Upload
truonganh
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori – Teori Umum
2.1.1. Pengertian tentang Strategy
Strategy menurut Dave Chaffey dan PR Smith (2008:
40) adalah pengaruh dari oleh kedua prioritas tujuan
(menjual, melayani, berbicara, menyimpan dan mendesis)
dan tentu saja, jumlah sumber daya yang tersedia.
Strategi merangkum bagaimana cara agar mencapai
tujuan. Strategi dipengaruhi oleh kedua prioritas tujuan
(menjual, melayani, berbicara, menyimpan dan mendesis)
dan tentu saja, jumlah sumber daya yang tersedia, serta harus
berpikir tentang e-strategic pemasaran sebagai strategi
saluran di mana saluran elektronik dan media digital lainnya
mendukung komunikasi dan saluran distribusi. Hal ini
membutuhkan jelas prioritas bagaimana saluran harus
digunakan.
2.1.2. Pengertian tentang Strategic
Strategic menurut Kerzner (2001: 1) adalah sebuah
alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat
ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan,
sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat
digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka
bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan.
6
2.1.3. Pengertian tentang Framework
Framework menurut Teguh (2011: 1) adalah kerangka
kerja yang dapat diartikan juga sebagai kumpulan script
(terutama class dan function) yang dapat membantu
developer atau programmer dalam menangani berbagai
masalah-masalah dalam pemrograman seperti koneksi ke
database, pemanggilan variabel, file, dll sehingga developer
lebih fokus dan lebih cepat membangun aplikasi.
2.1.4. Pengertian tentang Marketing (Pemasaran)
Menurut Kotler, Garry Amstrong, Veronica Wong, dan
John Saunders(2012: 4) pemasaran adalah mengelola
hubungan pelanggan menguntungkan. Tujuan ganda dari
pemasaran adalah untuk menarik pelanggan baru dengan
menjanjikan nilai superior dan mempertahankan pelanggan
saat ini dan tumbuh dengan memberikan kepuasan.
2.1.5. Pengertian tentang Internet
Menurut Dave Chaffey (2009: 186) Internet adalah
jaringan komunikasi global yang digunakan untuk
mengirimkan informasi dipublikasikan di World Wide Web
(WWW) dalam format standar berdasarkan Hypertext Markup
Language (HTML) dengan menggunakan protokol standar
yang berbeda seperti HTTP dan TCP / IP.
2.1.6. Pengertian tentang HTML
Menurut Garry B. Shelly, dan Denise M. Woods (2011:
9) HTML adalah platform independen, yang berarti dapat
membuat, atau kode, file HTML pada satu jenis komputer dan
kemudian menggunakan browser pada jenis lain dari komputer
untuk melihat bahwa file sebagai halaman Web.
7
2.1.7. Pengertian tentang PHP atau Hypertext Preprocessor
PHP atau Hypertext Preprocessor menurut Luke
welling dan Laura Thomson (2008: 2) adalah server-side
scripting bahasa pemograman yang dirancang khusus untuk
Web. Dengan sebuah Halaman HTML yang dapat
menanamkan kode PHP dan selanjutnya akan dieksekusi setiap
kali halaman dikunjungi. Kode PHP tersebut disimpan pada
server web dan menghasilkan berupa output HTML atau
lainnya.
2.1.8. Pengertian MySql
Menurut Welling (2008: 3) MySQL adalah Relational
Database Management System (RDBMS) yang cepat dan kuat.
Sebuah basis data dapat mengguna untuk menyimpan, mencari,
mengurutkan, dan mendapatkan data dengan sangat efisien.
memastikan bahwa para pengguna dapat bekerja dalam waktu
yang bersamaan, untuk mendukung akses secara cepat, dan
memastikan hanya pengguna yang telah terotorisasilah yang
mendapatkan hak akses.
MySQL menggunakan Server MySQL mengendalikan akses
ke dalam data untuk bahasa SQL (Structured Query
Language), yaitu bahasa query basis data yang baku bagi
seluruh dunia. MySQL kembali dipublikasikan sejak tahun
1996, tetapi sejarah pengembangannya telah dilakukan dari
tahun 1979. MySQL tersedia dengan lisensi open source, tetapi
lisensi komersial pun tersedia apabila diperlukan.
8
2.1.9. Pengertian tentang Class Diagram
Menurut John W. Satzinger, Robert Jackson,dan
Stephen Burd (2010: 187 ) Class Diagram adalah diagram
kelas yang digunakan untuk menunjukkan kelas objek untuk
sistem.
Gambar 2.1.9.1. Class Diagram (John W. Satzinger, Robert Jackson,dan
Stephen Burd, 2010: 187)
2.1.10. Pengertian tentang Perancangan Database
Menurut John W. Satzinger, Robert Jackson,dan
Stephen Burd (2010: 488) Database adalah koleksi terpadu
atau sekumpulan dari data yang tersimpan yang dikelola secara
terpusat dan dikendalikan.
2.1.11. Pengertian tentang Rich Picture
Menurut Lars Matiassen, Andreas Munk Madsen, Peter
Axel Nielsen, dan Jan Stage (2000: 334) Rich Picture adalah
gambaran dari orang, benda, proses, struktur, dan masalah
dalam masalah sistem dan aplikasi domain.
9
2.2 Teori – teori Khusus
2.2.1. Pengertian mengenai E – Marketing
E-Marketing menurut Dave Chaffey, Fiona Ellis –
Chadwick, Kevin Johnston, dan Richard Mayer (2006: 9)
adalah pemasaran elektronik yang memiliki lingkup lebih luas
karena mengacu pada media digital seperti web, e-mail dan
media nirkabel, tetapi juga meliputi pengelolaan data
pelanggan digital, dan juga bagaimana Internet dapat
digunakan bersama dengan media tradisional untuk
memperoleh dan memberikan layanan kepada pelanggan. yang
dapat dianggap memiliki lingkup yang lebih luas karena
mengacu pada media digital seperti web, e-mail, dan media
nirkabel.
2.2.2. Pengertian mengenai SOSTAC®
SOSTAC® menurut Dave Chaffey, dan PR. Smith
(2008: 44) adalah suatu kerangka kerja perencanaan yang
cocok untuk e-marketing dan dapat digunakan untuk
mengembangkan semua jenis rencana, termasuk e-rencana
pemasaran. Singkatan dari situation, objective, strategy, tactics,
action, dan control. Pengertian dari masing masing singkatan
SOSTAC® itu adalah :
Gambar 2.2.2.1. SOSTAC® planning framework (Chaffey, 2009: 419)
10
1. Situation Analysis : adalah tahap awal dimana
dilakukan analisa mengenai situasi yang sedang terjadi
dalam pasar dan memposisikan perusahaan berada di
tingkat mana dalam persaingan bisnis, serta
menganalisa perubahan-perubahan yang terjadi dalam
dunia online.
2. Objective : pada tahap ini akan ditentukan
tujuan dari perusahaan melakukakan semua ini, target
yang ingin dicapai juga hasil yang diinginkan.
3. Strategy : bagaimana perusahaan mencapai
objective yang telah dibuat sebelumnya, penentuan
akan strategi-strategi yang akan dilaksanan guna
mendukung tercapainya target dan tujuan.
4. Tactics : adalah detail dari strategy.
Pembahasan mengenai teknik-teknik dan alat-alat
komunikasi yang digunakan.
5. Action : adalah detail dari tactics. Pembahasan
mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam
perencanaan taktik tersebut.
6. Control : Tahap ini akan dilakukan pembuatan
tolak ukur mengenai perencanaan yang telah dilakukan,
apakah sukses atau gagal, mencapai target atau tidak,
dan juga akan dilakukan perbaikan dan perubahan guna
mendapatkan hasil yang terbaik.
11
2.2.2.1. Situation Analysis
Menurut Dave Chaffey (2009: 420) Analisis situasi
adalah untuk memahami lingkungan masa sekarang dan masa
depan di mana perusahaan beroperasi, agar tujuan strategisnya
realistis dengan apa yang sedang terjadi di pasar.
•
•
•
•
•
•
Gambar 2.2.2.1.1. E-marketing plan from situation analysis (Chaffey, 2009: 421)
• Demand Analysis
Faktor utama yang mendorong tujuan
strategi E-Marketing dan E-Commerce adalah
tingkatan saat ini dan proyeksi permintaan
pelanggan di masa depan untuk layanan E-
Commerce pada segmen pasar yang berbeda.
• Competitor Analysis
Analisis pesaing atau pemantauan
pengguna pesaing dari E-Commerce untuk
mendapatkan dan mempertahankan pelanggan
sangat penting dalam E-Marketing karena sifat
dinamis dari media internet yang
memungkinkan layanan baru akan d iluncurkan
12
dan promosi yang lebih cepat dibanding media
cetak.
• Intermediaries Analysis
Analisis situasi juga melibatkan analisis
terhadap perantara relevan untuk sebuah pasar
tertentu. Ini akan menjadi jenis portal yang
berbeda seperti portal vertikal dan horisontal
dimana akan dinilai kelayakannya untuk iklan,
PR, atau kemitraan.
• SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,
Threats)
Menurut Dave Chaffey, dan PR. Smith
(2008: 444) SWOT adalah mengidentifikasi
kekuatan internal, kelemahan, serta peluang
eksternal dan ancaman.
Tabel 2.2.2.1.1. SWOT Analysis (Chaffey, dan Smith, 2008: 443)
13
2.2.2.2. Objectives
Menurut Dave Chaffey, dan PR. Smith (2008:
22) Objectives adalah menginformasikan strategi dan
taktik dan membantu dalam mengkomunikasikan
tujuan strategis untuk tenaga kerja dan investor. Serta
mendorong E-Marketing ke arah yang lebih baik,
Objective terdiri dari 5Ss, yaitu Sell, Serve, Speak, Save,
dan Sizzle.
Tabel 2.2.2.2.1. Objectives for the 5Ss of e-marketing (Chaffey, dan Smith,
2008: 23)
14
• Sell: Salah satu manfaat dari adanya penerapan
E-Marketing pada perusahaan adalah dapat membantu
dalam meningkatkan penjualan, karena promosi yang
dilakukan perusahaan secara online bisa menjangkau
masyarakat luas.
• Serve: Maksudnya disini memberikan
keuntungan lebih untuk pelanggan secara online,
dapat memberikan feedback untuk pelanggan pada
perusahaan.
• Speak: bertujuan untuk bisa lebih dekat dengan
pelanggan,bisa dengan cara kuesioner, mendapatkan
informasi dari pelanggan dengan cara memantau dari
forum untuk pembelajaran akan informasi dari
pelanggan.
• Save: untuk mengurangi biaya promosi, maka
buatlah E-Marketing yang dapat mengurangi
anggaran biaya yang sering dikeluarkan perusahaan
sebelum adanya penerapan E-Marketing, seperti
contohnya promosi secara online atau lain sebagainya.
• Sizzle: Jika tujuan perusahaan menerapkan E-
Marketing adalah untuk meningkatkan brand
awareness dan recognition melalui jalur online.
15
2.2.2.3. Strategy
Menurut Dave Chaffey, dan PR. Smith (2008: 454)
Strategy adalah bagaimana perusahaan mencapai objective
yang telah dibuat sebelumnya, penentuan akan strategi-strategi
yang akan dilaksanan guna mendukung tercapainya target dan
tujuan. Salah satu cara untuk mengingat beberapa komponen
kunci dari strategi pemasaran adalah dengan cara berpedoman
pada akronim : STOP dan SIT.
STOP terdiri dari :
• Segments : Menurut Dave Chaffey, dan PR.
Smith (2008: 497) Segments adalah identifikasi
kelompok yang berbeda dalam target pasar dalam
rangka untuk mengembangkan penawaran yang
berbeda untuk kelompok.
• Target Markets : Evaluasi dan pemilihan
segmen yang sesuai dan pengembangan
penawaran .
• Online Value Propositon (OVP) :
Mendefinisikan penawaran online perusahaan, atau
penawaran perusahaan kepada pelanggan melalui
channel online.
• Positioning : mengacu pada bagaimana sebuah
merek dirasakan dalam benak kelompok target
pelanggan.
SIT terdiri dari :
• Sequence or Stage : Menentukan tahapan -
tahapan dari tipe E-Marketing yang akan
dibangun.
• Integration : Menentukan integrasi proses atau
integrasi database yang mana saja akan
berhubungan.
16
• Tools : Menentukan tool - tool yang akan
digunakan untuk tahap pembuatan website
perusahaan.
2.2.2.4. Tactics
Taktik adalah rincian dari strategi. Perbedaan taktik
dengan strategi : strategi adalah sebuah konsep umum yang
diterapkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan. Biasanya
strategi bersifat jangka panjang dalam penerapannya,
sedangkan taktik adalah bentuk detail dari strategi yang akan
dilakukan oleh perusahaan, taktik bersifat jangka pendek dan
taktik hanya dapat dikembangkan setelah strategi telah
disepakati (Chaffey, PR Smith, 2008: 464). Sebagai salah satu
contoh, tujuan perusahaan untuk meningkatkan kepuasan
konsumen, maka strategi yang digunakan adalah ‘Peningkatan
kualitas pelayanan terhadap konsumen’. Maka taktik yang
diterapkan adalah :
- Membuat Fitur Testimonial/Comment, kritik dan saran
terhadap produk dan layanan pada website e-marketing,
sebagai sarana komunikasi antara pelanggan dengan
perusahaan.
- Membentuk komunitas/fanspage pada social network
yang terkenal seperti Facebook, Twitter, dll, dimana
media ini berfungsi untuk membangun suatu
komunikasi antara konsumen dengan perusahaan.
Menurut Dave Chaffey, dan PR. Smith (2008: 51)
menentukan taktik dapat menggunakan konsep marketing mix
yang berarti suatu kerangka kerja mapan konseptual yang
membantu pemasar untuk struktur pendekatan mereka untuk
setiap pasar. Ini harus dikaji ulang dan diterapkan kembali
untuk secara online dunia. Marketing mix dibagi menjadi 7P
yaitu sebagai berikut :
17
Gambar 2.2.2.4.1. Keys aspects of the 7Ps of the classic marketing mix
(Chaffey, dan Smith, 2008: 51)
• Product : Menilai potensi penuh dari
memperluas produk apapun secara online,
menyediakan informasi produk secara
online, membuat komunitas online, untuk
menambah nilai produk.
• Place : Dengan penjualan secara online
memudahkan pemasaran, pembelian barang
yang akan dibeli oleh customer, lalu
mendapatkan informasi 24 jam akan produk
atau jasa yang akan dibeli.
• Price : Meninjau harga yang ingin
dipasarkan dan mempertimbangkan
beberapa model harga yang dinamis,
contohnya membuat sebuah diskon untuk
suatu produk atau jasa dari perusahaan kita
secara online.
18
• Promotion : Dengan jalur online dapat
memudahkan perusahaan untuk melakukan
promosi kapanpun atau dimanapun
sehingga customer dapat melihat promosi
langsung dari online.
• People : Orang berperan penting untuk
melakukan pelayanan online.
• Process : Kemudahan untuk mengakses
website perusahaan, kemudahan prosedur
order melalui jalur online, dan
memperhatikan kualitas performa.
• Physical Evidence : seperti independent
review mengenai kualitas produk yang
ditulis oleh seseorang di luar perusahaan
secara sukarela, news clippings yang ditulis
media massa mengenai perusahaan, bentuk
packaging dari produk, penampakan brand.
Seperti Testimonial akan produk atau jasa
kita.
2.2.2.5. Actions
Setelah menentukan strategi dan taktik maka perlu
disusun rencana kerja yang terstruktur. Setiap rencana kerja
yang tersusun harus memiliki project plan dalam pencapaian
tujuan seperti berapa lama rencana kerja akan selesai, dan lain
- lain (Chaffey & PR Smith, 2008: 469). Dalam pelaksanaan
rencana kerja dapat dibuat gantt chart, rich picture, perkiraan
biaya yang akan digunakan dalam pelaksanaan strategi e-
marketing.
19
2.2.2.6. Control
Control dibuat untuk memantau, mengevaluasi, dan
memastikan kinerja website e-marketing sudah berhasil
mencapai tujuan apa tidak. Bagian dari rencana control e-
marketing dapat dicapai melalui kombinasi teknik tradisional
seperti riset pemasaran untuk mendapatkan pendapat
pelanggan dan teknik baru seperti analisis web server file log
yang menggunakan teknologi untuk memantau apakah tujuan
tercapai (Chaffey & PR Smith, 2008: 470). Teknik- teknik
baru tersebut adalah Chaffey & PR Smith, 2008: 704):
- Web analytic : Teknik yang digunakan untuk menilai
dan meningkatkan kontribusi pemasaran secara online
untuk bisnis termasuk meninjau lalu lintas volume,
referensi, jangkauan data secara online, pelanggan,
survei kepuasan pelanggan, dan penjualan.
- Performance Measurement System : Proses dimana
metriks didefinisikan, dikumpulkan, disebarluaskan
dan dilakukan.
- Performance Management System : Sebuah proses
yang digunakan untuk mengevaluasi dan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas suatu
organisasi.
- Design For Analysis : Langkah-langkah yang
diperlukan dari sebuah situs yang dipertimbangkan
selama design, untuk memahami pengunjung situs
dan sudut pandang mereka.
20
2.2.3. Metode Prototype Website E-Marketing
Pada umumnya metode prototyping digunakan oleh
perusahaan untuk mengembangkan website e-marketing.
Prototype adalah sebuah versi awal percobaan atau kerangka
sebuah web yang dapat ditinjau oleh perusahaan atau tim
pemasaran. Prototyping adalah proses yang dilakukan secara
berkala dalam sebuah siklus hingga akhirnya tercapai versi
final dari website/situs yang siap diluncurkan (Chaffey,
Chadwick, Johnston & Mayer, 2006, p.308). Dalam
melakukan pembuatan prototype website harus melalui Four
Stages of web site prototyping. Berikut tahap pembangunan
prototype website :
Gambar 2.2.3.1. Four Stages of website prototyping (Chaffey, Chadwick,
Johnston & Mayer, 2006: 308)
Berikut penjelasan terhadap gambar diatas :
1. Analysis : pengertian mengenai persyaratan yang dibutuhkan
dalam pembuatan website dan bisa mendukung jalannya bisnis
yang ditentukan dari marketing strategi. Analysis Phase adalah
identifikasi untuk mengetahui persyaratan dalam sebuah
21
website, teknik-teknik yang diperlukan untuk dilakukan
diantaranya fokus kedalam group audiences, membuat
kuesioner untuk diisi oleh customer atau interview dengan
konsumen utama. Selain itu, pada tahap ini akan dilakukan
pengumpulan informasi mengenai kompetitor atau pesaing
dengan melakukan review terhadap website yang dimiliki oleh
kompetitor.Informasi yang berhasil dikumpulkan akan
digunakan untuk memastikan bahwa website yang dibuat
sesuai dengan kebutuhan user yang akan memakai website
tersebut.
2. Design : Penjelasan mengenai spesifikasi fitur-fitur berbeda
yang ada didalam website yang berguna untuk memenuhi
keinginan dari user dan bisnis yang sudah ditentukan melalui
analysis. Design dibagi menjadi dua diantaranya Design the
information architecture dan Design the user experience.
Information architecture adalah kombinasi dari organisasi,
pemberian label dan skema navigasi yang terstruktur dalam
sebuah sistem informasi(Chaffey, Chadwick, Johnston &
Mayer, 2008: 318). Manfaat dari pembuatan Information
Architecture adalah
• Menggambarkan struktur dan kategori informasi yang
akan mendukung tujuan user dan organisasi.
• Membantu menggambarkan aliran informasi pada
website.
• Search Engine Optimization : pengelompokkan
informasi sebuah website kedalam struktur yang baik,
website tersebut dapat masuk kedalam urutan paling
atas pada hasil pencarian melalui search engine dengan
kata kunci tertentu.
• Dapat digunakan untuk menggambarkan integrasi
komunikasi offline dengan halaman tertentu pada
website. Komunikasi offline berupa direct mail dalam
suatu halaman website.
22
Perancangan Information Architecture dapat dilakukan dengan
membuat sitemap, blueprint, wireframes, card sorting.
Sitemap, digunakan untuk menggambarkan hubungan dengan
halaman yang satu dengan halaman yang lain dalam suatu
website dan juga hubungan antar konten yang berada dalam
website (Chaffey, Chadwick, Johnston & Mayer, 2006: 318).
Card sorting adalah proses pengaturan sebuah objek
organisasi dalam sebuah website dengan logo yang konsisten
(Chaffey, Chadwick, Johnston & Mayer, 2006: 319).
Blueprints adalah menunjukkan hubungan antara halaman
dengan komponen yang lain dan dapat juga digunakan untuk
navigasi dalam pemberian label dalam sistem (Chaffey,
Chadwick, Johnston & Mayer, 2006: 319).
23
Gambar 2.2.3.2. Site structure diagram(blueprint) showing layout and
relationship between pages(Chaffey, Chadwick, Johnston & Mayer, 2006:
320)
Wireframes adalah rancangan hasil akhir layout dari
setiap halaman website yang akan dibangun(Chaffey,
Chadwick, Johnston & Mayer, 2006: 320).
24
Gambar 2.2.3.3. Example of wireframe for a children toy site(Chaffey,
Chadwick, Johnston & Mayer, 2006: 321)
Menurut Ben Shneiderman, dan Catherine Plaisant
(2010: 88) dalam tahap design ini dapat menggunakan metode
8 golden rules of interface design untuk pembentukan design
interface pada website. 8 metode tersebut diantaranya adalah :
1. Strive for Consistency (tetap konsisten) : urutan
tindakan yang konsisten harus seperti dalam situasi
berupa: terminologi identik harus digunakan dalam
prompt, menu, dan layar bantuan, dan warna yang
konsisten, tata letak, kapitalisasi, font, dan
sebagainya.
2. Cater to Universal usability (memenuhi kebutuhan
universal) : mengenali kebutuhan pengguna yang
beragam dan desain untuk kemudahan bagi
pengguna website tersebut.
3. Offer informative feedback (memberikan informai
umpan balik) : untuk setiap tindakan pengguna,
25
harus ada umpan balik sistem. Untuk tindakan yang
sering dilakukan dan tidak terlalu penting, dapat
diberikan umpan balik yang sederhana. Tetapi
ketika tindakan merupakan hal yang penting, maka
umpan balik sebaiknya lebih substansial. Misalnya
muncul suatu suara ketika salah menekan tombol
pada waktu input data atau muncul pesan
kesalahannya.
4. Design dialogs to yield closure (Desain dialog
untuk menghasilkan penutupan) : Urutan tindakan
sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok
dengan bagian awal, tengah, dan akhir. Dengan
terdapatnya umpan balik yang informatif akan
memberikan indikasi bahwa cara yang dilakukan
sudah benar dan dapat mempersiapkan kelompok
tindakan berikutnya.
5. Prevent Errors (mencegah kesalahan) : Sebanyak
mungkin, merancang sistem sehingga pengguna
tidak dapat membuat kesalahan serius, misalnya
tidak mengizinkan karakter abjad di bidang entri
numerik.
6. Permit Easy Reversal of Action ( Mudah kembali
ketindakan sebelumnya) : Fitur ini mengurangi
kecemasan, karena pengguna tahu bahwa kesalahan
dapat dibatalkan sehingga pengguna tidak takut
untuk mengekplorasi pilihan-pilihan lain yang
belum biasa digunakan.
7. Support internal locus of control (Mendukung
tempat pengendali internal) : Pengguna ingin
menjadi pengontrol sistem dan sistem akan
merespon tindakan yang dilakukan pengguna
daripada pengguna merasa bahwa sistem
mengontrol pengguna.
26
8. Reduce short – term memory load ( Mengurangi
beban ingatan jangka pendek) : Keterbatasan
ingatan manusia membutuhkan tampilan yang
sederhana atau banyak tampilan halaman yang
sebaiknya disatukan.
3. Develop : Pengembangan isi dalam webpage dan content yang
terdapat dalam website. Programmer melakukan kegiatan
programming disini meliputi menulis konten HTML, membuat
grafik, dan menulis source code lainnya seperti javascript or
ActiveX.
4. Test and Review : Testing diperlukan untuk memastikan
bahwa aspek-aspek yang ada didalam website bisa memenuhi
tujuan awal dan bisa bekerja dengan baik. Testing meliputi
aspek-aspek yang berbeda dalam konten seperti spelling,
validity of links, formatting on different web browser and
dynamic features seperti pengisian form dan database query.
Terdapat 2 cara dalam melakukan pendekatan prototype
sebuah website yaitu :
- Hardlunch : Website yang diperkenalkan kepada target
audience sudah berupa final version.
- Softlunch : Website yang diperkenalkan kepada target
audience masih berupa trial version dengan publisitas
yang terbatas dan yang nantinya akan diperbaiki secara
bertahap.