Upload
doandien
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-teori Dasar/Umum
Teori - teori Dasar/Umum yang digunakan antara lain mengenai pengertian
sistem, informasi, penjualan, persediaan, serta analisis dan perancangan sistem
informasi.
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut O’Brien [2003,p8], sistem adalah kumpulan komponen
yang saling berhubungan yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu, melalui masukan dan menghasilkan keluaran yang didalamnya
terdapat proses yang telah terorganisasikan.
Menurut McLeod [2001,p11], sistem adalah sekelompok elemen-
elemen yang berhubungan dengan tujuan umum untuk mencapai suatu
objektivitas.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa sistem adalah sekelompok elemen dan kumpulan yang terintegrasi
dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan tertentu dengan cara
menerima input dan menghasilkan output.
2.1.1.1 Karakteristik Dari Sistem
Menurut Bennett; et al. (2006, p5-6) suatu sistem mempunyai
karakteristik yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Sistem ada di dalam lingkungan (environment)
9
2. Sistem dipisahkan dari lingkungannya dengan suatu batas
(boundary)
3. Sistem memiliki input dan output. Input diterima dari lingkungan
dan kemudian mengirimkan output kembali ke lingkungan.
4. Sistem mengubah input dengan suatu cara untuk memproduksi
output.
5.Sistem memiliki interface. Interface memungkinkan
komunikasi diantara dua atau lebih sistem.
6. Sistem dapat memiliki subsistem. Subsistem juga merupakan
sistem dan dapat memiliki subsistem sendiri.
7. Sistem yang berjalan mempunyai mekanisme pengendalian.
8. Pengendalian sistem bergantung pada umpan balik (feedback), ini
terdiri dari informasi tentang operasi sistem, atau lingkungannya.
9. Sistem memiliki sifat yang tidak tergantung secara langsung
pada sifat bagiannya, sifat ini disebut emergent properties, yang
akan muncul pada tingkat sistem yang dipandang sebagai suatu
keseluruhan.
Sedangkan menurut Martin; et al. (2005, p356) karakteristik
sistem terbagi menjadi 7 elemen kunci utama seperti yang dijelaskan
berikut ini :
1. Boundary, merupakan batas antara elemen yang ada di dalam
sistem dengan elemen yang ada diluar. Elemen yang ada di
dalam boundary cenderung lebih mudah diubah dan dikontrol
daripada yang ada diluar boundary.
10
2. Environment, merupakan segala sesuatu diluar sistem yang
dapat memberikan asumsi, hambatan dan input pada sistem.
3. Inputs, merupakan segala sumber daya, berasal dari lingkungan
yang diproses dan digunakan dalam sistem.
4. Outputs, merupakan hasil pemrosesan dari aktivitas dalam sistem
berupa produk yang disajikan ke lingkungan.
5.Components/process, merupakan aktivitas atau proses dalam
sistem yang mengubah input ke bentuk lanjutan atau yang dapat
menghasilkan output sistem. Components dapat pula bertindak
sebagai subsystem atau modules.
6. Interfaces, merupakan tempat dimana komponen sistem dan
lingkungannya saling berinteraksi .
7. Storage, merupakan tempat yang digunakan untuk menyimpan
informasi, energi dan material baik sementara maupun tetap.
Storage menyediakan buffer diantara komponen sistem
sehingga diantara komponen yang berbeda tidak dapat
mengakses sumber daya yang sama pada waktu yang bersamaan.
2.1.2 Pengertian Informasi
Menurut O’Brien (2003, p8) informasi adalah data yang telah diubah
menjadi lebih penuh arti dan berguna bagi pengguna akhir spesifik.
Menurut Laudon dan Laudon [2004,p8], informasi adalah data
yang telah diolah menjadi sebuah bentuk formulir yang berarti dan
berguna bagi manusia.
11
Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa informasi adalah suatu data yang telah diproses sehingga memiliki
arti dan berguna untuk pengguna serta mengandung kepastian yang
akurat.
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut O’Brien (2003, p7) sistem informasi adalah kombinasi
dari manusia, software, hardware, jaringan komunikasi, dan sumber data
yang informasinya dikumpulkan, ditransformasikan, dan tersebar dalam
suatu organisasi.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa sistem informasi adalah kumpulan sumber daya yang sama halnya
manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi
informasi yang berguna bagi organisasi untuk mencapai tujuan. Informasi
ini dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan yang
dibutuhkan apakah penggunaan secara manual atau terkomputerisasi.
2.2 Teori – teori Khusus
2.2.1 Internet
2.2.1.1 Pengertian Internet
Internet menurut Potter; et al. (2003, p200), merupakan kumpulan
dari berbagai jaringan komputer individual yang dimiliki oleh
pemerintah, universitas, kelompok yang tidak mencari keuntungan, dan
juga perusahaan.
12
Internet menurut Sutedjo; et.al. (2003, p157), merupakan sebuah
jaringan komputer yang sangat besar, tersusun oleh jaringan-jaringan
kecil yang saling terhubung dan menjangkau seluruh dunia.
Menurut pendapat dari kedua ahli diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa internet merupakan jaringan komunikasi tanpa batas yang
melibatkan jutaan komputer yang tersebar di seluruh dunia, sehingga
dapat dilakukan pertukaran informasi maupun aplikasi.
2.2.1.2 Manfaat Internet
Menurut Chaffey; et.al. (2000, pp7-10) ada beberapa manfaat
yang dapat diperoleh lewat pemanfaatan internet dalam bisnis, yakni:
- Pemasaran menjadi lebih luas.
- Biaya operasional secara signifikan dapat diminimalkan
- Pencarian dan pendistribusian informasi lebih mudah, sehingga
komunikasi internal-eksternal menjadi lebih efisisen.
- Mendukung layanan pelanggan tanpa batasan lingkup geografis
dan waktu.
- Kegiatan pengontrolan menjadi lebih mudah
- Menghadirkan citra publik yang lebih baik.
Jadi dalam pemanfaatannya dapat dirangkum secara garis besar,
internet menunjang proses bisnis ke arah yang lebih baik dari sisi
produktivitas dan juga kinerja.
13
2.2.1.3 Komponen Internet
2.2.1.3.1 World Wide Web (WWW)
Menurut McLeod (2001,p75), adalah ruang
informasi di internet, tempat dokumen-dokumen
hypermedia disimpan dan dapat diambil melalui skema
alamat yang unik. Tujuan dari web adalah untuk
menciptakan suatu lingkungan penggunaan yang nyaman
bagi user. Dalam web berlangsung berbagai aktivitas seperti
email, usenet news, chat dan sebagainya. Pelacakan web
dilakukan dengan memasukan alamat URL (Uniform
Resource Locater) yang dimiliki oleh setiap web.
2.2.1.3.2 Transsmision Control Protocol / Internet Protocol
(TCP/IP)
Menurut Oz (2002, pp23-24) adalah protokol yang
menentukan bagaimana komputer satu dengan komputer
yang lainnya berhubungan, mengirim dan menerima
informasi di internet. TCP menetukan komunikasi antar
berbagai komputer di internet, sedangkan IP menetukan
bagaimana data dikirim dari komputer satu ke computer
yang lainnya.
2.2.1.3.3 Hypertext Transfer Protocol (HTTP)
Menurut Abrams; et al. (2001, pp100-101) adalah
protokol yang digunakan WWW untuk transfer dan
memproses file HTML. Protokol ini secara keseluruhan
14
beroperasi tanpa sepengetahuan pemakai sehingga pemakai
tidak perlu mengetahui TCP/IP bila hanya sekedar
menggunakan internet. HTTP memungkinkan adanya
transmisi dan penerimaan informasi dalam bentuk yang
berbeda, seperti teks, gambar, animasi, dan suara melewati
internet antara web browser dan web server.
2.2.2 Pengertian MySql
Menurut (http://en.wikipedia.org/) Microsoft SQL Server merupakan
database komersial dari Microsoft yang banyak digunakan saat ini.
Microsoft SQL Server adalah database relasional yang berjalan di atas
sistem operasi berbasis NT.
Kode penyusun dari Microsoft SQL Server (sebelum versi 7)
berasal dari Sysbase SQL Serve, dan itu merupakan langkah pertama
Microsoft dalam memasuki market database perusahaan, bersain dengan
Oracle, IBM dan kemudian dengan Sysbase itu sendiri.
Microsoft, Sysbase dan Ashton-tate sebenarnya bergabung dalam
membuat dan memasarkan versi pertama yang bernama SQL Server 1.0
pada tahun 1989, kemudian Microsoft SQL Server 4.2 diluncurkan pada
tahun 1992. Microsoft SQL Server 6 merupakan versi pertama dari SQL
Server yang dibangun untuk sistem operasi NT dan tidak mengandung/
tidak terdapat dukungan dari Sysbase. Setelah beberapa perbaikan,
penambahan fitur, maka Microsoft merilis SQL Server 7 dimana ini
merupakan database yang berbasis GUI yang pertama dan dibangun tidak
berdasarkan kode program dari Sysbase.
15
Versi terakhir dari produk database dari Microsoft adalah
Microsoft SQL Server 2005 yang dirilis pada bulan November 2005,
Microsoft SQL Server 2005 mempunyai beberapa versi yang berbeda-beda
berdasarkan target penggunaannya, versi-versi tersebut adalah :
1. Microsoft SQL Server 2005 Enterprise Edition.
2. Microsoft SQL Server 2005 Standard Edition.
3. Microsoft SQL Server 2005 Workgroup Edition.
4. Microsoft SQL Server 2005 Developer Edition.
5. Microsoft SQL Server 2005 Express Edition.
2.2.3 Pengertian Hypertext Preprocessor (PHP)
Menurut (http://www.php.net.2008) PHP digunakan sebagai
bahasa server-side scripting dalam pengembangan Web yang disisipkan
dalam dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan Web dapat
dibuat dinamis sehingga pemeliharaan situs web tersebut menjadi lebih
mudah dan efisien. PHP merupakan software Open-Source yang
disebarkan dan dilisensikan secara gratis serta dapat diunduh secara bebas
dari situs resminya yaitu www.php.net.
2.2.4 Pengertian Java
Menurut Kadir (2004, pp 76) Java adalah suatu platform
teknologi yang dikembangkan oleh Sun Microsystem sekitar tahun 90an.
Java bukan sekedar bahasa pemrograman, tetapi merupakan suatu sistem
platform yang disediakan oleh Java untuk membangun suatu sistem baik
dari yang berskala kecil (game, workstation program, enterprise sampai ke
16
mobile device) dapat dibangun dengan platform yang disediakan oleh Sun
tersebut. Java sebagai suatu platform dapat dibagi menjadi :
- Bahasa pemrograman Java.
Bahasa pemrograman Java adalah suatu bahasa yang murni Object
Oriented Programming. Semua kriteria OOP terhadap di dalam Java
antara lain :
o Abstraksi data dan enkapsulasi (public, private, protected).
o Inheritance.
o Polimorfism.
- JVM (Java Virtual Machine).
Dengan JVM ini maka semboyan Java yaitu “write once run
everywhere” dapat direalisasikan dimana dengan JVM ini suatu
program tidak lagi tergantung terhadap platform OS yang digunakan
dan berinteraksi dengan OS. Kompilasi terhadap suatu file Java
(Sourve) akan menghasilkan suatu file byte code (extention class)
dimana byte code java adalah sama untuk semua platform, sehingga
ketika menjalankan sebuah program Java. JVM yang akan meng-
handle segala sesuatu yang berhubungan dengan OS dan menjalankan
byte code yang telah dihasilkan.
- Java basic API (J2SDK).
Java Basic API adalah sekumpulan class yang disediakan oleh
java untuk mempermudah melakukan proses pengembangan terhadap
aplikasi java. JDK (Java Development Kit) dapat diunduh dari website
Sun (java.sun.com).
17
2.2.5 Pemasaran
2.2.5.1 Pengertian Pemasaran
Menurut Mohammed; et al. (2003, p3), pemasaran adalah proses dari
perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, harga, promosi dan distribusi dari
ide, produk, layanan untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan
individu dan tujuan organisasi.
2.2.5.2 Konsep Pemasaran
Menurut Kotler (2008, pp9-12), terdapat lima konsep yang dapat
dijadikan sebagai landasan bagi suatu organisasi untuk melaksanakan
strategi pemasaran, diantaranya:
1. Konsep produksi
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan lebih memilih
produk yang mudah didapat dan murah harganya, oleh karena itu,
manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan efesiensi produki
dan cakupan distribusi yang luas.
2. Konsep produk
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan lebih memilih
produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik, atau hal-hal inovatif
lainnya, oleh karena itu, manajemen harus mencurahkan
perhatiannya terus menerus pada perbaikan dan pengembangan mutu
produk.
3. Konsep penjualan
Konsep ini beranggapan bahwa konsumen enggan membeli produk,
sehingga perlu didorong untuk membeli, terkecuali suatu perusahaan
18
menjalankan usaha seperti promosi dan penjualan yang efektif untuk
merangsang pembelian.
4. Konsep pemasaran
Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan
organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan, keinginan pasar, serta
member kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien
dibandingkan pesaingnya. Konsep ini bersandar pada empat pilar
utama, yakni: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran yang
terkoordinir, dan keuntungan.
5. Konsep pemasaran bersifat sosial
Konsep ini beranggapan bahwa tugas perusahaan adalah menentukan
kebutuhan, keinginan, serta kepentingan pasar dan memenuhinya
secara lebih efeftif dan efisien dibandingkan pesaingnya, dengan
cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen
dan masyarakat. Konsep ini membutuhkan keseimbangan antara
keuntungan perusahaan, kepuasan pelanggan, dan kepentingan
umum.
19
2.2.6 E-marketing
2.2.6.1 Pengertian E-Marketing
Menurut Chaffey; et.al. (2000, p6), internet marketing dan internet
based marketing dapat diartikan sebagai penggunaan internet dan
tegnologi digital yang berhubungan untuk mencapai tujuan
marketing dan mendukung konsep marketing yang modern.
2.2.6.2 Bauran Pemasaran Melalui Internet
Menurut Mohammed; et.al. (2003, p13) elemen-elemen bauran
pemasaran melalui internet terdiri dari lima elemen yaitu:
1. Produk
Layanan atau produk fisik yang ditawarkan oleh perusahaan
untuk ditukarkan kepada pelanggan melalui internet.
2. Harga
Sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh pelanggan apabila
ingin
membeli produk yang ditawarkan melalui internet.
3. Komunikasi
Aktivitas dalam pemasaran melalui internet yang
menginformasikan tentang perusahaan dan produknya kepada
satu atau lebih kelompok target pelanggan perusahaan.
4. Komunitas
Sekumpulan hubungan yang terbentuk berdasarkan keinginan
yang sama bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dari
anggotanya yang tidak dapat dicapai secara individual.
20
5. Distribusi
Perpindahan konsep tempat pemasaran dari konsep offline,
dimana pelanggan harus bertemu secara langsung dengan penjual
menjadi konsep online, dimana pelanggan dapat melakukan
transaksi melalui computer tanpa terbatas masalah geografis.
2.2.6.3 Pengaruh E-Marketing terhadap Stategi Pemasaran
Menurut Mohammed; et.al. (2003, pp96-97) pengaruh
Internet Marketing terhadap strategi pemasaran perusahaan ada
empat, yakni :
• Peningkatan segmentasi
Dengan adanya Internet segmentasi pasar semakin luas.
Kerena jangkauan pemasaran semakin luas. Internet tidak
membatasi luasnya jangkauan pemasaran karena seluruh
konsumen di seluruh dunia dapat mengaksesnya dengan
mudah.
• Mengembangkan strategi lebih cepat dalam cycle time
Dengan adanya alur perputaran waktu yang lebih cepat
dan mudah maka strategi pemasaran dapat dengan lebih cepat
pula dikembangkan.
• Peningkatan pertanggung jawaban dari usaha pemasaran
Informasi yang dapat diperoleh dengan cepat dan mudah
dapat meningkatkan strategi perusahaan untuk dapat lebih
meningkat. Sehingga pemasaran dapat dilakukan dengan lebih
transparan.
21
• Peningkatan integrasi strategi pemasaran dengan strategi
operasional bisnis
Adanya integrasi antara strategi pemasaran perusahaan
dan strategi pemasaran melalui Internet akan meningkatkan
strategi bisnis dan strategi operasional.
2.2.6.4 Tujuh Tahap Internet Marketing
Menurut Mohammed; et.al. (2003, p8) tujuh tahap internet
marketing terdiri dari:
Gambar 2.1 Tujuh Tahap dalam Internet Marketing Sumber : Mohammed et.al (2003, p9)
Tahap 1 : Framing market opportunity
Tahap ini melibatkan analisis peluang pasar dan
inisial pertama dalam konsep bisnis yaitu mengumpulkan
data offline dan online yang cukup untuk membangun
tanggung jawab dari penaksiran pelang.
22
Pada tahap ini terdiri dari enam langkah :
1. Menentukan peluang pada sistem nilai berjalan
maupun baru.
Melakukan identifikasi faktor-faktor apa saja yang
menjadi peluang pasar bagi perusahaan dan faktor-
faktor dari lingkungan sekitar yang dapat
mendukung perusahaan untuk melaksanakan
pemasaran melalui internet.
2. Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang
belum terpernuhi
Mencari tahu keinginan dan kebutuhan pelanggan
yang masih belum dapat dipenuhi.
3. Menentukan segmentasi target pasar
Dalam melakukan pemilihan dan mengidentifikasi
pelanggan yang menjadi prioritas, diperlukan
pengertian yang jelas mengenai pembagian target
perusahaan. Perusahaan harus mengembangkan
sketsa awal untuk membuat konsep bisnis dan
memperkirakan besarnya peluang.
Tujuh tipe segmentasi tersebut, yakni:
• Demographics
Pengelompokan berdasarkan umur, jenis
kelamin, pekerjaan, suku, pendapatan, status
dalam keluarga, pendidikan, internet.
23
• Firmographics
Pengelompokan dengan membagi pasar
berdasarkan variabel spesifik perusahaan.
Contohnya jumlah karyawan dan ukuran besar
kecilnya perusahaan.
• Geographics
Pengelompokan dengan membagi pasar ke dalam
unit-unit geografis.
Contohnya negara, wilayah, dan kota.
• Behavioral
Pengelompokan dengan membagi pasar
berdasarkan bagaimana pelanggan membeli dan
menggunakan produk. Contohnya offline
shopping behavior atau web usage.
• Occasion (situational)
Pengelompokan pelanggan berdasarkan kegiatan
rutin, kegiatan khusus, waktu, lokasi, event, dan
lain sebagainya.
• Psychographics
Pengelompokan pelanggan berdasarkan gaya
hidup, kepribadian,pertalian, dan lain sebagainya.
24
• Benefits
Pengelompkan pelanggan berdasarkan pada
keuntungan atau kualitas yang dicari dari suatu
produk.
Contohnya kenyamanan, kualitas, dan lain
sebagainya.
4. Menafsir kebutuhan sumber daya untuk memberikan
penawaran
Perusahaan mengidentifikasi pengalaman dan
keuntungan yang dapat ditawarkan kepada
pelanggan serta kemampuan dan teknologi apa yang
akan dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan para
pelanggannya.
5. Menafsir peluang bersaing, teknologi, dan keuangan
Perusahaan mencoba meramalkan kemungkinan
persaingan, teknologi yang kira-kira sesuai untuk
diterapkan serta keadaan keuangan yang
memungkinkan.
Faktor-faktor yang dapat digunakan perusahaan
untuk penilaian terhadap peluang:
• Competitive Intensity
Mengukur tingkat kemampuan bersaing suatu
perusahaan dengan mengidentifikasi competitor
25
yang akan dihadapi. Kompetitor atau pesaing dapat
dibagi menjadi:
- Kompetitor Langsung
Perusahaan yang bergerak di bidang industri yang
sama.
- Kompetitor Tidak Langsung
Perusahaan yang menjadi pesaing secara tidak
langsung, dibedakan menjadi dua kategori, yakni:
a. Substitute Producers
Perusahaan lain yang menjual produk dan jasa
yang berbeda, tetapi dapat memberikan fungsi
yang sifatnya menggantikan produk atau jasa
yang ditawarkan oleh perusahaan.
b. Adjacent Competitors
Perusahaan yang tidak menawarkan produk atau
jasa yang sama, tetapi memiliki potensi untuk
menjadi pengganti pada saat-saat tertentu.
Dengan peta kompetitor dibawah ini perusahaan
dapat menganalisa dengan lebih jelas kompetitor
disekelilingnya, disesuaikan pula dengan aktivitas
internal perusahaan
26
Gambar 2.2 Peta Kompetitor
Sumber : Mohammed; et.al. (2003, p62)
Keterangan:
Lingkaran 1: Menggambarkan rangkaian kegiatan
yang menjadi perhatian utama dalam
suatu perusahaan.
Lingkaran 2: Menggambarkan kompetitor langsung.
Lingkaran 3: Menggambarkan kompetitor tidak
langsung.
• Customer Dynamics
Mengukur dinamika konsumen yang
mempengaruhi permintaan akan produk
perusahaan.
• Technology Vulnerability
Pemanfaatan teknologi tepat guna yang
mendukung pertambahan suatu nilai bagi
perusahaan.
27
• Micro Economics
Pengukuran peluang finansial perusahaan yang
dilihat melalui ukuran perusahaan dan keuntungan
yang diperoleh.
6. Keputusan untuk go atau no go
Melakukan penilaian terhadap peluang, sumber daya
yang dimiliki perusahaan, dan kebutuhan pelanggan
yang belum terpenuhi untuk menilai besarnya
dukungan terhadap pelaksanaan sistem pemasaran
melalui internet.
Gambar 2.3 Go / no Go
Sumber : Mohammed; et.al. (2003, p68)
28
Adapun Faktor – factor yang dijadikan sebagai tolak ukur
apakah sebuah perusahaan dapat melanjutkan atau tdak ke dalam
tahap implementasi adalah :
a. Competitive Vulnerability
Analisis mengenai kompetitor, baik itu direct
competitor maupun indirect competitor yang bergerak
di bisnis yang sama.
b. Technical Vulnerability
Analisis mengenai proses bisnis perusahaan dan
kesiapan sumber daya manusia diperusahaan itu untuk
penerapan e-marketing.
c. Magnitude of Unmeet Need
Analisis kebutuhan pelanggan yang tidak terpenuhi
saat ini dan diharapkan dengan aplikasi e-marketing
akan menjawab kebutuhan pelnggan itu.
d. Interaction Between Segments
Analisis interaksi antar segmen didalam segmentasi
yang telah dibuat dan penjelasan bagaimana segmen
pasar yang satu akan mempengaruhi segmen pasar
yang lain.
e. Likelt Rate of Growth
Analisis pertumbuhan perusahaan baik dari sisi
keuangan maupun dari sisi pengembangan produk.
29
f. Technological Vulnerability
Analisis teknologi yang dimiliki oleh perusahaan,
apakah teknologi yang ada di perusahaan itu memadai
untuk pengimplementasian e-marketing.
g. Market Size
Analisis seberapa besar pasar yang dimiliki oleh
perusahaan saat ini dilihat dari berbagai variable
seperti daerah pemasaran, jumlah produk yang
dipasarkan, dan lainnya.
h. Level of Profitability
Analisis mengenai tingkat keberuntungan yang
dimiliki oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
Analisis ini biasanya mencakup kondisi keuangan
perusahaan.
Dari pertimbangan diatas maka terdapat 3 parameter tolak
ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat-tingkat diatas, yaitu:
- Faktor Positif. Didalam faktor-faktor positif dilihat
apakah dasar-dasar tersebut memberikan nilai tambah
ke perusahaan.
- Faktor Netral. Didalam faktor netral yang dijadikan
dasar hanya bila tidak memberikan dampak yang tidak
terlalu besar kepada perusahaan.
30
- Faktor Negatif. Apabila tingkat-tingkat diatas membuat
perusahaan mengalami kesulitan dalam meraih peluang
yang ada maka akan dimasukan kedalam faktor negatif.
Tahap 2 : Formulating the Marketing Strategy
Strategi internet marketing berdasar pada
perusahaan, unit bisnis, dan keseluruhan dari strategi
perusahaan. Tujuan strategi pemasaran, sumber daya, dan
ukuran kejadian harus disatukan dengan strategi unit
bisnis. Pada akhirnya, keseluruhan pada strategi
marketing meliputi aktifitas online dan offline. Tiga
konsep dalam strategi pemasaran yaitu :
• Segmentatiton
Proses pembagian atau pengelompokan
pelanggan yang heterogen menjadi pelanggan yang
homogen (kesamaan dari sisi minat, daya beli, gaya
hidup) dalam suatu sub unit tertentu yang membuat
mereka menjadi bagian dari program pemasaran.
Dengan mengacu pada matriks segmentasi
Bricks and Mortar, perusahaan dapat menetukan stategi
segmentasi yang paling tepat dan yang paling sesuai
dijalankan.
31
Gambar 2.4 Bricks and Mortar Segmentation Scenarios
Sumber : Mohammed et.al (2003, p108)
Dimensi pertama dari matriks tersebut (Change
in Segmentation Characteristics Due to Internet)
menjelaskan tentang karakteristik segmentasi pasar
setelah perusahaan berpindah ke pemasaran melalui
internet akan berubah atau tidak dan dimensi kedua
(Change in Size of Market Segments) menjelaskan
tentang ukuran segmentasi pasar setelah perusahaan
beralih ke pemasaran melalui internet akan berubah
atau tidak.
Berdasarkan kedua dimensi tersebut dapat
diperoleh empat kemungkinan posisi perusahaan, yakni
sebagai berikut:
32
� Reclassified Expansion
Posisi dimana karakteristik segmentasi
perusahaan mengalami perubahan dari pemasaran
offline, serta ukuran segmen konsumennya juga
mengalami perubahan setelah perusahaan
menerapkan pemasaran online.
� Market Expansion
Posisi dimana karakteristik segmentasi
perusahaan tidak mengalami perubahan dari
pemasaran offline, tetapi ukuran segmen
konsumennya mengalami perluasan setelah
perusahaan menerapkan pemasaran online.
� No Change
Posisi dimana karakteristik segmentasi
perusahaan serta ukuran segmen ko nsumennya tidak
mengalami perubahan dari pemasaran offline setelah
perusahaan menerapkan pemasaran online.
� Market Reclassification
Posisi dimana karakteristik segmentasi
perusahaan mengalami perubahan dari pemasaran
offline, tetapi ukuran segmen konsumennya tidak
mengalami perubahan setelah perusahaan
menerapkan pemasaran online.
33
• Targeting
Proses penetapan segmen pasar yang paling
menarik yang kemudian akan dijadikan target utama
perusahaan dalam kegiatan akhir dari pemasaran yaitu
penjualan, berdasarkan pada keuntungan, biaya
pelayanan, mudah dijangkau, dan potensi pertumbuhan.
Gambar 2.5 Bricks and Mortar Targeting Scenarios
Sumber : Mohammed et.al (2003, p110)
Dari kedua dimensi diatas, diperoleh empat pilihan
posisi, yakni:
� New Opportunity Targeting
Posisi dimana target segmentasi online yang
dilayani secara keseluruhan berbeda dari target
segmentasi offline. Jika posisi ini terpilih sebagi
suatu kondisi bagi perusahaan, biasanya perusahaan
34
harus dapat menawarkan produk yang sama sekali
beda dengan produk yang ditawarkan selama offline.
� Blanket Targeting
Posisi dimana target segmentasi online yang
dilayani tidak mengalami perubahan dari saat offline,
tetapi segmennya dapat meluas karena masalah
geografis dapat diminimalkan. Hal ini membuat
lebih banyak konsumen yang dapat dijangkau
melalui internet.
� Beachhead Targeting
Posisi dimana target segmentasi online adalah
lebih kecil dari offline. Kondisi ini muncul, jika
hanya sebagian konsumen perusahaan yang
mengakses internet.
� Bleed Over Targeting
Posisi dimana target segmentasi online merupakan
sebagian dari offline ditambah dengan segmen baru
pada saat online. Segmen baru tersebut, adakalanya
merupakan konsumen yang selama ini terabaikan
pada saat offline, namun pada saat ini menjadi target
karena sistem online menawarkan sesuatu yang
menarik bagi konsumen tersebut.
35
• Positioning
Merancang penawaran dan citra pemasaran
sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti
dan berbeda dalam pemikiran konsumen sasarannya.
Dalam penentuan startegi positioning yang sesuai,
perusahaan juga tetap dapat berpedoman pada matriks
positioning Bricks and Mortar.
Gambar 2.6 Matriks Positioning Bricks and Mortar
Sumber : Mohammed et.al (2003, p112)
� Kuadran satu : New Opportunity Positioning
- Mengganti seluruh strategi positioning pada saat
offline.
- Ditujukan bagi segmen konsumen baru.
36
� Kuadran dua : Blanket Positioning
- Menggunakan seluruh strategi positioning pada saat
offline.
- Strategi difokuskan pada penawaran tambahan
layanan yang bias didapat lewat internet, semisal:
keyamanan dan akses.
� Kuadran tiga : Beachhead Positioning
- Menggunakan hanya sebagian strategi saat offline.
- Menekankan pada keuntungan yang didapat lewat
penggunaan internet.
- Difokuskan pada kebutuhan komunitas konsumen
yang sedikit, tetapi potensial.
� Kuadran empat: Bleed Over Positioning
- Memadukan strategi positioning pada saat offline
dan online.
- Difokuskan untuk menambah penawaran yang dapat
dilakukan lewat internet.
Tahap 3 : Designing the customer experience
Perusahaan harus mengerti tipe pengalaman
pelanggan yang perlu diberikan untuk memenuhi peluang
pasar. Pengalamannya harus berhubungan dengan posisi
perusahaan dan strategi pemasaran. Rancangan dari
pengalaman pelanggan merupakan penghubung antara
37
strategi pemasaran tingkat tinggi dengan taktik program
pemasaran.
Tiga tahapan hierarki dari pengalaman pelanggan adalah:
1. Experiencing Functionality
Di tahap yang paling awal ini, konsumen hanya
memandang suatu web yang dimiliki oleh perusahaan
harus mampu bekerja secara baik. Dalam artian web
tersebut harus bisa melayani kebutuhan dari
konsumennya.Dalam tahap ini meliputi :
a. Usability and Ease of Navigation. Dapat digunakan
dengan fungsifungsi yang ada.
b. Speed. Kecepatan yang menunjukan untuk
menampilkan halaman web pada layar.
c. Reability. Hal yang dapat dipercaya dalam
menjelaskan secara luas dari periode waktu untuk
mendownload.
d. Security. Keamanan dari website tersebut.
e. Media Accessibility. Apakah website dapat berjalan
dengan baik dan benar pada berbagai browser yang
berbeda.
2. Experiencing Intimacy
Ketika web dirasa telah dapat melayani kebutuhan
konsumen, pengalaman konsumen akan berlanjut ke
tahapan yang lebih tinggi. Di tahapan inilah konsumen
38
mulai menuntut web yang ditampilkan perusahaan
lebih dapat mengerti keinginan dari konsumen yang
bersangkutan agar pengalaman beralih ke tingkat loyal.
Tahap ini meliputi :
a. Customization. Maksudnya adalah “seberapa
efektifkah situs ini dapat melayani kebutuhan
saya?“ dan bila sudah tercapai maka konsumen
akan mengakui bahwa “situs ini sudah berjalan
baik”.
b. Communication. Adanya komunikasi yang baik
antara pengguna atau user dengan situs tersebut.
c. Consistency. Maksudnya adalah tingkat dimana
pengalaman kunjungan konsumen dapat terulang
dikunjungan berikutnya.
d. Exceptional Value. Adanya nilai tambahan yang
diberikan atau diterima oleh pengguna atau user.
e. Shift from Consumption to Leisure Activity.
Maksudnya adalah konsumen mendapatkan
pengalaman bahwa berkunjung ke sebuah situs
adalah lebih kearah kegiatan yang menyenangkan
sehingga adanya perpindahan dari semula hanya
memakai menjadi kebiasaan.
39
3. Experiencing Evangelism
Di tahap yang terakhir, konsumen telah berada
pada tingkat loyal yang tinggi dikarenakan perusahaan
telah mampu melayani dan memberikan apa yang
diharapkan oleh konsumennya secara maksimal. Pada
tahapan ini konsumen akan dapat berbagi pengalaman
dengan orang lain, sehingga informasi tentang
perusahaan akan menyebar ke public secara otomatis.
Tahap 4 : Crafting the customer interface
Teknologi internet telah menyebabkan pergantian
cara interaksi antara pelanggan dengan perusahaan yaitu
dari konsep markeplace (interaksi face to face) menjadi
konsep marketspace (interaksi screen to face). Dengan
adanya interaksi screen to face, maka pelanggan dalam
waktu kapan saja dan dimana saja dapat mengakses
website untuk mengetahui informasi mengenai
perusahaan, yang meliputi profil perusahaan, promosi,
dan sebagainya. Untuk dapat medorong interaksi screen
to face yang lebih intent maka interface yang dirancang
harus menarik dan mudah dipahami. Dalam perancangan
customer interface mencakup tujuh elemen, yakni:
1. Context
Context dari sebuah situs menggambarkan
tampilan fungsional dan nilai estetika yang
40
terkandung dalam situs tersebut. Ada situs-situs yang
memilih untuk fokus dengan memunculkan banyak
gambar-gambar menarik, warna, dan fitur desain
sementara. Ada juga situs-situs lain yang berfokus
kepada cara menampilkan data dan navigasi yang
sederhana.
Didalam suatu konteks terdapat tiga kriteria pokok
yaitu :
� Aesthetic Criteria
Kriteria ini ditekankan pada nilai artistik
yang terdapat pada halaman web seperti
penggunaan warna dan grafis yang menarik,
pembuatan button dan banner sehingga
menciptakan desain web yang menarik dan
nyaman dilihat.
� Functional Criteria
Kriteria ini menekankan pada fungsi dari
web tersebut sehingga web dibuat sesederhana
mungkin namun ditekankan pada fungsi web itu
sendiri. Fungsi-fungsi ini mencakup :
- Section Breakdown
Merupakan cara untuk mengatur situs kedalam
subkomponensubkomponen yang ada.
- Linking Structure
41
Menggambarkan cara alternative section dari
suatu situs yang dilink. Contoh : dalam suatu
website terdapat link ke situs lain, maka link
tersebut dapat dengan mudah kembali ke website
sebelumnya atau ke page-page lainnya dalam
suatu website, biasanya dengan adanya tombol
Back.
- Navigation Tools
Menfasilitasi pergerakan setiap user dalam
keseluruhan suatu situs, contoh : adanya search
engine.
� Hybrid Criteria
Hybrid criteria merupakan gabungan
desain situs dari kriteria astetik dan kriteria
fungsional dari sebuah website. Website harus
menarik dari sisi astetik dan memiliki fungsi yang
berguna juga.
2. Content
Content adalah semua subjek digital yang ada di
dalam sebuah situs Web. Content juga mencakup
medium subjek digital seperti teks, video, audio, dan
gambar. Sebagaimana pesan yang disampaikan oleh
subjek digital juga mencakup produk, jasa, dan
informasi yang ditawarkan. Jika context lebih
42
berfokus pada bagaimana sebuah situs dirancang,
maka content lebih berfokus pada apa yang
disampaikan.
3. Community
Community didefinisikan sebagai satu set
hubungan yang dibangun atas dasar ketertarikan dan
kepentingan yang sama. Community berguna
tergantung dari pelaku-pelaku dalam hubungan
tersebut, misalnya:
o Community dapat menciptakan konten atau layanan
yang menarik pelanggan untuk mengunjungi situs
Web.
o Community dapat membangun hubungan yang lebih
dekat antara pelanggan dan perusahaan.
4. Customization
Customization didefinisikan sebagai kemampuan
sebuah situs untuk memodifikasi situs itu sendiri
ataupun dimodifikasi oleh setiap pemakai. Saat
customization dirancang dan diatur oleh perusahaan
maka disebut tailoring. Saat customization dirancang
dan diatur oleh pemakai maka disebut personalisasi.
43
5. Communication
Communication menunjuk kepada dialog antara
situs Web dengan pemakai. Communication terdiri
dari tiga, yaitu:
O Perusahaan ke pemakai (contoh: email
notification)
o Pemakai ke perusaaan (contoh: customer service)
o Pemakai ke pemakai (contoh: instant messanging)
6. Connection
Connection didefinisikan sebagai jaringan link
antara situs kita dengan situs-situs, dengan lain link
yang diklik akan membawa pemakai keluar dari situs
kita dan masuk ke situs orang lain.
7. Commerce
Commerce didefinisikan sebagai kapasitas
transaksi dari sebuah situs, penjualan produk atau jasa
pada sebuah situs, bersamaan dengan adanya
keranjang belanja, pengiriman dan pilihan
pembayaran, check-out, dan konfirmasi pemesanan.
Tahap 5 : Designing the marketing program
Tahap kelima merancang kombinasi dari tindakan
pemasaran (yang disebut lever) untuk memindahkan
pelanggan target mulai dari awareness sampai
44
commitment. Kerangka kerja yang digunakan untuk
menyelesaikan tugas ini adalah Marketplace Matrix.
Pemasaran Internet memiliki enam kelas lever, yang
terdiri dari: product, pricing, communication, community,
distribution, dan branding.
Relationship dapat didefinisikan sebagai pengikat atau
koneksi antara perusahaan dan pelanggannya. Empat
tahapan dari hubungan dengan pelanggan adalah sebagai
berikut:
• Awareness
Tahap dimana seorang calon pelanggan
mengetahui adanya perusahaan tersebut, namun belum
melakukan komunikasi dengan perusahaan. Beberapa
strategi yang dapat digunakan untuk menghasilkan
awareness, yaitu:
o Alamat situs Web yang sederhana dan mudah diingat.
O Awareness dapat ditingkatkan melalui konsistensi
antara brand utama (offline) dengan brand keduanya
pada saat online.
o Koordinasi antara kegiatan online dan offline, seperti
media iklan dapat meningkatkan awareness dari calon
pelanggan.
45
• Exploration / Expansion
Tahap dimana pelanggan mulai melakukan
komunikasi dengan perusahaan, seperti melakukan
pembelian. Untuk menghasilkan exploration / expansion,
perusahaan harus mampu menarik (attraction) pelanggan
sehingga mau menjalin hubungan dengan perusahaan.
Hubungan ini akan didasarkan pada aturan-aturan
(relationship norms) yang memberikan konsekuensi
apabila masing-masing pihak menyalahi peraturan. Selain
itu, perusahaan harus dapat dipercaya (trust) dan
memiliki kekuatan (power relation) untuk mempengaruhi
pelanggan, sehingga pelanggan berpikir bahwa
perusahaan tersebut lebih mampu memenuhi
kebutuhannya dibandingkan dengan perusahaan lainnya.
Setelah hubungan mulai terjalin dan apabila pelanggan
mendapatkan kepuasan (satisfaction) dengan perusahaan,
maka ia akan memasuki tahap commitmen.
• Commitment
Tahap dimana kedua belah pihak, baik pelanggan
maupun perusahaan merasa sama-sama memiliki
tanggung jawab terhadap masing-masing pihak. Hal yang
memperlihatkan komitmen pelanggan terhadap
perusahaan, yaitu: adanya kontribusi lebih dari pelanggan
dalam hubungannya, adanya investasi lebih dalam aspek
46
hubungan yang bertujuan untuk jangka panjang, serta
adanya konsistensi pertukaran dalam hubungan antar
pelanggan dan perusahaan.
• Dissolution
Hubungan yang telah terjalin akan diputus, baik
karena pihak pelanggan maupun perusahaan. Tahap ini
dapat terjadi apabila adanya alternatif yang lebih baik
yang ditawarkan kepada pelanggan, adanya penolakan,
adanya nilai kunci perusahaan yang tidak dapat dipenuhi
oleh perusahaan, ataupun kebutuhan yang ditawarkan
oleh perusahaan kepada pelanggan sudah tidak sesuai
karena disebabkan berbagai hal, seperti usia, gaya hidup,
dan lain-lain.
Hal-hal yang menyebabkan perusahaan melakukan
dissolution, yaitu: apabila tingkat biaya pelayanan
terhadap pelanggan jauh lebih besar dibandingkan dengan
tingkat pembelian pelanggan, adanya pelanggaran yang
dilakukan oleh pelanggan, dan terjadinya perubahan
strategi dan target pasar sehingga sebaguan pelanggan
tidak dapat terpenuhi kebutuhannya.
Internet marketing mix terdiri dari enam kelas
lever, yaitu sebagai berikut:
47
• Product
Product adalah jasa atau barang fisik yang
ditawarkan oleh perusahaan. Berbagai bentuk produk
ditawarkan di Internet, meliputi barang fisik (seperti
pakaian), produk informasi (seperti jurnal online), dan
jasa (seperti online grocer). Dalam membangun
hubungan dengan pelanggan, perusahaan dapat
menggunakan berbagai product lever untuk membangun
awareness, layanan yang melengkapi memungkinkan
pelanggan mengeksplorasi hubungan yang lebih dalam,
dan penawaran yang dikustomisasi untuk memperkuat
commitment.
• Pricing
Price merupakan sejumlah nilai yang harus dibayar
oleh pelanggan untuk mendapatkan produk atau jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan. Terdapat berbagai pricing
lever yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam
strategi penentuan harganya. Pricing lever dapat
digunakan untuk membawa pelanggan melalui empat
tahap dalam hubungan dengan pelanggan.
• Communication
Communication merupakan sebuah kegiatan yang
menginformasikan satu atau lebih kelompok target
pelanggan mengenai perusahaan dan produknya.
48
Communication mencakup semua jenis komunikasi
perusahaan dengan pelanggannya meliputi public
relation, penggunaan karyawan penjualan, dan iklan
online. Iklan dan bentuk komunikasi lain, seperti televisi
dan surat dapat membuat target pelanggan aware dengan
penawaran perusahaan.
Communication juga dapat mendorong
exploration, commitment, dan dissolution. Baik offline
maupun online communication lever dapat mendorong
pelanggan untuk membangun ikatan yang lebih kuat
dengan perusahaan.
• Community
Community merupakan sebuah kumpulan
hubunganhubungan yang terkait yang terbentuk karena
adanya kesamaan minat, yang memuaskan kebutuhan
anggota-anggotanya yang tidak dapat diperoleh secara
individual. Komunitas dapat ditingkatkan untuk
membangun awareness (misalnya komunikasi user-to-
user untuk membuat yang lain aware dengan promosi
produk), mendorong exploration (misalnya kelompok
user yang mendiskusikan pilihan mobil yang akan dibeli),
dan komitmen (misalnya ikatan antara user menghasilkan
keterlibatan mendalam dengan situs).
49
• Distribution
Distribution merupakan perantara antar
perusahaan dengan memastikan, baik informasi maupun
produk dari perusahaan dapat sampai kepada pelanggan.
Distibution lever mencakup jumlah perantara
(online dan offline), luasnya cakupan saluran distribusi,
dan pengiriman pesan dari saluran-saluran.
Tingkat distribusi yang luas berdampak pada
awareness pelanggan dan potensi untuk exploration
terhadap perusahaan dan penawarannya.
• Branding
Branding memainkan dua peran dalam strategi
pemasaran. Pertama, branding adalah keluaran atau hasil
dari kegiatan pemasaran perusahaan.
Program pemasaran mempengaruhi bagaimana
konsumen menilai brand, dan nilainya. Kedua, branding
adalah bagian dari setiap strategi pemasaran.
Branding lever bekerja sama dengan lever
pemasaran lainnya untuk menghasilkan finansial yang
positif dan/atau pelanggan bagi perusahaan.
Marketspace matrix merupakan alat yang
digunakan untuk merancang kombinasi kegiatan
marketing mix untuk memindahkan pelanggan dari tahap
Awareness sampai tahap Commitment.
50
Tabel 2.1 Marketspace Matrix
Tahap 6 : Leveraging customer information through technology
Perusahaan dapat menggunakan teknologi untuk
mendapatkan, mengelola, dan menganalisis informasi
mengenai pelanggan yang relevan sehingga perusahaan
akan lebih memahami dan mengetahui apa yang
dibutuhkan pelanggan.
Untuk mendukung 3 kunci keputusan diatas maka
ada 3 langkah yang dapat dilakukan perusahaan untuk
mendapatkan informasi mengenai konsumen, yaitu :
a. marketing research
Yaitu penelitian yang digunakan perusahaan untuk
mengetahui kebutuhan konsumen dan memenuhi
keinginan konsumen tersebut. Informasi yang
diberikan antara lain mengenai kualitas dan kegunaan
51
suatu produk sehingga perusahaan dapat memutuskan
apakah konsumen akan menerima produk tersebut atau
tidak. Dengan adanya marketing research akan
mengurangi tingkat kegagalan dalam memperkenalkan
produk. Selain itu, marketing research dapat
membantu dalam membuat keputusan manajerial
seperti :
- Pendefinisian keputusan
- Pengumpulan data
- Pengorganisasian data
- Analisa data
- Penggunaan data.
b. database marketing
Biasanya ini berisi data–data mengenai perilaku
pembelian konsumen , dan informasi ini akan
digunakan untuk menentukan respon konsumen
terhadap tawaran yang akan diberikan. Keuntungan
yang didapat dari database marketing adalah adanya
kemungkinan untuk dilakukan pendekatan secara
individual dengan konsumen, personalisasi, dan
pengeluaran yang efisien.
c. customer relationship management
Ini adalah salah satu cara untuk mempertahankan
konsumen setelah perusahaan mendapatkan
52
konsumen, dimana perusahaan lebih fokus pada
masing-masing kebutuhan tiap konsumen.
Tahap 7 : Evaluating the marketing program
Melakukan penilaian terhadap semua program
marketing, apakah sudah mencapai sasaran atau belum.
Menggunakan parameter untuk mengukur kesuksesan
dari program marketing online dan apakah cocok dengan
objektif dari perusahaan.
2.2.7 Model Lima Kekuatan Bersaing Porter
Gambar 2.7 Analisis Lima Kekuatan Bersaing Porter
Menurut David (2005, pp130-135) terdapat 5 kekuatan persaingan
Porter atau matriks Porter yang menganalisis persaingan bisnis
berdasarkan 5 aspek utama, yakni :
1. Ancaman masuknya pendatang baru
Banyak pendatang baru yang tertarik masuk ke dalam suatu
53
industri akan tergantung pada besar kecilnya halangan-halangan
untuk memasuki industri tersebut. Halangan-halangan tersebut
merupakan kondisi yang menghalangi perusahaan lain untuk
memperoleh akses masuk ke dalam suatu industri, sehingga
akibatnya akan membatasi jumlah pesaing yang menawarkan
produk yang sama. Enam sumber halangan atau hambatan bagi
pendatang baru tersebut, yaitu:
• Skala ekonomis
Menggambarkan turunnya biaya satuan suatu produk
apabila volum absolut perperiode meningkat, dengan
keadaan demikian maka akan menghalangi masuknya
pendatang baru ke suatu industri karena memaksa pendatang
baru untuk masuk dengan skala besar atau harus memikul
biaya tinggi. Skala ekonomis dalam suatu produksi, riset
pemasaran dan layanan merupakan hambatan utama masuk
dalam industri computer besar.
• Diferensiasi produk
Identifikasi merek menimbulkan hambatan karena memaksa
pendatang baru mengeluarkan biaya besar untuk merebut
kesetiaan pelanggan dari pemain lama dalam industri. Usaha
ini biasanya menyebabkan kerugian disaat awal (start-up
losses) dan seringkali bertahan untuk waktu yang cukup
panjang,sehingga betul-betul harus diperhitungkan secara
detail, karena melakukan identifikasi merek dengan cara
54
demikian beresiko gagal sangat besar.
• Kebutuhan modal
Keharusan dalam menanamkan modal dalam jumlah yang
besar agar dapat bersaing menimbulkan hambatan masuk,
khususnya jika modal tersebut diperlukan untuk
pengeluaran yang bersifat tidak akan kembali, seperti iklan
rintisan, riset dan pengembangan.
• Hambatan biaya bukan karena skala
Perusahaan-perusahaan yang sudah ada mungkin memiliki
keunggulan biaya yang tidak dimiliki oleh calon pendatang
baru (pasokan bahan baku murah, lokasi yang strategis dan
subsidi dari pemerintah), terlepas dari ukuran dan skala
ekonomis yang mereka capai. Keunggulan ini dapat
bersumber dari pengaruh kurva belajar dan pengaruh kurva
pengalaman.
• Akses ke saluran distribusi
Tidak mempunyai hubungan dengan pemasok atau
jaringan yang telah dikuasai pesaing, akan meningkatkan
biaya yang harus dikeluarkan karena pendatang baru harus
membangun jaringan distribusinya sendiri.
• Kebijakan pemerintah
Pemerintah dapat membatasi atau bahkan melarang
masuknya pendatang baru ke dalam industri, melalui
tindakan-tindakan seperti keharusan adanya izin dan
55
pembatasan akses ke bahan baku.
2. Persaingan dari perusahaan sejenis
Kekuatan ini paling berpengaruh dibandingkan dengan empat
kekuatan lainnya. Strategi yang dijalankan oleh satu perusahaan
dapat berhasil hanya jika strategi itu memiliki keunggulan
kompetitif (competitive advantage) dibandingkan dengan strategi
yang dijalankan oleh perusahaan pesaing. Perubahan strategi di
sebuah perusahaan dapat diimbangi dengan serangan balasan,
seperti menurunkan harga, memperpanjang garansi, dan
meningkatkan iklan.
3. Barang dan jasa pengganti
Dalam berbagai industri, perusahaan bersaing ketat dengan
produsen produk pengganti. Adanya produk pengganti membuat
batasan harga maksimal, sebelum konsumen pindah ke produk
pengganti tersebut. Tekanan persaingan akibat adanya produk
pengganti semakin bertambah ketika harga produk pengganti
relatif murah dan biaya konsumen untuk beralih ke produk pun
rendah. Kekuatan kompetitif produk pengganti paling mudah
diukur dari sebarapa besar pangsa pasar yang direbutnya dan
rencana perusahaan produk pengganti tersebut untuk
meningkatkan kapasitas serta penetrasi pasar. Semakin uniknya
produk atau jasa yang kita hasilkan, akan mengecilkan peluang
adanya produk atau jasa pengganti dari pihak lain.
56
4. Kekuatan tawar-menawar dengan pemasok (supplier)
Kekuatan tawar pemasok mempengaruhi intensitas
persaingan dalam suatu industri, terutama ketika jumlah pemasok
banyak, ketika hanya ada sedikit bahan baku pengganti yang baik,
atau ketika biaya mengganti bahan baku amat tinggi. Sering kali
demi kepentingan bersama, pemasok dan produsen saling
membantu dengan memberikan harga yang terjangkau, mutu yang
lebih baik,pengembangan pelayanan baru, penyerahan barang tepat
waktu, dan mengurangi biaya inventarisasi, sehingga
meningkatkan kemampuan meraih laba jangka panjang bagi
semua pihak yang terkait.
5. Kekuatan tawar-menawar dengan konsumen
Ketika konsumen terkonsentrasi atau jumlahnya besar, atau
membeli dalam jumlah banyak, kekuatan tawarnya merupakan
kekuatan utama yang mempengaruhi intensitas konsumen dalam
suatu industri. Perusahaan pesaing mungkin menawarkan garansi
yang lebih panjang atau pelayanan khusus untuk memperoleh
loyalitas konsumen ketika kekuatan tawar dari konsumen luar
biasa. Kekuatan tawar konsumen juga lebih besar ketika produk
yang dibeli bersifat standar atau tidak berbeda. Ketika demikian
halnya, konsumen sering dapat melakukan negosiasi atau
menekan harga jual, jaminan, dan paket aksesori sampai ke
tingkat tertentu.