan dikerjakannya. Oleh karena itu dilakukannya rapat crew yang

bermaksud untuk memberi arahan sebelum dilakukannya shooting.

Page 25: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

35

3. Persiapan

Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat menyurat.

Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja

(time schedule) yang sudah ditetapkan. Kunci keberhasilan produksi program

televisi sangat ditentukan oleh keberesan tahap perencanaan dan persiapan.

terdapat dua hal penting yang harus dipersiapkan, yaitu Breakdown dan

Shooting Script.

a) Breakdown

Merupakan sebuah tabel kegiatan yang mana berisi tentang jadwal

kegiatan shooting berlangsung dan lengkap dengan penanggung

jawab, dan properti apa saja yang dibutuhkan, serta tanggal dan jam

kegiatan yang akan dilaksanakan.

Breakdown ini berfungsi sebagai panduan untuk mempermudah setiap

team memahami dan mengerti akan apa saja yang harus ia kerjakan

dan ia persiapkan, sehingga dengan adanya breakdown ini pekerjaan

akan lebih terarah dan berjalan rapi karena sudah ada susunan

kegiatan yang sudah diatur.

b) Shooting Script

Shooting script memiliki sedikit kesamaan dengan breakdown, hanya

saja pada shooting script hanya berisi kumpulan dari setiap scene,

yang telah dikelompok-kelompokkan berdasarkan lokasi shootingnya.

Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses pengambilan gambar

sehingga tidak rumit dan berpindah pindah.

Disamping itu, di dalam shooting script juga berisi tentang instruksi-

instruksi angel/sudut pengambilan gambar, seperti long shoot, medium shoot,

CloseUp, Penleft, Penright dan lain-lain. Dan tentunya sudah disesuaikan dan

diselaraskan dengan alur cerita /naskah.

(2) Produksi

Baru sesudah perencanaan dan persiapan selesai betul, pelaksanaan

produksi dimulai. Dalam pelaksanaan produksi ini, sutradara menentukan

Page 26: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

36

jenis shoot yang akan diambil di dalam adegan (scene). Biasanya gambar

hasil shooting dikontrol setiap malam diakhir shooting hari itu untuk melihat

apakah hasil pengambilan gambar sungguh baik.

Apabila tidak maka adegan itu perlu diulang pengambilan gambarnya.

Sesudah semua adegan di dalam naskah selesai diambil maka hasil gambar

asli (original material/row foot-age) dibuat catatannya (logging) untuk

kemudian masuk dalam proses post production, yaitu editing.

(3) Pasca Produksi

Pasca-produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing offline,

editing online, dan mixing. Dalam hal ini, terdapat dua macam teknik editing,

yaitu : Pertama, yang disebut Editing dengan teknik analog atau linier.

Kedua, Editing dengan teknik digital atau non linier dengan komputer.

a. Editing offline dengan teknik analog

Setelah proses shooting kelar, script boy/girl membuat logging, yaitu

mencatat kembali segala hal yang diambil pada saat proses shooting

berlangsung berupa digit frame, detik, menit dan jam dimunculkan dalam

gambar, berdasarkan catatan shooting dan gambar.

Kemudian materi-materi tersebut akan dipilih oleh sutradara yang

kemudian akan dibuat editing kasar atau editing offline. Proses

berikutnya merupakan proses editing script, yaitu proses berlangsungnya

editing naskah yang sebelumnya sudah dilengkapi dengan dubbing suara

dan ilustrasi musik. Kemudian hasil shooting asli akan diserahkan

kepada editor untuk dilakukan editing online.

b. Editing online dengan teknik analog

Editor akan menyambungkan setiap gambar persis berdasarkan catatan

time code dalam naskah editing. Editor akan memasukan sound asli

dengan level yang seimbang dan sempurna.

c. Mixing (pecampuran gambar dengan suara)

Dalam tahapan ini, editor akan memadu padankan musik dan sound

effect berdasarkan gambar yang telah ditentukan di dalam script. Editor

Page 27: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

37

juga akan menggabungkan hasil dari narasi yang telah direkam

sebelumnya, yang kemudian akan dicocokkan berdasarkan gambar hasil

shooting menurut naskah.

Setelah proses ini selesai, maka akan dilanjutkan dengan proses

preview, dalam proses ini biasanya akan dilihat kekurangan yang

terdapat dalam proses mixing, dan bila terdapat hal-hal yang kurang

cocok maka akan dilakukan perubahan atau tambahan kembali dalam

proses mixing.

d. Editing offline dengan teknik digital atau non-linier

Dalam proses ini, editing akan berlangsung dengan menggunakan

komputer yang memiliki peralatan khusus untuk proses editing. Proses

ini akan diawali dengan mentransfer hasil gambar yang telah diambil ke

dalam hardisk komputer (capturing).

Hasil gambar ini kemudian akan disusun oleh sutradara ataupun

reporter yang melakukan liputan secara kasar. Setelah tersusun dengan

baik dan sesuai berdasarkan naskah, kemudian gambar-gambar ini akan

dipersatukan agar dapat terlihat secara utuh (render).

Kemudian setelah proses tersebut selesai, tanggung jawab akan

diserahkan kepada editor untuk dilakukan editing offline.

e. Editing online dengan teknik digital

Dalam tahapan ini, editor bertugas untuk melakukan mixing gambar

dengan ilustrasi musik, dubbing, serta sound effect berdasarkan naskah.

Setelah semua selesai, hasil editing online ini akan dimasukkan kembali

dari file menjadi gambar pada pita Betacam SP atau pita dengan kualitas

broadcast standard. Setelah program dimasukan ke dalam pita,

selanjutnya akan diserahkan kepada stasiun televisi.

Didalam buku Produksi Acara Televisi Suatu Pengantar (Perpustakaan

TVRI 2013: 88-93) terdapat pula prosedur kerja produksi acara televisi

sesuai dengan acuan kerja produksi TVRI diantaranya:

Page 28: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

38

Sudah diketahui bahwa setiap acara televisi dimulai dengan sebuah ide.

Setelah ide ini disetujui untuk di produksi, harus diadakan penyelidikan

(riset) agar dapat diketahui apakah ide tersebut dapat direalisasikan.

Tahap yang diperlukan untuk mengubah sebuah ide menjadi suatu seri

dari elemen-elemen audio visual disebut prosedur kerja produksi acara

televisi atau singkatnya produksi acara televisi. Sebagai seorang Produser,

anda harus memiliki bakat untuk dapat menilai dan mengetahui mana yang

baik dan mana yang tidak baik.

Kecakapan ini sebagian besar tergantung pada tingkat pendidikan Anda

ditambah dengan pengalaman-pengalaman. Dalam tahapan prosedur kerja

produksi acara televisi terdapat beberapa bagian diantaranya :

1) Ide

2) Waktu dan Penonton

3) Pemilihan Materi untuk acara

4) Riset

5) Bentuk presentasi (penyampaian)

6) Pertemuan Produksi

7) Biaya

8) Naskah

9) Pengisi acara

10) Fasilitas teknik

11) Audio

12) Lightning

13) Fasilitas teknik lainnya

14) Tempat

2.2.6 Peran Produser

Perencana atau Produser adalah petugas yang mempunyai ide, atau

yang langsung menulis ide tersebut (membuat naskah) atau orang yang

menugaskan seseorang untuk menuliskan naskah sesuai dengan idenya

ataupun juga orang yang membeli ide dari luar yang dianggapnya baik untuk

Page 29: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

39

diproduksi menjadi sebuah acara televisi (Buku Produksi Acara Televisi

Suatu Pengantar, 2013: 13).

Peranan (role) merupakan aspek dinamis dari kedudukan (status).

Yaitu seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya (Soekanto: 2009 :

217).

Disetiap stasiun televisi terdapat seorang Produser yang memiliki

peranan paling tinggi dalam memproduksi suatu acara televisi. Karena

Produser merupakan seorang pemimpin yang bertugas membuat suatu

program dan bertanggung jawab atas programnya secara langsung dan

melaksanakannya secara sadar.

Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan seseorang (yaitu

pemimpin atau leader) untuk mempengaruhi orang lain (yaitu yang dipimpin

atau pengikut-pengikutnya) sehingga orang lain tersebut bertingkah laku

sebagaimana dikehendaki oleh pemimpin tersebut (Soekanto: 2009 : 230).

Sedangkan suatu peranan mencakup paling sedikit tiga hal, berikut ini :

- Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau

tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini

merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing

seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.

- Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan

oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

- Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting

bagi struktur sosial masyarakat (Soekanto: 2009 : 217).

2.2.6.1 Produser Eksekutif

Produser eksekutif (Excecutive Producer) bertanggung jawab

terhadap penampilan jangka panjang program secara keseluruhan. Dia

bertugas memikirkan setting, dekor, latar belakang atau tampilan suatu

program yang akan menjadi ciri khas program itu sendiri, misalnya gaya

pembukaan dan penutupan sebuah program, menentukan siapa presenternya

dan detil lainnya.

Page 30: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

40

Produser eksekutif juga harus memikirkan cara untuk memperbaiki

mutu program dan menjaga peringkat acara (rating) agar tetap baik, jika

peringkat acara suatu program berita turun, maka harus dapat memberikan

penjelasan mengapa peringkatnya turun dan iya harus dapat memberikan

argumentasi bagaimana cara memperbaiki hal itu (Morissan, 2005:276-277).

2.2.6.2 Tugas Seorang Produser

Tugas pokok seorang produser program televisi adalah

mengkoordinasi semua tahap tahap produksi mulai dari Pra produksi,

Produksi, sampai Pasca Produksi atau tahap akhir. Selain itu di dalam buku

Produksi Acara Televisi Suatu Pengantar TVRI mendeskripsikan tugas-tugas

Produser secara rinci diantaranya:

Produser televisi merupakan organisator dari sebuah acara televisi,

biasanya dari dialah timbulnya ide-ide. Ia akan mengumpulkan dan

mempersiapkan seluruh bahan-bahan (materi) yang diperlukan agar ide

tersebut dapat diproses menjadi sebuah acara dan dapat di udarakan.

Tugasnya yang lain ialah ia harus menyelidiki tentang peralatan

teknik yang ada dalam stasiun Televisinya dan mengetahui tentang

kemampuan dan limitasi dari peralatan tersebut. Tahap terakhir dalam

pekerjaannya, produser akan mengkoordinir jadwal latihan dan rekaman atau

apabila acara tersebut akan berbentuk siaran langsung harus ditetapkannya

kapan?.

Tugas utama dari seorang Produser berubah-ubah tergantung pada

acara yang ditanganinya. Terkadang sebuah acara dimulai dengan hanya

sebuah khayalan saja, kadang-kadang ia sudah terima sebuah naskah televisi

dimana sudah tercantumkan segala keperluan untuk produksi acara tersebut.

Disebabkan hal-hal ini seorang Produser harus mempunyai suatu

prosedur kerja tertentu dalam memproduksi acara-acara televisi yang

tentunya dapat dipergunakan untuk setiap produksi acara televisi yang akan

dibuat.

Page 31: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

41

Jadi kesimpulannya, tugas seorang produser adalah sebuah tugas yang

bersifat administratif, dan pada tingkatan yang lebih tinggi seorang produser

membutuhkan kemampuan untuk dapat berhubungan dengan orang-orang

penting.

Dan kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan berdasarkan

penilaian-penilaian yang ada pada dirinya. Ini memerlukan inisiatif dan

imaginatif yang tinggi pada satu pihak dan kemampuan mengorganisir pada

pihak lain.

2.2.6.3 Hak Hak Seorang Produser

Selain mempunyai Tugas pokok dan Tanggung jawab seorang Produser

juga memiliki Hak-hak selayaknya seorang Produser demi melancarkan

dalam sebuah tahapan produksi antara lain yaitu :

1. Memilih dan menetapkan penulis skenario dan sutradara.

2. Menetapkan pemain dan kru produksi utama berdasarkan calon yang telah

ditetapkan dalam rancangan produksi dan juga berdasarkan usulan

sutradara dan manajer produksi.

3. Mengarahkan dan memberikan panduan (guide) kepada manajer produksi

serta meletakkan dasar-dasar strategi bagi pelaksanaan produksi dan

pengelolaan produksi (administrative).

4. Mendapatkan laporan dari semua departemen (progress report).

5. Berhak memberikan keputusan bila terjadi konflik di lapangan, terutama bila

kegiatan produksi terganggu.

6. Memberhentikan/mengganti pemain/kru produksi apabila terbukti terjadi

penyimpangan dalam pelaksanaan produksi tersebut yang merugikan

produksi.

7. Memberikan keputusan atas konsep kreatif sutradara yang menyimpang dari

rancangan produksi.

8. Menghentikan produksi apabila dalam pelaksanaan produksi terjadi

penyimpangan dari yang telah disepakati.

(Minggu, 29 Maret 2015, 13:11, http://mikhailventura.blogspot.com/)

Page 32: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

42

Terdapat empat kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang produser.

1. Kepemimpinan/ Leadership

Kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang produser adalah

kemampuan dalam memimpin. Tidak dapat dipungkiri produser harus

memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, karena produser merupakan

leader dari segala tim produksi, produser akan melakukan pembagian

kerja kepada masing-masing tim produksi untuk mengerjakan tugasnya

masing-masing.

2. Kemampuan teknis

Selanjutnya seorang produser harus memiliki kemampuan teknis dalam

mengoperasikan alat-alat, seperti kamera, promter, sehingga produser

memiliki kemampuan untuk dapat menyelesaikan masalah apabila

terdapat kerusakan dalam pemakaian alat.

3. Berpikir out of the box

Produser harus memiliki pemikiran pemikiran yang kreatif dan selera

yang baik. Pemikiran out of the box yang dimiliki produser agar tercipta

ide-ide yang kreatif dan segar guna berlangsungnya program tersebut.

4. Komunikasi yang baik

Untuk itu kemampuan berkomunikasi juga hal yang sangat penting yang

harus dimiliki produser.

Komunikasi internal dibutuhkan agar kerjasama dalam tim bisa berjalan

lancar. Bila komunikasi internal seorang proffesional berlangsung dengan

lancar dan efektif, dalam arti ia mampu menciptakan better relationship

di dalam, otomatis ia pun akan mampu membuat better relationship di

luar (Indayati Oetomo, 2007 : 11).

Page 33: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

43

2.3 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran

PRODUSER

PROSES PRODUKSI

- PRA PRODUKSI

- PRODUKSI

- PASCA PRODUKSI

PROGRAM

SOUNDCHECK

AUDIENS

Page 34: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01274... · 2015. 10. 13. · 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

44