Upload
yeyenjaejoong
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 BAB 2 YEYEN
1/16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Diabetes Melitus
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula
sederhana) di dalam darah tinggi, karena tubuh tidak dapat melepaskan atau
menggunakan insulin secara cukup.3
2.2. Anatomi Fisiologi
Pankreas adalah organ pipih yang terletak dibelakang dan sedikit di bawah
lambung dalam abdomen. Organ ini memiliki 2 fungsi : fungsi endokrin dan
fungsi eksokrin.
!agian eksokrin dari pankreas berfungsi sebagai sel asinar pankreas,
memproduksi cairan pankreas yang disekresi melalui duktus pankreas ke dalam
usus halus."
Pankreas terdiri dari 2 #aringan utama, yaitu:a. $sini sekresi getah pencernaan ke dalam duodenum.
b. Pulau langerhans yang mengeluarkan sekretnya keluar. %etapi,
menyekresikan insulin dan glukagon langsung ke darah.
Pulau&pulau langerhans yang men#adi sistem endokrinologis dari pankreas
tersebar di seluruh pankreas dengan berat hanya '& dari berat total pankreas.
Pulau langerhans berbentuk opoid dengan besar masing&masing pulau berbeda.
!esar pulau langerhans yang terkecil adalah *+, sedangkan yang terbesar **+,
terbanyak adalah yang besarnya '**&22+. umlah semua pulau langerhans di
pankreas diperkirakan antara '&2 #uta.
-el endokrin dapat ditemukan dalam pulau&pulau langerhans, yaitu kumpulan
kecil sel yang tersebar di seluruh organ.
$da " #enis sel penghasil hormon yang teridentifikasi dalam pulau&pulau
tersebut:
5
8/19/2019 BAB 2 YEYEN
2/16
a. -el alfa, #umlah sekitar 2*&"* , memproduksi glukagon yang men#adi
faktor hiperglikemik, suatu hormon yang mempunyai antiinsulin like
activity.
b. -el beta menyekresi insulin yang menurunkan kadar gula darah.
c. -el delta menyekresi somastatin, hormon penghalang hormon
pertumbuhan yang menghambat sekresi glukagon dan insulin.
d. -el menyekresi polipeptida pankreas, se#enis hormon pencernaan untuk
fungsi yang tidak #elas.
/nsulin merupakan hormon yang terdiri dari rangkaian asam amino,
dihasilkan oleh sel beta kelen#ar pankreas. Dalam keadaan normal, bila ada
rangsangan pada sel beta, insulin disintesis dan kemudian disekresikan ke dalam
darah sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk keperluan regulasi glukosa darah."
-intesis insulin dimulai dalam bentuk prepoinsulin ( precursor hormon
insulin) pada retikulum endoplasma sel beta. Dengan bantuan en0im peptidase,
prepoinsulin mengalami pemecahan sehingga terbentuk proinsulin, yang
kemudian dihimpun dalam gelembung&gelembung ( secretory vesicle) dalam sel
tersebut. Di sini, dengan bantuan en0im peptidase, proinsulin diurai men#adi
insulin dan peptida&1 (C-peptide) yang keduanya sudah siap untuk disekresikan
secara bersamaan melalui membran sel.
ekanisme secara fisiologis di atas, diperlukan bagi berlangsungnya
proses metabolisme glukosa, sehubungan dengan fungsi insulin dalam proses
utilasi glukosa dalam tubuh. 3adar glukosa darah yang meningkat, merupakan
komponen utama yang memberi rangsangan terhadap sel beta memproduksi
insulin, meskipun beberapa #enis asam amino dan obat&obatan, #uga dapat
memiliki efek yang sama. ekanisme sintesis dan sekresi insulin setelah adanya
rangsangan terhadap sel beta cukup rumit, dan belum sepenuhnya dipahami secara
#elas.
$da beberapa tahapan dalam sekresi insulin, setelah molekul glukosa
memberikan rangsangan pada sel beta. Pertama, proses untuk dapat melewati
membran sel yang membutuhkan senyawa lain. Glucose transporter (456%)
adalah senyawa asam amino yang terdapat dalam berbagai sel yang berperan
6
8/19/2019 BAB 2 YEYEN
3/16
proses metabolisme glukosa. ungsinya sebagai 7kendaraan7 pengangkut glukosa
masuk dari luar ke dalam #aringan tubuh. Glucose transforter 2 (GLUT 2) yang
terdapat dalam sel beta misalnya, diperlukan dalam proses masuknya glukosa dari
dalam darah, melewati membran, ke dalam sel. Proses ini merupakan langkah
penting, agar selan#utnya ke dalam sel, molekul glukosa tersebut dapat mengalami
proses glikolisis dan fosforilasi yang akan membebaskan molekul $%P. olekul
$%P yang terbebas tersebut, dibutuhkan untuk mengaktifkan proses penutupan K
channel yang terdapat pada membran sel. %erhambatnya pengeluaran ion 3 dari
dalam sel menyebabkan depolarisasi membran sel, yang diikuti kemudian oleh
proses pembukaan Ca channel . 3eadaan inilah yang memungkinkan masuknya
ion 1a8⁺ sehingga meningkatkan kadar ion 1a8⁺ intrasel, suasana yang dibutuhkan
bagi proses sekresi insulin melalui mekanisme yang cukup rumit dan belum
seutuhnya dapat di#elaskan.
2.3. Klasii!asi Diabetes Melitus
9alaupun secara klinis terdapat 2 macam diabetes tetapi sebenarnya ada
yang berpendapat diabetes hanya merupakan suatu spektrum defisiensi insulin.
/ndiidu yang kekurangan insulin secara total atau hampir total dikatakan sebagai
diabetes juvenile onset atau insulin dependent atau ketosis prone, karena tanpa
insulin dapat ter#adi kematian dalam beberapa hari yang disebabkan oleh
ketoasidosis. Pada ekstrem yang lain terdapat indiidu yang stable atau maturity
onset atau noninsulin dependent . Orang&orang ini hanya menun#ukkan defisiensi
insulin yang relatif dan walaupun banyak diantara mereka mungkin memerlukan
suplementasi insulin (insulin reuirin! ), tidak akan ter#adi kematian karena
ketoasidosis walaupun insulin eksogen dihentikan. !ahkan diantara mereka
mungkin akan terdapat kenaikan #umlah insulin secara absolut bila dibandingkan
dengan orang normal. %etapi ini biasa berhubungan dengan obesitas dan;atau
aktiitas fisik ."
3lasifikasi D menurut "orld #ealth $r!ani%ation adalah:
/. Diabetes tipe ' : &nsulin 'ependent 'iabetes (elitus (/DD)
7
8/19/2019 BAB 2 YEYEN
4/16
//. Diabetes tipe 2 : Diabetes elitus tidak tergantung insulin ( )oninsulin
'ependent 'iabetes (elitus) . enurunnya produksi insulin
atau berkurangnya daya ker#a insulin atau keduaduanya
///. Diabetes tipe lain menurut:
$. Defek genetik dari fungsi sel ? dikarakteristikkan dengan mutasi
pada:
'. aktor transkripsi inti hepatosit (@=) "A (ODB ')
2. 4lukokinase (ODB 2)
. @=&'A (ODB )
". aktor promotor insulin (/P) ' (ODB ")
. @=&'? (ODB )
C. =euroD' (ODB C)
. D=$ mitokondria
E. 3onersi insulin atau proinsulin
!. Defek insulin pada ker#a insulin
'. Fesistensi insulin tipe $
2. 5eprekaunism
. -indrom rabson&mendenhall
". -indrom lipodistrofi
1. Penyakit dari eksokrin pankreasGpankreatitis, pankreatektomi,
neoplasia, kistik fibrosis, hemokromatosis,
pankreatopati fibrokalkulous.
D. HndokrinopatiGakromegali, sindrom cushing, glukagonoma,
feokromasitoma, hipertiroid, stomatostatinoma, aldosteronoma.
H. /nduksi obat atau kimiaGpentamidine, asam nikotinik,
glukokortikoid, hormon tiroid, ?&bloker.
. /nfeksiGrubella kongenital, citomegaliirus, koksakie.
4. !entuk yang tidak umum dari diabetes yang diperantarai oleh imun
7stiff&man7 sindrom.
8
8/19/2019 BAB 2 YEYEN
5/16
/I. Diabetes melitus gestasional (diabetes selama kehamilan).
2.#. $tiologi Diabetes Melitus
)on &nsulin 'ependent 'iabetes (elitus (=/DD) atau Diabetes elitus
%idak %ergantung /nsulin (D%%/) disebabkan karena kegagalan relatif sel dan
resisitensi insulin. Fesistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk
merangsang pengambilan glukosa oleh #aringan perifer dan untuk menghambat
produksi glukosa oleh hati. -el tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini
sepenuhnya, artinya ter#adi resistensi relatif insulin. 3etidakmampuan ini terlihat
dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa, namun pada
rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain. !erarti sel
pankreas mengalami desensitisasi terhadap glukosa.
2.". Patoisiologi Diabetes Melitus
'. Diabetes %ipe '
%erdapat ketidakmampuan untuk menghasilkan insulin karena
selsel pankreas telah dihancurkan oleh proses autoimun. 4lukosa yang
berasal dari makanan tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tetap
dalam darah dan menimbulkan hiperglikemia posprandial (sesudah
makan).
ika konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi, gin#al tidak
dapat menyerap kembali semua glukosa yang tersaring keluar akibatnya
glukosa tersebut dieksresikan dalam urin (glukosuria). Hksresi ini akan
disertai oleh pengeluaran cairan dan elekrolit yang berlebihan, keadaan ini
disebut diuresis osmotik. Pasien mengalami peningkatan dalam berkemih
(poliuria) dan rasa haus (polidipsi)."
2. Diabetes %ipe //
%erdapat 2 masalah utama yang berhubungan dengan insulin, yaitu:
resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. =ormalnya insulin akan
terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel. -ebagai akibat
terikatnya insulin dengan reseptor tersebut, ter#adi suatu rangkaian reaksi
9
8/19/2019 BAB 2 YEYEN
6/16
dalam metabolisme glukosa di dalam sel. Fesistensi insulin pada diabetes
tipe // disertai dengan penurunan reaksi intrasel, dengan demikian insulin
men#adi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh
#aringan.
6ntuk mengatasi resistensi insulin dan mencegah terbentuknya
glukosa dalam darah harus terdapat peningkatan insulin yang disekresikan.
Pada penderita toleransi glukosa terganggu, keadaan ini ter#adi akibat
sekresi insulin yang berlebihan dan kadar glukosa akan dipertahankan
pada tingkat yang normal atau sedikit meningkat. =amun, #ika sel&sel tidak
mampu mengimbangi peningkatan kebutuhan akan insulin maka kadar
glukosa akan meningkat dan ter#adi diabetes tipe //."
eskipun ter#adi gangguan sekresi insulin yang merupakan ciri
khas diabetes tipe //, namun terdapat #umlah insulin yang adekuat untuk
mencegah pemecahan lemak dan produksi badan keton. Oleh karena itu,
ketoasidosis diabetik tidak ter#adi pada diabetes tipe //. eskipun
demikian, diabetes tipe // yang tidak terkontrol dapat menimbulkan
masalah akut lainnya yang dinamakan sindrom hiperglikemik
hiperosmoler nonketotik. $kibat intoleransi glukosa yang berlangsung
lambat dan progresif, maka awitan diabetes tipe // dapat ber#alan tanpa
terdeteksi, ge#alanya sering bersifat ringan dan dapat mencakup kelelahan,
iritabilitas, poliuria, pilidipsia, luka pada kulit yang tidak sembuh&sembuh,
infeksi dan pandangan yang kabur.
. Diabetes 4estasional
Didefinisikan sebagai permulaan intoleransi glukosa atau pertama
sekali didapat selama kehamilan.C
2.%. $&i'emiologi Diabetes Melitus
%ingkat prealensi diabetes melitus adalah tinggi. Diduga terdapat sekitar
'C #uta kasus diabetes di $merika -erikat dan setiap tahunnya didiagnosis
10
8/19/2019 BAB 2 YEYEN
7/16
C**.*** ribu kasus baru. Diabetes merupakan penyebab kematian ketiga di
$merika -erikat dan merupakan penyebab kebutaan pada orang dewasa akibat
retino diabetik. Pada usia yang sama, penderita diabetes paling sedikit 2 J kali
lebih sering terkena serangan #antung dibandingkan mereka yang tidak terkena
serangan #antung. %iga puluh lima persen penderita diabetes akhirnya meninggal
karena penyakit askular. -erangan #antung, gagal gin#al, stroke, dan gangren
adalah komplikasi yang paling utama. -elain kematian fetus intrauterin pada
ibuibu yang menderita diabetes melitus tidak terkontrol #uga meningkat.(
2.(. Fa!tor )esi!o Diabetes Melitus
aktor resiko diabetes melitus dari emedicine health:
'. Obesitas (kegemukan)
%erdapat korelasi bermakna antara obesitas dengan kadar glukosa
darah, pada dera#at kegemukan dengan /% K 2 dapat menyebabkan
peningkatan kadar glukosa darah men#adi 2**mg.E
2. @ipertensi
Peningkatan tekanan darah pada hipertensi berhubungan erat
dengan tidak tepatnya penyimpanan garam dan air, atau meningkatnya
tekanan dari dalam tubuh pada sirkulasi pembuluh darah perifer.
. Fiwayat 3eluarga Diabetes ellitus
-eorang yang menderita Diabetes ellitus diduga mempunyai gen
diabetes. Diduga bahwa bakat diabetes merupakan gen resesif. @anya
orang yang bersifat homo0igot dengan gen resesif tersebut yang menderita
Diabetes ellitus.
". Dislipedimia
$dalah keadaan yang ditandai dengan kenaikan kadar lemak darah
(%rigliserida K 2* mg;dl). %erdapat hubungan antara kenaikan plasma
insulin dengan rendahnya @D5 (L mg;dl) sering didapat pada pasien
Diabetes.E
. 6mur
11
8/19/2019 BAB 2 YEYEN
8/16
!erdasarkan penelitian, usia yang terbanyak terkena Diabetes
ellitus adalah K " tahun.C
C. Fiwayat persalinan
Fiwayat abortus berulang, melahirkan bayi cacat atau berat badan
bayi K "*** gram.
2.*. +e,ala Klinis Diabetes Melitus
-eseorang dapat dikatakan menderita Diabetes elitus apabila menderita
dua dari tiga ge#ala yaitu:
a. 3eluhan %F/$-: !anyak minum, !anyak kencing dan Penurunan berat
badan.
b. 3adar glukosa darah pada waktu puasa lebih dari '2* mg;dl.
c. 3adar glukosa darah dua #am sesudah makan lebih dari 2** mg;dl.
3eluhan yang sering ter#adi pada penderita Diabetes ellitus adalah:
Poliuria, Polidipsia, Polifagia, !erat !adan enurun, 5emah, 3esemutan, 4atal,
Iisus menurun, !isul;luka, 3eputihan."
2.-. Diagnosa DM
3eluhan dan ge#ala yang khas ditambah hasil pemeriksaan glukosa darah
sewaktu K2** mg;dl, glukosa darah puasa K'2C mg;dl sudah cukup untuk
menegakkan diagnosis D. 6ntuk diagnosis D dan gangguan toleransi glukosa
lainnya diperiksa glukosa darah 2 #am setelah beban glukosa. -ekurang&kurangnya
diperlukan kadar glukosa darah 2 kali abnormal untuk konfirmasi diagnosis D
pada hari yang lain atau %es %oleransi 4lukosa Oral (%%4O) yang abnormal.
3onfirmasi tidak diperlukan pada keadaan khas hiperglikemia dengan
dekompensasi metabolik akut, seperti ketoasidosis, berat badan yang menurun
cepat.
$da perbedaan antara u#i diagnostik D dan pemeriksaan penyaring. 6#i
diagnostik dilakukan pada mereka yang menun#ukkan ge#ala D, sedangkan
pemeriksaan penyaring bertu#uan untuk mengidentifikasi mereka yang tidak
berge#ala, tetapi punya resiko D (usia K " tahun, berat badan lebih, hipertensi,
12
8/19/2019 BAB 2 YEYEN
9/16
riwayat keluarga D, riwayat abortus berulang, melahirkan bayi K "*** gr,
kolesterol @D5 LM mg;dl, atau trigliserida N 2* mg;dl). 6#i diagnostik
dilakukan pada mereka yang positif u#i penyaring.E
Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan melalui pemeriksaan kadar
glukosa darah sewaktu atau kadar glukosa darah puasa, kemudian dapat diikuti
dengan tes toleransi glukosa oral (%%4O).(
%abel 2.'. 3adar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring dan
diagnosis D
4olongan
klinik
bukan D !elum
D
past
i
D
3adar glukosa
darah sewaktu
(mg;dl)
Plasma ena
Darah kapiler
L''*
L*
''*&'
*&'
N2**
N2**
3adar glukosa
darah puasa
(mg;dl)
Plasma ena
Darah kapiler
L''*
L*
''*&'2
*&'*
N'2C
N''*
2.1. Kom&li!asi DM
!eberapa komplikasi dari Diabetes ellitus adalah :"
2.1.1. Kom&li!asi A!ut
a. @ipoglikemia
@ipoglikemia secara harafiah berarti kadar glukosa darah di bawah
harga normal. 9alaupun kadar glukosa plasma puasa pada orang normal
#arang melampaui mg (, mmol;5), tetapi kadar L'E* mg (C
mmol;5) masih dianggap normal. 3adar glukosa plasma kira&kira '*
lebih tinggi dibandingkan dengan kadar glukosa darah keseluruhan (*hole
blood ) karena eritrosit mengandung kadar glukosa yang relatif lebih
13
8/19/2019 BAB 2 YEYEN
10/16
rendah. 3adar glukosa arteri lebih tinggi dibandingkan ena, sedangkan
kadar glukosa darah kapiler diantara kadar arteri dan ena.
b. @iperglikemia
@iperglikemia dapat ter#adi karena meningkatnya asupan glukosa dan
meningkatnya produksi glukosa hati. 4lukosa yang berlebihan ini tidak
akan termetabolisme habis secara normal melalui glikolisis. %etapi,
sebagian melalui perantara en0im aldose reduktase akan diubah men#adi
sorbitol, yang selan#utnya akan tertumpuk dalam sel;#aringan tersebut dan
menyebabkan kerusakan dan perubahan fungsi ($rifin).E
@iperglikemia terdiri dari:
'. Diabetes 3eto $sidosis (D3$)
Diabetes 3etoasidosis (D3$) adalah keadaan dekompensasi&kekacauan
metabolik yang ditandai dengan trias hiperglikemia, asidosis dan ketosis, terutama
disebabkan oleh defisiensi insulin absolut atau relatif.
2. 3oma @iperosmolar @iperglikemik =on 3etotik (3@@=3)
-indrom 3@@=3 ditandai dengan hiperglikemia, hiperosmolar tanpa
disertai adanya ketosis. 4e#ala klinis utama adalah dehidrasi berat, hiperglikemia
berat dan sering kali disertai ganguan neurolis dengan atau tanpa adanya ketosis.
2.1.2. Kom&li!asi Kroni!
a. Penyakit akroaskuler
engenai pembuluh darah besar, penyakit #antung
koroner (cerebroaskuler, penyakit pembuluh darah kapiler).E
3ewaspadaan untuk kemungkinan ter#adinya penyakit pembuluh darah
koroner harus ditingkatkan terutama untuk yang mereka yang mempunyai resiko
tinggi ter#adinya kelainan aterosklerosis seperti mereka yang mempunyai riwayat
keluarga penyakit pembuluh darah koroner ataupun riwayat keluarga D yang
kuat.C
b. Penyakit ikroaskuler, mengenai pembuluh darah kecil, retinopati,
nefropati
14
8/19/2019 BAB 2 YEYEN
11/16
3elainan yang ter#adi pada gin#al penyandang D dimulai dengan adanya
mikroalbuminuria, dan kemudian berkembang men#adi proteinuria secara klinis,
berlan#ut dengan penurunan fungsi la#u filtrasi glomerular dan berakhir dengan
keadaan gagal gin#al yangmemerlukan pengelolaan dengan pengobatan
substitusi.
!erbagai kelainan akibat D dapat ter#adi pada retina, mulai dari
retinopati diabetik nonproliferatif sampai perdarahan retina, kemudian #uga
ablasio retina dan lebih lan#ut lagi dapat menyebabkan kebutaan. Diagnosa dini
retinopati dapat diketahui melalui pemeriksaan retina secara rutin.E
a. =europati saraf sensorik (berpengaruh pada ekstrimitas), saraf otonom
berpengaruh pada gastrointestinal, kardioaskuler.
b. 6lkus;gangren.
2.11. Pen/ega0an DM
3alau sudah ter#adi komplikasi, usaha untuk menyembuhkan keadaan
tersebut ke arah normal sangat sulit, kerusakan yang ter#adi pada umumnya akan
menetap. Oleh karena itu, usaha pencegahan dini untuk komplikasi tersebut sangat
diperlukan dan diharapkan akan sangat bermanfaat untuk menghindari ter#adinya
berbagai hal yang tidak menguntungkan.
enurut 9@O upaya pencegahan diabetes ada #enis atau tahap yaitu:
2.11.1. Pen/ega0an Primer
-emua aktiitas yang ditu#ukan untuk mencegah timbulnya hiperglikemia
pada indiidu yang berisiko untuk #adi diabetes atau pada populasi umum.C
2.11.2.
Pen/ega0an Se!un'er
enemukan pengidap D sedini mungkin, misalnya dengan tes
penyaringan terutama pada populasi resiko tinggi, dengan demikian pasien D
yang sebelumnya tidak terdiagnosa dapat ter#aring, sehingga dapat dilakukan
upaya untuk mencegah komplikasi atau kalaupun sudah ada komplikasi masih
reersibel.
Oleh karena itu, pada tahun '" 9@O menyatakan bahwa pendeteksian
pasien baru dengan cara skrining dimasukkan dalam upaya pencegahan sekunder
15
8/19/2019 BAB 2 YEYEN
12/16
supaya lebih diketahui lebih dini komplikasi dapat dicegah karena dapat
reersibel. 6ntuk negara berkembang termasuk /ndonesia upaya ini termasuk
mahal.E
2.11.3. Pen/ega0an Tersier
-emua upaya untuk mencegah komplikasi atau kecacatan akibat
komplikasi itu. 6ntuk mencegah kecacatan tentu sa#a harus dimulai dengan
deteksi dini komplikasi D agar kemudian penyulit dapat dikelola dengan baik
disamping tentu sa#a pengelolaan untuk mengendalikan kadar glukosa darah.
6paya ini meliputi:
a. encegah timbulnya komplikasi diabetes
b. encegah berlan#utnya (progresi) komplikasi untuk tidak men#urus
men#adi kegagalan organ
c. encegah ter#adinya kecacatan tubuh disebabkan oleh karena
kegagalan organ atau #aringan
2.12.
Pengelolaan DM
Pengelolaan D dimulai dengan pengaturan makan dan latihan #asmani
selama beberapa waktu (2 " minggu). $pabila kadar glukosa darah belum
mencapai sasaran, dilakukan interensi farmakologis dengan pemberian obat
hipoglikemik oral (O@O) atau suntikan insulin. Pada keadaan tertentu O@O dapat
segera diberikan sesuai indikasi. Dalam keadaan dekompensasi metabolik berat,
misalnya ketoasidosis, stress berat, berat badan yang menurun cepat, insulin dapat
segera diberikan. Pada kedua keadaan tersebut perlu diwaspadai kemungkinan
ter#adinya hipoglikemia. Pemantauan kadar glukosa darah dapat dilakukan secara
mandiri, setelah mendapat pelatihan khusus.
$da " pilar utama pengelolaan D yang digunakan se#ak lama, dalam
pengelolaan pasien D tersebut adalah sebagai berikut:
2.12.1. Penulu0an
Pelaksanaannya para penyuluh diabetes itu sebaiknya memberikan
pelayanan terpadu dalam suatu instalasi misalnya dalam bentuk sentral imformasi
16
8/19/2019 BAB 2 YEYEN
13/16
yang beker#a 2" #am sehari dan akan melayani pasien atau siapapun yang
menanyakan seluk&beluk tentang diabetes terutama sekali tentang
penatalaksanaannya termasuk diet dan komplikasi.C
Penyuluhan Diabetes elitus dapat dilakukan untuk pencegahan primer,
sekunder dan tersier.
Penyuluhan tersebut meliputi pemahaman tentang:
a. Penyakit D.
b. akna dan perlunya pengendalian dan pemantauan D.
c. Penyulit D.
d. /nterensi farmakologis dan nonfarmakologis.
e. @ipoglikemia.
f. asalah khusus yang dihadapi.
g. Perawatan kaki pada diabetes.
h. 1ara pengembangan sistem pendukung dan penga#aran keterampilan.
i. 1ara mempergunakan fasilitas perawatan kesehatan.
2.12.2. Peren/anaan Ma!anan
-tandar yang dian#urkan adalah makanan dengan komposisi yang
seimbang dalam hal karbohidrat, protein, dan lemak, sesuai dengan kecukupan
gi0i baik sebagai berikut: 3arbohidrat C*&* , 5emak 2*&2 , Protein '*&' .
umlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gi0i, umur, stress akut dan
kegiatan #asmani untuk mencapai dan mempertahankan berat badan idaman.
akanan dengan komposisi sampai *& masih memberikan hasil yang baik.
umlah kandungan kolesterol disarankan L ** mg;hari, diusahakan lemak berasal
dari sumber asam lemak tidak #enuh 6$ ( (ono Unsaturated +atty ,cid ), dan
membatasi P6$ ( oli Unsaturated +atty ,cid ) dan asam lemak #enuh. umlah
kandungan serat Q 2 g;hari, diutamakan serat larut."
6ntuk penentuan status gi0i, dipakai ody (ass &ndeks (!/) M /ndeks assa
%ubuh (/%). !/ M /% M !!(kg);%! (m)8.C
3lasifikasi status gi0i berdasarkan /%:
17
8/19/2019 BAB 2 YEYEN
14/16
a.
!erat badan kurang L 'E,
b. !! normal 'E,
22.
c. !! lebih N2,*
d. Dengan resiko 2 2",
e. Obes / 2 2,
f. Obes // N *
2.13. Kebutu0an at +ii DM
2.13.1. Protein
@anya sedikit data ilmiah untuk membuat rekomendasi yang kuat tentang
asupan protein orang dengan diabetes. $D$ pada saat ini mengan#urkan
mengkonsumsi '* sampai 2* energi dari protein total. enurut konsensus
pengelolaan diabetes di /ndonesia kebutuhan protein untuk orang dengan diabetes
adalah '*&' energi.(
2.13.2. 4ema!
Fekomendasi pemberian lemak :*
a. !atasi konsumsi makanan yang mengandung lemak #enuh, #umlah
maksimal '* dari total kebutuhan kalori per hari.
b. ika kadar kolesterol 5D5 N '** mg;dl, asupan asam lemak #enuh
diturunkan sampai maksimal dari total kalori per hari.
c. 3onsumsi kolesterol maksimal ** mg;hari, #ika kadar kolesterol
5D5 N '** mg;dl, maka maksimal kolesterol yang dapat dikonsumsi
2** mg per hari.
d. !atasi asupan asam lemak bentuk trans.
e. 3onsumsi ikan seminggu 2& kali untuk mencukupi kebutuhan asam
lemak tidak #enuh rantai pan#ang.
f. $supan asam lemak tidak #enuh rantai pan#ang maksimal '* dari
asupan kalori per hari.
18
8/19/2019 BAB 2 YEYEN
15/16
2.13.3. Karbo0i'rat
3arbohidrat yang diberikan pada diabetesi tidak boleh lebih dari &C
dari total kebutuhan energi sehari, atau tidak boleh lebih dari * #ika
dikombinasi dengan pemberian asam lemak tidak #enuh rantai tunggal (6$ M
monounsaturated fatty acids). Pada setiap gram karbohidrat terdapat kandungan
energi sebesar " kilokalori.
2.13.#. 5itamin 'an Mineral
Iitamin dan mineral terdapat pada sayuran dan buah&buahan, berfungsi
utuk membantu melancarkan ker#a tubuh. $pabila kita makan makanan yang
berariasi setiap harinya maka tidak perlu lagi itamin tambahan. Diabetisi perlu
mencapai dan mempertahankan tekanan darah yang normal. Oleh karena itu, perlu
membatasi konsumsi natrium. @indari makanan tinggi garam dan etsin. $n#uran
makan garam dapur sehari kira&kira C& gram (' sendok teh). C
2.13.".
Serat
Fekomendasi asupan serat untuk orang dengan diabetes sama dengan
untuk orang yang tidak diabetes. Dian#urkan untuk menkonsumsi 2*& gr serat
makanan dari berbagai sumber bahan makanan. Di /ndonesia an#urannya adalah
kira&kira 2 gr per hari dengan mengutamakan serat larut.E
2.13.%. Natrium
$n#uran asupan untuk orang dengan diabetes sama dengan penduduk biasa
yaitu tidak lebih dari *** mg.
2.1#. Kan'ungan !alori DM
3andungan kalori dalam diet penderita setiap hari ditentukan oleh keadaan
penyakit yang dideritanya. ika penderita #uga tergolong penderita obesitas, maka
selain pembatasan hidrat arang dan lemak, #uga dilakukan pembatasan terhadap
19
8/19/2019 BAB 2 YEYEN
16/16
kandungan kalori dalam dietnya. Di F- 1ipto angunkusumo digunakan delapan
diet baku dengan berbagai tingkatan kandungan kalori yaitu:C
'. Diet / : ''**
kalori
2. Diet // : '**
kalori
. Diet /// : '**
kalori
". Diet /I : '**
kalori
.
Diet I : '**
kalori
C. Diet I/ : 2'**
kalori
. Diet I// : 2**
kalori
E. Diet I/// : 2**
kalori
Diet / sampai /// diberikan kepada penderita diabetes yang tergolong
penderita obesitas. Diet /I sampai I diberikan kepada penderita dengan berat
badan normal, Diet I/ sampai dengan I/// diberikan kepada penderita yang
kurus, diabetes dengan komplikasi, atau penderita diabetes yang sedang hamil.
20