26
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan Dalam kamus besar bahasa indonesia, pengembangan merupakan proses, cara, perbuatan mengembangkan. 1 Pengembangan dilakukan secara bertahap untuk mencapai tujuan yang lebih baik lagi atau meningkatkan fungsi dari suatu objek. Disebutkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 bahwa : Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahaun dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru. 2 Pengembangan secara umum berarti pola pertumbuhan, perubahan secara perlahan (evolution) dan perubahan secara bertahap. Pola pertumbuhan maupun perubahan yang terjadi di sebabkan oleh adanya proses dalam langkah-langkah pengembangan untuk meningkatkan fungsi, manfaat, atau aplikasi 1 http;//kbbi.web.id/definisi pengembangan, diakses tanggal 12 Januari 2019 2 http;//www.libang.depkes.go.id/sites/download/regulasi/uu/UU No 18 Th 2002 dan penjelasannya.pdf diakses pada tanggal 12 Januari 2019

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

  • Upload
    others

  • View
    20

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media

1. Pengertian Pengembangan

Dalam kamus besar bahasa indonesia, pengembangan

merupakan proses, cara, perbuatan mengembangkan.1

Pengembangan dilakukan secara bertahap untuk mencapai tujuan

yang lebih baik lagi atau meningkatkan fungsi dari suatu objek.

Disebutkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18

Tahun 2002 bahwa :

Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahaun dan teknologi

yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan

dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru.2

Pengembangan secara umum berarti pola pertumbuhan,

perubahan secara perlahan (evolution) dan perubahan secara

bertahap. Pola pertumbuhan maupun perubahan yang terjadi di

sebabkan oleh adanya proses dalam langkah-langkah

pengembangan untuk meningkatkan fungsi, manfaat, atau aplikasi

1 http;//kbbi.web.id/definisi pengembangan, diakses tanggal 12 Januari 2019

2 http;//www.libang.depkes.go.id/sites/download/regulasi/uu/UU No 18 Th 2002 dan

penjelasannya.pdf diakses pada tanggal 12 Januari 2019

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

12

dalam suatu ilmu pengetahuan dan teknologi. Seels & Richey

berpendapat bahwa pengembangan berarti proses

menterjemahkan atau menjabarkan spesifikasi rancangan ke dalam

bentuk fitur fisik.3

Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat di tarik kesimpulan

bahwa pengembangan merupakan suatu usaha yang di lakukan

secara sadar, terencana, terarah untuk membuat atau

memperbaiki, sehingga menjadi produk yang semakin bermanfaat

untuk meningkatkan kualitas sebagai upaya untuk menciptakan

mutu yang lebih baik.

2. Model pengembangan ADDIE

Model ADDIE ( Analysis, Design, Development or Production,

Implementation or Delivery, and Evaluation ) merupakan model

yang dikembangkan dalam rangka merancang sistem

pembelajaran bersifat sederhana dan dapat dilakukan secara

bertahap atau sistematik untuk mewujudkan program pelatihan

yang komprehensif.4 Berikut merupakan tahapan-tahapan dalam

model ADDIE, yaitu :

3 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Definisi dan Kawasannya (Jakarta: PT. U nit Percetakan

UNJ, 2008), h.38 4 Dr.Benny A. Pribadi, M.A., Desain dan Pengembangan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi,

(Jakarta: Kencana, 2014),h,23

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

13

a. Analisis (Analysis)

Tahap ini merupakan tahap identifikasi dilapangan dan teori.

Kegiatan yang dilakukan berupa analisis kebutuhan di lapangan.

Menentukan tujuan pembelajaran , menentukan sasaran penelitian

yaitu anak usia 5-6 tahun, mengidentifikasi sumber-sumber yang

dibutuhkan untuk tujuan pembelajaran berupa media, dan

membuat rencana pengembangan media. tahap analisis dilakukan

agar mengetahui masalah dan fakta-fakta di lapangan sehingga

dapat dilakukan perancangan sebuah produk yang sesuai dengan

keadaan yang diperlukan selama proses pembelajaran.

b. Perancangan (Design)

Pada tahap ini adalah tahap perencanaan pembuatan media

yang tepat. Kegiatan yanag dilakukan pada tahap ini ialah

merancang pohon berhitung (PONTUNG), menyusun indikator

kemampuan yang akan dicapai, dan menyusun instrumen

pengukuran.

c. Development (Development)

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

14

Tahap pengembangan merupakan tahap realisasi produk. Pada

tahap ini pengembangan media dilakukan sesuai dengan

rancangan. Setelah itu media akan di validasi oleh dosen/para ahli.

Pada proses validasi , para ahli/dosen menggunakan instrumen

yang sudah disusun pada tahap sebelumnya.

d. Implementasi (Implementation)

Pada tahap ini peneliti akan mengimplementasikan rencana

kegiatan yang akan dilakukan yaitu melakukan uji coba kepada

anak usia 5-6 tahun.

e. Evaluasi (Evaluation)

Pada tahap ini, peneliti melakukan revisi/perbaikan terakhir

terhadap media Pontung yang dikembangkan berdasarkan

masukan dari instrumen dan catatan lapangan . hal ini bertujuan

agar media pontung yang dikembangkan benar-benar sesuai dan

dapat digunakan dengan baik.

Gambar 2.1. Desain Model Pengembangan ADDIE

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

15

Sumber : The ADDIE Concept, Dr Benny A.Pribadi, M.A

B. Hakikat Media

1. Pengertian Media Pembelajaran

Dalam kegiatan pembelajaran ada banyak hal yang diperlukan

untuk mengefektifkan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran

yang telah disusun oleh guru setiap harinya. Kegiatan pembelajaran

anak usia dini dibutuhkan metode dan media yang berbeda dari

jenjang kegiatan pembelajaran anak yang lain. Dengan menggunakan

metode dan media yang sesuai dengan kebutuhan anak usia dini

dapat menarik perhatian anak dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Menurut Heinich, Molenda, dan Russell (1993) media

merupakan saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan

merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

16

perantara, yaitu perantara sumber pesan a source dengan penerima

pesan a receiver.5 Sementara itu Gagne dan Briggs (1975) juga

mengatakan bahwa media adalah komponen sumber belajar atau

wahana fisik yang mengandung materin intruksional di lingkungan

siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.6

Berdasarkan pengertian dari media tersebut, maka media

merupakan perantara atau saluran yang digunakan untuk

menyampaikan pesan dan informasi. Jika media dikaitkan dengan

kegiatan pembelajaran, maka media merupakan perantara pembawa

pesan/tujuan dari kegiatan pembelajaran agar kegiatan pembelajaran

menjadi lebih hidup. Kegiatan pembelajaran bagi anak usia dini juga

membutuhkan media yang dimana sebagai perantara pembawa

pesan/tujuan dari kegiatan pembelajaran yang telah dibuat dan

dirancang oleh pendidik.

2. Pengertian Media Pohon Berhitung (PONTUNG)

Media Pohon berhitung (PONTUNG) yang dikembangkan dalam

penelitian ini merupakan salah satu dari media pembelajaran berbasis

visual. Media memuat materi yang dapat diterima dengan indra

penglihatan, yaitu dilihat dan dimainkan. Media yang digunakan untuk

kegiatan proses belajar mengajar sebagai sarana fisik dalam

5 Badru Zaman dkk, Sumber Media dan Sumber Belajar, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008) h 29

6 Hasnida, M.Pd. Media Pembelajaran Kreatif, (Jakarta : PT Luxima Metro Media, 2014),h.40

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

17

menyampaikan materi pembelajaran dengan mudah. Masalah-

masalah tentang kesulitan dalam belajar khususnya materi operasi

penjumlahan dapat teratasi dengan menggunakan media PONTUNG.

Media ini dibuat dari bahan yang mudah untuk dicari, guru maupun

orangtua tidak perlu mengeluarkan dana yang besar untuk dapat

membuat media PONTUNG. Media Pontung dibuat bertujuan agar

anak lebih mudah memahami penjumlahan dengan media yang

menyenangkan.

3. Cara Memainkan Media PONTUNG

Dalam permainan ini yang akan dilakukan oleh peneliti adalah

bermain dengan pohon berhitung (pontung), melalui permainan ini

anak akan merasa senang, dapat mengasah logika, dan meningkatkan

kemampuan anak dalam operasi penjumlahan. Di dalam permainan ini

pun anak akan di ajarkan tentang peraturan–peraturan sederhana,

cara menggunakannya sangat mudah, sehingga membuat anak-anak

akan senang bermain sambil memikirkan jawaban dari berbagai

pertanyaan dalam permainan edukatif.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

18

Gambar 2.1 media pontung tampak depan

Gambar 2.2 media pontung tampak belakang

4. Langkah – langkah bermain Pohon hitung (PONTUNG)

Bermain Pontung harus memperhatikan langkah-langkah dalam

penggunaannya, langkah-langkah tersebut meliputi :1) Guru

menyiapkan media.(2) Anak memulai dengan mengkocok dadu

pertama, lalu anak menyebutkan angka yang keluar di atas dadu

pertama.(3) Anak mengambil buah sesuai dengan jumlah angka yang

terdapat pada dadu, lalu d tempelkan pada pontung. (4) Anak

mengkocok dadu kedua, lalu anak menyebutkan angka yng keluar di

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

19

atas dadu kedua. (5) Anak mengambil buah sesuai dengan jumlah

angka yang terdapat pada dadu, lalu di tempelkan pada pontung.(6)

Lalu anak menjumlahkan buah yang sudah menempel pada pontung.

Dan menempelkan angka hasil pada kotak yang tersedia di arena

pontung.

5. Karakteristik Media Pohon hitung (PONTUNG)

Media Pontung merupakan permainan yang dapat menstimulasi

untuk meningkatkan kemampuan. Karena jika dilihat dari cara

bermainnya dapat membuat anak memiliki rasa ingin tahu dan segera

ingin memainkannya.

Adapun karakteristik dari media Pontar sebagai berikut :

a. Merupakan media pembelajaran yang dapat membantu guru dalam

menstimulus perkembangan, kemampuan dalam meningkatkan

operasi penjumlahan.

b. Merupakan media ramah lingkungan karna media ini terbuat dari

bahan yang mudah dan ada beberapa bahan dari barang bekas.

c. Media ini membutuhkan konsentrasi dan kefokusan untuk

memainkannya.

d. Dapat digunakan kapan saja baik siang maupun malam hari.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

20

Dapat dilihat dari karakteristiknya dapat dipastikan bahwa

media Pontung merupakan media yang sesuai dengan karakteristik

belajar anak usia dini yaitu belajar melalui bermain. Media Pontung

juga diharapkan dapat menunjang pembelajaran disekolah dan

membantu guru maupun orangtua untuk meningkatkan kemampuan

anak dalam kegiatan penjumlahan. Selain ramah lingkungan yang

mudah dibuat oleh guru dan bahan-bahannya mudah didapatkan

dengan harga yang lebih terjangkau.

6. Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran merupakan ketercapaiannya hasil yang telah

direncanakan dalam pembelajaran dan agar pembelajaran yang

dilaksanakan tetap terarah dan bermakna.Tujuan pembelajaran bagi

anak usia dini juga dimaksudkan untuk mengembangkan segala

potensi yang dimiliki oleh seseorang anak agar dapat berkembang

dengan baik dan maksimal.

Tujuan pada pembelajaran media Pontung adalah untuk

mengembangkan dan meningkatkan kemampuan operasi

penjumlahan. Anak diharapkan mampu mencapai batas ketercapaian

pada setiap kompetensi operasi penjumlahan dasar yang telah

ditentukan melalui penggunaan media Pontung.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

21

C. Kajian Pustaka Fokus Kemampuan Penjumlahan

1. Hakikat Kemampuan Penjumlahan Anak Usia Dini

Mengenalkan anak-anak tentang pembelajaran matematika

dimulai dari hal yang mudah terlebih dahulu seperti

membilang dan mengenal lambang bilangan yang merupakan

dasar dari operasi bilangan yang sederhana. Menurut Susanto

menjelaskan bahwa kemampuan merupakan suatu daya atau

kesanggupan dalam diri setiap indvidu dimana daya tersebut di

hasilkan dari pembawaan dan juga latihan yang mendukung

individu dalam menyelesaikan tugas.7 Anak usia dini merupakan

masa usia dimana anak peka terhadap rangsangan yang di terima

dari lingkungannya. Rasa ingin tahu yang tinggi akan tersalurkan

apabila mendapatkan stimulus atau rangsangan dengan arahan

sesuai perkembangannya. Kemampuan operasi bilangan pada

anak akan terwujud ketika anak sudah memahami angka dan

bilangan, sejalan dengan stimulus yang diterima, maka

7 Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam berbagai Aspeknya,(Jakarta:

kencana perdana media grup, 2011) h 79

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

22

kemampuan anak akan mengalami peningkatan pada tahap tahap

selanjutnya.

Kemampuan matematika ialah mampu dalam memahami

matematika khususnya penjumlahan yang berkaitan dengan

perkembangan kognitif. Kognitif adalah suatu proses berpikir

berupa kemampuan untuk menghubungkan, menilai dan

mempertimbangkan sesuatu dan juga dimaknai sebagai

kemampuan untuk memecahkan masalah atau untuk mencipta

karya yang dihargai dalam suatu kebudayaan.8 Mempelajari

matematika membutuhkan pemahaman, ketika paham matematika

menunjukan anak sudah mampu dan siap mengenal matematika

lebih dari yang sebelumnya.

Menurut stupiansky dalam jurnal Pujiastuti dengan judul

pengembangan kemampuan matematika anak usia 5-6 tahun

melalui kegiatan di sentra seni.9 Adapun kemampuan dasar

matematika permulaan meliputi :

a. Menyusun pola atau gambar merupakan merangkai atau

menyusun melaui warna, benda-benda, bagian-bagian,

suara-suara, gerakan-gerakan yang dapat diulang.

8Depdiknas, pedoman pembelajaran bidang pengembangan kognitif di taman kanak-kanak, (Jakarta:

Depdiknas) 9 https://journal.uny.ac.id ( di akses pada tanggal 17 Januari 2019)

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

23

b. Penyortiran dan pengelompokan yang mana

mengelompokan dan menyortir benda-benda ke dalam jenis

yang sama ukuran.

c. Mengurutkan dan seriasi merupakan dasar untuk memahami

arti dan cara mengurutkan nomor.

d. Mulainya konsep angka. Konsep angka melibatkan

pemikiran tentang menghitung, melalui menghitung anak

menemukan konsep awal mengenal nama angka.

e. Pemecahan masalah merupakan kegiatan mempraktekan

matematika dengan cara bekerja, kemampuan pemecahan

masalah terletak pada proses pengambilan tindakan yang di

lakukan.

kemampuan berhitung pada anak usia dini disampaikan

dengan bahasa yang mudh dimengerti anak, misalkan dengan

benda-benda secara konkret yang ada di sekitar anak sehingga

anak akan lebih mudah untuk memahami.

2. Hakikat Penjumlahan

Penjumlahan merupakan salah satu kemampuan matematika

dasar yang harus dimiliki dan dikuasai pada seorang anak jika ingin

melakukan sesuatu kegiatan menghitung. Selain itu penjumlahan

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

24

merupakan salah satu konsep dalam bidang matematika anak usia

dini. Matematika merupakan ilmu yang di dapat dengan berpikir.

Di dalam buku nya Sutan memaparkan bahwa penjumlahan

merupakan kegiatan menggabungkan atau menyatukan dua

bilangan hingga di peroleh bilangan kegiatan menggabungkan atau

menyatukan dua bilangan hingga di peroleh bilangan ketiga

sebaga hasil hitung. Contoh 3+2, kalimat tersebut merupakan

kalimat penjumlahan yang memiliki dua suku yaitu 3 dan 2.10

Dalam kegiatan penjumlahan ini dimaksudkan untuk memperoleh

bilangan baru sebagai hasil penggabungan dari bilangan-bilangan

lain yang di jumlahkan.

Smith juga mengemukakan bahwa addition is a binary

operation, two (“bi) number combine to make one and only number.

11 penjumlahan adalah operasi biner. Biner berasal dari kata “bi”

yang berarti dua, sehingga operasi biner dapat diartikan sebagai

dua angka yang di gabungkan untuk menjadi satu.

Dalam memecahkan masalah operasi penjumlahan Baroody

mengatakan bahwa anak anak mengikuti 3 langkah perkembangan

yaitu :12

10

Firnawaty Sutan, Mahir Matematika Melalui Permainan (Jakarta: Puspa Swara, 2003) h.20 11

Susan Sperry smith, Early Childhood Mathematics Fourth Edition (Singapore:pearson:2009) h 165 12

Juanita V. Copley, They Young Child and Mathematics, (NAEYC Washington, DC, 2001) h.61

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

25

(1) They count all objects. For examples, when adding 3

apples to 4 apples, they first count they four apples one by one

and then three apples one by one; (2) they count on. In other

words, they already know they have four apples, so they say,

“four, five, six, seven.”; (3) they perform the necessary

arithmetic in their heads through mental representation.

Perhaps they manipulate objects in their heads or perhaps they

have actually memorized the operation.

Pendapat tersebut dapat di artikan bahwa tiga perkembangan

anak-anak dalam memecahkan operasi yaitu : (1) mereka

menghitung semua benda. Misalnya, ketika menambahkan 3 apel

dengan 4 apel, mereka pertama kali menghitung empat apel satu

persatu kemudian tiga apel satu persatu ; (2) mereka menghitung

maju. Dengan kata lain, mereka sudah tau memiliki empat apel,

sehingga mereka mengatakan empat, lima, enam, tujuh; (3)

mereka melakukan aritmatika yang di perlukan dalam pikiran

mereka. Mungkin mereka manipulatif objek dalam kepala mereka

atau mungkin mereka telah benar benar hafal operasi.

Berdasarkan pendapat para ahli yang telah di paparkan

sebelumnya, dapat di simpulkan kemampuan penjumlahan adalah

merupakan kegiatan atau tindakan menggabungkan atau

menyatukan dua kelompok benda, bilangan atau lebih menjadi satu

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

26

kelompok benda, bilangan untuk mengetahui berapa banyak

jumlahnya sehingga diperoleh bilangan ketiga sampai sebagai hasil

hitung, seperti kegiatan mengurutkan bilangan atau membilang dan

mengenai jumlah untuk menumbuh kembangkan ketrampilan yang

sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, yang merupakan

juga dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun

kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar bagi anak.

Selain itu juga berhitung merupakan sesuatu yang berkenaan

dengan ide-ide atau konsep untuk melatih kecerdasan dan

keterampilan anak dalam penyelesaian soal-soal yang memerlukan

pecahan. Tujuan dari pembelajaran berhitung di Taman Kanak-

kanak, yaitu untuk melatih anak berpikir logis dan sistematis sejak

dini dan mengenalkan dasar-dasar pembelajaran berhitung

sehingga pada saatnya nanti anak akan lebih siap mengikuti

pembelajaran berhitung pada jenjang selanjutnya yang lebih

kompleks.

3. Tahapan Kemampuan Penjumlahan Anak Usia 5-6 Tahun

Departemen Pendidikan Nasional dalam Siti Aisyah

mengemukakan bahwa berhitung di Taman Kanak-kanak

seyogyanya dilakukan melalui tiga tahapan penguasaan

berhitung, yaitu penguasaan konsep, masa transisi, dan

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

27

lambang.13 Penguasaan Konsep adalah pemahaman dan

pengertian tentang sesuatu dengan menggunakan benda

dan peristiwa konkret, seperti pengenalan warna, bentuk, dan

menghitung bilangan. Masa transisi adalah proses berpikir yang

merupakan masa peralihan dari pemahaman konkret

menuju pengenalan lambang yang abstrak, dimana benda konkret

itu masih ada dan mulai dikenalkan bentuk lambangnya.

Hal ini harus dilakukan guru secara bertahap sesuai

dengan laju dan kecepatan kemampuan anak yang secara

individual berbeda. Misalnya, ketika guru menjelaskan konsep

satu dengan menggunakan benda (satu buah pensil), anak-anak

dapat menyebutkan benda lain yang memiliki konsep sama,

sekaligus mengenalkan bentuk lambang dari angka satu itu.

Untuk anak usia dini dapat menambah dan mengurang serta

membandingkan sudah sangat baik setelah anak memahami

bilangan dan angka.14 Baroody mengemukakan bahwa anak-anak

berkembang melalui tiga fase dalam belajar kombinasi dasar angka

yaitu :

phase 1: Counting strategies-using object or verbal counting to

determineanswers, phase 2: Reasoning strategies-using known

13

Siti Aisyah, perkembangan dan konsep dasar perkembangan anak usia dini, (jakarta: universitas terbuka) h 7 14

Slamet Suyanto, Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini (Yogyakarta: Hikayat, 2005) h.35

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

28

facts and relations to deduce the answer of an unknown

combination, phase 3: Retrieval-efficiently producing answer from a

memory network.15

Berdasarkan pendapat di atas bahwa ada tiga fase dalam

belajar kombinasi angka yaitu menghitung menggunakan objek

atau menghitung lisan untuk menentukan jawaban, strategi

penalaran menggunakan fakta dan hubungan yang di ketahui untuk

menyimpulkan jawaban dari kombinasi yang tidak di ketahui,

Menghasilkan jawaban dari ingatan.

Susanto menjelaskan ada tiga tahap dalam penguasaan

berhitung anak yaitu : (1) Tahap penguasaan konsep, anak akan

berekspresi untuk berhitung segala macam benda yang ada di

sekitarnya. (2) Tahap transisi, tahap ini merupakan tahap peralihan

dari pemahaman benda secara kongkrit ke benda yang lebih

abstrak. (3) Tahap pengenalan Lambang, anak di kenalkan pada

penugasan terhadap konsep bilangan dengan cara menyelesaikan

soal.16

Kejelasan hubungan antara konsep konkret dan lambang

bilangan menjadi tugas guru yang sangat penting dan tidak

15

Arthur, J Baroody, and Luisa Rosu, Adaptive Expertive with Basicc Addition and Substraction Combinations- The Number Sense View (University of llionis at Urbana Champaign, 2006) Expertice with Combination 3 16

Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana Prenada, 2011) h 46

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

29

tergesa-gesa. Sedangkan lambang merupakan visualisasi dari

berbagai konsep. Misalnya lambang 7 untuk menggambarkan

konsep bilangan tujuh, merah untuk menggambarkan konsep

warna, besar untuk menggambarkan konsep ruang, dan persegi

empat untuk menggambarkan konsep bentuk.

Menurut Dienes dalam Susanto mengemukakan ada empat

tahapan berhitung diantaranya yaitu :17

a. Bermain bebas (free play)

Bermain sesuka hati anak belum adanya aturan, tidak

terstruktur, namun anak tetap bisa belajar bentuk dari

konsep yang dibuat.

b. Generalisasi (generalization)

Anak mulai bereksplorasi tentang pola-pola dan keteraturan

pada konsep tertentu misalnya bermain mengelompokkan.

c. Representasi (representation)

Anak mencari kesamaan sifat dari beberapa situasi sejenis.

d. Simbolisasi (symbolization)

Anak merumuskan represtasi dari setiap konsep dengan

menggunakan simbol.

Dari penjelasan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa

mengenalkan matematika kepada anak ada tahapan-tahapan yang

17

Ibid h 101

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

30

harus di kenalkan kepada anak, tahapan-tahapan ini di antaranya

tahapan penguasaan konsep, tahapan transisi, dan tahap lambang.

Dikarenakan matematika merupakan pembelajaran yang berurutan

akan sia-sia jika mengenalkan matematika kepada anak tanpa

mengikuti tahapan-tahapan yang ada, melalui tahapan pula guru

maupun orangtua mengetahui sejauh mana pemahaman anak tentang

pembelajaran operasi penjumlahan.

4. Karakteristik Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun

1.Teori Perkembangan Kognitif

Kognitif adalah suatu proses berfikir, yaitu kemampuan

individu untuk menghubungkan, menilai, dan

mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Proses

kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan (inteligensi)

yang menandai seseorang dengan berbagai minat terutama

ditujukan kepada ide-ide dan belajar.18

Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana

pikiran anak berkembang dan berfungsi untuk dapat berpikir.

Perkembangan kognitif adalah gabungan dari kedewasaan otak

dan sistem saraf, serta adaptasi dengan lingkungan. Semua

18

Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, Jakarta : prenada Media grup, 2011. Hal 47

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

31

anak memiliki pola perkembangan kognitif yang sama melalui

empat tahapan Piaget yaitu:19

a. Sensorimotor (0-2 tahun).

pada tahap ini anak lebih banyak menggunakan gerak refleks

dan inderanya untuk berinteraksi dengan lingkungan

disekitarnya. Anak pada tahap ini peka dan suka terhadap

sentuhan yang diberikan dari lingkungannya. Pada akhir tahap

sensorimotor anak sudah dapat menunjukan tingkah laku

intelegensinya dalam aktivitas motorik sebagai reaksi dari

stimulus sensoris.

b. Praoperasional (2-7 tahun)

pada tahap ini anak mulai menunjukan proses berpikir yang

lebih jelas dibandingkan tahap sebelumnya, anak mulai

mengenali simbol termasuk bahasa dan gambar.

c. Konkret operasional (7-11 tahun)

19

Slamet Suyanto, Konsep Dasar Anak Usia Dini, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional, 2005. Hal 53

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

32

pada tahapan ini anak sudah mampu memecahkan persoalan

sederhana yang bersifat konkret, anak sudah mampu berpikir

berkebalikan atau berpikir dua arah, misal 3 + 4 = 7 anak telah

mampu berpikir jika 7 –4 =3 atau 7 –3 = 4, hal ini menunjukan

bahwa anak sudah mampu berpikir berkebalikan.

d. Formal operasional (11 tahun ke atas)

pada tahap ini anak sudah mampu berpikir secara abstrak,

mampu membuat analogi, dan mampu mengevaluasi cara

berpikirnya.

Berdasarkan hal tersebut tampak bahwa perkembangan

anak bersifat continue dari tahap ke tahap dan tidak terputus.

Pada tiap anak berbeda-beda dalam mencapai suatu tahapan,

terkadang batas antara tahap satu dengan tahap lainnya tidak

begitu terlihat. Aktivitas didalam proses belajar hendaknya

ditekankan pada pengembangan struktur kognitif, melalui

pemberian kesempatan pada anak untuk memperoleh

pengalaman langsung dalam berbagai aktivitas pembelajaran

yang sesuai dengan perkembangan usia anak.

2. Perkembangan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

33

Setiap periode perkembangan menunjukan ciri-ciri

atau karakteristik tertentu. Menurut Sofia Hartati karakteristik

perkembangan merupakan tugas perkembangan pada suatu

periode yang harus dicapai dan dikuasai oleh seorang anak.

Tugas perkembangan meliputi berbagai karakteristik perilaku

pada setiap aspek perkembangan.20

Menurut Departemen Pendidikan Nasional,

perkembangan Anak Usia 5-6 Tahun meliputi :21 a) Menyebut

dan membilang 1 sampai dengan 20; b) Mengenal lambang

bilangan; c) Menghubungkan konsep bilangan dengan

lambang bilangan; d) Membuat urutan bilangan dengan

benda-benda; e) Membedakan dan membuat dua kumpulan

benda yang sama jumlahnya, yang tidak sama, lebih sedikit

dan lebih banyak; dan f) Menyebut hasil penambahan dan

pengurangan dengan benda.

Sejalan dengan kurikulum TK, menurut Sofia

Hartati mengklasifikasikan karakteristik perkembangan

anak usia 5-6 tahun secara intelektual telah mampu

20

Sofia Hartati, perkembangan belajar pada anak usia dini, jakarta: departemen pendidikan nasional, 2005. Hal 17 21

Departemen pendidikan Nasional, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: pustaka Chandra, 2007. Hal 45

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

34

melakukan banyak hal diantaranya:22 a) Menyebut dan

membilang 1-20; b) Mengenal lambang bilangan; c)

Menghubungkan konsep dengan bilangan; d) Mengenal

konsep sama, lebih banyak, lebih sedikit; f) Mengenal

penjumlahan dengan benda-benda; g) Mengenal waktu

dengan menggunakan jam; dan) Mengenal alat-alat untuk

mengukur.

Dengan demikian berdasarkan karakteristik

perkembangan yang telah dicapai anak usia 5-6 tahun

sudah mampu untuk mengkomunikasikan hubungan

matematis secara sederhana terutama penambahan dan

pengurangan dengan menggunakan benda-benda konkret.

D. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang dianggap relevan oleh peneliti adalah

penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan pengembangan pontar

untuk meningkatkan kemampuan operasi penjumlahan anak usia 5-6

tahun. Untuk melengkapi teori yang telah di kemukakan sebelumnya,

berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Devita Phrilia

Deswitaningtyas tahun 2015. Judul penelitian “pengembangan media

22

Ibid Hal 21

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

35

Apron Hitung untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak usia 5-

6 tahun. Di Tk PKK kartini Padoka Kidul Tirtonirmolo Kasihan Bantul.23

Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan terhadap

kemampuan berhitung anak didik belum berkembang dengan

optimal. Sehingga perlu dilakukan penerapan media apron hitung.

Hipotesis penelitian adalah kegiatan penggunaan media apron hitung

mempunyai pengaruh terhadap kemampuan berhitung anak usia 5-6

tahun di TK Negeri Pembina 2 kota Pekanbaru.

Penelitian kedua terkait dengan media PONTUNG adalah

penelitian yang dilakukan oleh Agus Cahyono sarjana pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta dengan judul meningkatkan

kemampuan berhitung menggunakan media belajar ular tangga di

tanak kanak-kanak dharma wanita 2 jragan tembarak temanggung.

Hasil penelitian menunjukan bahwa ada peningkatan kemampuan

berhitung anak dengan menggunakan media ular tangga pada

kelompok B TK Dharma wanita 2.24

Berdasarkan dari kedua hasil penelitian relevan yang berkaitan

dengan kemampuan berhitung khususnya operasi penjumlahan, dapat

disimpulkan bahwa kemampuan berhitung khususnya operasi 23

Dhevita Philia Prawastiningtyas, Pengembangan Media Apron Hitung Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Usia 5-6 Tahun Kota Bantul. Tahun 2015 hlm 24

Agus Cahyono, meningkatkan kemampuan berhitung menggunakan media belajar ular tangga taman kanak-kanak dharma wanita 2 jragan tembarak temanggung. 2017

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus ...repository.unj.ac.id/67/8/11.b.BAB II.pdf11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Fokus Pengembangan Media 1. Pengertian Pengembangan

36

penjumlahan dapat di kembangkan jika di berikan kegiatan yang

menarik seperti melalui penggunaan media yang mudah di dapatkan di

sekitar lingkungan anak. Berdasarkan hal ini, penelitian tertarik untuk

melakukan penetilian tentang kemampuan berhitung khususnya

penjumlahan menggunakan suatau kegiatan dan media yang menarik.

Peneliti ingin melakukan penelitian pada anak usia 5-6 tahun

menggunakan PONTUNG. Di harapkan dengan menggunakan media

tersebut dapat meningkatkan kemampuan melakukan penjumlahan

anak usia 5-6 tahun.