Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
11
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Sebelumnya (State of the Art)
Pada tahapan ini penulis menjabarkan beberapa perbandingan penelitian-
penelitian terdahulu diantaranya yaitu dengan 3 Jurnal lokal dan 2 Jurnal
internasional. Pada tabel (state of the art) dibawah ini dapat diketahui bahwa
terdapat beberapa persamaan dan perbedaan pada teori dan metode yang
digunakan pada penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan oleh
penulis antara lain:
1. Pada jurnal lokal yang berjudul “PERAN PRODUSER DALAM PROSES
PRODUKSI PROGRAM BULLETIN & CURRENT AFFAIR SELAMAT
PAGI TRANS 7 “ (Periode Januari 2010) ini terdapat sebuah perbedaan yang
terletak pada metode yang dipakai. Dalam jurnal tersebut menggunakan
metode penelitian studi kasus sedangkan penulis menggunakan metode
penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara, observasi serta
dokumentasi. Hasil yang didapat yaitu peran Produser berpartisipasi dalam
menjadi Co Host, penyutradaraan, mengerjakan dalam penulisan script,
melakukan casting untuk presenter baru.
2. Perbandingan dengan jurnal “PERAN PRODUSER DALAM PROGRAM
BERITA WARTA MALAM “DI TVRI””. Dalam jurnal ini menganalisi
peran produser dalam program berita sedangkan penulis menganalisi
produksi program musik. Dan metode penelitian yang digunakan dalam
jurnal ini adalah studi kasus.
3. Dalam jurnal lokal “PERAN PRODUSER DALAM PROSES PRODUKSI
PROGRAM NEWSTAR DI KOMPAS TV” terdapat beberapa persamaan
dengan penulis yaitu menggunakan teori umum seperti teori komunikasi
12
massa, media massa, televisi dan beberapa teori khusus seperti, program
acara, tahap produksi program televisi, dan peran produser. Serta metode dan
teknik pengumpulan data yang dilakukan.
4. Perbandingan dengan jurnal internasional “WHAT IS TELEVISION NOW?
TV CONTENT IN THE NEW MEDIA SPACE”. Pada jurnal ini terdapat
beberapa perbedaan yaitu dalam menggunakan teori konten televisi dan social
media dengan metode penelitian yang disajikan meliputi perspektif teoritis
yang berhubungan dengan studi media baru dan studi budaya maya. Lalu
teknik pengumpulan data kuisioner dan menggunakan teknik analisa data
dengan melakukan survei.
5. Perbandingan dengan jurnal internasional yang terakhir “REALITY TV
FORMATS: THE CASE OF CANADIAN IDOL” ini menggunakan teori
media baru, internet dan reality show sedangkan penulis menganalisa
program variety show yaitu sebuah program musik. Namun paradigma
Penelitian yang digunakan sama yaitu fenomonologi serta pendekatannya
juga menggunakan pendekatan penelitian Kualitatif.
13
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of The Art)
No. Judul/ Penulis/ NIM/
Tahun / Universitas
Teori yang
digunakan
Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
1. “PERAN PRODUSER
DALAM PROSES
PRODUKSI
PROGRAM
BULLETIN &
CURRENT AFFAIR
SELAMAT PAGI
TRANS 7 “ (Periode
Januari 2010)/ Rinni
Hanifah/44105010101/
2010/ Universitas
Mercu Buana Jakarta
1.Komunikasi
Massa
2.Televisi
3.Tahap
Produksi
program
1.Pendekatan
penelitian Kualitatif.
2.Tipe/Jenis penelitian
Deskriptif kualitatif.
3.Metode penelitian
studi kasus.
4.Teknik
pengumpulan data
wawancara mendalam
(in-depth interview)
kepada narasumber
(key informan).
Peran Produser
berpartisipasi dalam
menjadi Co Host,
penyutradaraan,
mengerjakan dalam
penulisan script,
melakukan casting
untuk presenter baru,
selain itu produser
bertanggung jawab atas
anggaran, biaya
produksi dan
mengorganisasi segala
hal.
2. PERAN PRODUSER
DALAM PROGRAM
BERITA WARTA
MALAM “DI TVRI”/
Arie Vicky
Ramadhan/4410701000
9/2012/
Universitas Mercu
Buana Jakarta
1.Komunikasi
Massa
2.Televisi
3. tahap
produksi
program
televisi
1.Pendekatan
penelitian kualitatif.
2.Tipe/jenis penelitian
deskriptif kualitatif.
3.Metode penelitian
studi kasus.
4.Teknik
pengumpulan data
dengan wawancara.
Peran prodoser dalam
program berita warta
malam di TVRI
menampilkan berita
berita yang berbobot
bagi khalayak luas dan
juga berita ini sangat
membutuhkan peran
produser dalam
pembuatan atau
produksinnya.
3. PERAN PRODUSER
DALAM PROSES
PRODUKSI
PROGRAM
NEWSTAR DI
KOMPAS TV/ Aprilia
Putri
/1301029320/2013/Uni
versitas Bina Nusantara
Jakarta.
1.Komunikasi
Massa
2.Televisi
3. Tahap
produksi
program
televisi
4. Peran
Produser
1.Pendekatan
Penelitian Kualitatif
2.Tipe/jenis penelitian
Deksriptif kualitatif
3.Teknik
Pengumpulan data
Observasi,Wawancara
, Dokumentasi,
4.Teknik analisis data
yaitu Reduksi
data,penyajian data
dan penarikan,
pengujian,kesimpulan,
serta coding
5.Teknik keabsahan
data Teknik
triangulasi dengan
sumber
Peran Produser di
dalam program Newstar
melakukan tugasnya
sesuai standard
operation procedure
(SOP) . Adapun
kekurangan –
kekurangan yang terjadi
masih dapat diatasi
dengan baik tentunya
berkat kerjasama
dengan tim redaksi
yang bertugas, bukan
individu.
14
2.2 Landasan Konseptual
2.2.1 Komunikasi Massa
Menurut Nurudin (Nurudin, 2013: 3-4), pada dasarnya komunikasi
massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik).
Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjukan pada penerima pesan
yang berkaitan dengan media massa. Dengan kata lain, massa yang dalam
sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran media massa. Oleh karena itu,
massa di sini menunjukan kepada khalayak, audience, penonton, pemirsa,
atau pembaca.
4. WHAT IS
TELEVISION NOW?
TV CONTENT IN
THE NEW MEDIA
SPACE/Powierska,
Aleksandra/2014/Intern
ational Journal of Arts
& Sciences.
1.Media baru
2.Televisi,
3.TV Sosial,
4.Facebook
5.konten TV
1.Metode penelitian
yang disajikan
meliputi perspektif
teoritis yang
berhubungan dengan
studi media baru dan
studi budaya maya
juga.
2.Teknik
Pengumpulan data
melalui kuisioner dan
wawancara.
3.Teknik analisa data
melakukan survei
kepada kalangan
mahasiswa
Universitas
Jagiellonian di
Cracow.
Hasil Penelitian ini
adalah kalangan muda
melihat perubahan
bahwa salah satu
stasiun TV terbesar di
Polandia telah membuat
program yang tersedia
hanya pada VODs
(jenis platform yang
mengumpulkan
acara/program populer
yang memungkinkan
pengguna internet un
tuk mengaksesnya
tanpa batasan), dan
mereka akan terus
bergerak menjadi lebih
baik di seluruh ikatan
dunia media baru
televisi.
5. REALITY TV
FORMATS: THE
CASE OF CANADIAN
IDOL/Baltruschat,
Doris/2009/ Canadian
Journal of
Communication.
1.Media baru
2.Televisi
4.Reality Show
5.Franchising
6.Komunikasi
massa;
7.Produksi /co-
produksi
Penyiaran
8.Internet
1.Paradigma
Penelitian
Fenomonologi.
2.Pendekatan
penelitian Kualitatif.
3.Tipe/jenis penelitian
Deskriptif Kualitatif
4.Teknik
pengumpulan data
wawancara.
Hasil pembahasan pada
artikel ini menjelaskan
Fenomena frencais
realiti program sedang
menjamur,masing-
masing dibedakkan dari
karakteristik
produksinya.
15
Menurut susanto 1974 (Wiryanto, 2005: 69) Komunikasi massa
diambil dari istilah bahasa Inggris, mass communication sebagai kependekan
dari mass media communication (komunikasi media massa). Artinya,
komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass
mediated. Istilah mass communications dapat diartikan sebagai salurannya,
yaitu media massa (mass media) sebagai kependekan dari media of massa
Communication.
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang
menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik
(radio, televisi), berbiaya relatif mahal, yang dikelola oleh suatu lembaga atau
orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang
tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen. Pesan- pesannya bersifat
umum, disampaikan secara tepat, serentak, dan selintas (khususnya media
elektronik) (Mulyana, 2010: 83-84).
` Berdasarkan dari definisi definisi komunikasi massa diatas dapat
diketahui bahwa komunikasi massa adalah sebuah proses berkomunikasi atau
menyampaikan informasi melalui sarana media massa sebagai peranan
penting bagi masyarakat atau khalayak dan dapat diterima bagi semua orang
secara serentak dan menyeluruh.
2.2.1.1 Proses Komunikasi Massa
Dalam menyampaikan informasinya ke khalayak sebuah komunikasi
massa akan mengalami beberapa proses yang saling berkaitan dengan bentuk
yang berbeda. Proses komunikasi massa terlihat berproses dalam bentuk
antara lain (Bungin, 2006: 74-75):
1. Melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar. Jadi
proses komunikasi massa melakukan distribusi informasi kemasyarakatan
dalam jumlah yang besar.
2. Proses komunikasi massa juga dilakukan melalui satu arah, yaitu dari
komunikator ke komunikan. Sangat terbatas adanya peluang untuk terjadi
dialog dua arah di antara pemberi pesan dan penerima pesan.
16
3. Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris di antara
komunikator dan komunikan, menyebabkan komunikasi di antara mereka
berlangsung datar dan bersifat sementara.
4. Proses komunikasi massa juga berlangsung impersonal (non personal)
dan tanpa nama.
5. Proses komunikasi massa juga berlangsung berdasarkan pada hubungan-
hubungan kebutuhan (market) di masyarakat. Karena tuntutan pasar,
pemberitaan-pemberitaan massa lebih cenderung disesuaikan dengan
permintaan pasar (khalayak). Misalnya masyarakat sekarang dapat
memilih berita mana yang akan di tontonnya sesuai dengan kebutuhan
masing masing, dan berita itulah yang akan menaikkan penghasilan
tertentu.
2.2.1.2 Unsur Unsur Komunikasi Massa
Harold D. Lasswell (Ardianto, Komala, Karlinah, 2014: 28-29)
memformulasikan 5 unsur-unsur komunikasi dalam bentuk pertanyaan
sebagai berikut ”Who Says What in Which Channel to Whom With What
Effect?”. Lasswell sendiri menggunakan formula ini dengan tujuan untuk
membedakan berbagai jenis penelitian komunikasi. Hal ini dapat dilihat pada
gambar berikut ini:
Tabel 2.2 Formula Lasswell
WHO SAYS WHAT IN WHICH
CHANNEL
TO WHOM WITH WHAT
EFFECT
Siapa Berkata Apa Melalui
Saluran Apa
Kepada Siapa Dengan Efek
apa
Komunikator Pesan Media Penerima Efek
Control Studies Analisi Pesan Analsisi Media Analisi
Khalayak
Analisi Efek
Sumber: Sendjaja 1994 (Ardianto , Komala, Karlinah, 2014: 29)
17
Dengan Mengikuti formula Lasswell dapat dipahami bahwa dalam proses
komunikasi massa terdapat lima unsur yang disebut komponen atau unsur
dalam proses komunikasi, yaitu :
1. Who (Siapa): Komunikator, orang yang menyampaikan pesan dalam
proses komunikasi massa, bisa perorangan atau mewakili suatu lembaga,
organisasi maupun instansi. Segala masalah yang bersangkutan dengan
unsur “siapa” memerlukan analisis kontrol (control analysis) yaitu analisi
yang merupakan subdivisi dari riset lapangan.
2. Says What (Apa yang dikatakan): pernyataan umum, dapat berupa suatu
ide, informasi, opini, pesan dan sikap, yang sangat erat kaitannya dengan
masalah analisis pesan.
3. In Which Channel (Melalui Saluran apa): media komunikasi atau saluran
yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan komunikasi. Dalam hal ini
dapat digunakan primary technique, secondary technique, direct
communication atau indirect communication.
4. To Whom (Kepada Siapa): komunikan atau audience yang menjadi
sasaran komunikasi. Kepada siapa pertanyaan tersebut di-tujukan,
berkaitan dengan masalah penerima pesan. Dalam hal ini diperlukan
adanya analisi khalayak (Audience Analysis).
5. With What Effect (Dengan Efek Apa): hasil yang dicapai dari usaha
penyampaian pernyataan umum itu pada sasaran yang dituju. Berkaitan
dengan efek ini diperlukan adanya analisis efek.
2.2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa
Pendapat lain dikemukakan oleh Dominick 2001 (Ardianto, Komala,
Karlinah, 2014: 14 - 17) yaitu fungsi komunikasi terdiri dari :
1. Surveillance (Pengawasan)
Fungsi ini menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi
mengenai kejadian-kejadian dalam lingkungan maupun yang dapat
membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari.
2. Interpretation (Penasiran)
Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Tujuan dari
18
fungsi penafsiran media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk
memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi
antarpersonal atau komunikasi kelompok.
3. Linkage (Pertalian)
Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam,
sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan
minat yang sama tentang sesuatu.
4. Transmission of values (Penyebaran nilai-nilai)
Fungsi ini juga disebut sosialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu
kepada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok.
Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar,
dan dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka
bertindak dan apa yang mereka harapkan.
5. Entertainment (Hiburan)
Fungsi dari media massa sebagai fungsi menghibur tiada lain tujuannya
untuk mengurangi ketegangan pikiran halayak, karena dengan membaca
berita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat
membuat pikiran khalayak segar kembali.
Dari beberapa fungsi fungsi komunikasi massa yang telah di jabarkan di
atas dapat dikatakan fungsi tersebut memberikan manfaat tersendiri bagi
audiencenya. Seperti fungsi dari suatu program musik SOUNDCHECK yang
ditayangkan di TVRI yang memberikan suatu tayangan program yang
menampilkan fungsi sarana infromasi mengenai musik dan hiburan.
2.2.2 Teori Komunikasi Massa
Teori komunikasi massa merupakan penjelasan atau perkiraan
terhadap gejala sosial, yang berupaya untuk menghubungkan komunikasi
massa kepada berbagai aspek kehidupan kultutral dan personal atau sistem
sosial. Untuk memahami teori komunikasi massa, perlulah kita memahami
beberapa hal berikut ini (Morrisan, 2010: 8-9):
19
1. Tidak ada teori tunggal dalam komunikasi massa. Misalnya, terdapat teori
yang menjelaskan gejala yang melibatkan masyarakat luas, seperti bagaimana
masyarakat memberikan arti kepada simbol-simbol budaya dan bagaimana
simbol-simbol itu mempengaruhi tingkah laku kita (interaksi simbolik). Ada
pula teori yang menjelaskan sesuatu yang bersifat individual, seperti
bagaimana media massa mempengaruhi orang-orang tertentu pada saat
terjadinya perubahaan atau krisis (teori ketergantungan).
2. Teori komunikasi massa sering meminjam pengetahuan dari disiplin ilmu
lainya. Misalnya, teori konstruksi sosial atas kenyataan (the social
contruction of reality theory) berasal dari ilmu sosiologi, teori perubahan
sikap (attitude changing theory) dipinjam dari ilmu psikologi. Para ahli
komunikasi massa menyesuaikan teori-teori pinjaman ini untuk menjawab
pertanyaan dan isu-isu yang muncul dalam ilmu komunikasi.
3. Teori komunikasi massa merupakan konstruksi manusia (human
construction). Orang yang menciptakan teori komunikasi massa dan
karenanya, teori-teori itu sering dipengaruhi oleh lingkungan dimana orang
bersangkutan berada, misalnya kapan teori itu disusun, jabatan atau posisi
orang berangkutan dalam proses komunikasi massa dan sejumlah faktor
lainya. Para peneliti yang bekerja pada industri penyiaran memiliki teori yang
berbeda dengan peneliti di perguruan tinggi mengenai bagaimana efek
tayangan yang mengandung kekerasan di televisi kepada penonton.
4. Teori komunikasi massa bersifat dinamis. Karena teori komunikasi massa
merupakan konstruksi manusia, sementara lingkungan dimana manusia itu
berada selalu berubah, maka teori komunikasi massa bersifat dinamis.
Misalnya teori-teori komunikasi massa yang dikembangkan sebelum televisi
atau jaringan komputer (internet) menjadi media massa perlu diuji kembali,
bahkan ditinggalkan karena munculnya bentuk media massa baru.
2.2.3 Media Massa
Media massa yaitu saluran sebagai alat atau sarana yang dipergunakan
dalam proses komunkasi massa. Media massa secara pasti memengaruhi
pemikiran dan tindakan khalayak. Budaya, sosial, politik dipengaruhi oleh
media (Ardianto, 2007:58).
20
Dengan demikian, media massa adalah alat alat dalam komunikasi
yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang
luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis
komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan
media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang
tak terbatas (Nurudin, 2013: 9).
Berikut ini contoh media massa dalam suatu paradigma yang baru :
Gambar 2.1 Paradigma Baru media massa
Sumber : (Nurudin, 2013: 13)
Berdasarkan dari definisi-definisi media massa diatas dapat diketahui
bahwa media massa memiliki peranan yang sangat penting dalam
menyebarluaskan pesan kepada khalayak dan berkaitan erat dengan proses
komunikasi massa. Keberadaan media massa yang praktis mempermudahkan
masyarakat dalam memperoleh serta mengolah pesan tersebut.
Semua orang dapat mengakses inetrnet atau menggunakan beberapa
alat-alat informasi seperti televisi, radio, majalah, dan lain-lain untuk sekedar
mendapatkan informasi yang diinginkan.
2.2.3.1 Karakteristik Media Massa
21
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan
dari sumber kepada khalayak/ penerima dengan menggunakan alat-alat
komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi (Cangara,
2008: 126-127). Adapun karakteristik media massa ialah :
1. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari
banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan,pengelolaan sampai pada
penyajian informasi.
2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang
memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Kalau
pun terjadi reaksi atau umpan balik, biasanya memerlukan waktu dan
tertunda.
3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak,
karena ia memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, dimana
informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang dalam waktu
yang sama.
4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat
kabar, dan semacamnya.
5. Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan
dimana saja tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin, dan suku bangsa.
2.2.3.2 Peranan Media Massa
Media massa adalah institusi yang berperan sebagai agent of change,
yaitu sebagai institusi pelopor perubahan (Bungin, 2007: 85). Ini adalah
paradigma utama media massa. Dalam menjalankan paradigmanya media
massa memiliki peranan sebagai:
1. Sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu perannya sebagai media
edukasi. Media massa menjadi media yang setiap saat mendidik
masyarakat supaya cerdas, terbuka pikirannya, dan menjadi masyarakat
yang maju.
2. Media massa menjadi media informasi, yaitu media yang setiap saat
menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dengan informasi yang
terbuka, jujur dan benar disampaikan media massa kepada masyarakat,
22
maka masyarakat akan menjadi masyarakat yang kaya dengan informasi,
masyarakat yang terbuka dengan informasi, sebaliknya pula masyarakat
akan menjadi masyarakat informatif, masyarakat yang dapat
menyampaikan informasi dengan jujur kepada media massa.
3. Media massa sebagai hiburan, sebagai agent of change, media massa juga
menjadi institusi budaya, yaitu institusi yang setiap saat menjadi corong
kebudayaan, katalisator perkembangan budaya. Sebagai agent of change
yang dimaksud adalah juga mendorong agar perkembangan budaya itu
bermanfaat bagi manusia bermoral dan masyarakat sakinah, juga berperan
untuk mencegah berkembangnya budaya-budaya yang justru merusak
peradaban manusia dan masyarakatnya.
Media massa memiliki peranan yang tinggi didalam penyebaran
informasi terhadap khalayak/masyarakat. Media massa dapat dijadikan
sebagai sebuah panduan atau pintu keluar masuknya pesan/informasi yang
disebarkan. Tanpa adanya media massa, maka budaya yang masuk akan
terhambat dan begitu pula dengan adanya perubahan terhadap kepada
masyarakat.
2.2.3.3 Fungsi Media Massa
Effendy 1993 (Ardianto, Komala, Karlinah 2014: 18-19) mengemukakan
fungsi media massa secara umum adalah :
1. Fungsi informasi
Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa
adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa.
Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa yang
bersangkutan sesuai dengan kepentingannya. Khalayak sebagai
makhluk sosial akan selalu merasa haus akan informasi yang
terjadi.
2. Fungsi pendidikan
Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya
(Mass Education). Karena media massa menyajikan hal-hal yang
sifatnya mendidik. Salah satu cara mendidik yang dilakukan media
23
adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang
berlaku kepada pemirsa atau pembaca. Media massa melakukannya
melalui drama, cerita, diskusi, dan artikel.
3. Fungsi Memengaruhi.
Fungsi memengaruhi dari media massa secara implisit terdapat
pada tajuk/ editorial, features, iklan, artikel, dan sebagainya.
Khalayak dapat terpengaruh oleh iklan iklan yang ditayangkan
televisi ataupun surat kabar.
Dari fungsi-fungsi media massa yang sudah dijabarkan sebenarnya sangat
mudah dipahami dan bersifat human needs. Dan ditujukan kepada khalayak
atau masyarakat karena semua orang berhak untuk mendapatkan informasi,
pendidikan serta hiburan.
2.2.4 Televisi
Definisi Televisi menurut (Effendy, 2005: 361) adalah media
komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara,
baik melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat. Sedangkan
Televisi mempunyai 3 fungsi, yakni fungsi penerangan, pendidikan, dan
hiburan (Effendy, 2005:93).
Pada umumnya televisi adalah media yang mampu menyajikan pesan
dalam bentuk suara, gerak, pandangan dan warna secara bersamaan, sehingga
mampu menstimuli indera pendengaran dan penglihatan. Berdasarkan uraian
diatas, dapat disimpulkan bahwa televisi merupakan salah satu media massa
elektronik yang dapat menyiarkan siarannya dalam bentuk gambar atau video
serta suara yang berfungsi memberikan informasi dan hiburan kepada
khalayak luas.
2.2.4.1 Karakteristik Televisi
24
Didalam buku Komunikasi massa Suatu Pengantar (Ardianto, Komala,
Karlinah, 2014 :137-139) terdapat tiga macam karakteristik televisi, yaitu:
1. Audiovisual
Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dilihat
(Audiovisual). Jadi apabila khalayak radio siaran hanya mendengar
kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat
gambar yang bergerak. Namun demikian, keduanya harus ada
kesesuaian secara harmonis.
2. Berpikir dalam gambar
Ada dua tahap yang dilakukan proses berpikir dalam gambar.
Pertama adalah visualisasi (visualization) yakni menerjemahkan kata-
kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara
individual. Tahap kedua dari proses berpikir dalam gambar adalah
penggambaran (picturization), yakni kegiatan merangkai gambar-
gambar individual sedemikian rupa, sehingga kontinuitasnya
mengandung makna tertentu.
3. Pengoperasian lebih kompleks
Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi siaran jauh
lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang
digunakan pun lebih banyak dan untuk mengoprasikannya lebih rumit
dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih.
Sebagai contoh bila menyangkut acara drama musik yang lokasinya di
luar studio, akan lebih banyak lagi melibatkan orang kerabat kerja
televisi (crew).
Pada intinya karakteristik televisi lebih mengajak kepada audience
atau penonton untuk dapat membayangkan atau menggunakan imajinasi
mereka untuk berfikir dari tayangan yang disiarkan melalui sebuah gambar
dan permainan musik dan audio di televisi. Namun hadirnya perkembangan
teknologi oleh televisi membuat keuntungan besar tersendiri bagi para pelaku
bisnis stasiun televisi swasta.
2.2.4.2 Fungsi Televisi Sebagai Media Massa
25
Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa Perkembangan teknologi
elektronika telah membawa dampak kepada perkembangan di bidang
komunikasi massa. Berkat perkembangan teknologi elektronika ini arus
informasi dapat berjalan cepat dan simultan, sehingga mampu menembus
ruang dan waktu antara dua tempat yang berbeda.
Sebuah proses penyiaran pada prinsipnya sama dengan proses
komunikasi. Terselenggaranya penyiaran ditentukan oleh tiga unsur, yaitu
studio, transmitter, dan pesawat penerima. Ketiga unsur ini kemudian disebut
sebagai trilogi penyiaran. Paduan 9 ketiganya ini kemudian akan
menghasilkan siaran yang dapat diterima oleh pesawat penerima radio
maupun televisi (Morrisan, 2010 : 8-9).
2.2.5 Program Acara Televisi
Setiap stasiun di Televisi mempunya jenis-jenis acara yang berbeda-beda
tergantung dengan format dari masing-masing acara. Menurut (Morissan,
2008:207-208) program televisi dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Program Informasi
Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya menambah
pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Dalam hal ini program
informasi terbagi menjadi dua bagian yaitu berita keras (hard news) dan
berita lunak (soft news):
a. Berita keras (Hard news)
Sebuah berita yang sajiannya berisi tentang segala informasi penting
dan menarik yang harus disiarkan oleh media penyiaran karena
sifatnya yang segera untuk diketahui khalayak.
b. Berita lunak (Soft news)
Sebuah program berita yang menyajikan informasi penting dan
menarik ysng disampaikan secara mendalam (in-depth) namun tidak
bersifat harus segera ditayangkan. Berita yang masuk kategori ini
ditayangkan pada satu program tersendiri di luar program berita.
26
2. Program Hiburan
Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang dibertujuan untuk
menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita dan permainan. Program
yang termasuk dalam kategori ini adalah drama, music, dan permainan
(game).
3. Permainan atau game show
Bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu
maupun berkelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu,
menjawab pertanyaan dan memenangkan permainan. Dibagi menjadi 3 jenis
yaitu :
a) Quiz show
b) Ketangkasan
c) Reality show
Hard News (straight news,
features, infotainment)
Informasi
Soft News (Current affair, magazines,
talk show, documentary)
Program TV
Musik
Drama (Sinetron, film, cartoon)
Quiz
Hiburan Ketangkasan
Permainan Reality show
Pertunjukan
Gambar 2.2 Jenis Program Televisi
Sumber : (Morissan, 2013: 225)
27
Jadi jenis program dalam Televisi dibagi menjadi 2 yaitu : Program
informasi dan hiburan. Secara garis besar program seni dan budaya dibagi
menjadi empat dimana diantara lainnya terdapat jenis program musik yang
bersifat hiburan. Dalam sebuah program biasanya bertujuan untuk menghibur
penonton dengan menampilkan suatu cerita atau penyajian suatu karya.
Tempatnya bisa didalam studio, dilapangan terbuka atau bahkan dipanggung
pertunjukkan.
2.2.5.1 Variety Show
Variety show adalah format acara televisi yang mengkombinasikan
berbagai format lainnya, seperti talkshow, magazine show, kuis, game show,
music concert, drama dan sitcom (komedi situasi). Variasi acara tersebut
dipadukan dalam sebuah pertunjukkan dalam bentuk siaran langsung maupun
siaran rekaman (Naratama, 2006: 109).
Variety show disebut juga tayangan hiburan yang memiliki banyak
format acara didalamnya, tetapi masyarakat harus dapat mengimbangi dengan
tayangan hiburan dengan tayangan bersyarat informasi atau berita. Variety
show itu sendiri mempunyai target audience yang berbeda-beda, namun pada
intinya ingin menghibur masyarakat melalui tayangan kreativitas.
Format acara televisi variety show ini pada intinya ingin menghibur
audiens atau khalayak masyarakat tanpa adanya unsur sebuah berita
(hardnews) melalui tayangan-tayangan televisi yang ringan dan dapat
diterima oleh semua kalangan usia.
2.2.5.2 Musik
Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu videoklip
atau konser. Program musik di televisi saat ini sangat ditentukan dengan
kemampuan artis yang menarik audien. Tidak saja dari kualitas suara namun
juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih
menarik (Morissan, 2013: 229).
28
Dengan demikian, menurut Vane-Gross (Morissan, 2013: 229)
programmer yang ingin meyajikan acara musik harus mempertimbangkan
beberapa hal agar acara itu bisa mendapatkan sebanyak mungkin audience,
yaitu :
1. Pemilihan artis yang memiliki daya tarik demografis yang besar,
misalnya artis yang memiliki banyak penggemar pria atau artis
yang banyak digandrungi para wanita.
2. Pengambilan gambar yang menarik secara visual. Televisi harus
menampilkan sebanyak mungkin gambar pendukung dan tidak
membiarkan suatu pengambilan gambar (sekuen) yang terlalu
lama. Dalam shooting musik, maka gambar harus berganti-ganti
secara dinamis.
2.2.5.3 Program Musik Variety Show SOUNDCHECK
Program musik variety SOUNDCHECK yang ditayangkan di TVRI
merupakan sebuah program variety show hiburan musik yang menayangkan
materi acara yang tergolong edukatif, inspiratif dan menghibur dirangkai
dengan aksi memperlihatkan konten drama musik yang menyampaikan
informasi serta edukasi dalam bermusik.
Program ini mempunyai Konten musik yang akan memperlihatkan
sebuah beberapa penampilan (performance) dari bintang tamu dari setiap
industri musik yang berbeda di setiap episodenya.
Konsepnya berupa drama musikal seperti sebuah serial drama komedi
musikal Glee yang ditayangkan di channelFox di Amerika Serikat, mengingat
bahwa hiburan musik tidak memiliki batas usia karena semua orang
mempunyai selera musik masing masing dari anak-anak, remaja hingga orang
dewasa. Program SOUNDCHECK ini akan tayang setiap hari Senin dan
Selasa Pukul 22:00 sd 23:00 WIB di Stasiun Televisi TVRI dan dipandu oleh
host Poppy Putri.
Tujuan dari pembuatan program acara ini bertujuan untuk membuat
format serial dengan musik yang lebih modern. Pada kesempatan kali ini
29
produser akan membuat sebuah program variety show yang bertujuan untuk
mengedukasi namun tetap tidak menghilangkan unsur hiburannya terdiri dari
format Pop Indonesia dan unsur materi siarannya mengenai lagu-lagu pop
Indonesia yang up to date.
Program musik variety ini merupakan salah satu produk softnews.
Softnews pada umumnya Mementingkan human interest atau mengangkat
aspek kemanusiaan dan selain memberikan informasi juga bersifat
menghibur, yang isinya hampir serupa dengan pembuatan program televisi
lainnya. Hanya dalam penyampaian informasinya yang berbeda dan lebih
menghibur masyarakat lewat program siarannya melalui alunan musik/lagu.
2.2.5.4 Unsur-unsur Acara Televisi
Di dalam buku Produksi Acara Televisi Suatu Pengantar
(Perpustakaan TVRI 2013 :5-12) terdapat beberapa unsur- unsur dasar suatu
acara televisi yang satu sama lainnya sangat erat hubungannya dan tidak
dapat dipisah pisahkan diantaranya adalah :
Unsur unsur dasar tersebut adalah :
A. Ide
B. Pengisi acara (Artis)
C. Peralatan
D. Team (kelompok ) Produksi
E. Penonton Televisi
Unsur unsur dasar yang disebut diatas mempunyai nilai nilai yang sama
penting karena tanpa salah satu dari unsur unsur tersebut, siaran televisi tidak
mungkin ada.
A. Ide
Ide merupakan awal dari sebuah acara televisi. Acara yang paling
sederhanapun, seperti sebuah acara” SIARAN BERITA” memerlukan sebuah
ide. Perlu diingat bahwa televisi merupakan alat komunikasi modern yang
menghubungan ide ide atau pemikiran seorang perencana (Produser) televisi
30
dengan pemikiran penonton televisi. Ide ide atau pemikiran seorang
perencana (Produser) televisi menentukan mutu acara- acara siaran televisi.
B. Pengisi Acara (Artis)
Tingkatan pengisi acara televisi, dapat meliputi tingkat dari seorang
pembaca berita sampai tingkat pengisi acara yang mempunyai reportasi
international, namun demikian jenis acaralah yang menentukan penting
tidaknya pengisi acara tersebut.
Pengisi acara adalah manusia dan harus diperlakukan seperti manusia.
Studio televisi untuk kebanyakan pengisi acara merupakan sebuah tempat
bekerja yang sulit, ini disebabkan karena proses pelaksanaan produksi acara
televisi yang sangat ruwet dan menyangkut sejumlah pelaksana produksi
yang relatip banyak.
C. Peralatan
Peralatan peralatan yang diperlukan, paling tidak beberapa buah
kamera elektronik yang biasanya ditempatkan diatas tripod/ pedestal agar
dapat digerak-gerakan, peralatan tata lampu, untuk menghasilkan kualitas
gambar yang baik, dekorasi studio, berupa dinding studio yang polos,
siklorama ataupun set dekorasi untuk drama-drama televisi ; komunikasi
timbal balik (talk back) dari tempat tempat kamar operasional ; monitor
monitor televisi pada setiap tempat yang membutuhkan agar dapat melihat
hasil gambar yang sedang dalam proses produksi.
Ruang kontrol produksi memerlukan sebuah vision mixer dan kamar
kontrol suara memerlukan peralatan peralatan audio lainnya; kontrol tata
lampu untuk mengatur intensitas lampu lampu studio dan peralatan untuk
mengontrol kamera.
D. Team (kelompok) produksi
Kelompok produksi adalah orang-orang yang akan memadukan acara
televisi tersebut menjadi suatu kesatuan yang mengandung arti dalam bentuk
gambar dan suara.
31
Stasiun televisi-televisi lainnya di Dunia mempergunakan proses
pelaksanaan produksi acara televisi yang berlain-lainnan. Namun tujuan
daripada tiap-tiap proses yang berbeda-beda itu adalah sama yaitu untuk
menghasilkan acara-acara televisi yang bermutu baik dengan biaya exploitasi
yang serendah mungkin.
Staff team produksi dapat dibagi atas empat bidang yaitu :
1. Produksi
2. Fasilitas Produksi
3. Teknik operasional
4. Teknik
Pada tiap bidang-bidang tersebut aktif bekerja petugas-petugas yang
mempunyai jenis pekerjaan yang berlain-lainan sehingga ada baiknya
membahas tersebut lebih terperinci:
1. Produksi
Tugas utama dari petugas-petugas yang bertugas pada bidang produksi
adalah untuk menciptakan ide-ide dan kemudian merealisasikannya
menjadi acara-acara televisi.
Untuk melaksanakan tugas utama tersebut haruslah kita bagi dalam tugas-
tugas pekerjaan yang dilaksanakan oleh:
- Kepala siar
- Perencanaan (Produser)
- Pengarah acara
- Penulis naskah
- Penyiar
- Pewawancara
- Pembaca berita
- Pengisi acara
- Dan lain-lainnya.
32
2. Fasilitas Produksi
Ide-ide dari petugas yang bekerja pada bidang produksi tentunya
harus didukung pada saat melaksanakan produksi tersebut. Dukungan ini
diberikan oleh fasilitas produksi yang bertugas untuk menyediakan dan
membantu proses pelaksaan produksi tersebut.
Adapun petugas-petugas yang bekerja pada bidang ini antara lain:
- Perencana set dekorasi
- Ahli graphik
- Penata busana ( kostum)
- Penata rias (make-up)
- Property-man
- Tukang kayu
- Dan lain-lain.
3. Teknik operasional
Teknik operasional studio sangat erat hubungannya dengan teknik tata
lampu, gambar dan suara. Orang-orang yang bekerja pada bidang ini
antara lain :
- Technical director
- Video operator
- Sound operator
- Lightning director
- Kamera-man
- Vision mixer
- V.T.R Operator
- Telecine Operator
- Dan lain-lain
33
4. Teknik
Bidang teknik merupakan pekerjaan-pekerjaan yang secara tidak
langsung berhubungan dengan proses pelaksanaan produksi acara televisi,
antara lain :
- Perbaikan dan pemeliharaan peralatan studio
- Instalasi, sistem komunikasi, switching
- Transmissi
- Dan lain-lain
E. Penonton Televisi
Penonton televisi berada pada urutan yang paling bawah dari pada ke
lima unsur unsur dasar lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena penonton
televisi merupakan ujung dari saluran komunikais modern yang dinamakan
televisi. Perlu diingat bahwa penonton televisi yang menjadi tujuan kita
memproduksi acara acara televisi dan mereka pula lah yang akan membayar
iuran setiap bulannya.
2.2.5.4 Tahapan Dalam Produksi
Dalam produksi program yang baik, diperlukan suatu tahapan
pelaksanaan produksi agar lebih jelas dan lebih efisien dalam pengerjaannya.
Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut
standard operation procedure (SOP), seperti berikut (Wibowo, 2009:39-42):
(1) Pra produksi (Perencanaan dan Persiapan)
Tahapan ini sangat penting, sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan
rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah
beres. Tahap pra produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut:
1. Penemuan Ide
Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan,
membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah
mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.
34
2. Perencanaan
Tahap ini meliputi penepatan jangka waktu kerja (time schedule),
penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain estimasi
biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari
perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti. Adapun hal-hal yang
ada dalam sebuah perencanaan antara lain :
a. Staffing/ Crew
Pembentukan sebuah staff atau crew yang benar-benar
berkompeten dengan bidang dan kemampuannya masing masing.
Dalam hal ini seorang produser program hendaknya benar-benar
memperhatikan dalam penentuan crew yang benar-benar layak
untuk dipilih, hal ini bertujuan untuk menciptakan sebuah team
yang solid.
b. Budgeting/Biaya
Budgeting atau biaya juga harus benar-benar sudah
diperhitungkan dalam sebuah perencanaan, hal ini bertujuan untuk
menentukan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk
memproduksi Program siaran tersebut.
c. Menentukan Waktu
Menentukan waktu atau menyusun schedule produksi, hal ini
bertujuan agar proses produksi lebih terarah dan selesai pada
waktu yang telah ditentukan.
d. Rapat Crew
Kegiatan ini merupakan bagian dari Perencanaan dari Proses
sebuah Produksi Siaran Televisi, yang mana bertujuan agar
seluruh crew benar-benar paham dan mengerti dengan apa yang
akan dikerjakannya. Oleh karena itu dilakukannya rapat crew yang
bermaksud untuk memberi arahan sebelum dilakukannya shooting.
35
3. Persiapan
Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat menyurat.
Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja
(time schedule) yang sudah ditetapkan. Kunci keberhasilan produksi program
televisi sangat ditentukan oleh keberesan tahap perencanaan dan persiapan.
terdapat dua hal penting yang harus dipersiapkan, yaitu Breakdown dan
Shooting Script.
a) Breakdown
Merupakan sebuah tabel kegiatan yang mana berisi tentang jadwal
kegiatan shooting berlangsung dan lengkap dengan penanggung
jawab, dan properti apa saja yang dibutuhkan, serta tanggal dan jam
kegiatan yang akan dilaksanakan.
Breakdown ini berfungsi sebagai panduan untuk mempermudah setiap
team memahami dan mengerti akan apa saja yang harus ia kerjakan
dan ia persiapkan, sehingga dengan adanya breakdown ini pekerjaan
akan lebih terarah dan berjalan rapi karena sudah ada susunan
kegiatan yang sudah diatur.
b) Shooting Script
Shooting script memiliki sedikit kesamaan dengan breakdown, hanya
saja pada shooting script hanya berisi kumpulan dari setiap scene,
yang telah dikelompok-kelompokkan berdasarkan lokasi shootingnya.
Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses pengambilan gambar
sehingga tidak rumit dan berpindah pindah.
Disamping itu, di dalam shooting script juga berisi tentang instruksi-
instruksi angel/sudut pengambilan gambar, seperti long shoot, medium shoot,
CloseUp, Penleft, Penright dan lain-lain. Dan tentunya sudah disesuaikan dan
diselaraskan dengan alur cerita /naskah.
(2) Produksi
Baru sesudah perencanaan dan persiapan selesai betul, pelaksanaan
produksi dimulai. Dalam pelaksanaan produksi ini, sutradara menentukan
36
jenis shoot yang akan diambil di dalam adegan (scene). Biasanya gambar
hasil shooting dikontrol setiap malam diakhir shooting hari itu untuk melihat
apakah hasil pengambilan gambar sungguh baik.
Apabila tidak maka adegan itu perlu diulang pengambilan gambarnya.
Sesudah semua adegan di dalam naskah selesai diambil maka hasil gambar
asli (original material/row foot-age) dibuat catatannya (logging) untuk
kemudian masuk dalam proses post production, yaitu editing.
(3) Pasca Produksi
Pasca-produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing offline,
editing online, dan mixing. Dalam hal ini, terdapat dua macam teknik editing,
yaitu : Pertama, yang disebut Editing dengan teknik analog atau linier.
Kedua, Editing dengan teknik digital atau non linier dengan komputer.
a. Editing offline dengan teknik analog
Setelah proses shooting kelar, script boy/girl membuat logging, yaitu
mencatat kembali segala hal yang diambil pada saat proses shooting
berlangsung berupa digit frame, detik, menit dan jam dimunculkan dalam
gambar, berdasarkan catatan shooting dan gambar.
Kemudian materi-materi tersebut akan dipilih oleh sutradara yang
kemudian akan dibuat editing kasar atau editing offline. Proses
berikutnya merupakan proses editing script, yaitu proses berlangsungnya
editing naskah yang sebelumnya sudah dilengkapi dengan dubbing suara
dan ilustrasi musik. Kemudian hasil shooting asli akan diserahkan
kepada editor untuk dilakukan editing online.
b. Editing online dengan teknik analog
Editor akan menyambungkan setiap gambar persis berdasarkan catatan
time code dalam naskah editing. Editor akan memasukan sound asli
dengan level yang seimbang dan sempurna.
c. Mixing (pecampuran gambar dengan suara)
Dalam tahapan ini, editor akan memadu padankan musik dan sound
effect berdasarkan gambar yang telah ditentukan di dalam script. Editor
37
juga akan menggabungkan hasil dari narasi yang telah direkam
sebelumnya, yang kemudian akan dicocokkan berdasarkan gambar hasil
shooting menurut naskah.
Setelah proses ini selesai, maka akan dilanjutkan dengan proses
preview, dalam proses ini biasanya akan dilihat kekurangan yang
terdapat dalam proses mixing, dan bila terdapat hal-hal yang kurang
cocok maka akan dilakukan perubahan atau tambahan kembali dalam
proses mixing.
d. Editing offline dengan teknik digital atau non-linier
Dalam proses ini, editing akan berlangsung dengan menggunakan
komputer yang memiliki peralatan khusus untuk proses editing. Proses
ini akan diawali dengan mentransfer hasil gambar yang telah diambil ke
dalam hardisk komputer (capturing).
Hasil gambar ini kemudian akan disusun oleh sutradara ataupun
reporter yang melakukan liputan secara kasar. Setelah tersusun dengan
baik dan sesuai berdasarkan naskah, kemudian gambar-gambar ini akan
dipersatukan agar dapat terlihat secara utuh (render).
Kemudian setelah proses tersebut selesai, tanggung jawab akan
diserahkan kepada editor untuk dilakukan editing offline.
e. Editing online dengan teknik digital
Dalam tahapan ini, editor bertugas untuk melakukan mixing gambar
dengan ilustrasi musik, dubbing, serta sound effect berdasarkan naskah.
Setelah semua selesai, hasil editing online ini akan dimasukkan kembali
dari file menjadi gambar pada pita Betacam SP atau pita dengan kualitas
broadcast standard. Setelah program dimasukan ke dalam pita,
selanjutnya akan diserahkan kepada stasiun televisi.
Didalam buku Produksi Acara Televisi Suatu Pengantar (Perpustakaan
TVRI 2013: 88-93) terdapat pula prosedur kerja produksi acara televisi
sesuai dengan acuan kerja produksi TVRI diantaranya:
38
Sudah diketahui bahwa setiap acara televisi dimulai dengan sebuah ide.
Setelah ide ini disetujui untuk di produksi, harus diadakan penyelidikan
(riset) agar dapat diketahui apakah ide tersebut dapat direalisasikan.
Tahap yang diperlukan untuk mengubah sebuah ide menjadi suatu seri
dari elemen-elemen audio visual disebut prosedur kerja produksi acara
televisi atau singkatnya produksi acara televisi. Sebagai seorang Produser,
anda harus memiliki bakat untuk dapat menilai dan mengetahui mana yang
baik dan mana yang tidak baik.
Kecakapan ini sebagian besar tergantung pada tingkat pendidikan Anda
ditambah dengan pengalaman-pengalaman. Dalam tahapan prosedur kerja
produksi acara televisi terdapat beberapa bagian diantaranya :
1) Ide
2) Waktu dan Penonton
3) Pemilihan Materi untuk acara
4) Riset
5) Bentuk presentasi (penyampaian)
6) Pertemuan Produksi
7) Biaya
8) Naskah
9) Pengisi acara
10) Fasilitas teknik
11) Audio
12) Lightning
13) Fasilitas teknik lainnya
14) Tempat
2.2.6 Peran Produser
Perencana atau Produser adalah petugas yang mempunyai ide, atau
yang langsung menulis ide tersebut (membuat naskah) atau orang yang
menugaskan seseorang untuk menuliskan naskah sesuai dengan idenya
ataupun juga orang yang membeli ide dari luar yang dianggapnya baik untuk
39
diproduksi menjadi sebuah acara televisi (Buku Produksi Acara Televisi
Suatu Pengantar, 2013: 13).
Peranan (role) merupakan aspek dinamis dari kedudukan (status).
Yaitu seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya (Soekanto: 2009 :
217).
Disetiap stasiun televisi terdapat seorang Produser yang memiliki
peranan paling tinggi dalam memproduksi suatu acara televisi. Karena
Produser merupakan seorang pemimpin yang bertugas membuat suatu
program dan bertanggung jawab atas programnya secara langsung dan
melaksanakannya secara sadar.
Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan seseorang (yaitu
pemimpin atau leader) untuk mempengaruhi orang lain (yaitu yang dipimpin
atau pengikut-pengikutnya) sehingga orang lain tersebut bertingkah laku
sebagaimana dikehendaki oleh pemimpin tersebut (Soekanto: 2009 : 230).
Sedangkan suatu peranan mencakup paling sedikit tiga hal, berikut ini :
- Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau
tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini
merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing
seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.
- Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan
oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
- Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting
bagi struktur sosial masyarakat (Soekanto: 2009 : 217).
2.2.6.1 Produser Eksekutif
Produser eksekutif (Excecutive Producer) bertanggung jawab
terhadap penampilan jangka panjang program secara keseluruhan. Dia
bertugas memikirkan setting, dekor, latar belakang atau tampilan suatu
program yang akan menjadi ciri khas program itu sendiri, misalnya gaya
pembukaan dan penutupan sebuah program, menentukan siapa presenternya
dan detil lainnya.
40
Produser eksekutif juga harus memikirkan cara untuk memperbaiki
mutu program dan menjaga peringkat acara (rating) agar tetap baik, jika
peringkat acara suatu program berita turun, maka harus dapat memberikan
penjelasan mengapa peringkatnya turun dan iya harus dapat memberikan
argumentasi bagaimana cara memperbaiki hal itu (Morissan, 2005:276-277).
2.2.6.2 Tugas Seorang Produser
Tugas pokok seorang produser program televisi adalah
mengkoordinasi semua tahap tahap produksi mulai dari Pra produksi,
Produksi, sampai Pasca Produksi atau tahap akhir. Selain itu di dalam buku
Produksi Acara Televisi Suatu Pengantar TVRI mendeskripsikan tugas-tugas
Produser secara rinci diantaranya:
Produser televisi merupakan organisator dari sebuah acara televisi,
biasanya dari dialah timbulnya ide-ide. Ia akan mengumpulkan dan
mempersiapkan seluruh bahan-bahan (materi) yang diperlukan agar ide
tersebut dapat diproses menjadi sebuah acara dan dapat di udarakan.
Tugasnya yang lain ialah ia harus menyelidiki tentang peralatan
teknik yang ada dalam stasiun Televisinya dan mengetahui tentang
kemampuan dan limitasi dari peralatan tersebut. Tahap terakhir dalam
pekerjaannya, produser akan mengkoordinir jadwal latihan dan rekaman atau
apabila acara tersebut akan berbentuk siaran langsung harus ditetapkannya
kapan?.
Tugas utama dari seorang Produser berubah-ubah tergantung pada
acara yang ditanganinya. Terkadang sebuah acara dimulai dengan hanya
sebuah khayalan saja, kadang-kadang ia sudah terima sebuah naskah televisi
dimana sudah tercantumkan segala keperluan untuk produksi acara tersebut.
Disebabkan hal-hal ini seorang Produser harus mempunyai suatu
prosedur kerja tertentu dalam memproduksi acara-acara televisi yang
tentunya dapat dipergunakan untuk setiap produksi acara televisi yang akan
dibuat.
41
Jadi kesimpulannya, tugas seorang produser adalah sebuah tugas yang
bersifat administratif, dan pada tingkatan yang lebih tinggi seorang produser
membutuhkan kemampuan untuk dapat berhubungan dengan orang-orang
penting.
Dan kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan berdasarkan
penilaian-penilaian yang ada pada dirinya. Ini memerlukan inisiatif dan
imaginatif yang tinggi pada satu pihak dan kemampuan mengorganisir pada
pihak lain.
2.2.6.3 Hak Hak Seorang Produser
Selain mempunyai Tugas pokok dan Tanggung jawab seorang Produser
juga memiliki Hak-hak selayaknya seorang Produser demi melancarkan
dalam sebuah tahapan produksi antara lain yaitu :
1. Memilih dan menetapkan penulis skenario dan sutradara.
2. Menetapkan pemain dan kru produksi utama berdasarkan calon yang telah
ditetapkan dalam rancangan produksi dan juga berdasarkan usulan
sutradara dan manajer produksi.
3. Mengarahkan dan memberikan panduan (guide) kepada manajer produksi
serta meletakkan dasar-dasar strategi bagi pelaksanaan produksi dan
pengelolaan produksi (administrative).
4. Mendapatkan laporan dari semua departemen (progress report).
5. Berhak memberikan keputusan bila terjadi konflik di lapangan, terutama bila
kegiatan produksi terganggu.
6. Memberhentikan/mengganti pemain/kru produksi apabila terbukti terjadi
penyimpangan dalam pelaksanaan produksi tersebut yang merugikan
produksi.
7. Memberikan keputusan atas konsep kreatif sutradara yang menyimpang dari
rancangan produksi.
8. Menghentikan produksi apabila dalam pelaksanaan produksi terjadi
penyimpangan dari yang telah disepakati.
(Minggu, 29 Maret 2015, 13:11, http://mikhailventura.blogspot.com/)
42
Terdapat empat kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang produser.
1. Kepemimpinan/ Leadership
Kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang produser adalah
kemampuan dalam memimpin. Tidak dapat dipungkiri produser harus
memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, karena produser merupakan
leader dari segala tim produksi, produser akan melakukan pembagian
kerja kepada masing-masing tim produksi untuk mengerjakan tugasnya
masing-masing.
2. Kemampuan teknis
Selanjutnya seorang produser harus memiliki kemampuan teknis dalam
mengoperasikan alat-alat, seperti kamera, promter, sehingga produser
memiliki kemampuan untuk dapat menyelesaikan masalah apabila
terdapat kerusakan dalam pemakaian alat.
3. Berpikir out of the box
Produser harus memiliki pemikiran pemikiran yang kreatif dan selera
yang baik. Pemikiran out of the box yang dimiliki produser agar tercipta
ide-ide yang kreatif dan segar guna berlangsungnya program tersebut.
4. Komunikasi yang baik
Untuk itu kemampuan berkomunikasi juga hal yang sangat penting yang
harus dimiliki produser.
Komunikasi internal dibutuhkan agar kerjasama dalam tim bisa berjalan
lancar. Bila komunikasi internal seorang proffesional berlangsung dengan
lancar dan efektif, dalam arti ia mampu menciptakan better relationship
di dalam, otomatis ia pun akan mampu membuat better relationship di
luar (Indayati Oetomo, 2007 : 11).
43
2.3 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
PRODUSER
PROSES PRODUKSI
- PRA PRODUKSI
- PRODUKSI
- PASCA PRODUKSI
PROGRAM
SOUNDCHECK
AUDIENS
44